pola komunikasi suporter sepakbola ac milan indonesia

advertisement
POLA KOMUNIKASI SUPORTER SEPAKBOLA
AC MILAN INDONESIA
(Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh :
Dosta Taruli Gabe
NIM. 6662121840
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
v
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.” (Filipi 4 : 13)
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang
tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuataan. Pada waktu kamu dicobai Ia
akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
(1 Korintus 10 : 13)
Syukur Kepada Allah…
Skripsi ini ku persembahkan untuk
Papa & Mama tercinta dan kedua kakakku
tersayang yang telah membesarkanku, mendidikku, menyayangiku,
serta memberikan aku dukungan dan semangat sehingga aku bisa berjuang hingga
detik ini…
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur hanya bagi Tuhan yang Maha Esa, oleh karena
anugerahNya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul
:
“POLA
KOMUNIKASI SUPORTER SEPAKBOLA AC MILAN INDONESIA (Studi
Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang).”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada.Untuk itu demi
sempurnanya skripsi ini, penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih
pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua (S.Lumban Gaol
dan S.R.R.Siregar) yang telah tulus ikhlas memberikan kasih sayang, cinta, doa,
perhatian, dukungan moral dan materil yang telah diberikan selama ini.Terima kasih
telah meluangkan segenap waktunya untuk mengasuh, mendidik, membimbing, dan
mengiringi perjalanan hidup penulis dengan dibarengi alunan doa yang tiada henti
agar penulis sukses dalam menggapai cita-cita. Buat kakak-kakak dan abangku
terkasih Novida Riama dan Yandhi Saudara, terima kasih sudah menggandeng
tangan saya dalam doa. Khusus untuk abangku Yandhi,Thank you for helping me in
everything that I need in the process of making this thesis.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
vi
1. Bapak Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.Pd. Sebagai Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa Periode 2017-2018.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ketua Jurusan Komunikasi, Dr.Rahmi Winangsih., M.Si dan Sekertaris
Jurusan Ilmu Komuniakasi, Darwis Sagita., M.Ikom. Terima kasih atas
segala kenyamanan, dan pemahaman terbaik dalam pengambilan keputusankeputusan yang sangat berarti banyak bagi kami mahasiswa ilmu komunikasi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Kepada seluruh staff beserta dosen-dosen pengajar, Terima kasih atas
transfer ilmu pengetahuannya, semoga berguna dan dapat diimplementasikan
oleh saya dalam menghadapi tantangan dunia setelah dunia perkuliahan.
5. Bapak Ikhsan Ahmad, S.Ip., M.S.i sebagai dosen pembimbing 1 dalam
proses pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan dan masukannya.
Maaf atas segala tingkah laku atau ucapan yang kurang berkenan dari penulis
sebagai mahasiswa yang dibimbing.
6. Bapak Teguh Iman Prasetya, SE., M.S.i sebagai dosen pembimbing 2 dalam
proses pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas kemudahan, bimbingan dan
masukan yang diberikan kepada penulis. Maaf atas segala tingkah laku atau
ucapan yang kurang berkenan dari penulis sebagai mahasiswa yang
dibimbing.
vii
7. Humas C 2012, Teman angkatan, teman berproses, empat tahun bersahabat
bukan waktu yang singkat, pernah kita lalui cinta, amarah, air mata, tawa,
bukan sebuah lakon drama tapi alur nyata, saya percaya ini sudah takdir
Tuhan menempatkan kita sebagai sekumpulan teman atau menempatkan kita
untuk saling mewaraskan hahahaha.
8. My ex-beloved partner, Romi. Thanks for everytime, everywhere, you
always beside me. Always give me spirit. Moreover, at the last you leave me
alone before my thesis finished.
9. My Best Partner in Spirit, Dewi Mariana Siahaan, Monalisa Sihombing,
Maya, Dania Pratiwi dan Putri Wulandari yang telah menjadi teman yang
luar biasa sejak maba. Penulis mengucapkan terima kasih untuk doa,
perhatian, semangat, bantuan, nasihat, dan persahabatan yang manis ini..
10. Segenap keluarga besar Milanisti Indonesia Sezione Tangerang Periode
2016, Terimakasih atas bantuannya selama penelitian.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan yang membangun untuk
menyempurnakan penelitian ini.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membaca dan menggunakannya.
Serang, 06 Maret 2017
Penulis
viii
ABSTRAK
Dosta Taruli Gabe. NIM 6662121840. Pola Komunikasi Suporter
Sepakbola AC Milan Indonesia (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi
Milanisti Sezione Tangerang). Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pola komunikasi
kelompok suporter sepakbola. Peneliti memfokuskan pengurus dan anggota
Kelompok Suporter Milanisti (AC Milan Indonesia Suporter) Sezione Tangerang
dikarenakan kelompok tersebut merupakan cabang resmi yang berada di kota
Tangerang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode studi deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam
dan observasi partisipan. Studi diskriptif yang diteliti tertuju pada komunikasi
antara pengurus dan anggota Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang.
Penelitian ini menjelaskan tentang pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti
Sezione Tangerang. Pola komunikasi proses komunikasi internal Kelompok
Suporter Milanisti Sezione Tangerang terdapat dua macam komunikasi yaitu
komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal. Hampir seluruh proses
komunikasi yang terjadi bersifat non-formal. Komunikasi internal antara pengurus
dan anggota Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang dilakukan melalui
komunikasi langsung yaitu tatap muka (face–to–face) seperti Rapat Rutin, Nobar
(Nonton Bareng), Kopdar (Kopi Darat), Futsal, dan Gathering. Sedangkan dalam
proses komunikasi eksternal hanya merupakan komunikasi kelompok. Komunikasi
yang bersifat formal dan langsung (tatap muka) hanya terjadi pada saat kegiatan
Charity yang berhubungan dengan masyarakat banyak serta pada kegiatan
FORKAS (Forum Komunikasi Antar Suporter) saja.
Selain kegiatan tersebut baik komunikasi internal pengurus dan anggota
kelompok serta komunikasi eksternal kelompok. Milanisti Sezione Tangerang juga
berkomunikasi melalui media (mediated). Kelompok ini menggunakan media sosial
berbasis internet seperti Email, Blog, Facebook, Twitter, dan instant message
(pesan singkat) seperti BBM (Blackberry Messanger) dan WhatsApp.
Dari kesimpulan yang telah didapat, saran yang dapat diberikan oleh
penelitian ini adalah agar Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangernag lebih
meningkatkan kegiatannya lagi, khususnya kegiatan eksternal. Kegiatan – kegitan
tersebut bermaksud untuk menambah keakraban dan rasa persaudaraan antar
anggota. Selain itu, adanya kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang dapat
lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan penilaian positif.
Kata kunci: Pola Komunikasi, Suporter Sepakbola, AC Milan Indonesia
ix
ABSTRACT
Dosta Taruli Gabe. NIM 6662121840. Communication Pattern off
Football Supporter (Qualitative Descriptive Study of Communication Patterns
Milanisti Sezione Tangerang Indonesian).
Essay.
Department of
Communication Studies. Faculty of Social and Political Sciences, University
of Sultan Ageng Tirtayasa. 2017
The research have a purpose to discover about communication pattern of
football supporter. Researcher focused on the organizer and the members of
Milanisti (AC Milan Indonesia Supporter/Indonesian AC Milan Supporter) Sezione
Tangerang because the group is the official branch that exist Tangerang. This
reasearch is considered as qualitative research and use descriptive study method.
Data collection technique used is in-depth interview and partisipatory
observation. Descriptive study that examined poited to the communication
between the organisator and member of the Milanisti Sezione Tangerang. The
research explains about the communication pattern of football supporter group
Milanisti Sezione Tangerang. The internal communication pattern of Milanisti
Sezione Tangerang consist of two kinds of communication, which are group and
interpersonal communication. Almost every communication process happens in
informal situation. Internal Communication between the organisators and members
of Milanisti Sezione Tangerang done directly (face to face) like Routine Meeting,
Nobar (Watch Together), Kopdar (Meet up), Futsal, and Gathering. Whilst in the
external communication process, there’s only group communications. Formally
and directly (face to face) communication only happens at Charity events that linked
to the general society and at the FORKAS (Inter-Supporter Communication Forum).
Besides those events, internal communication between organisators and
members as well as the external group communications, Milanisti Sezione
Tangerang also communicate through media (mediated). The group use internet
based social meda like Email, Blog, Facebook, Twitter, and instant message like
BBM (Blackberry Messanger) and WhatsApp.
From the conclusion, suggestion that the research can give Milanisti
Sezione Tangerang are to increase its activity, esspecially external one. Those
activities are meant to increase solidarity and fraternity between the members.
Furthermore, the existance of Milanisti Sezione Tangerang can be more usefull
for the society and give positive valuation.
Keywords: communication pattern, footbal supporter, AC Milan Indonesia
x
DAFTAR ISI
Hal
COVER ....................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................ ix
ABSTRACT ................................................................................................................x
DAFTAR ISI............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................................11
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................11
1.3. Identifikasi Masalah......................................................................................11
1.4. Tujuan Penelitian ..........................................................................................11
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................................12
1.5.1 Manfaat Akademis ...............................................................................12
1.5.2 Manfaat Praktis ....................................................................................12
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Komunikasi ...................................................................................................13
2.1.1 Unsur Komunikasi...............................................................................13
2.2.1 Karakteristik Komunikasi ...................................................................17
2.3.1 Level Komunikasi ...............................................................................18
2.4.1 Proses Komunikasi .............................................................................20
2.2. Pola Komunikasi ...........................................................................................20
2.3. Komunikasi Kelompok ................................................................................23
2.3.1. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Kelompok ..........................24
2.3.2. Faktor Personal Karakteristik Anggota Kelompok.............................31
2.3.3. Teori Prestasi Kelompok ...................................................................32
2.4. Komunikasi Antar Pribadi ...........................................................................35
2.4.1. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ....................................................37
2.4.2. Tahap Hubungan Antarpribadi ...........................................................38
2.5. Suporter ........................................................................................................40
2.5.1. Dua Sisi Suporter Sepak Bola ............................................................42
2.6. Kerangka Berpikir ........................................................................................45
2.7. Definisi Konseptual .....................................................................................46
2.7.1. Pola Komunikasi .................................................................................46
2.7.2. Kelompok .............................................................................................47
2.7.3. Suporter ................................................................................................47
2.8. Penelitian Terdahulu ....................................................................................48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................................51
xii
3.2 Fokus Penelitian .............................................................................................53
3.3 Lokasi Penelitian............................................................................................54
3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................................54
3.4.1
Teknik pengumpulan data ..................................................................54
3.4.1.1 Data Primer ..........................................................................54
3.4.1.2 Data Sekunder ......................................................................55
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................................................55
3.6 Jadwal Penelitian ...........................................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................................57
4.2 Pembahasan ............................................................................................................64
BAB V PENUTUP
5.1 Saran ..............................................................................................................143
5.2 Kesimpulan ...................................................................................................143
5.3 Keterbatasan penelitian .................................................................................147
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I (DOKUMENTASI)
LAMPIRAN II (WAWANCARA RESPONDEN)
TENTANG PENULIS
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak
digemari oleh sebagian besar manusia di seluruh belahan dunia.Sepak bola
digemari oleh semua lapisan masyarakat dari tingkat daerah, nasional, dan
internasional. Dari usia anak, dewasa hingga orang tua, mereka senang
memainkan sendiri atau sebagai penonton. Tidak hanya dalam segi kegemaran,
sepak bola kini telah menjadi suatu bentuk fanatisme.Dimana dalam kaitannya
fanatisme yang ada telah membentuk loyalitas dalam suporter-suporter sepak
bola itu sendiri.Sepak bola dapat di ibaratkan sudah menjadi suatu kesatuan
jiwa raga dalam masyarakat yang secara berangsur membentuk antusias dan
loyalitas yang tak terbatas.
Sepak
bola
dan
suporter
merupakan
bagian
yang
tidak
bisa
dipisahkan.Dimana ada sepak bola disitu ada suporter.Sepak bola telah
mengubah pikiran normal menjadi suatu bentuk kegiatan.Tidak memandang
tua, muda maupun anak-anak, kesukaan mereka terhadap klub yang dibelanya
telah
menjadikan
bukti
kesetiaan
mereka
terhadap
klub
yang
disukainya.Disudut-sudut jalan dipasang berbagai hiasan bendera maupun
spanduk dengan berbagai warna kebesarannya merah, hijau, maupun biru telah
menjadi simbol dan identitas mereka.
1
2
Suporter merupakan sebuah kelompok amnesia yang tergabung dalam
sebuah pemikiran dan kesamaan pada sebuah hal. Menurut Chols, kata suporter,
berasal dari kata kerja(verb) dalam bahasa Inggris to support dan
akhiran(suffict)-er. To support artinya mendukung, sedangkan akhiran-er
menunjukkan pelaku.Suporter dapat diartikan sebagai sebagian orang yang
memberikan suporter atau dukungan.1
Suporter yang cerdas adalah suporter sportif tidak anarkis, tidak lugu, punya
pengetahuan dan kepedulian terhadap timnya.Tingkah pola suporter pun
bermacam-macam.Suporter yang baik adalah suporter yang selalu memberikan
masukan sebagai bentuk perhatian. Suporter yang selalu memberikan apresiasi
bila timnya bermain bagus.
Namun masih terdapat pula suporter yang bertindak anarkis.Sudah terbukti
peristiwa-peristiwa pada umumnya seperti kerusuhan, bentrokan, atau
perkelahian baik diluar maupun di dalam sebuah pertandingan kerap
terjadi.Dimana kerusuhan, bentrokan, atau perkelahian dalam dunia sepak bola
di Indonesia adalah masalah hubungan diantara suporter klub-klub sepak
bola.Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sulit menghindari gesekan-gesekan
antar suporter.Seperti contoh kasus yang baru-baru ini terjadi adalah kerusuhan
antara suporter arema dan suporter persebaya dari sleman, jawa tengah. Seperti
yang dilangsir pada media online
2
pada tanggal 19 Desember 2015 yang lalu
memberitakan bahwa :
1
S. Hassan dan J.M Chols. 2005. Kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia
2
http://www.orangdalam.com/kerusuhan-suporter-Sepakbola/4607. Diunduh 11/12/2016
3
Pada saat tim suporter Arema yang hendak pergi ke Sleman untuk
mendukung timnya mengalami kejadian naas saat berhenti di salah satu
SPBU. Pasalnya, 4 truk yang diduga rombongan team Persebaya datang
menghampiri dan menyerang bus tempat suporter Arema berada. Salah
satu suporter Arema yang bernama Eko Prasetyo ditarik keluar dan
dipukul dengan batu berkali kali hingga tewas ditempat. Tidak hanya
memakan satu korban, tetapi korban lain adalah supir bus yang akan
membawa suporter Arema ke Sleman, Slamet. Dia di hajar
menggunakan bambu karena Slamet menggunakan kaos Arema.Slamet
meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.3
Contoh kasus kerusuhan seperti ini tidak hanya terjadi Indonesia, di dunia
internasional pun hal ini kerap terjadi. Seperti yang dilangsir pada media massa
online 4 telah terjadi kerusuhan antar suporter di Sao Paolo, Brasil.
Seorang suporter Klub Brasil, Santos, dikabarkan meninggal usai
insiden perkelahian antara suporter di Sao Paolo. Berdasarkan laporan
setidaknya dua penggemar Santos diserang setelah timnya bermain
imbang 0–0 dengan rival satu kota Paulista A1, Minggu 23 Februari
2014, Akibat kejadian itu, seorang suporter berusia 34 tahun meninggal
dunia.5
Tak Hanya di Brasil dibeberapa negara benua Amerika dan Eropa pun sering
terjadi kerusuhan, Namun dibalik itu semua negara-negara di benua Amerika
dan Eropa banyak melahirkan para pemain dan tim Sepak bola profesional,
3
(http://www.orangdalam.com/kerusuhan-suporter-Sepakbola/4607.Diunduh 11/12/2016
Liputan6.com pada hari Minggu tanggal 23 Februari 2014. Diunduh 11/12/2016
5
(www.liputan6.com. Diunduh 25 September 2016. 20.00 WIB)
4
4
serta menggelar acara pertandingan internasional yang melibatkan pemain kelas
dunia untuk bermain di ajang bergengsi disaksikan oleh ribuan penonton pun
kerap terjadi kerusuhan.
Dalam Liga Eropa sering terjadi kerusuhan dalam pertandingan, terutama di
Inggris. Sejarah persepak-bolaan mencatat pada pertengahaan 1980 kerusuhan
menjadi hal yang umum di Inggris. Banyaknya organisasi Hooligans yang
dibentuk oleh para suporter, membuat kerusuhan menjadi hal yang rutin di
setiap pertandingan. Hal tersebut semakin diperparah dengan banyaknya
suporter yang berkumpul di pub sebelum pertandingan dan berangkat dalam
keadaan mabuk.
Inggris mempunyai catatan sejarah terpanjang dengan kerusuhan yang
pernah terjadi. Peristiwa yang paling dramatis yaitu di Stadion Heysel, Brussel,
Belgia.Suporter Liverpool (Inggris) menyerang dengan menyeberangi pagar
pembatas.Suporter Juventus (Italia) saat itu panik dan ingin segera
meninggalkan tempat itu, tetapi terhalang oleh tembok besar.Tiba-tiba tembok
besar itu roboh dan menghantam suporter Juventus, serta menewaskan 39 orang
dari Italia.Suporter Juventus yang ingin membalas perilaku suporter Liverpool
dihadang oleh aparat kepolisian Belgia, yang menyebabkan tawuran antara
polisi dan suporter Juventus. Tragedi ini dikenal dengan nama Tragedi Heysel
yang terjadi di Final liga champion. 29 Mei 1985.6
Tawuran suporter di Inggris juga sangat banyakdan tidak sedikitkorban yang
ditimbulkannya. Suporter yang suka membuat keributan di Indonesia dikenal
dengan istilah Bonek, sedangkan di Inggris lebih dikenal dengan istilah
6
(www.bola.net/fchampions/liverpol-juventus. Diunduh 25 November 2016. 20.20 WIB)
5
Hooligans. Hooligans maupun Bonek merupakan kumpulan suporteryangtidak
resmi dari beberapa suporter yang sering kali melakukan kericuhanatautawuran.
Pertandingan sepak bola telah melibatkan emosi para suporternya dan tidak
jarang
melahirkan
berbagai
aksi
agresivitas
baik
antar
penonton
maupunantarpemain, misalnya tawuran.Suporter yang tawuran seringkali
menimbulkan banyak korban.
Para suporter yang terkumpul dalam fandom selalu memberikan dukungan
yang maksimal terhadap idolanya. Fandom menurut Joli Jensen adalah
sekumpulan fans yang bergabung menjadi satu.7 Fans atau suporter yang
tergabung dalam suatu fandom ini rela melakukan banyak hal demi tim
kesayangannya. Selain menyaksikan pertandingan, saat tim kesayangannya
berkunjung ke suatu negara, fandom akan bergerak bersama para suporter mulai
dari memberikan sambutan di bandara, hingga mengikuti setiap kegiatan idola
di negaranya.
Selain itu mereka tak segan-segan untuk mengeluarkan banyak uang untuk
membeli segala macam pernak-pernik tentang tim kesayangannya. Mulai dari
jersey, syal, bendera, merchandise, bahkan produk dari merk-merk tertentu
yang melakukan kerjasama dengan suatu tim.
Kelompok – kelompok suporter telah terbentuk di berbagai negara.Bahkan
setiap klub di dunia pasti mereka mempunyai kelompok suporter sendiri.Salah
satu klub dengan jumlah member kelompok yang besar adalah AC Milan yang
menamakan kelompok suporternya dengan Milanisti. Dimana member atas
7
Dennis McQuail. 2002. McQuail’s Reader in Mass Communication Theory. London:
SAGE Publicatons
6
Milanisti se-Indonesia telah mencapai 7.000 ribu orang, minimal 200 orang di
setiap sezione (kota) menjadi anggota resmi Milanisti.8 Dimulai dari milis,
berlanjut ke kopi darat.Dari kopi darat, tercetuslah gagasan membentuk
komunitas.Dari kesamaan menggilai AC Milan, maka lahirlah Milanisti
Indonesia.Itulah gambaran singkat terbentuknya Milanisti Indonesia.9
Setelah lama berbagi informasi dan berdiskusi melalui milis, pada awal
tahun 2003, bertemulah beberapa anggota milis untuk saling mengenal. Dari
obrolan awal yang hanya dihadiri oleh 6 orang, ide membentuk komunitas fans
Rossoneri kian kuat. Berawal dari hal tersebut maka diadakanlah pertemuan
kedua yang dihadiri 10 orang pada 16 Maret 2003. Dibidani Jamzer, Ronald,
Arif Ikram, Lena, Ajung, Toel Maldini, Harris Nasution, Toni, Decy dan
Gugun, kesepuluh orang tersebut bersepakat pada hari itu juga mendirikan
Milanisti Indonesia dan terpilihlah Arif Ikram sebagai presiden pertama
Milanisti Indonesia.
Wadah terbentuk, kegiatan pun digelar."Standar" saja, acara kumpul-kumpul
resmi pertama Milanisti Indonesia adalah nonton bareng alias Nobar. Bekerja
sama dengan salah satu tabloid olahraga, Milanisti Indonesia berkumpul untuk
menyaksikan bersama-sama duel semifinal Liga Champions 2003, yang
kebetulan menghadirkan laga derby della Madonnina. Dari nobar tersebut,
Milanisti Indonesia mulai dikenal lebih luas.
8
9
(www.membership.milanisti.or.id/. Di unduh pada tanggal 11 Desember 2016).
(www.membership.milanisti.or.id/. Di unduh pada tanggal 11 Desember 2016).
7
Dengan momentum AC Milan tampil sebagai juara Eropa 2003, pendaftaran
member semakin bertambah hingga mencapai 200-an orang, termasuk yang
berasal dari daerah-daerah di luar Jakarta.Sampai dengan akhir tahun 2003
Milanisti Indonesia mencatat 15% member yang berasal dari luar Jakarta.
Pada era kepemimpinan Arif Ikram, eksistensi Milanisti Indonesia ditanam,
disebarluaskan, dan dikuatkan, antara lain dengan melakukan aktivitas
gathering, maka titik berat pengurus baru lebih kepada pembenahan internal,
dan juga meresmikan nama Milanisti Indonesia, dengan lebih menguatkan
status hukumnya.
Setahun kemudian, tepatnya menjelang akhir 2004, tampuk kepemimpinan
Milanisti
Indonesia
berpindah
tangan.Karena
kesibukan,
Arif
Ikram
menyerahkan kepemimpinan kepada James Ricky Tampubolon (Jamzer).
Logo lama MI: Pada pertengahan 2006 diadakan pemilihan umum presiden
Milanisti Indonesia yang pertama kali. Mungkin ini adalah proses demokrasi
pertama di kalangan komunitas fans club yang ada di Indonesia. Pada saat itu
ada tiga calon (Tommy, Filbert, dan Rival) yang dipilih oleh kurang lebih 600
anggota.Setelah diadakan pemungutan suara, akhirnya terpilih Filbert Barnabas
sebagai PresidenMilanisti Indonesia periode 2006-2008.
Pada masa inilah Milanisti Indonesia berkembang tidak hanya di Jakarta, tapi
juga sampai keluar daerah. Hingga saat ini Milanisti Indonesia telah
meresmikan lima (5) sezione (Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Bogor, dan
Semarang).Namun di luar sezione yang telah diresmikan, terdapat pula sezione
yang telah menjalankan kegiatan rutin seperti sezione Batam, Medan, Padang,
Pekanbaru, Bengkulu, Cilegon, Malang, Jember, Palangkaraya, Surabaya, Bali,
8
Makassar, Palu, Manado, dan sezione-sezione lain yang terus berkembang
setiap waktunya.
Sampai saat ini anggota Milanisti Indonesia masih didominasi oleh kaum
adam.Tapi, bukan berarti kami melupakan kaum hawa. Terbukti sejak akhir
tahun 2007 Milanisti Indonesia membentuk tim futsal wanita, yang diberi nama
Milanisti Angel. Tercatat sudah beberapa kali Milanisti Angel tampil di ajang
persahabatan.Saat ini Milanisti Angel melakukan latihan rutin tiap bulannya di
IBM Hanggar Futsal, Pancoran, Jakarta Selatan, yang sekaligus sebagai
homebase Milanisti Indonesia.
Prinsip Milanisti Indonesia sama dengan AC Milan, yaitu: kekeluargaan. Hal
itulah yang coba kami tanamkan kepada para anggota. Masa lima tahun telah
Milanisti Indonesia lalui. Banyak sekali rintangan yang telah kami hadapi.
Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang Milanisti Indonesia akan
tetap melewati semua rintangan yang menghadang, sehingga bisa terus eksis
dan bahkan bisa diakui, bukan saja di Indonesia tapi juga di Italia.
Milanisti Sezione Tangerang merupakan kelompok suporter yang memiliki
fanatisme tinggi bahkan berlebihan terhadap kesebelasan kesayangannya.
Mereka semakin tahun menjadi sorotan eksis bagi publik.Mereka sudah menjadi
fenomena sosial yang memiliki korelasi dengan aspek kehidupan lainnya.Ada
semacam ambisi kemenangan yang ingin mereka ekspresikan lewat sepak bola.
Merujuk atas fenomena suporter dalam suatu kelompok yang telah dianggap
negatif oleh masyarakat awam, yang belum banyak tahu tentang bagaimana
regulasi atas sebuah kelompok suporter. Milanisti Sezione Tangerang muncul
sebagai kelompok suporter atau suatu wadah kordinasi dan kontroling atas
9
seluruh supporter AC Milan khususnya. Judgement masyarakat atas perilaku
negatif para suporter selanjutnya berusaha ditampik oleh Milanisti melalui
banyak hal termasuk pada kegiatan sosial yang bertajuk Charity.
Milanisti Sezione Tangerang sebagai kelompok suporter dalam praktiknya
juga dirasa banyak memiliki hal positif dalam eksternalnya, terlihat dari
berbagai kegiatan yang sudah dilakukan untuk masyarakat, umumnya
masyarakat. Kelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang merupakan salah
satu contoh kelompok suporter yang kreatif dan positif. Kegitan – kegiatan
positif ini lahir karena dalam Milanisti Sezione Tangerang pola komunikasi
organisasi yang di terapkan bersifat komunikasi horizontal (setara) dimana
antara ketua dan anggota samatingkatannya.
Keberadaan suporter atau pendukung seperti Milanisti Sezione Tangerang
merupakan salah satu pilar penting yang wajib ada dalam suatu pertandingan
sepak bola agar tidak terasa hambar dan tanpa makna.Kelompok suporter
merupakan fenomena lebih lanjut dari legalisasi komunitas pendukung suatu
kesebelasan. Suporter merupakan orang yang memberikan dukungan, sehingga
bersifat aktif. Di lingkungan
sepak bola, suporter erat
kaitannya dengan
dukungan yangdilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim.10
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti suatu bentuk pola
komunikasi dalam Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang, yang
mana peneliti akan menggunakan metode penelitian studi deskriptif kualitatif
dimana
dengan
menggunakan
metode
penelitian
ini,
peneliti
dapat
menerangkan dan menjelaskan fenomena-fenomena secara praktis, data, objek,
10
Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
10
material yang dikumpulkan bukan berupa rangkaian angka melainkan berupa
ungkapan bahasa atau wacana melalui interpretasi yang tepat dansistematis.
Bogdan dan Taylor dalam pawito11 mengatakan metode penelitian kualitatif
sebagai prosedur-prosedur penelitian yang digunakan untuk menghasilkan data
deskriptif. Yang dituliskan atau yang diucapkan orang dan perilaku perilaku
yang diamati. Lebih spesifik dalam pengumpulan data penulis akan melakukan
observasi dan wawancara secara langsung terhadap narasumber sebagai objek
penelitian untuk dapat mengetahui dan memaparkan bagaimana pola
komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Dari hal tersebut
selanjutnya peneliti merumuskan suatu judul penelitian “Studi Deskriptif
Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang.”
11
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi. Aksara
Yogyakarta.
11
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana pola komunikasi Internal dan Eksternal Suporter Milanisti
Sezione Tangerang?
2. Bagaimana pola komunikasi Interpersonal dan komunikasiKelompok
suporter Milanisti Sezione Tangerang ?
1.3.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pola komunikasi Internal dan Eksternal Suporter Milanisti
Sezione Tangerang?
2. Bagaimana pola komunikasi Interpersonal dan komunikasi kelompok
suporter Milanisti Sezione Tangerang ?
1.4.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui pola komunikasi Internal dan Eksternal Suporter
Milanisti Sezione Tangerang.
2.
Mengetahui pola komunikasi Interpersonal dan komunikasi
Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang.
12
1.5.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.1. Secara Teoritis
Peneliti dapat menerapkan ilmu komunikasi yang diterima peniliti
selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTIRTA serta
menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap
bentuk pola komunikasi kelompok.
1.5.2. Secara Akademis
Diharapkan dapat memperkaya wacana penelitian di bidang ilmu
komunikasi, khususnya pola komunikasi kelompok dan perilaku
kelompok khususnya dalam kelompok suporter.
1.5.3. Secara Praktis
Diharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi teman-teman mahasiswa tentang pola komunikasi
kelompok suporter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah lepas dari apa yang
dinamakan dengan komunikasi, interaksi, dan sosialiasi. Dengan melakukan
komunikasi, manusia bisa saling bertukar informasi, gagasan, ide, dan
pengalaman. Komunikasi memegang peranan penting dalam mendekatkan
manusia dengan orang lain. Adanya komunikasi akan membentuk jaringan
interkasi yang kompleks. “Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi
hubungan sosial (social relations).Masyarakat paling sedikit berhubungan
dengan dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena berhubungan,
menimbulkan interaksi sosial (social interaction).Terjadi interaksi sosial
disebabkan interkomunikasi (intercommunications).”12
2.1.1.
Unsur Komunikasi
Komunikasi yang terjadi di masyarakat pada umumnya merupakan
penyampaian informasi maupun pesan dari komunikator (sumber)
kepada komunikan (penerima) melalui media/saluran tertentu yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang memiliki
dampak/effect bagi komunikan maupun komunikator itu sendiri.
12
Onong Uchyana Effendy. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya
Bakti
13
14
Menurut Harold Lasswell (dalam Mulyana)13, “Komunikasi adalah
proses penyampaian pesan/ informasi dari komunikator kepada
komunikan melalui media tertentu yang menimbulkan efek, yang
digambarkan dengan menjawab pertanyaan Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect?“
Unsur – unsur komunikasi merupakan komponen yang harus ada di
dalam proses komunikasi agar komunikasi dapat berjalan dengan
baik.
Berdasarkan definisi Lasswell (dalam Mulyana) 14, unsur –
unsur komunikasi meliputi :
1) Komunikator (source), Sumber merupakan pihak yang memiliki
inisiatif atau kebutuhan dalam berkomunikasi. Sumbernya bisa
dari seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau
Negara.
2) Pesan (message), pesan merupakan apa yang disampaikan
sumber kepada penerima. Pesan bisa berupa simbol verbal
maupun non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan,
atau maksud sumbertersebut.
3) Saluran (channel) adalah media yang digunakan dalam
menyampaikan pesan kepadakomunikan
4) Komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
komunikator. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai,
pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan, penerima pesan
13
14
Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
15
ini dapat diartikan sebagai simbol verbal dan atau nonverbal
yang diaterima.
5) Umpan balik (effect) adalah tanggapan dari penerimaan pesan
atas isi pesan yang disampaikannya. Efek yaitu apa yang terjadi
pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya
terhibur, menambah pengetahuan, perubahan sikap, atau bahkan
perubahan perilaku.
Dapat
diartikan
bahwa
Lasswell
mengganggap
terjadinya
komunikasi akan menimbulkan efek-efek tertentu bagi penerimanya.
Efek tersebut timbul akibat reaksi penerima atas penyampaian pesan
dari komunikator melalui media tertentu.
Seperti yang dikatakan oleh Carl I. Hovland bahwa komunikasi
adalah proses yang memungkinkan komunikator menyampaikan
rangsangan (lambang verbal non-verbal) untuk mengubah perilaku
individu lainnya.
Pemahaman yang sama tentang pengertian komunikasi juga
dijelaskan oleh Hovland, Janis, dan Kelly (dalam Rakhmat)15 yang
sama – sama berprofesi sebagai psikolog bahwa :
“communication is the process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the
behaviour
of
other
individuals
(the
audience)”.
Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses dimana
15
Jalaludin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
16
komunikator menyampaikan stimuli (biasanya berupa bahasa)
untuk membentuk tingkah laku orang lain (audiens).
Definisi Hovland tersebut menunjukkan bahwa obyek studi ilmu
komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga
membentuk pendapat umum (public opinion). Komunikasi juga dapat
membentuk sikap publik yang dalam kehidupan sosial memainkan
peranan yang amat penting. Bisa dikatakan bahwa komunikasi
merupakan proses mengubah perilaku orang lain.16
Begitu pula dengan kelompok suporter, terdapat unsur-unsur yang
memperlancar proses komunikasi. Dalam hal ini pengurus kelompok
suporter sebagai
komunikator yang menyampaikan beberapa
informasi mengenai kegiatan kelompok. Pengurus yang mengatur
kegiatan maupun peraturan yang ada di kelompok. Pengurus
menggunakan media internet sebagai perantara proses komunikasi.
Media internet yang dimaksud adalah web, media sosial dan instant
message.
“Social networking sites, video-sharing sites, wikis, blogs,
among many others, have evolved as a result of Web 2.0 concepts
and new media technologies. Millions of people around the globe,
through social networking (internal, external, or mobile), are
recently building online local, regional, and global communities
16
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
17
to communicate their shared interests and activities, disseminate
information, and interact through a variety of web-based tools.”17
Melalui media tersebut, anggota Kelompok Milanisti Sezione
Tangerang dapat menerima informasi yang disampaikan dengan baik
sehingga terjadi sebuah interaksi yang dapat membentuk pola
komunikasi Kelompok Milanisti Sezione Tangerang yang peneliti
ingin ketahui.
2.1.2.
Karakteristik Komunikasi
Karakteristik komunikasi menurut Riswandi 18 antara lain :
1) Komunikasi adalah suatu proses, komunikasi merupakan
serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secaraberurutan.
2) Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan
(dilakukan dalam keadaan sadar).
3) Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para
pelaku yang terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung
dengan baik, apabila pihak-pihak yang terlibat berkomunikasi.
4) Komunikasi bersifat simbolis, komunikasi pada dasarnya
merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan
lambang-lambang.
17
Mahmoud Eid & Stephen J. A Ward. 2009. Editorial: Ethics, new media, and social networks.
Global Media Journal, University of Ottawa, Canada
18
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
18
5) Komunikasi bersifat transaksional, komunikasi pada dasarnya
menuntut dua tindakan memberi dan menerima.
6) Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu komunikasi
menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para
peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus
hadir pada waktu serta tempat yang sama.
2.1.3.
Level Komunikasi
Kategori komunikasi berdasarkan tingkat (level), dimulai dari
komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling
sedikit hingga melibatkan jumlah peserta komunikasi yang paling
banyak (dalam Mulyana)19, yaitu:
1) Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication), adalah
komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.
Contohnya ketika kita berpikir.
2) Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), adalah
komunikasi antara orang-orang yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
secara verbal maupun non verbal.
3) Komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan yang bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
19
Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
19
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Contohnya keluarga, tetangga, dan teman-teman.
4) Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi
antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang atau
khalayak, yang tidak bisa dikenali satu persatu. Sebagai contoh,
pidato, ceramah, dankuliah.
5) Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi
dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan
berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada
komunikasi kelompok.
6) Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau
elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar
orang yang tersebar di banyak tempat, anonym, dan heterogen.
Berdasarkan jumlah dan karakter komunikasinya, penelitian ini
menggunakan kajian komunikasi kelompok sebagai dasar pola
komunikasi Milanisti Sezione Tangerang.
Baron dan Byrne20, menyatakan bahwa sekumpulan orang
dikatakan kelompok jika para anggotanya memiliki ikatan dan tujuan
yang sama dalam mempersatukan mereka dengan melibatkan
interaksi antara yang satu dengan yang lain.
20
Robert A. Baron dan Dom Byrne Dom,. Psokologi Sosial.Jakarta:Erlangga
20
Sama halnya dengan Milanisti Sezione Tangerang yang
merupakan kumpulan suporter yang memiliki tujuan yang sama.
Maka, komunikasi kelompok berlangsung di dalam Kelompok
Suporter Milanisti Sezione Tangerang.
2.1.4.
Proses Komunikasi
Effendy21, menyatakan bahwa di dalam proses komunikasi dapat
kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak sebagai berikut:
1) Komunikasi langsung
Proses komunikasinya dilakukan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang
ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2) Komunikasi tidak langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan batuan pihak
ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
2.2. Pola Komunikasi
Setiap orang dari tempat yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam
berkomunikasi.
Karakter
tersebut
akhirnya
memunculkan
suatu
pola
komunikasi yang berbeda antara masyarakat sosial yang satu dengan
masyarakat sosial yang lainnya. Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah bentuk (struktur) yang tetap; sistem; cara kerja.
21
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
21
Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.22
Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan
keterpautannya unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsunganya, guna
memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. 23
Menurut beberapa pemahaman mengenai pola komunikasi di atas, dapat
proses penyampaian pesan antara para pelaku komunikasi yang memiliki kaidah
atau norma tertentu secara berulang dan terus-menerus sehingga membentuk
perilaku komunikasi yang khas.
Kaidah atau norma ini menjadi suatu petunjuk yang membatasi dan
mengarahkan perilaku komunikasi tersebut.
Pola komunikasi menurut Siahaan (dalam buku Liliweri) 24 terdiri atas
beberapa macam, yaitu :
a. Pola komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun
tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan dalam hal ini
komunikan bertindak sebagai pendengar saja.
b. Pola komunikasi dua arah atau timbal balik (Two way traffic
communication) yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling tukar
fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap pertama
menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling bergantian fungsi.
22
Agoes Soejanto. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Onong Uchyana Effendy. 2003. Dimensi-Dimensi Komunikasi.Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
24
Alo Liliweri.1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti
23
22
Namun pada hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator
utama. Komunikator utama mempunyai tujuan tertentu melalui proses
komunikasi tersebut, proses-nya dialogis, serta umpan balik terjadi
secara langsung.
c. Pola komunikasi multi arah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu
kelompok yang lebih banyak di mana komunikator dan komunikan akan
saling bertukar pikiran secara dialogis.
Pola komunikasi yang terjadi di dalam Kelompok Milanisti Sezione
Tangerang, dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi yang dilakukan oleh
individu ataupun kelompok secara berulang dan terus menerus, sehingga
membentuk suatu perilaku komunikasi yang tetap. Cara tersebut meliputi
bagaimana mereka berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol yang telah
disepakati sebelumnya, permasalahan atau hambatan yang ditemukan, serta
penyelesaian hambatan yang digunakan.
Komunikasi efektif merupakan tujuan dari sebuah proses komunikasi.
Komunikasi efektif itu sendiri bisa dicapai jika adanya kesamaan pengertian
yang dimiliki oleh setiap anggota suporter.
Penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana pola komunikasi yang
terjadi dalam Kelompok Milanisti Sezione Tangerang.Terdapat banyak hal yang
dapat diteliti dari permasalahan ini.Seperti bagaimana mereka menjalin
komunikasi, menjaga komunikasi, serta media yang digunakan dalam
berkomunikasi.
23
2.3. Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.25
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok
pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil
suatu keputusan. Sebagian besar teori komunikasi antarpribadi juga berlaku
pada komunikasi kelompok. Hal ini dikarenakan komunikasi kelompok
melibatkan komunikasi antarpribadi.
Komunikasi kelompok (group communication) merupakan komunikasi
antara seseorang (komunikator) dengan sejumlah orang (komunikan) yang
berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok.26
Robert F. Bales (dalam Effendy)27 melalui bukunya yang berjudul
“Interaction Process Analys” mendefinisikan kelompok kecil (small group)
sebagai sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu
pertemuan yang bersifat berhadapan wajah (face to face meeting), di mana
setiap anggota mendapat kesan atau penglihatan antar satu sama lainnya yang
cukup ketara, sehingga dia – baik pada saat timbul pertanyaan maupun
sesudahnya dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai
perorangan.
25
Deddy Mulyana. 2005.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
27
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
26
24
Menurut Shaw28 komunikasi kelompok merupakan suatu kumpulan
individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa
tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap
muka.
Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni
adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan
memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
Adapun sifat-sifat komunikasi kelompok antara lain:
Kelompok berkomunikasi melalui tatapmuka;
2)
Kelompok memiliki sedikitpartisipan;
3)
Kelompok bekerja di bawah arahan seseorangpemimpin;
4)
Kelompok membagi tujuan atau sasaranbersama;
5)
Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.
2.3.1.
1)
Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Kelompok
Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para
ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini yang sampaikan
hanya tiga klasifikasi kelompok. Charles Horton Cooley (dalam
Rakhmat)29 mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu
kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal,
dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerjasama.
28
29
Arni Muhhamad. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
25
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang
anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan
tidak menyentuh hati kita.
Rakhmat30
membedakan
kelompok
ini
berdasarkan
karakteristik komunikasinya, sebagai berikut:
1) Kelompok Primer dan Sekunder Kualitas komunikasi pada
kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya
menembus
kepribadian
kita
yang
paling
tersembunyi,
menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita
tampakkan dalam suasana private saja). Meluas, artinya sedikit
sekali
kendala
yang
menentukan
rentangandancara
berkomunikasi. Pada kelompok primer diungkapkan hal-hal
yang bersifat pribadi.
Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal.
Dalam kelompok primer, yang terpenting ialah siapa dia,
bukan apakah dia, sehingga mengkomunikasikan seluruh
pribadi.
Hubungan antar anggota kelompok primer bersifat unik dan
tidak dapat dipisahkan (non-transferable) contoh ketika ibu
meninggal ayah kawin lagi, hubungan kita dengan ibu tidak
dapat dipindahkan begitu
saja
kepada
ibu tiri.
Tetapi
hubungan kita dengan rekan lama dengan mudah dapat
dipindahkan kepada rekan baru (bersifat impersonal).
30
Jalaluddin Rakhmat, 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
26
Komunikasi kelompok primer lebih menekankan
aspek hubungan daripada aspek isi. Komunikasi dilakukan
untuk memelihara hubungan baik dan isi komunikasi bukan
merupakan hal yang sangat penting. Contoh: suami di luar
negeri yang mengirim surat tiga kali dalam seminggu bisa jadi
bukan karena ada informasi penting melainkan hanya untuk
memenuhi kerinduannya. Isi tidak penting. Lain dengan isi
surat yang disampaikan dalam lingkungan kantor. Komunikasi
kelompok primer cenderung ekspresif. Komunikasi kelompok
primer cenderung informal.
Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal
dan terbatas, nonpersonal, menekankan aspek isi dan
cenderung instrumental, dan formal.
2) Tahap Pengembangan Kelompok
Seperti manusia, setiap kelompok memiliki siklus:
Kelahiran, masa awal, masa dewasa dan akhirnya lenyap.
Sejumlah teori telah dikemukakan mengenai pengembangan
suatu kelompok.Teoritis sepakat bahwa pertumbuhan dan
pengembangan dalam kelompok merupakan hasil kebutuhan
anggota perorangan dan tekanan sosial yang diciptakan dalam
kelompok itu sendiri.
27
Tekanan yang muncul dalam cara yang dapat
diperkirakan,
bersamaan
dengan
berubahnya
kelompok
melalui tingkatan dan tahapan.31
Schutz (1958); Bales dan Strodbeck (1951) dalam buku
Tubbs dan Sylvia Moss,32 menyatakan bahwa semua tahap
kelompok terjadi dalam setiap pertemuan dan terus terjadi lagi
sepanjang usia kelompok tersebut. Teori ini paling mungkin
terjadi dan dianggap paling berharga dalam memberikan
wawasan mengenai pengembangan kelompok.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk
mencapai dua tujuan, yaitu melaksanakan tugas kelompok dan
memelihara moral setiap anggotanya. Tujuan pertama diukur
dari hasil kerja kelompok, disebut prestasi (performance)
tujuan
kedua
diketahui
dari
tingkat
kepuasan
(satisfacation).Sehingga, bila kelompok yang dimaksudkan
untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar),
maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak
informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana
anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan
kelompok.
31
32
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, 1996. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
28
Rakhmat33 meyakini bahwa faktor-faktor keefektifan
kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu
faktor situasional karakteristik kelompok dan faktor personal
kerakteristik anggota kelompok:
a) Faktor situasional karakteristik kelompok
1)
Ukuran kelompok
Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja
kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh
kelompok. Tugas kelompok dapat dibedakan dua macam, yaitu tugas
koaktif dan interaktif. Pada tugas koaktif, masing-masing anggota
bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi tidak berinteraksi. Pada tugas
interaktif, setiap anggota kelompok berinteraksi secara teroganisasi
untuk menghasilkan suatu produk, keputusan, atau penilaian tunggal.
Pada kelompok tugas koatif, jumlah anggota berkorelasi positif
dengan pelaksanaan tugas. Semakin banyak anggota maka semakin
besar jumlah pekerjaan yang diselesaikan.
Faktor lain yang mempengaruhi
hubungan
antara
prestasi
dan ukuran kelompok adalah tujuan kelompok. Bila tujuan
kelompok memerlukan kegiatan konvergen (mencapai suatu
pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil supaya
produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan
sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas.
33
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
29
Bila
tugas
memerlukan
kegiatan
yang
divergen
(seperti
menghasilkan gagasan berbagai gagasan kreatif), diperlukan jumlah
anggota kelompok yang lebih besar.
Tubbs & Moss34 berpendapat bahwa ukuran kelompok
mempengaruhi kinerja dan kepuasan, misalnya kelompok yang lebih
besar memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai keputusan,
terutama bila memerlukan kebulatan suara. Bila ukuran kelompok
bertambah besar akan terbentuk beberapa sub kelompok yang
cenderung mempertentangkan dan mengalihkan para anggota dari
persoallan yang sedang dihadapi.
Senanda dengan Tubbs & Moss dalam hubungan dengan
kepuasan, Hare dan Slater (dalam Rakmat)35 menunjukkan bahwa
semakin besar ukuran kelompok maka semakin berkurang kepuasan
setiap anggotanya.
2) Jaringan komunikasi
Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi, diantaranya
adalah sebagai berikut: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang.
Pada jaringan komunikasi bintang, jaringan ini disebut juga
jaringan komunikasi semua saluran atau all channel sehingga
setiap anggota dapat berkomunikasi dan melakukan timbal balik
dengan semua anggota kelompok yang lain. Hampir sama dengan
skema lingkaran dalam artian semua anggota adalah sama dan
34
35
Stewart L. Tubbs, dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
30
semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi
anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi
anggota secara umum.
3) Kohesi kelompok
Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang
mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam
kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. McDavid
dan Harari (dalam Rakhmat)36 menyarankam bahwa kohesi diukur
dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota secara
interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada
kegiatan dan fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada
kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhanpersonal.
Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan anggota
kelompok, makin kohesif kelompok makin besar tingkat kepuasan
anggota kelompok.Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa
aman dan terlindungi, sehingga komunikasi menjadi bebas, lebih
terbuka, dan lebih sering.Pada kelompok yang kohesifitasnya
tinggi, para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka
mereka semakin mudah melakukan konformitas. Makin kohesif
kelompok, makin mudah anggota-anggotanya tunduk pada norma
kelompok, dan makin tidak toleran pada anggota yang devian.
36
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
31
b) Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi
kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan
adalah
faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi
kelompok. White dan Lippit (dalam Rakhmat)37 mengklasifikasikan
tiga gaya kepemimpinan: otoriter; demokratis; dan lMilanisti Sezione
Tangerangsez faire. Kepemimpinan otoriter ditandai dengan keputusan
dan
kebijakan
yang
seluruhnya
ditentukan
oleh
pemimpin.
Kepemimpinan demokratis menampilkan pemimpin yang mendorong
dan
membantu
anggota
kelompok
untuk
membicarakan
dan
memutuskan semua kebijakan. Kepemimpinan lMilanisti Sezione
Tangerangsez faire memberikan kebebasan penuh bagi kelompok
untuk mengambil keputusan individual dengan partisipasi pemimpin
yangminimal.
2.3.2.
Faktor Personal Karakteristik Anggota Kelompok
Rakhmat38
menyatakan
bahwa
terdapat
dua
dimensi
interpersonal yang mempengaruhi keefektifan kelompok antara lain:
1) Kebutuhan interpersonal
William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO
(Fundamental
Interpersonal
Relations
Orientatation),
menurutnya orang menjadi anggota kelompok karena didorong
37
38
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
32
oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai berikut:
1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok(inclusion).
2) Ingin
mengendalikan
orang
lain
dalam
tatanan
hierakis(control).
3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota
kelompok yang lain (afeksi).
2) Tindak komunikasi
Mana
kala
kelompok
bertemu,
terjadilah
pertukaran
informasi. Setiap anggota berusaha menyampaikan atau
menerima informasi (secara verbal maupun nonverbal). Robert
Bales
(1950)
mengembangkan
sistem
kategori
menganalisis tindak komunikasi, yang kemudian
untuk
dikenal
sebagai Interaction Process Analysis (IPA).
2.3.3.
Teori Prestasi Kelompok
Teori Prestasi kelompok dikemukakan oleh Stogdill pada tahun 1959
(dalam Wirawan).39 Stogdill menganggap bahwa teori-teori tentang
kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang
memiliki kelemahan teoritis tertentu.Maka dari itu, Stogdill mengajukan
teori prestasi kelompok.Teori ini, menyertakan masukan (input), variabel
media, dan prestasi (output) dari suatu kelompok.
39
Sarlito Wirawan, 2005. Psikologi Sosial Kelompok dan Terapan. Jakarta : Balai Pustaka.
33
Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya
yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti: orientasi
penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang
interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan).
Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok
dimana dimulai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media.
Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).
Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas
beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :
1. Masukan dari anggota
Masukan dari anggota merupakan sumber input. Menurut
Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka.
Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada
tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga
elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu :
interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara
anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan
(bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk
kerja
sama,
berencana,
menilai,
berkomunikasi,
membuat
keputusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu
penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive),
perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya hasil, dan
perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
34
2. Variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan
berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di
dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup
fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu
yang masing-masing membawa harapan dan perbuatannya sendiri)
dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan
otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir
tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
3. Prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari
kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok,
yaitu: produktivitas (derajat perubahan
harapan
tentang
nilai-
nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat
kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju
tujuannya, dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok) untuk
mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam
kondisi yang penuh tekanan (stress).
35
2.4. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu komunikasi dua
orang, dimana terjadi kontak dalam bentuk percakapan.Komunikasi ini bisa
berlangsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui sebuah
media, umpama-nya telepon.40
Menurut Effendy,41 pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini
dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku
seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat
langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada
saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah
komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Sehingga dapat
memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Dalam Pawito,42 dijelaskan bahwa komunikasi antarpribadi pada dasarnya
merupakan jalinan hubungan interaktif antara individu dan individu lain dimana
lambang-lambang pesan efektif digunakan, terutama lambang bahasa.
Penggunaan lambang-lambang bahasa verbal, terutama yang bersifat lisan,
dalam kenyataan kerap kali disertai dengan bahasa isyarat.Komunikasi
antarpribadi pada umumnya dipahami lebih bersifat pribadi (private) dan
berlangsung secara tatap muka (face toface).
40
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
42
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara
Yogyakarta.
41
36
Kathleen S. Verderber (dalam Muhammad)43 mengemukakan bahwa
komunikasi antarpribadi merupakan proses komunikasi melalui mana orang
menciptakan dan mengelola hubungan mereka, melaksanakan tanggung jawab
secara timbal balik dalam menciptakan makna. Komunikasi antar pribadi
merupakan sebuah proses rangkaian sistematis perilaku yang bertujuan yang
terjadi dari waktu ke waktu atau berulangkali.
Komunikasi antarpribadi berlangsung antara dua orang atau lebih secara
tatap muka di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan
penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung.Komunikasi
antarpribadi merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk
verbal atau non-verbal, seperti komunikasi pada umumnya komunikasi
antarpribadi selalu mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi
pesan dikatakan atau dilakukan secara verbal atau nonverbal. Dua unsur
tersebut sebaiknya diperhatikan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan
situasi, kondisi, dan keadaan penerimapesan.
Komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan aktif bukan pasif sehingga
komunikasi tidak hanya dari pengirim pada penerima pesan, begitupula
sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima
pesan. Komunikasi antarpribadi bukan sekedar serangkaian rangsangantanggapan, stimulus-respon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima,
penyerapan, dan penyampaian tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing
pihak.
43
Arni Muhammad. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
37
2.4.1.
Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal
Menurut DeVito (dalam Liliweri)44 ada lima ciri komunikasi
antarpribadi yang umum yaitu sebagai berikut :
1) Keterbukaan
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau
gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa ada
rasa malu.Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masingmasing.
2) Empati
Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang
dialami mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apaapa saja yang dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati
merupakan kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya
kepada peranan orang lain. Apabila komunikator atau komunikan
mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain,
kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.
3) Dukungan
Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan
mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi.
Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam
melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang diharapkan.
44
Alo Liliweri.1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti
38
4) Rasa Positif
Apabila
pembicaraan
antara
komunikator
dan
komunikan
mendapat tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan
selanjutnya akanlebih mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan
orang-orang yang berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga yang
dapat menganggu jalinan komunikasi.
5) Kesamaan
Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi
semakin
kuat
apabila
memiliki
kesamaan
tertentu
antara
komunikator dan komunikan dalam hal pandangan, sikap, kesamaan
ideologi, dan lain sebagainya.
2.4.2.
Tahap Hubungan Antarpribadi
Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal (dalam
Rakhmat)45 yaitu:
1) Pembentukan Hubungan Interpersonal
Tahap ini sering disebut tahap perkenalan (acquitance
process). Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari
proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”,
ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi
dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali
secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain.
45
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
39
Bila mereka
merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses
mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi
data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga
dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger, informasi pada tahap
perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori yaitu
informasi demografis, sikap dan pendapat (tentang orang atau
objek), rencana yang akan datang, kepribadian, perilaku pada masa
lalu, orang lain, serta hobi dan minat.
2) Peneguhan Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu
berubah.
Untuk
interpersonal,
memelihara
diperlukan
dan
memperteguh
tindakan-tindakan
hubungan
tertentu
untuk
mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam
memelihara keseimbangan ini, yaitu keakraban, kontrol, respon
yang tepat, dan nada emosional yang tepat.
Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam
upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena
sifatnya yang dialogis atau berupa percakapan. Selain bersifat
dialogis, komunikasi interpersonal juga memiliki arus balik yang
bersifat langsung di mana komunikator mengetahui tanggapan
komunikan
ketika
itu
juga.Saat
komunikasi
dilancarkan,
komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya
40
positif atau negatif, dan berhasil atau tidaknya.
Selain itu, komunikator juga dapat memberikan kesempatan pada
komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
2.5. Suporter
Permainan Sepak bola tidak bisa terlepas dari dukungan suporter.Suporter
Sepak bola jauh berdeda dengan suporter cabang olahraga lainnya. Seperti
dikemukakan (dalam Handoko)46 bahwa ada beberapa hal yang membedakan
antara suporter Sepak bola dengan suporter cabang olahraga lain. Misalnya dari
segi jumlah dan penampilan. Dari segi jumlah, suporter Sepak bola jauh lebih
banyak daripada suporter olahraga lain. Selain karena popularitasnya, juga
karena kapasitas tempat (stadion) yang cenderung lebih besar daripada tempat
olahraga lainnya. Dari segi penampilan, suporter Sepakbola dikenal lebih
fanatik dan atraktif dalam mendukung suatu kesebelasan.
Jumlah yang cukup besar dan sikap yang fanatik dan atraktif merupakan
salah satu ciri dari suporter Sepak bola.Akan tetapi terkadang sikap fanatik dan
atraktif suporter Sepak bola diekspresikan dengan berlebihan, sehingga tidak
jarang mereka dicap sebagai biang kerusuhan.Permasalahan inilah yang sering
terjadi di dunia persepak-bolaan.
Ditinjau dari sejarahnya, kehadiran suporter Sepak bola sudah sama tuanya
dengan kemunculan olahraga Sepak bola itu sendiri. Munculnya fenomena
suporter terorganisir (komunitas suporter) dipelopori oleh suporter negara-
46
Anung Handoko. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius.
41
negara di benua Eropa, yaitu suporter Italia yang biasa dikenal sebagai suporter
Ultras, kemudian Denmark dengan sebutan Rolligan, dan di Skotlandia dikenal
dengansebutan kelompok suporter Tartan Army. Sebenarnya komunitaskomunitas suporter telah terbentuk di berbagai Negara, bahkan hampir setiap
klub sepak bola di dunia mempunyai kelompok suporter sendiri, seperti AC
Milan (Milanisti), Liverpool (Liverpudlian), SS Lazio (Laziale) dan lain
sebagainya. Sedangkan di Indonesia kita mengenal Slemania (PSS Sleman),
Aremania (Arema Malang), The Jakmania (Persija), Brajamusti (PSIM),
Pasoepati (Persis Solo) dan lainsebagainya.
Kelompok suporter tersebut muncul dengan berbagai aksi yang teatrikal,
seperti kostum dan atribut yang mencolok, anggota tubuh yang dicat warnawarni, dan gaya dukungan berupa nyanyian dengan gerak tubuh. Keberadaan
suporter sepak bola memiliki dua peran sekaligus yaitu sebagai penampil
(performer) dan penonton (audience).Sebagai penampil (performer) yang ikut
mempengaruhi jalannya pertandingan sepak bola, yang kemudian menetapkan
identitas yang membedakannya dengan penonton biasa. Seperti dikemukakan
(dalam Handoko)47 bahwa, “Suporter jauh lebih banyak bergerak, bersuara, dan
berkreasi di dalam stadion dibandingkan dengan penonton yang terkadang
hanya ingin menikmati suguhan permainan yang cantik‟ dari kedua tim yang
bertanding”. Suporter pada dasarnya berperan untuk memotivasi dan penghibur
yang biasanya membentuk kerumunan dan menempati area atau tribun tertentu
di dalam stadion dengan melakukan berbagai aksi dan atraksi yang terkoordinir.
47
Anung Handoko. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius.
42
Keberadaan suporter merupakan salah satu pilar penting dan mempunyai
peranan dalam suatu pertandingan Sepak bola.Tanpa adanya kehadiran suporter
suasana stadion terasa hambar tanpa makna. Namun sebaliknya, kehadiran
suporter dalam mendukung suatu kesebelasan sangat terasa efeknya dalam
mengobarkan semangat bertanding dalam diri pemain. Atraksi yang ditampilkan
suporter lewat lagu-lagu dan yel-yel merupakan tambahan semangat bagi
pemain untuk memperoleh kemenangan demi kepuasan para pendukungnya
2.5.1.
Dua Sisi Suporter Sepak Bola
Berbicara tentang suporter sepakbola, maka berbicara dua hal yang
saling bersinggungan yaitu suporter yang atraktif dan anarkis. Atraktif
yaitu menggambarkan suporter yang menghidupkan dan menggairahkan
tribun-tribun stadion dengan atraksi berupa lagu-lagu atau yel-yel dalam
mendukung tim sepakbola kesayangannya. Anarkis yaitu menggambarkan
kerusuhan yang terjadi di stadion yang dilakukan oleh suporter yang
disebabkan oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
Keberadaan suporter sepakbola sangat dibutuhkan oleh suatu klub
sepakbola. Kehadiran suporter dalam memberikan dukungan secara tidak
langsung akan mempengaruhi kualitas permainan suatu tim sepakbola.
Suporter sepakbola dalam memberi dukungan terhadap tim kesayangannya
memberi nuansa tersendiri dalam permainan sepakbola. Dengan atraksi,
lagu-lagu dan yel-yel atau sorakan yang ditampilkan serta gerak tubuh
yang kompak dapat menjadikan hiburan dalam stadion.Selain itu, kreasi
dan atraksi para suporter dapat membangkitkan semangat para pemain
dalam bertanding.
43
Namun terkadang juga para suporter berbuat anarkis, berbuat
kerusuhan, merusak berbagai macam fasilitas bahkan sampai terjadi
korban jiwa. Para suporter berbuat anarkis tersebut disebabkan oleh halhal yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan kelompok suporter saat melihat
pertandingan sepakbola ada dua sisi di dalamnya yaitu sebagai hiburan
dan sebagai biang kerusuhan.Hal ini seperti diungkapkan (Handoko,
2008:37) bahwa, “Suporter sepak bola dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi
negatif (Hooliganisme) dan sisi positif (sebagai hiburan dan solidaritas
sosial)”. Untuk lebih jelasnya sisi suporter sepakbola dijelaskan secara
singkat sebagai berikut :
1) Sisi Negatif(Hooliganisme)
Secara umum hooligan diidentifikasi sebagai orang atau
sekelompok orang yang sering membuat onar atau kerusuhan. Pada
olahraga resiko tinggi, kenikmatan menghadapi bahaya
secara
sosial dapat diperoleh. Begitu juga di sepakbola, hooligan akan
merasakan kenikmatan saat mereka menghadapi situasi rusuh, baik
dengan kelompok suporter lain maupun dengan aparat keamanan.
Tujuan utama hooligan adalah meningkatkan mereka dalam
konfrontasi pesaing.Tiap sisi berusaha mengerjai lawan dengan
menempati dan menyerang lawan, memukul jatuh mereka, memaksa
mereka mundur atau mengejar mereka.Berdasarkan pendapat
tersebut menunjukkan bahwa, sisi negatif dari suporter Sepak bola
dengan istilah hooligan pada prinsipnya ingin membuat onar atau
44
kerusahan
saat
melakukan
menyaksikan
kerusuhan
atau
pertandingan
keonaran
Sepakbola.Dengan
mereka
mendapatkan
kepuasan.Sisi negatif ini dengan sengaja ingin membuat situasi
penonton menjadi tidak nyaman.
2)
Sisi Positif Sepakbola (Hiburan danSolidaritas)
Sisi positif suporter sepakbola yaitu, suporter datang untuk
menyaksikan pertandingan sepakbola untuk mendapatkan hiburan
atau untuk mengalami event untuk ikut ambil bagian dalam suatu
pertandingan yang dapat dijadikan pengalaman atau sejarah pada
event-event penting.Penonton dan suporter, khususnya di benua
Eropa dating ke stadion tidak sekedar untuk menyaksikan sebuah
pertandingan sepakbola semata, tetapi datang untuk mengalami
event, untuk ikut ambil bagian dalam sebuah kejadian kolektif.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, sisi positif dari
suporter sepakbola yaitu datang untuk menyaksikan pertandingan
sepakbola untuk mendapatkan hiburan. Suporter tersebut datang
untuk memberikan dukungan dan semangat bagi tim kesayangannya
dengan
melakukan
atraksi
dan
nyanyian-nyanyian
untuk
mengkobarkan semangat para pemain yang sedang bertanding. Di
sisi lain, penonton lainnya akan merasa terhibur dan memperoleh
tontonan baik pertandingan sepakbola dan atraksi dari supporter
tersebut.
45
2.6. Kerangka Berpikir
Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang merupakan salah satu dari
sekian banyak Kelompok Suporter yang ada di Indonesia.Kelompok suporter
Milanisti Sezione Tangerang sebagai wadah suporter pecinta AC Milan di
daerah Tangerang dan sekitarnya. Penelitian yang dilakukan ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Artinya, penelitian ini dilakukan untuk
memberikan gambaran secara akurat dan sistematis mengenai gejala
komunikasi yang diteliti.
Bagan 2.6 Kerangka Berpikir
46
Data yang ada dalam penelitian ini merupakan data kualitatif berupa katakata, kalimat, gambar, dan angka. Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat
dijelaskan bahwa peneliti mengamati di dalam Kelompok Suporter Milanisti
Sezione Tangerang terdapat Komunikasi internal dan Komunikasi eksternal.
Dalam komunikasi Internal terdapat terdapat dua level komunikasi yaitu
komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal sedangkan dalam
komunikasi eksternal hanya terdapat komunikasi kelompok saja. Dari Proses
penyampaian pesannya ke kedua level komunikasi tersebut menggunakan
komunikasi langsung berupa tatap muka dan komunikasi melalui media.
Kemudian membentuk sebuah Pola Komunikasi Suporter Milanisti Sezione
Tangerang.
2.7. Definisi Konseptual
Definisi konsep ini adalah acuan bagi peneliti tentang penggunaan konsepkonsep dari definisi penting apa saja yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian.
2.7.1.
Pola Komunikasi
Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses
komunikasi
yang
memperlihatkan
kaitan
antara
satu
komponen
komunikasi dengan komponen lainnya (dalam Soejanto).48
Pola komunikasi adalah suatu bentuk atau rangkaian proses
penyampaian pesan antara para pelaku komunikasi yang memiliki kaidah
atau norma tertentu secara berulang dan terus-menerus sehingga
48
Agoes Soejanto. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
47
membentuk perilaku komunikasi yang khas. Kaidah atau norma ini
menjadi suatu petunjuk yang membatasi dan mengarahkan perilaku
komunikasi tersebut.
2.7.2.
Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut (dalam Mulyana).49
2.7.3.
Suporter
Suporter merupakan sebuah kelompok amnesia yang tergabung
dalam sebuah pemikiran dan kesamaan pada sebuah hal. Menurut Chols,
kata suporter‚ berasal dari kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris to
support dan akhiran (suffict)-er.
To support artinya mendukung, sedangkan akhiran -er menunjukkan
pelaku.Suporter dapat diartikan sebagai orang yang memberikan suporter
atau dukungan.50
Suporter merupakan orang yang memberikan dukungan, sehingga
bersifat aktif. Di lingkungan sepak bola, suporter erat kaitannya dengan
dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim.51
49
Mulyana, Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
50
J. M Chols dan S. Hassan. 2005. Kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia
51
Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
48
2.8. Penelitian Terdahulu
No.
Judul Penulisan
Nama
Metode
Penulis
yang
Hasil Penulisan
Perbedaan dengan
peneliti
digunakan
1
Pola Komunikasi Markus,
Kualitatif

