Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Terbuka Untuk UMUM
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com
[email protected]
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Gathering DOJCC selama
bulan November 2015
(terbuka untuk umum)
Pelayanan Koor dan Tatib di Gereja FX
Fresh
Juice
LIVE
I
Ultah Fresh Juice Audio ke-3 & Ultah Buku Fresh Juice ke-6
15 Nov 2015 di Hotel Swissbell Rainforest
Rm Wenz Eddie, MGL
RD. Hady Setiawan
Pasutri
Sandy dan Erna Kusuma
Dr Robert
Reverger, SPKJ
Reynold Vincent
RP. Yandhie Buntoro, CDD
Linda Wahjudi
Fresh
Juice
LIVE
I
Ultah Fresh Juice Audio ke-3 & Ultah Buku Fresh Juice ke-6
15 Nov 2015 di Hotel Swissbell Rainforest
Sampai Jumpa tahun depan...
Fresh Juice Live II - Minggu 20 Nov 2016
Fresh Juice LIVE
Ziarek sebelum Fresh Juice Live 13 - 14 Nov 2015
Doa Taize setiap Rabu ke - 3
18 Novmber 2015
di Gereja FX pk 18.30
Baptisan Vei 23 November 2015
oleh Rm Wenz MGL
Ultah Rina 17 Nov 2015
24 Nov 2015 Ultah Joshua ke 4 - Ultah Nathasa
Ultah Imamat Rm Vincent Widi MGL & Rm Wenz Eddie MGL
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty,
Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel,
Lita, Herman, Br. Martin MGL.
Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Halooooo....syalom
Senang berjumpa kembali dengan saudara
seiman semuanya.
Semoga kita selalu disejukkan dan disegarkan
dengan sabda Tuhan tiap hari sebagai
penuntun langkah hidup kita.
Tak terasa kita telah berada di penghujung
tahun 2015. Bulan ini bulan terakhir di tahun
ini. Pasti banyak sekali yang telah kita alami,
suka, duka, perjuangan, tantangan di tahun
ini. Mungkin sama seperti tahun-tahun lalu
yang telah kita lewati, mungkin juga banyak
hal-hal baru. Namun yang pasti, bila kita
mau melihat lagi kebelakang, penyertaan
Tuhan selalu hadir dalam hidup kita.
Biasanya di akhir tahun kita pun membuat
daftar, apa saja yg telah kita capai, apa
saja yang belum kita capai. Mari kita
syukuri semua yg telah terjadi dan kita
serahkan segala harapan kita untuk tahuntahun mendatang. Segala harapan, citacita, perjuangan kita yang masih harus kita
lalui, kita mau percayakan dalam tangan
Tuhan sambil terus kita berusaha untuk
mencapainya.
Selamat menyambut hari raya Natal 2015
Dan selamat menyambut Tahun Baru 2016
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Aku Bersyukur kepada-MU
Yes. 11:1-10;
Mzm. 72:2,7-8,12-13,17;
Luk. 10:21-24,
Selasa 1 Desember 2015
Lukas 10:21 “Pada waktu itu juga
bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan
berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa,
Tuhan langit dan bumi,…”
Menjelang akhir tahun seperti ini, terkadang orang mulai merenungi berkat dan ‘kegagalan’
yang dialami.Kita diajarkan untuk mensyukuri segalanya.‘Syukuri apa adanya…’ syair
sebuah lagu.Bukan hanya dalam bacaan hari ini Yesus memberi teladan kepada kita
agar selalu mengucap syukur kepada Bapa di Surga.Ada lagi banyak ayat, di mana
Yesus selalu mengangkat tangan, berdoa dan bersyukur kepada Bapa-Nya.Saya berpikir,
kalau Yesus saja, yang adalah Kristus, yang satu dengan Allah, mengucap syukur, apalagi
saya?Mestinya, setiap waktu saya harus selalu bersyukur, walau hidup ini tidaklah mudah;
banyak tantangan, tetapi betul, bahwa Tuhan selalu ada dan menolong, melindungi dan
memberkati.
Akhir-akhir ini saya dibuat untuk bersyukur terutama untuk pelayanan dalam Komunitas;
khususnya apa yang saya lihat dalam perkembangan tiga tahun belakangan ini. Suatu
hari ketika melihat ulang foto-foto yang diupload di group DOJCC, termasuk foto ketika
pemimpin Missionaries of God Love Fr. Ken, MGL, bertemu dan dirangkul Paus Fransiskus I
dan satu foto dari email Ketua DOJCC Pusat, Tim Kirk, berjabatan erat dengan Paus Fransiskus
I, lalu melihat foto-foto cerianya MGL Maumere; Rm. Vincent, Rm. Wenz, Romo Izak dan
Bruder Martin MGL; Daily Fresh Juice yang makin mendunia, muncul satu pengalaman
ketika saya berada di Canberra, tahun 2013, mengikuti retret APSE (Asia Pacific School of
Evangelization).
Teringat dalam sebuah penyembahan, saya merasakan sebuah perasaan kecil dan
tak berarti, di tengah-tengah benua Australia dan dunia; lalu Tuhan perlihatkan kepada
saya, seperti itulah Komunitas DOJCC; kecil di tengah dunia.Timbul sebuah pengertian
dari penglihatan ini, yang mengatakan bahwa “Tuhan mau menyatakan kemuliaanNya lewat komunitas yang masih belum dianggap ini; ke sekitar Australia, dan sampai ke
seluruh dunia. Asalkan anggotanya tetap setia di dalam Tuhan”.Saya menuliskan kata-kata
itu dalam bahasa Inggris dan menyampaikan kepada Suster Judie Bowe; barulah saya
membacakan Sabda pengetahuan itu di hadapan peserta dan pembimbing APSE saat itu.
Sekarang ini, seolah Tuhan mengatakan kepada saya bahwa apa yang Tuhan katakan
lewat Sabda Pengetahuan yang saya tuliskan dan bacakan dengan bahasa Inggris apa
adanya, sudah terlaksana. Terima kasih Tuhan. Salam Adventus!
Martina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Rabu 2 Desember 2015
Kasih Bapa Melalui Yesus Putra-NYA
Mat 15:31 Maka takjublah orang
banyak itu melihat orang bisu berkatakata, orang timpang sembuh, orang
lumpuh berjalan, orang buta melihat,
dan mereka memuliakan Allah Israel.
St. Edmund Campion, St.
Robertus Southwell, Maria
Angela Astorch
Yes. 25:6-10a;
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;
Mat. 15:29-37.
Mat 15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan, mengucap
syukur memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
Keajaiban yang dibuat Yesus dengan memberi makan kepada lima ribu orang
dapat kita temukan dalam keempat Injil, walaupun memiliki cara penafsiran
yang berbeda dari masing –masing penulis karena sesuai dengan kebutuhan
pada jaman itu. Namun yang mau diutamakan yaitu bagaimana Tuhan Yesus
memiliki hati dan perhatian kepada banyak orang yang datang kepadaNya.Perhatian Tuhan Yesus kepada orang banyak bukan hanya dengan
pengajaran namun juga lewat tindakan yang nyata, secara khusus Yesus mau
menghadirkan kasih Bapa yang senantiasa memberikan kebaikan kepada kita.
Allah selalu memberikan yang lebih dari apa yang kita butuhkan setiap hari.
Allah kita sungguh amat baik, Dia bukan saja memberi kita makan setiap hari
tetapi lebih dari itu.Ia memberikan kita Putra-Nya yang tunggal untuk kita. Allah
menunjukkan kasihnya kapada kita melalui peristiwa inkarnasi dan pelayanan
Yesus dalam misi-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa sehingga
menjadi nyatalah kasih dan kuasa Allah didalam sejarah hidup umat manusia
yang percaya kepada-Nya.
Salah satu kasih Allah yang terbesar adalah mempersembahkan Putra-Nya
sebagai persembahan yang sempurna adalah dengan kematian Putra-Nya
dikayu salib.Salib bukan lagi menjadi lambang kematian melainkan lambang
kehidupan baru dihadapan Allah, khususnya mereka yang telah mengalami
kesembuhan karena oleh iman dan kasih Allah. Sebagai tanda bahwa kita
menerima kebaikan Allah, kita semua diajak untuk menunjukkan kepada mereka
yang belum mengalami kasih Allah dengan cara menolong dan membantu
yang membutuhkan pertolongan.
Sebagai bahan refleksi buat kita semua, Maukah kita membantu mereka yang
membutuhkan pada hari ini
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Sus! Heme aqui!”( “Ya, inilah aku!”)
Pesta Santo Fransiskus Xaverius
1Kor. 9:16-19,22-23;
Mzm. 117:1,2;
Mrk. 16:15-20
Kamis 3 Desember 2015
1 Kor 9:16 Celakalah aku, jika
aku tidak memberitakan Injil.
Hari ini, Rasul Paulus menegaskan kepada umat di Korintus bahwa memberitakan injil
adalah keharusan. Saat itu, Santo Paulus tidak memakai kata ‘kalian, kamu atau kita’,
melainkan ‘aku’ untuk menunjuk dirinya sendiri sebagai subyek, pelaku dan contoh.
Pertanyaannya, bagaimana dengan kita (baca: aku) dizaman sekarang ini? Disaat
teknologi menjadi semakin canggih, seharusnya kita lebih bisa giat untuk mewartakan
injil, membagi pengalaman iman kita, transportasi semakin memadai seharusnya kita bisa
lebih giat melayani.Ironisnya, yang terjadi sekarang justru disaat mau melayani, ada saja
godaan yang ‘memanggil’. Disaat akan berdoa, tidak rela meninggalkan teman maya
digadget kita. Disaat akan kegereja, ada saja teman yang mengajak untuk jalan-jalan.
Banyak macamnya.Saya juga sering mengalami hal-hal ini.
Hari ini gereja Katolik seluruh dunia merayakan pesta Santo Fransiskus Xaverius.Ketaatannya
menjadi suri teladan kita semua, pada saat diutus pertama kalinya oleh Santo Ignasius
Loyola untuk pergi dan menjadi misionaris di India. Meskipun tidak pernah membayangkan
akan seperti apakah kehidupan disana dan perjalanan yang akan ditempuh untuk bisa
sampai kesana, dengan sigap dia menjawab ”Sus! Heme aqui! Yang artinya Ya, inilah aku!.
Ketaatan St. Fransiskus Xaverius dalam pelayanannya membuahkan pertobatan dibanyak
bangsa, meskipun tentu saja dia harus melewati berbagai cobaan dan tantangan yang .
