Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
2 Oktober 2016 Gathering di Aula SMI
(Jl Puri Gerenceng 45 - Belakang Ayu Nadi Tuban)
9 Oktober 2016 Gathering DOJCC di Aula SMI
16 Oktober 2016 Gathering DOJCC di Aula SMI
Rabu 26 Oktober 2016
Sharing Formation Teaching
bersama Andy Moore (DOJ Canberra Australia)
Jumat 28 Oktober 2016 di Aula SMI
Misa Komunitas dan Ultah Anggota
bersama Rm Vincent Widi MGL & Rm Wenz Eddie MGL
Terbuka Untuk UMUM
Tugas Koor Misa English dan Tugas Taib
1 bulan sekali di Gereja St. FX Kuta
DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088
[email protected]
www.DOJCC.com
Gathering DOJ
Bulan September 2016
Pelayanan Tatib
di Gereja FX
Doa Taize
21 September 2016
(setiap Rabu ke - 3 dalam bulan)
Celebration Meal
di Hotel Maria 24 September 2016
Happy 12th Anniversary
DOJCC Bali
9 September 2016
Happy 12th Anniversary
DOJCC Bali
9 September 2016
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia,
Siska, Daniel, Lita, Herman,
Br. Martin MGL. Desy,
Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Salam sejahtera buat semua pembaca
Fresh Juice, semoga kasih karunia Tuhan
kita Yesus Kristus selalu beserta kita
semua....
Di bulan Oktober ini kembali kita
diingatkan untuk berdevosi pada Bunda
Maria melalui doa Rosario. Bunda Maria
dengan segala kesetiaan, rendah hati,
kasih dan kesabarannya patut menjadi
teladan bagi kita semua.
Pada saat-saat terakhir hidupNya,
diatas kayu salib, Yesus menyerahkan
Bunda Maria kepada muridNya supaya
diterima sebagai ibunya. Dan murid
itu menerima Bunda Maria dalam
rumahnya. Seperti warisan berharga yg
diserahkan Yesus kepada muridNya.
Dan kita sebagai murid Yesus pastinya
juga menerima Bunda Maria sebagai
ibu kita dalam rumah kita. Dan
menjadikan Bunda Maria teladan
dalam setiap langkah hidup kita. Saat
mengalami suka maupun duka.
Mari selalu belajar dari Bunda Maria,
yang mempunyai hati sebagai hamba,
yang setia dan selalu penuh Kasih.
Semoga kita selalu diberkati Tuhan.
God bless
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Nama Yesus
Sabtu 1 Oktober 2016
Pesta St. Teresia dr Kanak-kanak Yesus
Ayb. 42:1-3,5-6,12-17;
Mzm. 119:66,71,75,91,125,130;
Luk. 10:17-24.
Luk.10:22 Semua telah
diserahkan kepada-Ku oleh
Bapa-Ku
Dalam bacaan hari ini Tuhan ingin mengajarkan kita lewat kesetian nabi Ayub.
Ayub adalah abdi Allah yang setia dan tulus. Seandainya kejadian yang dialami oleh
Ayub ditimpakan kepada kita apakah kita mampu setia seperti Ayub? Jujur saya pribadi
tidak sanggup. Namun kasih Allah akan menyertai kita dan kita akan dimampukan
ketika kita menginginkannya dan tetap percaya akan penyelenggaraan Tuhan. Yang
menarik dari kisah Nabi Ayub adalah Dia mampu bersyukur dalam keadaan yang
terpuruk, kehilangan segala-galanya tidak membuat Nabi Ayub marah dan tak setia
kepada Allah.
Yesus dalam injil Lukas juga mengajarkan kepada para muridNya untuk tetap bersyukur
dan tidak sombong, tetap rendah hati dan memuliakan nama Tuhan. Kita tak
seberuntung para murid dijaman Tuhan Yesus, yang dapat melihat dan menyaksikan
setiap mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Namun kita harus tetap bersyukur karna
Allah menganugrahkan kita iman. Dengna iman kita dapat merasakan kehadiran Allah
dan menyaksikan mujizat-mujizat Allah dalam hidup kita masing-masing.
Dalam injil Lukas hari ini yang kita baca, Yesus sendiri menegaskan bahwa Bapa sendiri
yang memberi kuasa atas diri-Nya ”Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku“
nama Yesus adalah nama yang penuh kuasa. Mari saudara bawa dan letakkan segala
perkara dan persoalan hidup baik yang ringan maupun berat kepada Yesus Tuhan Allah
kita.
Dalam nama Yesus tak ada yang mustahil.
Marilah berdoa, ya Allah Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan
yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. Semoga kami selalu
mengandalkan Engkau dalam setiap persoalan hidup kami. Semoga nama-Mu kekal
abadi dalam hati dan pikiran kami. Nama-Mu kami puji kini dan sepanjang masa
Amin
Yesus ……. 3X
Yesssssssss
Rossa Olla DT
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Hanya Dibutuhkan Iman Sebesar Biji Sesawi
Minggu 2 Oktober 2016
Lukas 17:6 “Kalau sekiranya kamu mempunyai
iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata
kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan
tertanamlah dilaut, dan ia akan taat kepadamu.”
Hab. 1:2-3; 2:2-4;
Mzm. 95:1-2,6-7,8-9;
2Tim. 1:6-8,13-14;
Luk. 17:5-10.
Beberapa minggu yang lalu, ada seorang pembeli yang saya kenal berbelanja
di toko saya. Pada waktu akan membayar, Ia beralasan akan kembali untuk
membayar setelah selesai fitnes. Karena kenal, maka oleh suami saya hal tersebut
diijinkannya. Tetapi ia tidak kembali seperti yang dijanjikannya. Bahkan ketika
dihubungi lewat panggilan telpon, ia tidak menerima panggilan telepon kami, di
sms pun tidak membalas, bahkan terakhir nomor kami diblokir dari Handphonenya. Pernah sekali kami menelpon menggunakan nomor lain, dan begitu
mengetahui bahwa panggilan telpon itu dari kami, Ia pura-pura tidak mendengar
suara apapun, lalu menon-aktifkan handphone-nya. Pada awalnya rasa marah,
jengkel, itu sudah pasti kami rasakan. Bukan karena jumlah uangnya tetapi lebih
pada kemarahan karena merasa dibohongi. Setelah seminggu berlalu, ketika
saya sudah berpikir tidak mungkin ia kembali dengan niat baik, saya berencana
mengirim sms dengan kata-kata yang cukup pedas kepada orang tersebut.
Tetapi suami saya melarang dan berkata, “Biarkan saja, Tuhan tidak tidur”. Katakata suami saya itu membuat kemarahan saya hilang. Benar Tuhan tidak tidur
dan Tuhan kita tidak akan tinggal diam pada ketidak adilan yang terjadi pada
anak-anakNya. Dan justru ketika saya sudah bisa merelakan hal tersebut, orang
tersebut datang karena suatu permasalahan lain, sehingga mau tidak mau ia
harus ke toko kami dan membayar tagihan yang ada.
Kejadian ini mengingatkan saya kembali akan firman Tuhan, hanya dibutuhkan
Iman sebesar biji sesawi saja untuk memberikan ruang bagi Tuhan membuat
keajaiban. Dan ketika keajaiban itu terjadi, biarlah segala pujian dan syukur
hanya bagi Tuhan Allah kita. Yuk teman-teman, kita berusaha bersama memupuk
Iman kita.
Prayer Is The Road to Heaven, But Faith Opens The Door
Jesus Bless Us
LIA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Gimana bisa benar benar Benar?
Senin 3 Oktober 2016
Luk 10:29 “Tetapi untuk
membenarkan dirinya orang
itu berkata kepada Yesus: “Dan
siapakah sesamaku manusia?”
Gal. 1:6-12;
Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c;
Luk. 10:25-37.
Cerita kemurahan orang Samaria ini sudah sering kita dengar. Bahkan sudah menjadi
standar hukum cinta kasih kita, kan? Tetapi bahayanya pesan Tuhan Yesus ini bisa tumpul
kalau kita lupa konteks cerita ini.
Pertanyaan ini dilontarkan karena si Farisi mau membenarkan dirinya. Yesus memberikan
jawaban yang sangat ekstrem. Orang Samaria dan orang Yahudi terkenal sangat
bermusuhan. Orang Yahudi sangat tidak suka dengan orang Samaria, berbicarapun tidak
mau. Orang Samaria dianggap tidak bersih alias najis dan tidak layak. Lalu buat apa
seorangSamaria susah-susah menolong orang Yahudi yang sudah menghina-hina kaum
mereka? Permintaan Yesus sungguh hampir diluar perhitungan akal sehat manusia. Belum
kalau salah paham. Bukannya hanya menolong, tetapi mengangkat dia, membersihkan
luka-lukanya, membayar ongkos pengobatan dan penginapan, juga memastikan segala
yang kurang akan terpenuhi. “Ah… Tuhan Yesus… buat apa saya menghabiskan tenaga,
waktu dan begitu banyak uang kepada orang yang sudah menghina saya?”
Menurut saya Yesus mengatakan ini untuk orang yang merasa dirinya benar, sudah
merasa sempurna dalam menjalani kewajibannya terhadap sesama. Yesus sepertinya
mau berkata, “tunggu dulu, sudahkah kamu menolong orang-orang yang kamu pikir tidak
perlu kamu tolong?” Kewajiban kita mencintai sesama itu tidak ada batasnya, tidak ada
habisnya. Tidak ada diantara kita yang sudah sempurna dalam menunaikan kewajiban ini.
Contoh saja, seorang istri yang keluarganya sering dihina-hina keluarga suaminya, bahkan
sang suami sendiri sering memukul dia, memutuskan untuk melayani suaminya atau ibu
mertuanya saat mereka jatuh sakit berat bahkan bertahun-tahun sampai meninggal dunia.
Ini permohonan Yesus.
Teman-teman, marilah kita mohon Roh Kudus, agar kita dijauhkan dari roh yang ingin
membenarkan diri, tetapi biarlah Roh Kudus yang membenarkan kita, dengan sikap cinta
kasih sesama, yang mau mencintai orang-orang yang sudah melukai kita. Amin
Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Memilih yang Prioritas
Selasa 4 Oktober 2016
Lukas 10:42 “Tetapi hanya satu
saja yang perlu: Maria telah memilih
bagian yabg terbaik,yang tidak akan
diambil dari padanya.”
