informasi singkat benih - Sistem Informasi Perbenihan Tanaman

advertisement
INFORMASI SINGKAT BENIH
Desember 2005
D
u ab
angu moluccan a, Blume
Taksonomi dan tata nama
Famili: Sonneratia
Namasinonim: -
Nama lokal: Takir (Jawa), Taker (Madura), Kajumas
(Bali), Rajumas (Sumbawa), Ranga (Tobelo), Raba
(Halmahera Utara), Ranga (Toba), Ole (Temate), Kora
(Tidore), Binuang Laki (Kalimantan).
tua adalah kulit luar berwama kelabu coklat muda dan
memeliki lentisil dengan wama coklat tua, kulit bagian
dalam berserat halus getah berwama kecoklatan pada
bagian cambium sedikit berwama kemerahan, Banir
batang rendah yaitu 50 cm dari permukaan tanah. Daun
berbentuk bulat telur (ovate), panjang 9-14 cm, lebar 4-8
cm ujung daun runcing memanjang, dasar daun
membulat. Tulang daun primer pada bagan bawah daun
Penyebaran dan habitat
menonjol. Tulang daun sekunder terdiri dari
\Berdasarkan floristic malanesia, marga Duabanga terdiri
''s dariD. grandiflora, D. moluccana, dan D. sonneratioides.
D. grandiJlora dan D. sonneratioides penyebarannya
secara geografis terdapat di
15-16
pasang dan membentuk sudut 60 terhadap tulang daun
primernya dengan tulang daun tertier berbentuk j ala.
Malaysia Barat (Semenanjung
Malaya), Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa
Tenggara. Sedangkan D. moluccana di Malaysia Timur,
Sulawesi, kep. Maluku, Papua, Bali dan Nusa Tenggara
Barat. Khusus di Nusa Tenggara Barat di Gunung
Tambora Pulau Sumbawa jenis ini (D. ntoluccana)
tumbuhnya homogen.
Tumbuh di hutan terbuka pada ketinggian 3001200 m dpl,
secara alami pertumbuhan yang baik adalah 400 900 rn
dpl, pada kondisi hutan musim, dengan curah hujan ratarata 2000 3500mm/tahun, tipe iklim B C menurut
Schmidt dan Ferguson rata rata suhu 27C-32C pada
siang hari dan l5C-24C pada malam hari, kelembaban
relative pada musim kemarau 60 %-10%. Jenis ini
termasuk intoleran (mernbutr.rhkan cahaya) untuk
pertumbuhannya. Sr.rmber benih di rvilayah BPTI-I Bair
dan Nusa Tenggara di Wanariset Rarung Kabupaten
Lornbok Tengah Propinsi NTB.
I
::l
l.
Pemanfaatan
Duobangt ntoluccano Blume...
Kayu nremilikiberat jenis 0,39 (0,21 0,52), kelas arvet
IVV dan kelas kuat IIIIV. Banyak digunakan unttrk kayu
dengan bunga. 2. bunga dengan daun kelopak dan daun
nrahkotanya dibuang: .3. daun nrahkota: -1. penampang
rnenrbujur bunga dengan daun kelopak dan daun mahkota
dibuang: -5. Buah.
pertukangan, veneer kayu lapis, pembuatan papan semen
dan pulp. Kayu teras D. trtollrtcconrr benvarnu kuning
cabang berdaun
rnuda atlu coklat kekuningan sedanqkln kavu uubll
benvania lebih muda tetapi tidak acia batas vunt jelas
dengan kayu tcrasnya. Teksttrr urat kayurrya kilsar denqan
arah serat lurus atau terpadu padat seratnya.
Deskripsi botani
Tfnggi tanaman hingg 25 45 m, diameterbatangT0 100
Permukaan kulit tidak
cm, batang lurus dan bulat.
terahr, tetapi agak pecah dan bersisik, ciri pohon
Deskripsi buah dan benih
Buah duabanga termasuk buah kapsul dan kemasakannya
tidak seragam. Buahnya berkatup 4-8, biji banyak,
rvarna coklat tua sampai hitam, panjang rata rata 2,65 cm
dan lebar rata rata buah 1,5 cm. Benih sangat halus,
albumen tidak ada, berekor di kedua ujungnya, berwarna
coklat muda sampai hra, panjang rala-rala 0,6 cm, lebar
rata-rata0,l cm.
