106 BABV KETERBATASAN PENELITIAN, KESIMPULAN DAN REKOMENDASI V.l. Keterbatasan Penelitian 1. Dalam penelitian ini penulis tidak melihat pada Pedoman Akuntansi Perbankan Syanah Indonesia [PAPS1] sebaga, acuan teknis penyusunan laporan keuangan akuntansi syariah. 2. Penulis tidak melakukan kajian menyeluruh terhadap PSAK No. 59. Materi-materi lain seperti dasar pengukuran transaksi keuangan, penyajian dan pengungkapan tidak penulis jadikan materi untuk dianalisa. V.2. Kesimpulan 1. Keberadaan PSAK Perbankan Syanah merupakan langkah maju terhadap perkembangan akntansi syariah di tanah air, serta aka mendorong tumbuhkembangnya sistem perekonomian Islam. 2. Dalam beberapa hal PSAK Perbankan Syanah masih banyak mengacu kepada sistem konvensional, sehingga semangat yang dibangun pun masih sangat berbau konvensional dan belum memiliki karakter sebagai sistem akuntansi yang mandiri. 3. Penyusunan standar perbankan syariah yang mengacu pada sistem konvensional dengan moditikasi sesuai syanah memiliki kerentanan 107 terhadap tercampur aduknya kedua sistem tersebut. Karakteristik dan orisinalitasi akuntansi syariah tidak akan muncul secara optimal. 4. Dan sisi kelngkapan, PSAK Perbankan Syanah masih memiliki beberapa kekurangan, seperti adanya pelaporan bank terhadap lingkungan, pembangunan dan pengembangan masyarakat. 5. Penggunaan dasar going concern dalam PSAK Perbankan Syanah tidak relevan. Asumsi ini banyak dibantah bahkan oleh kalangan konvensional juga. Dasar going concern menggunakan asumsi yang belum pasti dan mengandung sifat arogansi yang bertentangan dengan nilai Islam. Pada prakteknya, penggunaan asumsi going concern dalam akuntansi syanah tidak relevan, karena transaksi-transaksi yang dilakukan pada perbankan Syariah berdasarkan kontrak antara pemilik dan pengelola dana, seperti transaksi mudharabah dan musyarakah. 6. Penggunaan dasar kas untuk pendapatan bagi hasil dan dasar akrual untuk pengeluaran serta pendapatan dalam PSAK Perbankan Syanah memiliki potensi dilakukannya kecurangan. Dan laporan hasil yang diperoleh oleh bank pun akan membingungkan nasabah, karena bank akan mengeluarkan laporan bagi hasil dan laporan laba rugi yang masing-masing akan menyampaikan informasi yang berbeda, karena dasar pengakuannya pun berbeda. 7. Dalam PSAK Perbankan Syariah belum ada standar pengungkapan untuk penggunaan dasar pengakuan transaksi yang akan dipergunakan 108 sebagai standar perhitungan zakat. Yang ada hanya standar untuk mengungkapan pilihan penggunaan dasar pengungkapannya saja. V.3. Rekomendasi 1. Mendorong kepada semua pihak untuk mengembangkan akuntansi syariah. 2. Adanya kerangka yang mengungkapkan bahwa akuntansi juga bertanggungjawab sebagai kontrol kesejahteraan sosial masyarakat serta memiliki kepedulian lingkungan. 3. Adanya arahan dalam PSAK Perbankan Syanah untuk memberikan fokus laporan keuangan untuk mengungkapkan kontribusi terhadap berbagai aktivitas sosial, pemberdayaan karyawan, kerjasama dengan Negara-negara muslim, kontribusi terhadap pembangunan ekonomi Negara, usaha untuk menekan kemiskinan dan upaya untuk mengurangi kesenjangan pendapatan. 4. Dibuatnya standar penyusunan laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas untuk akuntansi syari'ah yang terpisah dari akuntansi konvensional. 5. Tidak menggunakan asumsi going concern dan mempertimbangkan penggunaan asumsi dasar lain untuk dipakai dalam kerangka dasar akuntansi syari'aii, seperti : the accounting unit concept, the periodicity concept, maupun stability of the purchasing power of the monetary unit [lihat Adnan, 2005]. 109 6. Melakukan kajian terhadap implikasi solusi terhadap pilihan penggunaan dasar pengakuan transaksi, serta pilihan dasar pengakuan yang relevan dalam sistem akuntansi syari'ah. 7. Dibuamya standar akuntansi bagi nasabah, baik individu maupim perusahaan, sebagai konsekuensi dari standar akuntansi perbankan syari'ah. 8. Dilakukannya riset yang mengeksplorasi teori-teori dasar [grounded theory] dengan berbagai basis paradigma yang berbeda, baik paradigma ideologi maupun paradigma penelitian. 9. Dilakukannya riset terhadap PSAK 59 secara mendetail seperti standar pengakuan dan pengukuran, standar penyajian dan standar pengungkapan, serta memperbandingkannya dengan prinsip dan nilai syariah. 10. Dilakukannya riset untuk mengevaluasi penerapan PSAK Perbankan Syariah semenjak diterapkannya pada tahun 2003 untuk mengetahui implementasi dalam ranah praksisnya serta mengtahui berbagai kelemahan dan pennasalahan yang muncul.