29 HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi RNA Total RNA total telah berhasil diisolasi dari akar M. malabathricum. Kuantifikasi RNA total dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 260 nm menunjukkan bahwa rendemen isolasi RNA adalah 250 µg tiap gram akar segar. Nilai rasio OD260/OD280 dari RNA total pada hasil penelitian adalah 1,9. Hal ini menunjukkan bahwa RNA total yang diisolasi dalam penelitian ini murni, tidak terkontaminasi oleh protein. Manchester (1996) menyatakan bahwa rasio OD260/OD280 dengan nilai antara 1,8 sampai 2,0 menunjukkan RNA total yang diisolasi mempunyai kemurnian yang tinggi , bebas dari kontaminan protein. Integritas RNA total dianalisis dengan melakukan elektroforesis pada gel agarosa terdenaturasi oleh formaldehid. Hasil elektroforesis RNA total menunjukkan adanya 2 pita RNA yang merupakan RNA ribosomal (rRNA) 28S dan 18S (Gambar 1). Adanya pita rRNA pada RNA total akar berhubungan dengan keutuhan rRNA yang tinggi. Kuantitas rRNA di dalam suspensi RNA total adalah yang tertinggi dibandingkan dengan tRNA dan mRNA, sehingga rRNA lebih mudah terdeteksi bilamana RNA total dimigrasikan di gel agarosa. Gambar 3 Hasil elektroforesis RNA total dari akar M. malabathricum di gel agarosa Sintesis cDNA Total RNA total yang telah berhasil diisolasi selanjutnya digunakan sebagai cetakan cDNA melalui proses transkripsi balik (reverse transcription). Transkripsi balik menggunakan primer oligo(dT) sehingga hanya mRNA yang dapat disintesis menjadi cDNA, karena mempunyai ekor poly(A), sedangkan rRNA dan tRNA tidak mempunai ekor poly(A). Keberhasilan sintesis cDNA dikonfirmasi oleh hasil PCR dengan menggunakan primer spesifik untuk ekson1- 30 ekson2 dari gen aktin (actF dan actR), yang berukuran 450 pb (Gambar 4). Hasil ini menunjukkan bahwa daerah yang diamplifikasi adalah cDNA ekson1-ekson2 dan bukan ekson1-ekson2 dari DNA genom. Amplifikasi ekson1-ekson2 dari DNA genom akan menghasilkan pita dengan ukuran lebih besar dari 450 pb karena diantara ekson1 dan ekson 2 terdapat daerah intron. Pita yang menggunakan DNA genom sebagai cetakan akan menghasilkan pita berukuran 540 pb, karena adanya intron dengan ukuran 90 pb seperti pada kedelai (Shah et al., 1982). M aktin Gambar 4 Hasil elektroforesis PCR aktin dengan menggunakan cDNA sebagai cetakan Teramplifikasinya cDNA dengan primer actF dan actR yang hanya berukuran 450 pb menunjukkan bahwa sintesis cDNA total melalui proses transkripsi balik telah berhasil dengan baik. Selain itu, hasil ini juga membuktikan bahwa RNA total yang telah diisolasi mempunyai kualitas yang sangat bagus, karena selain dapat digunakan untuk menyintesis cDNA juga terbebas dari kontaminasi DNA genom. Isolasi Fragmen Gen Sitrat Sintase PCR dengan cDNA total sebagai cetakan dan primer spesifik cspF dan cspR menghasilkan fragmen berukuran sekitar 900 pb (Gambar 5). Fragmen tersebut selanjutnya disebut MmFCS (Melastoma malabathricum Fragmen Citrate Synthase) yang merupakan kandidat fragmen gen penyandi itrat sintase dari M. malabathricum. Adanya DNA yang berukuran sekitar 900 pb yang dihasilkan oleh PCR menunjukkan bahwa sitrat sintase diekspresikan pada akar. M MmFCS 1.000 pb 850 pb Gambar 5 MmFCS hasil PCR dengan menggunakan cetakan cDNA 31 Analisis MmFCS Pengurutan MmFCS produk PCR menggunakan primer spesifik menunjukkan bahwa cDNA target berukuran 885 nukleotida (Gambar 1, Lampiran 1 dan Lampiran 2). CTGTCACTGC TCATCCAATG ACTCAATTTG CATCTGGAGT GATGGCCCTT CAGGTTCAAA GTGAATTCCA GCAAGCTTAT GAAAAGGGTA TTGCTAAATC CAAGTACTGG GAACCAACAT ATGAAGATTC TCTTAATCTA ATTGCACGGC TTCCGTTGGT TGCTGCTTAT GTCTATCGGA GGATATATAA GGGAGGTCAA TCTGTCCCGG TTGATGATTC CTTGGATTAT GGAGCGAATT TCGCGCAAAT GTTAGGATTA GATGATCCGG