BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian terkait dengan sejumlah hal yang berkaitan
dengan metode-metode yang akan digunakan dalam proses menjawab hipotesis
penelitian. Bab ini akan mengungkapkan mengenai metodologi pemecahan
masalah, data penelitian, tahapan penyelesaian penelitian dan terakhir flow chart
tahapan penyelesaian penelitian. Metode penelitian yang digunakan bersifat
kuantitatif, sedangkan data yang akan diolah bersumber pada data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari pengumpulan kuesioner, sedangkan data
sekunder berupa literatur dari jurnal penelitian. Dalam penelitian ini digunakan
model analisis data dengan model multinomial logit, karena hipotesa yang perlu
dijawab dalam penelitian ini adalah melihat pengaruh antara variabel dependen
yang memiliki lebih dari satu kategori dengan veriabel independen, sedangkan
dalam melihat prioritas dalam menentukan motif menabung digunakan analisis
descriptive frequencies.
Data yang digunakan berbentuk kualitatif, yaitu berupa kuesioner
terhadap responden yang sesuai dengan data yang dibutuhkan, yaitu mereka yang
memiliki pendapatan. Pengolahan data akan dibantu dengan menggunakan
program software SPSS versi 15.
3.1 Metodologi untuk Pemecahan Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nasir, 1985
hal 63). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
1
40
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
41
Dalam menjawab pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan pada
bab I, maka akan diuraikan metodologi penelitian dalam tesis ini.
3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Jakarta, dengan objek penelitian
adalah responden yang potensial dalam kaitannya dengan penelitian,
khususnya mereka yang memiliki pendapatan.
3.1.2 Penentuan Variabel Pokok
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan melalui penelitian-penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan perilaku menabung, maka variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu perilaku
menabung dan variabel independen yaitu pendapatan, konsumsi, religius
commitment, usia, status pernikahan dan jenis kelamin.
a. Perilaku Menabung
Teori yang dikemukakan oleh sadeq dan jalaludin, saving
didefinisikan sebagai hasil pendapatan dikurangi pengeluaran yang terbagi
menjadi dua yaitu konsumsi dan pengeluaran untuk di jalan Allah Swt.
Dimana konsumsi merupakan pengeluaran yang digunakan untuk membeli
kebutuhannya didunia, seperti pakaian, makanan, tempat tinggal, dsb).
Sedangkan pengeluaran di jalan Allah Swt, misalkan berupa zakat, infaq
dan sedekah (abdullah & Majid, 2002 hal 92). Dalam kaitannya dengan
penelitian ini, perilaku menabung akan diukur dengan tingkat alokasi
untuk tabungan setiap bulannya yang terbagi dalam 3 kategori, yaitu:
•
Kategori 1: ≤ Rp. 300.000,- per bulan
•
Kategori 2: Rp. 300.001,- - Rp. 800.000,- per bulan
•
Kategori 3: ≥ Rp. 800.001,- per bulan
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
42
b. Pendapatan
Pendapatan yang digunakan sebagai standar pendapatan, bisa
diperoleh dari hasil usahanya selama satu bulan dari berbagai sumber.
c. Konsumsi
Konsumsi yang dikeluarkan terdiri dari pengeluaran untuk kebutuhan
hidupnya yang aturannya disesuaikan dengan ajaran agama (tidak
mengkonsumsi makanan haram, tidak berlebih-lebihan, dst) seperti
makanan,
minuman,
pakaian,
tempat
tinggal,
dan
sebagainya.
Pengeluaran dijalan Allah Swt, seperti membayar zakat, sedekah dan
sebagainya, menjadi bagian pengeluaran di jalan Allah Swt
(Kahn,
1995), oleh karena itu pengeluaran tipe ini merupakan pengeluaran
diluar konsumsi.
d. Religius Commitment
Religius commitment (Tjahjono, 2007), dapat diukur dengan empat
hal, yaitu kehadiran ketempat atau kegiatan peribadatan, pentingnya
nilai-nilai religius dalam pandangan seseorang, keyakinan akan nilai
religius dan persepsi religius terhadap diri sendiri, serta pengaruh agama
terhadap pilihan hidupnya sehari-hari.
e. Motif
Pada saat memutuskan untuk menabung, tentunya seseorang
memiliki motif untuk itu, maka dalam penelitian ini akan dipaparkan
prioritas motif seorang muslim dalam menabung. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Horioka dan Watanabe (1997), terdapat pilihan terhadap
tiga motif menabung, dimana dari tiga motif ini terdapat kegiatan yang
direncanakan pada masa yang akan datang dengan menguraikannya
kedalam 12 perencanaan. Adapun tiga motif yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
43
1. Motif daur hidup (life cycle motives), terdiri dari:
•
Membiayai beban hidup pada saat tidak bekerja.
•
Biaya pendidikan diri sendiri/ anak/ keluarga/ kerabat.
