PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI Monica Weni Pratiwi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Kampus Kuningan Kawasan Rasuna Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Kav. C-22 Radian Gita Yudhistira Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Kampus Kuningan Kawasan Rasuna Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Kav. C-22 Abstrak Seseorang yang memiliki kemampuan akdemik bawaan tidak menjamin seseorang tersebut dapat sukses dalam mencapai cita-cita yang diharapkan. Kecerdasan emosional hadir untuk melihat apakah seseorang yang memilki kecerdasan emosional yang tinggi berpengaruh terhadap kesuksesan akademik seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Kecerdasan emosional terbagi dalam lima konstruk yaitu Pengenalan Diri, Pengendalian Diri, Motivasi, Empati, dan Keterampilan Sosial (Goleman, 2003). Penelitian ini mengambil dua sampel dari, dari dua universitas yang berbeda, yaitu Universitas Bakrie dan Universitas Indonesia. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 92 responden dari Universitas Bakrie dan Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional, dan menggunakan independent simple t-test untuk uji beda, selain itu juga dilakukan uji keragaman untuk memperlihatkan data demografi responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Sedangkan untuk uji beda menunjukan hasil bahwa terdapat perbedaan pengaruh kecerdasan emosional antar universitas, namun ketika menguji apakah ada perbedaan pengaruh kecerdasan emosional antar gender di masing-masing universitas hasil yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan pengaruh kecerdasan emosional. Kata kunci: Kecerdasan emosional, Tingkat pemahaman akuntansi, Pengenalan diri, Pengendalian diri, Motivasi, Empati, Keterampilan Sosial, Gender. Abstract The someone who has the ability of the academic laod, can not guarantee the success in realizing the ideas of the expected. Emotional Quatient give to look the impact academic success someone. The study is analysis the impact emotional equoatient to level understanding of accounting 83 terms of gender perspective. Emotionql Quationet have five group, self-knowledge, Self-Control, Motivation, Empathy, and social skills. The study use different sample from two university, the first from Bakrie University and second from University of Indonesia. The sample this study have 92 responded from two university. This studyu use method simple regression linier, independent simple t-test, and diversity test for different test. Based on the hypothesis test this study showing the result that not any influence emotional quotient to level of understanding of accounting in term. But in different test the result showing different between Bakrie University and University of Indonesia about the influence of emotional quotient, and other result showing not any different between men and women at each university about the influence of emotional quotient. Keywords: Emotional Quotient, level of understanding accounting term, self-knowledge, self-control, motivation, empathy, social skills. berkembang di Indonesia yang sangat PENDAHULUAN Memasuki tahun 2015 kita mengakar pada seluruh calon mahasiswa dihadapkan oleh era ASEAN Economic ataupun Community (AEC), dimana pada era ini dimana seorang lulusan dari Perguruan menuntut untuk Tinggi Negeri selalu dianggap memiliki saingnya, kualitas yang lebih baik dari seorang termasuk profesi akuntan. Berdasarkan data lulusan Perguruan Tinggi Swasta. Namun dari ASEAN Productivity Organization faktanya seorang lulusan Perguruan Tinggi (APO) menunjukkan dari 1000 tenaga kerja Negeri ataupun Perguruan Tinggi Swasta Indonesia hanya ada sekitar 4,3% yang tidak memiliki perbedaan yang mencolok terampil, Filipina 8,3%, Malaysia 32,6%, ketika memasuki dunia kerja, bahkan dan Singapura 34,7%, sedangkan menurut banyak Perguruan Tinggi Swasta yang struktur pasar, tenaga kerja di Indonesia mahasiswanya “dipesan” terlebih dahulu didominasi oleh pekerja lulusan sekolah oleh dasar (SD) sebesar 80%, sementara lulusan sebelum mereka lulus. Hal ini disebabkan Perguruan Tinggi hanya 7%, dimana saat beberapa faktor, yaitu selama proses ini sebagian dunia kerja mensyaratkan pembelajaran yang dilakukan di Perguran lulusan Perguruan Tinggi. Kualitas seorang Tinggi Swasta lebih berorientasi soft skills, lulusan S1 dari sebuah Perguruan Tinggi sehingga seorang lulusan Perguruan Tinggi sangat mempengaruhi daya saing dari Swasta dapat mengendalikan kecerdasan pekerja itu sendiri. Pola pikir yang emosional yang dimiliki. Sedangkan di berbagai meningkatkan kualitas profesi daya orang tua calon perusahaan-perusahaan mahasiswa, ternama 84 Perguruan Tinggi Negeri lebih condong ke tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan arah bahwa perspektif gender. Sesuai dengan saran seorang lulusan Perguruan Tinggi Negeri penelitian sebelumnya, maka penelitian ini akan menjadi seorang peneliti. Maka dari menambahkan itu, untuk meningkatkan kualitas tenaga universitas agar dapat memperlihatkan kerja Indonesia yang menjadi lulusan S1 perbedaan pemahaman akuntansi antar dalam hal ini sebagai profesi akuntan agar universitas. Berdasarkan uraian tersebut, mampu ASEAN maka penelitian ini ingin menganalisis Economic Community tidak cukup hanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap berbekal Kecerdasan Intelektual (IQ) yang tingkat tinggi, faktor lainnya yang menunjang menganalisis adalah Kecerdasan Emosional. kecerdasan emosional terhadap tingkat teori, sehingga bersaing Seorang memiliki terkesan pada akuntan kecerdasan era sampel menjadi pemahaman dua akuntansi; perbedaan pengaruh memang harus