BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan 4 Komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran. 5 Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1995:219). William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion (1984) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: 6 Proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran 4 Ilham Prisgunanto: Komunikasi Pemasaran Strategi dan Taktik, 2006 Bogor: Ghalia Indonesia Hal 8 5 Fandy Tjiptono: Stategi Pemasaran, 1995 Yogyakarta: Andi Offset Hal 219 6 Purba, Amir, dkk: Pengantar Ilmu Komunikasi, 1995 Medan: Pustaka Bangsa Hal 126 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (promotion mix) yaitu : iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing). Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran. Pada tingkat dasar komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari akan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship) pada pemasaran. Peran lain dari komunikasi adalah untuk membedakan (differenting) produk yang ditawarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Upaya ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk lainnya yang sejenisnya. 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.2 Pengertian Promosi Definisi promosi menurut beberapa ahli dalam buku karangan Freddy Rangkuti (2009: 49-50) adalah: 1. Menurut Kotler: “Promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk”. 2. Menurut Saladin: “Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan”. 3. Menurut Swastha “Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. 4. Menurut Zimmener “Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan, perorangan dan periklanan”. 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Setelah melihat definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, Rangkuti (2009: 51) membuat kesimpulan yang dapat diambil atas promosi antara lain sebagai berikut: 1. Promosi adalah salah satu dari variable marketing mix yang sangat penting peranannya, sehingga merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melaksanakan program promosi bila produknya ingin dikenal oleh konsumen secara luas dan sukses di pasar sasaran. 2. Promosi berusaha menarik perhatian konsumen melalui informasi yang diberikan kepada konsumen untuk memberitahukan adanya produk baru perusahaan. 3. Promosi adalah kegiatan perusahaan yang menyebarluaskan arus informasi agar konsumen terus mengingatnya sehingga timbul keinginan konsumen untuk mencoba dan membeli produk perusahaan. Dari teori-teori yang telah dikemukakan di atas, penulis berpendapat bahwa promosi merupakan salah satu variabel dari marketing mix yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, menambah nilai, dan mendampingi upayaupaya lain dari perusahaan. Keterkaitan teori promosi dengan penelitian ini adalah karena didalam promosi terdapat unsur yang mendukung jalannya promosi 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang disebut dengan bauran promosi yang ingin diteliti lebih jauh dalam penelitian ini. 2.2.1 Fungsi Promosi Menurut Terence A. Shimp (2002: 7) promosi memiliki fungsifungsi seperti: 1. Informing (Memberikan Informasi) Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada. 2. Persuading (Membujuk) Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang spesifik. 3. Reminding (Mengingatkan) 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan. 4. Adding Value (Menambah nilai) Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. 5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan) Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produkproduk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel. Sedangkan kegunaan dari kegiatan promosi menurut Fendy Tjiptono (2002: 258) adalah : 1. Tindakan menciptakan kegunaan waktu (Time Utility), yaitu kegiatan menambah kegunaan suatu barang karena adanya proses waktu atau perbedaan waktu. 2. Tindakan menciptakan kegunaan tempat (Place Utility), yaitu kegiatan yang merubah nilai suatu barang menjadi lebih berguna karena telah terjadi proses pemindahan barang tersebut dari suatu tempat ke tempat lain. 3. Tindakan menciptakan kepuasan milik (Possesion Utility), yaitu tindakan yang menyebabkan bergunanya suatu barang karena telah terjadi proses pemindahan kepemilikan suatu barang dari satu pihak ke pihak lain. 4. Tindakan menciptakan bentuk barang yang dihasilkan (Form Utility), yaitu tindakan yang menyebabkan bergunanya suatu barang karena terjadi proses bentuk dari barang tersebut menjadi bentuk-bentuk yang lain. 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Keterkaitan teori fungsi promosi dalam penelitian ini adalah karena penting untuk mengetahui fungsi promosi dalam menganalisa bauran promosi yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia. 2.2.2 Tujuan Promosi Rossiter dan Percy seperti dikutip dalam Tjiptono (2002: 222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut: 1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need). 2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness). 3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude). 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention). 5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation). 6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning). Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2002: 134), tujuan promosi adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan informasi 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan hanya menyebabkan informasi yang memberitahukan calon pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan. 2. Mendiferensiasikan sebuah produk Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasika roduk atau tujuan jasa perusahaan dengan produk atau jasa pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan konsep yang disebut positioning, pemasar berupaya meraih tempat di dalam benak konsumen. Maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan signifikan mengenai atribut, harga, kualitas atau mamfaat dari produk atau jasa konsumen. 3. Menaikkan penjualan Menaikkan penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi berkonsentrasi pada merangsang permintaan primer, walaupun sebagian menstabilkan penjualan. 4. Menstabilkan penjualan Stabilisasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi. Perusahaan biasanya mempromosikan kontes penjualan selama periode penurunan penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah-hadiah seperti liburan, televisi, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target-target tertentu. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Menonjolkan nilai produk Sejumlah promosi diajukan untuk mnonjolkan nilai produk dengan menjelaskan manfaat-manfaat kepemilikan dari produk yang kurang dikenal kepada pembeli. Berdasarkan tujuan-tujuan dari promosi yang telah diuraikan oleh para ahli, penulis berpendapat bahwa fokus utama dari promosi adalah terhadap produk akhir yang terdapat dalam sebuah perusahaan. 