•
Biaya pernikahan diri sendiri/ anak/ keluarga/ kerabat.
•
Membeli rumah dan perlengkapannya.
•
Membeli barang-barang tahan lama.
•
Biaya rekreasi
•
Memulai usaha baru/ entrepreneur (wiraswasta).
2. Motif berjaga-jaga (precautionary motives), terdiri dari:
•
Kesehatan, bencana alam, atau kejadian yang tidak diprediksi.
•
Ketenangan diri.
3. Motif warisan (bequest motives), terdiri dari:
•
Warisan
Selain ketiga motif diatas, dalam penelitian yang dilakukan saat ini
perlu kiranya ditambah satu motif. Penambahan ini disesuaikan dengan
tujuan penelitian yang menjadikan responden adalah seorang muslim yang
berpenghasilan. Dalam konsep Islam, terdapat dua tipe pengeluaran, yaitu
pertama, pengeluaran yang ditujukan untuk kebutuhan diri dan
keluarganya, kedua, kebutuhan yang lain yaitu pengeluaran dijalan Allah
Swt, (Kahn, 1995). Sehingga motif selanjutnya adalah motif ibadah yaitu:
•
Naik haji.
•
Ibadah (zakat dan wakaf).
3.1.3 Penentuan Populasi
Populasi menurut adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik
tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Usman dan
Akbar, 2000). Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi
terdiri dari: (1) populasi terbatas (terhingga), (2) populasi tak terbatas (tak
terhingga). Namun dalam kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
44
populasi yang tak terhingga. Sedangkan ditinjau dari sudut sifatnya, maka
populasi dapat bersifat: (1) homogen, dan (2) heterogen.
Jenis populasi dalam penelitian ini adalah populasi tidak terhingga,
dimana populasi yang dimaksudkan adalah masyarakat yang berdomisili di
Jakarta, beragama Islam dan memiliki pendapatan.
3.1.4 Teknik Sampling
Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling (Usman dan
Akbar, 2000). Teknik sampling berguna agar: (1) mereduksi anggota
populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan, (2) lebih teliti menghitung yang lebih sedikit
daripada yang banyak, (3) menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Teknik pengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
(1) sampling random (probability sampling), teknik ini merupakan
pengambilan contoh secara acak (random) yang dilakukan dengan cara
undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer;
(2)
sampling non random (non probability sampling) meliputi sampling
sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling,
sampling jenuh, dan snowball sampling.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling aksidental, dimana sampling ini merupakan teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti sehingga dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data.
3.1.5 Penentuan Besarnya Anggota Sampel
Besar anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik
tertentu
agar
kesimpulan
yang
berlaku
untuk
populasi
dapat
dipertanggungjawabkan.
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
45
Untuk menentukan ukuran sampel, dapat dikemukakan suatu
teorema tentang variabel tunggal atau univariat, yaitu teorema limit sentralyang menyatakan statistik rata-rata mempunyai distribusi normal untuk
ukuran sampel yang mendekati tak-terhingga (Agung, 2004). Akan tetapi
dalam praktik, teorema limit sentral telah diterapkan untuk ukuran sampel
minimal 30. Di pihak lain, Roscoe (1975) menganjurkan ukuran sampel
berdasarkan “the rule of thumb” sebagai berikut (Uma Sekaran, 1992):
Ukuran sampel lebih besar dari pada 30 dan lebih kecil dari pada 500
cocok dipakai untuk kebanyakan penelitian. Jika sampel harus
dibagi-bagi dalam subsampel (laki-laki/perempuan, anakanak/remaja/dewasa, dan sebagainya), maka diperlukan ukuran
sampel minimal 30 untuk setiap kategori. Dalam penelitian
multivariat (termasuk analisis regresi multivariat), maka ukuran
sampel harus beberapa kali (sebaiknya 10 kali atau lebih) lebih besar
daripada jumlahnya variabel penelitian yang ditinjau. Untuk
eksperimen sederhana dengan kendali ketat (pasangan observasi
yang sepadan atau setara-matched pairs, dan sebagainya)
keberhasilan penelitian dapat dicapai dengan memakai sampel
berukuran 10 sampai dengan 20.
3.2 Data Penelitian
Metode ilmiah pada hakikatnya ialah penggabungan antara berpikir
secara deduktif dengan induktif. Jika pengajuan rumusan hipotesis
diturunkan dari kerangka teoritis dan kerangka berpikir secara deduktif,
maka untuk menguji bahwa hipotesis tadi diterima atau tidak diterima, perlu
dibuktikan kebenarannya dengan data-data yang ada dilapangan. Data-data
tersebut dikumpulkan dengan teknik tertentu yang disebut teknik
pengumpulan data. Selanjutnya data-data itu dianalisis dan disimpulkan
secara induktif, dan akhirnya dapat diputuskan bahwa hipotesis diterima
atau tidak diterima. (Usman dan Akbar, 2000).
