Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
2.1.1 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2000), pemasaran adalah suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk bernilai dengan pihak lain.
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2003) mendefinisikan
pemasaran adalah proses perencanaan dan perencanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dan organisasi. Definisi lain juga dikemukakan oleh David
(2002), yakni pemasaran merupakan suatu proses menetapkan,
mengantisipasi,
menciptakan dan
memenuhi
kebutuhan,
serta
keinginan pelanggan produk dan jasa.
Pemasaran memperhatikan hubungan timbal balik yang
dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan
konsumen, serta aktivitas pesaing. Fungsi utama pemasaran terdiri
dari tiga komponen utama (Kotler, 2000), yaitu :
a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
b. Kekuatan pasar merupakan peluang atau ancaman dari luar yang
berinteraksi dengan operasi pemasaran organisasional.
c. Proses penyesuaian adalah proses strategis dan manajerial, dimana
bauran pemasaran dan kebutuhan internal sesuai dengan kekuatan
pasar.
2.1.2 Strategi Pemasaran
Menurut Jauch and Glueck dalam Meirina (2007), strategi
adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
7
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan tujuan utama
perusahaan yang dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan. Strategi adalah rencana komprehenshif yang menjelaskan
suatu perusahaan akan mencapai suatu misi dan tujuannya (Hunger
dan Wheelen dalam Setiawan 2006). Umar (2003), berpendapat
bahwa strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana suatu
tujuan dapat dicapai. Menurut Jauch and Glueck dalam Setiawan
(2006),
sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada
penyusunan sesuatu strategi atau sejumlah strategi efektif untuk
membantu mencapai sasaran perusahaan
Kotler (2000) mengemukakan strategi pemasaran terdiri dari
prinsip-prinsip dasar yang melandasi manajemen untuk mencapai
tujuan bisnis dan permasalahannya dalam pasar sasaran, bauran
pemasaran dan alokasi waktu. Strategi pemasaran merupakan alat
untuk mencapai tujuan perusahaan dan biasanya terkait dengan empat
“P” dari bauran pemasaran, yaitu product, price, place dan promotion
(Mc.Donald dalam Setiawan, 2006). Sedangkan Tjiptono (2004),
mendefinisi strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
direncanakan
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk
melayani pasar sasaran tersebut.
Dalam penentuan atau perumusan strategi pemasaran terdapat
tiga tahapan, yaitu tahap masukan (input stage), tahap pencocokan
(matching stage) dan tahap keputusan (decision stage). Tahap
pencocokan merupakan tahapan dimana pada tahap ini banyak
dirumuskan alternatif strategi yang sesuai bagi perusahaan. Pada tahap
pencocokan, alternatif strategi dapat dirumuskan dengan bantuan
analisis- analisis matriks berikut :
8
1. Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)
merupakan perumusan alternatif strategi dengan kerangka kerja
empat kuadran untuk mengidentifikasi apakah strategi yang agresif,
konservatif, defensif atau kompetitif yang paling cocok dengan
organisasi tertentu.
2. Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
merupakan perumusan alternatif strategi dengan
penyusunan
faktor-faktor strategik dengan memanfaatkan peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan, dengan menyesuaikan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
3. Matriks IE (Internal – External) terdiri atas dua dimensi yaitu total
skor dari matriks Internal Factor Elevation (IFE) pada sumbu X
dan total skor dari matrik External Factor Elevation (EFE) pada
sumbu Y. Sumbu X matriks IE, skornya ada tiga, skor 1,0-1,99
menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99
posisinya adalah rataan dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi
4. Matriks
BCG
(Boston
Consulting
Group)
secara
grafis
menunjukkan perbedaan diantara berbagai divisi dalam posisi
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri.
5. Matriks Grand Strategy didasarkan pada dua dimensi evaluatif
yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai
untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya
tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks.
2.1.3 Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah pelaku dan kekuatan di luar
pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran
untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi dengan pasar
sasaran (Kotler dan Amstrong dalam Meilawati, 2007). Analisis
terhadap lingkungan pemasaran digunakan untuk memformulasikan
strategi bersaing perusahaan. Menurut Jauch dan Glueck dalam
Meirina (2007), analisis lingkungan pemasaran tersebut digunakan
untuk menentukan faktor-faktor apakah yang menjadi kendala
9
terhadap pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan sekarang, serta
yang menimbulkan peluang untuk pelaksanaan tujuan yang lebih besar
dengan
cara
menyesuaikan
strategi
pemasarannya.
