Suplemen Bab 1 Sistem Pernapasan M dan H.pmd

advertisement
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan sistem pernapasan pada manusia:
2. menjelaskan gangguan-gangguan pada sistem pernapasan;
3. menjelaskan sistem pernapasan pada hewan;
4. menggunakan mikroskop dengan benar.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap kompleksitas dan keteraturan mengenai mekanisme sistem pernapasan
yang telah diciptakan Tuhan;
2. memiliki sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu yang tinggi, cermat, dan teliti dalam setiap kegiatan.
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Sistem Pernapasan pada Hewan
Sistem Pernapasan pada Manusia
•
•
•
•
•
•
Melakukan pengamatan organ-organ pernapasan
manusia melalui gambar.
Melakukan pengamatan struktur jaringan
penyusun paru-paru.
Melakukan percobaan untuk membuktikan udara
hasil pernapasan.
Melakukan percobaan pengukuran kapasitas
paru-paru.
Membuat makalah mengenai penyakit-penyakit
pada sistem pernapasan akibat kebiasaan
merokok dan pengaruh udara tercemar.
Membuat poster mengenai pengaruh merokok
terhadap kesehatan pernapasan.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Melakukan diskusi mengenai sistem pernapasan
pada hewan.
Melakukan percobaan pengukuran volume udara
pernapasan pada belalang.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap kompleksitas dan keteraturan
mengenai mekanisme sistem pernapasan yang telah diciptakan Tuhan.
Memiliki sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu yang tinggi, cermat, dan teliti dalam
setiap kegiatan.
Mampu menjelaskan organ-organ yang berperan dalam sistem pernapasan.
Mampu menjelaskan struktur jaringan penyusun paru-paru.
Mampu menjelaskan mengenai udara hasil pernapasan.
Mampu menjelaskan mengenai pengukuran kapasitas paru-paru.
Mampu menjelaskan mengenai penyakit-penyakit pada sistem pernapasan akibat
kebiasaan merokok dan pengaruh udara tercemar.
Mampu menjelaskan pengaruh merokok terhadap kesehatan pernapasan.
Mampu menjelaskan sistem pernapasan pada hewan.
Mampu menjelaskan tentang pengukuran volume udara pernapasan pada belalang.
Biologi Kelas XI
1
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Sistem pernapasan pada manusia meliputi
berbagai organ pernapasan. Pada saat melakukan
inspirasi, udara masuk secara berurutan melalui
rongga hidung (5) → faring (3) → trakea (2) →
bronkus (4) → bronkiolus (6) → alveolus (1).
2. Jawaban: d
Pada saat menelan makanan, anak tekak menutup
rongga hidung dan epiglotis menutup tenggorokan.
Dengan demikian, makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan melainkan masuk kerongkongan.
Sementara pada waktu bernapas, epiglotis
membuka sehingga udara masuk ke laring
kemudian menuju tenggorokan.
3. Jawaban: e
Keterangan gambar sebagai berikut.
1) Faring, merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan
(saluran pencernaan).
2) Tenggorokan atau trakea, organ panjang
berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang
lebih 10 cm. Tenggorokan terdiri atas jaringan
ikat, otot polos, cincin tulang rawan, dan epitelium bersilia yang menghasilkan lendir.
3) Bronkus, merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, satu cabang
menuju paru-paru kanan dan cabang lainnya
menuju paru-paru kiri.
4) Bronkiolus, merupakan cabang dari bronkus.
Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran
yang semakin halus, kecil, dan berdinding
tipis.
5) Alveolus, merupakan saluran akhir dari alat
pernapasan. Pada alveolus terjadi pertukaran
oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan
karbon dioksida dari sel-sel darah ke udara.
4. Jawaban: c
Trakea terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut.
1) Lapisan paling luar terdiri atas jarigan ikat.
2) Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan. Bagian belakang cincin
tulang rawan tidak tersambung dan menempel
pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3) Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium
bersilia yang menghasilkan banyak lendir yang
berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
2
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
5. Jawaban: a
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat
pernapasan. Alveolus berdinding sangat tipis dan
mengandung banyak kapiler darah. Alveolus
berupa kantong-kantong kecil mirip anggur (alveoli).
Ciri-ciri alveolus tersebut diseusaikan dengan
fungsinya yaitu sebagai tempat pertukaran gas O2
dan CO2. Sementara itu, rambut-rambut halus dan
pendek terdapat dalam rongga hidung. Tersusun
dari jaringan otot polos merupakan salah satu ciri
dari trakea.
6. Jawaban: b
Dalam pernapasan dada otot yang berperan adalah
otot antartulang rusuk (interkostal). Mekanismenya
sebagai berikut.
1) Inspirasi
Apabila otot antartulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat sehingga
volume dada membesar. Keadaan tersebut
mengakibatkan tekanan udara dalam dada
lebih kecil dari tekanan udara di luar. Akibatnya, udara masuk ke paru-paru.
2) Ekspirasi
Apabila otot antartulang rusuk luar berelaksasi,
tulang rusuk turun sehingga volume rongga
dada mengecil. Keadaan tersebut mengakibatkan tekanan udara dalam rongga dada
lebih besar daripada tekanan udara di luar
tubuh. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru.
7. Jawaban: a
Gambar tersebut menunjukkan pertukaran gas di
dalam alveolus, yaitu O2 dari udara ke darah dan
CO2 dari darah ke udara. Pertukaran gas di dalam
alveolus berlangsung secara difusi. Difusi adalah
proses pergerakan acak partikel-partikel gas,
cairan, dan larutan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Pada peristiwa pertukaran gas
saat bernapas, konsentrasi oksigen di alveolus
lebih tinggi dibandingkan di sel darah. Dengan
demikian, terjadi aliran oksigen dari alveolus menuju
ke sel darah. Sebaliknya, konsentrasi karbon
dioksida di sel darah lebih tinggi dibandingkan di
alveolus. Akibatnya, terjadi aliran karbon dioksida
dari sel darah menuju alveolus. Transpor aktif
adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan
energi. Osmosis adalah perpindahan molekul zat
pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah ke
larutan berkonsentrasi tinggi melalui membran
semipermeabel. Endositosis yaitu proses
masuknya senyawa melalui membran sel dengan
pelekukan ke dalam membran sel. Eksositosis
yaitu proses pengeluaran zat dari dalam sel ke
luar sel. Sekret terbungkus kantong membran yang
selanjutnya melebar dan pecah.
8. Jawaban: d
Proses pernapasan dada terjadi mekanisme
seperti berikut.
1) Inspirasi, terjadi apabila otot antartulang rusuk
luar berkontraksi sehingga tulang rusuk
terangkat. Keadaan tersebut mengakibatkan
volume rongga dada membesar serta tekanan
udaranya lebih kecil. Dengan demikian, udara
akan masuk ke paru-paru.
2) Ekspirasi, terjadi apabila otot antartulang rusuk
dalam berkontraksi sehingga tulang rusuk
turun. Keadaan tersebut mengakibatkan
volume rongga dada mengecil serta tekanan
udaranya lebih besar. Dengan demikian, udara
keluar dari paru-paru.
9. Jawaban: c
Volume udara pernapasan adalah jumlah udara
pernapasan yang keluar masuk melalui sistem
pernapasan. Volume tersebut dibedakan menjadi
beberapa macam sebagai berikut.
1) Volume cadangan inspirasi yaitu udara
komplementer, udara yang masih bisa
dimasukkan secara maksimal setelah
melakukan inspirasi biasa, besarnya kurang
lebih 1.500 ml atau 1.500 cc. (Huruf A)
2) Volume tidal yaitu volume udara pernapasan
biasa, besarnya kurang lebih 500 cc catau
500 ml. (Huruf B)
3) Volume cadangan ekspirasi (udara suplementer) yaitu udara yang masih dapat
dikeluarkan secara maksimal setelah
ekspirasi biasa, besarnya kurang lebih
1.500 cc atau 1.500 ml. (Huruf C)
4) Volume sisa/residu yaitu volume yang masih
tersisa di dalam paru-paru setelah ekspirasi
maksimal, besarnya kurang lebih 1.000 cc/
1.000 ml. (Huruf D)
5) Kapasitas vital yaitu volume udara yang
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
inspirasi maksimal, besarnya kurang lebih
3.500 cc atau 3.500 ml. (Huruf E)
6) Volume total paru-paru yaitu volume udara
yang dapat ditampung paru-paru, besarnya
kurang lebih 4.500 cc atau 4.500 ml. (Huruf F)
10. Jawaban: d
Kapasitas vital yaitu volume udara yang dapat
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi maksimal. Kapasitas vital
merupakan jumlah volume tidal ditambah volume
cadangan inspirasi (udara komplementer) dan
volume cadangan ekspirasi (udara suplementer).
Dengan demikian, dapat dihitung sebagai beirkut.
Kapasitas vital = 500 cc + 1.500 cc + 1.500 cc
= 3.500 cc
11. Jawaban: c
Asma merupakan gangguan pada rongga saluran
pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot
polos pada bronkus sehingga mengakibatkan
penderita sulit bernapas. Bronkus ditunjukkan oleh
nomor 3. Sementara itu, nomor 1 yaitu rongga
hidung, nomor 2 yaitu trakea, nomor 4 yaitu
bronkiolus, dan nomor 5 yaitu alveolus.
12. Jawaban: c
Pada pernapasan perut terjadi proses sebagai berikut.
1) Inspirasi terjadi apabila otot diafragma
berkontraksi sehingga posisi diafragma akan
mendatar. Keadaan tersebut mengakibatkan
volume rongga dada membesar sehingga
tekanan udara di dalamnya mengecil.
Akibatnya, udara masuk ke paru-paru.
2) Ekspirasi terjadi apabila otot diafragma
berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi
sehingga isi rongga perut akan terdesak ke
arah diafragma. Keadaan tersebut mengakibatkan posisi diafragma akan cekung ke
arah rongga dada. Akibatnya, rongga dada
mengecil dan tekanannya meningkat sehingga
udara terdorong keluar dari paru-paru.
13. Jawaban: d
Perhatikan gambar sistem pernapasan manusia
berikut!
1
2
4
3
6
7
5
Sumber: Inquiry Into Life, S.S. Mader
Bagian-bagian yang menyusun organ pernapasan
Keterangan sebagai berikut.
1 = rongga hidung
5 = bronkus
2 = faring
6 = bronkiolus
3 = laring
7 = alveolus
4 = trakea
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
bahwa organ pernapasan yang berada di dalam
paru-paru yaitu bronkiolus dan alveolus.
Biologi Kelas XI
3
14. Jawaban: c
Nama
Penyakit
Penjelasan
a.
Emfisema
Penyakit yang terjadi karena
ketidaknormalan susunan dan
fungsi alveolus.
b.
Asfiksi
Gangguan dalam pengangkutan
oksigen ke jaringan atau gangguan
penggunaan oksigen oleh jaringan.
c.
Polip
Penyakit pembengkakan pada
kelenjar limfa di hidung sehingga
mengakibatkan penyempitan atau
penyumbatan saluran pernapasan.
d.
Sianosis
Penyakit yang menyebabkan
warna kulit dan membran mukosa
kebiruan atau pucat karena
kandungan oksigen dalam darah
rendah.
e.
Asidosis
Penyakit yang ditandai kadar asam
karbonat dan bikarbonat dalam
darah meningkat sehingga mengganggu pernapasan.
15. Jawaban: c
Trakea terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut.
1) Lapisan paling luar terdiri atas jarigan ikat.
2) Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan. Bagian belakang cincin
tulang rawan tidak tersambung dan menempel
pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3) Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium
bersilia yang menghasilkan banyak lendir yang
berfungsi menangkap debu dan makroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
B.
Uraian
1. Bagian yang ditunjuk oleh huruf P adalah tulang
dada, bagian yang ditunjuk oleh huruf Q adalah
otot interkostal, bagian yang ditunjuk oleh huruf R
adalah tulang belakang, dan bagian yang ditunjuk
oleh huruf S adalah tulang rusuk. Bagian depan
tulang rusuk menempel pada tulang dada dan
bagian belakangnya menempel pada tulang
belakang. Di antara tulang rusuk terdapat otot
interkostal.
2. Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam
darah, kadar H2CO3 akan meningkat sehingga
kadar alkali darah turun. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan gangguan fisiologis yang disebut
asidosis. Sebaliknya, apabila terjadi akumulasi
garam basa, dapat mengakibatkan munculnya
gejala alkalosis.
4
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
3. Kapasitas vital yaitu volume udara yang dapat
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi maksimal. Kapasitas vital merupakan
jumlah dari volume tidal ditambah volume cadangan
inspirasi dan volume cadangan ekspirasi.
Sementara itu, volume total paru-paru yaitu
volume udara yang ditampung paru-paru
semaksimal mungkin. Volume total paru-paru
merupakan jumlah dari volume sisa ditambah
kapasitas vital.
4. Medula oblongata mengandung sel-sel yang
sangat peka terhadap konsentrasi karbon dioksida
dalam darah. Apabila kandungan karbon dioksida
di dalam darah naik di atas batas normal, medula
oblongata akan merespons kondisi seperti ini.
Medula oblongata menanggapinya dengan
meningkatkan banyaknya laju impuls saraf yang
mengontrol aksi otot interkostal dan diafragma.
Akibatnya, terjadi peningkatan pertukaran udara
dalam paru-paru yang akan mengembalikan
konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus dan
darah ke konsentrasi normal kembali.
5. Karbon dioksida berdifusi dari kapiler darah menuju
alveolus karena tekanan parsial karbon dioksida
di kapiler darah lebih tinggi daripada tekanan parsial
karbon dioksida dalam alveolus. Selanjutnya,
karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh melalui
ekspirasi.
6. a. Hipoksia yaitu penyakit kekurangan oksigen
di dalam jaringan.
b. Polip yaitu penyakit pembengkakan kelenjar
limfa di hidung sehingga mengakibatkan
penyempitan atau penyumbatan saluran
pernapasan.
c. Sianosis ditandai dengan warna kulit dan
membran mukosa kebiruan atau pucat karena
kandungan O2 yang rendah dalam darah.
d. Difteri yaitu penyakit yang menyerang saluran
pernapasan anak bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae.
e. Pleuritis yaitu penyakit peradangan selaput
pleura sehingga timbul rasa nyeri saat bernapas.
7. Mekanisme pernapasan perut sebagai berikut.
a. Inspirasi
Apabila otot diafragma berkontraksi, posisi
diafragma akan mendatar. Keadaan tersebut
mengakibatkan volume rongga dada membesar sehingga tekanan udara di dalamnya
mengecil. Akibatnya, udara masuk ke paruparu.
b.
Ekspirasi
Apabila otot diafragma berelaksasi dan otot
dinding perut berkontraksi, isi rongga perut
akan terdesak ke arah diafragma. Keadaan
tersebut mengakibatkan posisi diafragma akan
cekung ke arah rongga dada. Akibatnya,
rongga dada mengecil dan tekanannya
meningkat sehingga udara terdorong keluar
dari paru-paru.
8. Cara pengangkutan CO2 dalam darah sebagai
berikut.
a. CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat
(HCO3) oleh plasma darah, setelah asam
karbonat yang terbentuk dalam darah terurai
menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat
(HCO 3 ). Persamaan reaksinya sebagai
berikut.
H2O + CO2 → H2CO3 → H+ + HCO3
b. CO 2 diikat oleh hemoglobin membentuk
karboksihemoglobin. Persamaan reaksinya
sebagai berikut.
CO2 + Hb → HbCO2
c. CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk
senyawa asam karbonat (H2CO3).
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Gambar pada soal menunjukkan hewan cacing.
Pernapasan cacing disebut pernapasan integumenter karena dilakukan melalui permukaan tubuhnya. Pada cacing, masuknya oksigen dan
pengeluaran CO2 terjadi secara difusi melalui
permukaan tubuhnya. Permukaan tubuh cacing
tanah selalu basah untuk mempermudah proses
difusi. Hewan yang bernapas melalui paru-paru
misalnya burung, proses pertukaran gasnya terjadi
di dalam paru-paru. Pernapasan dengan labirin
merupakan pernapasan yang membantu sejenis
ikan yang berada pada kondisi kadar oksigennya
rendah, misalnya ikan lele. Pernapasan melalui
insang biasa dilakukan oleh kelompok hewan
Pisces. Dalam insang terdapat sepasang filamen.
Pada filamen mempunyai pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler darah sehingga
memungkinkan oksigen berdifusi masuk dan
karbon dioksida berdifusi keluar. Pernapasan
melalui trakea, terdiri atas spirakel, pembuluh
trakea, dan trakeolus. Pertukaran gas terjadi di
trakeolus, sebagai contoh belalang dan capung.
9. Oksigen masuk ke tubuh melalui proses inspirasi
dari rongga hidung sampai alveolus. Di alveolus,
oksigen mengalami difusi ke kapiler arteri pori-pori.
Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang
mengandung hemoglobin sampai jenuh. Setelah
itu, hemoglobin akan mengangkut oksigen ke
jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi masuk
ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses
respirasi. Proses respirasi merupakan proses
perombakan bahan makanan menggunakan
oksigen sehingga diperoleh energi dan gas sisa
pembakaran berupa karbon dioksida. Karbon
dioksida ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui
proses ekspirasi.
10. Apabila dilihat dari volume paru-parunya,
perempuan memiliki frekuensi pernapasan lebih
tinggi daripada laki-laki. Keadaan tersebut
dikarenakan perempuan memiliki volume paru-paru
lebih kecil dari laki-laki. Namun, apabila dilihat dari
banyaknya kegiatan frekuensi pernapasan laki-laki
lebih tinggi daripada perempuan. Keadaan tersebut
dikarenakan laki-laki lebih banyak melakukan
aktivitas daripada perempuan.
2. Jawaban: d
Cumi-cumi dan kerang bernapas menggunakan
insang. Bekicot bernapas menggunakan paru-paru.
Laba-laba dan kalajengking bernapas menggunakan paru-paru buku. Cacing bernapas menggunakan permukaan tubuhnya.
3. Jawaban: a
Katak dapat bernapas menggunakan kulitnya
karena kulit katak tipis, lembap, dan mengandung
banyak kapiler darah. Oksigen yang masuk melalui
kulit akan diangkut menuju vena kulit paru-paru
(vena pulmo kutanea) dan ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Adapun karbon dioksida dari
jaringan akan dibawa ke jantung, kemudian
dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit
paru-paru (arteri pulmo kutanea).
4. Jawaban: a
Gambar pada soal menunjukkan ikan lele. Ikan
lele hidup di daerah lumpur (kandungan oksigen
rendah). Dalam pernapasannya, ikan lele dibantu
dengan labirin, yaitu perluasan dari rongga insang.
Labirin berfungsi sebagai tempat penyimpanan
oksigen cadangan sehingga ikan lele dapat hidup
di lumpur yang kadar oksigennya rendah. Lamela
merupakan lembaran insang terdiri atas sepasang
Biologi Kelas XI
5
5.
6.
7.
8.
9.
6
filamen yang mengandung banyak lapisan tipis.
Rigi-rigi insang adalah tapis insang berbentuk gerigi.
Operkulum merupakan tutup insang. Lengkung
insang merupakan tempat melekatnya lembaran
insang yang terbentuk dari tulang rawan yang
berbentuk sabit dan berwarna putih.
Jawaban: e
Mekanisme pernapasan pada katak terjadi karena
kontraksi dan relaksasi dari otot rahang bawah,
otot sternohioideus, dan otot geniohioideus. Katak
tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma.
Jawaban: c
Hewan yang bernapas dengan seluruh permukaan
tubuhnya adalah Planaria, katak, dan cacing tanah.
Sementara itu, laba-laba dan kalajengking menggunakan paru-paru buku.
Jawaban: a
Reptilia bernapas menggunakan paru-paru.
Mekanisme inspirasi pada Reptilia sebagai berikut.
Gas O2 masuk melalui lubang hidung → rongga
mulut → anak tekak → trakea yang panjang →
bronkiolus dalam paru-paru → masuk ke darah →
jaringan tubuh. Sementara itu, mekanisme
ekspirasi pada Reptilia sebagai berikut.
Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju
jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru →
bronkiolus → trakea yang panjang → anak tekak
→ rongga mulut → lubang hidung.
Jawaban: b
Mekanisme inspirasi pada kumbang yang benar
adalah otot abdominal dalam keadaan relaksasi
(2), spirakel membuka (1), trakea akan mengembang (4), tekanan udara di trakea menurun (3),
udara masuk ke trakea (6), dan udara akan menuju
trakeolus kemudian ke seluruh tubuh (5).
Jawaban: c
Mekanisme pernapasan burung saat tidak terbang
sebagai berikut.
a. Inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi sehingga rongga dada membesar.
Selanjutnya, udara akan masuk ke paru-paru
dan sebagian diteruskan ke kantong udara.
b. Ekspirasi, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi sehingga rongga dada mengecil.
Tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
daripada tekanan udara luar. Akibatnya, udara
keluar dari paru-paru. Pada waktu mengecilnya rongga dada, udara dari kantong udara
masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan
oksigen dalam pembuluh kapiler paru-paru.
Dengan demikian, pengambilan oksigen pada
burung dilakukan pada inspirasi dan ekspirasi.
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
10. Jawaban: d
Pada larva serangga yang hidup di air, misal nimfa,
terdapat insang trakea. Alat ini memiliki permukaan
yang sangat halus untuk memperoleh oksigen di
dalam air secara difusi. Organ tersebut akan
mereduksi setelah dewasa dan berpindah ke darat.
Spirakel adalah lubang pernapasan pada Insecta.
Labirin adalah perluasan insang ke arah atas pada
ikan yang habitatnya di tempat yang kekurangan
O2 supaya dapat memiliki udara pernapasan
cadangan. Trakeolus adalah cabang-cabang halus
dari trakea. Adapun sakus pneumatikus adalah
kantong-kantong udara pada burung untuk membantu pernapasan.
B.
Uraian
1. Mollusca yang hidup di air bernapas menggunakan
insang. Sebagai contoh, siput air, cumi-cumi, dan
kerang. Sementara itu, Mollusca yang hidup di
darat bernapas menggunakan paru-paru. Sebagai
contoh bekicot.
2. Pada saat larva, capung hidup di air. Larva capung
bernapas menggunakan insang trakea, yaitu
berupa insang yang sangat halus dan berfungsi
mengikat oksigen yang terlarut di dalam air dengan
cara difusi. Insang trakea hanya berfungsi saat
larva, kemudian akan mereduksi dan hilang setelah
capung pindah ke darat. Kemudian di darat capung
bernapas seperti serangga lainnya yaitu dengan
sistem trakea.
3. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan
faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup.
Oleh karena itu, udara berada di rongga mulut dan
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut.
Selaput rongga mulut memiliki banyak kapiler
darah sehingga pada waktu udara masuk rongga
mulut terjadi pengikatan oksigen oleh darah di
dalamnya.
4. Ikan bernapas menggunakan insang. Insang pada
ikan terdiri atas bagian-bagian lengkung insang,
rigi-rigi insang, dan lembaran-lembaran insang.
Lengkung insang dan rigi-rigi insang berupa tulang
rawan, sedangkan lembaran insang tersusun dari
filamen-filamen tipis yang membentuk lembaran
insang dengan bentuk seperti sisir.
5. a. Membantu pernapasan, pada waktu terbang.
b. Membantu mempertahankan suhu badan
dengan mencegah hilangnya panas badan
secara berlebihan.
c. Membantu memperkeras suara dengan
memperbesar ruang siring.
d. Mengatur berat jenis tubuh pada saat burung
terbang.
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Sistem respiratori (pernapasan) penting bagi tubuh
karena merupakan sistem yang mengatur cara
mendapatkan oksigen bagi jaringan dan sel. Selain
itu, pernapasan juga penting untuk mengatur pH
darah dengan mengendalikan banyaknya karbon
dioksida yang terlarut di dalam plasma. Banyaknya
karbon dioksida yang terkandung dalam darah
memengaruhi keasaman darah. Semakin tinggi
kadar CO2 dalam darah maka pH darah semakin
rendah (semakin bersifat asam). Dalam keadaan
tersebut sistem respiratori akan menanggapinya
dengan cara memacu gerak otot-otot pernapasan
sehingga meningkatkan laju respirasi. Dengan cara
tersebut, sebagian besar CO2 akan segera dikeluarkan dari dalam tubuh sehingga pH darah kembali
normal. Hormon yang mengendalikan detak jantung
adalah adrenalin yang dihasilkan oleh kelenjar anak
ginjal. Pengaturan kolesterol darah dan nutrien
berhubungan dengan sistem pencernaan.
4. Jawaban: a
Gas CO (karbon monoksida) merupakan gas yang
beracun apabila terhirup oleh manusia dalam
konsentrasi tinggi. Gas CO yang masuk ke sistem
peredaran darah akan berikatan dengan hemoglobin membentuk HbCO. Jika kadar CO dalam darah
besar, Hb tidak dapat mengikat oksigen. Keadaan
tersebut dikarenakan Hb lebih mudah berikatan
dengan CO dibandingkan O2. Akibatnya, tubuh
kekurangan oksigen sehingga dapat mengakibatkan kematian.
5. Jawaban: c
Bersin merupakan reaksi saluran pernapasan untuk
membuang partikel asing yang masuk. Bersin
merupakan proses ekspirasi mendadak. Otot-otot
perut mengalami kontraksi secara tiba-tiba
sehingga isi perut mendorong diafragma ke atas.
Keadaan ini mengakibatkan rongga dada mengecil
secara tiba-tiba dan tekanan dalam paru-paru
menjadi tinggi sehingga udara dikeluarkan dengan
cepat dari paru-paru.
2. Jawaban: d
Gambar pada soal menunjukkan gambar
penampang alveolus. Bagian yang ditunjukkan
anak panah yaitu dinding alveolus. Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi
dengan mudah melewati membran alveolus. Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur
(alveoli) sehingga dapat memperluas permukaan
alveolus untuk pertukaran gas. Permukaan dalam
alveolus dilapisi sel epitelium yang memungkinkan
terjadinya difusi gas oksigen dan karbon dioksida.
Permukaan luar alveolus terdapat jaringan kapiler
darah yang dapat mempercepat terjadinya proses
difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan.
6. Jawaban: b
Bagian yang ditunjuk oleh huruf S yaitu epiglotis.
Epligotis selalu dalam keadaan terbuka dan hanya
akan menutup laring jika ada makanan yang masuk
ke kerongkongan. Dengan demikian, epligotis
berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke
tenggorokan (trakea). Sementara itu, mengatur
suhu udara serta menyaring partikel dan debu
merupakan fungsi dari rongga hidung. Tempat
berlangsungnya pertukaran oksigen dan karbon
dioksida terjadi di alveolus. Mengatur pergantian
perjalanan udara pernapasan dan makanan
merupakan fungsi dari faring yang terletak di
belakang rongga hidung.
3. Jawaban: e
Fungsi selaput lendir dan rambut-rambut halus
pada rongga hidung di antaranya mengenali adanya
bau, menyaring debu dan kuman yang masuk
bersama udara, menyesuaikan suhu udara dengan
suhu badan, serta mengatur kelembapan udara
yang masuk. Sementara itu, menangkap debu dan
mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara
merupakan fungsi dari lendir yang terdapat pada
trakea. Mengatur pergantian perjalanan udara
pernapasan dan makanan merupakan fungsi dari
faring yang terletak di belakang rongga hidung.
7. Jawaban: d
Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran
gas antara O2 dan CO2. Alveolus berupa kantongkantong mirip anggur (alveoli) yang berjumlah
banyak. Alveoli yang berjumlah banyak berfungsi
untuk memperluas permukaan yang digunakan
untuk pertukaran gas. Sementara itu, mempercepat
terjadinya proses difusi dan mengangkut gas-gas
pernapasan merupakan fungsi dari jaringan kapiler
darah. Mengatur suhu udara pernapasan merupakan fungsi dari rongga hidung.
Biologi Kelas XI
7
8. Jawaban: d
Pada pernapasan dada, saat otot antartulang rusuk
berkontraksi rongga dada membesar. Akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi kecil.
Keadaan tersebut mengakibatkan udara dari luar
masuk ke paru-paru. Pada pernapasan perut saat
otot diafragma berkontraksi maka diafragma akan
mendatar. Akibatnya, rongga dada membesar
sehingga tekanannya menjadi kecil. Keadaan
tersebut mengakibatkan udara luar masuk ke paruparu (inspirasi). Sementara itu, diafragma
berelaksasi dan tulang rusuk bergerak ke bawah
(turun) terjadi saat ekspirasi.
9. Jawaban: d
Kapasitas vital yaitu volume udara yang dapat
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi maksimal. Kapasitas vital
merupakan jumlah dari volume tidal ditambah
volume cadangan inspirasi (udara komplementer)
dan volume cadangan ekspirasi (udara suplementer).
Dari soal dapat diperoleh data sebagai berikut.
1) Volume udara normal (volume tidal) = 480 mL
2) Volume udara komplementer = 980 mL
3) Volume udara suplementer = 1.460 mL
4) Volume sisa = 1.000 mL
Kapasitas vital = volume tidal + volume udara
komplementer + volume udara
suplementer
= 480 + 980 + 1.460
= 2.920 mL
10. Jawaban: b
Cara pengangkutan CO2 dalam darah sebagai
berikut.
1) CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat
(HCO3) oleh plasma darah, setelah asam
karbonat yang terbentuk dalam darah terurai
menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat
(HCO3). Persamaan reaksinya sebagai berikut.
H2O + CO2 → H2CO3 → H+ + HCO3
2) CO 2 diikat oleh hemoglobin membentuk
karboksihemoglobin. Persamaan reaksinya
sebagai berikut.
CO2 + Hb → HbCO2
3) CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk
senyawa asam karbonat (H2CO3).
11. Jawaban: a
Mekanisme pernapasan perut pada fase inspirasi
sebagai berikut.
1. Otot diafragma berkontraksi.
2. Diafragma mendatar.
3. Volume rongga dada membesar.
4. Tekanan udara dalam rongga dada mengecil.
5. Udara masuk paru-paru.
8
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Adapun otot diafragma berelaksasi, rongga dada
mengecil, dan udara keluar dari paru-paru merupakan peristiwa dalam mekanisme pernapasan perut
pada fase ekspirasi.
12. Jawaban: c
Saat berolahraga otot-otot tubuh memerlukan lebih
banyak energi dibandingkan saat istirahat. Oleh
karena itu, tubuh lebih banyak memerlukan oksigen
yang akan digunakan untuk respirasi sel, yaitu
untuk mengoksidasi zat makanan (glukosa)
sehingga akan menghasilkan energi, gas CO2, dan
uap air. Energi ini akan digunakan oleh otot-otot
saat melakukan olahraga. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan oksigen tersebut kita akan
bernapas lebih dalam dan lebih cepat saat
berolahraga.
13. Jawaban: a
Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di
dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan dalam
darah masuk ke jaringan tubuh. Oksigen
meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke
cairan tubuh. Reaksi kimianya yaitu HbO2 → Hb +
O2. Sementara itu, pernapasan luar merupakan
pertukaran gas (O2 dan CO2) yang terjadi antara
udara dan darah. Selama pernapasan luar, di dalam
paru-paru terjadi pertukaran gas yaitu CO 2
meninggalkan darah dan O2 masuk ke darah
melalui difusi. Selanjutnya, sejenis protein dalam
sel darah merah yang disebut hemoglobin (Hb)
mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin
(HbO2). Reaksi kimianya yaitu Hb + O2 → HbO2.
14. Jawaban: b
Pada pernapasan dada, saat otot antartulang rusuk
berelaksasi rongga dada mengecil. Akibatnya,
tekanan dalam rongga dada membesar. Hal ini mengakibatkan udara dalam rongga dada keluar dari paruparu (ekspirasi). Sementara itu, saat otot antartulang rusuk berkontraksi rongga dada membesar.
Akibatnya, tekanan dalam rongga dada mengecil.
Hal ini mengakibatkan udara dari luar masuk ke
paru-paru (inspirasi).
15. Jawaban: a
Asfiksi adalah kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Asfiksi mengakibatkan sel-sel penyusun jaringan tubuh kekurangan
oksigen.
16. Jawaban: a
Kanker paru-paru diakibatkan oleh adanya tumor
ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.
Emfisema yaitu penyakit yang terjadi karena
ketidaknormalan susunan dan fungsi alveolus.
Sianosis merupakan penyakit yang ditandai dengan
warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau
pucat karena kandungan O2 yang rendah dalam
darah. Sementara itu, bronkitis merupakan infeksi
pada bronkus. Difteri biasa menyerang saluran
pernapasan anak bagian atas yang disebabkan
oleh corynebacterium diphteriae. Pneumonia yaitu
radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri
Diplococcus pneumoniae.
17. Jawaban: c
Organ yang ditunjuk oleh nomor 3 yaitu bronkus.
Pada bronkus dapat terjadi suatu peradangan yang
dinamakan bronkitis. Organ yang ditunjuk nomor
5 yaitu pleura. Pada pleura dapat mengalami
penambahan cairan interpleura sehingga timbul
rasa nyeri saat bernapas dinamakan pleuritis.
Nomor 1 yaitu faring, nomor 2 yaitu trakea, dan
nomor 4 yaitu bronkiolus.
18. Jawaban: c
Kantong udara
Trakea
Spirakel tempat
udara masuk
Insecta bernapas menggunakan sistem trakea.
Sistem trakea pada Insecta terdiri atas spirakel,
pembuluh trakea, dan trakeolus. Udara keluar
masuk melalui lubang spirakel yang terletak
berpasangan di setiap segmen tubuh. Oksigen yang
masuk lewat spirakel kemudian menuju pembuluh
trakea. Pembuluh trakea bercabang-cabang lagi
menjadi cabang halus (trakeolus) yang dapat
mencapai seluruh jaringan tubuh. Di dalam
trakeolus terjadi pertukaran gas dengan sel-sel
tubuh. Oksigen akan berdifusi dari trakeolus ke
sel-sel tubuh dan karbon dioksida akan berdifusi
dari sel-sel tubuh ke trakeolus. Selanjutnya, karbon
dioksida menuju trakea dan akan dikeluarkan
melalui spirakel. Insang merupakan organ pernapasan pada ikan dan amfibi. Kantong udara
merupakan bantu pernapasan pada burung.
19. Jawaban: e
Pertukaran udara pernapasan ikan terjadi pada
insang (nomor 5). Ketika mulut (nomor 1)
membuka, terjadi aliran air ke dalam rongga mulut
(nomor 3). Setelah air masuk ke rongga mulut,
katup mulut (nomor 2) menutup diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir melalui
celah-celah insang dan menyentuh lembaranlembaran insang. Pada tempat inilah terjadi
pertukaran udara pernapasan. Sementara itu,
operkulum (nomor 4) merupakan penutup insang.
20. Jawaban: e
Operkulum merupakan tutup insang. Lengkung
insang merupakan tempat melekatnya lembaran
insang yang terbentuk dari tulang rawan. Rigi-rigi
insang merupakan tempat untuk menyaring agar
kotoran tidak masuk ke lembaran insang. Labirin
merupakan bagian perluasan insang yang
bentuknya berlipat-lipat. Sementara itu, lamela
adalah lapisan tipis yang terdapat pada filamen
lembaran insang.
21. Jawaban: e
Katak dapat bernapas dengan kulitnya yang tipis
lembap, dan mengandung banyak kapiler darah.
Oksigen yan masuk melalui kulit akan diangkut
menuju vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea)
dan ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Adapun karbon dioksida dari jaringan akan dibawa
ke jantung, kemudian dipompa ke kulit dan paruparu melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo
kutanea).
22. Jawaban: c
Alat respirasi yang ditunjukkan oleh gambar adalah
sistem trakea, yaitu alat pernapasan yang dimiliki
oleh kelompok Insecta (serangga), contoh kecoak
dan belalang. Alat pernapasan kadal, ular, ayam,
burung ketilang, dan buaya adalah paru-paru.
Adapun alat pernapasan ikan adalah insang. Katak
pada stadium larva bernapas menggunakan
insang. Katak pada stadium dewasa bernapas
menggunakan paru-paru dan kulit.
23. Jawaban: e
Salamander merupakan kelompok amfibi yang
hidup di air dan memiliki insang luar yang tetap
ada hingga stadium dewasanya. Katak bernapas
dengan insang hanya pada fase berudu. Setelah
dewasa katak bernapas dengan paru-paru dan kulit.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku. Ikan
hiu bernapas dengan insang dalam. Adapun
belalang bernapas menggunakan sistem trakea.
24. Jawaban: c
Belalang bernapas menggunakan sistem trakea.
Sistem ini terdiri atas spirakel, pembuluh trakea,
dan trakeolus. Udara keluar masuk melalui spirakel,
kemudian menuju pembuluh trakea. Selanjutnya,
pembuluh trakea bercabang-cabang menjadi
cabang halus (trakeolus). Di dalam trakeolus terjadi
pertukaran gas dengan sel-sel tubuh. Oksigen akan
berdifusi dari trakeolus ke sel-sel tubuh dan karbon
dioksida akan berdifusi dari sel-sel tubuh ke
trakeolus. Selanjutnya, karbon dioksida menuju
trakea dan dikeluarkan melalui spirakel.
Biologi Kelas XI
9
25. Jawaban: c
Pernapasan hewan pada tabel sebagai berikut.
1) Pernapasan burung, menggunakan paru-paru
dan pada waktu terbang dibantu dengan pundipundi udara.
2) Pernapasan lele, menggunakan insang dan
dengan bantuan labirin.
3) Pernapasan serangga, menggunakan sistem
trakea yang terdiri atas spirakel, pembuluh
trakea, dan trakeolus.
4) Pernapasan katak, pada saat masih katak
muda (berudu) menggunakan insang tetapi
setelah dewasa menggunakan paru-paru dan
kulit.
30. Jawaban: c
Huruf X menunjukkan bagian paru-paru. Di dalam
paru-paru terjadi proses pertukaran gas O2 dengan
CO2. Huruf V adalah trakea, huruf W merupakan
kantong udara depan (anterior). Huruf Z merupakan
kantong udara belakang (posterior). Sementara itu,
huruf Y merupakan ekor.
B.
Uraian
26. Jawaban: b
Pernapasan inspirasi burung pada saat terbang
terjadi pada waktu sayap diangkat ke atas, kantong
udara di ketiak mengembang. Sementara itu,
kantong udara di tulang korakoid terjepit sehingga
oksigen masuk ke paru-paru.
1. Pernapasan internal (dalam) merupakan pertukaran
gas di dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan
dalam, darah yang mengandung banyak oksigen
masuk ke jaringan tubuh. Selanjutnya, oksigen
melepaskan ikatannya dengan hemoglobin dan
berdifusi masuk ke cairan tubuh. Sementara itu,
pernapasan eksternal (luar) merupakan pertukaran
gas yang terjadi antara darah dan udara. Selama
pernapasan luar, di paru-paru terjadi pertukaran gas
yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke
darah secara difusi.
27. Jawaban: c
Bagian yang ditunjuk anak panah yaitu pundi-pundi
udara. Pundi-pundi udara berfungsi membantu
pernapasan, terutama pada waktu terbang. Selain
itu, pundi-pundi udara juga berfungsi untuk memperbesar suara, meringankan tubuh, mencegah
hilangnya panas tubuh, dan melindungi organ
dalam tubuh burung.
2. Udara pernapasan yang masuk ke hidung akan
mengalami tiga proses sebagai berikut.
a. Udara yang masuk melalui hidung akan
disaring oleh rambut hidung dan selaput lendir.
b. Udara mengalami penyesuaian suhu. Jika
udara dari luar dingin, dalam hidung udara mengalami pemanasan sesuai dengan suhu badan.
c. Di dalam hidung udara diatur kelembapannya.
28. Jawaban: c
Udang dan ketam merupakan Arthropoda yang
hidup di air dan bernapas dengan insang. Insang
tumbuh dari dasar anggota tubuh dan dinding tubuh
yang berdekatan yang menjulur ke atas dalam
ruang bronkial. Sementara itu, laba-laba dan
kalajengking merupakan hewan Arthropoda yang
bernapas menggunakan paru-paru buku. Paru-paru
ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen.
3. a.
29. Jawaban: a
Cacing bernapas dengan permukaan tubuhnya.
Kulit cacing mengandung kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan lendir yang menyebabkan kulitnya
selalu basah. Melalui kulit basah, oksigen berdifusi
ke dalam pembuluh darah kapiler. Oksigen
kemudian diikat oleh hemoglobin dan diedarkan
ke seluruh tubuh. Karbon dioksida sebagai sisa
pernapasan dikeluarkan dari sel dan berdifusi ke
dalam darah. Dari kapiler darah, CO2 akan berdifusi
keluar melalui kulit. Secara sederhana prosesnya
sebagai berikut.
O2

→
←

CO
2
10
O2
O2

→ darah ←

→ sel tubuh


kulit ←
CO2
CO2
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
b.
Perbedaan volume cadangan inspirasi dan
volume cadangan ekspirasi sebagai berikut.
Volume cadangan inspirasi disebut juga
dengan udara komplementer, yaitu udara yang
masih dapat dimasukkan secara maksimal
setelah melakukan inspirasi biasa. Sementara
itu, volume cadangan ekspirasi disebut juga
udara suplementer, yaitu udara yang masih
dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
melakukan ekspirasi biasa.
Persamaan volume cadangan inspirasi
dengan volume cadangan ekspirasi yaitu
mempunyai besar volume yang sama yaitu
kurang lebih 1.500 ml.