pemahaman akuntansi antara Universitas intelektual yang Bakrie dan Universitas Indonesia; perbedaan pengaruh tinggi sehingga memahami semua hal menganalisis mengenai dapat kecerdasan emosional terhadap tingkat memecahkan masalah keuangan sehingga pemahaman akuntansi antar gender di menghasilkan Universitas akuntansi laporan agar keuangan yang Bakrie; dan menganalisis berguna bagi penggunanya. Namun peran perbedaan pengaruh kecerdasan emosional kecerdasan emosional juga sangat penting, antar gender di Universitas Indonesia. seorang akuntan yang memiliki kecerdasan emosional menghadapi yang baik berbagai akan masalah mampu TINJAUAN yang HIPOTESIS mungkin terjadi, dapat mengembangkan kecerdasan hati, seperti inisiatif, optimisme, beradaptasi dan empati. Penelitian ini mereplikasi pada DAN Perguruan Tinggi Negeri Perguruan ketangguhan, kemampuan PUSTAKA salah satu pendidikan Kementerian Tinggi Negeri wadah nasional penyelegaran dibawah Pendidikan. adalah naugan Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Tjun, universitas yang dibentuk oleh pemerintah Setiawan, dan Setiana (2009) mengenai adalah Universitas Indonesia, berdasarkan pengaruh kecerdasan emosional terhadap UU No.10/1955 pemerintah kala itu 85 menetapakan berdirinya Universitas tinggi harus memiliki standar proses Indonesia yang disahkan pada tanggal 11 pembelajaran yang meliputi sifat interaktif, Juli 1955, nama Universitas Indonesia holistik, integrative, saintifik, konstektual, sendiri adalah pengubahan nama dari tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat Universiteit Indonesia. Saat ini Universitas pada mahasiswa. Indonesia memiliki 13 fakultas dan dua program setara fakultas, salah satu fakultas Gender yang ada di Universitas Indonesia adalah Dalam kehidupan masyarakat, gender Fakultas Ekonomi yang telah ada sejak sangat melekat pada status laki-laki dan pertama perempuan kali berdirinya Universitas dalam hal peran, status, Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas tanggungjawab, dan fungsinya, sebagai Indonesia menawarkan program studi bagi akibat dari kesepakatan tercipta antar para calon mahasiswanya, yaitu program manusia yang telah tersosialiasasikan dari studi genarasi Ilmu Ekonomi, program studi ke generasi berikutnya Manejemen, program studi Akuntansi, (Puspitawati, 2013). Berbicara masalah program studi Ilmu Ekonomi Islam, dan gender maka sangat lekat sekali dengan program studi Bisnis Islam. teori sosial-konflik, dimana dengan adanya perbedaan status, tanggungjawab, fungsi, dan peran antara laki-laki dan perempuan, Perguruan Tinggi Swasta Penyelenggaraan Perguruan Tinggi dapat menimbulkan perbedaan kekuasaan Swasta dapat dilaksanakan oleh masyarakat yang menyebabkan terjadinya penyerangan umum melalui lembaga dalam bentuk dari kelompok yang memilki kekuatan yayasan yang dikelola secara independen kepada kelompok yang lemah dalam dibawah kordinasi Kementerian Pendidikan tatanan melalui Koordinator Perguruan Tinggi (Megawangi, 1999). Swasta (KOPERTIS). Agar kehidupan masyarakat dapat mendukung terciptanya seorang lulusan Pemahaman Akuntansi perguruan tinggi yang berkualias, dalam Menurut Budhiyanto dan Paskah pasal 11 ayat 1 UU No. 49 tahun 2014 (2004), seorang mahasiswa yang mengerti tentang apa yang sudah dipelajarinya tentang mata Standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa setiap perguruan kuliah-mata kuliah akuntansi dapat 86 tingkat regulation), menurut Melandy dan Aziza pemahaman akuntansi. Dalam penelitian (2006) bahwa pengendalian diri memiliki ini hubungan dengan kepercayaan diri yang dinyatakan telah tingkat ditentukan memiliki pemahaman oleh Indeks akuntansi Prestasi (IP) dimiliki oleh seseorang, seorang mahasiswa berdasarkan nilai mata kuliah mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan yang kuat akan mampu meluapkan emosi I, Akuntansi Keuangan II, Akuntansi tepat pada waktunya, dari pada seorang Biaya, Auditing I, auditing II, , Akuntansi mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri Keuangan Lanjutan I, Akuntansi Keuangan yang lemah; (3) Motivasi (motivation), Lanjutan Pengendalian menurut Siagian (2004) motivasi adalah Manajemen, dan Teori Akuntansi dengan kemauan seorang anggota organisasi yang maksud mengkhususkan pada mata kuliah berasal dari dalam diri atau dari lingkungan akuntansi. sekitar II, sistem untuk mengeluarkan kemampuannya dalam berbagai kegiatan untuk Kecerdasan Emosional Goleman (2003) dalam Maslahah (2007) kecerdasan emosional adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi tersebut; (4) Empati (empathy), yaitu suatu perasaan diri hal yang dapat membuat seseorang menjadi orang lain, lebih tegas dan sadar diri karena empati kemampuan memotivasi diri sendiri, dan banyak memberikan pengetahuan tentang kemampuan mengelola emosi dengan bijak orang pada diri sendiri dan dalam hubungan berhubungan dengan mereka; dan (5) dengan orang lain. Hal ini tidak dapat Keterampilan sosial (social skills), yaitu dipisahkan atau seni menangani emosi orang lain yang komponen kecerdasan emosional yaitu (1) merupakan dasar bagi beberapa kecakapan. kemampuan sendiri memahami dan perasaan dari lima dimensi lain dan bagaimana caranya Pengenalan diri (self awareness), yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengekspresikan emosinya sesuai dengan situasi yang dihadapi tantangan, bahkan orang-orang tertentu (Bradberry & Greaves, 2007); (2) Pengendalian diri (self 87 Hipotesis Perbedaan Pengaruh Kecerdasan Terhadap Tingkat Emosional Pemahaman Emosional McClelland (1973) dalam Yuniani (2010), menyatakan bahwa nilai raport, Kecerdasan Terhadap Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Pengaruh Tingkat Akuntansi