Jadi apakah kita mau begitu saja menyerah akan masalah yang bertubi-tubi dalam hidup
kita? Apakah kita mau larut dalam keptutusasaan? Dalam setiap pelayanan, pasti akan
selalu ada saja tantangan dan resiko, namun kiranya teladan dari dua orang hebat hari ini
memberikan semangat baru untuk kita supaya tetap bertahan. Jangan lupa untuk berada
digaris terdepan, siap untuk menjawab panggilan Tuhan dengan menjawabNya “ya, inilah
aku!”Jangan lupa bahwa, sukacita didalam firman atau bisa dikatakan sukacita yang
Tuhan tawarkan sebagai imbalan atas pewartaan kita, tentu saja sudah dipersiapkanNya.
Jadi ayo, kamu bisa!
Tuhan memberkati.
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Tuhan Tambahkan Imanku
Jumat 4 Desember 2015
Matius 9:28 “ … dan Yesus berkata
kepada mereka : Percayakah kamu,
bahwa Aku dapat melakukannya?.
Mereka menjawab : ”Ya Tuhan, kami
percaya.”
St. Yohanes dr Damsyik, Adolph Kolping
Yes. 29:17-24;
Mzm. 27:1,4,13-14;
Mat. 9:27-31
Membaca ayat ini mengingatkan saya pada doa Aku Percaya yang secara umum kita
semua hafal di luar kepala. Doa yang begitu sering kita ucapkan.
Saya renungkan mungkin saja saat saya mengucapkan doa “Aku Percaya…”; Tuhan
juga sekali lagi menanyakan “Percayakah kamu dengan doa yang kamu ucapkan?”
“Percayakah kamu bahwa Aku adalah Allah yang Maha Kuasa, pencipta langit dan
bumi?” – Lalu mengapa engkau khawatir akan hidupmu?
“Percayakah kamu bahwa Aku telah disalibkan, turun ke tempat penantian dan pada
hari ketiga bangkit dari antara orang mati?” – Lalu mengapa engkau takut akan
penderitaan ?
Tuhan pernah bertanya pada Petrus sampai tiga kali “Apakah Engkau mencintai Aku?”.
Bisa jadi selama saya berdoa Aku Percaya … Tuhan juga sampai tiga kali bahkan lebih
bertanya kepada saya “Percayakah Engkau?” Dan refleksi itu hanya membuat saya
menyadari betapa saya sering mengabaikan Tuhan dengan doa yang keluar dari bibir
saya, namun tidak sepenuhnya dari hati.
Belajar dari kedua orang buta itu.Di dalam kegelapan, mereka bergantung sematamata pada mujizat untuk dapat melihat kembali.Saya pikir mereka sudah mencoba
berkali kali untuk sembuh, namun belum berhasil. Mereka pasti sudah jatuh bangun
berusaha, gagal, lelah, frustasi, bangun kembali, jatuh lagi…. Banyak kali ketika
harapan kita tidak kunjung menjadi kenyataan,kita kehilangan rasa percaya. Namun
mereka tidak kehilangan harapan.Dan satu hal lagi, mereka berserah.Ada banyak kali
kita berkata kita percaya tapi kita tidak berserah, kita masih mengandalkan kekuatan
kita.
“When all you have is God, you have all”
Tuhan, kami hanya manusia lemah yang senantiasa berusaha mencari wajah dan
kehendakMu dari waktu ke waktu dalam hidup yang adalah misteryMu.Tambahkanlah
iman kami selalu.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Kehadiran Yesus dalam Ziarah Advent
St. Filipus Rinaldi
Yes. 30:19-21,23-26;
Mzm. 147:1-2,3-4,5-6;
Mat. 9:35 - 10:1,6-8.
Mat 9:36
Sabtu 5 Desember 2015
Melihat orang banyak itu, tergeraklah
hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena
mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak
bergembala.
Sekarang kita memasuki suat masa yang amat penting bagi kehidupan rohani kita,
masa Adventus. Di dalam masa ini, semoga kita sungguh dan berusaha untuk selalu
mendekatkan diri kita dengan Allah kita. Kaerna selama masa advent ini, kita akan
memngalami banyak tantangan dan cobaan yang datang dari berbagai penjuru.
Tantangan dan cobaab-cobaan ini akan sungguh menantang kita. Sehingga kita akan
mengalami suatu goncangan batin yang hebat. Kita akan merasa dan mengalami
suatu perang di dalam batin yang hebat. Namun sering kita tidak menyadarinya.
Ataupun tidak ingin menyadarinya, karena sungguh menyakitkan dan memalukan kita.
Ada orang yang akan berusaha untuk melarikan diri dari kenyataan ini. Mereka tidak
ingin merasakan dan mengalaminya.
Namun demikian, kita harus menyadari bahwa Tuhan selalu akan berada bersama
kita. Tuhan akan selalu melindungi kita. Kita harus percaya akan kehadiran Tuhan di
dalam hidup kita. Tuhan juga akan sungguh merasakan apa yang kita rasakan dan
alami di dalam hidup kita. Hari ini Penginjil menunjukan kepada kita betpa hebatnya
pergolakan hati Allah Bapa melihat anak-anakNya menderita.Ketika di melihat orangorang yang terceri berai, bagaikan domba yang tak bergembala, maka tergeraklah
hatiNya dengan penuh pengasihan. Dengan itu Allah Bapa kita akan selalu mengirim
utusan-utusanNya kepada kita untuk menjaga dan menggembalakan kita.
Saudara dan saudari sekalian, Tuhan Allah kita selalu menaruh harapan dan belas
kasihan kepada kita anak-anakNya.Namun sering kita tidak menyadari kemurahan dan
kebaikan Tuhan. Kita sering cenderung mencari jalan dan tempat lain untuk memuaskan
perasaan negatif yang ada di dalam diri kita. Dengan itu mereka inging melupakan
pengalaman yang sangat pahit itu.Namun demikian semakin mereka berusaha
untuke melupakan pengalaman itu, semakin kuat mereka merasakan pengalaman
itu.
Marilah kita saling meneguhkan satu sama lain di dalam jalan panggilan hidup kita.
Marilah kita mengingatkan sesama kita akan kehadiran Tuhan lewat satu sama lain. Kita
dipanggil untuk berjalan bersama-sama sebagai satu keluarga Allah di dalam nama
Yesus Kristus Tuhan kita di dalam ziarah hidup kita di masa edvent ini.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Masa Adven
Minggu 6 Desember 2015
Luk. 3:4-5 Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskankah
jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun, setiap
gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku
akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan“
Bar. 5:1-9;
Flp. 1:4-6,8-11;
Luk. 3:1-6
Membaca Injil Lukas, terutama pada masa Adven ini, seolah seperti membaca buku
sejarah. Hari ini kita mendengar awal pelayanan Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun
dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali
negeri (gubernur) Yudea, dan Herodes menjadi Raja wilayah Galilea, Filipus saudaranya,
menjadi raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung (Luk.
3:2). Bagi saya rincian catatan waktu berpengaruh besar pada bertambahnya iman saya
akan Allah yang hadir dalam sejarah manusia. Allah yang perduli dan mau terlibat aktif
agar hidup saya lebih punya arti.
Dalam pelayanan saya sebagai imam, saya bertemu dengan berbagai macam orang
dengan pandangan mereka yang berbeda-beda tentang hidup. Ada anak remaja yang
bosan hidup dan memilih untuk tidak lagi percaya adanya Tuhan karena segala penderitaan
dan perang di dunia yang seolah dibiarkan terjadi oleh Tuhan. Ada orang tua yang tibatiba kehilangan gairah untuk hidup lebih lama lagi, entah apa alasannya. Ada anak SD
baru kelas 5, gantung diri di WC karena terlalu di-bully di sekolah. Ada juga mahasiswa
yang nekat melompat dari balkon apartemennya lantaran wisudanya ditunda, sementara
ibunya sudah tiba di Airport untuk menghadiri wisuda, dan menunggu untuk dijemput. Saya
tidak sedang mengganggu gairah hidup kita yang sebagian besar tentunya ingin hidup
seributahun lagi. Tetapi saya hanya mau menghadirkan potret buram tentang hidup.
Ketika Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun menyerukan pertobatan bagi bangsa
Israel, mereka melihat tawaran baru untuk melihat hidup secara berbeda, dari yang tadinya
hampa harapan menjadi penuh harapan baru. Pesan Injil Lukas jelas, yaitu keselamatan
yang dari Tuhan, dari Tuhan, bukan dari penguasa atau pengusaha. Ini yang kemudian
membuat orang banyak memberi diri bertobat. Bertobat bukan hanya dalam arti dari
orang jahat menjadi orang baik, tetapi bertobat karena mau menerima pemahaman baru
tentang hidup.
Masa Adven, adalah masa penantian. Penantian akan datangnya harapan hidup yang
baru, dan pertobatan adalah kemauan kita untuk menerima pemahaman baru itu dalam
iman akan Yesus Sang Sumber Hidup. Marilah kita bersama menjalani masa Adven kali ini
sebagai proses belajar untuk lebih memahami arti hidup yang ternyata penuh harapan ini.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Kehidupan Sejati Terjadi Ketika Kita Datang Kepada Yesus
Senin 7 Desember 2015
Peringatan Wajib St. Ambrosius
Yes. 35:1-10;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
Luk. 5:17-26
Lukas 5 : 17 “ Maka datanglah
beberapa orang mengusung seorang
lumpuh di atas tempat tidur. Mereka
berusaha membawa dia masuk dan
Kita semua pernah berjumpa dengan orang yang sedang mengalami sakit. Lalu apa yang
spontan kita ungkapkan adalah kita memberikan rekomendasi untuk kesembuhannya, baik
dengan merekomendasikan dokter yang pernah kita kenal atau pernah kita dengar, bisa
juga dengan menyarankan untuk mengkonsumsi baik itu berupa tanaman herbal, obat
atau makanan yang bisa membantu kesembuhan saudara kita tersebut.
Begitu juga dengan injil Lukas ini, orang yang sakit lumpuh tersebut tidak mampu untuk
datang sendiri kepada Yesus sang Tabib, ia membutuhkan orang-orang di sekitarnya.
