BAB 3 ANALISIS PEMASARAN YANG BERJALAN

advertisement
BAB 3
ANALISIS PEMASARAN YANG BERJALAN
3.1
Sejarah Toton Baho Grand Ballroom
Kehidupan manusia seperti halnya makhluk hidup lainnya juga melalui siklus
dari kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan, berkeluarga dan pada akhirnya meninggal
dunia. Setiap tahapan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan fasenya,
demikian juga pola hidup manusia mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan jaman.
Pada saat memasuki usia dewasa, yang menjadi fokus dari pemikiran manusia
selain sukses didalam karirnya, membina sebuah keluarga tentunya menjadi impian
yang ingin diwujudkan. Ada beberapa alasan yang mendasari manusia untuk
membina rumah tangga, salah satunya untuk meneruskan keturunannya.
Acara yang dibuat untuk merayakan pernikahan dan meminta doa restu dari
keluarga dan teman-teman dekat perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar
dapat menyenangkan semua tamu undangan dan tentunya bagi pasangan yang
menikah. Oleh karena itu, kebutuhan event organizer dan gedung yang baik untuk
merayakan kebahagiaan tersebut semakin meningkat, khususnya di wilayah Jakarta
dan sekitarnya.
Pondok Gede menjadi lokasi yang dipilih untuk membangun gedung ini
karena memiliki keunggulan, diantaranya berada di lokasi yang strategis, hanya ada
beberapa gedung serbaguna yang berdiri di wilayah tersebut, pangsa pasarnya juga
masih sangat luas, dll.
36
37
Meskipun berada dekat dengan kota metropolitan, tetapi PT. Toton Citra
Abadi tetap mengusung konsep kedaerahan sebagai wujud kepeduliannya untuk
melestarikan budaya bangsa yang semakin tergerus oleh arus globalisasi.
Toton Baho Grand Ballroom dibangun diatas tanah seluas 5.503 m² terdiri
dari 2 lantai dengan fasilitas panggung yang besar serta kapasitas pengunjung 1.000
orang untuk lantai bawah sedangkan untuk lantai atas berkapasitas 300 orang, AC,
sound sytem 10.000 watt, lahan parkir bertingkat 3 dengankapasitas 300 mobil,
kantin dan beberapa ruangan lain sebagai pendukung dari berbagai kegiatan yang
diselenggarakan.
PT . Toton Citra Abadi melihat bahwa kebutuhan masyarakat ini bisa menjadi
peluang usaha yang menjanjikan dan meresponnya dengan melakukan investasi
untuk membangun gedung serbaguna. Gedung ini dibangun dengan konsep
serbaguna, tidak hanya berfungsi sebagai gedung pernikahan tapi juga dapat
berfungsi untuk kegiatan-kegiatan lainnya.
PT. Toton Citra Abadi merupakan perusahaan lokal yang didirikan pada
tahun 2004 dan atas keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No.C27540HT.01.01.TH.2005 dan sudah mempunyai beberapa unit bisnis diantaranya :
Perkebunan, Jasa Konstrruksi, Perdagangan dan beberapa lainnya.
38
3.2
Situation Analysis pada Baho Grand Ballroom
3.2.1 Goal Performance Perusahaan
Sell :
Toton Baho Grand Ballroom bergerak dibidang jasa yang
menyewakan gedung untuk mengadakan acara-acara formal maupun
non-formal.
Serve :
Pelayanan yang diberikan Toton Baho Grand Ballroom yaitu
dengan memberikan jaminan keamanan ketika melaksanakan acara di
Toton Baho Grand Ballroom.
Sizzle :
Toton Baho Grand Ballroom merupakan gedung Grand Ballroom
pertama di kawasan Bekasi yang dapat menampung tamu dalam
kapasitas yang banyak.
Speak :
Pemasaran Toton Baho Grand Ballroom yaitu dengan cara
memasang iklan pada sebuah majalah dan juga melalui penyebaran
dari mulut ke mulut (Word of Mouth).
