Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih terhadap Perubahan

advertisement
PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA BERSIH
TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)
Oleh :
ALVIN FLAMINGGO
NIM : 232007194
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA dan BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
i
ii
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa Tuhan Yesus atas berkat dan
pernyetaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Penulis juga menyadari adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sehingga penuls dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Lie Fen dan Bapak Hengki Santoso selaku orang tua penulis. Terima
kasih atas cinta kasih yang telah diberikan dan telah menjadi contoh yang
terbaik dari setiap hal yang diajarkan kepada penulis.
2. Ibu Maria Rio Rita, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu
menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengarahkan penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang telah
membantu kelancaran persyaratan formal dalam menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, yang telah
membantu kelancaran persyaratan formal dalam menyelesaikan skripsi.
5. Ibu Elisabeth Penti Kurniawati, SE, M.Ak selaku wali studi.
6. Atalya, teman terdekat penulis yang selalu menemani, memberikan
semangat dan mendengarkan keluh kesah penulis selama penulisan skripsi
ini.
7. Seluruh teman-teman dan sahabat terutama untuk Ari, Hans, Edy, Andre,
Andi, Ombean, Lievia, Dedy. Terimakasih atas dukungannya hingga akhir
penulisan ini.
iv
8. Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama menempuh
masa studi.
9. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah
membantu penulis dalam urusan administrasi.
10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama ini
membantu dalam proses penyusunan kertas kerja ini. Terima kasih atas
segala pertolongan dan doanya.
Salatiga, Januari 2013
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................. i
Surat Pernyataan Keaslian Kertas Kerja..................................................................... ii
Halaman Persetujuan/Pengesahan............................................................................... iii
Ucapan Terima Kasih.................................................................................................. iv
Daftar Isi...................................................................................................................... vi
Daftar Tabel................................................................................................................. vii
Daftar Lampiran.......................................................................................................... viii
Abstract........................................................................................................................ ix
Saripati......................................................................................................................... x
Pendahuluan................................................................................................................. 1
Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis............................................................. 3
Metode Penelitian........................................................................................................ 8
Analisa dan Pembahasan............................................................................................. 13
Simpulan dan Implikasi............................................................................................... 19
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 21
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jenis Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode
2008-2010................................................................................................. 9
Tabel 2 Uji Autokorelasi....................................................................................... 11
Tabel 3 Statistik Deskriptif................................................................................... 13
Tabel 4 Uji Normalitas.......................................................................................... 14
Tabel 5 Uji Autokorelasi……............................................................................... 14
Tabel 6 Uji Heteroskedastisitas............................................................................. 15
Tabel 7 Uji Pengaruh Perubahan Modal kerja Bersih Terhadap Perubahan
Gross Profit Margin.................................................................................. 15
Tabel 8 Uji Pengaruh Perubahan Modal kerja Bersih Terhadap Perubahan
Operating Profit Margin........................................................................... 17
Tabel 9 Uji Pengaruh Perubahan Modal kerja Bersih Terhadap Perubahan
Net Profit Margin..................................................................................... 18
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 MKB, GPM, OPM, dan NPM tahun 2008-2010.............................. 22
Lampiran 2 Statistik Deskriptif............................................................................ 35
Lampiran 3 Uji Normalitas................................................................................... 36
Lampiran 4 Uji Autokorelasi................................................................................ 38
Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas...................................................................... 39
Lampiran 6 Analisis Regresi................................................................................. 42
viii
PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA BERSIH
TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)
Alvin Flaminggo
ABSTRACT
This research performed in order to test the influence of changes in net
working capital to changes in profitability in manufactur companies that listed in
Bursa Efek Indonesia for period 2008-2010. Profitability ratios in this research is
Gross Profit Margin, Operating Profit Margin and Net Profit Margin. The
Samples used 148 companies with three years of financial data and the samples
were analyzed by using simple regression techniques. The results shows, that
changes in net working capital has positive and significant effect to changes in
GPM, OPM, and NPM.
Key words: Net Working Capital, Profitability, Gross Profit Margin, Operating
Profit Margin, Net Profit Margin
ix
PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA BERSIH
TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)
Alvin Flaminggo
SARIPATI
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh perubahan modal kerja
bersih terhadap perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2010. Rasio profitabilitas
dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, dan
Net Profit Margin. Sampel yang digunakan sebanyak 148 perusahaan dengan tiga
tahun data keuangan dan dianalisis dengan menggunakan teknik regresi
sederhana. Hasilnya menunjukkan, perubahan modal kerja bersih berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perubahan GPM, OPM, dan NPM.
Key words: Modal Kerja Bersih, Profitabilitas, Gross Profit Margin, Operating
Profit Margin, Net Profit Margin
x
Pendahuluan
Dalam perkembangan suatu perusahaan, banyak terjadi perubahanperubahan organisatoris dengan bertambah majunya perusahaan. Perusahaan juga
berkembang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang selalu berubah dan bersaing
untuk memaksimalkan laba perusahaan tersebut. Kondisi finansial dan
perkembangan perusahaan yang sehat mencerminkan efisiensi dalam kinerja
perusahaan dan menjadi tuntutan utama untuk dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya.
Perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam
perusahaan dan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang menjadi besar,
dimana faktor produksi modal mempunyai arti penting. Perusahaan selalu
membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari, misalkan
untuk membeli bahan baku, membeli peralatan, membayar gaji pegawai, dan lain
sebagainya, di mana dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali
lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang singkat melalui hasil penjualan
produksinya. Dana yang didapat berasal dari penjualan produk tersebut akan
dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi-operasi selanjutnya. Pengelolaan modal
kerja sangat penting karena menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun
pelaksanaan kebijakan modal kerja tersebut dalam operasi sehari-hari. Manajemen
modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan
hutang lancar, terutama mengenai bagaimana menggunakan dan yang dapat
mempengaruhi resiko.
Modal kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu kas, surat berharga,
persediaan dan piutang usaha, dimana komponen-komponen tersebut akan
menjamin kontinuitas dan likuiditas perusahaan, sehingga operasi perusahaan
akan berjalan dengan ekonomis dan efisien. Dari hasil penjualan yang tinggi,
perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah
keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang
penting untuk menilai profitabilitas.
1
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba. Dalam hubungannya penjualan, total aktiva maupun modal sendiri sering
digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal suatu perusahaan dengan
memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi.
Oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan
ukuran bahwa dalam perusahaan tersebut dapat melangsungkan hidupnya secara
kontinu.
Hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasongko dan
Kusumaningtyas (2004) dibeberapa perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa
secara statistik perubahan modal kerja mempengaruhi profitabilitas. Perubahan
modal kerja juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan Gross
Profit Margin (GPM) dan perubahan Operating Profit Margin (OPM), sedangkan
modal kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan Net Profit
Margin (NPM). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawati dalam Sasongko dan
Kusumaningtyas (2004) pada PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta
menemukan bahwa penambahan modal kerja tidak selalu dapat menaikkan
profitabilitas perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setyawati
dalam Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara perubahan modal kerja dengan perubahan
profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEJ. Hasil penelitian yang dilakukan
Utama (2010) pada perusahaan consumer goods di Indonesia periode 2004-2008
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara modal kerja terhadap
profitabilitas.
Penelitian ini merupakan replikasi dari Sasongko dan Kusumaningtyas
(2004). Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak pada
periode dan sampelnya dimana penelitian sebelumnya meneliti pada tahun 20002001 dengan 50 perusahaan, sedangkan penelitian ini meneliti pada tahun 20082010 dengan 148 perusahaan. Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama
menggunakan beberapa rasio profitabilitas antara lain: GPM, OPM, dan NPM.
2
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti kembali topik ini
karena dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan masih terdapat perbedaan
hasil.
Beberapa
penelitian menyatakan bahwa
perubahan modal kerja
mempengaruhi profitabilitas, sedangkan penelitian lain menyatakan bahwa
perubahan modal kerja tidak selalu mempengaruhi profitabilitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perubahan
modal kerja bersih terhadap perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2008-2010
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan
Sebagai bahan informasi perusahaan dalam mengelola modal kerja secara
efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba
dan meningkatkan perkembangan perusahaan dapat tercapai.
2. Bagi akademis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan tentang
informasi sekaligus bahan acuan untuk perbandingan dalam penelitian
serupa mengenai manajemen keuangan perusahaan.
Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
Modal Kerja Bersih
Menurut Weston dan Copeland (1992:139) modal kerja bersih adalah
selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja
merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan
dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Menurut Sawir (2005:129) modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus
tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
3
Jenis Jenis Modal Kerja
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh
perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam
periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami
konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu
sendiri. Menurut Riyanto (2001:61), jenis-jenis modal kerja menurut sifat dan
kebutuhannya dibagi menjadi dua yaitu:
a. Modal kerja permanen (Permanent working capital), yaitu modal kerja
yang harus ada untuk kelangsungan usaha, meliputi:
1. Modal kerja primer (primary working capital),
yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin
kelangsungan usaha.
2. Modal kerja normal (normal working capital),
yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas
produksi yang normal.
b. Modal kerja variabel (Variable working capital), yaitu modal kerja yang
berubah-ubah sesuai keadaan, meliputi:
1. Modal kerja musiman (seasonal working capital),
yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi
musim.
2. Modal kerja siklis (cyclical working capital),
yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disesuaikan dengan
konjungtur.
3. Modal kerja darurat (emergency working capital),
yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan
darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Sumber Modal Kerja
Menurut Munawir (2002:119) apabila sumber modal kerja lebih besar dari
pada penggunaannya, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila
4
penggunaannya lebih kecil, berarti ada penurunan modal kerja. Sumber-sumber
modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah:
1. adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun
penambahan modal saham,
2. ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan
aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,
3. ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi
atau utang jangka panjang lainnya.
Penggunaan Modal Kerja
Menurut Munawir (2002:129) Hasil analisa terhadap penggunaan modal
kerja dari suatu perusahaan dalam suatu periode akan dapat digunakan sebagai
dasar pengelolaan atau perencanaan modal kerja di masa yang akan datang.
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja
adalah sebagai berikut:
1. berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan
privasi oleh pemilik perusahaan,
2. pembayaran utang-utang jangka panjang,
3. adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
Profitabilitas
Sartono (2001:119) berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan
sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.
