BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di Indonesia, perkembangan pasar modal semakin hari semakin pesat. Hal tersebut mengakibatkan permintaan terhadap laporan keuangan pun semakin meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi tugas bagi manajemen untuk menyediakan laporan keuangan dengan tepat waktu. Laporan keuangan tersebut akan mencerminkan kondisi perusahaan pada periode saat laporan tersebut diterbitkan. Laporan keuangan menyediakan informasi yang akan digunakan oleh pengguna untuk membuat keputusan. Laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif seperti yang disampaikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Keempat karakteristik kualitatif tersebut adalah dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Wolk et al (2013) menyatakan bahwa karakteristik relevan memiliki kaitan yang penting dengan ketepatwaktuan. Informasi yang relevan merupakan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna informasi keuangan. Informasi yang relevan harus disajikan secara tepat waktu agar tidak mengurangi nilai manfaat yang terdapat dalam informasi tersebut. 1 Perusahaan yang telah go public memiliki dorongan tersendiri untuk dapat menyajikan laporan keuangan dengan baik. Laporan keuangan tersebut akan mencerminkan adanya bad news atau good news dari perusahaan. Informasi mengenai good news dan bad news tersebut akan menjadi pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan maupun untuk mengevaluasi kinerja perusahaan (Owusu-Ansah, 2000). Oleh karena itu, kebutuhan terhadap laporan keuangan akan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang ada di Indonesia dan diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di BAPEPAM. Informasi mengenai good news dan bad news tersebut akan mempengaruhi ketepatwaktuan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya. Pada umumnya, perusahaan yang memiliki bad news akan cenderung menunda untuk menerbitkan laporan keuangannya. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki good news akan memiliki kecenderungan untuk tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Oleh karena itu, kandungan informasi yang ada di dalam laporan keuangan akan mencerminkan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan sebuah perusahaan. Ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan juga memiliki kaitan erat dengan teori keagenan (agency theory). Teori ini menyatakan bahwa di dalam sebuah perusahaan terdapat dua pemangku kepentingan, yaitu manajer (agent) dan pemilik modal (principals). Kedua pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda yang dapat memicu terjadinya konflik kepentingan. Dalam hal ini, 2 manajemen memiliki lebih banyak informasi tentang perusahaan daripada pemilik modal. Hal tersebut akan dapat memicu adanya asimetri informasi karena kedua belah pihak tidak memiliki informasi yang sepadan. Pihak manajemen cenderung menyembunyikan informasi dari pemilik modal agar kinerja mereka selalu terlihat baik. Di sisi lain, pemilik modal membutuhkan informasi yang lengkap untuk dapat membuat keputusan investasi dengan baik. Adanya laporan keuangan diharapkan dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi ini. Di Indonesia, ketepatwaktuan dalam penyajian laporan keuangan diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. BAPEPAM juga mengeluarkan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor: Kep346/BL/2011 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan tahunan wajib dilengkapi dengan laporan Akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan. di Indonesia juga terdapat regulasi yang mengatur jangka waktu maksimal penerbitan laporan keuangan. Berdasarkan peraturan BEI Kep307/BEJ/07-2004 dan surat keputusan BAPEPAM-LK nomor Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 yang menyatakan bahwa seluruh entitas bisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diwajibkan mempublikasikan laporan keuangan hasil auditan kepada Badan Pengawas Pasar Modal selambat-lambatnya 90 hari setelah diterbitkannya laporan tahunan. Ketepatwaktuan dalam penyampaian laporan keuangan telah banyak diteliti di berbagai negara. Penelitian mengenai ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan di Australia dilakukan oleh Dyer dan Mc Hugh pada tahun 3 1975, dan Whittred pada tahun 1980. Penelitian mengenai hal ini juga dilakukan oleh Courtis pada tahun 1976 di New Zealand, serta terdapat beberapa peneliti yang telah melakukannya di Amerika Serikat. Na‟im juga melakukan penelitian serupa di Indonesia pada tahun 1998. Di Zimbabwe, penelitian mengenai ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan dilakukan oleh Owusu-Ansah pada tahun 2000. 1.2 RUMUSAN MASALAH Pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah klasifikasi industri, profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, opini audit, dan tipe Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan: 1. Apakah klasifikasi industri berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan? 4. Apakah leverage berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan? 5. Apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan? 4 6. Apakah tipe Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk: 1. Menguji pengaruh klasifikasi industri terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 2. Menguji pengaruh profitabilitas terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 3. Menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 4. Menguji pengaruh leverage terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 5. Menguji pengaruh opini audit terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 6. Menguji pengaruh tipe Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah: 5 1. Untuk manajemen perusahaan, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Hal tersebut akan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Untuk kreditor dan investor, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai keadaan perusahaan serta menilai kualitas dari laporan keuangan yang disampaikan. Hal tersebut akan dapat digunakan untuk mengambil keputusan investasi. 3. Untuk akademisi, hasil penelitian ini akan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan studi akuntansi yang berkaitan dengan ketepatwaktuan dalam penyampaian laporan keuangan. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. 6 BAB III METODA PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai pengertian dari variabel-variabel yang telah ditentukan, populasi dan sampel yang akan diteliti, jenis dan sumber data, metoda pengumpulan data, serta metoda analisis data yang akan digunakan untuk menguji hipotesis. BAB IV ANALISIS DATA Bab ini akan menguraikan mengenai data yang telah diperoleh dan kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan terdiri atas analisis deskriptif, pengujian model, serta pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bagian terakhir yang menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian. Bab ini juga menyampaikan keterbatasan penelitian yang dilakukan serta saran bagi penelitian selanjutnya. 7