tinjauan pustaka - Universitas Sumatera Utara

advertisement
4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:
Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo:
Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae, Genus: Cucumis, Species: Cucumis melo
L.(Tjitrosoepomo,2004).
Tanaman melon merupakan tanaman yang tumbuh menjalar, herbaceous,
berbulu dan semusim. Tanaman melon memiliki akar denganpenetrasi kedalaman
sekitar
30-40
cm
dari
permukaan
tanah
dan
sebagian
akar
dapat
mencapaikedalaman satu meter (Paje dan Vossen, 1994).
Tanaman melon pada umunya memiliki batang yang panjang yaitu sekitar
2 meter, berbentuk segi lima, lunak, berbuku-buku, sebagai tempat melekatnya
tangkai daun. Batang tanaman melon berwarna hijau muda dengan bentuk
batangbersegi lima berlekuk dengan 3-7 lekukan (Prajnanta, 2003).
Daun tanaman melon adalah berwarna hijauberbentuk hampir bundar,
bersudut lima disertai 3-7 lekukan, bergaris tengah 8-15 cm. Tanaman ini
mempunyai sulur yang terdapat pada setiap ketiak daun (Samadi, 2004).
Bunga melon tumbuh di ketiak daun dan hampir selalu berkelamin tunggal
berumah satu (monoceous).Bunga betina terbentuk secara tunggal biasanya
terdapat pada ketiak daun. Bunga betina mempunyai putik, mahkota bunga, dan
bakal buah. Bunga betina akan gugur pada 2-3 hari setelah mekar apabila tidak
terserbuki (Harjadi, 1989).
Universitas Sumatera Utara
5
Buah melon berwarna hijau muda yang terdiri dari kulit buah, daging
buah, biji. Kulit buah melon meskipun tidak tebal (1- 2mm), tetapi keras dan
liat.Kandungan kadar gulanya pada kisaran 10%-16% dan berat buah antara 0,4 1,5 kg/buah. Biji melon pada umumnya berwarna cokelat muda, panjang rata rata 0,9 mm dan diameter 0,4 mm. Dalam satu buah melon terdapat sekitar 500 600 biji (Everhart, dkk., 2009).
Syarat Tumbuh
Tanah
Pertumbuhan melon akan optimal apabila dibudidayakan pada tanah
dengan kisaran pH 6,0-6,8. Namun demikian, tanaman melon masih dapat tumbuh
dan berproduksi pada pH 5,6-7,2. Tanaman melon tidak akan berproduksi optimal
apabila ditanam di daerah yang bertanah masam (pH<5,6). Tanaman melon
didalam pertumbuhannya menghendaki tanah gembur, mempunyai lapisan olah
yang tebal, geluh berpasir (porus), dan kaya bahan organik (Prajnanta, 2003).
Namun tanah yang baik pada budidaya tanaman melon ialah tanah gembur
yang banyak mengandung bahan organik. Penambahan sejumlah pupuk kandang
dan pasir akan membantu untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Seperti
tanaman Cucurbitaceae, tanaman melon tidak menyukai tanah yang tergenang air
(Rukmana, 1994).
Iklim
Melon dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah subtropis dan
tropis. Di Indonesia tanaman ini cocok ditanam di daerah yang mempunyai
ketinggian 300– 900mdpl (Rukmana, 1994).
Universitas Sumatera Utara
6
Tanaman melon memerlukan curah hujan antara 1000-1500 mm/tahun.
Tanaman melon kurang baik bila diusahakan pada musim hujan. Hujan terusmenerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk (Prajnanta, 2003).
Tanaman
melon
memerlukan
penyinaran
matahari
selama
pertumbuhannya dikarenakan sinar matahari membantu dalam prosesfotosintesis.
Intensitas sinar matahari yang diperlukan tanaman melon berkisar 10-12 jam
sehari. Lokasi pertanaman melon harus di daerah terbuka (Poerwanto, 2004).