Menurut Halim dan Sarwoko (1994:134) bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktifitas dan modal saham yang
dimiliki untuk menghasilkan laba. Maka profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari hasil penjualan produknya dengan
modal kerja yang tersedia dalam perusahaan.
5
Beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan
(Riyanto, 2001:331) yaitu:
1. Gross profit margin (GPM)
Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi
gross profit margin maka semakin baik.
2. Operating profit margin (OPM)
Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan
sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan
pajak.
3. Net profit margin (NPM)
Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan
perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk
bunga dan pajak.
4. Return on investment (ROI)
Pengukuran
ini
adalah
ukuran
keefektifan
manajemen
dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia.
5. Return on equity (ROE)
Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas
investasi di perusahaan.
Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 rasio profitabilitas
yaitu: GPM, OPM, dan NPM karena berhubungan dengan penjualan. Sedangkan
ROI dan ROE tidak digunakan karena berhubungan dengan kegiatan investasi.
Penelitian sebelumnya oleh Irawati dalam Sasongko dan Kusumaningtyas
(2004) yang meneliti mengenai besarnya pengaruh perubahan modal kerja
terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Surakarta.Menemukan bahwa penambahan modal kerja tidak selalu dapat
menaikkan profitabilitas perusahaan.
6
Setyawati dalam Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) menyatakan
terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan modal kerja dengan
perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEJ periode 1998-1999.
Hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasongko dan
Kusumaningtyas (2004) dibeberapa perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa
secara statistik perubahan modal kerja mempengaruhi profitabilitas. Perubahan
modal kerja juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan GPM dan
perubahan OPM, sedangkan modal kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap perubahan NPM. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi dengan pvalue yang diperoleh untuk GPM dan OPM masing-masing 0,021. Sehingga
hipotesis
ditolak dan menerima
maka hipotesis
diterima dan menolak
, sedangkan untuk NPM sebesar 0,980
.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Utama (2010) pada perusahaan
consumer goods di Indonesia periode 2004-2008 menunjukkan bahwa hasil
pengujian, secara keseluruhan diperoleh koefisien regresi modal kerja yang
menunjukkan tanda negatif dengan angka -0.920. Ini berarti pergerakan perubahan
antara
variabel
independen
(modal
kerja)
dengan
variabel
dependen
(profitabilitas) tidak searah atau berlawanan. Jika terjadi peningkatan pada modal
kerja maka akan berpengaruh pada penurunan profitabilitas dan sebaliknya jika
terjadi penurunan pada modal kerja maka akan berpengaruh pada peningkatan
profitabilitas. Dari hasil uji t-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi t-hitung
0,001 lebih kecil dibandingkan 0,05. Dengan demikian, pengaruh modal kerja
terhadap profitabilitas adalah signifikan secara statistik. Berdasarkan pengujian
koefisien dan uji t-test ini secara keseluruhan maka
ditolak dan
diterima,
sehingga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara modal kerja
terhadap profitabilitas.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2012) pada industri
manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009 menunjukkan bahwa hasil
pengujian secara simultan variabel bebas current ratio, working capital turnover,
sales growth, dan debt ratio berpengaruh terhadap net profit margin (NPM).
7
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, maka peneliti merumuskan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
: Terdapat pengaruh antara perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan
GPM.
: Terdapat pengaruh antara perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan
OPM.
: Terdapat pengaruh antara perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan
NPM.
Metode Penelitian
Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang di lakukan dengan cara
mengumpulkan laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI yaitu laporan neraca dan laba rugi. Sedangkan sumber data pada
penelitian ini adalah sumber yang diperoleh di Pusat Data Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 (3 tahun)
sebanyak 148 perusahaan, sehingga ada 444 data. Pada perusahaan manufaktur
terdapat pengelompokan berdasarkan jenis usahanya. Pengelompokan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
8
Tabel 1
Jenis Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010
No.
Jenis Perusahaan
Jumlah
1.
Food and Beverages
18
2.
Tobacco Manufacturers
3
3.
Textile Mill Products
9
4.
Apparel and Other Textile Products
11
5.
Lumber anda Wood Products
3
6.
Paper and Allied Products
7
7.
Chemical and Allied Products
9
8.
Adhesive
4
9.
Plastics and Glass Products
15
10.
Cement
3
11.
Metal and Allied Products
14
12
Fabricated Metal Products
2
13.
Stone, Clay, Glass and Cancrete Products
6
14.
Cables
6
15.
Electronic and Office Equipment
5
16.
Automotive and Allied Products
17
17.
Photographic Equipment
3
18.
Pharmaceuticals
9
19.
Consumer Goods
4
Total
148
Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011
Teknik Analisis
Teknik analisis menunjukan pada cara pengolahan dan pembahasan data
yang telah diperoleh saat pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik
analisis yang digunakan adalah regresi. Analisis regresi ini dilakukan untuk
mengetahui adanya pengaruh hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel dependen
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah profitabilitas.
Profitabilitas di proksi oleh nilai-nilai dari:
a. Gross profit margin (GPM)
Penjualan Netto - HPP
GPM =
x 100%
Penjualan Netto
9
b. Operating profit margin (OPM)
Penjualan - HPP - Biaya Administrasi
Netto
penjualan, umum
OPM =
x 100%
Penjualan Netto
c. Net profit margin (NPM)
Keuntungan Netto Sesudah Pajak
NPM =
x 100%
Penjualan Netto
Perubahan profitabilitas untuk periode pertama dihitung dari selisih
profitabilitas (GPM, OPM, dan NPM) tahun t dengan profitabilitas tahun t1.
2. Variabel Independen
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah modal kerja
(MK), dimana modal kerja yang digunakan adalah modal kerja bersih.
Menurut Djarwanto (1992:85) bahwa formula modal kerja bersih adalah:
Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Perubahan modal kerja untuk periode pertama dihitung dari selisih modal
kerja tahun t dengan modal kerja tahun t-1.
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara untuk
mendeteksi distribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov. Pada uji Kolmogorov Smirnov jika signifikansi
di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang
signifikan, artinya data tersebut tidak normal dan jika signifikansi di
10
atas 0,05 berarti data yang akan diuji tidak terdapat perbedaan yang
signifikan, artinya data tersebut normal.
b. Uji Autokorelasi
Untuk menguji apakah hasil-hasil estimasi model regresi tersebut tidak
mengandung korelasi serial di antara disturbance term-nya, maka
dipergunakan Durbin Watson Statistik, yaitu dengan melihat koefisien
korelasi Durbin Watson, adapun cara mendeteksi terjadi Autokorelasi
dengan menggunakan tabel berikut ini:
Tabel 2
Uji Autokorelasi
DURBIN WATSON
KESIMPULAN
0 – dL
Ada autokorelasi positif
dL – dU
Tidak ada kesimpulan
dU – 4-dU
Tidak ada autokorelasi
4-dU – 4-dL
Tidak ada kesimpulan
4-dL - 4
Ada autokorelasi negatif
(Sumber: Algifari, 2000)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Adapun
uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu glejser, dimana uji
statistik ini dapat lebih menjamin keakuratan hasil dalam mendeteksi
ada
tidaknya
Heteroskedastisitas
(Ghozali,
2005).
Jika
nilai
signifikansi dari uji Glejser > 0,05 atau 5% maka dikatakan tidak ada
masalah heterokedastisitas.
2. Analisis Regresi sederhana
Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Kemudian
11
untuk mengukur pengaruh variabel pada persamaan diatas disusun dalam
bentuk persamaan berikut:
Y = a + bx + e
Pada penelitian ini yang diuji adalah proksi profitabilitas, maka
persamaan tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk persamaan-persamaan
berikut:
GPM = a + b MK +e
OPM = a + b MK +e
NPM = a + b MK +e
dimana,
GPM = perubahan gross profit margin
OPM = perubahan operating profit margin
NPM = perubahan net profit margin
MK
= perubahan modal kerja
a
= koefisien konstanta
b
= koefisien variabel independen
e
= variabel pengganggu
Uji statistik t dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individu
variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
perubahan variabel dependen (Algifari, 1997:140). Langkah untuk
pengujiannya adalah menentukan kriteria pengujian dengan menggunakan
uji t

Jika nilai signifikansi <
(5%) maka
ditolak dan
diterima yaitu perubahan modal kerja bersih mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan profitabilitas.

Jika nilai signifikansi >
(5%) maka
diterima dan
ditolak yaitu perubahan modal kerja bersih tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan profitabilitas.
12
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Berikut tabel yang menyajikan statistik deskriptif dari modal kerja bersih,
gross profit margin, operating profit margin dan net profit margin
Variabel
MKB
GPM
OPM
NPM
N
444
444
444
444
Tabel 3
Statistik Deskriptif
Minimum
Maximum
-363.97
482.47
-132.33
163.71
-108.57
66.48
-96.51
105.97
(Sumber: Data diolah, 2012)
Mean
13.5240
0.4143
0.6333
2.4927
Tabel di atas menunjukkan hasil dari statistik deskriptif variable modal
kerja bersih, gross profit margin, operating profit margin dan net profit margin.
1. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan
manufaktur, untuk variabel perubahan MKB selama tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -363,97% pada PT.
Jembo Cable Company Tbk, nilai maksimum sebesar 482,47% pada PT.
Trias Sentosa Tbk dan nilai rata-rata sebesar 13,52%.
2. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan
manufaktur, untuk variabel perubahan GPM selama tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -132,33% pada PT.
Surya Intrindo Makmur Tbk, nilai maksimum sebesar 163,71% pada PT.
Surya Intrindo Makmur Tbk dan nilai rata-rata sebesar 0,41%.
3. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan
manufaktur, untuk variabel perubahan OPM selama tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -108,57% pada PT.
Alam Karya Unggul Tbk, nilai maksimum sebesar 66,48% pada PT.
Resource Alam Indonesia Tbk dan nilai rata-rata sebesar 0,63%.
4. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan
manufaktur, untuk variabel perubahan NPM selama tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -96,51% pada PT.
