Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
3 Juli 2016 Bazaar Penggalian Dana Retret di FX
10 Juli 2016 Gathering DOJCC
15 - 17 Juli 2016 Retret di Tegaljaya
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Adorasi Taize
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088
[email protected]
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Revival Night “Come Awake”
Aula SMI - 4 Juni 2016
Renungan oleh RP. Vincent Widi, MGL
Revival Night “Come Awake”
Aula SMI - 4 Juni 2016
Misa Komunitas DOJCC
bersama RP. Vincent Widi, MGL
5 Juni 2016
Misa Komunitas DOJCC
bersama RP. Vincent Widi, MGL
5 Juni 2016
Renungan oleh
Bp. Sandy Kusuma
Gathering DOJCC
12 Juni 2016 pk 11.30 wita
Renungan oleh
Ibu Tina Bone
Gathering DOJCC
19 Juni 2016 pk 11.30 wita
Ulang Tahun Adorasi Abadi FX ke 10
10 Juni 2016
Tugas Tatib di Gereja FX 12 Juni 2016
Latihan Koor Disciples Chor
Pelayanan Koor Misa Inggris
19 Juni 2016
Celebration Meal 21 Mei 2016
di Charlotte Store - Jimbaran
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah
anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan
untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal terbuka untuk umum. Mau Ikutan untuk bulan ini ?
Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia,
Siska, Daniel, Lita, Herman,
Br. Martin MGL. Desy,
Bro Adrian, MGL, Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Syalom para sahabat Fresh Juice, juga bagi
semua teman yang baru. Apa kabar?
Puji Tuhan kita bertemu kembali di Fresh Juice
Juli 2016 ini. Terima kasih atas penyertaan Tuhan
yang selalu nyata dalam hidup kita sampai saat
ini. Kita baru saja memasuki masa liburan. Waktu
yang ditunggu-tunggu anak-anak sekolah
karena mereka bebas dari rutinitas belajar
sehari-hari dan bisa banyak bermain.
Bagi yang sudah bekerja pastinya masa
liburan juga dinantikan. Dimana kita bisa lepas
sejenak dari semua rutinitas sehari-hari. Dalam
kehidupan, semua juga ada masanya. Masa
senang, sedih, masa penuh tantangan, masa
tenang, masa menegangkan, masa berat.
Setiap masa dalam hidup tidak bisa kita hindari.
Yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya.
Kita sering mendengar istilah lari dari kenyataan.
Lari pun menjadi masa dalam hidup yang
harus dihadapi. Kalau dengan lari tetap juga
menghadapi masa berat lainnya, lalu untuk apa
kita lari.
Mari kita belajar menghadapi setiap masa
dalam kehidupan kita, seberat apapun dengan
rasa syukur. Tuhan tidak akan meninggalkan
kita diluar kemampuan kita. Tuhan pasti akan
membekali kita dengan rahmatNya.
Selamat memasuki masa menyenangkan atau
masa apapun dalam kehidupan ini.
Tetap semangat dan salam Fresh Juice
Nathasa
Pemimpin Redaksi Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Mengikuti Yesus
Am. 8:4-6,9-12;
Mzm. 119:2,10,20,30,40,131;
Mat. 9:9-13.
Jumat 1 Juli 2016
Mat 9 : 13 “ Jadi pergilah dan pelajarilah
arti firman ini : “yang Kuhendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan, karena aku datang
bukan untuk memanggil orang benar, melainkan
orang berdosa”.
Cerita panggilan Matius pemungut cukai ini sangat menarik perhatian banyak
orang beriman khususnya mereka yang pernah hidup dalam dosa, sebelum
mengalami pertobatan yang sejati.Teks ini mengandung suatu teologi yang
sangat dalam yaitu, barangsiapa yang mempunyai mata iman hendaklah
dia melihat.Hubungan antara orang benar dan orang berdosa selalu menjadi
persoalan dalam masyarakat.Haruskah orang-orang seperti ini contohnya
Matius pemungut cukai dihindari, dijauhi atau dipandang dengan sebelah
mata dan dicurigai?
Haruskah orang seperti ini kita anggap sebagai sampah masyarakat?Coba kita
lihat bagaimana sikap Tuhan yesus, yang berada ditengah kehidupan orang
berdosa, dan bahkan menjadi sahabat orang berdosa.Hal ini tentu menjadi
hal yang sangat kontra khususnya mereka yang hidup merasa tidak berdosa.
Persahabatan Yesus dengan orang berdosa ini bertentangan sekali dengan
perasaan ketidaklayakan kita.Kita mau jadi suci dan hanya dengan menjadi
sucilah kita menjadi sahabat Yesus.
Injil hari ini berbicara sebaliknya, justru karena kita adalah orang berdosa, maka
Tuhan Yesus mau datang kepada kita untuk menjadi sahabat kita.Persahabatan
dengan Tuhan Yesus dimulai oleh diri kita sendiri. Tuhan Yesus selalu siap untuk
menjadi sahabat kita. Yang menjadi bahan refleksi kita bersama pada hari
ini, siapakah kita mengakui bahwa kita adalah orang berdosa?Siapakah kita
menerima uluran tangan belas kasihan-Nya yang begitu besar?Siapkah kita
berjalan mengikuti Tuhan Yesus seperti yang dilakukan oleh Matius.
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Keadilan dan Kerahiman
Sabtu 2 Juli 2016
Amos 9:14
“Aku akan
memulihkan kembali umat-Ku Israel”
Am. 9:11-15;
Mzm. 85:9,11-12,13-14;
Mat. 9:14-17
Allah kita adil dan penuh dengan Kerahiman. Karena keadilanNya yang menghukum Israel
yang berdosa. Tetapi, karena cinta dan kerahiman Nya ia membangun kembali Israel
yang hancur.
Bacaan hari ini mengajarkan kita bahwa Allah itu baik dan penuh dengan belas kasih.
Jadi kalau saya dan saudara memiliki kesalahan dan dosa, Jangan takut untuk berkata
jujur kepada Tuhan walau sebenarnya Tuhan sudah tahu ketika kita melakukan dosa.Yang
Tuhan butuh adalah pengakuan dari kita pribadi.
Ketika kita menyesali dosa dan kesalahan kita Tuhan akan berkenan mengampuni kita dia
akan memulihkan kita sebagai anak-Nya. Terkadang kita merasa berkecil hati, apakah
Tuhan Mau mengampuni saya orang yang berdosa ini? Tidak ada salahnya kita memiliki
penyesalan, namun jangan biar kan penyesalan menutup jalan keselamatan kita kepada
Allah.Jadi jangan takut saudara.
Hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh tangan manusia itu mungkin bagi Allah. Allah
sendiri menyatakan bahwa kita adalah milik-Nya. Dia Mengenal pribadi kita jauh dari kita
mengenal pribadi kita sendiri.
Sudah sepatutnya kita sebagai milik kepunyaan Allah mengenal Allah yang kita sembah dan
muliakan. Dengan cara mengamalkan hukum yang utama dan terutama yakni cinta kasih
baik terhadap sesama maupun kepada Allah sendiri. Injil hari ini Yesus menegaskan yang
terpenting bukan menjalankan tradisi dan kebiasaan belaka melainkan kita melakukannya
dengan rasa cinta dan kita mengerti benar apa yang kita lakukan. Puasalah karna hatimu
sukacita, Jangan puasa karna terpaksa.
God Bless
Franda DT
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Kemuliaan hanya bagi Tuhan
Yes 66:10-14c ;
Mzm 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20 ;
Gal 6:14-18 ;
Luk 10:1-12,17-20
Luk 10:20
Minggu 3 Juli 2016
Namun demikian
Janganlah bersukacita karena roh-roh itu
takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga.
Kalau ditanya manakah yang lebih hebat Air, Api ataukah Angin? Udara atau Matahari?
Kita akan sulit menentukan mana yang paling hebat karena masing-masing mempunyai
kekuatan dan fungsi. Tapi kalau boleh saya menjawab, yang hebat adalah Penciptanya.
Tidak mungkin kita hidup dengan udara tapi tanpa Matahari. Atau hidup dengan Air
tapi tanpa Api dan Angin, dsb. Semua itu dicptakan untuk SALING MELENGKAPI. Misal Air
mengapungkan kapal, tetapi dibutuhkan Angin untuk menggerakan....dengan bantuan
gelombang Air, kapal itu akan melaju lebih cepat.
Pencipta yang luar biasa hebat sudah merencanakan semuanya ketika menciptakan
semua hal. Dengan memberi kelebihan pada ciptaanNya supaya menjadi berguna, dan
memberi kekurangan sehingga bisa membuat ciptaan yang lain menjadi berguna (berkat),
sehingga masing-masing akan menyadari kebutuhan satu sama lain.
Saat ini saya bergabung dalam suatu Komunitas Rohani.Disini saya melihat bermacammacam Karunia yang Tuhan berikan pada umatNya. Ada yang mempunyai Karunia
sebagai Pendoa, Karunia Berbahasa Roh, Karunia Sabda Pengetahuan, Karunia pandai
bermain Music, Worship Leader, Singer, Pemimpin, dan lain lain. Sekalipun berbeda Karunia
tetapi dimata Tuhan kita semua sama, diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan.
Ketika Tuhan melihat kita, Ia juga melihat yang lain. Ketika Ia mendengar kita, Ia juga
mendengar yang lain. Tuhan itu Adil, penuh Kasih dan Pemurah.
Oleh sebab itu mari kita sama-sama belajar untuk memberikan kehormatan / kemuliaan
hanya bagi Tuhan, dan bukan menyimpannya untuk diri sendiri. Dengan begitu kita
akan terhindar dari kesombongan rohani. Karena memang hanya Tuhan lah yang layak
menerima Puji dan Kemuliaan itu.Dari Dia lah semua karunia. Seperti Rasul Paulus yang
tidak mau bermegah selain dalam Salib Tuhan Yesus ( Gal 6:14). Hidup kita adalah bukan
tentang diri kita semata...tetapi tentang kemuliaan Allah.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Penundaan Tuhan
Senin 4 Juli 2016
Mat. 9:22 “Tetapi Yesus berpaling
dan memandang dia serta berkata:
“Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu
telah menyelamatkan engkau.”
St. Elisabeth dr Portugal
Hos. 2:13,14b-15,18-19;
Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9;
Mat. 9:18-26.