Sesuai dengan daerah asalnya, tanaman melon memerlukan suhu yang
sejuk untuk pertumbuhannya. Suhu optimal untuk perkecambahan benih melon
pada kisaran suhu 26°-30° C. Suhu ideal untuk pertumbuhan akar melon antara
26° - 30°. Suhu siang hari untuk pembesaran buah melon yang ideal adalah 26° C,
sedangkan suhu malam hari sebaiknya kurang dari 20°C (Direktorat Tanaman
Buah, 2004).
Pupuk NPK
Pemberian bahan organik dan pupuk anorganik (N, P dan K) merupakan
suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan hara bagi tanaman. Fungsi bahan organik
menurut Leiwakabessy, dkk. (2003) adalah (1) memperbaiki struktur tanah, (2)
menambah ketersediaan unsur N, P dan K, (3) meningkatkan kemampuan tanah
mengikat air, (4) memperbesar kapasitas tukar kation (KTK) dan (5)
mengaktifkan mikroorganisme.
Pertumbuhan ukuran lingkarbatang, panjang dan jumlah tunas batangbaru
berlangsung dengan cepat. Dalam masa pertumbuhan tanaman, tanaman
membutuhkan protein dalam pertumbuhannya. Protein diambil dari unsur
Universitas Sumatera Utara
7
nitrogen.Pupuk yang banyak dibutuhkan pada masa vegetatif adalah urea, NPK
(15:15:15), pupuk kandang dan humus (Primantoro, 1997).
Hasil penelitian beberapa peneliti menunjukkan bahwa unsur hara yang
menentukan produksi dan kualitas buah melon diantaranya unsur N, P dan K.
Pemupukan NPK dengan dosis 1564 kg/hektar dapat meningkatkan hasil dan
ukuran buah melon. Pemberian N yang cukup menjamin pertumbuhan yang baik,
hasil panen yang lebih tinggi dan buah berkembang penuh. Unsur P banyak
berpengaruh pada pembungaan dan perkembangannya, kekerasan buah, warna
buah, kandungan vitamin C dan mempercepat pematangan buah. Penggunaan
pupuk K meningkatkan kandungan gula, kandungan vitamin C, kandungan asam
total serta menambah jumlah buah yang dipanen (Purwanto, 2005).
Nitrogen (N)
Senyawa nitogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti
klorofil, asam nukleat, dan enzim. Karena itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah
relatif besar pada saat pertumbuhan tanaman, khususnya pada tahap pertumbuhan
vegetatif, seperti pembentukan tunas atau perkembangan batang dan daun. Jika
kekurangan (defisiensi) nitrogen tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Daunnya
berwarna hijau muda sedangkan daun-daun yang lebih tua menguning dan
akhirnya kering. Jika terjadi kelebihan nitrogen, tanaman tampak terlalu subur,
ukuran daun menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sekulensi)
sehingga mudah diserang penyakit (Novizan, 2002).
Fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut:
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, dapat membantu pertumbuhan daun,
meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatakan kualitas
Universitas Sumatera Utara
8
tanamanpenghasil daun, meningkatkan perkembangan mikroorganisme dalam
tanah (Kartasapoetra dan Sutedja, 2000).
Fosfor (P)
Di dalam tubuh tanaman fosfor memberikan peranan yang penting (1)
pembelahan sel dan pembentukan lemak dan albumin (2) pembentukan bunga,
buah dan biji (3) kematangan tanaman melawan efek nitrogen (4) merangsang
perkembangan akar (5) meningkatkan kualitas hasil tanaman dan (6) ketahanan
terhadap hama dan penyakit (Damanik, 2010).
Bagi tanaman pupuk fosfor berfungsi : (a) untuk mempercepat
pertumbuhan akan semai (b) memacu dan memperkuat pertumbuhan tanaman
dewasa pada umumnya (c) meningkatkan produksi biji-bijian. Unsur P merupakan
pembentuk sel inti, selain itu mempunyai peranan penting bagi pembelahan sel
serta perkembangan jaringan meristematik. Dapat membentuk ikatan fosfat
berdaya tinggi yang dipergunakan untuk mempercepat proses-proses fisiologis.