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
89
Pembungaan dan pembuahan
Berbunga sepanjang tahun dan puncak musim berbunga
April sampai Juli. Bunga berbenhrk malairata, diujung,
berbunga 5 banyak. Bunga berkelamin dua, kelopaknya
tebal, gamisepal, menetap, tabungnya berbentuk kerucut
sungsang atau seperti berbentuk cawan, daun mahkota
melalui pembuatan sungkup serta meningkakan Ir
pengaturan inensias penyinaran. 2. Ulat penggerek daun
yaitu jenis hama tanaman yang menyerangDuabanga di
persemaian dan tanaman di lapangan dengan gejala daun
berlubang sampai robek. Pengendalian dapat dilalcukan
denganmembuangdaunyangterserang hama tersebut.
sama jumlahnya dan berseling
dengan daun kelopak, lebar dan keriput, warna putih,
benang sari berjumlah 12 atau lebih, tersisip di kelopak,
uengan tangkai panjang, lampai dan terlekuk
dalam kuncup, bakal buah superior, bemrang 4-8, tangkai
putik panjang dan kokoh dengan kepala putik berbentuk
bongkol dan bercuping. Buah masak Agustus Desember.
Kemasakan fisiologis buah ditandai oleh warna kapsul
seluruhnya coklat kehitaman dan kapsul bidh betum
pecah. Bila kapsul sampai pecah maka biji
yang
berbenhrk serbuk akan jatuh dan mudah diterbangkan
angin dan hanyut oleh air hujan. Pemanenan buah
dilakukan dengan memanjat atau menggunakan galah
berkait dan memotong ranting aLau cabang yang berisi
buah masak. Setelah buah jatuh selanjutnya lakukan
pemetikan dari ranting/cabang dan pilih buah yang masak
fisiologis.
Penanganan dan pemrosesan buah dan benih
Buah buah yang terpilih dimasukkan dalam karung biji
(karung kain). Penjemuran biji dilakukan dengan karung
kain selama 2-3 han dan setelah kapsul pecah selanjutnya
biji dipisahkan dari cangkang kapsul dengan blorver atau
menggunakan saringan (ayakan). Setelah bersih benih
dimasukkan dalam kantung plastic (clip bag)
label tentang identitas benih. Seleksi
dan beri
biji
untuk
memisahkan biji bernas sangat sulit dilakukan mengingat
bentuk dan ukuran biji bernas dan kosong serta benang
sari bentuknya hampir sama. Pada I kg kapsul terdapat 20
gram biji dan pada setiap I gram biji mengandung benih
10.000 b4i, dengan demikian berat benih per 1.000 butir
adalah 0,1 gram. Rata-rata persen kecambah benih
duabanga adalah 87,5 0/o untuk setiap 0,1 gr.
Tegakan dan benih Rajumas
di
Wana Riset
Rarung,NTB.
Daftar Pustaka
Munda, Turbani dan Surata, I.K. Hasil Penelitian
Prospek Pengembangan Jenis AYU (Duabanga
moluccana, Blutne). Aisuli-Balai Penelitian Kehutanan
Kupang.
Pika.1979. Mengenal Sifat-Sifat Kayu Indonesia
dan
Penggunaannya. Kanisius-Yogyakarta.
Surata,I.K. 2001. Teknik Penanaman
Duabanga
(Duabanga moluccana Blume). Aisuli-Balai Penelitian
Kehutanan Kupang.
Sutisna, Uhaedi, dkk. 1998. Seri Manual Pedoman
Pengenalan Pohon Hutan di Indonesia, Yayasan PROSEA
Bogor.
Penyimpanan dan viabilitas
Benih yang sudah bersih diturunkan kadar aimya 5 7 Yo
untuk menekan adanya pertumbuhan jamur dan bakteri.
Benih yang sudah dikemas masukkan dalam
I
3
4 daun dan
Jenis harna dan penyakit yang banyak
menyeran_q
setelah umur
tinggibibit
I
1,5
bulan dengan memiliki
DISIAPKAN OLEH BALAI PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN BALI DAN NUSA TENGGARA
Penulis : Emmy Gratiana E.
1,5 cm.
Hama dan penyakit
tanaman Duabanga belum diketahui secara rinci, namun
dijumpai pada lokasi persemaian dan lokasi penanaman
dilapangan diketahui jenis hama yang menyerang
tanaman ini, yairu : 1. Ph),tium, adalah jenis jamur yang
menyerang perkecambahan pada bedeng tabor yang
mengakibatkan lodohnya semai Duabanga. Tindakan
preventif maupun kuratif yang dapat dilalcukan adalah
mence gah kelembaban/embun
BPTH Bali dan Nusa Tenggara
Jl. By Pass Ngurah Rai Km. 23,5 Tuban
Kotak Pos No. l04I/DPR AP, Denpasar 80361
Telepon: (0361)751815
Faksimili : (0361)750195
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
90
(')
Download