3.2.1 Jenis dan Sifat Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif,
yaitu data yang pada umumnya dalam bentuk pernyataan kata-kata atau
gambaran tentang sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk penjelasan dengan
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
46
kata-kata atau tulisan (Kountor, 2007). Sedangkan sifat datanya adalah data
kategorik, yaitu data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau
berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Sementara jika dilihat dari
waktu perolehan datanya, maka data penelitian ini tergolong data crosssection, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang
menggambarkan keadaan atau kegiatan. (Muliwarni, 2007).
3.2.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan terdiri dari:
a. Data primer, data ini diperoleh langsung dari responden dengan
menggunakan teknik pengumpulan data angket (questionary). Kuesioner
ini diberikan langsung pada responden yang potensial dapat memberikan
data sesuai dengan penelitian. Data primer dalam penelitian ini meliputi:
•
Karakteristik
responden,
yaitu
jenis
kelamin,
agama,
usia,
pendapatan, status pernikahan, dan jumlah anak.
•
Pertanyaan
perilaku
menabung,
yaitu
pernyataan
responden
menabung atau tidak, jika menabung besarnya uang yang ditabung
setiap bulannya, dan yang terakhir adalah pertanyaan mengenai motif
dirinya dalam menabung.
•
Pertanyaan Religius Commitment yang disusun dengan skala likert.
•
Pertanyaan alokasi pengeluaran, yaitu untuk konsumsi, zakat dan
sedekah.
b. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, yaitu:
•
Jurnal yang terkait dengan penelitian.
•
Buku-buku bacaan yang terkait dengan
masalah tabungan,
pendapatan, konsumsi dan ekonomi Islam.
•
Penelitian-penelitian yang terkait dengan perilaku menabung yang
telah dilakukan sebelumnya.
•
Artikel.
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
47
3.2.3 Rancangan Angket (Questionary)
3.2.3.1 Tahap Pertama
Tahap pertama rancangan kuesioner ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan/ data-data yang berkaitan dengan penelitian
ini untuk merumuskan pertanyaan tentang faktor-faktor yang memiliki
pengaruh terhadap perilaku menabung. Langkah-langkah yang dilakukan
antara lain:
a. Mencari data-data sekunder yang berkaitan dengan penelitian (seperti:
buku-buku, artikel, dan lainnya).
b. Mencari data-data penelitian sejenis yang pernah dilakukan.
c. Berkonsultasi dengan orang-orang yang ahli dibidang penelitian ini.
Berdasarkan
rancangan
tahap
pertama
ini,
maka
peneliti
mendapatkan atribut yang tepat sebagai bahan untuk membuat kuisioner.
3.2.3.2 Tahap Kedua
Peneliti menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.
Kuesioner yang sudah dibuat, disebarkan kepada 30 responden. Hasilnya
diuji dengan reliabilitas dan validitas, faktor yang hasil ujinya negatif
akan dikeluarkan.
Setelah pertanyaan kuesioner diperbaiki, kemudian dilakukan
penyebaran tahap kedua kepada responden yang akan dijadikan sampel
penelitian dengan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
Bagian A : Karakteristik Responden
Bagian biodata responden ini bertujuan untuk menggali informasiinformasi yang berkaitan langsung dengan karakteristik diri responden.
Cara menjawabnya dengan melingkari jawaban pada pilihan yang tersedia.
Pertanyaan meliputi:
a. Usia
b. Jenis Kelamin
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
48
c. Status pernikahan
d. Jumlah anak
e. Agama
f. Pendapatan selama satu bulan
Bagian B : Perilaku Menabung.
Bagian ini berkaitan dengan perilaku menabung seseorang, mulai
dari pernyataan dirinya dalam menabung, besarnya alokasi pendapatan
untuk menabung, serta tujuan menabung dari 12 tujuan dengan empat
kelompok motif yang pemilihannya dalam bentuk prioritas.
Bagian C : Religius Commitment
Merupakan faktor yang perlu dianalisa, untuk mengetahui tingkat
komitmen seseorang dalam beragama. Jenis skala yang digunakan dalam
angket ini yaitu skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert
(1932) yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi responden terhadap sesuatu objek. Teknik ini memiliki bentuk
standar skala likert yaitu 1 sampai dengan 5 (Usman & Akbar, 2000)
dengan kategori pada penelitian ini adalah:
1
2
3
4
5
Keterangan:
1
2
3
4
5
= Sangat tidak setuju
= Tidak setuju
= Ragu-ragu
= Setuju
= Sangat Setuju
Bagian D : Konsumsi
Pada bagian ini, responden melingkari pilihan jawaban yang
ditawarkan, dimana kaitannya dengan tingkat konsumsi responden dalam
jangka waktu satu bulan, serta pengeluaran untuk zakat dan sedekah.
