Masjid Di T.Tinggi Perlu Periksa Ulang Arah Kiblat

advertisement
Masjid Di T.Tinggi Perlu Periksa Ulang Arah Kiblat
Written by Siswoyo
Wednesday, 21 July 2010 04:01
TEBINGTINGGI (Waspada): Ratusan masjid yang ada di Kota Tebingtinggi diminta agar
memeriksa ulang arah kiblat. Hal itu perlu dilakukan, mengingat terjadinya pergeseran lempeng
bumi, sehingga arah kiblat masjid ada yang tak lagi sesuai dengan arah sebenarnya. Meski
demikian, tak semua arah kiblat masjid harus berubah, karena ada juga yang masih tetap.
Hal itu disampaikan Kakan Kementerian Agama kota Tebingtinggi Drs H Hasful Usnain, SH
yang juga Ketua Badan Hisab dan Rukyat Kota Tebingtinggi, Selasa (20/7), terkait dengan
adanya perkiraan sejumlah pakar tentang perubahan arah kiblat.
Menurut Usnain, secara syar’i ada dua metode dalam menetapkan arah kiblat, yakni metode
‘aini (kelihatan langsung) dan metode ijtihadi (tidak leihatan langsung). Bagi yang melihat
langsung kiblat (ka’bah) maka wajib atasnya menghadap langsung ke arah ka’bah. Tapi bagi
yang tidak melihat langsung, maka diperluan metode tertentu untuk menentukan kebenaran
arah kiblat itu.
Saat ini, sudah ada alat yang memungkinkan pengukuran arah kiblat jadi akurat. Hanya saja,
cuma ada satu alatnya di Kanwil Kemenag Sumut. Atas dasar itu, bagi kenaziran yang ingin
memeriksa ulang arah kiblat masjid, bisa bersama memesan pemakaian alat dan petugasnnya
dari sana , kata Usnain.
1/2
Masjid Di T.Tinggi Perlu Periksa Ulang Arah Kiblat
Written by Siswoyo
Wednesday, 21 July 2010 04:01
Kepala Pengadilan Agama H. Nandang Hasanuddin, SH, terkait hal itu, mengaku pemeriksaan
kembali arah kiblat, memang diperlukan. Menurut dia, selama ini banyak arah kiblat memeang
tidak akurat, bukan karena adanya pegeseran lempeng bumi. Tapi metode pengukuran yang
tidak pas sesuai ilmu falak. Misalnya, penggunaan model istiwa’ (melihat bayangan benda ke
arah Barat) atau menggunakan asumsi bahwa kiblat arah ke Barat. Dua pandangan inilah, kata
Hasanuddin, yang sering dugunakan dalam menentukan arah kiblat. Tentu saja metode ini tidak
benar, karena arah kiblat sebenarnya tidak tepat benar ke arah Barat, tapi miring ke arah Barat
Daya.
Metode pengukurannya, kata dia, pastikan dulu titik nil dan arah Utara dan Selatan sejati.
Setelah itu, pastikan arah Barat. Baru kemudian ukur derajat letak kiblat. Baru kemdian tarik
garis lurus daro titik nol dari mana kita berdiri. “Kira-kira begitulah metode mengukur arah
kiblat,” kelas dia. Ka PA, mengakui sudah mengukur arah kiblat masjid yang dikelolanya di
komplek Perumahan Griya Bulian, tapi tak ada pergeseran, karena sejak awal diukur dengan
metode yang benar.
Salah seorang Ketua Ormas Islam, mengaku ada banyak masjid di Kota Tebingtinggi yang arah
kiblatnya salah. Dia, menyebutkan salah satu masjid di bilangan Jalan Deblot Sundoro,
misalnya mengalami kesalahan arah kiblat yang fatal. Tapi, ada juga masjid yang arah kiblatnya
benar, misalnya masjid Al Hikmah di Simpang Rambung, Kel. Rambung. “Saya memang
menyarankan agar kenaziran melakukan pemeriksaan ulang arah kiblat masjid
masing-masing,” ujar dia. (a08)
2/2
Download