BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. JINTAN HITAM (Nigella sativa L.)
1. Deskripsi dan Klasifikasi Jintan Hitam
Gambar 1 Nigella sativa
(sumberhttp://Henriettesherbal.com)
Nigella sativa merupakan salah satu spesies dari genus Nigella yang
memiliki kurang lebih 14 spesies tanaman yang termasuk dalam famili
Ranunculaceae. 14 spesies tersebut diantaranya adalah : Nigella arvensis,
Nigella
ciliaris,
Nigella
damascena,
Nigella
hispanica,
Nigella
integrifolia, Nigella nigellastrum, Nigella orientalis, dan Nigella sativa.
Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Asia
Selatan. Nama lain Nigella Sativa diantaranya adalah : Kalonji (bahasa
Hindi), Kezah (Hebrew), Chamushka (Rusia), Habbatus Sauda’ (Arab),
Siyah daneh (Persian), Fennel Flower / Black Carraway / Nutmeg Flower
/ Roman Coriander / Black Onian Seed (English), atau Jintan Hitam
(Indonesia) ( Ghedira & Jaune, 2010 ).
Klasifikasi Nigella SativaL. (Hutapea, 1994) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Ranunculales
Family
: Ranunculaceae
Genus
: Nigella
Species
: Nigella sativaL.
Nigella sativa merupakan tanaman tahunan yang berasal dari wilayah
Mediterania. Di beberapa negara tanaman ini memiliki nama yang
berbeda-beda,di Inggris biasa disebut black cumin, di Arab disebut
habbatussauda dan di India dikenal dengan nama Kalonji. Nigella sativa
memiliki rasa yang pahit dan pedas, biasanya digunakan sebagai rempahrempah masakan ( Ghedira & Jaune, 2010 ).
2. Morfologi
Nigella sativa atau Jintan Hitam Pahit ini merupakan jenis tanaman
bunga, tumbuh setinggi 20-50 cm , berbatang tegak, berkayu dan
berbentuk bulat menusuk. Daun runcing ,bercabang, bergaris (namun garis
daunnya tidak seperti benang ; tidak seperti ciri daun tumbuhan genus
Nigella pada umumnya), daunnya kadang-kadang tunggal atau bisa juga
majemuk dengan posisi tersebar atau berhadapan. Bentuk daunnya bulat
telur berujung lancip. Di bagian permukaan daunnya terdapat bulu
halus.Tumbuhan jintan hitam memiliki bunga yang bentuknya beraturan.
Bunga ini kemudian menjadi buah berbentuk bumbung atau buah kurung
berbentuk bulat panjang. Bunganya menarik dengan warna biru pucat atau
putih, dengan 5-10 mahkota bunga.Buahnya keras seperti buah buni.
Berbentuk besar, menggembung, berisi 3-7 unit folikel, masing-masing
berisi banyak biji atau benih yang sering digunakan manusia sebagai
rempah-rempah. Memiliki rasa pahit yang tajam dan bau seperti buah
strawberry. Digunakan terutama pada permen dan minuman keras (
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979 ).Bijinya berwarna
hitam pekat seperti terlihat pada gambar 2.2.
Gambar 2 Biji Nigella sativa (Sumber :
Depkes RI,1979)
5
3. PemanfaatanNigella sativaL.
Nigella sativa telah lama dikenal dan digunakan secara tradisional
untuk bahan masakan dan pengobatan di negara-negara Arab, India dan
Eropa. Sebagai bahan obat alami, jintan hitam dapat mengobati berbagai
macam penyakit diantaranya asma, hipertensi, diabetes, radang, batuk,
brokhitis, sakit kepala, eksim, demam, dan influensa. Biji atau minyaknya
digunakan sebagai obat cacing, diuretik,memperlancar ASI dan merawat
kesehatan kulit. Pada masa kini berbagai penelitian telah memperlihatkan
efeknya sebagai antioksidan, antitumor, antimikrobial, anihistamin,
menurunkan kadar lemak, antiviral, meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dan berpengaruh terhadap sistem saraf (Ali & Blunden,2003).
4. Kandungan Kimia
Kandungan minyak atsiri, minyak lemak, d-limonena, simena,
glukosida, saponin, zat pahit, jigelin, nigelon, dan timokuinon. Berbagai
kandungan ini didapat dari biji jintan hitam. Biji Nigella sativa
mengandung 36%-38% fixed oil, protein, tanin, alkaloid, saponin, dan
0,4%-2,5% minyak esensial yang bersifat volatile (mudah menguap).