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
49
3.2.4 Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, melewati dua tahap
proses analisis (Gulo, 2004), yaitu analisis pendahuluan (deskriptif) dan
analisis uji hipotesis. Sebelum masuk pada analisis pendahuluan, maka data
mentah perlu diolah terlebih dahulu supaya dapat dimasukkan kedalam
proses analisis.
3.2.4.1 Pengolahan Data
Proses pengolahan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
a. Editing (penyuntingan)
Pada proses ini, pertama dilakukan perhitungan jumlah
kuesioner yang telah disebar, yang seharusnya sama dengan besarnya
jumlah sampel. Kemudian diteliti apakah setiap jawaban valid atau
terdapat responden yang tidak menjawab penelitian dengan serius,
maka pisahkan yang valid dan tidak valid.
b. Coding (Pemberian Kode)
Tahap selanjutnya adalah pemberian kode (sandi) pada variabel
dan data yang telah terkumpul melalui kuesioner.
c. Master Sheet (Tabel Induk)
Tahap terakhir dari pengolahan data ini adalah memasukkan
semua data kedalam tabel induk (master sheet). Tabel ini terdiri atas
baris dan kolom. Jumlah baris sama dengan banyaknya responden pada
sampel penelitian. Jumlah kolom disesuaikan dengan data dari setiap
variabel termasuk kolom untuk responden.
3.2.4.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif atau analisis pendahuluan, bertujuan untuk
mengetahui karakteristik setiap variabel pada sampel penelitian melalui
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
50
analisis statistika deskriptif. Peneliti menggunakan tools SPSS versi 15
for windows dalam bentuk data kategorik untuk memudahkan analisa.
Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan
dan peringkasan data, serta hasil peringkasan tersebut. Dua ukuran
penting yang sering dipakai dalam pengambilan keputusan adalah:
a. Mencari central tendency (kecenderungan terpusat) seperti mean,
median dan modus.
b. Mencari ukuran dispersi seperti standar deviasi, varians.
Selain keduanya diatas, ukuran lain yang dipakai adalah
Skewness dan Kurtosis untuk mengetahui kemencengan data (Santoso,
2004).
• Mean
Mean atau rata-rata yang sering digunakan adalah rata-rata
hitung (arithmatic mean). Jika X1, X2, ....Xn adalah n buah
pengamatan, maka mean dicari dengan rumus:
n
∑ xi
x=
i =1
(3.1)
n
Dimana:
xi = pengamatan -i
x = mean
• Variance dan Standar Deviasi
Seberapa jauh nilai pengamatan tersebar disekitar nilai ratarata dinamakan variasi atau dispersi dari data. Ukuran variasi banyak
jenisnya, tetapi yang sering dipergunakan adalah variance dan
standar deviasi.
Jika sebuah set pengamatan X1, X2, ....Xn mempunyai mean
( x ), maka variance-nya adalah:
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
51
Vx =
∑( Xi − (∑ Xi )²
n -1
(3.2)
atau
Vx =
n ∑ Xi ² − (∑ Xi )²
n(n - 1)
(3.3)
Dimana:
Xi
= nilai pengamatan variabel ke-i
x
= mean
Vx
= variance
Sedangkan standar deviasi rumusnya adalah akar dari variance
Vx =
(3.4)
n ∑ Xi ² − (∑ Xi )²
n(n - 1)
• Sampel Besar
Untuk sampel besar, yaitu sampel yang besarnya 30 atau
lebih, estimasi terhadap mean populasi adalah sebagai berikut: Jika
sebuah populasi mempunyai mean u, dan sebuah sampel ditarik yang
besarnya n , yaitu X1, X2,...,Xn, maka:
a. Estimasi terhadap mean populasi u, adalah mean dari sampel.
(3.5)
u≈X
b. Interval dari estimasi adalah:
s
n
(3.6)
u
z−X <u
s
(3.7)
u< X +z
Dimana:
x = mean dari sampel
s = Standar deviasi dari sampel
z = harga z pada level significance tertentu
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
52
c. Jika x adalah mean dari sampel random yang besarnya n,
dimana n ≥ 30, dan mean sampel tersebut digunakan untuk
mengadakan estimasi terhadap mean populasi u, maka dengan
probabilitas 1 – e dapat dipastikan bahwa error yang diperkuat
adalah kurang dari
zc.s
.
n
• Uji Realibilitas
Suatu ukuran dikatakan handal jika memberikan hasil yang
konsisten (Tjahjono, 2007). Selain itu, instrumen juga dikatakan
handal jika terdapat hubungan antar item yang ada dalam instrumen
dan item-item yang ada dalam kuesioner. Reliabilitas instrumen
menunjukkan hubungan antar item yang ada dalam instrumen dan
apakah item-item yang ada dalam kuesioner menanyakan sesuatu
yang sama.