Analisis
lingkungan pemasaran terbagi atas, yaitu analisis lingkungan internal
dan eksternal.
2.1.4 Analisis Lingkungan Internal
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan adalah
proses perencanaan strategi yang mengkaji faktor internal perusahaan
untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan
kelemahan yang berarti, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan
peluang dan menghindari ancaman dengan cara paling efektif (Jauch
dan Glueck dalam Meirina, 2007). Peubah merupakan kekuatan bila
memberikan keunggulan kompetitif dan sebuah peubah disebut
kelemahan apabila merupakan hal yang tidak dilakukan dengan baik
oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk
melakukan, sedangkan pesaing memiliki kapasitas tersebut (Hunger
dan Wheelen dalam Setiawan 2006).
Faktor-faktor yang termasuk kedalam lingkungan internal
perusahaan jika dikaitkan dengan strategi pemasaran adalah :
a. Segmentation
b. Targeting
c. Positioning
d. Marketing mix, yang meliputi produk, harga, distribusi dan
promosi.
a. Segmentasion
Menurut Khodijah dalam Meirina (2007), segmentasi adalah
cara memandang suatu pasar menjadi beberapa pasar secara kreatif,
pemetaan
(mapping)
suatu
pasar,
sampai
suatu
seni
untuk
mengindentifikasi dan menggambarkan dengan tepat kesempatan yang
berkembang dipasar. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar
keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen kedalam
10
beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung
bersifat homogen dalam segala aspek (Tjiptono, 2002).
Menurut Kotler (2000), peubah segmentasi pasar utama
terbagi kedalam beberapa segmentasi, diantaranya :
1) Segmentasi Geografis
Dalam segmentasi ini diharuskan bahwa pembagian pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian,
wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga.
2) Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis ini, pasar dibagi menjadi kelompokkelompok berdasarkan peubah-peubah seperti usia, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan
kelas sosial. Peubah-peubah demografis merupakan dasar paling
populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
3) Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi ini, para pembeli dibagi mejadi kelompok yang
berbeda berdasarkan gaya hidup dan kepribadian atau nilai.
4) Segmentasi Perilaku
Pembeli
dibagi
menjadi
kelompok-kelompok
berdasarkan
pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapannya terhadap suatu
produk tertentu. Banyak pemasar yakin bahwa peubah tersebut
merupakan titik awal terbaik dalam membentuk segmen pasar.
5) Segmentasi Atribut Ganda
Pemasar tidak lagi membicarakan rataan konsumen atau bahkan
membatasi analisis hanya pada beberapa segmen pasar, tetapi
semakin sering menggabungkan beberapa peubah dalam usaha
mengidentifikasi kelompok sasaran lebih kecil dan didefinisikan
dengan lebih baik.
b.
Targeting
Menurut Straus et al dalam Meirina (2007), targeting adalah
proses penyeleksian segmen pasar yang paling menarik (atraktif) dari
11
perusahaan dan mencakup strategi yang tepat untuk pasar tersebut.
Menurut Tjiptono (2004), proses melakukan targeting adalah
1) Mengevaluasi
menggunakan
daya
tarik
masing-masing
peubah-peubah
yang
segmen
dapat
dengan
menjumlahkan
kemungkinan perintah dari setiap segmen (misalnya, biaya
distribusi), biaya memproduksi produk dan jasa yang diinginkan
oleh pelanggan (misalnya, biaya produksi dan differensiasi produk)
dan kesesuaian antara kompetisi inti perusahaan, serta peluang
pasar sasaran.
2) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani
berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaian dengan
strategi korporat perusahaan.
c.
