FARMAKOTERAPI GANGGUAN SALURAN CERNA H. M. Bakhriansyah, dr., M.Kes., M.Med.Ed Bagian Farmakologi FK Unlam Banjarbaru DIARE • Penyebab: – – – – – irritable bowel syndrom, infeksi, tirotoksikosis, malabsorpsi/maldigestif, penyalahgunaan laksansia, – dan obat (teofilin, reserpin, guanetidin & kuinidin). • Diare sekresi tinja yang tidak berbentuk dan berair dengan frekuensi lebih sering. • Diare berdarah Opiat (-) risiko megakolon • Infeksi enterokolitis perforasi usus. Saluran Cerna – dr. HaMBa 1 BUBUK PENYERAP • Kaolin + pektin. Kaolin • bentuk puyer • mengabsorpsi cairan & toksin bakteri. • Interaksi: mempengaruhi absorpsi obat lain diberikan 2-3 jam pre atau post. Activated-charcoal • paling efektif untuk absorpsi racun pada keracunan. • Tidak lagi digunakan luas untuk terapi diare. Saluran Cerna – dr. HaMBa Bismut salisilat • mengikat toksin usus dan melindungi mukosa usus. • ES: gejala salisilism (kronis) + aspirin. • ES: tinja berwarna abu-abu hitam dan lidah coklat (sementara). • mempengaruhi pemeriksaan radiologis radioopaque. Substansi hidrofilik (polikarbofil, metilselulosa dan berbagai derivat biji gandum) • mengikat air dan garam empedu. Saluran Cerna – dr. HaMBa 2 Menurunkan Peristaltik Usus OPIAT • Sebagian besar opiat memiliki efek konstipasi (morfin, meferidin, metadon). • Menurunkan motilitas sal. cerna meningkatkan segmentasi & menurunkan pergerakan isi usus. • ES: depresi napas dan adiksi. • Bahaya adiksi !!!! Difenoksilat (+atrofin) • efektif untuk diare • efek sentral opiat jarang terjadi. • KI anak < 2 tahun & pasien ikterik obstruktif. • ES: = atrofin, anoreksia, mual, pruritus, pusing & kebas ekstremitas. Saluran Cerna – dr. HaMBa Loperamid • Juga bersifat antisekretorik • ES: ditensi & nyeri abdomen, konstipasi,mulut kering, hipersensitif, mual & muntah. Opium tinctur (opium 10%) Kodein Saluran Cerna – dr. HaMBa 3 KONSTIPASI • jarang keluarnya tinja karena pergerakan tinja yang lamban di usus atau sulit dikeluarkan. • Penggunaan sekunder: pemeriksaan radiologis, endoskopi, atau bedah abdomen. Saluran Cerna – dr. HaMBa LAKSANSIA BULK BULK-- FORMING • Metilselulosa dan karboksimetilselulosa, agar dan tragakan, biji psyllium dan kulit padi. • menarik air meningkatkan bulk tinja hidrogel. • meregangkan dinding usus peristaltik. • Efeknya lambat (2-3 hari). Saluran Cerna – dr. HaMBa 4 LAKSANSIA OSMOTIK Sirup laktulosa • Tidak diabsorpsi di saluran cerna dimetabolisme bakteri usus asam laktat & sedikit asam format & asetat osmolalitas lumen usus meningkat & pergerakan cairan terjadi karena tekanan osmotik. • KI: pasien dengan diet bebas galaktosa. • ES: meningkatkan pembentukan gas intraluminal & distensi abdomen. Saluran Cerna – dr. HaMBa LAKSANSIA SALINE • Garam non organik yang mengandung kation atau anion. • Bertahan di saluran cerna volume saluran cerna ditingkatkan kolon distensi merangsang peristaltik. • KI: CHF karena ada ion Na, dan RF karena ion fosfat atau Mg Enema • ES: iritasi mukosa dan menghasilkan mukus berlebihan pada tinja. • Penggunaan