Perayaan Wajib St. Fransiskus dr Asisi
Gal. 1:13-24; Mzm.
139:1-3,13-14ab,14c-15;
Luk. 10:38-42.
Banyak makna yang bisa di ambil pada Firman Tuhan pada hari ini. Pada saat Yesus tiba
di sebuah kampung dalam perjalananNya bersama murid-muridNya, Marta menerima
Yesus di dalam rumahnya. Di dalam rumah itupun,maksud Yesus adalah mengabarkan
kabar sukacita. Maria,memilih untuk mendengarkan firman dengan duduk di dekat
kaki Yesus. Maria tidak melakukan seperti Marta yang heboh sendiri melayani Yesus,
memang tindakan Marta dan Maria adalah kontradiktif, tetapi kita mencatat bahwa
Yesus sama sekali tidak menyalahkan salah satu di antara mereka dan juga tidak
mengunggulkan salah satu di antara mereka. Walaupun sampai saat Marta protes
karena Yesus membiarkan Maria tidak membantunya.
Yesus datang tidak untuk dilayani.Yesus datang untuk mengabarkan firman Allah demi
keselamatan manusia. Yesus tidak memerlukan jamuan makanan mewah. Yesus tidak
memerlukan orang yang sibuk mengurus diriNya, dan menunjukkan apa yang telah
dilakukan orang untuk diriNya.
Sekarang ini, banyak sekali orang-orang di sekitar kita berbuat seperti Marta. Melakukan
suatu pelayanan kepada Tuhan supaya orang melihat sepak terjangnya. Melakukan
suatu tindakan supaya di puji orang, padahal bukan itu yang dikehendaki Yesus.
Yesus menghendaki sebuah prioritas dalam pelayanan. prioritas bahwa yang penting
adalah pelayananNya. Yang penting adalah mendengarkan firmanNya. Bukan yang
diprioritaskan adalah masa yang banyak pada saat pelayanan, bukan juga sebuah
pujian atas apa yang telah dilakukan dalam sebuah pelayanan.
Tetapi sering kali tanpa kita sadari, kita gagal memilih prioritas. Kita secara tidak sadar
menjadi marta- marta masa kini. Mari kita coba belajar, untuk tetap memilih dan
memprioritaskan Tuhan dalam apapun yang kita lakukan.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Doa mengubah segala sesuatu
Rabu 5 Oktober 2016
Luk 11:3 Berikanlah kami
Gal. 2:1-2,7-14;
Mzm. 117:1,2;
Luk. 11:1-4.
setiap hari makanan kami yang
secukupnya
Pagi ini saya mengawali aktivitas dengan sarapan nasi kuning, kemudian siang-nya
makan nasi campur, dan malam hari di tutup dengan makan sate ayam. Nach, habis
makan malam biasanya saya bingung, “besok mau masak apa ya, makan apa lagi
ya ?” Dalam seminggu saja, saya sudah bingung untuk menu apa yang akan dimakan
setiap harinya. Itu baru soal makanan loch, belum soal-soal lainnya yang kadang
membuat saya merasa khawatir, apa yang akan terjadi esok hari.
Menjalani awal kehidupan berumah tangga bersama istri saya, banyak hal-hal baru
yang kami temui dan memerlukan “extra-fight” dalam menghadapi tantangan yang
ada di depan kami. Khawatir untuk pekerjaan, tempat tinggal, keturunan, dan hal-hal
lainnya. Apalagi jika berjumpa dengan orang lain, yang terkadang mereka bertanya
ini itu dari A-Z, pokoknya kepo banget dah (rasa ingin tahu berlebihan). Kami akhirnya
menganggap ke”kepoan” mereka sebagai hal positif saja, yang kami artikan sebagai
bentuk kepedulian dan cinta mereka kepada kami, sebagai pasangan suami istri baru.
Seperti dalam doa yang diajarkan Yesus sendiri kepada para murid-Nya, dalam
bacaan Injil hari ini, “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”.
Setiap hari sebelum memulai aktivitas sehari-hari, saya selalu mendoakan Doa Bapa
Kami tersebut di atas dan dilengkapi dengan Doa Salam Maria dan Kemuliaan. Ketika
saya mendoakan doa tersebut dengan perlahan, ada makna yang begitu dalam dari
doa Bapa Kami tersebut, yang menguatkan saya untuk melangkah bersama Dia setiap
harinya. Kita diajarkan untuk meminta rejeki atau berkat secukupnya, dan Tuhan akan
memberi berkat yang cukup seturut dengan kebutuhan kita saat itu. Jangan sampai
kita berdoa meminta rejeki dan berkat yang banyak, tapi di hati kecil kita, kita masih
meragukan apakah nanti Tuhan bisa kasih atau tidak ya apa yang kita inginkan ?
Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan percayalah bahwa berkat-Nya selalu
cukup untuk kita.
Puji Tuhan, saya dan istri sudah mendapatkan bukti nyata dari hal mengenai berdoa
dan kesetiaan tersebut. Slow but sure, itu yang kami rasakan. Kami bisa memulai usaha
baru, mendapatkan tenaga kerja untuk membantu usaha kami, dan bonus-nya Ia
memberikan kami “calon anggota baru” dalam keluarga kami. Doa dapat mengubah
segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia, menjadi mungkin bagi Dia.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Hal Berdoa
Kamis 6 Oktober 2016
Luk 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu:
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
Bruno
Gal. 3:1-5;
MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75;
Luk. 11:5-13.
Dalam injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan saya dan anda mengenai hal
berdoa. Selain itu, Ia juga mendesak kita untuk memohon dengan tekun tanpa
menjadi lelah, bahkan memohon kepada-Nya hingga titik darah pengahbisan
sekalipun. Allah tidak akan selamanya mengabulkan apa yang kita minta,
karena saya dan anda tidak tahu apa yang baik bagi kita. Ia akan memberi
kita Roh Kudus atau suatu pandangan yang lebih jelas tentang kehendak-Nya,
dan sekaligus keberanian untuk mengikuti-Nya.
Jika Allah tidak mengabulkan semua permohonan kita dengan segera, itu
bukan berarti Ia senang membuat saya dan anda menunggu. Jika kita mesti
berkanjang dalam doa, itu bukan karena saya dan anda butuh sejumlah doa,
tetapi karena dituntut suatu kualitas, suatu cara berdoa. Jika saya dan anda
sanggup memiliki semuanya sejak awal, maka itu berarti doa kita langsung di
dengarkan.
Doa berarti bisikan Roh Kudus di dalam hati kita seperti kata St. Paulus. Namun
saya dan anda membutuhkan bisikan ini berulang-ulang agar dapat dibuka
jalan di hati kita yang sekeras batu, sama seperti tetesan air melubangi batu
yang paling keras.
Hari ini saya dan anda diundang oleh Tuhan Yesus untuk meminta dengan
tekun. Permohonan yang tekun tidak lagi menjadi sikap yang mementingkan
diri sendiri melainkan menjadi doa. Dengan kata lain, permohonan itu
mengangkat kita dan mendekatkan saya dan anda kepada Allah.
Doa: Bapa terima kasih atas anugerah Roh Kudus dalam hidup dan pelayanan
kami setiap hari. Semoga Sabda dan Ajaran Putra-Mu hari ini, menyanggupkan
kami untuk terus dan senantiasa berkanjang dalam doa demi terwujudnya
kerajaan Bapa, Putra dan Roh Kudus kini dan yang akan datang.
Anis
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
1+1=0
Jumat 7 Oktober 2016
Gal 3:10 “Terkutuklah orang yang
Peringatan Wajib SP Maria,
Ratu Rosario
Gal. 3:7-14;
Mzm. 111:1-2,3-4,5-6;
Luk. 11:15-26
tidak setia melakukan segala sesuatu
yang tertulis dalam kitab hukum
Taurat”
Ternyata itu bukan hanya ada di perjanjian lama, di jaman modern seperti ini pun masih
ada orang-orang yang berpikir kalau mereka salah, mereka akan kena kutuk, berkat
tidak akan diturunkan. Allah seperti makhluk yang sangat menakutkan, hakim yang siap
menghitung salah dan dosa kita.
Kadang kita bertanya “Saya ini salahnya apa padaMu Tuhan, kok hidup saya jadi sulit
seperti ini, kok doa saya tidak Engkau jawab?”
Ada juga orang tua yang mengutuk ketika “anak” nya tidak bersikap atau menjadi apa
yang diinginkan orang tua .
Ini menyedihkan. Karena Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan
jalan menjadi kutuk karena kita. Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia
berkat sampai kepada kita.
Tuhan sedemikian murah hati, bahwa apapun keadaan dan dosa kita, Tuhan tetap
ingin berkat itu sampai kepada kita.
Tuhan menunjukkan bahwa seseorang bukan dibenarkan karena melakukan hukum,
namun karena iman. Bukan dibenarkan karena usahanya, namun karena kasih karunia
Tuhan.
Dan siapakah kita? Berpikir kita bisa sempurna dalam menjalankan hukum sehingga
layak mendapat berkat? Kita hanya manusia yang tidak sempurna, yang pasti jatuh
dalam kesalahan.
Adalah rahmat kasih Tuhan sehingga di dalam dosa kita diampuni, dicintai, dilayakan
dan pantas diselamatkan dan diberkati.
Mazmur 130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan,
siapakah yang dapat tahan?
Mazmur 56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke
dalam kirbat-Mu.Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Yang Tuhan hitung adalah air mata kita, dosa kita tidak dihitungNya, karena Ia Maha
Pengasih dan Maha Pengampun.
Di mata Tuhan 1+1 = 0 Kasih karunia nya membuat kita senantiasa bisa di bawa ke
titik nol untuk satu kesempatan hidup yang baru, yang lebih baik dengan catatan “kita
mau”
Maukah kita? Yuk…!!
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Kebahagiaan Sejati
Sabtu 8 Oktober 2016
Luk 11:28 “Yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya.”
Gal. 3:22-29;
Mzm. 105:2-3,4-5,6-7;
Luk. 11:27-28.