Penelitian ini tentang
pada Komunitas Universitas
mengetahui
black
bagaimana

Perbedaan dengan
penelitian
yang
pola
penulis
teliti
komunikasi yang ada
adalah
pola
Mempertahankan 2012
pada
komunikasi dalam
Solidaritasnya.
Black Scooter di kota
suatu
Bandung.
suporter
Scooter Kristen
Dalam
Indonesia,

komunitas
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
pendekatan
Komunikasi.
Pola
kelompok
sepakbolanya.

sedangkan Markus
meneliti
sebuah
komunitas
otomotifnya
dengan
keseragaman
kendaraan
yaitu
kendaraan
jenis
scooter
“Vespa”
berlabel
dan
berwarna hitam.
49
2
Pola Komunikasi Mariana,
Kualitatif

Komunitas
Oi

Perbedaan
Komunitas
Oi Universitas
(penggemar Iwan
penelitian yang
(Penggemar
Kristen
Fals) adalah satu
diteliti
organisasi
peneliti dengan
Iwan
Fals)
kota Bandung
di Indonesia
2011
awal

yang
oleh
muasalnya
skripsi
yang
adalah Komunitas
dibuat
oleh
Iwan
mariana adalah
Fals
Fans
Club (IFFC).
ruang
Berdirinya
dan objek yang
Komunitas
peneliti lakukan
Oi
berbeda.
(penggemar Iwan
Fals) ini
dilatar
belakangi
karena
lingkup

Skripsi
dari
Mariana
terlalu banyaknya
meneliti tentang
penggemar
organisasi yang
Fals,
serta
Iwan
atas
rasa
keprihatinan
para
penggemar
di
dalamnya
terdapat
fans
atau penggemar
Iwan Fals terhadap
dari
Konser Iwan Fals
musisi
yang
Iwan Fals atau
diberikan
tidak
seorang
yaitu
izin
bisa
disebut
karena di anggap
juga
dengan
50
selalu
“Oi”,
membuat
keributan.

