Primigravida dengan Riwayat Hipertiroid Terkontrol dan Hipertensi

advertisement
BobbyIPrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensiGestasional
PrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensi
Gestasional
BobbySetiawan
FakultasKedokteran,UniversitasLampung
Abstrak
Hipertiroid adalah keadaan hipermetabolik, yang ditandai dengan adanya takikardia, penurunan berat badan, goiter, dan
eksoftalmus.Hipertiroidterjadipada1:2000darikasuskehamilanyangada,dan95%disebabkanolehpenyakitautoimun
Grave. Pemeriksaan laboratorium yang mendukung terjadinya hipertiroid, adalah peningkatan FT4 dan penurunan TSH.
Dalam kasus ini, diagnosis hipertiroid terkontrol dan hipertensi gestasional ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Seorang pasien, Ny. E, G1P0A0, 28 tahun, gravid aterm datang ke RSUD
Abdoel Moeloek Lampung dengan keluhan keluar cairan sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasakan
perut mulas yang menjalar ke pinggang. Terdapat faktor resiko berupa faktor maternal, yakni ibu memiliki riwayat
hipertiroid. Pasien tampak sakit sedang, compos mentis,tekanan darah 150/90 mmHg, tinggi fundus uteri 33 cm, letak
memanjang, presentasi kepala, denyut jantung janin 145 x/menit, janin intrauterin tunggal, hidup. Pada pemeriksaan
hemoglobin ibu: 12,4 gr/dl, T4 7,6 mg/dl dan T3 148 mg/dl. Tidak ditemukan proteinuria. Pada pasien dilakukan
penatalaksanaan berupa rencana partus pervaginam dan pemberian obat anti hipertensi. Pasien didiagnosis sebagai
Primigravidadenganriwayathipertiroidterkontroldanhipertensigestasional.PemberianPropiltiourasilmerupakanterapi
pilihan pada kasus hipertiroid dalam kehamilan dan nifedipin merupakan obat pilihan pada kasus hipertensi pada
kehamilan.Tujuanpengobatanadalahmempertahankanstatuseutiroiddanmenurunkantekanandarah.
KataKunci:gestasional,hipertensi,hipertiroid
PrimigravidawithHistoryofControlledHyperthyroidismandGestational
Hypertension
Abstract
Hyperthyroidism is a hypermetabolic condition, which is characterized by tachycardia, weight loss, goiter, and
exophthalmos. Laboratory tests that support the occurrence of hyperthyroidism, is an increase in FT4 and TSH.
Hyperthyroidismoccursin1:2000ofthecaseofexistingpregnancy,and95%arecausedbyautoimmunediseaseGrave.In
thiscase,thediagnosisofcontrolledhyperthyroidismandgestationalhypertensionupheldbyhistory,physicalexamination
andinvestigation.Apatient,Ms.EG1P0A0,28yearsold,cametothehospitalAbdoelMoeloekLampungwithatermgravid
andcomplaintsoutofthefetalmembraneliquorfromthedaybeforeadmissiontothehospital.Patientsfeelstomachpain
thatspreadstothewaist.Thereismaternalfactor,wherethemotherhadahistoryofhyperthyroidism.Patientlookedill
being, compos mentis, blood pressure 150/90 mmHg, uteri fundus is 33 cm high, elongated layout, presentation of the
head,fetalheartrate145x/min,fetalintrauterine,single,lives.Onexaminationofmaternalhemoglobin:12.4g/dl,T47.6
mg/dl and T3 148 mg/dl. In these patients do vaginal birth is the form of management plans and the provision of anti-
hypertensivedrugs.Thispatientwasdiagnosedasprimigravidawithcontrolledhyperthyroidandgestationalhypertension.
GivingPropiltiourasilisthetreatmentofchoiceincasesofhyperthyroidisminpregnancyandnifedipineisadrugchoicefor
hypertensioninpregnancy.Targetoftreatmentaretokeepthyroidhormoneineuthyroidlevelandmakebloodpressurein
normalrange.
Keyword:hyperthyroidism,hypertension,gestational
Korespodensi: Bobby Setiawan, alamat Jl. Pulau Batam IX no 1 Bandar lampung Lampung , HP 081366388850, e-mail
[email protected]
Pendahuluan
Hipertiroidadalah keadaanklinisakibat
terlalu aktifnya kelenjar tiroid sehingga
hormon tiroid yang beredar terlalu banyak.