39
Save :
Toton Baho Grand Ballroom tidak melakukan pemasaran dengan
meyebarkan brosur-brosur di tempat umum, dengan begitu perusahaan
dapat mengurangi pengeluaran untuk menyewa Sales Promotion Girl /
Boy.
3.2.2
Customer in Sight
Toton Baho Grand Ballroom memiliki customer insight berupa
perorangan dan organisasi (swasta dan pemerintah), karena bisnis yang
dijalankan oleh Toton Baho Grand Ballroom adalah B2B dan B2C.
3.2.3
Analisis SWOT dari Toton Baho Grand Ballroom
Perusahaan harus mengetahui kondisi atau tingkat keefektifan dari
kegiatan pemasarannya sekarang ini, dengan mencari informasi tentang
keadaan lingkungan internal maupun eksternal.
→ Analisis Strengths:
Dari segi produk yang ditawarkan, Toton Baho Grand
Ballroom menyediakan paket acara yang beragam, seperti acara adat,
acara pernikahan nasional maupun internasional, acara keluarga dan
lainnya.
Dari segi layanan pelanggan (customer service), Toton Baho
Grand Ballroom memiliki staff dan tim yang berpengalaman dan juga
solid. Sehingga ketika menjalankan tugas yang diberikan sangat kecil
kemungkinan akan terjadi kesalahan.
40
Dari segi pasar, Toton Baho memiliki banyak relasi dengan
keluarga berketurunan Batak, terutama keturunan Batak yang berada
atau tinggal di sekitar Bekasi, sehingga pada akhir pekan sering
digunakan untuk acara keluarga maupun pertemuan-pertemuan.
→ Analisis Weakness:
Masih banyak konten yang tidak tersedia pada website
perusahaan, website tersebut juga belum menggunakan meta keyword
untuk menunjang pencarian pada mesin pencari di internet.
Lokasi gedung yang terletak didaerah yang kurang strategis,
tertutup oleh bangunan bangunan lain disekitarnya, sehingga orang
kurang menyadari keberadaan dari Toton Baho Grand Ballroom.
→ Analisis Opportunity:
Ballroom Hotel Horison Bekasi
Ballroom Hotel Horison adalah ballroom dari Hotel Horison
Ultima Bekasi. Hotel Horison Ultima Bekasi merupakan bagian dari
Horison Hotels Indonesia yang memiliki standar internasional bintang
empat, Selain tempat untuk menginap, hotel horison juga menawarkan
ruang resepsi, restaurant¸ SPA, swimming pool dan ruang pertemuan.
Direktur dari Toton Baho Grand Ballroom menganggap
Ballroom Hotel Horison Bekasi sebagai saingannya karena didaerah
Bekasi yang memiliki ballroom yang cukup luas hanya Hotel Horison
dan Toton Baho.
41
Kesempatan yang bisa diraih oleh Toton Baho Grand
Ballroom ialah segmen pasar dari menengah keatas, hotel berbintang
empat pasti memiliki harga yang cukup tinggi dan rata-rata digunakan
oleh kalangan atas. Keterangan harga dari penawaran Toton Baho
Grand Ballroom dijelaskan lebih baik daripada ballroom hotel horison,
sehingga pelanggan dapat memperhitungkan budget maupun jumlah
orang yang dapat menempati ruangan tersebut.
→ Analisis Threat :
Ancaman yang terdapat pada Ballroom Hotel Horison yaitu
nama Hotel Horison yang sudah lebih dikenal lebih luas, sedangkan
Toton Baho Grand Ballroom masih termasuk baru dan belum banyak
yang mengetahuinya, sehingga sulit mendapatkan kepercayaan
pelanggan baru terhadap jasa yang ditawarkan.
42
3.2.3.1 Analisis SWOT Matrix
→ Strategi SO (Strength -Opportunity)
Strength
Opportunity
Paket acara yang beragam dari Segmen pasar Toton Baho
acara adat tradisional, acara Grand
Ballroom
yang
pernikahan nasional maupun menengah keatas, membuat
internasional.
harga Toton Baho Grand
Ballroom lebih terjangkau.
