keperawatan maternitas

advertisement
KEPERAWATAN MATERNITAS
Ns. Dara Haslinda S, Kep
Untuk kalangan sendiri
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmatnya
sehingga
buku
yang
berjudul
keperawatan
maternitas
dapat
diselesaikan.Buku ini membahas mengenai KB, ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu
postpartum serta gangguan reproduksi wanita.
Penyusun berharap tulisan ini dapat memberikan wawasan luas untuk siswa atau
siswi kejuruan keperawatan di mana mereka kelak akan terjun kelapangan.selain
itunjuga penyusun berharapa tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dari pemenuhan
materi pembelajaran dibidang keperawatan maternitas.
Seperti kata pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, oleh
karena itu dengan rendah hati penyusun berharap kepada para pembaca kiranya dapat
memberikan masukan, kritikan, dan tanggapan yang konstruktif guna penyempurnaan
tulisan maupun revisi untuk cetakan berikutnya.
Sebagai akhir kata penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan tulisan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
……………………………………………………………
i
Daftar isi
……………………………………………………………
ii
Bab I : Kesehatan Reprodusi Wanita
A. Profil kesehatan perempuan Indonesia …………………………………………………………… 1
B. Upaya peningkatan kesehatan ibu diindonesia ………………………………………………. 1
C. Pengertian kesehatan reproduksi
…………………………………………………………… 2
D. Wanita dalam berbagai masa kehidupan
E. Pemeriksaan kesahatan reproduksi
……………………………………………… 3
……………………………………………………………. 4
F. Upaya pemeliharaan kesehatan reproduksi
G. Falsafah keparawatan maternitas
……………………………………………… 4
…………………………………………………………… 5
BAB II : Konsep Dasar Keluarga Berencana
A. Pengertian keluarga berencana
…………………………………………………………. 7
B. Macam macam metode KB
………………………………………………………… 8
BAB III :Anatomi Reproduksi
A. Pria
……………………………………………………………………………………………. 13
B. Wanita
……………………………………………………………………………………………. 14
BAB IV : Pembuahan Dan kehamilan
A. Fisiologi pertumbuhan kehamilan
B. Kehamilan
……………………………………………………… 16
………………………………………………………………………………. 17
C. Tanda tanda kehamilan
………………………………………………………………….
D. Maslah yang sering terjadi pada masa kehamilan
……………………………
17
18
BAB V : Perawatan Ibu Hamil
A. Dfinisi
…………………………………………………………………………………………… 19
B. Tujan ANC
……………………………………………………………………………..
19
…………………………………………………………………
19
……………………………………………………
20
C. Kebijakan program
D. Menghitung perkiraan kelahiran
BAB VI : Perawatan Ibu Nifas
A. Pengertian
…………………………………………………………………………… 21
B. Tujuan perawatan ibu nifas
C. Perubahan psikologi
……………………………………………………………… 21
…………………………………………………………………………… 21
D. Perawatan masa nifas …………………………………………………………………………… 22
BAB VII : Perawatan Ibu Melahirkan
A. Pengertian
………………………………………………………………………………………… 23
B. Klasifikasi persalinan
…………………………………………………………………………… 23
C. Faktor yang mempengaruhi persalinan ………………………………………………… 24
D. Tanda terjadinya persalinan
……………………………………………………………… 24
BAB VIII : Ganguan Sistem Reproduksi
A. Gangguan Menstruasi …………………………………………………………………………… 25
B. Infertil ……………………………………………………………………………………………………. 30
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
KESEHATAN REPRODUKSI WANITA
A.
Profil Kesehatan Perempuan Indonesia
Lebih dari separuh (104,6 juta orang) dari total penduduk Indonesia (208,2 juta
orang) adalah perempuan.
Namun, kualitas hidup perempuan jauh tertinggal
dibandingkan laki-laki.
Kematian ibu adalah kematian perempuan selama masa kehamilan atau dalam 42 hari
setelah persalinan dari setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh
kehamilan atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan (WHO-SEARO, 1998).
Angka Kematian Ibu (AKI) menurut survei demografi kesehatan Indonesia
(SDKI) 1994 masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran (GOI & UNICEF,
2000). Penyebab kematian ibu terbesar (58,1%) adalah perdarahan dan eklampsia.
Kedua sebab itu sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal
care/ANC) yang memadai. Walaupun proporsi perempuan usia 15-49 tahun yang
melakukan ANC minimal 1 kali telah mencapai lebih dari 80%, tetapi menurut SDKI
1994, hanya 43,2% yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan. Persalinan oleh
tenaga kesehatan menurut SDKI 1997, masih sangat rendah, di mana sebesar 54%
persalinan masih ditolong oleh dukun bayi (GOI & UNICEF, 2000).
B.
Upaya peningkatan kesehatan ibu diindonesia

Menurunkan Angka kematian ibu.

Proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih.

Angka pemakaian kontrasepsi.

Mencegah aborsi yang tidak aman

Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
berkualitas.

Membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas program, lintas
sektor, dan mitra lainnya.

Mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan
dan perilaku sehat.

Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan
pelayanan ibu dan bayi baru lahir
Kebijakan pemerintah
 Prioritas nasional adalah Menurunkan kesakitan dan kematian ibu telah menjadi
salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana
tercantum dalam Propenas. Kegiatan-kegiatan yang mendukung upaya ini antara
lain meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi, meningkatkan pemberantasan
penyakit menular dan imunisasi, meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan, dan menanggulangi anemia gizi besi pada wanita usia subur dan pada
masakehamilan, melahirkan, dan nifas.
C.
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Apa yang dimaksud dengan reproduksi?
Secara sederhana reproduksi berasal dari kata re = kembali dan produksi =
membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan
manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.
KESEHATAN REPRODUKSI (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental
dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem
reproduksi (Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi
 konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)
 pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman,
pelayanan bayi baru lahir/neonatal)
 pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS),
termasuk pencegahan kemandulan
 Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
 Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro
3 Prinsip Perawatan Kesehatan Reproduksi Wanita

Mengenal Anatomi Organ Seksual Wanita :
Perempuan perlu mengenal struktur anatomi bagian luar (eksterna) dan bagian dalam
(interna) organ seksualnya, agar bisa merawat dengan baik dan benar.