Sindrom klinis ini ditandai dengan adanya
takikardia, penurunan berat badan akibat
peningkatan dari metabolisme basal tubuh,
pembesaran dari kelenjar tiroid, dan
eksoftalmus pada mata. Pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan pada pasien
dengan hipertiroid menunjukkan adanya
peningkatan FT4 dan penurunan TSH.
Hipertiroidterjadipada1per2000darikasus
kehamilan yang ada, dan 95 % disebabkan
olehpenyakitautoimunGrave.1
Kasus hipertiroid dalam kehamilan
dapat terjadi setiap saat baik sebelum
kehamilan trimester pertama, kedua, ketiga
bahkan sampai saat melahirkan. Penyakit
Gravepadakehamilanakanlebihringanpada
JMedulaUnila|Volume4|Nomor2|Desember2015|53
BobbyIPrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensiGestasional
trimester akhir kehamilan, sebaliknya pada
awal kehamilan manifestasi klinis akan lebih
berat.1 Manifestasi klinik dari penyakit Grave
selama
kehamilan
dipengaruhi
oleh
perubahansistemimundaritubuhibuselama
hamil. Pada wanita hamil dengan hipertiroid
akan meningkatkan resiko terjadinya abortus
spontan, preeklampsia, persalinan kurang
bulan, pertumbuhan janin terhambat, gagal
jantung,dankrisistiroid.2
Terdapat faktor yang penting dalam
pembentukan hormon tiroid salah satunya
adalah iodin. Wanita hamil dan menyusui
serta anak-anak dibawah dua tahun
merupakan kelompok tertinggi dengan
kekuranganiodin.3,4,5
Perubahan fungsi tiroid pada wanita
hamil adalah normal sehingga sering terjadi
gangguan tiroid ditemukan pada wanita
hamil.6,7 Pada saat hamil, penanganan
penyakittiroidmemerlukanperlakuankhusus
dibandingkansaattidakhamil.Baikkehamilan
ataupun
penyakit
hipertiroid
saling
8
mempengaruhisatusamalain. Hipertensi gestasional adalah keadaan
dimana tekanan darah pada ibu hamil
mencapai 140/90 mmhg atau lebih tanpa
riwayat hipertensi sebelum kehamilan dan
tidak disertai proteinuria. Ini membedakan
dari hipertensi kronik dan preeklampsia.
Dimana pada hipertensi kronik terdapat
riwayat dari hipertensi sebelum kehamilan
tanpa disertai proteinuria. Sementara pada
preeklamsia ditandai dengan tekanan darah
yang tinggi yang terjadi pada kehamilan lebih
dari 20 minggu dan disertai proteinuria. Pada
hipertensi gestasional biasanya akan turun
menjadi normal kurang dari 12 minggu
postpartum.9
Hipertiroid dapat memperparah dari
hipertensi
gestasional
dengan
cara
penurunandariresistensidarivaskularsecara
sistemik, peningkatan irama jantung dan
curahjantung.10
Kasus hipertiroid pada kehamilan
menarik untuk dibahas karena kasus yang
jarangterjadi,komplikasiyangberbahayabaik
bagi ibu dan anak dan membutuhkan
penatalaksanaan yang menyeluruh sejak awal
kehamilan.
Kasus
Ibu usia 28 tahun datang dengan
keluhanmaumelahirkandengankeluarcairan
JMedulaUnila|Volume4|Nomor2|Desember2015|54
disertaidarahdanlendirsejak8jamsebelum
masuk rumah sakit. Cairan yang keluar tidak
berwarna dan tidak berbau. Pasien
mengatakan belum merasakan perut mulas
yang menjalar sampai ke pinggang. Riwayat
trauma disangkal. Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat hipertensi sebelum
kehamilan. Pasien mengatakan tidak
merasakannyeripadauluhatidanpandangan
kabur. Riwayat dada berdebar-debar tidak
ditemukan.Satutahunsebelummasukrumah
sakit pasien didiagnosis memiliki hipertiroid
dan mengkonsumsi obat hipertiroid secara
teratur sampai sekarang. Pasien mengaku
hamil cukup bulan dan gerakan anak masih
dirasakan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 100
x/menit, respirasi 20 x/menit, dan suhu 36,3
o
C.Didapatkaneksoftalmuspadamatapasien,
pembesaran tiroid dan ditemukan tremor
halus pada tangan. Pada pemeriksaan
proteinuria didapatkan hasil negatif. Saat
dilakukan pemeriksaan T3 dan T4 didapatkan
hasilT3148mg/dldanT47,6.
