File - nsccit

advertisement
PERUBAHAN PERUBAHAN SISTEM KEHIDUPAN MANUSIA DAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(TIK)
NurFauzi
E – mail : [email protected]
ABSTRAK
Over the last few decades of community life has been going through a historic period marked
by the development and advancement of information and communication technology very
rapidly . The development and progress is encouraging changes in public communication
system that progresses rapidly , from the electronic system to a satellite system , and then to a
digital system . It is directly or indirectly impacting on the lives of the order and the behavior
of the community, the nation and the state , especially in the context of social communication
, political , economic , cultural , and other communication context .
Development of Information Technology and communicates bring social change spectacular
that has never happened before . Spectacular development of the shift of industrial society to
an information society . With the advent of the information society , there are also economic
information . Industrial factories turned into industrial information . Advances in
communications technology involves all the elements in the process , both also in the sender
technology , dealer , the dealer or the recipient to bring information to the intended person .
Kata Kunci :
komunikasi
Peradaban Pembaruan, Peradaban revolusi industry, peradaban teknologi
PENDAHULUAN
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa perubahan sosial spektakuler
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sejumlah prediksi memang pernah dilakukan oleh
para futurolog seperti John Naisbitt dan Alvin Tofler. John Naisbitt , misalnya, menyatakan
ada sembilan kecenderungan besar yang sekarang sedang berlangsung di dunia. Salah satu
kecenderungan besar itu adalah beralihnya masyarakat industri ke masyarakat informasi.
Dengan munculnya masyarakat informasi, muncul pula ekonomi informasi. Industri pabrik
berubah menjadi industri informasi. Kemajuan teknologi komunikasi menyangkut semua
unsur dalam prosesnya, baik pula pada teknologi pengirim, penyalur, pembagi atau penerima
pesan yang membawakan informasi kepada orang yang dituju.
Menurut Alvin Tofler dalam bukunya The Third Wave, perkembangan ini dinamai dengan
gelombang ketiga (1980). Tofler membagi sejarah umat manusia menjadi tiga gelombang,
yakni:

Gelombang pertama antara tahun 800 SM – 1700 M disebut juga gelombang pembaruan.
Manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Tanah merupakan dasar bagi
kegiatan ekonomi, kehidupan sosial budaya, struktur sosial dan politik. Hubungan antar
manusia sangat akrab, personal, dan komunikasi bersifat sederhana, tulisan sebagai alat
bantu. Kemudian struktur ini diubah secara total oleh datangnya peradaban industri
(gelombang kedua).

Gelombang kedua mulai berimpit dengan revolusi industri. Manusia beralih ke energi terbaru
seperti minyak, batu bara, dan gas. Mulai ditemukan mesin uap yang kemudian dipadukan
dengan pabrik yang menghasilkan barang-barang produksi. Industri bersandar pada kegiatan
produksi massal. Hubungan manusia menjadi impersonal, komunikasi dikuasai oleh media
massa. Gelombang ini akhirnya tergusur oleh (gelombang ketiga).

Gelombang ketiga adalah peradaban yang didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi dan
pengolahan data, penerbangan dan aplikasi angkasa luar, energi alternatif dan energi
terbarukan serta rekayasa genetik dan bioteknologi, dengan komputer dan mikro teknik
sebagai teknologi intinya. Pada era ini jaringan komunikasi, data dan informasi, komputer,
latihan dan teknologi modernlah yang terpenting. Informasi merupakan faktor penentu. Jika
pada gelombang kedua mengutamakan kekuatan fisik manusia, pada gelombang ketiga
menekankan [ada kekuatan pikiran).
Perbandingan antara ketiga tahapan masyarakat: pertanian, industri dan informasi dapat
dilihat pada tabel berikut[1].
Kategori
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Perubahan
Pertanian
Industri
Informasi
1
Produk
Makanan
Barang
Informasi
2
Faktor
Tanah
Modal produksi
Keahlian
3
Tempat produksi
Rumah
Pabrik
Utilitas
4
Aktor
Petani/artis
Pekerja pabrik
Teknisi
5
Sifat teknologi
Teknologi tenaga
Teknologi informasi
6
Metodologi
Trial and Error
7
Faktor penunjuk
Tradisi
No
8
9
10
Syarat
keberhasilan
Berorientasi pada
perkakas
Bicara
Aturan yang
Hirarkis/
otoriter
Representasi
Prinsip kesatuan
Regionalisme
Eksperimen
Teori abstrak
Simulasi
Pertumbuhan
Kodifikasi
ekonomi
pengetahuan
Melek bicara dan
Melek
tulis
visual/aural/komputer
Demokrasi
Nasionalisme
Demokrasi
Partisipatif
Globalisme
Roger (1986) membandingkan ketiga tahap masyarakat tersebut seperti dalam tabel berikut
ini.