Uji realibilitas dilakukan dengan teknik Alfa Cronbach, yang
dilakukan untuk jenis data interval/essay (Sugiyono, 2000). Rumus
koefisien realibilitas Alfa Cronbach:
K  ∑ Si² 
(K − 1)  St² 
(3.8)
Keterangan:
K
= mean kuadrat antara subyek
∑Si² = mean kuadrat kesalahan
St² = varians total
Rumus untuk varians total dan varians item:
St² =
∑ Xt² − (∑ Xt² )
(3.9)
n²
n
atau
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
53
Si² =
(3.10)
JKi JKs
−
n²
n
Keterangan:
JKi
JKs
= jumlah kuadrat seluruh skor item
= jumlah kuadrat subyek
• Uji Validitas
Uji validitas adalah mengukur tingkat kemampuan instrumen
penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang
hendak diungkapkan. Dengan kata lain, validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
3.2.4.3 Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
hipotesis penelitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan
data yang telah dikumpulkan untuk maksud itu. Analisis uji hipotesis tidak
menguji kebenaran hipotesis, tetapi menguji dapat diterima atau tidak
diterimanya hipotesis yang bersangkutan (Gulo, 2004).
Berdasarkan jumlah variabel, penelitian ini termasuk kedalam
kategori multivariate yaitu terdapat tiga variabel atau lebih dalam satu
hipotesis. Selanjutnya uji hipotesis ini bisa menggunakan teknik
ekonometri. Ekonometri merupakan suatu ilmu yang mempelajari analisis
kuantitatif dari fenomena ekonomi secara umum, adapun tahapan
metodologinya adalah sebagai berikut (Nachrowi dan Usman, 2002):
a. Dengan mengacu teori, maka ajukan hipotesis atau pertanyaan
penelitian.
b. Untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis yang diajukan pada tahap
pertama, maka model ekonometri diajukan untuk mengetes hipotesis
tersebut.
c. Setelah modelnya telah terbentuk, maka parameter dari model tersebut
diestimasi dengan software computer.
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
54
d. Hasil dari estimasi parameter, perlu diverifikasi terlebih dahulu apakah
hasilnya sesuai dengan model atau tidak.
e. Jika dari hasil verifikasi mengatakan model yang telah terestimasi
sudah layak, maka model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi
pergerakan atau memprediksi nilai suatu variabel.
f. Prediksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam pengambilan suatu
keputusan atau suatu kebijakan.
Dalam tesis ini, model yang diajukan dalam mengukur hipotesis
yang disusun pada bab I terdahulu, yaitu dengan menggunakan model
logit.
a. Pembentukan Model Logit
Variabel yang akan diteliti pada tesis ini adalah variabel
dependen yaitu perilaku menabung yang terbagi menjadi tiga pilihan
berdasarkan besarnya responden dalam menabung setiap bulannya.
Sedangkan variabel independen yaitu pendapatan, konsumsi, religius
commitment, usia, status pernikahan, dan jenis kelamin. Sehingga
model yang tepat untuk menghubungkan kedua variabel ini adalah
model multinomial logit, sebagaimana akan diuraikan definisi
operasionalnya sebagai berikut:
•
Variabel terikat
p = perilaku menabung
p = 1; Kategori 1: ≤ Rp.300.000,- per bulan
p = 2; Kategori 2: Rp.300.001 – Rp.800.000,- per bulan
p = 3; Kategori 3: ≥ Rp.800.001,- per bulan
Sebagai pembanding adalah p=3 yaitu kategori 3: ≥ Rp.800.001,per bulan
•
Variabel bebas
a. Religius Commitment: RC (nama variabel)
Dari
empat
parameter
yang
telah
dipaparkan
sebelumnya, yaitu kehadiran ke tempat atau kegiatan
peribadatan, pentingnya nilai-nilai religious dalam pandangan
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
55
seseorang, keyakinan akan nilai religious dan persepsi religious
terhadap diri sendiri. Jawaban akan menggunakan skala likert,
nilai jawaban adalah -2 untuk jawaban yang sangat tidak setuju,
-1 (tidak setuju), 0 (ragu-ragu), +1 (setuju) dan +2 (sangat
setuju). maka religius commitment dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:
RC = 1; Tingkat komitmen rendah (dengan parameter skor
jumlah jawaban adalah ≤ -4)
RC = 2; Tingkat komitmen tinggi (dengan parameter skor
jumlah jawaban adalah ≥ 4)
b. Jenis Kelamin: SEX (nama variabel)
Variabel jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua
kategori, yaitu:
SEX = 1; Wanita
