Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Terbuka Untuk UMUM Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com [email protected] PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Gathering DOJCC selama bulan November 2015 (terbuka untuk umum) Pelayanan Koor dan Tatib di Gereja FX Fresh Juice LIVE I Ultah Fresh Juice Audio ke-3 & Ultah Buku Fresh Juice ke-6 15 Nov 2015 di Hotel Swissbell Rainforest Rm Wenz Eddie, MGL RD. Hady Setiawan Pasutri Sandy dan Erna Kusuma Dr Robert Reverger, SPKJ Reynold Vincent RP. Yandhie Buntoro, CDD Linda Wahjudi Fresh Juice LIVE I Ultah Fresh Juice Audio ke-3 & Ultah Buku Fresh Juice ke-6 15 Nov 2015 di Hotel Swissbell Rainforest Sampai Jumpa tahun depan... Fresh Juice Live II - Minggu 20 Nov 2016 Fresh Juice LIVE Ziarek sebelum Fresh Juice Live 13 - 14 Nov 2015 Doa Taize setiap Rabu ke - 3 18 Novmber 2015 di Gereja FX pk 18.30 Baptisan Vei 23 November 2015 oleh Rm Wenz MGL Ultah Rina 17 Nov 2015 24 Nov 2015 Ultah Joshua ke 4 - Ultah Nathasa Ultah Imamat Rm Vincent Widi MGL & Rm Wenz Eddie MGL Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Diakon David MGL, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Halooooo....syalom Senang berjumpa kembali dengan saudara seiman semuanya. Semoga kita selalu disejukkan dan disegarkan dengan sabda Tuhan tiap hari sebagai penuntun langkah hidup kita. Tak terasa kita telah berada di penghujung tahun 2015. Bulan ini bulan terakhir di tahun ini. Pasti banyak sekali yang telah kita alami, suka, duka, perjuangan, tantangan di tahun ini. Mungkin sama seperti tahun-tahun lalu yang telah kita lewati, mungkin juga banyak hal-hal baru. Namun yang pasti, bila kita mau melihat lagi kebelakang, penyertaan Tuhan selalu hadir dalam hidup kita. Biasanya di akhir tahun kita pun membuat daftar, apa saja yg telah kita capai, apa saja yang belum kita capai. Mari kita syukuri semua yg telah terjadi dan kita serahkan segala harapan kita untuk tahuntahun mendatang. Segala harapan, citacita, perjuangan kita yang masih harus kita lalui, kita mau percayakan dalam tangan Tuhan sambil terus kita berusaha untuk mencapainya. Selamat menyambut hari raya Natal 2015 Dan selamat menyambut Tahun Baru 2016 Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Aku Bersyukur kepada-MU Yes. 11:1-10; Mzm. 72:2,7-8,12-13,17; Luk. 10:21-24, Selasa 1 Desember 2015 Lukas 10:21 “Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,…” Menjelang akhir tahun seperti ini, terkadang orang mulai merenungi berkat dan ‘kegagalan’ yang dialami.Kita diajarkan untuk mensyukuri segalanya.‘Syukuri apa adanya…’ syair sebuah lagu.Bukan hanya dalam bacaan hari ini Yesus memberi teladan kepada kita agar selalu mengucap syukur kepada Bapa di Surga.Ada lagi banyak ayat, di mana Yesus selalu mengangkat tangan, berdoa dan bersyukur kepada Bapa-Nya.Saya berpikir, kalau Yesus saja, yang adalah Kristus, yang satu dengan Allah, mengucap syukur, apalagi saya?Mestinya, setiap waktu saya harus selalu bersyukur, walau hidup ini tidaklah mudah; banyak tantangan, tetapi betul, bahwa Tuhan selalu ada dan menolong, melindungi dan memberkati. Akhir-akhir ini saya dibuat untuk bersyukur terutama untuk pelayanan dalam Komunitas; khususnya apa yang saya lihat dalam perkembangan tiga tahun belakangan ini. Suatu hari ketika melihat ulang foto-foto yang diupload di group DOJCC, termasuk foto ketika pemimpin Missionaries of God Love Fr. Ken, MGL, bertemu dan dirangkul Paus Fransiskus I dan satu foto dari email Ketua DOJCC Pusat, Tim Kirk, berjabatan erat dengan Paus Fransiskus I, lalu melihat foto-foto cerianya MGL Maumere; Rm. Vincent, Rm. Wenz, Romo Izak dan Bruder Martin MGL; Daily Fresh Juice yang makin mendunia, muncul satu pengalaman ketika saya berada di Canberra, tahun 2013, mengikuti retret APSE (Asia Pacific School of Evangelization). Teringat dalam sebuah penyembahan, saya merasakan sebuah perasaan kecil dan tak berarti, di tengah-tengah benua Australia dan dunia; lalu Tuhan perlihatkan kepada saya, seperti itulah Komunitas DOJCC; kecil di tengah dunia.Timbul sebuah pengertian dari penglihatan ini, yang mengatakan bahwa “Tuhan mau menyatakan kemuliaanNya lewat komunitas yang masih belum dianggap ini; ke sekitar Australia, dan sampai ke seluruh dunia. Asalkan anggotanya tetap setia di dalam Tuhan”.Saya menuliskan kata-kata itu dalam bahasa Inggris dan menyampaikan kepada Suster Judie Bowe; barulah saya membacakan Sabda pengetahuan itu di hadapan peserta dan pembimbing APSE saat itu. Sekarang ini, seolah Tuhan mengatakan kepada saya bahwa apa yang Tuhan katakan lewat Sabda Pengetahuan yang saya tuliskan dan bacakan dengan bahasa Inggris apa adanya, sudah terlaksana. Terima kasih Tuhan. Salam Adventus! Martina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Rabu 2 Desember 2015 Kasih Bapa Melalui Yesus Putra-NYA Mat 15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkatakata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. St. Edmund Campion, St. Robertus Southwell, Maria Angela Astorch Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 15:29-37. Mat 15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan, mengucap syukur memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. Keajaiban yang dibuat Yesus dengan memberi makan kepada lima ribu orang dapat kita temukan dalam keempat Injil, walaupun memiliki cara penafsiran yang berbeda dari masing –masing penulis karena sesuai dengan kebutuhan pada jaman itu. Namun yang mau diutamakan yaitu bagaimana Tuhan Yesus memiliki hati dan perhatian kepada banyak orang yang datang kepadaNya.Perhatian Tuhan Yesus kepada orang banyak bukan hanya dengan pengajaran namun juga lewat tindakan yang nyata, secara khusus Yesus mau menghadirkan kasih Bapa yang senantiasa memberikan kebaikan kepada kita. Allah selalu memberikan yang lebih dari apa yang kita butuhkan setiap hari. Allah kita sungguh amat baik, Dia bukan saja memberi kita makan setiap hari tetapi lebih dari itu.Ia memberikan kita Putra-Nya yang tunggal untuk kita. Allah menunjukkan kasihnya kapada kita melalui peristiwa inkarnasi dan pelayanan Yesus dalam misi-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa sehingga menjadi nyatalah kasih dan kuasa Allah didalam sejarah hidup umat manusia yang percaya kepada-Nya. Salah satu kasih Allah yang terbesar adalah mempersembahkan Putra-Nya sebagai persembahan yang sempurna adalah dengan kematian Putra-Nya dikayu salib.Salib bukan lagi menjadi lambang kematian melainkan lambang kehidupan baru dihadapan Allah, khususnya mereka yang telah mengalami kesembuhan karena oleh iman dan kasih Allah. Sebagai tanda bahwa kita menerima kebaikan Allah, kita semua diajak untuk menunjukkan kepada mereka yang belum mengalami kasih Allah dengan cara menolong dan membantu yang membutuhkan pertolongan. Sebagai bahan refleksi buat kita semua, Maukah kita membantu mereka yang membutuhkan pada hari ini Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Sus! Heme aqui!”( “Ya, inilah aku!”) Pesta Santo Fransiskus Xaverius 1Kor. 9:16-19,22-23; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-20 Kamis 3 Desember 2015 1 Kor 9:16 Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Hari ini, Rasul Paulus menegaskan kepada umat di Korintus bahwa memberitakan injil adalah keharusan. Saat itu, Santo Paulus tidak memakai kata ‘kalian, kamu atau kita’, melainkan ‘aku’ untuk menunjuk dirinya sendiri sebagai subyek, pelaku dan contoh. Pertanyaannya, bagaimana dengan kita (baca: aku) dizaman sekarang ini? Disaat teknologi menjadi semakin canggih, seharusnya kita lebih bisa giat untuk mewartakan injil, membagi pengalaman iman kita, transportasi semakin memadai seharusnya kita bisa lebih giat melayani.Ironisnya, yang terjadi sekarang justru disaat mau melayani, ada saja godaan yang ‘memanggil’. Disaat akan berdoa, tidak rela meninggalkan teman maya digadget kita. Disaat akan kegereja, ada saja teman yang mengajak untuk jalan-jalan. Banyak macamnya.Saya juga sering mengalami hal-hal ini. Hari ini gereja Katolik seluruh dunia merayakan pesta Santo Fransiskus Xaverius.Ketaatannya menjadi suri teladan kita semua, pada saat diutus pertama kalinya oleh Santo Ignasius Loyola untuk pergi dan menjadi misionaris di India. Meskipun tidak pernah membayangkan akan seperti apakah kehidupan disana dan perjalanan yang akan ditempuh untuk bisa sampai kesana, dengan sigap dia menjawab ”Sus! Heme aqui! Yang artinya Ya, inilah aku!. Ketaatan St. Fransiskus Xaverius dalam pelayanannya membuahkan pertobatan dibanyak bangsa, meskipun tentu saja dia harus melewati berbagai cobaan dan tantangan yang . Jadi apakah kita mau begitu saja menyerah akan masalah yang bertubi-tubi dalam hidup kita? Apakah kita mau larut dalam keptutusasaan? Dalam setiap pelayanan, pasti akan selalu ada saja tantangan dan resiko, namun kiranya teladan dari dua orang hebat hari ini memberikan semangat baru untuk kita supaya tetap bertahan. Jangan lupa untuk berada digaris terdepan, siap untuk menjawab panggilan Tuhan dengan menjawabNya “ya, inilah aku!”Jangan lupa bahwa, sukacita didalam firman atau bisa dikatakan sukacita yang Tuhan tawarkan sebagai imbalan atas pewartaan kita, tentu saja sudah dipersiapkanNya. Jadi ayo, kamu bisa! Tuhan memberkati. Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Tuhan Tambahkan Imanku Jumat 4 Desember 2015 Matius 9:28 “ … dan Yesus berkata kepada mereka : Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?. Mereka menjawab : ”Ya Tuhan, kami percaya.” St. Yohanes dr Damsyik, Adolph Kolping Yes. 29:17-24; Mzm. 27:1,4,13-14; Mat. 9:27-31 Membaca ayat ini mengingatkan saya pada doa Aku Percaya yang secara umum kita semua hafal di luar kepala. Doa yang begitu sering kita ucapkan. Saya renungkan mungkin saja saat saya mengucapkan doa “Aku Percaya…”; Tuhan juga sekali lagi menanyakan “Percayakah kamu dengan doa yang kamu ucapkan?” “Percayakah kamu bahwa Aku adalah Allah yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi?” – Lalu mengapa engkau khawatir akan hidupmu? “Percayakah kamu bahwa Aku telah disalibkan, turun ke tempat penantian dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati?” – Lalu mengapa engkau takut akan penderitaan ? Tuhan pernah bertanya pada Petrus sampai tiga kali “Apakah Engkau mencintai Aku?”. Bisa jadi selama saya berdoa Aku Percaya … Tuhan juga sampai tiga kali bahkan lebih bertanya kepada saya “Percayakah Engkau?” Dan refleksi itu hanya membuat saya menyadari betapa saya sering mengabaikan Tuhan dengan doa yang keluar dari bibir saya, namun tidak sepenuhnya dari hati. Belajar dari kedua orang buta itu.Di dalam kegelapan, mereka bergantung sematamata pada mujizat untuk dapat melihat kembali.Saya pikir mereka sudah mencoba berkali kali untuk sembuh, namun belum berhasil. Mereka pasti sudah jatuh bangun berusaha, gagal, lelah, frustasi, bangun kembali, jatuh lagi…. Banyak kali ketika harapan kita tidak kunjung menjadi kenyataan,kita kehilangan rasa percaya. Namun mereka tidak kehilangan harapan.Dan satu hal lagi, mereka berserah.Ada banyak kali kita berkata kita percaya tapi kita tidak berserah, kita masih mengandalkan kekuatan kita. “When all you have is God, you have all” Tuhan, kami hanya manusia lemah yang senantiasa berusaha mencari wajah dan kehendakMu dari waktu ke waktu dalam hidup yang adalah misteryMu.Tambahkanlah iman kami selalu. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Kehadiran Yesus dalam Ziarah Advent St. Filipus Rinaldi Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Mat. 9:35 - 10:1,6-8. Mat 9:36 Sabtu 5 Desember 2015 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Sekarang kita memasuki suat masa yang amat penting bagi kehidupan rohani kita, masa Adventus. Di dalam masa ini, semoga kita sungguh dan berusaha untuk selalu mendekatkan diri kita dengan Allah kita. Kaerna selama masa advent ini, kita akan memngalami banyak tantangan dan cobaan yang datang dari berbagai penjuru. Tantangan dan cobaab-cobaan ini akan sungguh menantang kita. Sehingga kita akan mengalami suatu goncangan batin yang hebat. Kita akan merasa dan mengalami suatu perang di dalam batin yang hebat. Namun sering kita tidak menyadarinya. Ataupun tidak ingin menyadarinya, karena sungguh menyakitkan dan memalukan kita. Ada orang yang akan berusaha untuk melarikan diri dari kenyataan ini. Mereka tidak ingin merasakan dan mengalaminya. Namun demikian, kita harus menyadari bahwa Tuhan selalu akan berada bersama kita. Tuhan akan selalu melindungi kita. Kita harus percaya akan kehadiran Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan juga akan sungguh merasakan apa yang kita rasakan dan alami di dalam hidup kita. Hari ini Penginjil menunjukan kepada kita betpa hebatnya pergolakan hati Allah Bapa melihat anak-anakNya menderita.Ketika di melihat orangorang yang terceri berai, bagaikan domba yang tak bergembala, maka tergeraklah hatiNya dengan penuh pengasihan. Dengan itu Allah Bapa kita akan selalu mengirim utusan-utusanNya kepada kita untuk menjaga dan menggembalakan kita. Saudara dan saudari sekalian, Tuhan Allah kita selalu menaruh harapan dan belas kasihan kepada kita anak-anakNya.Namun sering kita tidak menyadari kemurahan dan kebaikan Tuhan. Kita sering cenderung mencari jalan dan tempat lain untuk memuaskan perasaan negatif yang ada di dalam diri kita. Dengan itu mereka inging melupakan pengalaman yang sangat pahit itu.Namun demikian semakin mereka berusaha untuke melupakan pengalaman itu, semakin kuat mereka merasakan pengalaman itu. Marilah kita saling meneguhkan satu sama lain di dalam jalan panggilan hidup kita. Marilah kita mengingatkan sesama kita akan kehadiran Tuhan lewat satu sama lain. Kita dipanggil untuk berjalan bersama-sama sebagai satu keluarga Allah di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita di dalam ziarah hidup kita di masa edvent ini. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Masa Adven Minggu 6 Desember 2015 Luk. 3:4-5 Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskankah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun, setiap gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan“ Bar. 5:1-9; Flp. 1:4-6,8-11; Luk. 3:1-6 Membaca Injil Lukas, terutama pada masa Adven ini, seolah seperti membaca buku sejarah. Hari ini kita mendengar awal pelayanan Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri (gubernur) Yudea, dan Herodes menjadi Raja wilayah Galilea, Filipus saudaranya, menjadi raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung (Luk. 3:2). Bagi saya rincian catatan waktu berpengaruh besar pada bertambahnya iman saya akan Allah yang hadir dalam sejarah manusia. Allah yang perduli dan mau terlibat aktif agar hidup saya lebih punya arti. Dalam pelayanan saya sebagai imam, saya bertemu dengan berbagai macam orang dengan pandangan mereka yang berbeda-beda tentang hidup. Ada anak remaja yang bosan hidup dan memilih untuk tidak lagi percaya adanya Tuhan karena segala penderitaan dan perang di dunia yang seolah dibiarkan terjadi oleh Tuhan. Ada orang tua yang tibatiba kehilangan gairah untuk hidup lebih lama lagi, entah apa alasannya. Ada anak SD baru kelas 5, gantung diri di WC karena terlalu di-bully di sekolah. Ada juga mahasiswa yang nekat melompat dari balkon apartemennya lantaran wisudanya ditunda, sementara ibunya sudah tiba di Airport untuk menghadiri wisuda, dan menunggu untuk dijemput. Saya tidak sedang mengganggu gairah hidup kita yang sebagian besar tentunya ingin hidup seributahun lagi. Tetapi saya hanya mau menghadirkan potret buram tentang hidup. Ketika Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun menyerukan pertobatan bagi bangsa Israel, mereka melihat tawaran baru untuk melihat hidup secara berbeda, dari yang tadinya hampa harapan menjadi penuh harapan baru. Pesan Injil Lukas jelas, yaitu keselamatan yang dari Tuhan, dari Tuhan, bukan dari penguasa atau pengusaha. Ini yang kemudian membuat orang banyak memberi diri bertobat. Bertobat bukan hanya dalam arti dari orang jahat menjadi orang baik, tetapi bertobat karena mau menerima pemahaman baru tentang hidup. Masa Adven, adalah masa penantian. Penantian akan datangnya harapan hidup yang baru, dan pertobatan adalah kemauan kita untuk menerima pemahaman baru itu dalam iman akan Yesus Sang Sumber Hidup. Marilah kita bersama menjalani masa Adven kali ini sebagai proses belajar untuk lebih memahami arti hidup yang ternyata penuh harapan ini. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Kehidupan Sejati Terjadi Ketika Kita Datang Kepada Yesus Senin 7 Desember 2015 Peringatan Wajib St. Ambrosius Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26 Lukas 5 : 17 “ Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan Kita semua pernah berjumpa dengan orang yang sedang mengalami sakit. Lalu apa yang spontan kita ungkapkan adalah kita memberikan rekomendasi untuk kesembuhannya, baik dengan merekomendasikan dokter yang pernah kita kenal atau pernah kita dengar, bisa juga dengan menyarankan untuk mengkonsumsi baik itu berupa tanaman herbal, obat atau makanan yang bisa membantu kesembuhan saudara kita tersebut. Begitu juga dengan injil Lukas ini, orang yang sakit lumpuh tersebut tidak mampu untuk datang sendiri kepada Yesus sang Tabib, ia membutuhkan orang-orang di sekitarnya. Beruntung orang lumpuh tersebut punya komunitas dan orang-orang yang mendukung kesembuhannya.Mereka berusaha bagaimana caranya agar si lumpuh bisa datang ke hadapan Yesus.Mereka juga tidak putus asa, pertama mereka membawa si lumpuh melewati pintu rumah tetapi tidak berhasil karena banyaknya orang di situ.Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu, kemudian menurunkannya ke tengahtengah orang banyak tepat di hadapan Yesus. Kita yang sedang belajar untuk mengenal Allah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengenalkan dan membawa orang kepada Allah, dan kemudian bersamasama menikmati pengalaman hidup dan pengenalan akan Allah. Artinya usaha kita untuk mengenal dan mengalami Allah akan berhubungan juga dengan interaksi dan hubungan kita dengan sesama. Ketika kita sedang berusaha mendekat kepada Allah, dampaknya akan terjadi terhadap hubungan kita dengan orang lain yang tentu saja akan mempengaruhi kehidupan orang lain untuk juga mendekat kepada Allah. Untuk bisa menjadi penolong kita perlu memiliki: 1. Komitmen dan kesadaran untuk terlibat dalam kehidupan orang lain dalam keseharian kita dalam tugas dan pekerjaan kita. 2. Kreatifitas dan kegigihan untuk mencari cara menolong orang lain untuk dapat mengalami dan bertumbuh dalam Allah. 3. Ketulusan hati untuk menolong orang lain untuk mengenal dan menikmati Allah. Lita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Bukan Teladan yang Baik Selasa 8 Desember 2015 Luk 1:38 Kata Maria: “Sesungguhnya Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah Kej. 3:9-15,20; padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4; malaikat itu meninggalkan dia. Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38. Pernahkah Anda mendengar, melihat, dan/atau mengalami sendiri sebuah peristiwa, dimana rasanya saat itu Tuhan melakukan kesalahan?Atau rasanya Tuhan itu mengijinkan sesuatu yang tidak adil terjadi pada diri Anda. Saya pernah. Dan protes yang besar pun keluar dari diri saya. “Tuhan, kok gini sih? Kan aku sudah melayaniMu, sudah rajin ke gereja, sudah berdoa, blablabla …” Saat ini, bila saya cermati, sebetulnya dengan protes saya itu, saya adalah orang yang sombong. Kok bisa? Ya, karena saya memegahkan diri saya, dan saya menganggap dengan semua perbuatan baik saya, saya layak mendapat imbalan yang layak. Saya sama sekali tidak memperhitungkan Tuhan, bahwa Dia memiliki rencana yang indah bagi saya. Mari kita lihat sosok manusia lain, yang kita kenal dengan nama Maria : • Hamil di luar pernikahan. • Saat hamil, justru harus kabur ke Mesir karena diburu. • Yesus tertinggal di Bait Allah, dan saat ditemukan, Yesus hanya menjawab “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?” • Melihat Yesus wafat disalib Coba bayangkan : Padahal Maria sudah bilang “ya” atas kehendak Tuhan, tetapi yang terjadi toh bukanlah hal – hal yang menyenangkan. Tetapi, dalam situasi apapun, Maria sama sekali tidak protes kepada Tuhan. Inilah bentuk penyerahan diri yang total kepada Tuhan. Ini sebabnya saya katakan bahwa Maria bukanlah teladan yang baik bagi mereka yang hanya menginginkan rencananya sendiri terjadi, karena pasti hanya akan banyak protes kepada Tuhan, seperti yang saya lakukan dulu. Dalam perjalanan iman saya, Maria menjadi salah satu tokoh bagi saya, untuk belajar bagaimana untuk menanggapi rencana – rencana Tuhan, yang terkadang tidak masuk akal bagi saya. Bagaimana dengan Anda? Salam Hangat, Daniel Anugroho Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Datanglah pada Yesus Bernardus Maria Silvestrelli Yes. 40:25-31; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10; Mat. 11:28-30. Rabu 9 Desember 2015 Mat 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Penginjil Matius dalam warta sabdanya yang kita renungkan ini berisikan sebuah ajakan untuk kita sekalian agar datang selalu pada Dia yang sanggup memberikan kedamaian dan ketenangan. Kita harus datang kepada Yesus Kristus sebagai Tempat Perteduhan kita dan beristirahat di dalam Dia.Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu. Ciri-ciri orang yang diundang: semua yang letih lesu dan berbeban berat. Ini adalah perkataan yang tepat untuk orang yang sudah kepayahan. Kata-kata Kristus ini lebih merujuk kepada beban dosa, baik itu rasa bersalah yang diakibatkan oleh dosa itu maupun beban-beban hidup yang lainnya.Yang diundang untuk beristirahat di dalam Kristus adalah mereka, dan hanya mereka, yang merasakan dosa sebagai beban dan yang merintih karenanya dan juga beban-beban hidup yang lainnya. Mereka yang bukan hanya yakin akan jahatnya dosa, dosa mereka sendiri, tetapi juga menyesal dalam jiwanya karena dosa itu. Ajakan itu sendiri: Marilah kepada-Ku menyatakan kebesaran Kristus yang sudah ditunjukkan kepada kita dengan mulia sebagai Tuhan atas semua, dapat membuat kita takut akan Dia, tetapi lihatlah di sini bagaimana Dia mengulurkan tangan supaya kita dapat menyentuh dan merasakan ketenangan. Marilah dan taruhlah beban berat yang kau pikul itu di atas-Nya. Kelegaan yang dijanjikan kepada mereka yang benarbenar datang: Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Kristus adalah jaminan damai bagi kita, yang namanya menandakan kelegaan dan penghiburan, karena dia akan memberi kepada kita penghiburan. Yesus Kristus pasti akan memberi kelegaan bagi jiwa-jiwa yang letih, yang dengan iman yang hidup datang kepada-Nya untuk mendapatkan kelegaan itu. Ia akan memberi kelegaan atas ketakutan yang ditimbulkan oleh dosa, dalam hati nurani yang damai teguh, kelegaan dari kuasa dosa, dalam jiwa yang teratur dan yang memerintah dirinya sendiri, kelegaan di dalam Allah, dan kepuasan jiwa, di dalam kasihNya. Kita harus datang kepada Yesus Kristus sebagai Guru kita, dan harus mempersiapkan diri kita untuk belajar dari-Nya. Kristus telah mendirikan sebuah sekolah yang luar biasa, dan telah mengundang kita untuk menjadi murid-murid-Nya.Kita pun harus mencontoh perbuatanNya dan mengikuti langkah-langkah-Nya.Sebagian orang memakai perkataan karena Aku lemah lembut dan rendah hati sebagai pelajaran khusus yang harus kita pelajari dari teladan Kristus. Kita harus belajar dari Dia untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati, belajar dari Kristus seperti juga kita harus belajar mengenal Kristus karena Dia adalah Guru sekaligus Pelajaran, Pemandu sekaligus Jalan, dan Semua di dalam Semua. Mari kita selalu datang kepada Dia, membawa salib-salib hidup kita, membawa segala keluh kesah hidup kita dan meletakkannya di bawah kaki Salib Tuhan, Dia pasti akan memberikan kelegaan kepada kita…. Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Kamis 10 Desember 2015 Suara yang terus memanggilmu Mat. 11:15 “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” Marc Antonio Durando Yes. 41:13-20; Mzm. 145:1,9,10-11,12-13ab; Mat. 11:11-15. Setiap orang katolik selalu dihadapkan dengan pilihan dalam hidupnya setiap saat. Pilihan itu berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapainya dan memberikannya kebahagian serta kepuasan hidup baik sekarang maupun yang akan datang. St. Marco Antonio Durando (22 Mei 1801- 10 Des 1880) adalah salah-satu dari sekian banyak pengikut Kristus yang senantiasa membuka hati dan telinganya terhadap suara dan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Ketika berusia 15 tahun, ia minta kepada pembesar tarekat CM (Kongregasi Misi) untuk dikirim menjadi missionaries ke China. Sayangnya, keinginannya itu tidak diterima oleh pembesarnya. Dalam usia 18 tahun, ia mengikrarkan kaul kekalnya serta ditahbiskan menjadi imam CM pada tanggal 12 Juni 1824. Ia juga di kenal sebagai pendiri lembaga hidup bakti para suster dari Saudari-Saudari Yesus dari Nazaret. Sebagai imam, ia melayani umat di Turin dan giat mewartakan tentang kerahiman Allah hingga akhir hidupnya. Ia juga diminta oleh uskup agung Turin untuk memberikan retreat bagi para imam dan sekaligus menjadi pendamping rohani untuk suster-suster dari St. Yosep. Saat ini kita memasuki masa advent minggu kedua, sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan Sang Juru Selamat yang dijanjikan Allah kepada dunia. Bacaan-bacaan hari ini mengajak saya dan anda untuk membuka telinga hati kita terhadap suara dan panggilan Tuhan melalui pengalaman hidup sehari-hari. TuhanYesus hari ini memanggil saya dan anda untuk mengikuti teladan hidup St. Marco Antonio Durando meski kita hidup dalam zaman dan waktu yang berbeda denganya. Tuhan Yesus memanggil semua orang Kristen untuk tak henti-hentinya mewartakan kabar-sukacita BapaNya di surga. Ia ingin supaya saya dan anda memberitakan tahun rahmat atau pembebasan Tuhan bagi dunia dan seluruh isinya telah hadir di tengah-tengah kita. Kehidupan serta pelayanan St. Marco Antonio Durando menantang para pengikut TuhanYesus zaman sekarang untuk lebih peka terhadap suara dan panggilan Tuhan, khususnya dalam masa Advent ini. Semoga rahmat Advent menyanggupkan saya dan anda untuk melihat Tuhan Yesus yang datang dalam diri orang-orang yang kita jumpai sehari-hari. Marilah bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun kerajaan Allah melalui tutur-kata dan perbuatan kita