2.2.3 Bauran Promosi Promosi sebagai kegiatan memiliki berbagai macam jenis kegiatan untuk meningkatkan penjualan, berbagai macam jenis kegiatan ini biasa disebut bauran promosi atau promotion mix. Bauran promosi menurut Stanton seperti dikutip oleh Djaslim Saladin (2004: 172) adalah: “Promotion mix is the combination of personal selling, advertising, sales promotion, publicity, and public relations that helps an organization achieve its marketing objectives”. Terjemahan dari pendapat di atas: “Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan personal, periklanan, promosi penjualan, publisitas, public relations yang membantu organisasi mencapai tujuan marketingnya”. 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sedangkan bauran promosi menurut Saladin (2004: 172) adalah: “Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”. Berdasarkan teori-teori oleh para ahli, maka penulis berpendapat bahwa bauran promosi adalah gabungan dari kegiatan-kegiatan promosi yang bertujuan untuk mencapai tujuan pemasaran dari perusahaan tersebut. Hal inilah yang akan diteliti didalam penelitian ini berdasarkan efeknya dalam mempengaruhi perilaku konsumen di PT. Unilever Indonesia. 2.2.4 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Zaharuddin (2006: 64) merupakan suatu faktor eksternal dari perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Sebagaimana kita ketahui, konsumen dapat dikatakan raja, sehingga bagaimana cara atau trik sebuah perusahaan dapat mengetahui dan mengenal perilaku konsumen agar rencana pemasaran berjalan lebih baik. Beberapa pakar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu keputusan untuk melakukan tindakan dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan suatu produk (barang/jasa). David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta seperti dikutip oleh Simamora (2003: 81) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan mengajak aktivitas individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Kotler dan Amstrong seperti dikutip oleh Simamora (2003: 81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal. Perilaku konsumen yang dapat berubah-ubah oleh bermacammacam faktor dimana yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku konsumen terhadap penerapan bauran promosi yang telah dilakukan oleh PT. Unlever Indonesia. 2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Engel, et. al. seperti dikutip oleh Saladin (2004: 19) adalah: 1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya. 3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Gambar 2.2.5: Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen menurut Kotler Sumber: Bilson Simamora (2008: 9) 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dari gambar tersebut, penulis berpendapat bahwa dari urutan hal-hal yang dijabarkan tersebut, semakin besar ke arah kiri maka akan semakin luas dan dalam dampaknya dalam mempengaruhi keputusan pembelian. 2.2.6 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Simamora (2003:94), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Kelima tahap tersebut adalah: 1. Pengenalan Masalah Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini. 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut, Jika dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya, jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatnnya, yang pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber. 3. Evaluasi Alternatif Konsumen memroses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, melihat bahwa konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek, Konsumen juga dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkatan alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu. 4. Keputusan Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mempengaruhi seperti sikap orang lain dan factor-faktor keadaan yang tidak terduga. 5. Perilaku Sesudah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan. Sependapat dengan teori diatas, Engel, et. al. (2006) juga menjabarkan proses pengambilan keputusan dengan menambahkan 1 bagian dengan urutan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi dan evaluasi alternatif sesudah pembelian. Salah satu cara untuk mengetahui atau memprediksi perilaku konsumen adalah untuk mengetahui proses keputusan pembelian dimana apabila PT. Unilever Indoensia dapat mengetahui proses pembelian yang terjadi pada customer-nya maka akan lebih mudah untuk menjaga loyalitas customer dan menerapkan strategi untuk menaikkan jumlah penjualan. 2.3 Strategi Promosi Strategi diartikan sebagai rencana yang disalurkan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh suatu perusahaan.7 Sedangkan promosi itu sendiri adalah salah satu bauran pemasaran yang memegang peranan penting dalam menyusun strategi pemasaran dengan tujuan mempengaruhi calon pembeli agar mereka mau membeli. Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus-menerus organisasi dengan sumberdaya dan berbagai peluang yang terdapat dilingkungannya.8 Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proposi: Advertising, Personal selling, Sales promotion, Publicity, Direct marketing. Ada 6 strategi pokok dalam strategi promosi yaitu :9 1. Strategi pengeluaran promosi Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran 7 Lawrence R Jauch and Williem F. Glueck, Manajemen strategi dan kebijakan perusahaan, Edisi Ketiga, Erlangga Jakarta, 1996 Hal: 2 8 Philip Kotler, Manajemen pemasaran, Edisi Keenam Jilid satu, Erlangga 1993 Hal: 64 9 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran (Edisi III), Yogyakarta CV ANDI, 2008 Hal: 233 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. Meskipun banyak kesulitan yang ditemui dalam menentukan besarnya anggaran promosi ini. 1. Strategi Bauran Promosi Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan bauran promosi: a. Faktor produk yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli,dipersepsikan dan dikonsumsi. b. Faktor pasar yaitu pada produk-produk tertentu,jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan harus menggunakan advertising dan personal selling ( tergantung pada produknya ). c. Faktor pelanggan dimana pelanggan rumah tangga lebih mudah dipikat dengan iklan, kerena untuk mencapai mereka metode tersebut paling murah, sedangkan jika sasaran yang dituju adalah pelanggan industri,maka perubahan harus menggunakan Personal selling agar dapat memberikan penjelasan-penjelasan dan jasa-jasa tertentu yang berkaitan dengan produk. d. Faktor anggaran 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar,maka peluangnya untuk menggunakan Advertising, Personal selling, atau Sales promotion bersama diwilayah lokal dan regional. e. Faktor bauran pemasaran Sebagaimana halnya dengan produk, merek juga memiliki daur hidup. Pada tahap perkenalan,suatu merek baru memerlukan iklan yang gencar untuk memperkenalkannya. 