BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari bahasa perancis kuno management, yang memiliki arti “ seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Follet ( 1997 ), misalnya mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini bearti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencenaan, pengorganisasian, pengkoordinasikan, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif bearti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien bearti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, teroganisir, dan sesuai dengan jadwal. 2.1.1 Teori Manajemen Menurut Terry ( 1994 ) manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang di inginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang di peroleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. 2.1.2 Teori Manajemen Klasik Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Owen, Fayol, Taylor dan lainnya. Owen (1771 -1858) Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini.Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan tokotoko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern".Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka. Fayol (1841 -1925) Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru.Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan : a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang produksi b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi. c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal. d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan. e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik. 2.1.3 Fungsi Manajemen Ada 4 ( empat ) fungsi utama dalam manajemen menurut Terry ( 1994 ) Perencanaan ( Planning ) Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain— pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : 1. Menetapkan tujuan dan target bisnis 2. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut 3. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan 4. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis. Pengorganisasian ( Organizing ) Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : 1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan 2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab 3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja 4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat Pengarahan dan Implementasi Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan 1. dalam fungsi Pengarahan dan Implementasi Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan dalam pencapaian tujuan 2. Memberikan tugas dan penjelasan 3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan. rutin mengenai pekerjaan Pengawasan dan Pengendalian Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan Kegiatan dunia dalam Fungsi bisnis yang Pengawasan dan dihadapi. Pengendalian : 1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan 2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan 3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis 2.2 Manajemen Perkantoran Manajemen perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratus, sistematik dan terus menerus, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan. Pekerjaan kantor atau tata usaha, sering disebut dengan istilah office work atau clericalwork. Yang harus diadakan penataan agar pekerjaan tersebut berjalan dengan baik. Penataan atau pengelolaan terhadap pekerjaan kantor itu disebut manajemen perkantoran. (Office Management). Manajemen perkantoran dapat dikatakan sebagai kekuatan yang tidak terlihat (tidak terwujud) yang merencanakan, mengorganisasi dan mengkoordinasikan manusia, uang, metode, material, mesin-mesin, dan pasar (GM) dalam pekerjaan kantor serta mengarahkan dan megawasinya sesuai dengan tujuan pembinaan, serta tujuan organisasi tercapai. Menurut Terry manajemen Perkantoran adalah perencanaan.pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta pergerakan melaksanakan agar mencapai tujuan tujuan yang ditentukan. mereka yang Williem Leffing Well dan Edwin Robinson Manajemen Perkantoran sebagai suatu fungsi adalah cabang dari sni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan dan ilmu manajemen kantor secara efisien, bilamana dan dimanapun pkerejaan itu harus dilakukan Millis Geofrey Manajemen Perkantoran adalah seni membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai sebuah tujuan. 