Antara Akuntansi Universitas Bakrie (PTS) dan Universitas Indonesia (PTN) Yuniani (2010), menyatakan bahwa rangking kelas, serta kemampuan akademik bawaan tidak menjamin akan kesuksesan tidak kehidupan seseorang, maka dibutuhkan emosional memiliki pengaruh terhadap suatu perangkat kecakapan tambahan untuk tingkat pemahaman akuntansi seorang melengkapinya mahasiswa, penelitiannya yang mengambil yang dikenal dengan semua komponen kecerdasan kecerdasan emosional. Seseorang yang sampel mahasiswa mampu mengelola kecerdasan emosional tingkat akhir yang dimiliki dengan baik, akan mampu Semarang menunjukan bahwa empati dan membantunya dalam hal menempatkan ketarmpilan sosial tidak memiliki pengaruh emosinya. Penelitian Tjun, Setiawan, dan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Setiana bahwa Sedangkan penelitian Tjun, Setiawan, dan berpengaruh Setiana (2009), yang mengambil sampel terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa jurusan akuntansi tingkat akhir pada seorang mahasiswa. Berdasarkan hasil Universitas Kristen Maranatha Bandung, penelitian sebelumnya, maka hipotesis menyatakan bahwa seluruh komponen yang akan diuji adalah: kecerdasan emosional memiliki pengaruh H1: Kecerdasan Emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. terhadap tingkat pemahaman akuntansi Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka (2009) kecerdasan menerangkan emosional jurusan Universitas akuntansi Diponegoro, hipotesis yang akan diuji adalah: H2: Terdapat perbedaan pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi antara mahasiswa akuntansi Universitas Bakrie dan Universitas Indonesia 88 Perbedaan Pengaruh Kecerdasan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, dan dimana masing-masing universitas menjadi di representatif perguruan tinggi swasta dan Universitas Bakrie dan di Universitas perguruan tinggi negeri. Sedangkan dalam Indonesia penelitian Emosional Antara Mahasiswa Mahasiswi Jurusan Akuntansi ini, pengambilan sampel dan dilakukan dengan menggunakan metode Setiana (2009), menyatakan bahwa ada purposive sampling, yaitu: (1) Mahasiswa perbedaan kecerdasan emosional antara fakultas mahasiswa laki-laki. program strata 1 yang telah menempuh Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka minimal 120 sks di Universitas Bakrie hipotesis yang akan diuji adalah: Jakarta dan Universitas Indonesia, Depok, H3a : Terdapat perbedaan pengaruh Jawa Barat, dengan asumsi para mahasiswa Penelitian Tjun, perempuan kecerdasan Setiawan, dan emosional terhadap tersebut ekonomi telah jurusan akuntansi mendapatkan banyak akuntansi manfaat dari mata kuliah yang telah antara mahasiswa dan mahasiswi dipelajari; dan (2) Telah mengambil mata akuntansi di Universitas Bakrie kuliah pokok akuntansi yaitu Pengantar tingkat pemahaman H3b : Terdapat perbedaan pengaruh kecerdasan emosional terhadap Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, akuntansi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, antara mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, akuntansi di Universitas Indonesia Akuntansi Biaya 1, Akuntansi Biaya 2, tingkat pemahaman Auditing METODE PENELITIAN Akuntansi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program Auditing 2, Manajemen Keuangan, Perpajakan 1, Perpajakan 2, Populasi dan Sampel Penelitian seluruh 1, strata Manajemen dan Teori Akuntansi. 1 jurusan akuntansi di Universitas Bakrie dan Universitas Indonesia, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi program starata 1 di Universitas Bakrie, Jakarta dan Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah jenis data subjek. Sedangkan untuk sumber datanya 89 termasuk dalam data primer. Metode orang-orang pengumpulan data pada penelitian ini Greaves, 2007). menggunakan Pengendalian Diri metode survey. Dalam kegiatan penelitian ini, kuesioner dipilih tertentu (Bradberry & Menurut Melandy dan Aziza (2006), sebagai teknik pengumpulan data yang bahwa dianggap hubungan dengan kepercayaan diri yang paling cocok diterapkan. pengendalian oleh diri seseorang, memiliki Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan dimiliki seorang secara personal (Personality administered mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri questionnaires). yang kuat akan mampu meluapkan emosi tepat pada waktunya, dari pada seorang Definisi Operasional Variabel mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri Tingkat Pemahaman Akuntansi yang lemah. Tjun, Setiawan, dan Setiana (2009), Motivasi menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif Menurut Melandy dan Aziza (2006) (IPK) dan nilai-nilai mata kuliah yang bagi para mahasiswa yang menginginkan menjadi suatu kemajuan dalam penyempurnaan syarat pengambilan sampel sebagai tolak ukur tingkat pemahaman dalam akuntansi seorang mahasiswa. Yuniani mereka, motivasi yang paling berdampak (2010) juga beranggapan bahwa nilai-nilai besar berasal dari dalam diri sendiri, dan mata bidang yang menjadi syarat bukan berasal dari luar diri. sampel dipilih karena Empati kuliah pengambilan pencapaian dianggap telah manfaat terhadap banyak seorang akademik memberikan Empati adalah suatu hal yang dapat mahasiswa membuat seseorang menjadi lebih tegas dan sadar diri karena empati banyak dalam hal dunia akuntansi. memberikan pengetahuan tentang orang Kecerdasan Emosional lain dan bagaimana caranya berhubungan Pengenalan Diri dengan mereka. Pengenalan diri adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk Keterampilan Sosial Keterampilan sosial adalah mengekspresikan emosinya sesuai dengan menangani emosi dengan baik ketika situasi yang dihadapi, tantangan, bahkan berhubungan dengan orang lain dan dengan 90 cermat membaca