kondisi umum perusahaan magang

advertisement
25
KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG
Belt Collins International Pte. Ltd
Belt Collins International (BCI) tumbuh dari kombinasi seorang
perencana, Walter K. Collins, dan seorang insinyur sipil, Robert M. Belt, ketika
mereka mulai perusahaan di Honolulu lebih dari 55 tahun yang lalu. BCI adalah
perusahaan
jasa
profesional
pertama
di
kawasan
Asia
Pasifik
yang
menggabungkan konsultasi perencanaan perkotaan dan tanah, teknik sipil,
arsitektur lanskap, dan lingkungan dalam satu organisasi profesional. Beberapa
faktor yang telah menyebabkan terbentuknya prestasi tersebut adalah :
1. Tercerahkan oleh kepemimpinan yang menghabiskan sejumlah besar
waktu untuk mengembangkan bakat dan mentoring mendatang.
2. Sensitivitas BCI pada budaya lokal, adat istiadat, dan lingkungan alam.
3. Banyaknya studi yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk
menemukan cara-cara baru dalam memandang bidang tanah yang luas
dan bagaimana menggunakannya.
BCI adalah sebuah perusahaan konsultan perencanaan dan desain
internasional yang berfokus pada penyediaan nilai aset klien berbasis lahan. BCI
mempekerjakan lebih dari 500 profesional multidisiplin dan staf pendukung
terlatih dari sepuluh kantor di delapan negara dan teritori. BCI secara konsisten
menempati urutan sebagai salah satu dari 200 perusahaan desain internasional
teratas dalam 500 perusahaan desain yang berbasis di Engineering News-Record.
Sejak pendiriannya pada tahun 1953, BCI telah menyelesaikan lebih dari 16.000
proyek di 70 negara di seluruh dunia dan telah menerima lebih dari 350
penghargaan dan penghormatan untuk proyek-proyeknya.
Dengan lebih dari 20 LEED Accredited Profesional di kantor Amerika
Serikat, BCI terintegrasi atas staf insinyur, perencana, arsitek lanskap, dan
ilmuwan lingkungan bekerja sama dengan klien untuk menciptakan ruang yang
inovatif, khas, dan inspiratif, sementara pada saat yang sama meningkatkan,
melindungi, dan melestarikan lahan yang ada dan sekitarnya.
26
Lingkup Kegiatan Konsultan
BCI menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien yang berkembang
sepanjang tahun, BCI telah menambahkan layanan untuk melengkapi teknik dan
praktek perencanaan. Dimulai dengan penambahan arsitektur lanskap tahun 1960,
BCI terus memperluas layanannya dengan penambahan konsultasi lingkungan
pada tahun 1993, untuk GIS dan desain komunikasi dalam beberapa tahun
terakhir. Dengan disiplin dan pengalaman perusahaan yang luas, memungkinkan
perusahaan ini menawarkan keahlian pada banyak proyek kehidupan.
Bentuk pasar yang di kuasai adalah: komunitas, fasilitas pendidikan,
komersial, residensial, hotel dan resort, infrastruktur, desain perkotaan, taman dan
rekreasi, pemerintahan, layanan dan perencanaan, teknik sipil, arsitektur
pertamanan, dan konsultasi lingkungan.
Struktur Organisai Perusahaan
Untuk memperjelas kedudukan jabatan para staf yang bekerja dalam
sebuah perusahaan profesional diperlukan struktur organisasi perusahaan. Struktur
organisasi perusahaan menunjukkan alokasi dari tanggung jawab dengan fungsi
yang berbeda-beda dan bagian yang berbeda dari suatu perusahaan, dimana setiap
bagian tersebut memiliki hubungan kerja yang efektif untuk meningkatkan
produktifitas kerja.
Belt
Collins
International
Pte.
Ltd.
dikepalai
oleh
seorang
Chairman/President/Managing Director. Kemudian yang membawahinya adalah
Vice President/Director. Vice President bertugas memimpin proyek serta
mengamati kinerja Associate Director yang mengepalai para Associate, sedangkan
di bawah Associate terdapat Project Manager yang bertanggung jawab dalam
manajemen
proyek
dan
koordinasi
desain
maupun
konstruksi,
Senior
Horticulturist, dan Senior Landscape Architects/Planner/Designer yang masingmasing mengepalai Landscape Architect, Architect, Art/Decorative Designer,
Horticulturist, CADD Designer, Graphic Designer, Administration Staff,
IT
Officer (Gambar 8).
Selain pembagian berdasarkan jabatan, tugas, dan tanggung jawab, di BCI
juga terdapat struktur organisasi tipikal bagi setiap area proyek dan bagi setiap
27
proyek. Karena itu setiap proyek memiliki struktur organisasi sendiri yang sedikit
berbeda dari struktur organisasi perusahaan pada umumnya dan berbeda pula dari
proyek lainnya.
Pada proyek Panyu Agile Residence di Guangzhou, Cina, struktur
organisasinya dimulai dengan president, kemudian vice president, setelah itu
associate kemudian project manager yang berkoordinasi dengan Bali office