2. Strategi pemilihan media 3. Tujuan dari strategi ini adalah media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan media adalah saluran penyampaian pesan komersil kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, tv, media luar ruang, iklan transit dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Selain itu 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pemilihan media juga tergantung pada tujuan pengiklan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan program pengiklan.10 4. Strategi Copy Iklan Copy adalah isi dari iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberi alasan kepada pembacanya mengapa harus membeli produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, bisa dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan persuasif. Dalam hal ini pengiklan haruslah kreatif dalam menemukan gaya,bunyi,kata-kata dan format pesan dengan memanfaatkan: gaya hidup individu, fantasi tentang produk, musik untuk lebih menghidupkan pesan, bukti-bukti ilmiah tentang produk, bukti kesaksian dari orang-orang terkenal.11 5. Strategi penjualan Yang dimaksud dengan strategi penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka. 6. Strategi motivasi dan penyediaan tenaga penjual 10 11 Ibid hal 240 Ibid hal 247 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Motivasi Wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan berbentuk finansial maupun non finansial, motivasi berwujud kompensasi uang, sedangkan motivasi non finansial biasanya dalam bentuk program evalusi kerja. b. Penyediaan Penyediaan diperlukan untuk memastikan bahwa sales people bekerja dengan baik, menempatkan sales people pada lokasi kerja yang tepat, memberi pelatihan dan sebagai saluran komunikasi antara atasan dan bawahan.12 2.3.1 Proses Strategi Promosi Langkah – langkah pokok dalam mengembangkan suatu komunikasi yang menyeluruh dan program promosi : 1. Mengidentifikasi khalayak sasaran Seorang komunikator pemasaran harus mulai bekerja dengan khalayak sasaran yang jelas. Khalayak bisa merupakan pembeli potensial suatu produk perusahaan. Juga bisa merupakan individu, kelompok, masyarakat khusus atau masyarakat umum. 12 Ibid hal 254 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Khalayak sasaran secara kritis akan mempengaruhi keputusankeputusan komunikator mengenai ”apa” yang harus dikatakan, ”bagaimana” menyampaikannya, ”kapan” disampaikan, dan ”dimana” disampaikan serta ”siapa” yang harus menyampaikannya. Komunikator harus meneliti kebutuhan, sikap, pilihan dan ciri-ciri lain khalayak sebelum menetapkan tujuan-tujuan komunikasi salah satunya yaitu citra obyek menurut pandangan khalayak tersebut kepada produk dan perusahaan. 2. Menentukan tujuan komunikasi Khalayak sasaran dan ciri-cirinya sudah diketahui, komunikasi pemasaran harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki . tanggapan terakhir tentu saja suatu pembelian. Tetapi pembelian adalah akhir hasil suatu proses panjang pengambilan keputusan yang dibuat oleh konsumen. Komunikator pemasar perlu mengangkat yang lebih tinggi, yaitu kesediaan untuk membeli. Pemasar mungkin mencari tanggapan kognitif, afektif atau tanggapan keprilakuan dari khalayak sasaran. Dengan kata lain, pemasar boleh menanamkan sesuatu kedalam benak konsumen, mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan suatu tindakan tertentu. Bahkan kata lain, pemasar boleh menanamkan sesuatu ke dalam benak konsumen, mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan suatu 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tindakan tertentu. Bahkan terdapat pula pula model-model respon konsumen yang berbeda-beda. Model AIDA menunjukan ketika melewati tingkat perhatian (Attention), tertarik (Interest), ingin (Desire) dan tindakan (Action). Model ”Hirarki-efek” menunjukan ketika pembeli melewati tingkat kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan dan membeli. Model ”inovasi-adopsi”. Model “komunikasi” menunjukan pembeli menunjukan pembeli melewati penampilan, penerimaan, tanggapan kognitif, sikap kehendak dan perilakuan menurut urutan tersebut. a. Kesadaran Sebagian besar khalayak sasaran tidak menyadari adanya obyek komunikator adalah menanamkan kesadaran, dengan hanya pengenalan nama. Cara ini ditempuh memakai pesan sederhana dengan mengulangulang nama. Menanamkan kesadaran memang membutuhkan waktu. b. Khalayak Sasaran telah mengenal produk atau perusahaan tetapi mereka tidak mengaetahui banyak, universitas satiya ingin khalayak sasaran mengetahui bahwa nama itu adalah suatu perguruan tinggi di jakarta jurusan tekhnik mesin dan komputernya sangat baik, universitas satiya perlu mengkaji beberapa universitas satiya. Universitas satiya. Universitas tadi dapat 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ menanamkan pengetahuan itu mengenai produknya sebagai komunikasi langsung. c. Menyukai Bila khalayak sasaran telah mengetahui obyeknya, bagaimana mereka memandang obyek tersebut, seandainya banyak diantara khalayak tidak menyukai universitas satiya, seorang komunikator harus menemukan apa sebab nya dan membuat kampanye komunikasi untuk menanamkan perasaan suka itu. Yang benar-benar tidak memadai, maka kampanye komunikasi itu tidak akan berhasil. Yang diharapkan adalah memperbaiki universitas lebih dulu, kemudian baru mengkomunikasikan kualitasnya. Hubungan masyarakat yang baik menghendaki ” karya yang baik diikuti dengan kata-kata baik”. d. Prefensi Khalayak sasaran mungkin mengenal produk tersebut, tetapi tidak memilihnya. Dalam ini komunikator perlu membangun prefensi konsumen. Komunikator bisa menyanjung kualitas produk yang ditawarkan, nilai, presentasinya dan ciri-ciri lainnya. Komuikator bisa mengecek keberhasilan kampanye itu dengan mengukur kembali prefensi khalayak setelah kampanye. e. Keyakinan 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Khalayak sasaran mungkin mengenal produk tersebut, tetapi tidak memilihnya. Dalam hal ini, komunikator perlu membangun preferensi konsumen. Komunikator bisa menyanjung kualitas produk yang ditawarkan, nilai, presentasinya dan ciri-ciri lainnya. Komunikator bisa mengecek keberhasilan kampanye itu dengan mengukur kembali prefensi khalayak setelah kampanye. f. Pembelian Beberapa anggota khalayak sasaran mungkin mempunyai keyakinan keyakinan tetapi tidak begitu bergerak untuk membeli. Mungkin menunggu inormasi tambahan, rencana tindakan lebih lanjut, dan sebagainya. Komunikator harus menggiring konsumen ini untuk mengambil langkah terakhir. Salah satu cara untuk mendorong pembelian adalah dengan cara menawarkan produk tersebut dengan harga yang lebih rendah, adanya premi, kesempatan unsur mencoba produk ini dan lain-lain. 3. Merancang pesan Setelah mentukan tanggapan khalayak yang di inginkan, komunikator bergerak untuk menyusun pesan yang efektif. Idealnya, suatu pesan harus mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan (model AIDA). Secara praktis, jarang ada pesan yang menuntun konsumen mengenal produk, sampai membelinya, tetapi kerangka AIDA menunjukan kualitas yang dikehendaki. 