situasi dan jaringan dilakukan untuk melihat atau mengetahui sosial; lancar; adakah perbedaan mean atau rata-rata menggunakan ketrampilan-ketrampilan ini antara dua kelompok bebas, yang berskala untuk data interval atau rasio (Santoso, 2009). berinteraksi mempengaruhi bermusyawarah dengan dan dan memimpin, menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerja sama dan HASIL DAN PEMBAHASAN bekerja dalam tim (Goleman, 2003). Operasionalisasi Alat Ukur Uji Reliabilitas Pada Uji Hipotesis penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik Uji Regresi Linier Sederhana Pada penelitian ini menggunakan dua One Shoot. Suatu kuesioner dapat teknik analisis data, pertama untuk menguji dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach pengaruh antara dua variabel dengan Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.6. menggunakan uji statistik regeresi linier Pada penelitian ini, terdapat lima konstrak sederhana. Analisis ini dapat dilakukan atau kelompok pertanyaan yang menjadi apabila atau instrumen pada kuesioner, kelima konstrak fungsional antar dua variabel dalam sebuah pertanyaan tersebut adalah Pengenalan penelitian (Kasmadi dan Sunariah, 2014). Diri, Pengendalian Diri, Motivasi, Empati, ada hubungan kausal dan Keterampilan Sosial. Setelah dilakukan Y = a + b. X+e Keterangan: pengolahan data maka dapat kita lihat Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi perolehan Cronbach Alpha dari setiap a = Konstanta konstrak pertanyaan, pada tabel 4.1 berikut: b = Koefisien regeresi variabel maka digunakan uji statistic Tabel 4.1 Uji Reliabilitas Cronbach Simpula Komponen ’s Alpha n Reliabel Pengenalan Diri 0.631 Reliabel Pengendalian Diri 0.631 0.716 Reliabel Motivasi 0.828 Reliabel Empati Keterampilan 0.705 Reliabel Sosial Berdasarkan tabel diatas, Independent kesimpulan yang dapat diambil, dari x = Kecerdasan emosional Uji Beda Analisisi data pada H2 dan H3a dan H3b, untuk dapat menguji apakah terdapat perbedaan pengaruh antar dua Simple t-test. Uji t-test 91 kelima konstrak pernyataan kecerdasan hitung yang diperoleh lebih besar dari r emosional instrument tabel yaitu 0.1726, pada level siginifikansi kuesioner memiliki relibilitas dan layak sebesar 5%. Hasil dari uji validitas dengan dijadikan sebagai alat ukur penelitian. menggunakan yang menjadi Corrected item-total correlation dapat kita lihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Uji Validitas Pada penelitian ini setiap item pernyataan dapat dinyatakan valid apabila r Komponen Pengenalan Diri Tabel 4.2 Uji Validitas Corrected Item-Total Correlation (r hitung) r tabel Simpulan Item 1 0.220 0.1726 Valid Item 2 0.275 0.1726 Valid Item 3 0.467 0.1726 Valid Item 5 0.467 0.1726 Valid Item 7 0.310 0.1726 Valid Item 8 0.291 0.1726 Valid Item 9 0.316 0.1726 Valid Item 10 Pengendalian Diri 0.289 0.1726 Valid Item 1 0.291 0.1726 Valid Item 2 0.289 0.1726 Valid Item 4 0.310 0.1726 Valid Item 6 0.467 0.1726 Valid Item 7 0.467 0.1726 Valid Item 8 0.316 0.1726 Valid Item 9 0.220 0.1726 Valid Item 10 Motivasi 0.275 0.1726 Valid Item 1 0.456 0.1726 Valid Item 3 0.434 0.1726 Valid 92 Item 4 0.315 0.1726 Valid Item 5 0.373 0.1726 Valid Item 6 0.350 0.1726 Valid Item 7 0.412 0.1726 Valid Item 8 0.418 0.1726 Valid Item 9 0.463 0.1726 Valid Item 10 Empati 0.348 0.1726 Valid Item 1 0.546 0.1726 Valid Item 2 0.538 0.1726 Valid Item 3 0.504 0.1726 Valid Item 4 0.323 0.1726 Valid Item 5 0.546 0.1726 Valid Item 6 0.409 0.1726 Valid Item 7 0.588 0.1726 Valid Item 8 0.665 0.1726 Valid Item 9 0.448 0.1726 Valid Item 10 Keterampilan Sosial 0.653 0.1726 Valid Item 1 0.373 0.1726 Valid Item 2 0.458 0.1726 Valid Item 3 0.441 0.1726 Valid Item 4 0.240 0.1726 Valid Item 5 0.391 0.1726 Valid Item 6 0.236 0.1726 Valid Item 7 0.465 0.1726 Valid Item 8 0.428 0.1726 Valid Item 9 0.448 0.1726 Valid Item 10 0.274 0.1726 Valid 93 Berdasarkan tabel diatas dapat kita 2015, dengan cara membagikan link lihat bahwa keseluruhan item pernyataan kuesioner yang terhubung dengan internet memiliki nilai r hitung diatas r tabel. Maka kepada para calon responden. Hasil dari dari itu, data yang diperoleh dapat penyebaran kuesioner tersebut, terkumpul dinyatakan valid. Selanjutnya, dilakukan sebanyak 106 kuesioner yang telah diisi uji validitas dengan melakukan analisis oleh Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi terhadap Universitas product-moment correlation Bakrie dan Universitas Product-moment Indonesia. Rincian dari kuesioner yang untuk menguji telah terkumpul, secara keseluruhan dapat korelasi antar konstruk pernyataan pada kita lihat bahwa responden perempuan kuesioner, product-moment lebih mendominasi perolehan kuesioner correlation juga digunakan untuk melihat terkumpul dengan total sebanyak 60 orang, sebaran data terjadi multikolineritas atau sedangkan secara keseluruhan responden tidak, sebaran data dinyatakan valid laki-laki sebanyak 46 orang. Berdasarkan apabila nilai r hitung lebih kecil dari 0.7 hasil verifikasi yang dilakukan terhadap (Purnamasari, 2011). Berdasarkan hasil keseluruhan kuesioner yang terkumpul, dari uji validitas dengan menggunakan tidak semua kuesioner dapat diolah untuk product-moment correlation, kesimpulan dijadikan sampel penelitian. (person correlation). correlation, dilakukan selain itu yang dapat diambil dari hasil uji validitas Jika responden dilihat dari masing- dengan menggunkan metode product- masing universitas diperoleh responden moment correlation, dapat dinyatakan sebanyak 49 responden (53.3%) dari tidak terjadi multikolineritas. Hal tersebut Universitas Bakrie dan 43 responden dapat (46.7%) dilihat bahwa r hitung yang dari Universitas Indonesia. diperoleh antar konstruk adalah dibawah Selanjutnya