Injil Matius menggambarkan episode ini dengan singkat. Kita bisa melihat lebih detail
dari Injil Lukas (Lk. 8:41-56).Sang ayah bernama Yairus, dan digambarkan disini bahwa
sang anak “hampir mati,” atau sedang disaat ajalnya. Artinya, dia sedang dalam masa
kritis dan waktu adalah sangat berharga sebelum sang anak benar-benar meninggal.
Lalu Tuhan Yesus sempat-sempatnya berhenti sejenak dan bertanya, “Siapa yang
menyentuh jubahku?” Ah… bukankah nyawa sang anak ini sangat penting? Sepertinya
Tuhan Yesus tidak punya prioritas yang benar.Kalau saya jadi Yairus saya cenderung
merasa bahwa saat-saat berharga sudah hilang waktu Yesus bercakap-cakap dengan
wanita itu.
Tetapi disini kita melihat bahwa agenda Tuhan itu lain dengan agenda manusia. Kuasa
Tuhan itu melampaui apa yang kita pikir Dia mampu. Penundaan Tuhan Yesus untuk
langsung pergi ke rumah Yairus dan menyembuhkan anaknya tidaklah jadi masalah
untuk Dia. Anak Yairus dan wanita yang mengalami pendarahan itu kedua-duanya
adalah anak Tuhan dan Yesus mengasihi mereka tanpa membedakan mereka.
Yesus tahu bahwa pentinglah bagiNya untuk meneguhkan iman sang wanita itu, yang
menaruh harapan sepenuhnya pada Dia karena dia tidak bisa lagi melakukan apaapa. Mungkin setelah bertahun-tahun semua harta miliknya sudah habis dipakai untuk
berobat ke dokter dengan hasil yang hampa dan dia sekarang jatuh miskin.
Sering kita tidak sabar dan mau mendikte Tuhan.Pernahkah anda merasa bahwa Tuhan
kadang tidak perduli dengan kesengsaraan kita pribadi, atau kesengsaraan yang
terjadi di dunia sekarang ini? Padahal Tuhan sedang sibuk mengasihi kita dan dia tidak
akan gagal untuk melayani kebutuhan kita. Tuhan tidak pernah gagal dan Dia mampu
memulihkan kita bahkan dari kematian dan alam maut.Lalu maukah kita percaya dan
mengimani kebesaran Tuhan dihidup kita ini.Apakah kita mendengar suara Yesus untuk
kita yang berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan
engkau.”
Diakon David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Belas Kasih yang Agung
Antonius Maria Zakkaria
Hos. 8:4-7,11-13;
Mzm. 115:3-4,5-6,7ab-8,9-10;
Mat. 9:32-38.
Mat 9:36 :
Selasa 5 Juli 2016
Melihat orang banyak itu,
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada
mereka, karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala “
Karya Yesus dalam bacaan injil pada hari ini, semuanya memberitakan tentang kasih agung
Yesus, yaitu menyembuhkan orang buta,orang bisu, mengusir setan, memberitakan kabar
suka cita dalam pengajaran firman, sampai-sampai dikatakan, belum pernah ada yang
seperti ini terjadi di Israel.
Berarti, semua kasih agung Yesus, adalah satu-satunya yang pernah ada.Merupakan mukjizat
satu-satunya.Dan hanya bisa dilakukan oleh Yesus.
Sekarang ini, banyak orang yang mengaku bisa melakukan mukjizat.Mereka merasa bisa
berbuat seperti Yesus.Mungkin memang ada yang diberikan talenta menjadi alatNya. Tetapi
tidak akan persis sama seperti kasih agung Yesus. Banyak yang mengandalkan kekuatan
sendiri dan menyombongkan kekuatan sendiri, justru di situlah iblis berbentuk “mukjizat”
terwujud.
Bahkan beberapa kelompok yang merasa punya kekuatan mengusir setan, menuding orangorang lain yang dekat dengan Tuhan memiliki setan di dalam jiwanya.yang mengherankan
banyak orang-orang yang merasa beriman merasa bisa melihat setan-setan di sekeliling
mereka. Kuasa-kuasa jahat di sekeliling mereka.padahal itu sering kali justru digunakan setan
untuk mengotori hati orang-orang yang merasa beriman supaya saling menuduh orangorang yang beriman.
Untuk orang-orang yang sombong rohani, merasa hebat bisa mengusir dan melihat
setan, Yesus tetap memberikan kasihNya yang agung.Yesus tetap tahu kebutuhan mereka
supaya bisa menyadari kasihNya.Yesus tahu bahwa mereka seperti domba-domba yang
tanpa gembala.Justru untuk orang-orang seperti inilah Yesus datang.Dengan penuh
kasih dan kesabaran menunggu mereka untuk bertobat dan menyadari hanya ada satu
kasih yang agung.meyadarkan mereka bahwa kuasa jahat sebesar apapun, tidak akan
menimpa orang-orang yang menurut mereka terkena kuasa jahat. seringkali Yesus malahan
menunjukkan kuasa agungNya untuk orang-orang yang tertindas dengan anggapan kuasa
kejahatan. Orang-orang yang menjadi ‘bisu dan tuli ‘ menerima fitnahan orang-orang akan
dimuliakan karena segala kelemahan mereka karena penglihatan orang-orang dengan
kesombongan rohani.
Yesus akan selalu tergerak hatiNya baik untuk orang-orang lemah dan lelah karena
disebabkan orang lain sehingga seperti domba tidak bergembala, maupun untuk orangorang jahat yang tidak memiliki gembala yaitu orang-orang yang berbuat tidak sesuai
dengan kehendakNya.
Jahat atau baik, Yesus tetap memberikan kasih agung sebagai seorang gembala.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Ku di bri kuasa dari Raja Mulia
Rabu 6 Juli 2016
Mat 10:1Yesus memanggil
Maria Goretti
Hos. 10:1-3,7-8,12;
Mzm. 105:2-3,4-5,6-7;
Mat. 10:1-7.
kedua belas murid-Nya dan memberi
kuasa kepada mereka untuk mengusir
roh-roh jahat dan untuk melenyapkan
Ketika masih duduk di bangku SD, saya paling takut ketika bapak/ibu guru tiba-tiba
memanggil saya, untuk maju dan berdiri di depan kelas. Beberapa pembaca FJ juga
pasti pernah mengalami hal yang serupa, ketika masih duduk di bangku SD/SMP/SMA.
Jika bapak/ibu guru sudah menulis soal di papan tulis dan mulai bertanya, “siapa yang
bisa mengerjakan soal ini ?” maka semua murid mulai menundukkan kepala, karena takut
dipanggil maju ke depan, atau mereka berpura-pura sedang menulis sesuatu, sehingga
kemungkinan untuk dipanggil maju ke depan cukup kecil. Panggilan bapak/ibu guru
kepada seorang murid, seakan menjadi momok yang menakutkan dan membuat murid
merasa tidak percaya diri untuk maju ke depan. Mereka takut jika salah mengerjakan soal,
maka akan kena marah. Keringat dingin keluar dan kaki bergetar terus, ketika harus tampil
memainkan alat music (flute) di depan kelas dan di lihat murid murid lainnya.
Beralih ke bacaan Injil hari ini, Yesus memanggil kedua belas rasul dengan cara yang
berbeda-beda. Ada yang di panggil di tepi danau ketika sedang menangkap ikan, ada
juga yang dipanggil saat sedang memungut cukai. Pada awalnya para rasul ini juga takut
dan merasa tidak mampu/bisa, seperti ilustrasi seorang murid yang di panggil bapak/ibu
gurunya untuk maju ke depan. Rasa tidak pantas, keragu-raguan bahwa mereka tidak
mampu melakukan perintah Yesus dan mengikuti-Nya, saat itu juga Yesus hilangkan
dari pikiran mereka.Yesus memberi kuasa kepada para rasul untuk berani menjadi saksi
kabar sukacita, dan melakukan perbuatan-perbuatan dahsyat seperti mengusir roh jahat,
dan melenyapkan segala jenis penyakit.Kita pun sebenarnya juga punya kuasa untuk
melakukan perbuatan – perbuatan dahsyat yang Tuhan telah berikan kepada kita.
Setelah kenaikan Yesus ke Surga, Ia mengutus roh kudus-Nya, sehingga kita memiliki kuasa
sebagai anak Allah untuk menjadi pewarta kabar sukacita Injil dan melakukan berbagai
perbuatan ajaib dalam nama-Nya. Jadi, ketika ada orang memanggil dan memberi
kepercayaan anda untuk melayani Tuhan secara lebih lagi, no worries again bro sis !!!
Dengan kuasa yang dari pada-Nya, percaya dan yakinlah anda mampu melakukan
semua di dalam nama Tuhan – sang pemberi kuasa yang maha mulia.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Tuhan akan mengerjakan selebihnya
Mat 10:10
Hos. 11:1,3-4,8c-9;
Mzm. 80:2ac,3b,15-16;
Mat. 10:7-15.
Kamis 7 Juli 2016
Janganlah kamu
membawa bekal dalam perjalanan,
janganlah kamu membawa baju dua helai,
kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja
patut mendapat upahnya
Bacaan injil hari ini, mengisahkan tentang perutusan kedua belas murid. Yesus
meminta murid-muridnya untuk tidak membawa apa-apa ketika mengunjungi
kota- kota tujuan mereka. Saya membayangkan perjalanan orang di zaman
dahulu, 2000 tahun sebelum masehi, belum ada kendaraan,hanya berjalan kaki
melewatigunung, lembah, hutan..dengan jarak mungkin bisa beberapa hari
perjalanan... wah perjalanan yang cukup sulit tentunya.Bagaimana para murid
menjalani tugasnya ya?
Ketika merenungkan bacaan ini, saya teringat saya pernah mendapat juga
tugasmenulis dari bacaan yang sama.Saat sekarang ini, saya berada dalam
beberapapergumulan yang saya “adukan” terus pada Yesus.Sudah sejauh ini
saya berjalan mengikutiNya, tapi banyak hal belum saya mengerti. Saya berdoa,
berkata bahwa saya berpasrah,tapi pada kenyataannya saya masih selalu
mengandalkankekuatan saya sendiri. Ketika membaca bacaan ini berulang
kali,Yesus seperti langsung berkata pada saya “seorang pekerja patut mendapat
upahnya”...wahh, akhirnya saya tersadar seperti inilah perjalanan saya yang
Tuhan minta.“
“Upahnya” mungkin tidak langsung seperti yang saya bayangkan,tapi pasti Tuhan
“bayarkan”. Janji-Nya pasti ditepati-Nya...