SEX = 2; Pria
c. Status Pernikahan: MARSTAT (nama variabel)
Variabel status pernikahan dikelompokkan menjadi dua
kategori, yaitu:
MARSTAT = 1; belum menikah/ tidak menikah
MARSTAT = 2; menikah
d. Usia: AGE (nama variabel)
Usia responden dikelompokkan menjadi tiga kategori,
yaitu:
AGE1 = 1; usia < 29 tahun
AGE2 = 2; usia 29-45 tahun
AGE3 = 3; usia > 45 tahun
Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
56
Tabel 3.1 Variabel Dummy Usia
AGE
Kurang dari 28 tahun
29-45 tahun
Lebih dari 45 tahun
Variabel Dummy
AGE1
AGE2
1
0
0
1
0
0
e. Konsumsi: C (nama variabel)
Konsumsi yang dilakukan Mahasiswa adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya didunia, seperti membeli
pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Akan tetapi konsumsi
tersebut disesuaikan dengan syariah dalam Islam. Dalam
penelitian ini, pengeluaran untuk dijalan Allah Swt seperti
pembayaran zakat, infaq dan shodaqoh, merupakan simpanan
untuk kehidupan diakhirat (Kahn, 1983), oleh karena itu
pengeluaran ini diluar variabel konsumsi. Dalam penelitian ini
konsumsi diukur melalui tingkat pengeluaran dalam satu bulan
dengan asumsi pengertian konsumsi seperti yang telah
dipaparkan, sehingga konsumsi di bagi dalam tiga kategori,
yaitu:
C1 = 1; ≤ Rp. 800.000,- per bulan
C2 = 2; Rp. 800.001,- - Rp. 2.500.000,- per bulan
C3 = 3; ≥ Rp. 2.500.000,- per bulan
Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Variabel Dummy Konsumsi
C
Variabel
Dummy
C1
C2
Kurang dari atau sama dengan
Rp. 800.000,Rp. 801.000,- - Rp. 2.500.000,-
1
0
0
1
Lebih dari Rp. 2.500.000,-
0
0
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
57
f. Pendapatan: I (nama variabel)
Pendapatan seseorang yang diterima dari usahanya
selama satu bulan. Adapun variabel pendapatan dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu:
I1 = 1; ≤ Rp. 2.500.000,- per bulan
I2 = 2; Rp. 2.500.001,- - Rp. 10.000.000,- per bulan
I3 = 3; ≥ Rp. 10.000.000,- per bulan
Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Variabel Dummy Pendapatan
I
Variabel Dummy
I1
I2
Kurang dari atau sama dengan
Rp. 2.500.000,Rp. 2.500.001,- - Rp. 10.000.000,-
1
0
0
1
Lebih dari Rp. 10.000.000,-
0
0
g. Motif: M (nama variabel)
Motif dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 motif, dengan
kategori sebagai berikut:
M1 = 1; Motif daur hidup
M2 = 2; Motif berjaga-jaga
M3 = 3; Motif warisan
M4 = 4; Motif Ibadah
Variabel ini didefinisikan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Variabel Dummy Motif
M
Motif daur hidup
Motif berjaga-jaga
Motif warisan
Motif Ibadah
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Variabel Dummy
M1 M2 M3
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
Universitas Indonesia
58
Dari pembentukan variabel yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka model yang diperoleh adalah sebagai berikut:
ln(p1/p0) = Z1 = a1+γ11I+γ12C+ γ 13AGE1+
γ14AGE2+γ 15MARSTAT+ γ
16SEX+ γ 17RC+ γ 18M1+γ 19M2+ γ
110M3
(3.11)
ln(p2/p0) = Z2 = a2+γ21I+γ22C+ γ 23AGE1+
γ24AGE2+γ 25MARSTAT+ γ
26SEX+ γ 27RC γ 18M1+γ 19M2+ γ
110M3
(3.12)
Untuk rumus 1 kategori menabung ≤ Rp.300.000,- per bulan,
rumus 2 kategori menabung Rp.300.001 – Rp.800.000,- per bulan.
Dimana sebagai pembanding dalam perilaku menabung adalah
menabung ≥ Rp.800.001,- per bulan. Adapun variabel I adalah
pendapatan, C adalah konsumsi, AGE adalah Usia, MARSTAT adalah
status pernikahan, SEX adalah jenis kelamin, RC adalah Religius
Commiment, dan kategori M adalah motif.
Dengan menggunakan metode taksiran maximum likelihood,
parameter-parameter
dalam
model
tersebut
dapat
diestimasi.
(Nachrowi & Hardius, 2002, hal 254-255).
b. Pengujian Signifikansi Model dan Parameter
Setelah model dan parameter-parameter tersebut diperoleh,
maka perlu dilakukan uji signifikansi yang perlu dilalui dengan uraian
berikut ini:
1. Uji seluruh model (Uji G)
H 0 : β 1 = β 2 = ......... = β p = 0
H 1 : Sekurang-kurangnya terdapat satu βj ≠ 0
Statistik uji yang digunakan:
 likelihood ( ModelB) 
G = −2 ln 

 likelihood ( ModelA) 
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
(3.13)
Universitas Indonesia
59
Model B
: Model yang hanya terdiri dari konstanta saja.