Beruntung orang lumpuh tersebut punya komunitas dan orang-orang yang mendukung
kesembuhannya.Mereka berusaha bagaimana caranya agar si lumpuh bisa datang
ke hadapan Yesus.Mereka juga tidak putus asa, pertama mereka membawa si lumpuh
melewati pintu rumah tetapi tidak berhasil karena banyaknya orang di situ.Maka mereka
naik ke atap rumah dan membongkar atap itu, kemudian menurunkannya ke tengahtengah orang banyak tepat di hadapan Yesus.
Kita yang sedang belajar untuk mengenal Allah memiliki tugas dan tanggung jawab
untuk mengenalkan dan membawa orang kepada Allah, dan kemudian bersamasama menikmati pengalaman hidup dan pengenalan akan Allah. Artinya usaha kita
untuk mengenal dan mengalami Allah akan berhubungan juga dengan interaksi dan
hubungan kita dengan sesama. Ketika kita sedang berusaha mendekat kepada Allah,
dampaknya akan terjadi terhadap hubungan kita dengan orang lain yang tentu saja akan
mempengaruhi kehidupan orang lain untuk juga mendekat kepada Allah.
Untuk bisa menjadi penolong kita perlu memiliki:
1. Komitmen dan kesadaran untuk terlibat dalam kehidupan orang lain dalam keseharian
kita dalam tugas dan pekerjaan kita.
2. Kreatifitas dan kegigihan untuk mencari cara menolong orang lain untuk dapat
mengalami dan bertumbuh dalam Allah.
3. Ketulusan hati untuk menolong orang lain untuk mengenal dan menikmati Allah.
Lita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Bukan Teladan yang Baik
Selasa 8 Desember 2015
Luk 1:38 Kata Maria: “Sesungguhnya
Hari Raya SP Maria
Dikandung Tanpa Noda
aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
Kej. 3:9-15,20;
padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu
Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4;
malaikat itu meninggalkan dia.
Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38.
Pernahkah Anda mendengar, melihat, dan/atau mengalami sendiri sebuah peristiwa,
dimana rasanya saat itu Tuhan melakukan kesalahan?Atau rasanya Tuhan itu mengijinkan
sesuatu yang tidak adil terjadi pada diri Anda.
Saya pernah.
Dan protes yang besar pun keluar dari diri saya.
“Tuhan, kok gini sih? Kan aku sudah melayaniMu, sudah rajin ke gereja, sudah berdoa,
blablabla …” Saat ini, bila saya cermati, sebetulnya dengan protes saya itu, saya adalah
orang yang sombong.
Kok bisa?
Ya, karena saya memegahkan diri saya, dan saya menganggap dengan semua
perbuatan baik saya, saya layak mendapat imbalan yang layak. Saya sama sekali tidak
memperhitungkan Tuhan, bahwa Dia memiliki rencana yang indah bagi saya.
Mari kita lihat sosok manusia lain, yang kita kenal dengan nama Maria :
• Hamil di luar pernikahan.
• Saat hamil, justru harus kabur ke Mesir karena diburu.
• Yesus tertinggal di Bait Allah, dan saat ditemukan, Yesus hanya menjawab “Mengapa
kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?”
• Melihat Yesus wafat disalib
Coba bayangkan :
Padahal Maria sudah bilang “ya” atas kehendak Tuhan, tetapi yang terjadi toh bukanlah
hal – hal yang menyenangkan. Tetapi, dalam situasi apapun, Maria sama sekali tidak protes
kepada Tuhan.
Inilah bentuk penyerahan diri yang total kepada Tuhan.
Ini sebabnya saya katakan bahwa Maria bukanlah teladan yang baik bagi mereka yang
hanya menginginkan rencananya sendiri terjadi, karena pasti hanya akan banyak protes
kepada Tuhan, seperti yang saya lakukan dulu.
Dalam perjalanan iman saya, Maria menjadi salah satu tokoh bagi saya, untuk belajar
bagaimana untuk menanggapi rencana – rencana Tuhan, yang terkadang tidak masuk
akal bagi saya.
Bagaimana dengan Anda?
Salam Hangat,
Daniel Anugroho
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Datanglah pada Yesus
Bernardus Maria Silvestrelli
Yes. 40:25-31;
Mzm. 103:1-2,3-4,8,10;
Mat. 11:28-30.
Rabu 9 Desember 2015
Mat 11:28 Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
Penginjil Matius dalam warta sabdanya yang kita renungkan ini berisikan sebuah ajakan
untuk kita sekalian agar datang selalu pada Dia yang sanggup memberikan kedamaian
dan ketenangan. Kita harus datang kepada Yesus Kristus sebagai Tempat Perteduhan kita
dan beristirahat di dalam Dia.Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu. Ciri-ciri orang yang
diundang: semua yang letih lesu dan berbeban berat. Ini adalah perkataan yang tepat
untuk orang yang sudah kepayahan.
Kata-kata Kristus ini lebih merujuk kepada beban dosa, baik itu rasa bersalah yang diakibatkan
oleh dosa itu maupun beban-beban hidup yang lainnya.Yang diundang untuk beristirahat
di dalam Kristus adalah mereka, dan hanya mereka, yang merasakan dosa sebagai beban
dan yang merintih karenanya dan juga beban-beban hidup yang lainnya. Mereka yang
bukan hanya yakin akan jahatnya dosa, dosa mereka sendiri, tetapi juga menyesal dalam
jiwanya karena dosa itu. Ajakan itu sendiri: Marilah kepada-Ku menyatakan kebesaran
Kristus yang sudah ditunjukkan kepada kita dengan mulia sebagai Tuhan atas semua, dapat
membuat kita takut akan Dia, tetapi lihatlah di sini bagaimana Dia mengulurkan tangan
supaya kita dapat menyentuh dan merasakan ketenangan. Marilah dan taruhlah beban
berat yang kau pikul itu di atas-Nya. Kelegaan yang dijanjikan kepada mereka yang benarbenar datang: Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Kristus adalah jaminan damai bagi
kita, yang namanya menandakan kelegaan dan penghiburan, karena dia akan memberi
kepada kita penghiburan. Yesus Kristus pasti akan memberi kelegaan bagi jiwa-jiwa yang
letih, yang dengan iman yang hidup datang kepada-Nya untuk mendapatkan kelegaan
itu. Ia akan memberi kelegaan atas ketakutan yang ditimbulkan oleh dosa, dalam hati
nurani yang damai teguh, kelegaan dari kuasa dosa, dalam jiwa yang teratur dan yang
memerintah dirinya sendiri, kelegaan di dalam Allah, dan kepuasan jiwa, di dalam kasihNya.
Kita harus datang kepada Yesus Kristus sebagai Guru kita, dan harus mempersiapkan diri kita
untuk belajar dari-Nya. Kristus telah mendirikan sebuah sekolah yang luar biasa, dan telah
mengundang kita untuk menjadi murid-murid-Nya.Kita pun harus mencontoh perbuatanNya dan mengikuti langkah-langkah-Nya.Sebagian orang memakai perkataan karena
Aku lemah lembut dan rendah hati sebagai pelajaran khusus yang harus kita pelajari dari
teladan Kristus. Kita harus belajar dari Dia untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati,
belajar dari Kristus seperti juga kita harus belajar mengenal Kristus karena Dia adalah Guru
sekaligus Pelajaran, Pemandu sekaligus Jalan, dan Semua di dalam Semua. Mari kita selalu
datang kepada Dia, membawa salib-salib hidup kita, membawa segala keluh kesah hidup
kita dan meletakkannya di bawah kaki Salib Tuhan, Dia pasti akan memberikan kelegaan
kepada kita….
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Kamis 10 Desember 2015
Suara yang terus memanggilmu
Mat. 11:15
“Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!”
Marc Antonio Durando
Yes. 41:13-20;
Mzm. 145:1,9,10-11,12-13ab;
Mat. 11:11-15.
Setiap orang katolik selalu dihadapkan dengan pilihan dalam hidupnya setiap saat. Pilihan
itu berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapainya dan memberikannya kebahagian
serta kepuasan hidup baik sekarang maupun yang akan datang.
St. Marco Antonio Durando (22 Mei 1801- 10 Des 1880) adalah salah-satu dari sekian banyak
pengikut Kristus yang senantiasa membuka hati dan telinganya terhadap suara dan kehendak
Tuhan dalam hidupnya. Ketika berusia 15 tahun, ia minta kepada pembesar tarekat CM
(Kongregasi Misi) untuk dikirim menjadi missionaries ke China. Sayangnya, keinginannya itu
tidak diterima oleh pembesarnya. Dalam usia 18 tahun, ia mengikrarkan kaul kekalnya serta
ditahbiskan menjadi imam CM pada tanggal 12 Juni 1824.
Ia juga di kenal sebagai pendiri lembaga hidup bakti para suster dari Saudari-Saudari Yesus
dari Nazaret. Sebagai imam, ia melayani umat di Turin dan giat mewartakan tentang kerahiman
Allah hingga akhir hidupnya. Ia juga diminta oleh uskup agung Turin untuk memberikan retreat
bagi para imam dan sekaligus menjadi pendamping rohani untuk suster-suster dari St. Yosep.
Saat ini kita memasuki masa advent minggu kedua, sebagai persiapan untuk menyambut
kedatangan Sang Juru Selamat yang dijanjikan Allah kepada dunia. Bacaan-bacaan hari ini
mengajak saya dan anda untuk membuka telinga hati kita terhadap suara dan panggilan
Tuhan melalui pengalaman hidup sehari-hari.
TuhanYesus hari ini memanggil saya dan anda untuk mengikuti teladan hidup St. Marco Antonio
Durando meski kita hidup dalam zaman dan waktu yang berbeda denganya. Tuhan Yesus
memanggil semua orang Kristen untuk tak henti-hentinya mewartakan kabar-sukacita BapaNya di surga. Ia ingin supaya saya dan anda memberitakan tahun rahmat atau pembebasan
Tuhan bagi dunia dan seluruh isinya telah hadir di tengah-tengah kita.
Kehidupan serta pelayanan St. Marco Antonio Durando menantang para pengikut TuhanYesus
zaman sekarang untuk lebih peka terhadap suara dan panggilan Tuhan, khususnya dalam
masa Advent ini. Semoga rahmat Advent menyanggupkan saya dan anda untuk melihat Tuhan
Yesus yang datang dalam diri orang-orang yang kita jumpai sehari-hari.
Marilah bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun kerajaan Allah melalui
tutur-kata dan perbuatan kita hari ini.
St. Marco Antonio Durando,
Doakanlah kami. Amin.