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dalam menyusun pesan perlu dipecahkan empat masalah: apa yang dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana menyampaikan secara simbolik (format pesan) dan siapa yang harus menyampaikan (sumber pesan). a. Isi pesan Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan kepada khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang diinginkan. Hak ini dapat disebut sebagai imbauan, tema, ide atau susulan penjualan yang unik USP (Uniqe Selling Proposition). Pengertiannya sama dengan memformulasikan sejumlah bentuk keuntungan, motivasi, identifikasi, atau alasan mengapa khalayak sasaran harus berbuat sesuatu. Terdapat tiga tipe himbauan: himbauan rasional, yang menghimbau kesenangan pribadi dari khalayak pendengar. Ditunjukan bahwa produk tertentu akan menghasilkan keuntungan-keuntungan fungsional. Beberapa contoh merupakan pesan yang menunjukan kualitas suatu produk, ekonomi nilai atau prestasi produk. Yang paling responsif terhadap himbauan rasional adalah para pembeli barang industri. Mereka tahu betul produk itu, terlatih untuk mengenal nilainya dan bertanggung jawab pada orang lain mengenai pilihan mereka. Konsumen biasa ketika membeli barang-barang besar/berharga juga mengumpulkan informasi dan secara hati-hati dan membandingkan berbagai alternatif yang 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ada. Mereka akan tanggap terhadap kualitas keekonomiannya, nilai dan presentasinya secara: 1. Himbauan emosional Membangkitkan emosi negatif atau positif yang akan memotivasi pembelian. Komunikator membuat himbauan yang membangkitkan rasa takut, salah dan malu supaya khalayak berbuat sesuatu, atau supaya mereka menghentikan perbuatan yang seharusnya tidak mereka lakukan. Himbauan yang membangkitkan rasa takut hanyalah efektif sampai titik tertentu, bila khalayak menjadi sangat takut karena pesan itu, mereka menolak pesan tersebut. Komunikator juga menggunakan himbauan emosional positif seperti lelucon, cinta, kebanggaan dan hal yang menyenangkan. Belum ada bukti jelas bahwa pesan lelucon lebih efektif dari pada pesan berseri lugas. Pesan-pesan melalui lelucon mungkin lebih menarik lebih banyak perhatian dan menciptakan pesan sesungguhnya. 2. Himbauan moral Ditujukan kepada khalayak untuk mendesak mereka supaya mendukung usaha-usaha sosial, seperti lingkungan yang bersih, hubungan ras, persamaan hak wanita dengan laki-laki, serta menolong mereka yang menderita. Beberapa pemberi saran yakin bahwa pesan yang benar-benar dapat dipercayai oleh khalayak sudah barang tertentu kurang menarik minat dan paling-paling hanya akan memperkuat kepercayaan masyarakat, tetapi bila 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pesan-pesan tadi juga hanya akan memperkuat kepercayaan masyarakat, tentu mereka akan balik menentang himbauan itu dan akan lebih tidak percaya lagi. b. Struktur Pesan Keefektifan suatu pesan tergantung pada struktur dan isinya. Riset Hovland di yale memperjelas cara pengambilan keputusan, argumen sepihak dan dua pihak, serta urutan penyajian. Penyimpulan adalah persoalan apakah komunikator harus membuat kesimpulan tertentu bagi khalayak atau menyerahkan kesimpulan itu agar dibuat oleh mereka sendiri. Dalam percobaan laboratorium, Hovland dan Mandell menunjukan bahwa jauh lebih banyak orang berubah tujuan yang dianjurkan bila kesimpulan sendiri. Namun penelitian lebih lanjut menghasilkan hal-hal yang bertentangan. Pengambilan kesimpulan tidak begitu efektif dalam situasi berikut: 1. Bilamana komunikator dianggap tidak bisa dipercaya, mereka yang sedang dicoba mungkin marah karena upaya komunikator untuk mempengaruhi mereka. 2. Bila pokok persoalannya sederhana atau khalayaknya pandai, mereka merasa tersinggung terhadap usaha mereka menerangkan hal yang sudah jelas. 3. Bila masalahnya sangat pribadi, khalayak bisa marah terhadap usaha komunikasi untuk mengambil kesimpulan. 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Format pesan Format pesan yang dibuat komunikator harus mencolok. Dalam iklan cetak, komunikator harus menentukan pokok berita, kalimat-kalimat ilustrasi dan warnanya. Untuk menarik perhatian, pemasangan iklan menggunakan alat-alat seperti kontras dan unsur-unsur baru, gambar- gambar menarik serta pokok berita, format khas, ukuran dan posisi pesan, warna, perasaan dan musik. Bila pesan itu disiarkan diradio, komunikator harus cermat memilih kata, kualitas suara (irama, kecepatan, nada, dan artikulasi), vokalisasi (pause, desas, gerak mulut). Bila pesan disiarkan melalui televisi atau melalui atau melalui orang, maka semua elemen termasuk bahasa badan (isyarat non verbal) harus direncanakan. d. Sumber pesan Faktor-faktor yang mendasari kreadibilitas sumber pesan, tiga faktor tersebut adalah keahlian, sifat terpercaya, dan disukai. Keahlian merupakan suatu pengetahuan khusus yang nampak dimiliki oleh komunikator, yang mendukung kehebatan produk. Dokter, ilmuan, dan profesor menempati urutan yang paling tinggi sebagai ahli bidangnya. Sifat terpercaya dihubungkan khalayak seberapa obyektif dan jujur sumber menurut khalayak. 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi Komunikator harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang eisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua tipe, yaitu saluran tatap muka dan saluran non personal. a. Saluran komunikasi tatap muka ( personal communication ) Saluran ini melibatkan dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung. Komunikasi yang mereka lakukan mungkin dengan bertemu muka, dihadapan khalayak, lewat telepone, lewat media televisi, atau bahkan melalui surat menyurat pribadi. Efektivitas didapatkan dari berbagai peluang individu untuk menyampaikan pesan dan mendapatkan umpan balik secara personal. Perbedaan-perbedaan lebih lanjut bisa didapatkan diantara saluransaluran komunikasi sosial, saluran penyokong dan ahli. Saluran penyokong terdiri dari sekelompok wiraniaga yang berhubungan dengan pembeli dipasar sasaran. Saluran ahli terdiri dari orang ahli yang independen yang membuat pernyataan pernyataan yang ditujukan kepada pembeli sasaran. Saluran sosial terdiri tetangga, teman, keluarga dan asosiasi yang berbicara kepada pembeli sasaran. b. Saluran komunikasi Non personal 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Saluran komunikasi non personal adalah media yang menyiarkan tanpa kontak dan umpan balik personal. Saluran ini termasuk media massa dan media selektif, atmosfir, dan berbagai kejadian. Media elektronik (radio, televisi) dan media pameran (pajak, iklan,papan nama, poster). Media massa ditunjukan pada khalayak khusus. Atmosfir adalah lingkungan yang dirancang yang mendorong pembeli supaya membeli atau mengkonsumsi produk itu. Kantor pengacara dan bank dirancang untuk menyebarkan keyakinan dan hal-hal yang mungkin bisa dihargai klientnya. Peristiwa adalah kejadian yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan kepada khalayak sasaran. Bagian hubungan masyarakat menyelenggarakan konfrensi atau pengenalan produk untuk mencapai efek komunikasi pada khalayak. Walaupun komunikasi pesonal lebih efektif di banding komunikasi massa, media massa bisa menjadi cara utama merangsang komunikasi personal. 5. Menentukan anggaran promosi menyeluruh Salah satu masalah pemasaran yang paling sulit adalah mengukur berapa besarnya biaya promosi. Ada empat metode umum yang digunakan untuk menentukan anggaran promosi yaitu: 1. Metode semampunya 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Beberapa perusahaan menetapkan anggaran promosi berdasarkan perkiraan mengenai kemampuan mereka. Seperti menghubungi seorang pengawas keuangan dan bertanya ”berapa kira-kira yang bisa mereka keluarkan untuk promosi tahun ini. Dan perusahaan mengatakan satu setengah millyar. Kemudian pimpinan datang kepada si pemilik produk dan bertanya berapa yang harus dikeluarkan untuk promosi dan pemilik produk berkata: ”sekitar setengah millyar”. Metode penentuan anggaran semacam ini tidak memperhatikan dampak promosi terhadap volume penjualan. Dengan metode ini anggaran promosi tahunan tidak menentu, sehingga sulit merencanakan pemasaran jangka panjang. 