KEBAHAGIAAN ..........., setiap orang pasti ingin memiliki kebahagiaan, tetapi dimana
kebahagiaan itu bisa kita peroleh ? Jawabannya bisa bermacam-macam. Ada yang
mengatakan bahwa kebahagiaan terletak pada harta kekayaan, pangkat, status, penampilan
dan sebagainya. Ada pula yang mengatakan bahwa kebahagiaan tergantung dari situasi
yang sedang kita hadapi atau jika keinginan kita telah dipenuhi misalnya: mendapatkan
pasangan hidup, gelar S3, rumah mewah, mobil baru dll. Tapi betulkah demikian ? Jika betul,
maka mereka yang memiliki kriteria seperti diatas pasti akan selalu berbahagia.........., tapi
pada kenyataannya tidaklah demikian, karena masalah/persoalan yang mengakibatkan
penderitaan bisa datang kapan saja tampa memandang bulu sehingga tidak seorangpun
dapat selalu terhindar dari kesulitan. Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang berbeda
tentang kebahagiaan, yaitu kebahagiaan yang tidak tergantung pada segala yang dipuja
dunia. Ia berkata ;” Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan
yang memeliharanya”. Yang dimaksudkan oleh Yesus di sini tidak lain adalah Bunda Maria,
yang telah mengandungNya dan menyusuiNya. Bunda Maria, teladan umat beriman,
senantiasa ‘mendengarkan firman Allah dan memeliharanya atau melaksanakannya’, dan
dengan demikian senantiasa berbahagia karenanya.
Memelihara berarti mentaati, mentaati berarti percaya, percaya berarti mempunyai iman
sehingga mampu untuk melaksanakannya walau tampaknya mustahil. Iman adalah sesuatu
yang tidak kelihatan namun ada, jadi mempunyai imam berarti juga mempercayai yang
belum kelihatan tetapi akan terjadi, karena Allah yang berfirman. Jadi yang berbahagia ialah
mereka yang percaya pada Firman Allah dan senantiasa melaksanakannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Hal ini sangat penting karena dalam kehidupan dan pergumulan setiap hari
dengan persoalan yang sedang dihadapi, kita memerlukan cahaya agar dapat melihat jalan
yang harus ditempuh. Firman Allah adalah cahaya itu yang akan menuntun kita , sehingga
dapat keluar dengan selamat dari kegelapan masalah yang sedang terjadi; karena Firman
Allah penuh kuasa untuk mengerjakan banyak perkara yang ajaib dalam hidup kita.
Firman Allah juga mengajarkan kita untuk tetap mengucap syukur dalam segala hal, tidak
hanya ketika mendapat berkat, tapi juga ketika menghadapi masalah, kita harus selalu
mengucapkan syukur sebab itulah yang dikenhendaki oleh Allah.
Marilah kita belajar dari Bunda Maria untuk mau mendengarkan Firman Allah dan dengan
setia, tekun, rendah hati untuk melaksanakan Firman itu dalam kehidupan kita sehari-hari,
sehingga kebahagiaan sejati dapat kita rasakan di setiap apapun keadaan kita dan sukacita
surgawi akan menjadi milik kita selamanya. Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Tanggapan akan Kasih Allah
2 Raj. 5:14-17;
2Tim. 2:8-13;
Luk.17:11-19.
Minggu 9 Oktober 2016
Luk.17:17-18 Dimanakah yang
sembilan orang itu?Tidak adakah di antara
mereka yang kembali untuk memuliakan
Allah selain dari pada orang asing ini
Ada peristiwa istimewa yang terjadi pada tanggal 9 September yang lalu di dalam Komunitas
DOJ (Disciples of Jesus) Bali. Saya berkesempatan menyaksikan teman-teman sekomunitas
yang berikrar underway commitment dan covenant seumur hidup kepada Komunitas
Pembaruan Kharismatik ini. Ada perasaan bangga, terharu dan bahagia singkatnya haru
biru melihat mereka satu per satu maju ke depan altar mengakui secara publik bahwa
Yesus adalah satu-satunya guru dan Tuhan mereka dan mereka akan menjadi murid-Nya
selama-lamanya.
Underway commitment dan covenant isinya sama yaitu soal tanggapan atau balasan kita
terhadap kasih Allah dalam hidup kita masing-masing. Seperti satu orang kusta yang kembali
sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring (Luk. 17:16). Saya yakin Yesus pun awalnya
tidak mengharapkan bahwa kesepuluh orang kusta itu akan kembali lagi untuk sekedar
basa-basi berterima kasih. Walaupun tidak mengharapkan imbalan, Yesus tetap saja dibuat
terkejut dan senang oleh seorang dari kesepuluh orang Kusta yang kembali bukan hanya
bersyukur pelan-pelan, tapi dengan suara yang nyaring. Lebih lagi, si mantan orang kusta
ini tidak perduli untuk sampai ke tempat Imam kepala supaya diakui publik sudah sembuh,
yang penting ketika tanda-tanda kustanya menghilang is segera kembali balik kanan
beryukur kepada Tuhan sendiri. Baginya pengesahan dari pejabat publik bahwa ia sudah
bersih dari kustanya itu tidak penting; yang penting adalah bagaimana dia bisa mensyukuri
kesembuhan dan kebebasan baru yang diterima dari Allah tanpa ragu dan malu.
Saya yakin teman-teman saya yang mengikrarkan underway commitment dan covenant
beberapa waktu lalu itu adalah orang-orang yang telah disentuh dan menyadari secara
luar biasa penyelenggaraan kasih Allah di dalam hidup mereka. Mereka berani berikrar
setia kepada Tuhan sebagai tanggapan mereka atas kasih Allah. Saya yakin janji mereka
ini bukan untuk sekedar pamer atau supaya dipuji orang, tetapi sebagai ungkapan iman,
bahwa hidup mereka mulai sekarang adalah untuk memuliakan Allah dengan suara
nyaring (Luk. 17:16). Kalau sudah demikian, maka bukan tidak mungkin, mereka pun bisa
berkeyakinan sama seperti yang Paulus tulis untuk sahabatnya Timotius.
Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia,
Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia,
Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya (2 Tim.
2:11-13).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Suatu Tanda yang Lebih Besar Telah Terbit
Senin 10 Oktober 2016
Luk 11:29 Mereka menghendaki
suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak
akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus.
Gal. 4:22-24,26-27,31-5:1;
Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7;
Luk. 11:29-32.
Dalam injil Lukas ini menyoroti “tanda Yunus” dalam sudut pandang yang lain. Bukan
menekankan pada kematian dan kebangkitanNya yaitu penekanan dalam “tiga hari tiga
malam” dalam perut ikan seperti di Mat 12:40. Jadi bukan menekankan pada apa yang
dilakukan dan dialami nabi Yunus.
Akan tetapi menunjukkan bahwa pribadi Yunus sendiri sebagai tanda bagi orang-orang
Niniwe pada jaman itu.
Maka seperti nabi Yunus pada zaman dahulu menjadi pembawa pesan keselamatan bagi
bangsa Niniwe, Tuhan Yesus juga punya pesan keselamatan jika kepada kita jika kita mau
memperhatikan.
Dalam ayat 31 dan 32 disebutkan dua contoh dari orang-orang yang sikapnya terpuji yaitu :
1.Ratu dari Selatan (Ratu dari negeri Syeba)
Yang disebutkan dengan keinginannya sendiri dari ujung bumi (tempat yang sangat jauh)
datang ke Yerusalem untuk mendengarkan hikmat Salomo, di mana Allah secara khusus
menyatakan diriNya kepada bangsa Israel.
2.Penduduk kota Niniwe
Niniwe pada zaman itu adalah ibukota terakhir Asyur. Yang mau menyambut Nabi Yunus,
nabi dari Israel. Berbalik dari segala dosanya dan bertobat setelah mendengar pewartaan
nabi Yunus.
Kedua contoh orang-orang tersebut menunjukkan bahwa mereka dari golongan bangsa
asing saja mau mendengar pesan Allah. Yang merupakan kebalikan dari sikap orang-orang
Yahudi terhadap kabar baik yang disampaikan Yesus. Mereka malah menolak. Orang-orang
Yahudi ini tidak bisa melihat tanda keselamatan yang dibawa Yesus. Di ayat 31 dan 32
bahkan Yesus mengatakan bahwa yang ada di sini yaitu Yesus sendiri lebih besar dari Yunus
dan Salomo.
Pada waktu penghakiman nanti Ratu Syeba dan penduduk Niniwe akan bangkit/tampil
bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Di sini bermaksud bukan untuk
menyatakan mereka yang akan mengadili pada waktu penghakiman, akan tetapi sikap
baik atau kepribadian yang ditunjukkan Ratu Syeba dan penduduk Niniwe ini yang menjadi
‘dakwaan’ bagi penghakiman orang-orang Yahudi yang tidak mau menerima “tanda yang
lebih besar” dari Yesus.
Pesan ini mau mengingatkan kita bahwa bersyukurlah kita diperbolehkan dan mau menerima
pesan keselamatan dari Yesus. Jangan sampai karena kedegilan hati kita juga menutup
mata dan hati dari ‘tanda yang lebih besar’ yaitu Yesus.
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Sabda Allah
Gal. 4:31b – 5:6;
Mzm. 119:41,43,44,45,47,48;
Luk. 11:37-41.
Selasa 11 Oktober 2016
Luk 11:39 “Kamu orang-orang Farisi,
kamu membersihkan bagian luar dari cawan
dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh
rampasan dan kejahatan.
Sebagai Maha Guru Yesus dengan bijaksana mengangkat satu tema mendasar
bertolak dari satu perbuatan sederhana. Kepada kaum Farisi yang ‘berpegang
pada adat istiadat nenek moyang mereka’ menurut hukum taurat (Mrk. 7:3-4)
Yesus menegur keras kelalaian hidup beriman mereka. Formalitas dan praktek
keagamaan sebagai ‘ritual rutin untuk dilihat orang’ hendak Ia kembalikan
pada akar yang benar. Bila kesadaran hati dimurnikan dari ‘rampasan dan
kejahatan’, hidup iman yang sejati akan tumbuh dengan sendirinya dan
nampak dalam perilaku moral setiap orang beriman bukan hanya tampak
luarnya. Pemurnian hati seharusnya mendahului praktek iman dalam hidup
keseharian kita bukan sebaliknya. Sebagaimana kesatuan tubuh dan jiwa
manusia diciptakan oleh Allah demikian perilaku dan hati hendaknya satu
dalam sikap hidup iman kita sebagai penyembahan pada Allah Pencipta.