Model A
: Model yang terdiri dari seluruh variabel.
G berdistribusi Khi Kuadrat dengan derajat bebas p atau
G~χp. H0 akan tidak
~ diterima jika G>χ²α,p; dimana α adalah tingkat
signifikansi. Bila H0 tidak diterima, artinya model A signifikan
pada tingkat signifikansi α (Nachrowi & Hardius, 2002, hal 255) .
2. Uji Wald : Uji signifikansi tiap-tiap parameter.
H 0 : βj = 0
H 1 : βj ≠ 0;
j=0,1,2,.......,p.
Statistik uji yang digunakan adalah:
 βj 
Wj = 
; j = 0,1,2,....., P
 SE ( β j ) 
(3.14)
Statistik ini berdistribusi Khi kuadrat dengan derajat bebas
1 atau secara simbolis ditulis Wj ~χ².
H0
tidak diterima jika Wj> χ²α,1; dengan α adalah tingkat
signifikansi yang dipilih.
Bila H0 tidak diterima, artinya parameter tersebut signifikan secara
statistik pada tingkat signifikansi α (Nachrowi & Hardius, 2002,
hal 256).
3. Uji Model Reduksi
Membandingkan Model penuh dan Model Reduksi yang
hanya terdiri dari parameter-parameter yang secara individual
signifikan:
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
60
 LR 
G = −2ln  ;
 LP 
(3.15)
LR : Model reduksi
LP : Model penuh
H0 tidak diterima jika G> χ²α,1; artinya: parameter yang
tidak terdapat pada model adalah signifikan. Dengan demikian,
variabel yang tereduksi perlu dimasukkan lagi kedalam model,
sehingga model dapat dikatakan model penuh.
Bila H0 diterima, mengindikasikan bahwa β yang tidak
signifikan, atau semuanya sama dengan 0. (Nachrowi & Hardius,
2002, hal 256).
d. Interpretasi Model/ Parameter
Interpretasi
koefisien-koefisien
dalam
model
regresi
logistik dilakukan dalam bentuk odds ratio (perbandingan risiko)
atau dalam adjusted probability (probabilitas terjadi).
 p 
Odd didefinisikan sebagai : 
 (risiko).
1 − p 
Dimana p menyatakan probabilitas sukses (terjadinya
peristiwa y = 1) dan 1-p menyatakan probabilitas gagal (terjadinya
peristiwa y=0).
•
Odds Ratio (perbandingan risiko), ψ adalah perbandingan nilai
odds (risiko) pada dua individu; misalkan individu A dan
individu B.
•
Odds Ratio dituliskan sebagai berikut:
 P ( XA ) 1 − P ( XA ) 

 P ( XB ) 1 − P ( XB ) 


ψ =
(3.16)
Dimana:
XA : Karakteristik individu A
XB : Karakteristik individu B
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
61
Adjusted probabilitas merupakan probabilitas terjadinya suatu
peristiwa y=1 dengan karakteristik yang telah diketahui.
Dituliskan;P(y=1│x) =
exp( z )
; z = β0+β1x1+...+βpxp
1 + exp( z )
(3.17)
e. Interpretasi Parameter Variabel Bebas Dikotomi
Bila variabel bebas merupakan variabel kategorik dengan
dua kategori, interpretasi parameter dilakukan dengan cara
membandingkan nilai odd dari salah satu nilai pada variabel
tersebut dengan nilai odd dari nilai lainnya (referensi).
Misalkan kedua kategori tersebut adalah 1 dan 0 dengan 0 yang
digunakan sebagai kategori referensi, maka interpretasi koefisien
pada variabel ini adalah rasio dari nilai odds untuk kategori 1
terhadap nilai odds untuk kategori 0; dituliskan sebagai berikut:
 p ( xj = 1)
ψ = 
 1 − p ( xj = 1)
p ( xj = 0) 
 = exp( βj ).
1 − p ( xj = 0) 
(3.18)
Artinya, risiko terjadinya peristiwa y = 1 pada kategori xj = 1
adalah sebesar exp (βj) kali risiko terjadinya peristiwa y=1 pada
kategori xj=0.
f. Interpretasi Parameter Variabel Bebas Kontinu
Jika variabel bebas yang digunakan adalah variabel
kontinu, maka interpretasi dari koefisien pada model regresi adalah
setiap kenaikan C unit satuan pada variabel bebas akan
mengakibatkan risiko terjadinya y = 1 sebesar exp (C.βj) kali lebih
besar.
g. Interpretasi Parameter Variabel Bebas Politomi
Jika variabel bebas diamati merupakan variabel kategorik
dengan lebih dari dua kategori (politomi), maka interpretasi
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
62
parameter untuk variabel ini menggunakan bantuan variabel
dummy. Jika terdapat k kategori, akan digunakan (k-1) variabel
dummy dengan satu buah kategori akan dijadikan sebagai kategori
referensi.
