Rumput Laut ( Spirulina sp )

advertisement
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Oct 29 5:32:16 2017 / +0000 GMT
Rumput Laut ( Spirulina sp )
LINK DOWNLOAD [38.10 KB]
Deskripsi rumput laut Spirulina sp.
Kurang lebih 70 persen wilayah Indonesia terdiri dari lautan yang kaya akan berbagai jenis sumber hayati. Salah satu diantaranya
adalah rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis penting bagi masyarakat Indonesia. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pola hidup dan makan yang sehat membuat rumput laut dipilih sebagai alternatif makanan sehat karena kandungannya yang kaya
akan serat, vitamin dan mineral (Kabinawa, 2006).
Rumput laut merupakan tumbuhan tingkat rendah berupa thallus (batang) yang bercabang-cabang, dapat hidup di laut dan tambak
dengan kedalaman yang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari. Rumput laut termasuk kelompok tumbuhan algae yang
berukuran besar yang dapat terlihat dengan mata biasa tanpa alat pembesar dan bersifat bentik atau tumbuh melekat pada suatu
substrat di perairan laut. Berdasarkan kandungan pigmennya, rumput laut dapat dibedakan menjadi kelas alga merah
(Rhodophyceae) yang memiliki pigmen dominan fikoeretrin (phycoerethrin) dan fikosianin (phycocyanin); alga coklat
(Phaeophyceae) yang memiliki pigmen dominan fuxocantin; alga hijau (Chlorophyceae) yang memiliki pigmen dominan klorofil
(Chlorophyl); dan alga biru-hijau (Cyanophyceae), (Sulistyowaty, 2009; Atmadja, 2009; Astawan, 2009).
Klasifikasi rumput laut Spirulina sp
Spirulina sp. merupakan ganggang renik (mikroalga) hijau-biru yang diklasifikasikan sebagai berikut :
Phyllum
: Cyanophyta
Class
: Cyanophyceae
Ordo
: Nostocales
Family
: Oscillatoriaceae
Genus
: Spirulina
Species
: Spirulina sp
Ganggang renik Spirulina sp. adalah multiseluler berbentuk filamen (benang) yang tersusun atas sel-sel berbentuk silindris tanpa
sekat pemisah (septa), tidak bercabang dengan trikhoma (benang) berbentuk heliks (berpilin) dan berwarna hijau kebiruan. Panjang
trikhoma sekitar 20 mm, sehingga terlihat dengan mata telanjang. Sitoplasma spirulina mempunyai sekat pemisah (septa). Septa
inilah yang oleh para ahli fikologi digunakan untuk membuat sistematika dari tipe Spirulina sp. (Kabinawa, 2006).
Spirulina sp. adalah ganggang renik (mikroalga) berwarna hijau kebiruan yang hidupnya tersebar luas dalam semua ekosistem,
mencakup ekosistem daratan, dan ekosistem perairan baik itu air tawar, air payau, maupun air laut. Pada hakekatnya Spirulina sp.
termasuk dalam kelompok tanaman Thallophyta, yaitu tanaman yang tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, berbentuk filamen
(benang) yang tersusun atas sel-sel silindris. Spirulina sp. mudah tumbuh di danau-danau alami dengan keasaman air alkalis (pH
8,5-11) sehingga bisa tumbuh monokultur (murni) seperti di danau Chad, Lembah Rift, Texcoco, Togo, Ethiopia, Kenya, dan Peru.
Di Indonesia mikroalga ini tumbuh endemik di Situ Ciburuji, Padalarang dan Ranu Kelakah. Spirulina sp. dapat tumbuh subur pada
kisaran suhu 18-400 C dengan intensitas cahaya rendah sampai tinggi (500-350.000 lux), (Kabinawa, 2006).
Spirulina sp. memilki zat warna Cyanophysin sehingga dikenal juga dengan nama Cyanobakterium. Kelompok Cyanophyceae
dicirikan oleh adanya zat warna hijau kebiruan (Cyanophysin), tidak memiliki flagel dan bergerak dengan meluncur. Tilakoid
Spirulina sp. yang tersebar di dalam kromoplasma merupakan tempat melakukan fotosintesis yang menghasilkan klorofil (zat warna
hijau). Spirulina sp. juga mengandung pigmen biru yang umum disebut phycocyanin (pigmen yang dapat meningkatkan kekebalan
tubuh dan menghasilkan anti kanker). Phycocyanin, protein kompleks yang terdapat lebih dari 20% dalam seluruh berat keringnya,
adalah pigmen terpenting dari mikroalga spirulina. Pigmen ini berfungsi pula sebagai antioksidan, pewarna alami untuk makanan
kosmetika, dan obat-obatan khususnya sebagai pengganti warna sintetik dan mampu mengurangi obesitas. Besar maupun kecilnya
keberadaan fikosianin yang terkandung dalam biomassa sel tergantung banyak sedikitnya suplai nitrogen yang dikonsumsi Spirulina
sp. tersebut. Pigmen lain pada Spirulina sp. adalah karotenoid yang terdiri atas xantofil dan beta-karoten. Fungsi karotenoid adalah
melindungi klorofil dari reaksi fotooksidasi dengan mengikat molekul oksigen bebas yang dihasilkan dalam proses hidrolisis. Dalam
keadaan terpapar molekul oksigen, struktur klorofil menjadi rusak melalui proses oksidasi karena tidak terlindung oleh karotenoid
(Kabinawa, 2006).