13
Unitex Tbk, nilai maksimum sebesar 105,97% pada PT. Akasha Wira
International Tbk dan nilai rata-rata sebesar 2,49%.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melangkah ke uji selanjutnya, akan terlebih dahulu diuji dengan
menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas data, uji
autokorelasi dan uji heterokedastisitas
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas menggunakan uji Kolmogornov Smirnov dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4
Uji Normalitas
N
Signifikansi
Keterangan
398
0,288
Normal
383
0,301
Normal
342
0,764
Normal
(Sumber: Data diolah, 2012)
Variabel
GPM
OPM
NPM
Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari variabel
GPM, OPM dan NPM lebih besar dari nilai signifikan 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa error/residual terdistribusi normal. Jumlah
sampel yang digunakan seharusnya berjumlah 444 (dalam lampiran 3A)
tetapi setelah di uji normalitas ada beberapa data yang harus dibuang atau
dihilangkan karena muncul error/residual, sehingga variabel GPM, OPM
dan NPM masing-masing memiliki jumlah sampel sebanyak 398, 383, dan
342 (dalam lampiran 3B).
2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat
pada tabel berikut.
Variabel
GPM
OPM
NPM
Tabel 5
Uji Autokorelasi
N
Durbin Watson
Keterangan
398
1,929
Tidak ada autokorelasi
383
1,951
Tidak ada autokorelasi
342
1,905
Tidak ada autokorelasi
(Sumber: Data diolah, 2012)
14
Tidak adanya autokorelasi ditunjukkan oleh nilai Durbin Watson
yang berada di antara dU – 4-dU. Dalam hal ini nilai Durbin Watson
(Algifari, 2000) di antara batas atas (dU) sebesar 1,778 – 2,222 (4-dU).
Nilai variabel GPM, OPM dan NPM memiliki nilai masing-masing 1,929,
1,951 dan 1,905 yang masih berada di antara rentan 1,778 – 2,222 maka
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada
tabel berikut.
Variabel
GPM
OPM
NPM
N
398
383
342
Tabel 6
Uji Heterokedastisitas
Signifikansi
Keterangan
0,696
Tidak ada heteroskedastisitas
0,168
Tidak ada heteroskedastisitas
0,517
Tidak ada heteroskedastisitas
(Sumber: Data diolah, 2012)
Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel GPM, OPM dan
NPM memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel
independen signifikan atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Gross Profit
Margin
Berikut disajikan tabel pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap
perubahan gross profit margin
Tabel 7
Uji Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih
Terhadap Perubahan Gross Profit Margin
Unstandardized
Sig.
Coefficients
Variabel
B
Std. Error
(Constant)
.283
.002
.840
MKB
2.813E-02
.001
.027
(Sumber: Data diolah, 2012)
15
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan regresi
antara perubahan MKB dengan perubahan GPM yang dapat dinyatakan dengan
persamaan:
GPM = 0,283 + 0,02813 MKB + e
Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukan bahwa
terdapat hubungan positif antara perubahan modal kerja bersih dengan perubahan
GPM. Jadi apabila terjadi kenaikan modal kerja bersih 1% maka akan
menyebabkan naiknya GPM sebesar 0,02813%. Nilai signifikansi 0,027 yang
lebih kecil dari 0,05 pada  = 0,05. Maka
diterima dan menolak
, yang
berarti perubahan modal kerja bersih (MKB) berpengaruh terhadap perubahan
gross profit margin (GPM) pada taraf signifikansi 5%. Berpengaruhnya MKB
terhadap GPM karena laba kotor yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan
untuk menambah modal kerja perusahaan. Hal tersebut terjadi karena laba kotor
yang dihasilkan dapat menutup seluruh biaya operasional perusahaan yang terdiri
dari biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum yang besarnya bervariasi
sehingga mengakibatkan peningkatan terhadap laba yang diperoleh atau bahkan
perusahaan mengalami keuntungan. Menurut Budiasih (2008) faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi GPM selain MKB antara lain perputaran persediaan
bahan baku, harga jual, perubahan kuantitas produk yang dijual (sales volume
variance), perubahan harga pokok penjualan persatuan produk (cost price
variance), perubahan kuantitas harga pokok penjualan (cost volume variance).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sasongko dan Kusumaningtyas yang menyatakan bahwa
perubahan modal kerja bersih berpengaruh terhadap perubahan gross profit
margin.
Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Operating
Profit Margin
Berikut disajikan tabel pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap
perubahan operating profit margin
16
Tabel 8
Uji Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih
Terhadap Perubahan Operating Profit Margin
Unstandardized
Coefficients
Sig.
Variabel
B
Std. Error
(Constant) .365
.002
.018
MKB 1.104E-03
.000
.042
(Sumber: Data diolah, 2012)
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan regresi
antara perubahan MKB dengan perubahan OPM yang dapat dinyatakan dengan
persamaan:
OPM = 0,356 + 0,001104 MKB + e
Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif antara perubahan modal kerja bersih dengan perubahan
OPM. Jadi apabila terjadi kenaikan modal kerja bersih 1% maka akan
menyebabkan naiknya OPM sebesar 0,001104%. Nilai signifikansi 0,042 yang
lebih kecil dari 0,05 pada  = 0,05. Maka
diterima dan menolak
, yang
berarti perubahan modal kerja bersih (MKB) berpengaruh terhadap perubahan
operating profit margin (OPM) pada taraf signifikansi 5%. Perubahan modal kerja
bersih dapat digunakan untuk memprediksi perubahan OPM. Dengan adanya
modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan karena di samping
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan
perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan yang akan berdampak terhadap
profitabilitas. Selain MKB yang berpengaruh terhadap OPM menurut Riyanto
(2001) ada faktor lain seperti net sales (penjualan bersih) dan laba usaha.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sasongko dan Kusumaningtyas yang menyatakan bahwa
perubahan modal kerja bersih berpengaruh terhadap perubahan operating profit
margin.
17
Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Net Profit
Margin
Berikut disajikan tabel pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap
perubahan net profit margin
Tabel 9
Uji Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih
Terhadap Perubahan Net Profit Margin
Unstandardized
Coefficients
Sig.
Variabel
B
Std. Error
(Constant)
.816
.002
.005
MKB
6.509E-03
.001
.031
(Sumber: Data diolah, 2012)
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan regresi
antara perubahan MKB dengan perubahan NPM yang dapat dinyatakan dengan
persamaan:
NPM = 0,816 + 0,006509 MKB + e
Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukan bahwa
terdapat pengaruh positif antara perubahan modal kerja bersih dengan perubahan
NPM. Jadi apabila terjadi kenaikan modal kerja bersih 1% maka akan
menyebabkan naiknya NPM sebesar 0,006509%. Nilai signifikansi 0,031 yang
lebih kecil dari 0,05 pada  = 0,05. Maka
diterima dan menolak
, yang
berarti perubahan modal kerja bersih (MKB) berpengaruh terhadap perubahan net
profit margin (NPM) pada taraf signifikansi 5%. Hal tersebut terjadi karena
peningkatan laba bersih pada perusahaan manufaktur yang dipengaruhi oleh
penggunaan modal kerja bersih dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan
aktiva perusahaan yang meningkat harus di ikuti dengan peningkatan jumlah
kewajiban yang harus dibayarkan. Dengan berpengaruhnya MKB terhadap NPM
menurut Kadir (2012), faktor lain selain MKB yang dapat mempengaruhi NPM
antara lain current ratio (ratio lancar), working capital turnover (perputaran
modal kerja), sales growth (pertumbuhan penjualan), dan dept ratio (rasio utang).
18
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan hasil analisis
regresi adalah, perubahan modal kerja bersih berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perubahan gross profit margin, perubahan modal kerja bersih
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan operating profit margin,
dan perubahan modal kerja bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perubahan net profit margin.
Implikasi Teoritis
1. Perubahan modal kerja bersih berpengaruh signifikan terhadap perubahan
Gross Profit Margin dan Operating Profit Margin. Secara teori perubahan
modal
kerja
bersih
berpengaruh
signifikan
terhadap
perubahan
profitabilitas. Hasil ini secara teoritis menguatkan konsep perubahan MKB
berpengaruh signifikan terhadap GPM dan OPM sebagaimana dijelaskan
pada bab terdahulu, juga konsisten dengan hasil penelitian Sasongko dan
Kusumaningtyas.
2. Perubahan modal kerja bersih berpengaruh signifikan terhadap perubahan
Net Profit Margin hasil ini secara teoritis tidak konsisten dengan hasil
penelitian Sasongko dan Kusumaningtyas yang menyatakan bahwa
perubahan MKB tidak berpengaruh terhadap perubahan NPM. Namun
perubahan modal kerja bersih
tersebut masih dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut, karena masih berpengaruh positif terhadap
perubahan NPM.
Implikasi Terapan
1. Bagi perusahaan disarankan dalam menjaga kelangsungan hidupnya,
perusahaan tidak harus memperbesar laba tetapi memperoleh laba secara
teratur dalam setiap periodenya.
19
2. Bagi manajer perusahaan disarankan mengadakan pengawasan terhadap
modal kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara
efektif di masa mendatang. Untuk manajer juga harus mengelola modal
kerja secara efisien yaitu dengan penggunaan modal kerja seminumum
mungkin dalam kegiatan produksi serta modal kerja jangan sampai
menumpuk sehingga tidak menimbulkan opportunity cost (biaya
kesempatan atau biaya peluang).
Keterbatasan Penelitian dan Saran
1. Keterbatasan dalam penelitian ini seharusnya modal kerja bersih tidak
dapat dikaitkan secara langsung dengan profitabilitas. Ada variabel antara
seperti produksi dan penjualan.
2. Teknik pengolahan data yang ada dalam penelitian ini seharusnya
menggunakan analisis regresi panel karena data merupakan penggabungan
antara data cross section dan data time series.
Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya untuk lebih
mencari variabel-variabel antara sebelum modal kerja bersih dikaitkan dengan
profitabilitas. Kemudian disarankan agar penelitian selanjutnya dalam teknik
pengolahan data menggunakan analisis regresi panel. Sehingga hasil penelitian
dapat mengungkapkan secara lebih akurat variabel independen tersebut
mempengaruhi variabel dependen.
20
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi. BPFE UGM. Yogyakarta.
Budiasih, Igan. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Peralatan
Laba. Jurusan Akuntansi Universitas Udayana. Bali.
Djarwanto. 1992. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Penerbit FE UGM.
Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Halim, Abdul dan Sarwoko. 1994. Manajemen Keuangan, Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit FE UGM. Yogyakarta.
Utama, Idfan. 2010. Analisis Pengaruh Perubahan Modal Kerja terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Consumer Goods di Indonesia. Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta.
Kadir, Abdul. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Net Proft
Margin Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi April 2012, Vol 13 Nomor 1.
Munawir, Slamet. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Penerbit
BPFE. Yogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Sartono, Agus. 2001, Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Sasangko, Noer dan Silfia Kusumaningtyas. 2004. Pengaruh Perubahan Modal
Kerja terhadap Perubahan Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta. BENEFIT- Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.8 No.2
Des: 173-188.
Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Cetakan Ketiga. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Weston, Fred and Thomas E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Edisi
Kedelapan. Penerbit Binarupsa Aksara. Jakarta Barat.
21
LAMPIRAN 1
Modal Kerja Bersih (MKB), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit
Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) tahun 2008-2010
No
Kode
1
MYOR
2
ULTJ
3
RMBA
4
GGRM
5
HMSP
6
ERTX
Nama Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk
PT. Ultra Jaya Milk Tbk
PT. Bentoel International
Investama Tbk
PT. Gudang Garam Tbk
PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk
PT. Eratex Djaja Tbk
PT. Roda Vivatex Tbk
PT. Ever Shine Textile Industry
Tbk
PT. Lautan Luas Tbk
PT. Intanwijaya Internasional
Tbk
PT. Resource Alam Indonesia
Tbk
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
MKB
87.48%
GPM
-3.00%
OPM
1.00%
NPM
0.00%
19.27%
-9.50%
-11.46%
19.60%
-14.67%
-3.11%
-0.59%
-1.27%
11.84%
1.30%
1.23%
0.95%
-29.90%
-0.60%
0.70%
-1.00%
80.44%
-11.00%
-16.00%
-64.00%
91.72%
19.01%
20.20%
11.50%
-19.00%
0.30%
0.90%
-0.90%
-199.90%
1.91%
4.75%
0.63%
7.66%
6.30%
-3.40%
-0.40%
42.80%
21.30%
66.48%
56.20%
38.69%
-1.32%
2.40%
2.05%
24.87%
18.42%
18.99%
-15.68%
7
RDTX
8
ESTI
9
LTLS
10
INCI
11
KKGI
12
AMFG
13
KICI
14
MTDL
PT. Metrodata Electronics Tbk
12.69%
2.91%
3.30%
-31.88%
15
ASII
PT. Astra International Tbk
36.69%
-2.00%
0.00%
0.00%
16
GDYR
PT. Goodyear Indonesia Tbk
137.13%
-2.00%
-2.00%
-4.00%
17
HEXA
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
112.32%
4.10%
6.60%
5.00%
18
SMSM
PT. Selamat Sempurna Tbk
26.90%
1.00%
2.00%
-1.00%
19
INAF
PT. Indofarma Tbk
-1.23%
-0.22%
0.75%
-0.53%
-1.20%
-0.10%
-0.20%
-0.10%
-1.00%
PT. Kedaung Indah Can Tbk
20
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
-53.85%
21
AKRA
PT. AKR Corporindo Tbk
-90.70%
-1.50%
22
APLI
PT. Asiaplast Industries Tbk
134.28%
1.22%
2.22%
0.78%
0.00%
-1.00%
-1.00%
23
ARNA
PT. Arwana Citramulia Tbk
45.87%
24
ETWA
473.07%
-0.77%
0.67%
84.76%
25
IKAI
PT. Eterindo Wahanatama Tbk
PT. Intikeramik Alamasri
Industry Tbk
PT. Jembo Cable Company Tbk
-34.13%
2.47%
-14.19%
-4.65%
-363.97%
-4.50%
-2.00%
-3.10%
65.21%
-3.00%
-3.60%
-1.80%
-30.15%
0.10%
-0.25%
-1.04%
-32.70%
2.60%
3.40%
0.10%
6.63%
6.00%
0.00%
14.00%
26
JECC
27
KBLM
28
KDSI
29
MDRN
30
MLIA
PT. Kabelindo Murni Tbk
PT. Kedawung Setia Industrial
Tbk
PT. Modern Internasional Tbk
PT. Mulia Industrindo Tbk
22
31
PICO
PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
-106.80%
-3.12%
-1.80%
-0.38%
32
PSDN
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
12.00%
3.00%
4.00%
2.00%
33
RICY
PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
1.55%
-9.65%
-9.37%
-11.61%
53.45%
4.11%
1.86%
-7.41%
-63.30%
-3.30%
-4.60%
-10.60%
-81.01%
2.10%
2.60%
2.02%
34
SRSN
35
TIRT
36
TRST
PT. Indo Acidatama Tbk
PT. Tirta Mahakam Resources
Tbk
PT. Trias Sentosa Tbk
37
UNTR
PT. United Tractors Tbk
180.97%
1.80%
1.70%
1.30%
38
VOKS
PT. Voksel Electric Tbk
-61.26%
-1.90%
-0.80%
-3.80%
39
YPAS
PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
119.97%
0.92%
0.64%
1.15%
40
AISA
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
-264.54%
7.00%
6.00%
0.94%
41
ARGO
PT. Argo Pantes Tbk
14.73%
-0.02%
-0.08%
0.00%
42
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
14.51%
-3.40%
-2.70%
-3.39%
76.92%
-0.10%
1.00%
-0.10%
-40.87%
-0.60%
2.33%
0.27%
103.19%
6.60%
7.70%
1.50%
43
DYNA
44
IMAS
45
INDS
PT. Dynaplast Tbk
PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk
PT. Indospring Tbk
46
NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
33.58%
0.39%
1.55%
-0.26%
47
SIAP
65.22%
-3.56%
-0.07%
2.13%
48
SMAR
21.00%
-4.10%
-7.30%
-5.70%
49
SOBI
19.67%
1.97%
3.93%
0.51%
50
TBLA
PT. Sekawan Inti Pratama Tbk
PT. Sinar Mas Argo Resources
Technology Tbk
PT. Sorini Argo Asia Corporindo
Tbk
PT. Tunas Baru Lampung Tbk
-76.12%
-3.50%
-4.40%
-3.70%
51
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
42.61%
1.41%
2.11%
-0.73%
52
SPMA
-1.32%
-5.00%
-5.00%
-4.73%
53
ADES
-11.41%
27.21%
63.50%
105.97%
54
DAVO
PT. Suparma Tbk
PT. Akasha Wira International
Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
1.56%
-16.00%
-16.00%
-22.49%
55
DLTA
PT. Delta Djakarta Tbk
21.81%
-3.00%
1.00%
1.00%
56
FAST
43.80%
0.00%
-1.00%
-0.30%
57
INDF
79.61%
-1.00%
1.00%
-0.80%
58
MLBI
-77.02%
3.00%
8.00%
8.15%
59
ROTI
PT. Fast Food Indonesia Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk
PT. Sekar Laut Tbk
101.82%
0.00%
4.00%
3.96%
60
SKLT
61
CEKA
62
PTSP
63
STTP
46.83%
1.00%
2.00%
-1.00%
PT. Cahaya Kalbar Tbk
PT. Pioneerindo Gourment
International Tbk
PT. Siantar TOP Tbk
191.65%
1.00%
0.00%
-2.00%
-73.35%
-1.00%
4.00%
2.00%
-43.59%
1.00%
0.00%
-2.00%
1.00%
1.60%
-1.00%
-9.60%
-9.40%
-30.10%
64
CNTX
PT. Century Textile Industry Tbk
-14.54%
65
PAFI
PT. Panasia Filament Inti Tbk
-202.85%
23
-235.69%
-2.00%
-2.39%
-9.55%
-203.04%
-6.00%
-7.50%
0.33%
32.95%
-4.85%
-2.30%
-8.70%
-0.56%
-0.30%
-96.51%
-10.50%
-19.50%
-5.60%
23.70%
47.60%
66
HDTX
67
SSTM
68
TFCO
PT. Panasia Indosyntec Tbk
PT. Sunson Textile Manufacture
Tbk
PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk
69
UNTX
PT. Unitex Tbk
39.59%
12.50%
70
MYTX
PT. APAC Citra Centertex Tbk
57.67%
71
MYRX
PT. Hanson International Tbk
-55.16%
72
INDR
PT. Indorama Syntetics Tbk
-64.98%
-1.00%
-1.00%
0.00%
73
KARW
PT. Karwell Indonesia Tbk
193.77%
-12.00%
-12.44%
-93.70%
74
PBRX
-85.55%
0.00%
0.00%
-4.30%
75
BIMA
62.87%
1.56%
2.71%
-12.01%
76
BATA
PT. Pan Brothers Tex Tbk
PT. Primarindo Asia
Infrastructure Tbk
PT. Sepatu Bata Tbk
-9.60%
0.00%
-2.00%
22.00%
77
SIMM
PT. Surya Intrindo Makmur Tbk
119.96%
-25.38%
-6.23%
-23.50%
78
BRPT
PT. Barito Pacific Timber Tbk
15.21%
-31.00%
2.40%
-32.00%
-10.00%
-10.50%
-26.00%
79
SULI
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
23.95%
80
INKP
10.14%
0.00%
1.00%
4.00%
81
KBRI
-10.87%
15.10%
5.90%
-11.80%
82
TKIM
28.06%
1.00%
2.00%
3.00%
83
SAIP
-108.12%
-2.99%
-3.90%
-96.00%
84
INRU
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
PT. Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT. Surabaya Agung Industry
Pulp & Kertas Tbk
PT. Toba Pulp Lestari Tbk
35.31%
-20.00%
-24.00%
-7.00%
85
POLY
PT. Asia Pacific Fibers Tbk
16.17%
-1.95%
-2.00%
-32.00%
86
BUDI
-87.22%
-2.00%
-2.00%
-29.00%
87
TPIA
-6.76%
-7.00%
-7.00%
-86.00%
88
CLPI
PT. Budi Acid Jaya Tbk
PT. Chandra Asri Petrochemical
Tbk
PT. Colorpak Indonesia Tbk
22.17%
1.50%
2.00%
1.00%
2.00%
2.00%
0.00%
-5.00%
-13.61%
-8.30%
89
UNIC
PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
22.96%
90
DPNS
PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk
-17.50%
91
EKAD
PT. Ekadharma International Tbk
71.41%
1.00%
1.00%
0.00%
-203.00%
-77.00%
-108.57%
64.00%
50.10%
2.00%
2.00%
2.00%
23.82%
0.00%
1.00%
1.00%
6.77%
-3.00%
-3.00%
-1.00%
1.11%
2.00%
1.00%
-3.00%
105.99%
22.90%
19.00%
0.00%
92
AKKU
93
AKPI
94
BRNA
95
IGAR
96
LMPI
97
LAPD
PT. Alam Karya Unggul Tbk
PT. Argha Karya Prima Industry
Tbk
PT. Berlina Tbk
PT. Champion Pacific Indonesia
Tbk
PT. Langgeng Makmur Industri
Tbk
PT. Leyand International Tbk
98
SIMA
PT. Siwani Makmur Tbk
148.40%
-24.80%
-43.10%
39.00%
9.87%
12.40%
5.00%
3.00%
5.00%
0.00%
99
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
247.77%
100
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
128.21%
24
PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
PT. Alumindo Light Metal
Industry Tbk
PT. Betonjaya Manunggal Tbk
3.93%
3.00%
3.00%
5.00%
30.63%
2.00%
3.00%
3.00%
1.09%
2.00%
2.00%
-93.00%
97.95%
3.00%
4.00%
4.00%
101
INTP
102
SMGR
103
ALMI
104
BTON
105
CTBN
PT. Citra Tubindo Tbk
31.92%
0.00%
0.00%
-2.00%
106
GDST
-21.36%
-2.00%
-1.00%
-50.00%
107
INAI
-21.13%
-2.00%
-1.00%
-93.00%
108
JKSW
2.97%
4.00%
14.90%
10.90%
109
JPRS
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
PT. Indal Aluminium Industry
Tbk
PT. Jakarta Kyoei Steel Works
Tbk
PT. Jaya Pari steel Tbk
21.92%
0.00%
0.00%
-3.00%
110
LMSH
PT. Lion Mesh Prima Tbk
38.23%
0.00%
2.00%
1.00%
111
LION
20.80%
4.00%
5.00%
2.00%
112
TBMS
7.80%
1.00%
1.00%
-78.00%
113
TIRA
-81.70%
0.00%
1.00%
0.00%
114
KIAS
-106.16%
4.00%
4.00%
31.80%
115
MITI
PT. Lion Metal Works Tbk
PT. Tembaga Mulia Semanan
Tbk
PT. Tira Austenite Tbk
PT. Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk
PT. Mitra Investindo Tbk
-75.66%
37.00%
12.00%
-3.00%
0.00%
-3.00%
0.00%
116
KBLI
PT. KMI Wire and Cable Tbk
15.88%
117
IKBI
25.98%
2.00%
2.00%
101.00%
118
SCCO
5.50%
-2.00%
-1.00%
-1.00%
119
ASGR
PT. Sumi Indo Kabel Tbk
PT. Supreme Cable
Manufacturing & Commerce Tbk
PT. Astra Graphia Tbk
15.89%
-7.00%
-3.00%
-4.00%
120
MLPL
PT. Multipolar Corporation Tbk
-63.38%
0.00%
0.00%
-2.50%
121
MYOH
PT. Myoh Technology Tbk
-2.81%
-54.00%
16.50%
70.00%
-29.84%
-2.40%
-3.15%
-23.00%
122
PTSN
PT. Sat Nusapersada Tbk
123
AUTO
PT. Astra Otoparts Tbk
8.99%
-2.00%
0.00%
0.00%
124
GJTL
PT. Gajah Tunggal Tbk
-45.21%
-3.30%
-3.00%
-8.80%
2.00%
3.00%
3.00%
125
BRAM
PT. Indo Kordsa Tbk
-27.01%
126
INTA
PT. Intraco Penta Tbk
17.99%
1.00%
2.00%
1.00%
127
LPIN
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
-28.97%
-5.00%
-2.00%
-29.00%
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
-185.01%
4.00%
3.00%
-3.00%
PT. Nipress Tbk
-28.44%
1.00%
0.00%
-1.00%
128
MASA
129
NIPS
130
ADMG
PT. Polychem Indonesia Tbk
-97.54%
-2.00%
-1.00%
-8.60%
131
PRAS
PT. Prima Alloy Steel Tbk
77.27%
4.00%
2.00%
-3.60%
132
TURI
PT. Tunas Ridean Tbk
167.34%
0.00%
0.00%
0.00%
133
INTD
PT. Inter Delta Tbk
3.62%
-3.00%
0.00%
-50.30%
134
KONI
PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
33.42%
-5.00%
-1.00%
-2.80%
135
DVLA
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
5.46%
-1.00%
0.00%
2.00%
25
136
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
-2.92%
-3.00%
-1.00%
-1.00%
137
KAEF
PT. Kimia Farma Tbk
8.89%
-0.70%
1.00%
0.00%
138
MERK
PT. Merck Tbk
17.85%
-1.00%
-1.00%
-1.00%
PT. Pyridam Farma Tbk
PT. Schering Plough Indonesia
Tbk
PT. Taisho Phamaceutical
Indonesia Tbk
PT. Tempo Scan Pacific Tbk
49.02%
2.00%
0.00%
0.00%
-31.51%
2.00%
5.00%
1.00%
51.51%
-3.00%
6.00%
6.00%
139
PYFA
140
SCPI
141
SQBI
142
TSPC
8.15%
-2.00%
0.00%
0.00%
-3.00%
-1.00%
-2.00%
143
TCID
PT. Mandom Indonesia Tbk
16.58%
144
MRAT
12.62%
0.00%
1.00%
3.00%
145
ICBP
39.02%
4.00%
3.00%
1.00%
146
IPOL
81.63%
5.00%
2.00%
1.00%
147
KRAS
PT. Mustika Ratu Tbk
PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT. Indopoly Swakarsa Industry
Tbk
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
22.03%
9.00%
6.00%
26.00%
148
MBTO
PT. Martina Berto Tbk
3.40%
3.00%
-4.00%
-2.00%
149
MYOR
PT. Mayora Indah Tbk
7.77%
5.00%
4.00%
3.00%
PT. Ultra Jaya Milk Tbk
PT. Bentoel International
Investama Tbk
PT. Gudang Garam Tbk
PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk
PT. Eratex Djaja Tbk
12.69%
7.01%
12.79%
-18.50%
-12.31%
-0.17%
-6.68%
-6.07%
24.47%
4.68%
5.33%
4.26%
75.02%
0.00%
0.60%
1.90%
-56.15%
6.00%
1.00%
39.00%
-339.93%
5.49%
7.70%
2.00%
2.76%
-0.70%
-1.20%
5.40%
-31.15%
-5.85%
-8.03%
-0.98%
-3.41%
-3.30%
7.70%
-12.10%
27.02%
-0.40%
-0.59%
-4.10%
150
ULTJ
151
RMBA
152
GGRM
153
HMSP
154
ERTX
155
RDTX
156
ESTI
157
LTLS
158
INCI
159
KKGI
PT. Roda Vivatex Tbk
PT. Ever Shine Textile Industry
Tbk
PT. Lautan Luas Tbk
PT. Intanwijaya Internasional
Tbk
PT. Resource Alam Indonesia
160
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
-29.63%
-11.07%
-10.62%
-6.65%
PT. Kedaung Indah Can Tbk
-5.57%
-9.81%
-11.86%
-9.56%
PT. Metrodata Electronics Tbk
3.04%
-2.07%
-3.63%
-71.58%
161
KICI
162
MTDL
163
ASII
PT. Astra International Tbk
-5.43%
1.00%
1.00%
1.00%
164
GDYR
PT. Goodyear Indonesia Tbk
-108.88%
8.00%
7.00%
9.00%
165
HEXA
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
39.03%
0.10%
0.80%
1.60%
166
SMSM
PT. Selamat Sempurna Tbk
-14.80%
-1.00%
-2.00%
3.00%
167
INAF
PT. Indofarma Tbk
-2.89%
4.53%
-0.18%
-0.15%
168
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
8.33%
0.60%
1.30%
1.20%
-0.50%
-0.60%
0.90%
5.53%
4.50%
12.19%
169
AKRA
PT. AKR Corporindo Tbk
133.33%
170
APLI
PT. Asiaplast Industries Tbk
-184.80%
26
171
ARNA
PT. Arwana Citramulia Tbk
-16.13%
-1.00%
0.00%
1.00%
172
ETWA
-35.35%
1.11%
0.67%
-84.99%
173
IKAI
8.10%
-9.02%
-14.19%
-17.11%
174
JECC
PT. Eterindo Wahanatama Tbk
PT. Intikeramik Alamasri
Industry Tbk
PT. Jembo Cable Company Tbk
-35.84%
-0.20%
-1.80%
2.10%
PT. Kabelindo Murni Tbk
PT. Kedawung Setia Industrial
Tbk
PT. Modern Internasional Tbk
-82.53%
3.50%
1.00%
-0.10%
22.98%
1.79%
0.03%
0.56%
13.75%
-0.50%
-2.70%
1.10%
-3.00%
5.00%
69.00%
2.08%
0.83%
-0.08%
175
KBLM
176
KDSI
177
MDRN
178
MLIA
PT. Mulia Industrindo Tbk
-25.13%
179
PICO
PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
-175.35%
180
PSDN
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
-26.03%
0.00%
-2.00%
4.00%
-2.30%
-4.06%
2.58%
181
RICY
PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
-7.04%
182
SRSN
76.27%
-10.67%
-9.41%
5.03%
183
TIRT
203.91%
0.80%
-0.10%
12.50%
184
TRST
PT. Indo Acidatama Tbk
PT. Tirta Mahakam Resources
Tbk
PT. Trias Sentosa Tbk
482.47%
2.10%
2.40%
5.95%
185
UNTR
PT. United Tractors Tbk
-5.56%
3.10%
3.10%
3.60%
186
VOKS
PT. Voksel Electric Tbk
72.33%
0.20%
-1.40%
2.90%
1.21%
-0.11%
-0.08%
187
YPAS
PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
11.75%
188
AISA
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
-263.95%
-2.00%
-3.75%
-1.14%
189
ARGO
PT. Argo Pantes Tbk
-73.07%
-0.07%
-0.06%
0.07%
6.17%
2.90%
2.60%
8.91%
190
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
191
DYNA
-29.51%
4.50%
3.30%
4.40%
192
IMAS
-35.05%
-0.08%
-1.25%
1.41%
193
INDS
PT. Dynaplast Tbk
PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk
PT. Indospring Tbk
85.54%
-13.00%
-14.70%
4.90%
194
NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
80.08%
-2.15%
-3.78%
-1.40%
195
SIAP
17.02%
-0.19%
-1.71%
-0.75%
196
SMAR
-10.97%
-11.30%
-5.50%
-1.20%
197
SOBI
-33.80%
0.75%
0.06%
1.17%
198
TBLA
PT. Sekawan Inti Pratama Tbk
PT. Sinar Mas Argo Resources
Technology Tbk
PT. Sorini Argo Asia Corporindo
Tbk
PT. Tunas Baru Lampung Tbk
9.52%
-4.40%
0.80%
7.40%
199