sedangkan
penelitian yang
peneliti
teliti
adalah
pola
komunikasi
didalam
kelompok
suporter
sepakbola.
suatu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan peneliti menggunakan paradigm kontruktivisme
dikarenakan peneliti melakukan pendekatan secara teoritis untuk mendapatkan
data yang diinginkan oleh peneliti untuk meneliti sebuah supporter sepakbola
AC Milan Indonesia di Kota Tangerang yang disebut dengan Milanisti Sezione
Tangerang.
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitan dunia
nyata. Sebagaimana dikatakan patton, paradigm tertanam kuat dalam sosialisasi
para penganut dan praktisnya : paradigma menunjukkan pada mereka apa yang
penting, abash, dan masuk akal.52
Kontruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang
dikembangkan tahun 1970an oleh Jesse Delia dan rekan-rekan sejawatnya
(miller, 2002). Kontruktivisme ini lebih berkaitan dengan program penelitian
dalam komunikasi kelompok atau komunitas.
Kontruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan hasil
kontruksi sosial. Pengetahuan manusia adalah konstruksi yang dibangun dari proses
kognitif dengan interaksinya bermakna terhadap kenyataan dan bukan reproduksi
kenyataan. Dengan demikian dunia muncul dalam pengalaman manusia secara
terorganisasi dan bermakna.Keberagaman
52
Dr.deddy mulyana, M.A, metodologi penelitian kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya divisi buku
umum.Bandung : 2001, hal. 9
51
52
pola konseptual/kognitif merupakan hasil dari lingkungan historis,
kultural, dan personal yang digali secara terus-menerus.53
Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
dimana Penelitian deskriptif adalah kutipan-kutipan data untuk memberikan
gambaran penyajian laporan tersebut.Studi deskriptif, yaitu laporan penelitian
yang berisi kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan, data
tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dsb.
Penelitian dilakukan pada obyek alamiah. Obyek yang alamiah adalah
obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh penelitian dan
kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu
data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.Oleh karena
itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih
menekankan pada makna.54
Sedangkan pendekatan deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial yang
akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
55
Adapun dengan cara
observasi penulis akan mendapatkan data yang lebih spesifik dan mendalam.
Observasi deskriptif dilakukan penelitian pada saat memasuki situasi
sosial tertentu sebagai obyek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum
53
Elvinaro ardianto, m.si, filsafat ilmu komunikasi, simbiosa rekatama media bandung : 2007,
Hal.157
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal. 14-15
55
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal. 35
53
membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajah
umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat,
didengar, dan dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari
observasi ini disimpulkan dalam keadaan belum tertata.Observasi tahap ini
sering disebut sebagai grand tour observation, dan peneliti menghasilkan
kesimpula pertama.Bila dilihat dari segi analisis maka peneliti melakukan
analisis domain, sehingga mampu mendeskripsikan terhadap semua yang
ditemui.56
Dengan menggunakan pendekatan deskriptif penulis dapat memperoleh
data yang lebih spesifik dan mendalam tentang Pola Komunikasi Suporter
Sepakbola AC Milan Indonesia di Kota Tangerang yang disebut dengan
Milanisti Sezione Tangerang.
3.2.
Fokus Penelitian
Sesuai dengan metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif, maka fokus
penelitian ini dipergunakan teknik pengumpulan data yaitu purposive
sampling dengan memilih informan yang dianggap layak dalam pemberian
data.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal. 69-70
54
3.3.
Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama dua bulan dari bulan September 2016
hingga Oktober 2016. Penelitian ini akan dilakukan di homebase Milanisti
Indonesia Sezione Tangerang Selatan yaitu di Kopi Tiga, Pasar Kita Pamulang
yang beralamat di Jl. Kertamurti, Kec. Ciputat.
3.4.
Instrumen Penelitian
3.4.1 Teknik pengumpulan data
3.4.1.1
Data Primer
Responden yang digunakan dalam penelitian adalah
pengurus sebanyak 4 orang dan anggota Milanisti Sezione
Tangerang sebanyak 3 orang serta anggota klub suporter
lain 1 orang. Data yang dihasilkan dapat beragam dan
memiliki
karakteristik
tersendiri
tergantung
dari
pengalaman dan interaksi yang terjadi. Sebagai sumber
informasi internal suporter, peneliti memilih pengurus
sesuai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti
melakukan wawancara selama dua minggu. Penelitian
dilakukan dalam berbagai kegiatan Kelompok Suporter
Milanisti Sezione Tangerang yang rutin diadakan seperti
nonton bareng, futsal, rapat pengurus dan gathering.
55
3.4.2.1 Data Sekunder
Data
sekunder
dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan data tertulis dari file dokumen Kelompok
Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Selain itu, melalui
media internet seperti blog dan jejarig sosial instan messege
seperti : BBM, Facebook maupun Twitter.
1.2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, dengan teknik
pengolahan data dan analisa dilakukan secara bersamaan pada proses
penelitian. Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, seperti wawancara dan observasi yang
dituliskan dalam catatan lapangan.Setelah dibaca dan ditelaah maka kemudian
mereduksikan data dengan jalan membuat abstraksi yang merupakan usaha
membuat
rangkuman
inti.
Kemudian
langkah
selanjutnya
adalah
mengkategorikan data berdasarkan tema yang sesuai dengan fokus penelitian.
1.3. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari awal bulan September 2016 hingga
Oktober 2016.Seperti penelitian pada umumnya, penelitian ini dilakukan
dimulai dari penyusunan latar belakang penelitian, pemilihan informan,
observasi, wawancara, pengambilan data
penelitian, sampai
dengan
penyelesaian penelitian. Berikut adalah perincian waktu penelitian, yang
disampaikan dalam bentuk pada tabel sebagai berikut :
56
No
Kegiatan
Bulan
Mei
1
Pengajuan
Judul
2
Bab I, II, dan
III
3
Revisi Bab I,
II, dan III
4
Acc
Sidang
Outline
5
Sidang
Outline
6
Riset
Lapangan
7
Bab IV
8
Bab V
9
Acc Bab IV
dan V
10
Sidang
Skripsi
dan
Uji
Komprehensif
Juni
Juli
Agustus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1.
Deskripsi Obyek Penelitian
A. AC Milan Indonesia (Milanisti Sezione Tangerang)
AC Milan Indonesia Supporters Tangerang atau yang biasa disebut
dengan Milanisti Sezione Tangerang terbentuk dari sebuah sebuah
milis AC Milan di Indonesia, [email protected]
milis tersebut sejak awal Desember 2003. Namun baru diresmikan
pada 24 April 2004. Tujuan awal milis ini adalah untuk memberikan
wadah bagi para pendukung AC Milan yang di sebut “Milanisti” untuk
saling berbagi, bertanya, bertukar informasi seputar Ac milan. Seiring
perputaran waktu, anggota milis itu semakin lama semakin
berkembang dengan cukup pesat.57
Perkembangan ini terus diikuti dengan seringnya diadakan
nonton bareng di kafe-kafe atas kerjasama Tabloid Bola dan Trans7.
Hal yang menggembirakan ini membuat para pengurus milis mulai
memikirkan didirikannya sebuah fans klub. Selain itu, informasi
mengenai perkembangan fans klub terus disebarluaskan melalui milis
57
(www.ac milan.com/fanzone/ac milan-supporters-clubs.Diunduh 15 September 2016. 06.00
WIB).
57
58
maupun sms ke anggota-anggota yang berada di luar Jakarta, termasuk
di wilayah Tangerang - Banten.
Kelompok AC Milan Indonesia suporter di tangerang (Milanisti)
regional tangerang terbentuk pada 12 september 2009, mereka
membuat sebuah komunitas yang akan menampung dan mengadakan
berbagai kegiatan. dari nonton bareng, futsal, charity dan lain – lain.
komunitas ini berbasis di kota tangerang. segala kegiatannya
dilakukan di jl. kertamurti pamulang atau di daerah sekitar tangerang
saja. karena komunitas ini merupakan cabang dari AC Milan suporter
indonesia jakarta, maka segala bentuk kegiatan menyesuaikan kegiatan
– kegiatan yang ada di jakarta.
awal munculnya ide tentang pembangunan komunitas ini
sebenarnya berasal ide beberapa penggemar AC Milan FC. mereka
adalah
arlina,
yunan, marki, yohanes, dan azis. mereka berlima
terhubung melalui media sosial facebook dari grup penggemar AC
Milan FC. dari situlah terjadi pecakapan singkat dan akhirnya sepakat
untuk bertemu tatap muka dan berkumpul di lapangan futsal
vinividivici, tangerang. dari pertemuan tersebut kemudian tercetuslah
ide untuk membuat kelompok suporter AC Milan FC regional
tangerang.
dari lima orang tersebut, kemudian mereka bergerak menyebar
brosur akan keberadaan Milanisti sezione tangerang di sunday market
di komplek stadion manahan. awalnya tidak ada homebase jadi pakai
59
nomor telepon masing-masing penggagas. hasilnya lumayan, sejumlah
orang mulai bergabung dengan Milanisti sezione tangerang.
Sejak bertambahnya anggota, Milanisti sezione tangerang pun
sering menggelar acara nobar (nonton bareng) pada tanggal 12
september 2009 kali pertama nobar digelar di planet espresso (sudah
tutup), kemudian dilanjutkan dengan membuat sebuah akun media
sosial facebook dan twitter dengan nama @Milanisti_basis_tangerang.
hingga pertengahan tahun 2016 jumlah member Milanisti sezione
tangerang telah tercatan mencapai 152 anggota.58
Dari mulai berdiri sampai sekarang AC Milan Tangerang
sudah beberapa kali berpindah basecamp atau homebase, bisa dibilang
hampir setiap tahun, mulai dari tahun 2009 pada awal mulai berdiri
Milanisti sezione tangerang mejadikan kafe planet espresso sebagai
homebase mereka hingga tahun 2010, kemudian tahun 2010 – 2012
kopi kupas terpilih menjadi homebase kedua, 2012 berpindah lagi
di kafe poseido yang terletak di jl. kertamurti, pamulang tangerang,
yang terakhir Milanisti sezione tangerang pindah di food court pak
gendut di pamulang sampai sekarang.
Dari tahun ke tahun kelompok AC Milan Tangerang menjadi
sorotan eksis bagi publik. mereka sudah menjadi fenomena sosial
yang memiliki korelasi dengan aspek kehidupan lainnya. ada
semacam ambisi kemenangan yang ingin mereka ekspresikan lewat
58
(http://ac milan-tangerang.blogspot.com// Diunduh 15 September 2016. 06.00 WIB)
60
sepak bola dan kelompok. dengan ciri khasnya, kompak, solidaritas
dan loyalitas tinggi, kreatif dan akan selalu menghiasi beragam
suporter sepakbola Indonesia. semua penggemar AC Milan FC bisa
bergabung di Milanisti sezione tangerang, tidak ada pembatasan latar
belakang sosial ekonomi maupun budaya. mereka memiliki visi dan
misi yang sama dalam satu kelompok. berikut adalah visi dan misi
AC Milan indonesia suporter.
1) Visi Misi AC Milan Suporter (Milanisti) Tangerang
adapun visi kelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang ini
adalah : “Menjadi Sebuah Perkumpulan Yang Mampu Menyatukan
Pendukung AC Milan Di Kota Tangerang”.
adapun misi kelompok suporter Milanisti sezione tangerang ini
adalah:
a) mengadakan kegiatan yang mampu memperkenalkan
Milanisti sezione tangerang
b) mepererat solidaritas sesama pecinta AC Milan FC
c) sebagai tempat untuk saling bertukar informasi tentang AC
Milan FC
2) DESKRIPSI MILANISTI SEZIONE TANGERANG
Nama Kelompok
: AC Milan Indonesia
Anggota
:Penggemar AC Milan FC
(Milanisti)
alamat sekretariat
: Food Court Pak Gendhut
61
Jl. Kertamurti, Pamulang
Website
1. Twitter@milanisti_basis_tangerang
2. Facebook fanspage di milanisti sezione tangerang
3. Blog milanisti-tangerang.blogspot.com
Tujuan
: sebagai wadah bagi para
pendukung AC Milan
untuk saling berbagi,
bertanya, bertukar
informasi seputar ac milan
Tanggal Berdiri
: 12 September 2009
3) Struktur Kepengurusan
struktur kepengurusan kelompok suporter Milanisti sezione
tangerang sejak berdiri hingga sekarang baru terjadi dua kali
pergantian kepengurusan. lama masa jabatan kepengurusan
Milanisti sezione tangerang hanya terjadi selama tiga tahun. dari
data dokumen yang peneliti peroleh berikut susunan kepengurusan
Milanisti sezione tangerang saat ini :
Ketua
: Azis Mukhorobin
Wakil koordinator
: Armando
Bendahara
: Anastasya Mega
Divisi membership
: PRAYUDI R. T
62
Divisi multimedia
: Irvan Dwi
Sekretaris
: Zatty Rani
[divisi nobar]
: Hanif S. Rizal danyarta
[divisi futsal]
: Andre Aiyus, Bayu Agung J
Koordinator Unpam(Universitas Pamulang)
Milanisti (Pria)
: Raditya Nizar
Milanisti (Wanita)
: Indah Cescaria
koordinator UBL (Universitas Budi Luhur)
Struktur
Suporter
Milanisti (Pria)
: Hanif S
Milanisti (Wanita)
: Zatty Rani
kepengurusan
kelompok
AC Milan
Indonesia
Tangerang tersebut di atas masih aktif hingga saat ini. para
pengurus tersebut yang mengkoordinasi kegiatan – kegiatan kelompok.
berikut kegiatan rutin yang dilakukan oleh kelompok AC Milan Indonesia
Suporter Tangerang.
4) Keanggotaan Milanisti Sezione Tangerang
AC Milan Indonesia Suporter Tangerang di dalam
membesarkan kelompok diperlukan dukungan pengurus dan
anggotanya. dalam peningkatan kualitas, pengurus mengupayakan
berbagai hal yang dapat menarik Milanisti yang berdomisili di
kota tangerang dan sekitarnya, untuk bergabung menjadi
Milanisti sezione tangerang. salah satu
langkahnya
adalah
memperkenalkan berbagai kegiatan AC Milan Tangerang seperti
63
yang sudah dijelaskan sebelumnya. pengurus tidak mempersulit
para sesama penggemar AC Milan FC yang ingin bergabung
menjadi anggota Milanisti sezione tangerang.
seluruh penggemar Milanisti sezione tangerang bisa
bergabung menjadi anggota. tidak ada pembatasan latar belakang
sosial ekonomi maupun budaya di komunitas ini. namun, ada
persyaratan yang harus dilengkapi untuk menjadi anggota
Milanisti sezione tangerang, yaitu dengan mengisi formulir
pendaftaran secara lengkap dan membayar biaya pendaftaran untuk
mendapatkan beberapa fasilitas seperti member member card, tshirt ekslusif, dvd review aFC, tas, pin, dan stiker.
keanggotaan
kelompok
suporter
Milanisti
sezione
tangerang akan di daftarkan langsung ke AC Milan pusat yang
berada di jakarta, kemudian dari AC Milan pusat secara
keseluruhan akan di daftarkan secara resmi menjadi anggota
suporter atau yang biasa di sebut Milanisti AC Milan FC secara
online.
64
4.2.
Pembahasan
1. Proses
Komunikasi
Kelompok
Suporter
Milanisti
Sezione
Tangerang
Setiap orang dalam sebuah kelompok memiliki cara yang
berbeda
dalam
berkomunikasi.
Karakter
tersebut
akhirnya
memunculkan suatu pola komunikasi yang berbeda antara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lainnya. Pola adalah bentuk (struktur)
yang tetap, system, dan cara kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pola komunikasi dapat dipandang sebagai bentuk (cara-cara) yang
dipakai untuk berkomunikasi.
Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili
kenyataan
keterpautannya
unsur-unsur
yang
dicakup
beserta
keberlangsunganya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan
logis (effendy, 2003:34).
Pola komunikasi yang terjadi didalam kelompok milanisti
sezione tangerang adalah pola komunikasi multi arah yaitu proses
komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak dimana
komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara
dialogis. Pola komunikasi ini merupakan cara-cara berkomunikasi yang
dilakukan oleh anggota maupun pengurus milanisti sezione tangerang.
65
Cara tersebut meliputi bagaimana mereka berinteraksi dengan
menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati sebelumnya,
permasalahan atau hambatan yang ditemukan, serta penyelesaian
hambatan yang digunakan.
Kelompok suporter milanisti sezione tangerang jika dilihat dari
karakteristik komunikasinya seperti yang diungkapkan oleh charles
horton cooley (1909) dapat digolongkan menjadi kelompok sekunder,
dimana kelompok sekunder bersifat dangkal (hanya menembus bagian
luar dari kepribadian kita) dan terbatas (hanya berkenaan dengan
hal-hal tertentu saja). Lambang komunikasi pada umumnya verbal
sedikit sekali non-verbal.
Para fans ac milan fc yang ingin bergabung menjadi anggota
milanisti sezione tangerang harus melewati administrasi pendaftaran.
Dari karakteriktik ini pula dapat dilihat bahwa kelompok suporter
milanisti sezione tangerang merupakan kelompok keanggotakan seperti
yang di utarakan oleh theodore newcomb (1930), dimana kelompok
keanggotaan (membership
anggotanya
group).
secara administratif dan
Kelompok
fisik
yang
anggota-
menjadi
anggota
kelompok itu.
Kelompok keanggotaan menentukan serangkaian perilaku yang
baku bagi setiap anggotanya. standar perilaku ini dapat digunakan untuk
menambah peluang diterimanya sebuah pesan.
66
Milanisti sezione tangerang merupakan kelompok in-group
dimana perasaan in-group diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas,
kesenangan dan kerjasama.
Terjadinya pola komunikasi di dalam kelompok suporter
Milanisti sezione tangerang tak lepas dari proses komunikasi yang
telah dijalankan dengan baik oleh pengurus dan anggota. Komunikasi
yang terjadi di dalam kelompok Milanisti sezione tangerang merupakan
komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok di mana dalam
masing- masing proses tersebut terdapat unsur-unsur komunikasinya.
a. Komunikator dan komunikan
Proses komunikasi pada kelompok suporter Milanisti
sezione tangerang berlangsung layaknya proses komunikasi pada
umumnya. Terdapat komunikator, komunikan, pesan, media, dan
efek, seperti yang disebutkan dalam unsur-unsur komunikasi.
Komunikator
(pengirim
pesan)
di
sini
dapat
berperan
menjadi komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi yang hampir terjadi secara tatap muka
membuat pertukaran pesan dan peran berlangsung dengan cepat.
Terdapat komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan,
sesuai dengan salah satu ciri dari komunikasi interpersonal. Orangorang yang terlibat sebagai komunikator dan komunikan di sini
hanya pengurus dan anggota Milanisti sezione tangerang.
67
b. Pesan
Pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan
adalah berupa pesan verbal dan non verbal. Bahasa yang digunakan,
intonasi berbicara, merupakan contoh dari pesan verbal. Dalam
penggunaan bahasa dan kata-kata, komunikator menyesuaikan
dengan latar belakang komunikan. Namun secara umum biasanya
bahasa jawa dan bahasa indonesia merupakan bahasa yang
paling sering digunakan mengingat hampir seluruh anggota
kelompok suporter Milanisti sezione tangerang berasal dari daerah
tangerang dan sekitarnya.
Pesan yang disampaikan biasanya dapat diterima dengan
baik oleh komunikan karena dalam berkomunikasi bahasa yang
mereka gunakan cenderung santai, begitu juga istilah-istilahnya.
Kebanyakan istilah yang mereka gunakan dalam percakapan seharihari memang istilah dari dunia sepakbola dan bahasa- bahasa
„nyeleneh‟ yang hanya mereka yang mengerti.
Untuk istilah-istilah bahasa misalnya ada night walker,
chant, nobar, long march, day hard, gatnas dan masih banyak
lainnya. Istilah ini memang terdengar asing dan mungkin agak
sulit dimengerti oleh orang awam. Namun itu adalah bahasa
sehari-hari dan sudah tidak asing lagi bagi mereka. Selain istilahistilah tersebut, mereka juga menggunakan bahasa yang santai dan
tidak kaku dalam berkomunikasi sehari-hari.
68
Di samping pesan verbal, proses komunikasi antara
pengurus dan anggota juga
menggunakan
Pesan
bisa
nonverbal
tersebut
pesan
non-verbal.
berupa ekspresi wajah yang
menunjukkan rasa simpati dan empati, senyuman, jabatan tangan,
sikap yang ramah, dan lain-lain. Pesan non verbal memiliki peran
yang cukup penting karena berfungsi sebagai pelengkap dan
penegas dari pesan verbal.
Pengurus dan anggota kelompok suporter Milanisti sezione
tangerang selalu menunjukkan ekspresi yang ramah dan akrab.
Tidak jarang apabila ada anggota yang baru bergabung biasanya
sedikit malu. Oleh karena itu, biasanya pengurus berinisiatif untuk
berkenalan terlebih dahulu dan mengajak ngobrol. Dari proses
tersebut berhasil membuat anggota yang baru bisa bersikap welcome
dan mulai terbuka.
c. Media
Proses komunikasi antara pengurus dan anggota juga
menggunakan media internet, baik media sosial internet seperti
facebook dan twitter serta media instant messagge seperti melalui
bbm (blackberry messanger) dan whatsapp. Pengurus kelompok
Milanisti sezione tangerang berusaha untuk selalu aktif dalam
menyebarluaskan
seluruh
informasi,
khususnya
informasi
mengenai AC Milan FC yang diperlukan para oleh anggotanya.
69
Media sosial dan instant messagge sangat berperan di dalam
proses komunikasinya. Disaat anggota Milanisti sezione tangerang
ingin mendapatkan informasi atau ingin menyampaikan kritik dan
saran namun tidak dapat bertemu secara
anggota
tatap
Milanisti sezione tangerang
muka,
tangerang
maka
dapat
menyampaikannya melalui pesan singkat.
d. Efek
Dari
proses
komunikasi
yang
terjadi
pastinya
menimbulkan suatu efek tertentu. Misalnya seperti pendekatan
yang dilakukan oleh pengurus kepada anggota yang baru, maka
anggota baru biasanya akan terlihat lebih enjoy, lebih aktif untuk
berkomunikasi, lebih interaktif, munculnya solidaritas dan lebih
loyal kepada kelompok.
2. Latar belakang bergabung Milanisti sezione tangerang
Para pengurus maupun anggota kelompok suporter Milanisti
sezione tangerang tentu melalui proses yang berbeda-beda dan
memiliki alasan yang kuat mengapa mereka ingin bergabung dengan
kelompok suporter Milanisti sezione tangerang. Dari hasil penelitian
proses bergabungnya para member Milanisti sezione tangerang didapati
bahwa mereka mengenal dan bergabung dan mengenal Milanisti
sezione tangerang berawal dari ajakan teman. Hampir semua alasan
mereka bergabung adalah ingin bergabung
dengan
orang-orang
yang mempunyai kecintaan yang sama akan suatu hal yaitu AC Milan.
70
Baron dan byrne (2003:558) menyatakan bahwa sekumpulan
orang dikatakan kelompok jika para anggotanya memiliki ikatan dan
tujuan yang sama dalam mempersatukan mereka dengan melibatkan
interaksi antara yang satu dengan yang lain. seperti karakteristik dari
pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan
fisik karena ajakan dari teman dekat, tetapi juga karena kesamaan
diantara anggota-anggotanya. sudah menjadi kebiasaan, orang lebih
suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan
dirinya. kesamaan
kepercayaan,
yang
nilai,
dimaksud
adalah
kesamaan
minat,
usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter
personal lain. berikut hasil wawancara dengan pengurus dan anggota
kelompok suporter Milanisti sezione tangerang.
1. Proses bergabung
“Pertama saya suka ac milan terus kebetulan pendiri
milanisti sezione tangerang ini adalah teman - teman
dekat saya sendiri dos, jadi ya langsung gabung aja karena orang orang yang di dalam milanisti sezione tangerang sudah
kenal semua.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang,
Wawancara Tanggal 21 November 2016)
71
“Kebetulan ada teman kuliah yang juga suka sama ac
milan, karena dia juga aku jadi tertarik dan akhirnya dia ini
menemukan ac
milan itu maksudnya
milanisti
sezione
tangerang, tahu kalau di tangerang ini terbentuk milanisti sezione
tangerang itu, akhirnya dia ngajakin aku nobar dan segala
macam dan sampailah kita pada ya kaya gini lah.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Berdasarkan wawancara tersebut, responden menceritakan
bahwa pertama kali mengetahui keberadaan kelompok suporter
milanisti sezione tangerang di kota tangerang melalui informasi
teman dekat yang sudah bergabung. Dalam prosesnya para anggota
milanisti sezione tangerang ini akan mengajak teman yang lain, yang
tentu saja sama-sama mencintai ac milan fc untuk bergabung dan
menjadi anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang.
2. Kecintaan yang sama
“Ya intinya kami bikin milanisti sezione tangerang tujuannya cuma
untuk mengumpulkan teman – teman yang sama – sama suka ac
milan di kota tangerang, ya bisa dibilang tangerang raya seperti
kami - kami ini dos.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Sezione
72
“Jadi ya langsung gabung aja
karena orang – orang
yang di dalam milanisti sezione tangerang sudah kenal semua, toh
juga kita sama – sama suka team yang sama.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang,
Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau motivasinya sih lebih ini lah
ya, kalau di
milanisti sezione tangerang itu pertama kita pasti bisa nambah
temen, pasti itu kan, kita bisa berinteraksi dengan teman yang
lebih banyak, dan pastinya yang sama-sama ngefans dengan
ac milan itu kan, jadi kita bisa dapet info banyak tentang ac milan
itu sendiri. ”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Motivasi bergabung milanisti sezione tangerang ya
yang pertama yang jelas aku suka ac milan dos, trus aku
mau nyari temen- temen yang juga suka ac milan, jadinya latar
belakangnya sama, trus kan juga asik gitu mas ngumpul sama
teman – teman trus dukung team yang sama, nobar khan rasanya
juga beda dari pada nonton dirumah sendirian khan juga
berbeda.”
73
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Trus yang kedua ya karena sama mau cari temen yang asik – asik
kaya temen – teman milanisti sezione tangerang dos, temen –
temen yang punya hobi dan kesukaan sama.”
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Berdasarkan hasil wawancara ini, peneliti menemukan bahwa
sebagian besar para pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti
sezione tangerang memiliki
latar belakang alasan yang sama ketika
bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang yaitu
bukan hanya karena kedekatan fisik ajakan dari teman dekat, tetapi juga
ingin bergabung dengan orang-orang yang mempunyai kecintaan yang
sama akan suatu hal yaitu ac milan fc. Hal ini sesuai dengan apa yang di
jabarkan oleh baron dan byrne bahwa suatu kelompok akan terbentuk jika
anggotanya memiliki ikatan dan tujuan yang sama dalam mempersatukan
mereka dengan melibatkan interaksi antara yang satu dengan yang lain.
Tahap selanjutnya setelah fans ac milan fc mengenal dan beminat
masuk menjadi anggota milanisti sezione tangerang, seorang fans harus
melalui tahapan administratif mengisi formulir pendaftaran dan membayar
sejumlah uang untuk mendapatkan merchandise dari milanisti sezione
74
tangerang yang berupa kartu member, t-shirt, pin, stiker, cd dan lain- lain.

Keuntungan bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione
tangerang
Seseorang yang bergabung di dalam suatu kelompok pasti memiliki
alasan tertentu dan mereka merasakan manfaat dengan bergabung di dalam
kelompok tersebut. Semua anggota milanisti sezione tangerang merasakan
hal yang sama ketika sudah bergabung
dengan
kelompok
suporter
milanisti sezione tangerang tangerang, seperti mempunyai banyak teman
dan keluarga baru. Berikut penuturan mereka tentang manfaat bergabung
dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang :

Punya banyak teman baru
“Yang pertama punya banyak temen dos, yang kedua saya
merasa seneng aja punya temen temen yang akhirnya kaya jadi
keluarga sendiri.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Manfaatnya ya punya banyak temen dos, banyak kenalan,
banyak saudara.”
(Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
75
“Manfaatnya ya saya bisa punya temen baru dos, punya
temen baru yang nge fans juga sama AC Milan.”
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Yang jelas saya punya banyak teman baru, banyak kenalan
baru ga cuma di tangerang tapi diluar kota juga banyak dos, trus
saya bisa menyalurkan kesenangan tentang bola di tempat
yang tepat dos”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan bahwa
para pengurus maupun anggota kelompok suporter milanisti sezione
tangerang menemukan keuntungan ketika sudah bergabung dengan
kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Mereka merasa
memiliki banyak teman baru dan kenalan baru setelah bergabung di
dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang.

Punya keluarga baru
“Mungkin seperti yang tadi, selain temen baru saya
bergabung di sebuah kelompok yang akhirnya saya seperti
mendapatkan keluarga baru di dalamnya dos.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
76
“Selain itu di dalam milanisti sezione tangerang sendiri
saya juga ya bisa dibilang menemukan keluarga baru lah
dos, sebagai cewek saya malah mendapatkan perhatian lebih,
kesana kesini dijagain.”
(Zatty
Rani,
25
Tahun,
Sekretaris
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari Hasil Wawancara Terhadap Beberapa Responden,
Peneliti
Juga
Menemukan
Bahwa
Selain
Memiliki
Dan
Bertambahnya Teman Baru, Ada Juga Responden Yang Merasakan
Bahwa Setelah Bergabung dengan kelompok suporter Milanisti
sezione tangerang, responden juga merasa mempunyai keluarga
baru, dimana didalam kelompok suporter Milanisti sezione
tangerang ini. kedekatan antar sesama anggota kelompok sangatlah
kuat dan erat terasa seperti dalam sebuah keluarga.
3. Kegiatan kelompok suporter Milanisti sezione tangerang
Kelompok suporter Milanisti sezione tangerang terbilang
sebagai sebuah kelompok yang memiliki banyak acara. Acara
tersebut ada yang bersifat formal dan non- formal. Untuk kegiatan
formal biasanya berupa fun futsal, rapat pengurus, nobar (nonton
bareng), gathering, dan charity. Sedangkan kegiatan non-formal
seperti kumpul- kumpul di kafe atau tempat makan, nonton
bareng di bioskop, dan sebagainya. Perbedaan kegiatan formal
77
dan non-formal adalah dari kepanitiaannya. Jika di dalam acara
tersebut terdapat kepanitian berarti acara tersebut bersifat
formal. Sebaliknya jika tidak ada kepanitiaan berarti acara
tersebut
non-formal
hanya
sebatas
ngobrol-ngobrol
atau
ngumpul-ngumpul.
Segala kegiatan ini dirancang oleh pengurus kelompok
dimana kegiatan tersebut merupakan wujud peran dan usaha dari
pengurus
Milanisti
sezione
tangerang
dalam
upaya
pengembangan dan pemeliharaan kelompok.
a. Fun futsal
Futsal merupakan permainan bola yang dimainkan oleh
dua
tim,
yang masing-masing beranggotakan lima orang.
Permainan bola ini tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan menggiring bola dan menendang bola
dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga
diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan
sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi
garis, bukan net atau papan. (www.fifa.com/futsal/diunduh
10 oktober 2016. 10.35 wib)
“Kita
selalu
bikin
acara
kegiatan
dos,
salah
satunya nobar, futsal.”
(Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
78
“Kalau dari pengurus biasanya ini, ngadain acara –
acara yang memang melibatkan selain futsal selain nobar.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Dari hasil wawancara dan observasi langsung, peneliti
menemukan bahwa pada pelaksanaan kegiatan fun futsal ini
terbuka bagi member dan non-member Milanisti sezione
tangerang, yang terpenting pada saat kegiatan fun futsal peserta
memakai dress code jersey AC Milan FC dan membayar iuran
sewa lapangan. Iuran yang diminta tergantung pihak divisi futsal
Milanisti sezione tangerang biasanya tidak lebih dari sepuluh ribu
untuk durasi dua jam pertandingan.
Dalam pelaksanaannya setiap peserta dapat bertanding
lebih dari 3 kali dengan durasi sekali bermain kurang lebih 15
menit. namun durasi tersebut tergantung juga kepada kondisi fisik
pada peserta. apabila peserta sudah merasa lelah maka peserta
dapat langsung ganti dengan peserta yang lain.
b. Nobar (nonton bareng)
Nonton bareng merupakan sebuah kegiatan menonton
sesuatu secara bersama – sama dilokasi dan waktu tertentu. Dalam
hal ini yang dimaksud nobar (nonton bareng) adalah menonton
pertandingan sepak bola khususnya pertandingan ac milan fc
secara bersama – sama di lokasi dan tempat yang sudah di
79
sepakati.
“Kita selalu bikin acara kegiatan dos, salah satunya
nobar, futsal.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Pengurus biasanya ngajakin kita nonton bareng, nongkrong
bareng.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Nonton bareng merupakan kegiatan yang rutin diadakan di setiap
AC Milan FC bertanding. Untuk informasi jadwal pertandingan
biasanya
pengurus
akan memberikan informasi melalui media
sosial Milanisti sezione tangerang seperti : twitter, facebook,
whatsapp dan media online lainnya.
Kegiatan nobar (nonton bareng) AC Milan FC ini biasanya
diadakan di foodcourt wedangan pak gendhut, yang sekarang di
kenal sebagai base camp kelompok suporter Milanisti sezione
tangerang tangerang. Para anggota kelompok suporter Milanisti
sezione tangerang tangerang maupun fans dari AC Milan FC yang
ikut nobar (nonton bareng) selalu memakai jersey yang menjadi
identitas dari pendukung AC Milan FC. Para peserta nobar (nonton
80
bareng) diwajibkan membeli tiket nobar (nonton bareng) sebesar
lima belas ribu rupiah. Uang dari tiket tersebut digunakan untuk
keperluan konsumsi dan sisanya digunakan untuk mengisi kas
Milanisti sezione tangerang.
Dalam kegiatan nobar (nonton bareng) biasanya para pengurus
Milanisti sezione tangerang membagikan stiker sebagai souvenir
yang bertujuan untuk lebih mengenalkan keberadaan Milanisti
sezione tangerang di mata masyarakat luas.
C. Gathering
Gathering merupakan sebuah kegiatan kelompok yang dirancang
untuk berkumpul bersama dalam satu waktu tertentu dalam satu lokasi baik
di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). Kegiatan ini
bertujuan
untuk
mempererat
kekerabatan,
kekeluargaan
serta
tali
silaturrahmi antar pengurus dan seluruh anggota kelompok suporter
Milanisti sezione tangerang.
Gathering
sendiri
rutin
diadakan
setiap
setahun
sekali,
kebetulan pada tahun ini kota tangerang terpilih menjadi lokasi gathering
nasional AC Milan indonesia supporter (gatnas Milanisti sezione
tangerang) 2016 dan Milanisti sezione tangerang sebagai panitia
penyelengaranya. Gatnas
mendatang.
Gathering
akan
diadakan
pada
bulan
oktober
sendiri direncanakan akan mengundang seluruh
anggota Milanisti sezione tangerang se-indonesia.
81
“Kebetulan khan kita satu tahun sekali ada
gathering,
AC Milan Tangerang itu kalau dimata saya itu sudah mendapat
kedudukan
yang
agak
special,
dengan
contoh
tahun
itu
alhamdullilah kita terpilih sebangai tuan rumah gathering
ditahun 2016”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Selain itu
ya gathering dos, gathering pasti ada mas itu
biasanya setahun sekali pasti ada dos.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Tapi untuk yang sekarang belum karena kita mungkin
lagi sibuk nyiapin gathering nasional.”
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Tahun ini kan gathering di diadain ditangerang dos, kita jadi
tuan rumahnya, mudah – mudahan besok sukseslah, sukses
acaranya banyak yang dateng juga.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
82
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa responden,
peneliti menemukan bahwa pada pelaksanaan kegiatan gathering bagi
setiap koordinator wilayah seperti Milanisti sezione tangerang yang telah
terpilih sebagai tuan rumah penyelengaraan gatnas (gathering nasional)
wajib membentuk kepanitiaan yang bertanggung jawab mempersiapkan
acara tersebut sebaik-baiknya.
Untuk pendanaan bagi koordinator wilayah yang terpilih akan
mendapatkan dana dari Milanisti sezione tangerang pusat. Namun
panitia juga wajib mencari dana sponsor dari luar untuk mendukung
acara tersebut.
Pada kesempatan ini, Milanisti sezione tangerang tangerang
telah membentuk kepanitiaan acara tersebut dengan memilih saudari
anastasya mega sebagai ketua gatnas (gathering nasional) di tangerang
tahun ini, seperti yang diungkap pada kesempatan wawancara kepada
peneliti.
“Karena kalau sekarang kan sudah jadi pengurus, dan
ini juga gathering nasional itu temen – temen menunjuk saya
jadi ketua.” (Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti
Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
83
D. Charity
Charity merupakan usaha peduli untuk membantu masyarakat
berupa kegiatan sosial atau lingkungan dikemas sebagai program amal.
Charity sudah menjadi agenda kegiatan milanisti sezione tangerang yang
telah direncanakan terlebih dahulu.
Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
berbakti
dan
membantu
masyarakat yang membuhkan, khususnya diwilayah kota tangerang dan
sekitarnya. Bentuk kegiatan ini biasanya dengan memberikan sumbangan
material maupun tenaga, seperti ikut serta
dalam
berbagai
kegiatan
bersih-bersih, pembagian sembako, dan donor darah. Kegiatan tersebut
terselenggar sebagai bagian dari kegiatan social activity milanisti sezione
tangerang.
“Kalau untuk masyarakat kita biasanya itu mas charity, amal
dos, nanti kita apa namanya hubungan masyarakat, dalam bentuk
amal, amal sosial, kegiatan sosial intinya.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kita khan di
nobar ada
program dos, one goal one
thousand, nah dari penghasilan itu nanti kita salurkan ke kegiatan
sosial mas. Satu gol seribu, kalau menangnya banyak ya
dana yang terkumpul banyak.”
84
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kita pernah sih bikin acara kaya bakti sosial, kita bikin
donor darah, kaya gitu- gitu sih.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Kemudian charity atau
Seperti- seperti itu
lah
acara – acara solidaritas juga.
mas kegiatan yang biasa kita
lakukan di milanisti sezione tangerang.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menemukan bahwa
sumber dana kegiatan charity Milanisti sezione tangerang diperoleh dari
iuran anggota kelompok Milanisti sezione tangerang sendiri dan program
one gol one thousand pada saat kegiatan nonton bareng. One gol one
thousand adalah kesepakatan dimana saat berlangsungnya kegiatan nobar
(nonton bareng), apabila tim AC Milan FC mencetak gol maka satu gol
yang di cetak oleh AC Milan FC mewajibkan para anggota kelompok
suporter Milanisti sezione tangerang untuk mengumpulkan uang sebesar
seribu rupiah.
85
Kemudian
diakhir pertandingan, uang yang terkumpul akan
dimasukkan ke dalam uang sumbangan. Ini adalah sebuah wujud syukur
dan rasa berbagi dari anggota Milanisti sezione tangerang atas kemenangan
yang di dapat untuk disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
B.
Komunikasi internal Milanisti sezione tangerang
Dalam menjalankan berbagai macam kegiatan kelompok, kelompok
suporter Milanisti sezione tangerang juga melakukan komunikasi dengan
sesama pengurus, anggota, dan terkadang berkomunikasi juga dengan
anggota ataupun pengurus fans club lainnya (out-group). Komunikasi
yang berlangsung pun terjadi secara langsung dan
Komunikasi
yang
dilakukan
oleh
sesama
tidak
pengurus
langsung.
dan anggota
kelompok suporter Milanisti sezione tangerang antara lain adalah
pengumuman tentang rapat dan kegiatan. Komunikasi yang dilakukan
antara pengurus
dan
anggota kelompok suporter Milanisti sezione
tangerang dilakukan setiap hari, misalnya saling bertegur sapa, ajakan
ngumpul dan
ngobrol seputar berita tentang AC Milan FC. Selain itu,
hubungan para anggota kelompok juga berlanjut ketika sedang rapat dan
pertemuan-pertemuan lainnya.
1) Komunikasi interpersonal
a. Bentuk komunikasi
Komunikasi terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya dalam
bentuk komunikasi personal (personal communiaction) dan komunikasi
kelompok (group communication). Selain itu komunikasi juga dapat
86
bersifat tatap muka (face–to– face) dan melalui perantara media lain
(mediated).
Dari
hasil
penelitian komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dan anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang
dilakukan melalui tatap muka (face–to–face) seperti kopdar (kopi darat)
dan gathering. Selain itu, pengurus dan anggota kelompok suporter
Milanisti sezione tangerang juga berkomunikasi melalui media (mediated).
Media yang dimaksud bisa melalui telepon dan instan massege (pesan
singkat).

