KEANEKARAGAMAN KUPUKU PUDI KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN JAWA TIMUR Oleh: AMRON RASIDI ( 993300134 ) Biology Dibuat: 2007-04-11 , dengan 3 file(s). Keywords: Keanekaragaman, populasi kupu-kupu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan populasi kupu-kupu di Kebun Raya Purwodadi Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan Jawa Timur. Kebun Raya Purwodadi merupakan satu dari empat kebun raya yang dikelolah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Tugas utama adalah melakukan inventarisasi, eksplorasi dan konservasi tumbuhtumbuhan dataran rendah kering yang mempunyai ilmu pengetahuan dan ekonomi. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, dengan sampel species kupu-kupu yang ditemukan di sepanjang transek sebagai jalur pengamatan. Hasil penelitian diindentifikasi dan deskripsi dengan menggunakan buku identifikasi Tsukada dan Nishiyama (1982), Bernard D′ Abrera (1982). Untuk analisis populasi parameter yang digunakan adalah kepadatan absolut, kepadatan relatif, frekuensi, dan frekuensi relatif’ Keanekaragaman kupu-kupu di Kebun Raya Purwodadi ada 22 spesies, yang tergolong dalam 4 familia yaitu; Famili Lycaenidae, Famili Nymphalidae, Famili peredae, dan Famili Papilionidae. Famili Lycaenidae terdiri dari satu genus yaitu Arhopala, dan satu species kupu-kupu. Famili Nympalidae terdiri dari terdiri 9 genus yaitu Anosia Euploea, Faunis, Ideopsis, Lexias, Moduza, Neptis, Rhinopalpa, Vindula. Dari 9 genus tersebut terdapat 11 species kupu-kupu. Familia. Pieridae terdiri dari 3 genus yaitu Catopsilia, Cepora, Hebomoia, dan berjumlah 3 species kupukupu. Familia Papilionidae terdiri dari 3 genus yaitu Graphium, Papilio, Troides. Dari 3 genus tersebut terdapat 7 species kupu-kupu. Pupolasi kupu-kupu yang berada di Kebun Raya Purwodadi menunjukkan perbedaan jumlah species dan tingkat populasi pada tiga lokasi, dimana pada lokasi kawasan taman Mexican, area air, Fern area serta Bungur Avenue dan loakasi area tumbuhan palem mempunyai jumlah species yang lebih banyak dan pupolasi yang lebih tinggi dibandingkan di lokasi jalan utama pintu gerbang masuk, hal ini disebabkan perbedaan komponen penyusun habitat dari ketiga lokasi tersebut.