Frater Anis,mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Childlike VS Childish
St. Damasus I
Yes. 48:17-19;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Mat. 11:16-19.
Jumat 11 Desember 2015
Mat. 11:19 Hikmat Allah
dibenarkan oleh PerbuatanNya
Dulu saya sering bertanya-tanya mengapa Papa saya terkadang memarahi
saya dengan berkata kalau saya masih bersifat kekanak-kanakan. Dalam hati
kecil saya protes bahwa dari segi mana saya kekanak-kanakan, apakah semua
orang dewasa sudah bertindak benar? Injil hari ini dengan jelas membedakan,
apa maksud Yesus, mengatakan ‘seumpama anak-anak’ yang mengandung
arti: bertindak seperti anak-anak (childlike) dan kekanak-kanakan (childish).
Menjadi seperti anak-anak berarti menyerupai anak-anak dengan ciri khasnya
yang innocent, tulus, percaya pada papa mamanya 100%, mau belajar,
menyadari keterbatasannya, terutama suci dan saleh. Sedangkan, ‘kekanakkanakan’ adalah bertindak seperti anak-anak yang egois, keras kepala, tak
bisa diatur, telmi (telat mikir), lamban. Dalam arti ‘kekanak-kanakan’ itulah Yesus
memberi peringatan kepada kita.
Bukankah terkadang kita bersikap ‘kekanak-kanakan’ dengan Allah Bapa kita
di Surga? Kita ingin dan menghendaki agar Allah menyesuaikan diri dengan
doa-doa kita, kebutuhan dan kemauan kita. Kita mencari alasan memaafkan
diri, dalam rangka mengamankan diri dari titah dan kemauan Tuhan. Mencari
aman sendiri sambil mencari kesalahan pihak lain. Menghindari komitment dari
hati sambil mempersalahkan orang lain maupun Allah sendiri. Hanya orang
yang rendah hati (childlike) dapat menemukan sukacita dan kasih karunia di
hadapan Allah. Apakah hidup Anda sudah selaras dengan pesan, harapan
dan keselamatan dari Yesus? Ia telah mengerjakan buah-buah hikmat Allah,
tetapi manusia tak peduli, tak menanggapi. Marilah kita berjanji bahwa akan
kita menjadi anakNya yang dewasa dan menyaksikan Yesus senyum dan
bahagia kembali terutama dalam menyambut kedatangan Tuhan kita Yesus
Kristus dalam masa adven ini.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Yohanes Pembaptis
Sabtu 12 Desember 2015
St. Yohana Fransiska de Chantal, SP
”Pada waktu itu
Maria Guadalupe.
mengertilah
murid-murid
Yesus
Sir. 48:1-4,9-11;
bahwa
Ia
berbicara
tentang
Yohanes
Mzm. 80:2ac 3b,15-16,18-19;
Pembaptis”
Mat. 17:10-13.
Mat 17:13
Yohanes
Pembaptis
adalah
seorang
nabi
besar,
tentangnya
Yesus
bersabda:”Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak
pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Ia juga disebut
sebagai nabi terakhir Perjanjian Lama, yang menghubungkan Perjanjian Lama dengan
Perjanjian Baru. Pola hidupnya radikal dan eksentrik, sama seperti para nabi Perjanjian
Lama, namun demikian ia menyadari tugas utama dan penggilanannya. Ia juga sangat
rendah hati seperti yang terdapat pada
Yoh 1:27:” yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaKu. Membuka tali kasut-Nya pun
aku tidak layak.”
Yohanes mempunyai sebuah panggilan dalam hidupnya. Ia dipanggil untuk mendahului
Tuhan Yesus Kristus, untuk “menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya”
(Lukas 1:17). Ia punya misi yang harus dipenuhi, dan ia telah ditetapkan bahkan sebelum
kelahirannya untuk memenuhi misi tersebut. Hal ini berlaku bukan hanya bagi Yohanes
saja tapi juga bagi kita. Alkitab berkata bahwa kita telah dipilih-Nya dari semula (Roma
8:29). Tugas Yohanes adalah sebagai pendahulu bagi Kristus dan tugas ini ditetapkan
oleh Allah sendiri. Setiap kita pun mempunyai sebuah tugas khusus di dalam tubuh
Kristus, sebuah panggilan yang ditetapkan secara khusus oleh Allah sendiri. Kita hidup
di bumi ini bukan karena kebetulan. Sebaliknya, kita sungguh-sungguh dikenal, mungkin
bukan oleh manusia, tetapi oleh Allah Bapa kita.
Namum apapun bentuk panggilan atau tugas khusus yang telah di tetapkan oleh Allah
bagi kita, hendaklah semuanya itu didasarkan pada Kasih pada Allah, karena dalam
melaksanakan panggilan, kita ingin dapat berkata seperti Yohanes”........semua orang
pergi kepadaNya...... Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus
makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”
Doa:
Ya Bapa, seperti Yohanes semoga aku juga berani untuk menerima dan melaksanakan
panggilan dan misi yang telah Engkau tetapkan bagiku dan semoga aku dapat
melaksanakannya dengan hati yang hanya tertuju padaMu. Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Bertobat = Berbuat Baik
HARI MINGGU ADVEN III
Zef. 3:14-18a;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;
Flp. 4:4-7;
Luk. 3:10-18
Minggu 13 Desember 2015
Luk. 3:10 “Jika demikian,
apakah yang harus kami
perbuat?”
Orang bilang kalau tidak ada tindakan nyata, teori untuk berbuat baik hanyalah sebuah
omong kosong. Begitu juga dengan pertobatan, kalau kita hanya terkagum-kagum akan
sebuah kotbah yang begitu bagus, homili yang berkobar-kobar, pidato yang sangat
inspiratif, tetapi kalau hanya sebatas wacana atau niat saja tanpa adanya tindakan
nyata, itu sama saja dengan omong kosong. Tong kosong nyaring bunyinya, begitu kata
pribahasa yang pernah kita pelajari di bangku sekolah. Istilahnya kita hanya Jalan di
tempat dan tidak pernah maju-maju.
Demikian pula dengan bacaan injil hari ini, Yohanes pembaptis berkobar-kobar dalam
menyampaikan pesan pertobatan dan para pendengarnya begitu antusias, berdecak
kagum dan menginginkan perubahan. Maka dari itu tiga kelompok orang yang berbeda
menanyakan hal yang sama, “Apakah yang harus kami perbuat?” Dan Yohanes
memberikan tindakan-tindakan nyata, praktis, mudah dilakukan tetapi sulit dipraktekkan
dikarenakan keegoisan kita.
Dari anjuran yang disampaikan kepada pemungut cukai, prajurit-prajurit dan orang
banyak, Yohanes menegaskan tindakan adil kepada sesama yakni memberikan kelebihan
pakaian dan makanan kepada yang berkekurangan, tidak memeras melebihi apa yang
diminta, dan tidak merampas hak orang lain. Guru besar Filsafat, Prof. Magnis Suseno
dalam bukunya Etika Politik mendefinisikan bersikap adil adalah berarti memberikan
kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Hak tersebut termasuk hak untuk hidup,
mendapatkan kehidupan yang layak, pendidikan, dan lain sebagainya.
Pertobatan adalah sebuah perubahan yang juga melibatkan relasi kita dengan sesama.
Kalau kita bertobat dari keegoisan kita berarti kita diajak untuk lebih berbagi kepada
sesama. Kalau kita diajak untuk bertobat dari sikap kita yang ketus dan cepat marah
berarti kita diajak untuk lebih bersabar dan mengerti akan kesusahan orang lain.
Mari pada masa adven ini, kita menggunakan waktu yang khusus ini untuk bertobat
dengan bertindak nyata terhadap sesama kita. Hari ini kitapun diajak untuk bertanyan
kepada Tuhan, “Tuhan, apa yang harus aku perbuat hari ini?”
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Hanya Berharap pada Tuhan
Senin 14 Desember 2015
Mazmur 25: 5ab “Bawalah
aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang
menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan
sepanjang hari.”
Peringatan Wajib
St. Yohanes dr Salib
Bil. 24:2-7,15-17a;
Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9;
Mat. 21:23-27
Apabila kita menghadapi masalah yang berat janganlah berseru atau berseru
seru kepada manusia atau kuasa kuasa yang tidak jelas pribadinya. Orang
percaya dipanggil berseru kepada Tuhan yang nyata yaitu Yesus yang diutus
Allah ke dalam dunia. Dia yang telah mengalahkan pencobaan dari si iblis dan
yang menyerukan pertobatan sebab Kerajaan Allah sudah dekat. Kebenaran
kuasa Yesus telah teruji dan Allah juga telah memperkenalkannya “Engkaulah
Anak-Ku yang Ku kasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”. Yesus datang bagi
dunia untuk menghadirkan Kerajaan Allah dan menyelamatkan orang yang
berseru kepadaNya.
Dalam Menghadapi segala godaan, pergumulan dan tantangan kita diajak
berseru kepada Tuhan. Orang percaya memiliki Tuhan yang baik dan berkuasa
yang senantiasa dapat diandalkan dan pertolongannya nyata.
Jangan lagi kejahatan, godaan dan pergumulan mengalahkan orang
percaya, sebab seharusnya iman kepada Allah menghantarkan orang
percaya memenangkannya.
Pada hari ini kita diingatkan untuk meminta selalu supaya Tuhan memberitahukan
jalan jalannya dan supaya Dia menuntun kita di jalanNya, sebab jalan jalanNya
menuju kepada kemenangan dan damai sejahtera.
Yudi Cutam
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Anak Kedua
Zef. 3:1-2,9-13;
Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23;
Mat. 21:28-32,
Selasa 15 Desember 2015
Mat 21 : 30 Lalu orang itu pergi
kepada anak yang kedua dan berkata
demikian juga. Dan anak itu menjawab:
Aku tidak mau. Tetapi kemudian
ia menyesal lalu pergi juga.
Kutipan hari ini membuat saya perfikir, apa sih maksud Yesus di Injil ini. Yesus
membuat perumpamaan tentang dua anak, yang disuruh Bapa nya melakukan
tugas. Anak pertama berkata iya tapi tidak melakukan, sedangkan anak kedua
berkata tidak, tapi kemudian menyesal, lalu melaksanakannya.
Yesus bertanya kepada muridnya, yang manakah yang melakukan kehendak
ayahnya. Ketika para murid berkata, “Anak yang terakhir”, Yesus berkata
“Sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal
akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah”.