Strategi SO :
Dengan paket acara yang beragam dan segmen pasar
menengah keatas, perusahaan dapat menarik pelanggan
mengunjungi website yang sudah dilengkapi dengan rincian
informasi paket dan harga.
→ Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Weakness
Lokasi
Opportunity
gedung
strategis.
kurang Segmen pasar Toton Baho
Grand
Ballroom
yang
menengah keatas, membuat
harga
Toton Baho Grand
Ballroom lebih terjangkau.
Strategi WO :
Dengan menyertakan informasi rincian harga yang lengkap
pada pemasarannya, perusahaan dapat membuat masyarakat
43
sadar akan keberadaan Toton Baho Grand Ballroom.
→ Strategi ST (Strengt-Threat)
Strength
Threat
Toton Baho Grand Ballroom Nama Toton Baho Grand
memiliki staff dan tim yang Ballroom belum banyak yang
berpengalaman
dan
juga mengetahuinya.
solid.
Strategi ST :
Perusahaan dapat mencantumkan foto-foto acara yang pernah
berlangsung
di
Toton
Baho
Grand
Ballroom
untuk
meyakinkan calon pelanggan untuk menggunakan jasa Toton
Baho Grand Ballroom.
→ Strategi WT (Weakness-Threat)
Weakness
Lokasi
Threat
gedung
strategis.
kurang Nama
Toton
Baho
Grand
Ballroom belum banyak yang
mengetahuinya.
Strategi WT :
Perusahaan dapat menyediakan website dengan informasi
lokasi tempat dan gambar luar gedung secara lengkap, agar
gedung mudah dikenali maupun dicari
44
3.2.4
Brand Perception
Untuk Brand Perception dari Toton Baho Grand Ballroom masih
kurang kuat, karena hanya dikenal oleh masyarakat sekitar gedung tersebut
dibangun.
3.3
Internal Capabilites and resources
3.3.1
Struktur organisasi Toton Baho Grand Ballroom
Gambar 3.1 Struktur organisasi Toton Baho Grand Ballroom
45
3.3.2
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun struktur organisasi Toton Baho Grand Ballroom terlihat pada
gambar adalah sebagai berikut
→ Direktur
1. Penanggung jawab dan pimpinan tertinggi atas penyelenggaraan
tugas-tugas perusahaan.
2. Mewakili perusahaan dalam melaksanakan hubungan dengan pihak
ketiga.
3. Mengangkat,
mempromosikan,
menurunkan
jabatan
dan
menghentikan pegawai.
4. Mengadakan rapat secara periodik untuk menilai dan mengevaluasi
semua kegiatan.
5. Menetapkan kebijaksanaan mengenai harga sewa gedung serta diskon.
→ Bagian penjualan / Marketing
1. Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab dalam hal tingkat
penyewaan gedung, promosi dan pendapatan gedung lainnya.
2. Bekerjasama dengan bagian administrasi dalam hal pencatatan dan
pengaturan jadwal pamakaian gedung.
3. Mengatur, membantu dan mengkoordinasikan kegiatan pada saat
acara berlangsung untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan
pelanggan (penyewa gedung).
4. Menerima, memeriksa, mengawasi masuknya barang dari pihak
vendor.
46
→ Bagian keuangan
1. Melaksanakan penerimaan dan pembayaran kas berdasarkan prosedur
yang telah ditetapkan.
2. Membuat laporan keuangan dan laporan lainnya yang diperlukan.
3. Membayar gaji karyawan tetap dan karyawan honorer.
4. Melaksanakan pembelian dan pengadaan keperluan kantor sesuai
dengan anggaran dan prosedur yang telah ditetapkan.
5. Mengatur penyimpangan dokumen secara teratur agar terpelihara
dengan baik.
→ Bagian Administrasi dan Umum
1. Mengkoordinir dan melakukan kerjasama dengan bagian penjualan
dalam hal pencatatan atas jadwal pemakaian gedung atau hal yang
berhubungan dengan administrasi peenjualan.
2. Melaksanakan kegiatan administrasi personalia meliputi administrasi
cuti, absensi, dan administrasi pemakaian tenaga kerja honorer.