Karakteristik
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Kunci
Pertanian
Industri
Informasi
10.000 tahun dan
Periode waktu
berlanjut terus di
200 tahun (mulai
sebagian besar
sekitar 1750 di
Negara Dunia
Inggris)
Di As sekitar
tahun1995
Ketiga
Elemen kunci/
Sumber-daya
Makanan
Energi
Informasi
Petani
Pekerja pabrik
Pekerja informasi
dasar
Jenis pekerjaan
utama
Institusi, sosial,
kunci
Teknologi dasar
Sifat komunikasi
massa
Pertanian
Pekerja dengan
tangan
Media cetak searah
Pabrik baja
Mesin uap
Media elektronik
(radio, film dan TV)
Universitas
Penelitian
Komputer dan
elektronika
Media interaktif
yang bersifat
demassified
PEMBAHASAN
A. Masyarakat Informasi
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan
kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika Masyarakat adalah
sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan modern, dapat dilacak pada pemrakarsa
komunikasi masyarakat akhir 1980 sampai awal 1990.
Masyarakat informasi (information society) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang dapat membuat kemungkinan
terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi komunikasi baru (new information and
communication technologies/ICT’s). Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan
keuntungan yang penuh dari teknologi baru dalam segala aspek kehidupan. Contohnya ATM
untuk penarikan tunai dan pelayanan perbankan lainnya, telepon genggam (handphone),
teletext television, faxes dan pelayanan informasi seperti internet, e-mail, mailinglist, serta
komunitas maya (virtual community) lainnya.
Rogers (1986) merumuskan masyarakat informasi sebagai berikut[2]:
“Suatu bangsa di mana mayoritas angkatan kerja adalah terdiri dari para pekerja informasi,
dan di mana informasi merupakan elemen yang paling penting. Jadi masyarakat informasi
mencerminkan suatu perubahan yang tajam dari masyarakat industrial di mana mayoritas
tenaga kerja bekerja dalam pekerjaan manufacturing seperti perakitan mobil dan produksi
baja, di mana yang merupakan elemen kunci adalah energi. Kontras dengan itu, para
pekerja individu pada masyarakat informasi adalah mereka yang aktifitas utamanya
memproduksi, mengolah atau mendistribusikan informasi, dan memproduksi teknologi
informasi”
Pengertian lain dari masyarakat informasi adalah suatu keadaan di mana produksi, distribusi
dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Jadi dapat dikatakan bahwa
pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan.
Informasi merupakan energi bahan yang berpola (patterned matter energy) yang
mempengaruhi probabilitas yang tersedia bagi seorang individu dalam pembuatan keputusan.
Informasi tidak memiliki eksistensi fisik secara sendiri, dan hanya dapat diekspresikan dalam
bentuk material (seperti tinta di atas kertas, buku) atau dalam bentuk energi, seperti impus
atau gelombang elektrik. Seringkali informasi dapat didistribusikan oleh sumber (resources)
lain seperti uang.
Ciri-ciri Masyarakat Informasi
Diantara ciri-cirinya adalah :
a. Masyarakat yang terkena exposure (terpaan) media massa dan komunikasi global.
b. Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
c. Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
d. Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem masyarakat global.
e. Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi)
Dengan menjadi masyarakat informasi masyarakat akan menjadi :
1. Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori,
2. Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih
demokratis dibandingkan masyarakat industri
3. Disentralisasi, kekuasaan berbgai, adanya otonomi daerah,
4. Bidang
pekerjaan
dari
manufacture
ke
jasa,
ciri
pekerjaan
berbasis
ilmu
pengetahuan,otomasi, pemecahan masalah dan innovasi,
5. Ketergantungan kepada ICT, komputer merupakan teman sejawat demokrasi yang paling
penting sejak ditemukannya kotak suara (Toffler, 1992).