4. Perhatikan daerah tanpa arsiran yang berada di
bawah garis tebal! Dalam daerah tersebut terdapat
19 kotak. Setiap kotak mewakili 0,5 liter. Jadi
kekurangan volume oksigen atlet tersebut yaitu
= 19 × 0,5 liter = 9,5 liter.
5. Asma merupakan salah satu penyakit alergi pada
saluran pernapasan. Penyakit asma ditandai
dengan adanya batuk, sesak napas, banyak lendir
di saluran pernapasan, dan bunyi mengi. Penyakit
asma terjadi karena adanya pembengkakan pada
saluran pernapasan sehingga terjadi penyempitan.
Akibat terjadi penyempitan, seseorang penderita
asma mengalami kesulitan dalam bernapas
sehingga untuk mengambil napas menimbulkan
bunyi mengi.
6. Nomor 1 menunjukkan otot antartulang rusuk
bagian luar, nomor 2 menunjukkan otot diafragma,
dan nomor 3 menunjukkan rongga dada. Saat terjadi
inspirasi, otot antartulang rusuk bagian luar dan
otot diafragma berkontraksi. Berkontraksinya otot
antartulang rusuk bagian luar mengakibatkan tulang
rusuk terangkat sehingga rongga dada membesar.
Berkontraksinya otot diafragma mengakibatkan
diafragma mendatar sehingga rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada mengakibatkan
tekanan udara di dalamnya mengecil sehingga
udara masuk ke paru-paru.
7. Nomor 1 menunjukkan otot antartulang rusuk
bagian luar, nomor 2 menunjukkan otot diafragma,
dan nomor 3 menunjukkan rongga dada. Saat terjadi
inspirasi, otot antartulang rusuk bagian luar dan
otot diafragma berkontraksi. Berkontraksinya otot
antartulang rusuk bagian luar mengakibatkan tulang
rusuk terangkat sehingga rongga dada membesar.
Berkontraksinya otot diafragma mengakibatkan
diafragma mendatar sehingga rongga dada
membesar. Membesarnya rongga dada
mengakibatkan tekanan udara di dalamnya
mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru.
8. Katak memiliki kemampuan mengikat O2 untuk
pernapasan melalui tiga cara berikut.
a. Oksigen diikat melalui paru-paru
Udara pernapasan masuk melaui rongga mulut
→ dipompakan ke paru-paru → O2 berdifusi
masuk ke dalam pembuluh darah → CO2
dilepas keluar dari pembuluh darah.
b. Oksigen diikat melalui kulit
Kulit katak selalu basah sehingga memudahkan pembuluh darah kapiler pada kulit untuk
mengikat O2.
c. Oksigen diikat melalui selaput rongga mulut
Selaput rongga mulut memiliki banyak pembuluh darah kapiler sehingga pada waktu udara
masuk rongga mulut terjadi juga pengikatan
O2 oleh darah di dalamnya.
9. a.
b.
Ekspirasi saat tidak terbang
Rongga dada mengecil sehingga tekanan
paru-paru lebih besar daripada tekanan udara
luar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru.
Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada,
udara dari pundi-pundi hawa masuk ke paruparu dan terjadi pelepasan oksigen dalam
pembuluh kapiler paru-paru. Jadi, pengambilan
oksigen pada burung dilakukan pada tahap
inspirasi maupun ekspirasi.
Ekspirasi saat terbang
Pada waktu sayap diturunkan, kantong udara
di ketiak terjepit. Sementara itu, kantong udara
di tulang korakoid mengembang sehingga
udara dikeluarkan dari paru-paru. Semakin
tinggi burung terbang, semakin cepat burung
mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan
oksigen yang cukup banyak.
10. P adalah alveolus dan Q adalah filamen. Alveolus
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas CO2 dan
O2. Alveolus merupakan gelembung-gelembung
udara yang bentuknya berupa kantong-kantong
kecil seperti buah anggur. Bentuk alveolus yang
berupa kantong-kantong kecil mengakibatkan
permukaannya semakin luas. Selain itu, dinding
alveolus sangat tipis tetapi elastis dan mengandung
kapiler-kapiler darah. Struktur yang demikian
memungkinkan gas O2 dan CO2 berdifusi melewati
membran alveolus. Adapun insang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan
selalu lembap. Tiap lembaran insang terdiri atas
sepasang filamen. Tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis yang disebut lamela. Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki
banyak kapiler sehingga memungkinkan oksigen
berdifusi masuk dan karbon dioksida berdifusi
keluar. Jadi, persamaan antara kedua organ
tersebut adalah terdapat banyak pembuluh darah
yang memiliki banyak kapiler sehingga mempermudah difusi gas oksigen dan karbon dioksida.
Biologi Kelas XI
11
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ ekskresi manusia;
2. menjelaskan gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia;
3. menjelaskan sistem ekskresi pada hewan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap sistem ekskresi ciptaan Tuhan;
2. memiliki pola pikir ilmiah dan rasa ingin tahu yang tinggi mengenai mekanisme sistem ekskresi;
3. memiliki sifat peka dan peduli serta bertanggung jawab terhadap lingkungan yang berkaitan dengan sistem ekskresi;
4. memiliki sikap jujur, cinta damai, tekun, kritis, ilmiah, serta mau bekerja sama dalam setiap kegiatan.
Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi pada Manusia
•
•
•
•
•
•
•
•
Sistem Ekskresi pada Hewan
•
•
•
•
•
Mendiskusikan letak, struktur, dan mekanisme kerja
organ-organ ekskresi melalui pengamatan peta pikiran.
Mencari informasi tentang organ ginjal dan mekanisme
ekskresi yang terjadi di dalamnya.
Mengidentifikasi perbedaan struktur ginjal sapi dengan
ginjal manusia.
Melakukan pengujian kandungan urine.
Mengidentifikasi struktur sel penyusun jaringan nefron,
alveolus, dan kulit.
Membuat media pembelajaran mengenai organorgan ekskresi.
Mencari informasi tentang gangguan dan penyakit yang
menyerang organ-organ ekskresi.
Membuat kliping mengenai kasus cuci darah yang
dilakukan penderita gagal ginjal.
•
•
•
•
•
•
•
12
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap sistem
ekskresi ciptaan Tuhan.
Memiliki pola pikir ilmiah dan rasa ingin tahu yang tinggi
mengenai mekanisme sistem ekskresi.
Memiliki sifat peka dan peduli serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan berkaitan dengan sistem ekskresi.
Memiliki sikap jujur, cinta damai, tekun, kritis, ilmiah, serta
mau bekerja sama dalam setiap kegiatan.
Menjelaskan letak, struktur, dan mekanisme kerja organorgan ekskresi melalui pengamatan peta pikiran.
Menjelaskan tentang organ ginjal dan mekanisme ekskresi
yang terjadi di dalamnya.
Menjelaskan kandungan urine.
Sistem Ekskresi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mendiskusikan mekanisme ekskresi pada ikan.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada Planaria.
Mendiskusikan mekanisme ekskresi pada cacing tanah.
Mendiskusikan mekanisme ekskresi pada serangga.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada katak, kadal, dan
burung.
Menjelaskan struktur sel penyusun jaringan nefron, alveolus, dan kulit.
Menjelaskan organ-organ ekskresi melalui pembuatan
media pembelajaran.
Menjelaskan tentang gangguan dan penyakit yang
menyerang organ-organ ekskresi.
Menjelaskan tentnag kasus cuci darah yang dilakukan
penderita ginjal.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada ikan.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada Planaria.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada cacing tanah.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada serangga.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada katak, kadal, dan
burung.
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Buang air besar merupakan aktivitas defekasi yaitu
pembuangan sisa-sisa pencernaan. Meludah dan
meneteskan air mata bukan merupakan peristiwa
ekskresi. Meludah adalah membuang air liur yang
merupakan hasil sekresi dari kelenjar ludah.
Meneteskan air mata juga merupakan peristiwa
sekresi air mata oleh kelenjar air mata.
2. Jawaban: a
Alat ekskresi manusia meliputi organ-organ berikut.
1) Ginjal mengekskresikan urine.
2) Paru-paru mengekskresikan karbon dioksida
dan uap air.
3) Kulit mengekskresikan keringat.
4) Hati mengekskresikan empedu.
Jantung merupakan alat peredaran darah dan
pankreas merupakan organ dalam sistem endokrin
dan pencernaan.
3. Jawaban: c
Salah satu fungsi ginjal dalam sistem ekskresi
adalah menjaga tekanan osmosis. Tekanan osmosis dijaga dengan cara mengatur ekskresi garamgaram, yaitu membuang garam yang berlebihan dan
menahan garam apabila jumlahnya berkurang.
4. Jawaban: c
Keterangan gambar:
Nomor 2 : proses reabsorpsi
Huruf X : filtrat urine primer
Proses pembentukan urine diawali dengan proses
filtrasi, yaitu penyaringan zat-zat sisa dalam darah
dan menghasilkan produk urine primer. Proses
berikutnya adalah reabsorpsi, yaitu proses
penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna
dan menghasilkan produk urine sekunder. Proses
terakhir adalah augmentasi, yaitu penambahan zat
sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan
produk akhirnya yaitu urine sebenarnya.
5. Jawaban: a
Bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah
glomerulus. Fungsi utama glomerulus adalah
sebagai penyaring/filtrasi darah dan menghasilkan
produk berupa urine primer.
6. Jawaban: a
Proses pembentukan urine melalui tiga tahap yaitu
filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Tahap filtrasi
berlangsung di bagian glomerulus. Darah yang
masuk ke dalam glomerulus akan disaring dan
komponen yang tersaring adalah protein dan sel
darah. Dari tahap filtrasi ini akan dihasilkan urine
primer. Selanjutnya, urine primer akan masuk ke
tubulus proksimal dan mengalami tahap reabsorpsi.
Zat-zat penting akan diserap kembali oleh tubuh
misalnya asam amino, glukosa, dan NaCl. Dari tahap
reabsorpsi akan dihasilkan urine sekunder. Urine
sekunder akan memasuki tubulus distal dan
mengalami tahap augmentasi yaitu penambahan
zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh misalnya
urea. Dari tahap augmentasi akan dihasilkan urine
seungguhnya, Jadi, jika di dalam urine seseorang
masih terkandung protein mengindikasikan
terjadinya kerusakan pada glomerulus.
7. Jawaban: b
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh gangguan
pada ginjal antara lain sebagai berikut.
1) Batu ginjal, disebabkan oleh terbentuknya
garam kalsium dan penimbunan asam urat
sehingga membentuk CaCO 3 (kalsium
karbonat) pada ginjal atau saluran urine.
2) Diabetes melitus, disebabkan adanya glukosa
pada urine yang dipicu karena kekurangan
hormon insulin. Gejala lain dari penyakit ini di
antaranya sering kencing, cepat haus, dan
cepat lapar.
3) Diabetes insipidus, produksi urine meningkat
karena kelenjar hipofisis gagal mensekresikan
hormon antidiuretik.
4) Nefritis, berupa peradangan pada nefron
karena infeksi bakteri Streptococcus.
Akibatnya, protein yang masuk bersama urine
primer tidak dapat disaring sehingga ikut
keluar bersama urine.
5) Albuminuria, terdapatnya albumin maupun
protein lain di dalam urine. Gangguan ini
disebabkan terjadinya kerusakan pada alat
filtrasi pada ginjal (glomerulus).
8. Jawaban: e
Penyakit jaundice (kuning) merupakan gejala awal
yang menunjukkan adanya gangguan pada hati,
penyumbatan saluran empedu, atau adanya
gangguan pada metabolisme bilirubin.
9. Jawaban: b
Hati berfungsi dalam sistem ekskresi dengan
menghasilkan cairan empedu. Empedu berasal
dari penghancuran hemoglobin yang telah tua.
Hemoglobin ini akan diuraikan menjadi hemin, zat
besi, dan globin. Sementara itu, fungsi hati dalam
Biologi Kelas XI
13
menyimpan energi adalah dengan mengubah
glukosa menjadi glikogen. Mendetoksifikasi racun
merupakan fungsi hati dalam detoksifikasi.
Menghasilkan hormon glukagon serta
menghasilkan albumin dan globulin merupakan
fungsi hati dalam penghasil zat kimia tubuh.
10. Jawaban: e
Sebagai pabrik kimia tubuh, hati menghasilkan
beberapa protein penting yang dapat ditemukan
dalam darah. Beberapa protein tersebut sebagai
berikut.
1) Albumin, berfungsi membantu ketersediaan
kalsium dan unsur-unsur penting lain dalam
aliran darah.
2) Globin, turut membentuk hemoglobin yang
merupakan pembawa oksigen dalam sel
darah merah.
3) Globulin, berperan dalam sistem kekebalan
tubuh yang bekerja sama dengan antibodi
melawan mikroorganisme yang menyerang
tubuh.
11. Jawaban: c
Penyakit pada hati yang ditandai dengan perut
kembung, nyeri pada ulu hati, perut mengeras, dan
disertai demam, merupakan gejala penyakit sirosis
hati atau pengerasan organ hati. Penyakit ini
disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi obatobatan atau minuman beralkohol. Selain itu,
penyakit ini juga dapat diakibatkan oleh infeksi
virus atau bakteri, adanya sel tumor, serta adanya
penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan.
12. Jawaban: e
Urea merupakan komponen hasil deaminasi asam
amino oleh hati. Urea ini difiltrasi oleh ginjal.
Setelah berbentuk urine yang sesungguhnya, urine
ini sebelum dikeluarkan disimpan sementara di
kantong kemih.
13. Jawaban: d
Organ ekskresi beserta ekskret sisa metabolisme
yang dikeluarkan sebagai berikut.
1) Hati mengekskresikan cairan empedu.
2) Kulit mengekskresikan keringat (air dan
garam-garam mineral).
3) Ginjal mengekskresikan urine yang
mengandung banyak urea.
4) Paru-paru mengekskresikan uap air dan CO2.
14. Jawaban: a
Sebagai alat ekskresi, kulit berfungsi
mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit.
Keringat merupakan zat sisa metabolisme yang
di dalamnya terlarut berbagai garam, terutama
14
Sistem Ekskresi
NaCl. Memproduksi pigmen kulit merupakan fungsi
kulit sebagai penentu warna kulit. Menjaga suhu
tubuh tetap konstan adalah fungsi kulit sebagai
regulator suhu. Pembentukan vitamin D dari provitamin D merupakan fungsi kulit dalam
pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar
matahari. Adapun melindungi tubuh dari paparan
sinar UV adalah fungsi kulit sebagai proteksi.
15. Jawaban: e
Kelenjar keringat (glandula sudorifera) merupakan
kelenjar penghasil keringat yang di dalamnya
terlarut berbagai garam, terutama NaCl. Kelenjar
ini terdapat di lapisan kulit bagian dermis. Dermis
merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Pada lapisan ini terdapat akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Selain kelenjar
keringat (glandula sudorifera), di bagian dermis juga
terdapat kelenjar minyak (glandula sebasea).
Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi
meminyaki rambut agar tidak kering.
16. Jawaban: c
Bagian yang ditunjuk oleh X adalah kelenjar
keringat (sudorifera) dan Y merupakan kelenjar
penghasil minyak untuk melumasi rambut.
17. Jawaban: c
1) Scabies merupakan penyakit yang diakibatkan oleh reaksi alergi terhadap tungau.
Penyakit ini ditandai dengan rasa gatal pada
malam hari dan tampak lepuh-lepuh kecil.
2) Lentigo ditandai adanya bercak-bercak
hiperpigmentasi pada kulit yang berwarna
cokelat hitam.
3) Lepra merupakan penyakit infeksi kronis pada
kulit yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
4) Dermatitis atau eksim ditandai dengan kulit
yang meradang dan mengalami iritasi. Dermatitis apabila dibiarkan dapat menimbulkan
rasa gatal dan memicu terjadinya infeksi.
5) Kanker kulit merupakan pertumbuhan sel-sel
kulit yang bersifat ganas. Kanker ini dapat
diakibatkan oleh menurunnya daya tahan kulit
maupun berkurangnya melanosit.
18. Jawaban: e
Sebagai organ tempat pertukaran gas dalam
proses bernapas, paru-paru memfiksasi oksigen
dan melepaskan karbon dioksida serta uap air.
Proses pengeluaran karbon dioksida dan uap air
ini merupakan bagian dari sistem ekskresi, karena
karbon dioksida dan uap air merupakan produk sisa
dari proses metabolisme tubuh.
19. Jawaban: d
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup
digunakan untuk mengoksidasi zat makanan untuk
menghasilkan energi. Pada tingkat jaringan, proses
pembentukan energi ini dilakukan oleh mitokondria.
Adapun gas CO2 dan uap air merupakan zat sisa
dari proses pembentukan energi tersebut. Zat sisa
metabolisme dari sel dan jaringan ini akan
dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru.
20. Jawaban: d
Albuminuria yaitu terdapatnya albumin maupun
protein lain di dalam urine. Gangguan ini
disebabkan terjadinya kerusakan pada alat filtrasi
pada ginjal (glomerulus). Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes melitus. Hiposekresi antidiuretik
mengakibatkan volume urine yang dihasilkan lebih
banyak dan encer. Produksi hormon adrenalin tidak
mengakibatkan terjadinya gangguan pada sistem
ekskresi. Kerusakan tubulus kontortus akibat
infeksi mengakibatkan terganggunya tahap
reabsorpsi dan augmentasi pada proses
pembentukan urine.
B.
Uraian
1.
Pori-pori
kelenjar
keringat
Kelenjar minyak
Keterangan:
V = pori-pori sebagai saluran pembuangan
kelebihan air dan garam mineral dalam bentuk
keringat.
W = kelenjar sudorifera atau kelenjar keringat,
berfungsi menghasilkan keringat.
X = kelenjar minyak menghasilkan minyak yang
berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering.
2. A = glomerulus, berperan dalam proses filtrasi
darah untuk menghasilkan filtrat glomerulus.
B = tubulus kontortus proksimal, berperan dalam
reabsorpsi zat-zat yang masih dibutuhkan
oleh tubuh.
C = tubulus kontortus distal, berperan dalam
proses augmentasi, yaitu penambahan zatzat sisa metabolisme tubuh untuk dibuang
bersama urine sesungguhnya.
D = tubulus kolektivus, berfungsi mengumpulkan
urine sesungguhnya untuk disalurkan menuju
medula ginjal.
3. Fungsi ginjal sebagai organ ekskresi sebagai
berikut.
a. Membuang sisa metabolisme, misal urea,
asam urat, kreatinin, kreatin, obat-obatan, dan
zat lain yang bersifat racun.
b. Menjaga keseimbangan air dalam tubuh
dengan mengatur volume plasma darah dan
volume air.
c. Mengatur kandungan elektrolit dengan
menyaring zat-zat kimia yang masih berguna
bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan
mengembalikannya ke saluran peredaran
darah.
d. Menjaga asam basa cairan darah dengan
mengatur pH plasma darah dan cairan tubuh
dengan mengekskresikan urine yang bersifat
basa atau mengekskresikan urine yang
bersifat asam.
e. Menjaga tekanan osmosis dengan cara
mengatur ekskresi garam-garam, yaitu
membuang garam yang berlebihan dan
menahan garam apabila jumlahnya berkurang.
4. Proses pembentukan urine sebagai berikut.
a. Filtrasi
Proses filtrasi terjadi di glomerulus. Proses
ini terjadi karena adanya tekanan darah akibat
pengaruh dari mengembang dan mengerutnya
arteri yang memanjang menuju dan
meninggalkan glomerulus. Pada proses ini
terjadi penyaringan darah. Zat berupa air,
garam, asam amino, glukosa, dan urea
mengalami penyaringan, kemudian masuk ke
kapsula Bowman. Zat yang bermolekul seperti
protein tetap berada dalam pembuluh darah.
Hasil penyaringan itu disebut filtrat glomerulus (urine primer).
b. Reabsorpsi
Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus
proksimal dan lengkung Henle. Proses yang
terjadi pada tahap ini adalah penyerapan
kembali zat-zat yang masih berguna karena
urine primer masih mengandung banyak zat
yang diperlukan tubuh antara lain air, glukosa,
asam amino, dan NaCl. Produk dari reabsorpsi
ini berupa urine sekunder.
c. Augmentasi
Proses augmentasi terjadi di tubulus kontortus
distal. Proses yang terjadi pada tahap ini
adalah penambahan zat sisa pada urine
sekunder dan akan dihasilkan urine
sebenarnya. Komponen urine yang dikeluarkan
yaitu 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan
sisa substansi lain seperti pigmen empedu
yang berfungsi memberi warna pada urine.
Biologi Kelas XI
15
5. Organ ginjal meskipun berukuran kecil, memiliki
peranan sangat vital. Beberapa fungsi ginjal antara
lain menjaga keseimbangan air dalam tubuh dan
sebagai tempat membersihkan darah dari berbagai
zat sisa hasil metabolisme serta racun-racun dalam
tubuh. Zat sisa dan racun tubuh tersebut kemudian
dibuang menjadi urine. Selain itu, ginjal juga
berfungsi mempertahankan volume dan tekanan
darah, mengatur produksi sel darah merah, dan
menghasilkan zat-zat yaitu eritropoetin (EPO),
renin, dan vitamin D. Eritropoetin (EPO) berfungsi
merangsang sumsum tulang membuat selsel darah merah (eritrosit), sedangkan
vitamin D yang memiliki bentuk aktif kalsitriol
berperan dalam penyerapan kalsium dan menjaga
keseimbangan kimia dalam tubuh. Oleh karena
banyaknya fungsi ginjal ini, maka apabila ada suatu
kelainan pada ginjal dapat menimbulkan penyakit
lain. Misalnya jika seseorang menderita sakit ginjal,
tidak menutup kemungkinan orang itu juga akan
menderita leukemia atau kekurangan sel darah
merah karena ginjal tidak mampu mengatur
produksi sel darah merah.
6. a. Usia
Semakin tua seseorang, semakin sedikit
jumlah urine yang diproduksi. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan ginjal dalam
memproduksi urine yang semakin menurun.
b. Kondisi kesehatan
Seseorang yang sakit bisa mengeluarkan urine
lebih banyak ataupun lebih sedikit tergantung
pada jenis penyakit yang dideritanya.
c. Cuaca
Apabila cuaca panas, cairan tubuh lebih
banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Jika cuaca dingin cairan tubuh akan
dikeluarkan dalam bentuk urine.
d. Aktivitas dan gaya hidup
Seseorang yang sering berolahraga urine yang
terbentuk akan lebih sedikit dan lebih pekat.
Hal ini karena cairan tubuh lebih banyak
digunakan untuk membentuk energi. Oleh
karena itu, cairan yang dikeluarkan lebih
banyak dalam bentuk keringat.
e. Jumlah air yang diminum
Apabila mengonsumsi banyak air minum,
konsentrasi protein dalam darah akan
menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan
menurunnya tekanan koloid protein sehingga
tekanan filtrasi kurang efektif. Akibatnya,
volume urine yang diproduksi akan meningkat.
16
Sistem Ekskresi
f.
Psikologis
Orang yang sedang cemas, aktivitas
metabolismenya akan lebih cepat sehingga
akan lebih sering mengeluarkan urine.
7. Macam-macam protein yang dihasilkan oleh hati
sebagai berikut.
a. Albumin. Albumin berfungsi membantu
ketersediaan kalsium dan unsur-unsur penting
lain dalam aliran darah.
b. Globin. Globin berfungsi membentuk hemoglobin yang merupakan pembawa oksigen
dalam sel darah merah.
c. Globulin. Globulin berperan dalam sistem
kekebalan tubuh yang bekerja sama dengan
antibodi melawan mikroorganisme yang
menyerang tubuh.
d. Fibrinogen dan Protrombin. Fibrinogen dan
protrombin membantu menyembuhkan luka
dan membantu darah membentuk zat
pembeku.
8. Epidermis terdiri atas beberapa lapis berikut.
a. Stratum korneum (lapisan tanduk)
Stratum korneum merupakan lapisan kulit
yang paling luar, tersusun dari sel-sel mati
yang bersifat keras, tahan terhadap air, dan
selalu mengelupas (deskuamasi). Lapisan ini
akan mengalami pembaruan selama proses
keratinisasi (pembentukan zat tanduk/keratin).
b. Stratum lusidum
Stratum lusidum tersusun dari sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum
korneum.
c. Stratum granulosum
Stratum granulosum tersusun dari sel-sel
yang berinti dan mengandung pigmen
melanin.
d. Stratum germinativum
Stratum germinativum tersusun dari sel-sel
yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar.
9. Jawaban:
Hormon antidiuretik merupakan hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar saraf hipofisis.
Pengeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor
khusus di dalam otak yang secara terus-menerus
mengendalikan tekanan osmotik darah. Oleh
karena itu, hormon ini akan memengaruhi proses
reabsorpsi air pada tubulus kontortus distal
sehingga permeabilitas sel terhadap air meningkat.
Pada saat tubuh kekurangan cairan, konsentrasi
air dalam darah menurun. Akibatnya, sekresi ADH
meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ginjal.
ADH meningkatkan permeabilitas sel terhadap air
dan permeabilitas saluran pengumpul. Dengan
demikian, air akan berdifusi keluar dari pipa
pengumpul, kemudian masuk ke dalam darah.
Keadaan tesebut dapat memulihkan konsentrasi
air dalam darah. Akibatnya, urine yang dihasilkan
lebih sedikit dan pekat.
10. Gangguan dan penyakit pada kulit sebagai berikut.
a. Xerosis. Xerosis merupakan keadaan kulit
yang tampak kering dan kasar yang
diakibatkan oleh kelembapan kulit yang
rendah.
b. Lentigo. Lentigo ditandai adanya bercakbercak hiperpigmentasi pada kulit, berwarna
cokelat hitam.
c. Dermatitis atau eksim. Dermatitis ditandai
dengan kulit yang meradang dan mengalami
iritasi yang umumnya terjadi di bagian tangan
dan kaki dan menimbulkan rasa gatal.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Pembuluh Malpighi merupakan organ ekskresi
pada Insecta. Nefridium merupakan alat ekskresi
pada cacing tanah. Klitelum merupakan kelenjar
kelamin pada cacing tanah dewasa. Sementara
itu, mesonefros adalah ginjal sederhana pada
Pisces.
2. Jawaban: b
Organ ekskresi cacing tanah berupa ginjal
sederhana yang disebut nefridia. Nefridia terdapat
di setiap segmen tubuh, kecuali pada tiga segmen
pertama dan segmen terakhir. Di dalam nefridia
terkandung zat sisa metabolisme maupun nutrien.
Zat sisa metabolisme dan nutrien tersebut disaring
oleh nefrostom. Nefrostom berbentuk corong yang
dilengkapi dengan silia. Hasil saringan dari
nefrostom diangkut menuju tubulus pengumpul
melalui tubulus sederhana yang dikelilingi oleh
kapiler-kapiler darah. Di sepanjang tubulus
sederhana ini, terjadi proses reabsorpsi bahanbahan yang penting seperti garam-garam dan
nutrien terlarut. Selanjutnya, air dan sisa buangan
dikeluarkan melalui lubang ekskretori yang disebut
nefridiofor.
d.
e.
f.
g.
Scabies. Scabies merupakan penyakit yang
diakibatkan oleh reaksi alergi terhadap tungau
yang ditandai dengan timbulnya rasa gatal
pada malam hari dan kulit tampak lepuh-lepuh.
Kusta atau lepra. Kusta merupakan penyakit
infeksi kronis pada kulit yang diakibatkan oleh
bakteri Mycobacterium leprae dan dapat
menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf,
anggota gerak, dan mata.
Jerawat. Jerawat diakibatkan produksi kelenjar
minyak berlebih yang mengakibatkan
terjadinya penyumbatan saluran folikel rambut
dan pori-pori kulit.
Panu dan kurap. Panu dan kurap merupakan
gangguan kulit yang disebabkan oleh jamur.
Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini
antara lain gatal-gatal, berwarna putih (panau),
dan kemerahan (kurap).
3. Jawaban: c
Perhatikan gambar berikut!
Inti sel
Sitoplasma
Rambut getar
Pergerakan cairan tubuh
Saluran ekskresi
4. Jawaban: b
Urutan proses ekskresi cacing tanah yang benar
sebagai berikut.
1) Zat sisa metabolisme di dalam nefridia disaring
oleh nefrostom.
2) Hasil saringan dari nefrostom diangkut menuju
tubulus pengumpul melalui tubulus sederhana.
3) Pada tubulus sederhana terjadi proses
reabsorpsi bahan-bahan yang masih
dibutuhkan tubuh.
4) Air dan zat-zat buangan dikumpulkan di tubulus pengumpul.
5) Urine dikeluarkan melalui refridiofor yang
terletak di dinding tubuh.
Biologi Kelas XI
17
5. Jawaban: e
Fungsi sistem trakea pada serangga untuk
mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa
hasil proses oksidasi. Adapun buluh Malpighi
berperan sebagai alat ekskresi seperti pada ginjal
Vertebrata, yaitu menyaring hemolimfe dan
membuang zat sisa metabolisme tubuh.
6. Jawaban: b
Ikan yang hidup di air laut memiliki cara adaptasi
yang berbeda dengan ikan air tawar. Ikan air laut
memiliki glomerulus berukuran kecil. Reabsorpsi
pada tubulus terjadi dalam skala sangat kecil. Oleh
karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak
meminum air laut dan melakukan sedikit desalinasi
(menghasilkan) sedikit urine. Urine yang dihasilkan
akan dikeluarkan dari tubuh melalui lubang di dekat
anus. Berbeda dengan ikan air tawar yang
mengekskresikan amonia dan aktif menyerap ion
anorganik melalui insang, ikan air laut justru
sebaliknya. Ikan air laut mengekskresikan sampah
nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO) yang
memberi bau khas ikan laut, menghasilkan ion-ion
dan mengekskresikan garam melalui insang. Hal ini
terjadi karena ikan air laut sangat mudah mengalami
dehidrasi karena air dalam tubuhnya cenderung
mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang
mengikuti perbedaan tekanan osmotik.
7. Jawaban: a
Klitelum merupakan kelenjar kelamin pada cacing
tanah dewasa. Nefrostom merupakan organ
penyaring zat sisa metabolisme yang berbentuk
corong dan dilengkapi dengan silia. Tubulus
pengumpul merupakan tempat penampungan air
dan zat-zat buangan sebelum dikeluarkan dalam
bentuk urine. Tubulus sederhana merupakan
saluran pengangkut zat hasil penyaringan
nefrostom menuju tubulus pengumpul. Sementara
itu, nefridiofor merupakan lubang pengeluaran yang
terletak di dinding tubuh.
8. Jawaban: b
Urutan proses ekskresi di buluh Malpighi pada
serangga sebagai berikut.
1) Air dan bahan-bahan yang penting masuk ke
dalam pembuluh.
2) Bahan yang masih berguna diserap kembali
di rektum.
3) Bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai kristal asam urat.
4) Asam urat dikeluarkan bersama feses.
9. Jawaban: d
Cairan tubuh akan dibawa masuk oleh nefrostom
(2) ke nefridia dan mengalir dalam pembuluh. Dalam
pembuluh (4), zat-zat yang masih berguna akan
diserap kembali dan diedarkan oleh kapiler (3) ke
18
Sistem Ekskresi
seluruh tubuh. Zat-zat sisa yang tidak berguna bagi
tubuh akan dikeluarkan melalui nefridiofor (1).
10. Jawaban: a
Ikan air tawar memiliki kondisi lingkungan yang
bersifat hipotonis. Lingkungan seperti ini membuat
jaringan ikan sangat mudah mengalami kelebihan
cairan. Oleh karena itu, ikan air tawar senantiasa
menjaga jaringan tubuhnya agar tetap hipertonis
dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine
dalam volume besar. Pada ikan air tawar juga
berlangsung mekanisme filtrasi dan reabsorpsi.
Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak
diabsorpsi, sedangkan air hanya sedikit diserap.
Ikan air tawar mengekskresikan amonia dengan
cara difusi melalui insangnya.
B. Uraian
1. Ikan air tawar dan ikan air laut memiliki cara
ekskresi yang berbeda. Hal itu diakibatkan oleh
bentuk ginjal yang berbeda, sebagai bentuk
adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pada ikan
air tawar kondisi lingkungan sekitarnya bersifat
hipotonis. Lingkungan seperti ini membuat jaringan
ikan sangat mudah mengalami kelebihan cairan.
Oleh karena itu, ikan air tawar senantiasa menjaga
jaringan tubuhnya agar tetap hipertonik dengan
sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam
volume besar. Ikan yang hidup di air laut memiliki
cara ekskresi yang berbeda. Ikan air laut sangat
mudah mengalami dehidrasi karena air dalam
tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke
lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti
perbedaan tekanan osmotik. Ikan air laut
beradaptasi dengan banyak meminum air laut dan
melakukan desalinasi (menghasilkan sedikit urine).
2. Organ ekskresi pada Planaria berupa sel api yang
memiliki rambut getar. Cairan tubuh Planaria
disaring di dalam sel api (flame cell) dan zat-zat
sisa diserap, kemudian dikeluarkan dari tubuh
melalui lubang-lubang yang terdapat pada
permukaan tubuh.
3. Organ ekskresi pada cacing tanah berupa ginjal
sederhana yang disebut refridia. Di dalam nefridia
terkandung zat sisa metabolisme maupun nutrien.
Zat sisa metabolisme dan nutrien tersebut disaring
oleh nefrostom yang berbentuk corong dan
dilengkapi dengan silia. Hasil saringan dari
nefrostom diangkut menuju tubulus pengumpul
melalui tubulus sederhana yang dikelilingi oleh
kapiler-kapiler darah. Di sepanjang tubulus
sederhana ini, terjadi proses reabsorpsi bahanbahan yang penting seperti garam-garam dan nutrien
terlarut. Sementara itu, air dan zat-zat buangan
dikumpulkan di tubulus pengumpul dan dikeluarkan
melalui lubang ekskretori yang disebut nefridiofor.
4. Buluh Malpighi merupakan pembuluh-pembuluh
halus berwarna putih kekuningan yang terletak di
antara usus tengah dan usus belakang. Proses
ekskresi diawali oleh masuknya air dan bahanbahan yang esensial ke dalam pembuluh. Bahan
yang masih berguna diserap kembali di rektum,
sedangkan bahan yang mengandung nitrogen
diendapkan sebagai kristal asam urat, kemudian
asam urat dikeluarkan bersama feses.
A.
Pilihan Ganda
1. Paru-paru, ginjal, dan hati merupakan organ
ekskresi. Paru-paru merupakan organ ekskresi
yang mengeluarkan CO2 dan uap air dari tubuh.
Ginjal mengeluarkan urea dari tubuh dalam bentuk
urine. Adapun hati mengekskresikan getah
empedu. Sementara itu, jantung dan limpa bukan
merupakan organ ekskresi. Jantung berfungsi
sebagai organ pemompa darah. Limpa berfungsi
sebagai organ penyusun sistem imunitas tubuh.
2. Jawaban: b
Pasangan organ ekskresi dan fungsinya sebagai
berikut.
Organ
No.
Fungsi
L
Kulit
1.
Mengekskresikan cairan empedu.
M
Paru-paru
2.
Mengekskresikan cairan urine.
N
Ginjal
3.
Mengekskresikan keringat.
O
Hati
4.
Mengekskresikan CO2.
3. Jawaban: d
Bagian yang ditunjukkan oleh huruf Q adalah tubulus kontortus proksimal. Di dalam tubulus
tersebut terjadi proses reabsorpsi, yaitu penyerapan
kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh
untuk dikembalikan menuju darah. Hasil dari proses
reabsorpsi adalah urine sekunder. Filtrasi terjadi
di dalam glomerulus dan menghasilkan urine
primer. Sementara itu, augmentasi terjadi di dalam
tubulus kontortus distal. Proses augmentasi
menghasilkan urine sesungguhnya.
4. Jawaban: a
Bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah
glomerulus. Fungsi utama glomerulus adalah
sebagai filtrasi darah dan menghasilkan produk
berupa urine primer. Tahap reabsorpsi berlangsung
5.
Hemolimfe adalah cairan tubuh serangga yang
beredar ke pembuluh-pembuluh dalam tubuh
serangga. Zat sisa metabolisme serangga diambil
dari cairan hemolimfe ini. Cairan hemolimfe masuk
ke tubulus proksimal menuju usus belakang untuk
dikeluarkan bersama feses dalam bentuk kristalkristal asam urat. Selain asam urat, sisa
metabolisme lainnya adalah nitrogen. Nitrogen inilah
yang akan digunakan kembali dalam pembuatan
zat kitin. Zat kitin berguna dalam pembuatan rangka
luar (eksoskeleton) dan sebagian akan dibuang
dalam bentuk asam urat kering.
di tubulus kontortus proksimal dan menghasilkan
urine sekunder. Tahap augmentasi berlangsung di
tubulus kontortus distal dan menghasilkan urine
sesungguhnya.
5. Jawaban: b
Proses pembentukan urine diawali dengan proses
filtrasi (X), yaitu penyaringan zat-zat sisa dalam
darah di glomerulus dan menghasilkan produk
berupa urine primer. Proses selanjutnya adalah
reabsorpsi (Y), yaitu proses penyerapan kembali
zat-zat yang masih berguna dan terjadi di tubulus
kontortus proksimal serta lengkung Henle. Proses
ini menghasilkan produk berupa urine sekunder.
Proses terakhir adalah augmentasi (Z), yaitu proses
penambahan zat sisa yang tidak diperlukan lagi
oleh tubuh. Pada proses ini dihasilkan produk urine
sebenarnya. Jadi, pada skema pembentukan urine
di atas huruf X dan Z secara berurutan adalah filtrasi
dan augmentasi.
6. Jawaban: a
Bagian yang ditunjukkan P adalah glomerulus dan
simpai Bowman. Fungsi bagian tersebut untuk
menyaring darah (filtrasi) sehingga dihasilkan
filtrat glomerulus (urine primer). Reabsorpsi air,
garam, dan asam amino dilakukan di bagian
tubulus kontortus proksimal. Amonia tidak
dihilangkan dari tubuh, tetapi diangkut keluar dari
tubuh dalam bentuk urine. Konsentrasi urine
tergantung konsentrasi zat-zat yang terlarut dalam
urine.
7. Jawaban: e
Sekresi tubular disebut juga augmentasi, yaitu
proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal (5).
Sel-sel tubulus menyekresi ion hidrogen (H+), ion
kalium (K+), amonium (NH3), urea, kreatinin, dan
racun ke dalam lumen tubulus melalui proses difusi.
Biologi Kelas XI
19
Ion-ion ini kemudian menyatu dengan urine
sekunder dan dikumpulkan dalam tubulus
pengumpul untuk disalurkan menuju medula ginjal.
Adapun proses yang terjadi di dalam glomerulus
(2) adalah proses filtrasi yang akan menghasilkan
filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus masuk ke tubulus kontortus proksimal (3) dan lengkung Henle
(4) untuk mengalami proses reabsorpsi dan
menghasilkan urine sekunder.
8. Jawaban: c
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena
bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran
pernapasan. Akibat adanya peradangan, protein
yang masuk bersama urine primer tidak dapat
disaring sehingga akan keluar bersama urine.
Nefritis kronis disertai dengan gejala tekanan darah
tinggi, pengerarasan pembuluh darah pada ginjal,
dan rusaknya glomerulus dan tubulus. Adanya
pengendapan garam-garam mineral sehingga
saluran urine tersumbat CaCO3 merupakan indikasi
terbentuknya batu ginjal. Kekurangan hormon
antideuritik mengakibatkanya penyakit diabetes
insipidus.
9. Jawaban : c
Keberadaan asam amino dalam urine menunjukkan
proses reabsorpsi zat-zat yang berlangsung di
dalam tubulus kontortus proksimal tidak berjalan
maksimal. Peristiwa ini menunjukkan bahwa bagian
tubulus kontortus proksimal mengalami kerusakan.
Jika bagian glomerulus yang mengalami
kerusakan, zat-zat bermolekul besar seperti protein tidak dapat disaring sehingga dalam urine
terdapat protein. Kelainan pada simpai Bowman
mengakibatkan gangguan pada proses pengumpulan urine. Jika tubulus kontortus distal
mengalami kelainan, akan mengakibatkan gangguan pada proses pembentukan urine pada tahap
augmentasi.
10. Jawaban : d
Diabetes insipidus merupakan penyakit yang
berkaitan dengan produksi hormon ADH. Hormon
ADH bekerja pada ginjal untuk memekatkan urine
sehingga terjadi keseimbangan air dan elektrolit
dalam tubuh. Jika terjadi gangguan pada produksi
ADH, akan membuat produksi urine yang
berlebihan sehingga bisa mengakibatkan dehidrasi
dan membuat penderita merasa kehausan setiap
saat. Penyakit ini dikenal dengan diabetes insipidus. Nefritis merupakan penyakit yang disebabkan
adanya infeksi pada nefron. Albuminuria yaitu
terdapatnya albumin maupun protein dalam urine.
Kencing batu disebabkan tersumbatnya saluran
urine oleh batu ginjal. Diabetes melitus disebabkan
oleh kurangnya produksi hormon insulin.
20
Sistem Ekskresi
11. Jawaban: b
Berdasarkan uji sampel urine tampak bahwa dalam
urine individu I positif mengandung protein. Hal ini
menunjukkan individu I positif mengalami gangguan
albuminuria. Albuminuria terjadi karena glomerulus
mengalami
kerusakan
sehingga
protein tidak tersaring dalam proses filtrasi.