TAATGCATGA GCTGATGAGA CTTTATGTCA CGATCCACAG CGATCATGAG GGTGGTAATG TCAGTGCACA CACTGGCCAT CTTGTTGCTA GTGCACTGTC AGATCCTTAT CTTTCATTTG CAGCTGCATT GAATGGTTTA GCTGGGCCAC TGCATGGGTT AGCTAATCAG GAGGTTCTGC TTTGGATAAA GTCTGTTGTG GATGAATGTG GAGAGAACAT TACAAAGGAA CAACTGAAGG ACTATGTTTG GAAGACACTG AATAGTGGCA AGGTGGTTCC GGGTTTTGGC CATGGCGTTC TTCGTAAAAC AGATCCCAGA TACACATGTC AGCGAGAATT TGCCCTGAAA CACCTTCCCA ATGACCCGCT TTTCCAGCTG GTTTCAAAGC TCTACGAAGT GGTGCCTCCT GTACTGACTC AGCTCGGAAA GGTCAAGAAC CCGTGGCCTA ATGTTGATGC ACACAGTGGA GTCCTGCTAA ATTATTTTGG TTTGACTGAA GCGAGGTATT ATACTGTCCT TTTCGGTGTC TCGAGGAGCA TCGGAATATG CTCCCAGCTG ATATGGGATA GAGCGCTAGG ATTGCCTTTG GAGAGGCCAA AGAGTGTTAC AATGG Gambar 6 Hasil pengurutan nukleotida dari fragmen MmFCS. Nukleotida yang terdapat di dalam kotak menunjukkan primer dan komplemen primer yang digunakan untuk isolasi MmFCS Analisis kesejajaran lokal dengan BLASTn menunjukkan bahwa MmFCS mempunyai kesamaan sebesar 80% dengan bagian sitrat sintase dari Populus trichocarpa (XM_002330859.1) dan P. hybrid (X84227.1), 79% dengan bagian sitrat sintase dari Vitis vinifera (XM_002271415.1), Citrus sinensis (G0372880.1), Citrus junos (AY428532.1) dan Arabidopsis lyrata (XM_002880061.1) (Lampiran 3). Berdasarkan urutan nukleotida MmFCS dari berbagai spesies maka dapat disusun sebuah pohon filogenetik yang didasarkan pada urutan nukleotida baik pada daerah terkonservasi maupun daerah tervariasi (Gambar 7). Persentase kesamaan antar nukleotida gen sitrat sintase dari berbagai spesies adalah antara 80,8% hingga 73,7% (Lampiran 4). Analisis kesejajaran MmFCS dengan gen sitrat sintase dari spesies lain disajikan pada Lampiran 5. 32 Gambar 7 Filogenetik berdasarkan cDNA sitrat sintase beberapa spesies. Skala menunjukkan jarak Analisis situs restriksi pada MmFCS dengan NEBcutter (Gambar 8) menunjukkan bahwa MmFCS mengandung situs BpmI, EcoRI, Cac8I, HindIII, ScaI, BmrI, NdeI, MseI, BceAI, BsmFI, BstUI, BsaWI, NsiI, AhdI, BspHI, MsII, BsaBI, FokI, BbsI, NoI, BaeI, PciI, AflIII, NspI, AciI, FauI, BanI, DdeI, BspCNI, DraIII, XhoI, TliI, BsoBI, SmlI, PaeR71, AvaI, TaqI, BseRI, AfeI, dan HaeII, sehingga situs-situs tersebut tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan sisipan dalam proses kloning selanjutnya. Informasi situs-situs pemotongan yang ada di dalam MmFCS sangat bermanfaat untuk proses pengklonan selanjutnya. Informasi situs pemotongan oleh enzim restriksi akan mempermudah dalam melakukan penyisipan dan mengeluarkan sisipan MmFCS dari vektor yang digunakan. Situs pemotongan 33 berguna dalam rekayasa gen yaitu dalam memotong urutan nukleotida tertentu dan menyambungkan kembali. Gambar 8 Peta situs enzim restriksi yang terdapat dalam MmFCS Deduksi asam amino dari nukleotida MmFCS ini menghasilkan 295 asam amino (Gambar 9). Analisis kesejajaran lokal berdasarkan urutan asam amino menggunakan BLASTp menunjukkan bahwa MmFCS memiliki kesamaan 99% dengan bagian sitrat sintase P. trichocarpa (XP_002330895.1), C. sinensis (ACU42176.1), C. junos (AAR88248.1), V. vinifera (XP_002271451.1), P. hybrid (CAA59009.1), Prunus persica (AAL11504.1), A. thaliana (AAM62868.1), B. vulgaris subsp.vulgaris (CAA59010.1), Sorghum bicolor (XP_002453470.1), Oryza sativa (AAG28777.1), N. tabacum (CAA59008.1) dan beberapa spesies yang lain (Lampiran 6). Kesamaan pada tingkat asam amino memiliki nilai lebih besar dibandingkan pada nukleotida. Hal ini disebabkan beberapa kodon dapat menyandikan asam amino yang sama. Kesamaan yang tinggi antara asam amino hasil deduksi MmFCS dengan asam amino sitrat sintase dari spesies lain memperkuat bukti bahwa MmFCS merupakan fragmen gen yang penyandi sitrat sintase. Hasil penyejajaran asam amino dari MmFCS dengan sitrat sintase dari spesies lain disajikan pada Lampiran 7. 