82 PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

advertisement
82
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PADA BISNIS BUNGA SEGAR
Rusnandari Retno Cahyani1*
Fakultas Bisnis dan Komunikasi Universitas Sahid Surakarta
1
Jl. Adi Sucipto No 154, Surakarta.
*
E-mail: [email protected]
Abstract
In global business, each company requires to provide cheap products, good quality and
services, and appropriate customer orders. Supply chain management should be
adopted by the company in order to survive and win the market competition. This study
aims to investigate the implementation of supply chain management in a fresh flower
business, to observe the benefit of adopting the supply chain management which is
assessed from goods suppliers, and to evaluate the distribution implementation to the
customer. Supply chain management approach is conducted by involving all the
interactions among suppliers, manufacturers, distributors, and customers. The chain
covers not only transportation, scheduling information, cash and credit transfer, but also
the transfer of ideas, designs, and materials. This research is a qualitative descriptive
study. In conclusion, it is shown that the supply chain management approach potentially
improves the competitiveness of the fresh flower business.
Keyword: Customer, Distribution, and Supply Chain Management
83
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
tetap memperhatikan pasokkannya
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah
satu
negara
populasi
dengan
yang
penduduk
memiliki
yang
keanekaragaman
tinggi
bunga segar sudah menjadi salah
satu kebutuhan yang penting. Hotel,
yang
bisnis
nya
membutuhkan bunga segar, restoran,
gedung pertemuan, pesta-pesta dan
lain
sebagainya.
Bahkan
di
Indonesia sendiri pun, bisnis bunga
segar ini semakin menjalar kemanamana.
Perkembangannya
dan
pun
meningkat dengan cukup pesat dari
waktu ke waktu. Ini memberikan
supply
dan
demandnya
seimbang.
sumber
daya(manusia dan alam), sehingga
kantor
agar kesegaran bunga, keserasian
Ada banyak literatur yang
berhubungan dengan supply chain
management atau manajemen rantai
pasokan,
yaitu
tidak
hanya
dikaitkan dengan kegiatan logistik
tetapi juga dengan perencanaan
dan pengendalian bahan dan arus
informasi
baik
dari
secara
eksternal.
suatu perusahaan,
internal
Selain
itu
maupun
juga
isu
strategis, sumber daya, hubungan
interorganisasi,
dan
bahkan
intervensi pemerintah.
cerminan bahwa bisnis bunga segar
memang menjanjikan dan memiliki
daya saing. Didasari dari kebutuhan
terhadap bunga segar yang semakin
bertambah
pebisnis
setiap
bunga
menawarkan
saat,
maka
segar
akan
kelebihan
masing-
masing bagi para konsumen, dengan
Menurut Chopra dan Meindl,
supply chain memiliki sifat yang
dinamis namun melibatkan tiga
aliran yang konstan, yaitu aliran
informasi,
produk
dan
uang.
Memiliki tujuan untuk memenuhi
kebutuhan
konsumen
dan
menghasilkan keuntungan. Cooper
84
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
dan
Pagh(1997)
bahwa istilah
menyebutkan
supply
chain
maupun
internal
efficiencies
dari
operating
perusahaan-
management baru muncul di awal
perusahaan dalam sebuah supply
tahun
ini
chain/rantai pasok. Beberapa hal
diperkenalkan oleh para konsultan
yang harus diperhatikan dari tingkat
manajemen. Saat ini supply chain
layanan konsumen adalah tingkat
management
pemenuhan
90-an
dan
istilah
merupakan
suatu
pesanan
(order
fill
topic yang hangat,menarik untuk
rates). Ketepatan waktu pengiriman
didiskusikan
(on-time
bahkan
delivery)
dan
tingkat
produk
oleh
mengundangdaya tarik yang luar
pengembalian
biasa baik dari kalangan akademisi
konsumen dengan berbagai alasan.
maupun
praktisi.
Sedangkan
menurut Heizer dan Render(2008),
Supply
chain
management/
manajemen rantai pasokan adalah
integrasi aktivitas pengadaan bahan
dan pelayanan, perubahan menjadi
barang
setengah jadi dan produk
akhir,
serta
pengiriman
ke
pelanggan.
