Moch. Fahru Rizal Kaderisasi KAMMI Wilayah Jawa Barat PERAN TIMTENG DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA PENGAKUAN KEDAULATAN PERTAMA Mesir Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia dan Afghanistan 2 PERAN LIGA ARAB Keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab (Arab League) supaya mengakui Indonesia sebagai Negara merdeka yang berdaulat Dukungan Liga Arab kepada Indonesia merdeka didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan. Dijawab oleh Presiden Soekarno: bahwa antara negara-negara Arab dan Indonesia sudah lama terjalin hubungan yang kekal “karena di antara kita timbal balik terdapat pertalian agama” DUKUNGAN RAJA FAROUK MESIR Raja Farouk juga menyampaikan alasan dukungan Mesir dan Liga Arab kepada Indonesia dengan mengatakan ”karena persaudaran Islamlah, terutama, kami membantu dan mendorong Liga Arab untuk mendukung perjuangan bangsa Indonesia dan mengakui kedaulatan negara itu” Perjuangan kemerdekaan Indonesia dibantu oleh negara-negara muslim di Arab secara heroik tidak lain karena faktor Islam! 4 AKIBAT PENGAKUAN KEDAULATAN Indonesia secara de jure adalah negara berdaulat Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional. Belanda sebelumnya selalu mengatakan masalah Indonesia “masalah dalam negeri Belanda” Mengundang keterlibatan pihak lain termasuk PBB dalam penyelesaian masalah Indonesia 5 Panitia Pembela Indonesia, yang terdiri dari Pembesar2 Mesir, Arab & Islam bersama Sjahrir Bung Hatta bersama pemimpin2 Arab. Di kanan Emir Abdulkarim Maroka dan wakil Aljazair, Syagli Makki. Di kiri M. Amin Husaini (Mufti Palestina) dan di ujung kiri Emir Muhammad (adik Emir Abdulkarim) yang bersama-sama lolos di Suez dari penangkapan Inggris & Perancis dan dilindungi Raja Faruk Mufti Besar Palestina (M. Amin Husaini, bersorban) dan Muhammad Ali Taher, pemimpin Palestina (sebelah kiri) bersama-sama Pimpinan Panitia Pusat, setelah beliau lolos dari penangkapan Sekutu ke Kairo dan mendapat perlindungan Raja Faruk DUKUNGAN PEMIMPIN PALESTINA Muhammad Ali Taher (Pemimpin Palestina) menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!“ Bahkan setahun sebelum proklamasi terjadi, ketika berkembang isu bahwa Jepang mengakui kemerdekaan Indonesia, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini kepada Alam Islami pada 6 September 1944. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, disebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.” PERAN PELAJAR INDONESIA Diplomasi revolusi Indonesia di luar negeri ini merupakan kegigihan para pemuda-pelajar Indonesia di Timur Tengah. Seruan-seruan bagi Indonesia merdeka memang telah bergaung dikalangan pemuda-pelajar Indonesia jauh sebelum tahun ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan. Perhimpunan-perhimpunan pelajar Indonesia dibentuk hingga kemudian mendapatkan momentumnya pada 17 Agustus 1945. Mereka membentuk panitia-panitia perkumpulan kemerdekaan Indonesia di negara-negara Timur Tengah dengan panitia pusatnya berada di Mesir. Mereka berperan seperti layaknya duta besar dengan menjalin komunikasi dengan para pimpinan negeri-negeri Arab, ulama, ormas yang menghasilkan dukungan sangat kuat kepada Indonesia. Pimpinan Panitia Pusat: (duduk dari kiri): Abdulrahman Ismail, A. Hasyim Amak, M. Zein Hassan (ketua), S.M. Nur, Ismail Banda (berdiri dari kiri): M. Nur Asyik, A. Jalil Hasan, Abdulgani Bek, M. Fuad Fakhrudin PERAN PELAJAR INDONESIA Mereka membantah 'black out' propaganda bohong sekutu di luar negeri yang sangat gencar atas perjuangan kemerdekaan Indonesia. Baik melalui media-media Timteng & media-media internasional maupun dengan mengirim surat/kawat protes, seruan, memorandum secara langsung kepada negara-negara yang bersangkutan atau kepada lembaga internasional seperti PBB. M. Zein Hassan, Lc. Lt. adalah orang yang diamanahi sebagai ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia. Sebagai ketua, ia merelakan kesempatan untuk meraih gelar Dr. (S3) yang sudah di depan mata. Ia meninggalkan pelajaran dan bahan-bahan penulisan risalah dengan judul "Kemerdekaan Dalam Islam" yang telah dikumpulkannya selama 2 tahun guna meraih titel ilmiah Dr. yang diidam-idamkan demi perjuangan kemerdekaan tanah air Indonesia. H. Agus Salim bersama Cabang Panitia di Baghdad, Irak 1 2 3 Note: 1 Syaikh Hasan al-Banna 2 H. Agus Salim 3 H. Rasjidi Bung Syahrir ditemani Mr. Nazir Pamoncak, menyampaikan terima kasih Indonesia terhadap sokongan Ikhwanul Muslimin yang kuat sekali, kepada Hasan al-Banna, Ketua umumnya di Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin PERNYATAAN SUTAN SYAHRIR ATAS DUKUNGAN NEGARA-NEGARA ARAB … Adalah suatu kenyataan adanya kecenderungan mengembang dalam ummat Islam di dunia ke arah persatuan dan peleburan dalam satu persudaraan Islam yang bertujuan memutuskan rantai-rantai penjajahan asing … Indonesia menyokong Pakistan sepenuhnya. Indonesia negeri Islam dan akan berjuang di barisan kaum Muslimin. (Harian Ikhwanul Muslimin 5/10/47) 16 PERNYATAAN A.H. NASUTION A.H. Nasution dalam sambutannya mengatakan: ”Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan Iran beserta Turki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD ’45 : ”ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. PENGAKUAN KEDAULATAN MESIR Pemerintah Mesir mengirim langsung konsul Jenderalnya di Bombay yang bernama Mohammad Abdul Mun’im ke Yogyakarta (waktu itu Ibukota RI) dengan menembus blokade Belanda untuk menyampaikan dokumen resmi pengakuan Mesir kepada Negara Republik Indonesia. Ini merupakan pertama kali dalam sejarah perutusan suatu negara datang sendiri menyampaikan pengakuan negaranya kepada negara lain yang terkepung dengan mempertaruhkan jiwanya. Ini juga merupakan Utusan resmi luar negeri pertama yang mengunjungi ibukota RI Pengakuan dari Mesir kemudian diperkuat dengan ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan Indonesia – Mesir di Kairo ”Kemenangan diplomasi Indonesia mulai di Kairo. Karena dengan pengakuan mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau.” Dr. Moh. Hatta Momen pada tanggal 10/6/47, dimana H. Agus Salim selaku Ketua Delegasi RI dan Mahmud Fahmi Nokrasyi Pasya selaku PM merangkap Menlu Mesir menandatangani Perjanjian Persahabatan, Hubungan Diplomatik dan Konsuler serta Perniagaan antara Kerajaan Mesir dan RI. Disebelah kiri (berbaju putih) Kamil Abdulrahim Bey selaku Sekjen Deplu Mesir, yang menyampaikan pengakuan de facto Mesir kepada Panitia Pusat pada 22/3/46 SITUASI MENJELANG PENANDATANGANAN Duta besar Belanda di Mesir ”menyerbu’ masuk ke ruang kerja Perdana Menteri Mesir Nokrasi Pasha untuk mengajukan protes sebelum ditandatanganinya perjanjian tersebut Duta besar Belanda mengingatkan Mesir tentang hubungan ekonomi Mesir dan Belanda serta janji dukungan Belanda terhadap Mesir dalam masalah Palestina di PBB. PM Mesir menjawab: ”menyesal kami harus menolak protes Tuan, sebab Mesir selaku negara berdaulat dan sebagai negara yang berdasarkan Islam tidak bisa tidak mendukung perjuangan bangsa Indonesia yang beragama Islam. Ini adalah tradisi bangsa Mesir dan tidak dapat diabaikan.” 20 Momen resepsi pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Mesir kepada RI tanggal 9/6/47. Terlihat H. Agus Salim selaku Ketua Delegasi RI yang berbincang dengan Pangeran Faisal (Menlu Saudi Arabia) dan M. Amin Husaini (Mufti Palestina) di sebelahnya Bung Syahrir ketika lolos dari kepungan Belanda, sampai ke Kairo dengan bekal seadanya, melewati duane. Di kiri H. Agus Salim dan di ujung kanan M.A. Mun’im Beg KONTRIBUSI KONKRET DARI NEGARA MUSLIM Pada 11 November 1945 melalui pidato dari radio Delhi, Muhammad Ali Jinnah (Pemimpin Pakistan) menginstruksikan agar tentara India Muslim tidak ikut bertempur melawan pejuang Indonesia. Akibatnya, empat hari kemudian, 400 orang tentara India Muslim melakukan disersi. Di Surabaya disersi itu melibatkan Kapten Mohammad Zia Ul-Haqq yang belakangan menjadi Presiden Pakistan. Pada 8 November itu juga Masyumi menghubungi Raja Ibnu Suud dan memohon agar beliau memaklumkan kemerdekaan Indonesia kepada jama’ah haji yang sedang wuquf di Padang Arafah dan meminta agar jama’ah haji mendoakan perjuangan bangsa Indonesia. 