ABSTRAK RACHMA UMBARA. Studi Perbandingan Coping Strategy Dan Adaptational Outcomes Pada Penderita Lupus Yang Aktif Dan Yang Tidak Aktif Mengikuti Tafakur Di Yayasan Syamsi Dhuha. Lupus merupakan penyakit yang berkebalikan dengan HIV/AIDS. Jika penderita HIV/AIDS kekurangan sistim imunitas, maka penderuita lupus memiliki kelebihan sistim imunitas (autoimmune), sehingga sistim kekebalan tubuhnya ini menyerang tubuh penderita itu sendiri. Penyakit lupus menimbulkan berbagai implikasi bagi para odapus (orang dengan lupus), baik yang sifatnya fisik, psikis, maupun sosial. Lupus dengan segala implikasinya tidak jarang menempatkan individu dalam kondisi penuh tekanan sehingga memungkinkan individu menghayati situasi tersebut sebagai situasi yang penuh stres dan setiap individu menampilkan berbagai prilaku yang berbeda dalam menghadapi situasi stres. Beberapa dari odapus ada yang aktif mengikuti tafakur, kegiatan tafakur yang bermuatan spiritual dan religius memberikan informasi-informasi baru, sehingga odapus yang aktif mengikuti tafakur memiliki kesempatan untuk melakukan re-appraisal. Perbedaan appraisal akan menimbulkan perbedaan pada coping strategy dan adaptational outcomes pada odapus yang aktif dan yang tidak aktif mengikuti tafakur di Yayasan Syamsi Dhuha. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menemukan data empiris mengenai perbedaan coping strategy antara penderita lupus yang aktif dan yang tidak aktif mengikuti tafakur dan perbedaan adaptational outcomes antara penderita lupus yang aktif dan yang tidak aktif mengikuti tafakur di Yayasan Syamsi Dhuha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparasi dengan menggunakan studi populasi dengan jumlah subjek sebanyak 11 orang : 3 orang untuk odapus yang aktif mengikuti tafakur dan 8 orang untuk odapus yang tidak aktif mengikuti tafakur di Yayasan Syamsi Dhuha. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa skala coping strategy dan adaptational outcomes. Data yang diperoleh adalah data nominal untuk variabel coping strategy dan data ordinal untuk variabel adaptational outcomes. Uji statistik untuk coping strategy menggunakan koefisien kontingensi Chi-Kuadrat, sedangkan perhitungan adaptational outcomes menggunakan teknik analisis uji Mann Withney sesuai dengan jenis data pada masingmasing variable. Berdasarkan hasil penelitian uji chi kuadrat, diperoleh F2 hitung = 0.03438 dengan D = 0,05 dan dk = 1, didapat F2 tabel = 0.05853. Hal ini menunjukkan bahwa F2 hitung < F2 tabel, artinya tidak terdapat perbedaan coping strategy antara penderita lupus yang aktif dan yang tidak aktif mengikuti tafakur di yayasan Syamsi Dhuha dan berdasarkan hasil uji Mann Withney diperoleh mean rank untuk odapus yang aktif mengikuti tafakur sebesar 10 sedangkan mean rank untuk odapus yang tidak aktif mengikuti tafakur sebesar 4.50 dan diperoleh sign = 0.012 dengan D = 0,05, dimana sign 0.012 < 0.05, artinya terdapat perbedaan adaptational outcomes antara penderita lupus yang aktif dan yang tidak aktif mengikuti tafakur di Yayasan Syamsi Dhuha. i