28 Simpulan Hasil modifikasi dye yang menggantikan unsur logam inti klorofil (Mg) dengan unsur ion logam Zn2+ dan Cu2+ yang kemudian dikombinasikan dengan nanopartikel ZnO mengubah daerah serapan ZnO menjadi lebih lebar dari daerah UV ke visibel. Untuk aplikasi sel surya yang dikombinasikan dengan elektrolit padat CuSCN ke dalam bentuk sel surya hibrid, didapatkan bahwa dye Cu-feofitin menghasilkan nilai fill factor 55% lebih besar dari jenis dye klorofil dan Znfeofitin. Besarnya nilai Vmaks sangat dipengaruhi oleh kualitas dye yang digunakan yang terkait dengan stabilitas. Rendahnya nilai Voc sangat dipengaruhi oleh kosentrasi dari dye, mengakibatkan rendahnya daya maksimum yang dihasilkan akibat penurunan rendahnya tegangan maksimum sehingga arus maksimumnyapun akan rendah. 5 PEMBAHASAN UMUM Subtitusi ion logam Zn2+ dan Cu2+ ke dalam pusat klorofil telah memberikan pengaruh terhadap posisi dan pola serapan serta memberikan tingkat stabilitas yang baik pada klorofil. Klorofil yang telah tersubtitusi dengan ion logam mengalami pergeseran ke daerah biru dengan daerah serapan yang lebih luas. Pergeseran pada daerah serapan ini tentu saja mengakibatkan terjadinya perbedaan dalam transfer muatan pada keadaan HOMO dan LUMO. Sesuai teori bahwa transfer elektron pada HOMO dan LUMO tergantung pada tingkat energi ionisasinya (Xu et al. 2010), Ini dikarenakan oleh muatan inti dalam klorofil yang berbeda setelah subtitusi. Sedangkan pelebaran serapan yang dihasilkan setelah subtitusi mengindikasikan jumlah spektrum yang terserap masing-masing dye. Banyaknya jumlah spektrum yang terserap ini akan mempercepat elektron untuk tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaan yang lebih tinggi. Hasil subtitusi ion logam pada klorofil juga telah menyebabkan penurunan absorbansi yang mengindikasikan pada jumlah kosentrasi. Kosentrasi yang rendah mengakibatkan jumlah muatan yang terkandung di dalam dye telah berkurang. Kombinasi antara ZnO/klorofil dalam bentuk film hibrid, telah menyebabkan perubahan pola serapan pada ZnO yang menjadi lebih lebar, sehingga lebih banyak spektrum yang terserap. Dalam kombinasi antara ZnO/klorofil-CuSCN pada bentuk sel surya hibrid telah membangkitkan tegangan terbuka (Voc) yang berbeda untuk setiap dye yang digunakan. Perbedaan nilai tegangan yang dihasilkan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kosentrasi untuk masing-masing dye yang berbeda. Perbedaan nilai kosentrasi ini, telah ditandai dengan menurunnya nilai absorbansi yang dihasilkan. Hasil karakterisasi sel surya hibrid ZnO/klorofil-CuSCN memperlihatkan bentuk kurva I-V yang berbeda pada masing-masing karakterisasi setiap sel. Klorofil tanpa modifikasi memperlihatkan bentuk yang kurang ideal meskipun tegangan terbukanya (Voc) lebih tinggi dari yang lainnya. Ini kemungkinan disebabkan oleh rekombinasi prematur, yang mana saat klorofil lebih cepat 29 mengalami degradasi. Sedangkan untuk klorofil yang tersubtitusi dengan logam, tampak memperlihatkan bentuk kurva lebih stabil yang ditandai dengan nilai fill factor (FF) yang dihasilkan, meskipun nilai efisiensinya lebih rendah dari klorofil modifikasi. Secara khusus mekanisme terbentuknya arus dapat dilihat pada Gambar 18, yaitu diawali dengan penyerapan foton pada material organik sehingga menghasilkan pasangan muatan antara elektron dan hole bebas yang disebut eksiton. Eksiton akan tereksitasi ke level yang lebih tinggi bila mendapat energi yang cukup, artinya enegi foton yang diberikan harus lebih besar atau sama dengan energi dalam eksiton. Eksiton yang tereksitasi akan berdifusi ke inter face sehingga terjadi pemisahan muatan antara elektron dan hole akibat medan listrik yang disebabkan oleh beda muatan. Selanjutnya elektron dan hole akan bergerak menuju elektroda masing-masing. Dalam perjalanannya menuju elektroda, elektron harus terfasilitasi dengan baik, disinilah peranan elektrolit sangat dibutuhkan. Elektron yang telah mencapai elektrodanya akan siklus kembali menuju elektroda hole sehingga membentuk pasangan elektron hole atau eksiton. Secara rinci proses ini dapat digambarkan pada diagram Gambar 18 dibawah ini. (Desai et al. 2012) Gambar 18. Mekanisme transpor elektron pada sel srya hibrid Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk sel surya hibrid, merupakan kombinasi dari ZnO dengan dye sintetis dapat dilihat pada Tabel 3. Bila dibandingkan antara hasil eksperimen dengan penelitian sebelumnya, klorofil yang termodifikasi dengan logam sangat mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut baik dari sisi stabilitas I-V maupun efisiensi. Khusus untuk klorofil yang termodifikasi dengan logam Cu memiliki nilai fill factor yang lebih tinggi akan tetapi nilai efisiensi masih terlalu rendah, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kosentrasi ketika dalam bentuk Cu-feofitin.