BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan taraf hidup masyarakat dan perkembangan zaman telah mempengaruhi banyak hal, salah satunya gaya hidup dan kebutuhan yang semakin meningkat dan beragam. Masyarakat Indonesia dewasa ini, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan merupakan konsumen yang berpikiran relatif maju. Mereka dihadapkan dengan bermacam-macam tawaran barang dan jasa sehingga mereka akan selalu memilih barang dan jasa yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendapatan mereka. Perubahan zaman juga membuat terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam dunia bisnis. Saat ini konsumen lebih memiliki kekuasan yang menentukan di dalam dunia bisnis, sehingga konsumen lebih bebas memilih produk yang akan dikonsumsinya dan pada siapa mereka membeli produk tersebut. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, (Philip Kotler 2006:218). Produk terdiri atas barang barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan (need and wants) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants). Misalnya membeli bentuk sepatu, gaya, warna, merek, dan harga yang menimbulkan/mengangkat prestise. (Menurut Philip Kotler yang dikutip Buchari Alma dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa). Elemen produk yang terdapat dalam bauran pemasaran berhubungan erat dengan solusi pelanggan, dalam hal produk manfaat-manfaat yang akan diberikan terangkum dalam atribut-atribut produk yang melekat pada suatu 1 2 produknya. Atribut produk merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. (Tjiptono, 2003 : 103). Sementara perilaku pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis. Sebagian faktor itu tak terkendalikan oleh pemasar, namun pemasar harus dapat memperhitungkan pengaruhnya terhadap prilaku seorang pembeli, maka seorang pemasar harus mendalami berbagai hal yang mempengaruhi keputusan pembelian dan mengembangkan suatu pengetian tentang bagaiman konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan untuk melakukan pembelian. Dengan adanya atribut produk yang positif, maka diharapkan konsumen akan lebih mudah untuk dapat melakukan suatu keputusan pembelian dimana seorang konsumen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya. Perilaku konsumen terhadap suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya adalah keyakinan terhadap produk tertentu yang tertanam pada atribut produk yang baik, sehingga konsumen tersebut akan mengambil keputusan untuk melakukan pembelian pada produk tersebut Salah satu perusahaan yang perlu memperhatikan atribut produknya yaitu Brownies kukus Amanda, suatu usaha yang bergerak dibidang produksi makanan yaitu kue khususnya Brownies, perusahaan ini memiliki aktivitas usaha yaitu memproduksi dan mendistribusikan produknya baik melalui agen atau konsumen langsung. Dalam pendistribusiannya, perusahaan telah mengembangkan usahanya selain di Kota Bandung dan sekitarnya juga ke beberapa kota di luar Jawa Barat. Brownies kukus Amanda semula menjual brownies original yaitu brownies coklat. Kini Brownies kukus Amanda mempunyai rasa baru, berikut adalah daftar produk-produk yang dibuat dan dijual oleh Brownies kukus Amanda. 3 Tabel 1.1 Produk Brownies Kukus Amanda 1 Original Rp. 26.000 Rasa Favorit menurut konsumen 41,1% 2 Banana Biz Rp. 30.000 2,2% 3 Blueberry Rp. 32.000 - 4 Cheese Cream Rp. 52.000 19,2% 5 Choco marble Rp. 30.000 8,2% 6 Green Marble Rp. 30.000 1,4% 7 Tiramisu Marble Rp.32.000 10,3% 8 Pandan srikaya Rp. 28.000 12% 9 Pink marble Rp. 30.000 5,6% 10 Brownies bakar Rp. 28.000 - Nomor Produk Harga Sumber: amandabrownies.co.id Berdasarkan poling yang disebar di website amandabrownies.co.id yang dimulai pada 15 September 2011 sampai 19 September 2012 bahwa konsumen lebih banyak memilih produk original yakni sebanyak 41,1%. Brownies original merupakan brownies dengan rasa coklat tanpa dicampur rasa lainnya. Sedangkan sisanya sebanyak 58,9% adalah untuk jenis produk lainnya kecuali produk Bluberry dan Brownies bakar tidak ada yang memilih. Hal ini kemungkinan besar karena kurang lengkapnya atribut produk yang tertera pada kemasan seperti bahan baku, kualitas maupun harga. Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. Hal tersebut harus diperhatikan oleh pemasar agar tujuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen dapat tercapai. Upaya yang dilakukan Brownies Kukus Amanda dalam menentukan atribut produknya adalah dengan memperjelas produk pada kemasan seperti bahan baku, masa kadaluarsa, izin depkes dan atribut halal. 