STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk FM Dalam Program Acara “Semarakata” Terhadap Minat Dengar masyarakat Kota Solo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Komunikasi Disusun Oleh : Tri Dewi Mei Ira Wati L100 080 033 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417 – Fax. (0271) 715448 Surat persetujuan artikel publikasi ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir: Nama : Drs. Joko Sutarso, SE., M. Si Telah membaca mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa: Nama : Tri Dewi Mei Ira Wati NIM : L 100 080 033 Program Studi : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Strategi Penyiaran Program Acara “Semarakata” Di Radio Swara Slenk Fm 92,5mhz (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk Fm Dalam Program Acara “Semarakata” Terhadap Minat Dengar Masyarakat Kota Solo) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan yang dibuat, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya. Pembimbing, Drs. Joko Sutarso, SE., M. Si Strategi Penyiaran Program Acara “Semarakata” di Radio Swara Slenk Fm 92,5MHz Tri Dewi Mei Ira Wati L 100080033 [email protected] 08121534959 ABSTRAK Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan berbagai macam informasi, hiburan, dan pendidikan. Didalam radio sangat diperhatikan bagaimana cara berkomunikasi terhadap masyarakat, maka beberapa stasiun radio memiliki strategi masing-masing dalam penyajianya. Swara Slenk FM 92,5 MHz merupakan radio yang berfokus pada budaya, akan tetapi Swara Slenk juga memiliki salah satu program acara menarik yaitu program acara Semarakata. Acara semarakata merupakan acara yang dapat mudah kembali mengingat budaya, adat istiadat jawa Keraton Kasunanan Surakarta yang sangat melestarikan budaya dengan menggunakan bahasa yang laras dan leres sehingga sangat digemari oleh khalayak. Dalam penggunaan bahasa tersebut baik dan benar bukan asalasalan berbahasa jawa saja. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi penyiaran Radio Swara Slenk FM 92,5 MHz dalam menarik minat pendengar Masyarakat Kota Solo. Jenis penelitian deskriptif kualitatif, sehingga penelitian ini hanya mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. Hasil penelitian ini menunjukan strategi kepenyiaran Radio Swara Slenk FM 92,5 MHz. Program Acara Semarakata merupakan satu-satu program acara yang mendalami Kebudayaan Keraton Kasunanan Surakarta dan program acara tersebut hanya dimiliki oleh Radio Swara Slenk FM 92,5 MHz. Program Acara Semarakata ini sangat bersahabat dengan keluarga Keraton dengan dibuktikan bahwa narasumber dari Program Acara Semarakata itu sendiri berasal dari Petinggi Keraton atau biasa disebut dengan Sentono. Kata kunci: Strategi Penyiaran, Program Acara dan Minat Pendengar PENDAHULUAN Radio sebagai media massa terus mengalami perkembangan radio yang dulunya bersifat sangat umum, sekarang dikenal dengan radio pesat. Dimulai dari zaman Belanda, zaman wanita, radio untuk anak muda, radio untuk Jepang, zaman kemerdekaan, dan zaman remaja, radio khusus berita, radio budaya orde dan lain sebagainya. baru. segmentasinya mempersempit Mulai luas, diri yang Sehingga dari radio sampai dalam yang yang Radio merupakan salah satu media segmentasi. massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan 1 masyarakat yang dapat memberikan keatas dan partisipan dalam line telpon juga berbagai macam informasi, hiburan, dan sebagian besar audience yang berusia pendidikan. Radio sebagai media massa dominan 30 tahun keatas, maka setiap yang efektif dalam penyebaran informasi, stasiun radio memiliki target tersendiri berbagai macam informasi bisa disampaikan dalam mengembangkan stasiun radio yang dengan audio yang jelas dan dengan bahasa dikelolanya yang mudah dipahami oleh masyarakat pada permintaan audiencenya. Swara Slenk FM umumnya. menyebabkan tidak hanya fokus dalam program acara ketergantungan terhadap masyarakat karena yang berbau campursari atau dangdut saja, tidak dapat dipisahkan dengan kebiasaan