berlebihan menyebabkan intoksikasi cairan dan hiponatremia. Saluran Cerna – dr. HaMBa 5 CAIRAN BILAS KOLON ELEKTROLIT ISO-OSMOTIK • Golytely dan colyte • Mengandung: polietilenglikol, Na sulfat, Na bikarbonat, NaCl, dan KCl. • KI: obstruksi usus atau kegagalan refleks muntah. • I: prosedur radiologis atau endoskopis. Saluran Cerna – dr. HaMBa PELEMBUT TINJA • Meningkatkan ukuran tinja & melembutkan tinja. Parafin cair • melarutkan vitamin yang larut lemak • dapat menyebabkan radang seperti pneumonia lipoid inhalasi. • I: pasien yang harus mengedan saat berak (hemoroid dan lesi anus lain). Na dokusat (dulu disebut dioktil Na sulfosuksinat) • Efek lambat • memungkinkan air memasuki dan melembutkan isi kolon merangsang sekresi air dan elektrolit ke lumen usus. Saluran Cerna – dr. HaMBa 6 OBAT YANG BEKERJA PADA MUKOSA • Mekanisme: ??? Diduga merangsang peristaltik baik karena iritasi maupun memicu fleksus myenterikus. • Antraquinon, minyak jarak, dan beberapa senyawa kimia termasuk fenolftalin dan bisakodil. • Tidak berefek jika diberikan parenteral. Derivat antraquinon (Fenolftalin) • Dapat menghambat absorpsi aktif Na dan glukosa di usus. Minyak jarak • Dihidrolisis di usus menghasilkan asam risinolik zat aktif untuk mengeluarkan tinja. • Bisakodil kontraksi kolon dan menghambat absorpsi air. Saluran Cerna – dr. HaMBa OBAT UNTUK PENGOSONGAN LAMBUNG • Contoh: – – pseudo obstruksi (neuropati atau miopati viseral idiopatik, neuropati DM lama). Penyakit Chagas, distropi otot & amiloidosis. • Kasus akut: ggg elektrolit & GE, antikolinergik, antidepresan trisiklik, levodopa & agonis adrenergik-β. • Gejala perlambatan pengosongan lambung: kembung, mual dan muntah. Saluran Cerna – dr. HaMBa 7 METOKLOPRAMID HIDROKLORIDA • Merangsang motilitas saluran cerna atas: – Sentral antagonis dopamin. – Perifer pelepasan simpanan ACTH postganglion intrinsik kontraksi otot polos lambung. Penggunaan Klinis • DM, post opx, gastroparesis idiopatik & peptik esofagitis. ES • Kelemahan, insomnia, perubahan koordinasi motorik, Parkinson & distonia akut. • Merangsang sekresi prolaktin galaktorea & gangguan menstruasi. • Interaksi: fenotiazin, tioksantin, & butirofenon gejala ekstrapiramidal >>. Saluran Cerna – dr. HaMBa AGEN LAIN Domperidon • • • • • • Indikasi = metoklopramid. Fungsi primer antagonis dopamin perifer. Efek sentral <<< tidak melewati BBB. Reaksi ekstrapiramidal dan parkinsonian (-) Gangguan menstruasi dan galaktorea (+). Aritmia jantung (+) parenteral. Saluran Cerna – dr. HaMBa 8 Antagonist reseptor 5HT3 • Ondansetron, granisetron dan dolasetron • Efek utama di perifer pada serabut aferen vagal usus dan tambahan efek sentral di CTZ. • Dosis ondansetron diturunkan pada gangguan hepar • Tidak memiliki efek antagonis reseptor muskarinik dan dopamin. Saluran Cerna – dr. HaMBa Cisaprid • MK memfasilitasi pelepasan asetilkolin dari fleksus mienterik. • ES: antiadrenergik, antidopaminergik dan kolinergik (-). • ES: diare (>>>), kejang Agonis kolinergik • Kombinasi dengan metoklopramid gagal berespon