1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan taraf

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan taraf hidup masyarakat dan perkembangan zaman telah
mempengaruhi banyak hal, salah satunya gaya hidup dan kebutuhan yang semakin
meningkat dan beragam. Masyarakat Indonesia dewasa ini, khususnya yang
tinggal di daerah perkotaan merupakan konsumen yang berpikiran relatif maju.
Mereka dihadapkan dengan bermacam – macam tawaran barang dan jasa sehingga
mereka akan selalu memilih barang dan jasa yang terbaik sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat pendapatan mereka. Perubahan zaman juga membuat
terjadinya pergeseran nilai – nilai dalam dunia bisnis. Saat ini konsumen lebih
memiliki kekuasaaan yang menentukan di dalam dunia bisnis, sehingga konsumen
lebih bebas memilih produk yang akan dikonsumsinya dan pada siapa mereka
membeli produk tersebut.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa,
pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikian, organisasi, informasi dan ide
(Kotler dalam Simamora, 2008:140). Jadi produk itu bukan hanya sesuatu yang
berwujud saja, seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu
yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan
kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
1
2
Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya
berakibat pada sektor pendidikan dan ekonomi, bahkan budaya pun juga ikut
terpengaruh. Pada masyarakat, perubahan budaya pun tidak dapat dihindari. Salah
satu perubahan budaya yang terjadi adalah makanan siap saji yang sebelumnya di
Indonesia belum ada akan tetapi seiring perkembangan jaman, makanan siap saji
banyak dijual di Indonesia termasuk di kota metropolitan seperti Surabaya.
Persaingan antara perusahaan penghasil produk makanan cepat saji saat ini juga
sangat kompetitif. Oleh karena itu perusahaan yang menerapkan konsep
pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor- faktor yang
mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha – usaha pemasaran sebuah
produk yang dilakukan.
Konsumen cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena mereka
merasa aman dengan sesuatu yang dikenal (Raharjani, 2005:5). Sebuah merek
yang dikenal mempunyai kemungkinan bisa diandalkan baik itu dalam
kemantapan berbisnis maupun kualitasnya. Konsumen cenderung memilih tempat
yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap menyangkut kedalaman,
luas dan kualitas keberagaman produk yang ditawarkan oleh penjual. Semua hal
tersebut dilakukan perusahaan agar terjadi kenaikan dari tingkat pembelian
konsumen dank arena terdapat berbagai macam produk sejenis yang ditawarkan
oleh berbagai macam perusahaan.
Cara memenangkan persaingan adalah restoran siap saji harus berusaha
untuk dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen,
sehingga konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk mereka.
3
Keputusan pembelian secara umum adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan
alternative. Keputusan pembelian meliputi keputusan tentang jenis dan mandaat
produk, keputusan tentang bentuk – bentuk produk, keputusan tentang merek,
keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang penjualnya dan keputusan
tentang waktu pembelian serta cara pembayarannya (Schiffman dan Kanuk,
2008:485).
Restoran Pizza Hut saat ini merupakan restoran pizza terbesar di dunia.
Dari sebuah kedai pizza kecil dan sederhana, Pizza Hut tumbuh menjadi jaringan
restoran pizza terbesar di dunia dengan lebih dari 5.600 restoran di 97 negara. Di
Indonesia, Pizza Hut membuka restoran pertamanya tahun 1984 di Gedung
Djakarta Theatre, daerah Thamrin, Jakarta. Tahun 2000, restoran Pizza Hut
pertama ini dipindahkan ke Gedung Cakrawala di area yang sama, hingga
sekarang. Kini, Pizza Hut mempunyai lebih dari 200 restoran yang tersebar di 22
propinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Abepura (www.pizzahut.co.id).
Meskipun memiliki banyak gerai, pada beberapa tahun ini hasil penjualan
Pizza Hut secara keseluruhan mengalami penurunan. Pemilik brand Pizza Hut,
Yum yang berlokasi di New York, saat ini dikabarkan tengah berusaha untuk
memperbaiki kinerja perusahaan makanan cepat saji khas Italia tersebut. Seperti
dikutip CNN Money, Selasa (16/9/2014), penyebab utama merahnya performa
Pizza Hut adalah laporan keuangannya yang mengalami penurunan bahkan
beredar isu,Yum tengah mempertimbangkan untuk menjual gerai-gerai Pizza Hut
yang saat ini telah mendunia. Berdasarkan laporan keuangan Yum kuartal II-2014
seperti dikutip Okezone, penjualan Pizza Hut menurun satu persen. Namun secara
4
margin restoran menurun 6,4 poin persen menjadi 7,2 persen pada kuartal kedua
tahun ini. Sementara laba operasional Pizza Hut mengalami penurunan 22 persen.
