PENGARUH TANAMAN INTERKROP LEGUM TERHADAP

advertisement
PENGARUH TANAMAN INTERKROP LEGUM
TERHADAP KWALITAS FISIK TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG
(Effects of legumes intercrops on soil physical quality in a maize crop)
Oleh : Parlindungan Lumbanraja
PROGRAM STUDI KONSERVASI TANAH DAN AIR
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANAIAN BOGOR
BOGOR
1994
ABSTRAK
Pengaruh tanaman legum (campuran dari alfalfa, clover dan hairy vetch) interkropping
dengan 3 taraf pemberian pupuk N pada lahan pertanaman jagung (Zea mays L),
terhadap sifat fisik tanah pada 2 macam tanah berpengaruh nyata secara kumulativ
pada kedua macam tanah percobaan. Penggunaan legum sebagai tanaman sela dapat
menurunkan kepadatan (BD tanah).
Stabilitas terendah dan diameter terkecil dari agregat tanah terdapat pada tanah yang
ditanami secara monokultur, namun ternyata kestabilan struktur tanah dan ukurannya
semakin baik pada aplikasi pupuk N yang semakin besar.
RINGKASAN
Pengaruh tanaman sela legum (legumes intercropped) dan tiga taraf pemupukan N
pada lahan yang ditanami tanaman jagung terhadap sistem sifat fisik tanah telah diteliti
selama 3 tahun. Tanaman legum yang digunakan sebagai tanaman sela adalah
merupakan campuran dari tanaman alfalfa, clover dan hairy vetch, memberikan
pengaruh kumulatif yang nyata (significant) terhadap beberapa sifat fisik untuk kedua
tanah percobaan.
Stabilitas terendah dan ukuran terkecil rata-rata diameter agregat tanah berasosiasi
dengan plot tanah monokultur (monocultur maize plot).
Stabilitas dan ukuran agregat tanah tidak dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan
aplikasi pupuk nitrogen pada ketiga taraf pemupukan yang diberikan yakni 0, 70, 140 kg
N/ha pada plot dengan perlakuan tanaman intercropping, bahkan selain itu bahwa
pemupukan N mengakibatkan penurunan stabilitas agregat pada satu jenis tanah yaitu
tanah liat Rosaley Clay. Untuk plot pertanaman monokultur dengan tanaman jagung
pada kedua tanah, baik stabilitas dan ukuran agregat meningkat dengan nyata dengan
meningkatnya taraf pemberian pupuk N.
Tanaman sela legum menurunkan berat jenis tanah kering dan menurunkan daya tahan
penetrasi tanah dengan nyata, sedangkan penambahan N pengaruhnya terhadap
pengaruh pengurangan kepadatan tanah ini tidak dapat terukur.
Terhadap keadaan tata air tanah ternyata tidak ada pengaruh yang nyata baik oleh
pengaplikasian pupuk maupun oleh penambahan pupuk N.
Pengaruh positip terhadap agregasi dan perbaikan sifat-sifat fisik tanah lainnya pada
plot dengan perlakuan tanaman sela adalah sebagai akibat dari membaiknya kondisi dan
aktivitas perakaran tanaman, ataupun karena pembenaman bahan tanaman legum
sebagai pupuk hijua, atau bahkan oleh kedua perlakuan tersebut, baik perbaikan
aktivitas akar dan pemanfaatan sebagai pupuk hijau. Sedangkan perbaikan struktur
tanah pada oplot pertanaman jagung dengan meningkatnya pemberian pupuk N adalah
akibat dari meningkatnya residu dari perakaran tanaman jagung tersebut.
KESIMPULAN
Jika penurunan BD tanah dan penurunan daya tembus (penetrasi) tanah digunakan
sebagai tolok ukur maka terbukti bahwa tanaman intercrop legum mampu memperbaiki
sifat fisik tanah.Perbaikan sifat fisik tanah ini mungkin merupakan hasil pengaruh dari
pertambahan aktivitas akar tanaman dan juga sebagai akibat dari pembeaman
(incorporation) sisa tanaman legum ke dalam tanah. Namun terlihat bahwa pengaruh
dari tanaman intercrop ini hanya bersifat sementara (transit/ephemeral), tidak terlihat
adanya pengaruh yang kumulativ (cumulativ effect). Penambahan pupuk N pada plot
pertanaman jagung saja dapat bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik tanah pada
kondisi tanah dan iklim tertentu.
Download