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
78.96%
1.81%
2.41%
13.02%
-63.95%
-2.00%
-3.00%
4.01%
-178.45%
9.00%
35.00%
23.74%
-40.32%
-20.00%
-29.00%
-40.79%
200
SPMA
201
ADES
202
DAVO
PT. Suparma Tbk
PT. Akasha Wira International
Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
203
DLTA
PT. Delta Djakarta Tbk
20.48%
4.00%
7.00%
5.00%
204
FAST
146.54%
-1.00%
2.00%
1.20%
205
INDF
PT. Fast Food Indonesia Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk
-193.80%
4.00%
2.00%
2.80%
27
-18.22%
5.00%
10.10%
4.29%
230.20%
4.00%
2.00%
0.69%
-0.72%
1.00%
-1.00%
3.20%
15.27%
0.00%
3.00%
3.00%
117.03%
1.00%
0.00%
3.00%
51.04%
1.00%
1.00%
6.00%
PT. Century Textile Industry Tbk
55.96%
-8.60%
-8.20%
4.00%
-3.30%
-1.50%
39.00%
206
MLBI
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk
PT. Sekar Laut Tbk
207
ROTI
208
SKLT
209
CEKA
210
PTSP
211
STTP
PT. Cahaya Kalbar Tbk
PT. Pioneerindo Gourment
International Tbk
PT. Siantar TOP Tbk
212
CNTX
213
PAFI
PT. Panasia Filament Inti Tbk
100.62%
214
HDTX
96.23%
0.00%
0.23%
9.46%
215
SSTM
121.20%
7.00%
6.50%
19.70%
216
TFCO
PT. Panasia Indosyntec Tbk
PT. Sunson Textile Manufacture
Tbk
PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk
-37.06%
4.85%
2.60%
26.20%
217
UNTX
PT. Unitex Tbk
-15.15%
-0.34%
1.10%
64.61%
218
MYTX
PT. APAC Citra Centertex Tbk
-20.75%
5.50%
14.50%
8.60%
219
MYRX
PT. Hanson International Tbk
171.74%
0.00%
0.00%
0.00%
220
INDR
PT. Indorama Syntetics Tbk
78.84%
-2.00%
0.00%
0.00%
221
KARW
PT. Karwell Indonesia Tbk
-4.69%
0.00%
-20.20%
11.90%
-66.98%
-1.00%
0.00%
4.30%
-6.29%
4.68%
3.28%
12.74%
8.51%
2.00%
3.00%
-20.00%
222
PBRX
223
BIMA
224
BATA
PT. Pan Brothers Tex Tbk
PT. Primarindo Asia
Infrastructure Tbk
PT. Sepatu Bata Tbk
225
SIMM
PT. Surya Intrindo Makmur Tbk
-136.73%
163.71%
-13.00%
-68.00%
226
BRPT
PT. Barito Pacific Timber Tbk
17.32%
17.00%
18.00%
23.00%
227
SULI
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
5.05%
-25.00%
-27.65%
7.50%
228
INKP
331.71%
-12.00%
-13.00%
18.00%
229
KBRI
15.06%
4.90%
-10.70%
79.80%
230
TKIM
-3.98%
4.00%
4.00%
-1.00%
231
SAIP
116.85%
6.07%
28.00%
104.50%
232
INRU
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
PT. Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT. Surabaya Agung Industry
Pulp & Kertas Tbk
PT. Toba Pulp Lestari Tbk
-14.01%
-13.00%
-12.10%
-9.00%
233
POLY
PT. Asia Pacific Fibers Tbk
-13.40%
4.55%
4.90%
90.50%
234
BUDI
-30.77%
1.00%
0.00%
69.00%
235
TPIA
17.21%
16.00%
16.00%
28.00%
236
CLPI
PT. Budi Acid Jaya Tbk
PT. Chandra Asri Petrochemical
Tbk
PT. Colorpak Indonesia Tbk
26.59%
5.00%
3.00%
3.00%
237
UNIC
PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
-20.47%
-4.00%
-5.00%
0.00%
238
DPNS
PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk
16.68%
13.00%
22.00%
15.30%
239
EKAD
PT. Ekadharma International Tbk
-65.02%
7.00%
8.00%
5.00%
240
AKKU
PT. Alam Karya Unggul Tbk
139.71%
-101.00%
-11.86%
-12.00%
28
241
AKPI
242
BRNA
243
IGAR
244
LMPI
245
LAPD
PT. Argha Karya Prima Industry
Tbk
PT. Berlina Tbk
PT. Champion Pacific Indonesia
Tbk
PT. Langgeng Makmur Industri
Tbk
PT. Leyand International Tbk
29.07%
7.00%
5.00%
3.00%
-24.48%
1.00%
1.00%
0.00%
19.34%
4.00%
5.00%
3.00%
9.05%
-2.00%
-1.00%
1.00%
-73.92%
-10.60%
-6.00%
4.40%
-45.20%
-45.10%
62.50%
246
SIMA
PT. Siwani Makmur Tbk
31.72%
247
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
-57.42%
12.13%
12.10%
24.00%
248
SMCB
-62.08%
1.00%
5.00%
10.00%
249
INTP
132.55%
7.00%
10.00%
8.00%
250
SMGR
18.41%
3.00%
2.00%
2.00%
251
ALMI
-3.58%
-4.00%
-5.00%
13.00%
252
BTON
PT. Holcim Indonesia Tbk
PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
PT. Alumindo Light Metal
Industry Tbk
PT. Betonjaya Manunggal Tbk
-32.44%
1.00%
-1.00%
-5.00%
-3.92%
1.00%
-1.00%
0.00%
253
CTBN
PT. Citra Tubindo Tbk
254
GDST
-126.43%
-30.40%
-30.70%
-26.60%
255
INAI
-86.88%
27.25%
1.00%
-19.70%
256
JKSW
18.78%
-1.00%
8.30%
18.70%
257
JPRS
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
PT. Indal Aluminium Industry
Tbk
PT. Jakarta Kyoei Steel Works
Tbk
PT. Jaya Pari steel Tbk
-43.43%
-4.00%
-6.00%
-6.00%
258
LMSH
PT. Lion Mesh Prima Tbk
-24.28%
-5.00%
-7.00%
-4.00%
259
LION
14.51%
2.00%
0.00%
1.00%
260
TBMS
-41.65%
-1.00%
-1.00%
102.00%
261
TIRA
32.45%
-3.00%
-1.00%
0.00%
262
KIAS
-7.24%
0.00%
0.00%
3.00%
263
MITI
PT. Lion Metal Works Tbk
PT. Tembaga Mulia Semanan
Tbk
PT. Tira Austenite Tbk
PT. Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk
PT. Mitra Investindo Tbk
-201.79%
-13.00%
-14.00%
13.00%
264
KBLI
PT. KMI Wire and Cable Tbk
-1.15%
2.00%
5.00%
1.00%
265
IKBI
-3.53%
2.00%
0.00%
-61.00%
266
SCCO
-5.12%
0.00%
-1.00%
0.00%
267
ASGR
PT. Sumi Indo Kabel Tbk
PT. Supreme Cable
Manufacturing & Commerce Tbk
PT. Astra Graphia Tbk
39.30%
3.00%
-2.00%
-1.00%
268
MLPL
PT. Multipolar Corporation Tbk
121.99%
8.00%
1.00%
2.50%
269
MYOH
PT. Myoh Technology Tbk
-25.59%
81.00%
10.20%
48.00%
-2.20%
-1.85%
23.20%
1.00%
-1.00%
4.00%
270
PTSN
PT. Sat Nusapersada Tbk
-46.25%
271
AUTO
PT. Astra Otoparts Tbk
16.30%
272
GJTL
PT. Gajah Tunggal Tbk
107.13%
8.70%
7.00%
18.80%
273
BRAM
PT. Indo Kordsa Tbk
-12.51%
1.00%
2.00%
-1.00%
274
INTA
PT. Intraco Penta Tbk
-57.31%
2.00%
-1.00%
1.00%
275
LPIN
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
81.24%
7.00%
3.00%
10.00%
29
64.53%
0.00%
1.00%
10.00%
-120.78%
1.00%
-4.00%
1.00%
PT. Polychem Indonesia Tbk
466.57%
2.00%
-1.79%
8.60%
0.00%
-7.80%
-18.90%
276
MASA
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
277
NIPS
PT. Nipress Tbk
278
ADMG
279
PRAS
PT. Prima Alloy Steel Tbk
282.12%
280
TURI
PT. Tunas Ridean Tbk
-62.93%
-1.00%
0.00%
3.00%
281
INTD
PT. Inter Delta Tbk
-3.53%
-3.00%
-4.60%
-31.70%
5.00%
5.00%
16.50%
282
KONI
PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
-223.25%
283
DVLA
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
17.35%
-3.00%
0.00%
-4.00%
284
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
7.20%
2.00%
2.00%
1.00%
0.90%
0.00%
0.00%
285
KAEF
PT. Kimia Farma Tbk
1.85%
286
MERK
PT. Merck Tbk
5.68%
1.00%
5.00%
5.00%
287
PYFA
47.23%
-2.00%
0.00%
1.00%
288
SCPI
-42.07%
-10.00%
-2.00%
1.00%
289
SQBI
34.28%
10.00%
8.00%
5.00%
290
TSPC
PT. Pyridam Farma Tbk
PT. Schering Plough Indonesia
Tbk
PT. Taisho Phamaceutical
Indonesia Tbk
PT. Tempo Scan Pacific Tbk
10.32%
-2.00%
0.00%
-1.00%
291
TCID
PT. Mandom Indonesia Tbk
11.39%
0.00%
-1.00%
0.00%
292
MRAT
4.10%
0.00%
4.00%
-1.00%
293
ICBP
26.49%
6.00%
7.00%
4.00%
294
IPOL
94.69%
4.00%
2.00%
4.00%
295
KRAS
PT. Mustika Ratu Tbk
PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT. Indopoly Swakarsa Industry
Tbk
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
-15.67%
-6.00%
-7.00%
69.00%
296
MBTO
PT. Martina Berto Tbk
-7.68%
-2.00%
2.00%
3.00%
297
MYOR
PT. Mayora Indah Tbk
66.75%
0.00%
-2.00%
-1.00%
298
ULTJ
11.38%
5.36%
1.99%
1.91%
299
RMBA
14.71%
3.20%
5.50%
4.50%
300
GGRM
24.12%
1.79%
-0.25%
0.52%
301
HMSP
0.81%
0.40%
1.50%
1.70%
302
ERTX
PT. Ultra Jaya Milk Tbk
PT. Bentoel International
Investama Tbk
PT. Gudang Garam Tbk
PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk
PT. Eratex Djaja Tbk
47.94%
-12.00%
-7.00%
-16.00%
303
RDTX
79.38%
2.20%
2.00%
44.80%
304
ESTI
-32.62%
0.40%
0.30%
-1.30%
305
LTLS
5.24%
0.84%
0.65%
0.06%
306
INCI
-11.05%
-9.40%
-21.70%
11.90%
307
KKGI
PT. Roda Vivatex Tbk
PT. Ever Shine Textile Industry
Tbk
PT. Lautan Luas Tbk
PT. Intanwijaya Internasional
Tbk
PT. Resource Alam Indonesia
17.58%
14.00%
11.80%
9.20%
308
AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
73.74%
10.60%
12.70%
13.12%
2.25%
1.88%
10.31%
1.13%
2.99%
28.85%
309