Bagaimana dengan teman-teman?Para murid menerima janji itu, dan sudah
ditepati oleh Yesus.Masihkah kita ragu untuk ambil bagian dalam pekerjaan-Nya?
Lakukan yang terbaik pada bagian kita, dan selebihnya biarkan Tuhan sendiri
yang melakukan dengan caraNya. GBU
HILDA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Cerdik seperti Ular
Jumat 8 Juli 2016
Matius 10:16 Lihat, Aku mengutus
kamu seperti domba ke tengah-tengah
serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati.
Hos. 14:2-10;
Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17;
Mat. 10:16-23.
Ini adalah salah satu ayat favorit saya.Yesus mengajarkan bahwa kita harus cerdik.
Waktu saya tamat SMA, guru wali saya yang juga seorang Pembina OSIS, memberikan saya
sebuah kartu sisipan buku. Namanya Bu Lusi. Beliau adalah guru yang sangat baik, seorang
mentor buat saya.
Saya lupa persisnya tulisan beliau, tapi lebih kurang beliau menuliskan “Yustina kamu
menjadi orang Kristen bukan hanya harus baik.kamu juga harus cerdas…” Dan kalau
tidak salah, diikuti kata-kata nasehat untuk senantiasa belajar dan bahwa dunia akan
membutuhkan diri saya yang seperti itu. Yang tidak hanya baik tapi juga cerdas. Terima
kasih Bu untuk nasehat Ibu buat saya.
BUKAN HANYA MENJADI ORANG BAIK, KAMU JUGA HARUS CERDAS.
Banyak kali kita sebagai orang-orang yang menamakan diri pengikut Kristus, terjerumus
bahwa kita perlu baik seperti merpati.
Kita lupa bahwa kita juga harus cerdik seperti ULAR.Banyak kali Yesus mengalihkan
pertanyaan kaum Farisi secara cerdik. “Siapakah di antara kamu yang tidak berdosa boleh
melemparkan batu pertama?” di kisah wanita yang akan dirajam.
Kita perlu rajin belajar, tidak boleh berhenti dan merasa cukup dalam membangun
kemampuan kita untuk kemuliaanNya dan untuk membantu sesama.
Set your sight higher than what your eyes can see for the glory of Him! Selalu ada cara
untuk menjadi lebih baik. Kalau kita salah, kalau kita punya kekurangan, kita perlu cerdik
menstrategikan hidup kita untuk tidak mengulang salah yang sama, mengubah kekurangan
menjadi kekuatan.
“Bagaimana saya dapat menjadi pimpinan yang baik?Karyawan yang baik?” Tanyakan
Yesus, yang adalah CEO AGUNG. Banyak-banyak adorasi deh! Dalam banyak hal YESUS
mengajarkan profesionalisme di kitab suci.
Tuhan, berikan kami hati seperti hatiMu, dan anugerahi kami karunia Roh Kebijaksanaan
dan Pengetahuan.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Ini Aku, Utuslah, Tuhan
Yesaya 6:1-8,
Mzm. 93:1ab,1c-2,5;
Mat. 10:24-33
Sabtu 9 Juli 2016
Yesaya, 6:8,“Lalu aku mendengar
suara Tuhan berkata: “Siapakah yang
akan Kuutus dan siapakah yang mau
pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini
aku, utuslah aku!
Suara Yesus berkata, Mat 10:31, “Janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga
dari pada banyak burung pipit.”
Kalau mendengar kata ‘Ini aku, utuslah, aku!”Saya selalu teringat sebuah lagu dengan
judul yang hampir mirip, ‘Ini aku, Utuslah, Tuhan!” Reffrainnya seperti ini: “Ini aku utuslah,
Tuhan; Ini aku, utuslah, Tuhan.. Kemana pun Kau pimpin, ke neg’ri yang Kau pilih; Ini aku,
utuslah, Tuhan, dan kukan pergi.”
Sebelum mengalami jatuh bangun, perjuangan berurai air mata dalam melayani
Tuhan, mungkin ketika saya masih SMA atau jaman kuliah, saya tidak ragu-ragu akan
menjawab, ‘Ini aku, utuslah, Tuhan! Kemana pun Kau pimpin, ke negeri yang kau pilih,
aku akan pergi.”
Tapi sekarang, tunggu dulu… bikin perjanjian dulu sama Tuhan. Kira-kira jawaban saya
akan seperti ini, ‘Begini Tuhan, ternyata hidup di dunia itu, gak gampang. Perlu ini dan
itu untuk ini dan itu… harus ada tanda bahwa Engkau ada bersama-Ku. Dan seterusnya
dan seterusnya…”
Dan apakah Tuhan marah?Sepengalaman saya, sih, tidak.Asalkan saya tidak menuntut
lebih. Kita memberi alasan-alasan yang kita rasa perlu, maka Tuhan akan ikut bekerja
bersama kita. Dia akan menyiapkan segala sesuatu yang tidak bisa kita siapkan. Dia
akan melindungi kita, tetapi IA juga meminta kita untuk berjaga-jaga, punya feeling
yang bagus, dengan cara, kadang membiarkan kita mengalami hal yang menakutkan.
Tetapi setelah menolong kita, Ia akan mengajarkan kita untuk mengerti tanda-tanda,
supaya kita tidak santai, tetapi berjaga-jaga juga dalam Doa dan sikap kita.
Narita
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Kehidupan Kekal
Minggu 10 Juli 2016
Kol.1:22 “...sekarang diperdamaikan-Nya,
di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak
bercacat di hadapan-Nya”
Ul. 30:10-14;
Mzm. 69:14,17,30-31,3334,36ab,37 atau Mzm.
19:8,9,10,11; Kol. 1:15-20;
Luk. 10:25-37.
Guru apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup hidup yang kekal? (Luk.10:25).
Pertanyaan ini diajukan oleh seorang Ahli Taurat dan mungkin pertanyaan ini mewakili
kita semua sebagai umat beragama yang percaya akan adanya Tuhan. Pertanyaan
ini kelihatan sangat bagus dan menunjukkan keseriusan si penanya tentang pentingnya
kehidupan kekal. Seolah dengan pertanyaan ini, dia menunjukkan bahwa seluruh
hidupnya didedikasikan untuk mencari kehidupan kekal. Saya akan lakukan apa pun untuk
memperoleh kehidupan kekal, I’ll do anything to get into the eternal life, just tell me how,
begitu kira-kira.
Apakah kehidupan kekal itu sama dengan gaji yang diterima setiap akhir bulan? Apakah
kehidupan kekal diukur dari usaha kita masing-masing untuk mendapatkannya? Atau
apakah kehidupan kekal itu seperti bonus oriflame yang pasti kita peroleh kalau omzet
penjualan kita meningkat? Mungkin kehidupan kekal itu sama seperti seporsi funny freakdi
tengah panasnya hari? Singkatnya apakah kehidupan kekal itu tergantung dari penuh
pada usaha kita manusia memperolehnya?
St. Paulus jelas-jelas bilang no way, kehidupan kekal itu kita peroleh karena darah Kristus
yang telah mendamaikan kita dengan Allah yang dulunya kita jauhi dan musuhi (Kol. 1:21).
Jadi jelas tidak ada secuil pun usaha kita yang bisa membenarkan kita untuk memperoleh
kehidupan kekal, yang kita perlukan hanya percaya saja dan terus berbuat baik sambil
menyerahkan soal kehidupan kekal kepada kasih penyelenggaraan ilahi Tuhan.
Dalam perumpamaan tentang penganiayaan dan perampokan yang terjadi di sepanjang
jalan dari Yerusalem ke Yerikho, ada seorang Imam dan seorang Lewi yang lewat lebih
dahulu, namun karena takut nanti ibadah mereka tidak sah gara-gara mengutamakan
menolong orang yang berdarah-darah daripada beribadah kepada Tuhan, maka mereka
mengabaikan si korban. Lain halnya dengan orang Samaria yang baik hati, begitu ia
melihat orang yang butuh pertolongan, ia langsug menolong, dia tidak punya kepentingan
atau maksud supaya masuk surga, atau supaya dinilai baik.
RP. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Yesus datang untuk membawa pemisahan
Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas
Yes. 1:11-17;
Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23;
Mat. 10:34 – 11:1.
Mat 10 : 38
Senin 11 Juli 2016
: Barangsiapa
tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, ia tidak layak bagiku.
Saat merenungkan Injil ini saya teringat akan salah seorang sahabat saya yang
benar-benar melakukan perubahan yang luar biasa dalam mengikut Yesus.
Yang bisa dibilang setia untuk memikul salibnya.
Dalam kesadaran ia memutuskan untuk kembali kepada Yesus. Dia tinggalkan
semua kebiasaan-kebiasaan lamanya.Dan dalam kesadaran pula membuat
keputusan untuk tetap mempertahankan keutuhan keluarganya, meskipun
tantangan dari dalam dan luar dirinya sangat besar.Lalu apakah dengan
keputusan itu lalu semuanya berjalan mulus??Tentu tidak.Namun Puji Tuhan
sungguh luar biasa dengan sedikit kesadaran dan kesetiaan pada Tuhan
yang masih tersisa akhirnya Tuhan memberikan jalan.Sedikit-demi sedikit setiap
permasalahan diberikan jalan keluar.
Yah… itulah yang Yesus ingin katakan hari ini kepada kita.Bahwa mengikut Yesus
itu tidak mudah.Bahkan kita sering kali harus bertentangan dengan keluarga
kita sendiri dan sudah pasti harus mampu meninggalkan kesenangan yang
selama ini menjadi kenikmatan kita.Kalau kita hanya mengandalkan kekuatan
sendiri pasti baru sebentar kita sudah putus asa dengan kondisi di sekitar kita.
Dengan hanya menyandarkan semua yang kita lakukan bahwa hal ini didasari
kasih kita kepada Yesus maka kita akan kuat menanggungnya.
Yesus kita sungguh luar biasa tidak akan dibiarkanNya kita terkulai karena
mengikut Dia. Mat 10:42 “Aku berkata kepadamu, sungguh ia tidak akan
kehilangan upahnya.”
Litawati
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Come Awake
Selasa 12 Juli 2016
Mat 11:22 ”Pada hari
penghakiman, tanggungan Tirus
dan Sidon akan lebih ringan
daripada tanggunganmu”
Yes. 7:1-9;
Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8;
Mat. 11:20-24.
