macroeconomic report juli , 2014

advertisement
[Type text] MACROECONOMIC REPORT
JULI , 2014
[Type text] [Type text] JUNI TERCATAT 0,43%
INFLASI BULAN
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2014 mencapai
lebih tinggi dari Mei 2014 yang sebesar 0,16%. Inflasi secara
0,43%. Inflasi Juni
berurutan pada Juni sejak 2010 sebesar 0,97%, 2011 inflasi 0,55%, 2012 inflasi
0,62% dan 2013 inflasi 1,03%. Saat ini inflasi Juni 2014 mencapai 0,43%, hal ini
menunjukan pengendalian
harga memasuki Ramadhan dapat terkendali. Selain
itu, inflasi kalender sebesar 1,99%, inflasi secara year on year mencapai 6,7%,
inflasi komponen inti mencapai 0,25% dan inflasi komponen inti year on year
mencapai 4,81%. Menurut data BPS, dari 82 kota indeks harga konsumen ada 76
kota inflasi dan 6 kota deflasi. Tertinggi Ternate 1,29% dan terendah Tual 0,06%.
Deflasi tertinggi Maumere 0,72% dan terendah Pemantang Siantar 0,69%.
Tampilan 1. Tabel
Inflasi Mei – Juni 2014
NERACA PERDAGANGAN MEI 2014 SURPLUS US$ 69,9 JUTA
Neraca perdagangan
Indonesia pada Mei 2014, sesuai dengan publikasi Badan
Pusat Statistik (BPS), mengalami surplus 0,07 miliar dolar AS setelah pada bulan
sebelumnya mencatat
defisit sebesar 1,96 miliar dolar AS. Kinerja neraca
perdagangan tersebut dipengaruhi oleh neraca perdagangan nonmigas Mei 2014
yang berbalik dari defisit menjadi surplus meskipun neraca perdagangan migas
mencatat defisit yang meningkat dibandingkan kondisi April 2014. Neraca
perdagangan nonmigas mencatat surplus 1,40 miliar dolar AS dibandingkan
miliar dolar AS pada April 2014, dipengaruhi ekspor nonmigas
dengan defisit 0,92
yang meningkat 6,95 persen (mtm) sementara impor nonmigas terkontraksi 12,05
persen (mtm). Perbaikan
kinerja neraca perdagangan Mei 2014 tertahan oleh
peningkatan defisit neraca perdagangan migas yang naik menjadi 1,33 miliar
dolar AS dari 1,04 miliar dolar AS di bulan April 2014. Meningkatnya defisit neraca
perdagangan migas
tersebut dipengaruhi oleh kontraksi ekspor migas sebesar
10,4 persen (mtm) akibat turunnya ekspor gas dan hasil minyak, sementara impor
migas justru tercatat
meningkat 0,38 persen (mtm) akibat bertambahnya impor
minyak mentah.
Tampilan 2. Tabel Ekspor - Impor Januari - Mei 2014
[Comments] Dokumen ini berisi informasi yang hanya berguna bagi nasabah. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib
membaca dan memahami prospektus dan tata cara bertransaksi sebelum berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak
mencerminkan kinerja masa datang.
[Type text] [Type text] [Type text] MACROECONOMIC REPORT
JULI , 2014
BANK INDONESIA
TAHAN BI RATE 7,5%
Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, memutuskan
mempertahankan BI rate 7,5%. Suka bunga lending facility dan suku bunga
deposit facility masing-masing juga tetap bertahan pada level 7,5% dan 5,75%.
Kebijakan tersebut konsisten dengan arah inflasi 4,5%+-1% tahun ini dan 4%+1% tahun depan.
Kebijakan mempertahankan suku bunga ini, termasuk
memperbaiki kinerja neraca transaksi berjalan.
CADANGAN DEVISA JUNI 2014 MENCAPAI US$ 107,678 M
Bank Indonesia menyatakan cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2014
mencapai 107,7 miliar dolar AS, meningkat dari posisi akhir Mei 2014 sebesar 107
miliar dolar AS. Peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut terutama
dipengaruhi transaksi
penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang
melampaui kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan
devisa tersebut dapat
membiayai 6,2 bulan impor atau enam bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri pemerintah. Menurut Bank Indonesia, jumlah
cadangan devisa itu masih di atas standar kecukupan internasional yakni sekitar
tiga bulan impor. Bank Indonesia menilai kenaikan cadangan devisa berdampak
positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga
kesinambungan pertumbuhan
ekonomi Indonesia ke depan.
NERACA PEMBAYARAN
INDONESIA 1Q14 US$ 4,2 M
Tren perbaikan kinerja transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat terus
berlanjut pada triwulan
I-2014. Defisit transaksi berjalan turun dari US$ 4,3 miliar
atau 2,12% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan IV-2013 menjadi
2,06% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan IUS$ 4,2 miliar atau
2014. Perbaikan ini bersumber dari penurunan impor barang dan berkurangnya
deficit neraca jasa dan neraca pendapatan. Impor nonmigas masih terkontraksi
mengikuti moderasi
permintaan domestik sebagaimana tercermin dari
menurunnya impor bahan baku dan barang modal. Meskipun impor nonmigas
mengalami penurunan,
surplus neraca perdagangan nonmigas triwulan I-2014
tercatat lebih rendah daripada triwulan IV-2013 dipengaruhi ekspor nonmigas
yang secara nominal
kembali tumbuh negatif karena melemahnya permintaan
global terutama Tiongkok, penurunan harga komoditas global serta pengaruh
temporer kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah. Selain itu, impor migas
juga terkontraksi lebih dalam mengikuti pola konsumsi BBM yang lebih rendah di
awal tahun. Namun demikian, eskpor migas yang juga tumbuh negatif seiring
minyak menyebabkan defisit neraca perdagangan migas
turunnya produksi
meningkat. Sementara itu, penurunan defisit neraca jasa disebabkan oleh
berkurangnya pengeluaran
jasa transportasi, mengikuti turunnya impor barang,
dan pengeluaran jasa travel, mengikuti turunnya jumlah penduduk Indonesia yang
bepergian ke luar negeri pasca berakhirnya musim haji dan masa liburan akhir
tahun. Dalam periode
yang sama, deficit neraca pendapatan juga menyusut,
terutama akibat berkurangnya pembayaran bunga utang luar negeri sesuai
jadwalnya.