23 KONTRIBUSI KONKRET DARI NEGARA MUSLIM Di jalan-jalan terjadi demonstrasi-demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu. Setiap aksi Belanda di tanah air kita yang mengancam kemerdekaan Indonesia disambut dengan demonstrasi-demonstrasi anti Belanda di negara-negara Timur Tengah KONTRIBUSI KONKRET DARI NEGARA MUSLIM Pasca agresi militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir terutama dari aktifis Ikhwanul Muslimin berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merahputih berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau motor-motor-boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir. Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan: "Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain." KONTRIBUSI MESIR Simpati rakyat Mesir terhadap perjuangan di Indonesia antara lain juga diperlihatkan pada rapat umum partai-partai politik dan organisasi massa pada 30/7/47, di antara pembicara bahkan terdapat (Presiden) Habib Burguiba dari Tunisia dan Allal A Fassi, pemimpin Maroko. Rapat umum itu menyetujui satu resolusi. Antara lain: Pemboikotan barang-barang buatan Belanda di seluruh negara-negara Arab Pemutusan hub diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang di wilayah Arab terhadap kapal-kapal dan pesawat-pesawat Belanda (secara konkret poin ini dilaksanakan di Terusan Suez) Pembentukan tim-tim kesehatan untuk menolong korban-korban agresi Belanda (secara konkret Mesir mengirim misi Bulan Merah ke Indonesia lengkap dengan obat, alat kesehatan dan tim dokter) Note: (duduk dari kiri) 1 Dr. Mahfuz (Ketua Bulan Merah Mesir) 2 Dr. Mansur Fahmi 3. Dr. Shalahhudin Pasya (berdiri dari kiri) 4 Mr. Nazir Pamoncak 5 Dr. Mahmud Hamdi 6 Dr. M. Jalaluddin (Ketua Misi) 7 Dr. A. Rahman Junaimah 8 H.M. Rasjidi 2 1 Note: 1 Bung Syahrir 2 Dubes Afghanistan Perayaan ulang tahun pertama Proklamasi di Baghdad, Irak yang diselenggarakan oleh Cabang Panitia disana POSISI BARAT TERHADAP INDONESIA Pengakuan kedaulatan Indonesia pertama kali bukanlah dilakukan oleh negara-negara Barat, apalagi Amerika Serikat yang sering mengklaim dirinya sebagai promotor kebebasan dan jaminan HAM! PENGAKUAN KEDAULATAN ISRAEL Ketika Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 14 Mei 1948 pada pukul 18.01. Sepuluh menit kemudian, pada pukul 18.11, Amerika Serikat langsung mengakuinya! Pengakuan atas Israel juga dinyatakan segera oleh Inggris, Prancis dan Uni Soviet. Keempat negara diatas: AS, Inggris, Perancis & Soviet (Rusia) adalah anggota tetap DK PBB dan memiliki hak veto 31 PANTASKAH INDONESIA BERPERAN LEBIH BESAR DALAM PENYELESAIAN KRISIS DI PALESTINA DAN TIMUR TENGAH SAAT INI? 32 KARENA TERNYATA INDONESIA MENDAPATKAN PENGAKUAN INTERNASIONAL KARENA BERHASIL MENG-IMAGE-KAN DIRI SEBAGAI NEGARA BERDASARKAN AJARAN ISLAM, PANTASKAH UMMAT ISLAM DI INDONESIA MENDAPATKAN AKOMODASI LEBIH BAIK DARI NEGARA SAAT INI? هللا اكبار ! REFERENSI fitra_arsil/peran_negara_muslim_ver.1.3 http://raulmoorish.multiply.com/photos/album/14/Peran_TimTeng_Dalam_M embela_Kemerdekaan_RI Foto2 diambil dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri”, M. Zein Hassan Lc.Lt. (Buku ini ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Lt. dan diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan), dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.) http://www.indowebster.com/Peran_TimTeng_Dalam_Kemerdekaan_Indonesi arar.html