Pada pemeriksaan luar didapatkan
tinggi fundus 2 jari di bawah processus
xiphoideus yaitu 33 cm, letak janin
memanjang, punggung kanan, bagian
terbawah adalah kepala dan dengan
penurunan 4/5, denyut jantung janin 145
x/menit, his (2/10/40). Pemeriksaan dalam
didapatkan konsistensi portio lunak,
pendataran 75 %, dilatasi servik 4 cm, tidak
ditemukan bau pada lendir, posisi terbawah
kepala, penurunan kepala pada Hodge II dan
ketubanutuh.
PasiendidiagnosisG1P0A0hamilaterm
inpartu kala I fase aktif dengan hipertiroid
terkontrol dan hipertensi gestasional janin
tunggal hidup presentasi kepala. Kemudian
dilakukanpenatalaksanaanberupapemberian
cairan infus Ringer Laktat sebanyak 20 tetes
permenit,nifedipinetablet10mgsebanyak3
kali sehari dan penghentian dari pemberian
propiltiourasil (PTU), evaluasi dengan
partograf World Health Organization (WHO)
modifikasi, dan direncanakan untuk partus
pervaginam.
Pembahasan
Penyakit hipertiroid mempengaruhi
angka kejadian keguguran sesuai dengan usia
kehamilan, semakin muda usia kehamilan
BobbyIPrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensiGestasional
maka angka keguguran akan semakin tinggi.
Haliniberkaitandenganfaktorautoimundari
ibu hamil. Secara keseluruhan prevalensi
hipertiroid pada wanita hamil sekitar 0.1 %0.4%.11.
Selain penyebab diatas hipertiroid
dapat disebabkan oleh struma multinodular,
adenoma toksik, tiroiditis, kelebihan intake
hormon tiroid. Penyakit Grave merupakan
penyebab tersering dari hipertiroid karena
adanya suatu proses autoimun. Ketika
antibodi tiroid menempel dan mengaktivasi
reseptor thyroid stimulating hormone (TSH)
akanterjadihiperfungsidarikelenjartiroid.12
Pada kasus ini, pasien didiagnosis
G1P0A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif
dengan hipertiroid terkontrol dan hipertensi
gestasional janin tunggal hidup presentasi
kepala. Hal ini didasarkan dari anamnesis
didapatkan ibu usia 28 tahun, kehamilan
pertama,tidakadariwayatkeguguran.Pasien
datang dengan keluhan mau melahirkan
dengan keluar cairan sejak 8 jam sebelum
masuk rumah sakit. Cairan yang keluar tidak
berwarna dan tidak berbau. Pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi
sebelum kehamilan. nyeri pada ulu hati dan
pandangan kabur. Riwayat dada berdebar
debar tidak ditemukan. Satu tahun sebelum
masuk rumah sakit pasien didiagnosis
memiliki hipertiroid dan mengkonsumsi obat
hipertiroidsejaksatutahunterakhir.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 100
x/menit, respirasi 20 x/menit, dan suhu 36,3
o
C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
eksoftalmus pada mata, tremor halus pada
tangan dan proteinuria negatif. Sehingga
diagnosis primigravida dengan hipertiroid
terkontrol sudah sesuai, karena pada pasien
ditemukan adanya eksoftalmus dan tremor
haluspadatanganyangmerupakantandadari
hipertiroid. Pada pemeriksaan penunjang T3
danT4didapatkanhasilnormalkarenapasien
sudah mengkonsumsi obat hipertiroid selama
satutahun.Sementaraitudiagnosishipertensi
gestasional didapatkan dari peningkatan
tekanan darah tanpa riwayat hipertensi
sebelumnya
dan
tidak
ditemukan
proteinuria.13,14,15
Pada
pasien
dilakukan
penatalaksanaan berupa pemberian cairan
infus Ringer Laktat sebanyak 20 tetes per
menit,nifedipinetablet10mgsebanyak3kali
sehari dan penghentian dari pemberian
propiltiourasil (PTU), evaluasi dengan
partograf WHO modifikasi dan direncanakan
untukpartuspervaginam.
Pada pasien ini sudah tepat
pemberian propiltiourasil selama kehamilan,
hal ini dikarena propiltiourasil masih
merupakan pilihan utama obat pada kasus
hipertiroid
dalam
kehamilan.
