PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU TAJARUSSALIM UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN [email protected] menghasilkan suatu karya yang layak saing ABSTRAK dalam era globalisasi saat ini. Memahami Penelitian SDM di era global saat ini salah satu upaya menganalisis apakah pelatihan berpengaruh yang harus dicapai oleh instansi adalah terhadap kinerja pegawai pada Inspektorat di dengan meningkatkan Kabupaten Rokan Hulu, jumlah responden Dengan meningkatkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini Daya Manusia diharapkan pegawai adalah sebanyak 33 orang pegawai bekerja secara produktif dan profesional dikumpulkan dan yaitu bertujuan keberadaan untuk Jenis ini pentingnya kualitas kualitas SDM. Sumber dapat Sumber data yang sehingga kinerja yang dicapainya diharapkan data primer, data akan lebih memuaskan sesuai standar kerja sekunder, penelitian ini dilaksanakan di yang dipersyaratkan. Inspektorat yang beralamat di Komplek Sumber daya manusia berbeda dengan Perkantoran Pemda Kabupaten Rokan Hulu faktor produksi yang lainnya karena sumber Pasir Pengarayan. Teknik pengumpulan data daya manusia sangat dinamis mengikuti yang perubahan digunakan adalah observasi, dokumentasi, kuisioner dan wawancara. manusia yang terjadi. dilengkapi Sumber dengan daya akal dan pengindraan yang dapat mempengaruhi hasil PENDAHULUAN Arus karya ciptanya dan cara pandang terhadap globalisasi yang telah suatu masalah yang terjadi dalam menjadi isu utama dunia memaksa bangsa lingkungannya, sehingga akan berpengaruh didunia, khususnya Indonesia melakukan pula terhadap respon dan hasil karya persiapan - persiapan untuk menghadapinya. ciptanya kepada instansi/instansi tempat dia Sumber daya manusia merupakan salah satu bekerja. faktor utama yang harus dipersiapkan, Salah satu aspek yang dapat karena sumber daya manusia adalah faktor menunjang keberhasilan pegawai dalam terpenting yang akan mempengaruhi faktor- mencapai faktor produksi lainnya untuk bisa kesuksesan bekerja adalah kemampuan kerja. Dengan kemampuan optimal. Dengan adanya kegiatan pelatihan, kerja yang memadai pegawai diharapkan pegawai dapat permasalahan menyerap pengetahuan atau nilai-nilai baru, pekerjaan sehingga tugas pekerjaan dapat sehingga dengan pengetahuan baru tersebut diselesaikan dengan lebih baik. Kemampuan para (ability) baik pengetahuan atau keterampilan profesinya dalam melaksanakan tugas yang merupakan dibebankan kepadanya. mengatasi segala komponen penting dalam kinerja yang memiliki pegawai kesempatan dapat untuk meningkatkan mencapai kinerja. Untuk mencapai memuaskan kemampuan Menurut Hendri Simamora (2006 : 4) profesional dan untuk mencapainya harus merupakan proses pendayagunaan bahan melalui beberapa tahapan atau kondisi. baku dan sumber daya manusia untuk Pendidikan formal masih belum memadai mencapai tujuan yang ditetapkan. untuk diperlukan TINJAUAN PUSTAKA mencapai yang Menurut Veithzal Rivai (2005 : 1) profesional. Untuk itu kemampuan SDM adalah salah satu bidang dari manajemen pegawai umum yang meliputi segi-segi perncanaan, harus kemampuan diberdayakan melalui pelatihan, pendidikan dan pengembangan. pengorganisasian, Dengan kemampuan kerja yang memadai pengendalian. diharapkan memberikan implikasi terhadap peningkatan kinerja dan Para ahli mempunyai pandangan yang sehingga berbeda dalam mendefenisikan Manajemen mendukung pelaksanaan tugas secara efektif, Sumber Daya Manusia. Namun demikian, efisien, secara umum, intisari dan pegawai pelaksanaan profesional. Oleh karena besarnya pengaruh dan peranan sumber daya dikemukakan manusia kesamaan tujuan. dalam sebuah instansi, maka instansi harus dapat mengoptimalkan kinerja pegawainya kontribusi sehingga optimal ahli memiliki Defenisi manajemen sumber daya manusia menurut John B. Miner dan Mary peningkatan Green Miner dalam Hasibuan (2005:11) dalam satu cara yang dapat dilakukan instansi dengan para memberikan kinerja instansi secara keseluruhan. Salah adalah oleh pengertian yang melakukan program pengembangan pegawai melalui pelatihan. Program pelatihan yang intensif perlu menjelaskan bahwa : ”Manajemen didefenisikan sumberdaya sebagai suatu manusia proses pengembangan menerapkan dan menilai kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dilaksanakan oleh instansi agar memiliki metode-metode, dan program-program yang sumber daya manusia yang memiliki kinerja berhubungan dengan individu pegawai dalam organisasi". tujuan instansi dan tujuan pegawai. Selanjutnya menurut Edwin B. Flippo Kepentingan dua tujuan tersebut tidak dapat dalam Hasibuan (2005:11), menjelaskan dipisahkan dari kesatuan dan keutuhan bahwa : kebersamaan”. "Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengarahan, pengadaan, dan pengorganisasian, pengendalian pengembangan, pengintegrasian, dari kompensasi, pemeliharaan, dan Selanjutnya pengertian lain manajemen sumber daya manusia dikemukakan oleh Husein Umar (2005 : 3) adalah : “Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen pemberhentian pegawai dengan maksud keorganisasian yang memfokuskan diri pada terwujudnya unsur sumber daya manusia, yang bertugas tujuan instansi, individu, pegawai, dan masyarakat". mengelola unsur manusia secara baik agar Dari defenisi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen sumber daya manusia diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya”. merupakan ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari bagaimana Menurut Siti Alfajar dan Tri Heru merencanakan, mengorganisir, mengarahkan (2010 : 100) dan yang pembelajaran yang melibatkan penguasaan dipergunakan dalam menjalankan aktivitas keterampilan, konsep, aturan-aturan, atau organisasi atau instansi tertentu. sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan. mengawasi Menurut tenaga kerja Mangkuprawira (2003:4), pelatihan merupakan proses Menurut Hendri Simamora (2003 : menyatakan bahwa : “Sumber daya manusia 273) merupakan unik pembelajaran yang melibatkan perolehan dibandingkan dengan unsur produksi yang keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk lain, disebut unik karena manusia memiliki meningkatkan kinerja karyawan. unsur produksi yang unsur kepribadian yang aktif, memiliki pelatihan merupakan proses Menurut Sedarmayanti (2007 : 163) emosi, responsif dan kritis terhadap setiap merupakan usaha mengurangi atau fenomena yang dihadapi”. menghilangkan terjadinya kesenjangan Selain itu, Mangkuprawira (2003:5) juga antara kemampuan karyawan dengan yang mengatakan bahwa : dikehendaki organisasi “Manajemen sumber daya manusia Selanjutnya pelatihan merupakan penerapan pendekatan sumber secara daya Chrisogonus D. Pramudyo (2007 : 16) manusia dimana secara bersama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu sederhana pengertian didefinisikan sebagai : “Proses pembelajaran oleh yang dirancang untuk mengubah kinerja orang dalam melakukan pekerjaannya”. Berdasarkan tabel 5.10 di atas dapat diperoleh Menurut Gary Dessler (2006 : 280) persamaan regresi berganda sebagai berikut: bahwa : “Pelatihan merupakan proses Y = 1,875 +0,63X1 + 0,125 X2 + 0,313X3 mengajar Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan ketrampilan yang dibutuhkan pegawai untuk melakukan pekerjaannya”. Pelatihan menurut sebagai berikut: Mangkuprawira (2003:135), menjelaskan bahwa : "Pelatihan adalah a = 1,875 merupakan nilai konstanta, jika nilai variabel X1, X2, dan X3 adalah nol, sebuah proses maka kinerja karyawan (Y) sebesar 1,875 mengajarkan pengetahuan dan keahlian b1 = 0,63 menunjukkan bahwa variable tertentu serta sikap agar pegawai semakin metode pelatihan (X1) berpengaruh positif terampil melaksanakan terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai jika kepuasan terhadap metode pelatihan dengan standar". naik satuan maka kinerja pegawai akan dan mampu bertambah sebesar 0,63 satuan skala. b2 = 0,125 menunjukkan bahwa variabel isi PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari analisis (dapat pelatihan (X2) berpengaruh positif terhadap dilihat pada lampiran) dengan menggunakan kinerja pegawai. Dengan kata lain jika program SPSS 17.0 maka diperoleh hasil kepuasan terhadap isi pelatihan ditingkatkan analisis regresi sebagai berikut: sebesar 1 satuan maka kinerja pegawai akan Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda bertambah sebesar 0,125 satuan skala. b3 = 0,313 menunjukkan bahwa variabel Coefficientsa kemampuan Standar berpengaruh instruktur positif pelatihan terhadap (X3) kinerja Unstandardi dized zed Coeffic Mod el 1 Statistics Std. B Error (Cons 1.875 pegawai. Dengan kata lain jika kepuasan Collinearity Coefficients ients terhadap kemampuan instruktur pelatihan Toleran Beta t hitung Sig. 1.047 ce 1.791 .084 ditingkatkan sebesar 1 satuan maka kinerja VIF pegawai akan bertambah sebesar 0,313 tant) satuan skala. X1 .063 .245 -.047 1.255 .800 .960 1.042 X2 .125 .155 .144 2.807 .426 1.000 1.000 X3 .313 .245 .233 2.776 .212 .960 1.042 a. Dependent Variable: Y DAFTAR PUSTAKA A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2011. Manajemn Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya. ____________ 2005. Evaluasi kinerja SDM, Bandung. Refika Aditama. ____________. 2006. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung : Refika Aditama. Dessler, Gary. 2003. MSDM, Jilid I. Jakarta : PT. Indeks. ___________. 2006. MSDM, Jilid II. Jakarta : PT. Indeks. Hadari Nawawi. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Yang Komperitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Pers. Henry simamora. 2006. Manajemen sumber daya Manusia, Edisi III. Yogyakarta : STIE YKPN. Hasibuan. Melayu 2007. Manajemen Sumber daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. ___________2003. Organisasi dan motivasi ; dasar peningkatan produktivitas. Cetakan ke empat. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia,Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Aditama. Siti Alfajar dan Tri Heru. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. Bandung : UPP STIM YKPN. Sondang P. Siagian. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers Umar, Husein. 2005. Riset SDM Dalam Organisasi. Edisi Revisi Jakarta :PT.Gramedia Pustaka Utama. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.