Pengembangan Karir - BSI Career Center

advertisement
Pengembangan Karir
Monday, 25 May 2015 11:46
Pengembangan Karir
Karier adalah keseluruhan pekerjaan baik yang digaji maupun yang tidak digaji, suatu proses
belajar dan peran-peran yang disandang sepanjang hidup. Biasanya, istilah karier berkaitan
dengan pekerjaan yang menghasilkan uang dan merupakan suatu pekerjaan tunggal. Namun
saat ini, dalam dunia kerja, istilah karier dipandang sebagai suatu proses belajar dan
pengembangan diri yang berkesinambungan. Kegiatan yang dapat disebut sebagai karier dan
penunjangnya antara lain : kerja praktek, keterlibatan dalam masyarakat,kegiatan wirausaha,
kegiatan budaya, pelatihan, pendidikan, minat, olah raga, dan pekerjaan sosial.
KONSEP KARIER
Konsep bimbingan jabatan lahir bersamaan dengan konsep bimbingan di Amerika Serikat pada
awal abad keduapuluh, yang dilatari oleh berbagai kondisi obyektif pada waktu itu (1850-1900),
diantaranya : (1) keadaan ekonomi; (2) keadaan sosial, seperti urbanisasi; (3) kondisi ideologis,
seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan menyebarkan pemikiran tentang
kemampuan seseorang dalam rangka meningkatkan kemampuan diri dan statusnya; dan (4)
perkembangan ilmu (scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi
eksperimantal yang dipelopori oleh Freechner, Helmotz dan Wundt, psikometrik yang
dikembangkan oleh Cattel, Binnet dan yang lainnya Atas desakan kondisi tersebut, maka
muncullah gerakan bimbingan jabatan (vocational guidance) yang tersebar ke seluruh negara
(Crites, 1981 dalam Bahrul Falah, 1987).
Isitilah vocational guidance pertama kali dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun 1908
ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga yang bertujuan untuk membantu anak-anak muda
dalam memperoleh pekerjaan. Pada awalnya penggunaan istilah vocational guidance lebih
merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan,
termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki
suatu pekerjaan.
Namun sejak tahun 1951, para ahli mengadakan perubahan pendekatan dari model
okupasional (occupational) ke model karier (career)
. Kedua model ini memliki perbedaan
yang cukup mendasar, terutama dalam landasan individu untuk memilih jabatan. Pada model
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan
pekerjaan. Sedangkan pada model karier, tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang
pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan
dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana
pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.
1/5
Pengembangan Karir
Monday, 25 May 2015 11:46
Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang
muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya terkandung makna
pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang.
Hattari (1983) menyebutkan bahwa istilah bimbingan karier mengandung konsep yang lebih
luas. Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu
sedangkan bimbingan karier menitikberatkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan
mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh pandangan
yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya
dalam masyarakat.
Perubahan istilah dari bimbingan jabatan (vocational guidance) ke bimbingan karier
mengandung konsekuensi terhadap peran dan tugas konselor dalam memberikan layanan
bimbingan terhadap para siswanya. Peran dan tugas konselor tidak hanya sekedar
membimbing siswa dalam menentukan pilihan-pilihan kariernya, tetapi dituntut pula untuk
membimbing siswa agar dapat memahami diri dan lingkungannya dalam rangka perencanaan
karier dan penetapan karier pada kehidupan masa mendatang. Dalam perkembangannya,
sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dewasa ini, bimbingan karier
merupakan salah satu bidang bimbingan yang telah berhasil mempelopori pemanfaatan
teknologi informasi, dalam bentuk cyber counseling.
Sementara itu, dalam perspektif pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karier sudah mulai
dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia pada
pertengahan tahun 1950-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa di SMA pada waktu itu.
Selanjutnya, pada tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum 1984, bimbingan
karier cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan dan pada tahun
1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan dan
konseling dalam Kurikulum 1994, bimbingan karier ditempatkan sebagai salah bidang
bimbingan.
Sampai dengan sekarang ini bimbingan karier tetap masih merupakan salah satu bidang
bimbingan. Dalam konsteks Kurikulum Berbasis Kompetensi, dengan diintegrasikannya
Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) dalam kurikulum sekolah, maka peranan
bimbingan karier sungguh menjadi amat penting, khususnya dalam upaya membantu siswa
dalam memperoleh kecakapan vokasional (vocational skill), yang merupakan salah jenis
kecakapan dalam Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education).
Terkait dengan penjabaran kompetensi dan materi layanan bimbingan dan konseling di SMTA,
bidang bimbingan karier diarahkan untuk :
1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak
dikembangkan.
2. Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya dan karier yang hendak
dikembangkan pada khususnya.
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
4. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SMTA.
5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi,
2/5
Pengembangan Karir
Monday, 25 May 2015 11:46
khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
6. Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan; pelatihan diri untuk keterampilan kejuruan
khusus pada lembaga kerja (instansi, perusahaan, industri) sesuai dengan program kurikulum
sekolah menengah kejuruan yang bersangkutan. (Muslihudin, dkk, 2004)
PERENCANAAN KARIR
- suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan bagi seorang karyawan dan
anggota suatu organisasi sebagai individu untuk meniti proses kenaikan pangkat dan jabatan
sesuai persyaratan jabatan dan kemampuannya.