Globalisasi mempengaruhi paradigma kehidupan dan pola kehidupan masyarakat
informasi (life style), terjadi jabatan-jabatan tertentu yang hilang tetapi banyak juga
jabatan baru yang muncul (changing cariers), demikian juga banyak peraturan yang perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya tentang cyber crime, transaksi elektronik yang
memerlukan undang-undang dan peraturan yang baru (changing regulators).
B. Perspektif Masyarakat Informasi dan Globalisasi
McQuail menjelaskan, istilah masyarakat informasi—information society—dikemukakan
pertama kali oleh Daniel Bell (1973) sehubungan dengan banyak bermunculannya sektorsektor ekonomi berbasis informasi pada akhir era masyarakat industri tahun 1960an, yang
mana proses produksi dan distribusi segala bentuk informasi, terutama berbasis teknologi
komputer, telah menjadi sektor utama dalam perekonomian masyarakat.
Van Cuilenburg (1987) menyebutkan karakteristik utama dari masyarakat informasi yaitu
peningkatan yang sangat menonjol dalam proses produksi dan aliran segala bentuk
informasi, terutama sebagai akibat dari murahnya biaya produksi, miniaturisasi dan
komputerisasi. Rendahnya biaya transmisi dan distribusi informasi juga semakin
mendorong pesatnya pertumbuhan industri informasi. Selain itu, sensitivitas terhadap
jarak geografis pun terus mengalami penurunan, dan sekaligus kecepatan, volume dan
interaktifitas
dalam
berkomunikasi
juga
terus
mengalami
peningkatan
(McQuail,2000:121).
Oleh karena itu dalam teori masyarakat informasi disebutkan, bahwa teknologi telah
mendorong
terciptanya
masyarakat
informasi,
yaitu
dikenali
dengan
karakteristik: Predominance of information work, great volume of information flow,
interactivity of relations, integration and convergence of activities, growth and
interconnection
of
networks,
globalizing
tendencies
and
postmodern
culture(McQuail,2000:88).
Trend masyarakat informasi ternyata juga telah meningkatkan rasa saling keterikatan—
interconnectedness—masyarakat, yang mana masyarakat semakin terdorong untuk
menjalin hubungan-hubungan sosial melalui jaringan-jaringan media, sehingga secara
bertahap hubungan tersebut akan menggantikan atau melengkapi jaringan sosial
kemasyarakatan ataupun komunikasi tatap muka.
Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan McLuhan sehubungan dengan jaringan
sosial yang berkembang melalui media. McLuhan merumuskan teori global village untuk
mengemukakan pandangannya tentang suatu bentuk baru struktur masyarakat dimana
media elektronik akan menghubungkan seluruh dunia ke dalam suatu sistem sosial,
politik dan budaya. Media menjadi perpanjangan fungsi organ-organ tubuh manusia, yang
mana dengan menggunakan media, manusia dapat memperluas pandangan, pendengaran
dan sentuhannya melampaui batas ruang dan waktu. Media elektronik akan membukakan
pemandangan-pemandangan baru bagi masyarakat kebanyakan dan memungkinkan kita
untuk berada di manapun secara cepat.
Berbagai temuan teknologi bahkan dapat dikatakan telah memfasilitasi globalisasi karena
kapasitasnya dalam mengatasi hambatan jarak dan waktu dalam aspek komunikasi
manusia. Dengan globalisasi, ketergantungan masyarakat terhadap informasi pun menjadi
semakin tinggi. Bagi sebagian orang, informasi bahkan dikonotasikan dengan suatu visi
baru tentang perubahan atau kemajuan, dan juga masa depan dengan horison tak terbatas
yang sedikit banyak merupakan kelanjutan dari model yang sudah ada saat ini. Dalam
informasi yang saling dipertukarkan di masyarakat tersebut terkandung pesan-pesan
ideologis yang cenderung melegitimasi trend-trend yang sedang berkembang atau
menjatuhkan pihak lain yang tidak mainstream.
Dalam era masyarakat informasi yang global tersebut, kepemilikan—ownership—
informasi dan hak publik untuk dapat mengakses informasi menjadi hal yang sangat
diperhatikan oleh masyarakat. Pertimbangan ekonomi, sosiologi, dan teknologi senantiasa
mendominasi berbagai aspek berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan terhadap informasi.
Hal-hal tersebut tidak dapat dilepaskan dan terus berpengaruh dalam pertumbuhan media
massa saat ini.