Mengetahui Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita :
Kaum wanita perlu peduli dengan keluhan organ reproduksinya, baik bila ada tanda
radang, keputihan, nyeri, benjolan atau tumor, agar segera dilakukan pemeriksaan
dini.

Melakukan Perawatan Masalah Organ Intim Wanita :
Prinsip perawatan organ wanita, dengan mengutamakan kebersihan (higiene personal),
memilih pakaian dalam yang sehat, dan deteksi dini kejadian penyakit yang
dialami.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik yaitu :

Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh
kembang remaja)

mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan
kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya

Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi
kesehatan reproduksi

Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi

Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual

Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan
diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif
D.
WANITA DALAM BERBAGAI MASA KEHIDUPAN
Masa bayi
-
Pada waktu bayi lahir cukup bulan, pembentukan genitalia interna sudah selesai
-
Jumlah folikel primodial dalam kedua ovarium telah lengkap yaitu 750000 butir dan
tidak bertambah lagi
-
Ekstrogen menimbulkan pembekakan payudara pada bayi wanita maupun laki-laki
selama 10 hari
-
Kadang kadang disertai sekresi cairan seperti susu
Masa kanak kanak
- Yang khas adalah perangsangan oleh hormone kelamin sangat kecil karena kadar
estrogen dan hormone gonadotropin menurun
- Alat alat genitalia dalam masa ini tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti
sampai pubertas
- Aglutinasi mungkin sudah terjadi pada masa bayi tetapi sering kali baru ditemukan
pada masa kanak kanak
- Labio minor kanan melekat pada labio minor kiri
Masa pubertas
- Merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa dewasa
- Dapat dikatakan awal berfungsinya ovarium
- Timbulnya cirri ciri kelamin sekunder : menarche dan perubahan psikis
- Penyebab primer mulainya pubertas belum diketahui
Masa Reproduksi
- Masa yang penting bagi wanita dan berlangsung kurang lebih 33 tahun
- Terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali
E.
Pemeriksaan kesehatan reproduksi
 Skrining mammografi
 Pap smear
 Biopsi
 USG
F.
Upaya pemeliharaan kesehatan reproduksi
1.
Menjaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab, karena
keadaan basah mudah berjangkitnya infeksi dari luar.
2.
Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit
yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat
menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan gatal.
3.
Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah
terserap.
4.
Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak
keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk.
Dan juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorantatau spray. Rangsangan dari
bahan tersebut menimbulkan peradangan dari vagina dengan keluhan gatal dan
keputihan.
5.
Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut secara teratur
2 – 3 kali. Mengganti pakaian dalam sehari dua kali saat mandi
6.
Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak
mencemari
luka radang. Keringkan dengan tisu kering yang terjamin
kebersihannya setelah buang air.
7.
Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat.
8.
Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar
vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan
gatal.
9.
Jaga Suhu Pada Bagian Alat Kelamin
Jika alat kelamin pria/laki-laki berada dalam lingkungan yang panas, maka sperma
yang dihasilkan akan menurun kualitasnya sehingga bisa jadi tidak akan mampu
untuk membuahi sel telur istri yang dikawininya. Oleh sebab itu hindarilah
menggunakan pakaian yang ketat yang berbahan panas kurang ventilasi serta jauhi
kebiasaan yang meningkatkan suhu alat kelamin seperti memangku laptop di paha
dekat alat kelamin.
10. Hindari Hubungan Seks Pranikah dan Tetap Setia Pada Pasangan
G. Falsafah Keperawatan Maternitas
1. Kep. Maternitas dipusatkan pada:

Keluarga & masyarakat askep yang holistik

Menghargai klien & keluarganya

Klien, keluarga, masyarakat berhak perawatan yg sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat – optimal :
 Wanita hamil dengan bayi yang dikandung.
 Wanita pasca persalinan beserta bayinya.
 Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan.
3. Pengalaman : Kehamilan, Persalinan, Gangguan
 Kesehatan merupakan tugas perkembangan keluarga dan
 dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan & persalinan adalah peristiwa
 yang normal , alamiah, partisipasi aktif keluarga
 dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi
 keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu
 dipengaruhi latar belakang budaya, agama, dan
 kepercayaan.
7. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/pembela untuk melindungi hak
klien.
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas
generasi penerus.
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan
faktor utama dalam mempromosikan derajat kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat.
10. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
meningkatkan mutu pelayanan maternitas
BAB II
KONSEP DASAR KELUARGA BERENCANA
A.
Pengertian Keluarga Berencana
1.
Keluarga berencana
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah
anak
dan
jarak
kehamilan
dengan
memakai
kontrapsepsi(mochtar,rustam,1998).
Keluarga berencana menurut WHO(Word Health Organization)Expert Committee
1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
 Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
 Mendapatkan kelahiran yang menang diinginkan
 Mengatur interval diantara kehamilan
 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami
istri
 Menentukan jumlah anak dalam keluarga(Hartanto,hanafi,2004:26)
2.
Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah upayah untuk mencegah terjadinya kehamilan, upayah
ini
dapat
bersifat
sementara
dapat
pula
brsifat
permanen
(Prawirohardjo,Sarwono,2002 : 905)
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma
tersebut (BKKN,1996 : 21).
3.
Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia adalah:
a. Tujuan umum
Meningkatkan kesejaterahan ibu,anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejatrah)yang manjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejaterah dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
b. Tujuan khusus
 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara penjarangan
kelahiran (Prawirohardjo, Sarwono, 2002).
B.
Macam macam metode Kb ada 2 yaitu sebagai berikut :
1.
Metode KB Alamiah
Metode alamaiah meliputi beberapa jenis metode Yaitu :
1.1. Metode kalender
Metode kalender yaitu dengan cara menghitung masa subur berdasarkan
perhitungan kalender.biasanya cara ini tidak terlalu akurat, hanya tingkat
keakuratannya sekitar 60% sampai 70%. System kalender dalam
menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada wanita yang teratur
siklus menstruasinya yaitu 28 hari sampai 35 hari, sebelum menggunakan
metode ini tentunya pasangan suami istriharus mengetahui masa subur
karena setiap wanita mempunyai siklus masa suburnya berbeda, maka perlu
pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.Rokok dan gizi buruk juga
mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur.
Metode kalender menggunakan beberapa rumus sebagai berikut :
Yang pertama rumusnya :
Masa subur= Hari terakhir haid menstruasi + 13
Masa prasubur = Masa subur – 3 dan masa subur + 3
Contoh :
Jika hari terakhir mens adalah tanggal 10 maka tanggal masa subur
adalah tanggal 23 , masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir
tanggal 26. Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan sebanyak 6
siklus haid terakhir untuk menentukan masa prasubur.
Ada juga yang menggunakan rumus sebagai berikut :
Bila mana siklus haid teratur maka hari pertama dalam siklus haid dihitung
sebagai hari ke 1, mulai masa subur dihari ke 12 sampai hari ke 16 dalam
siklus haid.
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari.Tanggal 9 Januari ini
dihitung sebagai hari ke-1.Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari
dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari.Jadi masa subur yaitu sejak
tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari.Pada tanggal-tanggal tersebut
suami isteri tidak boleh bersanggama.Jika ingin bersenggama harus
menggunakan kondom atau senggama terputus.
Bila siklus menstruasi tidak teratur :
1. Catat jumlah hari dalam siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu
siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari
pertama haid berikutnya.
2. Jumlah hari terpendek dalam 6 siklus haid dikurangi 18, hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur sedangkan jumlah hari terpanjang
selama 6 siklus haid dikurangi 11, hitungan ini menentukan hari terakhir
masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek - 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari
dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid
berikutnya)
Perhitungannya :
26-18 = 8 dan 32–11 = 21 jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8
sampai ke 21.Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama.Jika
ingin bersenggama harus mengunakan kondom atau senggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko
kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.Bagi keluarga yang
kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi yang cocok untuk
menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga
tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.
1.2. Metode suhu basal
Suhu basal adalah suhu badan asli.Suhu basal wanita lebih tinggi setelah
terjadi ovulasi dari pada sebelum masa ovulasi.Bila suhu basal tubuh lebih
tinggi 3 hari berturut-turut daripada 6 hari sebelumnya maka masa subur
telah berakhir.
1.3. Metode pengamatan lendir
Bila sekitar alat kelamin terasa basah maka memasuki masa subur dan bila
terasa kering maka memasuki masa tidak subur
1.4. Metode Keefe
Wanita meraba sendiri leher rahimnya dengan memasuki 2 jari kedalam
vagina, akan terjadi perbedaan pada leher rahim waktu masa subur dan
masa tidak subur
1.5. Metode simpto termal
Metode ini yang mengabungkan metode pengamatan lender dan metode
keefe
1.6. Metode menyusui tanpa haid
Khusus digunakan untuk menunda kehamilan selama 6 bulan setelah
melahirkan dengan memberikan ASI Eksklusif
1.7. Coitus interuptua atau segama terputus
Pria mengeluarkan alat kelaminnya ( Penis ) dari lubang Vagina sebelum
mencapi ejakulasi.
2.
Metode KB Buatan
2.1. Alat kontrasepsi mekanis terdiri dari kondom dan diafragma.Kondom
merupakan sarung untuk alat kelamin pria sedangkan diafragma digunakan
oleh wanita berupa karet berbentuk seperti topi.
CONTOH DIAFRAGMA
2.2. Alat kontrasepsi Kimiawi Contohnya adalah spermisidal yaitu bahan atau
zat kimiawi yang digunakan untuk membunuh sperma seperti tablet
busa,krim jelly dan tisu KB
2.3. Alat kontrasepsi hormonal terdiri dari Pil KB,Suntikan KB dan Susuk KB
Susuk KB
2.4. Alat kontrasepsi dalam rahim: IUD atau spiral
2.5. Alat kontrasepsi Mantap ada 2 jenis yaitu :
2.5.1. Tubektomi adalah pencegahan kehamilan dengan memotong atau
mengikat kedua saluran telur pada wanita.
2.5.2. vasektomi adalah mengikat atau memotong saluran mani pada pria.
TUBEKTOMI
BAB III
ANATOMI REPRODUKSI
A.
PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
1. Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan
dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina.
Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
b. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung
testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
2.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak
terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
b. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematanagkan sperma.
c. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas
dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma
menuju vesikula seminalis.
d. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra.
e. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan
terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria
1.
Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga
disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah
berwarna kekukingan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat
alkali.Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita.
2.
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah
putih yang bersifat asam.
3.
Kelenjar
Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra
merupakana
kelenjar
yang
menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
B.
WANITA
Dibedakana menjasi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
1.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a.
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh
bagian
luar.
Berfungsi
sebagai
organ
kopulasi
dan
saluran
persalinan?keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan liang peranakan.
Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b.
Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :

Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian
luas dan membatasi vulva.

Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian
dalam dan membatasi vulva
2. Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a.
Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan
terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormone wanita seperti :

Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada
wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.

b.
Progesterone yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan.
Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk
menangkap sel ovum yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
c.
Infundibulum
merupakan
bagian
ujung
oviduct
yang
berbentuk
corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung
sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
d.
Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan abantuan silia pada dindingnya.
e.
Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutandari tuba fallopi. Berfungsi
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga
bantuana silia pada dindingnya.
f.
Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah
pir dengan bagian bawah
yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu
dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3
macam lapisan dinding yaitu :

Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai
pelindung uterus.

Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi
untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke
bentuk semula setiap bulannya.

Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah
merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah
yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
g.
Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit
sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan
saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran
vagina.
h.
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada
vagina.
i.
Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt terletak di depan vulva. Sering disebut
dengan klentit.
BAB IV
PEMBUAHAN DAN KEHAMILAN
A.
Fisiologi pertumbuhan kehamilan
Kehamilan merupakan urutan kejadian yang secara normal terdiri atas
pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan berakhir pada
kehamilan bayi. Ketika spermatozoa dengan ovum bertemu maka dimulailah awal
kehamilan, wanita setiap bulannya melepaskan 1 atau 2 sel telur (Ovum) dari indung
telur (Ovarium), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk kedalam sel
telor.
Setiap wanita biasanya mengovulasi (menghasilakn ovum dari ovarii) hanya
menghasilkan 450 ovum selama masa reproduksinya, sedangkan pada pria
mengejakulasi rata-rata 300 juta sperma kedalam vagina.Jumlah yang sangat banyak ini
dibutuhkan karena tingkat kegagalan sperma yang tinggi, hanya sekitar 100 yang
bertahan hidup dan memasuki tuba falopi.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang menggembung
dari tuba falopi, pada sekitar sel telor banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
enzim untuk mencaikan zat-zat yang melindungi ovum.Kemudian tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah satu sel sperma dan kemudian bersatu dengan sel teloryang
disebut sebagaai peristiwa pembuahan atau fertilisasi (konsepsi).
Beberapa jam setelah terjadinya konsepsi, maka terjadilah pembelahan zigot,
hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam
amino dan enzim. Segera setelah pembelahan ini terjadi, maka pembelahan-pembelahan
selanjutnya berjalan terus dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama
besarnya yang disebut morula. Pada ukuran yang sama hasil konsepsi ini bergerak
kearah rahim, pergerakan tersebut dibantu oleh bulu getar (silia) dan kontraksi dari tuba
akan mencapai kavum uteri, hasil konsepsi tersebut dalam stadium blastula dan
akhirnya melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya menetap tertanam diruang
rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuhan sampai nidasi
diperlukan waktu kira-kira 6 - 7 hari (mochtar & Lutan 1998).
B.
Kehamilan
Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya
konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan), dihitung dari pertama haid terakhir (Sumber : Alzam Faisal,
2009). Kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang
matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya
menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (BKKBN, 2004).
C.
Tanda tanda kehamilan
1.
Payudara terasa sakit atau nyeri
Payudara juga akan terasa sakit dan nyeri saat dipegang. Payudara akan
membesar, hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon estrogen dan
progesterone, dalam hal ini disarankan wanita hamil menggunakan bra yang
nyaman.
2.
Rasa lelah yang berlebihan
Rasa lelah yang berlebih akan membuat anda cepat tertidur. Hal ini disebabkan
dari perubahan hormon dan juga akibat dari kinerja organ-organ vital untuk
membantu perkembangan dan pertumbuhan janin. Biasanya rasa lelah ini hanya
pada trimester pertama dan akan hilang saat memasuki trimester kedua.
3.
Mual
Ini merupakan tanda yang paling dikenal oleh para wanita hamil pemicunya
adalah adanya peningkatan hormone secara tiba-tiba pada aliran darah.Gejala
mual ini biasanya terjadi selam enam minggu saat anda diyatakan hamil.
Biasanya mual akan datang pada pagi, siang dan malam hari, rasa mual ini
biasanya akan mehilang memasuki kehamila trimester kedua, jika rasa mual dan
muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua sebaiknya periksakan
dan konsultasi mengenai hal ini kedokter.
4.
Sering buang air kecil
Jika Anda tidak bisa tidur akibat seringnya bolak balik ke kamar mandi untuk
buang air kecil, mungkin ini adalah tanda anda sudah hamil.Selama kehamilan,
tubuh Anda memproduksi cairan tambahan untuk janin anda.Walaupun buang air
kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya.Selain itu
hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh.
5.
Kram
Apakah ini PMS atau hamil. Memang kram akan dialami oleh wanita hamil
karena rahim yang akan membesar dan merenggang untuk menyiapkan tempat
bagi bayi Anda.
6.
Munculnya bercak darah
Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi
antara 8 – 10 hari setelah terjadinya ovulasi, bercak darah ini disebabkan oleh
implantasi atau menepelnya embrio.
D.
Masalah yang sering terjadi pada masa kehamilan
1. Masalah yg sering timbul pada trimester 1
a.
Mual dan muntah
b.
Sering buang air kecil
c.
Ketegangan pada payu dara
d.
Perubahan emosi
e.
keputihan
2. Masalah yang sering timbul pada trimester 2
a. Palpitasi (berdebar-debar)
b. Hipotensi supine dan bradikardia
c. Nyeri ulu hati (terasa terbakar)
d. Konstipasi
e. Nyeri sendi, punggung, tekanan pelvik
3. Masalah yang sering timbul pada trimester 3
a. Nafas pendek dan sesak nafas
b. Insomnia (susah tidur)
c. Respon psikologi, perubahan, emosi dan cemas
d. Peningkatan frekuensi BAK dan BAB
e. Rasa tidak nyaman pada daerah kemaluan
f. Kram pada kaki
g. Edema pada pergelangan kaki
BAB V
PERAWATAN IBU HAMIL
A.
Definisi
ANC adalah pemeriksaan atau pengawasan antenatal merupakan pemeriksaan
untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar.
B.
Tujan ANC
1. Memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu serta tumbuh
kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan kehamilam cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal
C.
Kebijakan program
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu

1 kali pada trimester I ( usia kehamilan 0-3 bulan)

1 kali pada trimester II (usia kehamilan 4-6 bulan)