2. Metode presentase penjualan Beberapa perusahaan menentukan anggaran promosi penjualan berdasarkan presentase dari suatu penjualan (terakhir atau yang diharapkan). Perusahaan biasanya menetapkan anggaran promosi berdasarkan presentase yang telah direncanakan. Perusahaan menetapkan biaya promosi menurut perbandingan disetiap produk yang terjual menurut label mereka. 3. Metode sejajar dengan pesaing Ada dua argumen mengenai metode tersebut. Pertama, pengeluaran pesaing merupakan kebijakan yang kolektif dari suatu industri dan dengan 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mempertahankan kesamaan antar pesaing, perang promosi akan di elakkan. 4. Metode tugas dan sasaran Langkah-langkah menjukan metode sasaran, dijelaskan sebagai berikut : a. Menentukan tujuan dari pangsa pasar b. Menentukan persen pasar yang harus dicapai oleh iklan spuntik c. Menentukan persen produk yang bisa dibujuk agar mencoba merek d. Menentukan jumlah pengaruh iklan untuk setiap 1% tingkat percobaan e. Menentukan jumlah ”gross rating point” f. Menentukan biaya periklana yang perlu berdasarkan biaya rata-rata tiap pembelian 1 gross rating point. 6. Menentukan bauran promosi Perusahaan harus mendistribusikan biaya promosi total pada empat sarana yaitu: iklan, promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga. Setiap alat promosi yaitu iklan, penjualan, personal, promosi penjualan dan publisitas mempunyai ciri-ciri unik dan biaya sendiri, dan dalam menentukan alat promosi, pemasar harus mengenal ciri-ciri masing-masing alat promosi yaitu: 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Iklan Banyaknya ragam dan penggunaan iklan, maka sukar untuk membuat generalisasi yang menyeluruh mengenai kualitas khusus dari iklan sebagai komponen bauran promosi seperti : a. Penampilan publik, iklan adalah model komunikasi yang paling memasyarakat. Sifat publik iklan menghasilkan suatu pengesahan terhadap produk yang diiklankan dan juga memberi penawaran yang standart. Karena tiap orang menerima pesan yang sama, pembeli tahu bahwa motif pembelian mereka dapat dimengerti oleh masyarakat. b. Daya serap, iklan adalah media yang dapat meresap karena penjual bisa mengulang-ulang pesan mereka. Juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai saingan. Iklan berskala besar menunjukan sesuatu yang positif mengenai besarnya suatu perusahaan, popularitasnya dan keberhasilan. c. Ungkapan perasaan yang jelas, iklan mampu mendramatisasi suatu perusahaan dan mengungkapkan perasaan, tapi bisa melesat dari pesan. d. Tidak adanya hubungan tatap muka. iklan tidak begitu memaksa seperti tenaga penjual perusahaan. Khalayak tidak merasa wajib memperhatikan atau memberi tanggapan. Iklan hanya bisa 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ menyampaikan suatu monolog dengan khalayak, bukan melakukan dialog. 2. Penjualan tatap muka Penjualan tatap muka ( Personal selling ) merupakan cara yang paling efektif untuk menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli. Karena bila dibandingkan dengan iklan, penjualan tatap muka mempunyai tiga kualitas khusus : a. Berhadapan langsung secara pribadi. Penjualan tatap muka melibatkan hubungan sesuatu yang hidup, langsung dan interaktif antar dua orang atau lebih. Setiap pihak bisa melihat dari dekat kebutuhan dan ciri masing-masing, dan bisa segera melakukan penyesuaian. b. Keakraban, penjualan tatap muka memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, bermula dari sekedar hubungan penjualan kesuatu hubungan pribadi yang lebih dalam. Seorang wiraniaga yang efektif biasanya mengingat-ingat kesenangan pembeli bila mereka menghendaki hubungan itu berlangsung lama. c. Tanggapan, penjualan tatap muka membuat pembeli merasa wajib mendengarkan pembicaraan penjual. Pembeli merasa wajib mendengarkan pembicaraan penjual. Pembeli mempunyai kebutuhan 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ lebih besar untuk memperhatikan dan menanggapi, walaupun tanggapannya hanya sekedar ucapan terima kasih. 3. Promosi penjualan Walaupun alat-alat promosi penjualan seperti kupon, kontes, premi dan lain sebagainya merupakan suatu gabungan , tetapi alat-alat ini mempunyai ciriciri sendiri : a. Komunikasi, Mereka mendapat perhatian dan biasanya memberi informasi yang memperkenalkan pembeli pada suatu produk. b. Intensif, Cara ini memberikan konsesi, perangsang atau andil yang bernilai bagi pembeli. c. Undangan, Cara ini mencakup undangan khusus untuk segera terlibat dalam transaksi. Perusahaan memakai promosi penjualan untuk mendapatkan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan untuk mendorong penjualan yang sedang lesu. Efek promosi penjualan biasanya hanya sekejap, sehingga tidak efekti untuk menanamkan pilihan produk jangka panjang. 4. Publisitas Penampilan publisitas berdasarkan tiga kualitas khusus, yaitu: 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Nilai kepercayaan yang tinggi, Artikel dan berita dimedia biasanya lebih otentik dan lebih dipercaya oleh pembaca dari pada iklan. b. Dorongan keluar, Publisitas bisa menjangkau banyak pihak yang menghindari wiraniaga atau iklan. Pesan yang sampai ke pembeli berupa berita, bukan suatu komunikasi penjualan langsung. c. Dramatisasi, Seperti iklan, publisitas mempunyai potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. 7. Mengukur hasil promosi Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran apakah mereka mengenal dan mengingat pesan komunikator. Berapa kali melihat pesan itu. Apa saja yang masih di ingat, bagaimana perasaan mereka terhadap pesan tersebut. Sikap mereka terhadap mereka terhadap produk serta perusahaannya dahulu dan sekarang. Komunikator juga ingin mengumpulakan ukuran perilaku tanggapan khalayak sasaran, seperti berapa banyak yang membeli produk tersebut, berapa banyak yang menyukainya, serta berapa yang membicarakannya kepada orang lain. 8. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran Karena jangkauan luas alat dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk mencapai khalayak sasaran, maka alat dan pesan komunikasi perlu di 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ koordinasi. Jika tidak pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada waktu barang produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Konsep komunikasi pemasaran yang terkoordinasi, konsep ini menghendaki agar suatu perusahaan: a. Memilih direktur komunikasi pemasaran yang bertanggung jawab penuh atas usaha-usaha komunikasi yang persuasif. b. Menyusun filosofi mengenai peran dan besarnya alat-alat promosi yang akan digunakan. c. Menyelusuri semua pengeluaran promosi dengan produk, alat promosi, daur hidup produk dan hasil penelitian sebagai dasar untuk memperbaiki penggunaan alat-alat tersebut. d. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan promosi dan waktunya pada kampanye yang pokok berlangsung13 2.3.2 Elemen-Elemen Stategi Promosi Ada 4 faktor yang akan secara langsung mempengaruhi promotional mix (William J. Stanton), yaitu: 1. The amount of money avalaible for promotion: Bisnis yang memiliki dana banyak tentu memiliki kemampuan lebih besar dalam mengkombinasikan elemen-elemen promosi. 