Pemeriksaan Laba Rugi| 8.1 110 Pengertian Perkiraan laba-rugi (profit and loss accounts) terdiri dari perkiraan pendapatan operasi harga pokok penjualan, beban operasi, pendapatan dan beban di luar operasi dan pos luar biasa. Menurut PSAK No.23 (IAI, 2002 : 23.1), Penghasilan didefinisikan dalam kerangka dasar penyusunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribsi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa. Keuntungan (gain) biasa berasal dari penjualan aktiva tetap (gain on sale of fixed assests), tukar tambah aktiva tetap tidak sejenis (gain on trade-in), keuntungan selisih kurs (foreign exchange gain). Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi, misalnya kerugian sebagai akibat gempa bumi, kebakaran atau banjir. Kerugian tersebut setelah dikurangi dengan klaim asuransi, jika ada disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi. Harga pokok penjualan adalah jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperloleh barang yang terjual (cost merchandise sold) atau untuk memproduksi barang yang terjual (cost of goods sold). Beban operasi (operating expenses) terdiri dari beban penjualan (selling expenses) dan beban umum dan administrasi (general and administrative expenses). Contoh : selling expenses antara lain : gaji bagian penjualan, komisi salesman, biaya iklan promosi, entertainment, transport dan lain-lain. Pemeriksaan Laba Rugi| 111 Contoh general and administraticve expenses antara lain : gaji bagian akuntansi dan keuangan, personalia dan umum, biaya sewa, listrik, air, telepon, entertainment, perjalanan dinas, penyusutan inventaris kantor dan lain-lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan laba rugi adalah : 1. Prinsip Conservatism dalam pengakuan pendapatan dan beban. a. Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban perusahaan pada periode yang diperiksa, jumlahnya bisa diestimasi dan cukup material, harus dicatat sebagai beban. Misalnya garansi untuk penjualan produk perusahaan (barang-barang elektronik) harus di accrued per tanggal neraca. b. Pendapatan yang belum pasti terjadi, belum boleh dicatat sebagai pendapatan perusahaan. Pendapatan yang sebelumnya diakui pada saat penyerahan barang (untuk perusahaan dagang dan industri), pada saat penyerahan jasa atau pada saat bisa dibuatkan faktur (untuk perusahaan jasa). Pengecualian antara lain : o Diakui pada saat penerimaan uang, misalnya untuk penjualan tunai dan penjualan cicilan. o Untuk perusahaan kontraktor ada dua pilihan pengakuan pendapatan yaitu metode kontrak selesai (complited contract method) dan metode prosentase penyelesaian (percentage of completion method). o Untuk jenis barang tertentu yang harga jualnya sudah pasti, barangnya pasti terjual atau cepat rusak, pendapatan bisa diakui pada saat selesainya produksi. Misalnya untuk logam muliadan hasil pertanian. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (IAI, 2002 : 23.3), Pendapatan harus diukur dengan wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pemeriksaan Laba Rugi| 2. 112 Konsep Matching Cost Against Revenue o Harus dibandingkan pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam periode yang diperiksa dengan biaya yang menjadi beban perusahaan untuk periode yang sama (tanpa memperhatikan apakah uangnya sudah diterima untuk pendapatan dan dibayarkan/belum untuk biaya). o Menurut PSAK/PABU, pendapatan dan beban harus dicatat dengan dasar akrual (accrual basis) bukan dasar kas (cash basis). o Periksa pendapatan/biaya, perhatikan jangan sampai ada pergeseran waktu dalam pengakuan pendapatan dan beban. 3. Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan beban (pos Laba Rugi) tidak sebanyak waktu untuk pos Neraca, karena : a. Pada waktu memeriksa pos neraca, sekaligus sudah diperiksa (dikaitkan dengan) pos laba-rugi ybs. b. Pada waktu melakukan test transaksi, sekaligus diperiksa pos laba- rugi. c. Prosedur audit atas perkiraan laba-rugi yang biasa disajikan : o Analytical review procedure. o Analisa beberapa perkiraan laba-rugi yang penting atau yang ada kaitannya dengan perhitungan pajak (untuk koreksi fiskal). o Melakukan pemeriksaan atas subsequent payment (pembayaran sesudah tanggal neraca) dan subsequent collection (penagihan sesudah tanggal neraca). 8.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Perkiraan Laba Rugi. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Perkiraan Laba Rugi adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah internal control atas pendapatan dan beban, termasuk apakah perusahaan menggunakan accrual basis baik untuk mencata penpatan dan beban. Pemeriksaan Laba Rugi| 2. 113 Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang mejadi hak perusahaan telah dicatat dibuku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul-betl merupakan hak perusahaan, dengan menggunakan cut-off yang tepat. 3. Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah dicatat dibuku perusahaan, dan apakah semua biaya yang dicatat betul-betul merupakan beban perushaan, dengan memperikan cut-off yang tepat. 4. Untuk memerksa apakah ada terdapat fluktuasi yang besar dalm perkiraan pendapatan dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan bualn per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban. 5. Untuk memerikasa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia (SAK). Penjelasan atas tujuan pemeriksan : 1. Untuk memeriksa apakah internal control atas pendapatan dan beban. Jika internal control atas pendapatan cukup kuat berarti seluruh pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam suatu periode telah/akan diterima dan dicatat oleh perusahaan. Jika internal control atas beban cukup kuat berarti biaya yang menjadi beban peusahaan dalam suatu periode telah/akan dibayar dan dicatat seluruhnya oleh perusahaan, selain itu diharapkan efisiensi bisa ditingkatkan. Beberapa ciri internal control yang baik atas pendapatan dan beban : a. Digunakanya formulir yang prenumbered, seperti : purchase order, receiving report, official receipt, sales order, delivery order, sales invoice dan lain-lain. b. Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab antara fungsi-fungsi didalam perusahaan. c. Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya (budget) dan setiap akhir bulan dibuat perbandingan antara budget dengan realisasinya dan kemudian dianalisa variance yang terjadi. Pemeriksaan Laba Rugi| d. 114 Adanya system otorisasi yang dipegang oleh beberapa orang berdasarkan jenjang jabatannya. e. Digunakannya program komputer untuk menghitung gaji dan PPh 21. f. Digunakannya time card untuk mengontrol jumlah jam kerja dari masingmasing pegawai. g. Adanya personal file untuk masing-masing pegawai, yang antara lain memuat surat pengangkatan sebagai pegawai, kenaikan gaji, jenjang jabatan, status keluarga dan data penting lainnya untuk masing-masing pegawai. h. Adanya bagian internal audit yang berfungsi antara lain untuk mengecek keandalan dan keakuratan data akuntansi. 2. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat dengan menggunakan cut-off yang tepat. Maksudnya auditor harus yakin bahwa : o Semua pedapatan, baik dari kegiatan operasi maupun diluar kegiatan operasi (misalnya pendapatan bunga, penjulan barang-barang scrap), seluruhnya sudah dicatat dalam buku perusahaan dan uangnya telah/akan diterima oleh perusahaan. o Semua pendapatan dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan window dressing. o Tidak ada pendapatan yang bukan menjadi hak perusahaan, misalnya pendapatan dari bisnis pribadi/pemilik, dicatat sebagai pendapatan perusahaan, untuk tujuan window dressing. 3. Untuk memeriksa apakah semua biaya menjadi beban perusahaan telah dicatat dengan menggunakan cut-off yang tepat. Maksudnya auditor harus yakin bahwa : o Semua biaya, baik dari kegiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi (misalnya biaya bunga, kerugian penarikan aktiva tetap), seluruhnya sudah Pemeriksaan Laba Rugi| 115 dicatat dalam buku perusahaan, baik yang uangnya sudah dibayarkan maupun baru akan dibayarkan berikutnya. o Semua biaya dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan window dressing. o Tidak ada biaya yang bukan menjadi beban perusahaan, misalnya biaya pribadi pemegang saham/pemilik, dicatat sebagai biaya perusahaan. 4. Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban baik jika dibandingkan bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban. Jika terlihat ada fluktuasi yang besar, auditor harus memeriksa alasan dari kenaikan atau penurunan yang besar tersebut, apakah masuk akal atau tidak. Ada kemungkinan klien melakukan kesalahan pencatatan, misalnya seharusnya masuk ke biaya penjualan tetapi dicatat sebagai biaya umum dan administrasi. Bisa juga klien sengaja melakukan pergeseran mata anggaran karena mata anggara tertentu sudah habis dipakai sedangkan mata anggaran lainnya masih banyak yang belum terpakai. 5. Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beben telah dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK). Dalam catatan atas laporan keuangan harus dijelaskan beberapa kebijakan akuntansi yang penting, misalnya : o Apakah perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan beban dan pendapatan ? o Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan ? o Pemeliharaan, reparasi/perbaikan (repairs), dan penyempurnaan- penambahan (improvement). o 8.3 Untung-rugi penjualan aktiva. Prosedur Pemeriksaan Perkiraan Laba-Rugi Prosedur pemeriksaan perkiraan laba rugi, yang disarankan adalah : Pemeriksaan Laba Rugi| 1. 116 Minta rincian evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya (gunakan internal control questionnaires, flow chart atau narrative memo). 2. Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan untuk periode sebeumya, dan lakukan analytical review procedures, buat analisa rasio dan hitung bunga ROI (Retun On Invesment) dan ROE (Return On Equity). Rasio yang dihitung untuk tahun yang diperiksa dibandingkan untuk tahun yang lalu dan rasio industi. Analytical review procedures disebut juga Auditing by Comparison karena selalu menggunakan perbandingan. 3. Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa yang dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama. Hitung variance yang terjadi baik dalam Rp. maupun %. Variance yang jumlahnya material harus diselidiki sebab-sebabnya. Dari analisa variance tersebut kemungkinan bisa diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sebenarnya dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan. 4. Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualanya yang mencantumkan quantity barang yang dijul maupun nilai uangnya selama setahun (dibuat per bulan ). Kemudian bandingkan quantity yang dijual, secara test basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat dalam kartu penjualan. 5. Periksa cut-off penjualan, untuk mengetahui ada atau tidakya pergeseran wktu pencatatan penjualan. 6. Periksa subsequent payment utnuk mengetahui adanya unrecorder liabilities. 7. Buat analisa terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang kemungkianan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam Pemeriksaan Laba Rugi| 117 pengisian SPT untuk membuat koreksi fiscal, atau yang memungkinkan timbulnya contingent liabilities. 8. Untuk biaya-biaya dan pendapatan yang ada kaitanya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati. 9. Khusus untuk biaya gaji : a. Periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian test perhitungan PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi dengan SPT PPh 21. Perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau perusahaan. c. Secara test basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dengan personnel file untuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama atau tidak. d. Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada perusahaan yang pegawainya sangat banyak), untuk mengetahui apakah ada pegawai yang fiktif. 10. Periksa apakah penyajian pos-pos laba-rugi sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK). Penjelasan Prosedur Audit : 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya. Internal control questionnaires dan flow chart untuk siklus penjualan, piutang, penerimaan kas, siklus pembelian, dan hutang. 2. Minta rincian laporan laba-rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan dengan periode sebelumnya, dan lakukan analytical review procedures. Analytical review procedures (prosedur penelaahan analitis) dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai kinerja perusahaan, apakah menjadi lebih Pemeriksaan Laba Rugi| 118 baik atau lebih buruk dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan apakah jika dibandigkan dengan rasio rata-rata diperusahaan sejenis (industri rasio), kinerja perusahaan cukup baik atau tidak. Prosedur 3 & 4 sudah cukup jelas. Prosedur 5 & 6 akan dibahas di topik 9 (pemeriksaan subsequent events). 7. Buat analisa terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang kemungkinan bisa dinyatakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal, yang memungkinkan timbulnya contigent liability. Dalam menganalisa perkiraan biaya, auditor harus bisa mengetahui apa isi dari biaya tersebut dengan memecahkan jumbah tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lalu memeriksa (secara sampling) bukti-bukti pendukungnya. Prosedur 8, sekaligus sudah dijelaskan di penjelasan prosedur 7. 