2 kali pada trimester III (usia kehamilan 7-9 bulan)
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
Kunjungan ANC yang saint adalah :
 Setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu
 Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
 Setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi kelahiran
 Pemeriksaan khusus jika ada keluhan
Pelayanan Asuhan Standar Minimal “7T”
1.Timbang berat badan
2. Tekanan Darah
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4. TT lengkap (imunisasi)
5. Tablet Fe minimal 90 paper selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
D.
Menghitung perkiraan lahir
Untuk menhitung perkiraan lahir adalah dengan cara menambahkan 7 pada tanggal
pertama haid dan haid terakhir (HPHT), kurangkan 3 pada bulannya dan tambahkan 1
pada tahunnya.Sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3 misalnya pada bulan
januari sampai dengan maret maka bulannya ditambahkan 9 dan tahunya tidak dimbah
atau dikurangi.
Contoh
1. Pasien haid pertama dan haid terakhir adalah tanggal 16 – 11 – 2009 maka
perkiraan lahir adalah ……
Jawaban : 16 – 11 – 2009
+
7
+
3
1
23– 8 – 2010
2. Jika HPHT terakhir pasien tanggal 20 – 1 – 2010 maka perkiraan lahir adalah ……
Jawaban : 20 – 1 – 2010
+
+
7
9
27 – 10 – 2010
BAB VI
PERAWATAN IBU NIFAS
A. Pengertian
1. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu.
(Abdul Bari,2000).
2.
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke
keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995).
3. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan
untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12
minggu. ( Ibrahim C, 1998).
B. Tujuan Perawatan Masa Nifas
Dalam masa nifas ini penderita memerlukan perawatan dan pengawasan yang
dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah nanti keluar dari rumah
sakit.
Adapun tujuan dari perawatan masa nifas adalah:
1.
Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologi.
2.
Melaksanakan skrining yang komprehrnsif, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi
sehat.
4.
Untuk mendapatkan kesehatan emosi. (Bari Abdul,2000)
C. Perubahan Psikologi
Perubahan psikologi masa nifas menurut Reva- Rubin terbagi menjadi dalam 3 tahap
yaitu:
1. Periode Taking In
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan.Dalam masa ini terjadi
interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal ini dapat dikatakan
sebagai psikis honey moon yang tidak memerlukan hal-hal yang romantis, masingmasing saling memperhatikan bayinya dan menciptakan hubungan yang baru.
2.
Periode Taking Hold
Berlangsung pada hari ke - 3 sampai ke - 4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai ketrampilan
perawatan bayi. Pada periode ini ibu berkosentrasi pada pengontrolan fungsi
tubuhnya, misalnya buang air kecil atau buang air besar.
3.
Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil tanggung
jawab terhadap bayi.( Persis Mary H, 1995)
Sedangkan stres emosional pada ibu nifas kadang-kadang dikarenakan kekecewaan
yang berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka sehingga nafsu makan dan
pola tidur terganggu. Manifestasi ini disebut dengan post partum blues dimana
terjadi
pada
hari
ke
3-5
post
partum.
(
Ibrahim
C
S,
1993)
D. Perawatan Masa Nifas
Setelah melahirkan, ibu membutuhkan perawatan yang intensif untuk pemulihan
kondisinya setelah proses persalinan yang melelahkan. Dimana perawatan post partum
meliputi:
1. Mobilisasi Dini
Karena lelah sehabis melahirkan , ibu harus istirahat tidur telentang selama 8
jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring kekanan kekiri untuk mencegah
terjadinya trombosis dan trombo emboli. Pada hari kedua diperbolehkan duduk, hari
ketiga jalan-jalan dan hari keempat atau kelima sudah diperbolehkan pulang.
Mobilisasi diatas memiliki variasi tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan
sembuhnya luka-luka.Keuntungan dari mobilisasi dini adalah melancarkan
pengeluaran lochia, mengurangi infeksi purperium, mempercepat involusi alat
kandungan, melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan,
meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme.( Manuaba, 1998)
2. Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalan satu ruangan bersama-sama sehingga ibulebih banyak
memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI sehingga kelancaran
pengeluaran ASI lebih terjamin.( Manuaba, 1998)
3. Pemeriksaan Umum
Pada ibu nifas pemeriksaan umum yang perlu dilakukan antara lain adalah
kesadaran penderita, keluhan yang terjadi setelah persalinan.
4. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus pada ibu nifas meliputi:
Fisik
: tekanan darah, nadi dan suhu
Fundus uteri
: tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
Payudara
: puting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
Luka jahitan episiotomi
: Apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda
infeksi. ( Manuaba, 1998)
5. Nasehat Yang Perlu diberikan saat pulangadalah:
a. Diit
Masalah diit perlu diperhatikan karena dapat berpengaruh pada pemulihan
kesehatan ibu dan pengeluaran ASI. Makanan harus mengandung gizi seimbang
yaitu cukup kalori, protein, cairan, sayuran dan buah-buahan.
b. Pakaian
Pakaian agak longgar terutama didaerah dada sehingga payudara tidak tertekan.
Daerah perut tidak perlu diikat terlalu kencang karena tidak akan mempengaruhi
involusi. Pakaian dalam sebaiknya yang menyerap, sehingga lochia tidak
menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Kasa pembalut sebaiknya dibuang
setiap saat terasa penuh dengan lochia,saat buang air kecil ataupun setiap buang
air besar.
c. Perawatan vulva
Pada tiap klien masa nifas dilakukan perawatan vulva dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya inveksi di daerah vulva, perineum maupun didalam uterus.
Perawatan vulva dilakukan pada pagi dan sore hari sebelum mandi, sesudah
buang air kemih atau buang air besar dan bila klien merasa tidak nyaman karena
lochia berbau atau ada keluhan rasa nyeri. Cara perawatan vulva adalah cuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka,setelah BAK cebok ke
arah depan dan setelah BAB cebok kearah belakang, ganti pembalut stiap kali
basah atau setelah BAB atau BAK , setiap kali cebok memakai sabun dan luka
bisa diberi betadin.Untuk cara merawat luka dapat dilihat pada lampiran 1
d. Miksi
Kencing secara spontan sudah harus dapat dilakukan dalam 8 jam post partum.
Kadang kadang wanita sulit kencing, karena spincter uretra mengalami tekanan
oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musculus spincter ani selama
persalinan. Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing sebaiknya
dilakukan kateterisasi.( Persis H, 1995)
e. Defekasi
Buang air besar harus terjadi pada 2-3 hari post partum. Bila belum terjadi dapat
mengakibatkan obstipasi maka dapat diberikan obat laksans per oral atau
perektal atau bila belum berhasil lakukan klisma.( Persis H,1995)
f. Perawatan Payudara
Perawatan payudara telah mulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas,
tidak keras dan kering, sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Dianjurkan
sekali supaya ibu mau menyusui bayinya karena sangat berguna untuk
kesehatan bayi.Dan segera setelah lahir ibu sebaiknya menyusui bayinya karena
dapat membantu proses involusi serta colostrum mengandung zat antibody
yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi ( Mac. Donald, 1991)
g. Kembalinya Datang Bulan atau Menstruasi
Dengan memberi ASI kembalinya menstruasi sulit diperhitungkan dan bersifat
indifidu. Sebagian besar kembalinya menstruasi setelah 4-6 bulan.
h. Mempersiapkan untuk Metode KB
Pemeriksaan post partum merupakan waktu yang tepat untuk membicarakan
metode KB untuk menjarangkan atau menghentikan kehamilan. Oleh karena itu
penggunaan metode KB dibutuhkan sebelum haid pertama kembali untuk
mencegah kehamilan baru. Pada umumnya metode KB dapat dimulai 2 minggu
setelah melahirkan.(Bari Abdul,2000)
BAB VII
PERAWATAN IBU MELAHIRKAN
A. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi yang hidup dan dalam uterus
melalui vagina (Sarwono, 2002). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tampa kekuatan atau kekuatan sendiri (Manuaba,1998)
B.
Klasifikasi persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi :
1. Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
2. Persalinan buatan
Bila proses persalianan dengan buatan tenaga dari luar
3. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan
rangsangan (Manuaba, 1998)
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat badan yang dilahirkan
sebagai berikut :
1. Abortus
 Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan
 Umur kehamilan sebelum 28 minggu
 Berat janin kurang dari 1000 gr
2. Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu, berat janin
kurang dari 2499 gram.
3. Perslinan aterm
Persalinan antara umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, berat janin 2500
gram.
4. Perslinan serotinus
Persalinan melampaui umuran kehamilan 42 minggu, pada janin terdapat tanda-tanda
post maturities
5. Perslinan presipitatus
Persalianan berlangsung cepat kurang dari 3 jam (Manuaba, 1998)
C. Faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Power
His (Kontraksi Uterus)