Pada
kepustakaan disebutkan propiltuiourasil lebih
dipilih dibanding methimazole (MMI) atau
carbimazoledikarenakanpropiltiourasilsedikit
melewati plasenta sehingga efek teratogenik
ke janin lebih. Selain itu propiltiourasil
memiliki kelebihan dibanding methimazole
dalam kecepatan menurunkan hormon tiroid
pada pasien dengan penyakit grave karena
propiltiourasil menghambat konversi dari T4
ke T3. Pasien sudah mengkonsumsi
propiltiourasilselamasatutahunhalinidapat
dilihatdarinilainormalyangdidapatkanpada
pemeriksaan laboratorium T3 dan T4.
Pemberian obat propiltiourasil dilakukan
seumurhidupdenganpemantauandarikadar
hormontiroiduntukmenjagakondisieutiroid
padapasien.4,16,17,18,19,20
Dosis awal pemberian propiltiourasil
bergantung pada keparahan penyakit.
Biasanya digunakan dosis awal 100 mg setiap
6 jam yang dipantau dengan pemeriksaan T4
setiap 4 minggu ketika hipertiroid tidak
terkontrolpadatrimesterkeduadengandosis
maksimal lebih dari 300 mg per hari atau 40
mg methimazole per hari maka diperlukan
tindakan pembedahan karena sulit dilakukan
penilai status tiroid pada janin. Seharusnya
ketika diberikan obat anti tiroid dilakukan
pemantauan kadar T4 setiap 4 minggu dan
pemantauan pada janin berupa pemantuan
USGjaninuntukmenilaidetakjantung,ukuran
tiroid,pertumbuhan,danvariasihydrops.21,22
Pada
pasien
ini
dilakukan
penghentiaan
dari
pemberian
obat
propiltiourasil dikarenakan tidak adanya
pemantauan dari kondisi tiroid janin selama
kehamilan sehingga ditakutkan janin akan
mengalamihipotiroid.Pasientidakmelakukan
kontrol dari tiroid pada janin karena
keterbatasansaranadanbiaya.
Krisis tiroid adalah suatu keadaan
emergensi dan status hipermetabolik ekstrim
yangterjadiakibatkomplikasidarihipertiroid.
Walaupun kejadian krisis tiroid jarang terjadi
pada wanita hamil tapi efek dari krisis tiroid
JMedulaUnila|Volume4|Nomor2|Desember2015|55
BobbyIPrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensiGestasional
sangatberbahayasepertimeningkatkanresiko
terjadinyagagaljantung.Diagnosiskrisistiroid
adalahkombinasidaritandadangejalaseperti
takikardi, mudah lelah, demam, perubahan
status mental, diare, dan aritmia. Terdapat
faktor pencetus yang dapat menyebabkan
krisistiroid,contohnyaadalahinfeksi,operasi,
dan persalinan. FT4, FT3, dan TSH perlu
dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis
darikrisistiroidnamunterapisudahdiberikan
tanpa menunggu hasil laboratorium tersebut
.23
Manajemen krisis tiroid membutuhkan
gabungan dari beberapa obat, yang
mempunyai peran spesifik dalam mensupresi
produksi hormon tiroid.23 Lini pertama pada
krisis tiroid adalah propiltiourasil. Dosis yang
diberikan adalah 600-800 mg/oral, kemudian
dilanjut150-200mgper4-6jam.Lalusetelah
1 sampai 2 jam setelah pemberian
propiltiourasil,diberikaniodidedengantujuan
untuk menghambat pelepasan T3 dan T4.
Dosis sodium iodide yang diberikan adalah
500 sampai 1000 mg/8 jam, atau potassium
iodide 5 tetes/8 jam. Dapat juga diberikan
lugol 10 tetes/8 jam. Apabila terdapat reaksi
anafilaksis terhadap pemberian iodide makan
lithium karbonat diberikan 300 mg/6 jam.
Kemudian diberikan deksamethason 2 mg/6
jamdiberikansebanyak4dosisdengantujuan
memblok lebih lama konversi T4 ke T3. Beta
blocker dapat diberikan pada pasien dengan
nadi lebih dari 120 kali per menit, dosis
propranolol diberikan 20-80 mg/6 jam.
propanolo1 1-2 mg iv setiap 5 menit dengan
total6mg,kemudian1-10mg/4jam23.
Tiroidektomi total atau sebagian
direkomendasikan apabila penggunaan obat
anti hipertidroid gagal dalam mengkontrol
penyakit.24 Waktu yang dianjurkan untuk
dilakukanpembedahanadalahpadatrimester
kedua.16 Pemberian beta blocker mungkin
dibutuhkansaatdilakukantindakanoperasi.