9. Pemeriksaan Gaji o Auditor harus memeriksa keakuratan perhitungan dalam daftar gaji dan memperhatikan adanya pegawai fiktif dalam daftar gaji tersebut, atau pegawai yang sudah berhenti tetapi masih tercantum dalam daftar gaji. o 10. Auditor harus menganalisis perhitungan PPh 21. Periksa apakah penyajian pos-pos laba-rugi sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK). 8.4 o Rangkuman Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa. o Keuntungan (gain) biasa berasal dari penjualan aktiva tetap (gain on sale of fixed assests), tukar tambah aktiva tetap tidak sejenis (gain on trade-in), dan keuntungan selisih kurs (foreign exchange gain). Pemeriksaan Laba Rugi| o 119 Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi. o Harga pokok penjualan adalah jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperloleh barang yang terjual (cost merchandise sold) atau untuk memproduksi barang yang terjual (cost of goods sold). o Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan laba rugi adalah : (a) Prinsip Conservatism dalam pengakuan pendapatan dan beban, (b) Konsep Matching Cost Against Revenue, (c) Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan beban (pos laba-rugi) tidak sebanyak waktu untuk pos Neraca. 8.5 Contoh Soal 1. Sebutkan definisi penghasilan menurut standar akuntansi keuangan (PSAK No.23) ? Jawab : Penghasilan didefinisikan dalam kerangka dasar penyusunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribsi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa. 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pos Luar Biasa dan berikan contohnya ! Jawab : Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbuldari kejadian atau transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi.. misalnya kerugian sebagai akibat gempa bumi , kebakaran atau banjir. Kerugian tersebut setelah Pemeriksaan Laba Rugi| 120 dikurangi dengan klaim asuransi, jika ada, disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi. 3. Berikan contoh Selling expense dan General & Administrative expensive ! Jawab : Contoh selling expenses antara lain : gaji bagian penjualan, komisi salesman, biaya iklan promosi, entertainment, transport dan lain-lain. Contoh general and administraticve expenses antara lain : gaji bagian akuntansi dan keuangan, personalia dan umum, biaya sewa, listrik, air, telepon, entertainment, perjalanan dinas, penyusutan inventaris kantor dan lain-lain. 4. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan laba rugi ! Jawab : a. Prinsip Conservatis dalam pengakuan pendapatan dan beban. b. Konsep Matching Cost Against Revenue c. Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan bebas (pos Laba Rugi) tidak sebanyak waktu untuk pos Neraca. 5. Terdapat pada SAK Nomor berapa yang menyatakan ”Pendapatan harus diukur dengan wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima” ? Jawab : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23. 6. Sebutkan 2 dari 5 tujuan pemeriksaan perkiraan laba rugi ! Jawab : a). Untuk mengetahui apakah Internal control atas pendapatan dan beban, termasuk apakah perusahaan menggunakan accrual basis baik untuk mencata penpatan dan beban. b). Untuk memerikasa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan seuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia (SAK). Pemeriksaan Laba Rugi| 7. 121 Sebutkan beberapa ciri internal control yang baik terhadap pemeriksaan laba-rugi ! Jawab : a. Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab antara fungsi-fungsi didalam perusahaan. b. Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya (budget) dan setiap akhir bulan dibuat perbandingan antara budget dengan realisasinya dan kemudian dianalisa variance yang terjadi. Adanya system otorisasi yang dipegang oleh beberapa orang berdasarkan jenjang jabatannya. c. Digunakannya program computer untuk menghitung gaji dan PPh 21. d. Digunakannya time card untuk mengontrol jumlah jam kerja dari, masingmasing pegawai. 8. Apa yang dimaksud dengan analytical review dalam prosedur pemeriksaan laba-rugi ? Jawab : Analytical review procedures (prosedur penelaahan analitis) dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai kinerja perusahaan, apakah menjadi lebih baik atau lebih buruk diandingkan dengan tahun sebelmnya dan apakah jika dibandigkan dengan rasio rata-rata diprusahaan sejenis (industry ratio), kinerja perusahaan cukup baik atau tidak. 