Diabetes melitus diakibatkan oleh kurangnya
produksi insulin dan ditandai dengan gejala poliuria
(meningkatnya volume pengeluaran urine). Oligouria
terjadi akibat gangguan pada sekresi hormon ADH
yang mengakibatkan jumlah produksi urine sedikit.
12. Jawaban: d
Gagal ginjal yaitu keadaan ginjal yang mengalami
kerusakan permanen sehingga ginjal tidak dapat
menjalankan fungsinya. Dalam beberapa kasus
serius, seorang penderita gagal ginjal disarankan
melakukan tindakan cuci darah (haemodialisis).
Penanganan dan pengobatan gagal ginjal ini
bertujuan untuk mengendalikan gejala,
meminimalkan komplikasi, dan memperlambat
perkembangan penyakit.
13. Jawaban: e
Fungsi hati sebagai berikut.
1) Tempat menyimpan energi. Hati menyimpan
energi dalam bentuk glikogen.
2) Menyimpan vitamin-vitamin. Hati mengambil
vitamin dari aliran darah yang diangkut oleh
pembuluh porta hepatik. Vitamin yang
disimpan di dalam hati adalah vitamin A, D,
E, dan K.
3) Sebagai pabrik kimia tubuh. Hati menghasilkan beberapa protein yang penting, antara
lain albumin, globin, globulin, dan fibrinogen.
4) Pembersih atau detoksifikasi. Hati memantu
membersihkan zat-zat racun, seperti obat dan
alkohol dari aliran darah.
5) Memproduksi cairan empedu. Fungsi hati dalam
sistem ekskresi yaitu mengekresikan cairan
empedu secara terus-menerus. Cairan empedu
mengandung air, asam empedu, kolesterol, zat
warna empedu, serta beberapa ion.
14. Jawaban: c
Sirosis hati merupakan penyakit yang ditandai oleh
kerusakan pada sel hati yang disebabkan oleh
kebiasaan mengonsumsi obat-obatan atau
minuman beralkohol. Gejala sirosis hati sebagai
berikut.
1) Perut kembung dan banyak angin, nyeri pada
daerah ulu hati.
2) Perut mengeras dan membesar.
3) Demam, meriang, dan tubuh sulit digerakkan.
Adapun mata dan kulit berwarna kuning merupakan
ciri penyakit kuning (jaundice). Sementara itu, urine
berwarna gelap merupakan ciri penyakit hepatitis C.
15. Jawaban: b
Cairan empedu berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua. Hemoglobin ini
akan diuraikan menjadi hemin, zat besi, dan globin.
Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati,
kemudian dikirim ke sumsum tulang merah. Zatzat tersebut digunakan dalam pembentukan
antibodi atau hemoglobin baru. Sementara itu,
hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Bilirubin dan biliverdin ini merupakan zat warna
bagi empedu dan mengandung warna hijau biru.
Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami
oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan
urine menjadi kekuningan. Cairan empedu yang
dihasilkan oleh hati memiliki komposisi berupa air,
asam empedu, garam empedu, kolesterol,
fosfolipid (lesitin), zat warna empedu (pigmen
bilirubin, biliverdin), dan beberapa ion. Sementara
itu, glukosa tidak terdapat di dalam getah empedu.
16. Jawaban: c
Penyakit kuning (jaundice) memiliki gejala awal
yang ditandai dengan warna kulit dan mata menjadi
kuning. Penyakit ini terjadi akibat gangguan pada
metabolisme bilirubin sehingga volume bilirubin
dalam tubuh meningkat. Adapun infeksi virus hepatitis menyebabkan penyakit hepatitis.
Penumpukan racun dalam tubuh dan peradangan
hati karena sering mengonsumsi minuman
beralkohol dapat mengakibatkan sirosis hati.
Sementara itu, berkembangnya sel-sel kanker pada
jaringan hati mengakibatkan penyakit kanker hati.
17. Jawaban: b
Keterangan gambar:
1 = glandula sebasea
2 = lapisan epidermis
3 = glandula sudorifera
4 = folikel rambut
5 = jaringan saraf
Glandula sudorifera atau kelenjar keringat
ditunjukkan oleh angka 3. Sementara itu,
1 merupakan kelenjar minyak (glandula sebasea)
untuk melumasi rambut agar tidak kering, 2
merupakan lapisan epidermis kulit yang melapisi
permukaan terluar dari kulit, 4 merupakan folikel
rambut, dan 5 merupakan bagian saraf yang
berfungsi sebagai penerima rangsang.
18. Jawaban: e
Lapisan Y merupakan lapisan dermis atau jangat
yang di dalamnya terdapat struktur sebagai berikut.
1) Pembuluh darah.
2) Folikel rambut.
3) Glandula sebasea (kelenjar minyak).
4) Glandula sudorifera (kelenjar keringat).
5) Ujung-ujung saraf perasa.
Stratum lusidum dan stratum granulosum
merupakan penyusun lapisan epidermis. Adapun
jaringan adiposa merupakan bantalan lemak di
bawah kulit.
19. Jawaban: c
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat (glandula
sudorifera). Minyak dihasilkan oleh kelenjar minyak
(glandula sebasea). Baik kelenjar keringat maupun
kelenjar minyak berada pada lapisan dermis kulit.
Stratum corneum yang sel-selnya telah mati akan
mengalami pembaruan secara terus-menerus dan
akan digantikan oleh stratum lusidium. Adapun
yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan
menahan panas tubuh adalah hipodermis atau
jaringan lemak yang berada di bawah dermis.
20. Jawaban: d
Panau diakibatkan oleh jamur. Kurap adalah
gangguan kulit akibat infeksi jamur, penderitanya
menderita belang pada kulit yang terkena infeksi.
Vitiligo adalah gangguan pigmentasi kulit berupa
bercak-bercak putih. Adapun scabies adalah
gangguan pada kulit akibat alergi tungau (caplak).
21. Jawaban: b
Ketika suhu udara dingin, terjadi beberapa
mekanisme kompleks dari sistem ekskresi untuk
mempertahankan suhu tubuh. Adapun mekanismenya seperti berikut.
1) Otot erektor berkontraksi sehingga terjadi
vasokonstriksi (gemetar) sebagai upaya
menimbulkan panas.
2) Sistem koordinasi akan memperlambat
sirkulasi darah sehingga lubang poti-pori
mengecil. Akibatnya, produksi keringat
menurun untuk mengurangi hilangnya panas
tubuh.
22. Jawaban: e
Kulit memiliki fungsi protektif, yaitu melindungi organ tubuh dari kontak mekanis yang dapat
mengakibatkan cedera. Selain itu, kulit juga
melindungi tubuh dari kontak yang berupa sengatan
panas matahari. Sel-sel melanosit yang terdapat
pada kulit mempunyai fungsi penting dalam
melindungi tubuh dari bahaya paparan sinar UV.
Sementara itu, produksi keringat dan minyak pada
kulit membuat lapisan kulit bersifat asam. Kondisi
ini berfungsi melindungi tubuh dari infeksi jamur
dan bakteri.
23. Jawaban: e
Pada atlet lari 100 meter, saat melakukan banyak
aktivitas suhu tubuh akan meningkat. Pada grafik,
peningkatan metabolisme tubuh ditunjukkan
dengan kenaikan kurva secara drastis sebelum
mencapai huruf X. Meningkatnya suhu tubuh ini
Biologi Kelas XI
21
mengakibatkan pembuluh darah yang berada di
bawah kulit melebar sehingga tubuh melepaskan
panas ke udara. Pelepasan panas ini mendorong
kelenjar sudorifera mengeluarkan keringat. Keringat
yang dikeluarkan membuat suhu tubuh menurun.
Ketika mencapai garis finish, pelari mengurangi
kecepatannya sehingga suhu tubuhnya menurun
yang ditunjukkan oleh grafik X–Y.
24. Jawaban: e
Zat sisa metabolisme pada serangga diambil dari
cairan tubuh (hemolimfe) oleh saluran Malpighi di
bagian ujung. Cairan hemolimfe kemudian masuk
ke bagian proksimal lalu menuju usus belakang
dan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk
kristal-kristal asam urat. Sementara itu, zat sisa
metabolisme yang berupa nitrogen akan digunakan
kembali dalam pembuatan zat kitin. Zat kitin
digunakan untuk pembuatan rangka luar
(eksoskeleton) dan sebagian akan dibuang dalam
bentuk asam urat kering.
25. Jawaban: a
Pada ikan air tawar kondisi lingkungan sekitarnya
bersifat hipotonik. Lingkungan seperti ini membuat
jaringan ikan sangat mudah mengalami kelebihan
cairan. Oleh karena itu, ikan air tawar senantiasa
menjaga cairan tubuhnya agar tetap hipertonik
dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine
dalam volume besar. Pada ikan air tawar juga
berlangsung mekanisme filtrasi dan reabsorpsi.
Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak
diabsorpsi, sedangkan air hanya sedikit diserap.
Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi
melalui insangnya.
26. Jawaban: c
Kupu-kupu termasuk serangga, organ ekskresinya
berupa buluh Malpighi. Organ ekskresi Planaria
yaitu sel api. Organ ekskresi cacing tanah yaitu
nefridia. Organ ekskresi Reptilia, misal cecak,
adalah metanefros. Pada saat embrio Reptilia
memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat
dewasa berubah menjadi mesonefros hingga
metanefros. Organ ekskresi ikan mas berupa
sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros).
27. Jawaban: b
Organisme yang memiliki sistem trakea untuk
mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa
hasil proses oksidasi yaitu serangga, misalnya
belalang. Serangga memiliki organ ekskresi yang
berupa buluh Malpighi. Organ ekskresi cacing
tanah berupa nefridia. Organ ekskresi ikan mujair
berupa opistonefros. Organ ekskresi cecak
22
Sistem Ekskresi
(Reptilia) adalah metanefros. Sementara itu,
organ ekskresi pada burung terdiri atas metanefros,
paru-paru, dan kulit.
28. Jawaban: e
Nefridia pada cacing tanah terdapat pada setiap
segmen, kecuali pada tiga segmen pertama dan
segmen terakhir.
29. Jawaban: c
Saluran urogenital pada Pisces merupakan muara
dari saluran ekskresi dan saluran reproduksi.
30. Jawaban: e
Ginjal pada cacing tanah disebut nefridium. Ginjal
pada cacing pipih berupa pembuluh-pembuluh
yang memanjang sepanjang bagian kanan dan kiri
tubuhnya, disebut protonefridium. Metanefros
adalah ginjal yang sudah berkembang sejak embrio,
terdapat pada burung dan reptil. Opistonefros
terdapat pada ikan dan katak. Nefrostom adalah
lubang terbuka dan bersilia pada nefridium.
B. Uraian
1. a. Keterangan gambar sebagai berikut.
1 = kapsula Bowman
2 = glomerulus
3 = tubulus kontortus proksimal
4 = lengkung Henle
5 = tubulus kontortus distal
6 = tubulus kontortus kolektivus
b. Pada bagian nomor 3 terjadi proses
reabsorpsi, yaitu penyerapan kembali zat-zat
yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari
proses reabsorpsi adalah urine sekunder.
c. Urine sesungguhnya dihasilkan oleh bagian
nomor 5, yaitu tubulus kontortus distal. Pada
tubulus kontortus distal terjadi proses
augmentasi yaitu proses penambahan zat-zat
yang tidak diperlukan oleh tubuh sehingga
menghasilkan urine sesungguhya.
2.
Tempat
Terjadinya
Proses yang
Terjadi
Glomerulus
Penyaringan
zat-zat
sisa
dalam darah
Urine primer
b. Reabsorpsi
Tubulus kontortus
proksimal
dan
lengkung Henle
Penyerapan
kembali zat-zat
yang
masih
berguna
Urine
sekunder
c. Augmentasi
Tubulus kontortus
distal
Penambahan
zat sisa yang
tidak diperlukan
lagi oleh tubuh
Urine
sebenarnya
Proses
a. Filtrasi
Produk
3. Urine primer hasil filtrasi yang terjadi di glomerulus harus direabsorpsi karena urine primer masih
mengandung banyak zat yang diperlukan tubuh,
atnara lain glukosa, garam-garam, dan asam
amino. Komposisi utama urine primer sebagai
berikut.
4. Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga
termasuk organ ekskresi karena di dalam sistem
ekskresi hati berfungsi mengekskresikan cairan
empedu secara terus-menerus. Cairan empedu
merupakan hasil perombakan hemoglobin dari
eritrosit yang telah tua. Cairan empedu ini harus
dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan
dari dalam tubuh dapat mengakibatkan sakit
kuning (jaundice).
5. Cairan empedu merupakan hasil perombakan hemoglobin dari eritrosit yang telah tua. Cairan empedu
harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak
dikeluarkan dari dalam tubuh dapat mengakibatkan
sakit kuning (jaundice).
6. Hati berperan dalam sistem ekskresi yaitu
mengekskresikan cairan empedu secara terusmenerus. Setiap hari, hati mampu
mengekskresikan cairan empedu 800–1.000 ml.
Cairan empedu mengandung air, asam empedu,
garam empedu, kolesterol, fosfolipid, zat warna
empedu (pigmen bilirubin dan biliverdin), serta
beberapa ion. Zat warna empedu tersebut yang
akan memberi warna kekuningan pada feses dan
urine.
7. a.
b.
Proteksi
Kulit berfungsi melindungi organ tubuh dari
kontak mekanis yang dapat mengakibatkan
cedera. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh
dari kontak yang berupa sengatan panas
matahari. Sel-sel melanosit yang terdapat
pada kulit mempunyai fungsi penting dalam
melindungi tubuh dari paparan sinar UV.
Sementara itu, produksi keringat dan minyak
pada kulit membuat lapisan kulit bersifat
asam. Kondisi ini berfungsi melindungi tubuh
dari infeksi jamur dan bakteri.
Absorpsi
Kulit yang sehat memiliki kemampuan untuk
menyerap larutan yang mudah menguap. Kulit
memiliki fungsi penting dalam proses respirasi
jaringan. Hal ini karena sifat permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2, dan uap air
c.
d.
e.
Regulator suhu
Kulit melakukan fungsi ini dengan cara
memproduksi keringat dan mengkonstriksikan
pembuluh darah dalam kulit.
Penentu warna kulit
Warna kulit salah satunya ditentukan oleh
kandungan melanosit pada kulit.
Pembentukan vitamin D
Vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan
bantuan sinar matahari.
8. Jelaskan sistem ekskresi pada cacing Planaria!
Jawaban:
Organ ekskresi yang paling sederhana dapat
ditemukan pada cacing pipih atau Planaria. Organ
tersebut bernama protonefridia, berupa jaringan
pipa yang bercabang-cabang di sepanjang
tubuhnya. Jaringan pipa tersebut dinamakan
nefridiofor. Ujung dari cabang nefridiofor disebut
sel api (flame cell). Disebut demikian karena ujung
sel tersebut terus bergerak menyerap dan
menyaring sisa metabolisme pada sel-sel di
sekitarnya. Selanjutnya, sisa metabolisme
dialirkan melalui nefridiofor menuju pembuluh
ekskretori.
9. Jelaskan proses reabsorpsi pada ginjal katak hijau!
Jawaban:
Reabsorpsi dipengaruhi oleh hormon diuretika
sesuai dengan kondisi air di sekitarnya. Ketika
berada dalam air dengan jangka waktu yang lama,
katak mengeluarkan urine dalam volume yang
besar. Air tersebut dapat diserap (reabsorpsi) oleh
dinding kandung kemihnya sebagai air cadangan
ketika katak berada di darat untuk waktu yang
lama.
10. Pada kulit Reptilia terdapat kelenjar penghasil
asam urat yang berguna untuk mengusir musuh.
Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibanding
dengan amonia yang dihasilkan pada hewan
Mammalia. Bagaimana asam urat pada Reptilia
dapat diekskresikan?
Jawaban:
Asam urat adalah hasil ekskresi pada Reptilia.
Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan
dengan amonia yang dihasilkan oleh Mammalia.
Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai
air dalam volume yang besar. Asam urat tersebut
dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna
putih.
Biologi Kelas XI
23
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan sistem saraf manusia;
2. menjelaskan sistem endokrin (hormon) manusia;
3. menjelaskan sistem indra manusia;
4. menjelaskan gangguan dan pengaruh NAPZA terhadap sistem koordinasi manusia.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan;
2. bersikap jujur, bertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu, dan teliti.
Sistem Koordinasi Manusia
Sistem Saraf dan Sistem
Endokrin (Hormon)
•
•
•
Mendiskusikan mekanisme
kerja sistem koordinasi
manusia.
Mengidentifikasi struktur
sel saraf.
Melakukan demonstrasi
gerak biasa dan gerak
refleks.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
24
Sistem Indra
•
•
•
Mendiskusikan berbagai
jenis alat indra manusia.
Melakukan demonstrasi
untuk menentukan letak
bintik buta pada mata.
Mengidentifikasi letak
reseptor pengecap pada
lidah.
Gangguan dan Pengaruh
NAPZA terhadap Sistem
Koordinasi Manusia
•
•
Menganalisis hubungan
NAPZA dengan sistem
koordinasi manusia.
Membuat poster antinarkoba.
Mengagumi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa tentang sistem koordinasi manusia yang berperan
dalam proses kehidupan sebagai manifestasi rasa syukur atas karunia-Nya
Memiliki karakter jujur, bertanggung jawab, rasa ingin tahu yang tinggi, dan teliti dalam melakukan
berbagai kegiatan praktikum.
Mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf.
Mampu membedakan gerak biasa dan gerak refleks.
Mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem endokrin.
Mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem indra.
Mampu menentukan letak bintik buta pada mata.
Mampu menentukan letak reseptor pengecap pada lidah.
Mampu menjelaskan gangguan dan pengaruh NAPZA pada sistem koordinasi manusia.
Mampu menyajikan laporan hasil kegiatan praktikum.
Mampu berperan aktif dalam mengkampanyekan bahaya narkoba menggunakan media
informasi tertentu.
Sistem Koordinasi Manusia
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Ada tiga macam neuron berdasarkan fungsinya,
yaitu neuron sensorik (neuron aferen), neuron
motorik (neuron eferen), dan neuron asosiasi
(neuron penghubung). Neuron sensorik berfungsi
menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat. Reseptor adalah penerima rangsang.
Neuron motorik berfungsi menghantarkan impuls
dari sistem saraf pusat ke efektor. Efektor berupa
otot dan kelenjar. Neuron asosiasi berfungsi
menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motorik. Neuron asosiasi terdapat dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Pada lengkung refleks
lutut, neuron sensorik berfungsi untuk menyampaikan impuls dari reseptor ke neuron asosiasi yang
terdapat di sumsum tulang belakang.
2. Jawaban: e
Sinapsis adalah titik temu antara ujung akson salah
satu neuron dengan neuron lain. Sinapsis dibentuk
oleh ujung akson yang membengkak. Apabila impuls
telah sampai di membran prasinapsis vesikelvesikal akan menuju membran prasinapsis karena
pengaruh Ca2+ yang masuk ke bonggol sinapsis.
Selanjutnya, vesikel-vesikel tersebut akan melepaskan zat neurotransmiter. Zat ini berfungsi menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya.
3. Jawaban: b
Dendrit adalah tonjolan sitoplasma pada badan sel.
Dendrit berfungsi meneruskan impuls dari reseptor
ke badan sel. Selanjutnya, impuls dari badan sel
dikirim ke neurit/akson. Impuls di akson kemudian
menuju ujung akson (akson terminal). Impuls di
ujung akson kemudian berpindah ke dendrit neuron
yang lain.
4. Jawaban: d
1) Pendengaran diatur oleh serebrum lobus
temporalis.
2) Keseimbangan diatur oleh serebelum.
3) Koordinasi gerak diatur oleh serebelum.
4) Penglihatan diatur oleh serebrum lobus
oksipitalis.
5) Pernapasan diatur oleh medula oblongata.
5. Jawaban: a
Medula oblongata berfungsi mengatur denyut
jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh
darah, gerak alat pencernaan, bersin, bersendawa,
batuk, muntah, dan gerak alat pernapasan. Mengatur
pusat pendengaran dan penciuman merupakan
fungsi serebrum lobus temporalis. Mengatur
temperatur tubuh dan homeostasis merupakan
fungsi hipotalamus. Mengoordinasi gerakan otot
merupakan fungsi serebelum. Mengekskresikan
hormon merupakan fungsi kelenjar pituitari.
6. Jawaban: c
Fungsi saraf simpatetik sebagai berikut.
1) Mempercepat denyut jantung.
2) Mengerutkan limpa.
3) Menghambat sekresi empedu.
4) Melebarkan pupil.
5) Memperlebar pembuluh darah.
Adapun meningkatkan sekresi empedu, mempercepat proses pencernaan, dan meningkatkan
sekresi getah pankreas merupakan fungsi sistem
saraf parasimpatetik.
7. Jawaban: b
Mesensefalon berfungsi mengatur refleks mata
dan pendengaran. Apabila terjadi kerusakan pada
mesensefalon, refleks mata dan pendengaran akan
terganggu. Denyut jantung tidak teratur,
terhambatnya sekresi kelenjar, dan adanya
gangguan gerak alat pencernaan dapat terjadi
apabila terjadi kerusakan pada sumsum lanjutan.
Hilang keseimbangan dapat terjadi apabila terjadi
kerusakan pada otak kecil.
8. Jawaban: a
No.
Nama Saraf
Jenis Saraf
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Olfaktori
Optik
Okulomotor
Troklear
Trigeminal
Abdusen
Fasial
Auditori (vestibuloakustik)
Glosofaringeal
Vagus
Aksesori spinal
Hipoglosal
Sensorik
Sensorik
Motorik
Motorik
Sensorik Motorik
Sensorik Sensorik
Sensorik Sensorik Motorik
Motorik
motorik
motorik
motorik
motorik
9. Jawaban: c
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua, yaitu
sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Pengaruh kedua sistem saraf ini terhadap kerja
organ bersifat antagonis. Contoh aktivitas organ
yang dipengaruhi oleh saraf parasimpatetik adalah
peningkatan sekresi kelenjar ludah, peningkatan
sekresi empedu, kontraksi dinding usus, dan
pengecilan pupil. Adapun contoh aktivitas organ
yang dipengaruhi oleh saraf simpatetik adalah
pelebaran pembuluh darah, percepatan denyut
jantung, dan pelebaran pupil.
Biologi Kelas XI
25
10. Jawaban: a
Kelenjar adrenal atau anak ginjal menghasilkan
beberapa jenis hormon, salah satunya adalah hormon
adrenalin. Hormon adrenalin berpengaruh sangat
cepat. Hormon ini menyebabkan meningkatnya
denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan
darah. Selain itu, hormon adrenalin juga berfungsi
mengubah glikogen dalam otot menjadi glukosa.
Menurunkan kadar gula dalam darah merupakan
fungsi hormon insulin. Mengontrol keseimbangan
garam dan ion merupakan fungsi hormon
parathormon. Merangsang pertumbuhan merupakan
fungsi hormon somatotropin.
11. Jawaban: b
Ciri-ciri sistem saraf antara lain pengaturan melalui
serabut saraf, penerima pesan berupa efektor (otot
atau kelenjar), berdampak pada lokasi yang
terbatas, respons terhadap rangsang bersifat
cepat, dan komunikasi dalam bentuk impuls saraf.
Ciri-ciri sistem endokrin, antara lain pengaturan
melalui sistem peredaran darah, organ sasaran
sebagai penerima pesan, berdampak pada lokasi
yang luas, respons terhadap rangsang lambat, dan
komunikasi dalam bentuk pesan kimiawi.
12. Jawaban: b
Meningkatkan penyerapan kembali Na+ ke dalam
tubuh dan ekskresi K+ dalam ginjal merupakan
fungsi mineralokortikoid. Merangsang proses
metabolisme merupakan fungsi hormon tiroksin.
Memacu pengendapan kalsium dalam tulang
merupakan fungsi hormon kalsitonin. Memengaruhi
warna kulit merupakan fungsi MSH (Melanocyte
Stimulating Hormone).
13. Jawaban: c
FSH (Follicle Stimulating Hormone) berfungsi
merangsang produksi estrogen. Hormon yang berfungsi merangsang korpus luteum untuk menyekresikan progesteron adalah LH (Luteinizing Hormone).
Hormon yang berfungsi merangsang kontraksi
uterus adalah oksitosin. Hormon yang berfungsi
memelihara pertumbuhan dan perkembangan
kelenjar tiroid yaitu hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormone). Hormon yang berfungsi untuk
menstimulasi produksi testosteron yaitu ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone). Hormon
testosteron disekresikan oleh kelenjar gonad.
14. Jawaban: b
ACTH (Adenocortico tropic Hormone), GH (Growth
Hormone) atau hormon somatotropin, FSH (Follicle
Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone),
ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone),
Prolaktin, dan TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
merupakan hormon-hormon yang dihasilkan oleh
hipofisis lobus anterior. MSH (Melanocyte
26
Sistem Koordinasi Manusia
Stimulating Hormone) adalah hormon yang
dihasilkan oleh hipofisis lobus intermedia. Oksitosin
dan ADH (Antidiuretic Hormone) atau vasopresin
merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis
lobus posterior.
15. Jawaban: a
Dua macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas dan berfungsi mengatur kadar gula darah
sebagai berikut.
1) Insulin berfungsi mengubah glikogen menjadi
glukosa.
2) Glukagon berfungsi mengubah glukosa
menjadi glikogen.
Dua macam hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal dan berfungsi mengatur kadar gula
darah sebagai berikut.
1) Adrenalin berfungsi mengubah glikogen
menjadi glukosa.
2) Noradrenalin berfungsi mengubah glukosa
menjadi glikogen.
B. Uraian
1. a. P = neuron sensorik
Q = neuron asosiasi
R = neuron motorik
b. Neuron sensorik berfungsi menghantarkan
impuls dari reseptor (penerima rangsang) ke
sistem saraf pusat. Neuron motorik berfungsi
menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat
ke efektor (berupa otot atau kelenjar). Neuron
asosiasi berfungsi menghubungkan neuron
sensorik dengan neuron motorik.
2. Ciri-ciri neuron sensorik sebagai berikut.
a. Berhubungan dengan alat indra.
b. Menghantarkan impuls dari alat indra ke saraf
pusat.
c. Memiliki dendrit yang tidak bercabang-cabang.
d. Memiliki akson yang pendek.
Ciri-ciri neuron motorik sebagai berikut.
a. Berhubungan dengan otot dan kelenjar.
b. Membawa impuls dari saraf pusat ke efektor.
c. Memiliki dendrit yang bercabang-cabang.
d. Memiliki akson yang panjang.
3. Aktivitas melebar dan menyempitnya pupil karena
rangsang cahaya disebut sebagai gerak refleks
otak atau lintasan refleks cranialis. Rangsang
cahaya yang masuk ke mata dikirim oleh neuron
sensorik menuju neuron penghubung pada otak.
Rangsangan tersebut tidak diolah di dalam otak
tetapi langsung menuju ke neuron motorik,
kemudian rangsang dikirim ke pupil sehingga
secara refleks pupil akan melebar apabila cahaya
yang diterima sedikit atau menyempit apabila
cahaya yang diterima cukup banyak.
4. Bagian-bagian otak sebagai berikut.
Bagian yang ditunjuk oleh huruf A adalah serebrum.
Bagian yang ditunjukkan oleh huruf B adalah
talamus. Bagian yang ditunjuk oleh huruf C adalah
kelenjar hipofisis (pituitari). Bagian yang ditunjuk
oleh huruf D adalah medula oblongata. Bagian yang
ditunjuk oleh huruf E adalah otak kecil. Serebrum
memiliki beberapa fungsi antara lain pengendali
gerak otot dan berpikir serta pengatur perubahan
pada kulit dan otot. Talamus berfungsi mengatur
perasaan dan gerakan. Kelenjar hipofisis berperan
untuk menyekresikan bermacam-macam hormon
yang mengatur bermacam-macam kegiatan dalam
tubuh. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut
sebagai kelenjar endokrin karena mampu
menghasilkan hormon. Medula oblongata
berfungsi mengendalikan refleks fisiologis seperti
denyut jantung, gerak alat pernapasan, dan
berkedip. Otak kecil yang berfungsi mengoordinasikan gerakan otot-otot dan mengatur keseimbangan
posisi tubuh.
5. Perbedaan antara sistem saraf somatik dan sistem
saraf otonom sebagai berikut.
Sistem Saraf Somatik
Sistem Saraf Otonom
Mengatur gerakan yang
disadari, contoh gerak kaki
melangkah menuju ke
suatu tempat dan gerakan
tangan
memasukkan
makanan ke dalam mulut
Mengendalikan
gerak
organ-organ yang bekerja
secara otomatis, contoh
otot
polos,
jantung,
lambung, usus, pembuluh
darah, dan kelenjar
Saraf spinal berjumlah 31
pasang yang terdiri atas 8
pasang saraf leher, 12
pasang saraf punggung, 5
pasang saraf pinggang, 5
saraf pinggul, dan 1 pasang
saraf ekor
Sistem saraf otonom terdiri
atas saraf simpatetik dan
saraf
parasimpatetik.
Kedua macam saraf itu
bekerja secara antagonis
6. Penghantaran impuls melalui serabut saraf (akson)
dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif
terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat
di bagian dalam sel saraf. Rangsang (stimulus)
pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan
perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan
muatan pada membran neuron disebut impuls
saraf. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi
berurutan di sepanjang serabut saraf sehingga
impuls saraf bergerak dari satu neuron ke neuron
yang lain. Proses tersebut terjadi dalam waktu
singkat dan akan segera kembali dalam keadaan
terpolarisasi.
7. a. Cairan serebrospinal adalah cairan yang
terdapat di ruang subarachnoid yaitu ruang
yang berada di antara ruang arachnoid dengan
piameter.
b. Fungsi cairan serebrospinal yaitu sebagai
pelindung dari gesekan antara otak dengan
tengkorak dan sumsum tulang belakang
dengan ruas-ruas tulang belakang.
8. Sebuah informasi dari lingkungan luar ditangkap
oleh indra kita, misal mata. Apabila sebuah
informasi ditangkap oleh mata, informasi tersebut
diterima reseptor pada retina. Informasi ini kemudian
diteruskan oleh neuron sensorik menuju otak dan
ditanggapi. Tanggapan tersebut akan dihantarkan
saraf motorik ke alat tubuh.
9. a.
b.
c.
10. a.
b.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok.
Kelenjer tiroid terletak di bagian leher dekat
jakun.
Apabila terjadi hipersekresi hormon tiroksin,
akan mengakibatkan penyakit basedowi.
Penderita basedowi mengalami gejala-gejala
mengeluarkan banyak keringat, suhu tubuh
cenderung tinggi, metabolisme dalam tubuh
meningkat, dan tangan gemetar.
Kelenjar yang ditunjuk oleh huruf X pada
gambar adalah kelenjar adrenal/anak ginjal.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal sebagai berikut.
1) Epinephrin (adrenalin) dan norepinephrin
(noradrenalin), berfungsi menaikkan
kadar glukosa darah, meningkatkan
aktivitas metabolisme, dan menyempitkan pembuluh darah tertentu.
2) Glukokortikoid (kortisolin), berfungsi untuk
menanggulangi kondisi stres yang
berkepanjangan, menaikkan kadar
glukosa darah, dan mengubah lemak
serta protein menjadi glukosa.
3) Mineral/kortikoid (aldosteron) berfungsi
mendorong reabsorpsi Na+ dan ekskresi
K+ di ginjal sehingga tekanan darah
menjadi normal. Hiposekresi hormon
aldosteron dapat mengakibatkan penyakit
adison. Gejalanya antara lain tekanan
darah rendah dan nafsu makan hilang.
Biologi Kelas XI
27
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Retina merupakan lapisan pada bola mata yang
memiliki fotoreseptor berupa sel batang dan sel
kerucut. Sel batang berfungsi untuk penglihatan
pada kondisi cahaya remang dan sel kerucut
berfungsi untuk penglihatan pada kondisi cahaya
terang. Dalam retina juga terdapat bintik kuning
yang mengandung banyak fotoreseptor berupa sel
kerucut. Pada bagian ini bayangan benda dapat
diinterpretasikan oleh otak sehingga kita dapat
melihat. Selain itu, juga ada bintik buta yang tidak
mengandung reseptor. Jika bayangan benda jatuh
di sini, kita tidak dapat melihat. Adapun pupil
merupakan lubang tempat masuknya cahaya. Iris
merupakan selaput yang terletak menggantung di
antara lensa dan kornea. Iris mengandung pigmen
warna sehingga memberi warna pada mata. Kornea
mengandung banyak serabut saraf dan berfungsi
meneruskan cahaya ke lensa mata. Sklera adalah
bagian bola mata yang berwarna keruh.
2. Jawaban: b
X adalah lensa yang berfungsi memfokuskan
jatuhnya bayangan.
Y adalah pupil yang berfungsi mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke mata.
3. Jawaban: e
Mekanisme kerja indra penglihat sebagai berikut.
Cahaya → kornea → aqueous humour → pupil →
lensa → vitreous humour → retina → saraf optik
→ otak.
4. Jawaban: d
Ciri-ciri sel kerucut sebagai berikut.
1) Sensitif terhadap warna.
2) Mengandung pigmen iodopsin.
3) Ditemukan di fovea sentralis.
4) Menimbulkan dampak penglihatan yang lebih
bagus.
5) Terdapat dalam jumlah sedikit di retina.
Adapun mengandung pigmen rodopsin dan
menimbulkan dampak penglihatan yang kurang
bagus merupakan ciri-ciri sel batang.
5. Jawaban: b
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
bahwa pada gambar A mata melihat benda berjarak
dekat sehingga otot siliaris mata berkontraksi dan
mengakibatkan lensa mata lebih tebal. Pada
gambar B mata melihat benda berjarak jauh
sehingga otot siliaris mengalami relaksasi dan
mengakibatkan lensa mata menjadi lebih tipis.
28
Sistem Koordinasi Manusia
6. Jawaban: c
Alat keseimbangan yang terdapat dalam telinga
bagian dalam terdiri atas kanalis semisirkularis,
sakulus, dan utrikulus. Tingkap jorong merupakan
membran yang terdapat pada pangkal koklea.
Tingkap jorong berfungsi menyalurkan getaran ke
koklea. Skala vestibuli dan skala timpani
merupakan bagian dari koklea. Dalam koklea
terdapat organ korti yang terdiri atas sel-sel rambut
sebagai reseptor yang peka terhadap getaran.
7. Jawaban: e
Nomor 1 merupakan saluran setengah lingkaran,
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Nomor 2
merupakan koklea, dalam koklea terdapat organ korti
yang terdiri atas sel-sel rambut sebagai reseptor
getaran bunyi. Nomor 3 merupakan saluran
Eustachius yang berfungsi menyeimbangkan
tekanan antara telinga luar dan telinga tengah. Nomor
4 merupakan lubang telinga, bagian telinga yang
meneruskan getaran bunyi menuju gendang telinga.
Nomor 5 merupakan tulang maleus, ikut bergetarnya
tulang maleus dapat memperkuat intensitas getaran
bunyi.
8. Jawaban: c
Bagian-bagian telinga mempunyai fungsi sebagai
berikut.
Bagian Telinga
Fungsi
a.
Lubang telinga
Mengumpulkan gelombang suara dan mengarahkannya ke lubang
telinga.
b.
Saraf auditori
Meneruskan
impuls
suara dari koklea menuju
otak untuk diterjemahkan sebagai suara.
c.
Koklea
Mengubah gelombang
suara menjadi impuls
suara.
d.
Saluran Eustachius
Menyamakan tekanan di
dalam dan di luar telinga.
e.
Gendang telinga
Meneruskan gelombang
suara menuju ke tulangtulang pendengaran.
9. Jawaban: a
Koklea (rumah siput) terdiri atas tiga bagian yaitu
skala vestibuli di bagian dorsal, skala media di
bagian tengah, dan skala timpani di bagian ventral.
Di dalam skala media bagian tengah terdapat organ
korti yang terdiri atas sel-sel rambut sebagai
reseptor yang peka terhadap getaran. Kanalis
semisirkularis, sakulus, dan utrikulus merupakan
alat keseimbangan pada telinga. Tingkap jorong
merupakan membran yang terdapat pada pangkal
koklea. Tingkap jorong berfungsi menyalurkan
getaran ke koklea.
10. Jawaban: a
Ujung saraf tanpa selaput merupakan reseptor
untuk merespons rasa nyeri atau sakit. Reseptor
ini terdapat di lapisan epidermis kulit. Adapun
korpus Meissner, korpus Krausse, korpus Paccini,
dan korpus Ruffini merupakan reseptor yang
terdapat di lapisan dermis kulit.
B. Uraian
1. Otot siliaris pada mata berfungsi untuk mengatur
bentuk lensa mata agar dapat melihat benda
dengan jelas. Apabila melihat benda pada jarak
dekat, otot siliaris mata berkontraksi dan
mengakibatkan lensa mata lebih tebal. Apabila
melihat benda pada jarak jauh, otot siliaris
mengalami relaksasi dan mengakibatkan lensa
mata menjadi lebih tipis.
2. Pada saat berada di ruangan terang, sel kerucut
bertugas menyampaikan bayangan benda ke otak.
Sementara itu, pigmen-pigmen rodopsin dalam sel
batang akan terurai sehingga sel batang tidak dapat
berfungsi dengan baik. Apabila masuk ke dalam
ruangan gelap, pigmen rodopsin yang sudah terurai
akan terbentuk kembali dan sel batang mengambil
alih fungsi sel kerucut dalam menyampaikan
bayangan benda ke otak. Proses terbentuknya
pigmen rodopsin berlangsung secara bertahap dan
memerlukan waktu beberapa saat. Hal ini
mengakibatkan seseorang tidak dapat melihat pada
awal memasuki ruangan gelap. Lama waktu yang
diperlukan untuk pembentukan rodopsin disebut
waktu adaptasi rodopsin.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Parkinson merupakan gangguan produksi dopamin
di otak karena neuron mengalami degenerasi.
Kekurangan dopamin mengakibatkan asetilkolin
tidak dapat bekerja secara normal. Gangguan
koordinasi kerja otot ini mengakibatkan penderita
mengalami tremor (melakukan gerak yang tidak
terkendali).
2. Jawaban: c
1) Ataksia adalah penyakit degeneratif akibat
mengecilnya otak kecil. Akibatnya, terjadi
3. Getaran suara yang ditangkap daun telinga akan
masuk melalui saluran telinga menuju selaput
gendang. Getaran suara tersebut kemudian
diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran ke
tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput.
Getaran tersebut akan diteruskan ke ujung-ujung
saraf pendengar dan diteruskan ke otak. Otak akan
mengolahnya sehingga kita dapat mendengarkan
bunyi tersebut.
4. a.
b.
Nama struktur yang diberi nomor 1, 2, 3, 4,
dan 5 sebagai berikut.
Nomor 1 merupakan korpus Ruffini.
Nomor 2 merupakan korpus Meissner.
Nomor 3 merupakan reseptor dengan ujung
saraf tanpa selaput.
Nomor 4 merupakan korpus Krausse.
Nomor 5 merupakan korpus Paccini.
Fungsi reseptor-reseptor pada kulit sebagai
berikut.
1) Korpus Ruffini, reseptor untuk merespons
rangsang berupa panas.
2) Korpus Meissner, reseptor untuk merespons rangsang berupa sentuhan.
3) Reseptor dengan ujung saraf tanpa
selaput, reseptor untuk merespons
rangsang berupa rasa sakit/nyeri.
4) Korpus Krausse, reseptor untuk merespons rangsang berupa rasa dingin.
5) Korpus Paccini, reseptor untuk merespons rangsang berupa tekanan.
5. Lidah mampu merasakan cita rasa makanan karena
lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat
kimia berbentuk cair (kemoreseptor). Oleh karena
itu, permukaan lidah selalu lembap karena dilapisi
oleh selaput lendir/membran mukosa. Sebagian
besar kemoreseptor terdapat di permukaan lidah.
Beberapa di antaranya ada yang terdapat di langitlangit pada rongga mulut belakang.
2)
3)
gangguan pada koordinasi gerak tubuh,
contohnya tersedak saat minum, dan kesulitan
melafalkan kata-kata.
Epilepsi adalah penyakit saraf menahun
berupa kelainan pada neuron-neuron di otak
akibat kelainan metabolisme, infeksi, toksin,
atau kecelakaan. Otot-otot rangka penderita
epilepsi pada saat kambuh terus berkontraksi
dan tidak terkontrol.
Neuritis adalah peradangan pada neuron yang
disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan, atau karena tekanan.
Biologi Kelas XI
29
4)
5)
Alzheimer merupakan gangguan berupa berkurangnya kemampuan mengingat akibat
matinya sel-sel saraf otak. Penderita
Alzheimer juga kehilangan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Alzheimer
umumnya menyerang orang berusia di atas
65 tahun.
Meningitis merupakan radang selaput
pelindung sistem saraf pusat (meninges).
Radang ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
meningitis atau virus.
3. Jawaban: b
Kerusakan otak bagian tengah mengakibatkan
hilangnya daya ingat. Gangguan ini disebut afasia.
Kepala membesar dapat disebabkan adanya penumpukan cairan otak pada penderita hidrosefalus.
Otot rangka berkontraksi dan tidak terkontrol terjadi
pada penderita epilepsi. Kesulitan melafalkan katakata dan kesulitan mengontrol gerak tubuh dapat
dikarenakan otak kecil menyusut. Hal ini dialami
oleh penderita ataksia.