Wah! Pernyataan Yesus sangat keras dan mengejutkan. Bukankah para murid
memilih jawaban yang benar? Yesus ingin mengatakan pada injil ini bahwa,
para muridnya tidak akan langsung masuk ke Kerajaan Allah, apabila mereka
berperilaku seperti si anak pertama, Berkata Iya, tapi tidak menjalankan
perintahNya.
Apakah kita seperti anak pertama? Kita mungkin terlihat aktif dalam pelayanan,
selalu siap dan bilang IYA untuk melayani, tapi kemudian bersungut-sungut,
bergunjing di belakang teman yang lain, dan melayani tidak dengan sepenuh
hati.
Apakah kita seperti anak ke dua, yang selalu menolak perintahnya, selalu
enggan dalam pelayanan, namun akhirnya dikerjakan juga, karna ada
perasaan bersalah?
Injil hari ini, mengingatkan kita untuk menjalankan pelayanan-pelayanan kita
dengan hati yang tulus.
Labuan Bajo
Jeff
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Rabu 16 Desember 2015
Kisah Orang Kudus : St Adelaide
Yes. 45:6b-8,18,21b-25;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
Luk. 7:19-23
St Adelaide dilahirkan pada tahun 931. Dalam usia enambelas tahun, Puteri Burgundi
ini dinikahkan dengan Raja Lothair. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal
dunia. Penguasa yang diyakini telah meracuni suaminya berusaha menjadikan
Adelaide sebagai isteri puteranya. Adelaide tentu saja menolak. Dalam murkanya,
sang penguasa memperlakukannya dengan kejam. Ia bahkan mengurung
Adelaide dalam sebuah benteng di tengah sebuah danau.
Adelaide diselamatkan ketika Raja Otto Agung dari Jerman menaklukkan penguasa
ini. Meski Adelaide duapuluh tahun lebih muda darinya, Otto menikahi Puteri
Adelaide yang cantik pada Hari Natal. Ketika raja membawa pulang ratunya
yang baru, rakyat Jerman segera mencintainya. Adelaide seorang yang lemah
lembut dan anggun lagi cantik jelita. Tuhan menganugerahkan lima anak kepada
pasangan kerajaan ini. Mereka hidup bahagia selama duapuluh dua tahun. Ketika
Otto mangkat, putera sulung Adelaide menjadi penguasa. Puteranya ini, Otto
Kedua, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia
melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan
hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St Majolus. Abbas ini
membuat Otto menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan
raja memohon pengampunan dari bundanya. Adelaide berdoa bagi puteranya
dengan membawa persembahan ke tempat ziarah St Martin dari Tours.
Di masa tuanya, St Adelaide dipanggil untuk memimpin negara sementara
cucunya masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi
mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat
pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka
yang bersalah kepadanya. St Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan
mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.”
St Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999.
Perempuan kudus ini dicintai sebagai seorang penguasa yang bijaksana.
Bagaimanakah rahmat Tuhan berkarya dalam diriku sendiri?
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Sejarah kita sejarah Tuhan
Kamis 17 Desember 2015
Mat. 1:1“Inilah silsilah
Kej. 49:2,8-10;
Mzm. 72:1-2,3-4ab, 7-8,17;
Mat.1:1-17
Yesus Kristus, anak Daud,
anak Abraham.”
Sejarah silsilah Tuhan Yesus sangatlah menarik.Tetapi dulu kalau silsilah ini dibacakan di
Misa, saya sering berpikir, “bacaan ini sangat panjang dan membosankan, apalah artinya
nama-nama ini untuk saya?”
Ada lima perempuan yang namanya tercatat dalam silsilah Tuhan Yesus, yaitu Tamar,
Rahab, Ruth, Bersheba, dan Bunda Maria. Tamar memperanakan Perez dari Yehuda,
tetapi Yehuda sebenarnya adalah bapak mertua Tamar! Tamar menurut hukum Yahudi
berhak menikahi anak Yehuda yang lain karena suaminya (anak Yehuda yang lebih tua)
sudah meninggal tanpa meninggalkan keturunan. Tetapi karena Yehuda tidak mengikuti
aturan, Tamar menyamar sebagai seorang pelacur dan mengelabui Yehuda supaya bisa
mendapatkan keturunan darinya (Kej. 38).
Rahab hidup disaat Israel mengirim pengintai-pengintai untuk masuk ke tanah perjanjian.
Rahab bukan orang Yahudi.Dia adalah seorang pelacur yang menyembunyikan para
pengintai itu ketika keberadaan mereka diketahui. Mereka selamat dan Israel akhirnya
berhasil masuk dan membasmi seluruh penduduk kota itu. Tetapi Rahab karena jasanya,
diperkenankan hidup.Ia menikah dengan Salmon dan memperanakan Boaz.
Boaz pun memiliki anak Obed yang ibunya adalah Ruth.Ruth juga bukan orang Yahudi.
Dia seorang berdarah Moab, tetapi dia setia menjaga ibu mertuanya yang orang Yahudi,
walaupun suami pertamanya sudah meninggal dan dia sebenarnya boleh bebas.
Bersheba adalah istri Uria, seorang tentara Yahudi. Tetapi Raja Daud berselingkuh dengan
Bersheba dan dia mengutus Uria untuk mati di medan perang supaya aibnya bisa
ditutupi dan supaya dia bisa memperistrikan Bersheba. Anak dari perselingkuhan mereka
meninggal, dan Bersheba mendapatkan anak lagi dari Daud yang bernama Salomo.
Alkitab tidak hanya bercerita tentang santo dan santa seperti Bunda Maria dan Santo
Yoseph. Alkitab bercerita apa adanya, tidak menutupi yang buruk-buruk. Sepertinya Tuhan
Yesus mau mengatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah Dia. Kita manusia bisa
berbuat tidak adil, berbohong, bahkan membunuh dan berselingkuh supaya mendapatkan
apa yang kita inginkan. Tetapi Tuhan bisa menjadikan baik segala sesuatu yang tidak baik.
Rencananya tidak bisa digagalkan oleh kegagalan kita.
Tuhan juga bisa memakai siapa saja, bahkan seorang pelacur dan pembunuh, untuk
menggenapi rencana keselamatannya.Teman-teman terkasih, bukankah ini sebuah
harapan besar?Tidak ada yang tidak bisa dimaklumkan dimata Tuhan. Tuhan maha besar,
Tuhan maha tahu, Tuhan maha Rahim, Tuhan tidak pernah gagal!
Diakon David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Pengacaranya Tuhan
Jumat 18 Desember 2015
Yes 46:5 ” Kepada siapakah
kamu hendak menyamakan Aku ”
Yer. 23:5-8;
Mzm. 72:2,12-13,18-19;
Mat. 1:18-24.
Bulan Oktober lalu merupakan bulan yang berat bagi kita umat Kristen, Khususnya
mereka yang berdomisili didaerah Aceh Singkil, karena banyak sekali gereja yang
harus dibongkar dan ada beberapa gereja yang dibakar oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab.
Kitab Yesaya saat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar
biasa, Tuhan bukan seperti dewa dewa yang tidak bisa menyelamatkan dirinya.
Memang didalam hati kecil kita kita akan berontak dan berteriak, mengapa
sampai gereja-gereja tersebut harus dibakar atau dibongkar, padahal kita hanya
mau berIbadah saja, mau berIbadah saja dipersulit.
Tetapi jika ditilik dari dulu, dari para rasul para pengikut Yesus pun sudah teraniaya,
bahkan beberapa dari mereka menjadi Martir karena mempertahankan iman
mereka (yang dipertahankan adalah Iman bukan gereja- “bangunan gereja”),
jadi inilah kuk yang sudah dijanjikan oleh Tuhan untuk kita sebagai pengikutnya.
Jadi apakah kita mau menjadi Pengacaranya Tuhan dengan berteriak teriak akan
ketidak adilan ini? Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang
luar biasa akan hal ini. Umat kesayangannya diijinkan teraniaya seperti itu, dan
Dia pasti sudah menyediakan mahkota yang indah untuk para muridnya yang
teraniaya.
Marilah kita berseru kepada Tuhan untuk pengampunan kepada mereka
“Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Bagi Allah tidak ada yang mustahil
Hak. 13:2-7,24-25a;
Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17;
Luk. 1:5-25.
Sabtu 19 Desember 2015
Luk. 19:41“Melihat kota itu,
Ia menangisinya”
Seorang Ibu, Gina (bukan nama asli), suatu ketika mensharingkan pengalamannya. Pada
tahun 2010 dia mengalami kecelakaan mobil.Keadaan muka dan kepalanya terbentur
sehingga tulang hidung di bagian dalam pecah.Kedua bola matanya juga berpindah kearah
yang berbeda.Gina dengan sendirinya tidak menyadari diri pada saat itu.Lalu dia dibawah
ke Rumah Sakit dan beberapa saat kemudia dia menyadarkan diri.Pada saat itu banyak
orang di Australia mendoakan kesembuhannya. Setelah operasi pertama, ternyata kedua
bola matanya masih tetap pada posisi yang berbeda. Karena itu dia harus menjalankan
operasi yang berikutnya untuk mengembalikan ke posisi semula. Semua tulang-tulang dalam
bagian muka depan juga harus diatur kembali kepada posisii semula. Gina memang tidak
menyadari dirinya. Sang suami begitu takut dan cemasGina tidak akan kembali seperti
semula. Ketakutan dan kecemasan sang suami itu terasa oleh Gina sehingga membuat
pasangan itu merasa tidak berdaya dan tidak mempunyai harapan. Namu suatu hari, saat
Gina sendirian di Rumah Sakit, dia merasakan kehadiran Yesus yangmembahwa harapan
bahwa dia akan disembuhkan. Gina mendengarkan suara Yesus yang mengatakan, “Jangan
takut, hai sahabatku. Engakau akan kukuatkan dan kusembuhkan. ”Saat itu dia menyadari
diri dengan suatu tangis kebahagiaan.Tuhan juga tidak pernah mengingkar janji.Dia
menyembuhkan Gina.
Pengalaman Zakasias dan Elisabeth di dalam kisah injil hari ini mengingatkan aku akan
pengalaman Gina dan suaminya. Zakarias dan Elisabeth mereka selalu mengharapkan
sesuatu dari Tuhan yakni seorang anak.Namun karena keadaan mereka, mereka selalu
hilang harapan. Karena keadaan mereka yang sudah lanjut usia itu, mereka tahu bahwa
tidak mungkin terjadi untuk mendapatkan keturunan. Namun Allah mendengarkan keinginan
hati mereka.Allah memberkati mereka dengan seorang anak yang akhirnya mereka
menamakan dia Yohanes.