terdapat 52 responden (56.5%) 0.7, dan dengan kata konstruk yang yang memiliki IPK antara 3.01-3.50, 3 menyusun variabel bebas dapat dikatakan responden (3.3%) dengan IPK 2.76-3.00, valid. dan 37 responden (40.2%) dengan IPK 3.50-4.00. Rincian tersebut dapat kita lihat Karakteristik Responden pada tabel 4.6 sebagai berikut: Penyebaran kuesioner dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2015 hingga 27 Juli 14 Tabel 4.6 Rincian Komposisi Karakteristik Responden Keterangan Frekuensi Persentase% 1. Jenis Kelamin Laki-laki 41 44.6% Perempuan 51 55.4% 49 53.3% Universitas Indonesia 43 3. Gender Berdasarkan Universitas 46.7% 2. Nama Universitas Universitas Bakrie 4. Mahasiswa UB 22 44.9% Mahasiswi UB 27 55.1% Mahasiswa UI 19 44.2% Mahasiswi UI Indeks Prestasi Kumulatif 2.76 – 3.00 24 55.8% 3 3.3% 3.01 – 3.50 52 56.5% 3.51 – 4.00 37 40.2% Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Hasil Penelitian Statistik Deskriptif Hasil dari statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran perolehan data yang didapat. Hal tersebut dapat kita lihat dari nilai minimum, mean, maximum, dan standar deviation. Hasil N PD 92 PLD 92 MTV 92 EPT 92 KS 92 Valid N 92 Min 3.25 3.25 2.89 3.00 2.70 max 4.75 4.75 4.89 4.90 5.00 Std. mean Deviation 3.9348 0.33586 3.9348 0.33586 3.9239 0.38698 4.0989 0.43158 3.8370 0.36153 penelitian deskriptif pada penelitian ini Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dapat kita lihat pada tabel 4.7 sebagai kita lihat bahwa kelima konstruk variabel berikut: independen yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial, masing-masing memiliki nilai minimum secara berurutan sebesar 3.25, 3.25, 2.89, 3.00, dan 2.70, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh 14 secara berurutan adalah sebesar 3.9348, 3.9348, 3.9239, 4.0989, dan 3.8370. Model kedua dalam uji normalitas pada penelitian ini adalah dengan Standar deviasi masing-masing konstruk menggunakan secara berurutan memiliki perolehan nilai Smirnov. Hal ini dilakukan agar dapat sebesar melihat distribusi sebaran data secara lebih 0.33586, 0.33586, 0.38698, 0.43158, dan 0.36153. model Kolmogorov- jelas dalam bentuk angaka. Berdasarkan hasil uji tersebut, nilai Asymp.Sig (2tailed) Uji Normalitas Uji normalitas memiliki tujuan untuk melihat kondisi data apakah masing-masing konstruk menunjukkan nilai sebesar 0.173, 0.173, terjadi 0.068, 0.354, dan 0.237. Hasil yang pendistribusian data secara normal atau didapatkan menjelaskan bahwa model tidak. Salah satu persyaratan uji parametrik regresi adalah data berdistribusi normal. Pada karena nilainya lebih besar dari α = 0.05. memenuhi asumsi normalitas penelitian ini digunakan dua model uji normalitas untuk melihat distribusi sebaran Uji Regresi Linier data. Pertama, uji normalitas diuji dengan Uji regresi bertujuan untuk menguji melihat gambar grafik Normal P-P Plot. seberapa jauh pengaruh satu variabel Pada gambar P-P Plot terlihat titik-titik independen Kecerdasan Emosional yang mengikuti dan mendekati garis diagonalnya dikelompokan dalam lima konstruk, untuk sehingga dapat disimpulkan bahwa model menerangkan variabel dependen Tingkat regresi memenuhi asumsi normalitas. Pemahaman Akuntansi. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0: Tidak ada emosional pengaruh kecerdasan terhadap tingkat pemahaman akuntansi H1: Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik P-P PLOT Berdasarkan hipotesis yang akan diuji, maka apabila probabilitas t lebih kecil dari 0.05 maka H1 diterima 96 sebaliknya apabila probabilitas t lebih emosional, berdasarkan hasil uji R square, besar dari pada 0.05 maka H0 diterima. dapat kita lihat bahwa nilai R square lebih Berikut adalah tabel hasil perhitungannya: kecil dari 0.05. Hal tersebut menunjukan Berdasarkan hasil uji t-test konstruk bahwa terdapat pengenalan diri, tidak memiliki pengaruh mempengaruhi terhadap tingkat pemahaman akuntansi. akuntansi. Hal tersebut ditunjukan bahwa faktor tingkat Berdasarkan nilai lain pemahaman hasil uji konstruk besar dari 0.05. Hal ini mungkin saja pengaruh terhadap tingkat pemahaman terdapat dapat akuntansi. Hal tersebut ditunjukan bahwa pemahaman nilai signifikansi yang didapat adalah lebih itu besar dari 0.05. Hal ini mungkin saja mempengaruhi seseorang, lain tingkat maka dari yang untuk membuktikan apah terdapat faktor lain terdapat yang mempengaruhi mempengaruhi kecerdasan faktor tidak regresi signifikansi yang didapat adalah lebih faktor motivasi, yang lain tingkat dapat pemahaman seseorang, dapat kita lihat bahwa nilai R square lebih membuktikan apah terdapat faktor lain kecil dari 0.05. Hal tersebut menunjukan yang bahwa yang emosional, berdasarkan uji R square, pemahaman dapat kita lihat bahwa nilai R square lebih mempengaruhi faktor tingkat lain dari yang emosional, berdasarkan hasil uji R square, terdapat maka memiliki mempengaruhi itu untuk kecerdasan kecil dari 0.05. Hal tersebut menunjukan akuntansi. Berdasarkan hasil uji regresi bahwa terdapat konstruk pengendalian diri, tidak memiliki mempengaruhi pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. akuntansi. Hal tersebut ditunjukan bahwa faktor tingkat Berdasarkan hasil lain yang pemahaman uji regresi nilai signifikansi yang didapat adalah lebih konstruk empati, tidak memiliki pengaruh besar dari 0.05. Hal ini mungkin saja terhadap tingkat pemahaman akuntansi. terdapat Hal faktor mempengaruhi seseorang, lain tingkat maka dari yang dapat tersebut bahwa nilai pemahaman signifikansi yang didapat adalah lebih itu besar dari 0.05. Hal ini mungkin saja untuk membuktikan apah terdapat faktor lain terdapat yang mempengaruhi mempengaruhi ditunjukan kecerdasan faktor lain tingkat yang dapat