S. Lukas adalah satu-satunya penginjil yang menggarisbawahi pentingnya
beramal bukan saja dalam perikop ini tetapi juga dalam seluruh tulisannya.
Beramal tidak saja berarti memberi sedekah kebutuhan pokok kepada yang
membutuhkan tetapi terutama memiliki hati yang peduli akan penderitaan
dan kesulitan sesama, tidak mencari kepentingan dan kenyamanan pribadi
semata. Menemukan waktu di tengah kesibukan untuk membimbing anak
mengenali dan mencintai Sabda Allah, terbuka pada dialog dan berusaha
mencari apa menyatukan dari yang mencerai-beraikan adalah contoh
kecil untuk kita laksanakan bersama. Demikian pertemuan bersama dalam
komunitas akan dijiwai oleh kesatuan hati dan kasih persaudaraan. Dan Allah
berkenan tinggal di tengah-tengah kita.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Antara kata kata dan tindakan haruslah sesuai
Rabu 12 Oktober 2016
Gal. 5:18-25;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Luk. 11:42-46.
Luk. 11:46 Tetap Ia menjawab: “Celakalah
kamu juga , hai ahli ahli Taurat, sebab kamu
meletakan beban beban yang tak terpikul pada
orang tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban
itu dengan satu jari pun.”
Kata orang, lebih mudah menasehati dari pada melakukan apa yang dinasehati. Saya
pribadi setuju dengan hal ini. Saya kalau di mintain pendapat bila ada teman yang
kesulitan, saya bisa dengan mudah berpikir dan memberi solusi maupun nasehat. Bila
ada teman yang menangis di putuskan kekasih, saya bisa mudah berkata, sudah…
lupakan saja. Orang itu bukan yang terbaik. Pasti ada yang lebih baik yang sedang
menanti. Mudah menasehati, tapi kalau sendiri yang mengalami, airmata terus terus an
turun. Antara otak dan hati tidak mau akur. Itulah manusia.. lebih mudah berkata kata
dari pada sendiri yang menjalankan. Saya ingat hal lucu.. jaman dulu mengingatkan
“temen deket” jangan telat makan, dijawab, kamu sendiri makannya suka suka, sudah
kerja depan computer pun makan dilupain. Saat itu saya tertawa.. iya, kita suka kepo
mengingatkan orang lain, tapi diri sendiri tidak pernah melakukan apa yang kita saranin.
Antara kata kata dan tindakan sering tidak sesuai.
Sewaktu saya masih kecil, usia duduk di bangku sekolah, saya disebut cukup keras
melawan mama saya. Hal sepele yang kadang saya debat dan pertanyakan.
Contohnya, saya sering di tegur kalau abis makan terus langsung berdiri meninggalkan
piring bekas makan saya di meja. Suatu saat saya pertanyakan, kenapa papa saya tidak
pernah mengangkat piring bekas makan, tapi saya harus mengangkat piring saya? Hal
yang di pikiran saya sangat bertentangan. Kenapa saya wajib sedang orang tua saya
tidak wajib melakukan apa yang disuruh? Itu kan tidak sesuai dengan ajaran. Hal sepela
tapi membekas di pikiran dan hati saya. Saya belajar menjadi pribadi yang tidak asal
menerapkan sesuatu yang mana saya sendiri tidak akan bisa jalankan. Karena saya
tau rasanya berada disisi yang wajib menjalankan sedangkan yang membuat aturan
tidak menjalankan. Antara kata kata dan tindakan kita haruslah selaras. Bukan asal
mengeluarkan kata kata indah dan baik saja. Tetapi pribadi kitapun bisa mencerminkan
indah dan baik. Karena kata kata tanpa tindakan adalah kosong. Sedangkan tindakan
tanpa kata katapun sudah memiliki arti. Singkat kata.. mari kita belajar menjadi pribadi
yang selaras, baik kata kata maupun pribadi kita. Selamat menjalankan 
God Bless
Agnes
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Pengetahuan dan Kebenaran Sejati
Ef. 1:1-10;
Mzm. 98:1,2-3ab, 3cd-4, 5-6;
Luk. 11:47-54.
Kamis 13 Oktober 2016
Luk 11 : 54”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat,
sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu
sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha
untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.”
Dari zaman dahulu sebelum masehi hingga zaman sekarang pengetahuan
merupakan suatu bidang yang tidak akan mati sampai kapan pun. Orang
berlomba-lomba untuk mendapatkan sebanyak mungkin pengetahuan supaya
bisa bersaing dengan tuntutan jaman. Universitas di buka dimana-mana. Usia
sekolah pun makin lama semakin muda saja.
Pada jaman Yesus,orang farisi dan ahli-ahli Taurat merupakan orang-orang paling
terpelajar diantara masyarakat pada waktu itu. Pengetahuan yang mereka miliki
membuat mereka sombong dan selalu merasa benar. Mereka menuntut semua
orang untuk mengikuti peraturan-peraturan itu untuk kepentingan diri sendiri.
Yesus mengecam mereka karena mereka mempergunakan pengetahuan
yang mereka miliki untuk menindas orang lain, padahal mereka sendiri tidak
mematuhi aturan Tuhan yang telah mereka ketahui luar kepala. Pengetahuan
memang bisa menjadi berkat tapi juga bisa menjadi kutuk kalau dipergunakan
secara tidak benar. Tuhan Yesus mau menekankan bahwa pengetahuan akan
kebenaran hanya berasal dari Tuhan karena Tuhan adalah kebenaran itu sendiri.
Jika kita dianugrahi otak yang cemerlang, bakat yang menonjol, kepandaian
dan berbagai kelebihan lain. Ingatlah bahwa semuanya itu berasal dari Tuhan.
Tidak ada satupun yang kita bawa pada saat kita datang ke dunia dan tidak
ada yang kita bawa pada saat kematian kita, semua adalah anugrah Tuhan
semata. Tidak ada yang perlu kita sombongkan, akan tetapi sebaiknya kita
memakai segala yang telah Tuhan anugrahkan kepada kita untuk kemuliaan
namaNya.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Jumat 14 Oktober 2016
Tidak memiliki musuh, mungkinkah?
Sir 17 : 19b “ MataNya selalu tertuju
kepada tingkah laku mereka”
Kalistus I
Ef. 1:11-14;
Mzm. 33:1-2,4-5,12-13;
Luk. 12:1-7.
BcO Sir. 17:15-32
“A dog is not considered a good dog because he is a good barker. A man is not considered
a good man because he is a good talker.”
Tulisan diatas ini saya temukan di salah satu wall facebook milik kawan saya, yang
langsung nancep buat saya pribadi karena saya sendiri sedang belajar untuk lebih
banyak mendengar daripada berbicara. Karena memang apa yang sudah keluar dari
mulut kita tidak akan pernah bisa kita tarik kembali.
Beberapa bulan yang lalu kenalan saya sharing dengan Pastur mengenai pelayanannya,
banyak sekali kendala seperti dunia usaha sikut sana sikut sini. Dan Pastur tersebut
menasehati untuk tetap merebut apa yang menjadi hak teman saya (pelayanan)
tersebut walau mungkin di bidang yang lain. Saat itu saya hanya mendengarkan saja
karena bukan kapasitas saya untuk menasehati kolega tersebut. Dan setelah beberapa
saat saya sudah lupa akan masalah yang bukan milik saya itu.
Tetapi beberapa hari lalu, ayah saya yang masih KongHuCu, dan juga ‘mantan’ pelayan
di KongCo nya cerita kepada saya mengenai segala hal di kampung halaman kami,
termasuk pelayanan Ayah. Dia bercerita mengenai betapa banyaknya orang berebut
untuk masuk kepada kepanitiaan/ kepengurusan KongCo tempat Ayah saya melayani.
Dan tidak luput beliau juga kena sikut oleh para kenalannya dan akhirnya dia melepaskan
jabatannya.
Karena penasaran saya menanyakan kenapa kok ga dipertahankan saja, dan jawabnya
bahwa pelayanan bukan hanya di KongCo saja. Biar saya yang mengalah. Tidak masalah
kok menjadi orang biasa bukan pelayan. Tuhan melihat hati. Dengan saya melepas ini
paling tidak saya tidak punya musuh karena hanya untuk memperebutkan jabatan.
Saya menulis renungan ini bukan mengajak pembaca untuk mundur waktu ada musuh
didalam pelayanan, tetapi renungan ini untuk mengajar kita semakin bijaksana didalam
pelayanan, bisa juga kok pindah ke sie yang lain, atau ambil kegiatan yang lainnya dan
juga untuk belajar mendengarkan daripada berbicara.
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Mengenal Yesus dengan benar
Peringatan wajib St. Teresia dr Yesus.
Ef. 1:15-23;
Mzm 8:2-3a,4-5,6-7;
Luk 12:8-12;
Sabtu 15 Oktober 2016
Ef 1:17 ”dan meminta kepada Allah Tuhan
kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu,
supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.”
Bacaan hari ini menuliskan isi doa Paulus untuk jemaat di Efesus, namun saya juga percaya
bahwa doa ini juga sangat diperlukan dan berguna bagi saya yaitu: ”Agar Allah Tuhan kita
Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu memberikan kepada mereka/saya Roh hikmat dan
wahyu untuk mengenal Dia dengan benar ”.
Mengenal seseorang dengan benar sangatlah penting sehingga saya tidak mudah
diombang-ambingkan oleh keadaan atau peristiwa yang terjadi, terutama di jaman
sekarang dimana berita dapat tersebar dengan seketika. Misalnya saya mendapat
gambar lewat WA dimana kekasih saya sedang merangkul seorang wanita, jika saya tidak
mengenalnya dengan baik maka saya akan segera kecewa padahal kejadian yang
sebenarnya belum tentu seperti yang terlihat. Kekasih bisa berlalu dari hidup saya, namum
Yesus ada tetap untuk selama-lamanya, karena itu mengenal Yesus sangatlah penting
sehingga saya tidak mudah kecewa, putus asa dan kuatir dalam hidup yang sementara
di dunia ini.
