Contoh Selling Expenses antara lain : gaji bagian

advertisement
Pemeriksaan Laba
Rugi|
8.1
110
Pengertian
Perkiraan laba-rugi (profit and loss accounts) terdiri dari perkiraan pendapatan
operasi harga pokok penjualan, beban operasi, pendapatan dan beban di luar operasi
dan pos luar biasa.
Menurut PSAK No.23 (IAI, 2002 : 23.1), Penghasilan didefinisikan dalam kerangka
dasar penyusunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribsi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan
(gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalty dan sewa.
Keuntungan (gain) biasa berasal dari penjualan aktiva tetap (gain on sale of fixed
assests), tukar tambah aktiva tetap tidak sejenis (gain on trade-in), keuntungan
selisih kurs (foreign exchange gain).
Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi yang
bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi, misalnya kerugian sebagai akibat
gempa bumi, kebakaran atau banjir. Kerugian tersebut setelah dikurangi dengan
klaim asuransi, jika ada disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi.
Harga pokok penjualan adalah jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperloleh barang yang terjual (cost merchandise sold) atau untuk memproduksi
barang yang terjual (cost of goods sold).
Beban operasi (operating expenses) terdiri dari beban penjualan (selling expenses)
dan beban umum dan administrasi (general and administrative expenses). Contoh :
selling expenses antara lain : gaji bagian penjualan, komisi salesman, biaya iklan
promosi, entertainment, transport dan lain-lain.
Pemeriksaan Laba
Rugi|
111
Contoh general and administraticve expenses antara lain : gaji bagian akuntansi dan
keuangan, personalia dan umum, biaya sewa, listrik, air, telepon, entertainment,
perjalanan dinas, penyusutan inventaris kantor dan lain-lain.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan laba rugi
adalah :
1.
Prinsip Conservatism dalam pengakuan pendapatan dan beban.
a. Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban
perusahaan pada periode yang diperiksa, jumlahnya bisa diestimasi dan
cukup material, harus dicatat sebagai beban. Misalnya garansi untuk
penjualan produk perusahaan (barang-barang elektronik) harus di accrued
per tanggal neraca.
b. Pendapatan yang belum pasti terjadi, belum boleh dicatat sebagai
pendapatan perusahaan.
Pendapatan yang sebelumnya diakui pada saat
penyerahan barang (untuk perusahaan dagang dan industri), pada saat
penyerahan jasa atau pada saat bisa dibuatkan faktur (untuk perusahaan
jasa).
Pengecualian antara lain :
o Diakui pada saat penerimaan uang, misalnya untuk penjualan tunai dan
penjualan cicilan.
o Untuk perusahaan kontraktor ada dua pilihan pengakuan pendapatan
yaitu metode kontrak selesai (complited contract method) dan metode
prosentase penyelesaian (percentage of completion method).
o Untuk jenis barang tertentu yang harga jualnya sudah pasti, barangnya
pasti terjual atau cepat rusak, pendapatan bisa diakui pada saat
selesainya produksi. Misalnya untuk logam muliadan hasil pertanian.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (IAI, 2002 :
23.3), Pendapatan harus diukur dengan wajar imbalan yang diterima atau
yang dapat diterima.
Pemeriksaan Laba
Rugi|
2.
112
Konsep Matching Cost Against Revenue
o
Harus dibandingkan pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam
periode yang diperiksa dengan biaya yang menjadi beban perusahaan
untuk periode yang sama (tanpa memperhatikan apakah uangnya sudah
diterima untuk pendapatan dan dibayarkan/belum untuk biaya).
o
Menurut PSAK/PABU, pendapatan dan beban harus dicatat dengan dasar
akrual (accrual basis) bukan dasar kas (cash basis).
o
Periksa pendapatan/biaya, perhatikan jangan sampai ada pergeseran
waktu dalam pengakuan pendapatan dan beban.
3.
Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan beban (pos
Laba Rugi) tidak sebanyak waktu untuk pos Neraca, karena :
a.
Pada waktu memeriksa pos neraca, sekaligus sudah diperiksa (dikaitkan
dengan) pos laba-rugi ybs.
b.
Pada waktu melakukan test transaksi, sekaligus diperiksa pos laba- rugi.
c.
Prosedur audit atas perkiraan laba-rugi yang biasa disajikan :
o
Analytical review procedure.
o
Analisa beberapa perkiraan laba-rugi yang penting atau yang ada
kaitannya dengan perhitungan pajak (untuk koreksi fiskal).
o
Melakukan pemeriksaan atas subsequent payment
(pembayaran
sesudah tanggal neraca) dan subsequent collection (penagihan
sesudah tanggal neraca).