4. Jawaban: c
Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin yang berfungsi
memengaruhi metabolisme dan pertumbuhan fisik.
Apabila tubuh kekurangan hormon tersebut sejak
masa kecil dapat mengakibatkan kretinisme (tubuh
kerdil). Apabila tubuh kekurangan hormon tiroksin
pada masa dewasa, dapat mengakibatkan
miksesema (pembengkakan di bawah kulit oleh
cairan). Diabetes melitus terjadi karena tubuh
kekurangan hormon insulin. Akromegali terjadi
karena tubuh kelebihan somatotropin pada masa
dewasa. Gigantisme terjadi karena tubuh kelebihan
somatotropin pada masa kecil. Virilisme terjadi jika
kelenjar adrenal mengalami kerusakan.
5. Jawaban: b
Miopi atau rabun jauh adalah kelainan berupa
gangguan mata saat melihat benda yang letaknya
jauh. Miopi terjadi karena lensa mata terlalu
cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga
bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita
miopi dapat dibantu dengan lensa cekung. Lensa
mata yang terlalu pipih dan bola mata terlalu
pendek merupakan penyebab kelainan mata
hipermetropi.
6. Jawaban: b
Hipermetropi disebabkan oleh lensa mata terlalu
pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik
kuning. Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa
cembung (positif). Astigmatisme adalah kelainan
pada mata berupa permukaan kornea tidak rata.
Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa silindris.
30
Sistem Koordinasi Manusia
Buta warna merupakan penyakit menurun yang
ditandai dengan ketidakmampuan membedakan
warna. Presbiopi disebabkan oleh hilangnya daya
elastisitas lensa yang biasanya diderita oleh lansia.
Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa ganda.
Adapun miopi merupakan kelainan pada mata yang
disebabkan oleh lensa mata yang terlalu cembung.
Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa cekung
(negatif).
7. Jawaban: e
Virilisme terjadi jika kelenjar adrenal mengalami
kerusakan. Kelainan ini ditandai dengan munculnya kumis pada wanita. Diabetes melitus terjadi
karena tubuh kekurangan hormon insulin.
Gigantisme terjadi karena tubuh kelebihan hormon
somatotropin pada masa kecil. Akromegali terjadi
karena tubuh kelebihan hormon somatotropin pada
masa dewasa. Kretinisme terjadi karena tubuh
kekurangan hormon tiroksin.
8. Jawaban: e
Hidrosefalus merupakan peradangan selaput otak
sehingga cairan otak terkumpul di otak sehingga
kepala membesar. Neuritis adalah iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi. Meningitis adalah
peradangan di bagian selaput otak yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria meningitis. Epilepsi adalah
kelainan pada neuron akibat infeksi atau benturan.
Afasia adalah kehilangan daya ingat karena
kerusakan pada otak besar.
9. Jawaban: b
Rabun senja merupakan kelainan pada mata yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin A.
Kemampuan melihat pada penderita rabun senja
berkurang jika intensitas cahaya rendah. Keruhnya lensa mata dapat mengakibatkan katarak.
Lensa mata terlalu pipih dapat mengakibatkan
hipermetropi. Tidak ratanya permukaan kornea
dapat mengakibatkan astigmatisme. Tidak
serasinya otot mata kanan dan kiri dapat
mengakibatkan juling.
10. Jawaban: b
Presbikusis merupakan gangguan pendengaran
karena proses degenerasi, perubahan struktur
koklea, saraf pendengaran, dan penurunan jumlah
sel rambut. Faktor penyebabnya dapat berupa
sering mendengar suara yang terlalu keras atau
karena proses penuaan. Otosklerosis adalah
penyakit pada pendengaran akibat pertumbuhan
yang berlebihan dari tulang-tulang dalam telinga.
Serumen merupakan cairan telinga yang
diproduksi oleh kelenjar serumen. Otitis adalah
peradangan, iritasi, atau infeksi pada saluran
telinga. Tuli adalah gangguan pendengaran karena
kerusakan saraf pendengar.
B. Uraian
1. Apabila tubuh kekurangan yodium, kelenjar gondok
akan bekerja untuk menghasilkan hormon tiroksin.
Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya
pembentukan hormon tirotropin (TSH) oleh kelenjar
hipofisis. Kelebihan hormon tirotropin dapat
mengakibatkan kelenjar gondok membengkak.
2. Pada saat seseorang pilek, rongga hidungnya
terdapat lendir. Lendir ini akan menutupi permukaan
sel-sel reseptor bau pada rongga atas hidung
sehingga molekul-molekul bau sulit mencapai selsel reseptor bau tersebut karena terhalang oleh
lendir.
3. Buta warna merupakan penyakit menurun. Mata
orang normal memiliki tiga macam sel konus yaitu
iodopsin merah, biru, dan hijau. Pada buta warna
dikromatid hanya memiliki dua macam sel konus.
Adapun pada buta warna monokromatid hanya
memiliki satu macam sel konus. Penderita buta
warna hanya mampu melihat warna hitam dan putih.
4. Psikotropika golongan depresan dapat mengakibatkan depresi (menekan) aktivitas susunan
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Bagian yang berperan sebagai efektor dalam tubuh
kita adalah otot dan kelenjar. Adapun alat indra
berfungsi sebagai reseptor yang menerima
rangsang. Otak dan sumsum tulang belakang
merupakan bagian dari sistem saraf yan berfungsi
mengolah impuls yang diterima oleh alat indra.
2. Jawaban: d
Sel saraf memiliki bagian berupa badan sel saraf,
akson, dan dendrit. Akson dibungkus oleh selubung
mielin yang berfungsi sebagai pelindung akson.
Namun, tidak seluruh bagian akson terbungkus
oleh selubung mielin. Bagian yang tidak terbungkus
selubung mielin disebut nodus Ranvier. Fungsi
nodus Ranvier untuk mempercepat jalannya impuls
saraf. Selubung mielin tersebut dibentuk oleh sel
Schwan yang membungkus akson sehingga
membentuk lilitan yang menyelubungi akson.
3. Jawaban: e
Bagian nomor 3 adalah neuron asosiasi yang
menghubungkan neuron sensorik dan neuron
motorik. Bagian yang merespons rangsang yang
diterima adalah efektor. Bagian yang menerima
rangsang dari lingkungan adalah reseptor. Bagian
yang berfungsi menghantarkan impuls saraf ke otak
saraf pusat bagi pemakainya. Pemakai pada
awalnya merasa tenang, kemudian apatis,
mengantuk, dan tidak sadar diri. Semua gerak
refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penglihatan menurun, dan gangguan terhadap sistem
kardiovaskuler. Psikotropika yang termasuk
kelompok depresan adalah diazepam dan
nitrazepam. Psikotropika golongan stimulan dapat
merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya, pemakai
merasa segar, penuh percaya diri, kemudian
berlanjut menjadi susah tidur, agresif, dan mudah
tersinggung. Psikotropika yang termasuk
kelompok stimulan adalah amfetamin dan kokain.
5. Lem kayu mengandung zat inhalansia, yaitu zat
yang mudah menguap. Zat-zat yang terkandung
dalam zat inhalansia berupa pelarut organik seperti
eter, toluena, dan aseton. Apabila dihirup, zat
inhalansia dapat menimbulkan perasaan enak,
nyaman, dan ketagihan. Dalam dosis kecil, zat
inhalansia menimbulkan efek euforia dan
menyenangkan. Jika dihirup terus-menerus, zat
tersebut menimbulkan efek halusinasi.
adalah neuron sensorik (nomor 1). Bagian yang
berfungsi menghantarkan impuls saraf dari otak
adalah neuron motorik (nomor 2).
4. Jawaban: d
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Otak merupakan pusat saraf utama yang mengatur
seluruh aktivitas tubuh. Otak terdiri atas otak
besar, otak depan, otak tengah, otak kecil,
jembatan varol, dan sumsum lanjutan. Sementara
itu, sumsum tulang belakang berfungsi sebagai
penghantar impuls dari dan ke otak serta
mengendalikan gerak refleks. Saraf tepi berfungsi
menghubungkan semua bagian tubuh dengan
pusat saraf (otak dan tulang belakang).
5. Jawaban: b
Serebelum mempunyai dua fungsi berikut.
1) Mengkoordinasi gerakan otot-otot.
2) Mengatur keseimbangan posisi tubuh.
Apabila terjadi kerusakan pada serebelum,
koordinasi otot-otot dan keseimbangan posisi
tubuh akan terganggu. Pendengaran diatur oleh
serebrum lobus temporalis. Penglihatan diatur oleh
serebrum lobus oksipitalis. Pernapasan diatur oleh
medula oblongata.
Biologi Kelas XI
31
6. Jawaban: c
Nama Saraf
Asal Impuls
Optik
Okulomotor
Trigeminal
Olfaktori
Abdusen
Troklear
Vagus
Fasial
Retina mata
Otot bola mata
Gigi dan kulit wajah
Selaput lendir hidung
Otot bola mata
Otot bola mata
Jantung, lambung, dan paru-paru
Wajah dan lidah bagian depan
7. Jawaban: b
Bagian luar membran serabut saraf bermuatan
listrik positif dan bagian dalam membran serabut
saraf bermuatan listrik negatif menunjukkan kondisi
sel saraf saat istirahat. Keadaan tersebut
dinamakan polarisasi. Permukaan luar membran
serabut saraf bermuatan negatif dan permukaan
dalamnya bermuatan positif menunjukkan kondisi
sel saraf saat menerima rangsang. Keadaan ini
disebut depolarisasi.
8. Jawaban: b
Lobus temporalis: pusat bicara dan pendengaran.
Lobus oksipitalis: pusat penglihatan.
Lobus parietalis: pusat bicara, pusat rasa dingin,
panas, dan sakit.
Lobus frontalis: mengendalikan kemampuan
berpikir.
9. Jawaban: a
Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang
melanosit atau melanocyt stimulating hormone
(MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan,
mengakibatkan kulit menjadi hitam. Pembentukan
sel kelamin dipengaruhi oleh follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang
dihasilkan oleh hipofisis lobus anterior. Pembentukan urine dalam tubuh dipengaruhi oleh ADH yang
dihasilkan oleh hipofisis lobus posterior. Kontraksi
otot uterus saat melahirkan dipengaruhi oleh hormon
oksitosin yang dihasilkan oleh hipofisis
lobus posterior. Pertumbuhan seluruh jaringan tubuh
dipengaruhi oleh hormon somatotropin yang
dihasilkan oleh hipofisis lobus anterior.
10. Jawaban: b
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pusat dilindungi oleh selaput
meninges yang terdiri atas durameter, arachnoid,
dan piameter. Otak dibagi menjadi enam bagian,
yaitu otak besar, otak depan, otak tengah, otak
kecil, jembatan varol, dan sumsum lanjutan.
Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
32
Sistem Koordinasi Manusia
merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan. Fungsi
sumsum tulang belakang yaitu menghantarkan
impuls dari dan ke otak serta mengendalikan gerak
refleks. Berdasarkan tempatnya, sistem saraf tepi
terdiri atas saraf kranial dan saraf spinalis. Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf somatik mengendalikan gerakan
yang disadari. Sistem saraf otonom berfungsi
mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja
secara otomatis.
11. Jawaban: b
Bagian pada otak yang mengatur rasa lapar dan
haus adalah hipotalamus. Hipotalamus ditunjukkan oleh nomor 2. Nomor 1 adalah serebrum.
Serebrum berfungsi sebagai pusat pengaturan
semua aktivitas. Nomor 3 adalah otak tengah. Otak
tengah (mesensefalon) berfungsi mengatur gerak
refleks mata. Nomor 4 adalah jembatan varol.
Jembatan varol berfungsi menghantarkan impuls
otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Nomor 5
adalah serebelum. Serebelum merupakan pusat
keseimbangan gerak, koordinasi gerak otot, serta
posisi tubuh.
12. Jawaban: a
Seseorang pada gambar menderita suatu gangguan karena terjadi suatu ketidakseimbangan
hormon somatotropin (hormon pertumbuhan).
Hormon somatotropin berfungsi merangsang
sintesis protein dan metabolisme lemak serta
merangsang pertumbuhan tulang dan otak.
Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan
tubuh tumbuh kerdil (kretinisme). Kelebihan hormon
ini dapat mengakibatkan tubuh tumbuh besar
melebihi normal (gigantisme). Sementara itu,
hormon insulin, adrenalin, dan glukagon berperan
dalam pengaturan kadar gula darah. Hormon
tiroksin berfungsi memengaruhi proses
metabolisme, pertumbuhan fisik, dan menurunkan
kadar kalsium dalam darah.
13. Jawaban: d
1) Hormon insulin dihasilkan oleh kelenjar pulaupulau langerhans, berfungsi untuk mengubah
glukosa (gula) menjadi glikogen pada hati dan
otot lurik. Kekurangan hormon ini akan
mengakibatkan penyakit diabetes melitus.
2) Sekretin, hormon yang dihasilkan dalam
duodenum, berfungsi merangsang pankreas
untuk memproduksi dan mengeluarkan getah
pankreas.
3) Adrenalin, dihasilkan oleh kelenjar adrenal,
berfungsi meningkatkan (merangsang) denyut
jantung, meningkatkan tekanan darah, dan
memperluas saluran pernapasan.
4)
5)
Tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, berfungsi
mengatur metabolisme dan memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Asetilkolin, merupakan zat pengantar impuls
saraf pada celah a
14. Jawaban: c
Nama Hormon
a.
Parathormon
b.
c.
d.
e.
Tiroksin
Gonadotrop
Prolaktin
Adenotrop
Fungsi
Mengatur konsentrasi ion kalsium dan
fosfor.
Memengaruhi proses metabolisme.
Memengaruhi kerja kelenjar kelamin.
Menstimulsi sekresi air susu.
Merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid.
15. Jawaban: b
Peristiwa yang terjadi pada pasien tersebut
merupakan peristiwa gerak refleks. Gerak refleks
merupakan gerak yang tidak disadari. Pada gerak
refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf.
Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor
saja. Ada dua macam neuron konektor, yaitu neuron konektor di otak dan di sumsum tulang
belakang. Contoh gerak refleks yang melalui
neuron konektor otak yaitu pupil mata mengecil
saat terkena cahaya yang terang. Adapun contoh
gerak refleks melalui neuron konektor sumsum
tulang belakang yaitu kaki terangkat saat lutut
dipukul. Urutan jalannya impuls saraf tersebut
sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik →
konektor (sumsum tulang belakang) → neuron
motorik → efektor.
16. Jawaban: d
Menutupnya bola mata akibat terkena debu secara
tiba-tiba merupakan gerak refleks melalui neuron
konektor di otak. Urutan jalannya impuls pada
peristiwa tersebut sebagai berikut.
Debu (rangsang) → reseptor → neuron sensorik
→ konektor (interneuron di otak) → neuron motorik
→ efektor.
17. Jawaban: a
Parathormon dihasilkan oleh kelenjar paratiroid dan
berfungsi untuk mengendalikan kadar kalsium dan
fosfat dalam darah dan tulang. Menentukan ciri
kelamin sekunder pria merupakan fungsi hormon
testosteron yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin
pria. Menaikkan kadar glukosa darah merupakan
fungsi hormon glukokortikoid yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal dan hormon glukagon yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Mencegah
pembentukan urine merupakan fungsi ADH yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Menurunkan
tekanan darah merupakan fungsi hormon noradrenalin yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
18. Jawaban: e
1) FSH–merangsang spermatogenesis dan
pematangan folikel.
2) GH–memacu pertumbuhan semua jaringan
tubuh.
3) TSH–merangsang kelenjar tiroid dan menyekresi hormon tiroksin.
4) ADH–mencegah pembentukan urine dalam
jumlah banyak.
5) ACTH–merangsang kelenjar adrenal untuk
menyekresi glukokortikoid.
19. Jawaban: c
Hormon somatotropin berfungsi merangsang
sintesis protein dan metabolisme lemak, serta
merangsang pertumbuhan tulang dan otot. Hormon
yang memengaruhi kelenjar susu adalah hormon
prolaktin. Hormon yang meningkatkan denyut
jantung adalah hormon adrenalin. Hormon yang
mengubah gula menjadi glikogen adalah hormon
insulin. Hormon yang berfungsi menguraikan
glikogen menjadi glukosa adalah hormon glukagon
dan adrenalin.
20. Jawaban: b
Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan
penyakit diabetes melitus. Penderita diabetes
melitus mengalami gejala-gejala kadar gula darah
naik, berat badan menurun drastis, mudah merasa
haus, serta kulit dan mulut terasa kering. Tumbuh
benjolan pada tulang belakang dan hiperpigmentasi
merupakan gejala-gejala yang dialami penderita
coushing syndrome. Produksi keringat berlebihan
merupakan gejala yang dialami penderita basedowi.
21. Jawaban: c
Kelenjar adrenal atau anak ginjal menghasilkan
beberapa jenis hormon, salah satunya hormon
adrenalin. Hormon adrenalin berpengaruh sangat
cepat. Hormon ini menyebabkan meningkatnya
denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan
tekanan darah. Selain itu, hormon adrenalin juga
berfungsi mengubah glikogen dalam otot menjadi
glukosa. Hormon yang berfungsi untuk merangsang
hati menyerap glukosa adalah hormon insulin.
Hormon yang berfungsi membantu metabolisme
garam dan kalium adalah parathormon. Hormon
yang berfungsi memacu pengendapan kalium di
tulang adalah kalsitonin. Hormon yang berfungsi
meningkatkan reabsorbsi Na+ di lengkung Henle
adalah korteks mineral.
22. Jawaban: d
Nomor 1 merupakan kornea, bagian mata yang
meneruskan cahaya yang diterima. Nomor 2
merupakan pupil, bagian mata yang mengatur
intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata.
Biologi Kelas XI
33
Nomor 3 merupakan iris, bagian mata yang
memengaruhi diameter pupil. Nomor 4 merupakan
lensa, bagian mata yang memfokuskan cahaya
sehingga tepat di fovea sentralis. Nomor 5
merupakan fovea sentralis, suatu lekukan pada
bintik kuning yang terletak tepat pada sumbu
penglihatan mata. Pada bagian ini terdapat sel
kerucut paling banyak dibandingkan bagian lain.
23. Jawaban: b
Bagian depan koroidea dan di belakang kornea
terdapat iris. Iris mengandung pigmen warna
sehingga mengakibatkan perbedaan warna pada
mata. Lubang bulat di tengah iris disebut pupil.
Pupil merupakan jalan masuknya cahaya. Pupil
akan mengecil jika cahaya terang. Sebaliknya, pupil
melebar jika cahaya redup. Hal ini bertujuan untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.
Sklera dan kornea merupakan lapisan luar mata.
Sklera berwarna putih dan tidak tembus cahaya.
Kornea mengandung banyak serabut saraf, tidak
terdapat pembuluh darah, dan tembus cahaya.
Kornea berfungsi meneruskan cahaya menuju ke
lensa mata. Kornea dilindungi oleh selaput
pelindung konjungtiva.
24. Jawaban: a
X merupakan retina dan Y merupakan lensa.
Cahaya yang masuk ke mata melalui pupil akan
menembus empat media refraksi. Keempat media
refraksi tersebut yaitu kornea, aqueous humour,
lensa, dan vitreous humour. Selanjutnya, bayangan
akan jatuh ke retina (X). Bayangan tersebut bersifat
diperkecil, nyata, dan terbalik. Selanjutnya retina
membentuk impuls yang akan diteruskan ke saraf
otak II. Impuls tersebut diinterpretasikan sebagai
penglihatan di otak sehingga bayangan benda seperti
benda yang sebenarnya dengan posisi tegak.
25. Jawaban: e
Astigmatisme adalah kelainan pada mata berupa
permukaan kornea yang tidak rata. Penderita
astigmatisme dapat melihat dengan jelas jika
menggunakan lensa silindris. Miopi (rabun jauh)
disebabkan oleh lensa mata yang terlalu cembung.
Penderita miopi dapat melihat dengan jelas jika
menggunakan lensa cekung. Juling adalah kelainan
mata akibat tidak serasinya otot mata kanan dan
otot mata kiri sehingga arah pandangan kedua bola
mata tidak sama. Kelainan mata juling tidak dapat
diperbaiki dengan penggunaan lensa jenis apa pun.
Presbiopi disebabkan oleh hilangnya daya
elastisitas lensa yang biasanya diderita oleh lansia.
Penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas jika
menggunakan lensa ganda. Hipermetropi disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih. Penderita hipermetropi
34
Sistem Koordinasi Manusia
dapat melihat dengan jelas jika menggunakan lensa
cembung.
26. Jawaban: c
Mekanisme kerja indra pendengaran sebagai
berikut.
Getaran suara → daun telinga → saluran telinga
→ gendang telinga (membran timpani) → maleus
→ incus → stapes → rumah siput (koklea) → selsel rambut (reseptor getaran bunyi) dalam organ
korti → sel saraf auditori → otak.
27. Jawaban: a
Perubahan intensitas cahaya memengaruhi
diameter pupil mata. Hal ini bertujuan untuk mengatur
intensitas cahaya yang masuk ke mata agar tidak
berlebihan. Diameter pupil lebih besar jika berada
di tempat yang intensitas cahayanya lebih rendah
dibandingkan jika berada di tempat yang berintensitas cahaya tinggi. Penebalan dan penipisan
lensa mata dipengaruhi oleh jarak benda ke mata.
Lensa mata lebih tebal jika melihat benda yang
jaraknya lebih dekat. Kornea tidak mengalami
perubahan ketebalan apabila terjadi perubahan
intensitas cahaya atau perubahan jarak pandang.
28. Jawaban: c
Telinga bagian dalam terdiri atas beberapa bagian
yaitu alat keseimbangan, tingkap jorong, dan koklea.
Alat keseimbangan yang terdiri atas kanalis
semisirkularis, sakulus, dan utrikulus. Bagian-bagian
tersebut berhubungan dengan saraf otak VIII.
Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan
limfe dan terdapat ujung saraf pendengaran yang
menghubungkan koklea dengan otak.
29. Jawaban: d
Kemampuan mengecap pada lidah sebagai berikut.
1) Pangkal lidah (1) untuk mengecap rasa pahit.
2) Tepi lidah bagian belakang (2) untuk
mengecap rasa asam.
3) Tepi lidah bagian depan (3) untuk mengecap
rasa asin.
4) Ujung lidah (4) untuk mengecap rasa manis.
30. Jawaban: d
Nomor 1 merupakan korpus Ruffini, reseptor untuk
merespons rangsang berupa panas. Nomor 2
merupakan korpus Meissner, reseptor untuk
merespons rangsang berupa sentuhan. Nomor 3
merupakan reseptor dengan ujung saraf tanpa
selaput, reseptor untuk merespons rangsang berupa
rasa sakit/nyeri. Nomor 4 merupakan korpus
Krausse, reseptor untuk merespons rangsang
berupa rasa dingin. Nomor 5 merupakan korpus
Paccini, reseptor untuk merespons rangsang berupa
tekanan.
B. Uraian
1. a.
b.
2. a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3. a.
b.
c.
4. a.
b.
K = dendrit
L = selubung mielin
M = neurit
Dendrit berfungsi menerima impuls dari ujung
saraf lain dan menghantarkannya ke badan
sel. Selubung mielin berfungsi sebagai
pelindung neurit dan pemberi nutrisi bagi
neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls
dari badan sel saraf ke sel saraf yang lain.
Komunikasi dalam bentuk impuls saraf.
Impuls disalurkan oleh serabut saraf.
Penerima pesan (rangsang) adalah efektor
(otot atau kelenjar).
Menghantarkan rangsang dalam waktu cepat.
Berdampak pada lokasi yang terbatas.
Bekerja secara cepat.
Respons hanya dalam waktu singkat.
Efeknya bersifat tidak permanen dan
reversibel.
P adalah bagian luar sumsum tulang belakang
(berwana putih) yang disebut substansi alba.
Substansi alba mengandung akson bermielin
dan berfungsi menghantarkan impuls menuju
otak dan dari otak ke efektor.
Q adalah bagian dalam (berwarna abu-abu dan
berbentuk seperti kupu-kupu) yang disebut
substansi grissea. Substansi grissea mengandung serat-serat saraf tidak bermielin dan
sinapsis. Substansi grissea dibedakan menjadi dua, yaitu akar dorsal dan akar ventral.
Akar dorsal mengandung saraf sensori yang
dendritnya berhubungan dengan reseptor.
Akar ventral mengandung badan sel saraf
motorik yang membawa impuls dari otak ke
efektor.
Bagian R merupakan neuron aferen (neuron
sensorik) yang berfungsi menghantarkan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat.
Sementara itu, bagian S merupakan neuron
eferen (neuron motorik) yang berfungsi
menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat
ke efektor.
Hormon epineprin dihasilkan oleh kelenjar
adrenal atau kelenjar anak ginjal.
Hormon epineprin bekerja berlawanan dengan
hormon insulin. Hormon epineprin berfungsi
mengubah glikogen (gula dalam otot) menjadi
glukosa (gula dalam darah). Apabila terjadi
peningkatan produksi hormon epineprin, akan
terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di
dalam darah dan penurunan konsentrasi
glikogen di dalam hati.
5. Proses pencernaan makanan yang mengandung
tepung seperti nasi menghasilkan glukosa yang
mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa
dalam darah. Jika kadar glukosa dalam darah
tinggi, pankreas akan mensekresikan hormon
insulin. Hormon insulin merangsang hati untuk
menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
glikogen. Dengan demikian, konsentrasi glukosa
dalam darah akan kembali normal.
6. a.
b.
7. a.
b.
c.
Diabetes melitus merupakan salah satu
penyakit yang ditandai adanya kadar gula
darah (glukosa) yang tinggi dalam tubuh. Hal
ini disebabkan adanya gangguan hormonal,
yaitu pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin dalam jumlah yang cukup
untuk tubuh. Insulin ini berfungsi mengubah
glukosa menjadi glikogen. Akibatnya,
sebagian besar glukosa tidak dapat diubah
menjadi glikogen dan glukosa ini menumpuk
di dalam darah.
Beberapa gejala yang dialami penderita
diabetes melitus sebagai berikut.
1) Kadar gula darah tinggi (≥ 200 mg/dL).
2) Berat badan turun.
3) Mudah merasa haus.
4) Kulit dan mulut terasa kering.
Gambar nomor 1 adalah pupil.
Gambar nomor 2 adalah iris.
Gambar nomor 3 adalah sklera.
Gambar nomor 4 adalah koroidea.
Gambar nomor 5 adalah retina.
Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk ke dalam bola mata.
Iris berfungsi untuk untuk memberikan warna
mata dan memperbesar atau memperkecil
ukuran pupil.
8. Bintik kuning:
a. Bintik kuning merupakan bagian retina yang
mengandung reseptor cahaya.
b. Jika bayangan benda jatuh pada bintik kuning
(fovea sentralis), kita dapat melihat benda.
Bintik buta:
a. Bintik buta merupakan bagian mata tempat
serabut saraf yang berasal dari retina
meninggalkan bola mata menuju ke otak dan
tidak mengandung reseptor cahaya.
b. Jika bayangan benda jatuh di daerah ini, kita
tidak dapat melihat benda tersebut.
Biologi Kelas XI
35
9. Pada saat intensitas cahaya rendah, pupil mata
akan membesar. Hal ini bertujuan agar cahaya yang
masuk ke dalam mata semakin banyak sehingga
bayangan benda dapat terlihat. Sementara itu, pupil
mata akan mengecil pada intensitas cahaya yang
tinggi. Hal ini bertujuan untuk membatasi cahaya
yang masuk ke dalam mata agar tidak berlebihan.
10. Hormon tiroksin berfungsi memengaruhi proses
metabolisme dan oksidasi sel-sel tubuh.
36
Sistem Koordinasi Manusia
Kekurangan tiroksin pada anak-anak dapat
mengakibatkan kretinisme yang ditandai dengan
perubahan fisik dan mentalnya terhambat (kerdil).
Apabila kelebihan tiroksin pada anak-anak dapat
mengakibatkan gigantisme (pertumbuhan
raksasa). Sementara itu, kekurangan tiroksin pada
orang dewasa dapat mengakibatkan miksoedema
(obesitas/kegemukan luar biasa) dan kelebihan
tiroksin dapat mengakibatkan metabolisme
berlebih. Keadaan ini disebut kelainan basedown.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c
Organ pernapasan yang terdiri atas susunan cincin
tulang rawan lentur tetapi kuat yaitu trakea. Trakea
ditunjukkan oleh nomor 3. Sementara itu, nomor 1
yaitu rongga hidung tempat keluar masuknya udara
pernapasan dan merupakan organ yang berhubungan langsung dengan udara luar. Nomor 2
yaitu faring, persilangan antara saluran pernapasan
dan saluran pencernaan. Nomor 4 yaitu bronkus,
percabangan trakea menuju paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Nomor 5 yaitu bronkiolus, percabangan dari bronkus yang berukuran semakin
kecil dan berdinding tipis.
2. Jawaban: e
Organ pernapasan yang memiliki ciri-ciri seperti
disebutkan pada soal menunjukkan organ alveolus. Alveolus ditunjukkan oleh nomor 5. Nomor 1
yaitu faring, merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan)
dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran
pencernaan). Nomor 2 yaitu trakea, trakea
berbentuk seperti pipa dan bercabang membentuk
bronkus. Nomor 3 yaitu bronkus (percabangan dari
trakea yang berjumlah sepasang). Nomor 4 yaitu
bronkiolus (bronkiolus bercabang-cabang menjadi
saluran kecil halus, dan dindingnya tipis, serta tidak
mempunyai tulang rawan).
3. Jawaban: a
Apabila otot interkostal eksternal berelaksasi,
tulang-tulang rusuk kembali ke posisi semula (bergerak turun) sehingga volume rongga dada
mengecil. Keadaan tersebut mengakibatkan
tekanan dalam rongga dada membesar dan udara
keluar dari paru-paru (terjadi ekspirasi). Sementara
itu, jika otot interkostal eksternal berkontraksi, volume rongga dada membesar. Keadaan tersebut
mengakibatkan tekanan dalam rongga dada
mengecil dan udara masuk ke paru-paru (terjadi
inspirasi).
4. Jawaban: a
Di dalam hidung terdapat rambut-rambut yang
berfungsi menyaring debu atau kotoran yang
masuk bersama udara pernapasan.
5. Jawaban: d
O2 mengalir dari udara ke alveolus paru-paru,
kemudian ke kapiler darah dan selanjutnya ke
jaringan tubuh. Aliran O2 ini terjadi karena adanya
perbedaan tekanan parsial O2. Tekanan udara luar
sebesar 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial
O2 di paru-paru sebesar 160 mmHg. Tekanan
parsial O2 pada kapiler darah nadi 100 mmHg dan
tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang
dari 40 mmHg. Hal inilah yang memungkinkan O2
berdifusi dari alveolus ke kapiler darah kemudian
ke jaringan. Sementara itu, tekanan parsial CO2
dalam darah lebih tinggi daripada dalam alveolus.
Oleh karena itu, CO 2 secara terus-menerus
dikeluarkan dari tubuh.
6. Jawaban: c
Saat menghirup napas (inspirasi) otot interkostal
eksternal berkontraksi dan otot interkostal
internal berelaksasi sehingga tulang rusuk
terangkat. Selain itu, otot diafragma berkontraksi
sehingga posisi diafragma mendatar. Akibatnya,
volume rongga dada semakin besar sehingga
tekanan udara di dalamnya berkurang. Dengan
demikian, akan terjadi aliran udara dari luar tubuh
masuk ke paru-paru.
7. Jawaban: c
Volume tidal yaitu volume udara pernapasan yang
dikeluarkan pada waktu bernapas normal. Volume
tidal ditunjukkan oleh nomor III. Sementara itu, volume sisa (nomor I) adalah volume udara yang masih
tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan
ekspirasi maksimal. Volume cadangan ekspirasi
(nomor II) yaitu udara sebanyak 1.500 cc yang
dapat diembuskan lagi setelah melakukan
ekspirasi biasa dengan mengerutkan otot perut
kuat-kuat. Volume cadangan inspirasi (nomor IV)
yaitu udara yang masih dapat dimasukkan secara
maksimal setelah melakukan inspirasi biasa.
Kapasitas vital (nomor V) yaitu volume udara yang
dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi maksimal.
Biologi Kelas XI
37
8. Jawaban: e
Keterangan gambar:
1 = faring
4 = bronkiolus
2 = trakea
5 = pleura
3 = bronkus
Pleuritis merupakan radang pada pleura (selaput
paru-paru) karena pleura mengalami penambahan
cairan interpleura. Akibatnya, timbul rasa nyeri saat
bernapas.
9. Jawaban:
Nama Penyakit
a.
Asidosis
b.
Difteri
c.
Influenza
d.
Sianosis
e.
Polip
Penyebab
Terjadi peningkatan kadar asam
karbonat dan bikarbonat dalam
darah.
Terjadi karena
infeksi
C o r y n e bacterium diphteriae.
Terjadi radang pada selaput
mukosa di saluran pernapasan.
Kandungan O 2 dalam darah
rendah sehingga warna kulit dan
membran mukosa kebiruan
atau pucat.
Terjadi pembengkakan kelenjar
limfa di hidung.
10. Jawaban: c
Emfisema merupakan penyakit yang terjadi karena
ketidaknormalan susunan dan fungsi alveolus.
Kanker paru-paru terjadi karena adanya tumor
ganas dalam epitel bronkiolus. TBC disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis yang ditandai
dengan munculnya bintik-bintik kecil pada dinding
alveolus. Sementara itu, pneumonia disebabkan
oleh bakteri Diplococcus pneumoniae.
11. Jawaban: a
Katak dewasa menghabiskan lebih banyak
hidupnya di darat. Oleh karena itu, kulitnya dijaga
oleh kelenjar mukosa (kelenjar lendir) sehingga
membuat permukaan kulitnya selalu basah. Lendir
tersebut memudahkan oksigen dari udara berdifusi
melalui kulit dan masuk ke pembuluh kapiler darah.
Selain itu, proses difusi juga terjadi pada selaput
kulit pada rongga mulutnya.
12. Jawaban: c
Gambar pada soal menunjukkan hewan laba-laba.
Laba-laba melakukan pertukaran udara pernapasan
menggunakan paru-paru buku. Adapun hewan yang
bernapas dengan insang yaitu ikan. Hewan yang
bernapas dengan labirin yaitu ikan seperti ikan lele,
ikan gabus, dan ikan gurami. Hewan yang bernapas
dengan seluruh permukaan tubuh yaitu cacing
tanah.
38
Ulangan Tengah Semester
13. Jawaban: d
Nama Hewan
a.
b.
c.
d.
e.
Cumi-cumi
Cecak
Ikan gurami
Belalang
Kalajengking
Alat Pernapasan
Insang
Paru-paru
Labirin dan insang
Sistem trakea
Paru-paru buku
14. Jawaban: b
Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa metabolisme
dari tubuh melalui organ-organ ekskresi, yaitu paruparu mengeluarkan karbon dioksida dan uap air,
ginjal mengeluarkan urine (prosesnya dinamakan
mikturasi/buang air kecil), hati mengekskresikan
getah empedu, dan kulit mengekskresikan keringat.
Adapun air mata merupakan hasil sekresi kelenjar
dan bukan merupakan zat sisa metabolisme yang
berbahaya bagi tubuh jika tidak dikeluarkan. Buang
air besar adalah mengeluarkan tinja yang
merupakan zat sisa pencernaan makanan.
15. Jawaban: d
Alat ekskresi manusia meliputi organ-organ berikut.
1) Ginjal mengekskresikan urine.
2) Paru-paru mengekskresikan karbon dioksida
dan uap air.
3) Kulit mengekskresikan keringat.
4) Hati mengekskresikan empedu.
Adapun pankreas bukan merupakan organ ekskresi
melainkan kelenjar pencernaan dan kelenjar buntu
penghasil hormon dalam sistem koordinasi.
16. Jawaban: e
Dalam kondisi panas atau suhu tinggi, pembuluh
darah melebar untuk mengurangi kelebihan panas
tubuh. Pengeluaran cairan lebih banyak dalam bentuk
keringat daripada dalam bentuk urine. Jadi, dari tabel
di atas tampak bahwa sampel e merupakan sampel
yang diambil dalam kondisi lingkungan bersuhu tinggi.
17. Jawaban: e
Urine akan menjadi lebih asam jika mengonsumsi
banyak protein. Urine akan menjadi lebih basa jika
mengonsumsi banyak sayuran. Urine berwarna
kuning cokelat menunjukkan urine tersebut pekat.
Urine yang pekat menunjukkan indikasi bahwa
pemilik urine tersebut mengalami dehidrasi.
18. Jawaban: c
Apabila dalam tubuh mengalami peningkatan bilirubin, mata dan kulit akan berwarna kuning.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa seseorang
mengalami penyakit kuning. Penyakit ini
menunjukkan adanya gangguan pada hati. Hati
ditunjukkan pada nomor 3. Sementara itu, nomor
1 yaitu kulit, nomor 2 yaitu paru-paru, nomor 4 yaitu
ginjal, dan nomor 5 yaitu kantong kemih.
19. Jawaban: e
Nama Penyakit
a.
Batu ginjal
b.
Diabetes melitus
c.
Sirosis hati
d.
Scabies
e.
Lepra
Penyebab
Urine mengalami jenuh
garam-garaman.
Terjadi peningkatan kadar
gula darah.
Terjadi kerusakan pada sel
hati karena mengonsumsi
minuman beralkohol.
Terkena alergi terhadap
tungau.
Terjadi infeksi kronis karena
ada bakteri Mycobacterium
leprae.
20. Jawaban: e
Apabila dalam urine orang sehat mengandung
glukosa menunjukkan bahwa orang tersebut
menderita diabetes melitus. Keadaan tersebut
dikarenakan dalam ginjal orang yang sehat selektif
menyerap kembali glukosa sehingga glukosa tidak
terdapat di dalam urine.
21. Jawaban: c
Urine terbentuk melalui proses filtrasi, reabsorpsi,
dan augmentasi. Proses filtrasi berlangsung di
glomerulus, sedangkan reabsorpsi dan augmentasi
berlangsung di tubulus-tubulus ginjal. Apabila urine
tidak terbentuk berarti glomerulus dan tubulustubulus ginjal mengalami kerusakan.
22. Jawaban: d
Proses pembentukan urine melalui 3 tahap. Pada
awalnya darah memasuki glomerulus dan
mengalami tahap filtrasi (nomor 1). Selanjutnya,
urine primer akan masuk ke tubulus proksimal dan
mengalami tahap reabsorpsi (nomor 2) serta
menghasilkan urine sekunder (filtrat Y). Pada tahap
akhir, urine sekunder mengalami tahap augmentasi
(nomor 3) dan menghasilkan urine sesungguhnya.
23. Jawaban: b
Pernapasan merupakan proses memasukkan
oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida
(CO2) serta uap air (H2O). Untuk membuktikan
adanya uap air (H2O), dapat dilakukan dengan
mengembuskan napas di permukaan cermin.
Cermin akan berubah menjadi buram menandakan
bahwa bernapas mengeluarkan uap air (H2O).
24. Jawaban: e
Bagian yang ditunjukkan oleh huruf S yaitu kelenjar
minyak. Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang
berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering.
Menghasilkan keringat dan mengeluarkan zat NaCl
merupakan fungsi dari kelenjar keringat. Menegakkan
rambut pada kulit merupakan fungsi otot penegak
rambut di dekat rambut. Melindungi tubuh terhadap
benturan merupakan fungsi jaringan lemak.
25. Jawaban: b
Berdasarkan tabel terlihat bahwa urine sekunder
mengandung banyak glukosa dalam darah. Oleh
karena itu, orang tersebut mengalami penyakit
glukouria. Sementara itu, dari tabel terlihat bahwa
kandungan protein dan asam urat dalam darah
rendah sehingga orang tersebut tidak mungkin
menderita uremia dan albuminuria.
26. Jawaban: e
Ciri-ciri pada soal menunjukkan organ ekskresi yaitu
paru-paru. Hati terletak di bagian atas sebelah kanan
abdomen dan di bawah tulang rusuk. Kulit merupakan
lapisan terluar dari tubuh. Anus bukan termasuk organ ekskresi. Ginjal terletak di sebelah kiri dan kanan
ruas tulang pinggang di dalam rongga perut.
27. Jawaban: d
Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam
tubuh melainkan dirombak di dalam hati menjadi
senyawa yang mengandung unsur N dan tidak
mengandung unsur N. Senyawa yang mengandung
unsur N disintesis menjadi urea. Urea akan
dikeluarkan dari tubuh bersama urine.
28. Jawaban: c
Retina merupakan lapisan dari bola mata yang
memiliki fotoreseptor berupa sel batang dan sel
kerucut. Sel batang berfungsi untuk penglihatan
pada kondisi cahaya remang dan sel kerucut
berfungsi untuk penglihatan pada kondisi cahaya
terang. Dalam retina juga terdapat bintik kuning
yang mengandung banyak fotoreseptor berupa sel
kerucut. Pada bagian ini, bayangan benda dapat
diinterpretasikan oleh otak sehingga kita dapat
melihat. Selain itu, juga ada bintik buta yang tidak
mengandung reseptor. Jika bayangan benda jatuh
di sini, kita tidak dapat melihat. Adapun pupil
merupakan lubang tempat masuknya cahaya. Iris
merupakan selaput yang terletak menggantung di
antara lensa dan kornea. Kornea merupakan
lapisan yang memberi warna pada mata yang
mengandung banyak serabut saraf dan berfungsi
untuk meneruskan cahaya ke lensa mata. Sklera
adalah bagian bola mata yang berwarna keruh.
