PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA BERSIH TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) Oleh : ALVIN FLAMINGGO NIM : 232007194 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA dan BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i ii iii UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa Tuhan Yesus atas berkat dan pernyetaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis juga menyadari adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sehingga penuls dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Lie Fen dan Bapak Hengki Santoso selaku orang tua penulis. Terima kasih atas cinta kasih yang telah diberikan dan telah menjadi contoh yang terbaik dari setiap hal yang diajarkan kepada penulis. 2. Ibu Maria Rio Rita, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang telah membantu kelancaran persyaratan formal dalam menyelesaikan skripsi. 4. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, yang telah membantu kelancaran persyaratan formal dalam menyelesaikan skripsi. 5. Ibu Elisabeth Penti Kurniawati, SE, M.Ak selaku wali studi. 6. Atalya, teman terdekat penulis yang selalu menemani, memberikan semangat dan mendengarkan keluh kesah penulis selama penulisan skripsi ini. 7. Seluruh teman-teman dan sahabat terutama untuk Ari, Hans, Edy, Andre, Andi, Ombean, Lievia, Dedy. Terimakasih atas dukungannya hingga akhir penulisan ini. iv 8. Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama menempuh masa studi. 9. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi. 10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama ini membantu dalam proses penyusunan kertas kerja ini. Terima kasih atas segala pertolongan dan doanya. Salatiga, Januari 2013 Penulis v DAFTAR ISI Halaman Judul............................................................................................................. i Surat Pernyataan Keaslian Kertas Kerja..................................................................... ii Halaman Persetujuan/Pengesahan............................................................................... iii Ucapan Terima Kasih.................................................................................................. iv Daftar Isi...................................................................................................................... vi Daftar Tabel................................................................................................................. vii Daftar Lampiran.......................................................................................................... viii Abstract........................................................................................................................ ix Saripati......................................................................................................................... x Pendahuluan................................................................................................................. 1 Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis............................................................. 3 Metode Penelitian........................................................................................................ 8 Analisa dan Pembahasan............................................................................................. 13 Simpulan dan Implikasi............................................................................................... 19 Daftar Pustaka.............................................................................................................. 21 vi DAFTAR TABEL Tabel 1 Jenis Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010................................................................................................. 9 Tabel 2 Uji Autokorelasi....................................................................................... 11 Tabel 3 Statistik Deskriptif................................................................................... 13 Tabel 4 Uji Normalitas.......................................................................................... 14 Tabel 5 Uji Autokorelasi……............................................................................... 14 Tabel 6 Uji Heteroskedastisitas............................................................................. 15 Tabel 7 Uji Pengaruh Perubahan Modal kerja Bersih Terhadap Perubahan Gross Profit Margin.................................................................................. 15 Tabel 8 Uji Pengaruh Perubahan Modal kerja Bersih Terhadap Perubahan Operating Profit Margin........................................................................... 17 Tabel 9 Uji Pengaruh Perubahan Modal kerja Bersih Terhadap Perubahan Net Profit Margin..................................................................................... 18 vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 MKB, GPM, OPM, dan NPM tahun 2008-2010.............................. 22 Lampiran 2 Statistik Deskriptif............................................................................ 35 Lampiran 3 Uji Normalitas................................................................................... 36 Lampiran 4 Uji Autokorelasi................................................................................ 38 Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas...................................................................... 39 Lampiran 6 Analisis Regresi................................................................................. 42 viii PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA BERSIH TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) Alvin Flaminggo ABSTRACT This research performed in order to test the influence of changes in net working capital to changes in profitability in manufactur companies that listed in Bursa Efek Indonesia for period 2008-2010. Profitability ratios in this research is Gross Profit Margin, Operating Profit Margin and Net Profit Margin. The Samples used 148 companies with three years of financial data and the samples were analyzed by using simple regression techniques. The results shows, that changes in net working capital has positive and significant effect to changes in GPM, OPM, and NPM. Key words: Net Working Capital, Profitability, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin ix PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA BERSIH TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) Alvin Flaminggo SARIPATI Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2010. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin. Sampel yang digunakan sebanyak 148 perusahaan dengan tiga tahun data keuangan dan dianalisis dengan menggunakan teknik regresi sederhana. Hasilnya menunjukkan, perubahan modal kerja bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan GPM, OPM, dan NPM. Key words: Modal Kerja Bersih, Profitabilitas, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin x Pendahuluan Dalam perkembangan suatu perusahaan, banyak terjadi perubahanperubahan organisatoris dengan bertambah majunya perusahaan. Perusahaan juga berkembang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang selalu berubah dan bersaing untuk memaksimalkan laba perusahaan tersebut. Kondisi finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat mencerminkan efisiensi dalam kinerja perusahaan dan menjadi tuntutan utama untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam perusahaan dan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, dimana faktor produksi modal mempunyai arti penting. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari, misalkan untuk membeli bahan baku, membeli peralatan, membayar gaji pegawai, dan lain sebagainya, di mana dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang singkat melalui hasil penjualan produksinya. Dana yang didapat berasal dari penjualan produk tersebut akan dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi-operasi selanjutnya. Pengelolaan modal kerja sangat penting karena menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan modal kerja tersebut dalam operasi sehari-hari. Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan hutang lancar, terutama mengenai bagaimana menggunakan dan yang dapat mempengaruhi resiko. Modal kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu kas, surat berharga, persediaan dan piutang usaha, dimana komponen-komponen tersebut akan menjamin kontinuitas dan likuiditas perusahaan, sehingga operasi perusahaan akan berjalan dengan ekonomis dan efisien. Dari hasil penjualan yang tinggi, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang penting untuk menilai profitabilitas. 