ada kalanya stasiun radio ini meyajikan mendengarkan Radio acara yang memutarkan lagu anak-anak memberikan kepuasan tersendiri terhadap muda jaman sekarang. Jadi swara slenk ini pendengarnya dengan adanya radio tersebut memiliki list program acara yang berbeda sangat praktis sehingga masyarakat dapat disetiap mendengarkan radio dimana saja dan kapan pendengar setia Swara Slenk FM. Radio juga radio karena dengan hari untuk menyesuaikan disajikan kepada saja. Didalam radio sangat diperhatikan Salah satu program acara menarik dari bagaimana cara berkomunikasi terhadap Radio Swara Slenk FM terdapat program masyarakat, maka beberapa stasiun radio acara Semarakata, yang disiarkan pada hari memiliki dalam kamis pukul 13:00-14:00 WIB dan sebagian bersiaran atau berkomunikasi agar dapat besar partisipanya adalah khalayak berumur menarik minta dengar masyarakat sebanyak 30 tahun ke atas. Ada beberapa pendapat mungkin. dari beberapa pendengar setia Swara Slenk khas sendiri-sendiri Berawal dari kompetitifnya persaingan FM yakni; Bp. Parmin warga Kampung dalam merebut audience tetap dan menjadi Songgalan Rt01 Rw03 Pajang, ia adalah sumber orang informasi yang praktis dan yang sering mengikuti terjangkau. Setiap stasiun radio memiliki “Semarakata” khas aktivitasnya sebagai pedagang. Menurut sendiri-sendiri sesuai dengan beliau FM Semarakata ini Karena acaranya sangat musik-musik karena dalam khas dangdut acara dalam menyajikan dan line campursari telpon dengan melakukan segmentasinya, seperti radio Swara Slenk memiliki tertarik sembari acara program acara terfokus pada budaya jawa yang jaman dan sekarang ini sudah banyak dilupakan oleh segmentasinya mengarah pada 30 tahun masyarakat pada umumnya, 2 pada acara semarakata ini kita dapat mudah kembali yaitu dengan menggunakan bahasa yang mengingat jawa sopan santun atau dengan kata lain tutur kata Keraton Kasunanan Surakarta. Selain itu Bp. yang halus yang biasa digunakan oleh Parmin juga mengatakan acara ini cara orang-orang jawa pada umumnya yang ada pembawaanya juga dengan bahasa krama diwilayah kota Solo. Bukan hanya bahasa halus, jadi semua yang disajikan pada acara atau tutur kata dalam bersiaran saja yang tersebut berbau budaya dan sangat baik diutamakan dalam radio Swara Slenk ini untuk mempengaruhi generasi muda pada melainkan juga dengan menyajikan lagu- jaman sekarang ini. Acara semarakata ini lagu yang sopan, misal; radio swara slenk membahas tentang adat istiadat yang ada tidak memutar lagu-lagu yang memiliki pada keraton yang ada di Surakarta Solo, pencitraan jelek seperti lagu karya trio yang acara macan yang lirik lagunya ada tutur kata Semarakata ini misalkan tata cara berbusana yang biasa disebut saru. Radio swara slenk dalam keraton dan adat istiadat yang ada di sangat mengutamakan siaran-siaran yang keraton orang berbau budaya dan tradisi, maka semua menyebutnya dengan kejawen. Adapula program acara yang dimiliki radio swara Pakde Sri yang bertempat tinggal di slenk ini ada partisipanya sendiri-sendiri. budaya, dibahas adat dalam yang istiadat program kebanyakan Boyolali ini sering sekali stay mengikuti Persaingan stasiun radio saat ini cukup acara Semarakata ini dengan alasan “acara kompetitif karena banyaknya stasiun radio tersebut satu-satunya acara yang sangat baik ngugemi Surakarta yang mengusung misi radio budaya dengan menggunakan baru atau di Budaya. cocok ketika didengarkan, dan bahasa yang menarik minat dengar khalayak. Untuk itu digunakan baik dan benar bukan asal-asalan pemilik stasiun radio Swara Slenk harus berbahasa jawa saja” tuturnya. Dalam siaran menentukan target pendengar agar dapat program ini menentukan pola penyiaran. Masing-masing mendatangkan narasumber langsung dari stasiun radio memiliki pola penyiaran yang keluarga berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan untuk keraton Semarakata KP.Winarnokusumo sulit menentukan slenk sendiri untuk menarik minat dengar penyiaran yang disusun harus memiliki ciri masyarakat khas tersendiri agar dapat menjadi pilihan Solo dengan cara mempertahankan kejawenya dari kota solo pendengar. 3 pendengarnya. untuk dengan KRA.Budayaningrat. Strategi Swara kota target cukup Karisidenan bahasa yang laras dan leres sehingga sangat acara Sehingga lama Pola Dalam hal ini, khalayak dianggap rapat ataupun beksan. Program Acara sebagai individu yang aktif. Khalayak selalu semarakata ini mulai disiarkan pada tahun berusaha menentukan media apa yang paling 2005 hingga sekarang masih tetap berada tepat yang dapat memenuhi kebutuhannya, pada posisi yang sama masih ngugemi seperti kebutuhan akan hiburan, informasi, bahasa jawa dan budaya Jawa. Segmentasi pendidikan, dan sebagainya. Disisi lain juga radio pada audience 30 tahun keatas dengan banyak masyarakat yang sudah banyak program acara Semarakata. melupakan budaya-budaya Jawa dan lebih memilih kebarat-baratan tersebut, Radio Swara Slenk FM dapat terus tanpa mengingat budaya kita lebih berarti diingat dan mendapat tempat dihati khalayak dan bermakna. Untuk itu, Radio Swara wilayah Karisidenan Surakarta. Selain itu, Slenk acara Swara Slenk FM memiliki ciri khas lain Semarakata yang merupakan satu-satunya yang dapat menarik minat dengar khalayak, acara yang berfokus pada budaya, dan yaitu Swara Slenk FM selalu menyajikan dijadikan sebagai program acara yang informasi seputar Keraton yang ada di kota membahas tentang kebudayaan Keraton Solo. Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik Kasunanan Surakarta, bukan hanya itu untuk meneliti tentang strategi kepenyiaran dalam program acara Semarakata ini banyak Radio Swara Slenk FM dalam program mengulas tentang berbagai macam event- acara event Keraton yang selalu dirayakan di frekuensi 92.5 MHz di kota Surakarta, setiap masanya. Acara semarakata ini dalam menarik minat dengar. muncul untuk membuat karena bergaya Dengan kespesifikan program acara suatu program adanya semarakata yang berada pada masyarakat khususnya Kota Solo yang tidak mengenal TINJAUAN PUSTAKA event-event yang setiap saat dirayakan oleh Tinjauan Tentang Media Massa Keraton Kasunan Surakarta. Misal; Sekaten Media massa (mass media) singkatan merupakan salah satu event yang diperingati dari di Kota Solo. Nama Semarakata itu sendiri merupakan channel of mass yaitu saluran, berasal dari salah satu bangunan yang alat atau sarana yang dipergunakan dalam berada pada sisi barat, dan tempat ini sering proses dipergunakan media massa itu meliputi : a) Publisitas, sebagai tempat media komunikasi komunikasi massa, dan karakteristik mengekspresikan diri atau kegembiraan, disebarluaskan misalnya; resepsi pernikahan, tari-tarian, b) Universalitas, kesannya bersifat umum 4 kepada massa khalayak, c) Perioditas, tetap atau berkala, d) Kontinuitas, Dengan mengikuti Formula Lasswell berkesinambungan., e) Aktualitas, berisi hal-hal dapat dipahami bahwa dalam proses baru (Romly, 2002: 5). komunikasi massa terdapat lima unsur yang Isi media massa secara garis besar disebut komponen atau unsure dalam proses terbagi atas tiga kategori : berita, opini, komunikasi (Ardianto, 2004: 33-34) yaitu : feature. Karena pengaruhnya terhadap massa a) Who (siapa): komunikator, orang yang (dapat membentuk opini publik), media menyampaikan massa disebut “kekuatan keempat” (The komunikasi massa, bisa perorangan atau Fourth Estate) setelah lembaga eksekutif, mewakili suatu lembaga, organisasi maupun legistatif, karena instansi. b) Says what (apa yang dikatakan): idealisme dengan fungsi sosial kontrolnya pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, media massa disebut-sebut “musuh alami” informasi, opini, pesan dan sikap, yang penguasa. (Romly, 2002:5) sangat erat kaitannya dengan masalah yudikatif. Secara garis Bahkan besar dalam proses massa analisis pesan. c) In which channel (melalui merupakan kekuatan keempat (The Fourth saluran apa): media komunikasi atau saluran Estate) dalam menjalankan kontrol sosial yang terhadap lembaga kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat eksekutif, legislatif dan yudikatif. Media digunakan primary technique, secondary massa terbagi dua, yakni: media cetak dan technique, elektronik. Media cetak meliputi, surat indirect kabar, majalah, tabloid, buku, newsletter, (kepada siapa): komunikan atau audience dan buletin, sedangkan media elektronik yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada meliputi: radio, televisi, internet,dan film. siapa masyarakat media pesan setelah Selain memiliki ciri-ciri, komunikasi massa juga memiliki direct untuk communication communication. pernyataan melaksanakan d) tersebut To atau whom ditujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Fungsi Dalam hal ini diperlukan adanya analisis komunikasi massa bagi masyarakat terdiri khalayak (audience analysis). e) With what dari inter- effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai (keter- dari usaha penyampaian pernyataan umum tarikan), transmission of values (penyebaran itu pada sasaran yang dituju berkaitan nilai), dengan efek ini dipelukan adanya analisis surveillance pretation (pengawasan), (penafsiran), dan fungsi. digunakan linkage entertainment (hiburan) (Ardianto, 2004:16-20). efek. 5 kemudahan penerimaan tanpa memerlukan Tinjauan Tentang Radio Rahanatha (Rahanatha, 2008: 42) keahlian khusus. menjelaskan pengertian radio, adalah teknologi Karakteristik yang digunakan untuk pengiriman sinyal Massa dengan cara modulasi Sebagai Media radiasi Radio sering disebut-sebut sebagai elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). media buta karena hanya menampilkan Dengan demikian yang dimaksud dengan audio tanpa visual. Akan tetapi, radio dalam istilah radio bukan hanya bentuk fisiknya menjalankan saja, tetapi antara bentuk fisik dengan komunikasi masal tetap dipercaya oleh kegiatan radio adalah saling berhubungan khayalak. Book D. Cary yang dikutip oleh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Rahanatha Karena itu apabila pengertian radio tersebut beberapa karakteristik radio antara lain dipisahkan satu persatu ataupun diperinci sebagai berikut: a) Radio terdapat di mana secara fisik, maka yang dimaksud dengan mana, b) Radio bersifat memilih, c) Radio radio daripada bersifat ekonomis, d) Radio cepat dalam pemancar, studio, dan pesawat penerima menyampaikan informasi, e) Radio bersifat sekaligus. partisipasif. adalah dan Radio keseluruhan Penyampaian pesan melalui radio Radio perannya (2008: siaran sebagai 43) sarana mengungkapkan mendapat julukan menggunakan “kekuasaan ke lima” setelah pers dianggap bahasa lisan kalaupun ada lambang-lambang sebagai kekuasaan ke empat. Radio dijuluki non verbal, yang dipergunakan jumlahnya sebagai kekuasaan ke lima karena tiga faktor sangat minim, umpamanya tanda pada saat yang mendukung (Ardianto, 2004:119) a) akan memulai acara warta berita dalam radio siaran bersifat langsung, b) radio bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu siaran tidak mengenal jarak dan rintangan, alat musik. Asep Syamsul M. Romli dalam c) radio siaran memiliki daya tarik. siaran dilakukan Broadcast dengan Journalism menerangkan Radio merupakan media komunikasi mengenai radio siaran. massa periodik yang memiliki kemampuan Dengan demikian karena sifatnya yang menjangkau khalayak yang luas dalam auditif ini mendorong masyarakat lebih waktu bersamaan. Disamping itu, harga menyukainya sebagai salah satu media pesawatnya yang relatif murah sehingga massa khalayak yang cepat digemari dengan banyak yang memilikinya. Berdasarkan data pemilikan radio, selama 6 dua dasawarsa terakhir terus akan dilewatkan begitu saja. Agar acara berkembang. Dengan jumlah yang cukup yang disiarkan menarik, ada beberapa besar itu radio akan memiliki potensi yang petunjuk yang dapat dijadikan sebagai besar dalam menyebarluaskan informasi. patokan yaitu (Munthe, 1996: 58-61): a) Persoalannya ini adalah bagaimana Acara harus sesuai sasaran, b) spesifik, c) mungkin utuh, d) kemasan harus bervariasi, e) kemampuan yang dimiliki radio, agar setiap ditempatkan pada waktu yang tepat, f) harus