29. Jawaban: e
Bagian yang berfungsi menyamakan tekanan
antara telinga luar dengan telinga tengah adalah
saluran eustachius (ditunjukkan oleh nomor 5).
Bagian yang ditunjuk oleh nomor 1 adalah maleus.
Bagian yang ditunjuk oleh nomor 2 adalah inkus.
Bagian yang ditunjuk oleh nomor 3 adalah stapes.
Bagian yang ditunjuk oleh nomor 4 adalah koklea.
30. Jawaban: e
Sinapsis adalah titik temu antara ujung akson salah
satu neuron dengan neuron lain. Sinapsis dibentuk
Biologi Kelas XI
39
oleh ujung akson yang membengkak. Jika impuls
telah sampai di membran prasinapsis, vesikelvesikel akan menuju membran prasinapsis karena
pengaruh Ca2+ yang masuk ke bonggol sinapsis.
Selanjutnya, vesikel-vesikel tersebut akan
melepaskan zat neurotransmiter. Zat ini berfungsi
menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron
berikutnya.
31. Jawaban: a
Bagian yang ditunjuk oleh huruf Q yaitu dendrit.
Dendrit berfungsi menerima impuls dari ujung saraf
lain dan menghantarkan ke badan sel saraf.
Sementara itu, huruf P yaitu nukleus, berfungsi
mengatur kegiatan sel. Huruf R yaitu selubung mielin,
berfungsi melindungi neurit dan memberi nutrisi bagi
neuron. Huruf S yaitu nodus Ranvier, merupakan
bagian neurit yang tidak terbungkus selubung mielin.
Huruf T yaitu akson, berfungsi meneruskan impuls
dari badan sel saraf ke sel saraf lain.
32. Jawaban: c
Bagian yang berfungsi melindungi neurit dan
memberi nutrisi bagi neuron yaitu selubung mielin.
Selubung mielin ditunjukkan oleh huruf R.
33. Jawaban: c
Nama Saraf
Jenis Saraf
a.
Troklear
Motorik
b.
c.
Hipoglosal
Olfaktori
Motorik
Sensorik
d.
e.
Auditori
Trigeminal
Sensorik
Sensorikmotorik
Asal Impuls
Satu otot bola
mata
Otot lidah
Selaput lendir
hidung
Telinga dalam
Gigi dan kulit
wajah
34. Jawaban: c
Bagian Saraf Pusat
a.
Otak kecil
b.
Otak tengah
c.
Otak besar
d.
Sumsum lanjutan
e.
Sumsum tulang
belakang
Fungsi
Sebagai pusat keseimbangan tubuh.
Sebagai pengatur gerakan
mata.
Sebagai pusat saraf utama,
pusat ingatan, kecerdasan,
kesadaran, dan keinginan.
Sebagai refleks muntah,
batuk, bersin, dan bersendawa.
Sebagai pengatur gerak
refleks.
35. Jawaban: e
Hormon yang memengaruhi perubahan glikogen
menjadi glukosa yaitu adrenalin/epineprin.
Adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
Sementara itu, hormon yang memengaruhi
perubahan glukosa menjadi glikogen yaitu insulin.
Insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Adapun
40
Ulangan Tengah Semester
kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin,
triyodotironin, dan kalsitonin. Kelenjar hipofisis
menghasilkan beberapa kelenjar di antaranya
ACTH, GH, FSH, dan LH.
36. Jawaban: b
Akson merupakan satu juluran panjang dari badan
sel saraf, berbentuk tipis dan panjang, serta
mengandung neurofibril, tetapi tidak mengandung
badan Nissl. Tidak semua akson diselubungi
mielin. Pada bagian akson yang tidak diselubungi
mielin disebut Nodus Ranvier.
37. Jawaban: c
Otot rangka berkontraksi berulang-ulang tanpa
disadari merupakan gejala yang dialami penderita
epilepsi. Adapun afasia merupakan kerusakan pada
otak besar bagian tengah sehingga mengakibatkan
kehilangan daya ingat. Ataksia adalah penyakit
degeneratif akibat mengecilnya otak kecil.
Neuritis adalah gangguan iritasi pada neuron yang
disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan, atau tekanan. Hidrosefalus merupakan
peradangan selaput otak sehingga cairan otak
terkumpul di otak dan mengakibatkan kepala
membesar.
38. Jawaban: b
Seseorang yang kepalanya terbentur aspal
kemudian jalannya sempoyongan berarti terjadi
gangguan keseimbangan tubuh. Pusat
keseimbangan tubuh diatur oleh serebelum (otak
kecil).
39. Jawaban: e
Dalam keadaan istirahat, neuron tidak menghantarkan impuls sehingga neuron berada dalam kondisi
polarisasi. Pada kondisi polarisasi, permukaan luar
neuron bermuatan positif, sedangkan permukaan
dalam bermuatan negatif.
40. Jawaban: b
Bagian Mata
Lensa mata
Pupil
Kornea
Koroid
Fungsi
Membiaskan cahaya.
Mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke mata.
Meneruskan cahaya ke lensa
mata.
Memberi nutriea pada retina.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Ketika darah mengandung banyak CO2, pH darah
akan mengalami perubahan. Perubahan pH ini
dideteksi oleh medula oblongata. Sebagai respons,
medula oblongata mengirimkan impuls pada otot
tulang rusuk agar proses pernapasan lebih cepat.
Dengan demikian, CO2 yang berlebihan dalam
darah dapat segera dikeluarkan dari dalam tubuh.
2. Pada saat berlari, laju metabolisme tubuh akan
meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga
meningkat. Oleh karena itu, tubuh akan
meningkatkan frekuensi pernapasan untuk
mencukupi kebutuhan oksigen tersebut. Jadi,
frekuensi pernapasan akan meningkat seiring
dengan peningkatan aktivitas yang dilakukan.
3. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma.
Mekanisme inspirasi terjadi karena kontraksi otototot rahang bawah dan otot perut. Rongga mulut
membesar ketika otot rahang bawah
(submaksilaris) mengendur dan otot sternohioideus
di bagian bawah rahang berkontraksi. Keadaan
tersebut mengakibatkan peningkatan tekanan
dalam rongga mulut sehingga terjadi aliran udara
melalui rongga mulut dan koana. Ketika otot
submaksilaris dan otot geniohioideus berkontraksi,
rongga mulut mengecil. Koana menutup dan celah
faring membuka sehingga udara terdorong masuk
ke paru-paru (inspirasi).
4. Pada saat suhu lingkungan tinggi atau panas,
kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler
di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa
metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat
mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan
kulit dengan cara penguapan. Penguapan
mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun
sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Oleh
karena itu, pada suhu lingkungan tinggi
pengeluaran urine lebih sedikit karena sebagian
besar cairan tubuh dikeluarkan melalui keringat.
Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah atau
dingin, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh
kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini, darah
tidak membuang sisa metabolisme dan air.
Akibatnya, penguapan sangat berkurang sehingga
suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami
kedinginan. Jadi, keluarnya keringat dari permukaan
kulit merupakan bentuk adaptasi tubuh terhadap
suhu dingin dan panas. Sementara itu, sebagian
besar sisa metabolisme dan air dibuang melalui
urine. Hal ini karena pada suhu rendah produksi
hormon ADH menurun sehingga mengakibatkan
penyerapan air pada urine berkurang. Akibatnya,
produksi urine menjadi lebih banyak.
5. Arteri ginjal (x) membawa darah masuk ke ginjal.
Vena ginjal (y) membawa darah keluar ginjal. Ureter (z) membawa urine dari ginjal menuju kantong
kemih.
6. Pada proses pembentukan urine, tidak semua
cairan/urine primer hasil filtrasi akan menjadi urine
sesungguhnya. Keadaan tersebut disebabkan pada
proses reabsorpsi terjadi penyerapan kembali zat-
zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Contoh
glukosa, asam amino, dan air. Sisa cairan yang
tidak dikeluarkan tubuh diserap kembali oleh darah
dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
7. Glikosuria adalah kelainan yang dicirikan dengan
ditemukannya glukosa pada urine. Hal tersebut
menunjukkan adanya kelainan pada tubulus ginjal.
Hematuria adalah kelainan dengan tanda
ditemukannya sel darah merah di dalam urine.
Penyebabnya adalah peradangan pada ginjal atau
karena iritasi akibat bergesekan dengan batu ginjal.
Albuminuria adalah kelainan yang ditandai dengan
ditemukannya zat putih telur (albumin) dalam urine.
Penyebabnya adalah kerusakan pada glomerulus
yang mengakibatkan protein berukuran besar
seperti albumin dapat lolos dari filtrasi.
8. Keadaan kurang cairan (dehidrasi) menyebabkan
tekanan osmotik darah naik dan konsentrasi air
dalam darah menurun. Akibatnya, sekresi ADH
meningkat dan dialirkan darah menuju ginjal.
Terdapatnya ADH dalam ginjal menyebabkan
permeabilitas membran meningkat. Dengan
demikian, air akan berdifusi dari tubulus kolektifus
ke dalam pembuluh darah. Proses tersebut
mengakibatkan kandungan air dalam darah
meningkat. Akibatnya, urine yag dihasilkan lebih
sedikit dan pekat. Sebaliknya, dalam keadaan
cukup cairan tekanan darah turun dan konsentrasi
air dalam darah meningkat. Sekresi ADH menurun
menyebabkan permeabilitas membran menurun.
Sehingga, air dalam tubulus kolektifus tidak
berdifusi keluar. Dengan demikian, urine yang
dihasilkan banyak dan encer.
9. Ujung akson membengkak membentuk bonggol
sinapsis. Pada bonggol tersebut mengandung
gelembung yang disebut neurotransmiter.
Neurotransmiter tersebut berperan membawa
impuls dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain.
Neurotransmiter tersebut akan berdifusi melewati
celah sinapsis. Selanjutnya, neurotransmiter akan
berikatan dengan protein khusus atau reseptor
yang berada di membran pascasinapsis. Ikatan
tersebut akan mengakibatkan impuls dapat
diteruskan ke sel saraf lainnya. Dengan demikian,
apabila tidak terdapat neurotransmiter, impuls tidak
dapat merambat dari satu sel saraf ke sel saraf
lainnya.
10. Reaksi pada gerak refleks berlangsung lebih cepat
karena gerak refleks terjadi melalui perjalanan
impuls yang pendek. Rangsang yang diterima oleh
reseptor dihantarkan ke saraf pusat. Dalam saraf
pusat, impuls tidak diolah dan langsung dikirim ke
efektor. Oleh karena itu, respons yang diberikan
pada gerak refleks lebih cepat.
Biologi Kelas XI
41
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan struktur dan fungsi organ reproduksi manusia;
2. menjelaskan kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan;
3. menggunakan mikroskop dengan baik.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah diciptakan organ-organ reproduksi yang baik;
2. bersikap disiplin dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari;
3. berpikiran terbuka dan kritis terhadap suatu masalah.
Sistem Reproduksi Manusia
Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia
•
Menyaksikan video mengenai proses pembentukan janin
di dalam rahim.
Melakukan pengamatan gambar mengenai struktur organ reproduksi pria.
Mengidentifikasi struktur jaringan testis.
Melakukan pengamatan gambar mengenai struktur organ reproduksi wanita.
Mengidentifikasi struktur jaringan ovarium.
Mendiskusikan mengenai gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis.
Mendiskusikan siklus menstruasi berdasarkan gambar
atau charta siklus menstruasi.
Membuat media presentasi mengenai pentingnya
pemberian ASI bagi peningkatan kualitas SDM.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kesehatan Reproduksi, Program KB, dan Masalah Kependudukan
•
•
•
•
•
•
Mendiskusikan keterkaitan antara kesehatan reproduksi,
program KB, dan masalah kependudukan.
Mencari informasi mengenai cara mencegah terjangkitnya
penyakit yang menyerang sistem reproduksi.
Mendiskusikan mengenai dampak negatif dari perilaku
negatif dan pernikahan dini yang berkaitan dengan sistem
reproduksi.
Mencari informasi mengenai program KB untuk mengatasi
permasalahan penduduk.
Mencari informasi mengenai metode-metode kontrasepsi.
Membuat poster kampanye mengenai penggunaan ASI
eksklusif dan pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kualitas SDM.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah diciptakan organ-organ reproduksi yang baik.
Bersikap disiplin dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari.
Berpikiran terbuka dan kritis terhadap suatu masalah.
Menjelaskan proses pembentukan janin di dalam rahim.
Menjelaskan struktur organ reproduksi pria.
Menjelaskan struktur jaringan testis.
Menjelaskan struktur organ reproduksi wanita.
Menjelaskan struktur jaringan ovarium.
Menjelaskan gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis.
Menjelaskan siklus menstruasi.
Menjelaskan pentingnya ASI bagi peningkatan kualitas SDM.
Menjelaskan keterkaitan antara kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan.
Menjelaskan cara mencegah penyakit yang menyerang sistem reproduksi.
Menjelaskan dampak negatif dari perilaku negatif dan pernikahan dini terhadap sistem reproduksi.
Menjelaskan mengenai program KB untuk mengatasi permasalahan penduduk.
Menjelaskan metode-metode kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Menjelaskan penggunaan ASI eksklusif dan pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kualitas SDM.
42
Sistem Reproduksi Manusia
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Organ reproduksi eksternal pada pria yaitu skrotum
(2) dan penis (3), sedangkan organ reproduksi internal pada pria yaitu testis, saluran kelamin
(epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan
uretra), dan kelenjar kelamin (vesikula seminalis,
kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper).
2. Jawaban: d
Testis diselubungi oleh kantong pelindung yang
disebut skrotum. Dalam skrotum terdapat otot
polos dan otot lurik. Otot lurik inilah yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil.
Epididimis, vas deferens, dan uretra merupakan
saluran kelamin yang terdapat di luar testis.
Sementara itu, vesikula seminalis merupakan salah
satu kelenjar kelamin (organ reproduksi internal).
3. Jawaban: a
Sel primordial
↓ mitosis
Spermatogonia
Spermatogonia

→ →
Spermatogonia
↓
Spermatosit primer
↓ meiosis pertama
Spermatosit sekunder
↓ meiosis kedua
Spermatid
↓
Spermatozoa
4. Jawaban: b
Proses pembentukan spermatosit primer dipengaruhi oleh hormon testosteron yang dihasilkan
oleh sel-sel Leydig di dalam tubulus seminiferus.
Luteinizing hormone berfungsi merangsang sel-sel
Leydig untuk menyekresikan testosteron. Follicle
stimulating hormone merangsang sel-sel sertoli
untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP merangsang terjadinya spermatogenesis.
Estrogen berfungsi dalam pematangan sel-sel
sperma. Progesteron tidak berperan dalam spermatogenesis.
5. Jawaban: b
Saluran yang dilalui sperma keluar dari testis yaitu:
epididimis → vas deferens → kantong sperma →
saluran ejakulasi → uretra
6. Jawaban: e
Keterangan gambar:
1 = vas deferens, saluran kelamin lanjutan
epididimis
2 = skrotum, kantong pelindung testis
3 = lobulus, tempat testis berada
4 = epididimis, tempat penyimpanan sementara
sperma yang belum matang sampai sperma
matang
5 = tubulus seminiferus, tempat pembentukan
sperma
7. Jawaban: e
Keterangan gambar:
Nomor 1 : spermatogonium = diploid
Nomor 2 : spermatosit primer = diploid
Nomor 3 : spermatosit sekunder = haploid
Nomor 4 : spermatid = haploid
Nomor 5 : sperma = haploid
8. Jawaban: e
Tahapan dalam spermatogensis sebagai berikut.
1) Tahap penggandaan, sel primordial mengalami
pembelahan mitosis berulang-ulang dan membentuk spermatogonia (tunggal = spermatogonium).
2) Tahap pertumbuhan, spermatogonium
bersifat diploid. Spermatogonia tumbuh dan
berkembang membentuk spermatosit primer
(diploid).
3) Tahap pematangan, spermatosit primer
membelah secara meiosis membentuk dua
spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit
sekunder kemudian membelah secara meiosis
membentuk empat buah spermatid (haploid).
Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi
sperma (haploid).
9. Jawaban: d
1) Mitosis terjadi pada tahap penggandaan, yaitu
sel primordial (1) menjadi spermatogonium (2).
2) Meiosis I terjadi pada pembentukan
spermatosit primer (3) menjadi spermatosit
sekunder (4).
10. Jawaban: e
Kesuburan pria dipengaruhi oleh kuantitas dan
kualitas sperma. Secara kualitas, seorang pria
dinyatakan subur jika dalam 1 ml cairan sperma
terkandung lebih dari 20 juta sel sperma. Adapun
penentu secara kualitas, di antaranya motilitas sel
sperma dan daya tahan hidup sel sperma.
Biologi Kelas XI
43
11. Jawaban: c
Keterangan gambar sebagai berikut.
(1) Oviduk (tuba fallopii), tempat terjadinya
fertilisasi.
(2) Ovarium, tempat pembentukan ovum.
(3) Uterus, tempat pertumbuhan dan perkembangan
embrio sebelum dilahirkan.
(4) Serviks atau leher rahim.
(5) Vagina merupakan saluran akhir organ
reproduksi wanita.
12. Jawaban: b
Pada sistem reproduksi internal wanita terdapat
saluran yang menghubungkan ovarium dengan
uterus. Saluran itu disebut tuba fallopii atau oviduk.
Saluran ini berjumlah dua, bagian kiri dan kanan.
Pada bagian ujung tuba fallopii terdapat infundibulum yang mempunyai fimbriae. Fimbriae atau
jumbai-jumbai ini berfungsi menangkap ovum saat
terjadi ovulasi.
13. Jawaban: d
Dalam oogenesis terdapat tiga tahapan, yaitu tahap
penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap
pamatangan. Tahap penggandaan terjadi dalam
ovarium janin sejak dalam kandungan, tahap
pertumbuhan terjadi hingga seorang wanita memasuki
masa puber, sedang tahap pematangan dimulai sejak
seorang wanita mengalami masa puber.
14. Jawaban: c
Oogenesis terjadi dalam tiga fase (penggandaan,
pertumbuhan, dan pematangan). Pada tahap
penggandaan dan pertumbuhan terjadi pembelahan
mitosis, hasil berupa oogonium (1) dan oosit primer
(2). Pada tahap pematangan, oosit primer
mengalami pembelahan meiosis I membentuk
oosit sekunder (3) dan badan polar I (4). Selanjutnya
oosit sekunder mengalami pembelahan meiosis II
(nomor 5) dan terhenti sampai terjadi ovulasi.
15. Jawaban: c
Siklus menstruasi pada umumnya terjadi setiap
28 hari. Jadi, jika hari pertama menstruasi terjadi
pada tanggal 25 November, hari pertama
menstruasi bulan berikutnya jatuh pada tanggal
23 Desember (ditambah 28 hari). Sementara itu,
peristiwa ovulasi umumnya terjadi pada hari
ke-14 setelah hari pertama menstruasi, yaitu pada
tanggal 9 Desember.
16. Jawaban: e
Keterangan gambar:
1. Uterus
2. Korion
3. Plasenta
44
4.
5.
Sistem Reproduksi Manusia
Alantois
Amnion
1)
2)
3)
4)
Korion merupakan membran terluar dari
embrio.
Plasenta merupakan penghubung embrio
dengan endometrium ibu.
Alantois merupakan membran pembentuk tali
pusar (ari-ari).
Amnion merupakan kantong berisi cairan
tempat embrio berada. Amnion melindungi
embrio dari guncangan, tekanan, dan benturan,
serta perubahan suhu yang sangat drastis.
17. Jawaban: d
Selama berlangsungnya siklus menstruasi, terjadi
interaksi antara LH, FSH, estrogen, dan progesteron.
Adapun peran progesteron selama siklus menstruasi
adalah menghambat produksi FSH dan LH, serta
memelihara ketebalan endometrium uterus hingga
siap untuk implantasi (penanaman) embrio. Hormon
yang merangsang ovulasi adalah LH. Hormon yang
merangsang kontraksi uterus adalah oksitosin.
Hormon yang merangsang pertumbuhan folikel
primer adalah FSH.
18. Jawaban: c
Korpus luteum menghentikan produksi estrogen
dan progesteron terjadi pada fase menstruasi.
19. Jawaban: e
Proses persalinan diawali dengan kontraksi uterus
yang dipengaruhi hormon-hormon estrogen,
oksitosin, prostaglandin, dan relaksin. Sementara
itu, hormon mammotropin memengaruhi pertumbuhan awal kelenjar payudara.
20. Jawaban: b
Bagian yang ditunjuk huruf A menunjukkan fase
menstruasi. Pada fase ini korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang
menebal. Lepasnya ovum tersebut menyebabkan
endometrium robek atau meluruh. Peluruhan ini
mengakibatkan terjadinya pendarahan pada fase
menstruasi. Hipotalamus menghasilkan hormon
gonadotropin yang merangsang pembentukan FSH
terjadi pada fase pra-ovulasi. Estrogen
menghambat pembentukan FSH dan hipofisis,
melepaskan LH terjadi pada fase ovulasi.
Progesteron merangsang pembentukan lendir
merupakan pernyataan yang salah. Hormon yang
berfungsi merangsang pembentukan lendir yaitu
estrogen yang terjadi pada fase pra-ovulasi. Ovum
matang diselubungi folikel terjadi pada fase ovulasi.
B. Uraian
1. P = vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat
dilaluinya sel sperma dari epididimis menuju
vesikula seminalis (kantong sperma).
Q = epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma.
R = tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat
pembentukan sperma.
2.
Tahap pertumbuhan
Tahap penggandaan
2n Sel primordial
Mitosis
2n Spermatogonium
2n Spermatogonium
2n
Spermatosit
2n
primer
Meiosis
pertama
n Spermatosit
sekunder
Tahap pematangan
n
Meiosis
kedua
n
n
Diferensiasi
n
Spermatid
n
Diferensiasi
n
n
n
n
Spermatozoa
3. Kelenjar asesoris adalah kelenjar reproduksi yang
menghasilkan cairan reproduksi dalam saluran
reproduksi pria. Cairan reproduksi tersebut berfungsi
untuk mempertahankan hidup sperma dan
pergerakan sperma selama proses fertilisasi. Kelenjar
asesoris ada tiga yaitu vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar Cowper. Vesikula seminalis
(kantong sperma) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk
yang terletak di belakang kandung kemih. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
berfungsi sebagai nutrisi bagi sperma. Kelenjar
prostat melingkari bagian atas uretra, terletak di
bagian bawah kandung kemih. Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang mengandung kolesterol,
garam, dan fosfolipid. Fungsinya untuk kelangsungan
hidup sperma. Kelenjar Cowper memiliki saluran
langsung menuju uretra. Kelenjar ini menghasilkan
getah yang bersifat basa.
4. Pembentukan sperma dalam testis memerlukan suhu
tertentu yang lebih rendah dari suhu tubuh.
Pembentukan sperma akan mengalami gangguan jika
suhu di sekitar testis lebih tinggi dari suhu tubuh.
Celana ketat akan menekan skrotum (pelindung testis) sehingga fungsi skrotum sebagai pengatur suhu
mengalami gangguan. Akibatnya suhu di dalam testis tidak sesuai untuk pembentukan sperma. Jadi,
secara logika pernyataan tersebut benar.
5. Dalam perjalanannya menuju tubulus seminiferus,
sperma melalui berbagai rintangan, terutama cairan
kental menuju rahim. Setelah mencapai rahim,
sperma masih harus melanjutkan perjalanan menuju
tuba fallopii, tempat sel telur berada. Hanya sperma
unggul yang mampu membuahi sel telur. Ketika
sebuah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma, secara
otomatis sperma-sperma di sekeliling sel telur (yang
telah dibuahi) akan mati sehingga tidak mungkin
ada sperma lain yang mencapai sel telur.
6. Peristiwa yang terjadi pada tahap pematangan
sebagai berikut.
a. Oosit primer membelah secara meiosis I
sehingga terbentuk oosit sekunder dan badan
polar I. Oosit sekunder berhenti membelah hingga
saat terjadi fertilisasi atau saat terjadi ovulasi.
b. Setelah terjadi fertilisasi, oosit sekunder
membelah secara meiosis II menghasilkan
ootid (haploid) dan badan polar II.
c. Ootid mengalami diferensiasi menjadi ovum,
sedangkan badan polar II mengalami
degenerasi.
7. Secara normal hamil terjadi di uterus. Setelah
terjadi fertilisasi, sel telur bergerak meninggalkan
saluran telur menuju uterus. Pada tahap selanjutnya
zigot (perkembangan dari sel telur yang telah
dibuahi) membenamkan diri di dinding uterus. Pada
kasus hamil di luar kandungan, zigot tidak
membenamkan diri di dinding uterus melainkan di
dinding saluran telur. Kemungkinan penyebabnya
karena adanya penyumbatan saluran telur sehingga
zigot tidak dapat bergerak menuju uterus (rahim).
Karena merupakan kehamilan abnormal, kehamilan
harus digugurkan karena saluran telur dapat pecah
jika kehamilan berlanjut. Jika hal ini sampai terjadi
dapat mengganggu keselamatan ibu hamil.
8. a.
b.
c.
d.
FSH merangsang pembentukan folikel de
Graaf dalam ovarium dan memacu pembentukan
estrogen.
Estrogen berperan merangsang kelenjar
hipofisis untuk memproduksi LH dan menghambat produksi FSH.
LH berperan merangsang ovulasi dan perkembangan korpus luteum serta merangsang
ovarium untuk memproduksi progesteron.
Progesteron berperan memacu pembentukan
endometrium uterus hingga siap untuk implantasi embrio, menghambat produksi FSH oleh
kelenjar hipofisis, dan menghambat produksi LH.
Biologi Kelas XI
45
9. Antara pembuluh darah ibu dengan pembuluh darah
janin dipisahkan oleh jaringan ikat. Akan tetapi,
jaringan ini dapat dilewati oleh bakteri dan virus.
Itulah sebabnya ibu hamil yang mengidap HIV/
AIDS dapat menularkan kepada janin yang
dikandungnya.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Timbul benjolan di daerah alat kelamin merupakan
gejala yang dialami penderita kutil kelamin. Saat
kencing keluar cairan kental putih kekuningan
dialami olah penderita gonorrhoe.
2. Jawaban: a
1) Orkitis adalah peradangan pada testis (organ
reproduksi pria).
2) AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia, dapat terjadi baik
pada pria maupun wanita.
3) Gonorrhoe adalah penyakit kelamin yang dapat
menyerang baik pada pria maupun wanita.
Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae.
4) Klamidia adalah penyakit kelamin yang dapat
menyerang baik pada pria maupun wanita,
diakibatkan oleh Chlamydia trachomatis.
5) Herpes genetalis adalah penyakit kelamin
yang diakibatkan oleh virus Herpes simplex
dan dapat menyerang baik pria maupun
wanita.
3. Jawaban: e
Klamidiasis akibat infeksi oleh Chlamydia
trachomatis. Kutil kelamin akibat infeksi HPV
(Human Papilloma Virus). Sifilis akibat infeksi
Treponema pallidum. Epididimitis akibat infeksi
oleh Escherichia coli dan Chlamydia. Uretritis
akibat infeksi oleh Chlamydia trachomatis,
Ureplasma urealyticum, atau virus herpes.
4. Jawaban: e
Bagian yang ditunjuk huruf X pada gambar adalah
epididimis. Bagian ini dapat mengalami peradangan
yang disebut epididimitis akibat infeksi oleh bakteri
dan jamur. AIDS terjadi pada sistem kekebalan
tubuh, orkitis terjadi pada testis, mioma terjadi
pada uterus (rahim), dan prostatitis terjadi pada
prostat.
46
Sistem Reproduksi Manusia
10. Keunggulan ASI dibanding susu formula yaitu
mengandung nutrisi lengkap, mengandung zat
antibodi, dan bebas dari kontaminasi bakteri.
5. Jawaban: d
Jenis Penyakit
a.
b.
c.
d.
e.
Prostatitis
Gonorrhoe
AIDS
Sifilis
Orkitis
Penyebab
Escherichia coli
Neisseria gonorrhoeae
HIV
Treponema pallidum
virus gondongan
6. Jawaban: c
1) Orkitis: peradangan pada testis.
2) Amenore: tidak terjadinya menstruasi pada
wanita.
3) Mioma: kanker jinak yang tumbuh di otot
rahim.
4) Endometriosis: munculnya jaringan endometrium di luar uterus.
5) Epididimitis: peradangan pada epididimis.
7. Jawaban: c
Mioma adalah tumbuhnya tumor jinak di otot rahim (3).
8. Jawaban: c
1) Endometriosis: tumbuhnya jaringan
endometrium di luar uterus, misal pada
ovarium (2) atau oviduk (1).
2) Kriptorkidisme: gagalnya satu atau kedua
testis untuk turun dari rongga abdomen ke
dalam skrotum.
3) Hipogonadisme: penurunan fungsi testis yang
diakibatkan oleh gangguan hormonal, yaitu
rendahnya produksi hormon testosteron.
4) Epididimitis: peradangan pada saluran
epididimis.
5) Prostatitis: peradangan pada kelenjar prostat.
9. Jawaban: a
1) Kriptokidisme: gagalnya satu atau kedua testis
(buah zakar) turun dari rongga abdomen ke
skrotum.
2) Hipogonadisme: penurunan fungsi testis
akibat gangguan hormonal (kadar testosteron
sangat rendah).
3) Endometriosis: tumbuhnya jaringan endometriosis di luar uterus.
4) Klamidiasis: peradangan organ reproduksi pria
maupun wanita oleh Chlamydia trachomatis.
5)
Prostatitis: peradangan pada kelenjar prostat
oleh bakteri Escherichia coli.
3. a.
10. Jawaban: c
Penyakit pada organ kelamin yang diakibatkan oleh
Chlamydia trachomatis yaitu keputihan,
epididimitis, orkitis, klamidiasis, dan uretritis.
B. Uraian
1. Gejala-gejala PMS pada pria sebagai berikut.
a. Terjadi lecet, terbentuk bintil pada penis.
b. Adanya kutil atau daging tumbuh seperti
jengger ayam pada penis.
c. Terasa gatal pada alat kelamin.
d. Terasa panas pada saat kencing.
e. Kencing nanah bercampur darah.
f. Bengkak dan nyeri pada pangkal paha.
Gejala-gejala PMS pada wanita sebagai berikut.
a. Terasa nyeri pada perut bagian bawah.
b. Pengeluaran lendir berlebihan pada vagina,
berwarna kelabu atau hijau, berbau, serta
menimbulkan rasa gatal dan nyeri.
c. Terasa sakit setelah hubungan seksual.
d. Timbul darah selesai hubungan seksual.
e. Timbul bintil atau borok pada alat kelamin.
f. Terasa nyeri pada saat kencing.
2. a.
b.
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi.
Amenore dianggap sesuatu yang normal atau
wajar jika seorang wanita belum memasuki
masa puber, dalam keadaan hamil, selama
menyusui, dan setelah menopause.
Amenore dianggap sebagai gangguan pada
sistem reproduksi jika seorang wanita tidak
pernah mengalami haid walaupun sudah
memasuki masa puber atau sudah pernah
mengalami haid, tetapi kemudian berhenti haid
selama enam bulan atau lebih.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Pada gambar tampak ovum yang telah masak
bergerak menuju tuba fallopii. Peristiwa ini terjadi
pada saat pelepasan telur atau ovulasi.
2. Jawaban: b
Oogenesis berlangsung dalam tiga tahap, yaitu
tahap penggandaan, pertumbuhan, dan
pematangan. Saat terjadi ovulasi, oogenesis berada
dalam tahap pematangan. Pada saat itu, sel telur
berupa oosit sekunder. Tahap pematangan
selanjutnya, yaitu pembelahan meiosis II terjadi
setelah terjadi fertilisasi. Melalui pembelahan itu,
b.
Penyakit atau gangguan pada sistem
reproduksi wanita sebagai berikut.
1) Trikomoniasis vaginalis disebabkan oleh
Trychomonas vaginalis.
2) Kandidiasis vaginalis disebabkan oleh
Candida albicans.
3) Kanker serviks disebabkan oleh Human
Papilloma Virus (HPV).
4) Amenore disebabkan oleh kelainan
bawaan pada sistem reproduksi, kelainan
kromosom, hipoglikemia, dan penurunan
berat badan yang terlalu ekstrem.
Penyakit atau gangguan pada sistem
reproduksi pria sebagai berikut.
1) Prostatitis disebabkan oleh E. coli.
2) Epididimitis disebabkan oleh E. coli.
3) Orkitis disebabkan oleh bakteri (E. coli,
Chlamydia, dan Streptococcus) dan
virus (virus parotis dan Echovirus).
4) Hipogonadisme disebabkan oleh rendahnya hormon testosteron.
4. HIV dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti
darah, cairan semen, cairan vagina, dan air susu
ibu dari penderita AIDS. Dengan demikian tindakan
(a) berjabat tangan dengan penderita dan (b)
terpapar dahak penderita tidak dapat menularkan
HIV. Sementara itu, tindakan (c) melakukan
transfusi darah dan (d) menggunakan jarum suntik
secara bergantian dapat menularkan HIV jika darah
donor berasal dari penderita AIDS atau jarum suntik
tersebut pernah digunakan oleh penderita AIDS.
5. Tujuan dari program KB sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
b. Mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera.
c. Menciptakan penduduk yang berkualitas dan
sumber daya manusia yang bermutu.
oosit sekunder menjadi ootid.Selanjutnya ootid
mengalami diferensiasi menjadi ovum dan badan
polar II.
3. Jawaban: d
Hormon yang berperan dalam pembelahan
meiosis pada saat pembentukan spermatosit
sekunder yaitu hormon testosteron. Hormon ini
dihasilkan oleh sel Leydig. Kelenjar prostat
merupakan kelenjar yang berperan memberikan
suasana basa pada cairan sperma. Sel sertoli
sebagai pemberi nutriea spermatozoa. Kelenjar
Cowper dan vesikula seminalis merupakan
penghasil cairan yang bersifat basa dan
memudahkan gerakan sperma.
Biologi Kelas XI
47
4. Jawaban: c
Keterangan gambar:
P = kantong urine untuk menyimpan urine
sebelum dikeluarkan.
Q = uretra yaitu saluran reproduksi terakhir dan
merupakan saluran kelamin dari vesikula
seminalis dan saluran urine dari kantong
kemih.
R = testis, berperan dalam produksi sperma dan
testosteron.
S = vas deferens, saluran yang merupakan
kelanjutan dari epididimis.
T = kelenjar prostat, memberi suasana basa pada
cairan sperma.
3)
4)
5)
Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis.
Sperma dihasilkan terus-menerus seumur
hidup.
Produksi sperma dimulai setelah seorang anak
laki-laki mengalami pubertas.
9. Jawaban: e
Sel primordial
mitosis
Oogonia
Oogonia
Oosit primer
meiosis I
Badan polar I
5. Jawaban: a
Keterangan gambar.
X = epididimis, merupakan saluran berkelok-kelok
yang keluar dari testis. Saluran ini berfungsi
sebagai tempat penampungan sementara sperma
sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Y = tubulus seminiferus yang di dalamnya terdapat
sel induk spermatozoa, sel sertoli (pemberi makan
spermatozoa), dan sel Leydig (penghasil
testosteron).
6. Jawaban: b
FSH (follicle stimulating hormone) berperan
merangsang pembentukan folikel dalam rangka
pematangan sel telur (oosit primer). Ovum matang
yang diselubungi folikel disebut folikel de Graaf.
Folikel de Graaf kemudian menghasilkan estrogen
yang merangsang pembentukan endometrium.
Proses ini terjadi pada fase praovulasi dari siklus
menstruasi.
7. Jawaban: c
Bagian kepala sel sperma atau disebut akrosom
mengandung enzim hialuronidase, akrosin, dan
antifertilisin. Enzim hialuronidase dan akrosin
berfungsi menembus lapisan pelindung ovum.
Caranya, hialuronidase melarutkan hialuronid pada
corona radiata sel telur, sedangkan akrosin
menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida
sel telur. Sementara itu, antifertilisin berfungsi
melekatkan sperma pada sel telur.
8. Jawaban: b
Pernyataan yang benar mengenai sperma sebagai
berikut.
1) Sperma adalah kumpulan sel-sel kelamin pria
(spermatozoa). Selama melewati saluran
reproduksi, sperma akan ditambahkan cairan
reproduksi untuk kelangsungan hidup sperma.
Sperma yang bercampur dengan cairan
reproduksi disebut semen (air mani).
2) Pembentukan sperma terjadi dalam tubulus
seminiferus.
48
Sistem Reproduksi Manusia
Oosit sekunder
meiosis II
Badan
Polar II
Badan
Polar II
Badan
Polar II
Ootid
Ovum
10. Jawaban: c
Endometrium adalah dinding yang membatasi
uterus. Pada dinding ini terdapat banyak pembuluh
darah. Saat terjadi kehamilan dinding endometrium
semakin menebal (bukan mengalami degenerasi ).
Hal ini untuk persiapan penanaman zigot dalam
uterus.
11. Jawaban: a
Setelah masa ovulasi, korpus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron yang
berfungsi mempersiapkan endometrium menerima
embrio. Pada saat ini, endometrium semakin tebal
dan lembut serta mengandung banyak pembuluh
darah.
12. Jawaban: b
Oosit sekunder berhenti mengalami pembelahan saat
terjadi ovulasi (pelepasan sel telur). Pembelahan
meiosis II ini kemudian dilanjutkan setelah sel telur
mengalami fertilisasi. Pada pembelahan lanjutan ini,
oosit sekunder menghasilkan ootid (haploid) dan
badan polar II (haploid). Ootid akan mengalami
diferensiasi menjadi ovum dan badan polar II
mengalami degenerasi.
13. Jawaban: b
Membran yang melindungi embrio dalam rahim
terhadap goncangan yaitu amnion (Q). Amnion
merupakan membran yang langsung melingkupi
embrio dalam suatu ruang yang berisi cairan
amnion. Cairan ini berfungsi menjaga embrio agar
dapat bergerak bebas dan melindungi embrio dari
goncangan. Korion (P) merupakan membran terluar
yang tumbuh melingkupi embrio. Korion dengan
jaringan endometrium membentuk plasenta (S, T)
yang merupakan pemberi nutrisi bagi embrio. Tali
pusar (R) menghubungkan janin dengan plasenta.
Tali pusar ini berfungsi menyalurkan zat makanan
dan oksigen dari ibu serta mengeluarkan zat-zat
sisa dari janin untuk dibuang.
14. Jawaban: e
Setelah masa ovulasi, korpus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus
luteum akan menghasilkan hormon progesteron
yang berfungsi mempersiapkan endometrium
menerima embrio. Apabila ovum tidak dibuahi,
korpus luteum akan berubah menjadi korpus
albikans sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini mengakibatkan
luruhnya endometrium sehingga terjadilah
menstruasi. Setelah terjadi menstruasi, hipofisis
akan mengeluarkan FSH yang berfungsi memacu
pematangan folikel baru.
15. Jawaban: e
1) Ovarium :
2) Oviduk :
3) Fimbriae :
4) Uterus :
tempat pembentukan sel telur.
tempat terjadinya fertilisasi.
untuk menangkap ovum.
tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio.
16. Jawaban: b
Bagian yang ditunjuk oleh huruf X merupakan fase
pasca-ovulasi. Pada tahap ini, LH merangsang
folikel yang telah kosong menjadi korpus luteum
(badan kuning). Korpus luteum tetap menghasilkan
estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja
sama dengan estrogen memacu pembentukan
endometrium. Progesteron juga merangsang
sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan
kelenjar susu. Hal ini berguna untuk persiapan
penanaman zigot dalam uterus setelah terjadi
pembuahan. Apabila sampai akhir fase ini tidak
terjadi pembuahan, akan kembali ke fase
menstruasi lagi. Selama berlangsungnya siklus
menstruasi, tubuh wanita mengalami perubahan
hormonal, perubahan ketebalan endometrium, dan
perubahan suhu tubuh.
17. Jawaban: b
FSH merangsang pembentukan folikel yang
menyelubungi oosit primer hingga matang.
Peristiwa ini terjadi pada fase praovulasi. Pada fase
ovulasi terjadi peningkatan kadar estrogen dan
terjadi produksi LH. LH inilah yang merangsang
terjadinya ovulasi. Pada fase pasca-ovulasi/fase
luteal LH merangsang folikel yang telah kosong
menjadi korpus luteum. Selanjutnya progesteron
dan estrogen memacu pembentukan endometrium.
Adapun HCG adalah hormon yang dilepaskan oleh
embrio untuk mempertahankan korpus luteum.
18. Jawaban: e
1) Progesteron dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon ini berperan dalam penebalan dan
perbaikan dinding uterus.
2) Estrogen dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon ini berfungsi menentukan ciri
pertumbuhan kelamin sekunder pada wanita.
3) FSH dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang
berfungsi merangsang pematangan folikel
dalam ovarium dan merangsang pelepasan
hormon estrogen.
4) LH dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang
berfungsi memengaruhi pematangan folikel
dalam ovarium dan merangsang pelepasan
hormon progesteron.
5) ACTH dihasilkan oleh kelenjar pituitari serta
berfungsi merangsang korteks adrenal untuk
memproduksi kortikosteroid.
6) Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada
ovarium dan plasenta. Hormon ini berperan
dalam relaksasi serviks dan melonggarkan
tulang panggul sehingga mempermudah
persalinan.