Yesus hari ini mengecam kota Khorazim dan Betsaida. Padahal disanalah
Yesus sering mengadakan mujizat. Orang-orang disana terlalu sering melihat
perbuatan ajaib Yesus sehingga bagi mereka itu sudah menjadi hal yang biasa
saja. Mereka bahkan cenderung hanya menanti-nanti bilamana Yesus hendak
mengadakan mujizat daripada menjadi semakin percaya dan menambahkan
imannya padaNya. Ini berbanding terbalik dengan umat yang berada di Tirus
dan Sidon dimana letak daerah ini adalah sangat jauh dari tempat basecamp
Yesus dan tempat dimana Dia jarang sekali mengadakan mujizat. Walau tidak
pernah melihat kebesaranNya, mereka justru sangat beriman dan sungguh
percaya pada Yesus.
Marilah berpikir seperti daerah yang sering terkena hujan dan daerah yang
tandus, di daerah dengan curah hujan yang tinggi membuat orang-orang
disana menjadi bosan dengan hujan dan mengharapkan sesuatu yang lebih
daripada hujan, padahal hujan sendiripun sudah membawa kesejukan di
daerah tersebut. Bayangkan hujan itu terjadi di daerah yang tandus, kering,
dan panas. Hujan setitik merupakan mukjizat yang luar biasa. Begitulah kira-kira
yang bisa menggambarkan cerita tentang kelupaan penduduk kota Khorazim
dan Betsaida akan pentingnya arti bersyukur.
Komunitas kami baru saja mengadakan malam penyegaran rohani dimana
kami boleh berkumpul untuk kembali disegarkan dalam kekeringan kehidupan
iman kami. Kembali dibangunkan lagi harapan hidup kami. Menyadari kembali
kemurahan dan belas kasihNya yang tidak berkesudahan. Hujan pasti akan
berlalu, musim kering juga pasti akan berlalu. Namun satu yang pasti bahwa
kasihNya adalah sesuatu yang kekal.
Tuhan Yesus memberkati.
Desy
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Mengenal Bapa melalui Yesus
Yes. 10:5-7,13-16;
Mzm. 94:5-6,7-8,9-10,14-15;
Mat. 11:25-27.
Rabu 13 Juli 2016
Mat 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh
Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain
Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain
Anak dan orang yang kepadaNya Anak itu berkenan
menyatakannya.
You know me so well!! Hehehe.. istilah ini pernah popular beberapa waktu lalu. Berkat
lagu yang dinyanyikan oleh SMaSH. Dipakai buat menyatakan kepada yang sangat
mengenal diri kita dengan sangat baik. Apa yang ingin saya ucapkan, apa yang ingin
saya lakukan, sebelum saya ucap atau buat, sudah diketahui ama orang yang sangat
mengenal kita dan kebiasaan kita.
Seperti itulah Allah Bapa dan Allah Putra. Pernah saya pikir pikir, ngapain sih Yesus itu
pakai repot datang ke dunia, pakai ngorbanin diri mati di kayu salib. Saya sampai pada
kesimpulan, kalau Yesus tidak datang, lalu dari mana kita mengenal tentang Bapa?
Bukankah Yesus yang mengajari kita memanggil Allah dengan sebutan Bapa, iya.. Bapa
kita. Terasa sangat dekat saat menyebut Bapa. Yesus pula yang menggambarkan Bapa
seperti apa dalam kisah anak sulung dan anak bungsu. Tanpa itu, kita pasti masih meraba
raba, Allah itu seperti apa ya.. kejamkah, adilkah, pemarah kah, penyayang kah.. Sama
dengan hubungan kita dengan orang tua. Yang mengenal karakter ayah ibu kita adalah
anak anaknya, bukan tetangga kita ataupun teman yang lain. Tapi anak anak yang
selalu kumpul dengan orang tua nya. Anak yang jauh dan jarang ketemu pun lama lama
tidak mengenal kebiasaan atau karakter orang tua. Saya sejak kuliah jauh dari keluarga.
Tinggal berbeda pulau. Saat pulang ke rumah setahun sekali atau dua tahun sekali, saya
baru liat.. oo mama saya jam 2 siang harus tidur. Oo mama saya sudah tidak minum
kopi seduh, sudah ganti kopi instan, ooo mama saya kalau malam kakinya suka cenut
cenut. Itu baru saya ketahui sewaktu tinggal dan dekat dengannya. Kalau kembali ke
bali, sudah tidak mengikut perkembangan detailnya.
Begitulah hubungan Yesus dan Bapa. Tanpa Yesus, kita tidak akan mengenal Bapa, tanpa
“berteman” dengan Yesus, bagaimana kita bisa tau apa kesukaan Bapa, kasih Bapa
dan cara mendekatiNya. Kita perlu Yesus sebagai penuntun, guru, penasehat pribadi
kita.. untuk sampai kepada Allah. Maka, untuk kita yang masih berziarah di dunia ini,
percayalah akan Yesus selalu, andalkanlah Dia.
Syaloom
Agnes
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Beban yang melegakan
Kamis 14 Juli 2016
Mat. 11:28 Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban
berat Akuakan memberi kelegaan
kepadamu
Kamillus dr Lellis
Yes. 26:7-9,12,16-19;
Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21;
Mat. 11:28-30.
Dalam kehidupan kita, tentu kita pernah mencapai suatu titik dimana kita merasa
begitu lelah secara fisik maupun jiwa kita, letih, lesu, down, merasa dimana hidup
tidak berguna, merasa capek dengan segala apa yang telah kita lakukan selama
ini dan berbagai perasaan lainya yang membuat kita merasa hidup begitu
berat untuk dilalui. Di dalam ayat 29 bacaan injilhari ini, Yesus mengundang kita
yang leti, lesu dan berbeban berat untuk memikul kuk.Tahukah Anda apakah
yang dimaksud oleh Yesus dengan memikul kuk?Di dalam Ensiklopedi bahasa
Indonesia, kuk dalah balok kayu yang ditaruh atau diletakkan di atas pundak
sapi atau lembu untuk menarik sesuatu.Dengan menggunakan kuk, sapi atau
lembu dapat dipakai untuk membajak sawah, menarik gerobak, dan lain-lain.
Dalam injil hari ini, Yesus menawarkan ketenangan dengan cara memikul kuk. Jika
kita berpikir menggunakan logika manusia, ajaran Yesus ini bertolak belakang
dari yang lainnya. Bagaimana mungkin seseorang dapat merasa tenang ketika
berada dalam masalah atau ketika memiliki beban. Akan tetapi, justru itulah
yang ditawarkan oleh Yesus. Kuk biasanya diletakkan diatas sepasang lembu.
Jika kita menempatkan diri sebagai lembu yang pertama, siapakah “lembu yang
ke dua?Lembu yang kedua adalah Yesus Kristus. Allah ingin agar kita melibatkan
Dia dalam segala apa yang kita kerjakan. Memikul kuk tersebut tidaklah mudah.
Akan tetapi, kita mengetahui bahwa ada “lembu yang kedua” yaitu Yesus Kristus.
Dia turut bersama-sama dengan kita dalam memikul kuk kita, sehingga kuk kita
menjadi enak dan ringan, seperti yang tertulis dalam Mat 11:30. Mari kita selalu
datang kepada Yesus, membawa salib-salib kita, membawa setiap keluh kesah
hidup kita dan meletakannya di bawah kaki Salib Tuhan kita Yesus Kristus Sang
Pembawa kelegaan dalam hidup kita Amin.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Sahabat Sejati
Peringatan Wajib St. Bonaventura
Yes. 38:1-6,21-22,7-8;
MT Yes. 38:10,11,12abcd,16;
Mat. 12:1-8.
Ayub 6:1
Jumat 15 Juli 2016
“Ayub kecewa
terhadap sahabat - sahabatnya”
Sesuai berjalannya waktu, agak susah bagi saya memilah-milah siapa sebenarnya
sahabat saya. Teman saya banyak, musuh juga pasti ada lah. Tetapi sahabat? Hmmm.
Jujur saya flashback lagi setelah mendapat bahan bacaan ini.
Teman sekolah? Yah dulu saya menganggap mereka adalah sahabat saya, tetapi
mereka tidak selalu ada, jadi saya hapus juga dari tag “sahabat”, hanya sekedar
teman baik dan teman dekat saja. Dikecewakan sama seseorang yang kita anggap
sahabat? Sering, dimulai dari rahasia kita bisa diceritakan keorang lain, sampai dengan
beristilah ‘telutuh godong lamtoro lek butuh moro’ yang berarti getah daun lamtoro
kalau perlu baru datang.
Tetapi pada akhirnya saya bisa menemukan jawaban mengenai sahabat saya, dimulai
dari kedua Orang Tua saya, mereka benar benar bisa mengerti keadaan saya, terus
ada saudara saya ke dua adik saya. Mereka berempat adalah orang terdekat saya
yang bisa menjadi tempat sharing saat saya susah, dan mereka bisa benar benar
memberi jawaban atau memberi kekuatan.
Dan sahabat saya yang paling dekat dengan saya namanya Lisa, dia ibu dari anak
4 tahun bernama Ilinca. Dan dia adalah istri saya. Dengan dia saya bisa merasa
nyaman, dia adalah benar benar ada disaat saya susah, ada disaat saya gembira
dan temant tertawa, tengkar tetap ada ya karena kami masih perlu banyak belajar
dari senior senior yang ada.
Dan yang terakhir adalah Yesus Kristus sendiri, dia adalah sahabat sejati saya, karena
Dia sudah berkorban hidupnya untuk menutup kesalahan dan dosa saya, saat
saya sedih saya lari keDia, saat saya senang kadang saya malah lupa merayakan
denganNya. Tapi saat saya sedih saya kembali lagi kepadaNya, dia tetap membuka
tanganNya.Tetap mau memeluk dan mengijinkan saya bersandar padaNya.
Maka teman teman yang terkasih, siapakah sahabat anda? Pintar pintarlah memilih
sahabat, karena seorang sahabat akan selalu menjaga apa yang menjadi rahasiamu.
Teman baik belum pasti bisa menjadi sahabat. Tetapi jangan lelah untuk mencari
sahabat yang terbaik buat anda sendiri. Karena sahabat terdekat adalah orang tua
anda sendiri.
Tuhan berkati,
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Ber-empati pada sesama
Sabtu 16 Juli 2016
Mat.12:20:” Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan
sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya sampai Ia menjadikan
hukum itu menang.”
SP Maria dari Gunung Karmel.
