I. PENDAHULUAN Rayap Macrotermes gilvus Hagen., adalah

advertisement
I.
PENDAHULUAN
Rayap Macrotermes gilvus Hagen., adalah makhluk sosial yang hidup
berkoloni di tempat gelap (Inward et al., 2007). Rayap digolongkan ke dalam ordo
Isoptera (dari bahasa Yunani: iso = sama; ptera = sayap) (Susanta, 2007). Rayap
merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni. Sebuah koloni rayap
selalu terdiri dari beberapa kasta, yaitu kasta reproduktif yang terdiri dari sepasang
ratu dan raja, kasta pekerja dan kasta prajurit (Prasetiyo & Sulaeman, 2005).
Dari beberapa jenis rayap yang ditemukan, ada jenis rayap endemik yang
hanya hidup di Indonesia. Keadaan ini tidak mengherankan mengingat kondisi
kepulauan Indonesia yang mendukung munculnya jenis rayap endemik. Sebagai
negara kepulauan dengan iklim tropis, Indonesia adalah daerah yang sangat sesuai
bagi perkembangan kehidupan rayap (Suhasman et al., 2008). Perlu diketahui
bahwa penyebaran rayap sangat berhubungan dengan faktor curah hujan dan
temperatur. Keadaan ini menyebabkan rayap menjadi mudah ditemukan di wilayah
dataran rendah tropis dan hanya sebagian kecil yang di temukan di dataran tinggi
(Prasetiyo & Sulaeman, 2005).
Sampai saat ini rayap masih dianggap sebagai hewan yang merugikan
karena banyak menimbulkan kerusakan pada material organik berselulosa seperti
kayu dan buku. Namun, pada sisi lain ratu rayap juga digunakan oleh masyarakat
sebagai makanan atau obat-obatan tradisional. Di Jepang rayap di komsumsi
sebagai makanan tradisional (Nonaka, 2010 dalam Alen et al., 2015a). Di Afrika
masyarakat juga mengkonsumsi rayap karena memiliki nutrisi protein, vitamin,
lemak dan mineral (Alamu et al., 2013 dalam Alen et al., 2015a). Berdasarkan
survey peneliti pada daerah Indragiri Hulu Riau, ratu rayap Macrotermes gilvus
Hagen., dikonsumsi oleh masyarakat sebagai multivitamin, obat pasca stroke,
tekanan darah tinggi dan obat antikolesterol.
Pada penelitian sebelumnya telah berhasil didapatkan empat jenis jamur
simbiotik sarang ratu rayap Macrotermes gilvus Hagen., yaitu Aspergillus flavus,
Mucor sp., Aspergillus niger dan Cladosporium sp (Alen et al., 2015b). Dari jamur
Aspergillus niger, sudah berhasil diisolasi senyawa antibiotika yang aktif terhadap
bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Enterococcus faecalis dengan MIC masingmasing 1000 dan 125 ppm (Alen et al., 2016b). Dari jamur Mucor sp., juga telah
diisolasi senyawa antibiotika yang aktif terhadap bakteri Escherichia coli MIC 500
ppm dan bakteri Staphylococcus bacillus dan Enterococcus faecalis dengan MIC
1000 ppm (Okta, 2016). Isolasi senyawa metabolit sekunder jamur Apergillus
flavus Link., simbiotik sarang ratu rayap Macrotermes gilvus Hagen., didapatkan
satu senyawa murni GS-12-1 yang merupakan golongan senyawa fenol (Alen et al.,
2016d). Profil KLT fraksi etil asetat metabolit sekunder isolat jamur Aspergillus
flavus Link., dengan penambahan tanah sarang ratu rayap M. gilvus pada biakan
generasi ke 6 menunjukkan 4 bercak noda baru yang menyimpulkan dengan
penambahan tanah sarang, isolat jamur membentuk senyawa metabolit sekunder
baru (Alen et al., 2017b).
Alen et al. (2016a) telah melakukan pengeringan ratu rayap M. gilvus
Hagen., menggunakan metoda freeze drying, tetapi dalam pengerjaannya belum
tercatat tiap proses yang dilakukan seperti data berat badan perekor ratu rayap M.
gilvus, lamanya pembekuan sampel didalam freezer dan lamanya pengeringan
sampel menggunakan freeze drying. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
dilakukan optimasi freeze drying ratu rayap Macrotermes gilvus Hagen., agar dalam
proses pengeringannya didapatkan hasil yang optimal dan terukur.
Alen et al. (2015a) telah melakukan pengukuran kadar metabolit primer
pada ratu rayap yang menunjukkan kadar protein 43,54%, lemak 23,31%, serat
kasar 1,49%, kadar air 1,22%, kadar abu 8,74%, karbohidrat total 29,19% dan
energi total 5765,84 Cal/g. Hasil freeze drying ratu rayap terbukti memiliki aktivitas
sebagai imunomodulator pada dosis 10 mg/kgBB (Alen et al., 2016c) dan juga
diketahui berpotensi sebagai obat luka bakar pada dosis 5% (Alen et al., 2016f).
Selain itu dari uji pendahuluan diketahui bahwa pada dosis 75 mg/kgBB, ratu rayap
berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total (Alen et aI., 2016e). Uji
toksisitas akut dan sub akut menunjukkan bahwa hasil freeze drying ratu rayap
tidak toksik pada organ hati (Alen et al., 2016a).
Ratu rayap hidup dan berkembang biak dalam sarang kokoh yang dibangun
oleh rayap kasta pekerja. Didalam sarang, ratu rayap dapat hidup dan
mempertahankan diri dari mikroba lingkungan yang terdapat pada sarang sehingga
diduga ratu rayap memiliki senyawa antibakteri yang dapat melindungi dirinya dari
mikroba lingkungan yang terdapat pada sarang. Lamberty et al. (2001) telah
berhasil mengisolasi dua senyawa peptide sebagai antimikroba, yaitu termicin dan
spinigerin dari jamur yang tumbuh pada termite Pseudacanthotermes spiniger.
Solavan et al. (2007) juga melakukan uji antibakteri dari Macrotermes obes
Holmgren, Macrotermes estherae (Desneux) dan Odontotermes formosanus
Shiraki yang aktif terhadap bakteri Escherichia coli, Pseudomonas putida,
Klebsiella sp., Strataphoromoans bhaumini, Vibrio eltar, Vibrio classical dan
Bacillus subtilis (Zeng et al., 2014). Berdasarkan penelusuran pustaka, belum
ditemukan penelitian tentang uji antibakteri dari ratu rayap Macrotermes gilvus
Hagen., Sehingga sangat penting untuk dilakukan uji potensi antibakteri yang
dimiliki ratu rayap Macrotermes gilvus Hagen.
Skrining senyawa antibakeri masih diperlukan karena berbagai masalah
timbulnya resistensi mikroba terhadap jenis-jenis antibiotika tertentu, disamping
penyebaran penyakit infeksi yang masih sangat tinggi. Peningkatan penyakit infeksi
yang resisten terhadap antibiotik yang umum digunakan telah menjadi masalah di
seluruh dunia (Sudha, 2012). Bakteri menjadi resisten untuk dapat bertahan hidup
setelah melalui beberapa proses tertentu. Pada akhirnya konsekuensi yang
ditimbulkan sangat merugikan baik bagi kesehatan maupun ekonomi (Utami,
2011). Pada penelitian ini juga akan dilakukan uji antibakteri terhadap salah satu
strain bakteri yang telah resisten yaitu bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus
aureus (MRSA).
Download