Kontraksi otot dinding perut

Kontraksi diagfragma pelvis atau kekuatan mengedan

Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotondum
2. Passanger : janin dan plasesta
3. Passage : Jalan lahir lunak
D. Tanda terjadinya persalianan
Lightening yaitu kepala turun melaui PAP terutama pada primi gravid, dapat
menimbulkan sesak dibawah atau diatas simphisis pubis dan sering BAK atau susah
BAK karena kandung kemih tertekan kepala, perut lebih kelihatan melebar, fundus uteri
turun, perasaan sakit siperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus
kadang-kadang disebut fase labour pains. Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan
sekresinya bertambah dan biasa bercampur darah (Bloody Show).
Secara garis besar persalinan terbagi menjadi 4 kala yaitu :
1. Kala I
Dimulai dengan saat mulainya perslianan sampai pembukaan lengkap yaitu
pembukaan servik sekitar 10 cm. proses kala I ini dibagi menjadi 2 bagian fase yaitu :
a. Fase laten
Berlangsung 8 jampada multigravida dan 12 jam pada primigravida , pada fase ini
diperlukan waktu yang lama hanya untuk mencapai 3 cm.
b. Fase akselerasi atau fase aktif
Pada fase ini pembukaan servik dapat mencapai maksimal antara 10 cm.
Fase aktif dibagi menjadi 3 fase :
 Fase akselerasi :
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
 Fase dilatasi maksimal :
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 menjadi 9 cm.
 Fase delerasi :
Pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9
menjadi lengkap.
Kala I ditandai dengan kontraksi uterus yang kuat dan semakin lama frekuensinya
semakin sering.
2. Kala II
Setelah service membuka lengkap, his terkoordinir, kuat cepat, dan lebih lama kirakira 2-3 menit sekali dengan durasi 50-100 detik.Kepala janin turun masuk ruang
panggul menekan otot-otot dasar panggul secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan, sehingga ibu merasa ingin BAB dengan tanda anus membuka.Saat his,
kepala mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his
mengedan terpimpin akan lahir kepala diikuti seluruh badan bayi.Kala II 1 ½ jam
pada primigravida dan pada multigravida ½ - 1 jam.
3. Kala III
Dimulai dari Lahirnya bayi sampai Lahirnya plasenta.Kala III berlangsung 5-30
menit setelah janin lahir.
4. Kala IV
Melakukan observasi (tingkat kesadaran, pemeriksaan TTV, kontraksi uterus,
pendarahan).
BAB VII
GANGGUAN SISTEM REPRODOKSI WANITA
A. Gangguan menstruasi
Seorang wanita yang telah menginjak masa akil balig pasti akan mengalami
menstruasi. Menarke atau mestruasi pertama biasanya terjadi pada usia 12 – 13 tahun.
Dan masih dianggap normal apabila terjadi antara umur 10 – 16 tahun. Pada saat
menstruasi, wanita akan mengeluarkan endometrium (dinding) rahim yang mengalami
peluruhan karena tidak terjadi pembuahan. Umumnya jarak siklus mestruasi yang normal
berkisar antara 25 – 45 hari, dengan jarak rata-rata 28 hari. Lama mesntruasi yang
normal antara 2 – 8 hari, dengan rata-rata 4 – 6 hari. Jumlah kehilangan darah tiap siklus
berkisar antara 60 – 80 ml. Namun karena faktor-faktor tertentu, dapat terjadi keadaan
yang tidak normal.
Berikut ini ada beberapa kasus gangguan menstruasi antara lain:
a. hipermenorhoe atau menstruasi berlebihan
b. amenorhoe atau tidak bisa haid
c. dismenorhoe atau nyeri haid
d. Polimenoragi adalah siklus haid lebih pendek dari biasa
e. Oligomenore adalah siklus haid lebih panjang dari biasa.
Pada kebanyakan kasus, kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilisasi cukup baik.
a. Hipermenorhoe (Menstruasi berlebihan)
Hipermenorhoe atau menoragi adalah kondisi menstruasi yang berlebihan yakni
perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 8 hari).
Merepotkan memang kalau sedang menstruasi, harus menjaga jangan sampai
tembus.Apalagi jika jumlah darah menstruasinya banyak, dalam sehari harus sering
ganti pembalut. Normalkah hal tersebut ?
Umumnya jumlah darah menstruasi yang normal adalah sekitar 30 CC per hari, dan
lama haid 4-6 hari. Jika darah menstruasi seseorang mencapai 80cc, itu sudah
abnormal. Dalam istilah kedokteran disebut hipermenorea atau menstruasi
berlebihan..
Menstruasi berlebihan dibagi menjadi dua kategori.

Pertama, jika lama menstruasinya normal, tapi jumlah darah yang dikeluarkan
sangat banyak.