7) Oksitosin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.
Hormon ini berfungsi merangsang kontraksi
otot pada uterus.
19. Jawaban: a
Gambar pada soal menunjukkan bahwa oosit
sekunder (ditunjukkan dengan X) siap dilepas dari
ovarium dan akan ditangkap oleh fimbriae untuk
dibawa ke oviduk. Kondisi ini terjadi pada fase
ovulasi dalam siklus menstruasi. Pada fase ini LH
meningkat sehingga merangsang pematangan
folikel dan mendorong terjadinya ovulasi.
20. Jawaban: e
Akrosom mengandung enzim hialuronidase
akrosin, dan antifertilizin. Hialuronidase dan akrosin
berfungsi menembus lapisan pelindung ovum.
Hialuronidase melarutkan hialuronid pada corona
radiata sel telur. Akrosin menghancurkan
glikoprotein pada zona pelusida sel telur.
Antifertilisin merupakan antigen yang berfungsi
melekatkan sperma pada sel telur. Bagian ekor
berfungsi sebagai alat gerak sperma. Pada pangkal
ekor terdapat badan sperma yang mengandung
mitokondria. Mitokondria itu berfungsi sebagai
penghasil energi untuk pergerakan sperma.
21. Jawaban: e
Sakus vitelinus adalah kantong telur yang pertama
kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm
(lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan
pembuluh darah pertama embrio. Korion dengan
Biologi Kelas XI
49
jaringan endometrium akan membentuk plasenta.
Amnion dan cairan amnion melindungi embrio dari
pengaruh lingkungan. Alantois berkembang
membentuk tali pusar.
22. Jawaban: b
Ada tiga lapisan jaringan embironal pada fase gastrula.
1) Ektoderm membentuk epidermis kulit dan
saraf.
2) Endoderm membentuk saluran dan kelenjar
pencernaan.
3) Mesoderm membentuk rangka, otot, sistem
peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem
reproduksi.
23. Jawaban: d
Keterangan gambar:
1) Nomor 1 dan 2 menunjukkan tahap
perkembangan spermatogonium.
2) Nomor 3 menunjukkan tahap pembentukan
spermatosit primer.
3) Nomor 4 menunjukkan tahap pembentukan
spermatosit sekunder.
4) Nomor 5 menunjukkan tahap pembentukan
spermatid.
24. Jawaban: a
Candida albicans mengakibatkan keputihan yang
ditandai keluarnya cairan putih seperti susu, bergumpal
yang disertai rasa gatal pada alat kelamin. Penyakit
pada alat kelamin yang ditandai oleh keluarnya nanah
sewaktu kencing disebut gonorhoe. Gonorhoe
diakibatkan oleh infeksi Neisseria gonorrhoeae. Herpes simplex mengakibatkan penyakit herpes genitalis.
HPV mengakibatkan penyakit kutil kelamin. HIV
mengakibatkan penyakit AIDS.
25. Jawaban: b
Penyakit sifilis termasuk PMS karena penyakit
tersebut menular melalui hubungan seksual. Oleh
karena itu, tidak berganti-ganti pasangan seksual
merupakan salah satu cara mencegah penularan
penyakit ini.
26. Jawaban: b
Penyakit gonorhoe diakibatkan oleh Neisseria
gonorrhoeae. Gejala yang dialami penderita
gonorrhoe yaitu nyeri, merah, bengkak, dan
bernanah pada alat kelaminnya. Gejala pada lakilaki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya
nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak
merah, dan agak bengkak. Pada perempuan, 60%
kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga
rasa sakit pada saat kencing dan terdapat
keputihan kental berwarna kekuningan. Penyakit
GO pada laki-laki dan perempuan seringkali
mengakibatkan kemandulan.
50
Sistem Reproduksi Manusia
27. Jawaban: b
Bagian yang ditunjuk huruf P adalah uretra. Bagian
ini dapat mengalami peradangan yang disebut
uretritis. Peradangan ini diakibatkan oleh Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, dan virus
herpes. Orkitis merupakan peradangan pada testis
yang diakibatkan oleh virus parotis. Epididimitis
merupakan peradangan pada epididimis oleh bakteri
E. coli dan Chlamydia, sedangkan prostatitis
merupakan peradangan pada kelenjar prostat yang
diakibatkan oleh bakteri E. coli.
28. Jawaban: e
HIV dapat ditemukan dalam cairan tubuh penderita
seperti darah, cairan semen, cairan vagina, dan
air susu ibu. Sehubungan dengan hal tersebut, HIV
dapat ditularkan melalui seks penetratif (anal atau
vaginal) dan oral seks; transfusi darah; pemakaian
jarum suntik terkontaminasi secara bergantian,
melalui suntikan narkoba; serta melalui ibu ke
anak, selama masa kehamilan, persalinan, dan
menyusui.
29. Jawaban: c
1) Mioma: tumor jinak yang tumbuh di daerah
otot rahim.
2) Hipogonadisme: penurunan fungsi testis
akibat rendahnya hormon testosteron.
3) Endometriotis: tumbuhnya endometrium di
luar uterus, misal pada ovarium atau oviduk.
4) Uretritis: peradangan pada uretra yang
diakibatkan oleh Chlamydia trachomatis.
5) Gonorrhoe: penyakit kelamin menular yang
diakibatkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
30. Jawaban: d
Amenore adalah gangguan reproduksi pada wanita
yang ditandai tidak terjadinya menstruasi. Amenore
dibedakan menjadi dua, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder.
1) Amenore primer adalah tidak terjadinya
menstruasi pada wanita sampai usia 17 tahun.
2) Amenore sekunder adalah tidak terjadinya
menstruasi pada wanita yang sebelumnya
telah mengalami menstruasi.
B. Uraian
1. a.
b.
Cairan yang bersifat basa dalam cairan spema
atau semen berfungsi untuk mempertahankan
kehidupan sperma selama melewati saluran
reproduksi wanita.
Cairan yang bersifat basa ini dihasilkan oleh
tiga kelenjar berikut:
1) vesikula seminalis,
2) kelenjar prostat, dan
3) kelenjar Cowper atau kelenjar bulbouretra.
2. Spermatogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu
tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap
pematangan.
a. Tahap penggandaan, sel primordial mengalami
pembelahan mitosis berulang-ulang dan
membentuk spermatogonia (tunggal =
spermatogonium).
b. Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat
diploid. Spermatogonia tumbuh dan berkembang
membentuk spermatosit primer (diploid).
c. Tahap pematangan, spermatosit primer
membelah secara meiosis membentuk dua
spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit
sekunder kemudian membelah secara meiosis
membentuk empat buah spermatid (haploid).
Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi
sperma (haploid). Proses pematangan sperma
dipengaruhi oleh hormon testosteron.
Skema berlangsungnya spermatogonesis
sebagai berikut.
Tahap pertumbuhan
Tahap penggandaan
2n Sel primordial
Mitosis
2n Spermatogonium
2n Spermatogonium
2n
Spermatosit
2n
primer
Meiosis
pertama
n Spermatosit
sekunder
Tahap pematangan
n
Meiosis
kedua
n
n
Diferensiasi
n
Spermatid
n
Diferensiasi
n
n
n
n
Spermatozoa
3. Menjelang ovulasi jumlah LH meningkat secara
tajam yang dimulai pada hari ke-10. LH berperan
merangsang terjadinya ovulasi. Meningkatnya
kadar LH ini diakibatkan oleh peningkatan hormon
estrogen.Setelah ovulasi kadar LH dan FSH
berangsur-angsur turun, sebaliknya produksi estrogen dan progesteron meningkat. Estrogen dan
progesteron bekerja sama dalam memacu
pembentukan endometrium.
4. a.
Plasenta (X) dibentuk oleh korion dan jaringan
endometrium ibu. Plasenta berperan dalam
pertukaran gas, makanan, dan pengeluaran
zat sisa dari metabolisme janin.
b.
Alantois (Y) merupakan membran pembentuk
tali pusar (ari-ari). Tali pusar merupakan
penghubung antara janin dengan plasenta.
5. Saat ovulasi, terjadi pelepasan ovum. Ovum
bergerak ke arah uterus melalui tuba fallopii. Di
dalam tuba fallopii inilah akan terjadi fertilisasi atau
pembuahan ovum oleh sel spema dan menghasilkan zigot. Zigot kemudian mengalami
pembelahan sel berulang-ulang. Zigot membelah
menjadi dua sel kemudian membelah menjadi
empat sel. Selanjutnya terjadi pembelahan sel
menjadi 32 sel yang berkelompok seperti buah
arbei yang disebut morula. Morula mengalami
pembelahan membentuk blastula. Blastula terdiri
atas sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar disebut tropoblas. Tropoblas
ini kemudian berkembang membentuk plasenta dan
membran kehamilan. Tropoblas membantu
implantasi blastula pada endometrium.
6. Ada beberapa sebab yang memengaruhi gerakan
sperma menuju ovum ditinjau dari sisi sel sperma
dan ovum.
a. Dari sisi sel sperma
1) dalam cairan sperma, selain terdapat sel
sperma juga terdapat senyawa terlarut
yang bersifat basa. Cairan ini bersifat
mempertahankan kehidupan sel sperma
selama bergerak menuju sel telur. Cairan
yang bersifat basa ini dihasilkan oleh
kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan
kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra);
2) bagian kepala sel sperma mengandung
enzim hialuronidase, akrosin, dan fertilisin
yang berperan dalam menembus lapisan
pelindung sel telur, sedangkan bagian
ekornya mengandung mitokondria yang
menyediakan energi untuk pergerakan sel
sperma.
b. Dari sisi sel telur
Sel telur yang sewaktu ovulasi dalam bentuk
oosit sekunder mengandung senyawa fertilisin
yang berfungsi:
1) mengaktifkan sel sperma agar bergerak
lebih cepat;
2) menarik sel sperma melalui mekanisme
kemotaksis positif;
3) mengumpulkan sel sperma di sekeliling
ovum.
7. 1)
2)
Organ (1) adalah oviduk (saluran telur).
Penyakit kelamin atau gangguan yang terjadi
pada organ ini misalnya endometriosis, yaitu
tumbuhnya jaringan endometrium di saluran
telur.
Organ (2) adalah ovarium. Organ ini dapat
mengalami gangguan berupa endometriosis.
Biologi Kelas XI
51
3)
Organ (3) adalah uterus (rahim). Organ ini
dapat mengalami gangguan berupa tumor
pada dinding rahim atau biasa disebut mioma
(kista).
8. Secara ilmiah, nyamuk tidak dapat menularkan virus HIV/AIDS melalui gigitannya. Walaupun
sebelumnya nyamuk tersebut menggigit penderita
HIV/AIDS kemudian menggigit orang yang sehat.
Tetap saja, gigitan nyamuk tidak dapat menularkan
virus HIV/AIDS. Hal Ini disebabkan virus HIV/AIDS
tidak dapat berkembang dalam tubuh nyamuk.
Berbeda dengan virus malaria misalnya, tubuh
nyamuk dapat sebagai tempat hidup virus malaria
dalam rantai perkembangan virus malaria.
9. Kontrasepsi permanen disebut juga kontrasepsi
mantap, yang dilakukan dengan cara operasi, baik
pada wanita maupun pria. Kontrasepsi ini bertujuan
menghilangkan kemampuan untuk dapat hamil.
52
Sistem Reproduksi Manusia
Sementara itu, kontrasepsi temporer disebut juga
dengan kontrasepsi tidak tetap, yang dilakukan
dengan tanpa alat bantu dan dengan alat bantu.
Kontrasepsi ini dapat mengembalikan kemampuan
hamilnya.
10. a.
b.
c.
Uretra (S), dapat mengalami peradangan yang
yang dinamakan uretritis oleh Chlamydia
trachomatis dan Ureplasma urealyticum.
Testis (T), dapat mengalami peradangan pada
salah satu atau kedua testis (buah zakar) yang
disebut orkitis. Testis juga dapat mengalami
gangguan berupa penurunan fungsi yang
disebut hipogonadisme. Gangguan ini
diakibatkan rendahnya hormon testosteron.
Kelenjar prostat (T), dapat mengalami
peradangan yang disebut prostatitis.
Peradangan ini diakibatkan oleh bakteri E. coli
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan struktur dan fungsi jaringan beserta mekanisme sistem pertahanan tubuh;
2. menjelaskan gangguan dan kelainan pada sistem pertahanan tubuh.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap sistem pertahanan tubuh sebagai ciptaan Tuhan;
2. berperilaku teliti, cermat, kritis, aktif, dan berani;
3. menghargai pendapat orang lain dan saling bekerja sama.
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
Jenis-Jenis Kekebalan Tubuh dan Gangguan pada
Sistem Kekebalan Tubuh
Mekanisme Pertahanan Tubuh
•
•
•
•
Mendiskusikan mengenai penyakit AIDS untuk
mengetahui sistem kekebalan tubuh.
Mengamati jaringan yang berperan dalam sistem
pertahanan tubuh.
Mencari informasi tentang mekanisme penularan dan
pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit.
Melakukan kegiatan role play mengenai mekanisme
pertahanan tubuh.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mendiskusikan cara-cara memperoleh kekebalan
tubuh.
Mengunjungi pusat kesehatan untuk mengetahui jenis,
cara, dan tujuan imunisasi.
Mengidentifikasi jenis, penyebab, dan cara penanggulangan kelainan pada sistem pertahanan tubuh.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap sistem pertahanan tubuh ciptaan Tuhan.
Berperilaku teliti, cermat, kritis, aktif, berani, menghargai pendapat orang lain, dan mau bekerja sama.
Mampu menentukan jaringan dan organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh.
Mampu mendeskripsikan fungsi sistem pertahanan tubuh.
Mampu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh.
Mampu menjelaskan hubungan struktur dan fungsi organ dalam sistem pertahanan tubuh.
Mampu menjelaskan tentang jenis-jenis kekebalan tubuh beserta cara memperolehnya.
Mampu menjelaskan kelainan yang terjadi pada sistem pertahanan tubuh.
Biologi Kelas XI
53
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: b
Terdapat beberapa komponen yang berperan dalam
mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik. Salah
satunya adalah mastosit. Dalam melindungi tubuh
dari serangan mikrobia asing, mastosit menghasilkan histamin dalam mekanisme inflamasi.
Sementara itu, komponen yang berperan dalam
sistem imun humoral adalah sel darah putih, yaitu
limfosit. Monosit akan melakukan mekanisme
fagositosis. Protein antimikrobia merupakan protein komplemen yang akan membunuh mikrobia
dengan membuat lubang pada membran plasma
mikrobia. Adapun yang berikatan dengan fagosom
adalah lisosom membentuk fagolisosom.
2. Jawaban: e
Sel tubuh yang berfungsi dalam mekanisme
pertahanan tubuh adalah sel darah putih (leukosit).
Sel darah putih terdiri atas dua macam sel, yaitu
mononuklear dan polimorfonuklear. Setiap sel
darah putih memiliki fungsi yang berbeda dalam
sistem pertahanan tubuh. Sel yang termasuk
mononuklear yaitu monosit. Monosit berfungsi
dalam mekanisme fagositosis. Sel yang termasuk
polimorfonuklear adalah neutrofil, basofil, eosinofil,
dan limfosit. Neutrofil berfungsi dalam mekanisme
fagositosis, basofil berfungsi dalam reaksi
inflamasi, eosinofil berfungsi dalam reaksi alergi,
dan limfosit berfungsi dalam respons imun spesifik.
Jadi, neutrofil berfungsi khusus uantuk mencerna
dan menghancurkan bakteri serta sisa jaringan
yang mati melalui mekanisme fagositosis.
3. Jawaban: c
Respons imun sekunder melibatkan aktivitas sel
B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah
dan limfa. Respons imun ini terjadi jika terdapat
patogen yang sama menyerang sehingga sel B
pembelah akan membelah dengan cepat karena
terdapatnya memori imunologi yang membantu
sistem imun mengenali antigen yang pernah masuk
ke tubuh. Respons pertahanan nonspesifik
merupakan pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikrobia patogen satu dengan yang
lainnya. Respons pertahanan nonspesifik meliputi
mekanisme fisik, mekanis, kimiawi, biologis,
inflamasi, protein antimikrobia, dan fagositosis.
Respons pertahanan spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang
masuk ke tubuh. Respons pertahanan spesifik
54
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
melibatkan peran limfosit dan antibodi. Respons
imun primer akan bekerja ketika ada patogen
masuk ke tubuh untuk pertama kalinya. Sel B
pembelah akan membentuk sel B plasma dan sel
B pengingat. Sel B plasma menghasilkan antibodi
untuk mengikat antigen sehingga memudahkan
makrofag dalam menghancurkan patogen. Sel B
plasma akan mati sedangkan sel B pengingat tetap
hidup dalam waktu yang lama dan akan berfungsi
jika patogen yang sama menyerang kembali.
Respons imun seluler merupakan respons imun
yang melibatkan sel T.
4. Jawaban: b
Antibodi dibedakan menjadi lima tipe, yaitu IgD,
IgA, IgE, IgG, dan IgM. IgD berfungsi merangsang
pembentukan antibodi oleh sel B plasma. IgA
berfungsi mencegah infeksi pada permukaan
epitelium. IgE berfungsi memengaruhi sel untuk
melepaskan histamin. IgG berfungsi membentuk
respons kekebalan sekunder dan membentuk
kekebalan pasif pada janin. IgM berfungsi
membentuk respons kekebalan primer.
5. Jawaban: b
Air mata berperan pada salah satu mekanisme
pertahanan tubuh, yaitu pertahanan kimiawi. Air
mata mengandung enzim lisozim yang dapat
menghidrolisis dinding sel bakteri yang dapat
mengakibatkan kematian bakteri. Selain air mata,
dalam pertahanan kimiawi juga dilakukan oleh
sekret yang mengandung zat-zat kimia yang dapat
memberikan suasana asam sehingga menghambat
pertumbuhan mikroba. Sementara itu, menghalangi
jalan masuknya patogen ke tubuh merupakan
pertahanan fisik.
6. Jawaban: e
Bakteri penyebab penyakit (patogen) dapat masuk
ke tubuh dan menginfeksi sel-sel tubuh. Jika
sistem imun dapat membunuh bakteri tersebut,
tubuh kita tidak akan terserang penyakit.
Sebaliknya, apabila bakteri dapat mengalahkan
sistem imun, tubuh kita akan terserang suatu
penyakit.
7. Jawaban: c
Pada saat kulit tertusuk jarum, akan terjadi respons
inflamasi terhadap kerusakan jaringan tersebut.
Jaringan yang terluka akan merangsang mastosit
mengeluarkan histamin dan prostaglandin.
Selanjutnya, akan terjadi peleburan pembuluh
darah sehingga meningkatkan kecepatan aliran
darah yang berdampak pada peningkatan
permeabilitas. Peningkatan permeabilitas
mengakibatkan terjadinya perpindahan sel-sel
fagosit menuju jaringan yang terinfeksi untuk
mencerna patogen.
8. Jawaban: c
Protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi
dengan cara membentuk lubang pada dinding sel
dan membran plasma bakteri tersebut. Hal ini
mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari sel bakteri,
sedangkan cairan dan garam-garam dari luar bakteri
masuk ke sel bakteri. Masuknya cairan dan garam
ini mengakibatkan sel bakteri hancur.
2.
Protein antimikrobia merupakan protein yang
berperan dalam mekanisme pertahanan
nonspesifik. Protein ini dapat membunuh bakteri
penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada
dinding sel dan membran sel bakteri tersebut. Hal
ini mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari sel
bakteri. Sementara itu, cairan dan garam-garam
dari luar bakteri akan masuk ke sel bakteri. Masuknya cairan dan garam ini akan mengakibatkan sel
bakteri hancur.
3.
Pada permukaan saluran pernapasan ditemukan
banyak silia. Silia merupakan pertumbuhan dari
lapisan eksoderm yang berbentuk seperti rambut
yang relatif pendek dan dapat menimbulkan
gerakan memukul. Silia berfungsi menyapu
partikel-partikel berbahaya yang terperangkap
dalam lendir melalui gerakan memukul. Misalnya
silia pada saluran trakea. Selain silia, saluran
pernapasan dilengkapi juga dengan rambut-rambut
halus yang terdapat pada rongga hidung. Rambutrambut halus ini berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke rongga hidung dan mengeluarkan
partikel yang ikut terhirup.
4.
Kulit yang menjadi bengkak dan merah menunjukkan sistem pertahanan tubuh berfungsi dengan baik.
Kulit yang tergigit serangga menimbulkan kerusakan
jaringan. Tubuh merespons kerusakan tersebut
dengan meradang/bengkak dan memerah (inflamasi).
Adanya kerusakan ini mengakibatkan patogen
mampu melewati pertahanan tubuh untuk
menginfeksi sel tubuh. Jaringan yang terinfeksi
merangsang mastosit mengeluarkan histamin yang
menyebabkan pembuluh darah melebar. Dengan
demikian, kecepatan aliran darah meningkat
sehingga mengakibatkan terjadinya perpindahan sel
fagosit ke jaringan yang terinfeksi. Akibatnya, daerah
yang terinfeksi menjadi bengkak dan berwarna merah.
Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen
melalui proses fagositosis.
5.
Cara kerja antibodi menginaktivasi antigen sebagai
berikut.
a. Fiksasi komplemen, protein komplemen
diaktifkan untuk melawan zat-zat asing yang
masuk ke tubuh.
b. Aglutinasi, menggumpalkan partikel dan zatzat asing yang mengandung antigen.
c. Netralisasi, menghalangi tempat pengikatan
virus, membungkus bakteri, dan atau
opsonisasi.
d. Presipitasi, mengendapkan antigen yang
dapat larut.
9. Jawaban: a
Makrofag akan menjalankan fungsi pertahanan
tubuh dengan menangkap dan mencerna bakteri
antigen. Dalam makrofag proses pencernaan dapat
berlangsung karena adanya lisosom yang
mengandung enzim-enzim pencernaan. Dengan
demikian, lisosom akan melisiskan antigen
tersebut dan dikeluarkan dari makrofag setelah
infeksi berhasil ditangani.
10. Jawaban: c
Nomor 1 menunjukkan proses recognation,
mikroba terdeteksi oleh sel fagosit. Nomor 2
menunjukkan proses ingestion, membran sel
fagosit menyelubungi seluruh permukaan mikrobia
dan menelannya ke sitoplasma dalam sebuah
gelembung fagosom. Nomor 3 merupakan proses
fusi antara fagosom dan lisosom membentuk
fagolisosom. Nomor 4 menunjukkan proses
digestion, enzim-enzim yang dihasilkan lisosom
mencerna mikrobia hingga hancur. Nomor 5
menunjukkan proses releasing, pelepasan sisa
pencernaan yang dikeluarkan oleh sel fagosit ke
luar sel.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1.
Virus yang masuk ke tubuh secara alamiah akan
dilawan oleh sistem pertahanan tubuh. Selain
melalui pembuluh darah, virus masuk ke tubuh
melalui kulit dan selaput lendir. Virus yang masuk
melalui kulit atau selaput lendir menyebabkan selsel di sekitar tempat masuknya virus menjadi
terinfeksi. Pada saat itu dihasilkan senyawa yang
disebut interferon. Interferon selanjutnya berikatan
dengan sel-sel yang tidak terinfeksi. Sel-sel yang
telah berikatan dengan interferon akan membentuk
zat yang mampu mencegah virus melakukan
replikasi sehingga serangan virus dapat dicegah.
Biologi Kelas XI
55
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c
Kekebalan pasif alami dapat diperoleh melalui
pemberian ASI yang pertama (kolostrum). Adapun
pemberian vaksin merupakan upaya mendapatkan
kekebalan aktif buatan. Pemberian serum anti
merupakan upaya mendapatkan kekebalan pasif
buatan. Infeksi karena virus penyakit dan sakit
yang pernah dialami dapat memunculkan
kekebalan aktif alami.
2. Jawaban: b
Campak merupakan penyakit yang tidak akan
menyerang orang untuk kedua kalinya karena
setelah terserang campak di dalam tubuh orang
tersebut akan dihasilkan antibodi. Antibodi tersebut
bersifat spesifik, yang hanya bekerja pada antigen penyakit campak. Dengan demikian, orang
tersebut memiliki kekebalan terhadap penyakit
campak. Kekebalan ini disebut kekebalan aktif
alami. Adapun tifus, selesma, diare, dan demam
berdarah dapat menyerang untuk kedua kalinya.
3. Jawaban: c
Kekebalan tubuh dapat diperoleh melalui beberapa
cara, salah satunya diperoleh setelah seseorang
sembuh dari serangan suatu penyakit. Kekebalan
tubuh yang diperoleh dengan cara tersebut disebut
kekebalan aktif alami. Pembentukan kekebalan
tubuh melalui imunisasi dan vaksinasi disebut
kekebalan aktif buatan. Pemberian serum
merupakan upaya pembentukan kekebalan pasif
buatan. Pemberian kolostrum akan membentuk
kekebalan secara pasif alami.
4. Jawaban: e
Addison’s desease disebabkan oleh antibodi yang
menyerang kelenjar adrenal. Hal ini mengakibatkan tubuh kehilangan berat badan, kadar gula
menurun, mudah lelah, dan pigmentasi kulit
meningkat. Adapun AIDS merupakan kumpulan
berbagai penyakit yang disebabkan oleh
melemahnya sistem imun tubuh. Penyakit ini
disebabkan oleh HIV. Artritis reumotoid merupakan penyakit autoimunitas yang mengakibatkan
peradangan pada sendi dalam waktu yang lama.
Diabetes melitus disebabkan oleh antibodi yang
menyerang sel-sel beta di pankreas. Sel ini berfungsi menghasilkan insulin. Hal ini mengakibatkan tubuh kekurangan insulin sehingga kadar gula
darah meningkat. Myasthenia gravis disebabkan
oleh antibodi yang menyerang otot lurik mata. Hal
ini mengakibatkan otot lurik mengalami kerusakan.
56
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
5. Jawaban: e
Sel T pembantu merupakan target utama infeksi
HIV. Hal ini dikarenakan pada permukaan sel T
pembantu terdapat molekul CD4 yang berperan
sebagai reseptor bagi HIV. Sel T pembantu bertugas menstimulasi pembentukan sel T pembunuh,
sel T supresor, dan sel B plasma. Akibatnya,
serangan HIV terhadap sel T pembantu akan
menghambat pembentukan sel B plasma dan jenis
sel T lainnya yang berperan dalam sistem imun.
6. Jawaban: d
Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimunitas yang mengakibatkan peradangan dalam
waktu lama pada sendi. Penyakit ini ditandai
dengan radang pada membran sinovial dan struktur
sendi, atrofi otot, serta penipisan tulang. Lupus
merupakan gangguan kekebalan yang diakibatkan
oleh antibodi yang menyerang jaringan tubuh
sendiri. AIDS merupakan kumpulan berbagai
penyakit yang disebabkan melemahnya sistem
kekebalan tubuh. Alergi merupakan suatu respons
yang berlebihan terhadap suatu senyawa yang
masuk ke tubuh. Addison’s disease disebabkan
oleh antibodi yang menyerang kelenjar adrenal.
7. Jawaban: d
Gambar tersebut merupakan struktur HIV yang
dapat menyerang manusia dan mengakibatkan
penyakit AIDS. Bagian yang ditunjuk huruf A adalah
reverse transcriptase, sedangkan bagian yang
ditunjuk huruf B adalah glikoprotein.
8. Jawaban: b
Vaksinasi dilakukan untuk membentuk sistem
kekebalan dengan memasukkan antigen yang
telah dilemahkan ke tubuh untuk merangsang
pembentukan antibodi. Pemasukan antigen
tersebut akan menyebabkan jumlah leukosit
meningkat. Peningkatan leukosit akan mengakibatkan tubuh menjadi panas dan demam.
9. Jawaban: c
Diabetes melitus merupakan gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh antibodi yang menyerang
sel-sel beta di pankreas. Hal tersebut
mengakibatkan tubuh kekurangan hormon insulin
sehingga kadar gula darah meningkat. Myasthenia gravis disebabkan oleh antibodi yang
menyerang otot lurik. A d d i s o n ’ s d i s ease
disebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar
adrenal. Lupus disebabkan oleh antibodi yang
menyerang jaringan tubuh sendiri. Sementara itu,
AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus HIV.
10. Jawaban: d
Jumlah sel T pada orang normal sekitar 1.000 sel/mm3
darah. Apabila kandungan sel T pada seseorang
hanya 200 sel/mm3 darah, kemungkinan orang
tersebut menderita penyakit AIDS. Jumlah sel T
yang terlalu sedikit dalam tubuh penderita AIDS
mengakibatkan mudah terserang berbagai penyakit
sehingga dapat berakibat kematian.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Beberapa orang sering mengalami alergi baik
karena makanan maupun kondisi lingkungan
tertentu. Proses terjadinya alergi diawali dengan
masuknya alergen ke tubuh. Alergen tersebut akan
merangsang sel-sel B plasma untuk menyekresikan antibodi IgE. Alergen yang masuk ke tubuh
pertama kali tidak akan menimbulkan gejala alergi.
Namun, IgE yang terbentuk akan berikatan dengan
mastosit. Akibatnya, ketika alergen masuk ke
tubuh untuk kedua kalinya, alergen akan terikat
pada IgE yang telah berikatan dengan mastosit.
Keadaan ini mengakibatkan sel-sel mastosit
melepaskan histamin yang berperan dalam proses
pembesaran dan peningkatan permeabilitas
pembuluh darah (inflamasi). Respons inflamasi ini
mengakibatkan timbulnya gejala alergi, misal
bersin, kulit terasa gatal, mata berair, hidung
berlendir, dan kesulitan bernapas.
2. Imunisasi merupakan cara pembentukan
kekebalan tubuh. Salah satu cara imunisasi yang
dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi.
Vaksinasi adalah suatu tindakan untuk
memberikan kekebalan dengan cara memasukkan
vaksin ke tubuh manusia untuk mencegah
penyakit. Vaksin mengandung bibit penyakit yang
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: d
Tubuh dapat melindungi diri dari serangan mikrobia
asing melalui pertahanan tubuh nonspesifik dan
pertahanan tubuh spesifik. Pertahanan tubuh
nonspesifik di permukaan tubuh dapat dilakukan
melalui pertahanan fisik, mekanis, kimiawi, dan
biologis. Pertahanan mekanis dilakukan oleh
rambut hidung dan silia pada trakea. Rambut hidung
akan menyaring udara yang dihirup, sedangkan
silia akan menyapu partikel yang terperangkap
dalam trakea. Pertahanan secara fisik dilakukan
oleh lapisan terluar tubuh seperti membran mukosa
telah mati atau dinonaktifkan, tetapi pada bibit
penyakit tersebut masih mempunyai antigen yang
kemudian akan direspons oleh sistem imun dengan
cara membentuk antibodi.
3. Addison’s desease merupakan penyakit yang
disebabkan oleh gangguan pada sistem imun saat
antibodi yang dihasilkan justru menyerang sel-sel
tubuh sendiri. Dalam hal ini yang diserang adalah
kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal berfungsi
menghasilkan hormon adrenalin. Fungsi hormon
ini adalah mengubah gula otot (glikogen) menjadi
gula darah (glukosa). Jika kelenjar adrenal diserang
oleh antibodi maka hormon adrenalin tidak dapat
dihasilkan. Dengan demikian, glikogen tidak dapat
diubah menjadi glukosa. Hal tersebut mengakibatkan kadar gula darah menurun.
4. HIV merupakan virus yang menyerang sel T
pembantu. Akibatnya, jumlah sel T pembantu
semakin berkurang. Berkurangnya jumlah sel T
pembantu mengakibatkan proses stimulasi
pembentukan jenis sel T lain dan sel B plasma
juga akan terganggu. Dengan demikian, proses
pembentukan antibodi akan terganggu yang
berakibat kemampuan tubuh melawan penyakit
menjadi berkurang.
5. Sel T pembantu memiliki molekul CD4 pada
permukaannya. Molekul CD4 tersebut berperan
sebagai reseptor HIV. Infeksi dimulai ketika
molekul glikoprotein yang terdapat pada
permukaan HIV menempel ke reseptor CD4 pada
permukaan sel T pembantu. Virus tersebut
kemudian masuk ke sel T pembantu secara
endositosis dan memulai replikasi. Selanjutnya,
virus-virus baru akan keluar dari sel T pembantu
secara eksositosis.
dengan menghalangi jalan masuknya patogen.
Pertahanan kimiawi dilakukan oleh sekret seperti
keringat dan minyak. Adapun pertahanan biologis
dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya
yang akan berkompetisi dengan bakteri patogen.
2. Jawaban: e
Inflamasi atau pembengkakan jaringan ditandai
dengan bengkak karena pembuluh darah membesar sehingga banyak darah yang mengalir ke
jaringan tersebut. Gejala inflamasi yang lain yaitu
daerah luka menjadi berwarna kemerahan dan
terasa panas serta timbul rasa sakit akibat adanya
tekanan di bagian reseptor dan saraf.
Biologi Kelas XI
57
3. Jawaban: e
Nanah merupakan sisa pencernaan fagolisosom
yang berupa sel fagosit dan sel-sel tubuh yang
telah rusak. Adapun saliva adalah sekret dari
membran mukosa yang mengandung enzim
lisozim dan berfungsi untuk membunuh bakteri
yang masuk bersama makanan. Mukus atau lendir
merupakan sekresi yang dikeluarkan oleh selaput
berminyak yang melapisi permukaan dalam suatu
organ, misalnya lapisan dalam saluran pencernaan.
Darah adalah cairan yang bersirkulasi di dalam
sistem pembuluh darah. Urine merupakan sisa
metabolisme yang diekskresikan oleh ginjal.
4. Jawaban: e
Protein komplemen merupakan jenis protein yang
mempertahankan tubuh dengan cara membunuh
bakteri penginfeksi dengan membentuk lubang
pada dinding sel dan membran plasma bakteri.
Adapun sel fagosit merupakan sel yang mem
pertahankan tubuh dengan jalan mencerna
mikrobia/partikel asing. Antibodi adalah zat yang
diproduksi untuk melawan antigen yang masuk ke
tubuh. Mastosit adalah sel yang mengandung
substansi seperti histamin dan heparin yang dapat
menimbulkan gejala alergi. Limfosit adalah sel yang
berfungsi dalam respons imun spesifik.
5. Jawaban: c
Sel T supresor berfungsi menghentikan respons
imun dengan cara menurunkan produksi antibodi
dan mengurangi aktivitas sel T pembunuh. Sel T
supresor bekerja setelah infeksi berhasil ditangani.
Adapun sel T pembunuh berfungsi membunuh
patogen yang masuk ke tubuh secara langsung.
Sel T pembantu berfungsi menstimulasi pembentukan sel B plasma dan sel T lainnya. Sel B
pengingat berfungsi mengingat antigen yang
pernah masuk ke tubuh. Sel B pembelah berfungsi
membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
6. Jawaban: d
Inflamasi merupakan respons tubuh terhadap
kerusakan jaringan. Rusaknya jaringan menyebabkan patogen mampu melewati pertahanan tubuh.
Jaringan yang terinfeksi merangsang mastosit
mengeluarkan histamin dan prostaglandin. Zat
tersebut mengakibatkan peningkatan kecepatan
aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh
darah meningkat. Kecepatan aliran darah mengakibatkan perpindahan sel-sel fagosit ke jaringan
yang terinfeksi/rusak. Selanjutnya, sel-sel fagosit
memakan patogen. Adapun enzim lisozim
diproduksi untuk menghidrolisis dinding sel bakteri
merupakan sistem pertahanan di permukaan tubuh
berupa pertahanan biologis. Partikel berbahaya
diperangkap dalam lendir terjadi dalam sistem
pertahanan di permukaan tubuh yang berupa
58
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
pertahanan mekanis. Interferon mencegah virus
bereplikasi merupakan mekanisme pertahanan
oleh protein komplemen.
7. Jawaban: a
Antibodi adalah senyawa yang dihasilkan tubuh
untuk melawan antigen. Suatu antibodi bekerja
spesifik untuk antigen tertentu. Contoh antibodi
cacar hanya bekerja untuk antigen cacar. Oleh
karena jenis antigen pada setiap patogen bersifat
spesifik, diperlukan antibodi yang berbeda untuk
setiap jenis antigen yang berbeda.
8. Jawaban: a
Terdapat dua mekanisme sistem pertahanan tubuh
manusia yaitu melalui mekanisme pertahanan
tubuh nonspesifik dan mekanisme pertahanan
tubuh spesifik. Tubuh melakukan pertahanan
pertama kali dengan pertahanan nonspesifik.
Namun, jika patogen mampu melewatinya tubuh
akan melakukan pertahanan tubuh spesifik.
Terdapat dua komponen dalam pertahanan tubuh
spesifik yaitu limfosit dan antibodi. Adapun lendir,
interferon, inflamasi, dan bakteri baik merupakan
pertahanan tubuh nonspesifik.
9. Jawaban: a
1) IgM berperan dalam respons kekebalan primer.
2) IgG berperan dalam respons kekebalan
sekunder.
3) IgE berperan untuk merangsang pelepasan
histamin dan terlibat dalam reaksi alergi.
4) IgD berperan untuk merangsang pembentukan
antibodi oleh sel B plasma.
5) IgA berperan untuk mencegah infeksi pada
permukaan epitelium.
10. Jawaban: c
Kekebalan pasif buatan diperoleh dengan cara
menyuntikkan antibodi yang diekstrak dari satu
individu ke tubuh orang lain sebagai serum.
Misalnya dengan pemberian serum antibisa ular
pada orang yang digigit ular berbisa. Kekebalan
aktif alami diperoleh setelah seseorang mengalami
sakit yang disebabkan karena infeksi atau kuman
penyakit. Kekebalan pasif alami diperoleh setelah
menerima antibodi dari luar, misalnya melalui
pemberian ASI yang pertama kali. Kekebalan tubuh
primer adalah serangkaian respons kekebalan tubuh
terhadap patogen yang menyerang untuk pertama
kalinya. Kekebalan tubuh sekunder adalah respons
kekebalan tubuh terhadap patogen yang
menyerang untuk kedua kalinya.
11. Jawaban: d
Kekebalan humoral adalah sistem kekebalan tubuh
yang melibatkan sel B dan antibodi. Kerja antibodi
dalam sistem kekebalan ini meliputi netralisasi,
aglutinasi, presipitasi, dan fiksasi komplemen.
12. Jawaban: d
Fagositosis adalah mekanisme pertahanan yang
dilakukan oleh sel fagosit dengan cara mencerna
partikel asing. Terdapat dua tipe sel fagosit yaitu
sel fagosit mononuklear dan polimorfonuklear.
Contoh fagosit mononuklear adalah monosit.
Contoh fagosit polimorfonuklear adalah basofil,
cell mast, eosinofil, dan neutrofil.
13. Jawaban: a
Respons kekebalan humoral melibatkan aktivitas
sel B serta antibodi yang terdapat dalam cairan limfa
dan darah. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi
yang selanjutnya mengikat antigen. Hal tersebut memudahkan makrofag untuk menghancurkan antigen.
Sementara itu, respons kekebalan seluler
melibatkan sel T yang menyerang zat asing secara
langsung. Apabila infeksi telah diatasi, sel T
supresor akan menghentikan respons imun tersebut.
14. Jawaban: b
Jika terjadi infeksi patogen yang sama untuk kedua
kalinya maka akan muncul sistem imun sekunder.
Sel B pengingat memiliki tugas untuk mengingat
antigen yang pernah menyerang. Dengan demikian,
jika terjadi infeksi yang kedua kalinya sel B pengingat
akan menstimulasi pembentukan sel B plasma. Sel
B plasma memproduksi antibodi. Respons imun
sekunder lebih cepat dan konsentrasi antibodi yang
dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan respons
imun primer karena adanya memori imunologi.
15. Jawaban: b
Tipe Limfosit
Sel B plasma
Sel B pembelah
Sel T pembunuh
Sel T supresor
Sel T pembantu
Fungsi
Memproduksi antibodi.
Membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat.
Menyerang patogen secara
langsung.
Menghentikan respons imun.
Membentuk sel B plasma.
16. Jawaban: c
Ketika suatu patogen menyerang tubuh untuk
pertama kalinya, antigen dari patogen tersebut
akan memicu respons kekebalan primer. Sel B
pengingat akan mengingat antigen tersebut.
Apabila patogen yang sama menyerang tubuh
untuk kedua kalinya, sel B pengingat akan
menstimulasi sel B pembelah untuk membentuk
sel B plasma. Sel B plasma yang terbentuk akan
menghasilkan antibodi untuk melawan patogen.
Respons ini disebut respons kekebalan sekunder.
17. Jawaban: b
Pada saat infeksi antigen yang pertama akan
terbentuk memori imunologi. Apabila terjadi infeksi
antigen yang sama untuk kedua kalinya maka sel
B pengingat akan mengenalinya dan menstimulasi
pembentukan sel B plasma. Sel B plasma akan
memproduksi antibodi lebih cepat dan dalam
konsentrasi yang lebih tinggi sehingga infeksi lebih
cepat ditangani.
18. Jawaban: d
Mekanisme pertahanan tubuh secara alami salah
satunya dilakukan secara kimiawi. Pertahanan
tubuh secara kimiawi dilakukan oleh sekret yang
dihasilkan kulit dan membran mukosa. Sekret
tersebut mengandung zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikrobia. Contoh sekret yang
dihasilkan yaitu:
1) produksi minyak oleh kelenjar sebaceus;
2) produksi air mata oleh kelenjar lakrimale;
3) produksi saliva oleh kelenjar sublingualis;
4) produksi mukus oleh lapisan saluran pernapasan.