Kandungan dan manfaat Spirulina sp.
Bagaikan sekumpulan serat kusut berwarna hijau kehitaman dan berlendir, wujud rumput laut ketika habis dipanen mungkin tampak
tidak menarik. Namun, tumbuhan berderajat rendah ini sesungguhnya merupakan ?tambang emas?. Dari sumber hayati laut yang
tidak menarik itu, bila diproses lebih lanjut dapat menghasilkan lebih dari 500 jenis produk komersial, mulai dari agar-agar dan
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/6 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Oct 29 5:32:16 2017 / +0000 GMT
puding yang menjadi makanan kegemaran anak-anak, obat-obatan, komestik, sarana kebersihan seperti pasta gigi dan sampo, kertas,
tekstil, hingga pelumas pada pengeboran sumur minyak (Sulistyowaty, 2009).
Dalam bidang kedokteran dan farmasi rumput laut merupakan salah satu bahan pangan yang juga telah banyak digunakan sebagai
bahan pembuatan suplemen kesehatan. Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena ternyata rumput laut mempunyai kandungan
nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%), serat
kasar (3%), abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak, dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam
amino, vitamin (A,B,C,D,E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium, serta mikro mineral seperti
zat besi, magnesium, natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan
dengan tanaman darat (Sulistyowaty, 2009).
Mengkonsumsi rumput laut diyakini dapat mencegah kanker. Salah satu alasannya adalah kandungan serat, selenium, dan seng yang
yang tinggi pada rumput laut dapat mereduksi estrogen sehingga dapat mencegah timbulnya kanker. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian Harvard School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu
menambahkan rumput laut dalam menu makanannya, menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang lebih kecil
terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita Amerika. Mengkonsumsi rumput laut dapat juga membantu penyerapan
kelebihan garam pada tubuh sehingga dapat mengatasi hipertensi. Disamping itu, serat pada rumput laut juga dapat membantu
memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah.
Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
Sementara itu, vitamin, mineral, asam amino, dan enzim dalam rumput laut sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan
dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen,
sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit. Dengan kata lain, rumput laut
dapat membantu mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan serta kehalusan kulit. Rumput laut juga mengandung
iodium yang sangat tingi khususnya dari jenis turbinaria dan sargasum, sehingga mengkonsumsi rumput laut dapat mengatasi
defisiensi yodium yang berdampak pada menurunnya tingkat kecerdasan. Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut
(ganggang hijau) berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang
sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi
dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
Dengan demikian, nutrisi yang optimal dalam rumput laut mampu memberikan fungsi imun terbaik, merevitalisasi tubuh,
mendukung kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, menguatkan sistem saraf, dan menyeimbangkan hormon (Sulistyowaty,
2009).
Kandungan nutrisi pada Spirulina sp
Kandungan nutrisi yang ada pada Spirulina sp. antara lain :
- Kandungan Protein
Protein sangat dibutuhkan sekali bagi pertumbuhan manusia karena berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Kandungan
protein Spirulina sp. jauh lebih besar dibandingkan dengan berbagai sumber protein yang dikandung oleh jenis bahan pangan lainnya
(Kabinawa, 2006).
- Kandungan Asam Amino
Asam amino digunakan untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Asam amino dapat menambah kadar oksigen
dalam tubuh agar tubuh dapat bekerja lebih baik, energik, dan membuat daya tahan tubuh lebih kuat menghadapi penyakit.
Kebutuhan asam amino pada setiap orang berbeda, tergantung pada jenis kelamin, umur, aktivitas, dan berat badan (Kabinawa,
2006).
- Kandungan Asam Lemak
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/6 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Oct 29 5:32:16 2017 / +0000 GMT
Asam lemak berfungsi sebagai makanan cadangan bagi tubuh dan zat pembakar untuk menciptakan sumber energi. Asam lemak
Spirulina sp. tersusun atas berbagai bahan seperti myristic, palmitic, palmitolic, heptadecanoic, stearic, oleic, linoleic, dan gamma
linolenic. Kandungan asam lemak tertinggi adalah palmitic acid sebesar 45% yang berfungsi sebagai asam lemak jenuh. Sedangkan,
kandungan asam lemak esensial (EFA) rantai panjang tak jenuh (PUFA) sebesar 24,7% berupa Gamma Linolenic Acid (GLA)
kemudian Linoleic Acid (LA) sebesar 17,8%. Tingginya kandungan LA sangat menguntungkan karena GLA dapat dibuat dari LA
dengan bantuan enzim delta 6-desturase. Selanjutnya GLA diubah menjadi PGE-1 yang sangat berguna bagi tubuh. Kekurangan
PGE-1 dapat berpengaruh terhadap pengaturan tekanan darah, sintesis kolesterol, inflamasi, dan pembelahan sel (Kabinawa, 2006).