JMedulaUnila|Volume4|Nomor2|Desember2015|56
Gambar1.Pengaruhhormontiroidpada
perkembanganneurologisjanindanwaktu
terjadinyabeberapatingkatperkembanganyang
25
penting
Hipertensi
gestasional
dapat
ditegakan apabila pasien memiliki tekanan
darahlebihatausamadengan140/90mmHG,
untuk pertama kali dan tanpa disertai
proteinuria. Pada pasien ini ditegakan
diagnosis hipertensi gestasional berdasarkan
pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
tekanan darah tinggi. Lalu pada pemeriksaan
fisik ditemukan tekanan darah pada pasien
mencapai 150/100 mmHg dan pada
pemeriksaan penunjang pada urin tidak
ditemukanproteinuria.9
Pemberian obat antihipertensi pada
kasus ini adalah karena nifedipin. Obat ini
merupakan golongan calcium canal blocker
(CCB) dengan cara kerja menghambat dari
influkskalsiumkedalamselototpolosarteri.
Nifedipin bersifat lebih selektif sebagai
vasodilator dan mempunyai efek terhadap
jantung yang lebih rendah jika dibandingkan
golonganCalciumCanalBlockerlainnya.26
Pada kasus hipertensi gestasional
tanpa proteinuria umumnya mulai diberikan
pengobatan saat tekanan darah diatas dari
140 mmHg pada sistolik atau 80 mmHg pada
diastolik. Obat pilihan pada kasus hipertensi
gestasionaladalahgolonganAgonisalfa,Beta
blocker,danCalsiumCanalBlocker.FoodDrug
Administration memperbolehkan penggunaan
nifedipinkerjalambatdengandosismaksimal
120 mg/hari pada ibu hamil. Pemberian
nifedipin kerja cepat tidak disarankan karena
dapat menyebabkan penurunan tekanan
darahyangberlebihan.27
BobbyIPrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensiGestasional
Simpulan
Propiltiourasil adalah obat pilihan
utama dalam kejadian hipertiroid dalam
kehamilan. Tujuan pemberian obat ini adalah
untuk menjaga kondisi eutiroid pada ibu.
Nifedipinadalahobatpilihandalamkehamilan
karena memiliki efek yang rendah terhadap
jantung.
Daftarpustaka 1.
American College of Obstetricians and
Gynecologists.
American
College
Obsterician and Gynecologist practice,
Thyroid disease in pregnancy. Obstet
Gynecol.2002;100(2):387-96.
2.
Smallridge RC, Glinoer D, Hollowell JG,
Brent G. Thyroid function inside and
outside of pregnancy: What do we
knowandwhatdon’tweknow?Thyroid
[internet]. 2005 [disitasi tanggal 4 mei
2015]; 15(1):54-9. Tersedia dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
15687824.
3.
KrassasGE,PoppeK,GlinoerD.Thyroid
Function and Human Reproductive
Health. Endocrine Rev [internet]. 2010
[disitasitanggal4mei2015];31(1):70255.
Tersedia
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
20573783.
4.
Abalovich M, Amino N, Barbour LA,
Cobin RH, Leslie J, Glinoer D, et al.
Management of Thyroid Dysfunction
during Pregnancy and Postpartum. J
Endocrinol Metabolism [internet]. 2007
[disitasi tanggal 4 mei 2015]; 92(8):S1S47.
Tersedia
dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
22869843.
5.
Girling J. Thyroid Disease in Pregnancy.
Royal College of Obstetrician and
Gynecologist [internet]. 2008 [disitasi
tanggal 4 mei 2015]; 10(1):237-43.
Tersedia
dari
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1
576/toag.10.4.237.27440/abstract.
6.
HaldimanM,AltA,BlancA,BlondeauK.
Iodine
Content
of
Food
Groups:descriptive
statistics
and
analysis variance. Swiss Federal Office
ofPubicHealth;2004.
7.
WHO/UNICEF. Reaching Optimal Iodine
Nutrition in Pregnant and Lactating
WomenandYoungChildren.NewYork:
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
WHO/UNICEFJointStatement;2007.
Henrichs J, Bongers-Schokking JJ,
Schenk JJ, Ghassabian A, Schmidt HG,
Visser TJ, et al. Maternal Thyroid
Function during Early Pregnancy and
Cognituve Functioning in Early
Childhood. J Endocrinol Metabolism.
2010;95(9):4227-34.