3. Mengatur dan mengkoordinasi administrasi dengan pihak vendor
4. Secara rutin melakukan pengecekan dan perhitungan fisik atas
peralatan pesta atau event dan dapur.
5. Mengatur penyimpanan dokumen atau pengarsipan dengan rapi untuk
seluruh
lainnya.
dokumen-dokumen,
surat-surat,
dan
formulir-formulir
47
→ Bagian Housekeeping
1. Mengatur segala persiapan acara mulai penyusunan meja, kursi dan
yang lainnya
2. Bertanggung
jawab
terhadap
penyimpanan
dan
pemeliharaan
peralatan pesta yaitu meja, kursi beserta sarung dan taplaknya juga
seluruh peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, garpu dan
lainnya
3. Menjaga kebersihan ruangan atau hall tempat berlangsungnya acara
→ Bagian Engineering
Bertanggung jawab terhadap segala pemeliharaan dan perbaikan
segala instalasi yang ada di gedung baik instalasi listrik, sound system,
mesin pendingin ruangan (AC), dan bertanggung jawab terhadap
jalannya operasional gedung.
→ Bagian Kebersihan
Bertanggung jawab terhadap masalah kebersihan seluruh area gedung
dan lahan perparkiran baik pada saat gedung dipakai atau tidak
dipakai.
→ Bagian Keamanan
Bertanggung jawab terhadap maslah keamanan seluruh area gedung
serta bertanggung jawab terhadap arus lalu lintas perparkiran
kendaraan.
48
3.4
Analisis Objective dengan menggunakan 5S
Pada analisis ini akan menjelaskan tujuan perusahaan yang realistis
dari e-marketing dan mencari tahu target apa saja yang harus dipenuhi dari
setiap tujuan tersebut yang dapat memberikan hasil terhadap Toton Baho
Grand Ballroom.
Sell :
Dengan adanya penerapan strategi E-marketing, Toton Baho
Grand Ballroom berfokus penjualan jasa kepada individu dimana
produk yang ditawarkan yaitu berupa jasa penyewaan gedung untuk
pernikahan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk acara selain
pernikahan.
Serve :
Dengan diterapkannya strategi e-marketing, perusahaan dapat
memberikan layanan pemesanan secara online. Selain pemesanan
secara online, perusahaan juga akan memberikan diskon kepada 50
pelanggan pertama yang melakukan pendaftaran menjadi member di
website Toton Baho Grand Ballroom.
Sizzle :
Pemasaran ini diharapkan dapat membuat masyarakat luas
mengenal Toton Baho Grand Ballroom, dan menjadikan Toton Baho
Grand Ballroom menjadi pilihan ketika mencari Ballroom. Dengan
49
membuat Toton Baho Grand Ballroom mudah ditemukan pada search
engine. Tidak hanya mudah ditemukan, tetapi pemasaran ini harus
membuat pelanggan betah untuk tetap mengunjungi website, salah
satunya dengan melakukan update pada informasi, menyediakan fotofoto dan video yang berkualitas tinggi.
Speak :
Dengan diterapkannya strategi E-Marketing, perusahaan
menyediakan kontak untuk menghubungi perusahaan, website
perusahaan juga menyediakan form pendaftaran untuk menjadi
member dari website Toton Baho Grand Ballroom, dengan begitu
perusahaan dapat lebih dekat lagi dengan para pelanggannya dengan
memanfaatkan data yang mereka daftarkan. Toton Baho Grand
Ballroom juga memiliki akun jejaring sosial yang terintegrasi dengan
website Toton Baho Grand Ballroom.
Save :
Dengan adanya penerapan strategi E-marketing pada Toton
Baho Grand Ballroom dapat meminimalkan beban biaya pemasaran
lain yang berlebihan, seperti brosur-brosur yang tadinya dicetak akan
diganti dengan e-brosur yang penyebarannya dapat melalui website
perusahaan maupun website lain, dan email langsung ke pelanggan
yang berupa member.