Adapun parathormon merupakan hormon yang berperan menjaga keseimbangan ion Ca2+ dalam tubuh.
19. Jawaban: b
Pada awal-awal terjadi infeksi HIV, jumlah sel T
mengalami peningkatan untuk melawan virus
tersebut. Namun jumlah sel T masih normal sehingga
sistem imun masih bekerja dengan baik sampai
beberapa tahun. Akan tetapi, sel T merupakan target utama infeksi HIV untuk memperbanyak diri. Oleh
karena itu, jumlah sel T menjadi berkurang seiring
dengan bertambahnya waktu infeksi HIV.
20. Jawaban: a
Inflamasi adalah reaksi peradangan sebagai akibat
jaringan terinfeksi oleh patogen. Inflamasi merupakan indikasi sistem kekebalan tubuh berjalan
normal. Adapun sistem kekebalan tubuh menurun
menyebabkan patogen menyerang tubuh dengan
mudah. Akibatnya tubuh menjadi jatuh sakit.
Tanda-tanda terganggunya sistem kekebalan tubuh
yaitu infeksi pada saluran pernapasan, munculnya
sel kanker dan tumor, penyembuhan penyakit yang
lambat, dan infeksi yang tidak cepat sembuh.
21. Jawaban: c
Alergi terjadi karena mastosit melepaskan histamin
yang berperan dalam pembesaran dan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah (inflamasi). Oleh
karena itu, alergi dapat diatasi dengan pemberian
antihistamin. Antihistamin adalah obat yang
menghambat atau membebaskan pengaruh
histamin dalam tubuh. Vitamin adalah senyawa
organik yang salah satunya diperoleh dari
tumbuhan dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit
untuk metabolisme dan pertumbuhan normal
makhluk hidup. Penisilin adalah senyawa antibiotik
yang dihasilkan oleh Penicillium chrysogenum
untuk menghambat pertumbuhan mikrobia tertentu.
Biologi Kelas XI
59
Parasetamol adalah obat untuk menurunkan
demam dan penghilang rasa sakit. Antiinterferon
adalah antibodi terhadap interferon yang sering
dipakai untuk memurnikan interferon.
Antibodi yang menyerang kelenjar adrenal
menyebabkan Addison’s disease. Antibodi yang
menyerang otot lurik menyebabkan Myasthenia
gravis.
22. Jawaban: a
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh antibodi
yang diproduksi menyerang sel-sel tubuh sendiri.
Penyerangan tersebut disebabkan karena antibodi
tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan
sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan oleh
gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus.
27. Jawaban: d
Enzim lisozim merupakan enzim yang berperan
menghidrolisis dinding sel bakteri. Enzim lisozim
dapat ditemukan dalam sekret yang dihasilkan oleh
membran mukosa. Misalnya dalam saliva. Adapun
antibodi merupakan zat yang diproduksi untuk
melawan antigen yang masuk ke tubuh. Histamin
merupakan zat yang berperan dalam respons
inflamasi. Interferon merupakan senyawa yang
dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi virus.
Protein komplemen merupakan protein yang
berfungsi membunuh bakteri penginfeksi dengan
cara membentuk lubang pada dinding sel bakteri.
23. Jawaban: d
Diabetes melitus disebabkan oleh antibodi yang
menyerang sel-sel beta di pankreas yang berfungsi
menghasilkan insulin. Hal ini menyebabkan tubuh
kekurangan hormon insulin sehingga kadar gula
darah meningkat. Adapun antibodi yang
menyerang otot lurik, misal otot lurik mata, dapat
mengakibatkan Myasthenia gravis. Antibodi yang
menyerang kelenjar adrenal dapat mengakibatkan
Addison's disease.
24. Jawaban: e
Sel T pembantu merupakan limfosit yang berfungsi
menstimulasi pembentukan sel B plasma. Sel yang
memproduksi antibodi adalah sel B plasma. Sel
yang menghentikan respons imun adalah sel T
supresor. Sel yang menyerang patogen secara
langsung adalah sel T pembunuh. Sel yang
mengingat antigen yang masuk ke tubuh untuk
kedua kalinya adalah sel B pengingat.
25. Jawaban: c
Alergi adalah suatu respons imun yang berlebihan
terhadap suatu senyawa yang masuk ke tubuh.
Alergen yang masuk ke tubuh akan merangsang
sel-sel B plasma untuk menyekresikan antibodi IgE.
Alergi akan timbul apabila IgE berikatan dengan
mastosit sehingga saat alergen masuk untuk kedua
kalinya mastosit akan menyekresikan histamin.
26. Jawaban: d
Lupus dapat terjadi melalui dua cara. Pertama,
antibodi menyerang jaringan tubuh secara langsung.
Kedua, antibodi bergabung dengan antigen
membentuk kompleks imun. Dalam keadaan normal, antigen yang terikat pada antibodi akan
dihancurkan oleh sel-sel fagosit. Namun, pada
penderita lupus, sel fagosit tidak dapat menghancurkan antigen. Jumlah sel fagosit justru
bertambah banyak dan mengeluarkan senyawa
kimia yang dapat menimbulkan peradangan.
Serangan virus terhadap sel T menyebabkan
penyakit AIDS. Antibodi yang menyerang sel-sel
penyusun sendi menyebabkan radang sendi.
60
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
28. Jawaban: e
Antibodi akan menginaktivasi antigen melalui
beberapa cara, yaitu netralisasi, aglutinasi,
presipitasi, dan fiksasi. Aglutinasi dilakukan
dengan menggumpalkan partikel-partikel antigen
yang dilakukan dengan struktur antibodi yang
mampu melakukan pengikatan lebih dari satu antigen. Netralisasi dengan memblok bagian tertentu
antigen. Presipitasi dengan mengendapkan antigen yang terlarut. Fiksasi dengan mengaktifkan
protein komplemen untuk menyerang antigen.
29. Jawaban: d
Virus HIV hanya akan menyerang sel T pembantu
karena pada permukaan sel T pembantu terdapat
molekul CD4 yang merupakan reseptor virus HIV.
Glikoprotein yang terdapat pada permukaan virus
HIV akan menempel pada reseptor CD4 sehingga
dapat melakukan proses endositosis.
30. Jawaban: d
Sistem kekebalan tubuh dapat mengalami
beberapa gangguan. Salah satunya adalah
autoimunitas. Autoimunitas merupakan gangguan
yang dapat disebabkan oleh gagalnya proses
pematangan sel T di kelenjar timus. Beberapa
penyakit autoimunitas yaitu diabetes melitus,
myasthenia gravis, Addison’s disease, dan lupus.
Alergi merupakan gangguan karena respons imun
yang berlebihan. Adapun AIDS merupakan penyakit
karena serangan virus HIV.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Pertahanan mekanis dilakukan oleh rambut hidung
dan silia. Rambut hidung berfungsi menyaring
udara yang masuk ke rongga hidung dari partikel
berbahaya maupun mikrobia. Silia yang terdapat
pada trakea berfungsi menyapu partikel berbahaya
yang terperangkap dalam lendir agar dapat
dikeluarkan dari tubuh.
2. Fagositosis adalah mekanisme pertahanan yang
dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan jalan
mencerna mikrobia yang masuk ke tubuh. Mikrobia
yang masuk ke tubuh akan dideteksi oleh sel-sel
fagosit. Setelah mikrobia tersebut dikenali, sel
fagosit bergerak menuju partikel tersebut dan
melekat dengan reseptor pada membran sel
fagosit. Ketika mikrobia telah berikatan dengan
reseptor di membran plasma sel fagosit, membran
sel fagosit tersebut akan menyelubungi seluruh
permukaan mikrobia dan menelannya ke vakuola
yang disebut fagosom. Lisosom akan berfusi
dengan fagosom membentuk fagolisosom. Enzimenzim yang terdapat dalam fagolisosom mencerna
mikrobia hingga hancur. Sel fagosit yang masih
hidup dan sisa mikrobia selanjutnya dikeluarkan
dalam bentuk nanah. Nanah merupakan indikator
bahwa infeksi telah sembuh.
3. Sel T pembunuh akan menyerang sel-sel asing
(patogen) atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara
langsung. Ketika sel T pembunuh kontak dengan
antigen pada permukaan sel asing, sel T
pembunuh akan merusak membran sel patogen
dengan cara melubanginya. Akibatnya, sel patogen
akan kehilangan sitoplasma sehingga sel patogen
mati.
4. Respons imun harus dihentikan apabila infeksi
telah berhasil ditangani. Apabila tubuh terusmenerus memproduksi antibodi dan menstimulasi
sel B dan sel T untuk terus membelah, walaupun
tidak dibutuhkan oleh tubuh, komponen sistem
imun tersebut dapat menyerang jaringan tubuh
sendiri.
5. Kekebalan alami merupakan kekebalan tubuh yang
didapatkan karena sifat-sifat genetik yang sudah
dimiliki. Kekebalan buatan merupakan kekebalan
yang didapatkan secara sengaja melalui perlakuan
khusus.
6. Dalam tubuh terdapat berbagai tipe antibodi dengan
peran yang berbeda-beda dalam mekanisme
pertahanan tubuh. Beberapa tipe antibodi dan
perannya dalam mekanisme pertahanan tubuh
sebagai berikut.
a. IgM berperan dalam memberikan respons
kekebalan primer.
b. IgG berperan dalam memberikan respons
kekebalan sekunder.
c. IgA berfungsi membantu pembentukan
kekebalan pasif pada bayi dan mencegah
infeksi pada permukaan epitelium.
d.
e.
IgD berfungsi merangsang pembentukan
antibodi oleh sel B plasma.
IgE berperan dalam reaksi alergi dan
memengaruhi mastosit untuk menghasilkan
histamin.
7. Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap patogen. Beberapa peran sel darah putih
dalam sistem pertahanan tubuh sebagai berikut.
a. Neutrofil berfungsi untuk fagositosis.
b. Basofil berfungsi dalam reaksi inflamasi.
c. Eosinofil berfungsi dalam reaksi alergi.
d. Limfosit berfungsi dalam respons imun
spesifik.
e. Monosit berfungsi dalam fagositosis.
8. Respons kekebalan sekunder terjadi lebih cepat
dan lebih besar dibandingkan respons kekebalan
primer. Hal ini disebabkan oleh adanya memori
imunologi, yaitu kemampuan sistem imun untuk
mengenali antigen yang pernah masuk ke tubuh.
Komponen sistem imun yang berperan dalam
memori imunologi adalah sel B pengingat. Limfosit
jenis ini berfungsi untuk mengingat antigen yang
pernah masuk ke tubuh dan jenis antibodi yang
dapat mengatasi antigen tersebut. Ketika antigen
masuk ke tubuh untuk yang kedua kalinya, sel B
pengingat akan menstimulasi sel B pembelah
untuk membentuk sel B plasma dalam jumlah
banyak. Sel B plasma akan membentuk antibodi
untuk mengatasi antigen tersebut. Karena jumlah
sel B plasma yang dibentuk banyak, konsentrasi
antibodi yang dihasilkan juga semakin banyak.
Oleh karena itu, antigen lebih cepat teratasi.
9. Organ-organ pencernaan seperti lambung memiliki
membran mukosa sebagai pembatas mekanis
agar mikrobia tidak masuk ke organ tersebut. Selain
itu, mikrobia yang berada pada bahan makanan
sebagian sudah dimatikan oleh saliva dalam mulut.
Di dalam lambung, mikrobia yang masih hidup juga
dimatikan dengan adanya asam lambung. Di dalam
usus terdapat enzim-enzim pencernaan yang juga
dapat membunuh mikrobia yang merugikan.
10. HIV saat menginfeksi akan menggandakan diri.
Pada awal-awal infeksi jumlah sel T masih tinggi
dan jumlah HIV masih rendah. Hal tersebut
menyebabkan sistem imun masih bekerja dengan
baik. Akan tetapi, setelah beberapa tahun jumlah
sel T semakin berkurang, sedangkan jumlah virus
semakin meningkat. Hal tersebut berakibat
terhadap menurunnya sistem imun. Dengan
demikian, gejala AIDS baru muncul setelah
beberapa tahun.
Biologi Kelas XI
61
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Gambar tersebut menunjukkan mekanisme pernapasan dada.
1) Fase inspirasi terjadi apabila otot antartulang
rusuk bagian luar (interkostal eksternal)
berkontraksi, tulang rusuk terangkat sehingga
volume rongga dada membesar. Hal ini
mengakibatkan tekanan dalam rongga dada
lebih kecil daripada tekanan udara di luar
tubuh. Udara masuk memenuhi paru-paru.
2) Fase ekspirasi terjadi apabila otot antartulang
rusuk bagian dalam (interkostal internal)
berkontraksi, tulang rusuk kembali ke posisi
semula sehingga volume rongga dada
mengecil. Hal ini mengakibatkan tekanan
dalam rongga dada lebih besar daripada
tekanan udara di luar tubuh. Udara keluar dari
paru-paru.
2. Jawaban: b
Lapisan tengah trakea tersusun dari cincin tulang
rawan sehingga dapat mempertahankan trakea
tetap membuka. Lapisan sebelah dalam trakea
terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Lapisan
tersebut akan menghasilkan lendir yang akan
memerangkap debu. Sementara itu, terjadinya
batuk disebabkan oleh gerakan silia untuk
mengeluarkan debu. Rambut halus pada rongga
hidung berfungsi menyaring udara yang masuk.
Epiglotis yang menutup tidak memungkinkan udara
masuk ke trakea.
3. Jawaban: c
Asidosis merupakan gangguan pernapasan akibat
meningkatnya kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah. Asma merupakan
gangguan pada rongga saluran pernapasan yang
diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada
bronkus. Asfiksi merupakan gangguan dalam
pengangkutan oksigen ke jaringan. Hipoksia adalah
kekurangan oksigen di dalam darah. Adapun influenza adalah radang pada selaput mukosa di saluran
pernapasan yang diakibatkan oleh virus influenza.
62
Ulangan Akhir Semester
4. Jawaban: c
Jika konsentrasi oksigen di alveolus tinggi dan
konsentrasi oksigen dalam darah rendah, akan
mengakibatkan gradien difusi yang cukup besar.
Aliran darah yang cepat juga membantu oksigen
keluar dari alveolus sehingga kecepatan difusi
oksigen dari alveolus ke kapiler darah berjalan
maksimum.
5. Jawaban: e
Pada pernapasan eksternal, sejenis protein dalam
sel darah merah yang disebut hemoglobin mengikat
oksigen menjadi oksihemoglobin. Pada pernapasan
internal, oksihemoglobin akan terurai kembali
menjadi oksigen dan hemoglobin. Selanjutnya,
oksigen berdifusi masuk ke sel-sel tubuh. Hal ini
membuktikan bahwa oksihemoglobin dapat mudah
terurai menjadi hemoglobin dan oksigen.
6. Jawaban: e
Mekanisme inspirasi atau pengambilan udara
ketika burung sedang terbang yaitu sayap terangkat
sehingga kantong udara pada pangkal lengan mengembang. Akibatnya, udara masuk ke kantong
udara di perut. Selanjutnya, udara dialirkan ke paruparu dan sebagian masuk ke kantong udara
sehingga darah dapat mengambil oksigen dari paruparu.
7. Jawaban: a
Lapisan jangat atau dermis mengandung dua jenis
kelenjar, yaitu kelenjar keringat dan kelenjar
minyak. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan
keringat yang akan dikeluarkan oleh tubuh melalui
pori-pori. Stratum korneum merupakan lapisan kulit
yang paling luar, tersusun dari sel-sel mati yang
bersifat keras. Stratum lusidum tersusun dari selsel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum. Stratum granulosum tersusun
dari sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen
melanin. Sementara itu, lapisan adiposa adalah
lapisan yang mengandung banyak lemak.
8. Jawaban: c
Gambar pada soal merupakan struktur nefron.
Bagian yang ditunjuk nomor 1 adalah arteriola
aferen. Nomor 2 adalah arteriola eferen. Nomor 3
adalah tubulus kontortus distal. Nomor 4 adalah
glomerulus. Adapun nomor 5 adalah lengkung
Henle. Tubulus kontortus distal merupakan tempat
pembentukan urine sesungguhnya melalui proses
augmentasi. Pada tubulus ini terjadi proses
penambahan zat-zat sisa metabolisme pada urine,
misalnya urea. Jadi, pada bagian inilah urine
mengandung urea dengan konsentrasi tertinggi.
9. Jawaban: e
Salah satu fungsi hati sebagai organ ekskresi
adalah mengubah arginin menjadi ornitin dan urea
dengan bantuan enzim arginase. Urea akan dibuang
melalui ginjal sedangkan ornitin akan mengikat
amonia yang bersifat racun dan akan dikeluarkan
ke empedu dan urine. Adapun fungsi hati yang
berkaitan dengan sistem pencernaan yaitu
menyintesis garam-garam empedu yang diperlukan
untuk mengemulsikan lemak dalam usus halus.
Selain itu, hati berfungsi menghilangkan gugus
amino dan NH2 dari asam amino sehingga asam
amino dapat digunakan untuk menghasilkan ATP.
Hati juga berfungsi memecah asam lemak untuk
menghasilkan ATP dan mempertahankan kadar
gula darah normal.
10. Jawaban: e
Urine merupakan zat sisa yang dihasilkan oleh
ginjal. Pembentukan urine terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi. Proses filtrasi terjadi pada glomerulus dalam kapsula Bowman. Pada proses filtrasi
terjadi penyaringan sel-sel darah dan protein agar
tidak ikut dikeluarkan. Selanjutnya, proses
reabsorpsi pada tubulus kontortus proksimal terjadi
penyerapan kembali asam amino, glukosa, asam
asetoasetat, dan vitamin. Berikutnya, urine
tersebut akan mengalami proses augmentasi yaitu
penambahan zat-zat seperti garam, urea, dan
pigmen empedu. Urine tersebut merupakan urine
sesungguhnya yang dikeluarkan oleh tubuh.
Dengan demikian, apabila urine yang dikeluarkan
masih mengandung asam amino dapat disimpulkan
bahwa terjadi gangguan pada bagian tubulus
kontortus proksimal.
11. Jawaban: d
Keterangan gambar:
1 = kulit
2 = paru-paru
3 = hati
4 = ginjal
5 = kantong kemih
Cuci darah merupakan tindakan yang dilakukan
oleh penderita gagal ginjal. Ginjal yang mengalami
kerusakan sehingga tidak mampu menyaring zatzat sisa metabolisme dalam darah. Dengan
demikian, harus dilakukan cuci darah untuk
mengeluarkan sisa metabolisme tersebut.
12. Jawaban: e
Gambar di atas merupakan struktur sel saraf.
Bagian bertanda X adalah dendrit. Dendrit berfungsi
menghantarkan rangsang ke badan sel saraf.
Adapun bagian yang berfungsi menghantarkan
impuls menjauhi badan sel adalah akson. Bagian
yang berfungsi melindungi neurit adalah selubung
mielin. Bagian yang berfungsi untuk mengatur
kegiatan sel adalah inti sel. Bagian yang
mempercepat gerakan impuls adalah nodus
Ranvier.
13. Jawaban: a
Neuron sensorik memiliki badan sel yang
bergerombol membentuk ganglia. Neuron sensorik
berhubungan dengan alat indra untuk menerima
rangsang. Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls dari alat indra ke otak atau
sumsum tulang belakang sehingga disebut
neuron indra. Neuron motorik berhubungan dengan
efektor yang berupa otot atau kelenjar. Neuron ini
berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum
tulang ke otot atau kelenjar tubuh sehingga disebut
neuron penggerak. Neuron konektor merupakan
neuron multipolar. Neuron konektor menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya
membentuk sinaps. Neuron ini berfungsi meneruskan rangsang dari neuron sensorik ke neuron
motorik.
14. Jawaban: d
Urutan jalannya rangsang seperti di atas menunjukkan gerak refleks kranialis. Gerak refleks ini terjadi
jika neuron penghubung yang dilalui impuls
terdapat di otak. Impuls yang melewati otak tidak
diolah terlebih dahulu sehingga terjadi gerakan
yang tidak disadari. Contoh gerak refleks kranialis
yaitu mengedipkan kelopak mata saat ada
serangga mendekati mata. Gerak pada pilihan
jawaban a, b, dan e merupakan contoh gerak
sadar. Sementara itu, gerak pada pilihan jawaban
c merupakan gerak refleks spinalis. Gerak refleks
spinalis terjadi jika neuron penghubung yang dilalui
impuls terdapat di sumsum tulang belakang.
15. Jawaban: e
Reseptor tekanan ditunjukkan oleh nomor 5.
Adapun nomor 1 menunjukkan reseptor nyeri.
Reseptor nyeri berupa ujung saraf bebas yang
terdapat di seluruh jaringan tubuh. Nomor 2
menunjukkan reseptor dingin. Nomor 3 menunjukkan reseptor panas. Nomor 4 menunjukkan
reseptor sentuhan.
Biologi Kelas XI
63
heru
16. Jawaban: b
Miopi atau rabun jauh adalah kelainan berupa
gangguan mata saat melihat benda yang letaknya
jauh. Miopi terjadi karena lensa mata terlalu
cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga
bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita
miopi dapat dibantu dengan lensa cekung. Lensa
mata yang terlalu pipih dan bola mata terlalu
pendek merupakan penyebab kelainan mata
hipermetropi.
17. Jawaban: e
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok
dalam skrotum yang keluar dari testis, terdapat
sepasang di testis kanan dan testis kiri, dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
sperma.
18. Jawaban: b
Gambar tersebut merupakan organ reproduksi
wanita. Bagian yang ditunjuk oleh huruf A adalah
oviduk. Oviduk berperan sebagai tempat terjadinya
fertilisasi. Oleh karena itu, apabila terjadi penyumbatan pada oviduk akan mengganggu proses
fertilisasi.
19. Jawaban: e
Keterangan gambar pada soal sebagai berikut.
S = epididimis, merupakan tempat penampungan sementara sperma.
T = skrotum, merupakan kantong pelindung testis yang berfungsi pula sebagai pengatur
kestabilan suhu di sekitar testis.
U = kelenjar prostat, menghasil cairan yang
bersifat basa untuk ditambahkan pada cairan
sperma (cairan semen).
V = uretra, merupakan saluran kelamin dari
vesikula seminalis dan saluran kencing dari
kantong urine.
20. Jawaban: c
Keterangan gambar
1 = Tuba fallopii
2 = Ovarium
3 = Infundibulum
4 = Uterus
5 = Serviks
Infundibulum merupakan pangkal oviduk yang
berupa corong. Pada infundibulum terdapat
fimbriae (jumbai) yang berfungsi untuk menangkap
ovum yang sudah matang. Ovum yang ditangkap
infundibulum selanjutnya masuk ke oviduk untuk
dibuahi.
21. Jawaban: d
Skema pada soal menunjukkan proses spermatogenesis. Huruf P adalah sel primordial, Q dan R
adalah spermatogonium (2n), T adalah spermatosit
primer (2n), U adalah spermatosit sekunder (n),
64
Ulangan Akhir Semester
dan V adalah spermatid (n). Jadi, pembelahan
spermatosit primer (2n) menjadi spermatosit
sekunder (n) ditunjukkan oleh huruf T ke U.
22. Jawaban: c
Bagian yang diberi tanda Y adalah tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus berfungsi sebagai
tempat pembentukan sperma. Dalam bagian ini
terdapat spermatogonium (sel induk spermatozoa),
sel sertoli, dan sel Leydig. Sel sertoli berfungsi
pemberi nutrisi spermatozoa. Sel Leydig sebagai
penghasil hormon testosteron. Sementara itu,
epididimis sebagai tempat penyimpanan sperma
sementara. Adapun vas deferens berfungsi
menyalurkan sperma menuju vesikula seminalis.
23. Jawaban: d
Selain peristiwa yang disebutkan dalam pernyataan
a, b, c, dan e, pada fase praovulasi (fase folikel),
estrogen memengaruhi serviks untuk menghasilkan
cairan basa (bukan cairan asam seperti disebutkan
pada pernyataan d). Cairan bersifat basa ini untuk
menetralkan sifat asam dalam serviks sehingga
sperma dapat hidup di dalamnya.
24. Jawaban: e
Virus gondongan (mumps) akan menyerang bagian
organ reproduksi pria dan mengakibatkan penyakit
orkitis pada testis. Pada gambar tersebut organ
testis terdapat pada nomor 5. Nomor 1 adalah
uretra. Nomor 2 adalah epididimis. Nomor 3 adalah
kelenjar prostat. Adapun nomor 4 adalah vas
deferens.
25. Jawaban: b
Gambar di atas merupakan gambar membran
kehamilan. Bagian yang ditunjuk nomor 1 adalah
korion. Nomor 2 adalah amnion. Nomor 3 adalah
alantois. Nomor 4 adalah tali pusar. Adapun bagian
yang ditunjuk nomor 5 adalah sakus vitelinus.
Amnion adalah kantong berisi cairan yang berfungsi
melindungi janin dari tekanan, benturan, dan
perubahan suhu yang drastis. Korion merupakan
membran terluar pada membran kehamilan.
Alantois merupakan membran untuk pembentukan
tali pusar. Tali pusar berfungsi untuk menyalurkan
zat makanan dan oksigen dari ibu serta mengeluarkan zat sisa yang dihasilkan janin. Sementara itu,
sakus vitelinus berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah dan pembuluh darah embrio.
26. Jawaban: c
Apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma akan
terjadi pendarahan karena peluruhan sel telur dan
lapisan dinding endometrium. Setelah menstruasi
selesai, hipotalamus akan menghasilkan hormon
gonadotropin yang merangsang pembentukan
hormon FSH. Hormon FSH akan merangsang
pembentukan folikel de Graaf. Folikel tersebut
akan menghasilkan hormon estrogen. Hormon
estrogen tersebut yang akan merangsang
pembentukan lapisan dinding endometrium.
Dalam mekanisme kinerjanya, respons imun
sekunder lebih cepat dan konsentrasi antibodi yang
dihasilkan lebih besar daripada repsons imun
primer.
27. Jawaban: a
Persalinan diawali dengan kontraksi uterus yang
dipengaruhi hormon estrogen (dihasilkan oleh
plasenta), hormon oksitosin (dihasilkan oleh
hipofisis ibu dan janin), dan hormon prostaglandin
(dihasilkan oleh membran janin). Selain itu, korpus
luteum pada ovarium menghasilkan hormon
relaksin yang berfungsi melunakkan serviks dan
melonggarkan tulang panggul. Sementara itu,
hormon prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar
hopifisis akan merangsang pertumbuhan kelenjar
susu.
32. Jawaban: e
Antibodi IgE ditemukan terikat pada basofil di
dalam sirkulasi darah dan sel mastosit di dalam
jaringan yang berfungsi memengaruhi sel untuk
melepaskan histamin dan terlibat dalam reaksi
alergi.
28. Jawaban: c
Pada membran yang melindungi kepala sperma
terdapat selubung yang disebut akrosom. Di dalam
akrosom terdapat enzim hialuronidase, akrosin,
dan antifertilisin. Enzim hialuronidase dan akrosin
berperan dalam menembus lapisan pelindung
ovum. Adapun antifertilisin merupakan antigen
yang berfungsi melekatkan sperma pada sel telur.
29. Jawaban: d
Protein komplemen adalah protein antimikrobia
yang melawan bakteri dengan cara menempel
pada dinding sel bakteri dan membuat lubang pada
dinding sel. Dengan demikian, air dan garam-garam
mineral masuk ke bakteri dan menyebabkan bakteri
lisis. Adapun histamin dan prostaglandin adalah
senyawa yang dihasilkan oleh mastosit dalam
reaksi inflamasi. Mastosit adalah sel darah putih
yang berperan dalam reaksi inflamasi dengan
menghasilkan histamin dan prostaglandin untuk
melebarkan pembuluh darah. Neutrofil adalah sel
darah putih yang memiliki fungsi fagositosis yaitu
menelan mikrobia.
30. Jawaban: a
Demam merupakan suatu kondisi yang ditandai
suhu tubuh melebihi normal. Demam terjadi karena
makrofag melepaskan senyawa pirogen. Hal ini
terjadi jika infeksi yang diderita cukup berat.
Senyawa pirogen yang dilepaskan makrofag
tersebut berfungsi untuk memberikan sinyal kepada
hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh.
31. Jawaban: c
Respons imun primer dan respons imun sekunder
keduanya merupakan respons imun yang
diperantarai oleh antibodi. Limfosit yang berperan
pada kedua respons tersebut adalah sel B.
Keduanya juga menghasilkan antibodi spesifik.
33. Jawaban: b
Sel-sel yang berperan dalam pertahanan tubuh
adalah limfosit, monosit, dan mastosit. Limfosit
berperan dalam proses fagositosis. Monosit
berperan dalam menjaga kekebalan tubuh dari
infeksi. Mastosit berperan dalam proses alergi.
Sementara itu, trombosit berperan dalam proses
pembekuan darah. Adapun eritrosit berperan dalam
pengangkutan zat-zat dalam tubuh.
34. Jawaban: e
Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari
serangan patogen. Namun jika mengalami
gangguan, sistem ini justru menyerang jaringan
tubuh yang sehat. Peristiwa tersebut dikenal
sebagai autoimunitas. Contoh kelainan akibat
autoimunitas adalah diabetes melitus. Diabetes
melitus disebabkan oleh antibodi yang menyerang
sel-sel beta di pankreas yang menghasilkan
insulin. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Cacar
disebabkan oleh infeksi Measiesvirus. Polio
disebabkan oleh Poliovirus. Influenza disebabkan
oleh infeksi Influenzavirus.
35. Jawaban: c
Penderita Addison’s disease mengalami gejalagejala berat badan menurun, mudah lelah, terjadi
peningkatan pigmentasi kulit, dan kadar gula darahnya rendah. Kerusakan pada otot lurik merupakan
ciri-ciri orang yang menderita kelainan Myasthenia gravis. Melemahnya sistem kekebalan tubuh
merupakan ciri-ciri penyakit AIDS. Kadar gula darah
meningkat terjadi pada penderita diabetes melitus.
36. Jawaban: e
Sel yang memproduksi antibodi yaitu sel B plasma.
Sel yang menghentikan respons imun yaitu sel T
supresor. Sel yang menyerang patogen secara
langsung yaitu sel T pembunuh. Sel yang
mengingat antigen yang masuk ke tubuh yaitu sel
B pengingat.
37. Jawaban: e
Antigen A dan B dikenali oleh antibodi yang sama,
sedangkan antigen C dikenali oleh antibodi yang
berbeda. Saat antigen A masuk ke tubuh untuk
Biologi Kelas XI
65
heru
pertama kalinya akan terbentuk memori imunologi
yang mengingat jenis antibodinya. Oleh karena itu,
saat antigen B yang dikenali oleh antibodi yang
sama seperti antigen A masuk akan terbentuk
respons pertahanan tubuh karena adanya memori
imunologi di dalam tubuh. Respons terhadap antigen B tersebut merupakan respons pertahanan
tubuh sekunder. Sementara itu, respons terhadap
antigen A dan C merupakan respons pertahanan
tubuh primer.
38. Jawaban: e
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang
diperoleh setelah menerima antibodi dari luar.
Kekebalan pasif buatan dapat diperoleh dengan
melakukan injeksi imunoglobulin ke tubuh.
Sementara itu, vaksinasi dengan virus yang
dilemahkan merupakan cara memperoleh
kekebalan secara aktif buatan. Transfer nutrisi
dapat memberikan kekebalan tubuh dari ibu
kepada janin secara aktif alami. Pembentukan
antibodi akibat paparan antigen merupakan cara
mendapatkan kekebalan tubuh secara aktif alami.
39. Jawaban: d
Sel B dan sel T dibentuk di sumsum tulang. Akan
tetapi, proses pematangan sel B dan sel T
berlangsung pada tempat yang berbeda. Sel B
mengalami pematangan di sumsum tulang,
sedangkan sel T mengalami pematangan di
kelenjar timus.
40. Jawaban: a
Beberapa substansi tubuh mengandung tipe
antibodi tertentu yang berperan dalam mekanisme
pertahanan tubuh. Misalnya air mata, air ludah,
dan keringat mengandung antibodi IgA. Sementara
itu, darah mengandung antibodi IgG. Adapun
permukaan limfosit mengandung antibodi IgD.
B. Uraian
1. Respirasi pada katak terjadi melalui dua mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Mekanisme
inspirasi bermula saat otot sternohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil.
Selanjutnya, koana menutup dan otot submandibularis serta geniohiodeus berkontraksi
mengakibatkan rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru melalui celah-celah. Dalam
paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat
darah dan karbon dioksida dilepaskan. Adapun
mekanisme ekspirasi bermula saat otot rahang
bawah berelaksasi, sedangkan otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan
paru-paru mengecil dan udara tertekan keluar paruparu dan masuk ke rongga mulut. Selanjutnya,
66
Ulangan Akhir Semester
koana membuka, sedangkan celah tekak menutup
sehingga otot rahang bawah dan otot geniohioideus
berkontraksi. Akibatnya, rongga mulut mengecil
dan udara yang mengandung banyak karbon
dioksida terdorong keluar melalui koana.
2. Penyerapan glukosa yang terdapat pada filtrat
glomerulus berlangsung di tubulus proksimal dan
akan dihasilkan urine sekunder. Dengan demikian,
pada urine sekunder tidak ditemukan lagi glukosa.
Penyerapan glukosa tersebut perlu dilakukan
karena glukosa merupakan zat yang diperlukan oleh
sel-sel tubuh sebagai bahan baku metabolisme sel
(respirasi seluler). Apabila di dalam urine sekunder
masih terdapat glukosa, menunjukkan terjadinya
kerusakan pada tubulus kontortus proksimal. Tubulus kontortus proksimal tidak mampu menyerap
glukosa dengan sempurna sehingga konsentrasi
glukosa dalam urine sekunder sangat tinggi.
3. Impuls dari suatu neuron dapat berpindah
(diteruskan) ke neuron lain melalui celah sinaps
(sinapsis). Jika impuls telah sampai di membran
prasinapsis, vesikel-vesikel akan menuju membran
prasinapsis karena pengaruh Ca2+ yang masuk ke
bonggol sinapsis. Selanjutnya, vesikel-vesikel
tersebut akan melepaskan zat neurotransmiter. Zat
ini berfungsi menghantarkan impuls ke ujung
dendrit neuron berikutnya.
4. Daun telinga mengumpulkan gelombang suara
untuk disalurkan ke saluran telinga luar.
Selanjutnya, gelombang suara akan menyentuh
dan menggetarkan membran timpani. Getaran
tersebut akan diteruskan ke tulang pendengaran.
Getaran pada tulang pendengaran akan
menyebabkan tingkap jorong bergetar sehingga
cairan limfe pada skala vestibuli ikut bergetar.
Getaran perilimfe pada skala vestibuli akan
melintasi membran vestibularis sehingga
menggetarkan membran basilaris. Akibatnya, sel
rambut akan bergetar terhadap membran tektorial
dan menimbulkan impuls yang akan disampaikan
ke saraf otak ke VIII lalu ke korteks otak bagian
pendengaran untuk diinterpretasikan. Dengan
demikian, manusia dapat mendengar bunyi
tersebut.
5. Apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma maka
korpus luteum akan menghentikan produksi hormon
estrogen dan progesteron. Akibatnya, ovum
terlepas dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Terlepasnya ovum mengakibatkan
endometrium meluruh. Peluruhan endometrium
menyebabkan dinding uterus kembali menipis
seperti semula. Peluruhan pada endometrium yang
mengandung pembuluh darah menyebabkan
pendarahan. Peristiwa ini disebut fase menstruasi.
6. Pembentukan sperma memerlukan suhu rendah
(di bawah suhu tubuh). Pembentukan sperma
berlangsung di dalam testis. Testis dilindungi oleh
kantong yang disebut skrotum. Salah satu
penyusun skrotum adalah otot lurik yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil
(1–8°C lebih dingin dibandingkan suhu tubuh).
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan
atau melonggarkan skrotum sehingga testis dapat
bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis
akan diangkat mendekati tubuh pada suhu rendah
dan bergerak menjauh pada suhu tinggi. Dengan
pengaturan tersebut, sperma dapat diproduksi
dalam testis.
7. Tes kehamilan yang dilakukan melalui uji urine
hasilnya bersifat kualitatif. Jadi, hasilnya dapat
positif (hamil) atau negatif (tidak hamil). Padahal
HCG juga dapat dideteksi pada urine wanita yang
mengalami keguguran. Bedanya, pada kehamilan
normal kadar HCG semakin meningkat, sedangkan
pada keguguran kadar HCG rendah dan cenderung
menurun. Oleh karena itu, jika mendeteksi kehamilan berdasarkan pada kadar HCG sebaiknya
dilakukan melalui tes darah karena dapat diketahui
kadar HCG-nya.
8. Sel kanker bersifat antigenik pada sistem imunitas
tubuh manusia sehingga adanya sel-sel kanker
akan menimbulkan respons imun dalam tubuh.
Apabila dalam tubuh terdapat sel-sel kanker, sel
T pembantu akan menstimulasi sel B untuk
membelah dan memproduksi antibodi. Selain itu,
sel T pembantu juga mengaktivasi sel T pembunuh
dan sel T supresor, serta mengaktivasi makrofag
untuk bersiap memfagosit sel-sel kanker. Jika selsel kanker telah mati, sel T supresor akan menurunkan dan menghentikan sistem imun.
9. Setelah infeksi berhasil ditanggulangi, beberapa
neutrofil dan sel fagosit lainnya akan mati seiring
dengan matinya sel-sel tubuh dan patogen. Selsel fagosit yang sudah mati dan sel-sel tubuh yang
rusak selanjutnya akan membentuk nanah.
Terbentuknya nanah merupakan indikator bahwa
infeksi telah sembuh.
10. Ketika virus memasuki tubuh, sel-sel yang
terinfeksi oleh virus akan menghasilkan interferon.
Interferon selanjutnya akan berikatan dengan selsel yang tidak terinfeksi. Sel-sel yang telah
berikatan dengan interferon akan membentuk zat
yang mampu mencegah replikasi virus. Dengan
demikian, serangan virus dapat dicegah.
Biologi Kelas XI
67
heru
Biologi Kelas XI
239
:
:
:
:
•
Rajin beribadah sebagai wujud rasa
syukur
terhadap
kompleksitas
dan
keteraturan mengenai
mekanisme sistem
pernapasan yang telah
diciptakan Tuhan.
Indikator
Sistem Pernapasan
pada Manusia dan
Hewan
• Sistem Pernapasan
pada Manusia
• Sistem Pernapasan
pada Hewan
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
Melakukan pengamatan
mengenai organ-organ pernapasan manusia melalui
gambar.
Melakukan pengamatan
mengenai struktur jaringan
penyusun paru-paru.
Melakukan percobaan
untuk membuktikan udara
hasil pernapasan.
Melakukan percobaan
mengenai pengukuran
kapasitas paru-paru.
Melakukan diskusi mengenai
sistem pernapasan pada
hewan.
Melakukan percobaan mengenai pengukuran volume
udara pernapasan pada
belalang.
Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
12 jp
Alokasi
Waktu
•
•
•
•
•
Buku PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Buku PG PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Lembar
Kerja
Praktikum
dan
Lembar
Pengamatan Siswa.
Alat dan bahan yang
digunakan untuk
mengidentifikasi
struktur jaringan
penyusun paru-paru.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk membuktikan
udara hasil pernapasan.
Sumber Belajar
Biologi
SMA/MA
XI/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
240
Silabus
3.8 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
respirasi dan mengaitkannya
dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
proses pernapasan serta
gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem
respirasi manusia melalui
studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
Kompetensi Dasar
•
•
•
•
•
•
•
•
Mampu menjelaskan
organ-organ yang
berperan dalam sistem
pernapasan.
Mampu menjelaskan
struktur jaringan penyusun paru-paru.
Mampu menjelaskan
udara hasil pernapasan.
Mampu menjelaskan
mengenai pengukuran
kapasitas paru-paru.
Mampu menjelaskan
mengenai penyakitpenyakit pada sistem
pernapasan akibat
kebiasaan merokok
dan pengaruh udara
tercemar.
Mampu menjelaskan
pengaruh merokok
terhadap kesehatan
pernapasan.
Mampu menjelaskan
sistem pernapasan
pada hewan.
Memiliki sikap bertanggung jawab, rasa
ingin tahu yang tinggi,
cermat, dan teliti
dalam setiap kegiatan.
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Tes Unjuk Kerja
• Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
• Rubrik
Tes Tertulis
• Pilihan Ganda
• Uraian
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
•
•
•
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk mengukur
kapasitas paruparu.
Buku referensi:
CliffAP
Biologi
Edisi Kedua, PT
Pakar Raya.
Media elektronik
(internet).
Sumber Belajar
Biologi Kelas XI
241
•
•
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara
dan mengolah informasi
beberapa risiko negatif
merokok pada remaja untuk
menentukan keputusan.
•
4.8 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan organ
pernapasan/respirasi yang
menyebabkan gangguan
sistem respirasi manusia
melalui berbagai bentuk media
presentasi.
Kompetensi Dasar
Mampu menjelaskan
pengaruh merokok
terhadap kesehatan
pernapasan.
Mampu menjelaskan
mengenai penyakitpenyakit pada sistem
pernapasan akibat
kebiasaan merokok
dan pengaruh udara
tercemar.