Mi. 2:1-5; Mzm. 10:1-2, 3-4, 7-8. 14;
Mat.12:14-21
Injil hari ini mengatakan bahwa Yesus tidak akan memutuskan buluh yang patah terkulai atau
memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Pernyataan ini tentu saja sangat menghibur
dan menguatkan kita ketika sedang menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, karena
ini berarti Tuhan tidak akan meninggalkan kita sendirian di tengah kesulitan.
Jika kita mau membuka mata hati kita, maka kita akan dapat melihat cukup banyak
sesama disekitar kita yang sedang seperti “buluh yang patah terkulai atau sumbu yang
pudar nyalanya”, entah karena keadaan ekonomi atau karena urusan lain yang bisa
menyebabkan seseorang mengalami situasi yang galau karena seakan-akan sudah tidak
ada jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi.
Tapi mungkin tampa kita sadari kita sering mematahkan “ buluh yang patah terkulai atau
sumbu yang pudar nyalanya” pada mereka yang sangat dekat dengan kita dalam
kehidupan dan kegiatan kita sehari-hari yaitu dengan cara tidak berempati dengan
masalah yang sedang mereka hadapi. Hal ini terjadi mungkin karena kita terlalu sibuk
dengan urusan kita sendiri sehingga menjadi tidak peka untuk dapat membaca apa yang
tersirat yang ingin mereka sampaikan pada kita. Berempati berarti kita mencoba untuk
menempatkan diri dalam situasi yang sedang mereka hadapi, untuk mengalami emosi
seperti mereka dan mengetahui apa yang sedang mereka rasakan dan pikirkan.
Mendengarkan dengan hati masalah yang sedang dihadapi oleh sesama adalah salah
satu bentuk berempati yang dapat dilakukan. Hal ini mudah tetapi sekaligus juga sulit
untuk dilakukan. Mudah karena untuk mendengarkan tidak dibutuhkan biaya jadi siapa
saja dapat melakukannya, sulit karena dibutuhkan kepekaan dan hati yang terbuka, serta
siap untuk berkorban demi membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan yang
juga berarti mendahulukan kepentingan orang lain.
Doa: Bapa yang Maha Pengasih penuhilah hati kami dengan Kasih-Mu sehingga kami
sanggup untuk mengasihi dan berempati terhadap sesama kami seperti yang Engkau
kehendaki. Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Pilihan yang Membebaskan
Kej. 18:1-10a;
Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5;
Kol. 1:24-28; Luk. 10:38-42.
Minggu 17 Juli 2016
Luk 10:41-42”Marta, Marta, engkau kuatir
dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah
memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya.”
Seringkali kita sudah mendengarkan dan merenungkan kisah Maria dan Marta dalam
perikop hari ini.Kadangkala kita langsung menafsirkan bahwa lebih baik kita seperti
Maria yang duduk di dekat kaki Tuhan dan mendengarkan perkataanNya daripada
Marta yang sibuk melayani. Itu adalah sebuah tafsiran dan penerapan dalam hidup
yang sangat dangkal karena membandingkan apa yang dilakukan oleh Maria
dan Marta, padahal perikop ini begitu mendalam dan selalu baru kalau kita mau
merenungkannya kembali.
Yang mau ditekankan pada bacaan hari ini adalah tentang sebuah pilihan yakni pilihan
yang menjadi kehendak bebas dan tidak membawa kekuatiran ataupun kecemasan
dalam hidup.Maria memilih untuk duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan
ajaranNya, dan Marta memilih untuk melayani Yesus dengan mempersiapkan makan
minum di dapur, misalnya.Kedua tindakan tersebut adalah mulia di mata Yesus, satu
adalah pelayanan aktif dan satu “kelihatan” pasif.
Kemudian yang menjadi permasalahan ketika Marta mulai mengeluh dan kuatir dengan
banyak perkara sehingga Yesus berkata kepada Marta, ”Marta, Marta, engkau kuatir
dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu:
Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Seringkali di dalam hidup kita dihadapkan kepada sebuah dilema seperti memilih
pelayanan atau menjaga anak di rumah, memilih lembur kerja atau pergi ke jumat
pertama dan lain sebagainya. Hari ini kita diajak untuk merenungkan kembali bahwa
apa pun yang kita pilih dan jika keduanya adalah baik, kita diminta untuk memilih
salah satunya saja (memilih melakukan keduanya tidak mungkin), dengan catatan kita
memilih, melakukannya dengan sukacita dan lepas dari rasa kekuatiran kita.
Nah, bagaimana dengan kita?
RP. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Bolehkah Kita Meminta Tanda?
Senin 18 Juli 2016
Mat 12:39”Angkatan yang jahat dan
tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi
kepada mereka tidak akan diberikan
tanda selain tanda nabi Yunus.”
Mi. 6:1-4,6-8;
Mzm. 50:5-6,8-9,16bc-17,21,23;
Mat. 12:38-42.
Pernah meminta tanda dari Tuhan?Saya rasa saya pernah, walaupun secara tidak langsung.
Tetapi didalam hati saya mengharapkan Tuhan memberikan tanda kepada saya, ketika saya
sedang disimpang jalan, apakah saya dipanggil bekeluarga, single, atau menjadi selibat?
Menurut saya meminta tanda dari Tuhan itu bukan tidak baik. Yang menjadi masalah adalah
apa alasan kita meminta tanda. Apakah kita mau memojokkan Tuhan, atau kita mau minta
petunjuk?Apakah kita datang dengan ketidakpercayaan, atau kita minta tanda untuk lebih
percaya?
Santo Thomas Aquinas berkata,” “To one who has faith, no explanation is necessary. To one
without faith, no explanation is possible.” Boleh diartikan siapa yang punya iman, tidak perlu ada
penjelasan. Siapa tanpa iman, penjelasan (atau tanda mukjizat!) apapun tidak akan pernah
cukup.
Lihat contoh raja Ahaz di kitab Yesaya.Dia raja yang tidak taat, tetapi waktu Tuhan berkata
padanya untuk minta tanda, raja Ahaz berpura-pura taat dengan mengatakan, “Aku tidak mau
meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.” (Yes. 7:12). Tetapi nabi Yesaya berkata : “Baiklah
dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu
melelahkan Allahku juga? Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yes. 7:13-14).
Di peristiwa lain di Injil Markus, seorang ayah yang anaknya kerasukan berkata, “Yesus tolonglah
kalau Engkau bisa.”Yesus menghardik dia, “kalau Saya bisa?”Sang ayah lalu berkata, “Aku
percaya.Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Mrk. 9:24) Sang ayah ini imannya tidak
sempurna tetapi niatnya baik.Dan Tuhan Yesus kuatkan dia dan menyembuhkan anaknya.
Lainlah halnya dengan para ahli Taurat dan orang Farisi.Mereka niatnya jahat, dan hatinya
sudah tidak percaya.Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.
Yesuspun tidak mau melakukan apa-apa untuk mereka karena pastilah mubazir, alias percuma.
Teman- teman, iman kita tidak sempurna, tetapi janganlah takut untuk meminta, asal niat hati
kita baik, dan kita mau bertumbuh dalam iman kita.Janganlah hati kita keras seperti para Farisi
dan ahli Taurat, karena tanda apapun yang datang dari Tuhan akanlah sia-sia belaka.
Diakon David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Keluarga baru
Mi. 7:14-15,18-20;
Mzm. 84:2-4,5-6,7-8;
Mat. 12:46-50.
Selasa 19 Juli 2016
Matius 12 : 50 Sebab siapapun
yang melakukan kehendak Bapa-Ku
di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki,
dialah saudara-Ku perempuan, dialah
ibu-Ku.”
Menjadi anggota DOJCC, seperti memiliki keluarga baru. Memang bukan
keluarga biologis, namun keluarga komunitas. Terkadang, kita malah lebih
banyak menghabiskan waktu dengan keluarga non biologis kita.
Bayangkan, kita bekerja 8 jam sehari, berarti selama 40 jam waktu kita habis
untuk keluarga di tempat kita bekerja, lalu mengikuti kegiatan DOJCC yang
kadang bisa 3-4x/minggu, dengan waktu 2-3 jam/hari, berarti 12 jam seminggu
kita habiskan dengan keluarga DOJCC, lalu teman bermain dan kesibukan
lainnya. Mungkin hanya 3-4 jam/hari kita habiskan dengan keluarga biologis
kita. Saya malah lebih sedikit, karena saya tinggal sendiri di Bali, bertemu
keluarga dalam hitungan detik lewatWhatsapp group.
Saya membayangkan seorang pastor, dia pasti memiliki waktu lebih sedikit
untuk keluarga biologisnya. Begitu pastor ditahbiskan, ia akan menjadi keluarga
besar Tuhan. Namun bagaimana pun juga keluarga biologis adalah keluarga
biologis, ayah dan ibu akan selalu ada, Tidak ada istilah bekas ayah atau
bekas ibu, walaupun ia telah menjadi pastor.
Saya malah melihat bagaimana pastor dapat memiliki waktu pribadi. Bila
melihat kesibukan pastor paroki atau pengurus DOJCC, setiap umat merasa
berhak menghubungi mereka, dan meminta waktu mereka.
Jadi apa artinya keluarga? Bagi saya, keluarga adalah sekelompok orang yang
membuat kita merasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri, Amat disayangkan
kalau kita berada dalam keluarga DOJCC namun masih berpura-pura menjadi
orang lain. Keluarga seharusnya bisa menerima kita apa adanya.
Jeff
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Tanah Subur
Rabu 20 Juli 2016
Mat 13:3 Dan Ia Mengucapkan
Apolinaris
Yer. 1:1,4-10;
Mzm.71:1-2,3-4a,56ab,15ab,17;
Mat.13:1-9.
banyak hal dalam perumpamaan
kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah
seorang penabur keluar untuk
menabur………..”
Bagi yang akrab dengan dunia pertanian tentu mudah memahami perumpamaan Tuhan
Yesus dalam perikop hari ini. Kita juga dapat mengerti bahwa memang ada tanah yang
menjadi jalan untuk menuju tanah garapan, ada tanah yang dipenuhi oleh semak karena
tidak terawat, ada tanah yang bercampur bebatuan, serta ada tanah yang memang telah
disiapkan dengan baik.
