BAB I PENDAHULUAN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antibiotik memiliki kemampuan untuk membunuh atau menghambat
pertumbuhan bakteri patogen penyebab infeksi. Antibiotik digunakan dalam
beberapa bidang diantaranya sebagai obat untuk manusia, pertanian, budidaya
perikanan, serta industri pangan. Penyalahgunaan antibiotik pada berbagai kasus
dapat menimbulkan masalah resistensi (Conly, 2002). Pada tahun 2000 dalam
laporan penyakit infeksi World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa
masalah resistensi antibiotik diakui menjadi suatu ancaman serius terhadap
pengobatan penyakit infeksi secara global (Anonim, 2000).
Data
dari
Canadian
Nosocomial
Infection
Surveillance
Program
membuktikan bahwa resistensi antibiotik mengalami peningkatan dimana
kejadian Staphylococcus aureus resisten metisilin (MRSA) meningkat dari 1%
pada tahun 1995 menjadi 8% pada akhir tahun 2000 (Conly, 2002). Penelitian lain
yang dilakukan terhadap bakteri hasil isolasi dari sediaan oral dan topikal
menunjukkan bahwa lebih dari 58% isolat Bacillus resisten terhadap linkomisin
dan isolat Bacillus mycoides resisten terhadap antibiotik beta laktam dan
sulfametoksazol – trimetoprim. Hal ini mengindikasikan resistensi yang luas dari
bakteri yang diisolasi dari berbagai sumber termasuk lingkungan (Al-Charrakh,
2012).
Kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik dikarenakan oleh dua hal
yaitu penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan keberadaan gen resisten.
Resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat terjadi secara alami dimana ada
resistensi pada organisme penghasil dan secara perolehan yang terjadi akibat
perubahan pada genetika bakteri. Mutasi kromosom atau penerimaan materi
genetik seperti plasmid atau transposon yang mengandung gen resisten terhadap
antibiotika merupakan penyebab perubahan genetik bakteri (Effendi, 2008).
Penelitian
Antimicrobial
Resistant
in
Indonesia
(AMRIN-Study)
mengungkapkan bahwa 43% Escherichia coli resisten terhadap beberapa jenis
Identifikasi Dna Bakteri..., Servin Trisnaningsih Nenohai, Farmasi UMP, 2013
2
antibiotik antara lain: ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol
(25%) dari 2494 individu di masyarakat. Penelitian lainnya dari 781 pasien yang
dirawat di rumah sakit terdapat 81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai
jenis antibiotik yakni ampisilin (73%), kotrimoksazol (56%), kloramfenikol
(43%), siprofloksasin (22%), dan gentamisin (18%) (Anonim, 2011).
Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Suwandi dan Yulianis
(2012) ditemukan bakteri multiresisten dari sampel tanah rumah sakit yang
diisolasi dan diidentifikasi. Telah ditemukan isolat bakteri yang resisten terhadap
2 jenis antibiotik yaitu amoksisilin dan kloramfenikol, ada pula isolat bakteri yang
resisten terhadap 3 jenis antibiotik diantaranya amoksisilin, kloramfenikol, dan
oksitetrasiklin. Berdasarkan identifikasi uji biokimia diketahui genus bakteri yang
multiresisten tersebut namun belum diketahui jenis bakteri multiresistennya.
Salah satu metode untuk identifikasi bakteri adalah metode Polymerase
Chain Reaction (PCR). Prosedur PCR sederhana dan efektif dapat diterapkan
pada bakteri gram positif, bakteri gram negatif, khamir dan mikroalga (Packeiser
et al., 2013). Teknik PCR membutuhkan suatu sekuen DNA yang disebut sebagai
primer. Primer universal 16S rRNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bakteri
yang
belum
diketahui
spesiesnya.
Barghouthi
(2011)
berhasil
mengidentifikasi isolat Bacillus dengan PCR metode universal menggunakan
primer universal. Melalui penelitian ini diharapkan agar dapat mengidentifikasi
bakteri multiresisten terhadap antibiotik pada tingkat molekuler dengan metode
PCR menggunakan primer universal 16S rRNA.
Identifikasi Dna Bakteri..., Servin Trisnaningsih Nenohai, Farmasi UMP, 2013
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka dirumuskan permasalahan,
berapakah ukuran produk PCR dari 16S rRNA bakteri multiresisten antibiotik
(isolat MG 46) ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi DNA bakteri multiresisten
dengan PCR menggunakan primer universal 16S rRNA.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah
pada bidang mikrobiologi yaitu tentang DNA bakteri multiresisten terhadap
antibiotik serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
Identifikasi Dna Bakteri..., Servin Trisnaningsih Nenohai, Farmasi UMP, 2013
Download