4 Dengan mengetahui pentingnya atribut-atribut mana yang diharapkan oleh konsumen serta dengan mengetahui sejauh mana produk yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan, maka akan lebih mudah untuk dapat melakukan suatu keputusan pembelian dimana seorang konsumen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan produk yang diinginkannya. Perilaku konsumen terhadap suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keyakinan terhadap produk tertentu yang tertanam pada atribut produk yang baik, sehingga konsumen tersebut akan mengambil keputusan untuk melakukan pembelian pada produk tersebut. Berdasarkan paparan di atas, kondisi inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Atribut Produk Brownies Kukus Amanda Terhadap Proses Keputusan Pembelian ”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan responden terhadap atribut produk Brownies Kukus Amanda ? 2. Bagaimana tanggapan responden terhadap Proses keputusan Pembelian Brownies Kukus Amanda ? 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap Proses keputusan Pembelian Brownies Kukus Amanda ? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisa, dan mengintegrasikannya. Hasilnya akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh mata Program Studi Manajemen S-1 pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. 5 Sedangkan tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui : 1. Bagaimana tanggapan responden terhadap atribut produk Brownies Kukus Amanda. 2. Bagaimana tanggapan responden terhadap Proses keputusan Pembelian Brownies Kukus Amanda. 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap Proses keputusan Pembelian Brownies Kukus Amanda 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai atribut-atribut produk Brownies Kukus Amanda dan pengaruhnya terhadap Proses keputusan Pembelian. Disamping itu sebagai sarana untuk melengkapi dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah serta membandingkan dengan aplikasinya dan gambaran sesungguhnya di dunia kerja. 2. Bagi Pihak Brownies Kukus Amanda Diharapkan hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengevaluasi dan mengkaji ulang atribut-atribut produk yang diterapkan selama ini agar dapat meningkatkan Proses keputusan Pembelian. 3. Bagi Rekan Peneliti Sebagai sumber informasi dan referensi untuk pengkajian topik-topik yang berkaitan dengan masalah penelitian. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Pemasaran yang umum digunakan oleh perusahaan adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini terdiri dari apa saja yang dapat dilakukan 6 perusahaan untuk dapat mempengaruhi permintaan produknya. Bauran pemasaran ini mempunyai empat variabel yang dikenal dengan empat P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Menurut Kotler dan Keller (2007;18) menyatakan : Bauran pemasaran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Di dalam bauran pemasaran, produk adalah unsur yang paling penting. Adapun definisi produk menurut Kotler yang dikutip Alma (2007;139) produk ialah: Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Dari definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang akan dibuat dan ditawarkan harus memiliki kualitas, kinerja, dan manfaat yang terbaik yang senantiasa didasarkan pada kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Apabila produk yang dibuat dan ditawarkan dapat memuaskan pelanggan, maka akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara semua pihak. Oleh sebab itu, perusahaan harus memberikan perhatian lebih terhadap produk yang dihasilkannya. Perkembangan suatu produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa saja yang akan diberikan oleh produk yang ditawarkan. Manfaat tersebut dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut produk. Sedangkan Simamora (2001;147), mendefinisikan atribut produk sebagai berikut : Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. Atribut produk menurut Tjiptono (2003;103) sebagai berikut : 7 Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Pengertian beberapa unsur-unsur atribut produk menurut Tjiptono (2003:103) adalah sebagai berikut : 1. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diverensiasi terhadap produk pesaing. 2. Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkusan (wrapper) untuk suatu produk. Seorang konsumen akan tertarik pada suatu produk apabila kemasan produk tersebut unik dan berbeda dengan porduk pesaing. Kemasan juga dapat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang cara penggunaan atau informasi khusus tentang produk tersebut. 3. Label berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk. 4. Layanan Pelengkap dewasa ini produk apapun tidak lepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. 5. Jaminan (garansi) adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan sebagainya Dengan adanya suatu kepercayaan atau keyakinan terhadap merek tertentu, maka konsumen akan membuat sejumlah keputusan pembelian. Untuk itu penting bagi pemasar untuk meneliti pengambilan keputusan pembelian konsumen secara rinci untuk memperoleh jawaban apa yang konsumen beli, di mana mereka 8 membelinya, bagaimana caranya, seberapa banyak, kapan dan mengapa mereka membelinya. Menurut Philip Kotler (2007;223) proses keputusan pembelian yaitu : “beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk”.. Konsumen dalam melakukan pembelian akan menggunakan beberapa pertimbangan untuk membeli suatu produk atau jasa, konsumen tersebut akan mengevaluasi beberapa merek yang ada di benak mereka untuk akhirnya dapat memutuskan untuk melakukan pembelian. Dalam melakukan keputusan tersebut kekuatan atau nilai dari atribut produk menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam membentuk suatu keyakinan konsumen untuk membeli suatu produk, sehingga apa yang mereka pikirkan terhadap merek-merek yang ada di benak konsumen tersebut menjadi lebih berguna dalam hal pengambilan keputusan pembelian. Menurut Philip Kotler dalam bukunya “Manajemen Pemasaran” (2003;224) bahwa tahapan Proses keputusan Pembelian suatu produk bila digambarkan akan terbentuk sebagai berikut: Gambar 1.1 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian Informasi maa Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian v Perilaku Pasca Pembelian 1. Pengenalan Masalah Proses keputusan Pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. 2. Pencarian Informasi Proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informsai secara aktif. 9 3. Evaluasi Alternatif Proses keputusan pembeli di mana konsumen menggunakan informasi yang telah di peroleh untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam sejumlah pilihan. 4. Keputusan Pembelian Proses keputusan di mana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Ada dua faktor yang menyebabkan keputusan pembelian, yaitu: - Sikap orang lain, yaitu keputusan membeli banyak di pengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang ia percayai. - Faktor-faktor situasi yang tidak terduga, yaitu faktor harga, pendapatan keluarga, dan keuntungan atau manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. 5. Perilaku Pasca Pembelian Proses keputusan pembelian di mana konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah melakukan pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen di atas dapat disimpulkan bahwa pembelian diawali dengan suatu pengenalan konsumen akan suatu kebutuhan dan keinginan terhadap suatu produk yang kemudian dilanjutkan dengan suatu pencarian terhadap informasi yang tersedia atau disediakan oleh perusahaan setelah itu konsumen mendapatkan beberapa pilihan dan mengevaluasi setiap alternatif dalam evaluasi tersebut terdapat beberapa pertimbangan diantaranya harga, sampai image dari perusahaan tersebut yang akan didapat oleh konsumen bila menggunakan produknya. dimana secara aktual konsumen akan melakukan pembelian akan produk tersebut dan tahapan terakhir adalah perilaku pasca pembelian untuk membandingkan apakah dari produk yang konsumen beli tersebut terpenuhi semua keinginannya atau tidak. Konsumen akan melakukan pembelian ulang apabila merasa puas, atau tidak akan melakukan pembelian ulang karena tidak puas. 10 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menarik hipotesis bahwa “Atribut produk Brownies Kukus Amanda berpengaruh positif terhadap Proses keputusan Pembelian”. 1.6. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yang merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang menggambarkan keadaan objek penelitian kemudian menganalisanya sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Menurut Moh. Nazir (2003;54) bahwa : ”Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti suatu status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Penelitian Lapangan Adalah suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian secara langsung dengan mengunjungi perusahaan atau objek yang dimaksud, untuk memperoleh data penulis lakukan dengan cara: a. Observasi, dimana data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung dan pencatatan terhadap objek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak-pihak dalam perusahaan yang berhubungan dengan masalah pemasaran dan promosi, khususnya public relation. 2. Penelitian secara teori Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca jurnal dan berbagai media lainnya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian dan sebagai dasar yang mendukung data primer. 11 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian di Brownies Kukus Amanda yang bertempat di jalan Jl. Rancabolang no. 29 Bandung, penelitian dilakukan mulai bulan September 2012 sampai Desember 2012.