BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, yaitu: suatu
kondisi di dalam rahimnya berkembang seorang janin hingga lahir seorang anak
(Cunningham et al., 2006). Lamanya masa kehamilan normal adalah 280 hari atau
40 minggu. Kehamilan melibatkan perubahan fisik , emosional, serta perubahan
sosial ibu di dalam keluarga (Prawirahardjo, 2010).
Masalah mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar
di negara berkembang. Berdasarkan World Health Organization (WHO, 2013),
800 wanita meninggal setiap hari dikarenakan komplikasi kehamilan dan proses
bersalin. Di Indonesia sendiri, angka kematian ibu adalah 228 per 100 ribu
kelahiran hidup. Angka kematian Ibu di Indonesia merupakan angka yang
tertinggi ke-3 dibandingkan dengan negara-negara lainnya di ASEAN (Depkes,
2013). Di Sumatera Utara, angka kematian ibu masih tinggi yaitu 106 per 100.000
kelahiran hidup. Data ini berdasarkan laporan profil kabupaten dan kota di
Sumatera Utara tahun 2012. Sedangkan, berdasarkan data sensus penduduk,
angka kematian ibu di Sumatera Utara jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 328 per
100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2013). Angka ini masih sangat jauh
dibandingkan dengan target MDG’s yaitu Angka Kematian Ibu sebanyak 102 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2013).
Angka kematian ibu hamil yang tinggi
di Indonesia disebabkan oleh
beberapa penyebab secara langsung yaitu : oleh perdarahan (32%), hipertensi
dalam kehamilan (25%), diikuti oleh infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus
(1%). Penyebab nonobstetrik adalah 32 %. Data ini berdasarkan laporan KIA
tahun 2011. Penyebab secara tidak langsung adalah 3 Terlambat dan 4 Terlalu.
Tiga Terlambat adalah terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan
mengambilan keputusan, terlambat dirujuk, dan terlambat ditangani ole petugas
kesehatan. Empat Terlalu adalah terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan
terlalu dekat. (Depkes, 2013). Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK)
Universitas Sumatera Utara
2
merupakan penyebab utama dari pendarahan dan infeksi pada ibu hamil. Angka
Kematian Ibu ini dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan,
dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan (Dinkes, 2013).
Kehamilan merupakan periode kritis di mana gizi ibu hamil merupakan
faktor penting mempengaruhi kesehatan ibu dan janin (McGowan & McAuliffe,
2012). Status gizi dan kesehatan ibu hamil yang baik sangat diperlukan untuk
perkembangan janin (Santiago et al., 2013). Ibu hamil sangat memerlukan gizi
yang baik untuk memenuhi kalori sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan energi
dan gizi selama kehamilan lebih tinggi daripada orang dewasa. Kekurangan gizi
yang kronis dan anemia pada ibu hamil juga dapat menyebabkan berat bayi lahir
rendah (BBLR). Berat bayi lahir rendah mempunyai risiko kematian yang lebih
besar daripada bayi lahir dengan berat normal pada masa neonatal maupun pada
masa bayi selanjutnya. Masalah gizi dan kematian ibu hamil juga sangat
mempengaruhi angka kematian bayi (Syafiq et al., 2007).
Masalah gizi pada ibu hamil merupakan masalah yang harus diperhatikan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Prevalensi ibu hamil
yang mengalami anemia juga mencapai 37,1 %, dengan proporsi yang hampir
sama antara kawasan perkotaan dan perdesaan (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2013). Status anemia dapat diukur dengan melihat kadar hemoglobin.
Menurut Verbeke (2008) dalam Mirsanjari et al. (2012), menyatakan
pemilihan dan kebiasaan makan sangat berpengaruh dengan gizi nya ibu dan anak.
Pemilihan dan kebiasaan makan sangat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan ibu.
Vriendt (2009) dalam Mirsanjari et al. (2012), menyatakan pengetahuan yang baik
akan menstimulasi perubahan sikap seseorang sehingga menjadikannya praktik
sehari-hari. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi yang baik lebih memilih
makanan yang sehat dan jarang mengkonsumsi makanan fast food . Kecukupan
kalori dan protein yang baik menjadi faktor yang penting dalam pertambahan
berat badan ibu hamil. Karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien seperti :
zink, besi, magnesium, kalsium, riboflavin, dan vitamin C juga memiliki peranan
penting dalam pertumbuhan janin dan kelahiran bayi (Baer et al., 2005).