Kedua, meskipun jumlah darah yang dikeluarkan sama seperti menstruasi
normal, tetapi waktunya lebih panjang.
Penyebab menstruasi yang berlebihan:
Ada beberapa penyebab dari menstruasi yang berlebihan. Antara lain adalah
kelebihan estrogen. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Salah satunya adalah
pemaparan estrogen berlebihan dalam waktu lama.Akibatnya endometrium (selaput
lendir rahim) menebal.Akibatnya ketika tiba waktu haid, endometrium yang luruh
juga berlebihan.Tandanya jumlah haid yang keluar pun semakin banyak.Kondisi
seperti ini dicetuskan oleh banyak hal.Salah satunya pemakaian obat KB golongan
estrogen tanpa kombinasi dengan progesteron. Penyebab lain adalah keberadaan
tumor pada dinding rongga rahim. Tumor tersebut bisa tumbuh menempel di dinding
rahim dalam, atau di luar rahim.Pada hipermenorea yang disebabkan oleh tumor
biasanya disertai nyeri saat haid.
Namun demikian, jangan langsung khawatir jika anda mengalami menstruasi
berlebihan.Yang terpenting adalah menemukan penyebab menstruasi yang
berlebihan tersebut. Untuk mengetahui penyebab yang pasti, harus diketahui pola
menstruasi sejak awal, usia dan adanya rasa nyeri yang menyertai atau tidak. Dari
hal tersebut bisa diperkirakan kelainan apa yang dialami. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan lebih teliti, misalnya dengan menggunakan Ultra Sonografi.
b. Amenorhoe (tidak menstruasi)
Amenorhoe adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi
sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Amenorhoe ada 2 macam, yaitu :

Amenorhoe primer, adalah tidak terjadinya haid sampai dengan usia 17 tahun,
karena faktor genetik, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder.
Perkembangan seksual sekuder, contohnya : payudara berkembang, tumbuh
rambut pada alat kelamin.

Amenorhoe sekunder, adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau
lebih pada orang yang telah mengalami siklus mentruasi.
Amenorhoe bersifat normal secara fisiologis, jika terjadi pada wanita sebelum masa
pubertas, masa kehamilan, dan pada masa menopause.Selain itu, amenorhoe
merupakan keadaan tidak normal dari sistem reproduksi.
Penyebab amenorhoe/tidak haid, antara lain :

Gangguan hormonal

Stress lingkungan

Diet dan olahraga yang berlebihan

Gaya hidup

Kelainan genetik dalam keluarga
Untuk menentukan pengobatan, harus diketahui secara jelas, apa penyebabnya,
melalui pemeriksaan medis, terutama jika diduga adanya kelainan hormonal dan
genetik dalam keluarga.
c. Dismenorhoe/nyeri haid
Banyak wanita yang mengalami nyeri pada saat haid (dismenorhoe).Sifat dan derajat
nyeri ini bervariasi, mulai dari ringan sampai berat.Tak jarang pula rasa nyeri ini
disertai rasa mual, badan pegal-pegal, bahkan ada yang sampai pingsan.
Setiap wanita yang memasuki usia remaja sesuai dengan kodratnya akan mengalami
menstruasi tiap bulan. Bila ada wanita yang tidak bisa menstruasi termasuk ”kelainan”
atau mungkin menderita penyakit tertentu. Ada juga beberapa wanita yang tidak
normal siklus haidnya misal menstruasi 3 atau 4 bulan sekali atau bahkan susah
diduga kapan menstruasinya. Bila seperti ini ada kemungkinan akan memasuki masa
menopause bagi yang sudah berumur 45 tahun ke atas. Bagi yang masih usia muda
mungkin karena ada suatu kalainan.
Penyebab nyeri haid:
Nyeri haid disebabkan oleh terjadinya konstraksi rahim atau iskemia otot rahim,
lepasnya dinding rahim akibat peningkatan prostaglandin.Selain itu bisa juga nyeri
haid karena faktor hormonal, psikis atau kecemasan berlebihan. Maka tidak heran
apabila emosi wanita sering susah ditebak. Kadang kala begitu tegar menghadapi
berbagai masalah dan cobaan namun kali lain begitu rapuh menghadapi masalah yang
sepele saja.
Nyeri haid primer adalah perasaan sakit dibagian perut bawah yang terjadi karena
ketidak seimbangan hormon, tanpa kelainan organ dalam pelvis. Nyeri primer akan
dialami oleh sebagian besar wanita normal. Menurut Dr.Boy di Indonesia kejadian
seperti ini dialami oleh 54,89 persen wanita usia produktif, yakni 3 s/d 6 tahun setelah
haid pertama
Nyeri haid sekunder ditandai dengan adanya kelainan organ dalam pelvis.Hal seperti
ini harus dilakukan pemeriksaan yang serius.Mungkin ada kista, mioma atau tumor di
rahim.
Nyeri haid atau dismenorrhoe adalah nyeri kejang otot (spasmodik) diperut bagian
bawah dan menyebar kesisi dalam paha atau bagian bawah pinggang yang terjadi
menjelang haid atau selama haid akibat kontraksi otot rahim.
Nyeri haid diduga terkait dengan produksi hormon progesteron yang meningkat.
Hormon progesteron dihasilkan oleh jaringan ikat kelenjar indung telur (corpus
luteum) setelah melepaskan sel telur matang setiap bulan.Hormon tersebut
memperbesar ketegangan mulut rahim hingga lubang mulut rahim menjadi sempit,
akibatnya otot-otot rahim lebih kuat berkontraksi untuk dapat mengeluarkan darah
haid melalui mulut rahim yang sempit.Kontraksi otot rahim yang menyebabkan
kejang otot yang dirasakan sebagai nyeri.Keluhan nyeri haid berkurang atau malahan
hilang setelah kehamilan atau melahirkan anak pertama.Hal ini karena regangan pada
waktu rahim membesar dalam kehamilan membuat ujung-ujung syaraf dirongga
panggul dan sekitar rahim menjadi rusak.
Keluhan nyeri:
Keluhan nyeri haid bisa ringan sampai berat dan berubah keluhan keseluruh tubuh,
antara lain:
-
Muntah dan mual
-
Rasa capek/letih
-
Sakit daerah bawah pinggang
-
Perasaan cemas dan tegang
-
Pusing kepala dan bingung
-
Diare
Keluhan-keluhan tersebut diatas bisa bertambah berat apabila ditambah dengan stress
dan pengaruh kejiwaan. Biasanya rasa sakit berkurang setelah darah haid keluar.
d. Polimenoragi
adalah siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari) dan perdarahannya
lebih banyak dari biasa.
e.Oligomenore
adalah siklus haid lebih panjang dari biasa (lebih dari 35 hari). Pada
kasus, kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilisasi cukup baik.
kebanyakan
B. Infertilitas
Infertilitas adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat hamil secara alami atau tidak
dapat menjalani kehamilannya secara utuh. Definisi standar infertilitas adalah
ketidakmampuan untuk menjadi hamil dalam satu tahun setelah secara teratur menjalani
hubungan intim tanpa kontrasepsi.
PENYEBAB:
Pada wanita Gangguan organ reproduksi

Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina yang akan membunuh
sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke
vagina

Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu
pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma
ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang
menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak
dapat masuk ke rahim

Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang
mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang
menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan
akhirnya terjadi abortus berulang

Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan
terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu
Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti
adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar
terhadap ovulasi.Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor kranial, stress, dan
penggunaan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hipothalamus dan
hipofise.Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini, maka folicle mengalami
hambatan untuk matang dan berakhir pada gengguan ovulasi.
Kegagalan implantasi Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami
kegagalan dalam mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan,
proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat
berkembang dan terjadilah abortus.
Endometriosis
Abrasi genetis
Faktor immunologis apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka
tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing.Reaksi ini dapat
menyebabkan
abortus
spontan
pada
wanita
hamil.
Lingkungan Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia,
dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ
reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
PENYEBAB pada pria
• Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
• Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
• Abnormalitas ereksi
• Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
• Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi
penyempitan pada obstruksi pada saluran genital
• Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti cancer..
20-25 persen penderita tidak diketahui penyebabnya.Besar kemungkinan hal ini
dipengaruhi oleh faktor genetik karena penelitian mutakhir mengarah pada adanya
kelainan di kromosom.
Penyebab terbanyak infertilitas pria adalah pelebaran pembuluh darah balik/vena di
sekitar buah zakar yang disebut varikokel. Pada pemeriksaan fisik, hal ini ditemukan
dalam bentuk benjolan di bagian atas buah zakar yang akan bertambah besar dan
nyata bila mengejan.
Yang lebih sering kena adalah buah
zakar kiri.
penyebab lain dari infertilitas pada pria adalah sumbatan/obstruksi pada saluran
sperma. Hal ini terjadi pada 15 persen penderita.
Pada 20 persen sisanya, infertilitas diakibatkan oleh berbagai faktor, misalnya
gangguan hormon, kelainan bawaan, pengaruh obat, gangguan ereksi atau ejakulasi,
radiasi, keracunan pestisida, gangguan imunologi, operasi di daerah panggul, dan lainlain.
PENCEGAHAN infertilitas:
1.
Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi
prostat, buah zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi di daerah
ini haruslah ditangani secara serius.
2.
Beberapa zat dapat meracuni pertumbuhan sperma. Banyak penelitian
menunjukkan pengaruh buruk merokok terhadap jumlah dan kualitas sperma.
3.
Alkohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormon
testosteron yang tentu akan mengganggu pertumbuhan sperma.
4.
Cukup banyak obat-obatan yang mempengaruhi sperma. Oleh karena itu, beri
tahukan selengkapnya obat yang pernah dan sedang dipakai kepada dokter yang
menolong Anda.
PENANGGULANGAN infertilitas:
Penanggulangan terbaik adalah dengan menangani penyebabnya.Sayang, tidak semua
penyebab diketahui dan sebaliknya cukup banyak penderita yang diketahui penyebabnya,
namun tidak dapat tuntas ditanggulangi.
Varikokel.Tindakan yang saat ini dianggap paling tepat adalah dengan operasi berupa
pengikatan pembuluh darah yang melebar (varikokel) tersebut.Sebagian besar penelitian
menunjukkan manfaat tindakan ini walaupun metodologi penelitiannya belum sempurna
karena
tanpa
pembanding.Suatu
penelitian
dengan
pembanding
menunjukkan
keberhasilan tindakan pada 66 persen penderita berupa peningkatan jumlah sperma dan
kehamilan, dibandingkan dengan hanya 10 persen pada kelompok yang tidak dioperasi.
Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya merupakan masalah bermakna karena
meliputi 20 persen penderita.Penanggulangannya berupa pemberian beberapa macam
obat, yang dari pengalaman berhasil menaikkan jumlah dan kualitas sperma.Namun
sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pembanding, tidak
menunjukkan perbaikan bermakna.Usaha menemukan penyebab di tingkat kromosom
dan keberhasilan manipulasi genetik tampaknya menjadi titik harapan di masa datang.
Adanya penyumbatan di saluran sperma hanya dapat dipastikan dengan operasi.Bila
sumbatan tidak begitu parah, dengan bantuan mikroskop dapat diusahakan koreksinya.
Pada operasi yang sama, dapat juga dipastikan ada atau tidaknya produksi sperma di
buah zakar.
Sesuai dengan kelainan yang ditemukan, maka penyebab lain bisa diatasi dengan koreksi
hormonal dan penghentian obat-obatan yang diduga menyebabkan gangguan sperma.
Namun usaha-usaha di atas ada kalanya belum berhasil untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas sperma, sehingga diperlukan teknik reproduksi bantuan.Termasuk dalam hal ini
adalah inseminasi bantuan dan inseminasi in-vitro (IVF/bayi tabung), yang sangat
membantu mengatasi masalah infertilitas pria.Misalnya, pria dengan jumlah sperma
hanya
5-10
juta/cc
dapat
keberhasilannya 30-35 persen.
mencoba
inseminasi
buatan
(bayi
tabung).Angka
DAFTAR ISI
Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan, FK UNPAD, (1983), Obstetri Fisiologi, Bandung.
Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan, FK UNPAD, (1983), Ilmu Kebidanan, Bandung.
Bobak Jensen, Zalar, (2002), Maternity and Gynaecological Care, St. Louis, Baltimore,
Toronto, The C.V. Mosby Co.
Butranescu, Glebnda Fregia, Deligth Mocas Tilltson, (2000), Maternity Nursing Theory to
Practice, New York, Awiley Medical, john Willey and Sons.
Doengoes, Marylin, (1991), Nursing care Plans for Maternity, C.V. Mosby.
Hanifah, W., (1991), Ilmu Kebidanan, Bagian Kebidanan FKUI – RSCM, Jakarta, Yayasan
Bina Pustaka.
Hamilton, P., Mary, (1995), Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta, ECG.
Lowdermilk, D.L. & Perry Shannon E, (2003), Maternity Nursing, 6th edition, St. Louis,
Mosby.
Pilliteri, Adele, (2003), Maternal & Child Health Nursing : Care of The Childbearing &
Childrearing Family, 4th edition, Philadelphia, Lippincott Williams & wilkins.
Download