Isa Febrianti / 105020201111009 Mengukur efektivitas

advertisement
Isa Febrianti / 105020201111009
Mengukur efektivitas dari proses komunikasi pemasaran merupakan kegiatan mengevaluasi
hasil dari kegiatan pemasaran. Proses tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah proses
promosi yang dilakukan sudah tepat atau tidak. Beberapa perusahaan memiliki metode dan
batasan-batasan yang berbeda dalam melakukan pengukuran. Efektivitas.perbedaan pada
batasan batasan ini sangat dittentukan oleh ukuran perusahaan. Untuk mengukur efektivitas
komunikasi pemasaran dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu :

Business outcomes (Penjualan)

Communication outcomes (Di luar Penjualan)
Proses pengukuran yang paling sederhana adalah melalui business outcomes, yaitu dengan
melihat tren penjualan dari perusahaan itu sendiri, di sana dapat dilihat peningkatan atau
penurunan pembelian yang terjadi selama periode waktu tertentu saat program komunikasi
pemsaran dijalankan. Namun, kita biasanya tidak dapat mengukur efektivitas komunikasi
pemasaran dari penjualan saja. Sebab keseluruhan bauran pemasaran, memiliki pengaruh
terhadap penjualan.
Secara kuantitatif, pengukuran yang dapat dilakukan dalam menilai efektivitas komunikasi
pemasaran:

Efisiensi : Menghitung total biaya promosi dibagi seluruh unit yang terjual selama
periode promosi

Waktu eksekusi : Menghitung total waktu yang diperlukan mulai dari perencanaan
program promosi sampai waktu eksekusi program tersebut.

Expense : Menghitung semua biaya yang diperlukan untuk kegiatan promosi.

Efektivitas : Menghitung jumlah unit yang terjual selama periode promosi
berlangsung.
Selain itu ukuran lain yang digunakan adalah ukuran ukuran communication outcomes atau
secara nonsales. Suatu ukuran komunikasi akan memperlihatkan target di luar penjualan.
Artinya sasaran yang dituju adalah sebuah brand awareness, apakah pesan tersebut
tersampaikan, sikap terhadap merek serta keinginan membeli adalah ukuran-ukuran
komunikasi pemasaran pada umumnya. Artinya, objek yang dinilai di sini adalah apakah
pemasar berhasil mengkomunikasikan pesan tertentu secara keseluruhan.
Pengukuran sederhana yang lain dapat dilakukan dengan mengembangkan komunikasi
pemasaran two ways yang memberikan kesempatan kepada konsumen memberikan
tanggapan dan sebaliknya memberikan kita kesempatan sebagai pemasar menerima
tanggapan sehingga kita dapat mengukur efektivitas dari komunikasi kita.
Indikasi efektif tidaknya Marketing communication yang kita jalankan tentu dengan
ditandainya calon pembeli, membeli produk dan atau jasa layanan kita, dan bukan saja
membeli satu atau satu kali namun beberapa atau berulang kali. Namun tidak serta merta
demikian tentunya, ada proses yang lazim sampai tiba di keputusan dan sikap
membeli,awareness, knowledge, preference, conviction, sampai purchase behavior.
Setiap alat promosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda. Tanpa dilakukan
pengukuran efektifitas akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.
Ukuran-ukuran yang dapat digunakan selain yang disebutkan di atas adalah berapa banyak
orang yang mengenal atau mengingat pesan yang ditampilkan, frekuensi audiens melihat atau
mendengar pesan tersebut, sikap audiens terhadap produk atau perusahaan, dan respon
audiens. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode survei, untuk
mengetahui ukuran komposisi konsumen yang menerima pesan pemasaran.
Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication) adalah sarana di mana
perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi
pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana
dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada
konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa,
serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan
menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan
dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.
Mengembangkan Komunikasi Efektif
Ada
delapan
langkah
dalam
mengembangkan
komunikasi
yang
efektif.
• Mengidentifikasikan pemirsa atau konsumen sasaran : menganalisa pembeli potensial
produk
perusahaan
dan
menetapkan
target
konsumen.
• Menentukan tujuan komunikasi : kebutuhan kategori, kesadaran merek, sikap merek,
maksud
pembelian
merek.
• Merancang komunikasi : strategi pesan, strategi kreatif, sumber pesan, adaptasi global.
•
Memilih
saluran
komunikasi.
1. Saluran komunikasi pribadi : dua orang atau lebih berkomunikasi tatap muka, antara
seseorang
dengan
pemirsa,
melalui
telepon
atau
melalui
e-mail.
2. Saluran komunikasi nonpribadi : komunikasi yang diarahkan ke lebih dari satu orang dan
meliputi media, promosi penjualan, acara dan pengalaman, serta hubungan masyarakat.
• Menetapkan total anggaran komunikasi pemasaran : metode terjangkau, metode persentase
penjualan,
•
metode
Memutuskan
paritas
bauran
kompetitif,
komunikasi
metode
pemasaran
tujuan
dan
tugas.
(marketing
mix).
• Mengukur hasil komunikasi : mengukur dampak pesan yang dikomunikasikan terhadap
konsumen
sasaran
dan
umpan
balik
yang
diterima.
• Mengelola proses komunikasi pemasaran terintegrasi : mengkoordinasikan media,
mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) atau komunikasi
pemasaran terpadu.
Sumber :
1. Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga.
2. Komunikasi Pemasaran.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf. Diakses 20 Mei
2011.
3. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
4. http://juniorsuryadilaga.wordpress.com/2013/01/09/mengukur-efektivitaskomunikasi-pemasaran/
Download