Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III 2 Oktober 2016 Gathering di Aula SMI (Jl Puri Gerenceng 45 - Belakang Ayu Nadi Tuban) 9 Oktober 2016 Gathering DOJCC di Aula SMI 16 Oktober 2016 Gathering DOJCC di Aula SMI Rabu 26 Oktober 2016 Sharing Formation Teaching bersama Andy Moore (DOJ Canberra Australia) Jumat 28 Oktober 2016 di Aula SMI Misa Komunitas dan Ultah Anggota bersama Rm Vincent Widi MGL & Rm Wenz Eddie MGL Terbuka Untuk UMUM Tugas Koor Misa English dan Tugas Taib 1 bulan sekali di Gereja St. FX Kuta DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 [email protected] www.DOJCC.com Gathering DOJ Bulan September 2016 Pelayanan Tatib di Gereja FX Doa Taize 21 September 2016 (setiap Rabu ke - 3 dalam bulan) Celebration Meal di Hotel Maria 24 September 2016 Happy 12th Anniversary DOJCC Bali 9 September 2016 Happy 12th Anniversary DOJCC Bali 9 September 2016 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Diakon David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Desy, Flo, Lita Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Salam sejahtera buat semua pembaca Fresh Juice, semoga kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita semua.... Di bulan Oktober ini kembali kita diingatkan untuk berdevosi pada Bunda Maria melalui doa Rosario. Bunda Maria dengan segala kesetiaan, rendah hati, kasih dan kesabarannya patut menjadi teladan bagi kita semua. Pada saat-saat terakhir hidupNya, diatas kayu salib, Yesus menyerahkan Bunda Maria kepada muridNya supaya diterima sebagai ibunya. Dan murid itu menerima Bunda Maria dalam rumahnya. Seperti warisan berharga yg diserahkan Yesus kepada muridNya. Dan kita sebagai murid Yesus pastinya juga menerima Bunda Maria sebagai ibu kita dalam rumah kita. Dan menjadikan Bunda Maria teladan dalam setiap langkah hidup kita. Saat mengalami suka maupun duka. Mari selalu belajar dari Bunda Maria, yang mempunyai hati sebagai hamba, yang setia dan selalu penuh Kasih. Semoga kita selalu diberkati Tuhan. God bless Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Nama Yesus Sabtu 1 Oktober 2016 Pesta St. Teresia dr Kanak-kanak Yesus Ayb. 42:1-3,5-6,12-17; Mzm. 119:66,71,75,91,125,130; Luk. 10:17-24. Luk.10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku Dalam bacaan hari ini Tuhan ingin mengajarkan kita lewat kesetian nabi Ayub. Ayub adalah abdi Allah yang setia dan tulus. Seandainya kejadian yang dialami oleh Ayub ditimpakan kepada kita apakah kita mampu setia seperti Ayub? Jujur saya pribadi tidak sanggup. Namun kasih Allah akan menyertai kita dan kita akan dimampukan ketika kita menginginkannya dan tetap percaya akan penyelenggaraan Tuhan. Yang menarik dari kisah Nabi Ayub adalah Dia mampu bersyukur dalam keadaan yang terpuruk, kehilangan segala-galanya tidak membuat Nabi Ayub marah dan tak setia kepada Allah. Yesus dalam injil Lukas juga mengajarkan kepada para muridNya untuk tetap bersyukur dan tidak sombong, tetap rendah hati dan memuliakan nama Tuhan. Kita tak seberuntung para murid dijaman Tuhan Yesus, yang dapat melihat dan menyaksikan setiap mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Namun kita harus tetap bersyukur karna Allah menganugrahkan kita iman. Dengna iman kita dapat merasakan kehadiran Allah dan menyaksikan mujizat-mujizat Allah dalam hidup kita masing-masing. Dalam injil Lukas hari ini yang kita baca, Yesus sendiri menegaskan bahwa Bapa sendiri yang memberi kuasa atas diri-Nya ”Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku“ nama Yesus adalah nama yang penuh kuasa. Mari saudara bawa dan letakkan segala perkara dan persoalan hidup baik yang ringan maupun berat kepada Yesus Tuhan Allah kita. Dalam nama Yesus tak ada yang mustahil. Marilah berdoa, ya Allah Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. Semoga kami selalu mengandalkan Engkau dalam setiap persoalan hidup kami. Semoga nama-Mu kekal abadi dalam hati dan pikiran kami. Nama-Mu kami puji kini dan sepanjang masa Amin Yesus ……. 3X Yesssssssss Rossa Olla DT Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Hanya Dibutuhkan Iman Sebesar Biji Sesawi Minggu 2 Oktober 2016 Lukas 17:6 “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah dilaut, dan ia akan taat kepadamu.” Hab. 1:2-3; 2:2-4; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; 2Tim. 1:6-8,13-14; Luk. 17:5-10. Beberapa minggu yang lalu, ada seorang pembeli yang saya kenal berbelanja di toko saya. Pada waktu akan membayar, Ia beralasan akan kembali untuk membayar setelah selesai fitnes. Karena kenal, maka oleh suami saya hal tersebut diijinkannya. Tetapi ia tidak kembali seperti yang dijanjikannya. Bahkan ketika dihubungi lewat panggilan telpon, ia tidak menerima panggilan telepon kami, di sms pun tidak membalas, bahkan terakhir nomor kami diblokir dari Handphonenya. Pernah sekali kami menelpon menggunakan nomor lain, dan begitu mengetahui bahwa panggilan telpon itu dari kami, Ia pura-pura tidak mendengar suara apapun, lalu menon-aktifkan handphone-nya. Pada awalnya rasa marah, jengkel, itu sudah pasti kami rasakan. Bukan karena jumlah uangnya tetapi lebih pada kemarahan karena merasa dibohongi. Setelah seminggu berlalu, ketika saya sudah berpikir tidak mungkin ia kembali dengan niat baik, saya berencana mengirim sms dengan kata-kata yang cukup pedas kepada orang tersebut. Tetapi suami saya melarang dan berkata, “Biarkan saja, Tuhan tidak tidur”. Katakata suami saya itu membuat kemarahan saya hilang. Benar Tuhan tidak tidur dan Tuhan kita tidak akan tinggal diam pada ketidak adilan yang terjadi pada anak-anakNya. Dan justru ketika saya sudah bisa merelakan hal tersebut, orang tersebut datang karena suatu permasalahan lain, sehingga mau tidak mau ia harus ke toko kami dan membayar tagihan yang ada. Kejadian ini mengingatkan saya kembali akan firman Tuhan, hanya dibutuhkan Iman sebesar biji sesawi saja untuk memberikan ruang bagi Tuhan membuat keajaiban. Dan ketika keajaiban itu terjadi, biarlah segala pujian dan syukur hanya bagi Tuhan Allah kita. Yuk teman-teman, kita berusaha bersama memupuk Iman kita. Prayer Is The Road to Heaven, But Faith Opens The Door Jesus Bless Us LIA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Gimana bisa benar benar Benar? Senin 3 Oktober 2016 Luk 10:29 “Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c; Luk. 10:25-37. Cerita kemurahan orang Samaria ini sudah sering kita dengar. Bahkan sudah menjadi standar hukum cinta kasih kita, kan? Tetapi bahayanya pesan Tuhan Yesus ini bisa tumpul kalau kita lupa konteks cerita ini. Pertanyaan ini dilontarkan karena si Farisi mau membenarkan dirinya. Yesus memberikan jawaban yang sangat ekstrem. Orang Samaria dan orang Yahudi terkenal sangat bermusuhan. Orang Yahudi sangat tidak suka dengan orang Samaria, berbicarapun tidak mau. Orang Samaria dianggap tidak bersih alias najis dan tidak layak. Lalu buat apa seorangSamaria susah-susah menolong orang Yahudi yang sudah menghina-hina kaum mereka? Permintaan Yesus sungguh hampir diluar perhitungan akal sehat manusia. Belum kalau salah paham. Bukannya hanya menolong, tetapi mengangkat dia, membersihkan luka-lukanya, membayar ongkos pengobatan dan penginapan, juga memastikan segala yang kurang akan terpenuhi. “Ah… Tuhan Yesus… buat apa saya menghabiskan tenaga, waktu dan begitu banyak uang kepada orang yang sudah menghina saya?” Menurut saya Yesus mengatakan ini untuk orang yang merasa dirinya benar, sudah merasa sempurna dalam menjalani kewajibannya terhadap sesama. Yesus sepertinya mau berkata, “tunggu dulu, sudahkah kamu menolong orang-orang yang kamu pikir tidak perlu kamu tolong?” Kewajiban kita mencintai sesama itu tidak ada batasnya, tidak ada habisnya. Tidak ada diantara kita yang sudah sempurna dalam menunaikan kewajiban ini. Contoh saja, seorang istri yang keluarganya sering dihina-hina keluarga suaminya, bahkan sang suami sendiri sering memukul dia, memutuskan untuk melayani suaminya atau ibu mertuanya saat mereka jatuh sakit berat bahkan bertahun-tahun sampai meninggal dunia. Ini permohonan Yesus. Teman-teman, marilah kita mohon Roh Kudus, agar kita dijauhkan dari roh yang ingin membenarkan diri, tetapi biarlah Roh Kudus yang membenarkan kita, dengan sikap cinta kasih sesama, yang mau mencintai orang-orang yang sudah melukai kita. Amin Rm David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Memilih yang Prioritas Selasa 4 Oktober 2016 Lukas 10:42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yabg terbaik,yang tidak akan diambil dari padanya.” Perayaan Wajib St. Fransiskus dr Asisi Gal. 1:13-24; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Luk. 10:38-42. Banyak makna yang bisa di ambil