Dengan Roh hikmat yang Tuhan berikan saya mulai mengerti bahwa yang terpenting
bagi Yesus adalah keselamatan jiwa saya, karena untuk itulah Yesus telah mengalami
penderitaan yang sangat hingga wafat disalib. Karena dengan bilur-bilurNya, Ia telah
membebaskan/memerdekakan saya dari dosa asal agar saya memperoleh keselamatan
yang kekal.
Maka sebagai anak Allah yang sudah dimerdekakan dengan bantuan Roh Kudus saya
akan berusaha agar senantiasa bersyukur baik dalam keadaan menderita atau bahagia,
dan mengampuni mereka yang telah dan akan menyakiti saya k arena Tuhan Yesus telah
lebih dahulu mengasihi dan mengampuni saya.
Kasih Yesus adalah Kasih Agape yaitu kasih yang memberi tampa menuntun balas, maka
bercermin pada kasih ini segala yang dilakukan adalah demi kemuliaan Tuhan Allah
saja tampa ada keinginan untuk mendapatkan balasan karena hanya Dialah sumber
keselamatan dan segalanya bagi kita semua.
Semoga dengan doa St. Paulus ini kita dapat senantiasa mengucap syukur serta hidup
dalam damai dan sukacita .
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Tekun dalam Doa
Minggu 16 Oktober 2016
Luk. 18:7, “Tidakkah Allah akan
membenarkan para pilihanNya, yang siang malam
berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur
waktu sebelum menolong mereka?”
Hari Minggu Evangelisasi
Kel. 17:8-13;
Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8;
2Tim. 3:14-4:2; Luk. 18:1-8.
Beberapa hari yang lalu sebelum saya menulis freshjuice, ada seorang ibu yang diantar
oleh suaminya untuk didoakan. Ibu ini mengalami penyakit jantung yang cukup kronis
sampai akhirnya bisa bertahan sampai lima tahun hidup sampai sekarang. Walaupun
suaminya seorang nelayan, tetapi keluarga ini sudah habis-habisan sampai sudah sekitar
500 juta untuk biaya pengobatan. Namun, sampai saya menulis freshjuice ini, sakit jantung
ibu tersebut belumlah sembuh.
Di dalam bacaan hari ini Yesus memberikan sebuah perumpamaan dengan adanya
percakapan antara seorang hakim dan seorang janda. Dikatakan bahwa akhirnya
“menyerah” dengan berkata, “walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati
siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia,
supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.”
Setelah itu Yesus mengatakan kepada para pendengarnya untuk mencamkan perkataan
hakim yang lalim itu bahwa ”Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihanNya, yang
siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong
mereka?”
Ibu yang saya ceritakan di atas ini seperti seorang janda dalam injil. Dia tidak pernah putus
asa dan mempunyai keyakinan yang besar bahwa Tuhan mendengarkan keluh kesah dan
doanya siang malam sampai suatu saat akan sembuh. Memang sampai sekarang belum
sembuh tetapi iman dan doa dari sang ibu ini patutlah diacungi jempol karena tak putusputusnya berdoa minta kesembuhan walaupun menurut manusia sangatlah mustahil untuk
sembuh.
Santa Teresa dari Kalkuta yang baru saja dikanonisasi oleh Paus Fransiskus, pernah
mengatakan bahwa kita tidak dipanggil untuk menjadi sukses tetapi untuk menjadi setia.
Sang Janda di dalam Injil menunjukkan kesetiaannya dengan meminta, memohon dan
berdoa terus menerus. Terkabul atau tidak, itu masalah belakangan. Yang penting setia
tekun tanpa putusnya memohon.
Apakah kita mempunyai ketekunan dan kesetiaan di dalam berdoa? Siang dan malam?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Kaya Tetapi Kosong – Tangan Kosong
St. Ignatius dr Antiokhia
Ef. 2:1-10;
Mzm. 100:2,3,4,5;
Luk. 12: 13-21.
Senin 17 Oktober 2016
Luk 12:21“Demikianlah jadinya
dengan setiap orang yang berusaha
menjadi kaya untuk dirinya sendiri, tetapi
tidak berusaha menjadi kaya di mata
Allah.”
Suatu hari, setelah menaklukkan banyak kerajaan, Alexander the Great, Raja Besar
Macedonia, jatuh sakit dalam perjalanan pulang. Dengan kematian menatap wajahnya
ia berkata, “Saat saya mati, penuhilah tiga keinginan saya. Pertama-tama dokter saya
sendiri harus membawa peti mati saya…. yang kedua, di sepanjang jalan menuju
kuburan, hiasilah dengan emas, perak dan batu berlian yang telah saya kumpulkan….
yang terakhir adalah bahwa biarkan kedua tangan saya menggantung keluar dari peti
mati saya.” Semua jendral dan orang yang berkumpul di sana bertanya-tanya maksud
keinginan sang raja yang aneh itu. Tapi tidak ada yang berani bertanya.
Melihat muka mereka yang kebingungan Raja Alexander berkata, “Saya ingin dunia
tahu tiga pelajaran yang saya baru saja mengerti. Saya ingin para dokter membawa
peti mati saya karena orang harus menyadari bahwa tidak ada dokter yang dapat
menyembuhkan dan menyelamatkan seseorang dari cengkeraman kematian. Jadi
janganlah sia-siakan hidup anda.”
“Emas, perak dan kekayaan lainnya di sepanjang jalan adalah peringatan bahwa saya
tidak bisa membawa barang sedikitpun dari apa yang saya sudah kumpulkan. Aku
menghabiskan hidupku untuk mendapatkannya tetapi tidak bisa mengambil apa-apa.
Biarlah orang menyadari bahwa mengejar kekayaan itu sia sia belaka.
“Tangan saya yang menggantung keluar dari peti mati memastikan bahwa saya yang
datang dengan tangan kosong ke dunia ini juga pergi dengan tangan kosong….
Akhirnya saya sadar bahwa orang yang memenangkan hidupnya didunia dan disurga
ialah dia yang tidak mengambil apa-apa saat meninggalkan dunia.”
Dengan kata-kata ini, sang raja memejamkan mata. Dengan rela dan damai ia
membiarkan kematian menaklukkan dirinya dan menghembuskan nafasnya yang
terakhir.
Ya Bapa, terimakasih untuk segala kekayaan bumi yang Engkau berikan pada kami.
Biarlah Roh Kudusmu membantu kami menggunakannya dengan baik untuk kebaikan
semua orang. Lalu kosongkanlah tangan kami saat ajal menanti, sehingga mampu
menggapai tangan PutraMu Tuhan kami Yesus Kristus, saat Dia menjemput kami pulang
ke RumahMu.
Rm David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Namaste
Selasa 18 Oktober 2016
Luk 10: 6 Dan jikalau di situ ada orang yang
layak menerima damai sejahtera, maka salammu
itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu
itu kembali kepadamu
Pesta St. Lukas
2Tim. 4:10-17b;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18;
Luk. 10:1-9.
Saya suka sekali dengan kata “Namaste” yang biasa diucapkan orang India
sebagai ucapan salam.
Namaste dalam bahasa sangsekerta berarti “saya tunduk padamu”, terdiri dari
2 suku kata; Namas (tunduk/menunduk) dan Te (kepadamu). Jadi kurang lebih
artinya saya tunduk kepadamu karena rasa hormat.
Dalam perikop hari ini, Yesus memerintahkan murid2nya untuk menyebarkan
cinta kasihnya.”Panenan banyak, tapi pekerja kurang”, kataNya.
Namun yang menarik dalam kisah ini adalah pesan Yesus kepada muridnya.
Sangat detail. Bagaimana mengucapkan salam, jangan berpindah-pindah
rumah, hormati dia, dsb. Seperti pesan ayah yang bijak kepada anaknya.
Kita seringkali hanya berhenti sampai ingatan injil “Panenan banyak, pekerja
kurang” saja. Padahal makna nya lebih dari sekedar itu.
Berapa sering kita “membawa kabar baik” , mencari pelayan Tuhan, namun
sikap kita justru lebih sering jumawa, merasa superior karena kita merasa lebih
tahu dari mereka.
Kita mungkin harus lebih sering mengucapkan Namaste dalam hati ketika
melayani. Kita mesti bisa berkata “aku tunduk kepadamu karena rasa hormat”.
Malang, 2016
Jeff Kristianto
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Melakukan dengan penuh sukacita
Yohanes de Brébeuf dan Isaac Jogues,
Paulus dr Salib
Ef. 3:2-12;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;
Luk. 12:39-48.
Rabu 19 Oktober 2016
Luk 12:43 Berbahagialah
hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika
tuannya itu datang.
Papa mama saya memiliki 2 orang karyawan di toko bahan-bahan peternakan
kami. Mereka sudah cukup lama bekerja bersama kami. Berlatar belakang
pendidikan yang minim, mereka bekerja sebagai kuli panggul dan membantu
melayani pembeli di toko.
Namanya juga karyawan, mungkin saya dan anda pernah mengalami hal ini.
Pada malam hari, ketika saya meminta mereka membereskan toko sebelum
tutup, saya dan mama keluar sebentar untuk menyalakan lampu gudang. Nach,
ketika kami tiba kembali di toko, kami cukup kaget menjumpai 2 karyawan
ini membawa bungkusan plastik secara sembunyi-sembunyi. Setelah di tanya
oleh mama, mereka akhirnya mengaku mengambil sedikit makanan ayam
untuk di bawa pulang ke rumah. Ketika ada majikan atau tuan-nya, mereka
akan kelihatan bekerja secara sungguh-sungguh, tetapi ketika majikannya
lengah sedikit, mereka akan mulai bermalas-malasan, dan akan bergerak
ketika mendapat perintah atau teriakan dari majikan-nya.
Injil hari ini berbicara mengenai kewaspadaan. Kewaspadaan akan
kedatangan Yesus sang juruselamat. Kedatangan-Nya untuk masuk ke dalam
hati setiap orang dan menuntun mereka ke jalan keselamatan. Apakah kita
sudah bertindak seturut kehendak-Nya saat ini? Apakah kita akan pergi ke
Gereja, jika Tuhan sudah memberikan “sentilan” nya kepada kita? Melakukan
perintah Tuhan, ketika di lihat banyak orang?
