BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan bidangnya. Diantara tujuan yang diinginkan oleh setiap perusahaan adalah profit. Salah satu cara yang dilakukan untuk mencapainya adalah dengan mengefektifkan kinerja dari sumber daya dan memakai sumber daya secara efisien. Agar kinerja dari perusahaan dapat berlangsung dengan cepat dan produktivitas meningkat, diperlukan sumberdaya yang berbasis mesin produksi. Semua itu hanya akan tercapai apabila mesin produksi bekerja dalam keadaan yang normal. Untuk itulah perlu dilakukan perawatan agar mesin tetap dalam keadaan operasional produksi yang memuaskan (Assauri, 2008).Pada proses produksi tertentu, bahan baku yang digunakan harus melewati tahapan proses pada mesin produksi yang berurutan. Salah satunya adalah proses pembuatan gula pada bagian mesin giling tebu. Selanjutnya akan timbul permasalahan apabila salah satu dari mesin tersebut sedang dalam kondisi yang rusak atau tidak dapat beroperasi (downtime). Untuk itu dapat dilakukan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak (Barlow & Hunter, 1960). Penggantian bagian yang rusak akan memakan waktu yang tidak sebentar. Sehingga perusahaan harus menentukan langkah yang tepat agar tidak mengalami kerugian. Pada kasus yang terjadi di PT Madubaru, perusahaan dihadapkan pada kondisi dimana harus memilih untuk menghentikan proses produksi dan menunggu sampai mesin yang rusak tersebut selesai diperbaiki (delay) atau tetap melanjutkan proses produksi dengan hanya menggunakan mesin yang tidak rusak (sistem jumping). Untuk itulah diperlukan metode untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan. 1 2 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalah pada penelitian ini adalah membandingkan sistem delay dan sistem jumping sebagai tindakan yang lebih baik untuk dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin ditinjau dari trade off profit yang dihasilkan. 1.3. Asumsi dan Batasan Masalah Pada penelitian ini, terdapat beberapa asumsi dan batasan masalah untuk memfokuskan penelitian. Asumsi dan batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan sebagai studi kasus. b. Permasalahan yang diteliti adalah proses produksi gula setiap jam. c. Penelitian difokuskan pada proses pembuatan gula yang dilakukan di mesin giling. d. Penelitian dilakukan pada studi kasus sebuah mesin giling mengalami kerusakan. e. Data yang diambil pada jangka waktu tertentu. f. Data yang diambil merupakan hasil dari proses penggilingan tebu setiap jam. g. Penelitian dilakukan berdasarkan pada 2 tindakan yang dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin giling yaitu menghentikan proses penggilingan tebu sampai mesin kembali bisa digunakan (delay), dan tetap melanjutkan proses penggilingan dengan sistem jumping. 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada perusahaan gula apabila terdapat sebuah mesin yang rusak. Dengan cara menghitung trade off terkait tindakan yang dilakukan apabila terdapat kerusakan pada mesin giling yaitu menggunakan sistem delay atau sistem jumping. 3 Kemudian dilakukan analisis pengaruhnya terhadap revenueyang dihasilkan oleh perusahaan dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sehingga akan didapatkan solusi berupa tindakan yang paling tepat apabila terjadi kerusakan pada mesin giling. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menemukan solusi berupa tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul apabila salah satu mesin giling mengalami kerusakan atau tidak dapat dioperasikan.