pemahaman 97 seseorang, maka dari itu untuk perbedaan pengaruh kecerdasan emosional membuktikan apah terdapat faktor lain terhadap tingkat pemahaman akuntansi yang kecerdasan antara Universitas Bakrie dan Universitas emosional, berdasarkan hasil uji R square, Indonesia sebagai Hipotesis H2. Setiap dapat kita lihat bahwa nilai R square lebih hipotesis dapat diterima apabila niali kecil dari 0.05. Hal tersebut menunjukan siginifikansi lebih kecil dari 0.05. Maka bahwa dari itu berdasarkan hasil pengolahan data mempengaruhi terdapat mempengaruhi faktor lain tingkat yang pemahaman akuntansi. untuk menguji ditetapkan Berdasarkan hasil uji regresi perbedaan hipotesis pengaruh, alternatif sebagai berikut: konstruk H0: Tidak terdapat perbedaan pengaruh penyusun kecerdasan emosional masing- kecerdasan emosional antar universitas. masing memiliki nilai probabilitas sebesar H1: 0.677, 0.640, 0.920, 0.216, dan 0.487, kecerdasan emosional antar universitas. konstruk, bahwa kelima Terdapat perbedaan pengaruh Hasil uji t-test menunjukan bahwa seluruh angka tersebut lebih besar dari pada 0.05, dimana syarat apabila H1 tidak nilai rata-rata pengaruh dapat diterima ketika nilai probabilitas emosional dari Universitas Bakrie sebesar lebih besar dari 0.05. Maka dari itu 4.2527, sedangkan nilai rata-rata pengaruh melihat hasil dari perhitungan uji t, kecerdasan emosional dari Universitas kesimpulan yang dapat diambil adalah H1 Indonesia adalah sebesar 4.0787. Hal ini ditolak atau dengan kata lain tidak ada menunjukan bahwa pengaruh kecerdasan pengaruh kecerdasan emosional terhadap emosional tingkat pemahaman akuntansi. Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi yang dimiliki kecerdasan oleh para Universitas Bakrie lebih besar dari pada Hasil Uji T-Test Uji t-test dilakukan untuk melihat Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Universitas Indonesia. Sedangkan nilai atau mengetahui adakah perbedaan mean signifikansi perbedaan atau rata-rata antara dua kelompok bebas, kecerdasan yang berskala data interval atau rasio. Pada universitas adalah sebesar 0.016. Hal ini penelitian ini dua kelompok bebas yang menunjukan bahwa H1 diterima atau dimaksud adalah untuk menguji apakah ada dengan kata lain terdapat perbedaan emosional pengaruh antar dua 98 pengaruh kecerdasan emosional antar dua Berdasarkan hasil uji independent universitas, hal ini dikarenakan nilai sample signifikansi adalah sebesar 0.016 atau mahasiswi lebih kecil dari 0.05. Bakrie, pengaruh kecerdasan emosional Selanjutnya uji t-test juga dilakukan untuk menguji hipotesi antar akuntansi mahasiswa di dan Universitas mahasiswi akuntansi Universitas Bakrie (H3). memiliki Hipotesis ketiga terbagai menjadi dua pengaruh pertama H3a yang akan menguji ada atau mahasiswa akuntansi Universitas Bakrie tidaknya perbedaan pengaruh kecerdasan memiliki nilai 4.1888. Sedangkan nilai emosional dan signifikansi adalah sebesar 0.241, angka mahasiswi akuntansi di Universitas Bakrie tersebut lebih besar dari 0.05. Berdasarkan dan H3b yang akan menguji ada atau hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 tidaknya perbedaan pengaruh kecerdasan ditolak atau dengan kata lain tidak terdapat emosional antara perbedaan pengaruh kecerdasan emosional mahasiswi akuntansi antara ketiga t-test mahasiswa mahasiswa di dan Universitas Indonesia. Masing-masing hipotesis dapat antara nilai 4.3048, kecerdasan mahasiswa dan sedangkan emosional mahasiswi akuntansi di Universitas Bakrie. diterima apabila nilai signifikansi lebih Selajutnya sama dengan hipotesis kecil dari 0.05. Maka dari itu untuk H3a, hipotesis H3b juga akan menguji menguji terdapat pengaruh kecerdasan apakah emosional dan kecerdasan emosional antara mahasiswa mahasiswi di Universitas Bakrie, hipotesis dan mahasiswi akuntansi di Universitas yang akan diuji adalah sebagai berikut: Indonesia. Hipotesis 3b dapat diterima H0: Tidak terdapat perbedaan pengaruh apabila nilai signifikansi yang diperoleh antara kecerdasan H1: mahasiswa perbedaan pengaruh antara adalah lebih kecil dari 0.05. Maka dari itu mahasiswa dan mahasiswi akuntansi hipotesis yang akan diuji adalah sebagai di Universitas Bakrie. berikut: Terdapat kecerdasan emosional terdapat perbedaan emosional pengaruh antara H0: Tidak terdapat perbedaan pengaruh kecerdasan emosional antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi mahasiswa dan mahasiswi akuntansi di Universitas Bakrie. di Universitas Indonesia. 99 H1: Terdapat perbedaan kecerdasan pengaruh emosional antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi Berdasarkan pengolahan data tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan analisis uji keragaman di Universitas Indonesia. variabel tingkat pemahaman akuntansi, Berdasarkan hasil Uji Independent dapat kita simpulkan bahwa jika kita lihat Sample t-test dan dari nilai rata-ratanya mahasiswi akuntansi Universitas di Universitas Bakrie lebih memiliki Indonesia, pengaruh kecerdasan emosional tingkat pemahaman akuntansi yang lebih mahasiswa akuntansi Universitas Bakrie tinggi daripada mahasiswa akuntansi di memiliki Universitas Bakrie, mahasiswa akuntansi Mahasiswi antar Akuntansi nilai Mahasiwa di 4.0810, sedangkan pengaruh kecerdasan emosional mahasiswi Universitas Indonesia, akuntansi Universitas Bakrie memiliki akuntansi nilai 4.0769. Sedangkan nilai signifikansi Sedangkan mahasiswa dan mahasiswa di adalah sebesar 0.970, angka tersebut lebih kedua universitas yang memiliki nilai A besar dari 0.05. Berdasarkan hasil tersebut pada mata kuliah Pengantar Akuntansi dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak atau dapat mempengaruhi tingkat pemahaman dengan kata lain tidak terdapat perbedaan mereka terhadap