Dengan dasar pemahaman yang dekat dengan hidup, kita melihat dua faktor dalam
perumpamaan yaitu benih dan tanah. Pertama, benih yang tertabur di tanah yang berbatu
dan bersemak duri tetap dapat tumbuh. Hal itu berarti benih yang ditabur itu adalah benih
yang berkualitas baik, yang mampu tumbuh dalam kondisi apapun. Yesus menyatakan
bahwa benih itu adalah firman Tuhan tentang Kerajaan Allah. Itulah benih yang berkualitas
baik dan dapat tumbuh dalam segala kondisi tadi.
Kedua, macam-macam tanah menggambarkan kondisi hati dan hidup kita. Hati dan
hidup kita bisa seperti jalan tanah. Firman Tuhan yang kita terima dengan cepat hilang, bak
ungkapan ’masuk telinga kiri keluar telinga kanan’, tidak ada kesediaan untuk mengerti,
menghayati dan melakukannya. Hati dan hidup kita bisa seperti tanah yang tipis di atas
batu. Kita bersukacita menerima firman Tuhan, tetapi tidak tahan uji ketika diperhadapkan
dengan kondisi kehidupan yang menghimpit kita. Hati dan hidup kita juga bisa seperti
tanah yang dipenuhisemak duri, dipenuhi ambisi dan keegoisan karena kekuatiran hidup,
sehingga kita hanya melihat kepentingan kita dan melalaikan firman yang mengajar
kita untuk berlaku sebaliknya. Namun kita juga bisa seperti tanah yang baik, yang dapat
membuat benih tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah, yang dapat terjadi apabila
kita setia menjadi pendengar dan pelaku firman. Benih yang baik akan tumbuh di segala
kondisi tanah, tetapi untuk menghasilkan buah atau panen yang baik ia harus tumbuh di
tanah yang baik pula.
Apa yang dikehendaki oleh Tuhan atas hati dan hidup kita, pastilah bahwa kita menjadi
seperti tanah yang subur, yang membuat benih menjadi tumbuh dengan baik dan
menghasilkan buah. Mengapa Tuhan menghendaki kita menjadi tanah yang subur? Hal
ini sesuai dengan visi Kerajaan Allah itu sendiri, yaitu pemulihan seluruh ciptaan ke dalam
keadaan damai sejahtera. Dengan menjadi tanah yang subur itu kita berarti menjadikan
firman Tuhan itu nyata dan dapat dirasakan oleh kehidupan.... Amien
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Mendalami Sabda Allah
S. Laurensius dr Brindisi
Yer. 2:1-3,7-8,12-13;
Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11;
Mat. 13:10-17
Kamis 21 Juli 2016
Mat.13:11 “Kepadamu diberi karunia
untuk mengetahui rahasia Kerajaan
Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Perahu dimana Yesus duduk mengajar, melambangkan Gereja, maka ada Gereja yang
bangunannya seperti perahu. Ajaran-Nya ada yang diterima, kemudian menghilang, ada
yang tumbuh baik, sampai berbuah.
Kabar Gembira yang Yesus sampaikan seperti sebuah ajakanrevolusi, untuk mengubah
sikap dan memperbaharui hidup.Bukan sekedar datang mendengarkan ajaran Yesus
sebagai pengisi waktu luang atau kewajiban monoton datang ke Gereja supaya tidak
dibilang kafir.Ada yang mendengar perumpamaan yang disampaikan sambil manggutmanggut setuju, puas mendengar ajaran yang baik, kotbah yang baik, membuat tenang,
aman, kemudian pergi begitu saja tanpa menanyakan arti sesungguhnya perumpamaan
itu. Inilah kebanyakan mereka yang berdiri di pinggir pantai, mereka tidak ingin “bertolak
ke tempat yang dalam” sebagai murid Yesus yang ingin lebih.
Yesus mengatakan, kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga.
Yesus mengingatkan murid-murid-Nya yang mengikuti Dia, yang mendengar Sabda Allah
dari pada-Nya, bahwa apa yang diberikan kepada mereka adalah berkat rahmat Allah.
Allah sendiri telah memilih mereka untuk menerima dan meneruskan pewartaan Kerajaan.
Suatu kepercayaan yang tiada bandingnya, suatu kebahagiaan abadi karena dipilih
sebagai rekan kerja Kristus. Dan janji Tuhan tidak pernah meleset, janji Tuhan kekal dan
abadi. Jika kita dipilih Tuhan, janganlah ditolak dan lakukan itu dengan senang hati karena
Allah setia menuntun kita.
Lebih lanjut Yesus mengatakan, “karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan.” Kata-kata ini mengandung arti menghasilkan, berbuah seperti
pohon. Buah akan diberikan kepada mereka yang menghasilkan buah. Maka jika tugas
kita tidak menghasilkan, kita tidak mendapat buah, bahkan mungkin akan diambil kembali
dan diserahkan kepada mereka yang benar-benar menghasilkan.
Barang siapa terbuka terhadap harapan, bisa menerima Sabda Allah.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Jumat 22 Juli 2016
Mau Tetap Melayani Walau Tertolak
1 Taw 22 : 8b “telah kau
tumpahkan sangat banyak darah
dan telah kau lakukan peperangan
yang besar”
Peringatan wajib St. Maria Magdalena
Kid. 3:1-4aª atau 2Kor. 5:14-17;
Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9;
Yoh. 20:1,11-18.
Namanya Liky, dia pemain drum yang luar biasa, tetapi saat itu dia dilarang
melakukan pelayanan oleh pengurus gerejanya karena dia melakukan suatu
kesalahan dan ditegur langsung ditempat umum dalam arti lain dia di permalukan
tanpa nasehat terlebih dahulu, dan setelah itu dia berhenti pelayanan, yang
dilakukan hanya main band dengan teman temannya termasuk dengan saya.
Mendapatkan penolakan pasti merupakan hal yang menyakitkan. Di surat ini
Daud yang kita tahu dengan mazmurnya yang indah ditolak oleh Tuhan sendiri,
dia ditolak membangun Bait Suci. Tetapi Daud tidak ‘ngambek’ seperti temen saya
Liky. Daud memang ditolak tetapi dia menyiapkan semua perlengkapan untuk
pembangunan Bait suci ini.
Daud sudah menyiapkan emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Daud
tidak hanya memberi material saja kepada Salomo, dia juga memberi pembesar
pembesar Israel untuk membantu pembangunan Bait Suci ini.
Hari ini juga peringatan wajib Santa Maria Magdalena, dia juga ditolak sama
masyarakat sekitarnya, tetapi Yesus tetap menerimanya saat dia membasuh kaki
Yesus dengan minyak menggunakan rambutnya. Dan hasilnya? Maria Magdalena
menjadi murid Yesus pertama yang wanita. Dia menjadi saksi dibawah kayu salib
waktu Yesus disalibkan, dia menjadi saksi Yesus dimakamkan, Dia yang mendapati
makam kosong dan melaporkan kepada murid murid yang lain dan dia menjadi
saksi awal kebangkitan Tuhan.
Anda pernah merasa tertolak didalam hidup atau didalam pelayanan? Jangan
kuatir, anda tidak sendiri. Banyak sekali yang merasakan hal itu. Tetapi dengan
berbesar hati maka Tuhan akan mengijinkan kita tetap melayani dihal yang lain.
Malah mungkin Tuhan sudah menyiapkan lahan lain yang luar biasa, asal kita
tetap mau menyiapkan diri dan berserah penuh.
Tuhan berkati
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Gandum dan Lalang
St. Birgitta
Yer. 7:1-11;
Mzm. 84:3,4,5-6a,8a,11;
Mat. 13:24-30.
Sabtu 23 Juli 2016
Mat 13:30 Kumpulkanlah dahulu lalang
itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk
dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum
Perumpamaan Tuhan Yesus pada bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa
akan ada waktu dimana Tuhan akan melakukan penghakiman terakhir yaitu
kedatangan Kristus kembali sebagai hakim. Inilah proses menuai yang akan
dikerjakan oleh malaikat-malaikat Tuhan. Di dunia ini ada dua hal yang berbeda
satu sama lain, misalnya baik dan buruk, pandai dan bodoh, kaya dan miskin dan
sebagainya. Sebagaimana digambarkan dalam perumpamaan Tuhan Yesus,
ada benih gandum dan benih lalang.
Kejahatan dan kebaikan akan berjalan bersama. Seperti pemilik ladang
yang menaburkan benih yang baik, demikian jugalah musuh pemilik ladang
menaburkan benih kejahatan dalam kehidupan ini. Secara kasat mata akan sulit
membedakan mana lalang dan mana gandum, sebab benih-benih lalangpun
akan tumbuh layaknya seperti gandum. Seiring waktu berjalan, benih itu akan
sama-sama bertumbuh dan mengeluarkan identitasnya secara alami yaitu
melalui buah yang dikeluarkannya.
Dalam perumpamaan ini, yang harus dipahami bahwa tugas kita bukanlah untuk
membedakan gandum dan lalang.Cukuplah kita mengetahui bagaimana ciri-ciri
dari anak-anak iblis dan fokuslah pada pertumbuhan hidup kita menjadi benih
yang baik.Sebab jika tidak demikian, kita bisa terkecoh mengikuti permainan iblis,
dan pada akhirnya kita bisa menjadi gandum yang mati bersama dengan lalang.
Tuhan membiarkan kejahatan dan kebaikan itu bertumbuh bersama, seperti
gandum dan lalang yang dibiarkan tumbuh bersama oleh pemilik ladang.Bahwa
sepanjang waktu sampai kepada akhir zaman, Tuhan masih tetap membuka
kesempatan bagi orang pendosa untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.Kita
juga sebagai anak-anak Tuhan diharapkan untuk tetap memperlihatkan jati diri
kita sebagai anak-anak Tuhan.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Pentingnya Berdoa
Minggu 24 Juli 2016
Luk. 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu
memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada mereka
yang meminta kepada-Nya
Kej. 18:20-33;
Mzm. 138:1-2a°,2bc-3,6-7ab,7c-8;
Kol. 2:12-14;
Luk. 11:1-13.
Ada yang bilang doa itu seperti mengatur nafas saat berenang, semakin teratur maka semakin
lama kita bisa bertahan, tidak mudah kelelahan dan yang terpenting bisa mencapai tujuan
tanpa harus tenggelam. Jika doa itu seperti nafas hidup, maka seharusnya tidak perlu orangorang dipaksa untuk berdoa, diyakinkan bahwa doa itu penting. Tidak perlu lagi workshopworskhop doa dibuat, karena semua orang mestinya harus sudah tahu pentingnya berdoa.