- perencanaan karier tidak harus dikonsentrasikan hanya pada peluang kenaikan jabatan,
jika memang pada lingkungan kerja saat ini peluang tersebut sangat terbatas.
Alasan mengadakan perencanaan karir
- Perencanaan karir merupakan fungsi kepegawaian yang relatif baru dan
program-program masih jarang, kecuali dalam organisasi-organisasi yang besar atau maju.
Akan tetapi keterlibatan organisasi dalam perencanaan karir makin bertambah. Banyak calon
pegawai, khususnya calon-calon yang berpendidikan tinggi, menginginkan suatu karir, bukan
“hanya suatu jabatan” saja.
- Karakteristik dan kriteria pengelolaan karier dirancang berdasarkan pengembangan
struktur organisasi sebab jalur karier ditentukan berdasarkan rentang struktur organisasi yang
tersedia dalam organisasi.
- Persyaratan untuk duduk pada posisi tertentu sangat ditentukan oleh kompetensi yang
dimiliki karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut. Kompetensi seseorang sangat
menentukan kesuksesannya dalam mencapai karier sampai ke posisi puncak dalam organisasi.
Mengapa perencanaan karir penting
-
Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat anda merasa senang.
Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga.
Kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru, dan
Kesempatan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan anda.
MANFAAT PERENCANAAN KARIR
-
Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan.
Menurunkan perputaran karyawan
Mengungkap potensi karyawan.
Mendorong pertumbuhan.
Memuaskan kebutuhan karyawan.
3/5
Pengembangan Karir
Monday, 25 May 2015 11:46
- Membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disetujui.
Unsur-unsur Program Perencanaan Karir
- Penilaian individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan;
- Penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai;
- Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada
organisasi; dan
- Penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk
pencapaiannya.
Dalam kursus penyuluhan karir, pegawai berusaha menjawab jenis-jenis
pertanyaan :
- Kecakapan-kecakapan apakah yang sudah saya miliki, dan apakah
kemungkinan-kemungkinannya untuk mengembangkan atau untuk mempelajari hal-hal yang
baru?
- Apakah sesungguhnya yang saya butuhkan untuk saya sendiri sepanjang mengenai
pekerjaan?
- Kemampuan dan kecakapan saya sekarang yang mana yang dapat saya berikan
- Apakah yang sesungguhnya diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan/jabatan-jabatan
tertentu?
- Latihan apakah yang diperlukan apabila saya memilih mengejar tujuan karir tertentu?
PENGEMBANGAN KARIR
- Suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang
dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang
bersangkutan. Bagaimanapun juga pengembangan karir masing-masing anggota dalam suatu
organisasi tentunya tidak sama (bersifat unik).
PENGEMBANGAN KARIR INDIVIDUAL
- Secara individual, setiap anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus siap
mengembangkan diri dalam rangka meniti jenjang karirnya lebih lanjut. Ada enam kegiatan
pengembangan karir yang dapat dilakukan masing-masing individu sebagai berikut:
- JALUR KARIR adalah pola pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang.
- •Jalur karier adalah garis kemajuan yang fleksibel yang secara khusus digunakan oleh
karyawan untuk melakukan perpindahan jabatan selama bekerja dengan suatu perusahaan.
- Jalur karier memiliki suatu fokus secara historis pada mobilitas ke atas di dalam suatu
4/5
Pengembangan Karir
Monday, 25 May 2015 11:46
pekerjaan tertentu.
- Terdapat empat jalur karier yang biasa digunakan oleh organisasi, yaitu jalur karier
tradisional, jalur karier jaringan, jalur karier lateral, dan jalur karier rangkap.
- Jalur karier jaringan adalah jalur karier yang meliputi urutan urutan (sekuensi) jabatan
secara vertikal dan horizontal. Jalur karier ini mengakui adanya saling pertukaran pengalaman
pada level tertentu dan kebutuhan pengalaman yang luas pada suatu level sebelum promosi ke
level yang lebih tinggi.
- Titik sentral yang memungkinkan seseorang meniti suatu jalur karir pada dasarnya
terletak pada dua hal utama, yaitu:
- KEMAMPUAN INTELEKTUAL.
- KEPRIBADIAN DALAM KEPEMIMPINAN.
- Oleh karena itu, kedua hal tersebut perlu senantiasa dibina oleh setiap karyawan
perusahaan atau anggota organisasi terutama bagi karyawan yang potensial agar dapat
meningkatkan jenjang karirnya.
Tingkatan karir
- Apa yang dikehendaki atau diinginkan oleh orang-orang dari karirnya juga berbeda
menurut tingkatan karir seseorang. Apa yang penting dalam tingkatan permulaan mungkin tidak
penting dalam tingkatan akhir. Empat tingkatan karir yang berbeda telah ditentukan identitasnya
: Karir Percobaan, Karir Pembentukan/Kemajuan, Karir Tengah dan Karir Akhir.
Characteristic of Managerial Careers in the 21st Century’
1. Spesialisasi pengetahuan dasar teknis (a knowledge-based technical speciality
2. Pengalaman bidang khusus dan Internasional (cross-functional and International
experience)
3. Kompetensi di bidang kepemimpinan kolaboratif (competence in colaborative leadership
4. Keterampilan mengelola diri sendiri (self-management skills)
5. Ciri fleksibilitas pribadi, integritas dan kejujuran
Sumber : disini
5/5
Download