mata kuliah-mata kuliah pengaruh kecerdasan emosional antara akuntansi lainnya, hal ini mungkin dapat mahasiswa dan mahasiswi akuntansi di disebabkan karena mata kuliah Pengantar Universitas Indonesia. Akuntansi di dan mahasiswi Universitas Indonesia. adalah mata kuliah dasar akuntansi yang harus mereka kuasai. Mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki Uji Keragaman Uji keragaman untuk indeks prestasi kumulatif pada interval antar 3.51-4.00 memiliki pengaruh yang sangat kelompok pada data demografi responden signifikan terhadap tingkat pemahaman yang didapatkan dari kuesioner yang telah akuntansi. Sedangkan perbedaan usia tidak diisi oleh para responden. Penelitian ini memiliki perbedaan yang terlalu jauh memiliki empat kelompok karakteristik tentang data demografi responden, yang terbagi pemahaman akuntansi. menganalisis dilakukan keragaman yang pengaruhnya terhadap tingkat dalam jenis kelamin, perolehan nilai mata kuliah, indeks prestasi kumulatif, dan usia. 100 akuntansi. Sedangkan jika kita lihat para Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Terhadap Emosional responden yang mendapatkan nilai A pada Pemahaman mata kuliah Pengantar Akuntansi akan Kecerdasan Tingkat lebih mudah memahami mata kuliah-mata Akuntansi Kecerdasan Emosional pada kuliah pokok akuntansi lainnya. penelitian ini terbukti tidak memiliki Selanjutnya jika bandingkan antar gender pengaruh terhadap tingkat pemahaman dari akuntansi. akuntansi Hasil dari penelitian ini kedua universitas, Universitas mahasiswi Bakrie lebih menunjukan bahwa seorang mahasiswa memiliki pemahaman akuntansi yang lebih atau mahasiswi yang memiliki kecerdasan tinggi dibandingkan dengan mahasiswa emosional yang baik, belum menjamin akuntansi Univeristas Bakrie, mahasiswa memiliki tingkat pemahaman akuntansi. akuntansi Keseluruhan dari 92 data responden yang mahasiswi akuntansi Universitas Indonesia. dapat diolah, seluruhnya tidak ada yang Sedangkan dari faktor usia tidak menjamin menunjukan kecerdasan seorang mahahasiswa atau mahasiswi yang emosional terhadap tingkat pemahaman lebih tua memiliki tingkat pemahaman akuntansi. akuntansi yang lebih baik. pengaruh Kelima konstruk penyusun Universitas Indonesia, dan tidak Hasil penelitian ini tidak sejalan terhadap dengan penelitian yang dilakukan oleh kecerdasan emosional, hal ini mungkin saja Tjun, Setiawan, dan Setiana (2009), yang disebabkan oleh faktor lainnya yang tidak menyatakan bahwa kecerdasan emosional menjadi topik dalam penelitian ini. Hal memiliki tersebut dapat dibuktikan pada tabel r pemahaman akuntansi. Hal ini diduga square pada masing-masing konstruk yang disebabkan oleh perbedaan sampel yang sangat kecil. dijadikan kecerdasan emosional memperlihatkan juga pengaruh pengaruh objek terhadap penelitian, tingkat kurangnya Selanjutnya jika kita melihat uji jumlah sampel, dan mungkin saja terdapat keragaman, kita dapat sama-sama melihat faktor lain yang dapat mempengaruhi bahwa para responden yang memiliki tingkat pemahaman akuntansi. Sedangkan indeks prestasi kumulatif pada interval penelitian ini sejalan dengan penelitian 3.51-4.00 yang yang telah dilakukan oleh Suryaningrum signifikan terhadap tingkat pemahaman dan Trisnawati (2003) yang menyatakan memiliki pengaruh 101 bahwa kecerdasan memiliki emosional pengaruh terhadap tidak kecerdasan emosional antara Universitas tingkat Bakrie dan Universitas Indonesia. Hal pemahaman akuntansi. Suryanti dan Ika tersebut (2004) juga berpendapat bahwa kecerdasan signifikansi dibawah 0.016. Hal lain yang emosional pengaruh dapat dilihat bahwa Universitas Bakrie terhadap tingkat pemahaman akuntansi. memiliki nilai rata-rata yang lebih besar Sedangkan menurut Melandy dan Aziza dari Universitas Indonesia. Sampel dari (2006) yang meneliti pengaruh kecerdasan masing-masing universitas sebanyak 49 emosional terhadap tingkat pemahaman mahasiswa dari Universitas Bakrie dan 43 akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai mahasiswa dari Universitas Indonesia. tidak memiliki emosional tidak memiliki ditunjukan pada nilai Penelitian sebelumnya tidak berfokus variabel pemoderasi, menyatakan bahwa kecerdasan dapat untuk melihat perbedaan pengaruh pengaruh terhadap tingkat pemahaman kecerdasan emosional antar universitas akuntansi, hal ini disebabkan oleh tingkat baik kepercayaan oleh universitas swasta, ataupun antar sesama seorang mahasiswa. Yuniani (2010) juga universitas negeri dan sesama universitas menyatakan bahwa secara swasta, dan belum banyak yang melakukan kecerdasan emosional tidak diri yang dimiliki umum antar universitas penelitian pengaruh terhadap tingkat pemahaman pengaruh akuntansi atau universitas. Namun Melandy dan Aziza juga (2006) mahasiswi. Nikmah mahasiswa (2014) melihat dan memiliki seorang untuk negeri kecerdasan perbedaan emosional yang mengambil antar sampel dari menyatakan bahwa secara keseluruhan beberapa universitas yang ada di Sumatera kecerdasan Barat emosional tidak memiliki dapat memperlihatkan adanya pengaruh terhadap tingkat pemahaman perbedaan pengaruh kecerdasan emosional akuntansi. di masing-masing universitas. Pengaruh Kecerdasan Emosional antara Pengaruh Kecerdasan Emosional antar Universitas Gender Bakrie dan Universitas Hasil pada penelitian ini membukti terdapat Universitas Bakrie dan Universitas Indonesia Indonesia bahwa di perbedaan pengaruh Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada masing-masing universitas 102 pengaruh Gender. Berdasarkan uji hipotesis yang kecerdasan emosional antara mahasiswa telah dilakukan, maka simpulan yang dapat dan mahasiswi. Hal tersebut ditunjukan diambil dari penelitian ini adalah sebagai dengan nilai signifikansi yang lebih besar