Komponen utama dari fixed oil yaitu asam lemak tak jenuh dan
eicosadienoic. Minyak esensialnya telah dianalisis menggunakan GC-MS
(Gas
Chromatography-Mass)
thymoquinone,
ρ-cymene,
dengan
carvacrol,
kandungnnan
t-anethole,
utama
4-terpinol,
yaitu
dan
longifoline. Terdapat dua senyawa baru yaitu 2(1H)-naphthalenone dan
uvidine.Selain itu terdapat empat jenis alkaloid yang merupakan
komponen
dari
biji
Nigella
sativa,yaitu
nigellicine,
nigellidine,
nigellimine, dan isoquinline. Senyawa baru yang ditemukan sebuah
monodesmosidic triterpene saponin yaitu α-hederin. Senyawa ini
sebelumnya juga ditemukan pada daun Hedera helix. Minyak lemaknya
mempunyai
nilai
peroksida
yang
tinggi
(kira-kira
65), minyak
inimemenuhi persyaratan dan tidak tengik, karena kandungan terpen
6
Aktivitas Minyak Jintan…, Isna Nurkhikmah, Fakultas Farmasi UMP, 2016
oksida yang tinggi pada minyak atsirinya (Wichtl, 2002). Struktur kimia
dari beberapa komponen utama seperti terlihat pada Gambar 2.3
Gambar 3 Struktur Kimia SenyawaNigella sativa(sumber : Ali & Blunden,2003)
B. Bakteri
1. Morfologi
Propionibacterium
Corynebacteria.
acnes
Bakteri
ini
termasuk
dalam
termasuk
flora
kelompok
normal
bakteri
kulit.
Propionibacterium acnes berperan pada patogenesis jerawat dengan
menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit.
Asam lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan ketika
berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya akne
(Dwidjoseputro, 1988).
Propionibacterium acnes termasuk bakteri yang tumbuh relatif lambat.
Bakteri ini tipikal bakteri anaerob gram positif yang toleran terhadap
udara. Genome dari bakteri ini telah dirangkai dan sebuah penelitian
menunjukkan beberapa gen yang dapat menghasilkan enzim untuk
meluruhkan kulit dan protein,yang mungkin immunogenic (mengaktifkan
sistem kekebalan tubuh).
Ciri-ciri penting dari bakteri Propionibacterium acnes adalah
berbentuk batang tak teratur yang terlihat pada pewarnaan gram positif.
7
Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan endospora.
Bakteri ini dapat berbentuk filamen bercabang atau campuran antara
batang/filamen
dengan
bentuk
kokoid.
Propionibacterium
acnes
memerlukan oksigen mulai dari aerob dan anaerob fakultatif sampai ke
mikroefilik atau anaerob. Beberapa bersifat patogen untuk hewan dan
tanaman.
Klasifikasi Propionibacterium acnes
(Dwidjoseputro, 1988) yaitu :
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Actinobacteria
Class
: Actinobacteridae
Ordo
: Actinomycetales
Family
: Propionibacteriaceae
Genus
: Propionibacterium
Spesies
: Propionibacterium acnes
Gambar 4Propionibacterium
acnes(Sumber : Dwidjoseputro,1988)
C. Acne
Propionibacterium acnes berperan pada patogenesis jerawat dengan
menghasilkan lipase yang menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak
bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat meyebabkan inflamasi jaringan
ketika berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya akne.
Akne terjadi ketika lubang kecil pada permukaan kulit yang disebut pori – pori
tersumbat. Pori – pori merupakan lubang bagi saluran yang disebut folikel,
yang mengandung rambut dan kelenjar minyak. Biasanya, kelenjar minyak
membantu menjaga kelembaban kulit dan mengangkat sel kulit mati. Ketika
kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak minyak, pori – pori akan banyak
menimbun kotoran dan juga mengandung bakteri (Anonim,2007).
Mekanisme terjadinya jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes
merusak stratum corneum dan stratum germinat dengan cara mensekresi
bahan kimia yang menghancurkan dinding pori yang kemudian membentuk
luka
jerawat
(acne
lesion).
