Menteri RI M t i Keuangan K Jakarta,, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax; Non Tax) Total Belanja Negara (Discretionary; Non Discretionary) ----------------------------------------------------------------------------+/- Surplus/ p Defisit • Pembiyaan : DN (SBN), LN (SBN, Program Loan, Project Loan) • Silpa III. Neraca Pembayaran = BOP Ekspor Barang Ek B d Jasa dan J Impor Barang dan Jasa ----------------------------------Current C rrent Account Acco nt Ekspor Modal Ek M d l Impor Modal ----------------------------------Capital Account Acco nt Surplus/ Defisit => Cadangan Devisa IV. Neraca Moneter a. Money Suppy = Money Demand b b. M o x V = MD (Transaksi + Spekulasi) Sebagai negara terbuka, perekonomian Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh situasi global dan regional… Krisis Global 30.0 10.0 15.0 5.0 0.0 0.0 2009 -30.0 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 1996 1995 1994 -15.0 -5.0 Krisis Asia Timur -10.0 -45.0 -15.0 PDB (RHS) Konsumsi Investasi Ekspor Impor Pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh komposisi agregat demand (C,I,G,X-M). Sebagai negara dengan populasi cukup besar peran domestic demand terutama konsumsi dan investasi sangat penting. besar, penting Agar pertumbuhan seimbang dan sustaibnable – pertumbuhan konsumsi dan investasi harus seimbang. Sedangkan eksternal demand (X) tergantung kondisi perekonomian dunia yang selama dekade ini tergantung pada perekonomian AS sebagai motor pertumbuhan dunia karena defisit kronis pada RT, Pemerintah dan perdagangan. Pertumbuhan Ekonomi dan Sumber-Sumbernya Kontribusi Terhadap Pertumbuhan PDB 10 % 10 % 8 6 5 4 2 0 0 -2 2 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 -5 -4 Konsumsi RT Konsumsi Pemerintah Investasi N t Ek Net Ekpor Pertumbuhan PDB (RHS) -6 -8 -10 10 -12 -10 -15 Pertumbuhan PDB dan Sumber-sumbernya % 12 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 6 -8 -10 2002 5,6 3,0 29 2,9 94-'98 99-00 PDB Tot Kons Ekspor 05-09 PMTB Impor Komposisi Faktor Penentu PDB dari Sisi Permintaan Agregat Distribusi PDB (Permintaan Agregat) 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kons RT Kons Pem Investasi Net Ekspor • Peran Konsumsi Rumah Tangga adalah sekitar 60%, Investasi 30%, dan Net Ekspor 3% • Investasi sebelum krisis 1997/1998 berperan sekitar 31% p • Investasi mengalami penurunan sejak krisis 97/98 dan baru mulai berangsur puilih pada 2005 Æ 2009 Pertumbuhan PDB Sektoral Peran sektor tradable dalam PDB cenderung berkurang meskipun masih tetap dominan… Line (%) Shar e PDB Sektoral Bar (%) 18 16 14 12 10 8 6 4 2 - 35 30 25 20 15 10 5 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Pertanian Pertambangan Manufaktur Listrik Perdagangan Trans. & Telkom Keuangan Jasa-jasa 2006 2007 2008 2009 Bangunan ) Peran Sektor perdagangan, manufaktur, dan pertanian menurun sejak tahun 2001/02. ) Sektor Keuangan bergerak sesuai krisis 97/98 dan krisis keuangan global. ) Peningkatan terjadi pada sektor bangunan dan transportasi & telekomunikasi telekomunikasi. Neraca Pembayaran Indonesia 15,000 160,000 Neraca Pembayaran Indonesia (Juta USD) 140,000 10,000 120,000 100,000 100 000 5,000 