8.2
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Perkiraan Laba Rugi.
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Perkiraan Laba Rugi adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui apakah internal control atas pendapatan dan beban, termasuk
apakah perusahaan menggunakan accrual basis baik untuk mencata penpatan
dan beban.
Pemeriksaan Laba
Rugi|
2.
113
Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang mejadi hak perusahaan telah
dicatat dibuku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul-betl
merupakan hak perusahaan, dengan menggunakan cut-off yang tepat.
3.
Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah
dicatat dibuku perusahaan, dan apakah semua biaya yang dicatat betul-betul
merupakan beban perushaan, dengan memperikan cut-off yang tepat.
4.
Untuk memerksa apakah ada terdapat fluktuasi yang besar dalm perkiraan
pendapatan dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika
dibandingkan bualn per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran
pendapatan dan beban.
5.
Untuk memerikasa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai
dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
Penjelasan atas tujuan pemeriksan :
1.
Untuk memeriksa apakah internal control atas pendapatan dan beban. Jika
internal control atas pendapatan cukup kuat berarti seluruh pendapatan yang
menjadi hak perusahaan dalam suatu periode telah/akan diterima dan dicatat
oleh perusahaan.
Jika internal control atas beban cukup kuat berarti biaya yang menjadi beban
peusahaan dalam suatu periode telah/akan dibayar dan dicatat seluruhnya oleh
perusahaan, selain itu diharapkan efisiensi bisa ditingkatkan.
Beberapa ciri internal control yang baik atas pendapatan dan beban :
a.
Digunakanya formulir yang prenumbered, seperti : purchase order,
receiving report, official receipt, sales order, delivery order, sales invoice
dan lain-lain.
b.
Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab antara fungsi-fungsi didalam
perusahaan.
c.
Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya (budget) dan setiap akhir
bulan dibuat perbandingan antara budget dengan realisasinya dan
kemudian dianalisa variance yang terjadi.
Pemeriksaan Laba
Rugi|
d.
114
Adanya system otorisasi yang dipegang oleh beberapa orang berdasarkan
jenjang jabatannya.
e.
Digunakannya program komputer untuk menghitung gaji dan PPh 21.
f.
Digunakannya time card untuk mengontrol jumlah jam kerja dari masingmasing pegawai.
g.
Adanya personal file untuk masing-masing pegawai, yang antara lain
memuat surat pengangkatan sebagai pegawai, kenaikan gaji, jenjang
jabatan, status keluarga dan data penting lainnya untuk masing-masing
pegawai.
h.
Adanya bagian internal audit yang berfungsi antara lain untuk mengecek
keandalan dan keakuratan data akuntansi.
2.
Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah
dicatat dengan menggunakan cut-off yang tepat.
Maksudnya auditor harus yakin bahwa :
o
Semua pedapatan, baik dari kegiatan operasi maupun diluar kegiatan
operasi (misalnya pendapatan bunga, penjulan barang-barang scrap),
seluruhnya sudah dicatat dalam buku perusahaan dan uangnya telah/akan
diterima oleh perusahaan.
o
Semua pendapatan dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode
terjadinya dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan
window dressing.
o
Tidak ada pendapatan yang bukan menjadi hak perusahaan, misalnya
pendapatan dari bisnis pribadi/pemilik, dicatat sebagai pendapatan
perusahaan, untuk tujuan window dressing.
3.
Untuk memeriksa apakah semua biaya menjadi beban perusahaan telah dicatat
dengan menggunakan cut-off yang tepat.
Maksudnya auditor harus yakin bahwa :
o
Semua biaya, baik dari kegiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi
(misalnya biaya bunga, kerugian penarikan aktiva tetap), seluruhnya sudah
Pemeriksaan Laba
Rugi|
115
dicatat dalam buku perusahaan, baik yang uangnya sudah dibayarkan
maupun baru akan dibayarkan berikutnya.
o
Semua biaya dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya dan
tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan window dressing.
o
Tidak ada biaya yang bukan menjadi beban perusahaan, misalnya biaya
pribadi pemegang saham/pemilik, dicatat sebagai biaya perusahaan.
4.
Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan
pendapatan dan beban baik jika dibandingkan bulan per bulan atau jika
dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban.
Jika terlihat ada fluktuasi yang besar, auditor harus memeriksa alasan dari
kenaikan atau penurunan yang besar tersebut, apakah masuk akal atau tidak.