pada Firman Tuhan pada hari ini. Pada saat Yesus tiba di sebuah kampung dalam perjalananNya bersama murid-muridNya, Marta menerima Yesus di dalam rumahnya. Di dalam rumah itupun,maksud Yesus adalah mengabarkan kabar sukacita. Maria,memilih untuk mendengarkan firman dengan duduk di dekat kaki Yesus. Maria tidak melakukan seperti Marta yang heboh sendiri melayani Yesus, memang tindakan Marta dan Maria adalah kontradiktif, tetapi kita mencatat bahwa Yesus sama sekali tidak menyalahkan salah satu di antara mereka dan juga tidak mengunggulkan salah satu di antara mereka. Walaupun sampai saat Marta protes karena Yesus membiarkan Maria tidak membantunya. Yesus datang tidak untuk dilayani.Yesus datang untuk mengabarkan firman Allah demi keselamatan manusia. Yesus tidak memerlukan jamuan makanan mewah. Yesus tidak memerlukan orang yang sibuk mengurus diriNya, dan menunjukkan apa yang telah dilakukan orang untuk diriNya. Sekarang ini, banyak sekali orang-orang di sekitar kita berbuat seperti Marta. Melakukan suatu pelayanan kepada Tuhan supaya orang melihat sepak terjangnya. Melakukan suatu tindakan supaya di puji orang, padahal bukan itu yang dikehendaki Yesus. Yesus menghendaki sebuah prioritas dalam pelayanan. prioritas bahwa yang penting adalah pelayananNya. Yang penting adalah mendengarkan firmanNya. Bukan yang diprioritaskan adalah masa yang banyak pada saat pelayanan, bukan juga sebuah pujian atas apa yang telah dilakukan dalam sebuah pelayanan. Tetapi sering kali tanpa kita sadari, kita gagal memilih prioritas. Kita secara tidak sadar menjadi marta- marta masa kini. Mari kita coba belajar, untuk tetap memilih dan memprioritaskan Tuhan dalam apapun yang kita lakukan. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Doa mengubah segala sesuatu Rabu 5 Oktober 2016 Luk 11:3 Berikanlah kami Gal. 2:1-2,7-14; Mzm. 117:1,2; Luk. 11:1-4. setiap hari makanan kami yang secukupnya Pagi ini saya mengawali aktivitas dengan sarapan nasi kuning, kemudian siang-nya makan nasi campur, dan malam hari di tutup dengan makan sate ayam. Nach, habis makan malam biasanya saya bingung, “besok mau masak apa ya, makan apa lagi ya ?” Dalam seminggu saja, saya sudah bingung untuk menu apa yang akan dimakan setiap harinya. Itu baru soal makanan loch, belum soal-soal lainnya yang kadang membuat saya merasa khawatir, apa yang akan terjadi esok hari. Menjalani awal kehidupan berumah tangga bersama istri saya, banyak hal-hal baru yang kami temui dan memerlukan “extra-fight” dalam menghadapi tantangan yang ada di depan kami. Khawatir untuk pekerjaan, tempat tinggal, keturunan, dan hal-hal lainnya. Apalagi jika berjumpa dengan orang lain, yang terkadang mereka bertanya ini itu dari A-Z, pokoknya kepo banget dah (rasa ingin tahu berlebihan). Kami akhirnya menganggap ke”kepoan” mereka sebagai hal positif saja, yang kami artikan sebagai bentuk kepedulian dan cinta mereka kepada kami, sebagai pasangan suami istri baru. Seperti dalam doa yang diajarkan Yesus sendiri kepada para murid-Nya, dalam bacaan Injil hari ini, “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”. Setiap hari sebelum memulai aktivitas sehari-hari, saya selalu mendoakan Doa Bapa Kami tersebut di atas dan dilengkapi dengan Doa Salam Maria dan Kemuliaan. Ketika saya mendoakan doa tersebut dengan perlahan, ada makna yang begitu dalam dari doa Bapa Kami tersebut, yang menguatkan saya untuk melangkah bersama Dia setiap harinya. Kita diajarkan untuk meminta rejeki atau berkat secukupnya, dan Tuhan akan memberi berkat yang cukup seturut dengan kebutuhan kita saat itu. Jangan sampai kita berdoa meminta rejeki dan berkat yang banyak, tapi di hati kecil kita, kita masih meragukan apakah nanti Tuhan bisa kasih atau tidak ya apa yang kita inginkan ? Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan percayalah bahwa berkat-Nya selalu cukup untuk kita. Puji Tuhan, saya dan istri sudah mendapatkan bukti nyata dari hal mengenai berdoa dan kesetiaan tersebut. Slow but sure, itu yang kami rasakan. Kami bisa memulai usaha baru, mendapatkan tenaga kerja untuk membantu usaha kami, dan bonus-nya Ia memberikan kami “calon anggota baru” dalam keluarga kami. Doa dapat mengubah segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia, menjadi mungkin bagi Dia. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Hal Berdoa Kamis 6 Oktober 2016 Luk 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Bruno Gal. 3:1-5; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13. Dalam injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan saya dan anda mengenai hal berdoa. Selain itu, Ia juga mendesak kita untuk memohon dengan tekun tanpa menjadi lelah, bahkan memohon kepada-Nya hingga titik darah pengahbisan sekalipun. Allah tidak akan selamanya mengabulkan apa yang kita minta, karena saya dan anda tidak tahu apa yang baik bagi kita. Ia akan memberi kita Roh Kudus atau suatu pandangan yang lebih jelas tentang kehendak-Nya, dan sekaligus keberanian untuk mengikuti-Nya. Jika Allah tidak mengabulkan semua permohonan kita dengan segera, itu bukan berarti Ia senang membuat saya dan anda menunggu. Jika kita mesti berkanjang dalam doa, itu bukan karena saya dan anda butuh sejumlah doa, tetapi karena dituntut suatu kualitas, suatu cara berdoa. Jika saya dan anda sanggup memiliki semuanya sejak awal, maka itu berarti doa kita langsung di dengarkan. Doa berarti bisikan Roh Kudus di dalam hati kita seperti kata St. Paulus. Namun saya dan anda membutuhkan bisikan ini berulang-ulang agar dapat dibuka jalan di hati kita yang sekeras batu, sama seperti tetesan air melubangi batu yang paling keras. Hari ini saya dan anda diundang oleh Tuhan Yesus untuk meminta dengan tekun. Permohonan yang tekun tidak lagi menjadi sikap yang mementingkan diri sendiri melainkan menjadi doa. Dengan kata lain, permohonan itu mengangkat kita dan mendekatkan saya dan anda kepada Allah. Doa: Bapa terima kasih atas anugerah Roh Kudus dalam hidup dan pelayanan kami setiap hari. Semoga Sabda dan Ajaran Putra-Mu hari ini, menyanggupkan kami untuk terus dan senantiasa berkanjang dalam doa demi terwujudnya kerajaan Bapa, Putra dan Roh Kudus kini dan yang akan datang. Anis Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com 1+1=0 Jumat 7 Oktober 2016 Gal 3:10 “Terkutuklah orang yang Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario Gal. 3:7-14; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 11:15-26 tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat” Ternyata itu bukan hanya ada di perjanjian lama, di jaman modern seperti ini pun masih ada orang-orang yang berpikir kalau mereka salah, mereka akan kena kutuk, berkat tidak akan diturunkan. Allah seperti makhluk yang sangat menakutkan, hakim yang siap menghitung salah dan dosa kita. Kadang kita bertanya “Saya ini salahnya apa padaMu Tuhan, kok hidup saya jadi sulit seperti ini, kok doa saya tidak Engkau jawab?” Ada juga orang tua yang mengutuk ketika “anak” nya tidak bersikap atau menjadi apa yang diinginkan orang tua . Ini menyedihkan. Karena Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita. Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat sampai kepada kita. Tuhan sedemikian murah hati, bahwa apapun keadaan dan dosa kita, Tuhan tetap ingin berkat itu sampai kepada kita. Tuhan menunjukkan bahwa seseorang bukan dibenarkan karena melakukan hukum, namun karena iman. Bukan dibenarkan karena usahanya, namun karena kasih karunia Tuhan. Dan siapakah kita? Berpikir kita bisa sempurna dalam menjalankan hukum sehingga layak mendapat berkat? Kita hanya manusia yang tidak sempurna, yang pasti jatuh dalam kesalahan. Adalah rahmat kasih Tuhan sehingga di dalam dosa kita diampuni, dicintai, dilayakan dan pantas diselamatkan dan diberkati. Mazmur 130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Mazmur 56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu.Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan? Yang Tuhan hitung adalah air mata kita, dosa kita tidak dihitungNya, karena Ia Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Di mata Tuhan 1+1 = 0 Kasih karunia nya membuat kita senantiasa bisa di bawa ke titik nol untuk satu kesempatan hidup yang baru, yang lebih baik dengan catatan “kita mau” Maukah kita? Yuk…!! Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Kebahagiaan Sejati Sabtu 8 Oktober 2016 Luk 11:28 “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28. KEBAHAGIAAN ..........., setiap orang pasti ingin memiliki kebahagiaan, tetapi dimana kebahagiaan itu bisa kita peroleh ? Jawabannya bisa bermacam-macam. Ada yang mengatakan bahwa kebahagiaan terletak pada harta kekayaan, pangkat, status, penampilan dan sebagainya. Ada pula yang mengatakan bahwa kebahagiaan tergantung dari situasi yang sedang kita hadapi atau jika keinginan kita telah dipenuhi misalnya: mendapatkan pasangan hidup, gelar S3, rumah mewah, mobil baru dll. Tapi betulkah demikian ? Jika betul, maka mereka yang memiliki kriteria seperti diatas pasti akan selalu berbahagia.........., tapi pada kenyataannya tidaklah demikian, karena masalah/persoalan yang mengakibatkan penderitaan bisa datang kapan saja tampa memandang bulu sehingga tidak seorangpun dapat selalu terhindar dari kesulitan. Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang berbeda tentang kebahagiaan, yaitu kebahagiaan yang tidak tergantung pada segala yang dipuja dunia. Ia berkata ;” Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”. Yang dimaksudkan oleh Yesus di sini tidak lain adalah Bunda Maria, yang telah mengandungNya dan menyusuiNya. Bunda Maria, teladan umat beriman, senantiasa ‘mendengarkan firman Allah dan memeliharanya atau melaksanakannya’, dan dengan demikian senantiasa berbahagia karenanya. Memelihara berarti mentaati, mentaati berarti percaya, percaya berarti mempunyai iman sehingga mampu untuk melaksanakannya walau tampaknya mustahil. Iman adalah sesuatu yang tidak kelihatan namun ada, jadi mempunyai imam berarti juga mempercayai yang belum kelihatan tetapi akan terjadi, karena Allah yang berfirman. Jadi yang berbahagia ialah mereka yang percaya pada Firman Allah dan senantiasa melaksanakannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini sangat penting karena dalam kehidupan dan pergumulan setiap hari dengan persoalan yang sedang dihadapi, kita memerlukan cahaya agar dapat melihat jalan yang harus ditempuh. Firman Allah adalah cahaya itu yang akan menuntun kita , sehingga dapat keluar dengan selamat dari kegelapan masalah yang sedang terjadi; karena Firman Allah penuh kuasa untuk mengerjakan banyak perkara yang ajaib dalam hidup kita. Firman Allah juga mengajarkan kita untuk tetap mengucap syukur dalam segala hal, tidak hanya ketika mendapat berkat, tapi juga ketika menghadapi masalah, kita harus selalu mengucapkan syukur sebab itulah yang dikenhendaki oleh Allah. Marilah kita belajar dari Bunda Maria untuk mau mendengarkan Firman Allah dan dengan setia, tekun, rendah hati untuk melaksanakan Firman itu dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kebahagiaan sejati dapat kita rasakan di setiap apapun keadaan kita dan sukacita surgawi akan menjadi milik kita selamanya. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Tanggapan akan Kasih Allah 2 Raj. 5:14-17; 2Tim. 2:8-13; Luk.17:11-19. Minggu 9 Oktober 2016 Luk.17:17-18 Dimanakah yang sembilan orang itu?Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini Ada peristiwa istimewa yang terjadi pada tanggal 9 September yang lalu di dalam Komunitas DOJ (Disciples of Jesus) Bali. Saya berkesempatan menyaksikan teman-teman sekomunitas yang berikrar underway commitment dan covenant seumur hidup kepada Komunitas Pembaruan Kharismatik ini. Ada perasaan bangga, terharu dan bahagia singkatnya haru biru melihat mereka satu per satu maju ke depan altar mengakui secara publik bahwa Yesus adalah satu-satunya guru dan Tuhan mereka dan mereka akan menjadi murid-Nya selama-lamanya. Underway commitment dan covenant isinya sama yaitu soal tanggapan atau balasan kita terhadap kasih Allah dalam hidup kita masing-masing. Seperti satu orang kusta yang kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring (Luk. 17:16). Saya yakin Yesus pun awalnya tidak mengharapkan bahwa kesepuluh orang kusta itu akan kembali lagi untuk sekedar basa-basi berterima kasih. Walaupun tidak mengharapkan imbalan, Yesus tetap saja dibuat terkejut dan senang oleh seorang dari kesepuluh orang Kusta yang kembali bukan hanya bersyukur pelan-pelan, tapi dengan suara yang nyaring. Lebih lagi, si mantan orang kusta ini tidak perduli untuk sampai ke tempat Imam kepala supaya diakui publik sudah sembuh, yang penting ketika tanda-tanda kustanya menghilang is segera kembali balik kanan beryukur kepada Tuhan sendiri. Baginya pengesahan dari pejabat publik bahwa ia sudah bersih dari kustanya itu tidak penting; yang penting adalah bagaimana dia bisa mensyukuri kesembuhan dan kebebasan baru yang diterima dari Allah tanpa ragu dan malu. Saya yakin teman-teman saya yang mengikrarkan underway commitment dan covenant beberapa waktu lalu itu adalah orang-orang yang telah disentuh dan menyadari secara luar biasa penyelenggaraan kasih Allah di dalam hidup mereka. Mereka berani berikrar setia kepada Tuhan sebagai tanggapan mereka atas kasih Allah. Saya yakin janji mereka ini bukan untuk sekedar pamer atau supaya dipuji orang, tetapi sebagai ungkapan iman, bahwa hidup mereka mulai sekarang adalah untuk memuliakan Allah dengan suara nyaring (Luk. 17:16). Kalau sudah demikian, maka bukan tidak mungkin, mereka pun bisa berkeyakinan sama seperti yang Paulus tulis untuk sahabatnya Timotius. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia, Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia, Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya (2 Tim. 2:11-13). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Suatu Tanda yang Lebih Besar Telah Terbit Senin 10 Oktober 2016 Luk 11:29 Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Gal. 4:22-24,26-27,31-5:1; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 11:29-32. Dalam injil Lukas ini menyoroti “tanda Yunus” dalam sudut pandang yang lain. Bukan menekankan pada kematian dan kebangkitanNya yaitu penekanan dalam “tiga hari tiga malam” dalam perut ikan seperti di Mat 12:40. Jadi bukan menekankan pada apa yang dilakukan dan dialami nabi Yunus. Akan tetapi menunjukkan bahwa pribadi Yunus sendiri sebagai tanda bagi orang-orang Niniwe pada jaman itu. Maka seperti nabi Yunus pada zaman dahulu menjadi pembawa pesan keselamatan bagi bangsa Niniwe, Tuhan Yesus juga punya pesan keselamatan jika kepada kita jika kita mau memperhatikan. Dalam ayat 31 dan 32 disebutkan dua contoh dari orang-orang yang sikapnya terpuji yaitu : 1.Ratu dari Selatan (Ratu dari negeri Syeba) Yang disebutkan dengan keinginannya sendiri dari ujung bumi (tempat yang sangat jauh) datang ke Yerusalem untuk mendengarkan hikmat Salomo, di mana Allah secara khusus menyatakan diriNya kepada bangsa Israel. 2.Penduduk kota Niniwe Niniwe pada zaman itu adalah ibukota terakhir Asyur. Yang mau menyambut Nabi Yunus, nabi dari Israel. Berbalik dari segala dosanya dan bertobat setelah mendengar pewartaan nabi Yunus. Kedua contoh orang-orang tersebut menunjukkan bahwa mereka dari golongan bangsa asing saja mau mendengar pesan Allah. Yang merupakan kebalikan dari sikap orang-orang Yahudi terhadap kabar baik yang disampaikan Yesus. Mereka malah menolak. Orang-orang Yahudi ini tidak bisa melihat tanda keselamatan yang dibawa Yesus. Di ayat 31 dan 32 bahkan Yesus mengatakan bahwa yang ada di sini yaitu Yesus sendiri lebih besar dari Yunus dan Salomo. Pada waktu penghakiman nanti Ratu Syeba dan penduduk Niniwe akan bangkit/tampil bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Di sini bermaksud bukan untuk menyatakan mereka yang akan mengadili pada waktu penghakiman, akan tetapi sikap baik atau kepribadian yang ditunjukkan Ratu Syeba dan penduduk Niniwe ini yang menjadi ‘dakwaan’ bagi penghakiman orang-orang Yahudi yang tidak mau menerima “tanda yang lebih besar” dari Yesus. Pesan ini mau mengingatkan kita bahwa bersyukurlah kita diperbolehkan dan mau menerima pesan keselamatan dari Yesus. Jangan sampai karena kedegilan hati kita juga menutup mata dan hati dari ‘tanda yang lebih besar’ yaitu Yesus. Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Sabda Allah Gal. 4:31b – 5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41. Selasa 11 Oktober 2016 Luk 11:39 “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Sebagai Maha Guru Yesus dengan bijaksana mengangkat satu tema mendasar bertolak dari satu perbuatan sederhana. Kepada kaum Farisi yang ‘berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka’ menurut hukum taurat (Mrk. 7:3-4) Yesus menegur keras kelalaian hidup beriman mereka. Formalitas dan praktek keagamaan sebagai ‘ritual rutin untuk dilihat orang’ hendak Ia kembalikan pada akar yang benar. Bila kesadaran hati dimurnikan dari ‘rampasan dan kejahatan’, hidup iman yang sejati akan tumbuh dengan sendirinya dan nampak dalam perilaku moral setiap orang beriman bukan hanya tampak luarnya. Pemurnian hati seharusnya mendahului praktek iman dalam hidup keseharian kita bukan sebaliknya. Sebagaimana kesatuan tubuh dan jiwa manusia diciptakan oleh Allah demikian perilaku dan hati hendaknya satu dalam sikap hidup iman kita sebagai penyembahan pada Allah Pencipta. S. Lukas adalah satu-satunya penginjil yang menggarisbawahi pentingnya beramal bukan saja dalam perikop ini tetapi juga dalam seluruh tulisannya. Beramal tidak saja berarti memberi sedekah kebutuhan pokok kepada yang membutuhkan tetapi terutama memiliki hati yang peduli akan penderitaan dan kesulitan sesama, tidak mencari kepentingan dan kenyamanan pribadi semata. Menemukan waktu di tengah kesibukan untuk membimbing anak mengenali dan mencintai Sabda Allah, terbuka pada dialog dan berusaha mencari apa menyatukan dari yang mencerai-beraikan adalah contoh kecil untuk kita laksanakan bersama. Demikian pertemuan bersama dalam komunitas akan dijiwai oleh kesatuan hati dan kasih persaudaraan. Dan Allah berkenan tinggal di tengah-tengah kita. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Antara kata kata dan tindakan haruslah sesuai Rabu 12 Oktober 2016 Gal. 5:18-25; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:42-46. Luk. 11:46 Tetap Ia menjawab: “Celakalah kamu juga , hai ahli ahli Taurat, sebab kamu meletakan beban beban yang tak terpikul pada orang tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.” Kata orang, lebih mudah menasehati dari pada melakukan apa yang dinasehati. Saya pribadi setuju dengan hal ini. Saya kalau di mintain pendapat bila ada teman yang kesulitan, saya bisa dengan mudah berpikir dan memberi solusi maupun nasehat. Bila ada teman yang menangis di putuskan kekasih, saya bisa mudah berkata, sudah… lupakan saja. Orang itu bukan yang terbaik. Pasti ada yang lebih baik yang sedang menanti. Mudah menasehati, tapi kalau sendiri yang mengalami, airmata terus terus an turun. Antara otak dan hati tidak mau akur. Itulah manusia.. lebih mudah berkata kata dari pada sendiri yang menjalankan. Saya ingat hal lucu.. jaman dulu mengingatkan “temen deket” jangan telat makan, dijawab, kamu sendiri makannya suka suka, sudah kerja depan computer pun makan dilupain. Saat itu saya tertawa.. iya, kita suka kepo mengingatkan orang lain, tapi diri sendiri tidak pernah melakukan apa yang kita saranin. Antara kata kata dan tindakan sering tidak sesuai. Sewaktu saya masih kecil, usia duduk di bangku sekolah, saya disebut cukup keras melawan mama saya. Hal sepele yang kadang saya debat dan pertanyakan. Contohnya, saya sering di tegur kalau abis makan terus langsung berdiri meninggalkan piring bekas makan saya di meja. Suatu saat saya pertanyakan, kenapa papa saya tidak pernah mengangkat piring bekas makan, tapi saya harus mengangkat piring saya? Hal yang di pikiran saya sangat bertentangan. Kenapa saya wajib sedang orang tua saya tidak wajib melakukan apa yang disuruh? Itu kan tidak sesuai dengan ajaran. Hal sepela tapi membekas di pikiran dan hati saya. Saya belajar menjadi pribadi yang tidak asal menerapkan sesuatu yang mana saya sendiri tidak akan bisa jalankan. Karena saya tau rasanya berada disisi yang wajib menjalankan sedangkan yang membuat aturan tidak menjalankan. Antara kata kata dan tindakan kita haruslah selaras. Bukan asal mengeluarkan kata kata indah dan baik saja. Tetapi pribadi kitapun bisa mencerminkan indah dan baik. Karena kata kata tanpa tindakan adalah kosong. Sedangkan tindakan tanpa kata katapun sudah memiliki arti. Singkat kata.. mari kita belajar menjadi pribadi yang selaras, baik kata kata maupun pribadi kita. Selamat menjalankan God Bless Agnes Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Pengetahuan dan Kebenaran Sejati Ef. 1:1-10; Mzm. 98:1,2-3ab, 3cd-4, 5-6; Luk. 11:47-54. Kamis 13 Oktober 2016 Luk 11 : 54”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.” Dari zaman dahulu sebelum masehi hingga zaman sekarang pengetahuan merupakan suatu bidang yang tidak akan mati sampai kapan pun. Orang berlomba-lomba untuk mendapatkan sebanyak mungkin pengetahuan supaya bisa bersaing dengan tuntutan jaman. Universitas di buka dimana-mana. Usia sekolah pun makin lama semakin muda saja. Pada jaman Yesus,orang farisi dan ahli-ahli Taurat merupakan orang-orang paling terpelajar diantara masyarakat pada waktu itu. Pengetahuan yang mereka miliki membuat mereka sombong dan selalu merasa benar. Mereka menuntut semua orang untuk mengikuti peraturan-peraturan itu untuk kepentingan diri sendiri. Yesus mengecam mereka karena mereka mempergunakan pengetahuan yang mereka miliki untuk menindas orang lain, padahal mereka sendiri tidak mematuhi aturan Tuhan yang telah mereka ketahui luar kepala. Pengetahuan memang bisa menjadi berkat tapi juga bisa menjadi kutuk kalau dipergunakan secara tidak benar. Tuhan Yesus mau menekankan bahwa pengetahuan akan kebenaran hanya berasal dari Tuhan karena Tuhan adalah kebenaran itu sendiri. Jika kita dianugrahi otak yang cemerlang, bakat yang menonjol, kepandaian dan berbagai kelebihan lain. Ingatlah bahwa semuanya itu berasal dari Tuhan. Tidak ada satupun yang kita bawa pada saat kita datang ke dunia dan tidak ada yang kita bawa pada saat kematian kita, semua adalah anugrah Tuhan semata. Tidak ada yang perlu kita sombongkan, akan tetapi sebaiknya kita memakai segala yang telah Tuhan anugrahkan kepada kita untuk kemuliaan namaNya. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Jumat 14 Oktober 2016 Tidak memiliki musuh, mungkinkah? Sir 17 : 19b “ MataNya selalu tertuju kepada tingkah laku mereka” Kalistus I Ef. 1:11-14; Mzm. 33:1-2,4-5,12-13; Luk. 12:1-7. BcO Sir. 17:15-32 “A dog is not considered a good dog because he is a good barker. A man is not considered a good man because he is a good talker.” Tulisan diatas ini saya temukan di salah satu wall facebook milik kawan saya, yang langsung nancep buat saya pribadi karena saya sendiri sedang belajar untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Karena memang apa yang sudah keluar dari mulut kita tidak akan pernah bisa kita tarik kembali. Beberapa bulan yang lalu kenalan saya sharing dengan Pastur mengenai pelayanannya, banyak sekali kendala seperti dunia usaha sikut sana sikut sini. Dan Pastur tersebut menasehati untuk tetap merebut apa yang menjadi hak teman saya (pelayanan) tersebut walau mungkin di bidang yang lain. Saat itu saya hanya mendengarkan saja karena bukan kapasitas saya untuk menasehati kolega tersebut. Dan setelah beberapa saat saya sudah lupa akan masalah yang bukan milik saya itu. Tetapi beberapa hari lalu, ayah saya yang masih KongHuCu, dan juga ‘mantan’ pelayan di KongCo nya cerita kepada saya mengenai segala hal di kampung halaman kami, termasuk pelayanan Ayah. Dia bercerita mengenai betapa banyaknya orang berebut untuk masuk kepada kepanitiaan/ kepengurusan KongCo tempat Ayah saya melayani. Dan tidak luput beliau juga kena sikut oleh para kenalannya dan akhirnya dia melepaskan jabatannya. Karena penasaran saya menanyakan kenapa kok ga dipertahankan saja, dan jawabnya bahwa pelayanan bukan hanya di KongCo saja. Biar saya yang mengalah. Tidak masalah kok menjadi orang biasa bukan pelayan. Tuhan melihat hati. Dengan saya melepas ini paling tidak saya tidak punya musuh karena hanya untuk memperebutkan jabatan. Saya menulis renungan ini bukan mengajak pembaca untuk mundur waktu ada musuh didalam pelayanan, tetapi renungan ini untuk mengajar kita semakin bijaksana didalam pelayanan, bisa juga kok pindah ke sie yang lain, atau ambil kegiatan yang lainnya dan juga untuk belajar mendengarkan daripada berbicara. Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Mengenal Yesus dengan benar Peringatan wajib St. Teresia dr Yesus. Ef. 1:15-23; Mzm 8:2-3a,4-5,6-7; Luk 12:8-12; Sabtu 15 Oktober 2016 Ef 1:17 ”dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” Bacaan hari ini menuliskan isi doa Paulus untuk jemaat di Efesus, namun saya juga percaya bahwa doa ini juga sangat diperlukan dan berguna bagi saya yaitu: ”Agar Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu memberikan kepada mereka/saya Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar ”. Mengenal seseorang dengan benar sangatlah penting sehingga saya tidak mudah diombang-ambingkan oleh keadaan atau peristiwa yang terjadi, terutama di jaman sekarang dimana berita dapat tersebar dengan seketika. Misalnya saya mendapat gambar lewat WA dimana kekasih saya sedang merangkul seorang wanita, jika saya tidak mengenalnya dengan baik maka saya akan segera kecewa padahal kejadian yang sebenarnya belum tentu seperti yang terlihat. Kekasih bisa berlalu dari hidup saya, namum Yesus ada tetap untuk selama-lamanya, karena itu mengenal Yesus sangatlah penting sehingga saya tidak mudah kecewa, putus asa dan kuatir dalam hidup yang sementara di dunia ini. Dengan Roh hikmat yang Tuhan berikan saya mulai mengerti bahwa yang terpenting bagi Yesus adalah keselamatan jiwa saya, karena untuk itulah Yesus telah mengalami penderitaan yang sangat hingga wafat disalib. Karena dengan bilur-bilurNya, Ia telah membebaskan/memerdekakan saya dari dosa asal agar saya memperoleh keselamatan yang kekal. Maka sebagai anak Allah yang sudah dimerdekakan dengan bantuan Roh Kudus saya akan berusaha agar senantiasa bersyukur baik dalam keadaan menderita atau bahagia, dan mengampuni mereka yang telah dan akan menyakiti saya k arena Tuhan Yesus telah lebih dahulu mengasihi dan mengampuni saya. Kasih Yesus adalah Kasih Agape yaitu kasih yang memberi tampa menuntun balas, maka bercermin pada kasih ini segala yang dilakukan adalah demi kemuliaan Tuhan Allah saja tampa ada keinginan untuk mendapatkan balasan karena hanya Dialah sumber keselamatan dan segalanya bagi kita semua. Semoga dengan doa St. Paulus ini kita dapat senantiasa mengucap syukur serta hidup dalam damai dan sukacita . Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Tekun dalam Doa Minggu 16 Oktober 2016 Luk. 18:7, “Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihanNya, yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” Hari Minggu Evangelisasi Kel. 17:8-13; Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8; 2Tim. 3:14-4:2; Luk. 18:1-8. Beberapa hari yang lalu sebelum saya menulis freshjuice, ada seorang ibu yang diantar oleh suaminya untuk didoakan. Ibu ini mengalami penyakit jantung yang cukup kronis sampai akhirnya bisa bertahan sampai lima tahun hidup sampai sekarang. Walaupun suaminya seorang nelayan, tetapi keluarga ini sudah habis-habisan sampai sudah sekitar 500 juta untuk biaya pengobatan. Namun, sampai saya menulis freshjuice ini, sakit jantung ibu tersebut belumlah sembuh. Di dalam bacaan hari ini Yesus memberikan sebuah perumpamaan dengan adanya percakapan antara seorang hakim dan seorang janda. Dikatakan bahwa akhirnya “menyerah” dengan berkata, “walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Setelah itu Yesus mengatakan kepada para pendengarnya untuk mencamkan perkataan hakim yang lalim itu bahwa ”Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihanNya, yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” Ibu yang saya ceritakan di atas ini seperti seorang janda dalam injil. Dia tidak pernah putus asa dan mempunyai keyakinan yang besar bahwa Tuhan mendengarkan keluh kesah dan doanya siang malam sampai suatu saat akan sembuh. Memang sampai sekarang belum sembuh tetapi iman dan doa dari sang ibu ini patutlah diacungi jempol karena tak putusputusnya berdoa minta kesembuhan walaupun menurut manusia sangatlah mustahil untuk sembuh. Santa Teresa dari Kalkuta yang baru saja dikanonisasi oleh Paus Fransiskus, pernah mengatakan bahwa kita tidak dipanggil untuk menjadi sukses tetapi untuk menjadi setia. Sang Janda di dalam Injil menunjukkan kesetiaannya dengan meminta, memohon dan berdoa terus menerus. Terkabul atau tidak, itu masalah belakangan. Yang penting setia tekun tanpa putusnya memohon. Apakah kita mempunyai ketekunan dan kesetiaan di dalam berdoa? Siang dan malam? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Kaya Tetapi Kosong – Tangan Kosong St. Ignatius dr Antiokhia Ef. 2:1-10; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 12: 13-21. Senin 17 Oktober 2016 Luk 12:21“Demikianlah jadinya dengan setiap orang yang berusaha menjadi kaya untuk dirinya sendiri, tetapi tidak berusaha menjadi kaya di mata Allah.” Suatu hari, setelah menaklukkan banyak kerajaan, Alexander the Great, Raja Besar Macedonia, jatuh sakit dalam perjalanan pulang. Dengan kematian menatap wajahnya ia berkata, “Saat saya mati, penuhilah tiga keinginan saya. Pertama-tama dokter saya sendiri harus membawa peti mati saya…. yang kedua, di sepanjang jalan menuju kuburan, hiasilah dengan emas, perak dan batu berlian yang telah saya kumpulkan…. yang terakhir adalah bahwa biarkan kedua tangan saya menggantung keluar dari peti mati saya.” Semua jendral dan orang yang berkumpul di sana bertanya-tanya maksud keinginan sang raja yang aneh itu. Tapi tidak ada yang berani bertanya. Melihat muka mereka yang kebingungan Raja Alexander berkata, “Saya ingin dunia tahu tiga pelajaran yang saya baru saja mengerti. Saya ingin para dokter membawa peti mati saya karena orang harus menyadari bahwa tidak ada dokter yang dapat menyembuhkan dan menyelamatkan seseorang dari cengkeraman kematian. Jadi janganlah sia-siakan hidup anda.” “Emas, perak dan kekayaan lainnya di sepanjang jalan adalah peringatan bahwa saya tidak bisa membawa barang sedikitpun dari apa yang saya sudah kumpulkan. Aku menghabiskan hidupku untuk mendapatkannya tetapi tidak bisa mengambil apa-apa. Biarlah orang menyadari bahwa mengejar kekayaan itu sia sia belaka. “Tangan saya yang menggantung keluar dari peti mati memastikan bahwa saya yang datang dengan tangan kosong ke dunia ini juga pergi dengan tangan kosong…. Akhirnya saya sadar bahwa orang yang memenangkan hidupnya didunia dan disurga ialah dia yang tidak mengambil apa-apa saat meninggalkan dunia.” Dengan kata-kata ini, sang raja memejamkan mata. Dengan rela dan damai ia membiarkan kematian menaklukkan dirinya dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ya Bapa, terimakasih untuk segala kekayaan bumi yang Engkau berikan pada kami. Biarlah Roh Kudusmu membantu kami menggunakannya dengan baik untuk kebaikan semua orang. Lalu kosongkanlah tangan kami saat ajal menanti, sehingga mampu menggapai tangan PutraMu Tuhan kami Yesus Kristus, saat Dia menjemput kami pulang ke RumahMu. Rm David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Namaste Selasa 18 Oktober 2016 Luk 10: 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu Pesta St. Lukas 2Tim. 4:10-17b; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Luk. 10:1-9. Saya suka sekali dengan kata “Namaste” yang biasa diucapkan orang India sebagai ucapan salam. Namaste dalam bahasa sangsekerta berarti “saya tunduk padamu”, terdiri dari 2 suku kata; Namas (tunduk/menunduk) dan Te (kepadamu). Jadi kurang lebih artinya saya tunduk kepadamu karena rasa hormat. Dalam perikop hari ini, Yesus memerintahkan murid2nya untuk menyebarkan cinta kasihnya.”Panenan banyak, tapi pekerja kurang”, kataNya. Namun yang menarik dalam kisah ini adalah pesan Yesus kepada muridnya. Sangat detail. Bagaimana mengucapkan salam, jangan berpindah-pindah rumah, hormati dia, dsb. Seperti pesan ayah yang bijak kepada anaknya. Kita seringkali hanya berhenti sampai ingatan injil “Panenan banyak, pekerja kurang” saja. Padahal makna nya lebih dari sekedar itu. Berapa sering kita “membawa kabar baik” , mencari pelayan Tuhan, namun sikap kita justru lebih sering jumawa, merasa superior karena kita merasa lebih tahu dari mereka. Kita mungkin harus lebih sering mengucapkan Namaste dalam hati ketika melayani. Kita mesti bisa berkata “aku tunduk kepadamu karena rasa hormat”. Malang, 2016 Jeff Kristianto Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Melakukan dengan penuh sukacita Yohanes de Brébeuf dan Isaac Jogues, Paulus dr Salib Ef. 3:2-12; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Luk. 12:39-48. Rabu 19 Oktober 2016 Luk 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Papa mama saya memiliki 2 orang karyawan di toko bahan-bahan peternakan kami. Mereka sudah cukup lama bekerja bersama kami. Berlatar belakang pendidikan yang minim, mereka bekerja sebagai kuli panggul dan membantu melayani pembeli di toko. Namanya juga karyawan, mungkin saya dan anda pernah mengalami hal ini. Pada malam hari, ketika saya meminta mereka membereskan toko sebelum tutup, saya dan mama keluar sebentar untuk menyalakan lampu gudang. Nach, ketika kami tiba kembali di toko, kami cukup kaget menjumpai 2 karyawan ini membawa bungkusan plastik secara sembunyi-sembunyi. Setelah di tanya oleh mama, mereka akhirnya mengaku mengambil sedikit makanan ayam untuk di bawa pulang ke rumah. Ketika ada majikan atau tuan-nya, mereka akan kelihatan bekerja secara sungguh-sungguh, tetapi ketika majikannya lengah sedikit, mereka akan mulai bermalas-malasan, dan akan bergerak ketika mendapat perintah atau teriakan dari majikan-nya. Injil hari ini berbicara mengenai kewaspadaan. Kewaspadaan akan kedatangan Yesus sang juruselamat. Kedatangan-Nya untuk masuk ke dalam hati setiap orang dan menuntun mereka ke jalan keselamatan. Apakah kita sudah bertindak seturut kehendak-Nya saat ini? Apakah kita akan pergi ke Gereja, jika Tuhan sudah memberikan “sentilan” nya kepada kita? Melakukan perintah Tuhan, ketika di lihat banyak orang? Mari kita berusaha melakukan semua “pekerjaan” yang Ia percayakan dengan sungguh-sungguh, dan tekun. Lakukan