BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, meningkatnya perusahaan yang bergerak di bidang baik barang maupun jasa dengan skala enterprise, khususnya dengan produk layanan yang kompleks menyadari bahwa sistem informasi dapat membantu dan mendukung untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas operasional secara keseluruhan terkait layanan pelanggan yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kompetitor lainnya. Hal ini disebabkan oleh arus informasi yang semakin berkembang sehingga kecepatan dalam menerima hingga mengirim informasi pun dituntut untuk lebih ditingkatkan pada suatu perusahaan. Dengan alasan itulah sistem informasi sangat diperlukan dalam perusahaan. Saat ini, dengan semakin meningkatnya persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan Indonesia, pihak manajemen dari perusahaanperusahaan semakin mengukur apakah bisnis yang dijalankan sudah efektif dan efisien dari segi ketepatan waktu dan informasi yang diperoleh. Demi memenangkan persaingan bisnis, perusahaan seakan berlomba untuk memperoleh informasi yang cepat, tepat, serta akurat. Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk menerapkan sistem yang dapat mendukung proses bisnis yang berjalan seperti memenuhi keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, mengurangi biaya berlebih yang dikeluarkan, serta mengoptimalkan kualitas dan produktivitas karyawan, sehingga menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan itulah, hal utama yang harus dilakukan ialah harus memahami terlebih dahulu proses bisnis perusahaan itu sendiri. Proses bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan pada suatu perusahan mulai dari input yang 1 2 diolah untuk menghasilkan sebuah output. Untuk itu, maka pihak manajemen perusahaan harus dapat merancang ke depan dalam mengatur strategi untuk memenangkan persaingan bisnis. Business Process Management (BPM) adalah salah satu metode yang dapat mewujudkan strategi perusahaan. Perusahaan dapat melakukan proses Business Process Management (BPM) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari teknologi dan informasi yang telah di implementasikan. Business Process Management merupakansebuah pendekatan manajemen yang berfokus kepada adanya perubahan manajemen dalam sebuah organisasi atau perusahaan dalam pengembangan automatisasi proses untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan utama dari Business Process Management adalah perubahan manajemen tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. PT. Multipolar Technology adalah anak perusahaan dari PT. Multipolar Tbk, perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1989, dan merupakan salah satu perusahaan yang pertama memperoleh sertifikasi ISO 9001. Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun sebagai Systems Integrator, Multipolar terus memberikan layanan dan solusi teknologi informasi perangkat keras dan perangkat lunak bagi kalangan bisnis Indonesia. PT. Multipolar Technology, Tbk telah berpengalaman dalam membantu perusahaan untuk memaksimalkan proses bisnis yang ada dengan memanfaatkan solusi teknologi informasi yang ditawarkan. Selain pengalamannya dalam pengimplementasian teknologi informasi, PT. Multipolar Technology Tbk juga memberikan layanan konsultasi solusi bisnis terkait Business Process Management bagi perusahaan. Proses bisnis yang sedang berjalan pada PT. Multipolar Technology, Tbk terbagi menjadi 4 (empat) departemen yang masingmasingnya memiliki proses yang terkait, yaitu Bagian Sales, Bagian Pre-Sales, Bagian Delivery, dan Bagian Maintenance. 3 Proses awal dimulai dari Customer yang mendatangi Bagian Sales untuk berkonsultasi terhadap permasalahan yang dialami oleh perusahaannya, kemudian Bagian Sales tersebut akan menawarkan produk yang sesuai dengan permasalahan Customer untuk kemudian akan dimasukan Request Customer tersebut ke dalam Lead, dimana Lead ini adalah salah satu bagian dari modul CRM. Fungsi dari Lead ini sendiri yaitu sebagai tolak ukur untuk mereview ketersediaan peluang (opportunity) oleh Bagian Sales untuk menentukan pengambilan keputusan apakah Request Customer tersebut dapat dijadikan sebuah project atau tidak. Jika Target belum tercapai, maka Bagian Sales akan mencari ketersediaan peluang (opportunity) lainnya yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan jika Request Customer tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah project, maka Bagian Sales akan melakukan Penyesuaian Target, apakah perusahaan sudah mencapai Target atau belum, dimana hal tersebut akan mempengaruhi dari tindakan perusahaan selanjutnya. Setelah Target sesuai dan dapat dijadikan sebuah project, Customer kemudian memberikan Request for Information (RFI) yang berisi informasi-informasi kebutuhan seperti pemilihan vendor partner, dimana pemilihan vendor partner tersebut dilakukan setelah pihak Customer telah menyetujui usulan dari pihak Multipolar vendor partner yang mana yang tepat untuk permasalahan Customer. Kemudian Bagian Pre-Sales akan membuat Request for Proposal (RFP) sebagai bukti tanda terima atas RFI yang diberikan oleh Customer. Isi dari RFP itu sendiri yaitu terkait dengan estimasi waktu, budget, service, license, product, policy dan lain-lain untuk kemudian akan melakukan perencanaan pengerjaan proyek seperti adanya perjanjian yang terkait dengan proyek kepada klien, membuat perencanaan penjadwalan dari keseluruhan proyek, hingga biaya serta sumber daya apa saja yang dibutuhkan oleh proyek tersebut. Semua perencanaan penjadwalan proyek tersebut kemudian akan diserahkan oleh Bagian Delivery. Setelah RFP telah diterima oleh pihak Customer, maka Customer menentukan siapa yang akan memenangkan tender tersebut. Setelah 4 pihak Multipolar telah berhasil mendapatkan tender tersebut, Project Manager akan membuat rincian mengenai schedule pengerjaan, engineer services, bagaimana license dari produk yang ditawarkan, serta rincian hardware akan seperti apa. Setelah itu Bagian Sales Admin akan membuat Purchase Order kepada pihak Procurement untuk menyediakan rincian barang yang telah dipesan oleh Project Manager. Setelah Purchase Order telah disetujui, pihak Procurement mengirimkan produk pada Multipolar serta bukti Delivery Order, yang nantinya akan menjadi Catatan Invoice bagi perusahaan. Setelah perencanaan penjadwalan proyek telah diterima, Bagian Delivery kemudian mengerjakan program sesuai dengan kebutuhan klien. Setelah semua program telah diselesaikan, program tersebut kemudian akan dievaluasi kembali apakah masih ada masalah atau bug yang menjadi penghambat kinerja program tersebut. Jika program telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, Bagian Maintenance akan melakukan pemantauan serta peningkatan-peningkatan yang dibutuhkan terhadap program tersebut agar kinerja dari program dapat terus berjalan dengan baik. Pada proses internal dari PT. Multipolar Technology, Tbk itu sendiri, nyatanya belum memiliki sistem manajemen karyawan yang telah terintegrasi dengan evaluasi kinerja dari masing-masing departemen. Sistem manajemen karyawan yang saat ini sedang berjalan memiliki beberapa kendala, diantaranya absensi yang dilakukan masih menggunakan input manual dengan Microsoft Excel, tidak adanya standar format dalam laporan kinerja juga menjadi salah satu kendala prosesnya karena tanpa adanya format yang telah ditentukan, maka karyawan tidak dapat memastikan apa yang menjadi tolak ukur dari evaluasi kinerjanya, sehingga isi dari laporan masih tidak terstruktur dan tergolong tidak transparan. Dengan alasan itulah PT. Multipolar Technology, Tbk memerlukan perencanaan untuk melakukan perubahan pada sistem manajemen karyawan. Hal ini dilakukan karena karyawan PT. 5 Multipolar Tbk tidak selalu berada di kantor, sehingga sulit untuk memantau dan mengevaluasi tolak ukur apa saja yang telah dikerjakan oleh masing-masing karyawan. Sistem manajemen karyawan yang akan dibentuk kembali tersebut bertujuan untuk dapat melihat aktivitas yang dilakukan karyawan secara real time dari informasi yang telah tercantum pada timesheet pada setiap masing-masing karyawan yang telah akan diintegrasikan dengan sistem administrator yang hanya dapat diakses oleh Manager, sehingga para Head Manager PT. Multipolar Technology, Tbk dapat melakukan monitoring serta mereview setiap target yang telah dicapai berdasarkan Actual dan Planned Value dari masing-masing karyawan serta mereview siapa saja yang berhak mendapatkan reward. Dari penjelasan di atas mengenai evaluasi implementasi sistem yang dilakukan maka dibuatlah skripsi yang berjudul “BUSINESS PROCESS MANAGEMENT PT. MULTIPOLAR TECHNOLOGY TBK DENGAN MODUL RESOURCE MANAGEMENT”. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Dalam analisa yang dilakukan untuk merancang sistem yang baru, maka pembahasan ini menyangkut pada bagian Resource Management, dan melibatkan pada proses Timesheet, Task, Risk dan Issue,Standard Project Health, Quality Target Monitoring Approval for Director dan BU Head, Quality Improvement Program Approval for Director dan BU Head, Administrative Time Category, View PID, View Customer, View Week Reference, View Activity, View User, Master Status. Tahapan yang digunakan penulis dengan metode Business Process Management adalah sebagai berikut: - Organization Strategy Phase - Process Architecture Phase - Launch Pad Phase 6 - Understand Phase - Innovate Phase - Develop Phase - People Phase 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan serta manfaat penelitian dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis proses bisnis yang berjalan serta kendala yang dihadapi oleh Resource Management pada PT. Multipolar Technology, Tbk. 2. Merancang berdasarkan Business Process analisis Management kebutuhan Resource Management dengan membuat add-on system dan rancangan tata kelola proses pada PT. Multipolar Technology, Tbk. 1.3.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini yaitu: 1. Mengetahui kinerja proses yang berjalan sehingga mampu menganalisis dan merancang add-on system dan perubahan tata kelola proses. 2. Mampu merancang add-on system dan menggambarkan perubahan tata kelola proses dalam rangka mengautomatisasi kinerja tersebut sehingga menjadi efektif dan efisien. 7 1.4 Metodologi Penelitian Untuk dapat mengalisis kebutuhan dan merancang sistem manajemen karyawan pada PT. Multipolar Technology, Tbk, beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Metode pengumpulan data Wawancara Mengumpulkan data dan informasi dari hasil wawancara dengan pihak yang bersangkutan atau melalui observasi yang dilakukan pada PT. Multipolar Technology, Tbk. Oberservasi Mengumpulkan data dan mengetahui proses bisnis manajemen karyawan pada PT. Multipolar Technology, Tbk melalui observasi secara langsung. Metode Studi Pustaka Di dalam metode ini, pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui pencarian dari jurnal, buku, internet dan sumber lain yang bersangkutan. 2. Metode Analisis 10 tahapan BPM Dalam penelitian ini, hanya digunakan 7 tahap pada BPM ,yaitu: Organization Strategy Phase, Process Architecture Phase, Launch Pad Phase, Understand Phase, Innovate Phase, Develop Phase, People Phase. Sedangkan tahapan yang tidak digunakan adalah Implement, Realize value, Sustainable Performance. 8 1.5 Sistematika Penulisan Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas pada penulisan penelitian ini, maka penulisan dibagi secara sistematis kedalam 5 (lima) bab, yaitu: BAB 1: PENDAHULUAN Bab pertama ini menguraikan latar belakang penulisan dan penyusunan Skripsi, ruang lingkup yang berisi batasan masalah dalam perusahaan, tujuan dari penulisan dan manfaat apa saja yang diharapkan, metodologi pembuatan laporan, serta sistematika penulisan yang digunakan. BAB 2: LANDASAN TEORI Bab kedua menguraikan mengenai pembahasan konsep dan landasan teori yang terbagi dalam teori-teori umum dan teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai landasan dalam penyusunan Skripsi ini. BAB 3: ANALISIS PROSES BISNIS BERJALAN Bab ketiga menguraikan mengenai gambaran umum dan sejarah dari PT. Multipolar Technology Tbk mulai dari struktur organisasi, bagaimana pelaksanaan sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasi permasalahan serta usulan pemecahan masalah yang akan digambarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Organization Strategy Phase Pada tahap ini akan menganalisa aspek internal dan eksternal perusahaan. Process Architecture Phase Pada tahap ini merupakan tahapan yang menggambarkan proses perusahaan secara keseluruhan, sehingga nantinya akan terlihat seluruh bagian-bagian perusahaan yang menjalankan sebuah proses yang berjalan. 9 Launch Pad Phase Pada tahap ini merupakan tahapan awal pada proyek BPM didefinisikan mengenai ruang lingkupnya,dikembangkan dan kemudian dijalankan Understand Phase Pada tahap ini akan menggambarkan proses bisnis yang nantinya akan dilakukan ke tahap improvement. BAB 4: PERANCANGAN PROSES BISNIS USULAN Pada bab ini merupakan lanjutan dari metode Business Process Management (BPM) yang terdiri dari: Innovate Phase Pada tahap ini akan membuat proses bisnis yang telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Develop Phase Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai solusi dari analisis perancangan terhadap pengembangan proses Resource Management. People Phase Pada tahap ini merupakan tahapan untuk dapat memastikan bahwa orang-orang yang terlibat dalam proses yang baru dapat sejalan dengan tujuan organisasi. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Bab kelima merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang telah diperoleh penulis, serta berisi saran-saran terhadap PT. Multipolar Technology Tbk untuk pengembangan dan perbaikan sistem ke arah yang lebih baik. 10