1 Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam hubungannya penjualan, total aktiva maupun modal sendiri sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi. Oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa dalam perusahaan tersebut dapat melangsungkan hidupnya secara kontinu. Hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) dibeberapa perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa secara statistik perubahan modal kerja mempengaruhi profitabilitas. Perubahan modal kerja juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan Gross Profit Margin (GPM) dan perubahan Operating Profit Margin (OPM), sedangkan modal kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan Net Profit Margin (NPM). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawati dalam Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) pada PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta menemukan bahwa penambahan modal kerja tidak selalu dapat menaikkan profitabilitas perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setyawati dalam Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan modal kerja dengan perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEJ. Hasil penelitian yang dilakukan Utama (2010) pada perusahaan consumer goods di Indonesia periode 2004-2008 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara modal kerja terhadap profitabilitas. Penelitian ini merupakan replikasi dari Sasongko dan Kusumaningtyas (2004). Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak pada periode dan sampelnya dimana penelitian sebelumnya meneliti pada tahun 20002001 dengan 50 perusahaan, sedangkan penelitian ini meneliti pada tahun 20082010 dengan 148 perusahaan. Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan beberapa rasio profitabilitas antara lain: GPM, OPM, dan NPM. 2 Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti kembali topik ini karena dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan masih terdapat perbedaan hasil. Beberapa penelitian menyatakan bahwa perubahan modal kerja mempengaruhi profitabilitas, sedangkan penelitian lain menyatakan bahwa perubahan modal kerja tidak selalu mempengaruhi profitabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan Sebagai bahan informasi perusahaan dalam mengelola modal kerja secara efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba dan meningkatkan perkembangan perusahaan dapat tercapai. 2. Bagi akademis Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan tentang informasi sekaligus bahan acuan untuk perbandingan dalam penelitian serupa mengenai manajemen keuangan perusahaan. Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis Modal Kerja Bersih Menurut Weston dan Copeland (1992:139) modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar. Menurut Sawir (2005:129) modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. 3 Jenis Jenis Modal Kerja Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu sendiri. Menurut Riyanto (2001:61), jenis-jenis modal kerja menurut sifat dan kebutuhannya dibagi menjadi dua yaitu: a. Modal kerja permanen (Permanent working capital), yaitu modal kerja yang harus ada untuk kelangsungan usaha, meliputi: 1. Modal kerja primer (primary working capital), yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kelangsungan usaha. 2. Modal kerja normal (normal working capital), yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. b. Modal kerja variabel (Variable working capital), yaitu modal kerja yang berubah-ubah sesuai keadaan, meliputi: 1. Modal kerja musiman (seasonal working capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim. 2. Modal kerja siklis (cyclical working capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disesuaikan dengan konjungtur. 3. Modal kerja darurat (emergency working capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. Sumber Modal Kerja Menurut Munawir (2002:119) apabila sumber modal kerja lebih besar dari pada penggunaannya, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila 4 penggunaannya lebih kecil, berarti ada penurunan modal kerja. Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah: 1. adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham, 2. ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi, 3. ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya. Penggunaan Modal Kerja Menurut Munawir (2002:129) Hasil analisa terhadap penggunaan modal kerja dari suatu perusahaan dalam suatu periode akan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan atau perencanaan modal kerja di masa yang akan datang. Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut: 1. berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan, 2. pembayaran utang-utang jangka panjang, 3. adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap. Profitabilitas Sartono (2001:119) berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Menurut Halim dan Sarwoko (1994:134) bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktifitas dan modal saham yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Maka profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari hasil penjualan produknya dengan modal kerja yang tersedia dalam perusahaan. 5 Beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan (Riyanto, 2001:331) yaitu: 1. Gross profit margin (GPM) Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik. 2. Operating profit margin (OPM) Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak. 3. Net profit margin (NPM) Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak. 4. Return on investment (ROI) Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. 5. Return on equity (ROE) Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan. Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 rasio profitabilitas yaitu: GPM, OPM, dan NPM karena berhubungan dengan penjualan. Sedangkan ROI dan ROE tidak digunakan karena berhubungan dengan kegiatan investasi. Penelitian sebelumnya oleh Irawati dalam Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) yang meneliti mengenai besarnya pengaruh perubahan modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta.Menemukan bahwa penambahan modal kerja tidak selalu dapat menaikkan profitabilitas perusahaan. 6 Setyawati dalam Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan modal kerja dengan perubahan profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEJ periode 1998-1999. Hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasongko dan Kusumaningtyas (2004) dibeberapa perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa secara statistik perubahan modal kerja mempengaruhi profitabilitas. Perubahan modal kerja juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan GPM dan perubahan OPM, sedangkan modal kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan NPM. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi dengan pvalue yang diperoleh untuk GPM dan OPM masing-masing 0,021. Sehingga hipotesis ditolak dan menerima maka hipotesis diterima dan menolak , sedangkan untuk NPM sebesar 0,980 . Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Utama (2010) pada perusahaan consumer goods di Indonesia periode 2004-2008 menunjukkan bahwa hasil pengujian, secara keseluruhan diperoleh koefisien regresi modal kerja yang menunjukkan tanda negatif dengan angka -0.920. Ini berarti pergerakan perubahan antara variabel independen (modal kerja) dengan variabel dependen (profitabilitas) tidak searah atau berlawanan. Jika terjadi peningkatan pada modal kerja maka akan berpengaruh pada penurunan profitabilitas dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada modal kerja maka akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas. Dari hasil uji t-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi t-hitung 0,001 lebih kecil dibandingkan 0,05. Dengan demikian, pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas adalah signifikan secara statistik. Berdasarkan pengujian koefisien dan uji t-test ini secara keseluruhan maka ditolak dan diterima, sehingga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara modal kerja terhadap profitabilitas. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2012) pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009 menunjukkan bahwa hasil pengujian secara simultan variabel bebas current ratio, working capital turnover, sales growth, dan debt ratio berpengaruh terhadap net profit margin (NPM). 7 Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: : Terdapat pengaruh antara perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan GPM. : Terdapat pengaruh antara perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan OPM. : Terdapat pengaruh antara perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan NPM. Metode Penelitian Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang di lakukan dengan cara mengumpulkan laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yaitu laporan neraca dan laba rugi. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah sumber yang diperoleh di Pusat Data Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 (3 tahun) sebanyak 148 perusahaan, sehingga ada 444 data. Pada perusahaan manufaktur terdapat pengelompokan berdasarkan jenis usahanya. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: 8 Tabel 1 Jenis Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010 No. Jenis Perusahaan Jumlah 1. Food and Beverages 18 2. Tobacco Manufacturers 3 3. Textile Mill Products 9 4. Apparel and Other Textile Products 11 5. Lumber anda Wood Products 3 6. Paper and Allied Products 7 7. Chemical and Allied Products 9 8. Adhesive 4 9. Plastics and Glass Products 15 10. Cement 3 11. Metal and Allied Products 14 12 Fabricated Metal Products 2 13. Stone, Clay, Glass and Cancrete Products 6 14. Cables 6 15. Electronic and Office Equipment 5 16. Automotive and Allied Products 17 17. Photographic Equipment 3 18. Pharmaceuticals 9 19. Consumer Goods 4 Total 148 Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 Teknik Analisis Teknik analisis menunjukan pada cara pengolahan dan pembahasan data yang telah diperoleh saat pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah regresi. Analisis regresi ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel dependen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah profitabilitas. Profitabilitas di proksi oleh nilai-nilai dari: a. Gross profit margin (GPM) Penjualan Netto - HPP GPM = x 100% Penjualan Netto 9 b. Operating profit margin (OPM) Penjualan - HPP - Biaya Administrasi Netto penjualan, umum OPM = x 100% Penjualan Netto c. Net profit margin (NPM) Keuntungan Netto Sesudah Pajak NPM = x 100% Penjualan Netto Perubahan profitabilitas untuk periode pertama dihitung dari selisih profitabilitas (GPM, OPM, dan NPM) tahun t dengan profitabilitas tahun t1. 2. Variabel Independen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah modal kerja (MK), dimana modal kerja yang digunakan adalah modal kerja bersih. Menurut Djarwanto (1992:85) bahwa formula modal kerja bersih adalah: Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Hutang Lancar Perubahan modal kerja untuk periode pertama dihitung dari selisih modal kerja tahun t dengan modal kerja tahun t-1. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan: 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara untuk mendeteksi distribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pada uji Kolmogorov Smirnov jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan, artinya data tersebut tidak normal dan jika signifikansi di 10 atas 0,05 berarti data yang akan diuji tidak terdapat perbedaan yang signifikan, artinya data tersebut normal. b. Uji Autokorelasi Untuk menguji apakah hasil-hasil estimasi model regresi tersebut tidak mengandung korelasi serial di antara disturbance term-nya, maka dipergunakan Durbin Watson Statistik, yaitu dengan melihat koefisien korelasi Durbin Watson, adapun cara mendeteksi terjadi Autokorelasi dengan menggunakan tabel berikut ini: Tabel 2 Uji Autokorelasi DURBIN WATSON KESIMPULAN 0 – dL Ada autokorelasi positif dL – dU Tidak ada kesimpulan dU – 4-dU Tidak ada autokorelasi 4-dU – 4-dL Tidak ada kesimpulan 4-dL - 4 Ada autokorelasi negatif (Sumber: Algifari, 2000) c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Adapun uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu glejser, dimana uji statistik ini dapat lebih menjamin keakuratan hasil dalam mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Jika nilai signifikansi dari uji Glejser > 0,05 atau 5% maka dikatakan tidak ada masalah heterokedastisitas. 2. Analisis Regresi sederhana Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Kemudian 11 untuk mengukur pengaruh variabel pada persamaan diatas disusun dalam bentuk persamaan berikut: Y = a + bx + e Pada penelitian ini yang diuji adalah proksi profitabilitas, maka persamaan tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk persamaan-persamaan berikut: GPM = a + b MK +e OPM = a + b MK +e NPM = a + b MK +e dimana, GPM = perubahan gross profit margin OPM = perubahan operating profit margin NPM = perubahan net profit margin MK = perubahan modal kerja a = koefisien konstanta b = koefisien variabel independen e = variabel pengganggu Uji statistik t dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perubahan variabel dependen (Algifari, 1997:140). Langkah untuk pengujiannya adalah menentukan kriteria pengujian dengan menggunakan uji t Jika nilai signifikansi < (5%) maka ditolak dan diterima yaitu perubahan modal kerja bersih mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan profitabilitas. Jika nilai signifikansi > (5%) maka diterima dan ditolak yaitu perubahan modal kerja bersih tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan profitabilitas. 12 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Berikut tabel yang menyajikan statistik deskriptif dari modal kerja bersih, gross profit margin, operating profit margin dan net profit margin Variabel MKB GPM OPM NPM N 444 444 444 444 Tabel 3 Statistik Deskriptif Minimum Maximum -363.97 482.47 -132.33 163.71 -108.57 66.48 -96.51 105.97 (Sumber: Data diolah, 2012) Mean 13.5240 0.4143 0.6333 2.4927 Tabel di atas menunjukkan hasil dari statistik deskriptif variable modal kerja bersih, gross profit margin, operating profit margin dan net profit margin. 1. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan manufaktur, untuk variabel perubahan MKB selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -363,97% pada PT. Jembo Cable Company Tbk, nilai maksimum sebesar 482,47% pada PT. Trias Sentosa Tbk dan nilai rata-rata sebesar 13,52%. 2. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan manufaktur, untuk variabel perubahan GPM selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -132,33% pada PT. Surya Intrindo Makmur Tbk, nilai maksimum sebesar 163,71% pada PT. Surya Intrindo Makmur Tbk dan nilai rata-rata sebesar 0,41%. 3. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan manufaktur, untuk variabel perubahan OPM selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -108,57% pada PT. Alam Karya Unggul Tbk, nilai maksimum sebesar 66,48% pada PT. Resource Alam Indonesia Tbk dan nilai rata-rata sebesar 0,63%. 4. Penurunan minimum dan kenaikan maksimum dari 444 perusahaan manufaktur, untuk variabel perubahan NPM selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mempunyai nilai minimum sebesar -96,51% pada PT. 13 Unitex Tbk, nilai maksimum sebesar 105,97% pada PT. Akasha Wira International Tbk dan nilai rata-rata sebesar 2,49%. Uji Asumsi Klasik Sebelum melangkah ke uji selanjutnya, akan terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas 1. Uji Normalitas Uji Normalitas menggunakan uji Kolmogornov Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4 Uji Normalitas N Signifikansi Keterangan 398 0,288 Normal 383 0,301 Normal 342 0,764 Normal (Sumber: Data diolah, 2012) Variabel GPM OPM NPM Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari variabel GPM, OPM dan NPM lebih besar dari nilai signifikan 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa error/residual terdistribusi normal. Jumlah sampel yang digunakan seharusnya berjumlah 444 (dalam lampiran 3A) tetapi setelah di uji normalitas ada beberapa data yang harus dibuang atau dihilangkan karena muncul error/residual, sehingga variabel GPM, OPM dan NPM masing-masing memiliki jumlah sampel sebanyak 398, 383, dan 342 (dalam lampiran 3B). 2. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut. Variabel GPM OPM NPM Tabel 5 Uji Autokorelasi N Durbin Watson Keterangan 398 1,929 Tidak ada autokorelasi 383 1,951 Tidak ada autokorelasi 342 1,905 Tidak ada autokorelasi (Sumber: Data diolah, 2012) 14 Tidak adanya autokorelasi ditunjukkan oleh nilai Durbin Watson yang berada di antara dU – 4-dU. Dalam hal ini nilai Durbin Watson (Algifari, 2000) di antara batas atas (dU) sebesar 1,778 – 2,222 (4-dU). Nilai variabel GPM, OPM dan NPM memiliki nilai masing-masing 1,929, 1,951 dan 1,905 yang masih berada di antara rentan 1,778 – 2,222 maka disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada tabel berikut. Variabel GPM OPM NPM N 398 383 342 Tabel 6 Uji Heterokedastisitas Signifikansi Keterangan 0,696 Tidak ada heteroskedastisitas 0,168 Tidak ada heteroskedastisitas 0,517 Tidak ada heteroskedastisitas (Sumber: Data diolah, 2012) Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel GPM, OPM dan NPM memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel independen signifikan atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Gross Profit Margin Berikut disajikan tabel pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan gross profit margin Tabel 7 Uji Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Gross Profit Margin Unstandardized Sig. Coefficients Variabel B Std. Error (Constant) .283 .002 .840 MKB 2.813E-02 .001 .027 (Sumber: Data diolah, 2012) 15 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan regresi antara perubahan MKB dengan perubahan GPM yang dapat dinyatakan dengan persamaan: GPM = 0,283 + 0,02813 MKB + e Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara perubahan modal kerja bersih dengan perubahan GPM. Jadi apabila terjadi kenaikan modal kerja bersih 1% maka akan menyebabkan naiknya GPM sebesar 0,02813%. Nilai signifikansi 0,027 yang lebih kecil dari 0,05 pada = 0,05. Maka diterima dan menolak , yang berarti perubahan modal kerja bersih (MKB) berpengaruh terhadap perubahan gross profit margin (GPM) pada taraf signifikansi 5%. Berpengaruhnya MKB terhadap GPM karena laba kotor yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan. Hal tersebut terjadi karena laba kotor yang dihasilkan dapat menutup seluruh biaya operasional perusahaan yang terdiri dari biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum yang besarnya bervariasi sehingga mengakibatkan peningkatan terhadap laba yang diperoleh atau bahkan perusahaan mengalami keuntungan. Menurut Budiasih (2008) faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi GPM selain MKB antara lain perputaran persediaan bahan baku, harga jual, perubahan kuantitas produk yang dijual (sales volume variance), perubahan harga pokok penjualan persatuan produk (cost price variance), perubahan kuantitas harga pokok penjualan (cost volume variance). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasongko dan Kusumaningtyas yang menyatakan bahwa perubahan modal kerja bersih berpengaruh terhadap perubahan gross profit margin. Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Operating Profit Margin Berikut disajikan tabel pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan operating profit margin 16 Tabel 8 Uji Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Operating Profit Margin Unstandardized Coefficients Sig. Variabel B Std. Error (Constant) .365 .002 .018 MKB 1.104E-03 .000 .042 (Sumber: Data diolah, 2012) Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan regresi antara perubahan MKB dengan perubahan OPM yang dapat dinyatakan dengan persamaan: OPM = 0,356 + 0,001104 MKB + e Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara perubahan modal kerja bersih dengan perubahan OPM. Jadi apabila terjadi kenaikan modal kerja bersih 1% maka akan menyebabkan naiknya OPM sebesar 0,001104%. Nilai signifikansi 0,042 yang lebih kecil dari 0,05 pada = 0,05. Maka diterima dan menolak , yang berarti perubahan modal kerja bersih (MKB) berpengaruh terhadap perubahan operating profit margin (OPM) pada taraf signifikansi 5%. Perubahan modal kerja bersih dapat digunakan untuk memprediksi perubahan OPM. Dengan adanya modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan karena di samping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan yang akan berdampak terhadap profitabilitas. Selain MKB yang berpengaruh terhadap OPM menurut Riyanto (2001) ada faktor lain seperti net sales (penjualan bersih) dan laba usaha. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sasongko dan Kusumaningtyas yang menyatakan bahwa perubahan modal kerja bersih berpengaruh terhadap perubahan operating profit margin. 17 Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Net Profit Margin Berikut disajikan tabel pengaruh perubahan modal kerja bersih terhadap perubahan net profit margin Tabel 9 Uji Pengaruh Perubahan Modal Kerja Bersih Terhadap Perubahan Net Profit Margin Unstandardized Coefficients Sig. Variabel B Std. Error (Constant) .816 .002 .005 MKB 6.509E-03 .001 .031 (Sumber: Data diolah, 2012) Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan regresi antara perubahan MKB dengan perubahan NPM yang dapat dinyatakan dengan persamaan: NPM = 0,816 + 0,006509 MKB + e Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara perubahan modal kerja bersih dengan perubahan NPM. Jadi apabila terjadi kenaikan modal kerja bersih 1% maka akan menyebabkan naiknya NPM sebesar 0,006509%. Nilai signifikansi 0,031 yang lebih kecil dari 0,05 pada = 0,05. Maka diterima dan menolak , yang berarti perubahan modal kerja bersih (MKB) berpengaruh terhadap perubahan net profit margin (NPM) pada taraf signifikansi 5%. Hal tersebut terjadi karena peningkatan laba bersih pada perusahaan manufaktur yang dipengaruhi oleh penggunaan modal kerja bersih dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan aktiva perusahaan yang meningkat harus di ikuti dengan peningkatan jumlah kewajiban yang harus dibayarkan. Dengan berpengaruhnya MKB terhadap NPM menurut Kadir (2012), faktor lain selain MKB yang dapat mempengaruhi NPM antara lain current ratio (ratio lancar), working capital turnover (perputaran modal kerja), sales growth (pertumbuhan penjualan), dan dept ratio (rasio utang). 18 SIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan hasil analisis regresi adalah, perubahan modal kerja bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan gross profit margin, perubahan modal kerja bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan operating profit margin, dan perubahan modal kerja bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan net profit margin. Implikasi Teoritis 1. Perubahan modal kerja bersih berpengaruh signifikan terhadap perubahan Gross Profit Margin dan Operating Profit Margin. Secara teori perubahan modal kerja bersih berpengaruh signifikan terhadap perubahan profitabilitas. Hasil ini secara teoritis menguatkan konsep perubahan MKB berpengaruh signifikan terhadap GPM dan OPM sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu, juga konsisten dengan hasil penelitian Sasongko dan Kusumaningtyas. 2. Perubahan modal kerja bersih berpengaruh signifikan terhadap perubahan Net Profit Margin hasil ini secara teoritis tidak konsisten dengan hasil penelitian Sasongko dan Kusumaningtyas yang menyatakan bahwa perubahan MKB tidak berpengaruh terhadap perubahan NPM. Namun perubahan modal kerja bersih tersebut masih dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut, karena masih berpengaruh positif terhadap perubahan NPM. Implikasi Terapan 1. Bagi perusahaan disarankan dalam menjaga kelangsungan hidupnya, perusahaan tidak harus memperbesar laba tetapi memperoleh laba secara teratur dalam setiap periodenya. 19 2. Bagi manajer perusahaan disarankan mengadakan pengawasan terhadap modal kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Untuk manajer juga harus mengelola modal kerja secara efisien yaitu dengan penggunaan modal kerja seminumum mungkin dalam kegiatan produksi serta modal kerja jangan sampai menumpuk sehingga tidak menimbulkan opportunity cost (biaya kesempatan atau biaya peluang). Keterbatasan Penelitian dan Saran 1. Keterbatasan dalam penelitian ini seharusnya modal kerja bersih tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan profitabilitas. Ada variabel antara seperti produksi dan penjualan. 2. Teknik pengolahan data yang ada dalam penelitian ini seharusnya menggunakan analisis regresi panel karena data merupakan penggabungan antara data cross section dan data time series. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya untuk lebih mencari variabel-variabel antara sebelum modal kerja bersih dikaitkan dengan profitabilitas. Kemudian disarankan agar penelitian selanjutnya dalam teknik pengolahan data menggunakan analisis regresi panel. Sehingga hasil penelitian dapat mengungkapkan secara lebih akurat variabel independen tersebut mempengaruhi variabel dependen. 20 DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi. BPFE UGM. Yogyakarta. Budiasih, Igan. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Peralatan Laba. Jurusan Akuntansi Universitas Udayana. Bali. Djarwanto. 1992. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Penerbit FE UGM. Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Halim, Abdul dan Sarwoko. 1994. Manajemen Keuangan, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit FE UGM. Yogyakarta. Utama, Idfan. 2010. Analisis Pengaruh Perubahan Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Consumer Goods di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta. Kadir, Abdul. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Net Proft Margin Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi April 2012, Vol 13 Nomor 1. Munawir, Slamet. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Sartono, Agus. 2001, Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Sasangko, Noer dan Silfia Kusumaningtyas. 2004. Pengaruh Perubahan Modal Kerja terhadap Perubahan Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. BENEFIT- Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.8 No.2 Des: 173-188. Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Ketiga. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Weston, Fred and Thomas E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit Binarupsa Aksara. Jakarta Barat. 