yang terbaik untuk kemulian-Nya. Sebab, segala perbuatan dan apa yang kita lakukan, Ia tak pernah sedetik pun terlambat memperhatikan dan membimbing kita. Jadi, untuk Tuhan – lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh, tekun, dan tidak berpura-pura. Pekerjaan yang kita lakukan dengan tulus, akan membuat Dia merasa senang dan bangga kepada kita anak-anak-Nya. HILDA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Yesus Menjadi Tanda Yang Dipertentangkan Kamis 20 Oktober 2016 Luk.12:51; Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Ef. 3:14-21; Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19; Luk. 12:49-53. Pembaca Fresh Juice terkasih, Api di bumi ini lambang api Roh, yang harus mengobarkan hati manusia dan yang harus dinyalakan di salib. Tetapi api juga dapat diartikan penerangan rohani karena kedatangan Yesus. Yesus datang untuk menjadikan kembali dunia dan mengeluarkan permata dari bebatuan yang akan bertahan sampai keabadian. Sebagai pengikut Yesus, kita harus ambil bagian dalam karya penyelamatan dinaungi terang api Roh-Nya. Yesus adalah pemimpin yang akan menjadi orang pertama yang menghadapi kematian sebagai sarana memperoleh kebangkitan. Langkah ini, yang penuh penderitaan baik bagi Yesus maupun bagi kita adalah pembaptisan dengan api yang mengantar kita ke dalam hidup yang mulia dan abadi. Ini merupakan pembaptisan yang benar, sementara dua pembaptisan yang lain, yakni pembaptisan dengan air dan Roh Kudus, hanyalah persiapan. Yesus mengatakan, Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pertentangan. Kata-kata Yesus ini membingungkan mereka yang mengharapkan dari pada-Nya hidup yang damai. Yesus menjadi sumber perpecahan diantara bangsa-bangsa dan kelompokkelompok social. Kehadiran kita dalam masyarakat pun sering menjadi pertentangan, kadangkala “ditinggal” manakala kita tidak sepaham akan hal-hal yang menjerumuskan. Sering orang berusaha mempergunakan agama sebagai perekat bagi kesatuan nasional atau perdamaian keluarga. Yesus membuat garis bukan garis yang memisah daerah, tetapi membelah setiap kesatuan seperti keluarga, hubungan orang, yang satu dengan yang lain, menerobos hati setiap orang untuk menentukan pilihannya antara Yesus atau Lusifer. Namun pada akhirnya orang harus memilih, dan Yesus yang menjadi pertaruhan untuk dipilih atau ditolak. Inilah pengadilan yang terus berjalan dalam hidup sehari-hari juga. Karena sesudah Yesus, orang tidak dapat tidak harus memilih, menentukan sikapnya terhadap Putera Bapa, yang juga hakim diantara orang hidup dan mati. Ia menjadi tanda kebangkitan dan kejatuhan di Israel, Ia adalah terang, yang menjadi pewahyuan bagi para bangsa. Bukan damai yang dibawa, tetapi pedang rohani, yang memerlukan pembedaan Roh dan ketajaman jiwa. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Masih khawatir? Jumat 21 Oktober 2016 Ef. 4:1-6; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk.12:54-59. BcO Sir. 42:15-25; 43:27-33 Sir 43 : 27b “ Dialah segala- galanya” Kekhawatiran adalah hal yang lumrah terjadi kepada setiap orang, saya sendiri terkadang khawatir akan keuangan. Memang istri saya bekerja juga dan penghasilannya lumayan, tetapi tanggung jawab cicilan rumah dan asuransi adalah tanggung jawab saya. Nah terkadang saya khawatir akan hal ini, apakah bisa saya membayar cicilan rumah dan asuransi? Memang masalah saya mungkin tidak lebih buruk dari mereka yang khawatirnya akan hal yang dasar yaitu, apakah besok ada nasi untuk dimakan? Masih ada lho yang seperti ini dijaman modern ini. Mereka benar benar tidak ada uang untuk makan.Nah kembali ke kasus saya, kekhawatiran yang sering menghampiri ini (tiap bulan saat mendekati tagihan KPR) membuat saya belajar akan betapa luar biasanya Tuhan. Pembaca Fresh Juice pasti pernah dengar firmatn Tuhan “dimana hartamu berada, disitu hatimu” nah banyak orang yang sudah bergelimangan harta lupa akan ke Gereja, tetapi mereka yang tidak bisa makan atau tidak bisa bayar cicilan rumah pasti ingat ke Gereja (seperti saya). Dari hal ini saya belajar bahwa Tuhan itu adalah harta yang luar biasa, karena pada saat saya tidak ada uang (harta) maka hati saya hanya mencari Tuhan. Tetapi, kekhawatiran ini bukanlah hal yang baik, karena dengan adanya rasa khawatir ini kita seakan akan meremehkan atau tidak mempercayai adanya ke Luar Biasa an Tuhan, yang empunya Langit dan Bumi. Maka, marilah kita belajar untuk tidak khawatir akan esok hari. Ya walaupun sulit tetapi dengan belajar memberikan Hati kita kepada Harta Abadi, Tuhan akan selalu memberkati kita. Janganlah Khawatir, Dialah segala-galanya Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Berbuah Sabtu 22 Oktober 2016 Lukas 13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya Ef. 4:7-16; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 13:1-9. Pada bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kita dengan sebuah perumpamaan. Diceritakan seseorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya. Sudah tiga tahun, dia datang untuk mencari buah pada pohon ara tersebut tetapi tidak menemukannya, kemudia ia meminta kepada pengurus kebun anggur tersebut untuk menebangnya. Katanya: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!. Tetapi jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah: jika tidak, tebanglah dia. Perumpamaan ini berarti Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk berbuah. Kesempatan untuk bertobat dan meninggalkan segala sesuatu perbuatan yang buruk dan meninggalkan apa yang tidak berkenan di hadapan Nya. Pertobatan ini kita jadikan suatu babak kehidupan baru dalam hidup kita. janganlah kita mengulangi dosa yang telah kita lakukan. Tuhan Yesus menekankan pentingya bertobat. Karena pertobatan adalah langkah awal sebuah keselamatan. Karena tanpa pertobatan, maka tidak ada keselamatan. Perumpamaan ini juga diceritakan Tuhan Yesus untuk membantah pikiran atau tuduhan bahwa orang-orang yang mengalami musibah dikarenakan bahwa orang-orang tersebut mempunyai dosa yang lebih banyak dari orang-orang yang luput dari musibah. Yesus tidak setuju, Yesus berkata bahwa musibah itu bukanlah semata-mata sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka tetapi terutama sebagai peringatan kepada siapa saja bahwa hidup manusia itu tidak pasti, hidup manusia itu tidak abadi. Maka manusia harus mempergunakan waktu sebaik-baiknya. Maka janganlah kita menunda lagi pertobatan kita. Bertobatlah dan selalu memohon bimbingan Roh Kudus agar kita tetap kuat dan tidak jatuh di dalam dosa. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Karakter pemungut cukai dan Farisi Hari Minggu Misi Sir. 35:12-14, 16-18; 2Tim. 4:6-8,16-18; Luk.18:9-14. Luk. 18:13 Minggu 23 Oktober 2016 Pemungut cukai itu berdiri jauhjauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini Biasanya kalau kita ingin melamar pekerjaan, kita harus menyiapkan curriculum vitae sebagai acuan orang untuk mengenal siapa kita sebagai pribadi serta prestasi apa saja yang pernah kita capai. Seolah kita hanya dihargai dan mungkin saja di terima karena prestasi atau keunggulan tertentu yang kita miliki. Ketika saya mencoba melamar atau lebih tepatnya memenuhi undangan MGL untuk bergabung dengan kongregasi baru ini, saya pun diminta curriculum vitae yang saya siapkan se-impresif mungkin. Namun, yang mengejutkan saya adalah pernyataan awal Moderator MGL, bahwa kriteria utama untuk menjadi seorang Imam dalam Kongregasi MGL adalah saya haruslah seorang berdosa dan bukan hanya itu saja; relakah saya menerima Yesus sebagai satu-satunya penyelamat. Dengan kata lain, untuk menjadi murid Kristus yang sejati memang tidak ada jalan lain selain mengakui bahwa kita ini dengan segala kebijaksanaan, pengetahuan dan (mungkin) kebaikan yang kita miliki tetap saja belum cukup untuk menghantar kita menjadi orang yang benar di hadapan Allah. Kita butuh perantara, kita butuh Putera-Nya Yesus Kristus untuk membenarkan kita. Dalam Kisah Injil ini ada dua orang dengan karakter yang berbeda; yaitu pemungut cukai dan orang Farisi yang berdoa di Bait Allah. Keduanya melakukan perbuatan yang baik yaitu berdoa, namun si pemungut cukai akan pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu (si Farisi) tidak (Luk. 18:13). Mengapa demikian? Alasannya sederhana si pemungut cukai berdiri apa adanya di hadapan Allah sementara si Farisi malah memuji-muji diri di hadapan Allah. Namun, kalau menurut saya kita semua memiliki dua karakter ini di dalam diri kita masing-masing; karakter pemungut cukai dan Farisi. Karakter Farisi lebih dominan untuk kita sebagai aktivis Gereja. Aktif di komunitas kebangunan rohani (seperti DOJ) atau setia dengan Adorasi Suci, Taize, Kelompok Kerahiman Ilahi, dan atau apalagi sebagai imam, frater, bruder, suster. Pengalaman pribadi saya ketika karakter Farisi ini muncul dalam doa-doa pribadi saya, seringkali saya sedang menuntut untuk diperhatikan secara khusus; mungkin karena ada kebutuhan khusus, atau memang sengaja minta ganjaran yang baik-baik saja, jangan sampai sakit atau hidup sengsara. Singkatnya ketika saya punya keinginan khusus, saya seolah mengingatkan Tuhan untuk jangan menunda-nunda berkat yang telah disiapkan karena selama ini saya memang sudah berkorban dan berbuat baik lebih daripada orang-orang lain. Sementara itu karakter pemungut cukai akan muncul dalam doa-doa pribadi saya, ketika saya kedapatan berbuat salah atau dosa; ketika saya lalai dan tidak setia pada janji-janji imamat saya. Mengapa? Sebab utama karena malu dan takut image saya akan rusak, karena itu sebelum ketahuan lebih baik langsung berdoa minta ampun pada Tuhan, supaya Dia jangan murka dan marah. Nah, pada saat-saat seperti itu doa saya seolah seperti doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sampai mencapai tujuannya (Sir. 35:17). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Segala keterbatasan Senin 24 Oktober 2016 Luk 13:10-17 Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabat? PF S. Antonius Maria Claret, Uskup Ef. 4:32-5:8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 13:10-17. Dalam bacaan Injil hari ini, ada hal-hal yang bisa kita renungkan dan lakukan dari perbuatan Yesus pada saat itu dalam konteks kehidupan nyata kita saat ini. Hal pertama adalah (saat ) Yesus mengajar. Mengajar dikehidupan kita saat ini adalah mewartakan kabar gembira baik dalam sikap hidup dan perkataan kita. Hal ke dua adalah Yesus melihat wanita yang dirasuki roh dan sakit. Artinya, dituntut kepekaaan kita melihat sesama didalam lingkungan, baik disekitar dan dimanapun kita berada. Hal ke tiga adalah kasih. Kasih lah yang membuat kita tergerak untuk melihat, menyapa dan berani melakukan sesuatu bagi sesama kita, selayaknya Yesus yang memanggil dan menyembuhkan wanita yang sakit tersebut. Hal ke empat adalah kepala rumah ibadat dan hari Sabat. Yaitu, segera lakukanlah apa yang sanggup dilakukan pada saat kita melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan kita tanpa menunda dan terhalang oleh hal-hal kecil ataupun orang-orang lain yang menilai kita. Secara sederhana, hal-hal diatas inilah yang bisa dilakukan dalam kehidupan kita ini sekarang, dan juga dengan segala keterbatasan yang kita miliki merupakan tantangan yang harus dapat dilalui untuk tetap menjadi karya kepanjangan Tuhan yang nyata dalam hidup kita bagi sesama. Semoga Birendra Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Keep Going Selasa 25 Oktober 2016 Mzm 128:1 “Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukanNya” Ef. 5:21-33; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Luk. 13:18-21. Don’t give up because of one bad chapter in your life.. Keep going..your story doesn’t end here.. Quote ini saya dapatkan dari seorang sahabat, saat dimana saya melihat mama sedang sakit, dan itu cukup membuat saya tersadar yang mana awalnya sempat terbawa perasaan melow juga akan kondisi mama saya..wajar juga sich namanya juga anak..tapi melownya ga boleh kelamaan so keep going!! Dalam hidup ini setiap orang dihadapkan dengan berbagai tantangan hidup atau bahkan kekecewaan. Memang mudah untuk menjadi putus asa dan berpikir, Mengapa ini terjadi padaku? Apa salahku? Aku sudah pelayanan tapi kok begini? Harusnya kan begini? Seribu satu macam pertanyaan ada dibenak kita.. Terkadang hidup memang tidak selalu adil, namun Tuhan selalu adil. Dan Dia berjanji bahwa segala sesuatu akan bekerja untuk kebaikan kita. Kita tidak dapat mengisolasi satu tantangan kehidupan dan berkata” Yah, seluruh hidupku hancur. Itu hanyalah satu bagian dari kehidupan kita. Kabar baiknya, Tuhan melihat gambaran secara keseluruhan. Satu kekecewaan bukanlah akhir dari segalanya. Kehidupan kita tidak berhenti karena satu kemunduran saja. Tantangan yang sedang kita hadapi adalah satu potongan puzzle kehidupan kita. Potongan puzzle turut bekerja untuk kebaikan kita.Beberapa orang menjadi pahit hati sebelum semua potongan puzzle tersusun dengan lengkap. Bersikap tidak sabar, pikiran, emosi seakan berkecamuk untuk menganalisa.. Sekali lagi bersabarlah..(Mungkin kalau sabar dijual di Indomaret, jadi paket sabar akan laris manis, karena kesabaran agak lumayan langka dijaman ini :) Semuanya itu belum selesai sampai Tuhan mengatakan bahwa itu sudah selesai. Kuncinya adalah together (turut bekerja) bukannya melawan, karena akan terasa berat. Terus maju kemana Tuhan menuntun langkah kita, suatu hari nanti ketika menoleh kebelakang dan bagaimana semuanya itu berperan menjadi suatu rencana yang indah yang telah dirancangkan untuk kehidupan kita. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Rabu 26 Oktober 2016 Perjuangan melewati sebuah pintu Luk. 13:24 “ Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu : Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Ef. 6:1-9; Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 13:22-30. Teringat.. sekitar tahun 2006 rasanya, saat saya masih bekerja di sebuah perusahaan retail baju, dan kami mengadakan sale dengan harga murah disebuah kota, sebutlah kota x. Baju baju yang dijual brand nya cukup popular dan ini kali pertama kami adakan di kota x ini. Saat hari pertama pembukaan sale, yang kami adakan di lantai 3 sebuah mal, cukup membuat merinding. Pembeli berdesakan dan membeli dengan rakus. Saking ramai, kami putuskan, tutup dulu sebentar sambil kami berembuk bagaimana baiknya mengatur arus yang begitu ramai. Saat saya dan teman berdiskusi langkah yang terbaik, saya melihat ke pintu masuk yang terbuat dari kaca, kami kaget, para pembeli penuh berjejal di sepanjang pintu kaca menempel pada kaca. Dan ada teriakan, dorong saja satuuu duaaa tigaaa.. Terus terang kami shock, kami bukan gembira tapi shock, serasa mau dijarah. Merinding dan ngeri. Setelah team disiapkan mental dan tenaga, saya buka pintu, dan pintu terdorong dengan keras, semua berhaburan masuk. Dan yang paling depan jatuh terinjak injak. Ada seorang anak usia 5 tahun jatuh dan terinjak.. Leher nya yang terinjak. Ibunya susah payah berteriak menggeser kiri kanan agar anaknya bisa berdiri. Kalau saja setiap hari minggu bisa seperti ramainya sale dimana orang berdesakan masuk ke Gereja,hehehee… tentulah fun, kita akan berlomba setiap minggu agar bisa masuk dan duduk dengan nyaman didalam. Yesus berkata, berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Karena banyak orang akan berusaha untuk masuk tetapi tidak akan dapat. Dalam menjalani hidup di dunia, apakah yang sudah kita siapkan agar kelak kita bisa disebut layak dan santo Petrus membukakan pintu surga untuk kita. Sudahkah kita memenuhi persyaratan wajib ataukah tidak tahu sama sekali apa persyaratan agar bisa melewatinya? Seberapa inginkah kita masuk surga, ataukah kita lebih semangat saat berlomba membeli barang sale saja? Nah teman teman, mari kita berlomba agar bisa masuk melalui pintu yang sesak itu, karena didalamnya… hal indah sudah menanti kita. Shaloom Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Berbicara Untuk Menyenangkan Hati Allah Luk 13:35 Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” Kamis 27 Oktober 2016 Luk.9:55”Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” Yesus masih dalam perjalanan ke Yerusalem sebagai tujuan akhir perjalanan-Nya. Yerusalem adalah tempat para nabi dibunuh. Yesus yang mengerti diri-Nya juga sebagai nabi melihat nasib-Nya akan berakhir di Yerusalem. Ketika para rasul menghalangi dia untuk pergi ke Yerusalem karena mereka tahu bahwa dia pasti akan dibunuh di sana, Yesus dengan tegas menghardik mereka. Dia tidak takut sedikit pun akan apa yang menjadi risiko pilihan hidup-Nya. Dia tidak menunjukkan sikap kompromi kepada orang-orang yang menjadi lawan-Nya. Dia secara terbuka memanggil Herodes sebagai serigala. Menjadi nabi dan menyerukan suara kenabian memang menanggung risiko berat. Kita menjadi musuh banyak orang. Oleh karena itu, begitu sering kita memperhalus inti pewartaan kita dengan lebih berkompromi dengan orang-orang yang menentang kita dengan mengorbankan kebenaran. Begitu sering kita tidak mengatakan kebenaran hanya karena mau menyenangkan orang lain. Kita begitu takut untuk tidak disenangi orang. Paulus dalam suratnya kepada umat di Tesalonika mengingatkan kita supaya ”berbicara” bukan untuk menyenangkan hati manusia, tetapi menyenangkan hati Allah (1Tes. 2:4). Walaupun sering dalam mewartakan kita ditentang