program orisinil. memanfaatkan semaksimal yang disajikan memberikan manfaat. Salah satu aspek yang dapat menentukan keberhasilan radio KERANGKA PEMIKIRAN adalah Program Acara On Air berkaitan dengan program-program acara “Semarakata” yang disiarkan. Rangkaian acara yang Isi Program Acara On Air “Semarakata” menarik diformulasikan kedalam program yang meliputi waktu pagi, siang dan malam. Program tersebut merupakan suatu rangkaian yang dikemas dalam satu format. Tahap Perencanaan Program On Air “Semarakata” Proses Kerja Program Acara On Air “Semarakata” 1. Menentukan Format 2. Memilih Topik 3. Melakukan Riset 4. Menentukan Narasumber Pengemasan Program Acara “Semarakata” 1. Sasaran Harus Jelas 2. Variasi Kemasan 3. Sajian Acara 4. Penyajian Bahasa Sederhana Strategi Program Acara On Air “Semarakata” 1. Menguasai Masalah Dan Jalanya Diskusi 2. Artikulatif Setiap stasiun pada pada dasarnya harus mempunyai format yang jelas. Format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun yang bersangkutan. Dengan demikian format menjadi penting bagi suatu stasiun pemancar radio, karena akan berkaitan juga Minat Pendengar Program Acara “Semarakata” dengan segmentasi khalayak. Dalam hal ini radio Swara Slenk mengkhususkan Gambar 1. Kerangka Pemikiran target pendengarnya pada orang dewasa, namun METODE PENELITIAN pada prakteknya radio ini juga dikonsumsi Lokasi Penelitian oleh khalayak yang heterogen. Dalam penelitian ini lokasi yang Sehingga pendengar radio selektif dijadikan penelitian adalah Radio Swara dalam memilih acara, hanya acara tertentu Slenk FM. Karena program acara Radio yang menurut pilihannya dapat dinikmati, Swara Slenk FM terfokus pada budaya jawa sementara acara yang menurutnya tidak baik 7 yang jaman sekarang ini sudah banyak kedalaman data di dalam menghadapi dilupakan oleh masyarakat pada umumnya. realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel Bentuk dan Strategi Penelitian diarahkan pada sumber data yang dipandang dasar Penelitian ini merupakan penelitian memiliki karena dengan permasalahan yang sedang diteliti. hanya bertujuan untuk data yang penting pemahaman mengenai suatu masalah saja. (Sutopo: 2002: 44). Sedangkan Teknik Pengumpulan Data jenis penelitiannya adalah kualitatif deskriptif sehingga penelitian ini berkaitan Dalam pelaksanaan pengumpulan data hanya mendeskripsikan secara rinci dan di mendalam mengenai potret kondisi tentang menggunakan metode wawancara mendalam apa yang sebenarnya terjadi menurut apa yang adanya di lapangan studinya. wawancara ini tidak hanya sekali atau dua Sumber Data kali, Menurut Lincoln dan Guba (dalam Abas: 2008: lapangan, sifatnya melainkan peneliti sosial terbuka. dapat Pelaksanaan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi. Itulah sebabnya cek 55) sumber data dalam dan ricek dilakukan secara silih berganti dari penelitian kualitatif dapat berupa human dan hasil wawancara ke pengamatan di lapangan nonhuman. Sumber human diperoleh dengan atau dari informan yang satu ke informan wawancara atau observasi dengan mencatat yang lain (Sudikan:2003: 27). tanda-tanda nonverbal yang ditransmisikan ketika wawancara studi pustaka peneliti observasi mencatat berbagai fenomena pemberitaan dalam terkait dengan program acara “Semarakata” penelitian ini antara lain adalah pengelola seperti koran, dan pemberitaan di radio program khususnya penelitian ini dilakukan. berlangsung. ataupun Mengenai Sumber acara masyarakat human “Semarakata” pendengar “Semarakata”. program Acara Teknik Analisa Data nonhuman Dalam penelitian ini, analisa data mencakup dokumen, tempat dan aktivitas melalui proses analisis penelitian kualitatif kehidupan. yakni analisis secara induktif, analisa data Dalam Sumber dan teknik dilakukan sejak awal pengumpulan data pengambilan sumber data human (manusia) dilakukan, interaktif dan bersifat siklus. dengan menggunakan metode purposive Proses kerja analisis terdiri dari tiga alur. sampling. Proses tersebut terjadi bersamaan sebagai mampu penelitian