21 LAMPIRAN 1 Modal Kerja Bersih (MKB), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) tahun 2008-2010 No Kode 1 MYOR 2 ULTJ 3 RMBA 4 GGRM 5 HMSP 6 ERTX Nama Perusahaan PT. Mayora Indah Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Eratex Djaja Tbk PT. Roda Vivatex Tbk PT. Ever Shine Textile Industry Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Intanwijaya Internasional Tbk PT. Resource Alam Indonesia Tbk PT. Asahimas Flat Glass Tbk MKB 87.48% GPM -3.00% OPM 1.00% NPM 0.00% 19.27% -9.50% -11.46% 19.60% -14.67% -3.11% -0.59% -1.27% 11.84% 1.30% 1.23% 0.95% -29.90% -0.60% 0.70% -1.00% 80.44% -11.00% -16.00% -64.00% 91.72% 19.01% 20.20% 11.50% -19.00% 0.30% 0.90% -0.90% -199.90% 1.91% 4.75% 0.63% 7.66% 6.30% -3.40% -0.40% 42.80% 21.30% 66.48% 56.20% 38.69% -1.32% 2.40% 2.05% 24.87% 18.42% 18.99% -15.68% 7 RDTX 8 ESTI 9 LTLS 10 INCI 11 KKGI 12 AMFG 13 KICI 14 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk 12.69% 2.91% 3.30% -31.88% 15 ASII PT. Astra International Tbk 36.69% -2.00% 0.00% 0.00% 16 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk 137.13% -2.00% -2.00% -4.00% 17 HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 112.32% 4.10% 6.60% 5.00% 18 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 26.90% 1.00% 2.00% -1.00% 19 INAF PT. Indofarma Tbk -1.23% -0.22% 0.75% -0.53% -1.20% -0.10% -0.20% -0.10% -1.00% PT. Kedaung Indah Can Tbk 20 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk -53.85% 21 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk -90.70% -1.50% 22 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 134.28% 1.22% 2.22% 0.78% 0.00% -1.00% -1.00% 23 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 45.87% 24 ETWA 473.07% -0.77% 0.67% 84.76% 25 IKAI PT. Eterindo Wahanatama Tbk PT. Intikeramik Alamasri Industry Tbk PT. Jembo Cable Company Tbk -34.13% 2.47% -14.19% -4.65% -363.97% -4.50% -2.00% -3.10% 65.21% -3.00% -3.60% -1.80% -30.15% 0.10% -0.25% -1.04% -32.70% 2.60% 3.40% 0.10% 6.63% 6.00% 0.00% 14.00% 26 JECC 27 KBLM 28 KDSI 29 MDRN 30 MLIA PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Kedawung Setia Industrial Tbk PT. Modern Internasional Tbk PT. Mulia Industrindo Tbk 22 31 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk -106.80% -3.12% -1.80% -0.38% 32 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 12.00% 3.00% 4.00% 2.00% 33 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 1.55% -9.65% -9.37% -11.61% 53.45% 4.11% 1.86% -7.41% -63.30% -3.30% -4.60% -10.60% -81.01% 2.10% 2.60% 2.02% 34 SRSN 35 TIRT 36 TRST PT. Indo Acidatama Tbk PT. Tirta Mahakam Resources Tbk PT. Trias Sentosa Tbk 37 UNTR PT. United Tractors Tbk 180.97% 1.80% 1.70% 1.30% 38 VOKS PT. Voksel Electric Tbk -61.26% -1.90% -0.80% -3.80% 39 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 119.97% 0.92% 0.64% 1.15% 40 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -264.54% 7.00% 6.00% 0.94% 41 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 14.73% -0.02% -0.08% 0.00% 42 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk 14.51% -3.40% -2.70% -3.39% 76.92% -0.10% 1.00% -0.10% -40.87% -0.60% 2.33% 0.27% 103.19% 6.60% 7.70% 1.50% 43 DYNA 44 IMAS 45 INDS PT. Dynaplast Tbk PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk PT. Indospring Tbk 46 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 33.58% 0.39% 1.55% -0.26% 47 SIAP 65.22% -3.56% -0.07% 2.13% 48 SMAR 21.00% -4.10% -7.30% -5.70% 49 SOBI 19.67% 1.97% 3.93% 0.51% 50 TBLA PT. Sekawan Inti Pratama Tbk PT. Sinar Mas Argo Resources Technology Tbk PT. Sorini Argo Asia Corporindo Tbk PT. Tunas Baru Lampung Tbk -76.12% -3.50% -4.40% -3.70% 51 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 42.61% 1.41% 2.11% -0.73% 52 SPMA -1.32% -5.00% -5.00% -4.73% 53 ADES -11.41% 27.21% 63.50% 105.97% 54 DAVO PT. Suparma Tbk PT. Akasha Wira International Tbk PT. Davomas Abadi Tbk 1.56% -16.00% -16.00% -22.49% 55 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 21.81% -3.00% 1.00% 1.00% 56 FAST 43.80% 0.00% -1.00% -0.30% 57 INDF 79.61% -1.00% 1.00% -0.80% 58 MLBI -77.02% 3.00% 8.00% 8.15% 59 ROTI PT. Fast Food Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk PT. Sekar Laut Tbk 101.82% 0.00% 4.00% 3.96% 60 SKLT 61 CEKA 62 PTSP 63 STTP 46.83% 1.00% 2.00% -1.00% PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. Pioneerindo Gourment International Tbk PT. Siantar TOP Tbk 191.65% 1.00% 0.00% -2.00% -73.35% -1.00% 4.00% 2.00% -43.59% 1.00% 0.00% -2.00% 1.00% 1.60% -1.00% -9.60% -9.40% -30.10% 64 CNTX PT. Century Textile Industry Tbk -14.54% 65 PAFI PT. Panasia Filament Inti Tbk -202.85% 23 -235.69% -2.00% -2.39% -9.55% -203.04% -6.00% -7.50% 0.33% 32.95% -4.85% -2.30% -8.70% -0.56% -0.30% -96.51% -10.50% -19.50% -5.60% 23.70% 47.60% 66 HDTX 67 SSTM 68 TFCO PT. Panasia Indosyntec Tbk PT. Sunson Textile Manufacture Tbk PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 69 UNTX PT. Unitex Tbk 39.59% 12.50% 70 MYTX PT. APAC Citra Centertex Tbk 57.67% 71 MYRX PT. Hanson International Tbk -55.16% 72 INDR PT. Indorama Syntetics Tbk -64.98% -1.00% -1.00% 0.00% 73 KARW PT. Karwell Indonesia Tbk 193.77% -12.00% -12.44% -93.70% 74 PBRX -85.55% 0.00% 0.00% -4.30% 75 BIMA 62.87% 1.56% 2.71% -12.01% 76 BATA PT. Pan Brothers Tex Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk PT. Sepatu Bata Tbk -9.60% 0.00% -2.00% 22.00% 77 SIMM PT. Surya Intrindo Makmur Tbk 119.96% -25.38% -6.23% -23.50% 78 BRPT PT. Barito Pacific Timber Tbk 15.21% -31.00% 2.40% -32.00% -10.00% -10.50% -26.00% 79 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk 23.95% 80 INKP 10.14% 0.00% 1.00% 4.00% 81 KBRI -10.87% 15.10% 5.90% -11.80% 82 TKIM 28.06% 1.00% 2.00% 3.00% 83 SAIP -108.12% -2.99% -3.90% -96.00% 84 INRU PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT. Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas Tbk PT. Toba Pulp Lestari Tbk 35.31% -20.00% -24.00% -7.00% 85 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk 16.17% -1.95% -2.00% -32.00% 86 BUDI -87.22% -2.00% -2.00% -29.00% 87 TPIA -6.76% -7.00% -7.00% -86.00% 88 CLPI PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk 22.17% 1.50% 2.00% 1.00% 2.00% 2.00% 0.00% -5.00% -13.61% -8.30% 89 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 22.96% 90 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk -17.50% 91 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 71.41% 1.00% 1.00% 0.00% -203.00% -77.00% -108.57% 64.00% 50.10% 2.00% 2.00% 2.00% 23.82% 0.00% 1.00% 1.00% 6.77% -3.00% -3.00% -1.00% 1.11% 2.00% 1.00% -3.00% 105.99% 22.90% 19.00% 0.00% 92 AKKU 93 AKPI 94 BRNA 95 IGAR 96 LMPI 97 LAPD PT. Alam Karya Unggul Tbk PT. Argha Karya Prima Industry Tbk PT. Berlina Tbk PT. Champion Pacific Indonesia Tbk PT. Langgeng Makmur Industri Tbk PT. Leyand International Tbk 98 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk 148.40% -24.80% -43.10% 39.00% 9.87% 12.40% 5.00% 3.00% 5.00% 0.00% 99 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk 247.77% 100 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk 128.21% 24 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk PT. Betonjaya Manunggal Tbk 3.93% 3.00% 3.00% 5.00% 30.63% 2.00% 3.00% 3.00% 1.09% 2.00% 2.00% -93.00% 97.95% 3.00% 4.00% 4.00% 101 INTP 102 SMGR 103 ALMI 104 BTON 105 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 31.92% 0.00% 0.00% -2.00% 106 GDST -21.36% -2.00% -1.00% -50.00% 107 INAI -21.13% -2.00% -1.00% -93.00% 108 JKSW 2.97% 4.00% 14.90% 10.90% 109 JPRS PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT. Indal Aluminium Industry Tbk PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk PT. Jaya Pari steel Tbk 21.92% 0.00% 0.00% -3.00% 110 LMSH PT. Lion Mesh Prima Tbk 38.23% 0.00% 2.00% 1.00% 111 LION 20.80% 4.00% 5.00% 2.00% 112 TBMS 7.80% 1.00% 1.00% -78.00% 113 TIRA -81.70% 0.00% 1.00% 0.00% 114 KIAS -106.16% 4.00% 4.00% 31.80% 115 MITI PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk PT. Mitra Investindo Tbk -75.66% 37.00% 12.00% -3.00% 0.00% -3.00% 0.00% 116 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 15.88% 117 IKBI 25.98% 2.00% 2.00% 101.00% 118 SCCO 5.50% -2.00% -1.00% -1.00% 119 ASGR PT. Sumi Indo Kabel Tbk PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk PT. Astra Graphia Tbk 15.89% -7.00% -3.00% -4.00% 120 MLPL PT. Multipolar Corporation Tbk -63.38% 0.00% 0.00% -2.50% 121 MYOH PT. Myoh Technology Tbk -2.81% -54.00% 16.50% 70.00% -29.84% -2.40% -3.15% -23.00% 122 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 123 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 8.99% -2.00% 0.00% 0.00% 124 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk -45.21% -3.30% -3.00% -8.80% 2.00% 3.00% 3.00% 125 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk -27.01% 126 INTA PT. Intraco Penta Tbk 17.99% 1.00% 2.00% 1.00% 127 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk -28.97% -5.00% -2.00% -29.00% PT. Multistrada Arah Sarana Tbk -185.01% 4.00% 3.00% -3.00% PT. Nipress Tbk -28.44% 1.00% 0.00% -1.00% 128 MASA 129 NIPS 130 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk -97.54% -2.00% -1.00% -8.60% 131 PRAS PT. Prima Alloy Steel Tbk 77.27% 4.00% 2.00% -3.60% 132 TURI PT. Tunas Ridean Tbk 167.34% 0.00% 0.00% 0.00% 133 INTD PT. Inter Delta Tbk 3.62% -3.00% 0.00% -50.30% 134 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk 33.42% -5.00% -1.00% -2.80% 135 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk 5.46% -1.00% 0.00% 2.00% 25 136 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk -2.92% -3.00% -1.00% -1.00% 137 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 8.89% -0.70% 1.00% 0.00% 138 MERK PT. Merck Tbk 17.85% -1.00% -1.00% -1.00% PT. Pyridam Farma Tbk PT. Schering Plough Indonesia Tbk PT. Taisho Phamaceutical Indonesia Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk 49.02% 2.00% 0.00% 0.00% -31.51% 2.00% 5.00% 1.00% 51.51% -3.00% 6.00% 6.00% 139 PYFA 140 SCPI 141 SQBI 142 TSPC 8.15% -2.00% 0.00% 0.00% -3.00% -1.00% -2.00% 143 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 16.58% 144 MRAT 12.62% 0.00% 1.00% 3.00% 145 ICBP 39.02% 4.00% 3.00% 1.00% 146 IPOL 81.63% 5.00% 2.00% 1.00% 147 KRAS PT. Mustika Ratu Tbk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk 22.03% 9.00% 6.00% 26.00% 148 MBTO PT. Martina Berto Tbk 3.40% 3.00% -4.00% -2.00% 149 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 7.77% 5.00% 4.00% 3.00% PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Eratex Djaja Tbk 12.69% 7.01% 12.79% -18.50% -12.31% -0.17% -6.68% -6.07% 24.47% 4.68% 5.33% 4.26% 75.02% 0.00% 0.60% 1.90% -56.15% 6.00% 1.00% 39.00% -339.93% 5.49% 7.70% 2.00% 2.76% -0.70% -1.20% 5.40% -31.15% -5.85% -8.03% -0.98% -3.41% -3.30% 7.70% -12.10% 27.02% -0.40% -0.59% -4.10% 150 ULTJ 151 RMBA 152 GGRM 153 HMSP 154 ERTX 155 RDTX 156 ESTI 157 LTLS 158 INCI 159 KKGI PT. Roda Vivatex Tbk PT. Ever Shine Textile Industry Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Intanwijaya Internasional Tbk PT. Resource Alam Indonesia 160 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk -29.63% -11.07% -10.62% -6.65% PT. Kedaung Indah Can Tbk -5.57% -9.81% -11.86% -9.56% PT. Metrodata Electronics Tbk 3.04% -2.07% -3.63% -71.58% 161 KICI 162 MTDL 163 ASII PT. Astra International Tbk -5.43% 1.00% 1.00% 1.00% 164 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk -108.88% 8.00% 7.00% 9.00% 165 HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 39.03% 0.10% 0.80% 1.60% 166 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk -14.80% -1.00% -2.00% 3.00% 167 INAF PT. Indofarma Tbk -2.89% 4.53% -0.18% -0.15% 168 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 8.33% 0.60% 1.30% 1.20% -0.50% -0.60% 0.90% 5.53% 4.50% 12.19% 169 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk 133.33% 170 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk -184.80% 26 171 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk -16.13% -1.00% 0.00% 1.00% 172 ETWA -35.35% 1.11% 0.67% -84.99% 173 IKAI 8.10% -9.02% -14.19% -17.11% 174 JECC PT. Eterindo Wahanatama Tbk PT. Intikeramik Alamasri Industry Tbk PT. Jembo Cable Company Tbk -35.84% -0.20% -1.80% 2.10% PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Kedawung Setia Industrial Tbk PT. Modern Internasional Tbk -82.53% 3.50% 1.00% -0.10% 22.98% 1.79% 0.03% 0.56% 13.75% -0.50% -2.70% 1.10% -3.00% 5.00% 69.00% 2.08% 0.83% -0.08% 175 KBLM 176 KDSI 177 MDRN 178 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk -25.13% 179 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk -175.35% 180 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk -26.03% 0.00% -2.00% 4.00% -2.30% -4.06% 2.58% 181 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk -7.04% 182 SRSN 76.27% -10.67% -9.41% 5.03% 183 TIRT 203.91% 0.80% -0.10% 12.50% 184 TRST PT. Indo Acidatama Tbk PT. Tirta Mahakam Resources Tbk PT. Trias Sentosa Tbk 482.47% 2.10% 2.40% 5.95% 185 UNTR PT. United Tractors Tbk -5.56% 3.10% 3.10% 3.60% 186 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 72.33% 0.20% -1.40% 2.90% 1.21% -0.11% -0.08% 187 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 11.75% 188 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -263.95% -2.00% -3.75% -1.14% 189 ARGO PT. Argo Pantes Tbk -73.07% -0.07% -0.06% 0.07% 6.17% 2.90% 2.60% 8.91% 190 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk 191 DYNA -29.51% 4.50% 3.30% 4.40% 192 IMAS -35.05% -0.08% -1.25% 1.41% 193 INDS PT. Dynaplast Tbk PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk PT. Indospring Tbk 85.54% -13.00% -14.70% 4.90% 194 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 80.08% -2.15% -3.78% -1.40% 195 SIAP 17.02% -0.19% -1.71% -0.75% 196 SMAR -10.97% -11.30% -5.50% -1.20% 197 SOBI -33.80% 0.75% 0.06% 1.17% 198 TBLA PT. Sekawan Inti Pratama Tbk PT. Sinar Mas Argo Resources Technology Tbk PT. Sorini Argo Asia Corporindo Tbk PT. Tunas Baru Lampung Tbk 9.52% -4.40% 0.80% 7.40% 199 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 78.96% 1.81% 2.41% 13.02% -63.95% -2.00% -3.00% 4.01% -178.45% 9.00% 35.00% 23.74% -40.32% -20.00% -29.00% -40.79% 200 SPMA 201 ADES 202 DAVO PT. Suparma Tbk PT. Akasha Wira International Tbk PT. Davomas Abadi Tbk 203 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 20.48% 4.00% 7.00% 5.00% 204 FAST 146.54% -1.00% 2.00% 1.20% 205 INDF PT. Fast Food Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk -193.80% 4.00% 2.00% 2.80% 27 -18.22% 5.00% 10.10% 4.29% 230.20% 4.00% 2.00% 0.69% -0.72% 1.00% -1.00% 3.20% 15.27% 0.00% 3.00% 3.00% 117.03% 1.00% 0.00% 3.00% 51.04% 1.00% 1.00% 6.00% PT. Century Textile Industry Tbk 55.96% -8.60% -8.20% 4.00% -3.30% -1.50% 39.00% 206 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk PT. Sekar Laut Tbk 207 ROTI 208 SKLT 209 CEKA 210 PTSP 211 STTP PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. Pioneerindo Gourment International Tbk PT. Siantar TOP Tbk 212 CNTX 213 PAFI PT. Panasia Filament Inti Tbk 100.62% 214 HDTX 96.23% 0.00% 0.23% 9.46% 215 SSTM 121.20% 7.00% 6.50% 19.70% 216 TFCO PT. Panasia Indosyntec Tbk PT. Sunson Textile Manufacture Tbk PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk -37.06% 4.85% 2.60% 26.20% 217 UNTX PT. Unitex Tbk -15.15% -0.34% 1.10% 64.61% 218 MYTX PT. APAC Citra Centertex Tbk -20.75% 5.50% 14.50% 8.60% 219 MYRX PT. Hanson International Tbk 171.74% 0.00% 0.00% 0.00% 220 INDR PT. Indorama Syntetics Tbk 78.84% -2.00% 0.00% 0.00% 221 KARW PT. Karwell Indonesia Tbk -4.69% 0.00% -20.20% 11.90% -66.98% -1.00% 0.00% 4.30% -6.29% 4.68% 3.28% 12.74% 8.51% 2.00% 3.00% -20.00% 222 PBRX 223 BIMA 224 BATA PT. Pan Brothers Tex Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk PT. Sepatu Bata Tbk 225 SIMM PT. Surya Intrindo Makmur Tbk -136.73% 163.71% -13.00% -68.00% 226 BRPT PT. Barito Pacific Timber Tbk 17.32% 17.00% 18.00% 23.00% 227 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk 5.05% -25.00% -27.65% 7.50% 228 INKP 331.71% -12.00% -13.00% 18.00% 229 KBRI 15.06% 4.90% -10.70% 79.80% 230 TKIM -3.98% 4.00% 4.00% -1.00% 231 SAIP 116.85% 6.07% 28.00% 104.50% 232 INRU PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT. Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas Tbk PT. Toba Pulp Lestari Tbk -14.01% -13.00% -12.10% -9.00% 233 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk -13.40% 4.55% 4.90% 90.50% 234 BUDI -30.77% 1.00% 0.00% 69.00% 235 TPIA 17.21% 16.00% 16.00% 28.00% 236 CLPI PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk 26.59% 5.00% 3.00% 3.00% 237 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk -20.47% -4.00% -5.00% 0.00% 238 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 16.68% 13.00% 22.00% 15.30% 239 EKAD PT. Ekadharma International Tbk -65.02% 7.00% 8.00% 5.00% 240 AKKU PT. Alam Karya Unggul Tbk 139.71% -101.00% -11.86% -12.00% 28 241 AKPI 242 BRNA 243 IGAR 244 LMPI 245 LAPD PT. Argha Karya Prima Industry Tbk PT. Berlina Tbk PT. Champion Pacific Indonesia Tbk PT. Langgeng Makmur Industri Tbk PT. Leyand International Tbk 29.07% 7.00% 5.00% 3.00% -24.48% 1.00% 1.00% 0.00% 19.34% 4.00% 5.00% 3.00% 9.05% -2.00% -1.00% 1.00% -73.92% -10.60% -6.00% 4.40% -45.20% -45.10% 62.50% 246 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk 31.72% 247 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk -57.42% 12.13% 12.10% 24.00% 248 SMCB -62.08% 1.00% 5.00% 10.00% 249 INTP 132.55% 7.00% 10.00% 8.00% 250 SMGR 18.41% 3.00% 2.00% 2.00% 251 ALMI -3.58% -4.00% -5.00% 13.00% 252 BTON PT. Holcim Indonesia Tbk PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk PT. Betonjaya Manunggal Tbk -32.44% 1.00% -1.00% -5.00% -3.92% 1.00% -1.00% 0.00% 253 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 254 GDST -126.43% -30.40% -30.70% -26.60% 255 INAI -86.88% 27.25% 1.00% -19.70% 256 JKSW 18.78% -1.00% 8.30% 18.70% 257 JPRS PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT. Indal Aluminium Industry Tbk PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk PT. Jaya Pari steel Tbk -43.43% -4.00% -6.00% -6.00% 258 LMSH PT. Lion Mesh Prima Tbk -24.28% -5.00% -7.00% -4.00% 259 LION 14.51% 2.00% 0.00% 1.00% 260 TBMS -41.65% -1.00% -1.00% 102.00% 261 TIRA 32.45% -3.00% -1.00% 0.00% 262 KIAS -7.24% 0.00% 0.00% 3.00% 263 MITI PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk PT. Mitra Investindo Tbk -201.79% -13.00% -14.00% 13.00% 264 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk -1.15% 2.00% 5.00% 1.00% 