Masyarakat modern saat ini semakin tergantung kepada sistem-sistem komunikasi yang
mana media massa merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut. Namun, segala
bentuk perubahan yang terjadi pada media massa akan menyentuh berbagai aspek
kehidupan masyarakat karena media massa memainkan suatu peranan yang sangat
penting dalam kehidupan politik, sosial dan perekonomian masyarakat, begitu pula
sebaliknya.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat belakangan ini membawa pengaruh kepada
sistem media. Ada dorongan yang kuat dari masyarakat untuk menekan dan
meminimalisir segala bentuk pengawasan yang tidak terbuka atau tidak transparan dari
pihak-pihak tertentu, dan juga menolak beberapa regulasi terhadap media yang dirasa
menyulitkan akses masyarakat. Hal tersebut menunjukkan adanya harapan dari
masyarakat untuk bisa menuntut kontrol secara kolektif terhadap bentuk media yang
berkembang saat ini dalam rangka melindungi kepentingan individual yang cenderung
lebih lemah dan membatasi kekuatan dari pihak penguasa kebijakan publik dan pihakpihak kapitalis dalam industri media.
Disamping itu, muncul tekanan dari masyarakat juga agar bisa mendapatkan akses yang
adil dan bebas untuk menjadi oposisi terhadap golongan ideologi tertentu atau terhadap
partai politik tertentu yang lebih mayoritas, dan untuk memastikan distribusi nilai-nilai
sosial maupun budaya yang memuaskan semua pihak. Masyarakat saat ini lebih peduli
dan lebih mempunyai kekuatan terhadap media massa. Sehingga hal-hal seperti kepuasan
yang lebih merata, keterbukaan, nilai-nilai relatifitas, konsumerisme individual dan
kekuatan perekonomian liberalisme seringkali lebih menjadi fokus perhatian masyarakat
dan mendorong terwujudnya suatu sistem media yang terbuka.
Perkembangan teknologi komunikasi
Selama beberapa dekade terakhir kehidupan masyarakat telah berlangsung melalui masamasa bersejarah yang diwarnai oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat pesat. Perkembangan dan kemajuan tersebut mendorong
terjadinya perubahan-perubahan sistem komunikasi masyarakat yang berlangsung dengan
cepat, dari sistem elektronik ke sistem satelit, dan kemudian ke sistem digital. Hal ini
secara langsung atau tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap tatanan dan
perilaku kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, khususnya dalam konteks komunikasi
sosial, politik, ekonomi, budaya, dan konteks komunikasi lainnya.
Penguasaan informasi harus dimulai dengan penguasaan dan pengendalian terhadap
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi itu sendiri. Ciri-ciri dari
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT, information and commnication
technogy) dewasa ini ditandai dengan[3]:
1. The Rise of Internet, munculnya Web dengan information super high way
2. Convergencing Industries, munculnya industri digital yang mengglobal, dan
3. Convergecing Technologies, seperti CD digital, TV transmitte in digital format,
telpon seluler dll.
Kemunculan TV digital di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI pada hari
kebangkitan Nasional 20 Mei 2009, oleh presiden dinyatakan sebagai revolusi ketiga di
bidang informasi di Indonesia. Revolusi pertama ditandai dengan munculnya TV RI yang
diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1964, dan revolusi ke dua ditandai dengan
peluncuran Satelit Palapa tahun 1976 oleh Presiden Soeharto. Satelit Komunikasi yang
ditahun 1945 baru merupakan gagasan yang ditulis oleh Athur C. Clark dalam majalah
Wireless World edisi Oktober 1945 dapat diwujudkan oleh Jhon R Piere dari Bell
Laboratories dengan didemontrasikannya kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan
satelit ECHO dan Telstar. Bahkan Satelit Komunikasi, digital recording dan Internet
adalah contoh dari Revolusi Ketiga Informasi di dunia.
Kemunculan internet telah mempermudah komunikasi dan penyaluran informasi ke
seluruh dunia, teknologi Wolrd Wide Web sebagai multimedia portions, dengan
HTMLnya dapat membuat halaman-halaman web. Teknologi Satelit (dimana Indonesia,
1976 adalah negara kedua waktu itu setelah Canada yang memiliki satelit komunikasi)
telah melahirkan siaran TV-DBS (direct broadcating system) dan dilengkapi dengan
kemunculan kabel optik yang bisa menyalurkan informasi dalam jumlah besar dan cepat,
information super highway.