13 Kotler & Amstrong: Dasar-dasar pemasaran Jilid 2, 2004 PT. Indeks Jakarta Hal: 247-275 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. The nature of the market: Keadaan pasar, menyangkut daerah geografis pasaran produk dan calon konsumen yang dituju. 3. The nature of product: Keadaan produk, menyangkut apakah produk ditujukan untuk konsumen akhir atau sebagai bahan industri. 4. The stage of product’s life cycle: Siklus kehidupan produk sudah mencapai tingkat tertentu, akan mempengaruhi promosi yang digunakan. Menurut Philip Kotler, terdapat 4 Elemen Promosi, yaitu sebagai berikut: 1. Advertising: Menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif, bertujuan menjual barang/jasa/ide. 2. Sales promotion: Keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan calon konsumen, para penjual atau perantara. 3. Public relation: Membentuk pandangan baik (corporate image), mencegah berita-berita tak baik (unfavorable rumors) dari masyarakat. 4. Personal selling: Satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera dan pada tempat dan waktu itu juga, diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli. Pada era pemasaran modern, promosi menjadi tidak dapat diabaikan. Dimana produsen sangat mengandalkan, sangat memberi harapan tinggi akan meningkatnya 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ penjualan dengan mempergunakan promosi. Promosi dan produk, dua hal yang tidak bisa dipisahkan, saling berangkulan untuk menuju suksesnya pemasaran. Harus adanya keseimbangan, produk yang baik, sesuai dengan selera konsumen, teknik promosi yang tepat akan sangat membantu kegiatan marketing. Menempatkan marketing mix harus berpegang pada prinsip,”dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, ingin mendapatkan hasil mix yang sebesarbesarnya”. Maka, ada beberapa hal yang perlu ditelaah dalam merumuskan konsep bauran pemasaran, yaitu: 1. Marketing mix harus seimbang. 2. Marketing mix tidak boleh statis. 3. Marketing mix tak boleh meniru. 4. Marketing mix harus bertujuan jangka panjang. 5. Marketing mix harus didasarkan pengalaman. 2.3.3 Evaluasi Strategi Promosi 1. Analisis SWOT (Streghts, Weakness, Opportunity, Threats) SWOT yaitu singkatan dari lingkungan internal: Streght, Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Treath yang di hadapi dunia bisnis. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan-perusahaan, dan juga analisa tersebut didasarkan pada logikalogika yang dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Treath). 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ SWOT merupakan identifikasi dari berbagai faktor yang secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah singkatan dari Streght, Weakness, Opportunity dan Treath. Swot adalah alat yang di gunakan untuk mengidentifikasi isi-isu internal dan external yang mempengaruhi kemampuan untuk anda dalam memasarkan sebuah event. Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebuah event, harus mencermati isu-isu wdalam organisasi yang mempengaruhi kemampuan menjual produk kepada sasaran. Wilayah yang penting yang perlu digali adalah persepsi pemasaran pada suatu event. Strenght dan weakness adalah faktor internal perusahaan, sedangkan opporrtunity dan treath merupakan faktor yang berasal dari luar. SWOT membandingkan antara antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor kekuatan dan kelemahan.14 1. Kekuatan ( Stregth ) Situasi internal perusahaan yang berupa kompetisi/ kapabilitas/ sumberdaya yang dimiliki perusahaan, yang dapat di gunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman. 2. Kelemahan ( Weakness ) 14 Tedjo Tripomo, Udan. Manajemen Strategi Rekayasa Sains, Bandung 2005. Hal: 36 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Situasi internal perusahaan dimana kompetensi/ kapabilitas sumberdaya perusahaan sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman. 3. Peluang ( Opportunity) Situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan. Perusahaanperusahaan yang berada dalam satu industri yang sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Misal, ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pemain lain, secara umum akan menjadi peluang bagi perusahaan manapun yang berhasil melihat pasar tersebut. 4. Ancaman ( Treath ) Suatu keadaan eksternal yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Perusahaanperusahaan yang berada dalam satu industri yang sama secara umum akan merasa dirugikan atau dipersulit atau terancam bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Analisis SWOT lebih mudah untuk dirumuskan jika melihat dari perspektif faktor internal dan eksternal dibandingkan dengan pemahaman sederhana seperti kekuatan, peluang, dan ancaman. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang akurat akan membuat analisis SWOT yang akurat dan mendalam sehingga memberikan keputusan yang lebih tepat guna. 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning ( STP ) Seperti yang dikutip oleh Morison, menurut Khotler (1980), proses pemasaran yang berhasil terdiri dari rangkaian berkesinambungan yang terdiri dari segmentasi, targeting, positioning.15 1. Segmentasi Segmentasi pasar yaitu ialah pengelompokkan pasar berdasarkan variable segmentasi menjadi kelompok-kelompok homogen. Segmentasi pasar dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : Segmentasi Geografi Segmentasi yang mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara-negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan rumah tangga. Segmentasi Demografi Segmentasi yang dibagi-bagi atau dikelompokan berdasarkan variabelvariabel demografis, seperti usia, siklus keluarga, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan agama, ras, generasi dan kelas sosial. Segmentasi psikografi 15 Morison, Periklanan Komuikasi Terpadu, Ramdina Prakarsa 2007 Hal : 43 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Segmentasi dimana pasar dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian antar nilai. Orang-orang dalam kelompok geografis yang sama dapat menunjukan gambaran psikografis yang berbeda. Segmentasi perilaku (behavioral) Segmentasi dimana pembeli di bagi-bagi berdasarkan kelompokkelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka tentang suatu produk. 2. Targeting Targeting adalah proses mengevaluasi setiap segmen yang menarik dan memilih satu atau lebih dari segmen tersebut untuk dimasuki tepatnya ialah menetapkan pasar yang heterogen untuk suatu produk atau jasa, dibagi dalam beberapa segmen, setiap segmen atau pangsa cenderung serupa dalam seluruh aspeknya yang penting dan juga segmentasi pasar menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar. Namun tidak semuanya efektif agar dapat bermanfaat secara maksimal maka segmen dasar harus memiliki karakteristik : 1. Dapat diukur (Measurable), ukuran daya beli harus diukur. 2. Cukup besar (Accesible), segmen pasar cukup besar dan menguntungkan. 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Dapat dijangkau,segmen pasar dapat dijangkau. 4. Dapat dibedakan (Differiantible), memiliki karakteristik dan perilaku pembelian yang berbeda dengan yang lain. 5. Dapat diambil tindakan (Action able) dapat dibuat program efektif agar menarik segmen pasar.16 3. Positioning Positioning yaitu adalah penentuan posisi untuk membantu menekan hal-hal yang dapat menopang keunggulan bersaing dengan mengidentifikasi dan melayani segmen-segmen pelanggan ceruk-ceruk pasar dengan kebutuhankebutuhan yang jelas melalui sebuah strategi pembedaan atau diferensiasi. Strategi positioning merupakan strategi yang menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga tercipta merek atau produk yang lebih unggul dibanding merek atau produk pesaing. Melakukan sesuatu bukan untuk brand atau produk tetapi terhadap pikiran calon konsumen, yakni bagaimana menempatkan brand atau produk tersebut di benak calon konsumen.Melakukan positioning dapat mengakibatkan perubahan brand identities, namun bukan brand yang bersifat holistik. Positioning dapat di artikan sebagai manjadi yang pertama masuk pada pikiran audience (Ries & Tout, 2002). 16 Teguh Budiarto dkk, Managemen Pemasaran 1988, Karunia Jakarta, Universitas Terbuka Hal 2-3 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tujuan utama positioning adalah memberitahukan kepada audience bahwa sebuah brand berbeda dan lebih baik dari kompetitornya, kemudian berusaha untuk memperoleh sebuah posisi dalam benak konsumen. Karena itu brand positioning selalu mengandung janji ( Brand promise) yang harus diwujudkan dalam brand experience. 3. Jenis-jenis stategi promosi Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasive dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan dan promosi penjualan. Ada enam strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu :17 1. Strategi pengeluaran promosi Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaraan. Namun demikian, tidak ada standart yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. 2. Strategi bauran promosi 17 Ibid Hal 233 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Tugas tersebut tidaklah mudah mengungat efetifitas masing-masing metode berbeda dan yang paling merepotkan, setiap metode berbeda dan yang paling merepotkan, setiap metode terkadang tumpang tidih (overlap). Dengan metode yang lain, Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan bauran promosi. a. Faktor produk, yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli. b. Faktor pasar. c. Faktor pelanggan. d. Faktor anggaran. e. Faktor bauran pemasaran. 3. Strategi pemilihan media Tujuan dari adalah memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan media adalah saluran penyampaian pesan komersil kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, tv, radio, media luar ruang, iklan transit, dan direct mail. 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pemilihan media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan, pesaing, serta keunggulan dan dalam kekurangan media itu sendiri. Selain itu media juga tergantung pada tujuan pengiklan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklan. 4. Strategi copy iklan Copy adalah isi dari iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberi alasan kepada pembacanya mengapa harus membeli produk tersebut. Copy yang efektif harus menarik,spesifik,bisa dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan persuasif. 5. Strategi penjualan Yang dimaksud dengan strategi penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian ( dalam proses pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka. 6. Strategi motivasi dan penyediaan tenaga penjual Strategi motivasi adalah berupa pemberian motivasi kepada wiraniaga dengan menggunakan penghargaan berbentuk finansial berwujud uang, sedangkan motivasi nonfinansial biasanya dalam bentuk program evaluasi kerja. sedangkan strategi penyedian diperlukan untuk memastikan bahwa 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/ seorang sales people bekerja dengan baik, penyelia harus mengawasi aktifitas mereka. 4. Event Event termasuk dalam kategori media promosi ialah suatu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjadi jalinan interaksi antara kedua belah pihak, pelanggan dan produk, dalam suatu aktifitas tertentu. Pertemuan antara kedua belah pihak tersebut tidak hanya berupa persentuhan-persentuhan pasif, tetapi lebih terhadap rangsangan persuasif.18 Event atau yang lebih dikenal sebagai Special Event didefinisikan sebagai fenomena yang muncul dari kejadian-kejadian yang sifatnya non rutin, yang ada didalamnya ada unsur hiburan, budaya, personal (Khusus) atau tujuan perusahaan yang merupakan bagian dari aktifitas normal/ kehidupan sehari-hari, yang tujuannya adalah mencerahkan, merayakan, menghibur atau memberikan pengalaman sekelompok orang.19 Sedangkan managemen event termasuk didalamnya yakni memperkenalkan merek (Brand), identifikasi khalayak sasaran (Target Audience), menetapkan konsep event, merencanakan logistik dan koordinasi berbagai aspek penting sebelum event dilaksanakan. 18 As’adi Muhammad. Cara pintar promosi murah dan efektif, 2009 Hal 102 19 Shone, Anton & Bryn Parry, Successful Event Management, 2004 Hal 14 60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Adapun perencanaan Event terdiri dari: 20 a. Penetapan tujuan: tujuan kegiatan & detil sasaran. b. Draft Outline Perencanaan c. Perencanaan detil yang sistematis: rencana keuangan, alokasi dana, rencana marketing & promosi. d. Persiapan dan pengoprasian kegiatan e. Pelaksanaan kegiatan f. Penutup: evaluasi, umpan balik. Event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang termasuk dalam public event adalah: perayaan budaya, seni, hiburan , bisnis atau perdagangan, kompetisi olahraga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi, serta politik dan kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi seperti peringatan hari jadi (anniversaries), liburan keluarga, pesta pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta event-event sosial seperti pestapesta, dan acara reuni ( Getz 1997:7). Event dianggap sebagai salah satu strategi dan alat bantu komunikasi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi dalam berbagai jenis, mulai dari perkenalan hingga peluncuran produk baru. Perusahaan atau 20 www.slideshare.net/judie 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/ organisasi membuat suatu kegiatan promosi untuk mengkomunikasikan produk kepada klient atau pengguna akhir (konsumen) disebuah tempat atau secara berpindah-pindah. Dalam menyusun rencana kegiatan event, pertama-tama yang harus dilihat adalah menentukan perencanaan waktu, yaitu: sebelum event, saat event dan sesudah event. Pembagian waktu ditujukan untuk membantu perusahaan menyusun langkah dan kegiatan yang akan dilakukan, agar kegiatan-kegiatannya didasarkan pada prioritas. Langkah selanjutnya adalah seleksi tim lapangan yaitu untuk, menentukan siapa saja yang akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan selama event berlangsung dan siapa-siapa saja yang bertugas pada masing-masing bagian, Setelah menentukan tim, perencanaan berikutnya adalah menentukan kerjasama oleh pihak luar dalam hal ini yaitu Event Organizer. Jika dilihat dari pandangan Organizer, terdapat macam perbedaan tentang event Organizer yang biasanya terlibat dalam event-event antara lain adalah : 1. Program event yang diselenggarakan oleh agency-agency umum misalnya, ditaman-taman. Di taman-taman dan program rekreasi. Acara seperti ini dirancang oleh para staff. 