manager dan technical and support staff yang ada di Singapura. Bali office
manager mengkoordinasikannya kepada technical and support staff yang ada di
Bali yang masing-masing bekerja sesuai dengan divisinya (Gambar 9).
Chairman/President/Managing
Director
Vice
President/Director
Vice
President/Director
Vice
President/Director
Associate
Associate
Associate
Project Manager/Architect
(Key Contact Person)
Landscape Architect/Designer/Horticulturist
Technical and Support Staff
Gambar 8. Struktur Organisasi Umum Belt Collins International Pte.Ltd
28
President
Allen Kerton
Vice President
K C Lam
Associate
Pang Hui On
Project Manager
Liem Pieng
Technical and Support
Staff
Singapore Office
Bali Office Manager
Koesari Ratmono
BCI Bali
Technical and Support
Staff
Bali Office
Gambar 9. Struktur Organisasi Khusus Proyek Panyu Agile Residence
Spesialisasi Pekerjaan
Dalam setiap perusahaan terdapat garis besar pembagian pekerjaan atau
gambaran pekerjaan dalam hal tugas, tanggung
disesuaikan
jawab dan wewenang yang
dengan jabatan yang ada dalam struktur organisasi perusahaan.
Spesialisasi pekerjaan yang dimiliki oleh Belt Collins International Pte. Ltd. :
a. Chairman/President/Managing
Director
bertugas
dalam
mengelola
perusahaan dengan melakukan pengarahan, pengawasan, perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian untuk mencapai visi
dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam perusahaan ini, Managing
Director bukan hanya memimpin perusahaan, tetapi juga ikut turun tangan
dalam menangani dan mengawasi proyek yang berjalan dan memiliki tim
kerja. Managing Director bertanggung jawab dalam mengembangkan
29
perusahaan dan mengawasi produktivitas perusahaan, serta keuntungan
finansial bagi perusahaan. Untuk kinerja yang lebih baik, Managing
Director senantiasa memotivasi karyawan dan memberikan solusi dalam
proses suatu proyek.
b. Vice President/Director merupakan pendukung struktur perusahaan yang
bertanggung jawab dalam mengelola, mengkoordinasikan, dan memimpin
suatu proyek. Beberapa tugas yang harus dijalankan seorang Vice
President/Director antara lain:
 Bertanggung jawab terhadap office management secara umum dan
sistem manajemen proyek.
 Mengawasi design development secara keseluruhan, mulai dari
konseptualisasi hingga dokumentasi dan implementasi dari proyekproyek yang sedang dikerjakan.
 Melakukan business development, project management dan design
/construction co-ordination.
c. Associate Director, merupakan jabatan yang mengepalai associate, dan
bertugas mengawasi kinerja para Associate dalam pelaksanaan suatu
proyek dan bertanggung jawab terhadap project management, hardscape,
softscape, dan design implementation.
d. Associate bertanggung jawab untuk pengembangan desain, dokumentasi
konstruksi,
dan
membantu
dalam
manajemen proyek.
Associate
memegang peranan penting dalam desain, memimpin tim desain, dan
terlibat dalam setiap tahap proses desain mulai dari konsep sampai dengan
konstruksi. Seorang Associate berperan dalam mengatur jalannya proses
desain dan bertanggung jawab terhadap tim desain yang dipimpinnya.
e. Project Manager (Key Contact Person) merupakan orang yang
bertanggung jawab terhadap manajemen proyek dan koordinasi desain
maupun konstruksi. Seorang Project Manager banyak berhubungan
langsung dengan klien karena itu diperlukan komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan dan keinginan klien serta memiliki kemampuan
untuk memecahkan masalah yang terjadi pada saat desain dan konstruksi
30
proyek berlangsung. Jika diperlukan, seorang Project Manager juga
melakukan construction review pada proyek yang telah selesai dikerjakan.
f. Senior Horticulturist merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap
tahap akhir dari desain lanskap, yaitu desain softscape, pemilihan jenis
tanaman, gambar AutoCAD, pelaksanaan softscape, dokumentasi tender,
inspeksi pemeliharaan, dan dokumentasi final account untuk proyek.
Seorang Horticulturist membawahi Technical dan Support Staff Softscape.
g. Senior Landscape Architect/Planner/Designer bertanggung jawab dalam
perencanaan konsep desain, design development, dokumentasi konstruksi,
implementasi proyek dan manajemen proyek terutama dalam desain
konseptual, presentasi grafis, serta construction detailing (hardscape).
Seorang Senior Landscape Architect banyak mengerjakan pekerjaan studio
berupa gambar freehand, dibantu dengan tim lanskapnya.
h. Technical and Support Staff, merupakan staf yang mendukung dalam
proses perancangan proyek, termasuk di dalamnya:

Landscape Architect yang bertanggung jawab untuk desain lanskap dan
konstruksi dalam bentuk presentasi grafis dari concept design, design
development, design detail dan construction detailing.

Co-Ordinator/Architect bertanggung jawab untuk konseptual desain
arsitektur dan lanskap dari sebuah proyek, pengembangan desain, dan
presentasi grafis, construction review serta gambar CAD arsitek untuk
master planning.

Art/Decorative Designer dalam menciptakan desain-desain yang
kreatif, unik, dan inovatif bagi suatu proyek, terutama pada tampilan
dan untuk presentasi grafisnya. Melakukan pekerjaan gambar,
colouring dan touch up gambar serta membuat library elemen desain
bagi keperluan grafis.

Horticulturist terhadap perkerjaan yang berhubungan dengan softscape,
seperti desain softscape yang disertai dengan presentasi grafis
pemilihan tanaman, gambar AutoCAD, pelaksanaan softscape, program
pemeliharaan softscape, serta inspeksi pemeliharaan.
31

CADD Designer/Drafter memegang peranan penting dalam proses
design development dan construction detailing (hardscape) sebuah
proyek dengan menggunakan software AutoCAD. CADD Designer
dikepalai oleh seorang Chief Landscape AutoCAD Designer, yang
melatih para staf AutoCAD dan menetapkan standar AutoCAD milik
BCI dalam menghasilkan drawing packages dan hardscape detailing.

Graphic Designer bertangung jawab dalam desain, rendering, dan
komputer grafis untuk presentasi produk desain dari sebuah proyek.

Administration Staff mengatur jalannya administrasi dalam perusahaan,
seperti penerimaan karyawan baru, mengurus keuangan perusahaan,
menghitung nilai proyek dan tender, dan keperluan accounting lainnya.
Administration Staff dikepalai oleh seorang Administration Head.

IT Officer bertanggung jawab dalam mengelola sistem komputer yang
terdapat di kantor, menyediakan sistem penyimpanan data, membantu
mengatasi masalah yang dihadapi staf saat menggunakan komputer dan
secara berkala melakukan pemeriksaan kinerja komputer-komputer
yang ada di kantor.
Prosedur Pekerjaan Proyek
Dalam BCI, terdapat prosedur pekerjaan proyek yang secara umum
dijalankan pada setiap proyek yang sedang berlangsung (Gambar 10). Pekerjaan
proyek dalam perusahaan secara umum dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Mobilization/Initial Site Visit
Tahap ini merupakan proses awal dari proyek, dalam tahap ini dilakukan
kunjungan ke tapak untuk melihat kondisi tapak sebagai inventarisasi, analisis
dan sintesis serta pencarian informasi yang diperlukan bagi proses
perancangan. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pertemuan antara
pihak yang terlibat dalam proyek untuk
pembicarakan hal yang terkait
dengan proyek dan penandatanganan kontrak.
32
Mobilization
Concept
Design
Design Process
Design
Development
Preliminary Concept
Design
Final Concept
Design
Preliminary Design
Development
Hardscape
Final Design
Development
Softscape
Preliminary Design
Development
Final Design
Development
Preliminary Design
Development
Working
Drawing
Hardscape
Softscape
Final Design
Development
Preliminary Design
Development
Final Design
Development
Calling tender
Tender interview
Tender
Process
Tender Review and
evaluation
Tender Report and
recomendation for
award
Implementation
Plant Procurement
Visit to Nursery
Site
Supervision
Hardscape
Project nursery visit
Softscape
Site Meeting
/technical meeting
Maintenace
Site
Maintenance
Site defect
meeting
Gambar 10. Prosedur Pekerjaan Proyek di Belt Collins International Pte. Ltd.
33
2. Design Process
a. Concept Design
Dalam tahap ini dilakukan pembuatan desain lanskap konseptual, karakter,
dan tema dari proyek. Dimana BCI akan melakukan tugas sebagai berikut:

Konsultasi dengan klien dan konsultan yang terkait untuk menetapkan
tanggung jawab desain, tanggal submit, fase proyek, biaya untuk
konstruksi, dan keperluan lain yang dibutuhkan.

Koordinasi dengan konsultan lain yang terkait (Architect, Structural,
Mechanical and Electrical Engineer, Interior Designer) pada
perencanaan detil tapak dari area eksterior dan sirkulasi, grading, serta
drainase.

Melihat kembali dan mengevaluasi pilihan alternatif dari desain
lanskap, dan menyiapkan Landscape Concept Design dari area yang
penting untuk menunjukkan konsep-konsep elemen hardscape dan
softscape, namun dalam tahap ini pekerjaan belum terlalu detil.
Hasil dari Concept Design merupakan gambar freehand yang berskala dan
dirender serta diwarnai, yaitu berupa:

Ilustrasi site plan dengan skala yang tepat

Ilustrasi gambar potongan dan elevasi tapak

Imagery boards untuk mendeskripsikan karakter lanskap

Sketsa perspektif dari area yang ingin ditonjolkan
Tahap Concept Design dibagi menjadi dua, yaitu:

Preliminary Concept Design (PCD)
Dalam tahap ini dilakukan konsep perancangan lanskap berdasarkan
landscape master plan, kemudian hasilnya diajukan kepada klien.

Final Concept Design (FCD)
Dalam tahap ini BCI merubah atau menambahkan hasil PCD
berdasarkan feedback dari klien sehingga dihasilkan final concept plan
dan kemudian revisinya diajukan kembali kepada klien.
b. Design Development (DD)
Pada tahap ini BCI membuat informasi yang diperlukan untuk
menggambarkan desain elemen hardscape dan softscape. Dengan
34
menyiapkan coordination package utnuk diberikan kepada konsultan lain
yang terkait dengan masukan akhir dan koordinasi. Design Development
Coordination Package terdiri dari plan, gambar potongan, sketsa, gambar
detil,
dan
pemilihan
perlakuan
finishing
atau
material
untuk
menyampaikan karakter dan hubungan antar fitur lanskap, dimana akan
ditunjukkan:

Layout of landscape elements dengan dimensi yang tepat

Conceptual grading dan informasi kedalaman tanah

Material dan finishing

Enlargements of key areas

Elevations/section dari elemen desain utama

Detil untuk memperjelas karakter

Preliminary softscape layout untuk pohon, semak, dan area
penanaman.
Sedangkan konsultan lain yang terkait (Architect, Civil, Structural,
Mechanical,
and
Electrical
Engineers)
akan
berkoordinasi
dan
menyelesaikan informasi ini untuk tender dan konstruksi kemudian
menyatukannya ke dalam respective tender packages. Jika diperlukan,
kontraktor water feature atau spesialis bangunan akan dilibatkan untuk
penyempurnaan drawing. Pekerjaan utama pada tahap ini adalah:

Evaluasi dari komentar klien pada tahap concept design

Koordinasi dengan arsitek tentang peraturan spesifik pemerintah, area
tanggung jawab desain, memperbaharui informasi desain rencana
arsitektur dan elevasi. Hubungan yang tepat pada karakter dan image
dari fitur arsitektural lanskap (contohnya guard house, boundary wall,
dan sebagainya) dan memastikan elemen-elemen di dalamnya
menyatu dalam lanskap secara harmonis.

Menyiapkan detil design development untuk elemen hardscape
termasuk area plaza, area perkerasan khusus, walkways, tangga,
trellis/arbours, planter walls, dan sebagainya.