terhadap metoklopramid. • Contoh: Stimulasi kolinergik oleh analog asetilkolin (contoh, betanekol) atau penghambat kolinesterase (contoh, neostigmin). Saluran Cerna – dr. HaMBa 9 OBAT UNTUK PENGATURAN MUNTAH • Diatur di retikular lateral MO, dekat pusat respirasi & salivasi di sisi perifer, korteks atau CTZ. • Stimulasi perifer: sistem vestibular (motion sickness), arteri koroner (iskemia jantung), distensi atau inflamasi sal cerna. • Stimulasi: bahan kimia (terutama dopamin) & melalui fasikulus solifarius dihubungkan dengan pusat muntah kerja obat menginduksi muntah (apomorfin, levodopa, glikosida jantung, sebagian besar obat kanker, nikotin). Saluran Cerna – dr. HaMBa EMETIK • Induksi muntah lebih disukai. • KI: – – depresi SSP tertelan hidrokarbon yang menguap & bahan korosif. Sirup ipecac • bekerja pada CTZ langsung • mengiritasi mukosa lambung tidak langsung. • kardiotoksik jika diabsorpsi gangguan konduksi jantung, fibrilasi atrium atau miokarditis yang fatal. • Gagal bilas lambung. Apomorfin, • bekerja secara langsung pada CTZ. • dosis yang berlebihan depresi napas & kolaps sirkulasi >< Nalokson. • ES jarang digunakan sebagai emetik. Saluran Cerna – dr. HaMBa 10 ANTIEMETIK Antihistamin (difenhidramin, dimenhidrinat & meklizine) • Menghambat stimulasi pusat muntah. • I: motion sickness, & disfungsi telinga luar (sindrom Meniere, labirintis, & ototoksik streptomisin). • ES: kebingungan, penglihatan kabur, mulut kering & kelelahan. • Onset lambat 1 jam sebelum perjalanan Antikolinergik • ES: vertigo, mulut kering, bingung, mata kabur & takikardi skopolamin oral tidak digunakan. • Efek antimuntah bentuk transdermal 72 jam ES > ringan. Saluran Cerna – dr. HaMBa Benzodiazepin • ES utama: bingung. Canabinoid • Tempat kerja tetrahidrokanabinol ??? diduga mempengaruhi aksis serebral korteks sentral. • ES: sedasi, ataksia, bingung, mulut kering atau hipotensi ortostatik (pasien tua). • + Proklorperazin mencegah ES Antagonis Dopamin (domperidon & metoklopramid) • Menghambat stimulasi CTZ secara sentral. • ES SSP domperdine (-), metoklopramid (reaksi ekstrapiramid & sedasi). • Aritmia (+) IV (-). Saluran Cerna – dr. HaMBa 11 Fenotiazin (proklorferazin, trietilperazin & trimetobenzamid) • Bekerja di CTZ dengan menghambat transmisi dopaminergik. • I: muntah e.c iritasi lambung menghambat stimulasi vagal perifer & aferent simpatis. • ES: sedasi. Obat lain Kortikosteroid (deksametason & metilprednisolon) • Menghambat muntah akibat kemoterapi kanker. • Mekanisme: ????. Haloperidol dan droperidol • menghambat stimulasi CTZ. • Lebih efektif pada mual karena kemoterapi dibandingkan fenotiazin. • ES utama: reaksi ekstrapiramidal, sedasi & hipotensi <<. Saluran Cerna – dr. HaMBa Saluran Cerna – dr. HaMBa 12 ULKUS PEPTIK Sekresi Gaster • Area glandula oksintik (parietal) mengsekresi ion H, pepsinogen dan bikarbonat. • Respon terhadap gastrin, kolinergik dan histamin. Saluran Cerna – dr. HaMBa • Dihambat oleh adanya asam itu sendiri (negative feed-back) jika pH mendekati 2,5. • Karbohidrat