Teknik ini menangkap ini dipandang lebih kelengkapan dan suatu yang saling terkait pada saat sebelum, 8 selama dan sesudah pengumpulan data. Tiga tentunya tema memegang peranan penting alur kegiatan tersebut ialah reduksi data, dalam acara talk show Semarakata. penyajian data dan penarikan simpulan Pemilihan tema dilakukan fleksibel (Sutopo: 2002: 96). Keseluruhan sesuai dengan kondisi dan situasi setempat. ini Hal ini dilakukan oleh Radio Swara Slenk berlangsung secara siklus. Artinya, analisa FM agar tema selalu update dan selalu dapat dilakukan sejak pengumpulan data, reduksi memenuhi kebutuhan informasi masyarakat data, pada umumnya dan khususnya kepada sajian proses analisis data, penarikan simpulan/verifikasi. Jika peneliti belum puas pendengar program acara Semarakata. dengan analisisnya maka dapat dilakukan Pemilihan tema memang ditentukan kembali sejak dari pengumpulan data hingga dengan ketentuan umum seperti tema dan penarikan kebutuhan simpulan/verifikasi, begitu segementasi acaranya yang selanjutnya hingga dirasa analisis itu sudah kemudian dapat dikembangkan menurut mantap. kebutuhan pendengar dan request pendengar. Jadi, tidak adanya batasan khusus yang diterapkan mengenai pemilihan tema. Semua tema dapat dipilih dan HASIL DAN PEMBAHASAN ditentukan Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk FM dalam menarik minat mendengar Masyarakat Kota Solo dengan catatan tentunya memiliki nilai jual informasi yang memang berguna atau setidaknya menghibur bagi pendengar. Penyajian Program Acara Semarakata Semarakata merupakan program Tema yang diangkat menjadi bahan siaran radio yang banyak mengedepankan talkshow di Semarakata terdiri dari banyak content budaya dalam program siarannya. tema yang disesuaikan dengan kebutuhan Semarakata dibuat sebagai sebuah acara talk tema dan segmentasi itu sendiri. Pemilihan show di Radio Swara Slenk FM yang tema pun dilakukan menurut agenda keraton mengetengahkan berbagai dan kondisi situasi setempat, karena Radio informasi budaya jawa terutama mengenai Swara Slenk FM sebagaimana yang telah kegiatan Keraton diungkapkan sebelumnya fleksibel dalam Kasunanan di Solo. Sebagai sebuah program pemilihan temanya. Mengenai permasalahan acara yang mengedepankan sisi informasi teknis dalam pemilihan tema sepenuhnya atau mengenai event-event merupakan kewenangan program director, 9 yang dibatasi dengan tema dan segementasi itu sendiri. Isi Pemilihan tema menurut segmentasi Pesan semarakata. Tema Disampaikan dalam Program Talk Show Semarakata juga dilakukan menurut bagian-bagian yang ditetapkan yang Talk show yang diadakan bukan hanya dipilih semata-mata bentuk informasi tanpa masing-masing. tendensi yang bersifat “kosong”. Peneliti Seperti halnya menentukan tema, pemelihan menyadari bahwa dari setiap program acara tema menurut segmentasi juga dibatasi oleh yang disusun mengandung pesan yang koridor segmentasi itu sendiri, intinya dengan pemilihan menurut disamapikan kepada pendengar. Pesan ini beberapa terbentuk bukan tanpa adanya tujuan, dari segmentasi (content) tema yang diolah dimulainya pemilihan tema dan serangkaian semarakata, Grebeg, proses penyusunannya sebenarnya pesan Mahaesalawung, Tingalan jumenengan, 4) telah mulai dipikirkan oleh program directot Kirab pusaka, Cerita Wayang, Segmen lain- dan nara sumber untuk dapat diterapkan dan lain. dapat disisipkan ke dalam sebuah program berdasarkan bagiannya tema kelompok diberikan segmentasi. Ada diantaranya: Inti dari sebuah tema yang diolah sengaja diatur untuk dapat acara. program director yakni berkaitan dengan Pesan terbentuk dengan sendirinya adat istiadat keraton. Tema inilah yang sebagai bagian dari proses penyampaian kemudian dicari dan diolah untuk dijadikan acara semarakata. Artinya pesan ada untuk sebagai tema. Biasanya tema yang dianggap setiap segmentasi acara tersebut, karena layak harus memenuhi kebutuhan asupan pesan informasi pendengar. menyelaraskan dengan tema yang diangkat. Banyaknya segmentasi konten dalam program acara