KICI
PT. Kedaung Indah Can Tbk
6.17%
310
MTDL
PT. Metrodata Electronics Tbk
8.74%
30
311
ASII
PT. Astra International Tbk
44.51%
-2.00%
-2.00%
1.00%
312
GDYR
PT. Goodyear Indonesia Tbk
-29.49%
-6.00%
-5.00%
-5.00%
313
HEXA
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
43.73%
-4.50%
-3.30%
-1.40%
PT. Selamat Sempurna Tbk
67.61%
1.00%
1.00%
0.00%
-2.60%
3.31%
1.31%
1.01%
314
SMSM
315
INAF
PT. Indofarma Tbk
316
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
92.31%
2.20%
-0.20%
0.50%
-2.70%
-2.20%
-0.60%
317
AKRA
PT. AKR Corporindo Tbk
228.57%
318
APLI
PT. Asiaplast Industries Tbk
122.82%
3.23%
-4.81%
-1.90%
319
ARNA
PT. Arwana Citramulia Tbk
-83.76%
2.00%
0.00%
1.00%
PT. Eterindo Wahanatama Tbk
PT. Intikeramik Alamasri
Industry Tbk
PT. Jembo Cable Company Tbk
-78.77%
3.28%
2.85%
3.33%
7.70%
3.84%
-4.04%
-1.38%
-153.23%
-3.40%
-2.70%
-1.98%
3.92%
-2.50%
-0.60%
0.10%
320
ETWA
321
IKAI
322
JECC
323
KBLM
PT. Kabelindo Murni Tbk
PT. Kedawung Setia Industrial
Tbk
PT. Modern Internasional Tbk
324
KDSI
28.56%
-0.72%
-0.49%
0.41%
325
MDRN
117.66%
9.40%
4.80%
4.40%
326
327
MLIA
PT. Mulia Industrindo Tbk
-108.30%
5.00%
4.00%
1.00%
PICO
PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
172.79%
-0.74%
0.10%
-0.03%
328
PSDN
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
0.06%
-4.00%
-2.00%
-4.00%
329
RICY
PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
22.50%
3.44%
1.86%
1.16%
330
SRSN
40.45%
-5.64%
-5.74%
-4.33%
331
TIRT
-68.89%
-0.98%
-0.15%
-3.60%
332
TRST
PT. Indo Acidatama Tbk
PT. Tirta Mahakam Resources
Tbk
PT. Trias Sentosa Tbk
142.87%
0.00%
-0.20%
-1.32%
-4.60%
-4.20%
-2.70%
333
UNTR
PT. United Tractors Tbk
18.66%
334
VOKS
PT. Voksel Electric Tbk
37.72%
0.30%
-1.20%
-2.30%
335
YPAS
PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
6.61%
-1.69%
-1.16%
-0.57%
336
AISA
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
95.16%
-3.00%
-1.33%
4.15%
337
ARGO
PT. Argo Pantes Tbk
27.53%
0.12%
0.13%
-0.09%
-0.50%
-0.40%
-1.76%
338
FASW
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
-138.10%
339
DYNA
149.79%
1.90%
1.50%
0.60%
340
IMAS
-244.55%
-0.26%
1.14%
2.40%
341
INDS
PT. Dynaplast Tbk
PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk
PT. Indospring Tbk
33.70%
7.20%
8.10%
-1.30%
342
NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk
7.10%
0.53%
-0.02%
1.92%
343
SIAP
36.27%
0.30%
-1.68%
0.40%
344
SMAR
18.46%
3.40%
0.40%
0.90%
345
SOBI
PT. Sekawan Inti Pratama Tbk
PT. Sinar Mas Argo Resources
Technology Tbk
PT. Sorini Argo Asia Corporindo
Tbk
-37.26%
-13.33%
-11.44%
-7.34%
31
346
TBLA
PT. Tunas Baru Lampung Tbk
41.74%
5.60%
5.60%
-0.60%
347
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
18.97%
1.79%
2.38%
-1.37%
348
SPMA
169.37%
3.00%
3.00%
-0.09%
349
ADES
1.57%
1.00%
15.00%
2.00%
350
DAVO
PT. Suparma Tbk
PT. Akasha Wira International
Tbk
PT. Davomas Abadi Tbk
39.50%
35.00%
31.00%
54.20%
351
DLTA
PT. Delta Djakarta Tbk
-1.27%
20.00%
11.00%
8.00%
352
FAST
23.18%
-4.00%
-2.00%
0.50%
353
INDF
461.88%
5.00%
5.00%
2.20%
354
MLBI
17.07%
4.00%
2.70%
3.64%
355
ROTI
PT. Fast Food Indonesia Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk
PT. Sekar Laut Tbk
185.70%
1.00%
3.00%
4.55%
356
SKLT
357
CEKA
358
PTSP
359
STTP
9.66%
4.00%
1.00%
-3.10%
PT. Cahaya Kalbar Tbk
PT. Pioneerindo Gourment
International Tbk
PT. Siantar TOP Tbk
-13.08%
0.00%
-2.00%
0.00%
66.21%
2.00%
2.00%
1.00%
59.60%
1.00%
1.00%
-1.00%
10.30%
11.10%
14.80%
360
CNTX
PT. Century Textile Industry Tbk
-31.15%
361
PAFI
PT. Panasia Filament Inti Tbk
-16.09%
-6.70%
-1.80%
-33.50%
362
HDTX
-61.94%
3.00%
3.16%
-0.06%
363
SSTM
172.83%
-3.00%
-3.60%
-5.00%
364
TFCO
PT. Panasia Indosyntec Tbk
PT. Sunson Textile Manufacture
Tbk
PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk
251.14%
4.62%
7.70%
-3.00%
365
UNTX
PT. Unitex Tbk
11.76%
-8.49%
5.20%
-36.00%
0.00%
0.00%
-6.90%
48.00%
35.00%
34.00%
366
MYTX
PT. APAC Citra Centertex Tbk
-12.11%
367
MYRX
PT. Hanson International Tbk
-73.45%
368
INDR
PT. Indorama Syntetics Tbk
-16.39%
4.00%
3.00%
0.00%
-7.00%
-1.40%
-16.20%
369
KARW
PT. Karwell Indonesia Tbk
-1.76%
370
PBRX
245.69%
1.00%
1.00%
0.00%
371
BIMA
8.39%
2.95%
1.82%
-2.24%
372
BATA
PT. Pan Brothers Tex Tbk
PT. Primarindo Asia
Infrastructure Tbk
PT. Sepatu Bata Tbk
10.38%
2.00%
1.00%
0.00%
373
SIMM
PT. Surya Intrindo Makmur Tbk
-39.27%
-132.33%
19.00%
105.00%
374
BRPT
PT. Barito Pacific Timber Tbk
-44.94%
-4.00%
-5.00%
-7.30%
10.60%
8.65%
83.50%
375
SULI
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
31.01%
376
INKP
18.64%
8.00%
8.00%
10.00%
377
KBRI
-44.32%
-17.00%
9.50%
56.00%
378
TKIM
-10.19%
-2.00%
-4.00%
0.00%
379
SAIP
113.82%
-7.60%
-32.00%
100.00%
380
INRU
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
PT. Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT. Surabaya Agung Industry
Pulp & Kertas Tbk
PT. Toba Pulp Lestari Tbk
-14.48%
6.00%
3.10%
7.00%
32
381
POLY
PT. Asia Pacific Fibers Tbk
382
BUDI
383
TPIA
384
CLPI
PT. Budi Acid Jaya Tbk
PT. Chandra Asri Petrochemical
Tbk
PT. Colorpak Indonesia Tbk
-10.97%
8.65%
5.90%
26.00%
6.46%
-4.00%
-3.00%
-95.00%
-23.19%
-8.00%
-8.00%
-3.00%
17.90%
-3.20%
-2.00%
-1.00%
-1.00%
1.00%
0.00%
-1.00%
0.00%
7.00%
385
UNIC
PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
-3.95%
386
DPNS
PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk
15.90%
387
EKAD
PT. Ekadharma International Tbk
102.15%
1.00%
2.00%
2.00%
388
AKKU
13.03%
104.00%
28.00%
63.00%
389
AKPI
-14.96%
-5.00%
-5.00%
-1.00%
390
BRNA
-23.70%
2.00%
2.00%
2.00%
391
IGAR
20.99%
4.00%
2.00%
1.00%
392
LMPI
-19.60%
1.00%
-1.00%
-1.00%
393
LAPD
PT. Alam Karya Unggul Tbk
PT. Argha Karya Prima Industry
Tbk
PT. Berlina Tbk
PT. Champion Pacific Indonesia
Tbk
PT. Langgeng Makmur Industri
Tbk
PT. Leyand International Tbk
183.28%
8.80%
12.00%
4.40%
394
SIMA
PT. Siwani Makmur Tbk
34.93%
42.00%
50.00%
25.00%
-12.91%
-13.00%
-14.00%
395
FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
29.01%
396
SMCB
185.98%
0.00%
-2.00%
-1.00%
397
INTP
72.78%
2.00%
1.00%
3.00%
398
SMGR
-18.37%
0.00%
1.00%
2.00%
399
ALMI
-54.16%
2.00%
3.00%
-4.00%
400
BTON
PT. Holcim Indonesia Tbk
PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
PT. Alumindo Light Metal
Industry Tbk
PT. Betonjaya Manunggal Tbk
22.89%
-5.00%
-4.00%
0.00%
401
CTBN
PT. Citra Tubindo Tbk
2.66%
8.00%
5.00%
3.00%
402
GDST
PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
71.06%
28.40%
28.70%
99.86%
403
INAI
-8.41%
1.00%
1.00%
5.70%
404
JKSW
11.77%
-3.00%
-4.00%
1.00%
405
JPRS
PT. Indal Aluminium Industry Tbk
PT. Jakarta Kyoei Steel Works
Tbk
PT. Jaya Pari steel Tbk
28.57%
1.00%
2.00%
6.00%
406
LMSH
PT. Lion Mesh Prima Tbk
26.53%
3.00%
4.00%
3.00%
407
LION
PT. Lion Metal Works Tbk
17.06%
0.00%
0.00%
2.00%
0.00%
0.00%
-2.00%
408
TBMS
PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk
130.93%
409
TIRA
60.64%
-1.00%
-2.00%
0.00%
410
KIAS
45.87%
-2.00%
2.00%
-5.00%
411
MITI
PT. Tira Austenite Tbk
PT. Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk
PT. Mitra Investindo Tbk
68.94%
8.00%
6.00%
-5.00%
412
KBLI
PT. KMI Wire and Cable Tbk
12.72%
1.00%
17.00%
1.00%
413
IKBI
4.14%
-9.00%
-8.00%
-29.00%
414
SCCO
43.60%
1.00%
2.00%
2.00%
415
ASGR
PT. Sumi Indo Kabel Tbk
PT. Supreme Cable
Manufacturing & Commerce Tbk
PT. Astra Graphia Tbk
55.87%
0.00%
2.00%
3.00%
33
43.01%
-11.00%
-5.00%
29.00%
-303.10%
2.00%
2.30%
43.00%
1.50%
1.64%
-69.20%
0.00%
1.00%
3.00%
-1.00%
-3.00%
416
MLPL
PT. Multipolar Corporation Tbk
417
MYOH
PT. Myoh Technology Tbk
418
PTSN
PT. Sat Nusapersada Tbk
47.15%
-3.00%
419
AUTO