50
3.5
Analisis Strategy dengan menggunakan STOP & SIT
Pada tahap ini, strategi akan dibuat untuk mencapai tujuan yang telah
dijelaskan sebelumnya, dan metode yang digunakan ialah STOP & SIT.
STOP terdiri dari Segment, Target Markets, Overall Objectives, Positioning.
Segment, Target Markets dan Positioning tersebut digunakan untuk
membantu memenuhi Overall Objectives.
Segment :
•
Berdasarkan analisis segmentasi dan pangsa pasar pada Toton
Baho Grand Ballroom yaitu perusahaan dan perorangan yang
ingin mengadakan acara di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
•
Setelah penerapan E-Marketing, segmentasi pasar perusahaan
akan
lebih
difokuskan
pada
individu
atau
perorangan
dikarenakan individu atau perorangan lebih sering menggunakan
jasa Toton baho.
Target markets :
•
Target Markets gedung Toton Baho Grand Ballroom adalah
individu ataupun kelompok (organisasi) yang ingin mengadakan
acara dan membutuhkan gedung dengan daya tampung tamu
yang berjumlah besar.
•
Setelah penerapan E-Marketing pada Toton Baho Grand
Ballroom maka target pasar perusahaan tersebut menjadi lebih
luas dan menyebar.
51
Positioning :
•
Posisi Toton Baho Grand Ballroom adalah sebagai perusahaan
yang menawarkan jasa penyewaan gedung serbaguna yang dapat
digunakan untuk acara keluarga dan pernikahan. Tetapi Toton
Baho Grand Ballroom lebih memposisikan dirinya sebagai
gedung untuk pernikahan.
• Setelah penerapan E-Marketing, gedung Toton Baho Grand
Ballroom akan makin dikenal sebagai perusahaan yang bekerja
di bidang jasa penyewaan gedung serbaguna dan lebih fokus
untuk gedung pernikahan.
Online Value Propositon (OVP)
Value proposition yang didapat oleh gedung Toton
Baho Grand Ballroom dari penerapan strategi e-Marketing
adalah perluasan pemasaran dari perusahaan. Karena eMarketing sendiri bisa diakses oleh siapapun, diamanapun dan
kapanpun. Selain itu ketertarikan dari konsumen dapat
meningkat
karena
pada
e-Marketing
nantinya
akan
menampilkan foto-foto acara yang sudah dilangsungkan di
Toton Baho Grand Ballroom dan menampilakan testimonitestimoni dari pelanggan yang sudah menggunakan jasa dari
gedung Toton Baho Grand Ballroom
52
Sequence :
Website yang akan dirancang gedung Toton Baho Grand
Ballroom adalah website dimana pengunjung dapat berinterkasi secara
sederhana dengan pihak perusahaan, dimana user dapat mencari tahu
harga dan paket apa saja yang diberikan oleh perusahaan, mengingat
Toton Baho Grand Ballroom tidak menjual barang tetapi hanya jasa
penyewaan gedung.
Integration :
Integrasi yang dilakukan pada e-Marketing perusahaan yaitu
dengan menghubungkan website perusahaan dengan jejaring sosial
sebagai sarana penyalur informasi berita dan promosi.
Tools :
Tools Marketing yang digunakan untuk pembuatan website
gedung Toton Baho Grand Ballroom yaitu :
Email, reservation( telepon dan alamat),social media, testimony dari
customer.
53
3.6
Analisis Tactics pada Toton Baho Grand Ballroom dengan Marketing
Mix
3.6.1
7 P’s
Pemasaran menyentuh setiap bagian dari perusahaan. Salah satu
caranya penataan atau mengkategorikan variabel keputusan melalui
pendekatan 7P Marketing Mix. 7P tersebut adalah :
→ Product
Taktik yang digunakan nantinya untuk strategi e-Marketing yaitu
dengan membangun sebuah website yang menampilkan harga
sewa gedung, layanan dan paket pernikahan yang disediakan oleh
gedung Toton Baho Grand Ballroom.
→ Price
Penerapan strategi e-Marketing nantinya tidak akan merubah
harga dari gedung Toton Baho Grand Ballroom jika ada
perubahan harga itu adalah kebijakan dari pihak perusahaan.