Ada kemungkinan klien melakukan kesalahan pencatatan, misalnya seharusnya
masuk ke biaya penjualan tetapi dicatat sebagai biaya umum dan administrasi.
Bisa juga klien sengaja melakukan pergeseran mata anggaran karena mata
anggara tertentu sudah habis dipakai sedangkan mata anggaran lainnya masih
banyak yang belum terpakai.
5.
Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beben telah dilaporkan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
Dalam catatan atas laporan keuangan harus dijelaskan beberapa kebijakan
akuntansi yang penting, misalnya :
o
Apakah perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan beban
dan pendapatan ?
o
Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan ?
o
Pemeliharaan,
reparasi/perbaikan
(repairs),
dan
penyempurnaan-
penambahan (improvement).
o
8.3
Untung-rugi penjualan aktiva.
Prosedur Pemeriksaan Perkiraan Laba-Rugi
Prosedur pemeriksaan perkiraan laba rugi, yang disarankan adalah :
Pemeriksaan Laba
Rugi|
1.
116
Minta rincian evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya (gunakan
internal control questionnaires, flow chart atau narrative memo).
2.
Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka
perbandingan untuk periode sebeumya, dan lakukan analytical review
procedures, buat analisa rasio dan hitung bunga ROI (Retun On Invesment)
dan ROE (Return On Equity). Rasio yang dihitung untuk tahun yang diperiksa
dibandingkan untuk tahun yang lalu dan rasio industi. Analytical review
procedures disebut juga Auditing by Comparison karena selalu menggunakan
perbandingan.
3.
Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa yang
dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama. Hitung variance yang
terjadi baik dalam Rp. maupun %. Variance yang jumlahnya material harus
diselidiki sebab-sebabnya. Dari analisa variance tersebut kemungkinan bisa
diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sebenarnya
dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang
sudah ditetapkan.
4.
Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area
penjualanya yang mencantumkan quantity barang yang dijul maupun nilai
uangnya selama setahun (dibuat per bulan ). Kemudian bandingkan quantity
yang dijual, secara test basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat dalam
kartu penjualan.
5.
Periksa cut-off penjualan, untuk mengetahui ada atau tidakya pergeseran wktu
pencatatan penjualan.
6.
Periksa subsequent payment utnuk mengetahui adanya unrecorder liabilities.
7.
Buat analisa terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang
kemungkianan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam
Pemeriksaan Laba
Rugi|
117
pengisian SPT untuk membuat koreksi fiscal, atau yang memungkinkan
timbulnya contingent liabilities.
8.
Untuk biaya-biaya dan pendapatan yang ada kaitanya dengan pajak harus
diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati.
9.
Khusus untuk biaya gaji :
a. Periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian test
perhitungan PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi
dengan SPT PPh 21. Perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau
perusahaan.
c. Secara test basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dengan
personnel file untuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama
atau tidak.
d. Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada
perusahaan yang pegawainya sangat banyak), untuk mengetahui apakah
ada pegawai yang fiktif.
10.
Periksa apakah penyajian pos-pos laba-rugi sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
Penjelasan Prosedur Audit :
1.
Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya.
Internal control questionnaires dan flow chart untuk siklus penjualan, piutang,
penerimaan kas, siklus pembelian, dan hutang.
2.
Minta rincian laporan laba-rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka
perbandingan dengan periode sebelumnya, dan lakukan analytical review
procedures.
Analytical review procedures (prosedur penelaahan analitis) dimaksudkan
untuk mendapat gambaran mengenai kinerja perusahaan, apakah menjadi lebih
Pemeriksaan Laba
Rugi|
118
baik atau lebih buruk dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan apakah jika
dibandigkan dengan rasio rata-rata diperusahaan sejenis (industri rasio),
kinerja perusahaan cukup baik atau tidak.
Prosedur 3 & 4 sudah cukup jelas.
Prosedur 5 & 6 akan dibahas di topik 9 (pemeriksaan subsequent events).
7.
Buat analisa terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang
kemungkinan bisa dinyatakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam
pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal, yang memungkinkan timbulnya
contigent liability.
Dalam menganalisa perkiraan biaya, auditor harus bisa mengetahui apa isi dari
biaya tersebut dengan memecahkan jumbah tersebut menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil lalu memeriksa (secara sampling) bukti-bukti pendukungnya.
Prosedur 8, sekaligus sudah dijelaskan di penjelasan prosedur 7.