Koordinasi dengan Structural Engineer, Civil Engineer, Mechanial
and Electrical Engineer, Interior Designer, Lighting Designer dan
35
Quantity Surveyor dalam membentuk desain lanskap yang sesuai
dengan standar pada masing-masing bidangnya.
Tahap ini merupakan pengembangan dari desain yang telah dibuat pada
tahap sebelumnya. Hasil dari design development terdiri dari:

Drawing hitam putih, gabungan dari hand-drawn dan CAD

Site plan dengan skala yang tepat untuk menggambarkan layout,
grading, dan drainase, material, water features dan penanaman.

Site sections, elevations dan detil untuk menentukan ukuran yang tepat
dan komponen material.

Spesifikasi dan detil dari elemen lanskap.
Secara umum tahap design development dibagi menjadi dua, yaitu:

Hardscape,
merupakan
pekerjaan
design
development
yang
berhubungan dengan elemen hardscape yang ada dalam desain.
Dibagi menjadi dua, yaitu:
- Preliminary Design Development (PDD)
Pada tahap ini BCI masih mengajukan DD hardscape dalam
bentuk gambar CAD kepada klien.
- Final Design Development
Dalam tahap ini dilakukan revisi berupa perubahan atau
penambahan terhadap hasil dari PDD hardscape atas feedback dari
klien. Kemudian hasilnya diajukan kembali kepada klien.

Softscape,
merupakan
pekerjaan
design
developmnet
yang
berhubungan dengan elemen tanaman (softscape) yang digunakan
dalam desain. Dibagi menjadi dua, yaitu:
- Preliminary Design Development (PDD)
Pada tahap ini BCI masih mengajukan DD softscape dalam bentuk
gambar CAD kepada klien
- Final Design Development (FDD)
Dalam tahap ini dilakukan revisi berupa perubahan atau
penambahan terhadap hasil dari PDD softscape atas feedback dari
klien. Kemudian hasinya diajukan kembali kepada klien.
36
c. Working Drawing (WD)

Hardscape Working Drawing (HWD)
Pada tahap ini disusun informasi teknis yang diperlukan untuk
keseluruhan elemen hardscape dari proyek. HWD ini diperlukan
sebagi construction drawings. Pekerjaan pada tahap ini meliputi
persiapan rencana layout lanskap untuk menggambarkan level,
drainase, pemilihan dan lokasi dari keseluruhan hardscape features
dan persiapan typical details, sections, dan elevations untuk
menggambarkan desain dari hardscape features.

Softscape Working Drawing (SWD)
Pada tahap ini BCI membuat informasi yang diperlukan untuk tender
pekerjaan softscape. Persiapan pada tahap ini meliputi: 1) persiapan
detil softscape plan dan menentukan spesifikasi tanaman yang
mengindikasikan lokasi, ukuran, jumlah, kondisi, dan ciri khusus,
serta untuk instalasi softscape yang meliputi: spesifikasi perawatan
pengairan, penanganan, transplanting, peralatan, fertilizing, dan
kontrol terhadap hama dan penyakit; 2) persiapan jumlah material
softscape
yang
diambil
disesuaikan
dengan
planting
plans,
mengantisipasi softscape specifications dan bill of quantities yang
akan diberikan kepada Quantity Surveyor untuk persiapan tender,
calling of tender, dan contract document.
3. Implementation
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari suatu proyek. Tahap ini terdiri
dari dua jenis kegiatan, yaitu:
a. Tender Process
Proses tender pada perusahaan ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

Calling Tender

Tender Interview

Tender Review and Evaluation

Tender Report and Recommendation for Award
37
b. Site Supervision Process

Site supervision pada softscape, merupakan kegiatan yang meliputi
kunjungan ke nursery untuk meninjau plant procurement dan tanaman
bagi proyek. Dari kunjungan ini dapat dilakukan perubahan desain dan
konstruksi pada softscape yang disesuaikan dengan kondisi tapak,
namun tetap memegang prinsip awal desain.

Site supervision pada hardscape, merupakan kegiatan pertemuan di
tapak atau secara teknis dengan klien utnuk melakukan peninjauan
konstruksi yang telah rampung. Dari kunjungan ini dapat dilakukan
perubahan desain dan konstruksi pada hardscape yang disesuaikan
dengan kondisi tapak, namun tetap memegang prinsip awal desain.
Download