→ Place
Taktik yang digunakan untuk place adalah, dengan memanfaatkan
halaman Reservation, pelanggan akan mendapatkan informasi
lengkap tentang alamat gedung. Apabila dengan alamat masih
belum
jelas,
halaman
Our
Location
dapat
membantu
menunjukkan lokasi gedung melalui media peta google.
54
→ Promotion
Taktik yang digunakan untuk promotion adalah, dengan dengan
menampilkan informasi tentang adanya promosi pada website dan
terhubung atau terintegrasi pada akun sosial media milik
perusahaan. Promosi yang digunakan dengan memberikan
potongan harga untuk para pelanggan yang merupakan member
aktif dari website Toton Baho Grand Ballroom.
→ People
Taktik yang digunakan nantinya untuk people adalah dengan
menyediakan tenaga ahli tambahan yang bertugas untuk
memelihara dan mengembangkan e-Marketing perusahaan,
tenaga-tenaga ahli tersebut ialah staff-staff yang bergerak di
bidang IT dan E-Marketing
→ Process
Proses pemasaran setelah adanya strategi e-Marketing yaitu,
pelanggan yang mengunjungi website perusahaan dapat melihat
paket jasa yang ditawarkan Toton Baho Grand Ballroom, apabila
pelanggan tersebut tertarik untuk memesan paket,
pelanggan
harus mendaftar menjadi member terlebih dahulu sebelum
melakukan pemesanan. Untuk melakukan pemesanan, pelanggan
cukup mengisi form pemesanan yang terdapat pada website.
55
→ Physical Evidence
Taktik yang digunakan pada physical evidence yaitu, dengan
menyediakan kolom testimony maupun komentar pada foto acara
yang pernah berlangsung di Toton Baho Grand Ballroom.
Pelanggan yang dapat memberikan testimony atau komentar yaitu
hanya member saja.
3.6.2
Communication Mix
Pemasaran secara tradisional masih digunakan oleh Toton
Baho Grand Ballroom, selain karena Toton Baho Grand Ballroom
masih terhitung baru, pemasaran ini juga membantu untuk membawa
para customer kita untuk lebih mengingat dan mengunjungi portal
Toton Baho Grand Ballroom. Beberapa pemasaran digunakan :
→ Advertising
Pemasaran yang akan digunakan oleh Toton
Baho Grand Ballroom yaitu dengan memasang iklan
pada sebuah majalah yang memiliki hubungan dengan
tema pernikahan. Selain iklan dimajalah, Toton Baho
Grand Ballroom akan memasang iklan pada website
rekanan perusahaan.
→ Word-of-mouth
Pemasaran yang paling besar pengaruhnya
yaitu pemasaran dari mulut ke mulut, dengan begitu
Toton Baho selalu mengucapkan terima kasih kepada
pelanggan secara langsung maupun jejaring sosial
56
dengan cara menunduh foto acara yang berlangsung
dan memberi komentar terima kasih kepada keluarga
besar yang mengadakan acara di Toton Baho
Grandballroom.
→ Public Relation (PR)
Saat melakukan peresmian gedung Toton Baho
Grandballroom, sebuah website pemberitaan online
mempromosikan dengan memuat berita peluncuran
Toton Baho Grand Ballroom di websitenya, dengan
begitu pembaca website berita tersebut menjadi
mengetahui keberadaan Toton Baho Grand Ballroom.
→ Direct Marketing
Stragtegi e-marketing yang akan diterapkan
nantinya akan menggunakan metode komunikasi
pemasaran ini yang memungkinkan perusahaan untuk
berinteraksi langsung dengan target pelanggannya.
Interaksi tersebut dapat berupa Telemarketing, direct
mail,
dan
pemasaran
online.
Tetapi
dalam
telemarketing dan direct mail harus berhati-hati dan
dipikirkan baik-baik, karena cukup banyak pelanggan
yang menerima telemarketing maupun direct mail
menganggapnya sebagai gangguan saja, dan tidak
memberikan respon terhadapnya.