9.
Pemeriksaan Gaji
o
Auditor harus memeriksa keakuratan perhitungan dalam daftar gaji dan
memperhatikan adanya pegawai fiktif dalam daftar gaji tersebut, atau
pegawai yang sudah berhenti tetapi masih tercantum dalam daftar gaji.
o
10.
Auditor harus menganalisis perhitungan PPh 21.
Periksa apakah penyajian pos-pos laba-rugi sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
8.4
o
Rangkuman
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa.
o
Keuntungan (gain) biasa berasal dari penjualan aktiva tetap (gain on sale of
fixed assests), tukar tambah aktiva tetap tidak sejenis (gain on trade-in), dan
keuntungan selisih kurs (foreign exchange gain).
Pemeriksaan Laba
Rugi|
o
119
Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi
yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi.
o
Harga pokok penjualan adalah jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk memperloleh barang yang terjual (cost merchandise sold) atau untuk
memproduksi barang yang terjual (cost of goods sold).
o
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan laba
rugi adalah : (a)
Prinsip Conservatism dalam pengakuan pendapatan dan
beban, (b) Konsep Matching Cost Against Revenue, (c) Waktu yang digunakan
untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan beban (pos laba-rugi) tidak
sebanyak waktu untuk pos Neraca.
8.5
Contoh Soal
1.
Sebutkan definisi penghasilan menurut standar akuntansi keuangan (PSAK
No.23) ?
Jawab :
Penghasilan didefinisikan dalam kerangka dasar penyusunan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribsi penanam modal. Penghasilan
(income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa.
2.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pos Luar Biasa dan berikan contohnya !
Jawab :
Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbuldari kejadian atau transaksi
yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi.. misalnya kerugian sebagai
akibat gempa bumi , kebakaran atau banjir. Kerugian tersebut setelah
Pemeriksaan Laba
Rugi|
120
dikurangi dengan klaim asuransi, jika ada, disajikan sebagai pos luar biasa
dalam laporan laba rugi.
3.
Berikan contoh Selling expense dan General & Administrative expensive !
Jawab :
Contoh selling expenses antara lain : gaji bagian penjualan, komisi salesman,
biaya iklan promosi, entertainment, transport dan lain-lain.
Contoh general and administraticve expenses antara lain : gaji bagian
akuntansi dan keuangan, personalia dan umum, biaya sewa, listrik, air, telepon,
entertainment, perjalanan dinas, penyusutan inventaris kantor dan lain-lain.
4.
Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan
laba rugi !
Jawab :
a. Prinsip Conservatis dalam pengakuan pendapatan dan beban.
b. Konsep Matching Cost Against Revenue
c. Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan bebas
(pos Laba Rugi) tidak sebanyak waktu untuk pos Neraca.
5.
Terdapat pada SAK Nomor berapa yang menyatakan ”Pendapatan harus
diukur dengan wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima” ?
Jawab :
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23.
6.
Sebutkan 2 dari 5 tujuan pemeriksaan perkiraan laba rugi !
Jawab :
a). Untuk mengetahui apakah Internal control atas pendapatan dan beban,
termasuk apakah perusahaan menggunakan accrual basis baik untuk
mencata penpatan dan beban.
b). Untuk memerikasa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan seuai
dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
Pemeriksaan Laba
Rugi|
7.
121
Sebutkan beberapa ciri internal control yang baik terhadap pemeriksaan
laba-rugi !
Jawab :
a. Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab antara fungsi-fungsi didalam
perusahaan.
b. Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya (budget) dan setiap akhir
bulan dibuat perbandingan antara budget dengan realisasinya dan
kemudian dianalisa variance yang terjadi. Adanya system otorisasi yang
dipegang oleh beberapa orang berdasarkan jenjang jabatannya.
c. Digunakannya program computer untuk menghitung gaji dan PPh 21.
d. Digunakannya time card untuk mengontrol jumlah jam kerja dari, masingmasing pegawai.
8.
Apa yang dimaksud dengan analytical review dalam prosedur pemeriksaan
laba-rugi ?
Jawab :
Analytical review procedures (prosedur penelaahan analitis) dimaksudkan
untuk mendapat gambaran mengenai kinerja perusahaan, apakah menjadi lebih
baik atau lebih buruk diandingkan dengan tahun sebelmnya dan apakah jika
dibandigkan dengan rasio rata-rata diprusahaan sejenis (industry ratio), kinerja
perusahaan cukup baik atau tidak.
9.