2.2.1 Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran 1. Aktivitas Kantor Aktivitas manajemen kantor sangat luas dan antara berbagai bentuk badan usaha tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh luasnya tujuan dari masing-masing badan usaha. Semakin luas tujuan yang akan dicapai, semakin luas pula aktivitas manajemen perkantorannya, disamping dipengaruhi oleh faktor luasnya tujuan yang hendak dicapai. Aktivitas manajemen kantor juga dipengaruhi oleh belu adanya suatu keseragaman dan kesepakatan antara para ahli, tentang aktivitas apa saja yang harus menjadi fungsi seorang manajer kantor. Aktivitas pekerjaan kantor pada umumnya terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berhubungan dengan : a. Perencanaan perkantoran (Office Planning) b. Pengorganisasian perkantoran (Office Organizing) c. Pengawasan perkantoran (Office Controling) a. Perencanaan Perkantoran (Office Planning), meliputi perencanaan tentang : 1. Perencanaan gedung, yang meliputi: letak gedung dan bentuk gedung 2. Tata suara 3. Tata warna 4. Tata ruang kantor 5. Ventilasi 6. Penerangan/cahaya 7. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor 8. Perlengkapan perabotan kantor dan peralatan kantor 9. Anggaran perkantoran b. Pengorganisasian Perkantoran (Office Organizing) Pengorganisasian menghubungkan berbagai macam fungsi suatu organisasi serta orang atau pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tersebut. c. Pengawasan Perkantoran Objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran meliputi: 1. Kualitas pekerjaan kantor 2. Waktu pekerjaan kantor 3. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor. 4. Biaya perkantoran 5. Alat perlengkapan dan perabotan kantor 6. Pelayanan kantor 7. Pengawasan dokumentasi. 2. Sarana atau Fasilitas Kerja Perkantoran Sebagaimana telah diuraikan dimuka, bahwa kantor adalah keseluruhan ruang dalam suatu bangunan, di mana dilaksanakan tata usaha atau dilakukan aktivitas-aktivitas manajemen maupun berbagai tugas dinas lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, apabila dikembangkan menjadi perkantoran berarti yang dimaksud di sini adalah “kantor beserta semua sarana yang saling terkait di dalamnya”, yaitu: a. Lokasi Faktor-faktor yang perlu diperhatikan menentukan lokasi kantor, antara lain: 1. Faktor lingkungan tetangga. 2. Faktor dekat. 3. Faktor harga. 4. Faktor dekat labour market. 5. Faktor jalan keluar masuk pegawai. 6. Faktor keamanan. b. Gedung 1. Dapat memberikan fasilitas. 2. Menjamin kesehatan 3. Berkesan yang baik. 4. Fleksibel. 5. Keseimbangan biaya keuntungan. c. Peralatan Digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: 1. Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dsb yang terbuat dari kayu, besi ataupun bahan lainnya, yang mempunyai peranan penting dalam setiap kantor, khusus untuk menampung pekerjaan kantor yang bersifat administratife. 2. Bekal kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik, penghapus dan peralatan habis pakai lainnya. d. Interior Interior adalah perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor adalah: ventilasi, plafon, jendela, penerangan, dan hiasan kantor. e. Mesin-mesin Kantor Perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan, mesin- mesin kantor yang akan dipergunakan dan tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor. 2.2.2. Tujuan Manajemen Perkantoran Dalam proses manajemen, sasaran yang dituju adalah tercapainya tujuan secara efisien. Yang dimaksud efisien disini adalah memenuhi persyaratan baik ditinjau dari segi ekonomis, teknis, dan psikologis. Ekonomis bukan berarti murah dari segi biaya, tetapi pantas dan sesuai. Misalnya kita pergi memancing ikan dengan tujuan mendapatkan ikan kakap. Agar biaya murah kita gunakan cacing untuk umpan (bahkan tanpa biaya). Hal hasil tujuan mendapatkan ikan kakap tidak pernah tercapai, bahkan kita sudah rugi waktu dan tenaga. a. Teknis dalam arti berdaya guna atau bermanfaat. b. Psikologis dalam arti terdapat kepuasan. Tujuan dapat dicapai, tetapi apabila dalam mencapai tujuan itu tidak sesuai dengan perencanaan. Dan dalam proses kegiatannya menimbulkan pemborosanpemborosan, maka hal tersebut perlu dihindari untuk mencetak hal-hal seperti di atas, maka sumber- sumber daya (resources) yang akan dimanfaatkan. Dalam proses mencapai tujuan itu hendaknya dikelola dengan menerapkan fungsi- fungsi manajemen. Sumber-sumber daya dimaksud terdiri dari manusia, uang, mesinmesin, material, metode, dan pasar. Berdasarkan kajian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan manajemen perkantoran antara lain: 1. Berikan semua keterangan yang lengkap bagi yang memerlukan, guna pelaksanaan tugas organisasi secara efisien. 2. Memberikan catatan dan laporan, yang bermanfaat dan biaya yang sesuai . 3. Membantu organisasi atau perusahaan, memelihara serta memenuhi kebutuhannya. 4. Memberikan pekerjaan tata usaha yang cermat dan memberi pelayanan secara efektif kepada para langganan atau mitra kerja. 5. Membuat catatan secara lengkap, relevan, akurat, dan dapat di pertanggung jawabkan. 2.2.3 Fungsi Manajemen Perkantoran Kantor sebagai pusat konsentrasi dalam melaksanakan aktivitas organisasi, didalamnya terhadap manusia, uang, material, metode, dan pasar sebagai sumber daya yang akan dikelola. Sumber daya tersebut diperuntukkan bagi pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, dan penyaluran informasi agar hasil pekerjaan kantor tersebut dapat tercapai tujuan, yaitu tersedianya informasi yang siap pakai, maka hendaklah diterapkan. Fungsi-fungsi manajemen terhadap sumber daya tersebut Manajemen kantor berarti suatu pengelolaan data dan informasi tertulis yang dilakukan secra teratur, sistematis dan terus menerus mengikuti kegiatan organisasi, dengan tujuan untuk membentuk keberhasilan organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian fungsi manajemen kantor sama dengan fungsi manajemen pada umumnya, di mana pengelolaannya terfokus pada lingkup pekerjaan kantor. Fungsi manajemen yang diterapkan pada kantor 1. Perencanaan Kegiatan pertama dari pimpinan organisasi/kantor adalah menyusun perencanaan. Yaitu keseluruhan proses pemikiran dan penentuan cara yang matang dari kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan di masa yang akan datang, dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang dimaksud, perlu ditentukan cara mana yang harus ditempuh dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi. Perencanaan terhadap sumber daya manajemen perkantoran perlu benar-benar dirumuskan agar sesuai dengan kebutuhan. Berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan dan keahlian yang diharapkan, demikian pula terhadap pengadaan dan pemeliharaan peralatan, tata ruang kantor biaya dan sarana penunjang lainnya, agar tercipta tata hubungan yang efisien. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menciptakan organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dan kekuatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian merupakan salah satu dari berbagai tugas pimpinan, sebagai langkah yang harus dilakukan dalam proses manajemen perkantoran. 3. Penggerakan Penggerakan adalah keseluruhan proses memberikan motif bekerja kepada para pegawai agar mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi. Rencana yang telah dirumuskan harus dilaksanakan oleh orang-orang (para pegawai) yang terkait dalam suatu kerja sama. Untuk maksud tersebut, para pegawai perlu dirangsang untuk bekerja menurut petunjuk/sistem yang telah digariskan sehingga memerlukan penggerakan. Dalam rangka penggerakan tersebut, maka kegiatan yang perlu dilakukan oleh pimpinan, antara lain: a. Mendorong atau memberi semangat kerja b. Memberi pengarahan dan bimbingan kepada seluruh pegawai. c. Bertindak sebagai motivator, insfirator dan fasilitator bagi setiap pelaksanaan tugas organisasi. 4. Pengawasan Pengawasan yaitu proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi guna menjamin agar pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai rencana yang telah ditentukan objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran meliputi: a. Kualitas pekerjaan kantor b. Waktu pekerjaan kantor c. Metode-metode dan standardisasi pekerjaan kantor d. Biaya perkantoran e. Alat peralatan dan perabotan kantor f. Pelayanan kantor g. Dokumentasi. 2.3.1 Sekretariatan Menurut Gie ( 2005:4 ) mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang bekerja dalam tugas surat menyurat bagi pejabat atau organisasi penting. dan Ramon ( 2004:67 ) sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinanannya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanijan dan melakukan banyak kewajiban lainnya . Tugas dari seorang sekretaris adalah perencanaan (planning) untuk menentukan beberapa agenda di dalam suatu perusahaan, pergerakan (actuating) dan pengawasan dalam menjalankan suatu tugas pokok pemimpin perusahaan.Jadi dapat diartikan bahwa sekretaris adalah sebagai anlisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian dalam menjalankan semua tugas – tugas rutin dari seorang sekretaris dalam suatu perusahaan. Seorang sekretaris mempunyai tugas khusus yang menjadi salah satu tugas dari seorang sekretaris, dan tugas khusus yang dijalani oleh seorang sekretaris harus benar – benar mempunyai keahlian khusus, jika seorang sekretaris tidak mempunyai keahlian khusus maka seorang sekretaris tidak akan tiba menjalankan tugas – tugas khusu tersebut, tugas khusus seorang sekretaris, yaitu : a. Seorang sekretaris harus menggantikan pemimpin disaat menjalankan suatu rapat. b. Seorang sekretaris bias menjadi notulen dalam suatu rapat. c. Seorang sekretaris harus menemani atasan untuk melakukan pertemuan terhadap klien. d. Seorang sekretaris harus bias memenage waktu di suatu lingkungan perusahaan. 2.3.2 Teknik-Teknik yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris Menurut Wursanto (2009 : 5 ) seorang sekretaris harus memilik beberapa teknik khusus dalam mengerjakan tugasnya dalamnya tugas pokok sekretaris, kareana hal itu sangat penting bagi seorang sekretaris dalam suatu perusahaan. Dalam teknik yang harus di kuasai oleh seorang sekretaris terdapat 2 (dua) teknik khusus merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : 1. Teknik pengetikan dengan menggunakan 10 jari Seorang sekretaris harus memiliki teknik tersebut karna dalam teknik pengetikan dengan menggunakan 10 jari seorang sekretaris dapat melakukan pekerjaan membuat surat – surat dalam waktu cukup singkat sehingga pekerjaan seorang sekretaris dalam membuat suatu surat tidak akan mengalami penumpukan. 2. Teknik Pengarsipan Dalam teknik pengarsipan seorang sekretaris harus benar-benar menguasai teknik tersebut, karena sistem pengarsipan sangat berguna bagi seorang pemimpin perusahaan agar jika suatu mencari surat yang sudah lama terkirim atau dikirim akan mudah ditemukan dengan mudah. 3. Teknik Menerima telpon dari eksternal Dalam teknik penerimaan telpon dari eksternal harus memiliki kemampuan dalam berbicara dan harus mampu menguasai beberapa bahan asimg. 4. Teknik Penyimpanan arsip (Filling) Teknik dalam penyimpanan arsip sangat berguna bagi para karyawan dan tentunya bagi pemimpin perusahaan, sistem filling bias dilakukan dengan cara membuat database dalam perangkat computer atau dengan menggunakan nomor pada surat. Hal itu di lakukan agar semua berkas dan surat-surat penting tidak akan mudah hilang. 2.3.3 Syarat-syarat Seorang Sekretaris 1. Syarat Kepribadian Seorang sekretaris harus mempunyai kepribadian yang sangat baik, dalam arti seorang sekretaris harus sopan dan memiliki tutur kata yang baik terhadap tamu atau pun terhadap para staff lain. 2. Syarat Pengetahuan Seorang sekretaris harus mempunyai pengetahuan dalam menjalankan tugastugas yang akan dikerjakan oleh seorang sekretaris. 3. Syarat Keahlian Seorang sekretaris harus mempunyai beberapa keahlian dalam mendukung pekerjaan seorang sekretaris, seperti keahlian dalam mengetik , koresponden, stenograf, dan kearsipan 4. Syarat praktik Yaitu sebelum sesorang diangkat sebagai sekretaris, orang tersebut harus mempunyai pengalaman dalam berbagai pekerja tata usaha kantor. 2.3.4 Jenis-jenis jabatan sekretaris Sekretaris yang berfungsi sebagai manajer adalah sekretaris yang menjabat sebagai kepala sekretaris berfungsi sebagai pemimpin membawahi pgawaipegawai yang lain serta berindak sebagai pemimpin dan melaksanakan kepemimpinan. Sekretaris Pribadi bertugas memberi pelayanan kepada pimpinan.Seorang sekretaris pribadi tidak mempunyai anak buah, berperan sebagai pembantu untuk meringankan tugas pimpinan, sehingga pimpinan benar-benar dapat memusatkan perhatiannya kepada masalah-masalah pokok guna keberhasilan tujuan oeganisasi. Sekretaris Senior bertugas membimbing sekretaris junior yang masih memiliki kemampuan dan keahlian yang turun tangan langsung jika pimpinannya sedang ada masalah di perusahaan. Sekretaris Junior, sekretaris yang baru saja menyelesaikan pendidikan keterampilan sekretaris dan belum pernah bekerja dan baru memulai karirnya dalam bidang sekretaris sehingga masih perlu bimbingan dengan sekretaris senior. Sekretaris Organisasi/executive secretary, yaitu officer manager yang memimpin suatu secretariat dari suatu perusahaan atau instansi pemerintahan. Golongan Sekretaris Berdasarkan spesialis bidang : 1. Sekretaris dalam bidang akutansi, yaitu sekretaris yang mengatur dan membuat neraca keuangan disuatu perusahaan. 2. Sekretaris dalam bidang hukum, yaitu sekretaris yang berfungsi untuk mengatur peraturan-peraturan hukum yang berada disuatu perusahaan. 3. Sekretaris dalam bidang teknik, yaitu sekretaris yang memiliki teknik khusus dalam dunia pekerjaan sekretaris. 4. Sekretaris dalam bidang notulen, yaitu sebuah catatan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang Notulis, yang akan dilaporkan oleh ketua kegiatan, dan akan dipertanggung jawabkan suatu saat pada seluruh anggota atau peserta acara. Pentingnya seorang sekretaris dalam bidang notulis Notula adalah catatan mengenai semua pembicaan dalam sebuah rapat.Notula merupakan sumber informasi atau document yang otentik. Dan Notula harus ditulis secara teliti. Seorang sekretaris harus mempunyai Kemampuan sebagai notulis, Notulen dilakukan agar para notulis dapat Dengan mudah mengerti bagaimana cara penulisan notulen dengan baik Dan benar. Selain itu, juga agar notulen dapat terusun dengan rapi dan Sistematis. Menjadi seorang notulis juga harus memiliki teknik khusus Dalam menyusun notula, teknik ini sangat penting dimiliki oleh seorang sekretaris. 22 23