Penyelenggaraan Ilahi sungguh ajaib dan luar biasa.Allah selalu memenuhi janjiNya kepada
kita anak-anakNya, jikalau kita sungguh beriman dan menaruh harapan padaNya. Seperti
pengalaman Gina dan sang suami, lalu pengalaman yang kita dengarkan di dalam kisah
injil hari ini, pengalaman Zakarias dan Elisabeth, semoga mata hati kita terbuka. Semoga kita
membuka hati kita akan janji dan penyelenggaraan Ilahi. Karena Allah selalu menghendaki
yang terbaik bagi kita sekalian, jikalau kita sungguh percaya.
Aku berdoa semoga di dalam masa Advent ini, kita semakin mendekatkan diri kita dengan
Yesus yang datang di kandang Natal.Marilah kita mempersiapkan kandang hati kita untuk
kedatangan Yesus di hari Natal.Bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Percaya Sungguh
Minggu 20 Desember 2015
Luk. 1:45 Sungguh, berbahagialah
ia yang telah percaya, sebab firman
Tuhan yang dikatakan kepadanya akan
terlaksana“
Mi. 5:1-4a;
Ibr. 10:5-10;
Luk. 1:39-45
Saya termasuk golongan orang yang sulit untuk percaya kata-kata saja kalau tanpa disertai
dengan tindakan nyata atau semacam pembuktian. Karena itulah saya cenderung sulit
sekali mempercayai orang, apalagi yang baru saya kenal. Bagi saya kata-kata atau janji
saja tidak cukup, harus disertai bukti perbuatan yang cukup meyakinkan.
Saya membayangkan Maria, yang langsung percaya penuh, bukan hanya percaya, tapi
percaya penuhkepada rencana Allah dalam hidupnya. Maria tidak perlu bukti lanjutan,
yang penting Sabda Allah sudah cukup. Maria tidak tertawa seperti Abraham (Kej. 17:17)
dan Sara (Kej. 18:12). Maria tidak perlu diyakinkan dengan semak yang bernyala seperti
yang dilihat Musa (Kel. 3:3-4). Maria tidak perlu melihat penampakan kemuliaan Tuhan
bersama seluruh bala tentara malaikat seperti Yesaya (Yes. 6:1-13). Maria tidak perlu
dijamah dulu mulutnya (Yer. 1:9), untuk kemudian berkidung tentang janji Tuhan yang
memperhatikan tiap orang yang percaya kepada Sabda-Nya (Luk. 1:46-55). Bagi Maria
mendengar pesan malaikat itu saja sudah cukup, tidak perlu ragu-ragu lagi atau takut.
Kita tidak tahu seperti apa hidup atau sifat Maria sebelum mengandung Yesus, Sang Sabda
itu, tetapi yang jelas pada hari ini kira melihat keberanian Maria untuk keluar dari zona
aman dan langsung pergi ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Saya lebih
suka terjemahan Inggris dari Luk. 1:39, bunyinya begini; during those days Mary set out and
travelled to the hill country in haste to a town of Judah. Maria berjalan in haste atau tergesagesa, mungkin setengah berlari. Inilah keberanian Maria yang membuat saya kagum
punya Ibu Spiritual seperti Bunda Maria. Sejak mengandung Sang Sabda, Maria tidak lagi
memikirkan keselamatan dirinya, tetapi lebih kepada keselamatan saudari sepupunya
yang di gunung sana. Seruan Elizabeth, lebih berupa kekaguman dan keheranan. Baginya
Maria (yang sedang hamil itu) tidak seharusnya mengambil resiko untuk datang menolong
dia, selain jauh, beresiko, mungkin juga Elizabeth merasa bersalah karena sudah menebar
gossip yang aneh-aneh tentang Maria yang hamil di luar nikah itu.
Pernyataan Elizabeth tentang iman Maria bisa kita jadikan contoh bagi kita untuk percaya
sungguh akan Sabda Tuhan dalam hidup kita. Iman kita tidak tergantung pada seberapa
banyak kita telah melihat mukjizat terjadi, atau mungkin penampakan-penampakan dari
Allah. Iman kita tidak boleh hanya didasarkan pada seberapa lama kita berdoa, seberapa
banyak kita bersedekah dan seberapa sering kita berpuasa. Iman kita seharusnya
berdasarkan iman akan Sabda Tuhan, Sabda yang hidup, yang selalu aktif merubah kita
menjadi serupa seperti Kristus yang mengorbankan diri seseuai dengan kehendak-Nya (Ibr.
10:9).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Hari yang Special
St. Petrus Kanisius
Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a;
Mzm. 33:2-3,11-12,20-21;
Luk. 1:39-45.
Lukas 1:44
Senin 21 Desember 2015
Sebab sesungguhnya,
ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak
kegirangan.
Bacaan Injil hari ini menceritakan Bunda Maria yang berkunjung ke rumah Zakharia
untuk bertemu dengan Elisabet. Elisabet yang pada saat itu sedang mengandung
dan ketika mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya
dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring
“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah
rahimmu” (Lukas 1:41). Perjumpaan antara Bunda Maria dan Elisabet ini diliputi
dengan suka cita.
4 hari lagi kita akan merayakan hari raya Natal, tentunya banyak dekorasi natal
yang telah dapat kita lihat di tempat-tempat umum seperti tempat perbelanjaan,
banyak kegiatan atau acara yang bertemakan Natal. Tentu tidak ada yang
salah dengan semua dekorasi dan perayaan Natal. Kita patut bersuka cita
karena Tuhan datang seperti anak Zakharia yang melonjak kegirangan. Tetapi
janganlah kita terlalu larut dengan kegemerlapan Natal dan lupa akan makna
Natal sesungguhnya dimana Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menebus dosadosa kita.
Mari kita berdoa agar Roh Kudus boleh menjadikan Natal tahun ini menjadi natal
yang special, dimana kita menerima Yesus di hati kita kembali dan sungguhsungguh melaksanakan ajaranNya serta menjadi muridNya yang setia. Amin
-Santo-
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Kebahagiaan
Selasa 22 Desember 2015
Luk 1:46-47
”Jiwaku memuliakan
Tuhan dan hatiku bergembira karena
Allah Juruselamatku.”
1Sam. 1:24-28;
MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd;
Luk. 1:46-56.
Nyanyian Bunda Maria ini mengingatkan saya akan mujizat atau kebaikankebaikan Tuhan yang telah dilakukanNya bagi kita. Alangkah bahagianya
jika kita senantiasa bisa mengingat segala kebaikan Tuhan selalu ada dalam
pikiran kita setiap hari. Ini adalah suatu cara yang baik untuk memulai hari kita.
Namun kenyataannya berbeda, terlalu sering kita mengingat yang seharusnya
kita lupakan, kekecewaan, rasa sakit dan kegagalan kita. Dan melupakan apa
yang seharusnya kita ingat kemenangan, kesuksesan, pemulihan dan saatsaat bahagia kita.
Ada sebuah cara untuk membantu kita mengingat kebaikan Tuhan, seperti
yang Tuhan perintahkan bagi bangsa Israel, ya “tugu-tugu peringatan”. Hal
ini membantu mengingatkan bangsa itu tentang kemenangan tertentu yang
diberikan Tuhan. Disituasi yang sulit kita perlu melatih untuk mengingat saatsaat yang bukan kebetulan Tuhan telah menolong kita. Hal ini tidaklah mudah
tapi perlu terus-menerus kita latih.
Dengan kemauan kita belajar menikmati setiap perhentian yang harus
kita lewati. Belajar untuk menikmati saat bersama keluarga, teman-teman,
komunitas, kesehatan dan pekerjaan. Menikmati segala sesuatu dalam
kehidupan kita.
Kebahagian adalah keputusan yang kita buat, bukan emosi yang sedang
kita rasakan. Kita tidak usah menunggu segala sesuatunya menjadi sempurna
dalam keluarga, kerja atau semua tujuan hidup tercapai baru bahagia. Hidup
terlalu singkat untuk tidak dinikmati setiap hari.
Enjoy the little things in life, because oneday you will look back and realize they
were the big things..
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Percayakan kepada Tuhan
Rabu 23 Desember 2015
St. Yohanes dr Kety
Luk 1 : 66 Dan semua orang, yang
Mal. 3:1-4; 4:5-6;
Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
Luk. 1:57-66.
mendengarnya, merenungkannya dan
berkata : “Menjadi apakah anak ini
nanti?” Sebab tangan Tuhan
menyertai dia.
Ungkapan yang rasanya sudah jarang sekali terjadi.. Menjadi apakah anak ini nanti,
sebab tangan Tuhan menyertainya. Jaman sekarang, bila seorang bayi terlahir
di dunia, pernyataan pertama.. anak ini mirip siapa ya ? mirip bapaknya atau
mirip ibunya atau mirip nenek kakeknya? Dijaman modern ini, kita sering lupa saat
seorang bayi lahir didunia, lupa menyerahkan hidup bayi itu dan masa depannya
kepada Tuhan. Tanpa sadar mulai berangan angan, anak ku akan mewarisi bisnis
ku, anak ku harus jadi dokter, harus jadi pengusaha, dan lainnya.
Pernah dengar homili dari romo paroki, bahwa bapak ibu yang anaknya merantau
keluar kota, ngga usah kuatir, percayakan saja kepada perlindungan Tuhan. Saat
itu saya memikirkan,, benar juga ya, apabila kita sudah mempercayakan suatu
perkara kepada Tuhan, kenapa mesti kuatir lagi. Tangan Tuhan sudah menyertai,
itu lebih hebat dari apapun. Justru yang lemah adalah saat kita lupa mendoakan
yang terbaik. Disaat itulah cobaan dan godaan akan dengan mudahnya datang.