62 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Festival atau pesta yang diselenggarakan oleh komunitas sukarelawan (volunteer) dimana staff-nya tidak dibayar dan berada dibawah badan sukarelawan.berupa acara-acara hiburan, pertandingan 3. Event untuk mencari keuntungan. Biasanya berupa acara-acara hiburan, pertandingan olahraga, dan acara-acara taman hiburan. 4. Program event yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan pribadi yang dirancang untuk public relation, pengenalan produk, maupun penjualan. Dalam kajian promosi penjualan, event managemen merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk menjangkau langsung pada konsumen. Dalam kampanye produk branding, kegiatan event management telah disusun dalam kerangka perencanaan tetap dan dilakukan secara berkelanjutan. Kegagalan dari pelaksanaan kegiatan event management disebabkan karena kegiatan itu tidak didukung oleh media promosi seperti banner, poster, flayer, dan spot iklan di radio serta majalah yang sangat penting dalam menyukseskan kegiatan promosi ini.21 Dalam menyusun rencana kegiatan event pertama-tama yang harus dilihat adalah menentukan perencanaan waktu,yaitu : sebelum event, saat event dan sesudah event. 21 John E. Kennedy, R. Dermawan Soemanagara: Teknik dan Strategi, 2010 Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Hal 164 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Definisi Event Menurut Belch (2009:580), Event adalah sebuah tipe lain dalam promosi yang dalam promosi yang dalam tahun-tahun belakangan ini sering digunakan dalam pemasaran. Event adalah tipe promosi yang sering digunakan perusahaan atau menghubungkan sebuah merek pada suatu acara atau sebuah pesta yang tematik yang mana dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan suatu pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan suatu produk atau jasa tersebut. Para pemasar sering melakukan event marketing untuk mengasosiasikan produk mereka dengan aktivitas yang populer seperti acara olahraga, konser, bazar, atau festival. Namun biar bagaimanapun juga para marketer tetap menyelenggarakan event mereka sendiri dengan tujuan promosi. Hal ini dapat diartikan sebagai, event adalah suatu bentuk promosi yang dirancang untuk menarik perhatian target audiens akan suatu merek. Menurut peneliti, inti definisi dari event adalah memberikan konsumen sebuah pengalaman menarik yang berhubungan dengan suatu produk tertentu. Event yang diselenggarakan harus memiliki pengaruh serta memberikan kesan mendalam kepada setiap peserta yang mengikuti event sehingga dapat mengingat pengalaman yang menyenangkan. Event juga merupakan salah satu alat promosi bagi perusahaan dalam menguatkan merek produk dalam sebuah perusahaan. 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6. Pendekatan dan Karakteristik Event Menurut Hoyle Leonard, H (2002:1) terdapat tiga pendekatan yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan sebuah event, yang di kenal dengan “3 E” yaitu: a. Entertainment Kunci keberhasilan pemasaran event adalah mampu menyediakan hiburan yang menarik audiens untuk keluar dari rumahnya dan mencoba sesuatu yang tidak bisa mereka peroleh dirumah. b. Excitement Hal ini adalah kunci agar event yang di selenggarakan selalu dikenang. Mengesankan dapat diciptakan dengan memberi penghormatan (award) sebagai perusahaan terbaik, pengenalan logo baru, atau perayaan ulang tahun perusahaan. Setiap event harus dirancang untuk memberi kesan mendalam, dan harus menjadi bagian dalam pemasaran. Jadi event apapun yang dipasarkan, buatlah agar “mengesankan”. c. Enterprise Enterprise diartikan sebagai kesiapan untuk menanggung resiko atau mencoba sesuatu yang belum pernah dicoba. Event yang menuntut pengembangan akal, berlayar tanpa diberi petunjuk arah, mengubah cara-cara yang biasa menjadi 65 http://digilib.mercubuana.ac.id/ cara yang lebih imajinatif. Inilah kreativitas dan inovasi yang harus selalu ada dalam event. Menurut Any Noor (2009:13) event memiliki beberapa karakteristik karena setiap penyelenggaraan event harus memiliki ciri tersendiri. Bagaimanapun karakteristik event hampir sama dengan pelayanan yang diberikan oleh industri pelayanan lainnya. Berikut adalah karakteristik yang mendasari dari evaluasi event: a. Keunikan Kunci utama suksesnya sebuah event adalah pengembangan ide, maka event yang diselenggarakan akan memiliki keunikannya tersendiri. b. Perishability Setiap event yang diselenggarakan tidak pernah sama, apabila event yang sama diselenggarakan lagi, akan tetapi event yang dihasilkan tidak akan sama persis seperti event sebelumnya. c. Intangibility Setelah menghadiri event, yang tertinggal di benak pengunjung adalah pengalaman yang telah di dapatkan dari penyelenggaraan event. Hal tersebut merupakan proses perubahan dari tangible menjadi intangible. d. Suasana dan Pelayanan 66 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Suasana dan pelayanan merupakan karakteristik yang penting pada saat keberlangsungan event. Event yang di laksanakan dengan suasana dan pelayanan yang tepat akan menciptakan event yang sukses. e. Interaksi personal Interaksi personal dari pengunjung merupakan kunci sukses penyelenggaraan event, karena pengunjung akan merasa menjadi bagian dalam event tersebut. Menurut peneliti, pendekatan dan karakteristik event ketika diterapkan pada sebuah event haruslah berbeda dari yang lain. Jika sebuah perusahaan mengadakan sebuah event, maka event tersebut harus dikemas dengan menarik sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung. Event yang menarik tentu saja tidak akan mudah dilupakan oleh pengunjungnya. 7. Harapan Pengunjung Pada Sebuah Event Menurut Any Noor (2009:183), harapan pengunjung pada sebuah event biasanya terdiri dari : a) Keuntungan apa yang didapat dari menghadiri event. b) Pengalaman event yang menyenangkan, menghibur dan memberikan pendidikan serta pengetahuan. c) Lokasi atau tempat penyelenggaraan event dengan jarak tempat tinggal pengunjung. 67 http://digilib.mercubuana.ac.id/ d) Ketersediaan alat transportasi yang dapat digunakan. e) Kemudahan untuk mencapai tempat diselenggarakannya event dari berbagai penjuru. f) Area parkir yang cukup untuk jumlah pengunjung yang di harapkan hadir. g) Pengelolaan event dilakukan secara profesional, amatir, atau dikelola oleh sukarelawan. Biasanya pengelolaan yang baik memiliki nilai sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. h) Staff yang bekerja pada event harus memiliki antusiasme, pengetahuan yang baik, dan komitmen yang tinggi. i) Nilai uang yang di keluarkan (value) sebanding dengan event yang diselenggarakan. j) Ketersediaan fasilitas lainnya yang mendukung event memiliki nilai lebih, misalnya interaksi tdengan pengunjung, pencahayaan dan tata suara yang disesuaikan dengan tema event. Tidak terlepas penggunaan teknologi pada event bisa memberi pengalaman tersendiri bagu pengunjung. k) Kemudahan mendapat informasi atau jawaban atas setiap pertanyaan mengenai event. 68 http://digilib.mercubuana.ac.id/ l) Kemudahan mendapatkan tiket dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan event. Menurut peneliti, hal tersebut di atas dapat memberikan gambaran tentang motivasi yang mempengaruhi setiap orang mengunjungi event. Perlu diingat tidak semua pengunjung memiliki motivasi yang sama untuk menghadiri sebuah event. 69 http://digilib.mercubuana.ac.id/