[Comments] Dokumen ini berisi informasi yang hanya berguna bagi nasabah. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib
membaca dan memahami prospektus dan tata cara bertransaksi sebelum berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak
mencerminkan kinerja masa datang.
[Type text] [Type text] [Type text] MACROECONOMIC REPORT
JULI , 2014
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 1Q14 TUMBUH 5,21%
Ekonomi Indonesia
pada kuartal I-2014 tumbuh sebesar 5,21%
dibandingkan periode sama 2013. Realisasi tersebut melambat dari
pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2013 sebesar 5,72% dan sepanjang
2013 yang mencapai
5,78%. GDP atas dasar harga berlaku pada kuartal I 2014 sebesar Rp2.401,2 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan
sebesar Rp706,6
triliun.
REALISASI PENANAMAN
MODAL ASING 1Q14 TERCATAT US$ 6,9 M
Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM)
mencatat realisasi
investasi Foreign Direct Investment (FDI) kuartal
pertama (Januari-Maret) 2014 sebesar US$6,9 miliar. Angka tersebut
meningkat sebesar
7,3% q-o-q dari US$7,4 miliar di kuartal keempat tahun
2014 atau turun 1,4% y-o-y dibanding US$7,0 miliar di kuartal yang sama
tahun sebelumnya.
NET BUY ASING MEI 2014 TERCATAT Rp 40,1 T
sejak 1998, investor asing tercatat melakukan net
Dari data yang terkumpul
sell pada tahun 2005 dan tahun 2013 lalu. Pada 2005, kepercayaan
investor, termasuk juga investor domestik, sempat hilang karena praktek
pencatatan NAB reksa dana yang tidak "marked to market" dan investor
tidak dapat melakukan pencairan reksa dananya. Tahun lalu, net sell asing
tercatat sebesar Rp20,65 triliun dipicu oleh isu tapering stimulus The Fed
dan defisit neraca
berjalan (CAD). Memasuki tahun 2014, investor asing
mulai memacu pembelian ekuitas di bursa Jakarta dan saat ini net buy
asing telah mencapai
Rp40,1 triliun hingga 20 Mei 2014.
[Comments] Dokumen ini berisi informasi yang hanya berguna bagi nasabah. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib
membaca dan memahami prospektus dan tata cara bertransaksi sebelum berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak
mencerminkan kinerja masa datang.
[Type text] [Type text] [Type text] MACROECONOMIC REPORT
JULI , 2014
Tampilan 3. Indikator Makro Ekonomi Indonesia 2008-2014F
Tampilan 4. Analisa Teknikal Siklus Pergerakan IHSG 2010-2014
[Comments] Dokumen ini berisi informasi yang hanya berguna bagi nasabah. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib
membaca dan memahami prospektus dan tata cara bertransaksi sebelum berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak
mencerminkan kinerja masa datang.
[Type text] [Type text] [Type text] MACROECONOMIC REPORT
JULI , 2014
Tim Manajemen Investasi Anugerah Sentra Investama :
Ramdhan A Maruto
Hendy Oktinal
Firman Bachter
Dimas Maramis
Dani Patria
Yusuf Nugraha
Direktur Utama Direktur Operasi
Manajer Investasi
Akuntansi dan Keuangan
Complaince
Riset Investasi
Head Office :
Komplek Ruko Cempaka Mas Blok M1/48
Jl. Letjend. Suprapto
Cempaka Putih Jakarta 10640
General: +62 21 428
Fax: +62 21 428
Disclaimer:
The information contained
in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness
of the information. However, none of PT Anugerah Sentra Investama and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any
representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and
opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
All the information and opinions contained in this document have been collected by one of or derived from sources considered reliable and trustworthy. No under name or
warranties, either directly
or indirectly from the PT. Anugerah Sentra Investama or any other party from PT. Anugerah Sentra Investama, including the other side of the PT.
Anugerah Sentra Investama of documents can be obtained, as to the accuracy or completeness of the information contained in this document all opinions and estimates in
this report represents our consideration on the date indicated and may change at any time without notice. This document was not intended as an offer, or solicitation of an
offer, a request to buy or sell securities and all matters relating to securities (such as securities mentioned herein, or from the same publisher, of the warrant or preemptive
rights advance or other interests of such securities). © PT Anugerah Sentra Investama in 2014.
[Comments] Dokumen ini berisi informasi yang hanya berguna bagi nasabah. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib
membaca dan memahami prospektus dan tata cara bertransaksi sebelum berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak
mencerminkan kinerja masa datang.
Download