Saya sudah meninggalkan kampung halaman mungkin sudah ada 16 tahun. Jauh
dari orang tua, dari kakak kakak saya. Dan puji Tuhan, sampai saat ini jika melihat
kebelakang, masih selalu dalam lindungan Tuhan. Saya yakin… itu tidak lepas pula
dari mama saya yang selalu mendoakan saya setiap hari dari jauh. Papa saya
sudah meninggal sejak 14 tahun lalu, sisalah mama yang bila saya pulang kerumah,
saya perhatikan dia setiap pagi selalu komat kamit berdoa setiap nama anaknya
disebut. Beliau sudah mempraktekan apa yang disebut.. mempercayakan anak
anaknya kepada Tuhan.. trima kasih mama
Refleksi buat kita… apakah dalam hidup ini, kita juga sudah mempercayakan hal
yang penting kepada Tuhan ? Mempercayakan hidup kita, mempercayakan anak
kita, mempercayakan keluarga kita, masa depan, kesehatan, dan sebagainya ..
Ataukah tanpa sadar mempercayakan kepada kuasa kuasa yang lain, dan bahkan
percaya kepada kekuatan diri sendiri.. Temans,, bila Tuhan adalah pencipta kita,
siapakah yang lebih mengerti akan ciptaanNya kalau bukan Tuhan juga ..?
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Inilah Saatnya
Kamis 24 Desember 2015
Pagi
2Sam. 7:1-5, 8b-12, 16;
Mzm. 89:2-5, 27, 29;
Lk. 1:67-79
2 Sam. 7:3 “Baik, lakukanlah
segala sesuatu yang dikandung
hatimu, sebab Tuhan menyertai
engkau”
Baru-baru ini saya bertemu dengan pendamping pastoralku di Melbourne lewat Skype.
Dalam pembicaraan itu, saya ditanya oleh pendamping pastoralku mengenai keputusan
tahun ini. Pertanyaannya adalah, “apakah saya mau lanjut atau memutuskan untuk tidak
meneruskan panggilanku bersama MGL. Salah satu dari sekian alasan yang mendorongnya
untuk menanyakan hal itu adalah karena permintaan dari MGL. Mendengar hal itu, saya
menyampaikan isi hati dan rencanaku kepadanya. Saya mengatakan bahwa, “saya ingin
meneruskan perjalananku bersama MGL”.
Beberapa jam lagi, kita akan merayakan pesta kelahiran Sang Juruselamat dunia. Gereja
sejagat telah mempersiapkan dirinya (Empat minggu masa Advent) untuk menyambut
kedatangan Almasih Yang Dijanjikan Allah kepada umat-Nya itu.Selama masa persiapan,
saya dan anda diundang untuk mendengar serta membuka pintu hati kita terhadap suara
atau panggilan-Nya. Saat ini Ia berdiri di depan rumah kita dan mengetuk pintu. Apakah
kita mau membuka pintu dan menyambut kedatangan-Nya?
Ia ingin menemui saya dan anda secara pribadi. Ia berharap supaya saya dan anda
mengijinkan Dia untuk masuk dan tinggah di dalam rumah hati kita masing-masing. Ia ingin
menjadi teman dan membagi kasih Bapa-Nya kepada siapa-saja. Ia ingin memberikan
hadiah terindah untuk dunia dan seluruh isinya.
Hadiahnya adalah kita dijadikannya sebagai saudara dan saudari dari Bapa-Nya di
surga.Hal ini selaras dengan nubuat nabi Samuel yang mengatakan, “Aku akan menjadi
Bapanya, dan ia akan menjadi anaku” (2 Sam. 7:14). Maukah saya dan anda menerima
hadiah-Nya itu sebagai bekal perjalanan kita tahun depan bersama-Nya? Apakah saya
dan anda percaya akan nubuat nabi Samuel di atas dalam hidup dan pelayanan kita
sehari-hari? Kalau saya dan anda belum memiliki iman sebesar biji sesawi, marilah kita
dengan rendah hati mengakuinya itu di hadapan-Nya saat ini.Pada kesempatan ini juga
marilah kita memohon rahmat iman, harap dan kasih dari-Nya.
Marilah kita dengan hati riang dan penuh syukur menyambut kedatangan Sang Raja
Damai dalam rupa bayi mungil ke dalam hati dan komunitas atau Gereja kita hari ini dan
selamanya.Amin.
Salam Damai Natal 25 Desember 2015.
Frater Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Hidup dalam Kehidupan
HARI RAYA NATAL
Malam: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13;
Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Fajar: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12;
Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Siang: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;
Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18 (Yoh. 1:1-5,9-14)
Jumat 25 Desember 2015
Yoh 1:4 Dalam Dia
ada hidup dan hidup itu
adalah terang manusia.
Dalam hidup ada Kehidupan.Kita harus bisa menemukan dan menghidupkan
Kehidupan ini di dalam hidup kita agar kita bisa benar-benar hidup saat
menjalani hidup dan tidak sekedar hidup-hidupan.
Dengan Kehidupan yang telah hidup di dalam hidup kita maka bisa membantu
orang lain untuk juga menghidupkan Kehidupan di dalam hidup mereka
sehingga mereka bisa mampu hidup, benar-benar hidup, dan menjalani
kehidupan mereka dengan sungguh-sungguh hidup tidak hanya sekedar
hidup-hidupan dan hidup sejalan dengan Kehidupan… (Kutipan dari Adi
W.Gunawan)
Yesus, Selamat Datang…
Selamat datang dalam hidupku,
Selamat datang dalam hatiku,
Engkau datang bawa Terang,
Terang yang menuntun kami
dalam kegelapan batin kami
Engkau datang dengan Cinta
Cinta yang melahirkan kehidupan
Kehidupan yang Sejati.
Terima Kasih untuk semua yang kesempatan, untuk setiap sukacita, untuk
persahabatan, persaudaraan, untuk setiap tawa dan tangis yang merangkai
cerita yang sangat indah dan tak terlupakan.Untuk setiap penguatan,
peneguhan, yang boleh saya dapatkan. Melalui itu semua, saya tahu bahwa
Yesus, Engkau ada dan masih Hidup.
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Bertahan sampai kesudahan
Sabtu 26 Desember 2015
Mat 10: 22:” Dan kamu akan
dibenci semua
orang olehkarena nama-Ku, tetapi orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat.”
Pesta St. Stefanus.
Kis. 6:8-10; 7:54-59;
Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17;
Mat.10:17-22
St.Stefanus, martir pertama yang pestanya kita rayakan hari ini, telah menghayati dan
memenuhi apa yang tertera pada Mat 10:22:” Dan kamu akan dibenci semua orang
oleh karena nama-Ku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat.” Stefanus dibenci oleh para pendengarnya, ketika dia dengan iman dan
pewartaannya memberi kesaksian tentang Yesus Kristus, hingga mati dirajam.
Yesus sendiri semasa hidupnya dalam melaksanakan kehendak BapaNya untuk
menyelamatkan umat manusia telah mengalami banyak kesengsaraan, namum Ia tidak
menyerah tetapi tetap bertahan pada misiNya hingga wafat di salib, namum kemudian
bangkit pada hari ketiga.
Karena itu sebagai murid Kristus yang telah ditebus melalui salib Yesus, maka sesungguhnya
salib bukanlah sesuatu yang harus di hindari dalam hidup kita, tetapi justru melalui salib
iman kita diteguhkan. Jangan sampai kesulitan, masalah dan beban kehidupan yang
merajam diri kita meruntuhkan ketaatan, ketekunan dan kesetiaan kita pada Yesus.
Memang bukan hal yang mudah untuk tetap hidup dan bertahan pada ajaran Yesus
ditengah nilai-nilai kehidupan duniawi yang bertolak belakang. Namum demikian kita
harus terus membangun niat dan dengan pertolongan Roh Kudus terus berusaha dan
berjuang hingga akhir hidup kita karena sabda Yesus tidak dapat ditawar.
Tahun baru tinggal beberapa hari lagi, ini adalah kesempatan baik bagi kita untuk
kembali membangun niat dan memperbaiki yang salah. Kita akan menyongsong tahun
depan dengan penuh keyakinan, bahwa dengan penyertaan Roh Kudus kita akan
mampu bertekun melalui segala pengharapan dan mengatasi persoalan yang akan
kita hadapi.
Doa : Yesus Kristus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Anugerahkanlah kepadaku
keberanian untuk mengikuti jejak-Mu. Aku bertekad untuk senantiasa setia walaupun
pada saat jalan yang kutempuh dipenuhi banyak halangan . Tanamkanlah pengharapan
yang baru dalam diriku oleh Roh Kudus-Mu. Aku menaruh hidupku ke dalam tangan
kasih-Mu agar aku dapat bertahan sampai kesudahannya sesuai dengan kehendakMu.
Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Menghadirkan Yesus
Minggu 27 Desember 2015
Luk. 2:48,
PESTA KELUARGA KUDUS YESUS,
MARIA DAN YOSEF
1Sam. 1:20-22,24-28;
Mzm. 84:2-3,5-6,9-10;
1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52
“Nak, mengapakah
Engkau berbuat demikian terhadap
kami? Lihatlah, BapaMu dan aku
dengan cemas mencari Engkau.”
Keluarga kudus bukanlah keluarga yang tidak pernah mengalami masalah, bukan juga
keluarga yang tak pernah merasa kawatir dan cemas akan kesulitan dalam hidup.
Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosef adalah juga keluarga biasa seperti kita yang
pernah mengalami susahnya hidup sejak Bunda Maria dikandung dari Roh Kudus,
melahirkan Yesus di kandang, mengungsi ke Mesir, dan akhirnya melihat sang Anak
mati di kayu Salib.
Bacaan hari ini juga menunjukkan kecemasan yang dialami oleh Yosef dan Maria
karena Yesus “hilang” dalam perjalanan pulang dari Yerusalem. “Nak, mengapakah
Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, BapaMu dan aku dengan cemas
mencari Engkau.”
Kecemasan yang dialami oleh Yosef dan Maria menunjukkan aspek manusiawi dari
keluarga kudus. Tetapi di dalam keadaan cemas, Yosef dan Maria sebagai orang tua
Yesus bertanggung jawab untuk menemukan Yesus kembali. Dan memang mereka
menemukan Yesus kembali yang berada di Bait Allah.
Dalam kecemasan, Yosef dan Maria tidak melupakan tugas mereka sebagai orang tua.
Mereka tidak lari dari kenyataan yang harus mereka hadapi sebagai orang tua Yesus.
Dan yang membuat mereka kudus adalah kehadiran “Yesus” di dalam keluarga. Ketika
mereka “kehilangan” Yesus, mereka merasa ada sesuatu yang kurang dan mereka
mencariNya kembali.