Bagaimana caranya meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa berdoa itu penting?
Yesus dalam Injil Lukas hari ini bukan hanya mengajarkan tentang bagaimana caranya
berdoa, tetapi ia juga menunjukkan kepada kita kita pentingnya berdoa. Doa adalah satusatunya media untuk kita berhubungan dengan Tuhan. Doa adalah komunikasi. Apa yang
kita komunikasikan? Umumnya memang keperluan kita, namun ternyata juga untuk keperluan
orang lain juga; seperti contoh yang Yesus berikan, tentang tetangga yang akhirnya bangun,
membuka pintu dan memberi roti untuk tamu tetangganya itu. Tentu tidak tiap hari kita
mengganggu dan mengetuk pintu tetangga kita tengah malam untuk minta ini itu. Demikian
pun dengan doa, tidak selamanya doa-doa kita selalu diisi melulu dengan permintaan. Doa
adalah soal hubugan yang intense dengan Allah, seolah-olah dengan tentangga kita. Kalau
kita butuh pertolongan kita harus berbaik-baik dengan tetangga, setiap saat, setiap menit,
bahkan selalu siap sedia jika ia balik membutuhkan pertolongan kita.
Satu hal yang juga penting dalam doa adalah soal apa yang mau diminta dan berapa
banyak. Kalau Anda diperkenankan untuk minta apa saja kepada seorang paling kaya yang
Anda pernah kenal, apa yang ada dalam benak Anda? Mungkin banyak hal, terlalu banyak
hal sampai Anda bingung, saya juga bingung.
Sebagai pribadi, saya sendiri sering merasa kesulitan untuk berdoa. Karena dalam doa; saya
meminta sesuatu, meminta tolong yang bertolak belakang dengan karakter pribadi saya yaitu
tidak suka meminta-minta. Ada rasa gengsi ketika minta bantuan orang lain, termasuk Allah,
selama saya bisa berusaha sendiri. Bantuan tidak serta merta menjadikan saya pribadi yang
bersyukur, tetapi malah bisa saya artikan sebagai penurunan derajat. Mungkin Anda punya
pengalaman yang sama seperti saya? Kalau memang ada, bersyukurlah karena Anda dan
saya masih hidup. Namun hidup di dunia ini saja tidak cukup, kita butuh hidup yang kekal dan
untuk itu bantuan Roh Kudus sangat kita perlukan dan hanya satu cara meminta bantuan Roh
Kudus yaitu dalam doa.
RP. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Hati sebagai hamba
Senin 25 Juli 2016
Pesta S. Yakobus, Rasul
2Kor. 4:7-15;
Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;
Mat. 20:20-28
Mat.20:26 Barangsiapa ingin
menjadi besar diantara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu
Untuk mengetahui dan mengikuti jalan pikiran Kristus memang tidak semudah apa yang
kita inginkan dan pikirkan. Terkadang kita hanya memikirkan hanya yang terbaik buat
pribadi atau kelompok saja tanpa peduli yang lainnya.
Kemauan dan keinginan untuk menjadi yang ter-baik, ter-sukses, ter-besar dan ter…
ter…yang lainnya dalam pandangan kita berbanding terbalik dengan apa yang
disampaikan Yesus pada bacaan injil hari ini.
Hari ini kita semua sedang diingatkan dengan merenungkan apa yang terjadi dalam
kondisi kita saat ini,
- Sudahkah kita menjadi pelayan dan hamba di dalam keluarga kita sebagai suami
kepada istri dan anak, istri kepada suami dan anak, sebagai anak kepada orang tua?
- Menjadi pelayan dan hamba di dalam Komunitas Basis Gereja (KBG), lingkungan,
gereja dan komunitas lainnya?
- Menjadi pelayan dan hamba dimana kita sendiri yang menjadi boss, manager
ataupun yang mempunyai kedudukan dalam perusahaan dan pekerjaan yang kita
bawahi?
- Sudahkah kita menjadi pelayan dan hamba dalam kondisi kita masing-masing yang
tidak terwakili dalam kondisi diatas?
Kendala serta hambatan seperti dicemooh, difitnah, dikucilkan, tidak dipedulikan,
tidak dihargai pastilah ada dalam melakukan hal-hal itu semua, tetapi kita mempunyai
Yesus sebagai Tuhan yang mau menjadi kecil sama seperti kita manusia, melayani dan
menjadi hamba, juga sebagai guru yang tidak hanya “omdo=omong doang” tetapi
juga berbuat dan melakukan seturut kehendak BapaNya hingga Ia pun memberikan
nyawaNya untuk menjadi tebusan bagi banyak orang.
Mampukah kita menjadi besar seperti yang Yesus katakan..?
Semoga..
Tuhan memberkati.
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
“Berinvestasi” dalam Allah
Selasa 26 Juli 2016
Sir 44: 12 ”Keturunannya tetap setia
kepada perjanjian-perjanjian dan anak-anak
merekapun demikian pula keadaannya.”
Perayaan wajib St.Yoakim dan Anna
Sir. 44:1,10-15;
Mzm. 132:11,13-14,17-18;
Mat. 13:16-17
Investasi anak cucu adalah suatu tindakan yang menarik bagi para orang tua.Para orang tua
berbondong-bondong, rame-rame pada melakukan investasi untuk anak cucu. Para orang
tua ada yang mengikutkan asuransi untuk masa depan anak-anak mereka. Orang tua lain
lagi ada yang menyekolahkan anak-anak mereka setinggi-tingginya agar ada jaminan untuk
masa depan mereka. Ada juga orang tua yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya
mempersiapkan warisan bagi anak cucu mereka.Semua tindakan itu adalah tidak salah.
Hal itu menunjukkan bagaimana kasih mereka kepada keturunan mereka. Mereka buktikan
dengan memikirkan masa depan anak cucu mereka. Namun dari kesemua usaha yang
dilakukan oleh para orang tua belum ada kepastian keberhasilan mereka, banyak harapan,
cita-cita dan keinginan mereka yang gagal, oleh karena ternyata anak cucu mereka tidak
hidup sesuai dengan harapan dan keinginan orang tua.
Firman Tuhan pada hari ini sebagaimana Tuhan menyatakan sumpah setiaNya pada Daud,
dimana keturunannya akan menduduki tahta kerajaan Israel. Demikian pula dalam kehidupan
kita kasih setia Tuhan akan diteruskan bagi keturunan kita. Bukan dengan kepintaran, bukan
dengan warisan harta benda, sebab semua itu akan sirna dalam sekejap. Tetapi dengan
hidup dalam kebenaran firman Allah yang merupakan warisan iman yang perlu kita wariskan
pula bagi anak cucu kita. Sebab Allah menjanjikan bagi orang yang hidup berkenan di
hadapan Allah, mereka tidak akan pernah ditinggalkan oleh Allah.
Dalam hal ini bukan berarti kita tidak pernah berbuat salah, sama seperti Daud, dia pernah
jatuh didalam dosa, tetapi dia kembali kedalam hadirat Allah dan kembali taat kepada
recanaNya. Dia Tuhan tahu setiap kelemahan kita dan Dia ingin hal itu tidak menjadikan
penghalang bagi kita untuk memperoleh potensi penuh dalam kehidupan kita.Sehingga
dalam menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan ini, segala kekuatan bukan berasal
dari diri kita, melainkan kita beroleh pertolongan dari Tuhan. Lebih jauh dari pada itu bagi
orang yang hidup berkenan dihadapan Allah, bukan saja mereka yang akan menikmati
berkat Allah, namun Allah menjanjikan bahwa anak cucu merekapun akan dipelihara oleh
Allah, sehingga tidak ada keturunan yang berkekurangan.
Marilah kita berinvestasi di dalam Allah, agar anak cucu kita memperoleh jaminan masa
depan mereka sehingga mereka tidak akan kekurangan suatu apapun.
Tuhan memberkati.
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Memiliki harta terbesar dalam hidup
Yer. 15:10,16-21;
Mzm. 59:2-3,4-5a,
10-11,17-18;
Mat. 13:44-46.
Rabu 27 Juli 2016
Mat 13:45-46 Kerajaan Sorga itu seumpama
seorang pedagang yang mencari mutiara yang
indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat
berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu
membeli mutiara itu.”
Jatuh bangun aku, mengejarmu… kira kira begitulah yang terjadi saat kita sangat
mengingini sesuatu. Saya pernah suka ama sebuah sepatu, tapi karena sizenya
tidak cocok, saya tidak bisa membelinya. Kemudian dengan tekad yang gigih, saya
mengejar stock di toko cabang lainnya, keliling kuta denpasar berusaha mencari.
Browsing internet kesana kesini cek stock apakah Jakarta dan sekitar ada barangnya.
Ada suatu kisah, saat saya jalan jalan ke hongkong, saya beranikan diri memasuki toko
mewah, Luis Vuitton. Dari jauh pegawainya sudah membukakan pintu mempersilahkan
masuk. Setelah puter puter melihat, saya beranikan diri menanyakan harga sebuah tas
mungil. Broken white, warna kecintaan saya. Dibayangkan, kalau menenteng itu, pasti
cantik(tasnya), saya sih ikutan cantik karena tas nya hehehe.. harganya xxjt. Glekk..
mahal amit. Dan gilanya, itu ternyata tas termurah diantara tas lainnya di toko LV nya.
Saya sungguh suka, pegang kulitnya, pegang bentuknya.. so sweet. Haduh,,hati mulai
merengek, kepalang kepincut, tapi apa harus relakan semua dollar bekel selama di
hongkong yah? Nekad amat kalau iya. Ntar pulang ke indo gimana ini? Begitu perang
kata kata di otak saya. Dan karena sudah sangat kepengen punya tas LV, makan
indomie biar deh, asal bisa punya. Dannn… seperti tertebak, saya merelakan semua
dollar saya hehehee…
Disebutkan kerajaan surga merupakan harta terpendam, yang patut diingini melebihi
segala sesuatu. Bahkan rela menjual segala sesuatunya demi mendapatkan harta
tersebut. Bukan secara harafiah kita menjual materi fisik kita yang ada. Tetapi lebih
dimaksudkan, bahwa kita harus mengalihkan segenap hati dari segala perkara lain
dan memusatkan seluruh hidup kita kepada Kristus saja. Menjual segala sesuatu, berarti
kita mengosongkan gelas diri kita, sehingga dengan segala kekosongan diri, mata
pikiran kita hanya tertuju kepada Kristus. Mengejar Kristus sepanjang hidup. Itu menjadi
focus utama menjalani hidup di dunia. Pertanyaannya, seberapa ingin kah kita memiliki
Kristus sebagai harta terbesar keindahan milik kita dibandingkan lainnya? Sama seperti
saya melepaskan semua dollar demi sebuah LV, meski pulang ke indo dan makan mie
instan, apakah kita akan melakukan segala hal demi mendapatkan kerajaan surga di
hidup kita? Semoga IYA adalah jawabannya. Selamat berlomba mendapatkan harta
terindah itu…
Syaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Kamis 28 Juli 2016
Berbuat Baik / Jahat Adalah Pilihan
Mat 13 : 49 “Demikianlah juga pada
akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang jahat dari orang benar.”