34 1 VTAHPMTQFA SGVMALQVQS EFQQAYEKGI AKSKYWEPTY EDSLNLIARL 51 PLVAAYVYRR IYKGGQSVPV DDSLDYGANF AQMLGLDDPV MHELMRLYVT 101 IHSDHEGGNV SAHTGHLVAS ALSDPYLSFA AALNGLAGPL HGLANQEVLL 151 WIKSVVDECG ENITKEQLKD YVWKTLNSGK VVPGFGHGVL RKTDPRYTCQ 201 REFALKHLPN DPLFQLVSKL YEVVPPVLTQ LGKVKNPWPN VDAHSGVLLN 251 YFGLTEARYY TVLFGVSRSI GICSQLIWDR ALGLPLERPK SVTMX Gambar 9 Deduksi asam amino dari MmFCS. Asam amino di dalam kotak adalah daerah penanda sitrat sintase. Analisis Domain MmFCS Sitrat sintase terdiri dari 2 domain, yaitu sebuah domain alfa-helik besar (inter-subunit contact) dan sebuah alfa-helik domain kecil (bagian katalitik) (Arnott et al.,2000, Larson et al., 2009). Urutan deduksi dari 295 asam amino MmFCS memiliki residu-residu yang diperlukan sebagai domain katalitik, yaitu 3 residu catalytic triad, 11 residu oxaloacetate binding site,18 residu coenzyme A binding site dan 14 residu cytrilcoA binding site (Gambar 10). Empat macam situs tersebut adalah situs utama sekaligus penanda sitrat sintase sesuai dengan yang dijelaskan oleh Roccatano et al. (2001). Ketiga binding site di atas sangat penting karena merupakan tempat penempelan substrat dan juga produk. Catalytic triad adalah 3 asam amino kunci yang berada di dalam situs aktif sitrat sintase, yaitu His274, His320 dan Asp375, berada pada asam amino ke 142, 187 dan 243. Situs aktif mutlak diperlukan di dalam suatu enzim, supaya dapat mengkatalis proses perubahan substrat menjadi produk. Gambar 10 Domain terkonservasi yang berada pada MmFCS 35 Hasil analisis domain dengan menggunakan program scan pada Prosite menunjukkan bahwa terdapat sekuen penanda atau penciri bagi enzim sitrat sintase yang terdapat pada asam amino ke 194-206 (Gambar 9). Daerah penanda sitrat sintase dari hasil scanning pada Prosite selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk membandingkan dengan urutan asam amino sitrat sintase dari spesies lainnya. Hasil penyejajaran asam amino deduksi MmFCS dan beberapa asam amino dari spesies lain menunjukkan bahwa penanda sitrat sintase dari beberapa spesies tersebut juga mengikuti konsensus G-[FYAV]-[GA]-H -x [IV]-x(1,2)-[RKTQ]-x(2)-[DV]-[PS]-R (Gambar 11). Penanda sitrat sintase ini memiliki konsensus yang sama untuk prokariot dan juga eukariot. Urutan nukleotida yang menyandikan daerah penanda sitrat sintase terdapat pada nukleotida antara posisi 549 sampai dengan 588 (Lampiran 6). Gambar 11. Urutan asam amino sitrat sintase dari berbagai spesies. Asam amino di dalam kotak adalah daerah. Analisis Hidrofobisitas Analisis hidrofobisitas telah dilakukan dengan metode Kyte and Doolittle (1982). Analisis pola hidrofobisitas sitrat sintase utuh dari P. trichocarpa dan analisis perbandingan pola hidrofobisitas yang dibentuk oleh MmFCS dan bagian dari sitrat sintase P. trichocarpa. Analisis hidrofobisitas menunjukkan bahwa MmFCS, sitrat sintase P. trichocarpa utuh dan fragmennya bersifat hidrofilik (Gambar 12, Gambar 13). Hal ini sesuai dengan sifat sitrat sintase yang larut di dalam air serta di dalam reaksinya memerlukan air untuk merubah oksaloasetat dan asetil-KoA menjadi sitrat. Pola hidrofobisitas dengan bagian tengah sampai belakang dari sitrat sintase utuh P. trichocarpa dan MmFCS adalah sama (Gambar 13) 36 Sitrat sintase utuh P. trichocarpa . . Gambar 12 Profil hidrofobisitas sitrat sintase utuh P. trichocarpa. Kurva di atas 0 pada sumbu x menunjukkan sifat hidrofobik dan di bawah 0 bersifat hidrofilik Fragmen CS P. trichocarpa berwarna merah MmFCS berwarna biru Gambar 13 Perbandingan hidrofobisitas antara MmFCS dengan fragmen sitrat sintase P. trichocarpa. Kurva di atas 0 pada sumbu x menunjukkan sifat hidrofobik dan di bawah 0 bersifat hidrofilik.