- Kandungan Pigmen
Pigmen berfungsi sebagai detoksifikasi (pembersih racun), pengikat partikel-partikel bebas, antioksidan, meningkatkan kekebalan
tubuh, meningkatkan jumlah bakteri usus, meningkatkan hemoglobin (Hb), darah, dan meningkatkan zat putih darah (limfosit),
(Kabinawa, 2006). Kandungan pigmen atau zat warna yang ada pada spirulina adalah :
Kandungan Pigmen
Persentase
Klorofil a (hijau)
0,8-1,5
Karotenoid (oranye)
0,65
Beta-karotin (oranye-merah)
28
Phycocyanin (biru)
20
Xanthofil
0,69
Tabel Kandungan pigmen (Kabinawa, 2006)
- Kandungan Karotenoid
Fungsi karotenoid terutama beta-karotin adalah untuk meminimalkan resiko terjadinya penyakit kanker (Kabinawa, 2006).
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 3/6 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Oct 29 5:32:16 2017 / +0000 GMT
- Kandungan Vitamin
Spirulina adalah pangan alami yang kaya akan provitamin A dalam bentuk beta-karotin sebesar 23.000 IU per 10 gram biomasa.
Berarti kandungan beta-karotinnya 4 kali lebih tinggi daripada 1/2 mangkok wortel atau 4-5 kali lebih tinggi daripada mikroalga
Chlorella dan 20 kali lebih tinggi daripada buah semangka. Kandungan provitamin A pada spirulina 4,8 lebih tinggi daripada standar
yang ditetapkan oleh Badan Pengendali Obat dan Makanan Amerika (USRDA) sebesar 5000 IU. Hal ini tidak akan berpengaruh
negatif terhadap tubuh kita karena akan diubah menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan. Kandungan vitamin lainnya, seperti
vitamin B1 dan B2 nilainya lebih tinggi daripada biji-bijian, buah-buahan dan berbagai sayuran. Kandungan vitamin B lainnya
seperti B3, B6, dan vitamin E 3-7% lebih besar daripada kebutuhan yang dianjurkan USRDA (Kabinawa, 2006). Berikut ini tabel
yang memperlihatkan kandungan vitamin yang dimiliki oleh Spirulina sp. :
Jenis/Macam Vitamin
Kandungan/10g
USRDA
%USRDA
Vitamin A (Beta-Karotin)
23.000 IU
5.000 IU
480
Vitamin B1 (Thiamin)
0,31 mg
1,5 mg
21
Vitamin B2 (Rioflavin)
0,35 mg
1,7 mg
21
Vitamin B3 (Niacin)
1,46 mg
20 mg
7
Vitamin B6 (Pyridoxine)
80 mcg
2 mg
4
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 4/6 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Oct 29 5:32:16 2017 / +0000 GMT
Vitamin B12 (Cobalamine)
32 mcg
6 mcg
533
Vitamin C
0,5 mg
60 mg
0,8
Vitamin D
1 IU
400 IU
_
Vitamin E (Omega-Tocoferol)
1 IU
30 IU
3
Folacine
1 mcg
400 mcg
_
Panthotenic Acid
10 mcg
10 mg
1
Bipotin
0,5 mcg
_
_
Inositol
6,4 mg
_
_
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 5/6 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Oct 29 5:32:16 2017 / +0000 GMT
Tabel Kandungan vitamin (Kabinawa, 2006).
- Kandungan Mineral Organik
Mineral organik yang terdapat dalam Spirulina sp.dengan mudah dapat dicerna oleh tubuh manusia. Kandungan mineral organiknya
sangat bervariasi, tergantung pada sifat fisika dan kimia dari medium tumbuhnya, jenis, dan daerah asalnya (Kabinawa, 2006).
Secara garis besar kandungan nutrisi yang ada pada Spirulina sp. berupa protein 60-70%, karbohidrat 15-25%, lemak 6-8%, mineral
7-13%, serat 8-10%, dan kadar air 3% (Kabinawa, 2006).
Daftar Pustaka
- Kabinawa I Nyoman, 2006. Spirulina ganggang penggempur aneka penyakit. Edisi pertama, Tangerang : PT
agromediapustaka, h : 1-20.
Sulistyowaty danny, 2009. Efek diet rumput laut Euchema sp. terhadap kadar glukosa darah tikus wistar yang disuntik aloksan.
Penelitian eksperimental laboratoris, Universitas Diponegoro, Semarang.
- Astawan M, 2009. Agar-agar pencegah hipertensi dan diabetes [Internet.
http://rumputlaut.org/Agaragar%20Pencegah%20Hipertensi%20dan%20Diabetes.pdf, 25 januari 2012.
- Atmadja WS, 2009. Apa itu rumput laut sebenarnya ? [Internet. http://www.coremap.or.id/print/article.php?id=264, 25
januari 2012.
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 6/6 |
Download