Apa yang harus dilakukan oleh auditor dalam melakukan analisa perkiraan
biaya ?
Jawab :
Dalam menganalisa perkiraan biaya, auditor harus bisa mengetahui apa isi dari
biaya tersebut dengan memecahkan jumlah tersebut menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil lalu memeriksa (secara sampling) bukti-bukti pendukungnya.
Pemeriksaan Laba
Rugi|
8.6
122
Soal Latihan
Petunjuk :
Tuliskan B jika menurut Saudara kalimat berikut ini Benar dan
S jika Salah
1.
Perkiraan Laba Rugi terdiri dari perkiraan pendapatan dan biaya.
2.
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa, bunga, dividen, royalty dan sewa.
3.
Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi
yang bersifat tidak normal dan sering terjadi
4.
Cara perhitungan harga pokok penjualan di perusahaan dagang dan
perusahaan industri adalah sama saja.
5.
Beban operasi terdiri dari beban penjualan, beban umurn dan operasi, serta
beban bunga.
6.
Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban
perusahaan pada periode yang diperiksa, jumlahnya bisa di estimasi dan cukup
material, harus dicatat sebagai beban.
7.
Pendapatan yang belum pasti terjadi, jika jumlahnya material harus dicatat
sebagai pendapatan perusahaan.
8.
Pendapatan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang (untuk
perusahaan dagang dan industri), pada saat penyerahan jasa atau pada saat bisa
dibuatkan faktur (untuk perusahaan jasa).
9.
Untuk perusahaan kontraktor ada dua pilihan pengakuan pendapatan yaitu
metode kontrak selesai dan metode prosentase penyelesaian.
10.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 : Pendapatan harus
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
11.
Pendapatan
bunga
harus
diakui
atas
dasar
proporsi
waktu
yang
memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut.
12.
Konsep Matching Cost Againts Revenue adalah sama dengan cash basis.
13.
Dalam memeriksa pendapatan dan biaya, auditor harus memperhatikan jangan
sampai ada pergeseran waktu dalam pengakuan pendapatan dan beban.
Pemeriksaan Laba
Rugi|
14.
123
Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan beban
(pos-pos laba rugi) lebih banyak dari waktu yang digunakan untuk memeriksa
pos-pos neraca.
15.
Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, transaksi yang terjadi dalam
mata uang asing harus di catat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada
saat terjadinya transaksi.
16.
Analytical review procedures disebut juga auditing by comparison.
17.
Rasio industri maksudnya adalah ratio yang berlaku di perusahaan industri.
18.
Salah satu prosedur audit atas perkiraan laba rugi yang biaya dijalankan
adalah: melakukan pemeriksaan atas subsequent payment dan subsequent
collection.
19.
Salah satu audit objective dalam pemeriksaan perkiraan laba rugi adalah :
Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan
telah dicatat dibuku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betulbetul merupakan hak perusahaan, dengan menggunakan cut-off yang tepat.
20.
Salah satu ciri internal control yang baik atas pendapatan dan beban adalah
digunakannya program komputer untuk menghitung gaji dan PPh 21.
21.
Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya dan dibuatnya analisa variance
merupakan salah satu ciri internal control yang baik atas pendapatan dan
beban.
22.
Walaupun ada fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban
jika dibandingkan dengan jumlah tahun lalu, auditor tidak perlu memeriksa
alasan dari kenaikan atau penurunan yang besar tersebut.
23.
Dalam catatan atas laporan keuangan antara lain harus dijelaskan apakah
perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan beban dan
pendapatan.
24.
Auditor harus memeriksa cut-off penjualan untuk mengetahui ada tidaknya
pergeseran waktu pencatatan penjualan.
25.
Perneriksaan subsequent payment tidak ada hubungannya dengan unrecorded
liabilities.
26.
Biaya sumbangan tidak diakui sebagai biaya oleh fiskus sehingga harus
dilakukan koreksi fiskal negatif
Pemeriksaan Laba
Rugi|
27.
124
Dibuatkan daftar nominatif atau tidak, biaya entertainment tidak diakui
sebagai biaya oleh fiskus.
28.
Koreksi fiscal positif adalah koreksi yang mengakibatkan berkurangnya laba
fiscal.
29.
Dalam menghitung PPh 21, atas gaji karyawan bias dikurangi dengan biaya
jabatan sebesar 5% dengan jumlah maksimum Rp. 57.000,- per tahun.
30.
Tariff PPh 21 tidak sama dengan tarif PPh Badan.
Download