9. Apa yang harus dilakukan oleh auditor dalam melakukan analisa perkiraan biaya ? Jawab : Dalam menganalisa perkiraan biaya, auditor harus bisa mengetahui apa isi dari biaya tersebut dengan memecahkan jumlah tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lalu memeriksa (secara sampling) bukti-bukti pendukungnya. Pemeriksaan Laba Rugi| 8.6 122 Soal Latihan Petunjuk : Tuliskan B jika menurut Saudara kalimat berikut ini Benar dan S jika Salah 1. Perkiraan Laba Rugi terdiri dari perkiraan pendapatan dan biaya. 2. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalty dan sewa. 3. Pos luar biasa maksudnya kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi yang bersifat tidak normal dan sering terjadi 4. Cara perhitungan harga pokok penjualan di perusahaan dagang dan perusahaan industri adalah sama saja. 5. Beban operasi terdiri dari beban penjualan, beban umurn dan operasi, serta beban bunga. 6. Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban perusahaan pada periode yang diperiksa, jumlahnya bisa di estimasi dan cukup material, harus dicatat sebagai beban. 7. Pendapatan yang belum pasti terjadi, jika jumlahnya material harus dicatat sebagai pendapatan perusahaan. 8. Pendapatan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang (untuk perusahaan dagang dan industri), pada saat penyerahan jasa atau pada saat bisa dibuatkan faktur (untuk perusahaan jasa). 9. Untuk perusahaan kontraktor ada dua pilihan pengakuan pendapatan yaitu metode kontrak selesai dan metode prosentase penyelesaian. 10. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 : Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 11. Pendapatan bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut. 12. Konsep Matching Cost Againts Revenue adalah sama dengan cash basis. 13. Dalam memeriksa pendapatan dan biaya, auditor harus memperhatikan jangan sampai ada pergeseran waktu dalam pengakuan pendapatan dan beban. Pemeriksaan Laba Rugi| 14. 123 Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan beban (pos-pos laba rugi) lebih banyak dari waktu yang digunakan untuk memeriksa pos-pos neraca. 15. Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, transaksi yang terjadi dalam mata uang asing harus di catat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. 16. Analytical review procedures disebut juga auditing by comparison. 17. Rasio industri maksudnya adalah ratio yang berlaku di perusahaan industri. 18. Salah satu prosedur audit atas perkiraan laba rugi yang biaya dijalankan adalah: melakukan pemeriksaan atas subsequent payment dan subsequent collection. 19. Salah satu audit objective dalam pemeriksaan perkiraan laba rugi adalah : Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat dibuku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betulbetul merupakan hak perusahaan, dengan menggunakan cut-off yang tepat. 20. Salah satu ciri internal control yang baik atas pendapatan dan beban adalah digunakannya program komputer untuk menghitung gaji dan PPh 21. 21. Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya dan dibuatnya analisa variance merupakan salah satu ciri internal control yang baik atas pendapatan dan beban. 22. Walaupun ada fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban jika dibandingkan dengan jumlah tahun lalu, auditor tidak perlu memeriksa alasan dari kenaikan atau penurunan yang besar tersebut. 23. Dalam catatan atas laporan keuangan antara lain harus dijelaskan apakah perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan beban dan pendapatan. 24. Auditor harus memeriksa cut-off penjualan untuk mengetahui ada tidaknya pergeseran waktu pencatatan penjualan. 25. Perneriksaan subsequent payment tidak ada hubungannya dengan unrecorded liabilities. 26. Biaya sumbangan tidak diakui sebagai biaya oleh fiskus sehingga harus dilakukan koreksi fiskal negatif Pemeriksaan Laba Rugi| 27. 124 Dibuatkan daftar nominatif atau tidak, biaya entertainment tidak diakui sebagai biaya oleh fiskus. 28. Koreksi fiscal positif adalah koreksi yang mengakibatkan berkurangnya laba fiscal. 29. Dalam menghitung PPh 21, atas gaji karyawan bias dikurangi dengan biaya jabatan sebesar 5% dengan jumlah maksimum Rp. 57.000,- per tahun. 30. Tariff PPh 21 tidak sama dengan tarif PPh Badan.