Queensland Maternity and neonatal
ClinicalGuidline.Hypertensivedisorders
of pregnancy. Queensland: Queensland
Maternity and neonatal Clinical
Guidline;2010
Prisant LM, Gurai JS, Mulloy AL.
Hyperthyroidism: a secondary cause of
isolated
systolic
hypertension.
HypertensJC.2006;8(8):596-9
GlinoerD.Thyroidhyperfunctionduring
pregnancy.Thyroid1998;8:859–64.
Girling J. Thyroid Disease in Pregnancy.
Royal College of Obstetrician and
Gynecologist.2008;10:237-43.
Sherif IH, Oyan WT, Bosairi S, Carrascal
SM. Treatment of hyperthyroidism in
pregnancy. Acta Obstet Gynecol Scand
[internet] 1991 [disitasi tanggal 7 mei
2015];
70:461–463
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
1763610
Biondi B, Cooper DS: The clinical
signifance of sublinical thyroid disease.
Endocr Rev [internet]. 2008 [disitasi
tanggal 7 mei 2015]; 29:76. Tersedia
darihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
ed/17991805.
Lindheimer MD, Taler SJ, Cunningham
FG. H y p e r t e n s i o n i n P r e g n a n c y . Journal of the American Society of
Hypertension [internet]. 2008 [disitasi
tanggal 4 mei 2015]; 2(6):484-94.
Tersedia
dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
20409930.
Sudoyo, Aru W, Setiyohadi B, Alwi I,
SimadibrataM,SetiatiS.BukuAjarIlmu
Penyakit Dalam. Jilid III Edisi ke-V.
Jakarta;2009.
Bahn RS, Burch HB, Cooper DS, Garber
JR, Greenlee MC, Klein I, et al.
Hyperthyroidism and Other Cause of
Thyrotoxicosis:ManagementGuidelines
of the American Thyroid Association
and American Association of Clinical
Endocrinologists.
[internet]
2011
JMedulaUnila|Volume4|Nomor2|Desember2015|57
BobbyIPrimigravidadenganRiwayatHipertiroidTerkontroldanHipertensiGestasional
[disitasitanggal6mei2015];21(6):593646
tersedia
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
21510801.
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL,
Hauth JC, Gilstrap LC, Wenstrom KD,
editors. Williams Obstetrics. 23rd ed.
New York: McGraw-Hill; 2010. hlm.
1126-1135.
Stagnaro GA. Maternal thyroid disease
and preterm delivery. J Clin Endocrinol
Metab [internet]. 2009 [disitasi tanggal
6 mei 2015]; 94:21. Tersedia dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
18984665.
Djokomoeljanto R. Kelenjar Tiroid,
Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme.
Dalam: Sudoyo A W editor. Buku Ajar
Ilmu Penyakit dalam. Jakarta: Interna
Publishing;2009.hlm.1993-2008.
Luton D, Le Gac I, Vuillard E, Castanet
M, Guibourdenche J, Noel M, et al.
Management of Graves’ disease during
pregnancy:Thekeyroleoffetalthyroid
gland monitoring. J Clin Endocrinol
Metab [internet]. 2005 [disitasi tanggal
6 mei 2015]; 90:6093–6098. Tersedia
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
16118343.
18.
19.
20.
21.
JMedulaUnila|Volume4|Nomor2|Desember2015|58
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Cooper DS. Antithyroid drugs. New
England Journal Medicine [internet].
2005 [disitasi tanggal 4 mei 2015];
352:905-17.
Tersedia
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
15745981.
Meczekalski
B,
Czyzyk
A.
Hyperthyroidism
in
Pregnancy:
Diagnosis and Management. Arch.
PerinatalMed.2009;15(3):127-35.
Glinoer D. Management of hypo- and
hyperthyroidism during pregnancy.
Growth Horm IGF Res [internet] 2003
[disitasi tanggal 4 mei 2015];13
(SupplA):S45–54
tersedia
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
12914727.
Colborn T. Neurodevelopmental and
Endocrine Disruption. Environmental
Health Perspective. [internet] 2004
[disitasitanggal4mei2015];112:944-9
tersedia
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
15198913.
Katzung, BG. Farmakologi Dasar dan
Klinik.Jakarta:EGC;2010
Suhardjono.HipertensiPadaKehamilan.
Dalam: Sudoyo AW, editor. Buku Ajar
Ilmu Penyakit dalam. Jakarta: Interna
Publishing;2009.hlm.1100-1102.
Download