yang bersentuhan dengan makanan ataupun minuman. Dan juga bahan ini mempunyai kekuatan bahan yang sangat memadai untuk di bangun menjadi tabung bertekanan vakum. 9. Konteiner madu (inlet) terbuat dari bahan stainless steel grade sus 316. Dengan ketebalan 1 mm. container ini berfungsi sebagai wadah madu yang berdimensi diameter alas 300 mm dan tinggi 170 mm disiapkan untuk proses dehumidifikasi. Dan volumenya disesuaikan dengan volume madu untuk satu siklus proses dehumidifikasi yaitu . Luas alat x tinggi = 3,142857 x (1,5 dm)² x 1,7 dm = 12,02 dm³ =12,02 liter. Jadi volume kontener madu input =12 liter. 10. Untuk satu siklus proses dehumidifikasi madu sesuai dengan data data yang telah ditetapkan diatas dapat mengolah sejumlah 12 liter. 11. Pada rekayasa proses dehumidifikasi madu pada talang luncur bertekanan vakum ini focus perhitungan durasi waktu (t) yang dilakukan adalah yang terkait langsung dengan talang luncur. Pada kenyataannya madu berada di dalam tabung bertekanan vakum sebelum dan sesudah waktu (t) hingga akhirnya madu tersebut di keluarkan dari dalam tabung. Artinya prosentase dehumidifikasi madu akan cenderung lebih tinggi dari hasil perhitungan yang dilakukan. Hal ini adalah suatu kecenderungan yang tidak merugikan, atau dampaknya adalah positif. Dari uraian kesimpulan konsep maka penelitian ini dapat di implementasikan untuk proses dehumidifikasi madu pada talang luncur bertekanan vakum. Dan alternatif gambaran bentuk dari tabung bertekanan vakum ini dapat dilihat pada lampiran gambar. 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dehumidifikasi Madu Pada Talang Luncur Bertekanan Vakum, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tekanan vakum dalam tabung sangat mempengaruhi hasil proses dehumidifikasi madu. Semakin rendah tekanan vakum semakin tinggi kadar air madu yang teruapkan. Hasil pengujian menunjukkan pada perbandingan tekanan vakum 500 mmHg : -650 mmHg menguapkan air madu sebesar 0,48% : 4,96% dalam waktu 60 menit. Demikian juga pengaruh luas permukaan, semakin luas permukaan madu semakin tinggi penguapan kadar air yang terjadi. Pada perbandingan luas permukaan 2828,57 mm² : 11314,29 mm² memhasilkan penguapan sebesar 2,76% : 4,96% uap air. 2. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa kemampuan luncur madu pada permukaan sebuah pelat yang diposisikan dengan sudut tertentu yang ditempatkan dalam ruang bertekanan vakum -650 mmHg meluncur jauh lebih lambat dibandingkan dengan pada tekanan 1 atmosfer, yaitu 21,5 kali perlambatan. Sehingga dengan perlambatan tersebut proses dehumidifikasi madu dalam tabung vakum dapat berlangsung. 5.2 Saran Adapun saran-saran untuk penelitian yang terkait dengan Dehumidifikasi Madu Dengan Metoda Talang Luncur Dalam Tabung Vakum adalah: 73 1. Dilakukan penelitian pendahuluan yang komprehensif sehingga dapat meminimalisasi kesalahan prosedur penelitian. 2. Usulan untuk penelitian selanjutnya: a. Jika fokus terhadap madu maka dapat diteliti mengenai kemampuan luncur madu melalui celah dalam ruang dengan tekanan rendah (vakum). b. Sedangkan jika fokus terhadap rancangan alat maka dapat dirancang tabung vakum yang fenomena perpindahan massa dalam tabung dapat di amati setiap saat, misalnya secara digital 74