Toleransi Beragama dan Kepedulian Sosial Oleh: M.Yusuf Wibisono Madrasah Malam Reboan (MMR) 2016 Ajaran Toleransi dlm Agama-agama: -(ISLAM) “Menebar kasih sayang di muka bumi “ (QS.Al-Anbiya: 107) DOKTRIN AGAMA (KITAB SUCI): -Kebenaran bersifat absolut -Sebagai pedoman hidup -Paradigma: Keyakinan -(KRISTEN/KATOLIK) “Cinta kasih terhadap sesama” (Alkitab) Markus 12: 28-34 - (BUDHA) “Kehendak baik pada semua makhluk” (Dhammapada Syair, 5 & 201) - (KONGHUCHU) “Kebajikan dan cinta kasih” (Lima sifat mulia Whu Chang) Penjelasan: • Hakikatnya agama-agama punya esensi yang sama tentang nilai-nilai kemanusiaan. Tuhan pun menetapkan jalan (syariah) dan cara (minhaj) yang berbeda-beda. • • Tuhan menghendaki perbedaan,agar satu sama lain saling kompetisi dalam kebaikan sekaligus saling menebarkan kasih sayang (Q.Al-Maidah:48) • Klaim kebenaran setiap agama atau golongan dapat ditolerir sejauh tidak menafikan kehadiran “yang lain” sebagai realitas yang mesti dihormati dan diakui keberadaannya (Q.Al-kafirun:3-6) • Klaim kebenaran bukan dijadikan sebagai sarana melenyapkan keberadaan “yang lain” dari muka bumi. Doktrin Agama Kesadaran Spiritualitas Kesadaran Kemanusiaan (Teologis) (Sosiologis) Refleksi: Co-eksistensi (hidup berdampingan) Pro-eksistensi (sejiwa/kepedulian sejati Berkeadilan Spirit filantropi (kepedulian sosial) tanpa pandang golongan/kelompok/agama dsb (kebersamaan sejati) Prinsip dasar toleransi dan kepedulian sosial adalah “menghadirkan” Tuhan (Omni Present) /mentaati perintah Allah SWT. Problem Toleransi: Kesenjangan sosial,budaya, ekonomi politik, pendidikan dsb. Perbedaan Interpretasi (penafsiran) teks Kitab Suci Klaim kebenaran: berebut konsep “keselamatan absolut” (Takfir) Lemahnya lembaga-lembaga yang berkompeten dalam merawat perbedaan (toleransi). Simpulan • Menebar kasih sayang sesama: wujud lain dari semangat toleransi sejati dgn spirit kemanusiaan universal (merawat keragaman dan kompetisi dalam kebaikan); • Keberagamaan yang otentik: sikap-sikap kepeduliaan sosial (filantropi) tanpa membedakan kelompok/golongan atau keyakinan (agama); • Beragama identik menghadirkan Tuhan (Omnipresent) sebagai satusatunya Maha “Hakim” di muka bumi -- menolak intervensi makhlukNya.