Saat ini Pizzat Hut telah membuka 109 gerai baru secara global. Di mana 88
persen gerai itu dibuka melalui sistem franchise.Yum sebenarnya tidak hanya
memegang brand Pizza Hut, melainkan juga memegang brand KFC dan Taco
Bell. Namun kedua brand tersebut mampu menunjukkan pertumbuhan laba yang
berapor biru. Secara umum, Yum mampu membukukan pertumbuhan penjualan
enam persen, dengan pertumbuhan margin dari tiga persen menjadi 15,5
persen.Sementara pertumbuhan global Yum mencatat pertumbuhan laba
operasional 34 persen. Yum mampu memiliki 298 gerai baru, di mana 78
persennya didirikan di negara berkembang.
Selain itu peneliti juga mengamati bahwa selain kinerja perusahaan yang
berkaitan dengan pelayanan, ada faktor lainnya yang menjadikan Pizza Hut
mengalami penurunan dalam penjualannya yaitu keberagaman produk. Mengenai
faktor persaingan, justru sang pemenang memprediksikan bahwa keberagaman
produk dengan strategi pemasaran yang dirancang berbeda adalah suatu senjata
ampuh dalam merebut pangsa pasar yang semakin meningkat (Sentana, 2006:10).
Sentana memambahkan bahwa, keberagaman produk adalah sebuah faktor yang
memiliki peran dominan sebagai unsur yang menentukan berkembang atau
tidaknya
suatu
perusahaan.
Sedangkan
Gautama
(2012)
dalam
jurnal
penelitiannya menunjukkan bahwa pelayanan memilili peran yang dominan dalam
mempengaruhi keputusan pembelian, jadi semakin tinggi pelayanan yang
diberikan kepada konsumen maka keputusan pembelian pun akan semakin tinggi.
5
Hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk mengkaji dari sisi
keberagaman produk dan pelayanan yang nantinya berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen Pizza Hut khususnya di kota Surabaya.
Berdasarkan uraian di atas menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji
dan diteliti dalam memahami pentingnya keberagaman produk dan pelayanan
terhadap keputusan pembelian, sehingga peneliti tertarik meneliti dengan judul:
Pengaruh Keberagaman Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Makanan di Restoran Pizza Hut Kota
Surabaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Deskripsi Keberagaman Produk, Kualitas Pelayanan dan
Keputusan Pembelian di Restoran Pizza Hut Surabaya?
2. Apakah keberagaman produk dan kualitas pelayanan secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk makanan di Restoran
Pizza Hut Kota Surabaya?
3. Apakah keberagaman produk dan kualitas pelayanan secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk makanan di Restoran
Pizza Hut Kota Surabaya?
4. Manakah diantara variabel keberagaman produk dan kualitas pelayanan yang
dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk makanan di
Restoran Pizza Hut Kota Surabaya?
6
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsi keberagaman produk, kualitas pelayanan dan keputusan
pembelian di Restoran Pizza Hut Surabaya
2. Untuk meneliti dan mengkaji pengaruh keberagaman produk dan kualitas
pelayanan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk makanan di
Restoran Pizza Hut Kota Surabaya
3. Untuk meneliti dan mengkaji pengaruh keberagaman produk dan kualitas
pelayanan secara simultan terhadap keputusan pembelian produk makanan di
Restoran Pizza Hut Kota Surabaya
4. Untuk mengetahui variabel yang dominan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian produk makanan di Restoran Pizza Hut Kota Surabaya
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil dari laporan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan khasanah ilmu
pengetahuan tentang pemasaran dalam perusahaan serta bagaimana cara
meningkatkan meningkatkan penjualan produk melalui keberagaman produk
maupun kualitas pelayanan.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat yang diharapkan dan penelitian ini adalah:
7
1. Menjadi bahan pertimbangan bagi pihak restoran pizza hut tentang pentingnya
keberagaman produk dan kualitas pelayanan dalam meningkatkan keputusan
pembelian konsumen.
2. Menjadi dasar bagi penyusunan rencana dan strategi yang baik dan terarah
untuk digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan
masalah pemasaran suatu produk.
Download