tapi harus tetap maju dan pantang menyerah. Yudi Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 My Life is my worship Jumat 28 Oktober 2016 Ef 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. Pesta St. Simon dan Yudas, Ras Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Lukas 6:12-19. Dalam komunitas DOJCC Bali, saya memilih untuk mengambil bidang praise and worship sebagai bentuk pelayanan saya. Di awal mula nya, mungkin saya memilih nya karena saya suka menyanyi atau mungkin saya suka musik, suka membawakan acara nya, dll. Tetapi ketika saya mengatakan pada Desy, bahwa saya mau terlibat penuh di bidang praise and worship, hal itu membawa saya akan perjalanan pemaknaan yang lebih dari pemikiran mula-mula saya. Ada buku, dan beberapa pengajaran tentang praise and worship yang saya pelajari dan dengarkan. Dan, dari semuanya itu, sungguh mengejutkan saya, tidak satu pun berbicara banyak tentang teknik bernyanyi ataupun teknik membuat alur dalam memimpin pujian. Praise and worship ternyata bukan hanya berhenti atau berfokus pada sebuah ritus atau sebuah panggung untuk bernyanyi. Hidup saya lah, yang seharusnya menjadi praise and worship itu sendiri. Hidup saya lah, yang ingin IA bangun dan merupakan panggung bagiNya untuk menunjukkan Kuat dan KuasaNya. Sampai saat ini, saya masih terus belajar dan memahami pengajaran tersebut. Doa saya setelah itu adalah, agar dalam hidup saya, saya selalu sadar, bahwa kehidupan ini bukanlah sebuah kehidupan yang asal asalan, yang asal diberikan dan dijalani. Melainkan sebuah anugerah, dimana IA ingin memakaiku dan kehidupan ku untuk menyatakan Cinta dan KuasaNya yang Kekal. Amin ~Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Meninggikan Diri Sendiri Flp1:18b-26; Mzm 42:2,3,5bcd; Luk 14:1,7-11; Sabtu 29 Oktober 2016 Luk 14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri , ia aka ditinggikan.” Dalam bacaan hari ini Yesus menceritakan sebuah perumpamaan karena melihat bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat. Keadaan seperti ini sampai sekarang masih sama, karena sebagian manusia cenderung untuk meninggikan diri atau menilai diri lebih baik dari yang sebenarnya. Dengan meninggikan diri, yang bersangkutan menganggap hanya dia saja yang mempunyai kepentingan, hanya dia saja yang sibuk sehingga boleh melanggar aturan, orang lain dianggap tidak mempunyai kepentingan. Dengan demikian maka yang merasa diri sangat penting akan semena-mena sehingga tampa disadari dia juga lupa mengasihi/menghormati dan mementingkan Tuhan dan sesama. Pada perayaan Paskah yang lalu saya melihat kejadian yang mirip dengan kisah diatas. Waktu itu Misa akan dimulai kira-kira 30 menit lagi. Bangku di dalam gereja sudah penuh, hanya bangku yang sudah di sediakan untuk para Prodiakon, Suster dan Dokter yang masih kosong, tapi di Aula dan di luar masih banyak tempat kosong. Kemudian masuk sepasang suami-istri setengah baya mengambil tempat duduk yang diperuntukan khusus untuk para Suster. Tidak lama kemudian sang suami rupanya merasa tidak nyaman duduk disana dan mengajak sang istri untuk mencari tempat yang lain. Karena saya duduk persis di belakang mereka, saya melihat sang istri tidak ingin pindah walau beberapa kali didesak oleh suaminya sampai pada akhirnya seorang petugas dengan sopan meminta mereka untuk mencari tempat yang lain karena para Suster yang punya tempat duduk sudah datang. Karena harus pindah maka dengan muka cemberut dan sikap yang kasar sang istri menarik suaminya untuk pergi. Mungkin tidak banyak orang yang memperhatikan kejadian ini, tapi bagi yang bersangkutan cukup memalukan. Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran sang istri, tapi yang pasti dia lebih memetingkan tempat duduk dari pada berdoa dan berbicara pada Yesus yang telah wafat bagi dosa-dosa kita dan yang KebangkitanNya sedang akan dirayakan pada saat itu. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 Hasrat melihat Yesus Minggu 30 Oktober 2016 Luk 19:4, “Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.” Keb. 11:22-12:2; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14; 2Tes. 1:11-2:2; Luk. 19:1-10. Kalau dibandingkan dengan orang-orang bule, tinggi badan saya yang 170cm lebih sedikit termasuk pendek. Mengapa demikian? Karena beberapa kali saya menghadiri acara World Youth Day (WYD) dan pada saat menyambut kedatangan Paus yang lewat, selalu saja ada orang yang lebih tinggi daripada saya, sehingga saya harus menjinjit ataupun mencari tempat yang lebih tinggi supaya bisa “sekedar” melihat wajah Paus itu seperti apa. Saya yakin, demikianlah yang dialami oleh Zakeus orang pendek yang ingin melihat Yesus yang menjadi buah bibir saat itu dengan banyaknya mukjizat yang dilakukan dan banyaknya orang mengikutiNya. Zakeus tidak kehilangan akal, tetapi dikatakan bahwa dia berlari mendahului orang banyak. Jadi walaupun dia pendek, ternyata dia juga seorang pelari yang cukup cepat sampai dikatakan “mendahului” orang banyak. Kemudian dikatakan bahwa ia memanjat pohon ara untuk melihat Yesus. Nah, setahu saya, pohon ara tidaklah seperti pohon mangga yang bisa tinggi besar, tetapi juga pohon yang terbilang pendek. Namun, pohon ara cukuplah membantu untuk dipanjat supaya bisa melihat Yesus. Yang menjadi permenungan dari bacaan Injil hari ini adalah keinginan besar dari Zakeus yang ingin melihat Yesus. Melihat bukan hanya sekedar melihat tetapi memandang dengan adanya percakapan non verbal yang terjadi ketika mata Yesus tertuju kepada mata Zakeus yang akhirnya Yesus berkata, “turunlah, aku mau mengunjungi rumahmu”. Sungguh luar biasa. Dari beberapa pengalaman WYD, tidak pernah sekalipun Paus datang menghampiri saya dan menyalami saya, tetapi ada beberapa teman yang mendapatkan kesempatan istimewa tersebut ketika Sri Paus mendekati dan menjabat tangan teman saya. Namun, kembali ke pengalaman pribadi saya adalah mengapa sampai ada “rasa penasaran” yang menggebu-gebu ingin melihat Paus yang notabene adalah wakil Kristus di dunia ini? Itu dikarenakan adanya Yesus. Nah bagaimana dengan kita, apakah kita juga mempunyai “hasrat dan keinginan” seperti Zakeus hendak melihat Yesus di setiap saat di dalam kehidupan kita? Mari kita lihat Yesus dengan mata hati dan telinga hati yang terbuka. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 www.DOJCC.com Kebaikan dihadapan Allah Flp. 2:1-4; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:12-14. Senin 31 Oktober 2016 Flp 2:4 “ Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,tetapi kepentingan orang lain juga. Pada saat merenungkan teks ini terlintas dalam pikiran saya bahwa tanpa kita sadari, seringkali kebaikan yang kita lakukan semata mata untuk kepentingan diri kita sendiri, oleh karena keegoisan kita sering kali lebih dominan untuk mencari keuntungan bagi diri kita, karena kita kurang peka melihat keadaan dan situasi yang dibutuhkan oleh orang lain, hal ini tentu mengakibatkan kita jauh dari kasih Allah seperti dalam bacaan Injil hari ini. Kita semua diingatkan kembali, agar dalam setiap kebaikan yang kita lakukan dalam hidup ini menjadi tanda dan kehadiran Allah di dalam hidup kita. Hal ini seringkali kita lalaikan dengan mengabaikan apa yang menjadi rencana dan kehendak Allah yaitu saling membantu dan memberikan perhatian kepada orang yang sangat membutuhkan pertolongan kita.Menjadi pengikut Kristus hal ini tentu tidak mudah dibutuhkan keterbukaan dan kerendahan hati, kesetiaan dan keberanaian dan kemauan yang kuat agar dalam melaksanakan kehendak Allah kita semua dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus. Hal ini mengingatkan kita semua pada peristiwa dimana para rasul dan pengikut Kristus hidup sebagai umat perdana bekumpul dan selalu melakukan kebaikan dan memberikan sesuatu untuk kehidupan mereka bersama.Oleh karena itu marilah kita semua melihat lebih dalam lagi apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita yaitu, saling membantu dan melihat apa yang dibutuhkan orang disekitar kita. Marilah berdoa: Ya Allah Tidak hanya kepada orang -orang yang berkehendak baik, tetapi juga kepada semua orang yang berkehendak buruk . Jangan hanya mengingat semua penderitaan yang mereka timpakan kepada kami, tetapi ingatlah buah -buah yang kami hasilkan akibat penderitaan ini, persahabatan, kesetiaan, kerendahan hati, keberanian dan kemurahan hati, semuanya itu merupakan keluhuran yang diinspirasikan oleh semua penderitaan ini. dan jika jika tiba saatnya mereka harus diadili, biarkanlah semua buah yang telah kami hasilkan menjadi pahala kami. Amin Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 82 / 2016 PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan