1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Menurut Badan Pusat Statistika Provinsi Bali (2014), jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali mengalami peningkatan secara
signifikan selama lima tahun terakhir, dari tahun 2009 ke tahun 2013 terjadi
peningkatan sebesar 893.476 wisman atau naik 37,46 persen. Berdasarkan negara
asal wisman yang datang langsung ke Bali selama tahun 2013, dua negara pemasok
wisman terbesar ke Bali adalah Australia sebanyak 826.385 wisman atau 25,21
persen, dan Jepang sebanyak 208.115 wisman atau 6,35 persen dari total wisman.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara akan terus meningkat seiring
dengan bertambahnya permintaan pariwisata ke Bali. Permintaaan pariwisata
dititikberatkan pada estimasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap jumlah
kunjungan wisatawan (Subanti, 2011). Menurut teori ekonomi, permintaan suatu
barang merupakan fungsi dari pendapatan dan harga barang tersebut dan barang
lainnya. Demikian juga halnya, permintaan pariwisata juga dipengaruhi oleh
pendapatan wisatawan dan harga pariwisata (Stabler, et al., 2010). Dengan kata
lain, permintaan pariwisata ke Bali adalah jumlah total dari wisatawan yang
melakukan perjalanan wisata ke Bali.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memeriksa pengaruh
pendapatan wisatawan dan harga pariwisata terhadap permintaan pariwisata adalah
model Vector Autoregressive (VAR). Model VAR diperkenalkan oleh Sims pada
1
2
tahun 1980. Menurut Sims (1980), variabel-variabel yang diamati tersebut perlu
diberi perlakuan yang sama jika memang terdapat hubungan simultan antarvariabel,
sehingga tidak ada lagi variabel endogen dan eksogen. Model VAR digunakan
karena diduga perilaku suatu variabel saat ini bukan hanya dipengaruhi oleh
perilaku dirinya sendiri pada masa lampau namun juga oleh variabel lainnya dengan
pengaruh tersebut tidak seketika namun dibutuhkan tenggang waktu atau time lag.
Menurut Gujarati (2004, p. 853), keunggulan-keunggulan dari model VAR
antara lain: pertama, bentuk model yang sederhana, semua variabel pada model
VAR dapat dianggap sebagai variabel endogen; kedua, estimasi model VAR
menggunakan Metode Kuadrat terkecil (MKT) pada setiap persamaan secara
terpisah; dan ketiga, ketepatan peramalan (forecast) dari model VAR lebih baik
dibandingkan model dengan persamaan simultan yang kompleks. Model dengan
persamaan simultan yang kompleks adalah sebuah model yang terdiri dari beberapa
persamaan yang melibatkan variabel endogen, eksogen, atau gabungan keduanya.
Salah satu kelemahan model VAR adalah estimasi modelnya hanya dapat
digunakan pada data yang stasioner dan tidak berkointegrasi atau hubungan jangka
panjang (Hill, et al., 2012, p. 498). Variabel permintaan pariwisata, pendapatan
wisatawan dan harga pariwisata merupakan variabel-variabel runtun waktu yang
bersifat nonstasioner dan diduga adanya kemungkinan berkointegrasi, sehingga
model VAR kurang cocok untuk digunakan. Analisis yang lebih layak digunakan
untuk variabel pendapatan wisatawan dan harga pariwisata yang mempunyai sifat
nonstationer dan adanya kointegrasi adalah Vector Error Correction Model
(VECM). Pada penelitian ini VECM digunakan untuk melihat keseimbangan
3
jangka pendek pada variabel pendapatan wisatawan dan harga pariwisata terhadap
permintaan pariwisata.
Penelitian sebelumnya dengan menggunakan VECM dilakukan oleh
Megayana (2014) yang mengevaluasi pengaruh inflasi dan nilai tukar terhadap
volume perdagangan saham. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dalam
jangka panjang maupun pendek, variabel inflasi memberikan pengaruh yang negatif
terhadap volume perdagangan saham. Untuk variabel nilai tukar, dalam jangka
panjang memberikan pengaruh positif terhadap volume perdagangan saham,
sedangkan dalam jangka pendek memberikan pengaruh negatif terhadap volume
perdagangan saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menganalisa
hubugan pendapatan wisatawan dan harga pariwisata sebagai variabel-variabel
independen terhadap permintaan pariwisata sebagai variabel dependen, dengan
menggunakan Vector Error Correlation Model (VECM).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah hubungan jangka panjang antara permintaan pariwisata
dengan variabel pendapatan wisatawan dan harga pariwisata yang diteliti
melalui uji kointegrasi?
2.
Bagaimanakah hubungan jangka pendek antara permintaan pariwisata dengan
variabel pendapatan wisatawan dan harga pariwisata yang diteliti melalui uji
VECM?
4
1.3
Batasan Masalah
Penelitian ini hanya akan menganalisis hubungan antara permintaan
pariwisata yang diproksi dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terhadap
pendapatan wisatawan yang diproksi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) negara
asal wisatawan dan harga pariwisata yang diproksi dengan Indek Harga Konsumen
(IHK) relatif negara asal wisatawan. Penelitian ini hanya menggunakan data
Australia dan Jepang terhadap Indonesia.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui hubungan jangka panjang antara permintaan pariwisata dengan
variabel pendapatan wisatawan dan harga pariwisata yang diteliti melalui uji
kointegrasi.
2.
Mengetahui hubungan jangka pendek antara permintaan pariwisata dengan
variabel pendapatan wisatawan dan harga pariwisata yang diteliti melalui uji
VECM.
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat
menambah pengetahuan tentang model runtun waktu khususnya kointegrasi dan
VECM untuk menganalisis hubungan pendapatan wisatawan dan harga pariwisata
terhadap permintaan pariwisata dan yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai
model dalam pengambilan kebijakan tentang sistem kepariwisataan pada masa yang
akan datang.
Download