berikut: (1) Kecerdasan Emosional dalam dari 0.05. Hal lain yang dapat dillihat pada penelitian ini terbukti tidak memilliki penelitian ini adalah bahwa kecerdasan pengaruh terhadap tingkat pemahaman emosional yang dimiliki oleh mahasiswi akuntansi akuntansi di Universitas Bakrie lebih besar mahasiswi, dari mahasiswa akuntansi di Universitas pengaruh kecerdasan emosional antara Bakrie. Sedangkan hal sebaliknya terjadi di Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi di Universitas Indonesia dimana mahasiswa Universitas akuntansi Indonesia, tidak terdapat memiliki dimiliki di perbedaan Universitas kecerdasan lebih Indonesia dari tersebut Terdapat Bakrie dan (3) dan atau perbedaan Universitas Tidak terdapat perbedaan pengaruh kecerdasan emosional mahasiswi antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi di Universitas Bakrie dan antara mahasiswa akuntansi di Universitas Indonesia. Hasil (2) mahasiswa yang emosional besar seorang sejalan dengan dan mahasiswi di Universitas Indonesia. penelitian yang dilakukan oleh Tjun, Setiawan, dan menyatakan Setiana bahwa (2009), tidak yang Keterbatasan Penelitian terdapat ini tentunya memiliki perbedaan pengaruh kecerdasan emosional beberapa keterbatasan yang diharapkan antar dapat gender. Nikmah (2014) juga disempurnakan pada penelitian- terdapat penelitian berikutnya, yaitu: (1) Kurangnya perbedaan pengaruh kecerdasan emosional antusias minat calon responden untuk antara laki-laki dan perempuan. mengisi kuesioner sehingga responden menyatakan bahwa tidak yang didapatkan tidak memenuhi target SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN respoden yang telah ditetapkan, (2) Waktu SARAN penyebaran kuesioner yang bertepatan Simpulan dengan liburan sehingga kesulitan dalam Penelitian ini menganalisis Pengaruh menemui responden secara langsung, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat (3) Masih terlalu sedikitnya penelitian yang Pemahaman Akuntansi Berdasarkan 103 meperlihatkan perbedaan pengaruh keceradasan emosional antar universitas. Saran Merujuk pada keterbatasan penelitian di atas dan literature terkait lainnya, maka beberapa saran jumlah sampel penelitian agar hasil yang berikutnya lebih menggambarkan situasi populasi Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. bagi penelitian selanjutnya yaitu: (1) Menambah didapatkan Dameria. (2005). Pentingnya Pendidikan Kecerdasan Emosional. Diaskses dari www.ganeca.blogspirit.com. Diakses tanggal 20 Mei 2015. dapat yang sebenarnya, (2) Memperhatikan waktu penyeberan kuesioner sehingga penelitian berikutnya memperoleh responden yang lebih banyak, (3) Menambahkan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat Goleman, D. (2000). Working with Emotional Intelligence. Terjemahan: Alex Kantjono W. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D. (2003). Emotional Intelligence. Terjemahan: T Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gunawan, I. & Palupi, A. R. (2013). Taksonomi Bloom-revisi Ranah Kognitif. Madiun: Badan penerbit PGSD FIP IKIP PGRI pemahaman akuntansi seorang mahasiswa atau mahasiswi. DAFTAR PUSTAKA Aquino, A. & Liviawati. (2013). Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Perspektif Gender. Jurnal Pendidik dan Bisnis, Vol. 5, No. 2. Azwar, S. (2004). Pengantar P, sikologi th Intelegensi (5 ed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budhiyanto, S. J. & Nugroho, I. P. (2004). “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”, Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 10, No.2. Marzuki. (2007). Kajian Awal Tetang Teori-Teori Gender. Yogyakarta: Badan Penerbit FISIP Universitas Negeri Yogyakarta. Maslahah, R. E. (2007). Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan Kepercayaan Diri sebagai Variabel Pemoderasi [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Megawangi, R. (1999). Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru st tentang Relasi Gender (1 ed). Bandung: Mizan. 104 Nikmah, A. (2014). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif Gender [Skripsi]. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro. Santi, S., Setiawan, S., & Tjun, L. T. (2009). “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif Gender”. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.2. Nuraina, A. & Melandy, R.M. (2006). “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. Shapiro, E.L. (2003). Mengajarkan Emotional Intelegence Pada Anak. Jakarta: Gramedia. Pallant, J. (2007). SPSS Survival Manual Berkshire. McGraw: Hill OPeniversity Press Purnamasari, R. (2011). Faktor Keamanan Makanan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Instan di Jakarta [Skripsi]. Jakarta: Universitas Bakrie Puspitawat, H. (2013). Konsep, Teori, dan Analisis Gender. Bogor: Badan Penerbit Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Ristami, K. T. A. (2012). Efek Gender dan Pendidikan Pada Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kinerja Karyawan BPR di Kabupaten Gianyar [Skripsi]. Gianyar: Universitas Udayana Suryaningrum, Sri., & Eka, I. T. (2003). “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Pendidikan Akuntansi”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Suwardjono, (1999). “Mamahamkan Akuntansi Dengan Penalaran dan Pendekatan Sistem”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14 No.3. Wahyu, A. M. (2015). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa [Skripsi]. Padang: Universitas Negeri Padang Weisinger, H. (2006). Emosional Intelligence at Work: Pemandu Pikiran dan Perilaku Anda Untuk Meraih Kesuksesan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Yuniani, A. (2010). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro 105