Yer. 18:1-6;
Mzm. 146:2abc,2d-4,5-6;
Mat. 13:47-53
Perumpamaan tentang pukat menggambarkan orang yang memilih
Kristus dan bersedia menjadi muridNya.Namun dalam kenyataan hidup,
tidak semua orang yang memilih menjadi murid Kristus, hidupnya menjadi
lebih baik; tidak sedikit dari mereka yang memilih menjadi murid Kristus
tetap hidup dalam semangat lama dan buruk.Demikianlah bahwa dalam
pukat kerajaan surga ada orang-orang baik dan juga orang-orang jahat
yang tetap hidup dalam semangat duniawi dan kedagingannya.
Hidup menjadi murid Kristus adalah sebuah pilihan.Setiap saat kitasenantiasa
diberi tawaran untuk memilih hidup menurut semangat Kristus atau tidak;
berbuat baik atau jahat.Setiap pilihan hidup kita membentuk jiwa kita
sebagai yang baik atau buruk. Atas kebenaran inilah, para malaikat akan
memilah jiwa manusia pada akhir jaman. Bagaimana pilihan-pilihan hidup
kita selama ini?Ingatlah, menjadi orang baik dan menjadi orang jahat
adalah sebuah pilihan.
Mari kita berdoa,
Ya Yesus, aku telah memilih untuk menjadi muridMu dan ingin hidup baik
seturut kehendakMu. Aku akan berusaha memilih hidup menjadi orang
baik dan takut akan Engkau. Kuatkanlah iman dan kehendak baikku ini.
Amin.
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
The Power of Believing
Peringatan Wajib St. Martha
Yer. 26:1-9; Mzm. 69:5,8-10,14;
Mat. 13:54-58, atau Yoh. 11:19-27
atau Luk. 10:38-42
Jumat 29 Juli 2016
Yoh 11:27Jawab Marta: “Ya, Tuhan,
aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias,
Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.”
Dalam artikel yang dimuat harian Kompas, kolom Health (05/06/2014), dituliskan
mengenai “Perasaan Khawatir Manusia”. Kesimpuan dari penelitian tersebut
ditemukan : Kesimpulan dari penelitian tersebut ditemukan: 40% hal yang
dikhawatirkan ternyata tidak pernah terjadi, 30% dari hal yang dikhawatirkan
manusia terjadi di masa lalu. 10% yang dikhawatirkan manusia adalah hal yang
remeh atau hal sepele bukan masalah besar, 12% dari kekhawatiran manusia
berhubungan dengan kesehatan mereka.Dengan demikian, kekhwatiran sudah
mencakup 92%.Sisa 8% dari kekhawatiran manusia adalah tentang hal-hal masuk
akal.Menariknya juga, hanya setengah (atau 4%) dari hal masuk akal ini yang
dapat ditangani oleh manusia, sisanya adalah hal-hal diluar kendali manusia.
Beberapa diantara kita pasti pernah mengalami perasaan khawatir.Kekhawatiran
merupakan sifat natural yang ada pada manusia.Hal itu tidaklah salah, tetapi
mungkin ada yang kita lupa yaitu bahwa Allah kita adalah Allah yang Supranatural.
Allah kita jauh lebih besar dari laporan kesehatan kita, jumlah angka di rekening
Bank kita, dan juga dari setiap permasalahan yang kita hadapi. IA selalu memiliki
cara untuk memberikan kejutan yang manis di setiap badai kehidupan. Jembatan
yang menghantarkan kita menuju itu hanyalah : Percaya (Mrk 9:23 Tidak ada yang
mustahil bagi orang Percaya). Dan hari ini, kita bisa belajar bersama dari Martha,
yang saat itu berada dalam kondisi yang tidak mungkin secara manusiawi.
Be a believer and not a doubter.
You may not see how it will happen, but that is not your job,
Your job is to believe.
Right now, God is arranging things in your favor.
Release your faith and believe.
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Dendam
Sabtu 30 Juli 2016
Mat 14:4: ” Tidak halal engkau
mengambil Herodias! Maka setelah dihasut
oleh ibunya. Anak perempuan itu berkata:”
Berikanlah aku di sini kepala Yohanes
Pembaptis di sebuah talam.”
S.Petrus Krisologus.
Yer.26:11-16,24;
Mzm.69:15-16, 30-31, 33-34;
Mat.14:1-12.
Menurut Wikipedia : Dendam merupakan suatu perasaan yang lahir daripada perasaan
benci atau marah, seringkali dipendam secara rahasia oleh seorang individu. Dendam
juga boleh lahir daripada hasrat dengki atau ketidakpuasan.
Perasaan dendam yang disimpan dalam hati seseorang bagaikan api dalam sekam yang
siap menghanguskan segala sesuatu yang dirasakan tidak berada dipihaknya seperti yang
dikisahkan dalam bacaan hari ini. Herodias menyimpan perasaan dendam di dalam
hatinya terhadap Yohanes Pembaptis karena menegor Herodes dengan mengatakan :”
Tidak halal engkau mengambil Herodias! Maka ketika kesempatan muncul pada hari
ulang tahun Herodes, dimana putri Herodias menari, dan tariannya menyenangkan hati
raja, sehingga dihadapan para tamu Herodes bersumpah untuk mengabulkan apa saja
yang dimintanya. Maka Hedorias menghasut anaknya untuk meminta kepala Yohanes
Pembaptis di sebuah talam.
Dalam kehidupan kita sehari-hari seringkali kita merasa disakiti atau dihianati walaupun
yang kita rasakan itu belum tentu benar. Namum bila hal itu sungguh terjadi bisa saja
karena salah paham atau tampa di rencanakan. Berpikirlah positif , bersikap tulus dan
mengasihi dengan sungguh mereka semua yang kita temui dalam kehidupan kita. Bisa
saja kita yang salah seperti kisah diatas, tetapi karena kita tidak suka di tegor maka kita
menyimpan sakit hati itu.
Pembalasan dendam selalu membawa malapetaka dan kesedihan yang mendalam.
Tidak ada pihak yang menang dalam membalas dendam, kepuasan sejenak setelah
melaksanakan niat tersebut tidak akan mendatangkan damai sejahtera dan sukacita
dalam hati, karena yang dilakukan bertolak belakang dengan perintah Allah.
Karena itu sudah selayaknya sebagai pengikut Kristus yang beriman kepadaNya kita
menyingkirkan segala bentuk dendam yang ada dalam hati kita, betapapun kita
menganggap bahwa kita telah sangat menderita karena perbuatan seseorang.
Mengampuni walaupun sukar dan menyakitkan pada mulanya , namum jauh lebih
baik dari pada menyimpannya dalam hati, karena secara langsung walau tidak terlihat
perasaan dendam memberi dampak buruk pada kesehatan jasmani dan rohani kita.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
44
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
www.DOJCC.com
Mari Berbagi
Pkh. 1:2; 2:21-23;
Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17;
Kol. 3:1-5.9-11; Luk. 12:13-21.
Minggu 31 Juli 2016
Luk 12:21, “Demikianlah jadinya
dengan orang yang mengumpulkan
harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak
kaya di hadapan Allah.”
Tidak ada salahnya menjadi orang kaya.Menjadi salah, ketika kita kaya tetapi kita tidak
mau berbagi.Itulah yang mau disampaikan dengan perumpamaan orang kaya yang
bodoh dalam perikop hari ini. Menjadi orang kaya merupakan sebuah berkat bagi orang
lain jika harta kekayaannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk dibagikan
kepada orang lain. Nah, tentunya orang kaya akan protes, “Enak aja dibagiin, gua yang
kerja keras, orang lain yang menikmati hasilnya.” Yang jelas bukan dibagikan semuanya,
tetapi biarlah kita cukup dan orang lain menikmati kelebihan dari harta kekayaan kita.
Sebagai seorang missionaries, dari pembinaan awal kami diajarkan untuk tidak menumpuk
barang-barang pemberian di kamar. Setiap tahun kalau ada barang yang tidak terpakai
dan masih layak pakai atau digunakan, kami sumbangkan kepada Vinnies, Salvation Army
atau “opp shops” lainnya untuk dijual kembali dan uangnya untuk kepentingan orang
miskin.
“Menumpuk” harta kekayaan adalah kecenderungan manusia yang membuat kita akan
jatuh kepada cinta harta dan tidak ingat akan orang yang lebih membutuhkan dari pada
kita. Seperti perumpamaan orang kaya yang bodoh yang menumpuk hartanya dan hanya
bersantai-santai saja.Kadang-kadang kita juga menumpuk “kekayaan-kekayaan” lain
dalam hati kita yang kadang-kadang merongrong hidup rohani kita seperti kekayaan cinta
diri, kekayaan cerita-cerita gossip, dan lain sebagainya.
“Menumpuk” kekayaan adalah ciri-ciri orang yang pelit dan kikir tetapi orang yang suka
berbagi adalah orang yang dermawan.Bagaimana dengan kita?Apakah kita mau menjadi
orang kaya yang suka berbagi atau orang kaya kikir yang hanya mau memperkaya diri
dengan menumpuk harta?
Banyak orang bilang, bahwa kalau kita mati kita tidak membawa harta duniawi kita, tetapi
kita akan harta surgawi yang sudah kita taburkan di dunia ini dengan salah satunya mau
membagikan harta duniawi hasil jerih payah kita kepada orang-orang yang berkekurangan.
Maukah kita?
RP. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
45
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 80 / 2016
Kamis 31 Maret 2016
Disciples Choir
Bagi yang rindu melayani dalam paduan
suara, memperdalam tehnik vokal dan
menyanyi. Mari bergabung bersama kami
Disciples Choir
Hubungi Telp/SMS: 0878 6180 5088
Download