80,000 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 1996 0 60,000 40 000 40,000 -5,000 20,000 -10,000 0 Current Account Capital Account Export Import Foreign Direct Investment (% PDB) Indonesia masih rendah… 8,0 6,0 4,0 2,0 -4,0 Indonesia EM Europe EM Middle East & North Africa EM Asia EM Latin America Penanaman modal langsung asing (FDI) terhadap PDB mengalami pasang surut sejak tahun 1996 menjelang krisis Asia Timur hingga pada saat ini, telah l h terjadi j di 4 kali k li tekanan k d dan membuat b peran FDI terhadap h d perekonomian relatif kecil. 2009 9 2008 8 2007 7 2006 6 2005 5 2004 4 2003 3 2002 2 2001 1 2000 0 1999 9 1998 8 1997 7 1996 6 1995 5 1994 4 -2,0 1993 3 0,0 Arus modal masuk swasta (% PDB) 10,0 6,0 2,0 -2,0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 -6,0 , -10,0 China Indonesia Mexico Thailand World Median • Arus modal masuk swasta (private capital inflow) secara umum meningkat pada periode 2000-2007, yang mencerminkan proses pemulihan ekonomi pasca krisis 1997/98. Pada tahun2008, terjadi tekanan akibat dampak negatif dari krisis ekonomi global • Arus modal masuk swasta ke Indonesia relatif kecil dalam proporsi terhadap PDB dibandingkan dengan negara lain. Kondisi Perbankan Indonesia Sehat Pasca krisis 1997/98, kesehatan Perbankan di Indonesia dilihat dari kecukupan CAR lebih baik dibandingkan negara negara-negara negara ASEAN, ASEAN Meksiko, Meksiko Cina Cina, serta rata rata-rata rata emerging countries di Asia dan dunia dunia. % 25.0 20.0 CAR PERBANKAN INDONESIA 22.3 21.6 20.1 18.2 19.4 21.3 19.3 19.3 17.1 17.1 15.0 10.0 5.0 CAR sektor finansial di Indonesia masih jauh diatas batas minimum yang ditetapkan BI yaitu 8%. Tekanan krisis global berpengaruh terhadap CAR di Indonesia dengan berkurang sekitar 2 persen. 0.0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Negara China India Indonesia Malaysia y Mexico Thailand Median Average emerging Asia Average emerging Europe Average Latin America Average Middle East & North Africa Average all EMCs 2000 ... 11.1 21.6 12.5 13.8 11.9 13.7 13.5 17.8 14.4 15.4 15.7 2004 -4.7 12.9 19.4 14.4 14.1 13.0 14.2 11.6 16.5 15.9 14.1 15.0 2008 7.7 13.1 17.1 13.0 15.3 15.3 13.6 12.9 13.4 14.4 14.7 13.8 2009 7.7 13.1 17.1 13.0 15.3 15.3 13.6 12.9 13.4 14.4 14.7 13.8 Posisi Non-Performing Loan di Perbankan Tingkat NPL Indonesia yang semakin turun sejak 2004 berkaitan dengan program restrukturisasi pinjaman dan diikuti dengan kehati-hatian bank untuk menyalurkan kredit. 16 14 Indonesia Malaysia 12 Philippines Thailand 10 8 6 4 2 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Bila dibandingkan negara ASEAN, tingkat NPL Indonesia masih lebih baik. 2009 Belanja Pemerintah Pusat 160 Belanja Pemerintah Pusat 2005-2009 (T ili Rupiah) (Triliun R i h) 127.5 112.8 120 90.4 54.3 40 77.4 73.3 80 56 54.5 47.2 29.2 74.3 72.8 64.3 55 32.9 0 2005 2006 Belanja Barang 2007 Belanja Pegawai 2008 Belanja Modal Belanja Subsidi 275.3 150 2 150.2 120.8 159.5 159.5 107.4 2009 2009 Besaran defisit, disesuaikan keadaan perekonomian. Defisit Defisit dan Rasiodengan Utang Membaik APBN 2009 meningkat karena stimulus fiskal dalam rangka menangani k i i global krisis l b l