265 IKBI -3.53% 2.00% 0.00% -61.00% 266 SCCO -5.12% 0.00% -1.00% 0.00% 267 ASGR PT. Sumi Indo Kabel Tbk PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk PT. Astra Graphia Tbk 39.30% 3.00% -2.00% -1.00% 268 MLPL PT. Multipolar Corporation Tbk 121.99% 8.00% 1.00% 2.50% 269 MYOH PT. Myoh Technology Tbk -25.59% 81.00% 10.20% 48.00% -2.20% -1.85% 23.20% 1.00% -1.00% 4.00% 270 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk -46.25% 271 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 16.30% 272 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 107.13% 8.70% 7.00% 18.80% 273 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk -12.51% 1.00% 2.00% -1.00% 274 INTA PT. Intraco Penta Tbk -57.31% 2.00% -1.00% 1.00% 275 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 81.24% 7.00% 3.00% 10.00% 29 64.53% 0.00% 1.00% 10.00% -120.78% 1.00% -4.00% 1.00% PT. Polychem Indonesia Tbk 466.57% 2.00% -1.79% 8.60% 0.00% -7.80% -18.90% 276 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 277 NIPS PT. Nipress Tbk 278 ADMG 279 PRAS PT. Prima Alloy Steel Tbk 282.12% 280 TURI PT. Tunas Ridean Tbk -62.93% -1.00% 0.00% 3.00% 281 INTD PT. Inter Delta Tbk -3.53% -3.00% -4.60% -31.70% 5.00% 5.00% 16.50% 282 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk -223.25% 283 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk 17.35% -3.00% 0.00% -4.00% 284 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 7.20% 2.00% 2.00% 1.00% 0.90% 0.00% 0.00% 285 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 1.85% 286 MERK PT. Merck Tbk 5.68% 1.00% 5.00% 5.00% 287 PYFA 47.23% -2.00% 0.00% 1.00% 288 SCPI -42.07% -10.00% -2.00% 1.00% 289 SQBI 34.28% 10.00% 8.00% 5.00% 290 TSPC PT. Pyridam Farma Tbk PT. Schering Plough Indonesia Tbk PT. Taisho Phamaceutical Indonesia Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk 10.32% -2.00% 0.00% -1.00% 291 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 11.39% 0.00% -1.00% 0.00% 292 MRAT 4.10% 0.00% 4.00% -1.00% 293 ICBP 26.49% 6.00% 7.00% 4.00% 294 IPOL 94.69% 4.00% 2.00% 4.00% 295 KRAS PT. Mustika Ratu Tbk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk -15.67% -6.00% -7.00% 69.00% 296 MBTO PT. Martina Berto Tbk -7.68% -2.00% 2.00% 3.00% 297 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 66.75% 0.00% -2.00% -1.00% 298 ULTJ 11.38% 5.36% 1.99% 1.91% 299 RMBA 14.71% 3.20% 5.50% 4.50% 300 GGRM 24.12% 1.79% -0.25% 0.52% 301 HMSP 0.81% 0.40% 1.50% 1.70% 302 ERTX PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Eratex Djaja Tbk 47.94% -12.00% -7.00% -16.00% 303 RDTX 79.38% 2.20% 2.00% 44.80% 304 ESTI -32.62% 0.40% 0.30% -1.30% 305 LTLS 5.24% 0.84% 0.65% 0.06% 306 INCI -11.05% -9.40% -21.70% 11.90% 307 KKGI PT. Roda Vivatex Tbk PT. Ever Shine Textile Industry Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Intanwijaya Internasional Tbk PT. Resource Alam Indonesia 17.58% 14.00% 11.80% 9.20% 308 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 73.74% 10.60% 12.70% 13.12% 2.25% 1.88% 10.31% 1.13% 2.99% 28.85% 309 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 6.17% 310 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk 8.74% 30 311 ASII PT. Astra International Tbk 44.51% -2.00% -2.00% 1.00% 312 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk -29.49% -6.00% -5.00% -5.00% 313 HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 43.73% -4.50% -3.30% -1.40% PT. Selamat Sempurna Tbk 67.61% 1.00% 1.00% 0.00% -2.60% 3.31% 1.31% 1.01% 314 SMSM 315 INAF PT. Indofarma Tbk 316 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 92.31% 2.20% -0.20% 0.50% -2.70% -2.20% -0.60% 317 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk 228.57% 318 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 122.82% 3.23% -4.81% -1.90% 319 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk -83.76% 2.00% 0.00% 1.00% PT. Eterindo Wahanatama Tbk PT. Intikeramik Alamasri Industry Tbk PT. Jembo Cable Company Tbk -78.77% 3.28% 2.85% 3.33% 7.70% 3.84% -4.04% -1.38% -153.23% -3.40% -2.70% -1.98% 3.92% -2.50% -0.60% 0.10% 320 ETWA 321 IKAI 322 JECC 323 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Kedawung Setia Industrial Tbk PT. Modern Internasional Tbk 324 KDSI 28.56% -0.72% -0.49% 0.41% 325 MDRN 117.66% 9.40% 4.80% 4.40% 326 327 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk -108.30% 5.00% 4.00% 1.00% PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 172.79% -0.74% 0.10% -0.03% 328 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0.06% -4.00% -2.00% -4.00% 329 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 22.50% 3.44% 1.86% 1.16% 330 SRSN 40.45% -5.64% -5.74% -4.33% 331 TIRT -68.89% -0.98% -0.15% -3.60% 332 TRST PT. Indo Acidatama Tbk PT. Tirta Mahakam Resources Tbk PT. Trias Sentosa Tbk 142.87% 0.00% -0.20% -1.32% -4.60% -4.20% -2.70% 333 UNTR PT. United Tractors Tbk 18.66% 334 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 37.72% 0.30% -1.20% -2.30% 335 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 6.61% -1.69% -1.16% -0.57% 336 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 95.16% -3.00% -1.33% 4.15% 337 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 27.53% 0.12% 0.13% -0.09% -0.50% -0.40% -1.76% 338 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk -138.10% 339 DYNA 149.79% 1.90% 1.50% 0.60% 340 IMAS -244.55% -0.26% 1.14% 2.40% 341 INDS PT. Dynaplast Tbk PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk PT. Indospring Tbk 33.70% 7.20% 8.10% -1.30% 342 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 7.10% 0.53% -0.02% 1.92% 343 SIAP 36.27% 0.30% -1.68% 0.40% 344 SMAR 18.46% 3.40% 0.40% 0.90% 345 SOBI PT. Sekawan Inti Pratama Tbk PT. Sinar Mas Argo Resources Technology Tbk PT. Sorini Argo Asia Corporindo Tbk -37.26% -13.33% -11.44% -7.34% 31 346 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk 41.74% 5.60% 5.60% -0.60% 347 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 18.97% 1.79% 2.38% -1.37% 348 SPMA 169.37% 3.00% 3.00% -0.09% 349 ADES 1.57% 1.00% 15.00% 2.00% 350 DAVO PT. Suparma Tbk PT. Akasha Wira International Tbk PT. Davomas Abadi Tbk 39.50% 35.00% 31.00% 54.20% 351 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk -1.27% 20.00% 11.00% 8.00% 352 FAST 23.18% -4.00% -2.00% 0.50% 353 INDF 461.88% 5.00% 5.00% 2.20% 354 MLBI 17.07% 4.00% 2.70% 3.64% 355 ROTI PT. Fast Food Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk PT. Sekar Laut Tbk 185.70% 1.00% 3.00% 4.55% 356 SKLT 357 CEKA 358 PTSP 359 STTP 9.66% 4.00% 1.00% -3.10% PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. Pioneerindo Gourment International Tbk PT. Siantar TOP Tbk -13.08% 0.00% -2.00% 0.00% 66.21% 2.00% 2.00% 1.00% 59.60% 1.00% 1.00% -1.00% 10.30% 11.10% 14.80% 360 CNTX PT. Century Textile Industry Tbk -31.15% 361 PAFI PT. Panasia Filament Inti Tbk -16.09% -6.70% -1.80% -33.50% 362 HDTX -61.94% 3.00% 3.16% -0.06% 363 SSTM 172.83% -3.00% -3.60% -5.00% 364 TFCO PT. Panasia Indosyntec Tbk PT. Sunson Textile Manufacture Tbk PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 251.14% 4.62% 7.70% -3.00% 365 UNTX PT. Unitex Tbk 11.76% -8.49% 5.20% -36.00% 0.00% 0.00% -6.90% 48.00% 35.00% 34.00% 366 MYTX PT. APAC Citra Centertex Tbk -12.11% 367 MYRX PT. Hanson International Tbk -73.45% 368 INDR PT. Indorama Syntetics Tbk -16.39% 4.00% 3.00% 0.00% -7.00% -1.40% -16.20% 369 KARW PT. Karwell Indonesia Tbk -1.76% 370 PBRX 245.69% 1.00% 1.00% 0.00% 371 BIMA 8.39% 2.95% 1.82% -2.24% 372 BATA PT. Pan Brothers Tex Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk PT. Sepatu Bata Tbk 10.38% 2.00% 1.00% 0.00% 373 SIMM PT. Surya Intrindo Makmur Tbk -39.27% -132.33% 19.00% 105.00% 374 BRPT PT. Barito Pacific Timber Tbk -44.94% -4.00% -5.00% -7.30% 10.60% 8.65% 83.50% 375 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk 31.01% 376 INKP 18.64% 8.00% 8.00% 10.00% 377 KBRI -44.32% -17.00% 9.50% 56.00% 378 TKIM -10.19% -2.00% -4.00% 0.00% 379 SAIP 113.82% -7.60% -32.00% 100.00% 380 INRU PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT. Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas Tbk PT. Toba Pulp Lestari Tbk -14.48% 6.00% 3.10% 7.00% 32 381 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk 382 BUDI 383 TPIA 384 CLPI PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk -10.97% 8.65% 5.90% 26.00% 6.46% -4.00% -3.00% -95.00% -23.19% -8.00% -8.00% -3.00% 17.90% -3.20% -2.00% -1.00% -1.00% 1.00% 0.00% -1.00% 0.00% 7.00% 385 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk -3.95% 386 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 15.90% 387 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 102.15% 1.00% 2.00% 2.00% 388 AKKU 13.03% 104.00% 28.00% 63.00% 389 AKPI -14.96% -5.00% -5.00% -1.00% 390 BRNA -23.70% 2.00% 2.00% 2.00% 391 IGAR 20.99% 4.00% 2.00% 1.00% 392 LMPI -19.60% 1.00% -1.00% -1.00% 393 LAPD PT. Alam Karya Unggul Tbk PT. Argha Karya Prima Industry Tbk PT. Berlina Tbk PT. Champion Pacific Indonesia Tbk PT. Langgeng Makmur Industri Tbk PT. Leyand International Tbk 183.28% 8.80% 12.00% 4.40% 394 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk 34.93% 42.00% 50.00% 25.00% -12.91% -13.00% -14.00% 395 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk 29.01% 396 SMCB 185.98% 0.00% -2.00% -1.00% 397 INTP 72.78% 2.00% 1.00% 3.00% 398 SMGR -18.37% 0.00% 1.00% 2.00% 399 ALMI -54.16% 2.00% 3.00% -4.00% 400 BTON PT. Holcim Indonesia Tbk PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk PT. Betonjaya Manunggal Tbk 22.89% -5.00% -4.00% 0.00% 401 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 2.66% 8.00% 5.00% 3.00% 402 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk 71.06% 28.40% 28.70% 99.86% 403 INAI -8.41% 1.00% 1.00% 5.70% 404 JKSW 11.77% -3.00% -4.00% 1.00% 405 JPRS PT. Indal Aluminium Industry Tbk PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk PT. Jaya Pari steel Tbk 28.57% 1.00% 2.00% 6.00% 406 LMSH PT. Lion Mesh Prima Tbk 26.53% 3.00% 4.00% 3.00% 407 LION PT. Lion Metal Works Tbk 17.06% 0.00% 0.00% 2.00% 0.00% 0.00% -2.00% 408 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 130.93% 409 TIRA 60.64% -1.00% -2.00% 0.00% 410 KIAS 45.87% -2.00% 2.00% -5.00% 411 MITI PT. Tira Austenite Tbk PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk PT. Mitra Investindo Tbk 68.94% 8.00% 6.00% -5.00% 412 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 12.72% 1.00% 17.00% 1.00% 413 IKBI 4.14% -9.00% -8.00% -29.00% 414 SCCO 43.60% 1.00% 2.00% 2.00% 415 ASGR PT. Sumi Indo Kabel Tbk PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk PT. Astra Graphia Tbk 55.87% 0.00% 2.00% 3.00% 33 43.01% -11.00% -5.00% 29.00% -303.10% 2.00% 2.30% 43.00% 1.50% 1.64% -69.20% 0.00% 1.00% 3.00% -1.00% -3.00% 416 MLPL PT. Multipolar Corporation Tbk 417 MYOH PT. Myoh Technology Tbk 418 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 47.15% -3.00% 419 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk -17.63% 420 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 5.01% 421 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 17.20% 1.00% 2.00% 2.00% -3.00% 1.00% 2.00% 422 INTA PT. Intraco Penta Tbk 151.00% 423 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 14.71% 7.00% 4.00% 6.00% 424 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 171.65% 0.00% -1.00% -1.00% -335.79% 1.00% 3.00% 2.00% 3.00% 3.79% -1.00% 425 NIPS PT. Nipress Tbk 426 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk 55.27% 427 PRAS PT. Prima Alloy Steel Tbk -45.44% 6.00% 11.80% 28.50% 428 TURI PT. Tunas Ridean Tbk 59.66% -1.00% 0.00% -3.00% 429 INTD PT. Inter Delta Tbk -144.37% -7.00% 4.60% 93.70% 430 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk 69.97% -8.00% -2.00% -9.00% 431 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk 16.78% 1.00% 1.00% 4.00% 432 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 24.40% 1.00% 1.00% 3.00% 0.80% 1.00% 2.00% 433 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 31.31% 434 MERK PT. Merck Tbk -0.07% -2.00% -8.00% -5.00% 435 PYFA 31.94% 0.00% -1.00% 0.00% 436 SCPI -47.65% -4.00% -11.00% -7.10% 437 SQBI -3.71% -9.00% -2.00% -1.00% 438 TSPC PT. Pyridam Farma Tbk PT. Schering Plough Indonesia Tbk PT. Taisho Phamaceutical Indonesia Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk 10.89% 0.00% 2.00% 2.00% 439 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 14.04% 0.00% -1.00% 0.00% PT. Mustika Ratu Tbk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk 5.03% 0.00% -2.00% 1.00% 20.65% 4.00% 4.00% 2.00% -131.84% 5.00% 8.00% 2.00% 114.21% 8.00% 7.00% 43.00% 6.73% 1.00% 4.00% 2.00% 440 MRAT 441 ICBP 442 IPOL 443 KRAS 444 MBTO PT. Martina Berto Tbk 34 LAMPIRAN 2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics MKB GPM OPM NPM Valid N (listwise) N 444 444 444 444 444 Minimum -363.972 -132.330 -108.570 -96.5100 Maximum Mean Std. Deviation 482.4699 13.5240 189.33286247 163.7100 .4143758 329.72364112 66.48000 .6333587 365.06756457 105.9700 2.49274 154.71955896 35 LAMPIRAN 3A Uji Normalitas Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 444 .0000000 1.21594942 .408 .396 -.408 8.598 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 444 .0000000 3.93402290 .447 .447 -.419 9.413 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 444 .0000000 1.53778422 .356 .349 -.356 7.494 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 36 LAMPIRAN 3B Uji Normalitas Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Unstandardiz ed Residual 398 .0000000 .04409518 .118 .089 -.118 2.354 .288 Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 383 .0000000 .04257777 .122 .122 -.117 2.385 .301 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 342 .0000000 .04286813 .130 .125 -.130 2.412 .764 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 37 LAMPIRAN 4 Uji Autokorelasi Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) Variables Entered/Removed Model 1 Variables Entered MKB a Variables Removed . b Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: GPM Model Summary Model 1 b Durbin-W atson 1.929a a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: GPM Variables Entered/Removed Model 1 Variables Entered MKB a Variables Removed . b Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: OPM Model Summary Model 1 b Durbin-W atson 1.951a a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: OPM Variables Entered/Removed Model 1 Variables Entered MKB a Variables Removed . b Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: NPM Model Summary Model 1 b Durbin-W atson 1.905a a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: NPM 38 LAMPIRAN 5 Uji Heteroskedastisitas Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered MKBa Variables Removed Method Enter . a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: SBRESID Model Summaryb Model 1 R .020a R Square .000 Adjusted R Square -.002 Std. Error of the Estimate .03072 a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: SBRESID ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .000 .374 .374 df 1 396 397 Mean Square .000 .001 F .152 Sig. .696a a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: SBRESID Coefficientsa Model 1 (Constant) MKB Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.172E-02 .002 -8.35E-10 .000 Standardized Coefficients Beta -.020 t 20.340 -.390 Sig. .000 .696 a. Dependent Variable: SBRESID 39 Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered MKBa Variables Removed Method Enter . a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: SBRESID Model Summaryb Model 1 R .071a R Square .005 Adjusted R Square .002 Std. Error of the Estimate .02967 a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: SBRESID ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .002 .335 .337 df 1 381 382 Mean Square .002 .001 F 1.906 Sig. .168a a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: SBRESID Coefficientsa Model 1 (Constant) MKB Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.078E-02 .002 -2.81E-09 .000 Standardized Coefficients Beta -.071 t 20.087 -1.381 Sig. .000 .168 a. Dependent Variable: SBRESID 40 Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered MKBa Variables Removed Method Enter . a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: SBRESID Model Summaryb Model 1 R .862a R Square .744 Adjusted R Square .743 Std. Error of the Estimate 403552.573 a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: SBRESID ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 1.61E+14 5.54E+13 2.16E+14 df 1 340 341 Mean Square 1.607E+14 1.629E+11 F 986.679 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: SBRESID Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 66645.450 22062.692 MKB .853 .027 Standardized Coefficients Beta .862 t 3.021 31.411 Sig. .003 .517 a. Dependent Variable: SBRESID 41 LAMPIRAN 6 Analisis Regresi Modal Kerja Bersih (MKB) Terhadap Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .036 .791 .827 df Mean Square .036 .003 1 396 397 F 8.758 Sig. .027a t .256 3.176 Sig. .840 .027 F 4.529 Sig. .042a t Sig. .018 .042 a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: GPM Coefficientsa Model 1 (Constant) MKB Unstandardized Coefficients B Std. Error .283 .002 2.813E-02 .001 Standardized Coefficients Beta .296 a. Dependent Variable: GPM ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .007 .868 .875 df 1 381 382 Mean Square .005 .001 a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: OPM Coefficientsa Model 1 (Constant) MKB Unstandardized Coefficients B Std. Error .365 .002 1.104E-03 .000 Standardized Coefficients Beta .113 .223 2.664 a. Dependent Variable: OPM 42 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .034 .612 .646 df 1 340 341 Mean Square .021 .003 F 5.212 Sig. .031a t 2.413 3.249 Sig. .005 .031 a. Predictors: (Constant), MKB b. Dependent Variable: NPM Coefficientsa Model 1 (Constant) MKB Unstandardized Coefficients B Std. Error .816 .002 6.509E-03 .001 Standardized Coefficients Beta .178 a. Dependent Variable: NPM 43