Mari kita berusaha melakukan semua “pekerjaan” yang Ia percayakan dengan
sungguh-sungguh, dan tekun. Lakukan yang terbaik untuk kemulian-Nya.
Sebab, segala perbuatan dan apa yang kita lakukan, Ia tak pernah sedetik pun
terlambat memperhatikan dan membimbing kita. Jadi, untuk Tuhan – lakukan
semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh, tekun, dan tidak berpura-pura.
Pekerjaan yang kita lakukan dengan tulus, akan membuat Dia merasa senang
dan bangga kepada kita anak-anak-Nya.
HILDA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Yesus Menjadi Tanda Yang Dipertentangkan
Kamis 20 Oktober 2016
Luk.12:51; Kamu menyangka, bahwa
Aku datang untuk membawa damai di
atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu,
bukan damai, melainkan pertentangan.
Ef. 3:14-21;
Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19;
Luk. 12:49-53.
Pembaca Fresh Juice terkasih,
Api di bumi ini lambang api Roh, yang harus mengobarkan hati manusia dan yang harus
dinyalakan di salib. Tetapi api juga dapat diartikan penerangan rohani karena kedatangan
Yesus. Yesus datang untuk menjadikan kembali dunia dan mengeluarkan permata dari
bebatuan yang akan bertahan sampai keabadian. Sebagai pengikut Yesus, kita harus
ambil bagian dalam karya penyelamatan dinaungi terang api Roh-Nya.
Yesus adalah pemimpin yang akan menjadi orang pertama yang menghadapi kematian
sebagai sarana memperoleh kebangkitan. Langkah ini, yang penuh penderitaan baik
bagi Yesus maupun bagi kita adalah pembaptisan dengan api yang mengantar kita ke
dalam hidup yang mulia dan abadi. Ini merupakan pembaptisan yang benar, sementara
dua pembaptisan yang lain, yakni pembaptisan dengan air dan Roh Kudus, hanyalah
persiapan.
Yesus mengatakan, Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pertentangan.
Kata-kata Yesus ini membingungkan mereka yang mengharapkan dari pada-Nya hidup
yang damai. Yesus menjadi sumber perpecahan diantara bangsa-bangsa dan kelompokkelompok social. Kehadiran kita dalam masyarakat pun sering menjadi pertentangan,
kadangkala “ditinggal” manakala kita tidak sepaham akan hal-hal yang menjerumuskan.
Sering orang berusaha mempergunakan agama sebagai perekat bagi kesatuan nasional
atau perdamaian keluarga. Yesus membuat garis bukan garis yang memisah daerah,
tetapi membelah setiap kesatuan seperti keluarga, hubungan orang, yang satu dengan
yang lain, menerobos hati setiap orang untuk menentukan pilihannya antara Yesus atau
Lusifer. Namun pada akhirnya orang harus memilih, dan Yesus yang menjadi pertaruhan
untuk dipilih atau ditolak. Inilah pengadilan yang terus berjalan dalam hidup sehari-hari
juga. Karena sesudah Yesus, orang tidak dapat tidak harus memilih, menentukan sikapnya
terhadap Putera Bapa, yang juga hakim diantara orang hidup dan mati. Ia menjadi
tanda kebangkitan dan kejatuhan di Israel, Ia adalah terang, yang menjadi pewahyuan
bagi para bangsa. Bukan damai yang dibawa, tetapi pedang rohani, yang memerlukan
pembedaan Roh dan ketajaman jiwa.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Masih khawatir?
Jumat 21 Oktober 2016
Ef. 4:1-6;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
Luk.12:54-59.
BcO Sir. 42:15-25; 43:27-33
Sir 43 : 27b “ Dialah segala-
galanya”
Kekhawatiran adalah hal yang lumrah terjadi kepada setiap orang, saya sendiri
terkadang khawatir akan keuangan. Memang istri saya bekerja juga dan
penghasilannya lumayan, tetapi tanggung jawab cicilan rumah dan asuransi
adalah tanggung jawab saya. Nah terkadang saya khawatir akan hal ini, apakah
bisa saya membayar cicilan rumah dan asuransi?
Memang masalah saya mungkin tidak lebih buruk dari mereka yang khawatirnya
akan hal yang dasar yaitu, apakah besok ada nasi untuk dimakan? Masih ada lho
yang seperti ini dijaman modern ini. Mereka benar benar tidak ada uang untuk
makan.Nah kembali ke kasus saya, kekhawatiran yang sering menghampiri ini
(tiap bulan saat mendekati tagihan KPR) membuat saya belajar akan betapa luar
biasanya Tuhan. Pembaca Fresh Juice pasti pernah dengar firmatn Tuhan “dimana
hartamu berada, disitu hatimu” nah banyak orang yang sudah bergelimangan
harta lupa akan ke Gereja, tetapi mereka yang tidak bisa makan atau tidak bisa
bayar cicilan rumah pasti ingat ke Gereja (seperti saya).
Dari hal ini saya belajar bahwa Tuhan itu adalah harta yang luar biasa, karena
pada saat saya tidak ada uang (harta) maka hati saya hanya mencari Tuhan.
Tetapi, kekhawatiran ini bukanlah hal yang baik, karena dengan adanya rasa
khawatir ini kita seakan akan meremehkan atau tidak mempercayai adanya ke
Luar Biasa an Tuhan, yang empunya Langit dan Bumi.
Maka, marilah kita belajar untuk tidak khawatir akan esok hari. Ya walaupun sulit
tetapi dengan belajar memberikan Hati kita kepada Harta Abadi, Tuhan akan
selalu memberkati kita.
Janganlah Khawatir, Dialah segala-galanya
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Berbuah
Sabtu 22 Oktober 2016
Lukas 13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah
dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul
tanah sekelilingnya dan memberi pupuk
kepadanya
Ef. 4:7-16;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
Luk. 13:1-9.
Pada bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kita dengan sebuah
perumpamaan. Diceritakan seseorang mempunyai pohon ara yang tumbuh
di kebun anggurnya. Sudah tiga tahun, dia datang untuk mencari buah
pada pohon ara tersebut tetapi tidak menemukannya, kemudia ia meminta
kepada pengurus kebun anggur tersebut untuk menebangnya. Katanya:
Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak
menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan
percuma!. Tetapi jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,
aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
mungkin tahun depan ia berbuah: jika tidak, tebanglah dia.
Perumpamaan ini berarti Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk
berbuah. Kesempatan untuk bertobat dan meninggalkan segala sesuatu
perbuatan yang buruk dan meninggalkan apa yang tidak berkenan di
hadapan Nya. Pertobatan ini kita jadikan suatu babak kehidupan baru dalam
hidup kita. janganlah kita mengulangi dosa yang telah kita lakukan. Tuhan Yesus
menekankan pentingya bertobat. Karena pertobatan adalah langkah awal
sebuah keselamatan. Karena tanpa pertobatan, maka tidak ada keselamatan.
Perumpamaan ini juga diceritakan Tuhan Yesus untuk membantah pikiran atau
tuduhan bahwa orang-orang yang mengalami musibah dikarenakan bahwa
orang-orang tersebut mempunyai dosa yang lebih banyak dari orang-orang
yang luput dari musibah. Yesus tidak setuju, Yesus berkata bahwa musibah
itu bukanlah semata-mata sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka tetapi
terutama sebagai peringatan kepada siapa saja bahwa hidup manusia itu tidak
pasti, hidup manusia itu tidak abadi. Maka manusia harus mempergunakan
waktu sebaik-baiknya. Maka janganlah kita menunda lagi pertobatan kita.
Bertobatlah dan selalu memohon bimbingan Roh Kudus agar kita tetap kuat
dan tidak jatuh di dalam dosa.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Karakter pemungut cukai dan Farisi
Hari Minggu Misi
Sir. 35:12-14, 16-18;
2Tim. 4:6-8,16-18;
Luk.18:9-14.
Luk. 18:13
Minggu 23 Oktober 2016
Pemungut cukai itu berdiri jauhjauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit,
melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah,
kasihanilah aku orang berdosa ini
Biasanya kalau kita ingin melamar pekerjaan, kita harus menyiapkan curriculum vitae sebagai
acuan orang untuk mengenal siapa kita sebagai pribadi serta prestasi apa saja yang pernah
kita capai. Seolah kita hanya dihargai dan mungkin saja di terima karena prestasi atau
keunggulan tertentu yang kita miliki. Ketika saya mencoba melamar atau lebih tepatnya
memenuhi undangan MGL untuk bergabung dengan kongregasi baru ini, saya pun diminta
curriculum vitae yang saya siapkan se-impresif mungkin. Namun, yang mengejutkan saya
adalah pernyataan awal Moderator MGL, bahwa kriteria utama untuk menjadi seorang Imam
dalam Kongregasi MGL adalah saya haruslah seorang berdosa dan bukan hanya itu saja;
relakah saya menerima Yesus sebagai satu-satunya penyelamat. Dengan kata lain, untuk
menjadi murid Kristus yang sejati memang tidak ada jalan lain selain mengakui bahwa kita ini
dengan segala kebijaksanaan, pengetahuan dan (mungkin) kebaikan yang kita miliki tetap
saja belum cukup untuk menghantar kita menjadi orang yang benar di hadapan Allah. Kita
butuh perantara, kita butuh Putera-Nya Yesus Kristus untuk membenarkan kita.
Dalam Kisah Injil ini ada dua orang dengan karakter yang berbeda; yaitu pemungut cukai
dan orang Farisi yang berdoa di Bait Allah. Keduanya melakukan perbuatan yang baik yaitu
berdoa, namun si pemungut cukai akan pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan
Allah dan orang lain itu (si Farisi) tidak (Luk. 18:13). Mengapa demikian? Alasannya sederhana
si pemungut cukai berdiri apa adanya di hadapan Allah sementara si Farisi malah memuji-muji
diri di hadapan Allah. Namun, kalau menurut saya kita semua memiliki dua karakter ini di dalam
diri kita masing-masing; karakter pemungut cukai dan Farisi.