Kopdar (kopi darat)
Para pengurus Milanisti sezione tangerang mengagendakan sebuah
kegiatan yang biasa disebut kopdar (kopi darat) merupakan ajang
pertemuan dan kumpul – kumpul antar sesama fans AC Milan FC, dimana
dari agenda ini bertujuan sebagai sebuah kegiatan untuk saling mengenal
satu sama lain dan menambah keakraban. Para peserta kopdar (kopi darat)
khususnya adalah anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang
dan pada umumnya fans AC Milan FC yang sudah saling bertegur sapa
dengan
Pengurus atau anggota lainnya lewat media online seperti : twitter,
facebook dan Whatsapp. Kopdar (kopi darat) diadakan pengurus minimal
sebulan sekali, tempat dan waktu pertemuan diatur oleh pengurus dan di
informasikan kepada seluruh fans AC Milan FC melalui beberapa media
sosial tersebut.
87
“Untuk kopdar biasanya sebulan sekali dos, untuk kopdar
biasanya kita membahas sesuatu dan ngumpul – ngumpul aja.”
(Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau kita kopdar kita kumpul atau kita apa ya kebanyakan kita
cuma kumpul biasa, kalau apa namanya biar kenal satu sama
lain aja gitu, bebaslah yang mau diobrolin apa.
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Tapi biasanya kalo ga di nobar ya kita ada kopdar. Kalau waktu
kopdarnya ya itu ga bisa ditentukan dos, bisa kapan saja dan
dimana saja minimal sebulan sekali.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti
Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kegiatan kopdar (kopi darat) dijadwalkan oleh pengurus minimal sebulan
sekali dengan lokasi serta waktu yang ditentukan oleh pengurus. Kegiatan
kopdar (kopi darat) ini bersifat tidak formal (non-formal), dapat dilihat dari
bagaimana proses komunikasi yang dilakukan dalam kegiatan kopdar (kopi
88
darat) ini. Bentuk pertemuannya dilakukan dengan duduk lesehan dan isi
dari pembicaraannya bebas dan bersifat umum.

Rapat rutin
Rakhmat (2009:160) terdapat 4 karekteristik kelompok, salah
satunya adalah
terdapat
dua
kelompok
ukuran
kelompok.
ukuran komunikasi
kecil
(small
Berdasarkan
kelompok
ukuran
yaitu
kelompok
komunikasi
group communication) dan komunikasi
kelompok besar (large group communication).
Komunikasi kelompok kecil (small group communication) adalah
komunikasi yang ditujukan kepada kognisi komunikan dan prosesnya
berlangsung secara dialogis.
Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukkan
pesan kepada
benak
atau pikiran
komunikan,
misalnya:
kuliah,
ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan lain-lain. Situasi komunikasi tersebut
berperan penting. Komunikan akan dapat menilai logis atau tidaknya untuk
komunikator.
Ciri yang kedua dari komunikasi kelompok kecil ialah bahwa
prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linear, melainkan sirkular.
Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, biasa bertanya jika
tidak mengerti, dapat menyanggah bila tidak setuju, dan lain sebaginya.
Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak jenis komunikasi
kelompok kecil, antara lain seperti rapat (rapat kerja, rapat pimpinan,
rapat mingguan), kuliah, ceramah, brifing penataran, loka-karya, diskusi,
89
panel, forum, simposium, seminar, konferensi kongres, curah saran
(brainstorming), dan lain-lain.
“Kalau biasanya sih kalau rapat pengurus ya itu biasanya kita
sebulan sekali.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Rapat minimal sebulan sekali
klo pas ada event ya kita
tambahin, bisa sebulan dua kali meeting”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Kelompok suporter milanisti sezione tangerang selalu mengadakan
rapat kepengurusan yang dihadiri oleh pengurus kelompok. Rapat tersebut
biasanya dilakukan rutin dalam sebulan sekali untuk merencanakan serta
mempersiapkan kegiatan atau event yang akan berlangsung.
“Kalau
format ketemunya
kondisional
dos, kita kan kalau
ketemu ga tentu dimana, pokoknya kita ada agenda ketemunya
sebulan untuk membahas masalah – masalah.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
90
“Kalau pertemuannya, kalau formal sih ga ya, mungkin kita
semi formal, semi formal itu paling sebelum nobar, karna kita
biasanya ada breafing sebentar, ya itu tadi, rapat minimal
sebulan sekali kalau
pas ada event ya kita tambahin, bisa
sebulan dua kali meeting”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 Novemberq 2016)
“Kalau antara rapat pengurus itu biasanya tu minggu ketiga
tiap bulan.“
(Rizal Danyarta, 22 Tahun, Humas Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Dari hasil wawancara terhadap responden maka dapat peneliti
simpulkan bahwa format dalam rapat pengurus kelompok milanisti sezione
tangerang tersebut biasanya dilakukan secara kondisional melihat tempat
dan waktu,
biasanya bersifat
non formal dengan duduk lesehan dan
terlihat santai.
Dari hasil observasi lapangan selama kegiatan rapat ini, peneliti
menemukan
bahwa
sezione tangerang
para
pengurus
tangerang
kelompok
suporter
milanisti
belum melibatkan perwakilan anggota,
pengurus kemudian baru akan mengumumkan tentang rapat tersebut kepada
seluruh anggota melalui media sosial seperti bbm, whatsapp atau twitter.
91
Namun bukan berarti dalam rapat tersebut selaku pengurus dari
kelompok suporter milanisti sezione tangerang tertutup dan tidak
menerima masukan dari anggota lainnya.
Pengurus sangat terbuka bagi para anggota milanisti sezione tangerang
untuk memberikan ide, saran dan kritik kepada pengurus milanisti
sezione tangerang. Seperti
hasil wawancara dari beberapa pengurus
berikut:
“Kita menerima masukan ide saran kritik dari semua anggota
dos. Ga ada batasan dos.”
(Azis mukhorobin, 26 tahun, ketua milanisti sezione tangerang
tangerang, wawancara tanggal 21 november 2016)
“Kalau mengenai masukan kita semua tampung, kalau semisal
kita- luasnya adalah ada kita sesekali ngobrol bareng kita kumpul
bareng pengurus ataupun anggota itu bareng, nanti semua ditanya
masukannya apa..”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Iya, pengurus terbuka, kalaupun tidak bisa ya kita jelaskan
kenapa ga bisa dipenuhi , itu pasti kalau itu. “
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
92
Hal senada juga disampaikan oleh anggota dari milanisti sezione
tangerang.
Beberapa
responden
yang
peneliti
wawancara
juga
mengungkapkan bahwa pengurus milanisti sezione tangerang sangat
terbuka dalam hal ini.
“Kalau menurut saya pribadi, kalau saya lihat selama saya gabung
di milanisti sezione tangerang mereka yang jadi pengurus entah itu
pengurus lama yang udah pensiun ataupun
pengurus
baru
sekarang mereka kebanyakan terbuka, sangat terbuka.”
(Bayu agung jati, 23 tahun, anggota milanisti sezione tangerang,
wawancara tanggal 18 november 2016).
“Ide, saran atau masukan atau semacamnya sangat diterima
dengan terbuka tanpa paksaan dos. Ide kami selalu ditanggapi
dengan baik oleh pengurus, dipertimbangkan dan biasanya langsung
di bahas di forum bersama teman – teman yang lain, jadi ya kami
sebagai anggota sangat diberi kebebasan seluas – luasnya untuk
memberikan ide, saran atau yang lainnya.”
(Tofa waskito aji, 25 tahun, anggota milanisti sezione tangerang,
wawancara tanggal 04 november 2016).
Jika diamati dari keterbukaan penyaluran ide, gagasan dan juga
pendapat dari kedua belah pihak, peneliti menyimpulkan bahwa
komunikasi yang terjadi dapat dikatakan termasuk dalam komunikasi
horisontal, dimana dari pengurus maupun anggota tidak ada batasan
93
saling terbuka satu sama lain dan arus informasi yang disampaikan
bersifat merata dan saling berbagi.
Dilihat dari ukuran komunikas kelompoknya, kelompok suporter
milanisti sezione tangerang merupakan komunikasi kelompok kecil dimana
berlangsung secara dialogis. Dalam komunikasi
kelompok
kecil
komunikator menunjukkan pesan kepada benak atau pikiran komunikan,
misalnya: kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat.
Dalam membicarakan program, komunikasi yang dilakukan baik
oleh antar
pengurus
dan
anggota
kelompok
suporter
milanisti
sezione tangerang tangerang. Acara yang dibicarakan yaitu acara yang
akan berlangsung dikemudian hari. Format pertemuannya non formal
sehingga terlihat sangat santai.
Isi rapat tersebut tentang kegiatan yang akan berlangsung
berikutnya. Misalnya, milanisti sezione tangerang akan mengadakan
charity, maka sebelumnya pengurus akan berunding tentang rapat charity
kemudian baru pengurus akan mengumumkan rapat tersebut kepada
anggota melalui media sosial internet dan instan masseges.
b. Konten komunikasi
Dalam konten komunikasi kelompok suporter milanisti sezione
tangerang ada beberapa materi isi informasi yang di komunikasikan baik
antara pengurus kepada anggota ataupun sebaliknya yang dapat peneliti
kelompokkan sebagai berikut :
94
Berisi mengenai segala materi informasi yang berhubungan
tentang AC Milan FC.

Jadwal pertandingan
Komunikasi yang terjadi antara pengurus milanisti sezione
tangerang kepada anggotanya ataupun sebaliknya, dalam point ini hanya
membicarakan tentang kapan dan dengan tim apa ac milan fc akan
bertanding. Jadwal pertandingan ini menjadi bahan obrolan yang sangat
menarik diikuti dan sangat di tunggu – tunggu oleh para fans ac milan
fc.
“Trus soal update apa – update apa, pertandingannya kapan
lagi, trus futsalnya kapan lagi.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)

Line up pemain
Topik komunikasi pada point ini merupakan lajutan dari topik
obrolan setelah jadwal dan dengan tim mana ac milan fc akan bertanding.
Line up pemain merupakan topik obrolan para fans ac milan fc yang sangat
menarik untuk disimak, dimana para fans ac milan fc akan saling
mengeluarkan komentar- komentar mngenai siapa yang pantas di pasang
sebagai pemain inti dalam pertandingan tersebut.
Infomasi mengenai line up pemain biasanya di umumkan melalui
official website ac milan fc yang beralamat di http://www.ac milan.com/
atau dapat pula dilihat diberbagai media dalam dan luar negeri seperti:
95
bola.com, detiksport, viva.com dan lain - lain.
“Line up yang maen siapa, kalau transfer pemain ya yang
beli siapa.”
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Selain itu biasanya kita komunikas tentang ac milan
kalau mau nobar, tanding lawan siapa, kapan, siapa aja
pemain yang bakal dipasang, ya ngobrol – ngobrol seputar
pertandingan paling dos.”
(Zatty
Rani,
25
Tahun,
Sekretaris
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari
hasil
wawancara
terhadap
responden,
peneliti
dapat
menggarisbawahi bahwa konten materi komunikasi yang dilakukan oleh
pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang seputar ac milan fc
sangat menarik untuk diikuti perkembangannya. Materi obrolan menjadikan
antar pengurus dan anggota dapat lebih saling mengenal satu sama lain.

Tentang milanisti sezione tangerang
Berisi mengenai segala materi percakapan yang berhubungan
tentang kegiatan milanisti sezione tangerang.
96

Jadwal nobar
Informasi mengenai kapan diadakan kegiatan nobar (nonton
bareng) dari pengurus sangat di tunggu oleh para fans ac milan fc
khususnya para anggota milanisti sezione tangerang. Topik ini biasanya
selalu dibicarakan oleh beberapa anggota, informasi tersebut sudah menjadi
kebutuhan para anggota milanisti sezione tangerang. Karena tidak setiap
ada pertandingan AC Milan FC pengurus mengadakan kegiatan nobar
(nonton bareng). Biasanya pada saat pertandingan dan waktu tertentu saja.

Tentang futsal
Futsal merupakan kegiatan rutin yang selalu diadakan oleh pengurus
untuk para anggota, futsal diadakan setiap seminggu sekali pada hari
jumat. Informasi mengenai futsal disebarluaskan oleh pengurus melalui
media sosial baik melalui grup pada whattapps ataupun twitter milanisti
sezione tangerang.
Beberapa kali tim futsal milanisti sezione tangerang berhasil
memenangkan kompetisi futsal antar fans klub. Topik inilah yang selalu
menarik dibicarakan oleh para anggota dan pengurus milanisti sezione
tangerang disetiap kesempatan bertemu atau berkomunikasi melalui media
sosial.
“Ya kalau selain itu ya milanisti sezione tangerang
kan ada kegiatan futsal, khan banyak juga kan yang ikut futsal,
jadi kita komunikasikannya ya tentang – tentang itu.”
97
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)

Tentang gathering
Tahun 2016 merupakan tahun yang dinantikan oleh seluruh
pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang. Dimana pada tahun ini
milanisti sezione tangerang ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan
kegiatan gathering nasional milanisti sezione tangerang (gatnas milanisti
sezione tangerang). Gatnas direncanakan akan dilaksanakan pada bulan
oktober dan dihadiri oleh fans klub ac milan fc se-indonesia.
“Kalau yang dibahas dalam waktu dekat ini kita khan
tahun ini jadi tuan rumah, tangerang jadi tuan rumah ac
milan indonesia suporter se indonesia jadi akhir – akhir ini
mungkin kopdar (kopi darat) atau kumpul – kumpulnya lebih sering
ke arah persiapan gathering.”
(Bayu
Agung
Jati,
23
Tahun,
Anggota
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Ini merupakan sebuah event besar bagi milanisti sezione tangerang,
topik tersebut merupakan topik yang paling ramai dibicarakan oleh baik
pengurus maupun anggota milanisti sezione tangerang, di setiap
kesempatan bertemu maupun berkomunikasi melalui media sosial.
Intensitas pertemuan antar pengurus dan anggota pun semakin sering untuk
mempersiapkan event tersebut.
98

Tentang hal lain (ucapan selamat ulang tahun)
Dalam konten komunikasi pengurus dan anggota milanisti sezione
tangerang, tidak hanya selalu membicarakan hal yang berhubungan
dengan sepak bola dan ac milan. Tetapi juga hal-hal kecil antar
personal juga menjadi obrolan yang menarik, seperti mengucapkan
selamat ulang tahun, informasi mengenai anggota yang sedang sakit dan
lain-lain.
“Apa segala macem sampai hal – hal ya yang kecil –
kecillah, ngucapin selamat ulang tahun kaya gitu – gitu jadi
yang kita tahu ini ulang tahunnya siapa diucapin disitu
jadi kan semuanya kan tahu.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Dari hasil wawancara peneliti terhadap responden tersebut, dapat
disimpulkan bahwa konten komunikasi yang ada di dalam komunikasi
antara fans ac milan fc baik pengurus dan anggota milanisti sezione
tangerang tangerang tidak hanya hal yang berhubungan
dengan
ac
milan fc dan kegiatan kelompok, namun juga menyangkut hal-hal di
luar yang lebih mengarah pada hubungan antar personal.
c. Pertemuan
Berdasarkan hasil wawancara menurut jadwal kegiatan milanisti
sezione tangerang dapat peneliti klasifikasikan sebagai berikut :
99

Seminggu sekali (nobar dan futsal)
Kegiatan milanisti sezione tangerang yang di agendakan rutin
setiap seminggu sekali seperti fun futsal dan nobar (nonton bareng). Kedua
kegiatan ini dapat dilakukan oleh anggota milanisti sezione tangerang
maupun bukan anggota, fun futsal rutin diadakan
pada hari jumat jam
16.00-18.00 wib di tangerang sehat, tangerang baru, sedangkan untuk
nobar (nonton bareng) menunggu jadwal pertandingan yang biasanya
jatuh pada hari sabtu atau munggu malam
.
“Trus futsal rutin hari jumat jam 4 sore di tangerang sehat
tangerang baru.”
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Tiap hari jumat jam empat khan ada ac milan futsal.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)

Sebulan sekali kopdar (kopi darat)
Kegiatan kopdar (kopi darat) yang diagendakan oleh pengurus
milanisti sezione tangerang minimal sebulan sekali, merupakan
kegiatan
ajang kumpul-kumpul yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kedekatan
satu sama yang lain, ajang perkenalan dan ajang silaturahmi sesama fans ac
milan fc. Tidak terbatas antara anggota maupun pengurus milanisti
100
sezione tangerang saja, namun masyarakat umum juga dapat ikut serta
dalam kegiatan ini.
“Tapi biasanya kalo ga di nobar ya kita ada kopdar. Kalau waktu
kopdarnya ya itu ga bisa ditentukan dos, bisa kapan saja dan dimana
saja minimal sebulan sekali.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
“Kalau kita kopdar kita kumpul atau kita apa ya kebanyakan kita
cuma kumpul biasa, kalau apa namanya biar kenal satu sama
lain aja gitu, bebaslah yang mau diobrolin apa.
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)

Setahun sekali (gathering dan charity)
Kegiatan gathering dan charity sendiri rutin diadakan setiap setahun
sekali, kebetulan pada tahun ini kota tangerang terpilih menjadi
lokasi gathering nasional ac milan indonesia supporter (gatnas milanisti
sezione tangerang) 2016 dan milanisti sezione tangerang tangerang
sebagai panitia penyelengara event tersebut. Begitu pula dengan kegiatan
charity yang diagendakan oleh pengurus, sebagai kegiatan yang merupakan
usaha peduli untuk membantu masyarakat berupa kegiatan sosial atau
lingkungan dikemas sebagai program amal. Kegiatan ini bertujuan untuk
101
berbakti dan membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya
diwilayah kota tangerang dan sekitarnya.
“Kebetulan khan kita satu tahun sekali ada
gathering,
ac milan tangerang itu kalau dimata saya itu sudah mendapat
kedudukan
yang
agak
special,
dengan
contoh
tahun
itu
alhamdullilah kita terpilih sebangai tuan rumah gathering
ditahun 2016.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Selain itu
ya gathering dos, gathering pasti ada mas
itu biasanya setahun sekali pasti ada dos.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Untuk waktunya bakti sosial biasanya kita agendakan
setahun sekali.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
2) Komunikasi kelompok
Membina hubungan antar sesama kelompok suporter wajib
dilakukan, hubungan yang terjalin antara sesama pecinta bola, baik
102
sesama penggemar ac milan fc maupun klub lainnya. Hubungan antar
kelompok
terjadi
karena adanya ikatan dan keterkaitan saling
memerlukan. Karena, tidak ada suatu kelompok
manusia
yang
bisa
menjalani hidup dengan baik tanpa adanya hubungan dengan kelompok
lain.
Hubungan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup,
baik kebutuhan moril maupun kebutuhan materil. Jadi, hubungan antar
kelompok itu adalah hubungan yang sangat penting dan sangat bermanfaat
bagi kehidupan berkelompok manusia.
1) Sesama milanisti sezione tangerang antar wilayah (regional)
Milanisti sezione tangerang merupakan sebuah kelompok kecil di
sebuah kota di indonesia dari bagian kelompok suporter besar yang dikelola
oleh milanisti sezione tangerang pusat yang berada di jakarta. Komunikasi
antar regional – regional wilayah kecil wajib dilakukan guna menjaga
hubungan baik antar regional. Begitu pula antara regional dan pusat. Seperti
yang diutarakan oleh pengurus milanisti sezione tangerang berikut :
“Untuk hubungan antar milanisti sezione tangerang
kita sangat mengapresiasi dos, karena apa kita tu dari
pusat sudah diberi pengerahan untuk saling menghormati
saling
respek
jadi
kita
bisa
saling
berkomunikasi,
komunikasinya baik intinya, tetep hubungan.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
103
“Baik
dos,
bulan
harus melaporkan beberapa hal kepada pusat jadinya
kan setiap
regional
komunikasi lancar, khan ada
itu
setauku setiap
grubnya dos,dari milanisti
sezione tangerang pusat milanisti sezione tangerang
mana milanisti sezione tangerang mana githu.”
(Rizal Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Dari
hasil
wawancara
terhadap
responden
diatas,
peneliti
menemukan bahwa ada kewajiban dan himbauan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh setiap
berkomunikasi
dan
kelompok
regional
yaitu
untuk
saling
menjaga hubungan baik serta wajib melaporkan
setiap kegiatan yang akan ataupun sudah dilaksanakan kepada pengurus
milanisti sezione pusat yang berada di jakarta.
C. Komunikasi eksternal milanisti sezione tangerang
Para pengurus
hanya
memusatkan
milanisti sezione tangerang
komunikasi
tangerang
tidak
dan perhatiannya pada lingkungan
internal kelompoknya saja, tetapi juga menyadari pentingnya komunikasi
terhadap lingkungan eksternal kelompok yang dikelolanya. Pengurus
milanisti sezione tangerang tangerang harus mempertimbangkan unsurunsur lingkungan eksternal dalam setiap kegiatannya. Tidak hanya dengan
kelompok suporter lainnya tetapi juga dengan masyarakat umum.
104
Sebagai sebuah kelompok suporter, milanisti sezione tangerang
juga tak luput dari masalah eksternal dalam hubungan antar kelompok.
Masalah tersebut antara lain adalah „gap
kelompok. Stigma kelompok minoritas
atau
kesenjangan
antar
sering muncul dipermukaan,
dimana kelompok dalam jumlah yang sedikit cenderung diabaikan baik
secara fisik maupun kebijakan. Kecemburuan dan persaingan tidak sehat
antar kelompok juga dapat memicu timbulnya masalah antar kelompok
di masyarakat.
1). Komunikasi kelompok
A. Suporter foodball club lain
Hubungan
antar
kelompok
adalah
hubungan
antara
dua
kelompok atau lebih yang memiliki ciri khusus. Menjaga interaksi dan
komunikasi adalah hal yang harus terus dilakukan baik sesama kelompok
milanisti sezione tangerang maupun dengan kelompok suporter lainnya.
Selain untuk menumbuhkan keharmonisan dalam berkelompok, komunikasi
yang baik juga dapat menghindarkan suatu kelompok dari konflik.

Forkas (forum komunikasi antar suporter)
Berbagai kelompok suporter tumbuh dan mulai bermunculan di kota
tangerang. Forkas (forum komunikasi antar suporter) hadir sebagai wadah
yang mengorganisir
kelompok-
kelompok
tersebut
untuk
mengenal satu sama lain dan menjaga hubungan baik antar fans klub.
saling
105
“Kebetulan kita ditangerang ada forkas ( forum komunikasi
antar suporter ) dan dia mewadahi semua komunitas suporter
klub sepakbola luar yang ada di indonesia.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Hal senada juga diungkapkan oleh pengurus kelompok suporter lain
seperti yang berhasil peneliti wawancara.
“Itu sebenernya sudah ada forum antar suporternya kita
tergabung
disana, antar pecinta klub sepakbola itu tergabung
dalam namanya forkas, forum komunikasi antar suporter di
tangerang.”
(Lukman Aji, 24 Tahun, Ketua CISC Tangerang, Wawancara
Tanggal 17 November 2016)
Para pengurus forkas (forum komunikasi antar suporter) adalah
perwakilan – perwakilan dari beberapa pengurus fans klub. Komunikasi
yang dilakukan forkas dengan fans klub lain berlangsung setiap saat melalui
media sosial twitter yang beralamat di https://twitter.com/forkas_tangerang
dan disebuah grub media sosial wharsapp.
Setelah dibentuknya forkas (forum komunikasi antar suporter)
atmosfer kekisruhan antar supoter yang biasa sering terjadi secara
signifikan dirasa terus berkurang. Hubungan baik antar kelompok tersebut
106
selalu berusaha dikembangkan dan dijaga dengan baik. Hal tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup berkelompok, baik kebutuhan
moril maupun kebutuhan materil.
Jadi, hubungan antar kelompok itu adalah hubungan yang sangat
penting dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hubungan antar
kelompok terjadi karena adanya ikatan dan keterkaitan saling memerlukan.
Karena, tidak ada suatu kelompok manusia yang bisa menjalani hidup
dengan baik tanpa adanya hubungan dengan kelompok lain.
B. Hubungan dengan masyarakat
Menurut definisi kamus terbitan institute of public relations (ipr)
yang dikutip oleh anggoro (2001:2), “humas ialah keseluruhan
upaya yang dilangsungkan
secara terencana
dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian
antara
suatu
organisasi
khalayaknya.” Berdasarkan definisi
dengan
di
atas,
segenap
penulis
memahami bahwa humas merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara
terencana dan terus menerus hingga tercapainya suatu pengertian yang
baik antara organisasi dengan publiknya.
Selain itu, humas juga dapat dikatakan sebagai sebuah seni seperti
yang diungkapkan howard bonham yang dikutip oleh yulianita (2003:27)
berikut ini, “humas
ialah suatu seni
untuk menciptakan
pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu organisasi atau
107
badan.”
Berdasarkan
pengertian tersebut, penulis memahami
bahwa humas merupakan kegiatan yang memerlukan sebuah kreatifitas,
kreatifitas disini maksudnya adanya suatu cara yang digunakan humas
untuk terciptanya sebuah pengertian dan kepercayaan publik bagi organisasi
yang diwakilinya. Cutlip, centre and broom dalam bukunya effective
public relations (2000:6) juga mengungkapkan mengenai definisi
humas yaitu “public relations is the management
function
that
identifies, establishes, and maintains mutually beneficial relationship
between an organization and the various publics on whom its success or
failure depers.”
Definisi
tersebut
menyatakan
bahwa humas adalah
fungsi
manajemen yang menyatakan, membentuk dan memelihara hubungan yang
saling menguntungkan
antara
organisasi
dengan
berbagai
macam
publik, dimana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya
organisasi. Berdasarkan definisi tersebut penulis memahami bahwa humas
merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang punya fungsinya
sendiri dan tidak kalah pentingnya yaitu memelihara hubungan baik
organisasi dengan publiknya.

Charity
Pengurus milanisti sezione tangerang harus mengidentifikasi,
menganalisa,
mengevaluasi,
mendiagnosa
dan
bereaksi
terhadap
lingkungan, baik berupa kesempatan- kesempatan, risiko-risiko, yang
mempunyai pengaruh pada kelompok. Pengurus milanisti sezione
108
tangerang harus memiliki sikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Pengurus milanisti sezione
tangerang perlu menentukan
memungkinkannya
menjaga
cara
atau
pendekatan
yang
akan
dan mengembangkan kelompok dalam
lingkungan yang selalu berubah.
Berbagai kegiatan sosial selalu di agendakan oleh pengurus
milanisti sezione tangerang minimal setahun sekali. Seperti charity, donor
darah, pengiriman bantuan untuk bencana alam dan lain sebagainya.
Dalam sebuah usaha menjaga hubungan baik dan menciptakan
image positif di mata masyarakat umum, sebuah kelompok harus memiliki
program pr an (public relation) yang efektif untuk mewujudkan cita – cita
tersebut. Keharmonisan sebuah hubungan antara
kelompok dan
masyarakat tidak dapat terbentuk begitu saja tanpa ada usaha dari salah
satu pihak yang memulainya.
Bentuk kegiatan ke pr an (public relation) yang dilakukan oleh
milanisti sezione tangerang dalam usaha menjaga dan menciptakan image
positif di masyarakat salah satunya dengan sebuah event (acara) yang
melibatkan masyarakat secara langsung.
“Cara kita untuk menjalin hubungan dengan masyarakat,
dengan cara semisal nih, mereka ada bencana, kita ikut bakti
sosial, seperti malam ini kan tiket agak lebih mahal ga kaya
sebelumnya karena ini buat bencana longsor banjarnegara, biasanya
tiketnya 15.000,- tapi malam ini 20.000,- jadi
sisanya
109
disalurkan ke sana.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
bahwa selain sebagai aksi kepedulian untuk masyarakat. Charity
merupakan kegiatan sosial untuk lingkungan yang dikemas sebagai
program amal. Charity bertujuan untuk berbakti dan membantu masyarakat
yang membutuhkan. Charity juga merupakan kegiatan ke pr an (public
relation) dari milanisti sezione tangerang untuk memperkenalkan. Menjaga
hubungan dan menciptakan image positif
kelompok suporter milanisti
sezione tangerang dimata masyarakat umum.
2) Managemen Konflik
Diluar dari rumusan masalah, peneliti juga menemukan hal lain
yang sedikit patut untuk dibahas, hal lain ini adalah mengenai
managemen
konflik
kelompok.
Manajemen
konflik
merupakan
serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu
konflik.
Sikap mengikuti kemauan orang lain dilakukan untuk menghindari
konflik yang mungkin akan muncul. Menurut kamus besar bahasa
indonesia, konflik berarti percekcokan, pertentangan, atau perselisihan.
Konflik juga berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara
orang-orang atau kelompok-kelompok.
110
Manajemen konflik termasuk pada
suatu
pendekatan
yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi
(termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana
mereka mempengaruhi kepentingan (interest) dan interpretasi.
a. Bentuk dan penyebab konflik
Konflik yang biasa terjadi antar individu kelompok biasanya
berawal dari perbedaan pandangan dan pendapat akan suatu hal.
Jika dilihat kedalam teori komunikasi konflik dapat terbentuk ketika
terdapat noise dalam proses komnunikasi, terdapat penolakan atau
rejection dari komunikan. Konflik merupakan suatu proses
sehubungan dengan pribadi seseorang dan juga lingkungannya.
Dimana konflik merupakan suatu gejala dimana individu mengalami
ketidak senangan dan ketidak setujuan terhadap suatu hal yang
kemudian menimbulkan
ketimpangan
dan
ketidaknyamanan
kepada dirinya sendiri.
Konflik antar individu kelompok juga biasa terjadi karena adanya
perbedaan pandangan antar kelompok, dimana masing-masing
kelompok merasa apa yang dipahaminya merupakan sesuatu yang
benar jika dibandingkan dengan pandangan kelompok lain, hal
inilah yang disebut dengan etnosentrisme dimana individu atau
sebuah kelompok cenderung melakukan penilaian hanya melalui
sudut pandangnya dan menjadikan pemahaman yang dianutnya
sebagai sebuah standar dalam penilaian.
111
“Mungkin gesekan – gesekan kecil, bercandaan yang berlebihan
kali ya dos, tapi biasanya juga langsung clear koq, ga pernah
jadi masalah yang gede terus jadi berlarut – larut.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari paparan hasil wawancara diatas peneliti menemukan bahwa
selama ini belum terjadi konflik yang besar yang terjadi pada internal
maupun eksternal kelompok milanisti sezione tangerang.
B. Cara mengatasi konflik
Dalam sebuah kelompok suporter, tentunya sering atau pernah
terjadi kesalahpahaman antara orang-orang di dalamnya. Hal itu bisa
saja terjadi pengurus dengan anggota ataupun sesama pengurus dan sesama
anggota yang lainnya, kelompok suporter satu dengan yang lainnya, banyak
motif yang dapat memicu hal ini, terlebih lagi jika ada golongan minoritas.
Konflik terjadi karena masing-masing kelompok merasa apa yang
dipahaminya merupakan sesuatu yang benar jika dibandingkan dengan
pandangan kelompok lain, hal inilah yang disebut dengan etnosentrisme
dimana individu atau sebuah
kelompok
cenderung
melakukan
penilaian hanya melalui sudut pandangnya dan menjadikan pemahaman
yang dianutnya sebagai sebuah standar dalam penilaian.
Sebuah kelompok pastinya berusaha untuk menjadikan anggotanya
memiliki identitas sosial yang kuat dan inheren terhadap kelompoknya
namun tetap diperlukannya kebijaksanaan dalam sebuah kelompok untuk
112
mengatur dan memberi bekal kepada para anggotanya agar dapat
menjalin relasi sosial yang lebih baik sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya konflik. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pihak
pengurus kelompok untuk mengatasi masalah yang muncul dalam
hubungan antar individu kelompok.
“Nah antar fans klub itu kita, kita selalu berusaha untuk
menjaga hubungan baik mas. Kebetulan di tangerang itu ada
komunitasnya dos, kebetulan ada forum komunikasi antar
suporter mas. Kita juga ikut berperan disitu untuk tetap menjaga
hubungan baik antar suporter dos, anggota forumnya itu ada banyak
dos, sekitar 17 fans club kayaknya.”
(Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Untuk cara mengatasinya yang harus ada event. Harus ada
event yang bener - bener pasti yang itu bener – bener di butuhkan
semua anggota satu komunitas milanisti sezione tangerang
baru mereka kumpul.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
113
“Caranya biasanya ya kalau misalnya konfrontasinya
antar
personal mereka ditemukan di dudukkan bersama di
bicarakan masalahnya apa kaya gitu biasanya.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Konflik dapat diselesaikan tergantung dengan bagaimana kita
memanajemen konflik tersebut agar tidak berkembang menjadi hal yang
yang merugikan. Seperti dari hasil wawancara terhadap pengurus milanisti
sezione tangerang tersebut. Responden mengutarakan bahwa sudah ada
sebuah sistem managemen yang digunakan oleh milanisti sezione
tangerang untuk menyelesaikan konflik, baik konflik personal internal
kelompok maupun konflik eksternal antar kelompok. Managemen konflik
yang sudah dilakukan oleh pengurus milanisti sezione tangerang yaitu
dengan managemen pendekatan, dimana masing – masing personal
ataupun masing – masing pengurus kelompok saling bertemu untuk
berdiskusi dalam upaya menemukan jalan keluar menyelesaikan masalah
untuk menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan.
D.
Media komunikasi internet
Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat para
pengurus kelompok suporter milanisti sezione tangerang lebih mudah
dalam berkomunikasi dengan anggotanya. Terutama ketika mereka akan
menghubungi para anggotanya untuk mengikuti
rapat
ataupun
114
pengumuman mengenai kegiatan yang lain. Para pengurus dan anggota
dapat dengan mudah berkomunikasi melalui media sosial (social media)
internet.
Andreas kaplan dan michael haenlein mendefinisikan sosial
media sebagai kelompok berbasis internet aplikasi yang dibangun di
atas
fondasi ideologi dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content (jurnal oleh kaplan dan
haenlein, 2010:59-68).
Dengan memanfaatkan media sosial online para pengurus maupun
anggota milanisti sezione tangerang dapat dengan mudah berpartisipasi dan
berbagi informasi mengenai kegiatan ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan milanisti sezione tangerang dan ac milan fc secara cepat dan tak
terbatas
ruang dan waktu. Bahkan negara lainpun dapat mengenal
kegiatan kelompok suporter milanisti sezione tangerang melalui internet.
Pilihan penggunaan media internet dalam ethics, new media, and social
networks. Global media (journal oleh mahmoud eid dan stephen j.a. Ward,
2009 : 1) mengatakan situs jejaring sosial misalnya (myspace, facebook,
linkedin, habbo, twitter, nexopia), situs berbagi video, wiki, blog, dll telah
berevolusi sebagai akibat dari web 2.0 konsep dan teknologi media baru.
Jutaan orang di seluruh dunia, melalui jaringan sosial (internal, eksternal,
atau mobile), baru-baru ini membangun komunitas lokal, regional, dan
global secara online untuk berkomunikasi kepentingan bersama dan
kegiatan, menyebarkan informasi, dan berinteraksi melalui berbagai web-
115
based.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi
dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka di dalamnya.
Media sosial yang digunakan oleh para pengurus milanisti sezione
tangerang seperti facebook, bbm, whatsapp dan twitter.
Saat teknologi internet dan mobile phone semakin maju, maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses
facebook atau twitter, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya
dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Terlebih sebagian besar pengurus dan anggota kelompok suporter
milanisti sezione tangerang sudah menggunakan smartphone yang dapat
dengan
mudah
mengakses media sosial tersebut. Untuk pengelolalan
media dalam kepengurusan kelompok suporter milanisti sezione tangerang
sudah memiliki divisi khusus yang bertugas mengelola media tersebut.
“Kalau
media,
pengurus,
untuk
admin
sendiri
iya ada devisi medianya sendiri.
dipegang
Divisi media
dipilih bagi mereka yang konsisten, dan dapat menjaga
privasi.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
116
“Iya... Setahu saya ada divisinya sendiri yang mengurusi
sosmednya, dos.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
“Pengelolaan media setahu saya ada adminnya sendiri
dos, jadi ga semuanya bisa megang.”
(Rizal Danyarta, 22 Tahun, Humas Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam
pengelolaan media kelompok suporter milanisti sezione tangerang
membentuk satu divisi yang bertugas untuk mengurusi segala hal yang
berhubungan dengan media onlie dan sosial media. Menunjuk seseorang
yang dapat
konsisten dan dapat
menjaga privasi kelompok dalam
mengelola beberapa media tersebut.
a. Facebook
Facebook
merupakan
salah
satu
dari
sekian
banyak
social network atau situs jejaring sosial yang ada di dunia maya.
Facebook telah menjadi situs sosial networking terbesar saat ini,
ada
begitu
banyak manfaat facebook
yang dapat gunakan oleh
kelompok suporter milanisti sezione tangerang meliputi sebagai wadah
diskusi, dimana salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group,
117
berfungsi seperti forum dimana seluruh pengurus dan anggota milanisti
sezione tangerang dapat berdiskusi tentang apapun.
“Kalau media
dos,yang
komunikasi
paling
ada
beberapa
media
banyak kita tarkom, jarkom (jaringan
komunikasi) lewat via satu twitter, facebook, bbm trus grup
whatsapp dos.“
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Twitter, facebook, instagram, path, blog ada juga dos, gaul
banget kita ini.”
(Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
b. Twitter
Twitter merupakan layanan jejaring sosial yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga
140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter telah
menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di
internet. Di twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan,
sedangkan pengguna terdaftar bisa mengirimkan komentar.
Dilihat dari kecepatan proses penyampaian pesannya twitter
merupakan media sosial yang baik, dimana pengelola dengan sangat mudah
118
dapat menulis pesan secara singkat dan berulang, pesan yang tertulis
dengan cepat terunggah tersebar luas secara umum. Proses penyampaian
pesan ini biasa dikenal dengan live twitt, seperti yang diutarakan oleh
responden yang berikut :
“Kalau twitter kan tinggal follow aja gitu kan, kalau di
twitter itu segala macam informasi itu lebih cepat, apa segala
macam informasi itu lebih cepat.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Kalau kita tanya mention apa, fast respon lah, langsung
dibales, media yang lain juga sama aja dos, sama seperti
itu.”
(Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
c.
bbm (blackberry messenger)
Bbm (blackberry
pengirim pesan
pengguna
messenger)
instan yang
awalnya
merupakan sebuah aplikasi
disediakan
untuk
para
perangkat smartphone blackberry saja. Namun semakin
berkembangnya teknologi sekarang tak hanya khusus untuk pengguna
blackberry saja, bbm juga dapat digunakan pada pengguna smartphone
android dan iphone. Aplikasi ini mempunyai fitur atau aktivitas yang
119
populer di kalangan pengguna perangkat telepon genggam seperti fitur pada
aplikasi facebook atau twitter.
Blackberry messenger merupakan salah satu keunggulan dari
penggunaan perangkat smartphone.
berkomunikasi
di
Bbm
dirancang
khusus
untuk
antara pengguna smartphone. Cara menggunakan
blackberry messenger adalah dengan penghubung nomor pin dimiliki
masing-masing perangkat smartphone.
d. Whatsapp
Whatsapp merupakan
dengan basic mirip
sebuah aplikasi pesan untuk smartphone
blackberry
messenger.
Whatsapp
messenger
merupakan aplikasi pesan singkat yang memungkinkan kita bertukar pesan
tanpa biaya sms.
Media sosial whatsapp sangat dimanfaatkan dengan baik oleh
pengurus milanisti sezione tangerang sebagai media komunikasi terhadap
seluruh anggotanya, karena whatsapp messenger menggunakan paket data
internet. Aplikasi dengan menggunakan whatsapp, kita dapat melakukan
obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain- lain.
“Media yang paling efektif menurut saya ya paling whatsapp
dan bbm ya, karena di situ kita bikin satu grub yang bisa dipake
untuk sebuah diskusi langsung.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
120
“Media paling efektif ya kaya bbm whatsapp terutama
whatsapp sih dos.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
“Kalau interaksi langsung whatsapp itu paling efektif.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Dari beberapa hasil wawancara terhadap responden diatas dapat
disimpulkan bahwa menurut para pengurus dan anggota milanisti sezione
tangerang komunikasi melalui media sosial whatsapp sangat efektif
dibandingkan dengan media yang lainnya.
“Interaksinya sudah baik, walaupun belom semuanya, kalau di
whatsapp kalaupun orang tidak menimpali secara langsung tapi
setidaknya informasi tersampaikan, mereka tau apa yang sedang
terjadi perkembangannya.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
121
“Interaksi bagus, komunikasi berjalan lancar, dalam topik
apapun dos, iya baik di dalam topik
diluarnya,
ya
walaupun
bercancandaan
kadang
juga
ac milan maupun
sering
diselingi
sih
dos.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Interaksi komunikasi yang terjadi dalam grup whatsapp tersebut
dapat dikatakan sangat aktif dan efektif, walaupun banyak anggota yang
mungkin tidak membalas atau berkomentar di dalam grup tersebut tapi
setidaknya mereka membaca dan menyimak apa topik apa yang sedang di
bahas. Informasi berhasil tersampaikan dengan baik kepada seluruh
anggota yang tergabung dalam grup tersebut.
Dari analisis hasil wawancara terhadap beberapa responden diatas.
Dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi antara pengurus dan anggota
milanisti sezione tangerang yang memanfaatkan perkembangan teknologi
dengan menggunakan media internet dan instan message sebagai salah
satu
saluran
komunikasi.
Hal
ini
sesuai
dengan kareakteristik
komunikasi yang di utarakan oleh riswandi (2009: 4-7) bahwa komunikasi
menembus faktor ruang dan waktu, komunikasi menembus faktor waktu
dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam
komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
122
E. Kohesivitas kelompok suporter milanisti sezione tangerang
Dalam teori prestasi kelompok (theory of group achievement)
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komunikasi kelompok. Kohesivitas
kelompok dapat digolongkan
dalam faktor ke tiga. Prestasi kelompok
merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang
menentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan
harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh
moral
(derajat
kebebasan
dari
perilaku
kelompok),
hambatan-hambatan dalam kerja
kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok
untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi
yang penuh tekanan (stress).
Ketiga unsur penentu pretasi kelompok ini sangat erat hubungannya
dengan kohesivitas kelompok. Dimana kohesivitas kelompok merupakan
sebuah segala bentuk kegiatan dan upaya yang dibangun dan di laksanakan
oleh semua anggota kelompok, baik pengurus maupn anggota milanisti
sezione tangerang.
Menurut collins dan raven (1964) dalam stephen w. Littlejohn
dan karen a. Foss (2008: 346) kohesi kelompok didefinisikan sebagai
kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam
kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok pada kelompok yang
memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi membuat para anggota terikat kuat
dengan
kelompoknya,
konformitas. Semakin
maka
mereka
menjadi
mudah
melakukan
kohesif sebuah kelompok, semakin mudah
123
anggotanya tunduk pada norma kelompok. Pernyataan ini serupa dengan
pembahasan sebelumnya tentang komunikasi di dalam komunikasi
kelompok milanisti sezione tangerang.
“Hubungan sosial milanisti sezione tangerang selama ini cukup
baik mas. Interaksi kebanyakan terjadi saat nobar, futsal, ataupun
kegiatan lainnya mas. Jadi interaksinya ya gini, kita nobar saling
ketemu, saling menyapa trus kita nonton bareng sama – sama
dengan anggota serta pengurus.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Alhamdullilah sampai saat ini baik ya, ga ada slek antar
anggota ataupun antar pengurus.semuanya akrab.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau hubungannya secara langsung sih bagus ya mas ya,
jadinya tu dari pengurus ke anggota tu ngga ada gap – gap
tertentu.”
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
124
“Temen – temen milanisti sezione tangerang ini orangnya asikasik terus terang, dari pengurus lama ke yang baru mereka apa
namanya kalau orang jawa bilang ngayomi, jadi kita yang baru
gabung atu baru apa kita jadi enjoy, ngga ada senioritas disini.”
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Menurut hasil wawancara dengan para pengurus dan anggota
kelompok suporter milanisti sezione tangerang mereka mengakui bahwa
hubungan mereka satu sama lain baik dan akrab, keakraban itu dapat
diartikan sebagai keeratan di dalam suatu kelompok. Dalam penelitian
terhadap kelompok suporter milanisti sezione tangerang, peneliti akan
melihat adanya kohesivitas di dalam kelompok suporter milanisti sezione
tangerang dengan cara menilai dari sense of belonging (rasa memiliki),
loyalitas dan solidaritas dalam kelompok.
1.
Sense of belonging (rasa saling memiliki)
Menurut owen, w.f.(1985) menjelaskan bahwa “rasa
kepemilikan” dapat membentuk kohesivitas individu dalam
suatu kelompok. “rasa kepemilikan” ini
membuat
individu
menyadari bahwa ia merupakan bagian dari suatu kelompok, dan
kelompok merupakan bagian dari individu. Dengan begitu kohesivitas
dalam kelompok dapat terbentuk.
125
“Kalau dari pengurus sih ini, kita sering ngumpul itu
sangat berpengaruh, semakin banyak kita ngumpul semakin
banyak kita kenal sama orang, apanamanya, sebenernya untuk itu tu
sangat, sangat apa ya, sangat bikin kita punya rasa have a sense of
belonging, punya rasa saling memiliki, kebersamaannya jadi
lebih ada.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang, sense of
belonging memang sangat kuat
karena
sebagai
fc.
fans
dari
ac milan
mereka
merasa
sama-sama
Rasa persaudaraan karena sesama
milanisti sezione tangerang juga telah terbangun karena sense of belonging
yang kuat. Maka dari itu, tidak heran jika kelompok suporter milanisti
sezione tangerang masih eksis hingga sekarang. Bahkan dalam berbagai
kegiatannya mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan bebarapa media
lokal.
A. Rasa SOB sesama pecinta AC Milan FC
Kelompok suporter
milanisti
sezione
tangerang merupakan
kelompok yang terbetuk atas dasar kesamaan kecintaan akan suatu hal,
maka dari itu beberapa pengurus maupun anggota kelompok suporter
milanisti sezione tangerang ini merasa bahwa sense of belonging yang kuat
126
terjalin karena mereka sama-sama mencintai ac milan fc. Identitas sebagai
orang milanisti sezione tangerang tangerang kemudian memunculkan
rasa kekeluargaan antara mereka sebagai sesama fans ac milan fc. Adanya
rasa kepemilikan (sense of belonging) pada kelompok sehingga mereka
cenderung berkumpul dengan orang-orang yang memiliki latar belakang
budaya yang sama.
B. Rasa sesama milanisti sezione tangerang
Selain rasa sebagai sesama pecinta ac milan fc, para anggota
kelompok suporter milanisti sezione tangerang ini merasakan adanya
ikatan persaudaraan yang tumbuh di dalam kelompok suporter milanisti
sezione tangerang karena perasaan sesama sebagai anggota milanisti
sezione tangerang.

Rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang kuat
“temen- temen itu gini, itu kaya seperti menemukan keluarga ya,
karna kan kita deket menemukan keluarga kita diterima biasanya
kan kalau sudah diterima dia akan merasa nyaman, kalau orang
nyaman itu pasti dia udah ini, udah betah gitu kan, udah betah,
udah merasa punya keluarga, “
(anastasya mega, 25 tahun, bendahara milanisti sezione tangerang,
wawancara tanggal 27 november 2016)
“Ya kalau diukur presentase ya lebih dari tujuh puluh
persen lah dos. Teman – temen tu sudah seperti keluarga di sini,
keluarga baru yang bisa diajak berkeluh kesah dan
127
bercanda..hehe”
(Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari hasil wawancara di atas peneliti menemukan bahwa ikatan
persaudaraan dan kekeluargaan yang terjalin di dalam kelompok suporter
milanisti sezione tangerang disebabkan selain oleh faktor perasaan sama –
sama fans ac milan fc juga oleh faktor perasaan merasa tergabung dalam
satu
kelompok yang sama yaitu milanisti sezione tangerang. Dari
perasaan tersebut maka tumbuhlah perasaan bahwa anggota kelompok
suporter milanisti sezione tangerang adalah keluarga baru mereka.
Perasaan ini memberikan rasa aman dan nyaman seperti menemukan
keluarga baru.
2. Loyalitas kelompok
Pengertian loyalitas berasal dari bahasa inggris 'loyal' yang artinya
setia. Dan kesetiaan adalah kualitas yang menyebabkan kita tidak
menggemingkan dukungan dan pembelaan kita pada sesuatu. Loyalitas
adalah kualitas perasaan, dan perasaan tak selalu membutuhkan penjelasan
rasional.
Loyalitas anggota terhadap kelompok memiliki makna kesediaan
anggota untuk melanggengkan hubungannya dengan kelompok, kalau perlu
dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan
apapun. Kesediaan anggota untuk mempertahankan diri bergabung dalam
128
kelompok adalah hal yang penting dalam menunjang komitmen anggota
terhadap kelompok. Hal tersebut dapat diupayakan apabila anggota
merasakan adanya rasa keamanan, kenyamanan dan
kepuasan
yang
di
dapat didalam kelompok tempat ia bergabung.
Menurut vander zanden (1979), kohesivitas kelompok dapat
diungkap menggunakan skala berdasarkan aspek-aspeknya, yaitu :
A. Loyalitas, meliputi perasaan setia dalam kelompok dan tidak ingin
meninggalkan kelompok.
B. Solidaritas, meliputi perasaan setia kawan, mendukung dan
membantu menyelesaikan masalah anggota lain dan perhatian
terhadap masalah anggota lain.
Dalam pembahasan di point ini, peneliti akan membahas tentang
loyalitas terlebih dahulu. Menurut jurnal psikologi, hubungan antara
kohesivitas kelompok
dengan
komitmen
organisasi
pada
karyawan. “hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara kohesivitas kelompok dengan komitmen
organisasi pada karyawan. Hal ini berarti semakin baik atau positif
kohesivitas
kelompoknya
maka
akan
semakin
tinggi
komitmen
berorganisasinya dan sebaliknya, yaitu semakin rendah kohesivitas
kelompok maka diasumsikan semakin rendah pula komitmen
organisasinya.”
129
Dalam penelitian ini, komitmen dapat diartikan sebagai loyalitas,
organisasi dapat diartikan sebagai komitmen kelompok suporter milanisti
sezione tangerang, dan karyawan dapat diartikan sebagai pengurus dan
anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Berdasarkan jurnal
tersebut semakin tinggi kohesivitas di dalam kelompok suporter milanisti
sezione tangerang maka semakin tinggi juga loyalitas pengurus maupun
anggotanya.
Penelitian seperti ini juga telah dilakukan sebelumnya
oleh
mossholder, bedeian dan armenakis (gibson, ivancevich, donnely, 2003)
bahwa
terdapat hubungan antara tingkat kohesivitas kelompok dengan
komitmen organisasi. Mereka
perawat,
dilaporkan
melakukan
penelitian
terhadap
para
tingkat kohesivitas kelompok berpengaruh positif
terhadap komitmen karyawan terhadap organisasi yang digambarkan
dengan menurunnya tekanan kerja dan kecenderungan meninggalkan
pekerjaan serta meningkatnya prestasi kerja.
1) loyalitas kepada ac milan fc
Loyalitas dalam kbbi ( kamus besar bahasa indonesia) yaitu berasal
dari kata loyal yang artinya setia. Loyalitas merupakan sebuah harga mati
dalam dunia persepakbolaan, khususnya para suporter. Suporter fanatik
biasanya tidak peduli apapun yang menimpa klub nya. Memang tidak
semua individu memiliki rasa loyal dalam suatu hal, terutama mendukung
klub sepakbola. Banyak yang mendadak pindah mendukung klub lain
karena klub yang dicintainya tertimpa hal buruk misalnya kekalahan yang
130
berkepanjangan dan bangkrut. Seakan – akan merasa malu dan enggan
pojokkan oleh suporter yang lain. Seorang individu bisa saja berpindah ke
klub lain. Tetapi tidak sedikit pula suporter yang setia dan tetap loyal
mendukung klub yang di cintainya. Disinilah dapat terlihat bagaimana
seorang individu suporter dapat diukur dalam segi loyalitasnya.
“Kalau saya dos, kalau saya
kalau untuk yang
seratus persen dos,
lain saya kira sama dos, kita dukung
maksudnya suka sama AC Milan.“
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Kalo internal milanisti sezione tangerang sendiri saya
yakin loyalitasnya average delapan puluh lima persen dos,
soalnya tahu sendiri, ac milan ga dapet trophy delapan musim
aja masih setia kok mas.. Hehehe.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari hasil wawanara terhadap beberapa responden di atas peneliti
menemukan bahwa anggota kelompok milanisti sezione tangerang kadar
loyalitas dan kesetiaan terhadap ac milan fc terlihat sangat tinggi. Dimana
hal tersebut dapat kita lihat dengan keterangan responden yang
menyebutkan bahwa meskipun ac milan fc sudah lama tidak mendapatkan
131
juara namun para fans ac milan fc ini tetap setia mendukungnya.
2) Loyalitas Kepada Milanisti Sezione Tangerang
Selain terciptanya sense of belonging di dalam kelompok suporter
milanisti sezione tangerang, loyalitas di dalam kelompok juga menjadi
salah satu cara peneliti melihat adanya kohesivitas yang tinggi dalam
kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Loyalitas dipandang
sebagai suatu sarana untuk mengikat sebuah kesetiaan, kepatuhan, dan
ketaatan. Loyalitas
seseorang
sering
diidentikkan
dengan
pengabdian
akan
terhadap sebuah lembaga yang mempunyai kesamaan visi
dan orientasi untuk meraih tujuan bersama. Meskipun loyalitas memiliki
arti yang sangat luas, namun terkadang secara umum loyalitas hanya dilihat
dari satu persepektif saja, yakni diidentikkan
kesetiaan
seseorang
terhadap
dengan
pengabdian
dan
suatu kelompok atau lembaga dimana
individu tersebut bergabung.
Dalam point ini peneliti ingin melihat adanya loyalitas pengurus
maupun anggota terhadap milanisti sezione tangerang karena mereka
mengakui bahwa rasa loyal terhadap milanisti sezione tangerang sudah
mereka rasakan sejak pertama kali bergabung dengan kelompok suporter
milanisti sezione tangerang. Peneliti akan melihat secara umum,
bagaimana dan apa saja bentuk
loyalitas para
pengurus dan anggota
kelompok suporter milanisti sezione tangerang terhadap kelompoknya.
132
a. Bentuk Loyalitas Pengurus Dan Anggota Terhadap Milanisti
Sezione Tangerang
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki rasa loyal terhadap
kelompoknya adalah individu tersebut akan selalu berpartisipasi dalam
setiap kegiatan kelompoknya. Begitu juga yang dialami oleh para pengurus
maupun anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang, mereka
selalu aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok.
“Aktif di organisasi, nobar walaupun hujan – hujan juga
dateng, loyalitasnya kaya gitu – gitu sih. Kalau dia ga punya
rasa memiliki terhadap milanisti sezione tangerang dia
juga pasti malas kan.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Night
walker
itu
nobar dini hari kalau pas liga
champion mereka tetep dateng walaupun disiarin di tv, seperti
ini juga nobar big match manchester city lawan ac milan di siarin
sctv juga mereka tetep dateng, meskipun hujan meskipun apa
mereka tetep dateng, menurut saya kalau ga dateng nobar
kaya gimana gitu.”
(Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
133
“Bentuknya ya itu
setiap kita ada event mereka semua
mau terjun turun langsung mengurusi semua kebutuhan yang
ada di dalam event tersebut.”
(Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Ya gampang sih dos, dilihatnya ya dari nobar ya sering
yang dateng banyak, hampir tiap minggu lho dos, walaupun
hujan-hujan gini ngga masalah dos tetap banyak yang dateng,”
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Kalau saya sembilan puluh persenlah dos, maksudnya
ya kalau mau nobar atau apa kalau ada hujan ya saya tetep
dateng, gimana ya dos, kalau nobar itu lebih seneng karna temen –
temen rame, kita bercanda, akrab, lebih asik dan lebih nyaman
aja kalau nobar”
(Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, seluruh responden yaitu
pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang
menyatakan rasa loyal terhadap kelompok. Rasa loyal itu mereka tunjukkan
dengan selalu aktif mengikuti setiap kegiatan kelompoknya. Walaupun
134
dalam keadaan hujanpun mereka tetap aktif dan selalu mengikuti kegitaan
nobar (nonton bareng) yang diadakan oleh pengurus. Selain rasa loyal, para
informan ini juga mengatakan bahwa kenyamanan menjadi alasan mereka
tidak ingin meninggalkan kelompok suporter milanisti sezione tangerang.
Perasaan seperti ini memang wajar terjadi jika kita menemukan kelompok
yang memiliki kohesivitas yang tinggi.
Keakraban yang begitu kuat menumbuhkan perasaan nyaman
satu sama lain di dalam kelompok sehingga hal ini yang menyebabkan rasa
sense of belonging loyalitas, dan solidaritas perlahan muncul dan
menjadikan kohesivitas kelompok tersebut menjadi sangat kuat.
3.
Solidaritas didalam kelompok
Pada pembahasan sebelumnya, peneliti telah memaparkan aspek-
aspek kohesivitas
kelompok
menurut
vander
zanden
(1979)
berupa loyalitas.
Selanjutnya, peneliti akan
menjelaskan aspek-aspek kohesivitas
kelompok berupa solidaritas yaitu meliputi perasaan setia kawan,
mendukung dan membantu menyelesaikan masalah anggota lain dan
perhatian terhadap masalah anggota lain. Durkheim (dalam lawang,
1994:181) menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan suatu keadaan
hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada
perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh
pengalaman emosional bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan
hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama
135
dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan
yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan
melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan
antar mereka.
Dalam berorganisasi juga memerlukan rasa solidaritas dimana dapat
diartikan sebagai semangat kesatuan, sehati, sepikir dan sepenanggungan
dalam menjalankan aktivitas organisasi. Solidaritas antara pengurus dan
anggota merupakan modal yang sangat penting dalam suatu organisasi.
Solidaritas
adalah salah satu nilai luhur universal yang harus ada dalam
setiap anggota organisasi, mustahil bagi suatu organisasi untuk dapat
mencapai tujuan tanpa adanya rasa solidaritas setiap individunya.
Solidaritas akan menumbuhkan rasa simpati dan empati yang kedua
tersebut mampu meningkatkan kepedulian antar sesama pengurus dan
anggota.
Rasa solidaritas akan mucul dengan sendirinya ketika manusia satu
dengan yang lainnya memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Maka
dari itu, rasa solidaritas sangat penting untuk di bangun oleh individu
dengan individu lainnya atau kelompok tertentu dengan kelompok yang
lain. Karena dengan adanya solidaritas, kita dapat bersatu dalam hal
mewujudkan sesuatu secara bersama – sama. Di dalam organisasi yang
memiliki rasa solidaritas akan memunculkan rasa kekeluargaan. Wujud
dari rasa saling menghargai dan menghormati sesama anggota.
136
A. Bentuk solidaritas
Kelompok suporter
milanisti sezione tangerang
tangerang
termasuk komunitas yang memiliki rasa solidaritas yang tinggi antara
pengurus maupun anggotanya. Perasaan setia kawan, mendukung dan
membantu menyelesaikan masalah anggota lain dan perhatian terhadap
masalah anggota lain. Hal ini ditunjukkan dengan saling peduli satu
sama lainnya baik di dalam maupun luar kelompok, kemudian rasa setia
kawan ditunjukkan dengan
perhatian jika
ada
anggota,
pengurus
maupun orang lain diluar kelompok yang sedang tertimpa musibah.
“Bentuk solidaritasnya ya kaya siapa anggota yang sakit
nanti kita jenguk bareng – bareng, ada yang ulang tahun kita
kasih kejutan atau sekedar ucapan di grub, ya mungkin
seperti itu mas contohnya.”
(Zatty
Rani,
25
Tahun,
Sekretaris
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau
bentuknya
biasanya
kita pernah ada anggota
yang sakit terus kita rame-rame jenguk ya walaupun yang
dateng nggak semua tapi menurut saya itu
solidaritas
antar
anggota
bukti bentuk
milanisti
sezione
tangerang”.
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
137
“Kalau solidaritas ya biasanya kita saling membantu jika ada
teman sesama anggota milanisti sezione tangerang yang lagi butuh
bantuan.“ (Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti
Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Melalui wawancara ini, peneliti melihat adanya rasa solidaritas
antara pengurus maupun anggota. Mereka saling melengkapi, jika ada
anggota yang sakit atau tertimpa musibah, mereka akan menjenguk. Jika
ada anggota yang sedang ada masalah, sebisa mungkin mereka akan
saling membantu. Rasa solidaritas inilah yang menjadikan milanisti
sezione tangerang masih solid hingga sekarang. Tidak ada gap antara
pengurus maupun anggota. Soal pengurus atau anggota hanya sebatas
jabatan. Pada akhirnya mereka memiliki rasa solidaritas dan setia
kawan yang kuat.
B. Upaya membangun solidaritas dan loyalitas
Rasa kebersamaan, loyalitas dan solidaritas yang tinggi dalam
kelompok, menciptakan suasana satu tim kerja yang solid merupakan
sebuah prestasi kelompok. Sebagai pengurus suatu organisasi kelompok,
pengurus wajib melakukan pendekatan – pendekatan dalam merencanakan
suatu kegiatan yang akan membawa kesatuan tujuan bersama dalam
kelompok. Dan kebersamaan, loyalitas dan solidaritas inilah yang
membawa keberhasilan kelompok. Kesadaran akan kebersamaan, loyalitas
dan solidaritas kelompok juga akan membantu mengendalikan
bahkan
138
menghindarkan perselisihan yang biasa timbul dalam suatu kelompok.
“Kita selalu bikin acara kegiatan dos, salah satunya
nobar, futsal
pasti kalau nanti kita adain acara seperti apa
namanya piknik ada, trus nanti makrab (malam pengakraban) ada
kita pasti agendakan setahun sekali dos, klo ga makrab (malam
pengakraban) ya piknik.”
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti
Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau dari
pengurus biasanya ini, ngadain acara –
acara yang memang melibatkan selain futsal selain nobar, kita
biasanya ngadain ulang tahun bareng, buka puasa bersama, itu
juga ini, pokoknya event – event itu lah.”
(Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Kalau dari
apa
yang selama ini saya jalani,
pengurus biasanya ngajakin kita
nongkrong
bareng,
touring
bareng,
nonton
bareng,
latihan ngechant
bareng kemudian charity atau acara-acara solidaritas juga. (Tofa
Waskito Aji, 25 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione Tangerang,
Wawancara Tanggal 04 Nov’ 2016)
139
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
beberapa
responden
tersebut, seluruh responden yaitu pengurus dan anggota kelompok suporter
milanisti sezione tangerang menyatakan sudah merencanakan berbagai
kegiatan yang merupakan upaya dari pengurus milanisti sezione tangerang
untuk memupuk rasa kebersamaan, loyalitas dan solidaritas di dalam
kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Bentuk kegiatan tersebut
seperti makab (malam pengakraban), piknik, mengadakan event ulang
tahun bersama dan buka bersama pada saat bulan puasa. Semua kegiatan
tersebut diagendakan oleh pengurus milanisti sezione tangerang minimal
dilakukan setahun sekali.
F. Pola komunikasi pengurus dan anggota
Dalam sub bab ini, peneliti menemukan peran komunikator
dan komunikan yaitu antara pengurus kelompok suporter milanisti sezione
tangerang dan anggotanya dalam berbagai jenis komunikasi yang dilakukan
dan dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan sehingga terbentuk
pola komunikasi dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang,
baik dalam komunikasi internal dan eksternal, bentuk komunikasi
interpersonal
maupun
komunikasi
kelompok
dan
interaksinya
dilakukan secara langsung maupun melalui perantara media.
Jika dilihat dari awal terbentuknya kelompok, proses terjadinya
kelompok seperti pada teori prestasi kelompok
achievement)
(theory of group
yang dikemukakan oleh stogdill pada tahun 1959 (dalam
140
wirawan 2005:198).
Asumsi dasar dari teori ini menyertakan masukan (input), variabel
media, dan prestasi (output) dari suatu kelompok. Proses terjadinya dalam
kelompok dimana dimulai dari masukan ke keluaran melalui variabelvariabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back)
Proses bergabungnya para anggota terdapat beberapa latar
belakang, informan mengidentifikasikan diri sebagai seorang fans ac milan
seperti yang telah peneliti paparkan pada penjelasan sebelumnya. Latar
belakang tersebut antara lain yang pertama adalah faktor ketertarikan
kepada olahraga sepakbola yang telah mendunia sejak lama, kemudian
yang kedua adalah kecintaan yang sama terhadap suatu klub sepakbola
yaitu ac milan fc. Berawal dari latar belakang tersebut inilah yang
menjadikan informan bergabung menjadi anggota kelompok suporter
milanisti sezione tangerang. Berdasarkan hasil penelitian, pengurus
kelompok milanisti sezione tangerang lebih banyak berperan sebagai
komunikator. Sedangkan anggota kelompok lebih banyak berperan sebagai
komunikan.
Di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang peneliti
menemukan adanya dua jenis komunikasi yaitu komunikasi internal (in–
group dan eksternal kelompok (out–group). Dalam komunikasi internal
kelompok
terdapat
dua
level komunikasi
interpersonal dan komunikasi kelompok.
yaitu
komunikasi
141
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan
antar individu yang biasanya dilakukan secara langsung, komunikasi ini
terjadi antara pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang dalam
berbagai jenis kegiatan.
Komunikasi interpersonal kelompok suporter milanisti sezione
tangerang dilakukan tanpa ada batasan baik antara pengurus maupun
anggota, akrab dan tidak resmi. Komunikasi interpersonal biasa terjadi pada
saat kegiatan
kelompok seperti nobar, kopdar, rapat, futsal dan
lainnya. Sedangkan komunikasi kelompok terjadi antara milanisti sezione
tangerang dengan milanisti sezione tangerang regional lainnya yang
terdapat di beberapa daerah di seluruh indonesia pada saat nobar away dan
gathering nasional. Interaksi sosial yang terjadi merupakan sebuah bentuk
masukan (input) pada sebuah kelompok.
Komunikasi eksternal kelompok merupaka komunikasi yang
dilakukan suatu kelompok dengan kelompok lainnya, dalam hal ini
kelompok suporter milanisti sezione tangerang dengan kelompok suporter
lainnya, serta antara milanisti sezione tangerang dengan masyarakat umum.
Komunikasi
yang lakukan
bersifat resmi
karena
membawa nama
kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Dalam komunikasi
kelompok ini peneliti juga menemukan adanya suatu managemen konflik
yang sudah diterapkan oleh pengurus dan anggota kelompok suporter
milanisti sezione tangerang untuk mencegah dan menyelesaikan konflik
yang terjadi antar kelompok. Peran pengurus dan anggota inilah yang
142
digolongkan menjadi asumsi teori prestasi kelompok yang kedua yaitu
variabel media. Dimana setiap anggota kelompok menjalankan peran
masing – masing dengan baik dan tanggung jawab.
Baik komunikasi internal maupun komunikasi eksternal kelompok
dilakukan secara langsung dalam berbagai kegiatan dan melalui perantara
media, media yang dimaksud khususnya adalah media internet dan
smartphone. Media internet yang digunakan oleh kelompok suporter
milanisti sezione tangerang adalah media sosial yaitu : blog, facebook,
twitter dan media sosial smartphone antara lain bbm dan whatsapp.
Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok suporter
milanisti sezione tangerang peneliti juga berhasil menemukan adanya
kohesifitas kelompok yang terbangun di dalamnya. Kohesifitas tersebut
meliputi sense of belonging (rasa memiliki), loyalitas serta solidaritas antar
anggota. Dari kohesifitas tersebut kemudian akan menimbulkan suatu
manfaat positif bagi kelompok suporter milanisti sezione tangerang,
dimana keberadaan atau eksistensi kelompok akan terjaga dengan baik serta
mendapatkan presepsi positif dimata masyarakat. Manfaat positif inilah
yang merupakan sebuah prestasi (output) dari suatu kelompok, atau dalam
hal ini kelompok suporter milanisti sezione tangerang.
Seluruh proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seluruh
pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang ini terjadi secara
berulang terus-menerus sehingga membentuk perilaku komunikasi yang
khas yang kemudian membentuk apa yang dinamakan pola komunikasi
143
kelompok suporter milanisti sezione tangerang.
berikut adalah bagan pola komunikasi kelompok suporter milanisti
sezione tangerang yang terbentuk :
Ket :
1. Garis Alur Turunan
2. Garis ---> Alur pola yang berulang
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan analisis yang telah dijelaskan
sebelumnya mengenai pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti
Sezione Tangerang, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa:
Pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang yang
terjadi dua komunikasi yaitu komunikasi Internal dan Eksternal. Komunikasi
internal kelompok Milanisti Sezione Tangerang terdapat dua macam bentuk
komunikasi yaitu komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal.
Komunikasi yang hampir secara keseluruhan bersifat non formal.
Komunikasi yang bersifat formal hanya terjadi pada saat tertentu seperti
ketika pertemuan rapat, GATNAS (Gathering Nasional), Makrab (Malam
Pengakraban), dan acara-acara resmi kelompok. Pola komunikasi internal
antara pengurus dan anggota Kelompok Milanisti Sezione Tangerang
dilakukan melalui komunikasi interpersonal secara langsung, yaitu melalu
tatap muka (face-to-face) seperti Rapat Rutin, Nobar (Nonton Bareng),
Kopdar (Kopi Darat), Futsal, dan Gathering. Dalam komunikasi interpersonal
ini setiap anggota merasa lebih akrab tanpa ada suatu batasan. Komunikasi
interpersonal juga dirasa sangat efektif karena arus informasi yang didapat
lebih mendalam dan serta lebih mudah dalam menyelesaikan suatu masalah
yang dihadapi.
144
145
Berbagai macam kegiatan Kelompok Suporter Milanisti Sezione
Tangerang merupakan instrument dari tujuan kelompok untuk meningkatkan
kohesifitas yang tinggi di dalam kelompok. Kohesifitas yang tinggi
berdampak positif bagi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang, hal
ini dapat dilihat dari keakraban, sense of belonging, loyalitas, dan solidaritas
anggota kelompok yang berguna untuk meningkatkan eksistensi kelompok.
Sedangkan Pola komunikasi Milanisti Sezione Tangerang yang terjadi
dalam proses komunikasi eksternal merupakan bentuk komunikasi kelompok.
Komunikasi yang terjadi hampir secara keseluruhan bersifat formal.
Komunikasi formal bersifat langsung (tatap muka) terjadi pada saat kegiatan
Charity yang berhubungan dengan masyarakat banyak, serta pada saat
FORKAS (Forum Komunikasi Antar Suporter).
Selain kegiatan tersebut terdapat komunikasi internal antar pengurus dan
anggota kelompok serta komunikasi eksternal kelompok. Kelompok Suporter
Milanisti Sezione Tangerang juga berkomunikasi melalui media (mediated).
Media yang dimaksud bisa melalui media sosial internet seperti Email, Blog,
Facebook, Twitter, dan instan message (pesan singkat) seperti BBM dan
WhatsApp.
Diluar rumusan masalah peneliti menemukan hal menarik, dimana
pengurus Milanisti Sezione Tangerang telah menerapkan managemen konflik
dalam upaya menangani berbagai macam konflik yang terjadi baik konflik di
dalam Milanisti Sezione Tangerang sendiri maupun konflik diluar Milanisti
Sezione Tangerang.
146
5.2.
Saran
Setelah peneliti melakukan analisa mengenai Kelompok Suporter
Milanisti Sezione Tangerang, maka saran yang peneliti rekomendasikan
sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian terhadap kelompok Milanisti Sezione Tangerang,
peneliti mengamati bahwa kegiatan yang diadakan oleh pengurus
Milanisti Sezione Tangerang selama ini lebih banyak hanya sebatas
lingkungan internal kelompok saja sedangkan untuk lingkungan
eksternal masih sangat kurang. Oleh karena itu, peneliti menyarankan
kegiatan yang bersifat eksternal perlu lebih ditingkatkan lagi dengan
mengadakan kegiatan charity lebih rutin tiga bulan sekali.
2. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa media internet sangat
berperan dalam perkembangan Kelompok Suporter Milanisti Sezione
Tangerang. Namun, peran internet belum maksimal karena ada
beberapa sosial media yang sduah dimiliki Milanisti Sezione
Tangerang seperti Facebook dan Blog yang sudah jarang di update.
Peneliti menyarankan agar fungsi sosial media seperti Facebook dan
Blog dapat digunakan lebih baik lagi sehingga dapat memperlancar
informasi dan komunikasi guna memperluas akses komunikasi antar
penggemar AC Milan Indonesia maupun luar negeri dan kelompok
suporter lainnya.
147
3. Demi perkembangan studi komunikasi, peneliti menyarankan untuk
diadakan penelitian lanjutan mengenai managemen konflik tentang
kelompok suporter dan pembentukan konsep diri pada anggota
Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Hal ini dikarenakan dapat
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap suporter sepak bola.
Standar perilaku positif suporter di dalam kelompok sebaiknya
diterapkan untuk membentuk persepsi positif di masyarakat.
5.3.
Keterbatasan Penelitian
Mengingat dalam proses penelitian ini terdapat keterbatasan yang dialami
oleh peneliti maka beberapa uraian dapat peneliti sampaikan sebagai berikut :
1. Keterbatasan peneliti ini dari aspek pengumpulan data, bagi peneliti
yang berminat melakukan penelitian dengan tema yang sama atau
hampir
sama
dengan
penelitian
ini,
ada
baiknya
mencoba
menggunakan multiple research strategies atau multiple methods.
Metode ini merupakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif
dimana data digali melalui metode survey, wawancara dan observasi.
Penggabungan dua metode seperti ini memiliki keuntungan temuan
dari tiap-tiap metode dapat saling melengkapi dan menguji sehingga
secara keseluruhan hasil penelitian lebih komprehensif dan lebih valid,
karena
menggunakan
metode
survei,
hasil
penelitian
dapat
digeneralisasikan mewakili populasi yang diteliti, sementara informasi
lebih mendalam digali melalui wawancara.
148
2. Sedangkan keterbatasan dalam hal metode penelitian, peneliti yang
berminat untuk melakukan penelitian dnegan tema yang sama atau
hampir sama dengan penelitian ini hendaknya menggunakan metode
penelitian studi kasus. Dimana dalam metode penelitian studi kasus
penelitian dilakukan secara lebih mendalam terhadap suatu keadaan
atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan caracara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan
data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya,
akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu
terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya.
3. Sedangkan keterbatasan dalam hal pengumpulan data melalui
observasi, peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian dengan
tema yang sama atau hampir sama dengan penelitian ini hendaknya
menyediakan
waktu
tersendiri
khusus
untuk
melaksanakan
keseluruhan proses penelitian agar penelitian menjadi focus dan
terarah.
Kelengkapan
data
akan
mempertajam
validitas
komprehensifitas analisa data sehingga dapat ditarik kesimpulan atau
konklusi yang mantap.
149
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Anggoro, M. Linggar. 2001. Teori dan Profesi Kehumasan Serta
Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Baron,
Robert A. dan Byrne, Dorn . Psokologi Sosial. Jakarta:
Erlangga
Chols, J. M dan Hassan, S. 2005. Kamus Bahasa Inggris-Bahasa
Indonesia.Jakarta: Gramedia
Cutlip, M. Scott; Centre H. Allen; Broom M. Glenn. 2000. Effective
Public Relations. Jakarta: Kencana
Effendy,
Onong
Uchyana.
2003.
Dimensi-Dimensi
Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Effendy, Onong Uchyana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchyana. 2008. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: Citra Aditya Bakti
Handoko, Anung. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta:
Kanisius.
Kriyantono, Rachmad. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta :
Prenada Media Grup
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya
Bakti
150
Littlejohn,
Stephen
W.
dan
Foss,
Karen
A.
2008.
Teori
Komunikasi.Jakarta: Salemba Humanika
McQuail, Dennis. 2002. McQuail’s Reader in Mass Communication
Theory. London: SAGE Publicatons
Miles, Matthew B & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data
Kualitatif.
Jakarta: Universitas Indonesia Press
Moleong, Lexy. J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS
Pelangi Aksara Yogyakarta.
Poerwandari, Kristi. 2001. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku
Manusia.. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Seto, Indiwan. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana
151
Media. Siahaan, S.M., 1991. Komunikasi, Pemahaman dan Penerapan.
Jakarta: BPK. Gunung Mulia
Soejanto, Agoes. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
Press
Sutopo, HB. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas
Maret University Press
Tubbs, L. Stewart dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication.
Bandung Remaja Rosdakarya.
Wirawan, Sarlito, 2005. Psikologi Sosial Kelompok dan Terapan. Jakarta:
Balai Pustaka.
Yulianita, Neni. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: P2U LPPM
Unisba

Jurnal
Eid, Mahmoud & Ward, Stephen J. A. 2009. Editorial: Ethics, new
media, andsocial networks. Global Media Journal, University of
Ottawa, Canada
152
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI
153


Nonton Bareng (Nobar)
154
155

Tim Futsal Milanisti Sezione Tangerang

Kegiatan Charity
156
LAMPIRAN II
WAWANCARA RESPONDEN
157
Interview guide
Pola Komunikasi Kelompok AC Milan indonesia
(Milanisti Sezione Tangerang)

Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
2. manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ?

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang?
2. apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
3. seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
4. selaku ketua / pengurus lainnya apakah anda menerima masukan
/ ide / gagasan dari anggota dan berkenan mempertimbangkan hal ,
kalau itu tersebut?
158
5. bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran )
6. upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
- sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok Milanisti
sezione tangerang?
- bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran)
- bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
7. media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
- media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
- bagaimana pengelolaan media tersebut ?
- bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione
tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada
di seluruh indonesia?
159
2. bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran)
3. menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
4. hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekita/khalayak luas?
5. bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
2. bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh Milanisti sezione tangerang?
3. selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
160

Nama
: Azis Mukhorobin
Umur
: 26 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Ketua Kelompok
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung di Milanisti sezione tangerang tahun 2009 dos
saya termasuk salah satu dari kelima orang yang mempunyai ide
mendirikan Milanisti sezione tangerang ini dos saya dan ke empat
teman saya ya awalnya iseng, lihat di jakarta kok ada wadah
organisasi yang disitu tempatnya berkumpul para fans AC Milan dos
karna kami berlima juga fans AC Milan kita bergabung di
Milanisti sezione tangerang pusat. Tapi waktu itu itu ya cuma
bergabung lewat media sosial aja dos kami ga pernah ikut kopdar.
Lha gimana kita terkedala jarak, kemudian kami berlima pengen
bikin, ya istilahnya cabang Milanisti sezione tangerang indonesia
tapi di tangerang, kebetulan juga waktu itu
tangerang
pusat juga
setuju
dengan
Milanisti sezione
kami untuk membuat
Milanisti sezione tangerang chapter tangerang. Ya sudah kami
bikin, kami share ke media sosial dan alhamdullilah temen –
teman yang gabung banyak responnya juga baik. Ya intinya kami
161
bikin
Milanisti
sezione
tangerang
tujuannya
cuma
untuk
mengumpulkan teman – teman yang sama – sama suka AC Milan
di kota tangerang, ya bisa dibilang tangerang raya seperti kami kami ini dos.”
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ? “Selama Saya gabung dia Milanisti sezione
tangerang menfaat yang saya dapat yaa.. yang pertama punya
banyak temen dos yang kedua saya merasa seneng aja punya
temen temen yang akhirnya kaya jadi keluarga sendiri. kemana –
mana banyak temen kan enek, terlebih lagi selama saya jadi ketua
saya sering tuh dos diundang oleh Milanisti sezione tangerang
untuk ke kota-kota lain, kesana kesini ada temen, jadi kalau saya
mau pergi ke mana gitu, ke luar kota misalnya saya ga pernah
takut salah jalan karena pasti banyak temen yang bantu.”

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang?
“Hubungan sosial Milanisti sezione tangerang selama ini cukup
baik dos. interaksi kebanyakan terjadi saat nobar (nonton bareng),
futsal, ataupun kegiatan lainnya dos. jadi interaksinya ya gini, kita
162
nobar (nonton bareng) saling ketemu, saling menyapa lalu kita
nonton bareng sama – sama dengan anggota serta pengurus.”
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Komunikasi yang terjadi antara anggota dan pengurus bisa dibilang
tidak ada batasan dos dari atas kebawah atau dari bawah ke
atas. ga ada batasan dos.”
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
“Untuk intensitas pertemuan minimal kita pasti satu minggu sekali
ketemu dos untuk diluar nobar (nonton bareng), kondar itu
biasanya
ga
mesti
sih
dos tergantung, intensitas pertemuan
biasanya, satu futsal setiap jumat itu pasti ada atau nobar (nonton
bareng) setiap weekend pasti ada. untuk kopdar biasanya sebulan
sekali dos untuk kopdar biasanya kita membahas sesuatu dan
ngumpul – ngumpul aja . kalau yang dulu, masih kecil itu
(Milanisti sezione tangerang) tiap minggu dos rutin, tapi kan
sekarang udah banyak udah besar udah diganti, tidak bosen dos
pengen ketemu terus (biar tidak bosan kalau ketemu terus).”
4. Selaku Ketua / pengurus lainnya apakah anda menerima masukan
/ ide / gagasan dari anggota dan berkenan mempertimbangkan hal
tersebut?
163
“kita menerima masukan ide saran kritik dari semua anggota dos. ga
ada batasan dos.”
*untuk pengurus*
5. Seberapa besar anda memberikan kesempatan anggota anda untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan?
“Pengurus memberikan kesempatan sebesar – besarnya kepada
anggota untuk memberikan ide dan saran.”
6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Kalau pengurus biasanya pertama kita sharing dulu di grup
whatsapp dulu dos ada sendiri grup whatsapp khusus buat pengurus,
klo emang perlu atau penting ada yang perlu dibahas dalam
forum ketemu ya baru kita agendain ketemu.
Kalau format
ketemunya kondisional dos kita kan kalau ketemu ga tentu dimana,
pokoknya kita ada agenda ketemunya sebulan untuk membahas
masalah-masalah.”
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
“Untuk apa namanya, biar anggota tetap kita perhatikan, kita selalu
bikin acara kegiatan dos salah satunya nobar (nonton bareng),
futsal pasti kalau nanti kita adain acara seperti apa namanya
piknik ada, lalu nanti makrab ada kita pasti agendakan setahun
164
sekali dos klo ga makrab ya piknik.”
-
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok
milanisti sezione tangerang? “Kita cukup solid dos ya kalau
diukur presentase ya lebih dari tujuh puluh persen lah dos.
teman – temen tu sudah seperti keluarga di sini, keluarga baru
yang bisa diajak berkeluh kesah dan bercanda. he..he “
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran) “Kalau loyalitas itu kita tidak menuntut dos
dikarenakan mereka juga, intinya
kita
Milanisti sezione
tangerang itu memfasilitasi anggota yang ingin nobar (nonton
bareng), kalau masalah loyalitas nanti kita kembalikan lagi ke
mereka, mereka kalau memang dari hati bagamanapun juga pasti
dekat dengan kita.”
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“Kalau solidaritas mungkin seperti kita penggalangan dana
untuk korban becana tanah longsor kemarin dos kita terjun ke
cfd menggalang dana, lalu iuran sukarena anggota pas nonton
juga, itu semua hasilnya kita sumbangin ke sana dos. pas nobar
(nonton bareng) khan kita biasanya beli tiket rp. 15.000 dos
kemarin
kita naikkan jadi rp. 20.000. yang rp. 5000 buat
sumbangan dan kita kasig stiker juga. “
165
-
Kalau
belum,
bagaimana
membangun
loyalitas
dan
solidaritas tersebut?
“Sering – sering kumpul kumpul aja sih paling dos piknik
bareng, maen bareng, ini juga ada info katanya AC Milan FC
mau ke indonesia lagi dos itu snagat menarik sekali dos itu
sangat jarang sekali klub – klub eropa yang mampir ke
indonesia,
satu,
faktor
yang paling memberatkan
pasti
keamanan. kebetulan yang dua tahun kemarin AC Milan ke
indonesia mereka sangat kaget karena antusianya di indonesia
begitu sangat bagaimana mereka mendukung jadi fans klub nya
AC Milan.”
8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
“Kalau media komunikasi ada beberapa media dosyang paling
banyak kita tarkom, jarkom lewat via satu twitter, facebook, bbm
lalu grup whatsapp dos.”
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Media yang paling efektif itu pertama bbm, wattapp sama bbm
itu dos soalnya itu kan realtime, kita bisa fast respon khan
berbeda, kalau twitter mungkin sudah bagus tapi agak mulai
ditinggalkan dos iya kan kadang dari twiter kita dibatasi karakter
166
dos kan kadang dari pertanyaan kita membutuhkan karakter
yang banyak, nanti kita mintain nomor apa pin atau nomor
whatsapp nanti kita jawab lewat situ.”
- Bagaimana Pengelolaan Media Tersebut ?
“Ada divisi media sendiri yang mengurusi masalah media”
-
bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Interaksiya cukup aktif dos satu ruangan dos jadi gini kita
langsung bikin grup itu jadi ya udah kita interaksi aja langsung
share – share kegiatan, ngobrol – ngobrol, jadi ga ada batasan
antara pengurus dan anggota dos.”

Komunikasi kelompok Milanisti sezione tangerang (secara eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang
Lainnya yang berada di seluruh indonesia?
“Untuk hubungan antar Milanisti sezione tangerang kita sangat
mengapresiasi dos karena apa kita tu dari pusat sudah diberi
pengerahan untuk saling menghormati saling respek jadi kita
bisa saling berkomunikasi, komunikasinya baik intinya, tetep
hubungan, jadi enaknya itu kalau kita mau maen kemana kita
ketemu ini, ini..”
167
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran)!
“Hubungan baik dos. kebetulan di tangerang itu ada komunitasnya
dos kebetulan ada forum komunikasi antar suporter dos. kita
juga ikut berperan disitu untuk tetap menjaga hubungan baik antar
suporter dos anggota forumnya itu ada banyak dos sekitar 17 fans
club kayaknya, itu diadakan koordinasinya sebulan 2 kali dos ada
undangan tersendiri, jadi disitu nanti dos ada batasan – batasan
dan penengah masalah kalau ada gesekan antar fans club, jadi antar
pengurus sendiri sudah ada penanggulangan untuk konflik.”
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Menurut saya cukup dikenal sih dos beberapa belakangan kemarin
setelah AC Milan tour ke indonesia dan kita juga berangkat ke sana,
kita sering diliput media tangerang dos. “
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekita/khalayak luas?
“Kalau untuk masyarakat kita biasanya itu dos charity, amal dos
nanti kita apanamanya hubungan masyarakat, dalam bentuk amal,
amal sosial, kegiatan sosial intinya. itu tak rencanakan setahun 2 kali
dos kita khan di nobar (nonton bareng) ada program dos one goal
one thousand, nah dari penghasilan itu nanti kita salurkan ke
168
kegiatan sosial dos. satu goal seribu, kalau menangnya banyak ya
dana yang terkumpul banyak. selama ini hubungan Milanisti
sezione tangerang dengan masyarakat baik dos kita selalu menjaga
nama baik di masyarakat.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Kita biasanya saling itu dos mendatangi nobar (nonton bareng)
mereka, itu namanya nobar (nonton bareng) away, selain itu ya
gathering dos gathering pasti ada dos itu biasanya setahun sekali
pasti ada dos kebetulan Milanisti sezione tangerang sediri itu
membawahi empat anu dos Milanisti sezione tangerang sragen
gooner sragen, klaten, gooner karanganyar, boyolali dos empat dos
jadi Milanisti sezione tangerang itu ditunjuk oleh pusat untuk ngasih
bimbingan mereka, diberi kewenangan untuk bina mereka dos.”

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1.
Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Mungkin masalah waktu ketemuan aja paling ya dos kalau ada
agenda kumpul tapi cuma kumpul aja nggak ada pertadingan ac
milan, paling yang dateng dikit dos. jadi untuk mensiasatti itu
169
biasanya kita mengadakan pertemuan pengurus dan anggota pas
nobar (nonton bareng) dos pertemuannya sebelum pertandingan
berlangsung jadi yang datang banyak.”
2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh milanisti sezione tangerang?
“Untuk mengatasi itu dos kita khan kalau nobar (nonton bareng)
bareng, seperti contohnya sama mu ( menchester united FC) , kita
itu sebelum nobar (nonton bareng) ketemu dulu dos. kita atur
batasan – batasannya, intinya kita antar pengurus ketemu dulu
dos pokokmen iki bocahmu tulung dijogo dewe ( dialek jawa) .
pokoknya ini anak buahmu tolong dijaga sendiri, pokoknya gitu
untuk mengantisipasi gesekan – gesekan dosya pasti ada namanya
orang banyak khan dos tapi alhamdullilah kita lacar – lancar aja dos
saling percaya. jadi kalau mereka ada anggotanya yang kurang
respek ama kita, mereka pasti sudah menanggulangi tanpa kita tegur
aja pasti mereka sudah menanggulangi. kalau konflik di internal
Milanisti sezione tangerang sebagai pengurus biasanya kita pasti
memanggil
yang
bersangkutan
dan
kita
selesaikan secara
kekeluargaan dos.”
3. Sebagai pengurus atupun anggota Milanisti sezione tangerang
pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman-teman yang lain?
“Kita selalu memberi pesan kepada anggotanya untuk selalu
menjaga nama baik aja. Dimanapun itu, dipergaulan & di medsos.”
170

Nama
: Anastasya Mega
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Bendahara
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung mulai dari sekitar 2010, jadi ya sudah 4 tahunnan
lah ya, motivasi saya sebenernya waktu itu ga sengaja, karna
aku sendiripun waktu itu juga masih
belum terlalu ngeh sama
bola sama AC Milan itu sendiri, kebetulan ada teman kuliah yang
juga suka sama ac milan, karena dia juga aku jadi tertarik dan
akhirnya dia ini menemukan AC Milan itu maksudnya Milanisti
sezione tangerang, tahu kalau di tangerang ini terbentuk Milanisti
sezione tangerang itu, akhirnya dia ngajakin aku nobar (nonton
bareng) dan segala macam dan sampailah kita pada ya kaya gini lah,
jadi satu sama – sama untuk berkomunikasi, kalau motivasinya
sih lebih ini lah ya,kalau di Milanisti sezione tangerang itu pertama
kita pasti bisa nambah temen, pasti itu kan, kita bisa berinteraksi
dengan teman yang lebih banyak, dan pastinya yang sama – sama
ngefans dengan AC Milan itu kan, jadi kita bisa dapet info banyak
tentang AC Milan itu sendiri. “
171
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ?
“Manfaat selama saya gabung, apa ya dos mungkin seperti yang
tadi, selain temen baru saya bergabung di sebuah kelompok yang
akhirnya saya seperti mendapatkan keluarga baru di dalamnya
dos. dimana temen – temen disitu saling membantu satu sama
yang lainnya, perhatian dan bisa sampai kita sama – sama belajar
berfikir dewasa juga lho didalam Milanisti sezione tangerang,
bagaimana kita yang tadinya emosi setelah gabung Milanisti
sezione tangerang kita jadi bisa menahan
diri
untuk
tidak
gampang marah dengan ejekan ejekan dari suporter lain. gitu
mungkin ya.”

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione
tangerang?
“Bagus sih ya, karna kita kan sekarang jaman sudah canggih ya,
teknologi kita pakai media sosial, kita pakai twitter, kita pakai
facebook, kita pakai whatsapp grup, pakai bbm grup, nah itu
kita manfaatkan untuk bisa saling berkomunikasi. kalau bbm itu
kita ada grup sendiri, jadi misalnya ada member – member yang
172
punya pin bbm bisa invite jadi update apapun tentang nobar
(nonton bareng) tentang futsal, tentang ya apapun kalau ada event –
event, kaya gitu bisa selalu diinformasikan disitu, di whatsapp
sendiri juga ada, di whatsapp sendiri ada beberapa grup, selain
grup internal pengurus sendiri ada, lalu ada grup sendiri yang
mencakup lebih banyak itu ada semua anggota itu ada juga, ada
forum komunikasinya ada disitu. pemanfaattan teknologi sangat
membantu dalam berkomunikasi, jadi kan ga harus misalnya ada
event begini – begini kita kan tahun ini mo ngadain gathering
nasional, nah kita juga disitu komunikasinya bisa lewat situ jadi
kita ga harus kita tiap hari ketemu harus meet up kaya gitu –gitu,
jadi kita masih bisa tetep koordinasinya lewat situ, laporan atau
segala macamnya masih bisa lewat situ. jadi lebih gampag sih.”
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Kalau yang dibahas disitu, macam macam ya, mulai dari hal – hal
yang mainstream katakanlah, mainstream itu ngomongin soal
nobar (nonton bareng), ngomingin soal misalnya transfer pemain,
kaya gitu –
gitu lalu soal update apa
–
update
apa,
pertandingannya kapan lagi, lalu futsalnya kapan lagi, apa segala
macam sampai hal – hal ya yang kecil – kecillah, ngucapin selamat
ulang tahun kaya gitu – gitu jadi yang kita tahu ini ulang tahunnya
siapa diucapin disitu jadi kan semuanya kan tahu, semuanya ngerti
173
kaya gitu – gitulah. ga cuma tentang bola aja tapi tentang antar
personal juga ada “
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
“Cukup sering ya karna kita itu terutama ya kita ini ya sudah kaya
saudaralah, sudah kaya temen. jadi misalnya diluar nobar, diluar
futsal gitu, kita juga sering kadang – kadang ya spontan aja
gitu wedangan bareng ayo nonton ayo apa kaya gitu – gitu, jadi ya
ayo karaokean, atau apalah ngemall bareng, atau apa, kadang –
kadang juga misalnya ada ide yuk makan bareng kemana gitu
sering sih kaya gitu atau kita maen kemana, tiba – tiba kita ada
ide misalnya ke tawangmangu, ya udah yang bisa ikut siapa ayo kita
berangkat., iya semuanya dibahas di grup jadi kita semuanya tahu
kalau kita ini ngadain event apapun. kalau biasanya sih kalau rapat
pengurus ya itu biasanya kita sebulan sekali, sebulan sekali itu kita
biasanya ngambil tempat ya ga mesti juga. kadang – kadang kita
diwedangan kadang ditempat makan atau dimana, tapi biasanya
ditempat makan
ya
sambil
makan
malam,
ngobrol
apa
segala macam, ya kondisional aja, kalau di wedangan ya lesehan,
kalau di tempat makan atau kafe ya dikursi gitu.”
174
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya
dari
apakah
anggota
anda
dan
menerima
berkenan
mempertimbangkan hal , kalau itu tersebut?
“Sebenernya ada kalau misalnya, kalau itu biasanya dari orang
– orang non anggota itu katakanlah misalnya saran, nobarnya dos
jangan di pak gendut kejauhan, jadi kadang - kadang mereka
mention kita ki atau ta di twitter atau ngomong langsung di
facebook kita jadi kan mereka bisa manfaatkan itu buat ngasih
masukan, kalau pun pasti ya kita tampung lah ide dan saran seperti
itu tapi kan kita juga kadang – kadang kan kita juga harus
menjelaskan kenapa nobar (nonton bareng)nya disini. karena
mungkin pak gendut kan lokasinya di tangerang baru kan. jadi
mungkin untuk yang yang kartosuro atau mungkin rumahnya palur
sana kan agak jauh gitu kan, tapi kita jelaskan bahwa tempat yang
memungkinkan itu disitu. kalau misalnya ambil ditengah kota paling
– paling juga jack star itu kan. iya, pengurus terbuka, kalaupun
tidak bisa dipenuhi ya kita jelaskan kenapa ga bisa dipenuhi ,
itu pasti kalau itu. ga ada batasan bisa saling sharing lah.
pengurus terbuka, kalau di grup tu pokoknya rules nya no juallan aja
itu saja sih, pokoknya jadi di grup itu kita punya rules, rulesnya di
grup ini ga boleh menawarkan barang atau jualan, nanti sekali dia
menawarkan barang dapet istilahnya dia dapet kartu kuning, satu
kali kesempatan, tapi kalau dua kali begitu, nanti dia di keluarin
175
dari grup. ya memang kita ini lah untuk kenyamanan bersama aja
gitu.”
5. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Kalau dari pengurus sih ini, kita sering ngumpul itu sangat
berpengaruh, semakin banyak kita ngumpul semakin banyak kita
kenal sama orang, apanamanya, sebenernya untuk itu tu sangat,
sangat apa ya, sangat bikin kita punya rasa have a sense of
belonging, punya rasa saling memiliki, kebersamaannya jadi lebih
ada. jadi semuanya bisa dibicarakan dan untungnya di Milanisti
sezione tangerang ini kan dari segala umur, ada yang masih smp
pun juga ada loh, tapi mungkin memang dia masih belum cukup
umur sih ya, ada dari yang smp dia sudah mulai aktif nobar
(nonton bareng), aktif ini, aktif futsal, dari smp ada sampai yang
sudah kerja ada, jadi kalau dipengurus sendiri kan usia ada yang
masih kuliah, ada yang sudah kerja, dan pastinya perbedaan usia itu
khan juga, juga berpengaruh ya, maksudnya berpengaruh ketika
yang muda itu biasalah kalau yang muda itu masih labil mungkin
masih ini nah yang tua itu mungkin bisa lebih mengimbangi, ya
jangan begitu gini, jadi ya balance lah. selama ini saya
merasakannya seperti itu, kalaupun ya biasalah dalam organisasi
dalam ini pertemanan kan suka ada ya apa gesekan – gesekan kecil
itu pasti ada tapi biasanya yang lebih tua itu biasanya menjadin
176
panutan dan penengah untuk semuanya.”
6. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota)
lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa
loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
“Kalau dari pengurus biasanya ini, ngadain acara – acara yang
memang melibatkan selain futsal selain nobar (nonton bareng), kita
biasanya ngadain ulang tahun bareng, buka puasa bersama, itu juga
ini, pokoknya event – event itu lah.”
- Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok
milanisti sezione tangerang?
”Wah, kalau meneliti diri sendiri susah ya sebenernya ya, kalau saya
sih karena lebih ke wujud tanggung jawab ya, karena kalau
sekarang kan sudah jadi pengurus, dan ini juga gathering nasional
itu temen – temen menunjuk saya jadi ketua. jadi mau ga mau ya
harus seratus persen gitu, iya harus. mau ga mau kan harus gitu,
karna ya tanggung jawabnya juga besar disitu gitu kan, jadi mau ga
mau ya harus gitu. kalau temen – temen tu yang lain saya kira ini
ya, apa namanya kalau saya menyebutkan presentase terhadap apa
ya loyalitas atau apa. pasti mereka tu sebenernya juga seratus persen,
maksudnya seratus persen itu tidak hanya diukur dari seberapa
sering sih mereka nobar (nonton bareng) gitu, tapi ketika Milanisti
sezione tangerang ini butuh mereka, mereka pasti ada, kan kita
177
ga bisa ya ngukur loyalitasnya cuma berdasarkan kamu sering
nobar (nonton bareng), kamu sering futsal, tapi ketika Milanisti
sezione tangerang ini butuh misalnya ketika kita lagi ada event ini
mereka ada, misalnya ketika kita butuh event ini mereka ada, setidak
ide atau segala setidaknya ide atau apalah segala macam misalnya
mereka sibuk kerja mereka ga bisa dateng ini, setidaknya kita kan
komunikasi terus kan pakai whatsapp, jadi idenya apa ininya apa,
merka bantu nglobi sini, nglobi sana, itu sih menurut saya sudah
bentuk loyalitas gitu loh.”
- Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran)
“Temen-temen itu gini, itu kaya seperti menemukan keluarga ya,
karna kan
kita
deket
menemukan
keluarga
kita
diterima
biasanya kan kalau sudah diterima dia akan merasa nyaman, kalau
orang nyaman itu pasti dia udah ini, udah betah gitu kan, udah
betah, udah merasa punya keluarga, apalagi banyak diantara temen
– temen ini yang dari luar kota gitu, dia disini ga ada keluarga dan
akhirnya dia menemukan Milanisti sezione tangerang ini, kaya
seperti menemukan keluarga baru gitu kan, jadi mereka apa ya, kaya
bersinergi antara kecintaannya dia dengan AC Milan itu dan kaya
dia tu juga menemukan keluarga baru disitu jadi ya singkron
gitu loh akhirnya, jadinya singkron dan dia juga setiap pertemuan
dia dateng, aktif di organisasi, nobar (nonton bareng) walaupun
178
hujan – hujan juga dateng, loyalitasnya kaya gitu – gitu sih. kalau
dia ga punya rasa memiliki terhadap Milanisti sezione tangerang dia
juga pasti malas kan.”
- Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“Baik, baik juga sih menurut saya. kalau bentuknya biasanya kita
pernah ada anggota yang sakit terus kita rame-rame jenguk ya
walaupun yang dateng nggak semua tapi menurut saya itu bukti
bentuk solidaritas antar anggota Milanisti sezione tangerang”
7. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang
serta
bentuk
aktivitas
yang
dilakukan
Milanisti sezione
tangerang?
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Facebook, twitter, blog juga ada, whatsapp, whatsapp itu kalau
dari segi ini ya, kalau interaksi langsung whatsapp itu paling
efektif, tapi kalau menyangkut hal – hal yang khalayak ramai lebih
ke twitter kalau saya, twitter itu apa ya twitter itu memang media
yang menurut saya, lebih apa ya, bisa menjangkau orang yang
lebih luas, kalau di facebook kita kan main grup, ya kan ? orang
harus, harus istilahnya harus add dulu baru kita approve dulu,
kalau twitter kan tinggal follow aja gitu kan, kalau di twitter itu
segala macam insformasi itu lebih cepat, apa segala macam
179
informasi itu lebih cepat, kalau misalnya Milanisti sezione
tangerang, Milanisti sezione tangerang itu ikut, Milanisti sezione
tangerang itu biasanya bikin live twit kan, nikin live twit itu
biasanya, dan itu live twit itu bisa itungannya menit kan,
pertadingan yang pada saat itu sedang berlangsung bisa langsung
di tweet, kalau di facebook kan ga ada kalau kaya gitu, jadi itu
menurut saya lebih efektif, orang lebih banyak berkomentar disitu,
lebih banyak update di situ informasi apa segala macam berita
tentang AC Milan lebih gampang di share disitu, ya itu sih, lebih
efektif sih kalau menurut saya, orang bisa mention orang bisa ini. “
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Kita ada yang ngurusi sendiri, ya sebenernya tidak khusus sih
cumankita memasrahkan misalnya twitter dan facebook itu siapa
yang ngurusin, blog itu siapa yang ngurusin, itu ada sendiri”
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Interaksinya aktif, kalau saya sih, kalau saya yang blog ga begitu
mengikutin ya kalau yang blog, kalau yang di twitter itu lebih ya
itu tadi lebih cepet di ini, kalau ada yang mention kan bisa lebih
cepet dibales gitu-gitu, lebih ke twitternya sih. interaksinya sudah
baik, walaupun belom semuanya, kalau di wattapp kalaupun orang
tidak menimpali secara langsung tapi setidaknya informasi
tersampaikan,
mereka
tau
apa
yang
sedang
terjadi
180
perkembangannya, misalnya kita mo ngadain, event ini ni,
pembahasannya sudah sampai ini, walaupun mereka ga ikut
nimbrung ngomong tapi add less kan mereka tau, menyimak. oh ya
satu lagi kita punya instgram juga dan path juga.”