Kekurangan fosfor menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat dan kerdil, gejala
daun menunjukkan warna hijau tua mengkilap yang tidak normal, pematangan
buah terhambat dan biji berkembang tidak normal (Sutejo, 2002).
Kalium (K)
Pupuk K (kalium) sangat dibutuhkan tanaman melon untuk mendapatkan
buah berkualitas serta mendukung pertumbuhan tanaman, pembungaan, dan
pembentukan buah (Sobir dan Siregar, 2010).
Fungsi kalium adalah untuk membentuk dan membawa karbohidrat,
sebagai katalisator pembentuk protein, mengatur kegiatan berbagai unsur mineral,
menetralkan reaksi dalam sel, menaikkan pertumbuhan jaringan meristem,
Universitas Sumatera Utara
9
mengatur pergerakan stomata, memperkuat tegaknya batang, memfiksasi enzimenzim secara langsung ataupun tak langsung, meningkatkan kadar dan warna
buah, dan lebih tahan terhadap serangan hama (Rosmarkam dan Nasih, 2002).
Pemangkasan Buah
Pemangkasan adalah cara membentuk tanaman untuk meningkatkan
produksi dengan pemanfaatan energi matahari pada fotosintesis yang membantu
pertumbuhan dan perkembangan beberapa tanaman buah-buahan dan perkebunan
(Verheij
dan
Coronel,
1992).
Dengan
melakukan
pemangkasan,
hasil
fotosintesistidak disalurkan pada daun yang bersifat parasite pada tumbuhan
tersebut, melainkan digunakan untuk pembentukan bunga ataupun buah. Pada saat
dilakukan pemangkasan, selain faktor lingkungan yang membantu pertumbuhan
tanaman, faktor genetik juga mendukung perkembangan tanaman yang
dibudidayakan. Pada pemangkasan pemeliharaan, pemberian unsur nitrogen,
fosfat, dan kalium dalam jumlah seimbang akan memberikan hasil yang lebih
optimal (Lakitan, 1995).
Para petani tradisional biasanya hanya memprioritaskan kuantitas buah
dibandingkan kualitas buah. Berdasarkan Direktorat Tanaman Buah (2004),
pemangkasan dan penjarangan buah merupakan salah satu upaya untuk
mengoptimalkan kualitas buah. Pemangkasan tanaman melon bertujuan untuk
mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi kelembaban tajuk tanaman. Hal
tersebut akan mengurangi resiko terjadinya serangan hama dan penyakit, serta
merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif.
Kualitas buah melon ditentukan oleh rasa manis (kandungan gula), tekstur
daging buah yang bagus, aroma daging buah yang khas dan penampakan buah
Universitas Sumatera Utara
10
(bentuk buah, bobot buah dan netting bagi varietas yang memiliki net). Menurut
Rubatzky dan Yamaguchi (1999) yang menyatakan bahwa padatan terlarut total
digunakan sebagai indikator tingkat kemanisan pada buah melon. Kandungan
tersebut diperoleh dari mengurangi jumlah buah menjadi satu buah per tanaman.
Menurut Poerwanto (2004) kandungan PTT (Padatan Terlarut Total) yang tinggi
dalam buah disebabkan oleh tingkat persaingan yang rendah dalam memperoleh
suplai zat makanan. Selain jumlah buah per tanaman, pangkas pucuk juga
mempengaruhi suplai makanan ke buah (Yuda dan Susila, 2008).
Bobot buah dari varietas Action 434 ini bisa mencapai 3 kg. Bentuk
buahnya bulat, kulitnya berwarna hijau muda, rasanya manis, dan teksturnya
kenyal. Umur panen sekitar 65 hari setelah tanam. Varietas ini tergolong
klimaterik yakni buah yang setelah dipanen akan mengalami proses pematangan
(Sobir dan Siregar, 2010).
Universitas Sumatera Utara
Download