Theme Topic – Ebola Virus Disease (EVD)-Penyakit Virus Ebola Sejarah umum Ebola Pada tahun 1967 ahli ilmu biomedis pertama kali menemukan keluarga virus Filoviridae pada suatu penyakit yang parah dan tidak biasa di Marburg, Jerman. Mereka menyelidiki sumber langsung dari virus dan menemukan itu pada monyet Green yang diimpor dari Afrika untuk digunakan dalam produksi vaksin dan penelitian. Monyet-monyet tersebut dieutanasia, dan wabah terjadi pada 31 kasus pada manusia dan terjadi transmisi sekunder pada satu generasi dengan angka mortalitas sebsar 23%. Pada tahun 1970-an, masyarakat internasional menemukan virus Ebola sebagai penyebab utama suatu wabah demam di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Sudan. Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 pada 2 wabah yang simultan yaitu di Nzara, Sudan, dan di Yambuku. Genus virus Ebola merupakan salah satu dari 3 anggota keluarga Filoviridae (filovirus), bersama dengan genus Marburgvirus dan genus Cuevavirus. Genus virus Ebola terdiri dari 5 spesies yang berbeda: Bundibugyo ebolavirus (BDBV); Zaire ebolavirus (EBOV); Reston ebolavirus (RESTV); Ebolavirus Sudan (SUDV); Hutan Taï ebolavirus (TAFV). BDBV, EBOV, dan SUDV telah dikaitkan dengan wabah Ebola di Afrika, sedangkan RESTV dan TAFV belum. Yang pernah dilaporkan juga spesies RESTV, ditemukan di Filipina dan Republik Rakyat Cina, dapat menginfeksi manusia, tetapi tidak menyebabkan penyakit atau kematian pada manusia. Cara Penularan Darah, organ dan cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi ditransmisikan ke manusia dengan cara kontak langsung (melalui kulit rusak atau selaput lendir). Kontak langsung dengan mayat yang tertular juga berperan dalam penyebaran penyakit ini. Pekerja kesehatan harus menerapkan secara ketat pencegahan dan penularan infeksi ketika merawat pasien yang diduga atau dikonfirmasi menderita EVD. Laki-laki yang sudah pulih dari penyakit ini masih dapat menularkan virus melalui cairan semen mereka hingga 7 minggu setelah sembuh dari penyakit. Tanda dan Gejala EVD adalah penyakit virus akut yang parah, ditandai dengan dimulainya demam mendadak, kelemahan yang jelas, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Gejala diikuti dengan muntah, diare, ruam, gangguan fungsi ginjal & hati, dan dalam beberapa kasus terjadi perdarahan dalam maupun luar. Pada hasil laboratorium didapati sel darah putih dan hitung trombosit yang rendah dan meningkatnya enzim hati. Orang akan tertular oleh darah dan cairan tubuh mereka yang mengandung virus. Serangan virus Ebola terjadi 61 hari setelah onset penyakit pada seseorang yang terinfeksi ditemukan pada cairan maninya di laboratorium. Masa inkubasi penyakit ini, yaitu interval waktu dari infeksi virus dengan onset gejala, adalah 2 sampai 21 hari. Vaksinasi dan Terapi Tidak ada vaksin yang tersedia untuk EVD. Beberapa vaksin diuji, tetapi belum dipergunakan secara klinis. Pasien menderita sakit yang parah dan memerlukan perawatan intensif. Seringkali pasien mengalami dehidrasi dan memerlukan rehidrasi oral dengan cairan yang mengandung elektrolit atau cairan infus. Tidak ada pengobatan khusus. Terapi obat baru sedang dievaluasi. Sumber : WHO Media centre; the journal of infectious disease, Unicef Edited by: dr.Susanti Abdiwidjaja, M.Biomed