Mampu menjelaskan
tentang pengukuran
volume udara pernapasan pada belalang.
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
242
Silabus
•
•
1.2 Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manifestasi pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
Memiliki sikap peka
dan peduli serta
bertanggung jawab
terhadap lingkungan
yang berkaitan dengan
sistem ekskresi.
Memiliki pola pikir
ilmiah dan rasa ingin
tahu yang tinggi
mengenai mekanisme
sistem ekskresi.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa
syukur
terhadap
sistem ekskresi ciptaan Tuhan.
Indikator
Sistem Ekskresi
• Sistem Ekskresi pada
Manusia
• Sistem Ekskresi pada
Hewan
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
Mendiskusikan
letak,
struktur, dan mekanisme
kerja organ-organ ekskresi
melalui pengamatan peta
pikiran.
Mencari informasi tentang
organ ginjal dan mekanisme ekskresi yang terjadi di
dalamnya.
Mengidentifikasi perbedaan struktur ginjal sapi
dengan ginjal manusia.
Melakukan pengujian
kandungan urine.
Mengidentifikasi struktur
sel penyusun jaringan
nefron, alveolus, dan kulit.
Membuat media pembelajaran mengenai organorgan ekskresi.
Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
12 jp
Alokasi
Waktu
•
•
•
•
Buku PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Buku PG PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan
struktur ginjal sapi
dengan
ginjal
manusia.
Alat dan bahan yang
digunakan untuk
menguji kandungan
urine.
Sumber Belajar
Biologi
SMA/MA
XI/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
•
:
:
:
:
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Sistem Ekskresi
Biologi Kelas XI
243
•
3.9 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
ekskresi dan mengaitkannya
dengan proses ekskresi
sehingga dapat menjelaskan
mekanisme serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem ekskresi
manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
•
•
•
•
•
•
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data dan
fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/
laboratorium.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan letak,
struktur, dan mekanisme kerja organ-organ
ekskresi melalui pengamatan peta pikiran.
Menjelaskan tentang
organ ginjal dan mekanisme ekskresi
yang terjadi di dalamnya.
Menjelaskan kandungan urine.
Menjelaskan struktur
sel penyusun jaringan
nefron, alveolus, dan
kulit.
Menjelaskan organorgan ekskresi melalui
pembuatan media
pembelajaran.
Menjelaskan tentang
gangguan dan penyakit
yang menyerang organorgan ekskresi.
Memiliki sikap jujur,
cinta damai, tekun,
kritis, ilmiah, serta mau
bekerja sama dalam
setiap kegiatan.
Indikator
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
Mencari informasi tentang
gangguan dan penyakit
yang menyerang organ-organ ekskresi.
Membuat kliping mengenai
kasus cuci darah yang
dilakukan penderita gagal
ginjal.
Mendiskusikan mekanisme ekskresi pada ikan.
Mendiskusikan mekanisme
ekskresi pada Planaria.
Mendiskusikan mekanisme ekskresi pada cacing
tanah.
Mendiskusikan mekanisme
ekskresi pada serangga.
Mendiskusikan mekanisme ekskresi pada katak,
kadal, dan burung.
Kegiatan Pembelajaran
Tes Tertulis
• Pilihan Ganda
• Uraian
Tes Unjuk Kerja
• Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
• Rubrik
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
•
•
•
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk mengidentifikasi struktur sel
penyusun jaringan
nefron, alveolus,
dan kulit.
Buku referensi:
Pustaka
Sains
tersambung
Internet
Buku
Lengkap Tentang
Tubuh Kita Volume
2 dan CliffAP
Biologi
Edisi
Kedua, PT Pakar
Raya.
Media elektronik
(internet).
Sumber Belajar
244
Silabus
4.10 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan
sistem ekskresi manusia
melalui berbagai bentuk
media presentasi.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan tentang
gangguan dan penyakit
yang
menyerang
organ-organ ekskresi.
Menjelaskan tentang
kasus cuci darah yang
dilakukan penderita
ginjal.
•
•
•
•
•
•
•
Menjelaskan tentang
kasus cuci darah yang
dilakukan penderita
ginjal.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada ikan.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada
Planaria.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada
cacing tanah.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada
serangga.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada katak,
kadal, dan burung.
•
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
Biologi Kelas XI
245
•
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
Memiliki karakter jujur,
bertanggung jawab,
rasa ingin tahu yang
tinggi, dan teliti dalam
melakukan berbagai
kegiatan praktikum.
Mengagumi ciptaan
Tuhan Yang Maha
Esa tentang sistem
koordinasi manusia
yang berperan dalam
proses kehidupan
sebagai manifestasi
rasa syukur atas
karuniaNya.
Indikator
Sistem
Koordinasi
Manusia
• Sistem Saraf dan
Sistem Endokrin
(Hormon)
• Sistem Indra
• Gangguan
dan
Pengaruh NAPZA
terhadap Sistem
Koordinasi Manusia
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
Mendiskusikan mekanisme kerja sistem koordinasi
manusia.
Mengidentifikasi struktur
sel saraf.
Melakukan demonstrasi
gerak biasa dan gerak
refleks.
Mendiskusikan berbagai
jenis alat indra manusia.
Melakukan demostrasi
untuk menentukan letak
bintik buta pada mata.
Mengidentifikasi letak
reseptor pengecap pada
lidah.
Menganalisis hubungan
NAPZA dengan sistem
koordinasi manusia.
Membuat poster antinarkoba.
Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
16 jp
Alokasi
•
•
•
•
•
Buku PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Buku PG PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Lembar
Kerja
Praktikum
dan
Lembar
Pengamatan Siswa.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk mengidentifikasi struktur sel
saraf.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk menentukan
letak reseptor pengecap pada lidah.
Sumber Belajar
Biologi
SMA/MA
XI/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
•
:
:
:
:
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Sistem Koordinasi Manusia
246
Silabus
•
•
•
4.11 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi saraf dan
hormon pada sistem
koordinasi yang disebabkan
oleh senyawa psikotropika
yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi
manusia dan melakukan
kampanye antinarkoba pada
berbagai media.
4.12 Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai
bentuk media komunikasi
baik di lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
•
•
•
•
•
•
3.11 Mengevaluasi pemahaman
diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika
dan dampaknya terhadap
kesehatan diri, lingkungan,
dan masyarakat.
3.10 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem koordinasi dan
mengaitkannya dengan
proses koordinasi sehingga
dapat menjelaskan peran
saraf dan hormon dalam
mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem koordinasi
manusia melalui studi
literatur,
pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
Kompetensi Dasar
Mampu berperan aktif
dalam mengkampanyekan bahaya narkoba
menggunakan media
informasi tertentu.
Mampu menyajikan
laporan hasil kegiatan
praktikum.
Mampu menjelaskan
gangguan dan pengaruh NAPZA pada
sistem koordinasi
manusia.
Mampu menjelaskan
struktur dan fungsi
sistem saraf.
Mampu membedakan
gerak biasa dan gerak
refleks.
Mampu menjelaskan
struktur dan fungsi
sistem endokrin.
Mampu menjelaskan
struktur dan fungsi
sistem indra.
Mampu menentukan
letak bintik buta pada
mata.
Mampu menentukan
letak reseptor pengecap pada lidah.
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Tes Unjuk Kerja
• Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
• Rubrik
Tes Tertulis
• Pilihan Ganda
• Uraian
Penilaian
Alokasi
Waktu
•
•
Buku referensi: Materi
Biologi! Volume 7
Tubuh Manusia,
PT Pakar Raya.
Media elektronik
(internet).
Sumber Belajar
Biologi Kelas XI
247
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
•
•
1.2 Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses.
Berpikiran terbuka
dan kritis terhadap
suatu masalah berkaitan dengan sistem
reproduksi.
Pandai bersyukur atas
dikaruniainya pola pikir
ilmiah dalam mengamati sistem reproduksi.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur
terhadap Tuhan karena
telah menciptakan
organ-organ reproduksi
yang sempurna.
Indikator
Sistem Reproduksi
Manusia
• Struktur dan Fungsi
Organ Reproduksi
Manusia
• Kesehatan
Reproduksi, Program
KB, dan Masalah
Kependudukan.
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
Menyaksikan video mengenai proses pembentukan janin dalam rahim.
Melakukan pengamatan
gambar mengenai struktur
organ reproduksi pria.
Mengidentifikasi struktur
jaringan testis.
Melakukan pengamatan
gambar mengenai struktur
organ reproduksi wanita.
Mengidentifikasi struktur
jaringan ovarium.
Mendiskusikan mengenai
gametogenesis meliputi
spermatogenesis dan
oogenesis.
Mendiskusikan siklus
menstruasi berdasarkan
gambar atau charta siklus
menstruasi.
Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
14 jp
Alokasi
Waktu
•
•
•
•
•
Buku PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Buku PG PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Lembar
Kerja
Praktikum
dan
Lembar
Pengamatan Siswa.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk mengidentifikasi struktur
jaringan testis.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk mengidentifikasi struktur
jaringan ovarium.
Sumber Belajar
Biologi
SMA/MA
XI/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
•
:
:
:
:
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Sistem Reproduksi Manusia
248
Silabus
•
3.12 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam
proses reproduksi manusia
melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan,
dan simulasi.
•
•
•
•
•
•
•
•
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan
kegiatan
pengamatan dan percobaan
di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses
pembentukan janin di
dalam rahim.
Menjelaskan struktur
organ reproduksi pria.
Menjelaskan struktur
jaringan testis.
Menjelaskan struktur
organ
reproduksi
wanita.
Menjelaskan struktur
jaringan ovarium.
Menjelaskan gametogenesis meliputi spermatogenesis
dan
oogenesis.
Menjelaskan siklus
menstruasi.
Menjelaskan dampak
negatif dari perilaku
negatif dan pernikahan
dini terhadap sistem
reproduksi.
Bersikap disiplin dan
berhati-hati dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
Membuat media presentasi
mengenai pentingnya pemberian ASI bagi peningkatan
kualitas SDM.
Mendiskusikan keterkaitan
antara kesehatan reproduksi,
program KB, dan masalah
kependudukan.
Mencari informasi mengenai cara mencegah
terjangkitnya penyakit
yang menyerang sistem
reproduksi.
Mendiskusikan mengenai
dampak negatif dari perilaku
negatif dan pernikahan dini
yang berkaitan dengan
sistem reproduksi.
Mencari informasi mengenai
program KB untuk mengatasi permasalahan penduduk.
Mencari informasi mengenai
metode-metode kontrasepsi.
Membuat poster kampanye
mengenai penggunaan ASI
eksklusif dan pelaksanaan
progra KB untuk meningkatkan kualitas SDM.
Kegiatan Pembelajaran
Tes Tertulis
• Pilihan Ganda
• Uraian
Tes Unjuk Kerja
• Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
• Rubrik
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
•
•
Buku referensi: Materi
Biologi! Volume 8
Reproduksi, PT Pakar
Raya.
Media elektronik
(internet).
Sumber Belajar
Biologi Kelas XI
249
•
•
•
4.14 Memecahkan masalah kepadatan penduduk dengan
menerapkan prinsip reproduksi manusia.
4.15 Merencanakan dan melakukan kampanye tentang
upaya penanggulangan
pertambahan penduduk dan
peningkatan kualitas SDM
melalui program keluarga
berencana (KB) dan pemberian ASI ekslusif dalam
bentuk poster dan spanduk.
•
•
•
4.13 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi
manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
3.13 Menerapkan pemahaman
tentang prinsip reproduksi
manusia untuk menanggulangi pertambahan penduduk melalui program
Keluarga Berencana (KB)
dan peningkatan kualitas
hidup SDM melalui pemberian ASI ekslusif.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan metodemetode kontrasepsi.
Menjelaskan mengenai
program KB untuk
mengatasi masalah
penduduk.
Menjelaskan cara
mencegah penyakit
yang
menyerang
sistem reproduksi.
Menjelaskan pentingnya ASI bagi peningkatan kualitas
SDM.
Menjelaskan keterkaitan antara kesehatan reproduksi,
program KB, dan
masalah kependudukan.
Menjelaskan penggunaan ASI eksklusif
dan pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kualitas
SDM.
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Portofolio
Kumpulan laporan dan
produk
Tes Tertulis
• Pilihan Ganda
• Uraian
Tes Unjuk Kerja
• Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
• Rubrik
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
250
Silabus
•
•
1.2 Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
Berperilaku teliti, cermat,
kritis, aktif, berani,
menghargai pendapat
orang lain, dan mau
bekerja sama selama
pelaksanaan kegiatan
Pandai bersyukur atas
dikaruniainya pola pikir
ilmiah
dalam
mengamati sistem
pertahanan tubuh.
Rajin beribadah sebagai
wujud rasa syukur
terhadap
sistem
pertahanan tubuh ciptaan Tuhan.
Indikator
Sistem Pertahanan
Tubuh Manusia
• Mekanisme Pertahanan Tubuh
• Jenis-Jenis Kekebalan
Tubuh dan Gangguan
pada Sistem Kekebalan Tubuh
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
•
Mendiskusikan mengenai
penyakit AIDS untuk
mengetahui tentang sistem
kekebalan tubuh.
Mengamati jaringan yang
berperan dalam sistem
pertahanan tubuh.
Mencari informasi tentang
mekanisme penularan dan
pembentukan kekebalan
tubuh terhadap suatu
penyakit.
Melakukan kegiatan role
play mengenai mekanisme
pertahanan tubuh.
Mendiskusikan mengenai
cara-cara memperoleh
kekebalan tubuh.
Kegiatan Pembelajaran
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
10 jp
Alokasi
Waktu
•
•
•
•
•
•
Buku PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Buku PG PR Biologi
Kelas XI Semester 2,
PT Intan Pariwara.
Lembar
Kerja
Praktikum dan
Lembar Pengamatan Siswa.
Alat dan bahan
yang digunakan
untuk melakukan
kegiatan role play
mekanisme pertahanan tubuh.
Buku referensi:
Materi Biologi!
Volume 7 Tubuh
Manusia, PT Pakar
Raya.
Media elektronik
(internet).
Sumber Belajar
Biologi
SMA/MA
XI/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
•
:
:
:
:
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia
Biologi Kelas XI
251
4.16 Menyajikan data jenis-jenis
imunisasi (aktif dan pasif) dan
jenis
penyakit
yang
dikendalikannya.
•
•
•
•
•
Mampu menjelaskan
tentang jenis-jenis
kekebalan
tubuh
beserta cara memperolehnya.
Mampu menjelaskan
kelainan yang terjadi
pada sistem kekebalan tubuh.
Mampu menentukan
jaringan dan organ
yang berperan dalam
sistem pertahanan
tubuh.
Mampu mendeskripsikan fungsi sistem
pertahanan tubuh.
mampu menjelaskan
mekanisme pertahanan tubuh.
Mampu menjelaskan
hubungan struktur dan
fungsi organ dalam
sistem pertahanan
tubuh.
3.14Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip
sistem imun untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dengan kekebalan
yang dimilikinya melalui program imunisasi sehingga
dapat terjaga proses fisiologi
di dalam tubuh.
•
berkaitan
dengan
sistem pertahanan
tubuh.
Indikator
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
•
•
Mengunjungi pusat kesehatan untuk mengetahui
jenis, cara, dan tujuan
imunisasi.
Mengidentifikasi jenis,
penyebab, dan cara penanggulangan kelainan
pada sistem pertahanan
tubuh.
Kegiatan Pembelajaran
Portofolio
Kumpulan laporan
Tes Tertulis
• Pilihan Ganda
• Uraian
Tes Unjuk Kerja
• Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
• Rubrik
Pengamatan Sikap
• Saat pembelajaran
berlangsung
• Saat melakukan
pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
Biologi
SMA/MA
XI/2
Sistem Ekskresi
12 x 45 menit (5 kali tatap muka)
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan,
organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.
Indikator:
•
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap sistem ekskresi ciptaan Tuhan.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
Indikator:
•
Memiliki pola pikir ilmiah dan rasa ingin tahu yang tinggi mengenai mekanisme sistem ekskresi.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
Indikator:
•
Memiliki sikap peka dan peduli serta bertanggung jawab terhadap lingkungan yang berkaitan
dengan sistem ekskresi.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator:
•
Memiliki sikap jujur, cinta damai, tekun, kritis, ilmiah, serta mau bekerja sama dalam setiap kegiatan.
3.9. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan
mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
Indikator:
•
Menjelaskan letak, struktur, dan mekanisme kerja organ-organ ekskresi melalui pengamatan peta
pikiran.
•
Menjelaskan organ ginjal dan mekanisme ekskresi yang terjadi di dalamnya.
•
Menjelaskan kandungan urine.
•
Menjelaskan struktur sel penyusun jaringan nefron, alveolus, dan kulit.
•
Menjelaskan organ-organ ekskresi melalui pembuatan media pembelajaran.
•
Menjelaskan tentang gangguan dan penyakit yang menyerang organ-organ ekskresi.
•
Menjelaskan tentang kasus cuci darah yang dilakukan penderita ginjal.
•
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada ikan.
•
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada Planaria.
•
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada cacing tanah.
•
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada serangga.
•
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada katak, kadal, dan burung.
252
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan
sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.
Indikator:
•
Menjelaskan gangguan dan penyakit yang menyerang organ-organ ekskresi.
•
Menjelaskan kasus cuci darah yang dilakukan penderita ginjal.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan letak, struktur, dan mekanisme kerja organ-organ ekskresi;
2. menjelaskan organ ginjal dan mekanisme ekskresi yang terjadi di dalamnya;
3. menjelaskan kandungan urine;
4. menjelaskan struktur sel penyusun jaringan nefron, alveolus, dan kulit;
5. menjelaskan organ-organ ekskresi melalui pembuatan media pembelajaran;
6. menjelaskan gangguan dan penyakit yang menyerang organ-organ ekskresi;
7. menjelaskan kasus cuci darah yang dilakukan penderita ginjal;
8. menjelaskan mekanisme ekskresi pada ikan;
9. menjelaskan mekanisme ekskresi pada Planaria;
10. menjelaskan mekanisme ekskresi pada cacing tanah;
11. menjelaskan mekanisme ekskresi pada serangga;
12. menjelaskan mekanisme ekskresi pada katak, kadal, dan burung;
13. menyajikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
C. Materi Pembelajaran
1.
Sistem Ekskresi pada Manusia
2.
Sistem Ekskresi pada Hewan
D. Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
E.
Pendekatan : Scientific Approach
Model
: Problem Based Learning, Discovery, Project Based Learning
Metode
: Diskusi, Eksperimen, Tanya Jawab, Penugasan
Media, Alat, dan Sumber Belajar
1.
Media
Power Point
2.
Alat dan Bahan
a. Lup
b. Papan parafin dan satu set alat bedah
c. Tabung reaksi
d. Rak tabung reaksi
e. Pembakar spiritus
f. Korek api
g. Mikroskop
h. Ginjal sapi
i. Torso ginjal manusia
j. Urine naracoba yang sehat
k. Urine penderita diabetes melitus
Biologi Kelas XI
253
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
3.
F.
Larutan Biuret
Larutan Benedict
Larutan AgNO3
Preparat awetan nefron
Preparat awetan alveolus
Preparat awetan kulit
Alat tulis
Sumber Belajar
a. Buku PR Biologi SMA/MA kelas X semester 2, Intan Pariwara
b. Buku PG PR Biologi SMA/MA kelas X semester 2, Intan Pariwara
c. Buku referensi: Pustaka Sains tersambung Internet Buku Lengkap Tentang Tubuh Kita Volume 2
dan CliffAP Biologi Edisi Kedua, Pakar Raya
d. Internet
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: menceritakan bahwa minum air putih sangat baik untuk
kesehatan dan dapat mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Minum air yang cukup akan
menghasilkan urine. Urine tersebut akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi.
b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai sistem ekskresi dan organ-organ ekskresi?
c. Pada pertemuan sebelumnya, guru menyarankan agar siswa membawa alat dan bahan yang
digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan struktur ginjal sapi dengan ginjal manusia. Sebaiknya,
guru menyediakan ginjal sapi untuk mengantisipasi jika siswa tidak mendapatkan ginjal sapi.
d. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti (110 menit)
a. Guru membagi siswa dalam kelompok dengan anggota terdiri atas 5–6 siswa.
b. Guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai organ-organ ekskresi melalui peta pikiran yang
telah disediakan.
c. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya.
d. Guru mengulas hasil kegiatan.
e. Guru meminta siswa mengerjakan tugas kelompok mengenai organ ginjal beserta mekanisme
ekskresinya.
f. Guru menjelaskan sedikit tentang struktur dan fungsi organ ginjal dalam sistem ekskresi.
g. Masih dalam kelompok, guru meminta setiap kelompok untuk mengidentifikasi perbedaan struktur
ginjal sapi dengan ginjal manusia.
h. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. (Jika waktu tidak
mencukupi hanya beberapa kelompok yang diminta untuk presentasi).
i. Guru mengulas hasil kegiatan yang telah dilakukan.
3.
Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini.
b. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja baik.
c. Guru meminta agar siswa membuat laporan praktikum secara mandiri dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
d. Guru menyarankan agar siswa membawa alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pada
pertemuan selanjutnya.
254
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan II (2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
b. Guru mengulas kembali materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
c. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum pada pertemuan ini.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menjelaskan mengenai proses pembentukan urine.
b. Guru menyampaikan tentang informasi kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam kelompok
(menguji kandungan urine).
c. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 4–5 siswa.
d. Guru membimbing setiap kelompok dalam melakukan praktikum menguji kandungan urine.
Catatan: sembari melakukan proses pembimbingan, guru memberikan penilaian sikap dengan
dipandu instrumen lembar penilaian sikap.
e. Guru meminta kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan. (Jika waktunya
tidak mencukupi hanya perwakilan saja yang diminta untuk presentasi).
f. Guru bersama siswa membahas hasil kegiatan yan telah dilakukan.
g. Guru menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi produksi urine.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan reward (berupa pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik.
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum secara mandiri dan
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
c. Guru meminta siswa agar membaca materi mengenai organ kulit, paru-paru, dan hati sebagai
sistem ekskresi.
d. Guru menyarankan siswa agar menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan III (3 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru menyediakan alat dan bahan yang digunakan pada pertemuan ini.
c. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti (110 menit)
a. Guru mengulas sedikit pada materi sebelumnya. Selanjutnya, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami.
b. Guru menjelaskan mengenai organ kulit, paru-paru, dan hati sebagai sistem ekskresi.
c. Guru menyampaikan informasi kepada siswa mengenai kegiatan yang dilakukan dalam kelompok
(mengidentifikasi struktur sel penyusun jaringan nefron, alveolus, dan kulit).
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan ketersediaan mikroskop.
e. Guru membimbing setiap kelompok dalam melakukan kegiatan mengidentifikasi struktur sel
penyusun jaringan nefron, alveolus, dan kulit.
f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan yang dilakukan.
g. Guru mengulas kegiatan yang dilakukan.
h. Guru menjelaskan mengenai struktur sel penyusun jaringan nefron, alveolus, dan kulit.
i. Guru menjelaskan mengenai gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi.
3.
Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan ini.
b. Guru memberi pengarahan kepada siswa mengenai Tugas Proyek dan Tugas Individu. Tugastugas tersebut dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Biologi Kelas XI
255
c.
d.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Latihan 1 sebagai pelatihan di rumah.
Guru meminta siswa membaca materi mengenai sistem ekskresi pada hewan di rumah.
Pertemuan IV 2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Tugas Proyek dan Tugas Individu yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru mengulas tugas-tugas tersebut.
c. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota terdiri atas 4–5 orang.
b. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai mekanisme sistem ekskresi ikan air tawar
dan ikan air laut.
c. Guru mengulas tentang hasil diskusi siswa.
d. Guru menjelaskan mengenai sistem ekskresi pada cacing pipih, cacing tanah, serangga, dan
ikan.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini.
b. Guru memberikan tugas rumah (PR) kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Latihan 2
dan Ulangan Harian serta dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
c. Guru mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian
mengenai bab sistem ekskresi.
Pertemuan V (2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan mengulas semua materi mengenai sistem ekskresi sebelum
melakukan ulangan harian.
b. Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) (jawaban dari soal-soal Latihan 2
dan Ulangan Harian) yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
c. Guru menjelaskan sistematika ulangan harian yang akan dilaksanakan.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru membagi soal ulangan harian dan lembar kosong untuk mengerjakan ulangan harian.
b. Guru mengingatkan bahwa untuk mengerjakan soal ulangan harian yaitu selama 70 menit.
c. Selama siswa mengerjakan ulangan harian, guru mengawasi siswa.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru membahas beberapa soal ulangan harian yang dianggap sulit.
b. Guru menugasi siswa membaca materi untuk bab selanjutnya di rumah.
G. Penilaian
1.
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Pengamatan Sikap
256
Bentuk Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis
Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio
Kumpulan Laporan dan Produk
Tugas Proyek
Laporan Tugas Proyek
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2.
Contoh Instrumen
a.
b.
Lembar Pengamatan Sikap
No.
Aspek yang Dinilai
1.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur
terhadap sistem ekskresi ciptaan Tuhan.
2.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
3.
Bersikap jujur, teliti, dan hati-hati dalam
melakukan kegiatan baik secara individu maupun
kelompok.
4.
Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang
digunakan.
3
2
1
Keterangan
Rubrik Penilaian Sikap
No.
Aspek yang Dinilai
Rubrik
1.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur
terhadap sistem ekskresi ciptaan Tuhan.
3 : rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap
mekanisme sistem ekskresi yang diciptakan Tuhan.
2 : jarang beribadah sehingga kurang menunjukkan rasa
syukur terhadap mekanisme sistem ekskresi yang
diciptakan Tuhan.
1 : tidak pernah beribadah sehingga tidak menunjukkan rasa
syukur terhadap mekanisme sistem ekskresi yang
diciptakan Tuhan.
2.
Memiliki rasa ingin tahu ingin tahu yang tinggi.
3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan banyak
bertanya, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok,
berani mengemukakan pendapat, dan tidak takut salah.
2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh, dan
masih takut untuk mengemukakan pendapat.
1 : tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, tidak ikut
terlibat aktif dalam kegiatan berkelompok meskipun sudah
didorong untuk terlibat, dan tidak pernah mengemukakan
pendapat atau bertanya.
3.
Bersikap jujur, teliti, hati-hati dalam melakukan
kegiatan baik secara individu maupun
kelompok.
3 : menunjukkan sikap jujur, teliti, dan hati-hati dalam
melakukan kegiatan baik secara individu maupun kelompok,
misalnya jujur untuk menuliskan hasil sesuai data yang
diperoleh, teliti dalam mengamati praktikum yang dilaksanakan, dan berupaya tepat waktu dalam mengerjakan
tugas.
2 : berupaya tepat waktu dalam mengerjakan tugas, tetapi belum
menunjukkan upaya terbaik, misalnya mengumpulkan tugas
tidak tepat waktu, menuliskan hasil praktikum tidak sesuai
data yang diperoleh, dan kurang teliti dalam melakukan
praktikum.
1 : tidak berupaya sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
atau praktikum dan tugasnya tidak selesai.
Biologi Kelas XI
257
258
No.
Aspek yang Dinilai
Rubrik
4.
Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang
digunakan.
3 : berhati-hati dalam menggunakan peralatan laboratorium,
menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium, dan
mengembalikan peralatan yang digunakan ke tempat
semula.
2 : kurang berhati-hati dalam menggunakan peralatan
laboratorium, belum menjaga kebersihan alat dan ruang
laboratorium meskipun telah mengembalikan peralatan yang
digunakan ke tempat semula.
1 : tidak berhati-hati dalam menggunakan peralatan
laboratorium sehingga ada peralatan yang rusak atau ada
yang pecah, belum menjaga kebersihan alat dan ruang
laboratorium, dan tidak mengembalikan peralatan yang
digunakan ke tempat semula.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . .
Guru Mata Pelajaran
.........................
NIP_________________________
.........................
NIP_________________________
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
Biologi
SMA/MA
XI/2
Sistem Reproduksi Manusia
12 x 45 menit (6 kali tatap muka)
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan,
organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.
Indikator:
•
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan organorgan reproduksi yang sempurna.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
Indikator:
•
Pandai bersyukur atas dikaruniainya pola pikir ilmiah dalam mengamati sistem reproduksi.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator:
•
Berpikiran terbuka dan kritis terhadap suatu masalah berkaitan dengan sistem reproduksi.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja
saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Indikator:
•
Bersikap disiplin dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari.
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam
proses reproduksi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Indikator:
•
Menjelaskan proses pembentukan janin dalam rahim.
•
Menjelaskan struktur organ reproduksi pria.
•
Menjelaskan struktur jaringan testis.
•
Menjelaskan struktur organ reproduksi wanita.
•
Menjelaskan struktur jaringan ovarium.
•
Menjelaskan gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis.
•
Menjelaskan siklus menstruasi.
•
Menjelaskan dampak negatif dari perilaku negatif dan pernikahan dini terhadap sistem reproduksi.
3.13 Menerapkan pemahaman tentang prinsip reproduksi manusia untuk menanggulangi pertambahan
penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) dan peningkatan kualitas hidup SDM melalui
pemberian ASI ekslusif.
Indikator:
•
Menjelaskan pentingnya ASI bagi peningkatan kualitas SDM.
•
Menjelaskan keterkaitan antara kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan.
•
Menjelaskan penggunaan ASI eksklusif dan pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kualitas
SDM.
4.13 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.
Indikator:
•
Menjelaskan cara mencegah penyakit yang menyerang sistem reproduksi
Biologi Kelas XI
259
4.14 Memecahkan masalah kepadatan penduduk dengan menerapkan prinsip reproduksi manusia.
Indikator:
•
Menjelaskan mengenai program KB untuk mengatasi masalah penduduk.
4.15 Merencanakan dan melakukan kampanye tentang upaya penanggulangan pertambahan penduduk
dan peningkatan kualitas SDM melalui program Keluarga Berencana (KB) dan pemberian ASI ekslusif
dalam bentuk poster dan spanduk.
Indikator:
•
Menjelaskan metode-metode kontrasepsi.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. Menjelaskan proses pembentukan janin dalam rahim.
2. Menjelaskan struktur organ reproduksi pria.
3. Menjelaskan struktur jaringan testis.
4. Menjelaskan struktur organ reproduksi wanita.
5. Menjelaskan struktur jaringan ovarium.
6. Menjelaskan gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis.
7. Menjelaskan siklus menstruasi.
8. Menjelaskan pentingnya ASI bagi peningkatan kualitas SDM.
9. Menjelaskan keterkaitan antara kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan.
10. Menjelaskan cara mencegah penyakit yang menyerang sistem reproduksi.
11. Menjelaskan mengenai program KB untuk mengatasi masalah penduduk.
12. Menjelaskan dampak negatif dari perilaku negatif dan pernikahan dini terhadap sistem reproduksi.
13. Menjelaskan metode-metode kontrasepsi.
14. Menjelaskan penggunaan ASI eksklusif dan pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kualitas
SDM.
C. Materi Pembelajaran
1. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia
2. Kesehatan Reproduksi, Program KB, dan Masalah Kependudukan.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model
: Problem Based Learning, Discovery, Project Based Learning
3. Metode
: Diskusi, Tanya Jawab, Eksperimen, dan Penugasan
E.
Media, Alat, dan Sumber Belajar
1.
Media
Power point
2.
Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Preparat awetan irisan melintang testis
c. Preparat awetan irisan melintang ovarium
d. Buku kerja
e. Alat tulis
3.
Sumber Belajar
a. Buku PR Biologi SMA/MA kelas XI semester 2, Intan Pariwara
b. Buku PG PR Biologi SMA/MA kelas XI semester 2, Intan Pariwara
c. Lembar Kerja Praktikum dan Lembar Pengamatan Siswa
d. Buku referensi: Materi Biologi! Volume 8 Reproduksi, Pakar Raya
e. Media elektronik (internet)
260
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
F.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (15 menit)
a. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru menjelaskan tentang salah satu teknologi berkaitan
dengan sistem reproduksi, yaitu USG. USG dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim.
b. Apersepsi: Bertanya jawab tentang proses terjadinya kehamilan serta organ yang berperan dalam
reproduksi.
2.
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Guru meminta siswa mengamati video tentang proses pembentukan janin dalam rahim wanita
pada alamat website yang tercantum dalam buku siswa. Selanjutnya, guru meminta siswa
mendiskusikan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada buku siswa dan membacakan hasilnya di depan kelas.
b. Setelah sedikt mengenal tentang reproduksi, guru meminta siswa mengerjakan tugas kelompok
untuk mencermati gambar organ reproduksi pria.
c. Selanjutnya, guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Selama kegiatan presentasi, guru menilai keaktifan siswa.
d. Guru menjelaskan materi tentang struktur dan fungsi organ reproduksi pria.
e. Guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan mengenai materi yang belum dipahami.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini.
b. Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan kegiatan praktikum
tentang identifikasi struktur jaringan testis. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mempelajari
tentang prosedur percobaan di rumah sebagai persiapan kegiatan.
Pertemuan II (2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (15 menit)
a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum pada pertemuan
ini.
b. Guru memberikan pre test tentang praktikum yang akan dilakukan.
c. Guru menjelaskan mengenai prosedur percobaan yang tepat dan biosafety.
2.
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 5–6 orang.
b. Guru meminta setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum mengidentifikasi struktur jaringan
testis dan memberikan bimbingan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, guru memberikan
penilaian psikomotorik kepada siswa.
c. Setelah kegiatan praktikum selesai, guru meminta siswa membersihkan alat yang digunakan dan
mengembalikan ke tempat semula dengan baik.
d. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kegiatannya di depan kelas dengan
sikap yang sopan. Selama kegiatan, guru memberikan penilaian sikap kepada siswa.
e. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pada pertemuan ini.
2.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk membuat laporan praktikum secara mandiri dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
b. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya tentang struktur dan fungsi organ reproduksi
wanita.
1.
Pertemuan III (2 × 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)
a. Guru menyiapkan alat dan bahan pembelajaran pada pertemuan ini.
b. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum pada pertemuan sebelumnya.
c. Guru mengulas materi pada pertemuan sebelumnya.
d. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini.
Biologi Kelas XI
261
2.
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Guru meminta siswa mencermati gambar struktur organ reproduksi wanita dan proses oogenesis. Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada.
b. Guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
c. Guru menjelaskan meteri tentang struktur dan fungsi organ reproduksi wanita.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan mengenai materi yang belum
dipahami.
e. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan ini.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru meminta siswa mengerjakan tugas individu tentang perbedaan spermatogenesis dan
oogenesis di rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
b. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dilakukan kegiatan
praktikum mengidentifikasi struktur jaringan ovarium. Selanjutnya, guru meminta siswa mempelajari
prosedur percobaan di rumah sebagai persiapan praktikum.
Pertemuan IV (2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (15 menit)
a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum pada pertemuan ini.
b. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas individu pada pertemuan sebelumnya.
c. Guru memberikan pre test untuk mengetes persiapan siswa.
2.
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan kegiatan praktikum mengidentifikasi struktur jaringan
ovarium. Selama kegiatan berlangsung, guru memberikan bimbingan dan penilaian kepada siswa.
c. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kegiatan di depan kelas. Pada kegiatan presentasi,
guru berperan sebagai moderator dan memberikan penilaian kapada siswa.
d. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan hari ini.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru meminta siswa membuat laporan praktikum secara mandiri dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya.
b. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya tentang siklus menstruasi , fertilisasi, gestasi,
dan persalinan sebagai persiapan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
1.
Pertemuan V (2 × 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)
a. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan praktikum pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal yang belum dipahami dalam
pembuatan laporan praktikum pada pertemuan sebelumnya.
c. Guru menguji kemampuan siswa mengenai materi siklus menstruasi dengan memberikan beberapa
pertanyaan.
2.
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Guru menjelaskan materi tentang siklus menstruasi.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 5–6 orang.
c. Guru meminta siswa mendiskusikan mengenai siklus menstruasi yang terdapat pada tugas kelompok
buku siswa. Selama kegiatan berlangsung, guru memberikan penilaian sikap kepada siswa.
d. Guru meminta beberapa siswa membacakan hasil diskusinya.
e. Guru menjelaskan materi tentang fertilisasi, gestasi, dan persalinan.
f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami
selama kegiatan pada pertemuan ini.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas kelompok membuat media pembelajaran mengenai
pentingnya pemberian ASI.
b. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal pada Latihan 1 untuk dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya.
262
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c.
Guru meminta siswa membaca materi selanjutnya mengenai kesehatan reproduksi, program KB,
dan masalah kependudukan di rumah.
Pertemuan VI (2 × 45 menit)
1.
Pendahuluan (15 menit)
a. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil tugas kelompok pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil media pembelajaran yang telah
dibuat secara singkat.
2.
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Guru meminta siswa mendiskusikan keterkaitan antara kesehatan reproduksi, program KB, dan
masalah kependudukan yang terdapat dalam Tantangan Berpikir.
b. Guru meminta beberapa siswa membacakan hasil diskusinya.
c. Guru menjelaskan materi tentang penyakit dan gangguan yang berhubungan dengan sistem
reproduksi.
d. Guru meminta siswa mengerjakan tugas individu tentang jenis-jenis penyakit pada sistem
reproduksi dan cara pencegahannya.
e. Guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya.
f. Guru menjelaskan materi tentang cara merawat dan menjaga kesehatan sistem reproduksi serta
masalah kependudukan dan program KB.
g. Guru meminta siswa mengerjakan tugas individu dan tugas kelompok tentang masalah
kependudukan dan program KB di rumah.
h. Guru mengulas materi pembelajaran pada hari ini.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Proyek dan menjelaskan prosedur pengerjaannya.
b. Guru memberikan informasi bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dilakukan ulangan harian
tentang sistem reproduksi.
c. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal Latihan 2 dan Ulangan Harian sebagai persiapan
ulangan harian.
1.
Pertemuan VII (2 × 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil Tugas Proyek.
b. Guru menjelaskan sistematika ulangan harian yang akan dilaksanakan.
2.
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Guru membagi soal ulangan harian dan lembar kosong untuk mengerjakan ulangan harian.
b. Guru mengingatkan bahwa untuk mengerjakan soal ulangan harian yaitu selama 60 menit.
c Selama siswa mengerjakan ulangan harian, guru mengawasi siswa.
3.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1) Guru membahas beberapa soal ulangan harian yang dianggap sulit.
2) Guru menugasi siswa membaca materi untuk bab selanjutnya di rumah.
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis
Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio
Kumpulan Laporan dan Produk
Proyek
Laporan Tugas Proyek
Biologi Kelas XI
263
2.
Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
b.
264
3
No.
Aspek yang Dinilai
1.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap
sistem reproduksi sebagai ciptaan Tuhan.
2.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
3.
Bersikap jujur, teliti, dan hati-hati dalam melakukan
kegiatan baik secara individu maupun kelompok.
4.
Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang digunakan.
2
1
Keterangan
Rubrik Penilaian Sikap
No.
Aspek yang Dinilai
Rubrik
1.
Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur
terhadap sistem reproduksi sebagai ciptaan
Tuhan.
3 : rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap sistem
reproduksi yang diciptakan Tuhan.
2 : jarang beribadah sehingga kurang menunjukkan rasa syukur
terhadap sistem reproduksi yang diciptakan Tuhan.
1 : tidak pernah beribadah sehingga tidak menunjukkan rasa
syukur terhadap sistem reproduksi yang diciptakan Tuhan.
2.
Memiliki rasa ingin tahu ingin tahu yang tinggi.
3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan banyak
bertanya, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok,
berani mengemukakan pendapat, dan tidak takut salah.
2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh, dan
masih takut untuk mengemukakan pendapat.
1 : tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, tidak ikut
terlibat aktif dalam kegiatan berkelompok meskipun sudah
didorong untuk terlibat, dan tidak pernah mengemukakan
pendapat atau bertanya.
3.
Bersikap jujur, teliti, hati-hati dalam melakukan
kegiatan baik secara individu maupun
kelompok.
3 : menunjukkan sikap jujur, teliti, dan hati-hati dalam melakukan
kegiatan baik secara individu maupun kelompok, misalnya
jujur untuk menuliskan hasil sesuai data yang diperoleh, teliti
dalam mengamati praktikum yang dilaksanakan, dan
berupaya tepat waktu dalam mengerjakan tugas.
2 : berupaya tepat waktu dalam mengerjakan tugas, tetapi
belum menunjukkan upaya terbaik, misalnya mengumpulkan
tugas tidak tepat waktu, menuliskan hasil praktikum tidak
sesuai data yang diperoleh, dan kurang teliti dalam
melakukan praktikum.
1 : tidak berupaya sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
atau praktikum dan tugasnya tidak selesai.
4.
Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang
digunakan.
3 : berhati-hati dalam menggunakan peralatan laboratorium,
menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium, dan
mengembalikan peralatan yang digunakan ke tempat semula.
2 : kurang berhati-hati dalam menggunakan peralatan
laboratorium, belum menjaga kebersihan alat dan ruang
laboratorium meskipun telah mengembalikan peralatan yang
digunakan ke tempat semula.
1 : tidak berhati-hati dalam menggunakan peralatan
laboratorium sehingga ada peralatan yang rusak atau ada
yang pecah, belum menjaga kebersihan alat dan ruang
laboratorium, dan tidak mengembalikan peralatan yang
digunakan ke tempat semula.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . .
Guru Mata Pelajaran
.........................
NIP_________________________
.........................
NIP_________________________
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Download