ABSTRAK Latar Belakang: Melahirkan dengan bedah sesar semakin sering dilakukan, segala intervensi yang dapat memberikan kemajuan dalam menghilangkan nyeri paska bedah sesar merupakan hal yang sangat layak untuk dipelajari lebih lanjut. Penghilang nyeri paska bedah sesar yang adekuat dan cepat adalah komponen penting agar paska bedah sesar lebih nyaman dan secara emosional menyenangkan. Baik obat nonopioid ataupun obat opioid dapat digunakan dengan segera pada saat paska bedah sesar. Cara terbaik untuk mengurangi nyeri adalah dengan memberikan obat anti nyeri yang langsung bekerja pada luka sehingga anestesi lokal yang disuntikkan secara langsung pada luka dinilai sebagai modalitas terbaik untuk mengurangi nyeri paska operasi. Saat ini mulai banyak diteliti penggunaan infiltrasi opioid pada daerah luka operasi pada pasien bedah sesar. Obat Opioid yang paling sering digunakan saat ini adalah morfin karena mula kerja analgesinya yang cepat dan durasi kerjanya yang menengah dan dapat bekerja pada reseptor perifer. Morfin yang diberikan secara subkutan dapat menjadi metode yang sangat efektif dalam manajemen nyeri paska bedah. Tujuan : Untuk membandingkan efek analgesi dari infiltrasi lokal morfin 10 mg dengan bupivakain 0.5% 2mg/kgBB pada paska bedah sesar dibawah teknik anestesi spinal. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji klinis acak tersamar ganda. Setelah diperoleh persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Medan, dikumpulkan 100 sampel penelitian, perempuan hamil, usia 20-40 tahun, PS-ASA I-II yang akan dilakukan bedah sesar elektif dan emergensi dengan menggunakan teknik anestesi spinal. Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok I mendapat infiltrasi lokal morfin 10 mg dan kelompok II mendapat infiltrasi lokal bupivacain 0.5% 2mg/kgBB. Data hasil penelitian diuji dengan uji-T-Independent, Chi-kuadrat, dengan tingkat kemaknaan 95% (p < 0,05, dikatakan bermakna secara statistik). Hasil : Kami menjumpai adanya perbedaan yang bermakna secara statistik te rhadap pemberian analgetik tambahan, kelompok morfin membutuhkan analgetik tambahan lebih sedikit dibandingkan kelompok bupivakain dengan mula pemberian analgetik tambahan lebih lama pada kelompok morfin dibandingkan kelompok bupivakain. Efek samping tidak dijumpai pada kedua kelompok. Kelompok Morfin menghilangkan nyeri (somatik dan viseral) lebih baik dibandingkan kelompok bupivakain dan nilai skor nyeri VAS lebih rendah pada kelompok morfin dibandingkan dengan kelompok bupivakain. xiv Universitas Sumatera Utara Kesimpulan : Kami menyimpulkan bahwa infiltrasi lokal morfin 10 mg dibandingkan dengan bupivakain 0.5% 2mg/kgBB memberikan efek analgesia yang lebih baik dan analgetik tambahan yang lebih sedikit pada pasien paska bedah sesar dengan teknik anestesi spinal, tanpa menimbulkan efek samping. Kata Kunci : Anastesi Spinal ,Manajemen Nyeri, Paska Bedah Sesar, Infiltrasi Lokal, Opioid, Bupivakain, Durasi Analgesia, Kualitas Nyeri xv Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Background : Nowadays, deliveries by caesarean section are more commonly done, any intervention that can make progression to reduce postoperation pain are feasible for further study. An adequate short acting post caesarean section pain reliever is an important component to comfort post caesarean section patients and make them better emotionally. Either opioid or nonopioid drugs can be used immediately after caesarean section. The best way to reduce pain is by administrate pain relieve drug that directly act in wound. So, local anesthesi that directly injected to wound is considered as the best modality to reduce post operation pain. Now, there are more reseach to study the use of opioid infiltration on wound area of post caesarean section patients. Opioid can make analgetic effect by perifer mechanism. Currently, morfin is the most usable opioid drugs, because the short of onset of action, medium duration of action, and can act on peripheral receptor. Morfin that is administrated subcutaneusly, can be the very effective method in post operation pain manajement. Purpose : To Compare analgetic effect from local infiltration of 10 mg morfin with 2mg/BW bupivakain 0,5% in post caesarian section with spinal anesthesia Methods : This study was done by double blinded randomized clinical trial. After getting acceptance from Ethical Committe of Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara, Medan, 100 samples were collected, pregnant women, age 20-40 years, PS-ASA I-II that will undergo elective and emergency caesarean section with spinal anesthesion. After calculate statistically, all samples divided randomically into 2 groups. First group got local anesthesi of morfin 10 mg and second group got local anesthesion of bupivacain 0,5% 2 mg/ body weight. The result is tested by T-independent test, Chi Spuare, with significant value 95% (p<0,05%, statistically significant). Result : We found the significantly differential by statistic in administered adjuvant analgestic, in morfin group the use of adjuvant analgetic is less than bupivacain group with later administration of adjuvant analgetic in morfin group. Side effect is not found in all groups. Morfin group relieve pain (visceral and somatic) better than bupivacain group with less VAS score in morfin group than in bupivakain group Conclusion : We concluded that infiltration of 10 mg morfin locally compared to bupavacain 0,5% 2mg/ body weight give better analgetic effect in post caesarean section patients with spinal anesthesion, without any side effects. Keywords : spinal anesthesi, pain management, post caesarean section, local infiltration, opioid, bupivacain, analagetic duration, quality of pain xvi Universitas Sumatera Utara