Karakter Farisi lebih dominan untuk kita sebagai aktivis Gereja. Aktif di komunitas kebangunan
rohani (seperti DOJ) atau setia dengan Adorasi Suci, Taize, Kelompok Kerahiman Ilahi, dan atau
apalagi sebagai imam, frater, bruder, suster. Pengalaman pribadi saya ketika karakter Farisi
ini muncul dalam doa-doa pribadi saya, seringkali saya sedang menuntut untuk diperhatikan
secara khusus; mungkin karena ada kebutuhan khusus, atau memang sengaja minta ganjaran
yang baik-baik saja, jangan sampai sakit atau hidup sengsara. Singkatnya ketika saya punya
keinginan khusus, saya seolah mengingatkan Tuhan untuk jangan menunda-nunda berkat
yang telah disiapkan karena selama ini saya memang sudah berkorban dan berbuat baik lebih
daripada orang-orang lain.
Sementara itu karakter pemungut cukai akan muncul dalam doa-doa pribadi saya, ketika saya
kedapatan berbuat salah atau dosa; ketika saya lalai dan tidak setia pada janji-janji imamat
saya. Mengapa? Sebab utama karena malu dan takut image saya akan rusak, karena itu
sebelum ketahuan lebih baik langsung berdoa minta ampun pada Tuhan, supaya Dia jangan
murka dan marah. Nah, pada saat-saat seperti itu doa saya seolah seperti doa orang miskin
menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sampai mencapai tujuannya (Sir. 35:17).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Segala keterbatasan
Senin 24 Oktober 2016
Luk 13:10-17 Bukankah wanita keturunan
Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya
sekalipun pada hari Sabat?
PF S. Antonius Maria Claret, Uskup
Ef. 4:32-5:8;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Luk. 13:10-17.
Dalam bacaan Injil hari ini, ada hal-hal yang bisa kita renungkan dan lakukan
dari perbuatan Yesus pada saat itu dalam konteks kehidupan nyata kita saat ini.
Hal pertama adalah (saat ) Yesus mengajar.
Mengajar dikehidupan kita saat ini adalah mewartakan kabar gembira baik
dalam sikap hidup dan perkataan kita.
Hal ke dua adalah Yesus melihat wanita yang dirasuki roh dan sakit.
Artinya, dituntut kepekaaan kita melihat sesama didalam lingkungan, baik disekitar
dan dimanapun kita berada.
Hal ke tiga adalah kasih.
Kasih lah yang membuat kita tergerak untuk melihat, menyapa dan berani
melakukan sesuatu bagi sesama kita, selayaknya Yesus yang memanggil dan
menyembuhkan wanita yang sakit tersebut.
Hal ke empat adalah kepala rumah ibadat dan hari Sabat.
Yaitu, segera lakukanlah apa yang sanggup dilakukan pada saat kita melihat
seseorang yang membutuhkan pertolongan kita tanpa menunda dan terhalang
oleh hal-hal kecil ataupun orang-orang lain yang menilai kita.
Secara sederhana, hal-hal diatas inilah yang bisa dilakukan dalam kehidupan kita
ini sekarang, dan juga dengan segala keterbatasan yang kita miliki merupakan
tantangan yang harus dapat dilalui untuk tetap menjadi karya kepanjangan
Tuhan yang nyata dalam hidup kita bagi sesama.
Semoga
Birendra
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Keep Going
Selasa 25 Oktober 2016
Mzm 128:1 “Berbahagialah
setiap orang yang takut akan Tuhan
yang hidup menurut jalan yang
ditunjukanNya”
Ef. 5:21-33;
Mzm. 128:1-2,3,4-5;
Luk. 13:18-21.
Don’t give up because of one bad chapter in your life..
Keep going..your story doesn’t end here..
Quote ini saya dapatkan dari seorang sahabat, saat dimana saya melihat mama
sedang sakit, dan itu cukup membuat saya tersadar yang mana awalnya sempat
terbawa perasaan melow juga akan kondisi mama saya..wajar juga sich namanya
juga anak..tapi melownya ga boleh kelamaan so keep going!!
Dalam hidup ini setiap orang dihadapkan dengan berbagai tantangan hidup atau
bahkan kekecewaan. Memang mudah untuk menjadi putus asa dan berpikir, Mengapa
ini terjadi padaku? Apa salahku? Aku sudah pelayanan tapi kok begini? Harusnya kan
begini? Seribu satu macam pertanyaan ada dibenak kita..
Terkadang hidup memang tidak selalu adil, namun Tuhan selalu adil. Dan Dia berjanji
bahwa segala sesuatu akan bekerja untuk kebaikan kita. Kita tidak dapat mengisolasi
satu tantangan kehidupan dan berkata” Yah, seluruh hidupku hancur. Itu hanyalah
satu bagian dari kehidupan kita. Kabar baiknya, Tuhan melihat gambaran secara
keseluruhan.
Satu kekecewaan bukanlah akhir dari segalanya. Kehidupan kita tidak berhenti karena
satu kemunduran saja. Tantangan yang sedang kita hadapi adalah satu potongan
puzzle kehidupan kita. Potongan puzzle turut bekerja untuk kebaikan kita.Beberapa
orang menjadi pahit hati sebelum semua potongan puzzle tersusun dengan lengkap.
Bersikap tidak sabar, pikiran, emosi seakan berkecamuk untuk menganalisa.. Sekali
lagi bersabarlah..(Mungkin kalau sabar dijual di Indomaret, jadi paket sabar akan laris
manis, karena kesabaran agak lumayan langka dijaman ini :)
Semuanya itu belum selesai sampai Tuhan mengatakan bahwa itu sudah selesai.
Kuncinya adalah together (turut bekerja) bukannya melawan, karena akan terasa berat.
Terus maju kemana Tuhan menuntun langkah kita, suatu hari nanti ketika menoleh
kebelakang dan bagaimana semuanya itu berperan menjadi suatu rencana yang
indah yang telah dirancangkan untuk kehidupan kita.
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Rabu 26 Oktober 2016
Perjuangan melewati sebuah pintu
Luk. 13:24 “ Berjuanglah untuk masuk
melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata
kepadamu : Banyak orang akan berusaha
untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”
Ef. 6:1-9;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14;
Luk. 13:22-30.
Teringat.. sekitar tahun 2006 rasanya, saat saya masih bekerja di sebuah perusahaan
retail baju, dan kami mengadakan sale dengan harga murah disebuah kota,
sebutlah kota x. Baju baju yang dijual brand nya cukup popular dan ini kali pertama
kami adakan di kota x ini. Saat hari pertama pembukaan sale, yang kami adakan
di lantai 3 sebuah mal, cukup membuat merinding. Pembeli berdesakan dan
membeli dengan rakus. Saking ramai, kami putuskan, tutup dulu sebentar sambil
kami berembuk bagaimana baiknya mengatur arus yang begitu ramai. Saat saya
dan teman berdiskusi langkah yang terbaik, saya melihat ke pintu masuk yang
terbuat dari kaca, kami kaget, para pembeli penuh berjejal di sepanjang pintu kaca
menempel pada kaca. Dan ada teriakan, dorong saja satuuu duaaa tigaaa.. Terus
terang kami shock, kami bukan gembira tapi shock, serasa mau dijarah. Merinding
dan ngeri. Setelah team disiapkan mental dan tenaga, saya buka pintu, dan pintu
terdorong dengan keras, semua berhaburan masuk. Dan yang paling depan jatuh
terinjak injak. Ada seorang anak usia 5 tahun jatuh dan terinjak.. Leher nya yang
terinjak. Ibunya susah payah berteriak menggeser kiri kanan agar anaknya bisa
berdiri.
Kalau saja setiap hari minggu bisa seperti ramainya sale dimana orang berdesakan
masuk ke Gereja,hehehee… tentulah fun, kita akan berlomba setiap minggu agar
bisa masuk dan duduk dengan nyaman didalam. Yesus berkata, berjuanglah untuk
masuk melalui pintu yang sesak itu! Karena banyak orang akan berusaha untuk
masuk tetapi tidak akan dapat. Dalam menjalani hidup di dunia, apakah yang
sudah kita siapkan agar kelak kita bisa disebut layak dan santo Petrus membukakan
pintu surga untuk kita. Sudahkah kita memenuhi persyaratan wajib ataukah tidak
tahu sama sekali apa persyaratan agar bisa melewatinya? Seberapa inginkah kita
masuk surga, ataukah kita lebih semangat saat berlomba membeli barang sale
saja? Nah teman teman, mari kita berlomba agar bisa masuk melalui pintu yang
sesak itu, karena didalamnya… hal indah sudah menanti kita.
Shaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Berbicara Untuk Menyenangkan Hati Allah
Luk 13:35 Kamu tidak akan melihat
Aku lagi hingga pada saat kamu berkata:
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan!”
Kamis 27 Oktober 2016
Luk.9:55”Anak Manusia datang
bukan untuk membinasakan
orang, melainkan untuk
menyelamatkannya.”
Yesus masih dalam perjalanan ke Yerusalem sebagai tujuan akhir
perjalanan-Nya. Yerusalem adalah tempat para nabi dibunuh. Yesus
yang mengerti diri-Nya juga sebagai nabi melihat nasib-Nya akan
berakhir di Yerusalem. Ketika para rasul menghalangi dia untuk pergi ke
Yerusalem karena mereka tahu bahwa dia pasti akan dibunuh di sana,
Yesus dengan tegas menghardik mereka. Dia tidak takut sedikit pun
akan apa yang menjadi risiko pilihan hidup-Nya. Dia tidak menunjukkan
sikap kompromi kepada orang-orang yang menjadi lawan-Nya. Dia
secara terbuka memanggil Herodes sebagai serigala.
Menjadi nabi dan menyerukan suara kenabian memang menanggung
risiko berat. Kita menjadi musuh banyak orang. Oleh karena itu, begitu
sering kita memperhalus inti pewartaan kita dengan lebih berkompromi
dengan orang-orang yang menentang kita dengan mengorbankan
kebenaran. Begitu sering kita tidak mengatakan kebenaran hanya
karena mau menyenangkan orang lain. Kita begitu takut untuk tidak
disenangi orang. Paulus dalam suratnya kepada umat di Tesalonika
mengingatkan kita supaya ”berbicara” bukan untuk menyenangkan
hati manusia, tetapi menyenangkan hati Allah (1Tes. 2:4). Walaupun
sering dalam mewartakan kita ditentang tapi harus tetap maju dan
pantang menyerah.