dan lemak. • Integritas mukosa lambung dan proksimal usus halus dilakukan oleh sekresi mukus dan bikarbonat. • Mukus memperlambat difusi balik H. • Bikarbonat memungkinkan pH dipertahankan lebih tinggi. Saluran Cerna – dr. HaMBa 13 ANTASIDA • Pendapar H. • Tingkat kesembuhannya = penghambat histamin H1. • Terdiri dari: Nabikarbonat, Ca-karbonat, Mg-hidroksida, & Alhidroksida. Saluran Cerna – dr. HaMBa • ES: – Na-bikarbonat alkalinisasi & kelebihan Na. – Ca-karbonat hiperCa & peningkatan sekunder sekresi gastrik (rebound) terhadap kadar Ca sirkulasi. – Mg-hidroksida diare osmotik, toksisitas pada SSP (pasien gagal ginjal). – Al-hidroksida konstipasi; kadar fosfat serum juga berkurang ikatan fosfat di usus. Saluran Cerna – dr. HaMBa 14 ANTAGONIS RESEPTOR H2 • Efektif 70-80% pada ulkus duodenum (4-6 minggu). Simetidin • Es jarang diare, mual, muntah atau kebingungan. Gangguan darah (granulositopeni, trombositopeni, dan pansitopeni). • Ginekomasti dosis tinggi dan jangka lama efek antiestrogen lemah. • Interaksi: benzodiazepin, teofilin dan warfarin. Saluran Cerna – dr. HaMBa Ranitidin • Insidensi toksisitas yang rendah aritmia jantung (IV) bingung & hepatitis non ikterik. Famotidin • Interaksi (-) • Ginekomasti (-) Nizatidin • Interaksi: salisilat. • Pada insufisiensi renal dosis dikurangi Saluran Cerna – dr. HaMBa 15 OBAT ANTIKOLINERGIK • Pirenzepin • penghambat sekresi asam lambung • ES jarang SSP, mata & saliva. Saluran Cerna – dr. HaMBa PROSTAGLANDIN • Prostaglandin A, E dan I menghambat sekresi asam lambung. • PG merangsang peningkatan sekresi mukus dan HCO3- mukosa gaster. • Misoprostol (analog PGE1) & Enprostil (analog PGE2) • ES: kram perut, diare, dan kontraksi uterus. Saluran Cerna – dr. HaMBa 16 OMEPRAZOL • Penghambatan sekresi asam lambung dengan berikatan pada ATP-ase, yang menginaktifkan pompa proton hidrogen secara irreversibel. • Untuk ulkus resisten terhadap terapi konvensional. • pH asam diinaktifkan salut enterik atau suspensi dapar. • ES: hipergastrinemia, tumor karsinoid gaster (tikus +, mencit - dan manusia -). Saluran Cerna – dr. HaMBa SUKRALFAT • Merupakan : kompleks sukrosa sulfat Al(OH)3. • + asam lambung bermuatan negatif kompleks adherent ulkus viskous menghambat difusi balik ion H. • Efek lain: – penurunan langsung aktivitas pepsin – sedikit meningkatkan kadar PG jaringan sitoproteksi penyembuhan mukosa. • Tidak memiliki kapasitas dapar asam. • ES: konstipasi. • Interaksi: senyawa Al mengikat fosfor hipofosfatemi sekunder. Saluran Cerna – dr. HaMBa 17 KARBENOKSOLON • Mekanisme sitoprotektif merubah komposisi mukus saluran cerna dan meningkatkan waktu hidup sel mukosa lambung. • ES: retensi cairan secara bermakna, hipoK, dan HT. Saluran Cerna – dr. HaMBa AGEN LAIN (Bismut koloidal) koloidal) • + sukralfat membentuk lapisan adheren melapisi dasar ulkus yang aktif. • Mekanisme sekunder mengeliminasi sempurna Compylobacter pylorii. • ES: encefalopati tx kronis jarang!!!!, cedera tubulus ginjal. Saluran Cerna – dr. HaMBa 18 Saluran Cerna – dr. HaMBa 19