Perkembangan industri media
Perkembangan industri media, antara lain:
1. Berita terkini hari ini yang dimuat dalam Media cetak seperti buku, majalah dan surat
kabar harian regional. Trend teknologi di bidang media cetak ditandai dengan
penggunaan bahasa digital (digitizing, making an image computer readable as with
scaner), deskop publishing is the composition, seperti tata letak (lay out) dan mencetak
dengan menggunakan dikendalikan oleh PC (Personal Computer), juga publishing
(penyebaran dan pendistribuasian informasi melalui internet dan CD, serta teknologi
komputer telah merubah cara mempublish (menerbitakan) buku, majalah dan surat kabar,
bahkan mempercepat proses cetak, seperti cetak jarak jauh dengan biaya yang lebih
murah.
2. Radio, yang sejak tahun 1940an telah menjadi kekuatan budaya dan politik, menjadi lebih
signifikan perkembangannya dengan ditemukannya gelombang FM oleh Edwin
Amstrong. Dewasa ini media radio audiensnya telah tersegmentasi seperti media lain.
3. Munculnya New Multimedia, suatu konvergensi dari televisi, telepon, computer, data
base dan delevery system. Misalnya, sebuah Note Book yang tersambung dengan internet
dengan ukuran layan 8 inch Anda dapat menikmati siaran TV manca negara sambil
menunggu pesawat di airport, dapat mengirim dan menerima email dan telepon, melihat
data perkembangan perusahaan dan mengevaluasi serta dapat mengambil keputusan di
mana dan kapan saja, dengan kemunculan New Multimedia hambatan waktu dan tempat
tidak lagi menjadi masalah.
Dalam bidang ekonomi dan perdagangangan, ditandai dengan munculnya e- Banking, ecomers, e-money, dan resesvasi tiket pesawat dan hotel melalui internet. Dibidang kesehatan
munculnya e-medicin dan yang tak kalah pentingnya adalah sistem kependudukan di mana
diharapakan setiap KTP atau IC harus memiliki chips, seperti di negara tatangga, pendataan
kependudukan sudah computerize dan dapat diakses melalui internet sehingga perpindahan
penduduk dapat dilacak dan diketahui dengan mudah. Dengan demikian masalah daftar
pemilih tetap dalam Pemilu dapat diatasi dengan mudah dan dengan data kependudukan yang
akurat.
Wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi menurut Bell (1979)
yaitu:
1. Jaringan pengelolaan data yang memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan
tombol-tombol komputer di rumah masing-masing, pesanan akan dikirimkan langsung ke
rumah.
2. Bank informasi dan sistem penyelusuran yang memungkinkan pemakainya menelusuri
informasi yang diperlukan serta memperoleh copy cetaknya dalam waktu cepat.
3. sistem teleks yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan, seperti
cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk lewat layar
televisi di rumah masing-masing.
4. Sistem faksimili yang memungkinkan pengiriman dokumen secara electronik.
5. Jaringan komputer interaktif yang memungkinkan pihak-pihak yang berkomunikasi
mendiskusikan informasi melalui komputer.
KESIMPULAN
Perkembangan, Perubahan dan kemajuan mendorong terjadinya perubahan-perubahan sistem
kehidupan manusia yaitu : Pada dasarnya peradaban masyarakat Pertanian lalu kemudian
terjadi perubahan menjadi masyarakat industry, maka pada peradaban yang sedang
berlangsung adalah masyarakat informasi dan komunikasi yang berlangsung dengan cepat,
dari sistem elektronik ke sistem satelit, dan kemudian ke sistem digital. Hal ini secara
langsung atau tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap tatanan dan perilaku
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, khususnya dalam konteks komunikasi sosial,
politik, ekonomi, budaya, dan konteks komunikasi lainnya.
Dengan semakin berkembangnya di bidang informasi dan semakin banyaknya sarana
komunikasi, maka jumlah orang yang dapat bekerja di rumah atau di pusat-pusat kerja
setempat juga semakin banyak. Hal tersebut disebabkan berbagai kekuatan yang ampuh
sedang bertemu membentuk suatu kekuatan yang hebat untuk menciptakan “pondok
elektronik”. Indikasinya adalah pergantian yang menguntungkan antara transportasi dengan
telekomunikasi.
Download