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya
yang berada di seluruh indonesia?
“Hubungannya baik, jadi setau saya masing-masing ketua regional
itu punya grup sendiri untuk berkomunikasi dengan Milanisti
sezione tangerang pusat, jadi Milanisti sezione tangerang pusat itu
nanti kan kalau misalnya ada info apa segala macam itu khan
mereka lewat grup itu. jadi nanti biar bisa diteruskan ke yang lain.
jadi yang dipegang adalah masing –masing ketua regional itu. kalau
laporan ke Milanisti sezione tangerang pusat itu setiap minggu
jadi ini programnya baru aja, jadi ini setiap minggu tu kita harus
melaporkan tentang nobar (nonton bareng), kalau misalnya ada
kegiatan
apa
gitu
itu
apa namanya dilaporkan ke Milanisti
sezione tangerang pusat. laporan bukan cuma, maksudnya bukan
cuma sekedar laporan ini ini ini, laporan lewat email.”
181
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran) ?
“Kalau untuk membina hubungan biasanya sih saling follow di
twitter lalu di grup itu biasanya apa namanya di grup facebook, di
grup facebook mereka juga sering ini ya temenan lah, nah kalau
biasanya di twitter tu mereka saling follow jadi ya tau lah kegiatan
masing-masing itu apa, dan biasanya ada beberapa temen – temen
Milanisti sezione tangerang yang termasuk kita itu yang membikin
kaya
safari
nobar (nonton bareng)
gitu
lho, jadi
misalnya
Milanisti sezione tangerang dulu pernah ke ponorogo, itu kalau pas
sana ulang tahun lalu kita dateng kesana nobar (nonton bareng)
bareng ngrayain ulang tahun yang disana barengan. komunikasi –
komunikasi semacam itulah, nobar (nonton bareng) away, lalu
gitu
dulu
bekasi
juga pernah ke tangerang sakalian dia juga
nongkrong disini ya kita terima, saling mengunjungi.”
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Untuk kalangan orang yang mungkin ngerti bola itu mungkin
mereka sudah tau, tapi kalau untuk masyarakat umum masyarakat
awam itu masih yang Milanisti sezione tangerang apasih gitu
belum, karena waktu itu kan lingkup kita masih ke komunitas,
lingkup kita keluar itu masih sangat minim, jadi kita dulu itu pernah
bikin kaya, long march gitu, nge chant waktu itu tahun 2013
182
sebelum AC Milan indonesia dateng ke sini, nah itu kita bikin long
march gitu, ya sekalian kita mengenalkan komunitas kan di car free
day, lalu setelah itu kita waktu itu ikuta acara bio festnya uns, jadi
ada himpunan mahasiswa biologi itu kita diundang kesana untuk
memberikan talk show, waktu itu kita presentasi juga tentang kita
gitu –gitu dan kepedulian kita tentang kita waktu itu, waktu itu juga
menjadi ajang kita untuk memperkenalkan Milanisti sezione
tangerang, tapi itu sangat minim sebenernya. walaupun juga
beberapa media local dan nasional pernah meliput kita, tapi menurut
saya itu semua masih belum cukup untuk memperkenalkan itu, saya
berharap nanti suatu saat kita bisa bikin event – event yang bisa
melibatkan masyarakat secara lebih luas, ya walaupun mereka
mungkin ga suka bola atau ga suka AC Milan atau apalah setidaknya
mereka tahu eksistensi kita kalau kita tu ada.”
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekita/khalayak luas?
“Kita pernah sih bikin acara kaya bakti sosial, kita bikin donor
darah, kaya gitu- gitu sih. kita pengen lagi seperti itu tapi sampai
sekarang belum terealisasi lagi.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Sejauh ini di tangerang sendiri kan kita ada forkas dos forum
183
komunikasi antar suporter, jadi forkas itu memang suatu wadah
komunikasi antar suporter jadi ga cuman suporter liga inggris tapi
semuanya, itali spayol juga ada, jadi sering ada pertemuan –
pertemuan, tapi karna saya, bukan saya yang ikut ada temen saya
yang lain yang dia lebih ngerti soal itu, tapi setahu saya forkas itu
memang penting sih, mengingat kan biasa kan kita suka nobar
(nonton bareng) bareng jadi antar fans club kan biasanya ada emosi
– emosian kaya gitu –gitu, tapi sejauh ini, sejauh ini kalau kita
biasanya lebih ke komunikasi antar masing –masing ketua gitu,
komunikasi dari antar masing – masing ketua, biasanya kalau dari
ketua biasanya kalau yang kita dari away, kiat kan misalnya
away kita pasti akan menghormati tuan rumah gitu, mualai dari
tempat nobar (nonton bareng)nya kita ngikut, apalah kita ngikut dan
kita juga harus ngerti posisi kita gitu, ngerti posisi kita sebagai tamu
biasanya sih gitu, tapi selama ini paling - paling sih juga ga sampai
yang bentrok atau gimana. kalaupun ada konflik itu dijembatani
lewat
situ (forkas). atau kalau ga sampai disitupun nanti bisa
misalnya, misalnya ada anggota Milanisti sezione tangerang yang
sekiranya menyinggung perasaan anggota supoter lain itu kan nanti
biasanya, dari misalnya orang yang merasa itu, merasa tersinggung
atas itu biasanya laporan ke ketuanya, nah dari ketua ini biasanya
lapor ke ketua kita, nah baru diselesaikan antar ketua fans klub. jadi
biasanya ga sampai ke forkas, jadi selesai antar club aja, masalahnya
184
seperti apa gini
gini gini gitu. efektif karna mungkin gini ya,
mungkin karna kalau sama ketuanya mereka lebih respect kali
ya, ini konflik personal aja, nukan yang konflik antar klub itu
bukan. setahu saya forkas itu sebulan sekali, tempatnya kayanya sih
ga mesti juga. “

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Kalau intenal itu ya biasalah perbedaan pendapat itu pasti ada,
konfliknya bukan konflik yang bagaimana, paling- paling juga
konflik – konflik ya biasalah kalau kelewatan bercandanya kaya
gitu – gitu lah yang masih sebatas itu saya kira. masalah waktu
juga, sebenernya bukan masalah yang berarti tapi itu tadi seprti yang
aku bilang kan di Milanisti sezione tangerang ini kan ada yag lebih
ditua kan gitu jadi beliau – beliau ini yang dituakan itu memang
selama ini sih cukup bisa mengayomi yang lain gitu.”
2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh Milanisti sezione tangerang?
“Caranya biasanya ya kalau misalnya memang konfrontasinya antar
personal mereka ditemukan di dudukkan bersama di bicarakan
185
masalahnya apa kaya gitu biasanya. karena misanya kalau
mereka apalagi sama-sama anggota sama-sama pengurus itu kan
berpengaruh kepada yang lainnya, efeknya menjalar ke yang lainnya
kan itu nanti juga ga bagus juga untuk organisasinya.”
3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Kalau saya sih menjaga hubungan baik itu penting, menjaga
hubungan baik terutama antar suporter ya itu penting, karena ya
biasalah biar kita kan suaka kadang kalah menang dengan fluktuasi
itu itu biasa, kadang orang yang
lebih ngerti sepak bola, orang
yang day hard itu ibaratnya justru mereka tidak akan mudah
terpancing emosi, kalau ini saya mengamati sendiri, justru orang –
orang yang ibarat kata ngerti klubnya itu baru aja, senengnya baru
aja, newbie lah kaya gitu, bisa dibilang kaya gitu lah, sekalinya
dipancing dikit aja dia bisa langsung emosinya udah kaya gitu. jadi
ya kita ini ajalah kita coba memberikan pengertian kalau misalnya
kalau ada yang seperti itu, kan kemarin juga sempet ada sih ada
yang seperti itu dari suporter klub lain gitu kan yang sampai
mencela sampai sebegitunya di media sosial. akhirnya kita bilang
keketuanya, ketuanya menegur dia, akhirnya dia minta maaf gitu.
pendewasaan itu perlu, pendewasaan itu sangat perlu jadi kebetuala
saya kan punya adek, adek saya juga suja AC Milan kan dia masih
smp sekarang, tapi ya saya bilang sama dia kalau misalnya ada
186
temen kamu yang ngejelek – jelekin atau apa ya udah biarin aja,
diem aja ga usah yang terpancing emosi ya udah biar aja. kalau
yang namanya klub itu kan ada naik turunnya ga mesti gitu kan,
mu (menchester united) yang sebegitu diagungkan tiba – tiba
dengan kondisi yang sekarang, itu kan ya kita ga pernah tau kan
jaid ya kalau nge fans ya nge fans aja kita ngurusin aja klub kita
sendiri kalau kita mo ini ya gitu aja sih. intinya menghindari
konflik.“
187

Nama
: Zatty Rani
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Sekertaris
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung di Milanisti sezione tangerang sejak 2010, ya
waktu Milanisti sezione tangerang masih awal awal tu, kalau
motivasi saya bergabung di Milanisti sezione tangerang yang
pertama saya suka AC Milan lalu kebetulan pendiri Milanisti
sezione tangerang ini adalah teman – teman dekat saya sendiri
dos jadi ya langsung gabung aja karena orang – orang yang di
dalam Milanisti sezione tangerang sudah kenal semua, toh juga kita
sama – sama suka team yang sama.”
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ?
“Manfaatnya ikut Milanisti sezione tangerang kalau saya sih jadi
kenal banyak orang. di setiap fakultas dulu waktu masih kuliah
pasti ada yang kita kenal, baik angkatan atas, bawah, dan
angkatan kita sendiri. biasalah karena mungkin saya cewek lalu
jadi anggota sebuah klub suporter, jadi mungkin kita jadi dapat
188
perhatian lebih.
nah dari situ terus jadi tahu „oh
ternyata si ini kenal juga sama ini‟
gitu atau misalnya
kalau ga kenalan sama temen terus ngobrol„oh ternyata kenal
sama ini juga‟ , apa ya.. banyak kenalan lalu jadi
nyambung silaturahmi mungkin ya. selain itu di dalam Milanisti
sezione tangerang sendiri saya juga ya bisa dibilang menemukan
keluarga baru lah dos sebagai cewek saya malah mendapatkan
perhatian lebih, kesana kesini dijagain, banyak yang ngemong.”

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang?
“Alhamdullilah sampai saat ini baik ya, ga ada slek antar anggota
ataupun antar pengurus, semuanya akrab, kita itu soalnya apa yaa..
setiap seminggu sekali pasti jadwal ada meet up bersama gitu kaya
setiap jumat ada futsal, kadang habis futsal kita ada makan bareng.
jadi komunikasi antar satu pengurus atau anggota terjalin harmonis
sampai saat ini.”
189
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Kita kesehariannya khan punya grup whatsapp ada, bbm ada, jadi
itu komunikasi pasti lancar setiap saat, setiap ada event, setiap kali
ada program tentang AC Milan atau tentang kegiatan komunitas
semuanya di share di situ jadi kita bisa langsung timbal balik,
komunikasi lancar. selain itu biasanya kita komunikas tentang AC
Milan kalao mau nobar (nonton bareng), tanding lawan siapa, kapan,
siapa aja pemain yang bakal dipasang, ya ngobrol – ngobrol seputar
pertandingan paling dos.”
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
“Kalau minimal itu paling seminggu sekali, minimal satu kali,
tapi realnya itu ya setiap ada ini ya (nobar) mereka ngumpul ,
kebetulan kita bernaung
di
bawah
satu
Milanisti sezione
tangerang ini khan hanya satu kota disini. kebetulan basecamp
juga berada di tengah kota, ya udah kita sering banget kumpul, kalau
pertemuannya, kalau formal sih ga ya, mungkin kita semi formal,
semi formal itu paling sebelum nobar (nonton bareng), karna kita
biasanya ada breafing sebentar, ya itu tadi, rapat minimal sebulan
sekali klo pas ada event ya kita tambahin, bisa sebulan dua
kali meeting.”
190
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya
dari
apakah
anggota
anda
dan
menerima
berkenan
mempertimbangkan hal tersebut?
“Kalau mengenai masukan kita semua tampung, kalau semisal
kita- luasnya adalah ada kita sesekali ngobrol bareng kita kumpul
bareng pengurus ataupun anggota itu bareng, nanti semua ditanya
masukannya apa, kira – kira apa menurut kalian itu kurangnya
dimana nanti kita tampung kalau kita ini ya kita share.”
*untuk pengurus*
5. Seberapa besar anda memberikan kesempatan anggota anda
untuk dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan?
“pengurus sendiri dengan kata lain memberikan kesempatan bagi
anggota seluas luasnya untuk memberikan masukkan untuk
pengurus, kita sebagai pengurus semua terbuka, terbuka buat semua
anggota tim, unek – unek mereka apa sampaikan, kita tampung,
nanti kita ini bareng lah, nanti kita buktikan kedepannya gimana,
yang penting untuk lebih baik kedepan.”
6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Keseringan kita lesehan, biar agak down to earth githu khan, ya
biar ga ada batasan.”
191
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota milanisti sezione tangerang?
“Satu hal contoh tu kaya gini.. semisal pengurus itu selalu
melibatkan dan mem floor semua tentang ac milan itu semua
kepada para anggota. jadi kita terbuka bagi siapa saja yang ac
milan aktif maksudnya dia sering nobar sering kumpul – kumpul
walaupun dia bukan pengurus ya kita libatkan. jadi mereka juga
harus punya rasa. rasa kaya rasa punya sama – sama mempunyai
komunitas gitu lho. komunitas ini milik kita bersama. alhamdullilah
dari situ itu loyalitas terbangun.”
-
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok
milanisti sezione tangerang?
“Kalau saya ya.. dari tahun 2010 sampai sekarang melihat
semua anggota semua komunitas member resmi ataupun non
resmi semua loyal.”
-
bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran)
“Bentuknya ya itu setiap kita ada event mereka semua mau
terjun turun langsung
mengurusi
ada di dalam event tersebut.”
semua
kebutuhan
yang
192
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“Bentuk
solidaritasnya ya kaya siapa anggota yang sakit
nanti kita jenguk bareng – bareng, ada yang ulang tahun kita
kasih kejutan atau sekedar ucapan di grup, ya mungkin seperti
itu dos contohnya. “
8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
“Kalau selama ini itu kalau ga bbm ya whatsapp yang setiap,
yang setiap hari sedia dan aktif terus. kalau twitter sebenernya ga
ditinggalkan , kalau twitter itu fungsinya untuk kaya semacam
memberikan hanya share - share event kaya semisal ni tiap hari
jumat jam empat khan ada AC Milan futsal, nah itu walaupun sudah
di floor kan di grup -grup whatsapp atau bbm tapi khan tetep di
floor di twitter ke facebook itu nanti kita pakai hastag id. AC Milan
itu lho. jadi nanti biarkan mereka, kaya id. AC Milan juga tau
kegiatan regional – regional tangerang se-indonesia.”
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Media yang paling efektif menurut saya ya paling whatsapp
dan bbm ya, karena di situ kita bikin satu grup yang bisa dipakai
untuk sebuah
diskusi
langsung,
kita
bisa
langsung
berinteraksi walaupun tidak tatap muka, tidak dalam keadaan
193
ketemuan langsung. intern di grup whatsapp itu apapun setiap
hari kita share.”
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Kalau media, untuk admin sendiri dipegang pengurus, iya ada
devisi medianya sendiri.
devisi media dipilih bagi mereka
yang konsisten, dan dapat menjaga privasi.”
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Sampai saat ini saya ngecheck itu masih sangat aktif untuk
facebook ataupun twitter itu masih cukup aktif.”

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya
yang berada di seluruh indonesia?
“Kebetulan khan kita satu tahun sekali ada gathering, AC Milan
Tangerang itu kalau dimata saya itu sudah mendapat kedudukan
yang agak special, dengan contoh tahun itu alhamdullilah kita
terpilih sebangai tuan rumah gathering ditahun 2015, tapi karena
kita mendengar kabar bahwa AC Milan mau ke indonesia lagi
maka itu rencana gathering di pindah lagi ke jakarta. untuk
hubungan dengan klub lain alhamdullilah selama ini bagus, ga
194
ada slek sama komunitas lain, kalaupun ada konflik paling konflik –
konflik kecil dan itu harus segera di selesaikan dan biasanya
alhamdullilah selesai.”
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran)
“Kebetulan kita ditangerang ada forkas (forum komunikasi artar
suporter) dan dia mewadahi semua komunitas suporter klub
sepakbola luar yang ada di indonesia.
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Kalau menurut saya baik, karena itu ditandakan dengan tidak
ada nya slek dengan masyarakat, ya cukup baik.”
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekitar/khalayak luas?
“Cara kita untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, dengan
cara semisal nih, mereka ada bencana, kita ikut bakti sosial,
seperti malai ini kan tiket agak lebih mahal ga kaya sebelumnya
karena ini buat bencana longsor banjarnegara, biasanya tiketnya
15.000,- tapi malam ini 20.000,- jadi sisanya disalurkan ke sana.
kemudian ada one gol one thousand satu gol seribu itu juga
dialokasikan untuk bakti sosial. untuk waktunya bakti sosial
biasanya kita agendakan setahun sekali, tapi kita juga lihat jumalah
195
uangnya yang terkumpul dulu, kalau memang sudah layak kita
sumbangkan ya kita sumbangkan. kita punya slogan be a gooner
be a giver ya kita itu seorang gooner ya kita suka memberi.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Yaaa,, jaga silaturahmi di melalui media aja, saling menyapa,
kemudian biasanya kita juga sering ngadain nobar bareng, bakti
sosial bareng juga.”

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Itu kali ya, kadang ada, cuma masalah waktu, jadi kita punya
niatan untuk kumpul bersama itu sering tapi karena terkendala
waktu, terkendal pekerjaan, kesibukan masing – masing jadi kita
agak kurang bisa kumpul bareng banyal githu jarang.”
2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh Milanisti sezione tangerang?
“Untuk cara mengatasinya yang harus ada event. harus ada event
yang bener - bener pasti yang itu bener – bener di butuhkan semua
anggota satu komunitas Milanisti sezione tangerang baru mereka
196
kumpul, seperti nobar githu, karne mereka merasa nobar itu milik
metreka jadi kalau nonton dirumah itu kaya krik – krik githu lho.”
3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Tetap pertahankan dan tingkatkan loyallitas aja, karena kita sudah
cukup loyal dan baik.
197

nama
: Rizal Danyarta
Umur
: 22 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Divisi Humas
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergaung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung Milanisti sezione tangerang sejak
kalau
alasan
dan
2011 dos
motivasinya bergabung Milanisti sezione
tangerang ya yang pertama yang jelas aku suka AC Milan dos lalu
aku mau
nyari
temen-temen
yang
juga
suka
ac milan,
jadinya
latar belakangnya sama, lalu kan juga asik gitu dos
ngumpul sama teman – teman lalu dukung team yang sama, nobar
(nonton bareng) khan rasanya juga beda dari pada nonton dirumah
sendirian khan juga berbeda.”
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ?
“Manfaatnya ya saya bisa punya temen baru dos punya temen baru
yang nge fans juga sama ac milan, lalu punya aktifitas baru, ga
cuma maen tapi juga berorganisasi, saya belajar banyak juga disini
dos gimana saya harus ngadepin temen – temen, gimana saya
memberi informasi ke temen – temen dengan baik, secara saya
198
khan hudos jadi ya saya harus bisa belajar gimana caranya
ngadepin orang banyak, terutama untuk temen – temen di
Milanisti sezione tangerang sendiri dan masyarakat umum.”

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang?
“Kalau hubungannya secara langsung sih bagus ya dos ya, jadinya
tu dari pengurus ke anggota tu ngga ada gab – gab tertentu. kalau
secara tidak langsung jadinya Milanisti sezione tangerang tu punya
sosial media contohnya kaya twitter, twitter ada, path ada, facebook
ada, instagram ada jadinya tu fungsinya mendekatkan dari anggota
ke pengurus. ngga ada batasannya, semuanya sama.”
2. Apa saja bentuk
dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Ya kalau soal AC Milan sih ya, bicaranya tentang AC Milan gitu
dos info – info, berita terbaru umpamanya nanti maen formasinya
kaya apa, line up yang maen siapa, kalau transfer pemain ya yang
beli siapa. ya kalau selain itu ya Milanisti sezione tangerang kan
ada kegiatan futsal, khan banyak juga kan yang ikut futsal, jadi kita
komunikasinya ya tentang – tentang itu.”
199
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
“Kalau intensitasnya sih, kalau pengurus dengan anggota ya pas
nobar (nonton bareng) sama pas futsal. kalau antara rapat
pengurus itu
biasanya tu minggu ketiga tiap bulan. kalau yang
sekarang iki khan, tahun ini khan kita apa ngadain gathering
nasional ya dos ya, kebetulan jatuhnya di tangerang, jadinya
pertemuan tu pertemuan pengurusnya tu lebih sering, seminggu
malah dua kali sekarang. kalau betuk pertemuannya, pindah –
pindah sih dos sekalian nongkrong juga, paling sering ya dudukduduk gini, tapi selain kita nongkrong khan kita juga npunya misi
tertentu dos misalnya ngrekap sebulan itu penghasilan berapa, nobar
(nonton bareng) yang dateng berapa.”
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya
dari
apakah
anggota
anda
dan
menerima
berkenan
mempertimbangkan hal tersebut?
“Iyalah, pasti, pengurus sangat terbuka bagi anggota untuk
menyapaikan ide, tapi ya tetep dos misal ada yang berpendapat gitu
ya pengurus menyaring dulu dos yang cocok mana, nanti kita di
perbaiki kalau ada yang salah nanti kita perbaiki lagi. misal kalau
bentuk dukungan ya dos khan dulu khan
kalau jamannya yang
nobar (nonton bareng) yang dulu – dulu banget di possoidon, khan
200
kita nobar (nonton bareng) cuma duduk diem nonton doang khan,
bedha kaya sekarang, kalau sekarang khan kita nambahin pakai
chant – chant apa nyanyian nyanyian tentang ac milan, itu khan
juga warna baru untuk kita. kalau dulu malah kaya nonton wayang
dos.”
*untuk pengurus*
5. Seberapa besar anda memberikan kesempatan anggota anda untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan?
“Sangat besar dos kami sangat terbuka untuk memberikan
kesempatan kepada para anggota untuk menyalurkan semia idenya
yang penting semua ide bersifat membangun lho ya.”
6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Kondisional sih dos tergantung dari tempat pertemuannya. bisa
duduk-duduk ataupun lesehan. “
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
“Sebenernya kita pernah sih dos beberapa kali ngadain kopdar.
jadinya tu semacam ketemuan yang nongkrong – nongkrong lah,
misalnya anggota baru
kita
ajak
nongkrong,
kita
mintain
nomornya, biasanya kita nyebar info kopdarnya lewat twitter dan
facebook dos. “
201
- Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok Milanisti
sezione tangerang?
“Sudah dos kalo buat saya, saya sudah ngerasasembilan
puluh delapan persen dos kalau untuk anggota kalau saya liat
saya sebagai pengurus ya delapan puluh persenan lah”
-
bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran)
“Ya gampang sih dos dilihatnya ya dari nobar (nonton bareng)
ya sering yang dateng banyak, hampir tiap minggu lho dos
walaupun hujan – hujan gini ngga masalah dos tetap banyak
yang dateng, apalagi belum punya pacar kaya gini kalau ada
nobar (nonton bareng) ya langsung berangkat dos. haha”
-
Bentuk Solidaritas Seperti Apa Yang Sudah Terjalin?
“Oh
baik dos sangat baik, ya selama ini malah belom
denger sih sesama anak AC Milan berantem atau apa githu,
belum pernah.”
-
Kalau
Belum,Bagaimana
Membangun
Loyalitas
Dan
Solidaritas Tersebut?
“Kalau upaya dari pengurus ataupun anggota untuk membangun
loyalitas ya paling sering – sering ketemu aja sih dos khan
selain itu khan kita juga ada grup di hp kaya whatsapp dan bbm,
asal komunikasi – komunikasi lancar akan maen kemana
itu khan bisa dibahas bareng – bareng.”
202
3. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
“Twitter, facebook, instagram, path, blog ada juga dos gaul banget
kita ini. kalau blog khan isinya lebih banyak kayak cerita tentang
sejarah Milanisti sezione tangerang, sejarah ac milan, foto – foto
kita kalau pas lagi ada event, informasi tenatang pendaftaran jadi
member, gitu lah dos.”
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Kalau
media
yang
paling
efektif,
kalau
anak
jaman
sekarang sih ya twitter dan grup whatsapp dos aktif banget dua –
duanya.”
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Ada sendiri dos dari pengurus bagian media, tapi ada juga
beberapa
yang
membantu
dikasih
passwordnya
untuk
mengurusi.”
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Baik dan lancar sekali dos”
203

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya
yang berada di seluruh indonesia?
“Baik dos khan setiap regional itu setauku setiap bulan harus
melaporkan beberapa hal kepada pusat jadinya komunikasi lancar,
khan ada grupnya dos dari Milanisti pusat ke Milanisti sezione
mana a t a u
Milanisti sezione tangerang githu. kalau untuk
hubungan antar fans club, alhamdullilah selama ini baik dos ya
dulu sempet ada lah, tapi selesai koq, ya kalau crash gitu kita kalau
ngga dimulai juga ngga bakal memulai koq dos. ada forumnya koq
dos namanya forkas, ini pertemuannya biasanya seminggu sekali,
biasanya di green house dos.”
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran) “ya itu tadi dos ya seperti itu ya
sering diajak nonton bareng kaya githu dos.”
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Ooo ya pasti udah. pasti udah dos. ya masyarakat sih taunya
kalau menurut saya ya dari media dos khan sekarang dari media
apapun kita jadi tau dos ini AC Milan ini fans nya, kalau masalah
koran lokal Milanisti sezione tangerang juga sudah beberapa kali
204
masuk dos pernah 3 – 4 kali lah.”
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekitar/khalayak luas?
“Ya pernah ngadain kegiatan – kegiatan sosial githu dos biasanya
pas ramadhan dos kalau pengumpulan dananya ya dari nobar
(nonton bareng) ini dos sisa dari nobar (nonton bareng) dan kas dos
ada juga one goal one thousand dos itu untuk disumbangkan dos.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Kalau dulu sih, kita tu kalau crash ga pernah mulai sih dos
kita tu tentram – tentram aja sih dos 9 tahun tanpa gelar aja tetep
kita dukung koq.. hehe. ya dulu pernah sih crash
sekali ama
suporter warna biru – biru itu lah, chelsea gara – gara saling ejek,
tapi juga akhirnya selesai ngga ada apa – apa koq.”

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Kendalanya masalah nobar (nonton bareng) mungkin karna
kesibukan masing – masing dos khan ada anggota kita yang
205
udah kerja di luar kota, otomatis Milanisti sezione tangerang
ditinggalkan, ada juga yang besuk masih sekolah atau ada ujian,
terus nobar (nonton bareng)nya malam, ya ini yang jadi kendala
buat cewek – cewek juga dos. cuma masalah waktu sih dos
menurutku.”
2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh Milanisti sezione tangerang?
“Ya itu dos biasanya kalau ngadain acara biar kumpul banyak ya
ngadainnnya pas big match kaya gini dos nanti sebelum kick
off kita mulai dulu, atau kalau ga ya dari kopdar – kopdar itu juga
dos. khan selalin kita ada kopdar di Milanisti sezione tangerang
khan kita juga kopdar di kampus – kampus juga dos unpam, umn
kita muter dos.”
3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Jangan pernah capek dan putus asa mendukung ac milan. oarang
AC Milan itu pasti sabar – sabar dan setia, idola para wanita
dos..hahaha”
206

Nama
: Bayu Agung Jati
Umur
: 23 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Anggota
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung Milanisti sezione tangerang dari 2012 dos jadi
udah sekitar dua tiga tahunnan dos waktu itu langsung daftar jadi
member, motivasi saya bergabung Milanisti sezione tangerang yang
pasti saya fans ya, saya suka AC Milan dari kecil dos lalu yang
kedua ya karena sama mau cari temen yang asik – asik kaya tementeman Milanisti sezione tangerang dos temen – temen yang punya
hobi dan kesukaan sama.”
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang?
“Manfaat setelah gabung di Milanisti sezione tangerang saya punya
temen yang asik – asik, punya kenalan baru, ga kesepian lagi kalo
nonton bola. punya banyak kegiatan juga sekarang, olah raga
juga teratur karna saya ikutan futsal Milanisti sezione tangerang
tiap seminggu sekali, insyallah sehat lalu jadinya dos.”
207

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione
tangerang?
“Temen-temen
Milanisti sezione tangerang
tangerang
ini
orangnya asik- asik terus terang, dari
pengurus lama ke yang baru mereka apa namanya kalau orang jawa
bilang ngayomi, jadi kita yang baru gabung atu baru apa kita jadi
enjoy,ngga ada senioritas disini jadi kita lebih enak lah masuknyalah
untuk jadi member baru.”
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Kalau yang dibahas dalam waktu dekat ini kita khan tahun ini
jadi tuan rumah, tangerang jadi tuan rumah AC Milan indonesia
suporter se-indonesia jadi akhir – akhir ini mungkin kopdar atau
kumpul- kumpulnya lebih sering ke arah persiapan gathering, kalau
yang dulu-dulu sih kebanyakan, kalau kita kopdar kita kumpul atau
kita apa ya kebanyakan kita cuma kumpul biasa, kalau apa namanya
biar kenal satu sama lain aja gitu, bebaslah yang mau diobrolin apa.”
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
208
“Cukup sering dos cuma karena yang akhir – akhir ini persiapan
buat gathering nasional, jadi dibilang sering juga sering cuma kalau
dari dulu - dulu cukup sering juga, jadi kita kalau nongkrong kalau
kopdar kita tergantung mood, kalau kita lagi mood ini ya udah kita
keluar ya keluar.”
4. Selaku ketua/pengurus/anggota lainnya apakah anda menerima
masukan
/
ide
/gagasan
dari
anggota
dan
berkenan
mempertimbangkan hal tersebut?
*untuk anggota*
5. Seberapa besar anda diberikan kesempatan oleh pengurus
untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan?
“Kalau menurut saya pribadi, kalau saya lihat selama saya gabung
di Milanisti sezione tangerang mereka yang jadi pengurus entah itu
pengurus lama yang udah pensiun ataupun pengurus baru sekarang
mereka kebanyakan terbuka, sangat terbuka.”
6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Kalau bentuk pertemuannya, ya sama dos kondisional, maksudnya
kalau kita kopdarnya
di
angkringan
pinggir jalan
kayak
contohnya di depan telkomsel purwosari ini ya kita lesehan, kalau
kita lagi nongkrong di cafe ya mungkin beda lagi kondisinya.”
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
209
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
“Yang pasti yang pertama ngadain nobar (nonton bareng) ya dos
lalu futsal rutin hari jumat jam 4 sore di tangerang sehat tangerang
baru. terus kaya event, mungkin ada event kaya tahun kemarin,
tahun – tahun belakangan AC Milan dateng ke indonesia kita
ngadain event long march, long march di sepanjang cfd, kalau yang
lain mungkin kondisional juga ya dos kalau di musim –
musim kemarin kita lebih seringnya ke away dest jadi kita safari
nobar (nonton bareng), dateng – dateng ke tempat nobar (nonton
bareng). itung – itung nambah temen lah.”
-
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok
milanisti sezione tangerang?
“kalau saya dos kalau saya 100 % dos kalau untuk yang lain
saya kira sama dos kita dukung maksudnya suka sama AC
Milan khan ya tahu sendiri dos ngga pernah juara selama ini,
terakhir juara
juga piala fa. tapi mereka tetep rame, mereka
tetep apa namanya, minat buat nobarnya juga cukup tinggi,
meskipun di siarin di tv, meskipun dini hari juga. terus terang
mereka ya yang dateng dateng nobar yang suka kenal dan saya
lihat ya mereka ga jadi ya yang glory hunter atau yang nyari
kemenangan, kalau menurut saya loyalitas teman teman cukup
tinggi dos.”
210
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran)
“Kalau bentuk loyalitas mereka kalau musim ini saya jarang ya
dos karena punya kesibukan sendiri dirumah. (nobar), kalau
musim kemarin saya bicara musim kemarin kalau loyalitas kaya
night walker, night walker itu nobar dini hari kalau pas liga
champion mereka tetep dateng walaupun disiarin di tv, seperti
ini juga nobar big match manchester city lawan AC Milan di
siarin
sctv juga mereka
tetep dateng, meskipun
hujan
meskipun apa mereka tetep dateng, menurut saya kalau ga
dateng nobar kaya gimana gitu.”
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“Solidaritas antar anggota saya rasa sudah terjalin ya dos
mungkin beberapa kalau dari pengurus sudah otomatis ya kalau
dari pengurus, mungkin kalau dari anggota sudah beberapa,
yang beberapa mungkin ya ada yang belum saling kenal
mungkin karena anggota baru atau apa, cuma kalau dari
pengurus ke anggota saya rasa solidaritasnya cukup baik, sangat
baik kalau say bilang. karena rata – rata dari member –
member kami pernah berorganisasi semua jadi tau.”
8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
211
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
“Kalau
media
yang
pertama
dari
grup
facebook,
kedua
twitter, whatsapp, sekarang tambah instagram sama path, blog juga
ada tapi sekarang blom sering update lagi.”
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Kalau yang paling efektif menurut saya ya dari facebook
sama twitter ya, yang dari dulu itu kalau yang sekarang
instagram sama path mungkin bisa dibilang baru – baru aja,
kalau yang udah –udah biasanya facebook ama twitter kadang
grup whatsapp ama bbm juga, semuanya aktif.”
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Ada admin bagian media sendiri dos.”
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Adminnya ga cuma satu jadi ada pertanyaan di media ya
kadang langsung dijawab.
tapi tergantung kondisi mood nya
admin juga sih dos kalau mood adminnya lagi baik ya
pertanyaan apapun biasanya langsung dijawab, cuman kalau,
ya makluem lah dos namanya manusia juga misal hal – hal
yang ngga enak atau apa paling juga ga dijawab. jadi mungkin
admin nglihatnya prioritas sih dos ada filter nya jadi kalau
pertanyaan pertanyaan yang ngga penting itu ya paling ngga
dijawab dos.”
212