hari ini. St. Marco Antonio Durando, Doakanlah kami. Amin. Frater Anis,mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Childlike VS Childish St. Damasus I Yes. 48:17-19; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mat. 11:16-19. Jumat 11 Desember 2015 Mat. 11:19 Hikmat Allah dibenarkan oleh PerbuatanNya Dulu saya sering bertanya-tanya mengapa Papa saya terkadang memarahi saya dengan berkata kalau saya masih bersifat kekanak-kanakan. Dalam hati kecil saya protes bahwa dari segi mana saya kekanak-kanakan, apakah semua orang dewasa sudah bertindak benar? Injil hari ini dengan jelas membedakan, apa maksud Yesus, mengatakan ‘seumpama anak-anak’ yang mengandung arti: bertindak seperti anak-anak (childlike) dan kekanak-kanakan (childish). Menjadi seperti anak-anak berarti menyerupai anak-anak dengan ciri khasnya yang innocent, tulus, percaya pada papa mamanya 100%, mau belajar, menyadari keterbatasannya, terutama suci dan saleh. Sedangkan, ‘kekanakkanakan’ adalah bertindak seperti anak-anak yang egois, keras kepala, tak bisa diatur, telmi (telat mikir), lamban. Dalam arti ‘kekanak-kanakan’ itulah Yesus memberi peringatan kepada kita. Bukankah terkadang kita bersikap ‘kekanak-kanakan’ dengan Allah Bapa kita di Surga? Kita ingin dan menghendaki agar Allah menyesuaikan diri dengan doa-doa kita, kebutuhan dan kemauan kita. Kita mencari alasan memaafkan diri, dalam rangka mengamankan diri dari titah dan kemauan Tuhan. Mencari aman sendiri sambil mencari kesalahan pihak lain. Menghindari komitment dari hati sambil mempersalahkan orang lain maupun Allah sendiri. Hanya orang yang rendah hati (childlike) dapat menemukan sukacita dan kasih karunia di hadapan Allah. Apakah hidup Anda sudah selaras dengan pesan, harapan dan keselamatan dari Yesus? Ia telah mengerjakan buah-buah hikmat Allah, tetapi manusia tak peduli, tak menanggapi. Marilah kita berjanji bahwa akan kita menjadi anakNya yang dewasa dan menyaksikan Yesus senyum dan bahagia kembali terutama dalam menyambut kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dalam masa adven ini. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Yohanes Pembaptis Sabtu 12 Desember 2015 St. Yohana Fransiska de Chantal, SP ”Pada waktu itu Maria Guadalupe. mengertilah murid-murid Yesus Sir. 48:1-4,9-11; bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Mzm. 80:2ac 3b,15-16,18-19; Pembaptis” Mat. 17:10-13. Mat 17:13 Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi besar, tentangnya Yesus bersabda:”Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Ia juga disebut sebagai nabi terakhir Perjanjian Lama, yang menghubungkan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Pola hidupnya radikal dan eksentrik, sama seperti para nabi Perjanjian Lama, namun demikian ia menyadari tugas utama dan penggilanannya. Ia juga sangat rendah hati seperti yang terdapat pada Yoh 1:27:” yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaKu. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Yohanes mempunyai sebuah panggilan dalam hidupnya. Ia dipanggil untuk mendahului Tuhan Yesus Kristus, untuk “menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya” (Lukas 1:17). Ia punya misi yang harus dipenuhi, dan ia telah ditetapkan bahkan sebelum kelahirannya untuk memenuhi misi tersebut. Hal ini berlaku bukan hanya bagi Yohanes saja tapi juga bagi kita. Alkitab berkata bahwa kita telah dipilih-Nya dari semula (Roma 8:29). Tugas Yohanes adalah sebagai pendahulu bagi Kristus dan tugas ini ditetapkan oleh Allah sendiri. Setiap kita pun mempunyai sebuah tugas khusus di dalam tubuh Kristus, sebuah panggilan yang ditetapkan secara khusus oleh Allah sendiri. Kita hidup di bumi ini bukan karena kebetulan. Sebaliknya, kita sungguh-sungguh dikenal, mungkin bukan oleh manusia, tetapi oleh Allah Bapa kita. Namum apapun bentuk panggilan atau tugas khusus yang telah di tetapkan oleh Allah bagi kita, hendaklah semuanya itu didasarkan pada Kasih pada Allah, karena dalam melaksanakan panggilan, kita ingin dapat berkata seperti Yohanes”........semua orang pergi kepadaNya...... Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Doa: Ya Bapa, seperti Yohanes semoga aku juga berani untuk menerima dan melaksanakan panggilan dan misi yang telah Engkau tetapkan bagiku dan semoga aku dapat melaksanakannya dengan hati yang hanya tertuju padaMu. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Bertobat = Berbuat Baik HARI MINGGU ADVEN III Zef. 3:14-18a; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18 Minggu 13 Desember 2015 Luk. 3:10 “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Orang bilang kalau tidak ada tindakan nyata, teori untuk berbuat baik hanyalah sebuah omong kosong. Begitu juga dengan pertobatan, kalau kita hanya terkagum-kagum akan sebuah kotbah yang begitu bagus, homili yang berkobar-kobar, pidato yang sangat inspiratif, tetapi kalau hanya sebatas wacana atau niat saja tanpa adanya tindakan nyata, itu sama saja dengan omong kosong. Tong kosong nyaring bunyinya, begitu kata pribahasa yang pernah kita pelajari di bangku sekolah. Istilahnya kita hanya Jalan di tempat dan tidak pernah maju-maju. Demikian pula dengan bacaan injil hari ini, Yohanes pembaptis berkobar-kobar dalam menyampaikan pesan pertobatan dan para pendengarnya begitu antusias, berdecak kagum dan menginginkan perubahan. Maka dari itu tiga kelompok orang yang berbeda menanyakan hal yang sama, “Apakah yang harus kami perbuat?” Dan Yohanes memberikan tindakan-tindakan nyata, praktis, mudah dilakukan tetapi sulit dipraktekkan dikarenakan keegoisan kita. Dari anjuran yang disampaikan kepada pemungut cukai, prajurit-prajurit dan orang banyak, Yohanes menegaskan tindakan adil kepada sesama yakni memberikan kelebihan pakaian dan makanan kepada yang berkekurangan, tidak memeras melebihi apa yang diminta, dan tidak merampas hak orang lain. Guru besar Filsafat, Prof. Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik mendefinisikan bersikap adil adalah berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Hak tersebut termasuk hak untuk hidup, mendapatkan kehidupan yang layak, pendidikan, dan lain sebagainya. Pertobatan adalah sebuah perubahan yang juga melibatkan relasi kita dengan sesama. Kalau kita bertobat dari keegoisan kita berarti kita diajak untuk lebih berbagi kepada sesama. Kalau kita diajak untuk bertobat dari sikap kita yang ketus dan cepat marah berarti kita diajak untuk lebih bersabar dan mengerti akan kesusahan orang lain. Mari pada masa adven ini, kita menggunakan waktu yang khusus ini untuk bertobat dengan bertindak nyata terhadap sesama kita. Hari ini kitapun diajak untuk bertanyan kepada Tuhan, “Tuhan, apa yang harus aku perbuat hari ini?” Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Hanya Berharap pada Tuhan Senin 14 Desember 2015 Mazmur 25: 5ab “Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” Peringatan Wajib St. Yohanes dr Salib Bil. 24:2-7,15-17a; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 21:23-27 Apabila kita menghadapi masalah yang berat janganlah berseru atau berseru seru kepada manusia atau kuasa kuasa yang tidak jelas pribadinya. Orang percaya dipanggil berseru kepada Tuhan yang nyata yaitu Yesus yang diutus Allah ke dalam dunia. Dia yang telah mengalahkan pencobaan dari si iblis dan yang menyerukan pertobatan sebab Kerajaan Allah sudah dekat. Kebenaran kuasa Yesus telah teruji dan Allah juga telah memperkenalkannya “Engkaulah Anak-Ku yang Ku kasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”. Yesus datang bagi dunia untuk menghadirkan Kerajaan Allah dan menyelamatkan orang yang berseru kepadaNya. Dalam Menghadapi segala godaan, pergumulan dan tantangan kita diajak berseru kepada Tuhan. Orang percaya memiliki Tuhan yang baik dan berkuasa yang senantiasa dapat diandalkan dan pertolongannya nyata. Jangan lagi kejahatan, godaan dan pergumulan mengalahkan orang percaya, sebab seharusnya iman kepada Allah menghantarkan orang percaya memenangkannya. Pada hari ini kita diingatkan untuk meminta selalu supaya Tuhan memberitahukan jalan jalannya dan supaya Dia menuntun kita di jalanNya, sebab jalan jalanNya menuju kepada kemenangan dan damai sejahtera. Yudi Cutam Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Anak Kedua Zef. 3:1-2,9-13; Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23; Mat. 21:28-32, Selasa 15 Desember 2015 Mat 21 : 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Kutipan hari ini membuat saya perfikir, apa sih maksud Yesus di Injil ini. Yesus membuat perumpamaan tentang dua anak, yang disuruh Bapa nya melakukan tugas. Anak pertama berkata iya tapi tidak melakukan, sedangkan anak kedua berkata tidak, tapi kemudian menyesal, lalu melaksanakannya. Yesus bertanya kepada muridnya, yang manakah yang melakukan kehendak ayahnya. Ketika para murid berkata, “Anak yang terakhir”, Yesus berkata “Sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Wah! Pernyataan Yesus sangat keras dan mengejutkan. Bukankah para murid memilih jawaban yang benar? Yesus ingin mengatakan pada injil ini bahwa, para muridnya tidak akan langsung masuk ke Kerajaan Allah, apabila mereka berperilaku seperti si anak pertama, Berkata Iya, tapi tidak menjalankan perintahNya. Apakah kita seperti anak pertama? Kita mungkin terlihat aktif dalam pelayanan, selalu siap dan bilang IYA untuk melayani, tapi kemudian bersungut-sungut, bergunjing di belakang teman yang lain, dan melayani tidak dengan sepenuh hati. Apakah kita seperti anak ke dua, yang selalu menolak perintahnya, selalu enggan dalam pelayanan, namun akhirnya dikerjakan juga, karna ada perasaan bersalah? Injil hari ini, mengingatkan kita untuk menjalankan pelayanan-pelayanan kita dengan hati yang tulus. Labuan Bajo Jeff Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Rabu 16 Desember 2015 Kisah Orang Kudus : St Adelaide Yes. 45:6b-8,18,21b-25; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 7:19-23 St Adelaide dilahirkan pada tahun 931. Dalam usia enambelas tahun, Puteri Burgundi ini dinikahkan dengan Raja Lothair. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia. Penguasa yang diyakini telah meracuni suaminya berusaha menjadikan Adelaide sebagai isteri puteranya. Adelaide tentu saja menolak. Dalam murkanya, sang penguasa memperlakukannya dengan kejam. Ia bahkan mengurung Adelaide dalam sebuah benteng di tengah sebuah danau. Adelaide diselamatkan ketika Raja Otto Agung dari Jerman menaklukkan penguasa ini. Meski Adelaide duapuluh tahun lebih muda darinya, Otto menikahi Puteri Adelaide yang cantik pada Hari Natal. Ketika raja membawa pulang ratunya yang baru, rakyat Jerman segera mencintainya. Adelaide seorang yang lemah lembut dan anggun lagi cantik jelita. Tuhan menganugerahkan lima anak kepada pasangan kerajaan ini. Mereka hidup bahagia selama duapuluh dua tahun. Ketika Otto mangkat, putera sulung Adelaide menjadi penguasa. Puteranya ini, Otto Kedua, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St Majolus. Abbas ini membuat Otto menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan raja memohon pengampunan dari bundanya. Adelaide berdoa bagi puteranya dengan membawa persembahan ke tempat ziarah St Martin dari Tours. Di masa tuanya, St Adelaide dipanggil untuk memimpin negara sementara cucunya masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka yang bersalah kepadanya. St Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.” St Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999. Perempuan kudus ini dicintai sebagai seorang penguasa yang bijaksana. Bagaimanakah rahmat Tuhan berkarya dalam diriku sendiri? “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Sejarah kita sejarah Tuhan Kamis 17 Desember 2015 Mat. 1:1“Inilah silsilah Kej. 49:2,8-10; Mzm. 72:1-2,3-4ab, 7-8,17; Mat.1:1-17 Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.” Sejarah silsilah Tuhan Yesus sangatlah menarik.Tetapi dulu kalau silsilah ini dibacakan di Misa, saya sering berpikir, “bacaan ini sangat panjang dan membosankan, apalah artinya nama-nama ini untuk saya?” Ada lima perempuan yang namanya tercatat dalam silsilah Tuhan Yesus, yaitu Tamar, Rahab, Ruth, Bersheba, dan Bunda Maria. Tamar memperanakan Perez dari Yehuda, tetapi Yehuda sebenarnya adalah bapak mertua Tamar! Tamar menurut hukum Yahudi berhak menikahi anak Yehuda yang lain karena suaminya (anak Yehuda yang lebih tua) sudah meninggal tanpa meninggalkan keturunan. Tetapi karena Yehuda tidak mengikuti aturan, Tamar menyamar sebagai seorang pelacur dan mengelabui Yehuda supaya bisa mendapatkan keturunan darinya (Kej. 38). Rahab hidup disaat Israel mengirim pengintai-pengintai untuk masuk ke tanah perjanjian. Rahab bukan orang Yahudi.Dia adalah seorang pelacur yang menyembunyikan para pengintai itu ketika keberadaan mereka diketahui. Mereka selamat dan Israel akhirnya berhasil masuk dan membasmi seluruh penduduk kota itu. Tetapi Rahab karena jasanya, diperkenankan hidup.Ia menikah dengan Salmon dan memperanakan Boaz. Boaz pun memiliki anak Obed yang ibunya adalah Ruth.Ruth juga bukan orang Yahudi. Dia seorang berdarah Moab, tetapi dia setia menjaga ibu mertuanya yang orang Yahudi, walaupun suami pertamanya sudah meninggal dan dia sebenarnya boleh bebas. Bersheba adalah istri Uria, seorang tentara Yahudi. Tetapi Raja Daud berselingkuh dengan Bersheba dan dia mengutus Uria untuk mati di medan perang supaya aibnya bisa ditutupi dan supaya dia bisa memperistrikan Bersheba. Anak dari perselingkuhan mereka meninggal, dan Bersheba mendapatkan anak lagi dari Daud yang bernama Salomo. Alkitab tidak hanya bercerita tentang santo dan santa seperti Bunda Maria dan Santo Yoseph. Alkitab bercerita apa adanya, tidak menutupi yang buruk-buruk. Sepertinya Tuhan Yesus mau mengatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah Dia. Kita manusia bisa berbuat tidak adil, berbohong, bahkan membunuh dan berselingkuh supaya mendapatkan apa yang kita inginkan. Tetapi Tuhan bisa menjadikan baik segala sesuatu yang tidak baik. Rencananya tidak bisa digagalkan oleh kegagalan kita. Tuhan juga bisa memakai siapa saja, bahkan seorang pelacur dan pembunuh, untuk menggenapi rencana keselamatannya.Teman-teman terkasih, bukankah ini sebuah harapan besar?Tidak ada yang tidak bisa dimaklumkan dimata Tuhan. Tuhan maha besar, Tuhan maha tahu, Tuhan maha Rahim, Tuhan tidak pernah gagal! Diakon David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Pengacaranya Tuhan Jumat 18 Desember 2015 Yes 46:5 ” Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku ” Yer. 23:5-8; Mzm. 72:2,12-13,18-19; Mat. 1:18-24. Bulan Oktober lalu merupakan bulan yang berat bagi kita umat Kristen, Khususnya mereka yang berdomisili didaerah Aceh Singkil, karena banyak sekali gereja yang harus dibongkar dan ada beberapa gereja yang dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kitab Yesaya saat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa, Tuhan bukan seperti dewa dewa yang tidak bisa menyelamatkan dirinya. Memang didalam hati kecil kita kita akan berontak dan berteriak, mengapa sampai gereja-gereja tersebut harus dibakar atau dibongkar, padahal kita hanya mau berIbadah saja, mau berIbadah saja dipersulit. Tetapi jika ditilik dari dulu, dari para rasul para pengikut Yesus pun sudah teraniaya, bahkan beberapa dari mereka menjadi Martir karena mempertahankan iman mereka (yang dipertahankan adalah Iman bukan gereja- “bangunan gereja”), jadi inilah kuk yang sudah dijanjikan oleh Tuhan untuk kita sebagai pengikutnya. Jadi apakah kita mau menjadi Pengacaranya Tuhan dengan berteriak teriak akan ketidak adilan ini? Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang luar biasa akan hal ini. Umat kesayangannya diijinkan teraniaya seperti itu, dan Dia pasti sudah menyediakan mahkota yang indah untuk para muridnya yang teraniaya. Marilah kita berseru kepada Tuhan untuk pengampunan kepada mereka “Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Bagi Allah tidak ada yang mustahil Hak. 13:2-7,24-25a; Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17; Luk. 1:5-25. Sabtu 19 Desember 2015 Luk. 19:41“Melihat kota itu, Ia menangisinya” Seorang Ibu, Gina (bukan nama asli), suatu ketika mensharingkan pengalamannya. Pada tahun 2010 dia mengalami kecelakaan mobil.Keadaan muka dan kepalanya terbentur sehingga tulang hidung di bagian dalam pecah.Kedua bola matanya juga berpindah kearah yang berbeda.Gina dengan sendirinya tidak menyadari diri pada saat itu.Lalu dia dibawah ke Rumah Sakit dan beberapa saat kemudia dia menyadarkan diri.Pada saat itu banyak orang di Australia mendoakan kesembuhannya. Setelah operasi pertama, ternyata kedua bola matanya masih tetap pada posisi yang berbeda. Karena itu dia harus menjalankan operasi yang berikutnya untuk mengembalikan ke posisi semula. Semua tulang-tulang dalam bagian muka depan juga harus diatur kembali kepada posisii semula. Gina memang tidak menyadari dirinya. Sang suami begitu takut dan cemasGina tidak akan kembali seperti semula. Ketakutan dan kecemasan sang suami itu terasa oleh Gina sehingga membuat pasangan itu merasa tidak berdaya dan tidak mempunyai harapan. Namu suatu hari, saat Gina sendirian di Rumah Sakit, dia merasakan kehadiran Yesus yangmembahwa harapan bahwa dia akan disembuhkan. Gina mendengarkan suara Yesus yang mengatakan, “Jangan takut, hai sahabatku. Engakau akan kukuatkan dan kusembuhkan. ”Saat itu dia menyadari diri dengan suatu tangis kebahagiaan.Tuhan juga tidak pernah mengingkar janji.Dia menyembuhkan Gina. Pengalaman Zakasias dan Elisabeth di dalam kisah injil hari ini mengingatkan aku akan pengalaman Gina dan suaminya. Zakarias dan Elisabeth mereka selalu mengharapkan sesuatu dari Tuhan yakni seorang anak.Namun karena keadaan mereka, mereka selalu hilang harapan. Karena keadaan mereka yang sudah lanjut usia itu, mereka tahu bahwa tidak mungkin terjadi untuk mendapatkan keturunan. Namun Allah mendengarkan keinginan hati mereka.Allah memberkati mereka dengan seorang anak yang akhirnya mereka menamakan dia Yohanes. Penyelenggaraan Ilahi sungguh ajaib dan luar biasa.Allah selalu memenuhi janjiNya kepada kita anak-anakNya, jikalau kita sungguh beriman dan menaruh harapan padaNya. Seperti pengalaman Gina dan sang suami, lalu pengalaman yang kita dengarkan di dalam kisah injil hari ini, pengalaman Zakarias dan Elisabeth, semoga mata hati kita terbuka. Semoga kita membuka hati kita akan janji dan penyelenggaraan Ilahi. Karena Allah selalu menghendaki yang terbaik bagi kita sekalian, jikalau kita sungguh percaya. Aku berdoa semoga di dalam masa Advent ini, kita semakin mendekatkan diri kita dengan Yesus yang datang di kandang Natal.Marilah kita mempersiapkan kandang hati kita untuk kedatangan Yesus di hari Natal.Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Percaya Sungguh Minggu 20 Desember 2015 Luk. 1:45 Sungguh, berbahagialah ia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana“ Mi. 5:1-4a; Ibr. 10:5-10; Luk. 1:39-45 Saya termasuk golongan orang yang sulit untuk percaya kata-kata saja kalau tanpa disertai dengan tindakan nyata atau semacam pembuktian. Karena itulah saya cenderung sulit sekali mempercayai orang, apalagi yang baru saya kenal. Bagi saya kata-kata atau janji saja tidak cukup, harus disertai bukti perbuatan yang cukup meyakinkan. Saya membayangkan Maria, yang langsung percaya penuh, bukan hanya percaya, tapi percaya penuhkepada rencana Allah dalam hidupnya. Maria tidak perlu bukti lanjutan, yang penting Sabda Allah sudah cukup. Maria tidak tertawa seperti Abraham (Kej. 17:17) dan Sara (Kej. 18:12). Maria tidak perlu diyakinkan dengan semak yang bernyala seperti yang dilihat Musa (Kel. 3:3-4). Maria tidak perlu melihat penampakan kemuliaan Tuhan bersama seluruh bala tentara malaikat seperti Yesaya (Yes. 6:1-13). Maria tidak perlu dijamah dulu mulutnya (Yer. 1:9), untuk kemudian berkidung tentang janji Tuhan yang memperhatikan tiap orang yang percaya kepada Sabda-Nya (Luk. 1:46-55). Bagi Maria mendengar pesan malaikat itu saja sudah cukup, tidak perlu ragu-ragu lagi atau takut. Kita tidak tahu seperti apa hidup atau sifat Maria sebelum mengandung Yesus, Sang Sabda itu, tetapi yang jelas pada hari ini kira melihat keberanian Maria untuk keluar dari zona aman dan langsung pergi ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Saya lebih suka terjemahan Inggris dari Luk. 1:39, bunyinya begini; during those days Mary set out and travelled to the hill country in haste to a town of Judah. Maria berjalan in haste atau tergesagesa, mungkin setengah berlari. Inilah keberanian Maria yang membuat saya kagum punya Ibu Spiritual seperti Bunda Maria. Sejak mengandung Sang Sabda, Maria tidak lagi memikirkan keselamatan dirinya, tetapi lebih kepada keselamatan saudari sepupunya yang di gunung sana. Seruan Elizabeth, lebih berupa kekaguman dan keheranan. Baginya Maria (yang sedang hamil itu) tidak seharusnya mengambil resiko untuk datang menolong dia, selain jauh, beresiko, mungkin juga Elizabeth merasa bersalah karena sudah menebar gossip yang aneh-aneh tentang Maria yang hamil di luar nikah itu. Pernyataan Elizabeth tentang iman Maria bisa kita jadikan contoh bagi kita untuk percaya sungguh akan Sabda Tuhan dalam hidup kita. Iman kita tidak tergantung pada seberapa banyak kita telah melihat mukjizat terjadi, atau mungkin penampakan-penampakan dari Allah. Iman kita tidak boleh hanya didasarkan pada seberapa lama kita berdoa, seberapa banyak kita bersedekah dan seberapa sering kita berpuasa. Iman kita seharusnya berdasarkan iman akan Sabda Tuhan, Sabda yang hidup, yang selalu aktif merubah kita menjadi serupa seperti Kristus yang mengorbankan diri seseuai dengan kehendak-Nya (Ibr. 10:9). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Hari yang Special St. Petrus Kanisius Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Mzm. 33:2-3,11-12,20-21; Luk. 1:39-45. Lukas 1:44 Senin 21 Desember 2015 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Bacaan Injil hari ini menceritakan Bunda Maria yang berkunjung ke rumah Zakharia untuk bertemu dengan Elisabet. Elisabet yang pada saat itu sedang mengandung dan ketika mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Lukas 1:41). Perjumpaan antara Bunda Maria dan Elisabet ini diliputi dengan suka cita. 4 hari lagi kita akan merayakan hari raya Natal, tentunya banyak dekorasi natal yang telah dapat kita lihat di tempat-tempat umum seperti tempat perbelanjaan, banyak kegiatan atau acara yang bertemakan Natal. Tentu tidak ada yang salah dengan semua dekorasi dan perayaan Natal. Kita patut bersuka cita karena Tuhan datang seperti anak Zakharia yang melonjak kegirangan. Tetapi janganlah kita terlalu larut dengan kegemerlapan Natal dan lupa akan makna Natal sesungguhnya dimana Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menebus dosadosa kita. Mari kita berdoa agar Roh Kudus boleh menjadikan Natal tahun ini menjadi natal yang special, dimana kita menerima Yesus di hati kita kembali dan sungguhsungguh melaksanakan ajaranNya serta menjadi muridNya yang setia. Amin -Santo- Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Kebahagiaan Selasa 22 Desember 2015 Luk 1:46-47 ”Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah Juruselamatku.” 1Sam. 1:24-28; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56. Nyanyian Bunda Maria ini mengingatkan saya akan mujizat atau kebaikankebaikan Tuhan yang telah dilakukanNya bagi kita. Alangkah bahagianya jika kita senantiasa bisa mengingat segala kebaikan Tuhan selalu ada dalam pikiran kita setiap hari. Ini adalah suatu cara yang baik untuk memulai hari kita. Namun kenyataannya berbeda, terlalu sering kita mengingat yang seharusnya kita lupakan, kekecewaan, rasa sakit dan kegagalan kita. Dan melupakan apa yang seharusnya kita ingat kemenangan, kesuksesan, pemulihan dan saatsaat bahagia kita. Ada sebuah cara untuk membantu kita mengingat kebaikan Tuhan, seperti yang Tuhan perintahkan bagi bangsa Israel, ya “tugu-tugu peringatan”. Hal ini membantu mengingatkan bangsa itu tentang kemenangan tertentu yang diberikan Tuhan. Disituasi yang sulit kita perlu melatih untuk mengingat saatsaat yang bukan kebetulan Tuhan telah menolong kita. Hal ini tidaklah mudah tapi perlu terus-menerus kita latih. Dengan kemauan kita belajar menikmati setiap perhentian yang harus kita lewati. Belajar untuk menikmati saat bersama keluarga, teman-teman, komunitas, kesehatan dan pekerjaan. Menikmati segala sesuatu dalam kehidupan kita. Kebahagian adalah keputusan yang kita buat, bukan emosi yang sedang kita rasakan. Kita tidak usah menunggu segala sesuatunya menjadi sempurna dalam keluarga, kerja atau semua tujuan hidup tercapai baru bahagia. Hidup terlalu singkat untuk tidak dinikmati setiap hari. Enjoy the little things in life, because oneday you will look back and realize they were the big things.. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Percayakan kepada Tuhan Rabu 23 Desember 2015 St. Yohanes dr Kety Luk 1 : 66 Dan semua orang, yang Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66. mendengarnya, merenungkannya dan berkata : “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Ungkapan yang rasanya sudah jarang sekali terjadi.. Menjadi apakah anak ini nanti, sebab tangan Tuhan menyertainya. Jaman sekarang, bila seorang bayi terlahir di dunia, pernyataan pertama.. anak ini mirip siapa ya ? mirip bapaknya atau mirip ibunya atau mirip nenek kakeknya? Dijaman modern ini, kita sering lupa saat seorang bayi lahir didunia, lupa menyerahkan hidup bayi itu dan masa depannya kepada Tuhan. Tanpa sadar mulai berangan angan, anak ku akan mewarisi bisnis ku, anak ku harus jadi dokter, harus jadi pengusaha, dan lainnya. Pernah dengar homili dari romo paroki, bahwa bapak ibu yang anaknya merantau keluar kota, ngga usah kuatir, percayakan saja kepada perlindungan Tuhan. Saat itu saya memikirkan,, benar juga ya, apabila kita sudah mempercayakan suatu perkara kepada Tuhan, kenapa mesti kuatir lagi. Tangan Tuhan sudah menyertai, itu lebih hebat dari apapun. Justru yang lemah adalah saat kita lupa mendoakan yang terbaik. Disaat itulah cobaan dan godaan akan dengan mudahnya datang. Saya sudah meninggalkan kampung halaman mungkin sudah ada 16 tahun. Jauh dari orang tua, dari kakak kakak saya. Dan puji Tuhan, sampai saat ini jika melihat kebelakang, masih selalu dalam lindungan Tuhan. Saya yakin… itu tidak lepas pula dari mama saya yang selalu mendoakan saya setiap hari dari jauh. Papa saya sudah meninggal sejak 14 tahun lalu, sisalah mama yang bila saya pulang kerumah, saya perhatikan dia setiap pagi selalu komat kamit berdoa setiap nama anaknya disebut. Beliau sudah mempraktekan apa yang disebut.. mempercayakan anak anaknya kepada Tuhan.. trima kasih mama Refleksi buat kita… apakah dalam hidup ini, kita juga sudah mempercayakan hal yang penting kepada Tuhan ? Mempercayakan hidup kita, mempercayakan anak kita, mempercayakan keluarga kita, masa depan, kesehatan, dan sebagainya .. Ataukah tanpa sadar mempercayakan kepada kuasa kuasa yang lain, dan bahkan percaya kepada kekuatan diri sendiri.. Temans,, bila Tuhan adalah pencipta kita, siapakah yang lebih mengerti akan ciptaanNya kalau bukan Tuhan juga ..? Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Inilah Saatnya Kamis 24 Desember 2015 Pagi 2Sam. 7:1-5, 8b-12, 16; Mzm. 89:2-5, 27, 29; Lk. 1:67-79 2 Sam. 7:3 “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau” Baru-baru ini saya bertemu dengan pendamping pastoralku di Melbourne lewat Skype. Dalam pembicaraan itu, saya ditanya oleh pendamping pastoralku mengenai keputusan tahun ini. Pertanyaannya adalah, “apakah saya mau lanjut atau memutuskan untuk tidak meneruskan panggilanku bersama MGL. Salah satu dari sekian alasan yang mendorongnya untuk menanyakan hal itu adalah karena permintaan dari MGL. Mendengar hal itu, saya menyampaikan isi hati dan rencanaku kepadanya. Saya mengatakan bahwa, “saya ingin meneruskan perjalananku bersama MGL”. Beberapa jam lagi, kita akan merayakan pesta kelahiran Sang Juruselamat dunia. Gereja sejagat telah mempersiapkan dirinya (Empat minggu masa Advent) untuk menyambut kedatangan Almasih Yang Dijanjikan Allah kepada umat-Nya itu.Selama masa persiapan, saya dan anda diundang untuk mendengar serta membuka pintu hati kita terhadap suara atau panggilan-Nya. Saat ini Ia berdiri di depan rumah kita dan mengetuk pintu. Apakah kita mau membuka pintu dan menyambut kedatangan-Nya? Ia ingin menemui saya dan anda secara pribadi. Ia berharap supaya saya dan anda mengijinkan Dia untuk masuk dan tinggah di dalam rumah hati kita masing-masing. Ia ingin menjadi teman dan membagi kasih Bapa-Nya kepada siapa-saja. Ia ingin memberikan hadiah terindah untuk dunia dan seluruh isinya. Hadiahnya adalah kita dijadikannya sebagai saudara dan saudari dari Bapa-Nya di surga.Hal ini selaras dengan nubuat nabi Samuel yang mengatakan, “Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anaku” (2 Sam. 7:14). Maukah saya dan anda menerima hadiah-Nya itu sebagai bekal perjalanan kita tahun depan bersama-Nya? Apakah saya dan anda percaya akan nubuat nabi Samuel di atas dalam hidup dan pelayanan kita sehari-hari? Kalau saya dan anda belum memiliki iman sebesar biji sesawi, marilah kita dengan rendah hati mengakuinya itu di hadapan-Nya saat ini.Pada kesempatan ini juga marilah kita memohon rahmat iman, harap dan kasih dari-Nya. Marilah kita dengan hati riang dan penuh syukur menyambut kedatangan Sang Raja Damai dalam rupa bayi mungil ke dalam hati dan komunitas atau Gereja kita hari ini dan selamanya.Amin. Salam Damai Natal 25 Desember 2015. Frater Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Hidup dalam Kehidupan HARI RAYA NATAL Malam: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14 Fajar: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20 Siang: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18 (Yoh. 1:1-5,9-14) Jumat 25 Desember 2015 Yoh 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Dalam hidup ada Kehidupan.Kita harus bisa menemukan dan menghidupkan Kehidupan ini di dalam hidup kita agar kita bisa benar-benar hidup saat menjalani hidup dan tidak sekedar hidup-hidupan. Dengan Kehidupan yang telah hidup di dalam hidup kita maka bisa membantu orang lain untuk juga menghidupkan Kehidupan di dalam hidup mereka sehingga mereka bisa mampu hidup, benar-benar hidup, dan menjalani kehidupan mereka dengan sungguh-sungguh hidup tidak hanya sekedar hidup-hidupan dan hidup sejalan dengan Kehidupan… (Kutipan dari Adi W.Gunawan) Yesus, Selamat Datang… Selamat datang dalam hidupku, Selamat datang dalam hatiku, Engkau datang bawa Terang, Terang yang menuntun kami dalam kegelapan batin kami Engkau datang dengan Cinta Cinta yang melahirkan kehidupan Kehidupan yang Sejati. Terima Kasih untuk semua yang kesempatan, untuk setiap sukacita, untuk persahabatan, persaudaraan, untuk setiap tawa dan tangis yang merangkai cerita yang sangat indah dan tak terlupakan.Untuk setiap penguatan, peneguhan, yang boleh saya dapatkan. Melalui itu semua, saya tahu bahwa Yesus, Engkau ada dan masih Hidup. Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Bertahan sampai kesudahan Sabtu 26 Desember 2015 Mat 10: 22:” Dan kamu akan dibenci semua orang olehkarena nama-Ku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Pesta St. Stefanus. Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17; Mat.10:17-22 St.Stefanus, martir pertama yang pestanya kita rayakan hari ini, telah menghayati dan memenuhi apa yang tertera pada Mat 10:22:” Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Stefanus dibenci oleh para pendengarnya, ketika dia dengan iman dan pewartaannya memberi kesaksian tentang Yesus Kristus, hingga mati dirajam. Yesus sendiri semasa hidupnya dalam melaksanakan kehendak BapaNya untuk menyelamatkan umat manusia telah mengalami banyak kesengsaraan, namum Ia tidak menyerah tetapi tetap bertahan pada misiNya hingga wafat di salib, namum kemudian bangkit pada hari ketiga. Karena itu sebagai murid Kristus yang telah ditebus melalui salib Yesus, maka sesungguhnya salib bukanlah sesuatu yang harus di hindari dalam hidup kita, tetapi justru melalui salib iman kita diteguhkan. Jangan sampai kesulitan, masalah dan beban kehidupan yang merajam diri kita meruntuhkan ketaatan, ketekunan dan kesetiaan kita pada Yesus. Memang bukan hal yang mudah untuk tetap hidup dan bertahan pada ajaran Yesus ditengah nilai-nilai kehidupan duniawi yang bertolak belakang. Namum demikian kita harus terus membangun niat dan dengan pertolongan Roh Kudus terus berusaha dan berjuang hingga akhir hidup kita karena sabda Yesus tidak dapat ditawar. Tahun baru tinggal beberapa hari lagi, ini adalah kesempatan baik bagi kita untuk kembali membangun niat dan memperbaiki yang salah. Kita akan menyongsong tahun depan dengan penuh keyakinan, bahwa dengan penyertaan Roh Kudus kita akan mampu bertekun melalui segala pengharapan dan mengatasi persoalan yang akan kita hadapi. Doa : Yesus Kristus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Anugerahkanlah kepadaku keberanian untuk mengikuti jejak-Mu. Aku bertekad untuk senantiasa setia walaupun pada saat jalan yang kutempuh dipenuhi banyak halangan . Tanamkanlah pengharapan yang baru dalam diriku oleh Roh Kudus-Mu. Aku menaruh hidupku ke dalam tangan kasih-Mu agar aku dapat bertahan sampai kesudahannya sesuai dengan kehendakMu. Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Menghadirkan Yesus Minggu 27 Desember 2015 Luk. 2:48, PESTA KELUARGA KUDUS YESUS, MARIA DAN YOSEF 1Sam. 1:20-22,24-28; Mzm. 84:2-3,5-6,9-10; 1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52 “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, BapaMu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Keluarga kudus bukanlah keluarga yang tidak pernah mengalami masalah, bukan juga keluarga yang tak pernah merasa kawatir dan cemas akan kesulitan dalam hidup. Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosef adalah juga keluarga biasa seperti kita yang pernah mengalami susahnya hidup sejak Bunda Maria dikandung dari Roh Kudus, melahirkan Yesus di kandang, mengungsi ke Mesir, dan akhirnya melihat sang Anak mati di kayu Salib. Bacaan hari ini juga menunjukkan kecemasan yang dialami oleh Yosef dan Maria karena Yesus “hilang” dalam perjalanan pulang dari Yerusalem. “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, BapaMu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Kecemasan yang dialami oleh Yosef dan Maria menunjukkan aspek manusiawi dari keluarga kudus. Tetapi di dalam keadaan cemas, Yosef dan Maria sebagai orang tua Yesus bertanggung jawab untuk menemukan Yesus kembali. Dan memang mereka menemukan Yesus kembali yang berada di Bait Allah. Dalam kecemasan, Yosef dan Maria tidak melupakan tugas mereka sebagai orang tua. Mereka tidak lari dari kenyataan yang harus mereka hadapi sebagai orang tua Yesus. Dan yang membuat mereka kudus adalah kehadiran “Yesus” di dalam keluarga. Ketika mereka “kehilangan” Yesus, mereka merasa ada sesuatu yang kurang dan mereka mencariNya kembali. Bagaimana dengan kita? Bacaan hari ini mengajak kita untuk menjadikan keluarga kita keluarga kudus dengan tidak lari dari masalah dan kesulitan dalam hidup tetapi menghadapinya dengan iman. Yang turpentine adalah Bagaimana kita menghadirkan Yesus di dalam kehidupan kita. Terkadang Yesus “hilang” di dalam kehidupan keluarga kita karena kesibukan kita. Maka marilah kita selalu hadirkan Yesus dalam hidup kita, supaya kitapun menjadi keluarga kudus. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Senin 28 Desember 2015 Pembunuhan Demi Keenakan Egois Kel.1:13-14, “Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di ladang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.” Pesta Kanak-kanak Suci 1Yoh. 1:5-2:2; Mzm. 124:2-3,4-5,7b-8; Mat. 2:13-18. Pembaca Fresh Juice terkasih, Bacaan hari ini menceriterakan tentang pembunuhan kanak-kanak yang begitu keji. Kalau dahulu ada seorang raja bengis yang membunuh puluhan kanak-kanak, karena takut akan kehilangan kerajaannya, sekarang ada negara yang mengesahkan pengguguran kandungan, janin tak berdosa yang jutaan jumlahnya, dengan alasan penekanan jumlah penduduk, demi menjaga kesehatan ibunya, dan lain sebagainya. Pembunuhan jaman sekarang tidak lagi berupa pembunuhan phisik tetapi karena alasanalasan egoisme orang tua, ruang gerak anak dibatasi atau malah di buka selebarnya sehingga anak kemudian menjadi asyik dengan dunianya sendiri.Anak seolah-olah menjadi “gangguan” hidup. Sementara banyak pasutri yang merindukan buah hati dalam rumah tangganya.Banyak contoh bisa kita lihat di persimpangan jalan misalnya, anak-anak dieksploitasi hingga dini hari, di bawah pengawasan oknum dari kejauhan. Hari ini “di tangkap” SatPol PP, besok sudah keliaran lagi di jalanan yang sama. Mereka sudah kehilangan masa depan sejak masih dini. Di masa mereka harus lebih banyak bermain, justru dipaksa harus rodi biar bisa hidup. Berbeda dengan keadaan di atas, ceritera anak dunia lain menggambarkan kemanjaan tak terkendali yang diberikan orang tua yang berdampak buruk pada perkembangan mental dan spiritual mereka. Mereka bebas minta apa saja, bebas mau buat apa saja, dan pantangannya jangan di tegur. Semua serba ada, tidak ada perjuangan seperti anak persimpangan jalan di atas. Hidup dalam dunia sendiri dan tidak peduli dengan teman lain. Nilai-nilai kemanusiaan hanya menjadi milik Tuhan.Berdoa dan ke Gereja menjadi kegiatan yang asing, tidak menyenangkan. Tidak terbayangkan begitu banyak hidup yang disia-siakan.Seolah melepas tanggung jawab, kita pun mulai membunuh mereka pelan-pelan. Masa depan anak kita ada di tangan kita atau di tangan mereka sendiri? Apakah kita tidak lebih kejam dari Herodes? Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Tetap Setia Mengikuti DIA St. Tomas Becket 1Yoh. 2:3-11; Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk. 2:22-35. Selasa 29 Desember 2015 1 Yoh 2:6 Barang siapa Mengatakan bahwa ia ada didalam Allah, ia Wajib hidup sama seperti kristus telah Hidup Yohanes menekankan satu-satunya jalan yang pasti untuk membuktikan kita mengenal Allah adalah melakukan kehendak dan perintah-perintah-Nya. Hanya mereka yang melaksanakan itu, akan hidup didalam kasih dan berada dalam Allah. Kita sebagai pengikut kristus, memiliki keinginan untuk setia dan melakukan kehendak-Nya. namun sering kali kita lebih mengikuti keinginan diri, ketimbang melakukan kehendak Allah. Tidak jarang kesetiaan kita mengalami pasang surut, sebagai manusia kita sering menjadikan kata manusiawi sebagai senjata untuk membenarkan diri atas kesalahan kita. Mari kita terus berusaha untuk setia walau kita sering jatuh kedalam dosa yang sama. semoga firman Tuhan yang kita baca dan renungkan hari ini membawa kita kedalam perjumpaan dengan Kristus Yesus lewat teguran Rasul Yohanes dan Pengharapan Simeon. Ya Allah Berkatilah Kami, agar kami senantiasa bertekun dalam pengharapan dan mengikuti Yesus Kristus Putra-Mu dan hidup dalam cahaya Yesus sehingga kami tidak tersesat karna memiliki terang hidup-Nya, yang pada akhirnya kami boleh melihat wajah-MU karna kasih dan kerahimanMu Amin Franda DT Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Kekinian vs Kekekalan Rabu 30 Desember 2015 1 Yoh 2: 17 : Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 1 Yoh 2:12 - 17 ; Mzm 96 : 7 - 8A, 8B - 9, 10 ; Lukas 2 : 36 - 40 Tak ada yang abadi. Saya teringat satu lagu yang pernah dinyanyikan oleh Ariel Noah dan juga pernah dinyanyikan oleh Sammy simorangkir. “ tak kan selamanya, tangan ini mendekapmu. Tak kan selamanya , raga ini menjagamu. Seperti alunan detak jantungku, tak bertahan melawan waktu. Tak ada yang abadi. Tak ada yang abadi... Lagu itu menunjukkan bahwa apapun di dunia ini, baik harta, sebuah hubungan baik, hubungan tak baik, bahkan nafas saja, tidak ada yang abadi. Hal-hal yang buruk ataupun indah yang terjadi kini, yang kita rasakan sehari - hari, semuanya hanya sementara saja. Tetapi bukan berarti bahwa Tuhan melarang kita untuk melakukan hal-hal duniawi yang sekarang ini kita nikmati. “ Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama - lamanya. Tuhan memberikan kita kekekalan, jika kita melakukan kehendakNya. Apa yang kita lakukan selama kita hidup di dunia , bukan semata mata untuk menikmati kekinian dunia, mengumpulkan harta duniawi , tetapi, yang terpenting untuk mendapat kebahagiaan kekal adalah dalam dunia kita sekarang ini kita mengumpulkan pundi-pundi ‘perbuatan emas’. Bukan hanya sibuk mengumpulkan pundi-pundi emas putih ataupun emas kuning. Simeon dan Hana adalah figur orang yang memberikan kita contoh betapa setianya mereka mengumpulkan pundi -pundi “perbuatan emas “ mereka. Simeon merupakan orang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan. Yang dinyatakan bahwa dia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, sedangkan Hana adalah seorang yang setia beribadah siang malam dalam bait Allah dengan doa dan puasa. Mereka tidak sibuk mengumpulkan hal-hal duniawi, tetapi mereka menikmati hidup mereka dengan menantikan kekekalan keselamatan dari Allah yaitu puteraNya. Dan setelah mereka melihat mesias, mereka mendapatkan kekekalan dari buah kesetiaan mereka. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 www.DOJCC.com Refleksi Kebelakang Supaya Berjalan Kedepan Kamis 31 Desember 2015 St. Silvester I Yoh 1:16“Karena dari kepenuhan-Nya 1Yoh, 2:18-21; kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” Mzm 96:1-2,11-12,13; Yoh 1:1-18 Kemampuan berefleksi adalah unik untuk manusia. Sokrates mengatakan ‘the unexamined life is not worth living’, artinya tanpa refleksi, hidup tidaklah patut dihidupi. Soren Kierkegaard, filsuf favorit saya yang lain mengatakan “Life can only be understood backwards; but it must be lived forwards.” Dengan kata lain, kita bisa mengerti kehidupan, hanya dengan berefleksi akan apa yang sudah terjadi, tetapi kita harus hidup berjalan kedepan! Refleksi membawa kita mengenal diri. Semakin tenang air di danau semakin jelas kita bisa melihat refleksi gunung nan indah. Semakin tenang hati kita, semakin jelas kita melihat diri apa adanya, yang baik maupun yang kurang baik. Terlebih penting lagi, Tuhanpun ada didalam hati kita, dan dengan berefleksi, kita mau melihat cerminan wajahNya didiri kita karena kita diciptakan dalam gambaranNya (Kej.1:26-27). Ketenangan adalah kunci refleksi yang baik.Ketenangan membutuhkan waktu dan kesabaran untuk berdiam diri. Debu debu yang berterbangan tidak akan turun kalau kita terus mengkipas-kipas, mencoba mengusir mereka. Air didalam kolam tidak akan tenang kalau kita terus berenang-renang mencoba menangkap ikan disana. Tetapi kalau kita sabar berdiam menenangkan diri, kita akan melihat jelas refleksi diri kita, dan refleksi Tuhan pada kita. Para ahli Kitab Suci mengatakan bahwa Injil Yohannes adalah Injil yang terakhir ditulis, kurang lebih di tahun 90-100 M. Setelah berefleksi selama 60-70 tahun, Rasul Yohannes menceritakan lewat tulisannya mengenai siapa Siapa Tuhan Yesus dimata orang-orang disekitarnya, dan siapa Tuhan Yesus untuk dirinya sendiri. Inilah rangkuman refleksi Santo Yohannes di perikop kita hari ini.Salah satu kesimpulannya adalah “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Yoh 1:16).Teman-teman terkasih dalam Kristus, akhir tahun 2015 sudah tiba.Apakah kita dengan jujur bisa berkesimpulan seperti Santo Yohannes diatas?Apakah ditahun ini kita secara konkrit sudah membuka diri dan menerima kasih karunia demi kasih karunia?Kalau ya, apakah ini tercermin dengan rasa syukur yang mendalam setiap hari? Ataukah kita boleh berjujur hati, mungkin ada hari dimana kita kurang mensyukuri karena kita buta akan karunia yang Dia mau berikan pada kita. Frater David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 73 / 2015 Celebration Meal Sabtu 24 Oktober 2015 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Celebration Meal berikutnya : Sabtu 28 November 2015 (Terbuka untuk Umum) Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!