semarakata, Dari yang sinilah terbentuk penilaian kemudian program acara membuat berlanjut dan kemudian pesan turut serta program acara tersebut untuk terus berusaha mengambil posisinya sebagai sebuah sikap memperoleh informasi terbaru. Informan positif dalam mengambil nilai plus dari tema menjatuhkan pilihan pada penggunaan tema yang diangkat. yang sesuai dengan kondisi terkini di Pesan dapat saja terbentuk dengan wilayah Solo atau tema-tema umum yang sendirinya dari acara dan tema yang telah pada acara sebelumnya menjadi topik yang disusun, hal ini kemudian juga dapat paling diminati. terungkap dengan adanya penjelasan dari 10 penyiar pada saat acara siaran berlangsung. andil Pesan informatif, yang dibentuk pun memang dalam membangun berbudaya dan masyarakat setidaknya disesuaikan dengan segmentasi temanya, dengan adanya beragam informasi yang karena disampiakan pesan yang disampikan telah telah membantu banyak diberikan sebuah contoh kasus nyata untuk pendengar dalam mengadopsi beragam lebih dapat dicerna pendengar dari temanya informasi di dalamnya. sendiri. Isi pesan pun lebih kepada adanya Durasi Siaran dalam Program Semarakata ulasan informasi yang detail mengenai tema Durasi waktu siaran ini menunjukan tersebut, tindakan ini diambil sebagai upaya lamanya jam siaran Semarakata. Hal ini untuk tetap menjaga nilai informatif talk dirasakan perlu diangkat dalam penelitian show dengan pesan agar tidak berbenturan agar peneliti dapat mengetahui adanya satu sama lainnya. hubungan langsung antara durasi yang Penyampaian pesan sebenarnya diterapkan dengan terbentuknya masyarakat merupakan efek lanjutan dari pelaksanaan informatif dan berbudaya. talk show. Artinya pada saat talk show terlaksana, dengan proses Semarakata memang memperoleh durasi cara waktu yang cukup sedikit di bandingkan dengan program siaran lainnya di radio Swara Slenk sendirinya. Hal ini ada karena pesan yang FM. Hal ini dipahami peneliti sebagai ada karena informasi yang ada pada acara strategi dan komitmen Semarakata dalam talk show dibuat dengan memaparkan menarik perhatian pendengar. Upaya ini secara holistik. Penyampaian pesan pun membuka peluang yang lebih besar bagi memang menjadi salah satu agenda penyiar Semarakata untuk turut dalam membangun dan narasumber dalam setiap pelaksanaan masyarakat program acara talk show semarakata. pendengarnya. pembentukan penyampaiannya sendirinya Jika dilihat dari porsi jam siarannya, pesan dan terbentuk Tujuan akhir dari berbagai penyam- Jadwal yang berbudaya bagi program acara siaran paian pesan memang akan bermuara pada Semarakata di radio Swara Slenk FM juga adanya keinginan Semarakata untuk dapat membantu memberikan beragam pengetahuan baru kesinambungan dalam program ini. Hal ini bagi pendengarnya. Dari tujuan ini terlihat perlu untuk menerapkan kedekatan dan bahwa program siaran Semarakata turut keterbiasaan 11 dalam memberikan pendengar akan efek program Semarakata. Jadwal siaran yang secara Solo dan program tersebut memiliki nilai intens budaya yang lebih detail dan lengkap diterapkan dalam Semarakata menjadikan Semarakata sebagai program dibanding program budaya di radio lain. regular yang ada setiap hari kamis dengan waktu tayang yang cukup. KESIMPULAN Komunikasi yang berlangsung dengan Dari penelitian yang telah dilakukan continious akan mencipta masyarakat yang maka peneliti dapat menarik kesimpulan lebih berfikir progresif dan korektif dalam mengenai strategi pengemasan program bertindak, dalam acara semarakata di radio Swara Slenk FM memutuskan sesuatu. Intinya, melakukan dalam membangun masyarakat yang melek sesuatu dengan segala pertimbangan dan akan budaya bagi pendengarnya, sebagai memutuskannya dengan mencari sumber berikut: 1) informasi dengan memberikan tanpa yang tergesa-gesa akurat. Dari sinilah Pemilihan tema dilakukan kebebasan kepada masyarakat komunikasi menjadi bibit dalam program director dan nara sumber untuk membentuk masyarakat yang berfikir kritis.” dapat mengembangkan tema yang ada atau Kutipan di atas menjelaskan bahwa ketentuan segmentasi menurut kreatifitasnya durasi jam siaran dengan tingkat kontinuitas sendiri. Hal ini dilakukan oleh radio Swara siaran yang intens dapat memberikan Slenk FM untuk memberikan keleluasaan hubungan yang kuat diantaranya. Hubungan kepada program directur dan narasumber tersebut erat kaitannya dengan adanya dalam mengeksplorasi kemampuan dan kualitas yang dibangun dalam pengadaan talentanya dalam mengolah suatu tema masyarakat komunikatif. Dalam hal ini budaya. 