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya
yang berada di seluruh indonesia?
“Sangat baik dos kalau sesama Milanisti sezione tangerang dari
tangerang ini kita cenderung kita sangat baik, terutama tangerang
raya ya, meliputi Milanisti sezione tangerang sregen, Milanisti
sezione tangerang boyolali sampai karanganyar, klaten kita sangat
baik, bahkan kita hubungannya sangat baik juga sama bekasi sama
pusat, jadi rata – rata kita sangat baik jadi bisa dibilang ngga ada
kress atau apa itu ngga ada, kita memang satu kontroller dari pusat
jadi kalau pusat bilang a kita ya a, jadi struktural lah dos kalau dari
pusat.”
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran)
“Biasanya kalau dengan Milanisti sezione tangerang – Milanisti
sezione tangerang yang deket kaya tangerang raya ini, kita saling di
ngundang kalu misal acara ulang tahun regional, ya kita saling
ngundang, kalau ada beberapa anggota yang longgar mungkin kita
saling maen, saling bersafari, dari pihak tangerang mungkin maen
ke sragen nanti kapan – kapan sragen maen ke tangerang jadi
kebanyakan kaya gitu, kalau dari luar sih mungkin kita rata –
213
rata ketemu pas gathering nasional tiap tahun.“
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Sangat baik dos kalau selama saya gabung disini belum ada yang
kaya semacam ngga suka masyarakat ngga suka dengan Milanisti
sezione tangerang, tapi ngga tahu kalau dengan kelompok bola
lainnya. mungkin ada kasus yang tahun berapa saya lupa mungkin
sekitar tahun 2013 atau 2012 akhir kita waktu basecampnya masih di
possoidon, kita dulu nobar disitu night walker biasalah dos fans –
fans bola kan ya nyanyi- nyanyi, lah kita nyanyi – nyanyi disitu
ngga tahu kita kalau ya tetangga di sebelah ada yang sakit, ya
mungkin merasa tertanggu dan kita tahu nya juga banyak
polisi yang dateng ya udah mulai dari situ kita diem, ya udah
sebatas itu aja sih yang sudah tahu Milanisti sezione tangerang
mengenal Milanisti sezione tangerang dengan baik ga tahu ya mas
kalau ada oknum individu
yanglain
ya katakanlah mereka
berulah sendiri, cuma kalau atas nama Milanisti sezione tangerang
yang tahu komunitas ini ya baik – baik aja dos.”
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekitar/khalayak luas?
“Kita biasanya ngadain charity dos tapi untuk yang sekarang
belum karena kita mungkin lagi sibuk nyiapin gathering nasional.
214
kalau caranya untuk memperkenalkan Milanisti sezione tangerang
ke masyarakat selama yang pernah saya alami dulu selain yang long
march itu tadi, long march di cfd kan otomatis banyak masyarakat
situ kita disitu juga korteo dos jadi kita jalan sambil nge chant selain
itu paling kita charity dos.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Kalau kiat – kiat ya paling kaya itu tadi kita saling undang,
misalnya di leg pertama kita ngundang mereka otomatis di leg
kedua kita diundang balik, selain itu kita di tangerang juga ada
forum komunikasi antar suporter. nah dari situ pengurusnya dari
beberapa
fansbase di
kota tangerang ngga peduli itu itali,
ataupung inggris ataupun spanyol jadi mereka jadi satu kaya
semacam yang ini lah jaga mereka kalau mereka ada konflik, kalau
Milanisti sezione tangerang sendiri cara jaga ininya selain saling
undang kita juga kalau pas tadi kalau pas ada battle chant kaya apa
ya kita saling ngucapin terima kasih lah kalau kita sudah diundang.
dan itu paling optional paling akhir acara kita foto – foto bareng,
biasanya gitu.”
215

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Kendalanya kalau menurut saya sih masalah pribadi sih dos
jadi
mungkin
antara
yang satu
sama
yang
lainnya
kan
kesibukkannya sendiri- sendiri mungkin itu aja sih yang paling fital.
jadi kita mungkin kalau mo ngadain acara safari kemana, atau
mau maen kemana, piknik kemana, mungkin ada yang ngga bisa
karena kesibukannya sendiri, atau kita mau kopdar mungkin ngga
jadi karena itu yang penting ngga bisa jadi ya hambatan kita
kesibukan masing-masing anggota aja sih dos masalah waktu aja
sih.”
2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh Milanisti sezione tangerang?
“Nah itu mungkin sejauh ini kita saling menyesuaikan aja sih
dos ya biasanya kan kita seperti yang saya bilang tadi kan moody
kalau mau kopdar atau mau apa kita moody, jadi kita pengen
nongkrong ya udah malam ini kita nongkrong kemana, wah aku
ngga bisa ni, ya udah bisanya kapan, besok aja besok ya udah
jadinya besok.”
216
3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Ya makin kompak aja lah dos makin solid karena kita juga
semakin dewasa.”
217

Nama
: Tofa Waskito Aji
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Anggota
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung mulai tahun 2011 dos kalau motivasinya kenapa
bergabung ya yang jelas karna saya suka AC Milan dan saya pengen
berkenalan dan bergabung di tempat dimana fans AC Milan itu
sering berkumpul
dos saling
bersilaturahmi
dan
menjalin
pertemanan karena sama – sama menyukai hal yang sama dos.”
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ?
“Yang jelas saya punya banyak teman baru, banyak kenalan baru ga
cuma di tangerang tapi diluar kota juga banyak dos lalu saya bisa
menyalurkan kesenangan tentang bola di tempat yang tepat dos ya di
Milanisti sezione tangerang ini, saya juga bisa punya banyak
kegiatan, dari futsal seminggu sekali, lalu ikutan bakti sosial juga,
banyak pokoknya dos ya semuanya positiflah menurut saya.”
218

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang?
“Sangat baik dos, sepengetahuan saya sih saling terbuka satu sama
lainnya, pengurus sangat memberi kesempatan kepada kami untuk
memberikan ide dan masukan untuk setiap kegiatan Milanisti
sezione tangerang. ga pernah ada yang ditutup – tutupi, semua baik
sih menurut saya.”
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Ya
biasanya yang berjalan itu isi komunikasinya mengenai
sosialisasi dari Milanisti sezione tangerang pusat dos misalnya
seperti gathering, informasi mengenai nobar, kopdar atau acaraacara bentukan Milanisti sezione tangerang itu sendiri.”
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
“Kalau instensitas pertemuan ya minimal satu minggu sekali dos itu
pas kita ada nobar atau pertandingan. tapi biasanya kalo ga di
nobar ya kita ada kopdar. kalau waktu kopdarnya ya itu ga bisa
ditentukan dos bisa kapan saja dan dimana saja minimal sebulan
219
sekali.”
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya
dari
apakah
anggota
anda
dan
menerima
berkenan
mempertimbangkan hal tersebut?
“Ide, saran atau masukan atau semacamnya sangat diterima
dengan terbuka tanpa paksaan dos. ide kami selalu ditanggapi
dengan baik oleh pengurus, dipertimbangkan dan biasanya langsung
di bahas di forum bersama teman – teman yang lain, jadi ya kami
sebagai anggota sangat diberi kebebasan seluas – luasnya untuk
memberikan ide, saran atau yang lainnya.”
*untuk anggota*
5. Seberapa besar anda diberikan kesempatan oleh pengurus
untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan?
“Ya seperti yang saya bilang tadi, kesempatan untuk berpendapat
sangat dibuka seluas-luasnya dos tidak ada batasan.”
6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Biasanya sebelum bertemu tatap muka sudah ada informasi atau
pembahasan terlebih dahulu melalui sosial media dos bbm kek, di
grup whatsapp mungkin, biar topik nya udah dapet dan
pembahasannya terfokus tidak melenceng dari yang lain. kemudian
kalau bentuk pertemuannya kita kondisional ya dos kalau di
wedangan ya kita rapat sambil lesehan santai, kalau di cafe ya kita
220
duduk dimeja, kondisional sih dos.”
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
“Kalau dari apa yang selama ini saya jalani, pengurus biasanya
ngajakin kita
bareng,
nonton
bareng,
nongkrong
bareng,
touring
latihan ngechant bareng kemudian charity atau acara –
acara solidaritas juga. seperti – saperti itu lah dos kegiatan yang
biasa kita lakukan di Milanisti sezione tangerang.”
- Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok Milanisti
sezione tangerang?
“Kalo internal Milanisti sezione tangerang sendiri saya yakin
loyalitasnya average delapan puluh lima persen dos soalnya
tahu sendiri, AC Milan ga dapet trophy delapan musim aja
masih setia kok dos.. hehehe.”
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran)
“Susah untuk mendeskripsikan bentuk loyalitas dos soalnya
yang terbangun
selama
sezione tangerang
dianggap
seperti
ini
termasuk
keluarga
ya
para
anggota
pengurusnya sendiri
sendiri,
saling
Milanisti
sudah
tolong
menolong dan berbagi informasi satu sama lain, sebagai output
nya ya komunikasi yang baik dan harmonis itu sendiri dos.”
221
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“Ya
kalo
di
internal
saling
berbagi
informasi
yang
bermanfaat dos kalo di eksternal ya kita sesekali dalam setahun
minimal ada satu kali program charity, bisa berupa sumbangan
untuk korban bencana alam, bisa sumbangan untuk anak yatim,
dan donor darah dos.”
8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
“Media lebih dominan pakai sosial media dos antara lain seperti
facebook, twitter, instagram, path terus dan grup di bbm dan
whatsapp, kalo aktivitasnya ya paling ya kaya nobar lalu futsal yang
paling dominan, biasanya pada saat itu kita pasang banner juga
untuk menunjukkan eksistensi kita.”
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Media paling efektif ya kaya bbm, whatsapp terutama
whatsapp sih dos zaman sekarang mayoritas orang udah pakai
smartphone dan juga mayoritas sudah terinstall whatsapp,
jadi ini langsung bisa dipakai untuk komunikasi.”
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Iya... setahu saya ada divisinya sendiri yang mengurusi
sosmednya dos.”
222
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Interaksi bagus, komunikasi berjalan lancar,dalam topik apapun
dos iya baik di dalam topik AC Milan maupun diluarnya,
ya walaupun kadang sering diselingi bercandaan juga sih dos.”

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya
yang berada di seluruh indonesia?
“Sangat
baik sekali dos soalnya satu tahun sekali diadakan
gathering nasional, ajang berkumpulnya goner dan goonerettes
seluruh indonesia tumplek bleg dos. tahun ini kan gathering di
diadain ditangerang dos kita jadi tuan
rumahnya,
mudah
–
mudahan besok sukseslah, sukse acaranya banyak yang dateng
juga.”
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran)
“Simple aja sih dos yang penting itu terbuka satu sama lain.
komunikasi lancar, lancar ya karena kita serimg ketemu dan
kumpul maen bareng, gitu- gitu aja sih dos menurut saya.”
223
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Saat ini sudah diketahui masyarakat tangerang, wong kita juga
sering tampil di koran lokal kok dos saya aja dulu juga pernah
dipotho di depan sendiri, po ra keren ?”
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekita/khalayak luas?
“Lewat
nobar, futsal
bareng,
charity,
yang biasanya kita
publikasikan ke umum dos tidak ada batasan harus member. non
member pun juga bisa ikutan dos publikasinya secara umum di
melalui facebook, twitter seperti itu dos.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Intinya saling menghormati aja dos saling menghargai satu sama
lain.. kan paribasan jowo nek pengen diajeni yo ngajeni sik to dos.
jadi ya yang perpenting sih saling menghormati, jangan memulai
masalah. “
224

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Mungkin gesekan – gesekan kecil, bercandaan yang berlebihan
kali ya, dos.. tapi biasanya juga langsung clear koq, ga pernah jadi
masalah yang gede terus jadi berlarut – larut.”
2.
Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam
maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang?
“Setahu
saya biasanya sebelum hari-h nobar bareng gitu
(dengan kelompok supporter lain) antar pengurus bertemu dulu
untuk membahas aturan - aturan pada saat nobar agar meminimalisir
gesekan yang ada.”
3.
Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa
yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Semoga makin solid, makin kreatif, makin berinisiatif dan
transparansi aja dos. pokoknya jos lah.”
225

Nama
: Panji Danu Sunarta
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Anggota
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang
1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Saya bergabung Milanisti sezione tangerang sejak tahun 2012 dos
motivasinya yang pertama ya karna saya suka ac milan, terus
Milanisti sezione tangerang ini sebagai wadah gitu
bersosialisai
sama yang sama – sama suka sama team AC Milan gitu lho
dos. disini selain kenal terus ada kegiatan – kegiatan ya penyuka
AC Milan pokoknya saya tertarik, kemudian bergabung dos.”
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti
sezione tangerang ?
“Manfaatnya ya punya banyak temen dos banyak kenalan,
banyak saudara. punya temen nongkrong bareng maen bareng, lalu
melakukan kegiatan bareng, gitu aja sih dos.”
226

Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang
(Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang?
“Hubungannya sangat bagus menurut saya, jadi tidak terlihat terlalu
pengurus dan anggota itu maksudnya gimana ya ada suatu hal
yang berbeda githu lho dos jadi kita itu sama - sama menyatu
gitu lho dos antar anggota dan pengurus, tidak ada batasan. “
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang?
“Ya biasanya yang dibahas cuma kegiatan nobar, kalau diluar itu ya
futsal terus gathering – gathering gitu, terus kumpul – kumpul,
terus ya bahas – bahas seputar AC Milan lah dos.”
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota
yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa
pertemuan yang dilakukan?
“Kalau ngumpulnya ya setiap kali nobar jadi minimal seminggu
sekali kalau ada match gitu, kalau untuk diluar ya kaya ngobrol –
ngobrol apa gitu mungkin dihari hari lain, atau malem ya, kalau ada
kopdar gitu nanti kumpul dimana, kalau kopdar ya biasanya lesehan,
tapi tergantung tempatnya, ngobrol – ngobrol sambil minum kopi
atau apa gitu.”
227
4. Selaku ketua / pengurus lainnya apakah anda menerima masukan
/ ide / gagasan dari anggota dan berkenan mempertimbangkan hal
tersebut?
“Ya, jadi sangat terbuka kalau ada mungkin aspirasi apa gitu bisa di
sampaikan, mungkin ada ide apa yang membangun yang pasti buat
lebih bagus lagi komunitas ini, untuk kemajuan Milanisti sezione
tangerang”
*untuk anggota*
5. Seberapa besar anda diberikan kesempatan oleh pengurus untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan?
“Jadi setiap ide nanti di tampung mungkiun ada yang di wujudkan”
6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti
sezione tangerang ? (beri gambaran)
“Bentuk
diskusinya nya
ya
biasa dos,
ga formal
formal banget, kadang kita ketemuan di wedangan, lesehan
aja. jadi ga yang serius banget gitu.”
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
”Kalau menurut saya ya konsisten, jadi setiap minggu ya pasti ramai
nobar nya kaya gitu, terus di media sosial itu ada pengumuman yang
menarik kaya selebaran, kalender, stiker terus merchandise gitu lah,
menurut saya menarik itu. Biasanya apa ya, ya ngajakin kumpul-
228
kumpul kaya gini dos bercanda ngga selalu membahas tentang AC
Milan gitu jadi biar sesama anggota Milanisti sezione tangerang jadi
saling mengenal dan terbiasa gitu dos.”
-
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok anda?
“Kalau saya sembila puluh persen lah dos maksudnya ya kalau
mau nobar atau apa kalau ada hujan ya saya tetep dateng, gimana
ya dos kalau nobar (nonton bareng) itu lebih seneng karna
temen-temen rame, kita bercanda, akrab, lebih asik dan lebih
nyaman aja kalau nobar (nonton bareng)”
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran)
“Dari pribadi sendiri sudah suka terus kita ngumpul disini tu
semakin bisa menyatu gitu lho dos kaya semboyannya AC Milan
itu lho dos victoria concordia crescit yang artinya kemenangan
berawal dari keharmonisan.”
“kalau saya sembilan puluh persen lah dos maksudnya ya kalau
mau nobar atau apa kalau ada hujan ya saya tetep dateng, gimana
ya dos kalau nobar (nonton bareng) itu lebih seneng karna
temen – temen rame, kita bercanda, akrab, lebih asik dan
lebih nyaman aja kalau nobar (nonton bareng)”
-
bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“kalau solidaritas ya biasanya kita saling membantu jika ada
teman sesama anggota Milanisti sezione tangerang yang lagi
229
butuh bantuan, kalau kita belum kenal antara – satu yang
lainnya, terus kita kenal, kalau satu universitas nanti kita kenal
lagi saling membantu, berbagi informasi selain tentang ac
milan.”
8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang?
“ada blog, twitter, facebook juga ada. “
- Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Menurut saya media twitter dos yang paling efektif, karena
biasanya yang nge retwit itu lho dos kalau ada yang temen kita
tanya terus dijawab, kita bisa ikutan tahu, jadi kita ngga usah cari
info lagi, jadi kadang cukup tau dari orang lain aja.”
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Kalau
seprti
pengelolaan media sudah cukup efektif sih dos
facebook
dan
twitter
juga
sudah
cukup
baik,
pengelengolaan media setahu saya ada adminnya sendiri dos jadi
ga semuanya bisa megang“
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik )
“Interaksinya sudah bagus, ada feedback gitu loh dos kalau kita
tanya mention apa, fast respon lah, langsung dibales, media yang
230
lain juga sama aja dos sama seperti itu.”

Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti
sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya
yang berada di seluruh indonesia?
“Bagus dos gimana ya dos kalau hubungan dengan Milanisti
sezione tangerang yang lain itu deket, mereka tahu kita Milanisti
sezione tangerang mereka juga Milanisti sezione tangerang jadi ada
suatu jiwa atau chemistry yang sama, kalau dengan fans club yang
lain ya bagus juga, sementara ini ya belom ada kaya konflik
semacam itu belom ada, dan jangan sampai ada lah, kita
dewasalah, kalau nobar ya nobar, chant ya chant, disitu saling adu
chant kalau sudah diluar ya sudah biasa lagi.”
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione
tangerang lainnya (beri gambaran)
“Saling menyapa di media sosial, ada gathering tiap tahun. Ya gitugitu lah dos.”
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang
sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Menurut saya sudah, soalnya kadang kita juga ikut acara
semacam ya kaya charity tadi kegiatan sosial, kadang ada semacam,
231
lalu ada semacam kompetisi antar fans club,ini juga cukup
berprestasi ya menurut saya untuk futsalnya kemarin juara satu, lalu
yang di palur plaza itu ada semacam lomba- lomba kaya chant lalu
pes itu juga dapet juara.”
4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekitar/khalayak luas?
“Ya itu tadi dos charity tadi lalu dulu juga ada gathering juga.”
5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga
hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Kalau saya ya cuek saja sih dos mereka- mereka, kita ya dukung
tim kita sendiri, jadi ada batasannya sendiri – sendiri jadi ga perlu
kita mendukung tim kita terus harus menjelek - jelekkan tim lain.
menurut saja sih itu kalau saya pribadi, kalau forum antar club
saya ga tau dos mungkin pengurus – yang lebih paham. ya kalau
menurut saya yang pertama komunikasi, maksudnya waktu ada
nobar mungkin kalau ketemu sama fans klub lain, tim kita ketemu
dengan tim fans klub lain, kita saling hubungan terus kita nobar
bareng, lalu ada kegiatan – kegiatan lain kaya itu tadi kaya seperti
lomba – lomba, lomba chant, ya menurut saya berpartisipasi lebih
lah.”
232

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok
(internal)?
“Ya menurut saya tidak semua anggota itu mau ikut berpartisipasi
itu loh kalau ada gathering, jadi ga semuanya itu ikut. mungkin
mereka punya kesibukan sendiri, kalau abis nobar lalu pulang, atau
kalau ada gathering ga ada waktu luang,”
2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar
tubuh Milanisti sezione tangerang?
“Kalau mungkin mengatasi masalahnya ya ngepasin waktunya aja
dos ya sebelumnya pemberitahuannya itu, 4 hari sebelumnya. atau 3
hari sebelumnya ada pengumuman di media sosial.”
3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Ya bebas aja kalau menurut saya, ya kita mendukung tim
ya
kita mendukung tim kita, ibaratnya kita ga perlu sombong
dengan tim – tim yang lain, ya jaga keharmonisan aja aja lah dos.”
233

Nama
: Lukman Aji
Umur
: 24 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Wakil Kelompok
Personal Pengurus Atau Anggota Kelompok Suporter
1. Kapan
dan
apa
motivasi
anda
bergabung
dengan
dalam
kelompok suporter ?
“Bergabung di
2011, kemudian
Milanisti sezione tangerang
diangkat jadi
sejak awal
ketua bulan januari
kemarin. tahun 2015. motivasinya ya awalnya pertama karena
saya suka ac milan, yang kedua karena saya pengen ikut tim
futsalnya, kemudian saya diajak nobar (nonton bareng) sama
pengurus – pengurusnya yang lama, dari situ saya jadi tahu
kegiatannya di komunitas itu seperti kaya gimana, makanya ada
keinginan untuk oh ikut aja siap tahu bisa nambah - nambah
temen.”
2. Manfaat
apa
yang
anda
dapat
setelah
bergabung dengan
kelompok suporter?
“Kalau manfaatnya yang jelas nambah temen, nambah
kenalan juga, terus yang lain kalau saya lebih ditermudah
informasi dan akses – akses kalau saya tu komunitas kalau klub
saya itu ada informasi lebih mudah di dapat.”
234

Komunikasi Kelompok Suporter Di Tangerang (Secara Internal)
1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang
terjalin antara pengurus dengan anggota di kelompok anda ?
“Kalau interaksinya kita lebih sering ketemu kalau kita ada
kegiatan - kegiatan nobar (nonton bareng) atau futsal, kebanyakan
dari anggota lebih , lebih kenal pengurus itu lebih banyak dari
pada pengurus kenal anggota, karena anggota itu setelah kegiatan
langsung pulang gitu, selama ini baik, saling mengenal lah
setidaknya.”
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota kelompok anda?
“Bentuk komunikasinya ya itu tadi salah satunya karena
kita suporter fans klub ya kita kegiatannya tidak jauh – jauh
dari mendukung fans klub itu sendiri, jadi kalau kita nobar (nonton
bareng) atau setiap futsal pasti kita ada komunikasi. Komunikasi
dari pengurus ke anggota setidaknya menginformasikan apasaja sih
kegiatan yang ada di fans klub kita terus info – info tentang AC
Milan itu sendiri untuk kedepannya itu apa aja kita selalu
menginfokan
jadi
seminggu sekali.”
tetep
ada
komunikasi
setidaknya
235
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota ?
Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan?
“Kalau
rapat biasanya
cuma pengurus saja tanpa dihadiri
anggota, tapi kalau pertemuan yang memang hampir setiap
minggu ya futsal dan nobar (nonton bareng), futsalnya setiap
selasa malam dos kalau untuk Milanisti sezione tangerang setiap
AC Milan maen pasti selalu ada
nobar (nonton bareng)
dos ga pernah absen.”
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya
dari
apakah
anggota
anda
dan
menerima
berkenan
mempertimbangkan hal , kalau itu tersebut?
“Kalau untuk itu kita welcome dos memang kita kan
soalnya untuk inter dari pengurus ke anggota, inter Milanisti
sezione tangerang kita memag butuh banyak masukan, untuk di
Milanisti sezione tangerang sendiri kita membuka hot line untuk
bagi anggota atau pengurus yang memang ada saran atau kritik
dalam kegiatan – kegiatan Milanisti sezione tangerang kita ada
nomor kontak personnya sendiri
dan ada kontak bbm, twitter
untuk orang – orang itu sumbang saran, seperti itu”
5. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan kelompok
anda ? (beri gambaran)
“Kita semi formal ya, yang jelas seperti rapat – rapat
pada umumnya kita duduk dimeja tapi ya kadang duduk dimeja
236
kadang di selingi bercanda tapi tetap dalam suasana serius, santai,
kita membahas yang perlu dibahas yang untuk rencana – rencana
kegiatan yang untuk kegiatan kedepannya seperti itu, kalau untuk
rapat di wedangan kita untuk rapat – rapat yang kecil aja, sharing –
sharing aja, kalau sesuatu yang mendesak, urgent, untik beberapa
orang pengurus aja sih, tapi kalau utuk rapat yang besar kita agak
formal sedikit.”
6. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan
untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang?
“Untuk upayanya kita memang sering apa ya, paling
ga senjata utamanya ya kita nobar (nonton bareng) itu sendiri,
karena dengan nobar (nonton bareng) itu sendiri kita lebih, lebih
bisa sering lihat tim kesayangan kita, dari situ orang itu tidak akan
lupa dengan klub nya itu, kalau jarang lihat kan ah jadi males,
apalagi kalau timnya itu sering menang terus jadi ada yang
dibanggakan.
wah saya cinta AC Milan dan itu juara, saya
bangga, contohnya seperti itu”
-
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok anda?
“Sudah ada, kalau loyalitas sebenernya kembali ke
pribadinya masing-masing ya dos ada orang yang bener –
bener cinta, bener – bener seneng AC Milan tapi dia ga pernah
bergabung dalam komunitas itu sendiri itu juga ada, ada yang
237
bergabung ke komunitasnya tapi ga terlalu suka AC Milan itu
juga ada, jadi kembali ke pribadinya masing – masing dos”
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun?
(beri gambaran)
“Yang
bentuknya
seperti
kalau
nobar (nonton
bareng) itu AC Milan seringnya maen tengah malem,
tapi dari orang – orangnya tu, dari anggota tu tetep dibela –
belain nonton walaupun jam 2 malam jam 3 malam sampai
selesai subuh, bahkan ada yang rumahnya dari sragen,
karanganya terus sukoharjo itu ada yang dibela belain samapi
tangerang untuk nobar (nonton bareng) tengah malam, ada
juga yang kaya gitu”
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin?
“Kalau
untuk
solidaritas
sebenernya ada, ada
antar
anggota
kita,
anak organisasinya sendiri dari
Milanisti sezione tangerang itu. itu tingkatnya lebih nasional,
itu kalau ada anggota yang memang ada salah satu anggota
ada yang keluarganya meninggal atau ada yang sakit kita ada
salah satu solidaritas kita kita ada sumbangan untuk membantu
beban mereka, salah satunya seperti itu.”
238
7. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota)
untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan
khalayak luas terkait keberadaan kelompok anda serta bentuk
aktivitas yang dilakukan kelompok anda lakukan?
“Kalau yang sekarang inin kita paling kenceng lewat
media
sosial
seperti ada bbm, twitter, facebook, path,
instagram dana lain – lain. blog juga ada, tapi kita lebih sering
menyampaikan informasi itu melalui bbm dan twitter.
-
Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini?
“Media yang paling efektif ya itu
tadi bbm dan
twitter, kalau bbm kan kita hanya yang pengguna bbm aja,
kalau twitter kan sebenernya lingkupkan lebih luas, kalau bbm
kan harus nginvite ini ini ini, bahkan anggota dari Milanisti
sezione tangerang sendiri belum tentu punya bbm dari ofFCial
Milanisti sezione tangerang nya sendiri, kalau twitter kan
biasanya lebih banyak tahu”
- Bagaimana pengelolaan media tersebut ?
“Kita
masing
pengelola
-
masing
ada
divisi
mediainformasi kita ada
yang khusus untuk menangani itu”
sendiri,
untuk
divisinya sendiri
239
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik)
“Sampai saat kita ketika kita menyampaikan suatu
informasi, banyak anggota yang merespon. contohnya di
bbm kita sebar broadcast itu banyak yang bale, tanya tanya
inilah itu lah, sama kaya di twitter juga, kita update status ada
yang bales, ada yang retwitt, ada yang bantu nyebarin juga,
seperti itu, aktiflah.”

Komunikasi Kelompok (Secara Eksternal)
1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara kelompok anda
dengan kelompok suporter lainnya yang berada di seluruh
indonesia?
“Kalau di ruang lingkup di tangerang kita satu sama lain,
ya ga dari Milanisti sezione tangerang ya, dari semuanya kita pasti
hubungannya baik dos kita ga ada hubungan yang terlalu buruk ya
kalau ada oknum – oknum satu dua pasti ada ya, tapi kalau
hubungan antar pengurus sendiri kita baik dos.”
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan kelompok lainnya
(beri gambaran)
“Itu sebenernya sudah ada forum antar suporternya kita
tergabung disana, antar pecinta klub sepakbola itu tergabung
dalam namanya forkas, forum komunikasi antar suporter di
240
tangerang, itu untuk menjalin hubungan satu sama yang lain kita
medianya
melalui
itu
kita
sering
kumpul
– kumpul, itu
fungsinya untuk sebagai wadah komunikasi dan untuk mengurangi
konflik seperti itu, ya memang kita upayakan ya yang namanya
kita berhubungan dengan orang banyak pasti ada satu dua satu
dua.”
3. Menurut anda apakah keberadaan kelompok anda sudah banyak
diketahui oleh masyarakat sekitar?
“Kalau sejauh ini yan udah lumayan kalau untuk
ditangerang
sendiri ya udah tau lah Milanisti sezione
tangerang itu apa, apalagi kalau bagi mereka pecinta klub pasti
sudah tau.“
4. Untuk kelompok suporter di tangerang. Apakah ada pernah
mendengar milanisti sezione tangerang ?
“Tahu lah dos iya saya tau setiap kegiatan Milanisti
sezione tangerang juga, tahu media yang digunakan
juga.”
5. Bagaimana hubungan kelompok anda dengan Milanisti sezione
tangerang ?
“Kalau untuk hubungan dengan anatr pengurus baik, kalau
dari kita hubungan sesama pengurus ya kita selalu menjaga
hubungan baik termasuk dengan Milanisti sezione tangerang dan
kelompok lainnya juga, komunikasinya melalui forkas biasanya,
241
biasanya kalau yang durlu ltu satu bulan ada dua tiga kali, tapi
kalau misal ada kegiatan mo event gitu hampir tiap minggu.
kegiatan forkas bisanay seperti turnamen futsal dos.”
6.
Hal
apa
saja
yang
dilakukan
kelompok
anda
untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat
sekitar/khalayak luas?
“Kalau untuk Milanisti sezione tangerang
untuk anggotanya
sendiri ya kita menyediakan nobar (nonton bareng) futsal,
kan
untuk sebagai wadah kegiatan pecinta AC Milan sendiri, kalau
untuk masyarakan biasanya kite ke event-event sosial
di car
free day seperti charity.”
7. Bagaimana kiat / cara kelompok anda dalam menjaga hubungan
antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
“Yang jelas kita harus saling
menghargai
saling
respect, jangan saling mengejek kalau kita sedang lagi nonton
bareng, harus respect jangan merasa kalau tim kita itu lebih baik dari
tim mereka.”
242

Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti
Sezione Tangerang
1. Kendala apa yang dihadapi kelompok anda dalam menjalin
hubungan antar anggota kelompok (internal)?
“Kalau antar anggota kelompok ya sebenernya dari
anggota itu
anggota
yang
kurang aktif
lain,
jadi
untuk
kalau
berkomunikasi
dengan
kita nobar (nonton bareng),
biasanya kita cuma dateng nonton selesai terus pulang, biasanya
anggota seperti it, jadi mereka kurang komunikasi anatr anggota,
makanya dari situ kita ngadakin futsal itu bisanya komunikasinya
lebih sering lewat futsal itu dari pada nobar (nonton bareng).
kegiatan Milanisti sezione tangerang ada gathering juga, gathering
untuk basional ada, gathering untuk regional daerah juga ada,
misalnya untuk jawa tengah kita gathering khusus untuk chapter –
chapter di kota jawa tengah aja. dulu sih tiap tahun sekali, tapi
karena ada kepengurusan dari pusat baru, kita diganti selang - seling
kita diganti dua tahun sekali untuk gatnas, dua tahun sekali untuk
regional, misalkan tahun ini gatnas tahun besok untuk
regional, besoknya lagi gatnas.”
2.
Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun
diluar kelompok anda?
“Kalau upayanya sih kalau dari pengurus kita yang
mendekati anggota, kita srawung ke anggota, kita ngajak
243
ngobrol, misal saya mendekati si a sama si b saya a dan si b ga
saling kenal saya ajak ngobrol bertiga, lalu mereka kan jadi kenal,
terus kalau di futsal biasanya mereka memang lebih bisa ngobrol
sendiri ketika mereka ga maen mereka duduk – duduk biasanya
mereka bisa saling ngobrol - ngobrol sendiri.”
3.
Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang
selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
“Ya buat temen- temen apalagi sebagai suporter sepakbola, ya
kita melakukan kegiatan yang positif aja, kita mendukung –
mendukung aja ya kalau mau ikut komunitas fans klub ya ikut aja
kalau ga juga ga papa, kita apa ya, ya ga mengharuskan untuk tiap
orang ikut komunitas, asal kita bisa menjaga sikap untuk orang lain,
misalnya temen kita mendukung temen kita, kita jangan, istilahnya
kita jangan mengejek lah, menjaga hubungan baik aja, respect
saling
menghargai
kelompok.”
dan
saling
menjaga
nama
244
TENTANG PENULIS
Penulis bernama lengkap Dosta Taruli Gabe, dilahirkan di Kota DKI
Jakarta, Pada 11 Oktober 1994. Penulis kerap dipanggil dengan nama
Dosta/Taruli. Ayah penulis seorang Pensiunan PLN, S. Lumban Gaol namanya,
dan Ibu penulis merupakan Ibu Rumah Tangga, S. Refina Rufina Siregar
namanya. Penulis merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dan saat ini
tinggal di kediaman orangtua di Perum. Pondok Kacang Prima, Jl. Prima 7 Blok.
J3 No. 8, Kel/desa. Pondok Kacang Timur, Kec. Pondok Aren, Kota. Tangerang
Selatan, Kode Pos. 15226, Indonesia.
Masa pendidikan dasar penulis tempuh selama enam tahun di SDN 03
Sudimara Ciledug, Tangerang. Kemudian pada tahun 2006 penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Yadika 5 Joglo, Jakarta Barat selama tiga tahun. Tepat pada
tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan penulis di SMA Negeri 33 Jakarta
Barat dan lulus pada tahun 2012. Setelah tamat dengan pendidikan sekolah,
penulis melanjutkan pendidikan pada tingkat lebih tinggi yaitu Universitas,
tepatnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jurusan Ilmu Komunikasi,
Konsentrasi Public Relation (Humas).
Sejak duduk di bangku SMA, penulis aktif di kegiatan-kegiatan organisasi
seperti OSIS. Memasuki dunia kampus, penulis aktif di organisasi yang
berhubungan dengan jurusan yang diambil oleh penulis yaitu Ikatan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi (IMIKI) dan juga pernah menjadi anggota UKM Ikatan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi periode 2014/2015, serta aktif dalam kegiatan yang
diselenggarakan oleh UKM tersebut.
Penulis dapat dihubungi di:
Email : [email protected]
Facebook/Twitter : Dosta Taruli/@dostaasheraa
Download