Positioning
Penetapan posisi atau disebut Positioning adalah tindakan
merancang tawaran dan citra perusahaan, sehingga menempati posisi
khas (di antara para pesaing) didalam benak pelanggan sasarannya
(Kotler, 2000). Positioning merupakan salah satu strategi untuk
memposisikan suatu produk sedemikian rupa, sehingga dalam
pemikiran calon pelanggan, produk itulah yang terbaik baik baginya
dan
jika
pelanggan
membutuhkan
produk
itu
akan
selalu
mempertimbangkan produk itu terlebih dahulu.
d. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Dalam memasarkan barang kepada konsumen, pemasaran
seringkali terkait dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler,
2000). Menurut Machfoedz dalam Meirina (2007), bauran pemasaran
adalah sarana pemasaran taktis terpadu yang dapat dikendalikan
(produk, harga, tempat dan promosi) untuk mengetahui respon pasar
sasaran yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam bauran pemasaran
terdapat beberapa peubah dalam empat komponen bauran pemasaran
yang termuat pada Tabel 3
12
Tabel 6. Peubah komponen bauran pemasaran
PRODUK
Mutu
Fitur dan Pilihan
Gaya
Nama Merek
Kemasan
Lini Produk
Garansi
Tingkat Pelayanan
Layanan lain
DISTRIBUSI
PROMOSI
HARGA
Saluran Distribusi
Cakupan Distribusi
Lokasi Outlet
Wilayah Penjualan
Lokasi dan Tingkat
persediaan
Alat Transportasi
Iklan
Penjualan
langsung
(Personal Selling)
Promosi
Penjualan
Publisitas
Tingkat Harga
Diskon
dan
Potongan
Penjualan
Termin
Pembayaran
Sumber : David, 2002
1) Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan. Secara konseptual produk merupakan
pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang dapat
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar
(Tjiptono, 2002).
Menurut Tjiptono (2002), klasifikasi produk berdasarkan berwujud
atau tidaknya suatu produk diklasifikasikan kedalam dua kelompok
utama, yaitu :
i. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga dapat
dilihat,
diraba,
disentuh,
dirasa,
dipegang,
disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Dilihat dari aspek
daya tahannya terdapat dua jenis barang, yaitu barang tidak
tahan lama dan barang tahan lama.
ii. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual
13
2) Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat memiliki atau menggunanakan produk yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau
diterapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap
semua pembeli (Umar, 2003).
3) Distribusi
Distribusi merupakan proses yang menunjukkan penyaluran barang
dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen
artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Menurut Kotler
(2000), saluran pemasaran atau distribusi adalah serangkaian
organisasi terkait yang terlibat dalam proses untuk menjadikan
sesuatu produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau
dikonsumsi.
4) Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk
mengkomunikasikan
manfaat
produknya
untuk
dan
meyakinkan pelanggan agar membeli produk tersebut (Kotler,
2000).
Menurut Umar (2003), Promosi merupakan kegiatan
mengkomunikasikan produk kepada masyarakat agar produk
tersebut dikenal, serta pada akhirnya dibeli dan kegiatan promosi
dapat dilakukan dengan cara periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, ataupun penjualan perseorangan.
2.1.5 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui
ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan
untuk mencapai daya saing strategik. Sedangkan peluang adalah
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan
mencapai daya saing strategik. Kotler (2000) menjelaskan bahwa
lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari berbagai peubah (peluang
dan ancaman) yang berada diluar suatu organisasi dan berada diluar
14
suatu pengendalian jangka pendek manajemen puncak. Menurut Umar
(2003), lingkungan eksternal terbagi dalam dua kategori, yaitu
lingkungan jauh dan lingkungan industri.
a.
Lingkungan jauh
Menurut Umar (2003), lingkungan jauh perusahaan terdiri dari
faktor faktor yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan.
Faktor-faktor utama yang dapat diperhatikan adalah faktor politik,
ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Lingkungan jauh ini
memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju sekaligus
dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju, penjelasan dari tiap
faktor adalah :
1) Faktor Politik
Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor
penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Situasi politik yang
tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha,
begitupula sebaliknya. Menurut Machfoedz dalam Meirina (2007),
setiap pengelolaan perusahaan semakin banyak dipengaruhi oleh
proses politik dan hukum dalam masyarakat.
2) Faktor Ekonomi
Lingkungan
ekonomi
merupakan
kekuatan
penting
yang
mempengaruhi aktivitas pemasaran perusahaan. Beberapa faktor
kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu
daerah atau negara adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi,
suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas
dan tenaga kerja.
3) Faktor Sosial
Eksekutif pemasaran memiliki tugas dan masalah yang sangat
kompleks yaitu pola budaya masyarakat. Pola budaya masyarakat
mencakup gaya hidup, nilai dan kepercayaan telah berubah dengan
lebih cepat daripada kebiasaan yang lalu.
15
4) Faktor Teknologi
Perkembangan teknologi merupakan hal yang sangat berperan
penting terhadap keberhasilan suatu usaha. Adanya teknologi dapat
memudahkan pemasar untuk memasarkan produknya dengan
efektif dan efisien. Menurut Bloom and Louise dalam Meirina
(2007), teknologi baru dapat menunjukkan biaya produksi lebih
rendah, kendali penemuan produk baru lebih efisien dan
manajemen sistem informasi lebih baik.
b. Lingkungan Industri (Mikro)
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Porter dalam Meirina
(2007)
mengemukakan
konsep
Competitive
Strategy
yang
menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang
disebut lima kekuatan bersaing. Faktor-faktor kekuatan yang memicu
persaingan di lingkungan industri adalah :
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Dalam dunia bisnis, pendatang baru dalam persaingan merupakan
ancaman dan faktor sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha.
Ancaman pendatang baru biasanya berasal dari perusahaan atau
produsen dari produk baru yang membahayakan perusahaanperusahaan yang telah ada terlebih dahulu. Terdapat beberapa
unsur yang menjadi penghambat dalam masuknya produk
perusahaan ke pasaran adalah skala ekonomi, diferensiasi produk,
kecukupan modal, biaya peralihan, akses kesaluran distribusi,
kecukupan biaya independen dan peraturan pemerintah.
2. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Dalam suatu persaingan bisnis, inovasi merupakan hal yang sangat
penting untuk memasarkan produknya. Jika dua perusahaan
memiliki produk sama dengan kekuatan sama dan harga sama,
maka persaingan dalam sesama industri tidak dapat berjalan dengan
maksimal. Dalam hal ini, persaingan yang terjadi dipengaruhi oleh
16
jumlah pesaing, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk,
biaya tetap yang besar, kapasitas dan hambatan keluar.
3. Ancaman dari Produk Pengganti
Ancaman produk pengganti merupakan besar sejumlah pelanggan
yang menghadapi sedikit biaya peralihan dan apabila produk
pengganti tersebut lebih rendah (mutu) dan kemampuan kinerjanya
sama atau lebih besar daripada produk yang ada. Ancaman produk
pengganti dalam persaingan industri biasanya terjadi pada
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam suatu industri yang
akan bersaing dengan produk-produk industri lainnya.
4. Kekuatan tawar menawar Pembeli (buyer)
Pembeli merupakan aktor yang berperan penting dalam terjualnya
suatu produk. Perilaku pembeli atau konsumen salah satunya
membeli dengan harga sesuai keinginannya. Kekuatan tawarmenawar pembeli dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
diferensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan,
pilihan mutu produk, akses informasi dan switching cost. Terdapat
beberapa ancaman produk subtitusi, diantaranya harga produk
substitusi, switching cost dan mutu produk.
5. Kekuatan tawar menawar Pemasok (Supplier)
Kekuatan tawar menawar Pemasok (bargaining power of supplier)
mempengaruhi
intensitas
persaingan
dalam
suatu
industri,
khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada
sedikit barang substitusi yang cukup bagus atau ketika biaya untuk
bahan baku sangat mahal.
Kekuatan tawar-menawar pemasok
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tingkat konsentrasi
pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan
pemerintah.
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya ditentukan oleh berbagai
faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar
industri, switching cost, pengalaman dalam industri dan perbedaan
17
strategi yang diterapkan. Stakeholder terdiri dari pemerintah,
serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi
dagang, kelompok yang memiliki kepentingan lain dan pemegang
saham.
Pendatang baru
Pengaruh kekuatan Stakeholder
Stakeholder
Ancaman masuknya pendatang baru
Persaingan Industri
Pembeli
Daya tawar-menawar pemasok
Pemasok
Daya tawar menawar pembeli
Persaingan antara
perusahaan yang
ada
Ancaman produk Pengganti
Produk Pengganti
Gambar 1. Kekuatan persaingan dalam industri (Umar, 2003)
2.2. Transportasi
2.2.1 Transportasi Umum
Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Di negara maju, biasanya menggunakan kereta bawah
tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang menggunakan
kendaraan pribadi, karena sebagian besar menggunakan angkutan
umum sebagai transportasinya.
Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus
barang dan mobilitas manusia, juga membantu pengalokasian sumbersumber ekonomi secara optimal. Transportasi berfungsi sebagai sektor
18
penunjang pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa (the
servicing sector) bagi perkembangan ekonomi.