2) Pesan yang terbentuk merupakan kulaitas memang memegang peran sentral bagian dari adanya pembentukan nilai dalam tetapi kuantitas juga memegang peran tema tersebut. Pesan yang ada di sampaikan penting untuk dapat memberikan impuls secara jelas sebagai sebuah tujuan akhir keterbiasaan bagi pendengarnya. dalam program acara atau acara terbentuk secara sendirinya dengan melihat content itu sendiri. Pesan yang ada kemudian memang Motif dan Minat Pendengar pendengar siaran radio Swara Slenk FM terkait program Acara “Semarakata” dikaitkan dengan tema yang bersangkutan. 3) Lamanya durasi waktu siaran dalam Minat dan motif pendengar program program Semarakata yakni satu jam setiap acara “semarakata” adalah tidak lain sebagai hari kamis. Jadwal rutin waktu siaran nguri-nguri budaya jawa terutama budaya 12 Semarakata ini berhubungan langsung PERSANTUNAN dengan adanya ikatan psikologi dengan pendengar dengan adanya keterbiasaan yang Bapak Drs. Joko Sutarso,SE., M. Si dipraktekan secara berkala dengan waktu selaku Dosen Pembimbing I yang telah yang cukup. siaran meluangkan waktu, tenaga dan pikiran program Semarakata di tempatkan pada saat dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan para pegawai sedang menikmati makan dan siang, penyelesaian skripsi ini. Sebagaimana disitulah jam siar Jam Semarakata dorongan dalam penyusunan dan ditayangkan. 4) Peneliti dapat menarik Bapak Budi Santoso, S. Sos., M. Si kesimpulan bahwa program acara talk show selaku dosen pembimbing II yang juga telah telah membangun meluangkan waktu, tenaga dan pikiran masyarakat informatif bagi pendengarnya. dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan Beragam informasi yang telah disajikan dan telah membentuk khalayak pendengar radio penyelesaian skripsi ini. berperan dalam dorongan dalam penyusunan dan Swara Slenk sebagai masyarakat yang memiliki wawasan budaya. DAFTAR PUSTAKA SARAN lebih mengeksplorasi informasi Ardianto, E.L. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa. Rekatama Media. budaya Devito, 1) Semarakata di harapkan dapat selain adat istiadat keraton seperti halnya informasi mengenai permasalahan sosial dan Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. berbagi informasi lainnya seputar perkembangan kebudayaan Solo. ____________________. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan Kesembilanbelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2) Semarakata diharapkan dapat menjadi forum masyarakat untuk berbagi konseling dan sebagai Joseph, A.1997. Human Communication. New York: Harper Collinc. Colege Publisher. forum Lincoln, Yvona S, dan Egon G. Guba. 1985, Natrualistic Inquiry. Beverly Hills : Sage Publications. menyangkut permasalahan budaya dan adat istiadat keraton Surakarta . Munthe, Moeryanto Ginting. 1996. Media Komunikasi Radio. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. 13 Rahanatha Bayu Gede. 2008. Buletin Studi Ekonomi Volume 13 No 1. Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Dasar Teori Dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Pusat Penelitian UNS Romli, AS. 2004. Broadcast Journalism : Panduan Menjadi Penyiar, Reporter & Scrip Writer, Bandung : Nuansa. Undang-Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran _________. 2002. Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung : Batic Press. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Grasindo. Sudikan, Setya Yuana. 2001. Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: Citra Wacana. 14