57
3.7
Analisis Actions pada Toton Baho Grand Ballroom
3.7.1 Responsibilities and Structures
Penerapan E-marketing pada Toton Baho Grand Ballroom
akan membutuhkan beberapa tenaga ahli tambahan, yaitu:
→ Bagian IT
Bagian IT ini akan memiliki tugas untuk memelihara
dan mengembangkan e-marketing pada Toton Baho
Grand Ballroom, seperti melakukan update informasi
pada website, melakukan pemeriksaan performa
website, melakukan maintenance.
→ Bagian Pemasaran Online
Bagian Pemasaran Online selain memiliki tugas untuk
memasarkan produk dan mempromosikan perusahaan,
bagian ini juga harus melayani pelanggan atau
berinteraksi dengan pelanggan secara online.
58
Gambar 3.2 Struktur strategi e-Marketing yang diusulkan
3.7.2 External Agencies
Dalam perancangan E-marketing ini, Toton Baho Grand
Ballroom akan menggunakan developer sebagai external agencies
untuk membangun website perusahaan yang baru.
59
3.8
Analisis Control pada Toton Baho Grand Ballroom
3.8.1 Web Analytics
Dalam melakukan control e-marketing terhadap website
perusahaan akan menggunakan Search Engine Optimization (SEO).
Selain SEO, Google Analytics juga akan digunakan untuk mengukur
keefektifan website.
3.8.1.1 Usability Testing
Website E-Marketing yang diimplementasikan nantinya akan
diuji terlebih dahulu kepada perusahaan agar perusahaan dapat
beradaptasi terhadap penerapan strategi Marketing yang baru. Apbila
pihak perusahaan telah memahami dan bisa beradaptasi dengan
website yang baru maka langkah selanjutnya akan diterpakan kepada
pelanggan.
3.8.1.2 Customer Satisfaction Surveys
Tahap ini akan melakukan review terhadap website yang telah
didesain sebelumnya. Review tersebut akan menggunakan kuisioner,
dengan menyebarkannya secara online.
3.8.1.3 Site Visitor Profilling
Pada
melakukan
Penerapan
pengukuran
Strategi
visitor
e-Marketing
terhadap
nantinya
website
untuk
e-Marketing
perusahaan, akan menggunakan google analytic dimana pada google
analytic terdapat visitor overview yang dapat menunjukan atau
60
menampilkan jumlah visitor dan returning visitor dalam bentuk chart
dengan data tersebut maka dapat diketahui apakah website Marketing
perusahaan telah berjalan lancar atau tidak.
3.8.1.4 Frequency of Reporting
Perencanaan yang akan ajukan untuk frequency of reporting
nantinya, data akan dilaporkan setiap 6 bulan sekali oleh bagian
pemasaran online dan hasil dari data yang di dapat akan diberikan
kepada bagian Marketing manager sebagai bahan atau patokan untuk
membuat keputusan strategi Marketing untuk kedepannya.
3.8.1.5 Process of Reporting and Actions
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat laporan
strategi e-Marketing yang diusulkan :
1. Bagian IT membuat laporan berdasarkan website
analytics
yang
berisi
diagram-diagram
tentang
pengunjung website.
2. Bagian Marketing melakukan evaluasi berdasarkan
laporan website analytics yang dibuat oleh bagian IT.
Dari laporan tersebut bagian Marketing mencari
kekurangan atau kelebihan apa yang terdapat pada
strategi e-Marketing.
3. Setelah melakukan evaluasi, bagian Marketing akan
mengambil keputusan untuk mengembangkan atau
memperbaiki strategi e-Marketing sebelumnya.
61
4. Setelah memutuskan langkah yang akan diambil dalam
mengembangkan
atau
memperbaiki
strategi
e-
Marketing, bagian Marketing akan menugaskan bagian
IT untuk mengerjakannya.
5. Setelah strategi e-Marketing selesai dikembangkan atau
diperbaiki, bagian IT dan juga bagian Marketing akan
melakukan evaluasi pada hasil kerjanya yang akan
dicatat pada laporan dalam jangka waktu 6 bulan.
Download