2.2.2 Transportasi Laut
Transportasi sendiri dibagi tiga, yaitu transportasi darat, laut
dan udara. Transportasi laut sebagai salah satu sub-sektor, tentunya
diselenggarakan dengan mengacu kepada dokumen tersebut, sehingga
pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan penyelenggaraan
moda angkutan lainnya.
Salah satu alat dari transportasi laut adalah kapal laut yang
dapat membawa penumpang dalam jumlah besar dan berlayar
mengitari lautan menuju ketempat tujuan. Tujuan akhir dari perjalanan
kapal laut adalah pelabuhan pada suatu pulau. Pelabuhan merupakan
tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagi tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar
moda transportasi (BPS, 2007).
Kawasan Indonesia bagian Timur tercakup dalam Timur
Jawa, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, Papua dan pulau-pulau kecil
sekitar pulau-pulau besar tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan
penumpang yang menuju kearah Indonesia bagian Timur, perusahaanperusahaan pelayaran baik perusahaan nasional maupun swasta
memberikan pelayanan kepada penumpang untuk dapat menuju
tempat tujuan dengan fasilitas jasa yang telah disediakan oleh
perusahaan.
2.3. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Meirina (2007), dengan judul Analisis
Strategi Pemasaran Sepeda Motor Sport pada PT. Kawasaki Motor Indonesia
(KMI), yang menggunakan alat analisis faktor matriks Internal dan Eksternal,
19
analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan
menggunakan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Pada
analisis matriks IE didapatkan bobot 3,182 dan untuk matrik EFE didapatkan
bobot 3,031. Berdasarkan dari kedua nilai matrik IFE dan EFE, PT. KMI
dalam memasarkan sepeda motor sport di pasar domestik Indonesia
menempati posisi kuadran I dan strategi yang dapat diambil adalah Strategi
Growth
and Hold.
Dengan analisis menggunakan matriks SWOT,
kelemahan dari PT. KMI adalah brand image Kawasaki yang belum dikenal
luas, kurang melakukan kegiatan promosi dan harga sepeda motor relatif
tinggi. Kelemahan tersebut perlu diatasi perusahaan dengan meningkatkan
penjualan sepeda motor sport melalui peningkatan brand awareness. Tahap
keputusan dari penelitian ini
adalah
menggunakan teknik
Berdasarkan hasil prioritas strategi dengan QSPM
QSPM.
didapatkan alternatif
strategi yang memiliki Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi, yaitu
Product Development Strategy (menciptakan produk bermutu dengan
melakukan inovasi berkesinambungan).
Penelitian dilakukan oleh Meilawati (2007), dengan judul strategi
pemasaran untuk restoran cepat saji Papa Ron’s Pizza. Dari penelitian ini
didapatkan analisis matriks IFE bahwa Papa Ron’s Pizza Bogor memiliki
posisi internal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu menggunakan
kekuatan untuk mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Matriks SWOT
dengan empat alternatif strateginya (SO, WO, ST dan WT), Strategi SO
dipilih sebagai strategi terbaik dengan total bobot skor tertinggi. Strategi yang
dihasilkan berupa membuka cabang baru dengan merekrut tenaga kerja yang
bermutu, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan mutu produk standar
internasional dengan tetap mempertahankan cita rasa Asia dan meningkatkan
promosi penjualan dengan salah satunya dengan menjadi sponsorship acara
dan promosi iklan lainnya.
Penelitian yang dilakukan Setiawan (2006), dengan judul strategi
pemasaran bola tenis PT. Nassau Sport Indonesia. Dari penelitian ini dengan
analisis matriks IE diketahui bahwa posisi perusahaan pada sel IV (strategi
Grow and Build). Hal tersebut dapat dicapai dengan strategi intensif (market
20
penetration, market development, dan product development) dan strategi
terintegrasi (backward dan forward integration, serta horizontal integration).
Berdasarkan perhitungan QSPM didapatkan prioritas strategi yang dapat
diterapkan perusahaan
adalah
Market
Development
Strategy,
yakni
meningkatkan pangsa pasar dengan membidik pasar pemain pemula melalui
optimal saluran distribusi dan terus mempertahankan hubungan dengan baik
dengan PELTI dan agen atau toko, dengan nilai TAS 5,443.
Download