Bagaimana dengan kita? Bacaan hari ini mengajak kita untuk menjadikan keluarga
kita keluarga kudus dengan tidak lari dari masalah dan kesulitan dalam hidup tetapi
menghadapinya dengan iman. Yang turpentine adalah Bagaimana kita menghadirkan
Yesus di dalam kehidupan kita. Terkadang Yesus “hilang” di dalam kehidupan keluarga
kita karena kesibukan kita. Maka marilah kita selalu hadirkan Yesus dalam hidup kita,
supaya kitapun menjadi keluarga kudus.
Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Senin 28 Desember 2015
Pembunuhan Demi Keenakan Egois
Kel.1:13-14, “Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa
orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka
dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat
dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di ladang,
ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang
Mesir kepada mereka itu.”
Pesta Kanak-kanak Suci
1Yoh. 1:5-2:2;
Mzm. 124:2-3,4-5,7b-8;
Mat. 2:13-18.
Pembaca Fresh Juice terkasih,
Bacaan hari ini menceriterakan tentang pembunuhan kanak-kanak yang begitu keji. Kalau
dahulu ada seorang raja bengis yang membunuh puluhan kanak-kanak, karena takut
akan kehilangan kerajaannya, sekarang ada negara yang mengesahkan pengguguran
kandungan, janin tak berdosa yang jutaan jumlahnya, dengan alasan penekanan jumlah
penduduk, demi menjaga kesehatan ibunya, dan lain sebagainya.
Pembunuhan jaman sekarang tidak lagi berupa pembunuhan phisik tetapi karena alasanalasan egoisme orang tua, ruang gerak anak dibatasi atau malah di buka selebarnya
sehingga anak kemudian menjadi asyik dengan dunianya sendiri.Anak seolah-olah
menjadi “gangguan” hidup.
Sementara banyak pasutri yang merindukan buah hati dalam rumah tangganya.Banyak
contoh bisa kita lihat di persimpangan jalan misalnya, anak-anak dieksploitasi hingga dini
hari, di bawah pengawasan oknum dari kejauhan. Hari ini “di tangkap” SatPol PP, besok
sudah keliaran lagi di jalanan yang sama. Mereka sudah kehilangan masa depan sejak
masih dini. Di masa mereka harus lebih banyak bermain, justru dipaksa harus rodi biar bisa
hidup.
Berbeda dengan keadaan di atas, ceritera anak dunia lain menggambarkan kemanjaan
tak terkendali yang diberikan orang tua yang berdampak buruk pada perkembangan
mental dan spiritual mereka. Mereka bebas minta apa saja, bebas mau buat apa saja,
dan pantangannya jangan di tegur. Semua serba ada, tidak ada perjuangan seperti anak
persimpangan jalan di atas. Hidup dalam dunia sendiri dan tidak peduli dengan teman
lain. Nilai-nilai kemanusiaan hanya menjadi milik Tuhan.Berdoa dan ke Gereja menjadi
kegiatan yang asing, tidak menyenangkan.
Tidak terbayangkan begitu banyak hidup yang disia-siakan.Seolah melepas tanggung
jawab, kita pun mulai membunuh mereka pelan-pelan. Masa depan anak kita ada di
tangan kita atau di tangan mereka sendiri? Apakah kita tidak lebih kejam dari Herodes?
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Tetap Setia Mengikuti DIA
St. Tomas Becket
1Yoh. 2:3-11;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6;
Luk. 2:22-35.
Selasa 29 Desember 2015
1 Yoh 2:6 Barang siapa
Mengatakan bahwa ia ada didalam
Allah, ia Wajib hidup sama seperti
kristus telah Hidup
Yohanes menekankan satu-satunya jalan yang pasti untuk membuktikan kita
mengenal Allah adalah melakukan kehendak dan perintah-perintah-Nya. Hanya
mereka yang melaksanakan itu, akan hidup didalam kasih dan berada dalam
Allah.
Kita sebagai pengikut kristus, memiliki keinginan untuk setia dan melakukan
kehendak-Nya. namun sering kali kita lebih mengikuti keinginan diri, ketimbang
melakukan kehendak Allah. Tidak jarang kesetiaan kita mengalami pasang surut,
sebagai manusia kita sering menjadikan kata manusiawi sebagai senjata untuk
membenarkan diri atas kesalahan kita.
Mari kita terus berusaha untuk setia walau kita sering jatuh kedalam dosa yang
sama. semoga firman Tuhan yang kita baca dan renungkan hari ini membawa
kita kedalam perjumpaan dengan Kristus Yesus lewat teguran Rasul Yohanes dan
Pengharapan Simeon.
Ya Allah Berkatilah Kami, agar kami senantiasa bertekun dalam pengharapan
dan mengikuti Yesus Kristus Putra-Mu dan hidup dalam cahaya Yesus sehingga
kami tidak tersesat karna memiliki terang hidup-Nya, yang pada akhirnya kami
boleh melihat wajah-MU karna kasih dan kerahimanMu
Amin
Franda DT
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Kekinian vs Kekekalan
Rabu 30 Desember 2015
1 Yoh 2: 17 : Dan dunia ini sedang
lenyap dengan keinginannya, tetapi orang
yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya.
1 Yoh 2:12 - 17 ;
Mzm 96 : 7 - 8A, 8B - 9, 10 ;
Lukas 2 : 36 - 40
Tak ada yang abadi. Saya teringat satu lagu yang pernah dinyanyikan oleh Ariel Noah
dan juga pernah dinyanyikan oleh Sammy simorangkir. “ tak kan selamanya, tangan ini
mendekapmu. Tak kan selamanya , raga ini menjagamu. Seperti alunan detak jantungku,
tak bertahan melawan waktu. Tak ada yang abadi. Tak ada yang abadi...
Lagu itu menunjukkan bahwa apapun di dunia ini, baik harta, sebuah hubungan baik,
hubungan tak baik, bahkan nafas saja, tidak ada yang abadi. Hal-hal yang buruk ataupun
indah yang terjadi kini, yang kita rasakan sehari - hari, semuanya hanya sementara saja.
Tetapi bukan berarti bahwa Tuhan melarang kita untuk melakukan hal-hal duniawi yang
sekarang ini kita nikmati. “ Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi
orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama - lamanya. Tuhan memberikan
kita kekekalan, jika kita melakukan kehendakNya.
Apa yang kita lakukan selama kita hidup di dunia , bukan semata mata untuk menikmati
kekinian dunia, mengumpulkan harta duniawi , tetapi, yang terpenting untuk mendapat
kebahagiaan kekal adalah dalam dunia kita sekarang ini kita mengumpulkan pundi-pundi
‘perbuatan emas’. Bukan hanya sibuk mengumpulkan pundi-pundi emas putih ataupun
emas kuning.
Simeon dan Hana adalah figur orang yang memberikan kita contoh betapa setianya
mereka mengumpulkan pundi -pundi “perbuatan emas “ mereka. Simeon merupakan
orang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan. Yang dinyatakan bahwa
dia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, sedangkan Hana adalah seorang yang setia
beribadah siang malam dalam bait Allah dengan doa dan puasa.
Mereka tidak sibuk mengumpulkan hal-hal duniawi, tetapi mereka menikmati hidup mereka
dengan menantikan kekekalan keselamatan dari Allah yaitu puteraNya.
Dan setelah mereka melihat mesias, mereka mendapatkan kekekalan dari buah kesetiaan
mereka.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
www.DOJCC.com
Refleksi Kebelakang Supaya Berjalan Kedepan
Kamis 31 Desember 2015
St. Silvester I
Yoh 1:16“Karena dari kepenuhan-Nya
1Yoh, 2:18-21;
kita semua telah menerima kasih karunia
demi kasih karunia”
Mzm 96:1-2,11-12,13;
Yoh 1:1-18
Kemampuan berefleksi adalah unik untuk manusia. Sokrates mengatakan ‘the unexamined
life is not worth living’, artinya tanpa refleksi, hidup tidaklah patut dihidupi. Soren Kierkegaard,
filsuf favorit saya yang lain mengatakan “Life can only be understood backwards; but it
must be lived forwards.” Dengan kata lain, kita bisa mengerti kehidupan, hanya dengan
berefleksi akan apa yang sudah terjadi, tetapi kita harus hidup berjalan kedepan!
Refleksi membawa kita mengenal diri. Semakin tenang air di danau semakin jelas kita bisa
melihat refleksi gunung nan indah. Semakin tenang hati kita, semakin jelas kita melihat diri
apa adanya, yang baik maupun yang kurang baik. Terlebih penting lagi, Tuhanpun ada
didalam hati kita, dan dengan berefleksi, kita mau melihat cerminan wajahNya didiri kita
karena kita diciptakan dalam gambaranNya (Kej.1:26-27).
Ketenangan adalah kunci refleksi yang baik.Ketenangan membutuhkan waktu dan
kesabaran untuk berdiam diri. Debu debu yang berterbangan tidak akan turun kalau kita
terus mengkipas-kipas, mencoba mengusir mereka. Air didalam kolam tidak akan tenang
kalau kita terus berenang-renang mencoba menangkap ikan disana. Tetapi kalau kita
sabar berdiam menenangkan diri, kita akan melihat jelas refleksi diri kita, dan refleksi Tuhan
pada kita.
Para ahli Kitab Suci mengatakan bahwa Injil Yohannes adalah Injil yang terakhir ditulis,
kurang lebih di tahun 90-100 M. Setelah berefleksi selama 60-70 tahun, Rasul Yohannes
menceritakan lewat tulisannya mengenai siapa Siapa Tuhan Yesus dimata orang-orang
disekitarnya, dan siapa Tuhan Yesus untuk dirinya sendiri.
Inilah rangkuman refleksi Santo Yohannes di perikop kita hari ini.Salah satu kesimpulannya
adalah “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia” (Yoh 1:16).Teman-teman terkasih dalam Kristus, akhir tahun 2015 sudah tiba.Apakah
kita dengan jujur bisa berkesimpulan seperti Santo Yohannes diatas?Apakah ditahun ini kita
secara konkrit sudah membuka diri dan menerima kasih karunia demi kasih karunia?Kalau
ya, apakah ini tercermin dengan rasa syukur yang mendalam setiap hari? Ataukah kita
boleh berjujur hati, mungkin ada hari dimana kita kurang mensyukuri karena kita buta akan
karunia yang Dia mau berikan pada kita.
Frater David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 73 / 2015
Celebration Meal
Sabtu 24 Oktober 2015
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan
bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan.
Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari
Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal berikutnya :
Sabtu 28 November 2015 (Terbuka untuk Umum)
Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Download