Kondisi
ini
dapat
menyebabkan
8
inflamasi(Anonim,2007). Gambar mekanisme terjadinya jerawat dapat dilihat
pada gambar 2.1 5
Gambar 5 Mekanisme terjadinya jerawat (Anonim,2007)
Asam lemak dan minyak kulit tersumbat dan mengeras. Jika jerawat
disentuh maka inflamasi akan meluas sehingga padatan asam lemak dan
minyak kulit yang mengeras akan membesar.Propionibacterium acnes dapat
memicu reaksi radang imun dan non-imun:
a. Propionibacterium acnesmemproduksi lipase yang dapat menghidrolisis
trigliserida dari sebum menjadi asam lemak bebas yang bersifat iritasi dan
komedogenik.
b. Pelepasan faktor kemotaktik oleh Propionibacterium acnesakan menarik
leukosit ke daerah lesi. Enzim hidrolisis yang dihasilkan oleh leukosit
dapat merusak dinding folikel,kemudian isi folikel seperti : sebum,epitel
yang mengalami keratinisasi,rambut dan Propionibacterium acnesmasuk
ke dermis. Reaksi non imun benda asing dimulai pertama kali oleh
mononuclear,kemudian oleh sel makrofag dan sel raksasa sehingga timbul
inflamasi.
c. Aktivasi
komplemen
dari
pejamu
proliferasi
Propionibacterium
acneskemungkinan terjadi akibat sebumyang meningkat,sehingga jumlah
Propionibacterium acnesdalam folikel meningkat.
9
1. Epidemiologi
Akne merupakan penyakit yang sering dijumpai dan sebagian besar
merupakan kelainan fisiologis. Akne ringan dapat terjadi pada bayi yang
baru lahir dan dapat lanjut sampai neonatus. Akne paling sering terjadi
pada masa remaja, dan dimulai pada awal pubertas.Insiden akne pada
remaja bervariasi antara 30 – 60 % dengan insiden terbanyak pada umur
14 – 17 tahun pada wanita dan 16 – 19 tahun pada pria (Anonim,2007).
Kligman melaporkan 15 % remaja mempunyai akne klinis (akne
major) dan 85 % akne fisiologis (akne minor), yaitu akne yang hanya
terdiri dari beberapa komedo.Akne nodulokistik banyak terdapat pada
wanita kulit putih (Anonim,2007).
2. Patofisiologi
Pembentukan komedo dimulai dari bagian tengah folikel akibat
masuknya bahan keratin sehingga dinding folikel menjadi tipis dan
dilatasi.Komedo terbuka jarang mengalami inflamasi,kecuali bila sering
terkena trauma. Mikrokomedo dan komedo tertutup merupakan sumber
timbulnya lesi yang inflamasi (Anonim,2007).
D. SEDIAAN KRIM
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung
tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada
dua yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). untuk
membuat krim digunakan zat pengemulsi. Umumnya berupa surfaktansurfaktan anionik, kationik, dan nonionik (Anief, 2000).
Menurut (Anonim, 1995) krim adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan
setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai
emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air.
Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke
bagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui
10
Aktivitas Minyak Jintan…, Isna Nurkhikmah, Fakultas Farmasi UMP, 2016
mulut, kerongkongan, dan ke arah lambung. Menurut defenisi tersebut
yangtermasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata,
obat tetes telinga, obat wasir dan sebagainya (Anief, 1999).
Dalam pembuatan krim diperlukan suatu bahan dasar. Bahan dasar yang
digunakan harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Kualitas dasar krim yang
diharapkan (Anief, 1999) adalah sebagai berikut :
a. Stabil
b. Lunak
c. Mudah dipakai
d. Dasar krim yang cocok
e. Terdistribusi merata
Fungsi krim(Anief, 1999) adalah:
a. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit
b. Sebagai bahan pelumas bagi kulit
c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak langsung dengan
zat-zat berbahaya
Keuntungan sediaan krim (Anief, 1999) yaitu:
1. Mudah menyebar
2. Praktis
3. Lebih mudah dicuci dengan air, terutama tipe M/A
4. Cara kerja langsung pada jaringan setempat
5. Tidak lengket
6. Memberikan rasa dingin
7. Digunakan sebagai kosmetik
8. Bahan untuk pemakaian topikal
9. Jumlah yang diabsorbsi tidak toksik
11
Aktivitas Minyak Jintan…, Isna Nurkhikmah, Fakultas Farmasi UMP, 2016
Download