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
My Life is my worship
Jumat 28 Oktober 2016
Ef 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut
dibangunkan menjadi tempat kediaman
Allah, di dalam Roh.
Pesta St. Simon dan Yudas, Ras
Ef. 2:19-22;
Mzm. 19:2-3,4-5;
Lukas 6:12-19.
Dalam komunitas DOJCC Bali, saya memilih untuk mengambil bidang
praise and worship sebagai bentuk pelayanan saya. Di awal mula nya,
mungkin saya memilih nya karena saya suka menyanyi atau mungkin saya
suka musik, suka membawakan acara nya, dll.
Tetapi ketika saya mengatakan pada Desy, bahwa saya mau terlibat penuh
di bidang praise and worship, hal itu membawa saya akan perjalanan
pemaknaan yang lebih dari pemikiran mula-mula saya.
Ada buku, dan beberapa pengajaran tentang praise and worship yang saya
pelajari dan dengarkan. Dan, dari semuanya itu, sungguh mengejutkan
saya, tidak satu pun berbicara banyak tentang teknik bernyanyi ataupun
teknik membuat alur dalam memimpin pujian.
Praise and worship ternyata bukan hanya berhenti atau berfokus pada
sebuah ritus atau sebuah panggung untuk bernyanyi. Hidup saya lah, yang
seharusnya menjadi praise and worship itu sendiri. Hidup saya lah, yang
ingin IA bangun dan merupakan panggung bagiNya untuk menunjukkan
Kuat dan KuasaNya.
Sampai saat ini, saya masih terus belajar dan memahami pengajaran
tersebut. Doa saya setelah itu adalah, agar dalam hidup saya, saya
selalu sadar, bahwa kehidupan ini bukanlah sebuah kehidupan yang asal
asalan, yang asal diberikan dan dijalani. Melainkan sebuah anugerah,
dimana IA ingin memakaiku dan kehidupan ku untuk menyatakan Cinta
dan KuasaNya yang Kekal. Amin
~Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Meninggikan Diri Sendiri
Flp1:18b-26;
Mzm 42:2,3,5bcd;
Luk 14:1,7-11;
Sabtu 29 Oktober 2016
Luk 14:11 Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan
dan barangsiapa merendahkan diri , ia
aka ditinggikan.”
Dalam bacaan hari ini Yesus menceritakan sebuah perumpamaan karena melihat bahwa
tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat. Keadaan seperti ini sampai
sekarang masih sama, karena sebagian manusia cenderung untuk meninggikan diri atau
menilai diri lebih baik dari yang sebenarnya.
Dengan meninggikan diri, yang bersangkutan menganggap hanya dia saja yang
mempunyai kepentingan, hanya dia saja yang sibuk sehingga boleh melanggar aturan,
orang lain dianggap tidak mempunyai kepentingan. Dengan demikian maka yang
merasa diri sangat penting akan semena-mena sehingga tampa disadari dia juga lupa
mengasihi/menghormati dan mementingkan Tuhan dan sesama.
Pada perayaan Paskah yang lalu saya melihat kejadian yang mirip dengan kisah diatas.
Waktu itu Misa akan dimulai kira-kira 30 menit lagi. Bangku di dalam gereja sudah penuh,
hanya bangku yang sudah di sediakan untuk para Prodiakon, Suster dan Dokter yang
masih kosong, tapi di Aula dan di luar masih banyak tempat kosong. Kemudian masuk
sepasang suami-istri setengah baya mengambil tempat duduk yang diperuntukan khusus
untuk para Suster. Tidak lama kemudian sang suami rupanya merasa tidak nyaman duduk
disana dan mengajak sang istri untuk mencari tempat yang lain. Karena saya duduk
persis di belakang mereka, saya melihat sang istri tidak ingin pindah walau beberapa kali
didesak oleh suaminya sampai pada akhirnya seorang petugas dengan sopan meminta
mereka untuk mencari tempat yang lain karena para Suster yang punya tempat duduk
sudah datang. Karena harus pindah maka dengan muka cemberut dan sikap yang kasar
sang istri menarik suaminya untuk pergi. Mungkin tidak banyak orang yang memperhatikan
kejadian ini, tapi bagi yang bersangkutan cukup memalukan.
Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran sang istri, tapi yang pasti dia lebih
memetingkan tempat duduk dari pada berdoa dan berbicara pada Yesus yang telah
wafat bagi dosa-dosa kita dan yang KebangkitanNya sedang akan dirayakan pada saat
itu.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
Hasrat melihat Yesus
Minggu 30 Oktober 2016
Luk 19:4, “Maka berlarilah ia
mendahului orang banyak, lalu memanjat
pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan
lewat di situ.”
Keb. 11:22-12:2;
Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14;
2Tes. 1:11-2:2;
Luk. 19:1-10.
Kalau dibandingkan dengan orang-orang bule, tinggi badan saya yang 170cm lebih
sedikit termasuk pendek. Mengapa demikian? Karena beberapa kali saya menghadiri
acara World Youth Day (WYD) dan pada saat menyambut kedatangan Paus yang lewat,
selalu saja ada orang yang lebih tinggi daripada saya, sehingga saya harus menjinjit
ataupun mencari tempat yang lebih tinggi supaya bisa “sekedar” melihat wajah Paus itu
seperti apa.
Saya yakin, demikianlah yang dialami oleh Zakeus orang pendek yang ingin melihat
Yesus yang menjadi buah bibir saat itu dengan banyaknya mukjizat yang dilakukan dan
banyaknya orang mengikutiNya. Zakeus tidak kehilangan akal, tetapi dikatakan bahwa dia
berlari mendahului orang banyak. Jadi walaupun dia pendek, ternyata dia juga seorang
pelari yang cukup cepat sampai dikatakan “mendahului” orang banyak. Kemudian
dikatakan bahwa ia memanjat pohon ara untuk melihat Yesus.
Nah, setahu saya, pohon ara tidaklah seperti pohon mangga yang bisa tinggi besar,
tetapi juga pohon yang terbilang pendek. Namun, pohon ara cukuplah membantu untuk
dipanjat supaya bisa melihat Yesus.
Yang menjadi permenungan dari bacaan Injil hari ini adalah keinginan besar dari Zakeus
yang ingin melihat Yesus. Melihat bukan hanya sekedar melihat tetapi memandang dengan
adanya percakapan non verbal yang terjadi ketika mata Yesus tertuju kepada mata Zakeus
yang akhirnya Yesus berkata, “turunlah, aku mau mengunjungi rumahmu”. Sungguh luar
biasa.
Dari beberapa pengalaman WYD, tidak pernah sekalipun Paus datang menghampiri saya
dan menyalami saya, tetapi ada beberapa teman yang mendapatkan kesempatan
istimewa tersebut ketika Sri Paus mendekati dan menjabat tangan teman saya.
Namun, kembali ke pengalaman pribadi saya adalah mengapa sampai ada “rasa
penasaran” yang menggebu-gebu ingin melihat Paus yang notabene adalah wakil Kristus
di dunia ini? Itu dikarenakan adanya Yesus.
Nah bagaimana dengan kita, apakah kita juga mempunyai “hasrat dan keinginan” seperti
Zakeus hendak melihat Yesus di setiap saat di dalam kehidupan kita? Mari kita lihat Yesus
dengan mata hati dan telinga hati yang terbuka.
Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
www.DOJCC.com
Kebaikan dihadapan Allah
Flp. 2:1-4;
Mzm. 131:1,2,3;
Luk. 14:12-14.
Senin 31 Oktober 2016
Flp 2:4 “ Dan janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan
kepentingannya sendiri,tetapi kepentingan
orang lain juga.
Pada saat merenungkan teks ini terlintas dalam pikiran saya bahwa tanpa kita
sadari, seringkali kebaikan yang kita lakukan semata mata untuk kepentingan diri
kita sendiri, oleh karena keegoisan kita sering kali lebih dominan untuk mencari
keuntungan bagi diri kita, karena kita kurang peka melihat keadaan dan situasi
yang dibutuhkan oleh orang lain, hal ini tentu mengakibatkan kita jauh dari kasih
Allah seperti dalam bacaan Injil hari ini.
Kita semua diingatkan kembali, agar dalam setiap kebaikan yang kita lakukan
dalam hidup ini menjadi tanda dan kehadiran Allah di dalam hidup kita. Hal ini
seringkali kita lalaikan dengan mengabaikan apa yang menjadi rencana dan
kehendak Allah yaitu saling membantu dan memberikan perhatian kepada orang
yang sangat membutuhkan pertolongan kita.Menjadi pengikut Kristus hal ini
tentu tidak mudah dibutuhkan keterbukaan dan kerendahan hati, kesetiaan dan
keberanaian dan kemauan yang kuat agar dalam melaksanakan kehendak Allah
kita semua dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus.
Hal ini mengingatkan kita semua pada peristiwa dimana para rasul dan pengikut
Kristus hidup sebagai umat perdana bekumpul dan selalu melakukan kebaikan
dan memberikan sesuatu untuk kehidupan mereka bersama.Oleh karena itu
marilah kita semua melihat lebih dalam lagi apa yang menjadi kehendak Allah
dalam hidup kita yaitu, saling membantu dan melihat apa yang dibutuhkan orang
disekitar kita.
Marilah berdoa: Ya Allah Tidak hanya kepada orang -orang yang berkehendak
baik, tetapi juga kepada semua orang yang berkehendak buruk . Jangan hanya
mengingat semua penderitaan yang mereka timpakan kepada kami, tetapi
ingatlah buah -buah yang kami hasilkan akibat penderitaan ini, persahabatan,
kesetiaan, kerendahan hati, keberanian dan kemurahan hati, semuanya itu
merupakan keluhuran yang diinspirasikan oleh semua penderitaan ini. dan jika
jika tiba saatnya mereka harus diadili, biarkanlah semua buah yang telah kami
hasilkan menjadi pahala kami. Amin
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 82 / 2016
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Download