Universitas Sumatera Utara
3
Pengetahuan dan praktik kesehatan ibu hamil juga berperan penting bagi ibu
hamil. Pengetahuan dan praktik kesehatan ibu hamil yang baik dengan
mengetahui tanda-tanda risiko kehamilannya dan rutin melakukan pemeriksaan
kehamilannya secara berkala. Pemeriksaan kehamilan di Indonesia dikenal dengan
kunjungan antenatal care. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, kunjungan ibu
hamil secara berkala di Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar 61 %. Hal ini
menunjukan belum semua ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilannya
secara berkala (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Pendidikan gizi
dan kesehatan merupakan salah
satu
upaya dalam
mengurangi kematian ibu hamil dan bayi dilakukan dengan melalui peningkatan
pengetahuan dan perubahan perilaku pada ibu hamil dan keluarga (Uswatun,
2013). Pengetahuan gizi dan kesehatan pada ibu hamil juga masih sangat rendah
terutama pada tingkat sosioekonomi ibu hamil yang rendah (Fallah et al., 2013).
Upaya ini mendukung program pemerintah Millenium Development Program
Goals yaitu MDG5 : meningkatkan kesehatan ibu (WHO, 2013).
Berdasarkan penelitian Liu et al. (2009), pemberian intervensi edukasi pada
ibu memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan, pola
konsumsi gizi, serta menjaga kesehatan tubuhnya dibandingkan dengan ibu yang
tidak diberi intervensi edukasi. Penelitian di Iran juga menyatakan rendahnya
pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan kesehatan sebelum dilakukan intervensi
pendidikan gizi yaitu 3%. Berdasarkan penelitian ini, adanya peningkatan tingkat
pengetahuan gizi dan kesehatan ibu hamil menjadi 31 % setelah ibu hamil
diberikan pendidikan gizi (Fallah et al., 2013). Penelitian yang dilakukan oleh
Girard dan Olude (2012)
menyatakan bahwa pemberian pendidikan gizi dan
konseling memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan berat badan
ibu hamil 0,45 kg dan berat bayi baru lahir 105 g, serta mengurangi resiko anemia
pada kehamilan tua 30%, dan mengurangi resiko kelahiran prematur sebanyak
19%. Di Makassar, pemberian pendidikan gizi pada ibu hamil yang mengalami
anemia juga memberikan perubahan yaitu adanya penurunan anemia pada ibu
hamil dari 100% menjadi 31,2 % (Adi et al., 2012).
Universitas Sumatera Utara
4
Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat, Medan merupakan sarana pengadaan
fasilitas kesehatan gratis berupa rumah bersalin dan klinik umum yang berfungsi
memberikan layanan kesehatan tingkat dasar bagi ibu dan anak serta masyarakat
kurang mampu. Sasaran layanan Rumah Bersalin Gratis (RBG) ini adalah
masyarakat miskin atau tingkat sosioekonomi rendah yang tidak memiliki
fasilitas kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Berdasarkan hasil survey
awal, Rumah Bersalin Gratis memiliki program kelas edukasi ibu hamil
(KELASI), senam ibu hamil, dan hypnobreathing. Tetapi, program – program ini
tidak diikuti semua ibu hamil yang berkunjung di Rumah Bersalin Gratis (RBG).
Kunjungan rata-rata ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat setiap
bulannya mencapai 50 ibu hamil. Ibu hamil yang berkunjung ke Rumah Bersalin
Gratis Rumah Zakat juga tidak hanya berasal dari kota Medan saja, tetapi juga
berasal dari daerah luar kota Medan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
intervensi pendidikan gizi dan kesehatan serta menganalisa apakah ada
pengaruhnya dengan pengetahuan gizi, praktik gizi, dan kadar hemoglobin pada
ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : Apakah ada pengaruh pendidikan gizi dan kesehatan terhadap
pengetahuan gizi, praktik gizi, dan kadar hemoglobin ibu hamil di Rumah
Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan pada tahun 2014?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intervensi
pendidikan gizi dan kesehatan terhadap pengetahuan gizi, praktik gizi, dan
kadar hemoglobin ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan
pada tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
5
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus adalah :
1. Untuk mengetahui karateristik ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis
Rumah Zakat Medan pada tahun 2014.
2. Untuk mengerahui pengaruh pendidikan gizi dan kesehatan terhadap
pengetahuan gizi ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat
Medan pada tahun 2014
3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi dan kesehatan terhadap
praktik gizi ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan
pada tahun 2014
4. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi dan kesehatan terhadap
kadar hemoglobin ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat
Medan pada tahun 2014.
1.4.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Peneliti
Bagi Peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
peneliti
serta
mengembangkan ilmu yang telah diterima dalam bangku perkuliahan
2. Subjek Penelitian
Bagi Subjek Penelitian, penelitian ini dapat membantu subjek
penelitian untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan kesehatan dan
mengevaluasi tindakan serta kadar hemoglobin.
3. Institusi Pendidikan
Bagi Institusi Pendidikan , penelitian ini dapat menambah studi
kepustakaan institusi dan sebagai informasi tambahan untuk penelitian
selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
6
4. Pemerintah/ Dinas Kesehatan
Bagi Pemerintah/ Dinas Kesehatan, penelitian ini dapat menjadi
masukan dalam merencanakan program penyuluhan ibu hamil di
tengah masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Download