PT. Astra Otoparts Tbk
-17.63%
420
GJTL
PT. Gajah Tunggal Tbk
5.01%
421
BRAM
PT. Indo Kordsa Tbk
17.20%
1.00%
2.00%
2.00%
-3.00%
1.00%
2.00%
422
INTA
PT. Intraco Penta Tbk
151.00%
423
LPIN
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
14.71%
7.00%
4.00%
6.00%
424
MASA
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
171.65%
0.00%
-1.00%
-1.00%
-335.79%
1.00%
3.00%
2.00%
3.00%
3.79%
-1.00%
425
NIPS
PT. Nipress Tbk
426
ADMG
PT. Polychem Indonesia Tbk
55.27%
427
PRAS
PT. Prima Alloy Steel Tbk
-45.44%
6.00%
11.80%
28.50%
428
TURI
PT. Tunas Ridean Tbk
59.66%
-1.00%
0.00%
-3.00%
429
INTD
PT. Inter Delta Tbk
-144.37%
-7.00%
4.60%
93.70%
430
KONI
PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
69.97%
-8.00%
-2.00%
-9.00%
431
DVLA
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
16.78%
1.00%
1.00%
4.00%
432
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
24.40%
1.00%
1.00%
3.00%
0.80%
1.00%
2.00%
433
KAEF
PT. Kimia Farma Tbk
31.31%
434
MERK
PT. Merck Tbk
-0.07%
-2.00%
-8.00%
-5.00%
435
PYFA
31.94%
0.00%
-1.00%
0.00%
436
SCPI
-47.65%
-4.00%
-11.00%
-7.10%
437
SQBI
-3.71%
-9.00%
-2.00%
-1.00%
438
TSPC
PT. Pyridam Farma Tbk
PT. Schering Plough Indonesia
Tbk
PT. Taisho Phamaceutical
Indonesia Tbk
PT. Tempo Scan Pacific Tbk
10.89%
0.00%
2.00%
2.00%
439
TCID
PT. Mandom Indonesia Tbk
14.04%
0.00%
-1.00%
0.00%
PT. Mustika Ratu Tbk
PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT. Indopoly Swakarsa Industry
Tbk
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
5.03%
0.00%
-2.00%
1.00%
20.65%
4.00%
4.00%
2.00%
-131.84%
5.00%
8.00%
2.00%
114.21%
8.00%
7.00%
43.00%
6.73%
1.00%
4.00%
2.00%
440
MRAT
441
ICBP
442
IPOL
443
KRAS
444
MBTO
PT. Martina Berto Tbk
34
LAMPIRAN 2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
MKB
GPM
OPM
NPM
Valid N (listwise)
N
444
444
444
444
444
Minimum
-363.972
-132.330
-108.570
-96.5100
Maximum
Mean
Std. Deviation
482.4699
13.5240 189.33286247
163.7100 .4143758 329.72364112
66.48000 .6333587 365.06756457
105.9700
2.49274 154.71955896
35
LAMPIRAN 3A
Uji Normalitas Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin
(GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
444
.0000000
1.21594942
.408
.396
-.408
8.598
.000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
444
.0000000
3.93402290
.447
.447
-.419
9.413
.000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
444
.0000000
1.53778422
.356
.349
-.356
7.494
.000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
36
LAMPIRAN 3B
Uji Normalitas Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin
(GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
Unstandardiz
ed Residual
398
.0000000
.04409518
.118
.089
-.118
2.354
.288
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
383
.0000000
.04257777
.122
.122
-.117
2.385
.301
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
342
.0000000
.04286813
.130
.125
-.130
2.412
.764
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
37
LAMPIRAN 4
Uji Autokorelasi Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin
(GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM)
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Entered
MKB a
Variables
Removed
.
b
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: GPM
Model Summary
Model
1
b
Durbin-W
atson
1.929a
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: GPM
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Entered
MKB a
Variables
Removed
.
b
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: OPM
Model Summary
Model
1
b
Durbin-W
atson
1.951a
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: OPM
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Entered
MKB a
Variables
Removed
.
b
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: NPM
Model Summary
Model
1
b
Durbin-W
atson
1.905a
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: NPM
38
LAMPIRAN 5
Uji Heteroskedastisitas Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit
Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin
(NPM)
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
MKBa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: SBRESID
Model Summaryb
Model
1
R
.020a
R Square
.000
Adjusted
R Square
-.002
Std. Error of
the Estimate
.03072
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: SBRESID
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
.000
.374
.374
df
1
396
397
Mean Square
.000
.001
F
.152
Sig.
.696a
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: SBRESID
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
MKB
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
3.172E-02
.002
-8.35E-10
.000
Standardized
Coefficients
Beta
-.020
t
20.340
-.390
Sig.
.000
.696
a. Dependent Variable: SBRESID
39
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
MKBa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: SBRESID
Model Summaryb
Model
1
R
.071a
R Square
.005
Adjusted
R Square
.002
Std. Error of
the Estimate
.02967
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: SBRESID
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
.002
.335
.337
df
1
381
382
Mean Square
.002
.001
F
1.906
Sig.
.168a
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: SBRESID
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
MKB
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
3.078E-02
.002
-2.81E-09
.000
Standardized
Coefficients
Beta
-.071
t
20.087
-1.381
Sig.
.000
.168
a. Dependent Variable: SBRESID
40
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
MKBa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: SBRESID
Model Summaryb
Model
1
R
.862a
R Square
.744
Adjusted
R Square
.743
Std. Error of
the Estimate
403552.573
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: SBRESID
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
1.61E+14
5.54E+13
2.16E+14
df
1
340
341
Mean Square
1.607E+14
1.629E+11
F
986.679
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: SBRESID
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant) 66645.450 22062.692
MKB
.853
.027
Standardized
Coefficients
Beta
.862
t
3.021
31.411
Sig.
.003
.517
a. Dependent Variable: SBRESID
41
LAMPIRAN 6
Analisis Regresi Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin
(GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM)
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
.036
.791
.827
df
Mean Square
.036
.003
1
396
397
F
8.758
Sig.
.027a
t
.256
3.176
Sig.
.840
.027
F
4.529
Sig.
.042a
t
Sig.
.018
.042
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: GPM
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
MKB
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.283
.002
2.813E-02
.001
Standardized
Coefficients
Beta
.296
a. Dependent Variable: GPM
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
.007
.868
.875
df
1
381
382
Mean Square
.005
.001
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: OPM
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
MKB
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.365
.002
1.104E-03
.000
Standardized
Coefficients
Beta
.113
.223
2.664
a. Dependent Variable: OPM
42
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
.034
.612
.646
df
1
340
341
Mean Square
.021
.003
F
5.212
Sig.
.031a
t
2.413
3.249
Sig.
.005
.031
a. Predictors: (Constant), MKB
b. Dependent Variable: NPM
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
MKB
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.816
.002
6.509E-03
.001
Standardized
Coefficients
Beta
.178
a. Dependent Variable: NPM
43
Download