sementara rasio i utang tetap dij dijaga d dalam l posisi i i yang aman Persentase Defisit APBN Terhadap PDB 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.0 ‐0.1 ‐0.5 ‐0.5 05 ‐1.0 ‐1.5 ‐1.3 1.3 ‐1 ‐1.2 ‐1.3 1.3 1.3 ‐1.3 ‐1.7 ‐2.0 ‐0.9 ‐1.6 ‐2.5 25 ‐2.5 ‐3.0 15 Perkembangan Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB 16 Total Utang Pemerintah Indonesia terhadap PDB mengalami penurunan paling cepat dibandingkan dengan beberapa negara lainnya 120 100 80 60 40 20 0 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 -20 China India Indonesia Thailand Philipines 9 Pada tahun 1997-2000 rasio utang pemerintah terhadap PDB Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan diakibatkan utang domestik dari krisis keuangan 1997/98. 9 Sejak tahun 2001 mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan utang pemerintah yang lebih baik. Keseimbangan Anggaran Negara Untuk mempertahankan stabilitas fiskal maupun moneter, Indonesia masih tetap menjaga rasio overall dan primary fiscal balance (defisit) terhadap PDB agar tidak terlalu ketat ataupun longgar longgar. Keseimbangan Keseluruhan Per PDB Keseimbangan Primer Per PDB 20 2.0 1.0 5.0 0.0 ‐11.00 1993 1996 1999 2002 2005 ‐2.0 2008 3.0 1.0 ‐3.0 -1.0 1993 1997 2001 2005 2009 ‐4.0 ‐5.0 ‐6.0 ‐7.0 -3.0 China Mexico +++ Mexico +++ Indonesia + Philippines ++ Philippines ++ Average emerging Asia Average all EMCs -5.0 China Indonesia + Mexico +++ Philippines ++ Average emerging Asia Average all EMCs Dibandingkan negara-negara lainnya dan rata-rata di Asia maupun keseluruhan negara EM, rasio defisit terhadap h d PDB Indonesia I d i tidak id k terlalu l l besar, b k kecuali li pada d periode i d 1999-2004 1999 2004 di mana hampir h i seluruh l h negara EM juga melakukan kebijakan ekspansi fiskal yang menyebabkan defisit membengkak. Kesimpulan y Kondisi suatu perekonomian yang terbuka selalu dipengaruhi oleh faktor domestik maupun internasional yang selalu dinamis dan tidak selalu dapat dikendalikan oleh pembuat kebijakan. Kesehatan perekonomian ini didukung sisi output, fiskal, neraca pembayaran dan neraca moneter. y Dinamika ekonomi dari faktor eksternal antara lain: – Pertumbuhan ekonomi dunia (negara negara maju seperti AS, Eropa, Japan, China dan ASEAN) – Harga komoditas (Oil/gas, pangan, pertambangan) – Persaingan menarik modal (capital flows) – Kondisi kesehatan lembaga keuangan dunia – Kebijakan makro (Fiskal dan Moneter) negara2 maju Kesimpulan 2 y Dinamika ekonomi domestik dipengaruhi: – Kepercayaan dan daya beli konsumen (RT) – Kepercayaan dan kemampuan investasi – Kesehatan APBN (Instrumen Fiskal) – Kesehatan moneter (Bank Sentral dan Perbankan) – Faktor alam (Bencana Alam, Perubahan) – Stabilitas sosial, sosial politik, politik ekonomi dan keamanan. keamanan y Tujuan pengelolaan ekonomi adalah kesejahteraan rakyat Æ growth with equity – Instrumen yang utama adalah APBN (alokasi dan distribusi) – Instrumen moneter (Jumlah uang beredar, nilai tukar dan target inflasi) – Kebijakan kebijakan yang bersifat struktural: Memperbaiki kinerja birokrasi Menetapkan kepastian hukum Tersedianya infrastruktur Menghilangkan ekonomi biaya tinggi dan korupsi Terima Kasih