Interpretasi dilakukan dengan cara yang sama dengan interpretasi
pada variabel bebas dikotomi, yaitu tiap-tiap kategori dibandingkan
dengan kategori rujukannya.
3.3
Tahap Penelitian
Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam menyelesaikan
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Pada tahap awal, dilakukan pengumpulan data mengenai penelitianpenelitian
sebelumnya
dalam
mengamati
perilaku
menabung
khususnya yang berkaitan dengan tujuan menabung.
b. Memilih instrumen penelitian yang tepat, yaitu metode survei dalam
bentuk kuesioner.
c. Penyusunan struktur kuesioner berdasarkan data-data yang sebelumnya
telah diperoleh. Kuesioner ini akan digunakan untuk data mengenai
variabel-variabel penelitian dari responden. Berdasarkan permasalahan
yang disusun, variabel-variabel yang diperlukan tersebut adalah faktorfaktor yang diduga memiliki pengaruh dengan perilaku menabung
seorang muslim. Faktor-faktor yang mempengaruhinya diduga yaitu
pendapatan, konsumsi, religius commitment, usia, status pernikahan
dan jenis kelamin.
d. Kuesioner yang telah dibuat, diuji dengan melakukan penyebaran pada
tahap awal sebanyak 30 responden.
e. Penyebaran kuesioner pada tahap awal diuji realibilitas dan
validitasnya, jika dalam pengujian kuesioner tidak valid, maka
kuesioner harus diperbaiki.
f. Menyebarkan kuesioner yang telah diperbaiki kepada responden yang
memiliki potensial dalam mengisi kuesioner penelitian, khususnya
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
63
mereka yang sudah memperoleh pendapatan. Adapun metode
pengambilan sampel adalah teknik non probability sampling dengan
menggunakan sampling aksidental.
g. Selanjutnya, kuesioner yang telah diisi oleh responden dilakukan
pengolahan data, yaitu editing, coding dan master sheet.
h. Data yang telah direkapitulasi, dikelompokkan menurut jenis datanya.
Data mengenai jenis kelamin, usia, pendapatan, status pernikahan, dan
konsumsi merupakan nominal, sedangkan religius commitment adalah
ordinal, dimana kemudian data ordinal ini akan dihitung melalui skor.
Semua data-data tersebut diberikan kode agar alat bantu analisis
dengan menggunakan program SPSS for windows ver. 15 dapat
mengenali dan memproses lebih lanjut datanya.
i. Sesuai dengan metode analisis data penelitian ini, maka dilakukan
analisis deskriptif. Hal ini bertujuan untuk mengetahui distribusi
frekuensi data, sehingga hasil penelitian akan mencerminkan gambaran
umum karakteristik dan perilaku menabung responden yang dijadikan
sampel penelitian ini.
j. Analisis dengan menggunakan teknik ekonometrika dengan model
multinomial logit, digunakan untuk mengukur ada tidaknya pengaruh
ke enam faktor yaitu jenis kelamin, usia, pendapatan, status
pernikahan, religius commitment, dan konsumsi, dengan perilaku
menabung seorang muslim.
k. Berdasarkan dari data kuesioner, bagi responden yang menabung,
maka dianalisa lebih lanjut untuk melihat motif dari menabung, dengan
menggunakan analisa statistika yaitu descriptive frequencies.
l. Setelah data diproses sesuai tekhnik yang ditentukan, maka langkah
selanjutnya adalah interpretasi dan analisis output tersebut.
m. Kemudian menjawab hipotesis penelitian dan apa yang menjadi tujuan
penelitian ini.
n. Jawaban dari hipotesis penelitian, kemudian dapat diambil kesimpulan
dan saran-saran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu ekonomi
syariah.
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Universitas Indonesia
64
3.4
Flow Chart Penelitian
Bagan 2.3
Flow Chart Tahap Penelitian
Mulai
Pengumpulan data
Penentuan Metode dan
Teknik Analisis Data
Penelitian
Pemilihan Instrumen
Penelitian
Penyusunan Kuesioner
Pengetesan kuesioner pada
30 responden
Analisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dari tes kuesioner.
Hasil yang tidak valid dikeluarkan
Pengumpulan data dengan menggunakan
pertanyaan kuesioner yang telah diperbaiki
Pengolahan data dengan editing, coding dan
master sheet
Analisis data:
Analisa deskriptif
Uji Hipotesis dengan menggunakan analisis
model ekonometri yaitu model multinomial logit
dan descriptive frequencies sebagai alat bantu
melihat motif menabung
Kesimpulan dan Saran
Faktor-faktor yang..., Nia Kurniati, Program Pascasarjana, 2008
Selesai
Universitas Indonesia
Download