Supply
yang
chain
efektif
management
membutuhkan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
chain
management
management
bisnis
yang
dinilai
dari
pemasok barang dan mengetahui
implementasi
distribusi
sampai
kepelanggan.
Pendekatan
supply
chain
management
dilakukan
dengan melibatkan semua interaksi
dilakukan secara simultan baik dari
distributor,
sisi
Rantainya
konsumen
pada
dari implementasi supply chain
antara
layanan
supply
bunga segar, mengetahui dampak
pengembangan-pengembangan yang
tingkat
implementasi
pemasok,
dan
meliputi
produsen,
pelanggan.
transportasi,
85
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
informasi
uang
penjadwalan,
tunai
dan
transfer
kredit,
serta
perpindahan ide, desain, dan bahan.
Mengelola
rantai pasokan
yang sukses menurut Heizer dan
Render
(2010) dimulai
dari
kesepakatan atas tujuan bersama,
kepercayaan
dilanjutkan
bersama,
dan
dengan
budaya
organisasi yang sejalan.
atas
tujuan
bersama sebuah rantai pasokan
yang terintegrasi
kerjasama
yang
memerlukan
baik
Anggota rantai pasokan harus
menghargai bahwa satu-satunya
pihak yang menanamkan modal
sebuah
rantai
pasokan
adalah pelanggan akhir. Oleh
karena itu, perlu pemahaman
timbal
strategi,
balik mengenai misi,
dan
nilai
ekonomi dan memaksimalkan isi
total produk.
2) Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal
yang sangat penting dalam rantai
pasokan
yang
efektif
dan
efisien. Anggota rantai pasokan
harus masuk ke dalamhubungan
Hubungan
yang
informasi.
dibangun
didasarkan rasa saling percaya
cenderung akan berhasil.
3) Budaya organisasi yang sesuai
dalam
hubungan dengan anggotanya.
pada
menambah
dan salingberbagi
1) Kesepakatan atas tujuan bersama
Kesepakatan
terintegrasi
sasaran
dari
organisasi. Rantai pasokan yang
Sebuah
hubungan
yangpositif di antara organisasi
pembeli dan pemasok dengan
budaya organisai yang sesuai,
dapat menjadi keuntungan nyata
dalam membuat rantai pasokan
menjadi
lebih baik. Dapat
disimpulkan bahwa jika kinerja
perusahaan semakin meningkat
maka perusahaan semakin dekat
86
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
dengan target yang ingin dicapai
menurut
oleh perusahaan tersebut, dan
antara lain cost reduction, reduced
tergambar dengan jelas bahwa
inventory,
betapa pentingnya kinerja dari
streamlining supply chain process,
supply chain management pada
(2) efektivitas berupa improved
perusahaan. Sehingga kepuasaan
customer
konsumen akan semakin tinggi
meningkat, penjualan meningkat,
dan baik seiring dengan kinerja
pengembangan
perusahaan
kepuasaan pelanggan dan (3) profit,
yang
semakin
meningkat.
Saat
ini
konsumen
dan
terdiferensiasi keinginannya dan hal
ini menurut Canever et.al. (2008)
menjadikan permintaan konsumen
beragam
semakin
dan
shortened
service,
berupa
lead-time,
pangsa
produk
pasar
baru,
yaitu mengandung efektivitas, yakni
pelanggan semakin menuntut dan
menjadi
respondennya
kompleks,
dinamis,
yang
mengakibatkan sistem bisnis yang
ada mau tidak mau menjadi semakin
bertujuan
memfokuskan
kepada
permintaan konsumen. (Rainbird,
2004). Menurut Porter, aktivitas
operasional
yang
efisien
hanya
mampu
memberikan
penawaran
terbatas
kepada
konsumen.
Beberapa keterbatasan Supply Chain
Management adalah:
1.
Walters dalam Mulyono (2011)
kompleks, fleksibel dan dinamis
yang menyatakan bahwa high
dibandingkan sebelumnya.
speed, low-cost supply chains
Min
memperlihatkan
et.al.
bahwa
(2002)
Supply
Chain Management mengandung
tiga hal, yaitu (1) efisiensi yang
tidak
mampu
merespon
perubahan yang sulit diprediksi
dalam
hal
pasokan
dan
permintaan dan juga Supply
87
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
Chain
yang
efisien
sering
reductiondalam
jangkapendek
menjadi tidak kompetitif, sebab
dengan
Supply Chain tidak mampu
kontribusi tujuan yang lebih
beradaptasi terhadap struktur
luas,
pasar.
menganggap pengurangan harga
2. Supply Chain Management yang
memfokuskan
kepada
engineeringpractices
memfasilitasi
yang
perpindahan
produk dari produsen kepada
distribusi, memfasilitasi arus
informasi antar para mitra dan
mengurangi
total
biaya
pengiriman melalui rantai yang
ada,
melupakan
elemen
fundamental yang penting bagi
pelanggan. Selain itu Supply
Chain memang terbukti amat
efisien
produk
dalam
kepada
memindahkan
konsumen,
tetapi Supply Chain juga perlu
mengarah kepada efektivitas
mengorbankan
misalnya
yaitu seperti pemberian diskon
kepada
konsumen
(yang
melalui
cost
reduction)
dianggap
sebagai
penentu
utama
diperoleh
kepuasan
pelanggan (Walters, 2006).
2. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian
iniadalah
kualitatif
metode
deskriptif.
PenelitiandeskriptifmenurutZulgane
f(2008)adalah
penelitianyangbertujuan
menggambarkan suatu kondisi atau
fenomena tertentu, tidak memilahmilah atau mencari faktor-faktor
atau variabel tertentu.Riset yang
bersifat paparan ini ditujukan untuk
(Canever, 2008).
mendeskripsikan
3. Efisiensi dalam Supply Chain
menekankan
dengan
akan
cost
ditanyakan
hal-hal
yang
dalam riset, seperti:
88
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
siapa, yang mana, kapan, di mana
empirik,
dan mengapaHusein(2002). Desain
(Sugiyono, 2005).
penelitian deskriptif ini umumnya
dapat menggunakan metode studi
kasus, tindak lanjut, analisis isi,
kecenderungan
atau
korelasional
Husein (2002).
Permasalahan
pada
perilakukonsumen
yang
pertimbangan
tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya
hipotesis dan teori maka metode
digunakan
Melalui
tahu tentang apa yang kita harapkan,
dalam
metode
kualitatif data yang diperoleh akan
mendalam
menjelajahi
obyek/situasi
sosial
yang diteliti.”
mendalam serta menemukan pola,
lengkap,
dengan
sehingga akan memudahkan peneliti
agar dapat memahami secara lebih
lebih
pengambilan sampel sumber data
holistik,
dan
ini.
“Purposive sampling adalah teknik
atau mungkin dia sebagai penguasa
dinamisSugiyono(2007)sehingga
penelitian
kaku
adalah
kompleks
kualitatif
dan
orang tersebut yang dianggap paling
hakekatnya
permasalahan
terukur
dan
mendetail sehingga tujuan penelitian
dapat tercapai. Data-data yang tidak
tampak oleh indera, yang dapat
Berdasarkan
definisi
tersebut
maka peneliti memutuskan untuk
mewawancarai pihak yang kami
anggap, karena sebagai pengelola
yang menangani dan berhadapan
dengan konsumen setiap hari pihak
manajeman memiliki pengetahuan
yang baik akan konsumen sehingga
dapat memberikan data yang akurat
kepada peneliti.
diperoleh melalui metode kualitatif,
akan
sulit
diungkapkan
melalui
metode kuantitatif yang bersifat
Sugiyono (2005) mengemuka-kan
bahwa terdapat perbedaan istilah
89
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
yang
digunakan
untuk populasi
redundancy yaitu apabila sampel
dalam penelitian kuantitatif dan
selanjutnya tidak akan memberikan
kualitatif. Penelitian kualitatif tidak
informasi yang baru (Sugiyono,
mengenal istilah populasi melainkan
2005). Dengan begitu, fokus peneliti
menggunakan
dalam hal ini adalah lengkapnya
istilah
situasi
sosialyang memiliki tiga elemen,
perolehan informasi yang didapat.
yaitu tempat/ place, pelaku/ actors,
serta
aktivitas/
activity
yang
berinteraksi secara sinergis dan tidak
dapat dipisahkan (Sugiyono, 2005).
Penelitian
ini
dilaksanakan
Metode
analisis
data
yang
digunakan
oleh
kualitatif
peneliti
sesuai
dengan
konsep
metode analisis yang dipaparkan
oleh Miles dan Huberman (1994).
dengan elemen situasi sosial di
Metode
tempat area pasar kembang jalan Dr.
bahwa terdapat tiga aktivitas dalam
Rajiman,
Sriwedari,
analisis data, yaitu reduksi data/
Kota
data reduction, penyajian data/ data
yaitu
display dan penarikan kesimpulan
Kecamatan
Surakarta,
Kelurahan
Laweyan
dengan
pelaku
tersebut
konsumen bunga segar di pasar
atau
kembang
drawing/verification
dan
aktivitasnya
verifikasi/
pembelian bunga segar di pasar
Huberman
kembang surakarta.
Emzir(2011).
Sampel dalam penelitian ini adalah
mengemukakan
conclusion
Miles
(1994)
dan
dalam
3. Hasil dan Pembahasan
konsumen bunga segar di pasar
Bunga-bunga segar yang ada
kembang Surakarta. Jumlah unit
di
pasar
kembang
kebanyakan
sampel dianggap telah memadai
berasal dari daerah Bandungan,
apabila telah sampai kepada taraf
Ambarawa dan boyolali. Bunga dari
90
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
daerah Bandungan kualitasnya lebih
dini
bagus, bisa bertahan hingga rata-rata
pasokan tetap segar dan menjaga
lima hari. Sedangkan bunga dari
rantai pasokan terus terjaga. Untuk
daerah
bunga
Tawangmangu
bertahan
hari
sudah
yang
tersedia
sekitar dua hari. Untuk bunga
kembang adalah
mawar
juga
agar
di
pasar
bunga
tabur
yang
dikirim
(mawar merah, mawar putih, maar
Malang.
Untuk
pink, melati, dan kantil), bunga
menjaga rantai pasokan yang ada
tangkai, hand bouquet, standing
dipasar kembang pengiriman bunga-
flower dan bunga papan.
langsung
ada
sampai,
dari
bunga segar tersebut setiap dini hari
dikirim
3
(tiga)
truk.
Dalam
pengiriman tersebut terkadang ada
kendala
yaitu
persediaan
yang
menumpuk pada bunga yang sama,
persediaan kosong atau tidak ada
pengiriman dan pengiriman yang
tertunda karena perjalanan yang
tidak
lancermenyebabkan
berkurangnya
kesegaran
bunga.
Sehingga perlu adanya distribusi
yang baik dengan memperhatikan
manajemen rantai pasokan.
Dalam bisnis bunga segar ada
3 hal yang harus diperhatikan yaitu
bahan baku, proses pembuatan dan
sentuhan akhir. Untuk ketersediaan
bahan baku/ Raw Material di pasar
kembang
tetap
melaksanakanpengawasan terhadap
kesegaran, bentuk
dan warna,
dengan cara selalu menganti air agar
selalu segar dan bahkan beberapa
penjual bunga tabur
ada
yang
menunggui 24 jam dengan tempat
ala kadarnya dengan alasan menjaga
Penelitian ini menunjukkan
bunga dan domisili yang terlalu jauh
bahwa distribusi dari petani bunga
dari rumah. Ini menunjukkan bahwa
ke penjual di solo di pastikan waktu
supplychain belum di tata dengan
91
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
baik.
Dalam
bunga
proses
pengawasan
Untuk menjaga rantai pasokan
di
dengan baik, beberapa kios sudah
lakukan terhadap nuansa rangkaian
mulai ada yang membuka secara
bentuk/ desain rangkaian jumlah
online,
komponen utama rangkaian, jumlah
konsumen
komponen
rangkaian,
mitra, ada yang membuka cabang
keserasian warna, dan keindahan
agar pelayanan tercapai sehingga
rangkaian. Meskipun proses tersebut
dengan
sudah dilaksanakan tetapi hasilnya
memperhatikan SCM nya maka
ada yang belum optimal, yaitu
pengawasan kualitas otomatis dapat
menurut beberapa konsumen misal
dilaksanakan dan bisnis bunga segar
untuk rangkaian melati pengantin
ini bisa efektif dan efisien sehingga
memilih hanya pesan di kios atau
mampu meningkatkan daya saing.
lapak
rangkai
pembuatan
pelengkap
tertentu
karena
tingkat
dan
keserasian
warna.
kerapian
Sentuhanakhirpengawasan
dilakukan
terhadap
personal
perangkai,
sentuhan
komponen
yang menyertai rangkaian, alamat
sentuhan
Sedangkan
untuk
akhir dalam hal kartu
ucapan belum begitu diperhatikan
bahkan ada yang menggangap itu
hanya secarik kertas kecil.
sampai
mengunakan
melaksanakan
ke
system
dan
4. Kesimpulan
1. Adanya
manajemen
pasokan
pelengkap rangkaian, kartu ucapan
pengiriman.
distribusi
dalam
sangat
rantai
perusahaan
memungkinkan
tercapainya
efisisensi
bisnis
bunga segar di pasar kembang
surakarta untuk meningkatkan
daya
saing.
Penerapan
manajemen
rantai
sangat
baik
menguntungkan
karena
bagi
pasokan
dan
bisnis,
sistem ini memiliki
92
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
kelebihan
dimana
mampu
Business.
Supply
Chain
Management: An International
Journal Vol. 13, No. 2
memanage aliran barang atau
produk dalam rantai pasokan.
2. Sistem
manajemen
rantai
khususnya
dalam
pasokan
aktifitas
bahan baku sudah
dilaksanakan
dengan
sedangkan
baik,
padaproses
Chopra,
Cooper, M.C., D.M. Lambert and J.D.
Pagh, 1997, Supply Chain
Management:More than a Name
for Logisitcs, International
Journal
of
Logistics
Management, Vol. 8, No.1.
Emzir.
2011.Metodologi Penelitian
Kualitatif
“Analisis
Data”.Jakarta:Rajawali Press
Heizer,
J
&
Render,
B.2008.
OperationsManagement, Edisi
Ketujuh,
Salemba
Empat,
Jakarta.
pembuatan dan sentuhan akhir
masih
perlu
di
tingkatkan.
Karena, proses qualitycontrol
ini juga akan mempengaruhi
SCM dalam hal pengendalian
konsumen.
bunga
segar
Heizer, J &Render. 2010. Manajemen
Operasi.
Salemba
Empat,
Jakarta.
Husein, Umar,
2000. Metodologi
Penelitian, Aplikasi
dalam
Pemasaran,
PT.
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
arusinformasikepada
3. Bisnis
S & Meindl P. 2012.
SupplyChainManagement.
Prentice Hall
dipasar
kembang surakarta masih harus
ditingkatkan dalam hal layout,
Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1994.
Qualitative data analysis: An
expanded sourcebook. New
York: SAGE Publications.
Daftar Pustaka
Min, Soonhong, Anthony S. Roath,
Patricia J. Daugherty, Stefan E.
Genchev, Haozhe Chen, Aaron
D. Arndt, and R. Glenn Richey.
2005. Supply chain collaboration:what’s happening?. The
International
Journal
of
Logistics Management, Vol.16,
No. 2, pp. 237-256.
Canever, Mario Duarte, Hans C.M. Van
Trijp, George Beers. 2008.The
Emergent
Demand
chain
Management : Key Features and
illustration from the Beef
Mulyono F. 2011. Demand Chain
Management: Supply Chain
Management + Orientasi Pasar.
Jurnal Administrasi
Bisnis
.Vol.7, No.1: hal. 59–72,
(ISSN:0216–1249)
pengiriman barang, dan adanya
intervensi pemerintah.
93
Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan
Vol. III, No. 1, Januari 2014
Rainbird, Mark. 2004.Demand and
Supply Chain : the Value
Catalyst. International Journal
of
Physical
Distribution
&Logistics Management, Vol.
34, No. 3/4, pp.230-250.
Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Walters, David. 2006. Effectiveness and
Efficiency : the Role of Demand
Chain
Man-agement.
The
International
Journal
of
Logistics Management, Vol. 17,
No. 1, pp. 75-94.
Zulganef. 2008. Metode Penelitian
Sosial dan Bisnis. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Download